Anda di halaman 1dari 3

RESUME

BENCANA
1. Definisi Bencana
Bencana merupakan suatu situasi dan kondisi yang terjadi akibat kejadian alam
dan non alam (buatan manusia yang terjadi secara tiba-tiba yang menimbulkan dampak
yang hebat sehingga komunitas masyarakat yang terkena atau terpengaruh harus
merespon dengan tindakan yang luar biasanya (Carter, 2008). Bencana adalah suatu
gangguan serius yang merugikan dalam kehidupan, kesehatan, mata pencaharian, harta
benda yang bisa terjadi pada komunitas tertentu atau sebuah masyarakat selama beberapa
waktu yang ditentukan di masa depan (UNISDR, 2009) .

2. Pergolongan Bencana
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, bencana dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Bencana alam
b. Bencana nonalam
c. Bencana sosial
3. Karakteristik Bencana
Berdasarkan karakteristiknya, bencana alam dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
bencana geologi, bencana meteorologi, dan bencana ekstraterestrial.
a. Bencana alam geologi merupakan bencana alam yang terjadi pada permukaan
atau bentang alam permukaan bumi. Contoh bencana alam yang termasuk ke
dalam kategori ini adalah tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
serta likuifaksi.
b. Sementara itu, bencana alam meteorologi terjadi sebagai akibat pengaruh iklim
yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana alam
meteorologi di antaranya adalah angin topan, kekeringan, badai, banjir, dan
kebakaran hutan.
c. Terakhir, bencana alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar
angkasa, tetapi berdampak langsung pada kehidupan manusia. Contoh bencana
alam yang termasuk ke dalam bencana alam ekstraterestrial adalah badai matahari
dan hujan meteor.
4. Fase Bencana
Siklus penanggulangan bencana terdiri dari tiga fase, yaitu fase prabencana, fase saat
terjadi bencana, dan fase pasca bencana.
a. Fase prabencana
Fase prabencana mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan
kesiapsiagaan. Fase prabencana merupakan pengurangan risiko bencana dengan
tujuan mengurangi timbulnya suatu ancaman dan mengurangi dampak buruk dari
suatu ancaman bencana.
b. Fase saat terjadinya bencana
Fase ini kegiatan yang dilakukan adalah tanggap darurat bencana di mana
sasarannya adalah “save more lifes”. Kegiatan tanggap darurat bencana berupa
pencarian atau search and rescue (SAR), bantuan darurat dan pengungsian.
c. Fase pasca bencana
Fase pasca bencana mencakup kegiatan pemulihkan kondisi (rehabilitasi),
pembangunan kembali (rekonstruksi) tata kehidupan dan penghidupan masyarakat
menjadi lebih baik (build back better).
5. Proses terjadinya bencana
Membicarakan tentang proses terjadinya bencana, terjadinya bencana dapat
dijelaskan melalui pendekatan proses. Terjadinya bencana itu bermula dari adanya resiko
yang merupakan interaksi antara bahaya dan kerentanan, yang kemudian diintervensi
oleh pemicu sehingga terjadilah bencana.
6. Manajemen risiko bencana
Manajemen risiko bencana terdapat tiga aspek yang menjadi perhatian, yakni
pencegahan bencana, mitigasi bencana, dan kesiapsiagaan bencana. Pencegahan bencana
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan
dan/atau mengurangi ancaman bencana, sementara mitigasi merupakan serangkaian
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kesiapsiagaan
diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Dalam kesiapiagaan ini juga terdapat peringatan dini yaitu serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

KEJADIAN LUAR BIASA


1. Definisi
Kejadian Luar Biasa adalah status yang ditetapkan Kepala Dinkes atau Menteri
Kesehatan saat keadaan suatu wilayah memenuhi salah satu kriteria yang ditetapkan
dalam Permenkes. Penetapan KLB juga memiliki tujuan tertentu dan penanggulannya
telah diatur oleh Permenkes.
2. Jenis KLB
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a) Beberapa penyakit khusus :kholera,DHF/DSS,SARS,avian flu,tetanus
neonatorum
- setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis
- terdapat satu atau lebih penderita baru dimana padaperiode 4 mgg sebelumnya
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan
b) Beberapa penyakit yg dialami 1 (satu) atau lebih penderita :- keracunan makanan-
keracunan pestisida.
3. Kegiatan penanggulangan KLB
Berdasarkan Permenkes Nomor 1501 Tahun 2010, penanggulangan KLB atau wabah
dilakukan secara terpadu, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga
masyarakat. Tindakan penanggulangan ini meliputi:

 Penyelidikan secara epidemologis


 Penatalaksanaan penderita yang mencakup pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
isolasi, termasuk juga karantina
 Pencegahan dan pengebalan
 Pemusnahan penyebab penyakit
 Penanganan jenazah akibat wabah
 Penyuluhan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai