Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia

JENIUS

Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Komunikasi Terhadap Kinerja


Karyawan Pada PT. Bangkit Maju Bersama Di Jakarta

N. Lilis Suryani
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Email : dosen00437@unpam.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik
dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bangkit Maju Bersama di Jakarta.
Metode yang digunakan adalah explanatory research, dan pengujian hipotesis.
Dengan teknik survey, menyebar kuesioner dengan skala Likert. Teknik penentuan
memakai sampling jenuh dengan 60 responden.
Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis verifikatif
yaitu: Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda,
Analisis Koefisien Korelasi, Analisis Koefisien Determinasi (R2) dan Pengujian
Hipotesis dengan Uji Parsial (uji t) dan Uji Simultan (uji F).
Hasil Pengujian dan analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja non fisik terhadap
kinerja karyawan, dengan korelasi positif 0,652 dengan tingkat hubungan yang kuat
dan kontribusi pengaruh sebesar 42,5%. Uji hipotesis ρ value 0,000 < 0,05.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi terhadap kinerja
karyawan, dengan korelasi positif 0,637 dengan tingkat hubungan yang kuat dan
kontribusi pengaruh sebesar 40,5%. Uji hipotesis diperoleh ρ value 0,000 < 0,05.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja non fisik dan
komunikasi secara simultan terhadap kinerja karyawan dengan korelasi positif 0,723
dengan tingkat hubungan yang kuat dan kontribusi pengaruh sebesar 52,3%. Uji
hipotesis diperoleh ρ value 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Lingkungan kerja non fisik, Komunikasi dan Kinerja


karyawan

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019 419


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 420

JENIUS

PENDAHULUAN dengan baik. Bukan hanya


A. Latar Belakang Masalah komunikasi antara atasan dan
Manajemen sumberdaya bawahan saja yang berhubungan
manusia sangat berperan penting dengan kinerja karyawan namun
bagi perusahaan agar memberikan komunikasi yang dilakukan antara
hasil maksimal selain itu juga akan karyawan dengan karyawan yang
memiliki profesionalitas terbaik lain juga masih belum berjalan
yang dapat diandalkan untuk dengan baik, masih ada karyawan
mencapai tujuan dan sasaran yang berkomunikasi dengan
perusahaan yaitu mendapatkan karyawan lainnya tidak
keuntungan yang maksimal. memberikan informasi yang jelas
Sebagai kunci pokok, dan lengkap sehingga
sumber daya manusia akan berhubungan terhadap sikap para
menentukan keberhasilan karyawan tersebut. Dengan kurang
pelaksanaan kegiatan perusahaan. efektifnya komunikasi organisasi
Tuntutan perusahaan untuk yang di lakukan baik dari atasan
memperoleh, mengembangkan kepada bawahan atau antara
dan mempertahankan sumber daya karyawan dengan karyawan yang
menusia yang berkualitas semakin lainnya.
mendesak sesuai dengan dinamika Menurut Malayu Hasibuan
lingkungan yang selalu berubah. (2017:139), “Kinerja adalah suatu
Dalam bekerja lingkungan kerja hasil kerja yang dicapai seseorang
non fisik sangat mendukung untuk dalam melaksanakan tugas-tugas
memberikan kenyamanan yang dibebankan kepadanya yang
karyawan,lingkungan kerja non didasarkan kepada kecakapan,
fisik merupakan salah satu hal pengalaman, kesungguhan waktu”.
yang penting dalam meningkatkan Kinerja adalah poin penting dalam
efektivitas kerja karyawan. Karena kemajuan perusahaan, semakin
lingkungan kerja fisik maupun meningkatnya kinerja karyawan
lingkungan kerja non fisik dapat maka akan semakin penting dalam
mempengaruhi physiology dan kemajuan perusahaan, semakin
psychologist karyawan dalam meningkatnya kinerja karyawan
bekerja. maka akan semakin cepat
Dalam hal ini komunikasi tercapainya tujuan perusahaan.
sangat berhubungan terhadap Dengan meningkatnya kinerja
manajemen organisasi dalam karyawan maka perusahaan akan
menciptakan pola kerja yang memperoleh keuntungan, oleh
konsisten terhadap situasi kerja sebab itu perusahaan perlu terus
yang nyaman. Jika komunikasi menjaga agar kinerja karyawan
yang di lakukan oleh atasan dapat meingkat dari waktu ke
kepada bawahannya tidak berjalan waktu.
secara optimal karyawan akan Jika karyawan yang
mengalami kesulitan memahami dipekerjakan tidak memiliki
apa yang menjadi keinginan atasan kinerja yang baik yang dibutuhkan
sehingga kinerja yang di lakukan perusahaan, maka perusahaan
para karyawan tidak terkontrol tidak akan mencapai target yang

