Anda di halaman 1dari 15

Makalah Bahasa Indonesia Perencanaan Karangan

MAKALAH
Perencanaan Karangan

Disusun Oleh:
Kelompok 3
 Septa Adi Laksono ( 1360100127)
 Muh Destian Syahputra ( 1360100133)
 Melani Sugianto ( 1360100126)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan antropologi dan sosiologi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bengkulu, 10 Desember 2014

Penyusun,

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Judul Makalah

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi Perencanaan Karangan

2.2 Tahap Pembuatan Perencanaan Karangan

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter, pembawa
acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan, contohnya penulisan
ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi, tesis, dan disertasi. Saat
membuat penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan
proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang
untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah,
mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga
akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur
dengan baik, menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak
dibuat maka pengarang akan mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan
karangan formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah
lainnya menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan
pembuatannya, maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan
penulisan.
Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat
karangan, maka tim penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih lanjut
dalam makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan yang
benar untuk memudahkan saat pembuatan karangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang muncul adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karangan?
2. Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan karangan?
3. Bagaimana cara membuat karangan yang baik dan benar?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat bertujuan :
1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan karangan beserta tahapannya.
2. Agar dapat merencanakan pembuatan karangan dengan baik dan benar.
3. Untuk memahami cara pembuatan karangan yang baik dan benar.

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah


Manfaat dari penyusunan makalah ini:
1. Pembaca dapat merencanakan pembuatan karangan dengan baik untuk memudahkan
dalam pembuatan karangan.
2. Pembaca dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam membuat perencanaan karangan
yang terdiri atas tahap prapenulisan, tahap penulisan dan revisi atau penyuntingan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perencanaan Karangan


Pengertian karangan Ilmiah merupakan sebuah Karya yang baik dan bisa kita ambil
kesimpulan untuk mendapatkan inspirasi dari sebuah Karya Ilmiah tersebut.Berikut adalah
sedikit penjelasan tentang Karya Ilmiah.
Pengertian karangan Ilmiah adalah Sebuah karya tulis yang mana didalam isinya
mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh
seorang penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca.
Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari sebuah jawaban mengenai sesuatu hal
yang di teliti dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru
(aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan terkesan baik.
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang menyusun dan
menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Didalam sebuah
penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun laporan penelitian biasanya telah didasarkan
pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja yang ilmiah.Sekian informasi sederhana saya
mengenai Pengertian Karya Ilmiah. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan
acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah.
Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu:
1) Mengenali dan merumuskan masalah
2) Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis,
3) Merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara,
4) Menguji hipotesis, dan
5) Menarik kesimpulan.

2.2 Tahapan Pembuatan Perencanaan Karangan


Tahapan-tahapan pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai berikut:
Tahapan penulisan:
1) Prapenulisan:
Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap
prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup
beberapa langkah yaitu:
a. menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,
b. menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka
karangan lengkap setelah datanya lengkap),
c. menetapkan landasan teoritis,
d. menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya,
e. menetapkan metode pembahasan,
f. menyusun daftar pustaka sementara, dan
g. menjadwalkan pelaksanaaanya.

2) Penulisan:
a. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang
diperlukan;
b. Penulisan tersebut mencakup:
1. Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.
2. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan
dan saran.

3) Penyuntingan (Editing): penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan


penyuntingan bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan (revisi), semua kesalahan dan
kekurangan itu dapat diantisipasi.
Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan
sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:
a. Topik Karangan
Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi,
penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai seluruh
karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut.

Fungsi topik karangan:


a. Mengikat keseluruhan isi;
b. Memudahkan pengembangan ide bagi penulis;
c. Memberikan daya tarik dan mudah dimengerti bagi pembaca;

Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
a. Bermanfaat untuk perkembangan ilmiah atau profesi penulis;
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca;
c. Dikuasai dengan baik;
d. Bersifat terbatas dalam artian tidak terlalu luas;
e. Didukung data yang relevan;

b. Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan
nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai slogan promosi
untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan
sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Syarat Judul yang Baik:
a. Sesuai dengan topik;
b. Sesuai dengan isi karangan;
c. Berbentuk frasa bukan kalimat;
d. Singkat;
e. Jelas;
f. Menarik minat pembaca;

c. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan
penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan,
penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada
dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu:
 Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan bila ada
sebuah tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan sebuah kalimat utama dalam
paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat. Dengan kalimat
tesis, penulis dapat menentukan bahan yang akan menjadi tulisan. Tesis digunakan jika
penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa tema seluruh tulisan.
Ciri-ciri tesis yang baik:
(1). berisi gabungan rumusan topik;
(2). penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran;
(3). pembatasan dan ketetapan rumusan;
(4). berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek);
(5). menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas);
(6). berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru,
dan bukan kalimat negatif;
(7). dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan;
dan
(8). dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya;
Contoh dari perumusan tema, tujuan karangan, kalimat tesis, dan rumusan judul:
Tema : Meningkatkan penjualan sepatu buatan dalam negeri
Tujuan : Untuk menunjukkan bahwa sepatu buatan dalam negeri dapat diupayakan agar
lebih diminati oleh konsumen.
Tesis : Sepatu buatan dalam negeri dapat ditingkatkan penjualannya dengan menambah
daya saing agar lebih diminati konsumen
Judul : Sepatu Lokal, Kenapa Tidak?

Contoh kalimat tesis lainnya:


Topik : Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2003.
Tujuan : Membuktikan bahwa sepatu bata Indonesia diminati oleh
Konsumen di Asean 2003.
Tesis : Pemasaran sepatu bata di Asean 2003 dapat ditingkatkan dengan
mempertinggi daya saing terhadap produk lain

 Pengungkapan maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide sentral. Jika
tulisan tidak mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk pernyataan.

d. Bahan penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh,
rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian
dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan sebagainya.
 Bahan pustaka
Berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ada du macam
bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang pertama, bahan-bahan sumber yang
bersifat teori. Ini biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau terminologi
dan lain-lain dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang berasal dari
seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau pendapat seorang tokoh.
 Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada seorang yang dianggap berkompeten (berotoritas) tentang yang ditulis.
Wawancara biasanya digunakan untuk mendapatkan data secara lisan. Alat bantu yang
digunakan adalah alat perekam semacam tape recorder dan kamera video. Alat tersebut
digunakan untuk memudahkan penyalinan kedalam bentuk tulis.
 Angket
Angket (quesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring pendapat (opini)
orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah disediakan. Responden tinggal melingkari
atau menyilangnya.

e. Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana
kita menyusun karangan itu. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan akan bersifat
konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target pembacanya.
Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan. Menyusun
kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan selanjutnya ke dalam sub-
subtopik yang lebih kecil.
Fungsi Kerangka Karangan:
a. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi
kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulisan
menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan;
b. Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik
judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis;
c. Memudahkan penulis menyusun secara menyeluruh;
d. Mencegah ketidaklengkapan bahasan;

1) Tahapan Penyusunan Kerangka Karangan


a. Tahapan pertama: merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik
dan tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk
kepentingan suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan
maksud-tujuan atau tesis.
b. Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan
rincian jelas dari tesis atau pengungkapan maksud tadi (hal ini sering disebut
dengan istilah inventarisasi). Pada poin ini penulis diperbolehkan untuk mencatat
sebanyak-banyaknya tema-tema yang terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu
langsung melakukan evaluasi pada tema-tema tadi.
c. Ketiga ialah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat
pada langkah kedua tadi.
Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Apakah semua tema yang sudah dia catat memiliki pertalian (relevansi) langsung
dengan tesis atau pengungkapan maksud. Dan apabila sama sekali tidak mempunyai
hubungan maka topik tersebut dihapus dari daftar di atas.
2. Semua tema yang masih tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika ada dua topik
atau lebih yang hampir sama, maka mesti dibuat perumusan baru yang mencakup
semua tema tadi.
3. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik memiliki
derajat yang sama, atau ada tema yang sejatinya merupakan rincian dari topik lain
atau turunan dari topik lain. Jika ada masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik
yang dianggap lebih tinggi posisinya.
4. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang memiliki derajat yang sama,
tapi lebih rendah dari topik yang lain. Jika terjadi hal yang demikian, maka
usahakanlah agar mencari satu topik yang lebih tinggi lain yang akan membawahi
topik-topik tadi.

