0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
244 tayangan5 halaman
Tugas hukum ini membahas tiga kasus yang berkaitan dengan perkembangan doktrin perbuatan melawan hukum di Belanda, yaitu kasus Lindenbaum vs Cohen, kasus pipa air ledeng, dan kasus mesin jahit Singer. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana pengertian perbuatan melawan hukum di Belanda berkembang dari arti sempit menjadi luas berdasarkan putusan-putusan pengadilan khususnya putusan
Tugas hukum ini membahas tiga kasus yang berkaitan dengan perkembangan doktrin perbuatan melawan hukum di Belanda, yaitu kasus Lindenbaum vs Cohen, kasus pipa air ledeng, dan kasus mesin jahit Singer. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana pengertian perbuatan melawan hukum di Belanda berkembang dari arti sempit menjadi luas berdasarkan putusan-putusan pengadilan khususnya putusan
Tugas hukum ini membahas tiga kasus yang berkaitan dengan perkembangan doktrin perbuatan melawan hukum di Belanda, yaitu kasus Lindenbaum vs Cohen, kasus pipa air ledeng, dan kasus mesin jahit Singer. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bagaimana pengertian perbuatan melawan hukum di Belanda berkembang dari arti sempit menjadi luas berdasarkan putusan-putusan pengadilan khususnya putusan
Tentang Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad)
Dosen : Dr. Hj. Siti Ummu Adillah,S.H.,M.Hum.
Nama : Nurcholis Sulaiman
NIM : 21302000145
Kelas : A ( Reguler )
Program Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Tahun 2021
Di buat pada : 28 Maret 2021
بسم هللا الرحمن الرحيم
A. Kasus Lindenbaum vs Cohen
1. Uraian singkat terhadap kasus lindenbaum vs cohen Cohen sebagai pesaing usaha lindenbaum menyuap pegawai dari lindenbaum untuk mendapatkan suatu informasi rahasia milik lindenbaum yang berupa penawaran, datar harga, langganan dan lain- lain yang menyangkut kerahasiaan dari lindenbaum itu sendiri. Upaya cohen tersebut untuk memenangkan persaingan bisnis di bidang percetakan buku di amsterdam. Berkat upaya cohen dalam mendapatkan inormasi rahasia milik lindenbaum tersebut, cohen berhasil memenangkan persaingan bisnis dengan lindenbaum di amsterdam, Belanda. Lindenbaum yang mengetahui praktik kecurangan dalam berbisnis cohen ini kemudian mengajukan gugatan terhadap cohen ke Arrondisement Rechtbank di Amsterdam, Belanda atas dasar bahwa perbuatan cohen adalah perbuatan melanggar hukum, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1401 BW Belanda dan meminta cohen untuk ganti rugi. 2. Analisis hasil putusan dari tiap-tiap tingkat pengadilan a. Pengadilan tingkat pertama Dalam pengadilan tingkat pertama lindenbaum kalah, karena majelis hakim masih menganut Perbuatan Melaan Hukum dalam arti sempit dan menganggap bahwa cohen tidak melanggar norma-norma hukum yang ada di undang-undang. b. Pengadilan tingkat banding Dalam pengadilan tingkat banding lindenbaum kalah lagi, karena majelis hakim masih tetap menganggap bahwa cohen tidak melanggar norma-norma hukum yang ada di undang-undang. c. Pengadilan tingkat kasasi Lindenbaum masih tidak puas terhadap putusan banding, ia kemudian mengajukan kasasi kepada Hoge Raad. Dalam pengadilan tingkat kasasi ini Hoge Raad menyatakan bahwa lindenbaum menang. Hoge Raad menyatakan bahwa perbuatan melanggar hukum sesungguhnya tidak hanya melanggar undang- undang, namun juga perbuatan yang melanggar hak orang lain, bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat sendiri atau bertentangan dengan kesusilaan atau keputusan didalam masyarakat. Hal tersebut melahirkan doktrin baru dalam ilmu hukum, yang sekarang dikenal dengan Perbuatan melawan hukum secara luas.
B. Kasus Pipa Air Ledeng
1. Uraian singkat terhadap kasus pipa air ledeng Bermula pada suatu malam dalam bulan Januari 1910 di suatu rumah yang terletak di kota Zutphen, Belanda. Saluran air rumah tersebut pecah sehingga air mengalir ke bagian bawah dan mengalir ke gudang milik Nijhof. Di gudang tersebut telah tersimpan sejumlah kulit milik Nijhof. Kran induk untuk menghentikan aliran air tersebut terdapat di ruang atas yang disewa dan ditempati oleh nona de Vries. Meskipun sudah diminta berkali-kali oleh Nijhof, nona tersebut menolak untuk menutup induk kran. Akibatnya gudang tersebut tergenang air dan kulit milik Nijhof rusak. Sebuah perusahaan asuransi menutup kerugian yang dialami Nijhof, akan tetapi perusahaan asuransi tersebut juga menuntut nona de Vries untuk mengganti seluruh kerugian yang telah dibayarkan kepada Nijhof. Perusahaan asuransi tersebut menggugat nona de Vries atas dasar perbuatan melanggar hukum pasal 1401 BW Belanda. 2. Analisis hasil putusan di pengadilan Dalam gugatan tersebut pengadilan negeri mengabulkan gugatannya atas dasar pendirian bahwa tidak melakukan sesuatu sehingga oleh karenanya melalaikan kepentingan orang lain atau barang milik orang lain termasuk juga dalam pengertian perbuatan melanggar hukum. Namun putusan pengadilan negeri tersebut dibatalkan oleh Hoge Raad dengan pendirian bahwa sikap pasif nona de Vries tidak merupakan pelanggaran terhadap hak subyektif Nijhof, demikian juga tidak merupakan pelanggaran terhadap kewajiban menurut undang-undang yang ada pada nona de Vries. Keharusan memberikan pertolongan hanyalah diwajibkan dalam hal-hal yang ditentukan menurut undang-undang. Dalam kasus tersebut, kewajiban menurut undang-undang tidak ada maka kelalaian nona de Vries untuk memberikan pertolongan tidak merupakan perbuatan melanggar hukum. Hal tersebut karena Hoge Raad masih menganut perbuatan melawan hukum dalam arti sempit, sedangkan perbuatan melawan hukum dalam arti luas baru ada pada tahun 1919, lebih tepatnya pada kasus Lindenbaum vs Cohen.
C. Kasus Mesin Jahit Singer
1. Uraian singkat terhadap kasus mesin jahit singer Bermula pada tahun 1905 perusahaan Maatschappij Singer yang menjual mesin jahit merk singer asli merasa disaingi oleh toko lain yang menjual mesin jahit merk lain yang berada diseberang jalan, dengan cara memasang reklame di depan tokonya yang berbunyi “Verbete Singermaaimachine Mij”. Akibat reklame tersebut, orang menyangka bahwa toko tersebut adalah penjual mesin jahit singer yang asli, dan berakibat toko singer yang asli menjadi sepi. Kemudian toko singer yang asli mengajukan gugatan terhadap toko penjual mesin jahit singer yang palsu atas dasar perbuatan melawan hukum pasal 1401 BW Belanda. 2. Analisis hasil putusan dari tiap-tiap tingkat pengadilan Dalam gugatan tersebut Hoge Raad tidak mengabulkan gugatannya, dengan alasan bahwa tergugat tidak melanggar undang-undang maupun hak subyektif orang lain. Dengan kata lain Hoge Raad pada saat itu masih menggunakan atau menganut perbuatan melawan hukum dalam arti sempit.