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 421

JENIUS

sudah ditetapkan, dan merugikan bahwa lingkungan kerja non fisik


perusahaan itu sendiri. Oleh sebab dan komunikasi merupakan salah
itu, dalam penarikan, seleksi, satu faktor yang juga penting
penempatan karyawan harus dalam meningkatkan kinerja
berdasarkan azas the right man in karyawan, maka penulis tertarik
the right place, and the right man untuk melakukan penelitian lebih
in the right job, yang artinya dalam dengan judul ”Pengaruh
karyawan perlu ditempatkan pada Lingkungan kerja non fisik
pekerjaan yang sesuai dengan Terhadap Kinerja karyawan Pada
kemampuannya sangatlah penting PT. Bangkit Maju Bersama”.
untuk mencapai tujuan perusahaan B. Rumusan Masalah
dan kinerja karyawan yang lebih Berdasarkan identifikasi dan
optimal. pembatasan masalah di atas, maka
Jenis 2016 2017
untuk mencegah terjadinya
Rumah Target Realisasi Target Realisasi kerancuan dalam pembahasan,
Baru 250 205 250 170 perlu penulis berikan suatu
Rekondisi 250 211 250 198
Jumlah 500 416 500 368
perumusan masalah sebagai
berikut :
PT. Bangkit Maju Bersama 1. Bagaimana pengaruh secara
adalah salah satu perusahaan yang parsial antara lingkungan kerja
bergerak dibidang pengembang non fisik terhadap kinerja
perumahan baik rumah baru karyawan pada PT. Bangkit
maupun rumah rekondisi. Maju Bersama ?
Sesuai hasil temuan awal 2. Bagaimana pengaruh secara
peneliti, peneliti menemukan parsial antara komunikasi
tingginya tingkat absensi terhadap kinerja karyawan pada
karyawan di PT. Bangkit Maju PT. Bangkit Maju Bersama ?
Bersama dari Januari sampai 3. Bagaimana pengaruh secara
dengan Desember 2017. Hal ini simultan antara lingkungan
bila tidak segera dilakukan kerja non fisik dan komunikasi
tindakan maka akan berdampak terhadap kinerja karyawan pada
buruk bagi pencapaaian tujuan PT. Bangkit Maju Bersama ?
perusahaan, untuk itu pemimpin C. Pembatasan Masalah
perusahaan harus lebih Agar lebih mudah di pahami
memperhatikan pemberian dan dimengerti, peneliti
komunikasi yang ada di membatasi hanya yang diteliti,
perusahaan agar karyawan dapat yaitu mengenai lingkungan kerja
kembali bersemangat bekerja dan non fisik dan komunikasi dan
menunjukan kinerja yang baik pengaruhnya terhadap kinerja
dalam membantu tercapainya karyawan pada PT. Bangkit Maju
tujuan perusahaan. Bersama, dengan cara melakukan
Dari data diatas menunjukan penyebaran kuesioner kepada
bahwa terjadi penurunan karyawan di PT. Bangkit Maju
pembelian rumah dari tahun ke Bersama.
tahun, pencapaian target masih D. Tujuan Penelitian
kurang memuaskan.. Mengingat Tujuan penelitian ini adalah :