2) Manfaat Kerangka Karangan


Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu karangan.
Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
a. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik
atau judul.
b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak
penting.
c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
d. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

3) Bentuk Kerangka Karangan


Lazimnya kerangka kalimat berbentuk deklaratif (berita) yang lengkap untuk merumuskan
setiap topik, subtopik, atau sub-subtopik seperti dibawah ini.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian
pustaka, dan penalaran yang menimbulkan masalah.
B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang akan
dibahas dan akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.
C. Tujuan penulisan: isinya target yang ingin dicapai.
D. Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat
penelitian, dan waktunya.
E. Metode Pembahasan: Isinya metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
F. Sistematika Penulisan: Isinya adalah urutan-urutan sistem pembahasan.
II. LANDASAN TEORI:
Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas, misalnya:
pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.
III. HASIL PENELITIAN:
Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori, hasil dari seluruh
penelitian.
IV. PENUTUP:
Berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
V. DAFTAR PUSTAKA:
Berisi referensi tentang penulisan.

Kerangka karangan yang terdiri dari angka romawi


Misalnya:
Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004
I. Penjualan yang Sedang Berlangsung
II. Peningkatan Penjualan
III. Prospek Penjualan 2004

Kerangka Karangan yang terdiri dari angka desimal


Misalnya:
Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004
1.1.1. Penjualan yang Sedang Berlangsung
1.2. Konsep Penjualan Tradisional
1.3. Kualitas Produk
1.4. Promosi
1.4.1. Peningkatan Penjualan Periode 2004
1.5. Strategi Penjualan
1.6. Kualitas Produk Standar Internasional
1.7. Promosi Multimedia

1.7.1. Kerangka karangan sistem lekuk dengan angka desimal


1.7.2. Misalnya:
1.7.3. Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan
1.8. Pendahuluan
1.9. Potensi Akademik Mahasiswa
1.10. Potensi Kecerdasan
1.11. Keahlian Bidang Studi
1.12. Tenaga Kerja Intelektual
2. Paradigma Kewirausahaan
2.1. Potensi Kewirausahaan
2.2. Sumber Kreativitas Baru
2.3. Budaya Kewirausahaan
3. Strategi Berwirausaha
3.1. Strategi Awal
3.1.1. Konsep
3.1.2. Modal
3.1.3. Produk
3.1.4. Pasar
3.2. Evaluasi Strategi Awal
3.3. Perencanaan dan Pengembangan Tahun Pertama
3.4. Evaluasi, Perencanaan, dan Pengembangan Tahun Kedua
4. Kesimpulan

Kerangka karangan sistem lurus dengan angka romawi dan desimal


Misalnya:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Pembatasan Masalah
1.5. Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI


2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Deskripsi teoritik variabel pertama
2.1.2 Deskripsi teoritik variabel kedua
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Rumusan Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Variabel
3.4 Instrumen
3.5 Prosedur Pengukuran
3.6 Teknik Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Deskripsi Data
4.2 Pengujian Data
4.3 Hasil Pengujian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

f. Penyuntingan (Revisi)
Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari
karangan yang telah dibuat meliputi:
a) Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk
dilakukan penambahan ataupun penggantian data.
b) Penyuntingan Materi (pendapat baru), seringkali setelah menulis karangan penulis
menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu
dilakukan revisi.
c) Penyuntingan Bahasa (ketikan), dalam penulisan karangan hendaknya melakukan
pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus
sesuai dengan bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan yang
benar, penulisan kata serapan yang sesuai EYD.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan karangan adalah semua tahap persiapan penulisan dari awal mengarang
sampai terbentuk sebuah karangan.
2. Tahap pembuatan perencanaan karangan ialah tahap prapenulisan, tahap penulisan
dan tahap penyuntingan (revisi).
3. Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis.
4. Tahap penulisan merupakan tahapan untuk menulis keseluruhan naskah secara
konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan.
5. Tahap penyuntingan (revisi) yaitu tahapan yang terdiri atas penyuntingan naskah,
penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
6. Untuk menyusun karangan yang baik perlu diperhatikan dalam memilih judul, topik,
tujuan penulisan, bahan penulisan, dan penyusunan kerangka karangan.
7. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan
bagaimana kita menyusun karangan itu.
8. Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA

Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2012.

Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga, 2009.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2007.

Abdul Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2007.

Indah, Dian. Definisi Kerangka Karangan, http://contohartikelmu.com/definisi-kerangka-


karangan/ diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.22 WIB

Agus, Dwi. Kerangka Karangan, http://rayapost.com diakses pada 31 Maret 2014 pukul
14.26 WIB
Sahara, Siti. Perencanaan Karangan. http://perismatikilmu.blogspot.com diakses pada 1
April 2014 pukul 12.13 WIB

Anda mungkin juga menyukai