Tugas Kasus Pelanggaran Kode Etik Keperawatan
Tugas Kasus Pelanggaran Kode Etik Keperawatan
“Sidak ke RS, Dokter dan Perawat Tidur, Gubernur Zumi Zola Ngamuk”
Untuk memenuhi
Keperawatan Oleh:
Doni
Nurdiansyah DIII
Keperawatan
Kelas Kasuari
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Kasus Pelanggaran Kode Etik Keperawatan”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Kasus Pelanggaran
Kode Etik Keperawatan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran 21
Daftar Pustaka 22
BAB I
PENDAHULUAN
Agar perawat dapat melakukan tugasnya dengan baik, setiap perawat harus
memahami dan mampu menerapakan pelayanan keperawatan sesuai dengan filosofi
yang dianut. Pada dasarnya dalam pelayanan keperawatan yang berkualitas ada tiga
pokok penting, antara lain: pendekatan sikap berkaitan dengan kepedulian pada
klien, upaya untuk melayani dengan tindakan terbaik, serta tujuan untuk
memuaskan klien yang berorientasi pada standar pelayanan. Pelayanan dapat
dikatakan berkualitas apabila dapat memnuhi hak-hak klien yang telah disepakati
oleh komunitas profesi itu sendiri, dan pemenuhan hak-hak klien sangat bergantung
pada kompetensi profesional tenaga keperawatannya. Perawat dapat dikatakan
profesioanl apabila telah memiliki kompetensi yang diharapkan, yaitu kompetensi
intelektual, interpersonal, dan tehnikal, serta berlandaskan pada etika profesi.
1
1.2 Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut
antaralain:
PEMBAHASA
“Dengan segala upaya, saya akan mengangkat standar profesi saya dan akan
menjaga kepercayaan semua hal yang bersifat pribadi, yang diberikan untuk saya
jaga, dan semua affair keluarga yang saya ketahui dalam praktik panggilan saya”
Teori etika mencakup bentuk pengetahuan yang kompleks, secara umum ada
dua teori penting yang harus dipahami tentang etika, yaitu Utilitarianism dan
Deontologi.
1. Teori Utilitarianism
2. Teori Deontologi
Deon berasal dari kata Yunani yang artinya adalah kewajiban yang akan
dilakukan tidak mengukur baik buruknya suatu perbuatan/tindakan berdasarkan
hasil/dampaknya, melainkan berdasarkan maksud pelaku dalam melaksanakan
perbuatan tersebut. Pendekatan deontologi berfokus pada kegiatan atau ukuran
moral, pengambilan keputusan dengan pendekatan deontologi akan selalu
menjaga pada ukuran itu sendiri. Keputusan diambil dengan
mempertimbangkan keadaan pada saat itu dan dibandingkan dengan
dampaknya apabila keputusan tesebut diambil.
Kode etik dari bahasa Latin codex yang berarti himpunan, kode etik adalah
usaha meghimpun apa yang tersebar serta menghimpun norma-norma yang
disepakati dan ditetapkan oleh dan untuk anggota profesi tertentu.
Klien
Profesi Keperawatan
Mukadimah
Prinsip-prinsip Etik
1. Respek
2. Otonomi
5. Veracity (kejujuran)
6. Confidensialitas (kerahasiaan)
7. Fidelity (kesetiaan)
Prinsip kesetiaan berkaitan dengan kewajiban perawat untuk
selalu setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat.
Perawat harus memegang janji yang dibuatnya pada klien, kejujuran
dan kesetiaan merupakan modal dalam memupuk rasa percaya klien
oada perawat. Apabila klien dan keluarganya sudah tidak percaya lagi
pada perawat yang menanganinya, maka tujuan dari asuhan
keperawatan tidak akan berhasil.
8. Justice (keadilan)
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti
berkata tidak jujur (bohong), abortus, menghentikan pengobatan, penghentian
pemberian makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa
permasalahan etik yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti:
evaluasi diri dan kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang,
memberikan rekomendasi pasien pad dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang
buruk, masalah peran merawat dan mengobati. Disini akan dibahas sekilas beberapa
hal yang berikaitan dengan masalah etik yang berkaitan lansung pada praktik
keperawatan.
1. Konflik Etik antara Teman Sejawat
Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk
pengobatan sebagai alternative tindakan. Dan berkembangnya tehnologi yang
memungkinkan orang untuk mencari jalan sesuai dengan kondisinya.
Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah
memberikan asuhan keperawatan, tetapi dengan adanya berbagai factor sering
kali peran ini menjadai kabur dengan peran mengobati. Masalah antara peran
sebagai perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan sebagai tenaga
kesehatan yang melakuka pengobatan banyak terjadi di Indonesia, terutama
oleh perawat yang ada didaerah perifer (puskesmas) sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan bahwa pertentangan
antara peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan
ini bukan saja masalah Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di
Negara-negara lain.Walaupun tidak diketahui oleh pemerintah, pertentangan ini
mempunyai implikasi besar. Antara pengetahuan perawat yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang
jelas sebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan keperawatan hal
inisemakin tidak jelas penyelesaiannya.
Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat perawat
ditanya oleh pasien berkaitan dengan kondisinya, perawat sering menjawab
“tidak apa-apa ibu/bapak, bapak/ibu akan baik, suntikan ini tidak sakit”.
Dengan bermaksud untuk menyenangkan pasien karena tidak mau pasiennya
sedih karena kondisinya dan tidak mau pasien takut akan suntikan yang
diberikan, tetapi didalam kondisi tersebut perawat telah mengalami dilema etik.
Bila perawat berkata jujur akan membuat sedih dan menurunkan motivasi
pasien dan bila berkata tidak jujur, perawat melanggar hak pasien.
Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada
alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang
memuaskan dan tidak memuaskan sebanding.
Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat
keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada pemikiran yang
rasional dan bukan emosional. Kerangka Pemecahan Masalah Etik:
b. Mengidentifikasi konflik
f. Membuat keputusan
Dalam sidak itu, sekitar pukul 01.00 WIB, Zumi Zola ditemani
beberapa rombongan tiba di gedung perawatan kelas III RSUD Raden
Mattaher Jalan Letjen Soeprapto, No31, Telanaipura, Jambi. Ketika
memasuki ruangan, Zola mendapati tempat perawat dan dokter jaga
kosong.
Kesal dengan apa yang dilihat, Zumi pun langsung menggedor pintu
kamar yang ada di meja penjagaan. Begitu masuk ke dalam kamar tersebut,
Zola mendapati para perawat dan dokter sedang terlelap tidur.
“Ada pegawai rumah sakit yang memberi tahu para perawat dan
dokter di ruang perawatan lainnya. Sidak bocor,” ujar salah seorang staf
yang mengikuti Zumi Zola.
Zumi Zola mengaku akan memberi sanksi tegas kepada para perawat
dan dokter yang ketahuan terlelap tidur saat bertugas ketika dilakukan
sidak. “Yang pegawai negeri, termasuk dokternya, akan dipindah dari
rumah sakit. Yang honorer, akan menyusul diberhentikan. Baru-baru ini
kan kami sudah memberhentikan 59 honorer, mereka yang tidur akan
menyusul,” tukas Zola.
Kasus “Sidak di Rumah Sakit” termasuk permasalahan etik yaitu dilema etik.
Menurut pendapat saya, perbuatan para perawat di Rumah Sakit tersebut kurang
manusiawi dan tidak selayaknya dia tidur sewaktu dinas di tempat kerjanya.
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, seorang perawat harusnya selalu siap setiap
saat. Karena, jika ada keterlambatan dalam penanganan kepada pasien, hal tersebut
bisa berakibat fatal pada keadaan pasien.
Jika saya diminta bantuan untuk menyelesaikan kasus tersebut, saya akan
mencari tahu apa penyebab keselahan sistem pelayanan di Rumah Sakit tersebut.
Serta menasehati dan memberi tahu perawat disana, bahwa apa yang dia lakukan itu
salah dan menyimpang dari etik keperawatan, karena saya sebagai teman
sejawatnya seharusnya mengingatkan jika ada teman yang melakukan pelanggaran
atau dilema etik.
4. Membuat keputusan.
a. Respek: dalam prinsip ini terkandung arti bahwa kehidupan merupakan hak
milik yang paling berharga dan mendasar pada manusia.
Teori etik yang saya gunakan untuk menyelesaikan permasalahan perawat yang
tidur saat dinas tersebut adalah:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori etika mencakup bentuk pengetahuan yang kompleks, secara umum ada
dua teori penting yang harus dipahami tentang etika, yaitu Utilitarianism dan
Deontologi.
Kode etik keperawatan dari berbagai sumber yaitu: kode etik International
Council of Nurses, kode etik American Nurses Assosciation, kode etik Canadian
Nurses Association, kode etik Perawat Indonesia. Masalah eika keperawatan pada
dasarnya merupakan masalah etika kesehatan, yang lebih dikenal dengan istilah
etika biomedis atau bioetis.
Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif
yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak
memuaskan sebanding. Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang
melibatkan berbagai komponen yang harus dipertimbangkan secara matang oleh
perawat, terutama yang terkait dengan permasalahan pada tatanan klinik.
3.2 Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang
keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya
mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau
bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).
Setyawan, Dody. 2012. Etik, Dilema Etik Dan Contoh Kasus Dilema Etik.
http://poskotanews.com/2017/01/21/sidak-ke-rs-dokter-dan-perawat-tidur-gubernur-zu
mi-zola-ngamuk/ (diakses pada tanggal 10 November 2017, pukul 12.33)