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 422

JENIUS

1. Untuk mengetahui pengaruh terjadi yang berkaitan dengan


secara parsial antara lingkungan hubungan kerja, baik hubungan
kerja non fisik terhadap kinerja dengan atasan maupun hubungan
karyawan pada PT. Bangkit sesama rekan kerja, ataupun
Maju Bersama. hubungan dengan bawahan.
2. Untuk mengetahui pengaruh B. Komunikasi
secara parsial antara Menurut Himstreet dan Baty
komunikasi terhadap kinerja dalam Djoko Purwanto (2011:4)
karyawan pada PT. Bangkit komunikasi adalah suatu proses
Maju Bersama. pertukaran informasi antar
3. Untuk mengetahui seberapa individu melalui suatu sistem yang
besar pengaruh secara simultan biasa (lazim), baik dengan simbol,
antara lingkungan kerja non sinyal-sinyal, maupun tindakan
fisik dan komunikasi terhadap atau prilaku.
kinerja karyawan pada PT. C. Kinerja karyawan.
Bangkit Maju Bersama. Menurut Mangkunegara
E. Manfaat Penelitian (2015:9) Kinerja karyawan adalah
1. Manfaat Teoritis hasil kerja secara kulalitas dan
Dari penelitian ini kuantitas yang dicapai oleh
diharapkan dapat menambah seorang karyawan dalam
wawasan, dalam kajian melaksanakan tugasnya.
menajemen pemasaran dengan D. Kerangka Berpikir
riset di lapangan, memberikan Menurut Sugiyono (2017)
informasi bagi pembaca kerangka berpikir adalah sintesa
sehingga dapat dijadikan yang mencerminkan keterkaitan
sebagai bahan referensi bagi antara variabel yang diteliti dan
yang memerlukan. merupakan tuntunan untuk
2. Manfaat Praktis memecahkan masalah penelitian
Dari hasil penelitian ini serta merumuskan hipotesis
diharapkan dapat memberikan penelitian yang berbentuk bagan
masukan yang positif, maupun alur yang dilengkapi penjelasan
referensi kepada PT. Bangkit kualitatif. Lebih lanjut Sugiyono
Maju Bersama sebagai (2017) menjelaskan “Seorang
pertimbangan dalam peneliti harus menguasai teori-
pengambilan keputusan untuk teori ilmiah sebagai dasar
proses pengembangan sistem menyusun kerangka pemikiran
(improvement) dan yang membuahkan hipotesis”.
perencanaan strategis dalam Lingkungan kerja non fisik
menghadapi persaingan usaha memiliki peran penting dalam
yang semakin ketat. sumber daya manusia. Lingkungan
kerja non fisik adalah semua
TINJAUAN PUSTAKA keadaan yang terjadi
A. Lingkungan Kerja Non Fisik yangberkaitan dengan hubungan
Menurut Sadarmayanti kerja, baik hubungan dengan
(2011:31) Lingkungan kerja non atasan maupun hubungan dengan
fisik adalah semua keadaan yang bawahan sesama rekan kerja,

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 423

JENIUS

ataupun hubungan dengan Kinerja sebagai tolok ukur


bawahan (Sedamayanti, 2011:46). pencapaian tujuan organisasi
Demikian pula komunikasi menjadi penting diperhatikan
merupakan faktor yang juga dalam organisasi.
penting dalam meningkatkan Berdasarkan pertimbangan
kinerja karyawan. Komunikasi data tersebut, penulis membuat
adalah suatu proses pemindahan model penelitian dengan variabel
pengertian dalam bentuk gagasan lingkungan kerja non fisik dan
atau informasi dari seseorang ke komunikasi yang peneliti anggap
orang lain. dapat mempengaruhi kinerja
Adapun kerangka berpikir sebagai berikut :

Lingkungan Kerja Non Fisik (X1)

1. Struktur kerja Kinerja (Y)


2. Tanggung jawab
H1
3. Penghargaan 1. Tujuan
4. Kelancaran komunikasi 2. Standar
Sumber: Sedarmayanti (2011:46) H3 3. Umpan Balik
4. Alat atau Saran
5. Kompetensi
Komunikasi (X2) 6. Motif
7. Peluang
1. Proses Sumber: Wibowo (2011:86-
2. Pesan 88)
3. Keadaan saling bergantung H2
4. Hubungan
Sumber: Poppy Ruliana (2014:18)

Gambar 1. Kerangka Berfikir


H2 : Diduga terdapat pengaruh
E. Hipotesis Penelitian positif dan signifikan
Menurut Sugiyono (2017) antara komunikasi
hipotesis merupakan jawaban terhadap kinerja karyawan
sementara terhadap rumusan pada PT. Bangkit Maju
masalah. Karena sifatnya masih Bersama.
sementara, maka perlu dibuktikan H3 : Diduga terdapat pengaruh
kebenarannya melalui data positif dan signifikan
empirik yang terkumpul. antara lingkungan kerja
Adapun Hipotesis yang non fisik dan komunikasi
penulis ajukan adalah sebagai secara bersama-sama
berikut: karyawan terhadap kinerja
H1 : Diduga terdapat pengaruh karyawan pada PT. Bangkit
positif dan signifikan Maju Bersama.
antara lingkungan kerja
non fisik terhadap kinerja
karyawan pada PT. Bangkit
Maju Bersama.

