DINAS KESEHATAN
UPTD BLUD PUSKESMAS PRAYA
Alamat : Jln. Diponegoro no 48 Praya
TENTANG
PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN
Menimbang : a. bahwa dalam mencapai pelayanan klinis yang efektif dan efisien maka
pelaksanaan pelayanan klinis harus dilakukan secara
berkesinambungan;
b. bahwa pemulangan dan tindak lanjut merupakan bagian dari
kesinambungan pelayanan klinis;
c. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu menetapkan
keputusan Pimpinan UPTD BLUD Puskesmas Praya tentang
Pemulangan dan Tindak Lanjut Pasien di UPTD BLUD Puskesmas
Praya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN
Kesatu : Pemulangan dan tindak lanjut pasien harus dilakukan sesuai kriteria
pemulangan pasien di UGD,Ruang Rawat Inap,dan Ruang Bersalin
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Praya
Pada Tanggal 5 januari 2019
H MUSLIM TASIM,S.Kep.Ners
NIP. 19731231 199303 1 031
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN PIMPINAN UPTD BLUD
PUSKESMAS PRAYA
NOMOR :
TENTANG PEMULANGAN DAN TINDAK
LANJUT PASIEN
1. PENGERTIAN
Rencana pemulangan atau discharge planning adalah suatu proses yang berkesinambungan
dan harus sudah dimulai sejak pasien masuk unit rawat inap.
2. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien
Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan pasien sebaiknya dipulangkan dan
memperoleh discharge planning yang sesuai.Yang berhak untuk memutuskan pasien pulang
atau tidak adalah Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Pasien dan keluarga berperan aktif
dalam perencanaan dan pemulangan pasien. Petugas melakukan penilaian pasien secara
menyeluruh
Hak pasien sebelum dipulangkan :
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, assesmen medis, rencana
perawatan selanjutnya
b. Diberikan surat pemulangan resmi dan berisi detil layanan yang sudah
diterima
Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (dimana bertentangan
dengan saran dan kondisi medisnya) dapat dikondisikan sebagai berikut :
a. Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang paksa
b. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang
paksa, dikarenakan kondisi medisnya
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang
paksa, dikarenakan gangguan jiwa.
Rencana pemulangan pasien didokumentasikan di rekam medis dan petugas membuat resume
medis yang berisi tentang :
a. Resume perawatan pasien selama di unit rawat inap
b. Resume penanganan dan tatalaksana pasien selanjutnya
c. Regimen pengobatan pasien
d. Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan terapi selanjutnya
Ditetapkan di Praya
Pada Tanggal
H MUSLIM TASIM,S.Kep.Ners
NIP. 19731231 199303 1 031
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN PIMPINAN UPTD BLUD PUSKESMAS
PRAYA
NOMOR
TENTANG PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT
PASIEN
A. RAWAT JALAN
Kriteria Pemulangan Pasien di Rawat jalan :
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3. Prognosis baik
4. Mampu minum obat
5. Disarankan kontrol apabila obat habis
B. UGD
Kriteria Pemulangan Pasien di UGD :
1. Pasien dalam kondisi stabil, GCS 4 5 6
2. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
3. Prognosis pasien baik
4. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa
5. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, seggera kembali memeriksakan diri
6. Mampu kontrol apabila obat habis
C. RAWAT INAP
Kriteria pemulangan Pasien di rawat Inap :
1. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan, misalnya : tidak panas
dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat antipiretik, GDS dalam keadaan stabil,
tensi dalam keadaan stabil, dehidrasi sudah teratasi, dsb.
2. Pasien sudah bisa minum obat secara per oral
3. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan yang mengancam jiwa
4. Kondisi pasien sudah stabil
5. Mampu kontrol apabila obat habis
D. PONED/BERSALIN
1. Ibu dalam kondisi yang stabil, misalnya : kontraksi uterus bagus, keras, perdarahan
tidak masif, BAK normal
2. Tanda-tanda vital bagus
Ditetapkan di PRAYA
Pada Tanggal
PIMPINAN UPTD BLUD PUSKESMAS
PRAYA,
H MUSLIM TASIM,S.Kep.Ners