Anda di halaman 1dari 7

JUDUL PRAKTIKUM 3

PEMBUATAN SHAMPO

TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat membuat sediaan shampo dan Menyusun laporan sediaan shampo sesuai dengan
formula
DASAR TEORI
1. Pengertian shampo
Sampo (bahasa inggris shampoo) adalah sejenis cairan, seperti sabun yang berfungsi
untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat
meluruhkan kotoran (membersihkan) Kegiatan membersihkan kulit kepala dan rambut ini
disebut keramas. Pada saat keramas, individu dianggap melakukan perawatan dengan mencuci
rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu , serpihan kulit, dan kotoran lain yang
menempel dirambut seiring aktivitas yang dilakukannya.
Praktikum kali ini bertujuan membuat sediaan kosmetika sampo, sampo merupakan
suatu sediaan cair yang dibuat untuk membersihkan kotoran dari kulit kepala. Dalam sediaan
sampo harus mengandung surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental, pengawet,
parfum dan bahan tambahan lainnya. Dalam praktikum pembuatan sediaan sampo ini dibuat
sampo antidandruff yakni sampo yang diperuntukkan rambut yang berketombe (dandruff)
dengan berat dari sediaan ini yaitu netto 10 ml dan sediaan yang dibuat sebanyak 3 botol.
Bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum pembuatan sampo adalah ektrak lidah
buaya, natrium lauryl sulfat, asam stearat, NaOH dan aquades . Ektrak lidah buaya merupakan
zat aktif dari sediaan sampo yang berfungsi untuk mencegah rambut rontok.
2. Syarat Sampo yang Baik
Sampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan
mudah dihilangkan dengan membilas dengan air Sampo harus mempunyai sifat detergensi
yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering Sampo harus
dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang
ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam komposisi sampo. Kotoran rambut yang
dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu: sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang
disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika Tidak mengiritasi kulit kepala dan
mata, Sampo harus tetap stabil. Sampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh
dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap konstan, sampo harus tidak
terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum
yang ditambahkan ke dalamnya.
3. Bentuk-Bentuk Sampo
Sampo disajikan dalam bebagai bentuk, meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta, dan
larutan
 Sampo bubuk

Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer biasanya
digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat
atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat warna alam hena atan
kamomil, sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarna pada rambut. Agar dalam air
sudah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan natrium lauril sulfat
 Sampo emulsi

Sampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari
jenis zat tambahan yang digunakan, sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti sampo
lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon atau bahkan
sampo strawberry.
 Sampo krim atau pasta

Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang
dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam
seperti setilalkohol sebagi pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan
dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat Sampo larutan merupakan
larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi viskositas,
wama, keharuman, pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan. Zat pengawet yang
lazim digunakan meliputi; 0.2% larutan formaldehida, 40% garam fenilraksa, kedua zat ini
sangat beracun sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah.
Parfum yang digunakan sebanyak 0,3% -1,0%, tetapi umumnya berkadar 0.5%
ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama Alat Jumlah Paraf D.P
.
1. Timbangan digital 1
2. Kertas perkamen Secukupnya
3. Kaca arloji 4
4. Cawan penguap 1
5 Pipet tetes 3
6. Sendok tanduk 1
7. Gelas ukur 1
8. Beaker glass 1
9. Batang pengaduk 1

b. Bahan
No Nama Bahan Jumlah Paraf D.P
.
1. Ekstrak lidah buaya 0,5ml

2. Na lauril sulfat 2ml

3. Asam stearate 0,7ml

4. NaoH 0,05

5. Aquades 30
PROSEDUR PEMBUATAN
Ruang Prosedur

Ruang penimbangan 1.Na lauril sulfat dileburkan bersamaan dengan asam stearat
(campuran)
2.Tuangkan air dalam beaker gelas lalu masukan NaOH setelah
itu diaduk (campuran 2)
3.masukan campuran 1 kedalam mortar gerus hingga homogen
dan dingin , lalu masukan ekstrak lidah buaya gerus dan
tambahkan campuran 2 gerus hingga homogen
4.keluarkan semua bahan dan masukan kedalam beaker glass,
lalu aduk hingga larut

Ruang penimbangan 1.kalibrasi botol


2.diukur ekstrak lidah buaya 2,5 ml
3.ditimbang bahan
-Na lauril sulfat 2 ml
-asam stearat 0,7 ml
-NaOH 0,05 ml
Diukur aquadest

Ruang pengisian -masukan campuran shampo dalam wadah primer dan


dimasukkan shampo ke wadah sekunder
EVALUASI PRODUK
 Uji organoleptis
Warna :
Bau :
Bentuk :
 uji PH :
 Viskositas :
 Homogenitas :
HASIL PEMBUATAN
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1997.Farmakope Indonesia; Edisi III. Jakarta.Depkes RI

Anief,Moh.1997.Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta; Gajah Mada Universitas Press

Formularium Kosmetika

Anda mungkin juga menyukai