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 424

JENIUS

METODOLOGI PENELITIAN obyek atau subyek yang


A. Tempat dan Waktu Penelitian mempunyai kualitas dan
1. Tempat Penelitian karakteristik yang ditetapkan
Menurut Sugiyono oleh peneliti dan kemudian
(2017:13) tempat penelitian ditarik kesimpulannya. Adapun
merupakan sasaran ilmiah populasi dalam penelitian ini
untuk mendapatkan data adalah karyawan PT. Bangkit
dengan tujuan dan kegunaan Maju Bersama.
tertentu tentang sesuatu hal 2. Sampel
yang objektif. Penulis Menurut Sugiyono (2017)
mengadakan penelitian pada sampel adalah jumlah dan
PT. Bangkit Maju Bersama karakteristik yang dimiliki oleh
dengan alamat Jl. Palem Aren populasi tersebut. Sedangkan
VIII. No.31. Palem Semi, menurut Suharsini Arikunto
Karawaci Tangerang. Telp. (2010) sampel adalah sebagian
021-55796185/021-55796089. atau wakil populasi yang
2. Waktu Penelitian diteliti. Dalam pengambilan
Penelitian ini sampel dapat menggunakan
dilaksanakan selama Maret- sampling jenuh dimana
Mei 2019. Adapun penelitian menurut Sugiyono (2017)
dilakukan secara bertahap sampling jenuh adalah teknik
disesuaikan dengan tingkat penentuan sampel bila semua
kebutuhan penulis. anggota populasi digunakan
3. Jenis Penelitian sebagai sampel. Dalam
Jenis penelitian ini adalah penelitian ini yang dijadikan
asosiatif, menurut Sugiyono sampel adalah orang yang
(2017) yaitu penelitian yang mewakili perusahaannya yang
bertujuan untuk mengetahui menjadi pelanggan PT. Bangkit
pengaruh atau hubungan antara Maju Bersama, dalam hal ini
dua variabel atau lebih. Dengan berjumlah 60 orang.
demikian penelitian asosiatif ini C. Teknik Penentuan Data
dapat dibangun suatu teori yang Pengumpulan data
berfungsi untuk menjelaskan, merupakan upaya untuk
meramalkan dan mengontrol mendapatkan informasi yang akan
suatu gejala digunakan dalam pengukuran
B. Populasi dan Sampel variabel. Menurut Sugiyono
1. Populasi (2017) metode pengumpulan data
Populasi merupakan adalah cara ilmiah utuk
sekumpulan objek yang mendapatkan data yang valid
ditentukan melalui suatu dengan tujuan dapat dibuktikan,
kriteria tertentu yang akan dikembangkan suatu pengetahuan
dikategorikan ke dalam objek sehingga dapat digunakan
yang akan diteliti. Menurut memecahkan dan mengantisipasi
Sugiyono (2017) populasi masalah.
adalah jumlah wilayah
generalisasi yang terdiri atas

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 425

JENIUS

1. Data Primer. D. Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2017) 1. Kuesioner
data primer adalah sumber data Dalam penelitian ini
yang langsung memberikan untuk mendapatkan data primer
data kepada pengumpul data”. kuantitatif, penulis
Dalam penelitian ini dilakukan menghubungi responden yaitu
dengan cara: karyawan di PT. Bangkit Maju
a. Observasi, yaitu pengamatan Bersama.
langsung terhadap 2. Studi Pustaka.
Perusahaan dimana Untuk medapatkan data
pengamatan terbatas pada sekunder penulis melakukan
pokok permasalahan dengan cara penelaahan
sehingga perhatian lebih terhadap literature berupa buku
fokus kepada data (riil) dan pemasaran dan publikasi serta
relevan. bahan-bahan yang berhubungan
b. Menyebar Kuesioner, yaitu dengan masalah yang berkaitan
membagikan berupa dengan penelitian ini.
pertanyaan dengan jawaban
mengacu pada skala likert. E. Metode Analisis Data
c. Studi Kepustakaan, yaitu Metode analisis data yang
kajian teoritis dan referensi digunakan dalam penelitan ini
lain yang berkaitan judul adalah:
penelitian dengan mencari 1. Uji Instrumen Penelitian
landasan teoritis yang a. Uji Validitas
berhubungan dengan judul Valid adalah
penelitian, buku serta jurnal menunjukkan derajad
yang relevan. ketepatan antara data
yang sesungguhnya
terjadi pada obyek
2. Data Sekunder dengan data yang dapat
Data sekunder adalah dikumpulkan oleh
data yang diperoleh secara tidak peneliti. Imam Ghozali
langsung melalui media (2017) suatu kuesioner
perantara yang diperoleh dan dikatakan valid jika
dicatat pihak lain. Menurut pertanyaan pada
Sugiyono (2017) “Data kuesioner mampu untuk
sekunder adalah sumber data mengungkapkan sesuatu
yang tidak langsung yang yang akan diukur. Uji
memberikan data kepada validitas dilihat dari tabel
pengumpul data, misalnya Item-Total Statistics.
orang lain atau dokumen”. Data Nilai tersebut
sekunder dalam penelitian ini dibandingkan antara nilai
antara lain mencakup data r hitung dengan r tabel
historis perusahaan, lingkungan dengan kriteria dikatakan
kerja non fisik, komunikasi dan valid dan tidaknya
jumlah karyawan perusahaan.

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 426

JENIUS

menurut Imam Ghozali analisis Cronbach's


(2017) yaitu: Alpha. Imam Ghozali
1). Jika r hitung > r tabel, (2017)
maka instrumen valid, mengklasifikasikan nilai
2). Jika r hitung < r tabel, Cronbach's Alpha
maka instrumen tidak sebagai berikut:
valid. Tabel 1. Pedoman Interval Uji
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas
Interval Nilai Kriteria
Menurut Imam Cronbach's Alpha
Ghozali (2017) 0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
reliabilitas merupakan 0,21 – 0,40 Agak Reliabel
alat untuk menguji 0,41 – 0,60 Cukup Reliabel
kekonsistenan jawaban 0,61 – 0,80 Reliabel
responden atas 0,81 – 1,00 Sangat Reliabel
Sumber: Ghozali (2017).
pertanyaan di kuesioner.
Suatu kuesioner 2. Uji Kelayakan Data (Uji
dikatakan reliabel jika Asumsi Klasik)
jawaban seseorang Uji asumsi klasik
terhadap pertanyaan digunakan untuk mengetahui
adalah konsisten atau ketepatan sebuah data. Menurut
stabil dari waktu ke Singgih Santoso (2015)
waktu. Kriteria yang “Sebuah model regresi akan
digunakan apabila suatu digunakan untuk melakukan
alat ukur memberikan peramalan, sebuah model yang
hasil yang stabil, maka baik adalah model dengan
disebut alat ukur itu kesalahan peramalan yang
handal. Hasil ukur itu seminimal mungkin. Karena
diterjemahkan dengan itu, sebuah model sebelum
koefisien keandalan yaitu digunakan seharusnya
derajat kemampuan alat memenuhi beberapa asumsi,
ukur mengukur yang biasa disebut asumsi
perbedaan-perbedaan klasik”. Dalam penelitian ini uji
individu yang ada. asumsi klasik yang digunakan
Keandalan itu perlu, adalah meliputi: Uji
sebab data yang tidak Normalitas, Uji
andal atau bias tidak Multikolinearitas, Uji
dapat diolah lebih lanjut Autokorelasi, dan Uji
karena akan Heterokedastisitas
menghasilkan a. Uji Normalitas
kesimpulan yang bias. Uji normalitas
Pengukuran dilakukan digunakan untuk menguji
sekali dan reliabilitas apakah dalam sebuah model
dengan uji statistik regresi, variabel dependen,
Cronbach Alpha. Dalam variabel independen
pengukurannya one shot mempunyai distribusi
akan dilakukan dengan normal atau tidak.
Normalitas dapat dideteksi

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 427

JENIUS

dengan melihat penyebaran 1) Jika nilai nilai tolerance


pada (titik) pada sumbu lebih > dari 0.1 dan nilai
diagonal pada grafik. variance inflation factor
Adapun menurut Ghozali (VIF) < dari 10, maka
(2017:164) dasar tidak terjadi
pengambilan keputusan multikolinieritas.
adalah sebagai berikut: 2) Jika nilai nilai tolerance
1) Jika data menyebar lebih < dari 0.1 dan nilai
disekitar garis diagonal variance inflation factor
dan mengikuti arah garis (VIF) > dari 10, maka
diagonal, maka model terjadi multikolinieritas.
regresi memenuhi c. Uji Autokorelasi
normalitas. Uji autokorelasi
2) Jika data menyebar jauh digunakan untuk mengetahui
dari garis diagonal dan ada atau tidaknya
tidak mengikuti arah garis penyimpangan asumsi klasik
diagonal, maka model autokorelasi. Menurut Imam
regresi tidak memenuhi Ghozali (2017) Uji
normalitas autokorelasi bertujuan
b. Uji Multikolinieritas menguji apakah dalam
Uji Multikoliniearitas model regresi liner ada
ini bertujuan untuk menguji korelasi antar kesalahan
apakah pada model regresi pengganggu pada periode t
ditemukan adanya korelasi dengan kesalahan
antar variabel independen. pengganggu pada periode t-
Menurut Ghozali (2017), Uji 1. Model regresi yang baik
multikolinearitas bertujuan adalah regresi yang bebas
untuk menguji apakah pada dari autokorelasi. Cara yang
model regresi ditemukan dapat digunakan untuk
adanya korelasi antar menditeksi ada atau tidaknya
variabel bebas. Model autokorelasi dalam
regresi yang baik seharusnya penelitian ini yaitu dengan
tidak terjadi korelasi di uji Durbin-Watson Test
antara variabel independen. dengan berpedoman pada
Jika variabel independen kriteria pedoman sebagai
saling berkorelasi, maka berikut:
variabel-variabel ini tidak Tabel 2. Pedoman Uji Autokorelasi
ortogonal. Untuk mendeteksi Dengan Memakai Uji Darbin-Watson
Kriteria Keterangan
ada tidaknya < 1,000 Ada autokorelasi
multikoliniearitas dalam 1,100 – 1,540 Tanpa kesimpulan
model regresi dapat dilihat 1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
dari tolerance value atau 2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
Variance Inflation Factor > 2,900 Ada autokorelasi
Sumber : Algifari, (2011).
(VIF) dengan ketentuan
sebagai berikut: d. Uji Heteroskesdastisitas
Menurut Imam
Ghozali (2017) berpendapat

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 428

JENIUS

bahwa “Uji acuan untuk menentukan


heteroskedastisitas bertujuan panjang pendeknya interval
untuk mengetahui apakah yang ada dalam alat ukur
dalam model regresi terjadi sehingga alat ukur tersebut
ketidaksamaan varian dari bila digunakan dalam
suatu residual pengamatan pengukuran akan
ke pengamatan lain”. Salah menghasilkan data.
satu cara uji b. Analisis Verifikatif
heteroskesdastisitas, dapat Analisis ferifikatif
melihat grafik scatter plot dimaksudkan untuk
dengan ketentuan sebagai mengetahu keterhubungan
berikut: antara variabel independen
1) Jika penyebaran data terhadap variabel dependen.
pada scatter plot tidak Menurut Sugiyono (2017)
teratur dan tidak metode verifikatif
membentuk pola tertentu merupakan penelitian yang
(naik turun, bertujuan untuk mengetahui
mengelompok menjadi hubungan antara dua
satu) maka dapat variabel atau lebih.
disimpulkan tidak terjadi 1) Analisis Regresi
problem Berganda
Heteroskedastisitas. Analisis regresi
2) Jika penyebaran data berganda untuk
pada scatter plot teratur menganalisis pengaruh
dan membentuk pola lingkungan kerja non
tertentu (naik turun, fisik (X1) dan komunikasi
mengelompok menjadi (X2) secara bersama-sama
satu) maka dapat terhadap kinerja
disimpulkan terjadi karyawan (Y) adalah
problem dengan menggunakan
Heteroskedastisitas. analisis regresi berganda
3. Analisis Deskriptif Dan (Multiple regresional
Verifikatif analisis).
a. Analisis Deskriptif 2) Analisis Koefisien
Analisis dilakukan Korelasi
dengan melihat frekuensi Analisis ini bertujuan
dari pilihan opsi oleh untuk mengetahui tingkat
responden yang disediakan pengaruh variabel
pada setiap pertanyaan independen terhadap
kuesioner. Dalam penelitian variabel dependen.
ini, pembobotan data, Dalam hal ini adalah
peneliti menggunakan skala lingkungan kerja non
likert. Menurut Sugiyono fisik (X1) dan komunikasi
(2017) skala pengukuran (X2) terhadap kinerja
merupakan kesepakatan karyawan (Y) baik secara
yang digunakan sebagai

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 429

JENIUS

parsial maupun secara KX1-2 0.575 0.254 Valid


simultan. KX1-3 0.520 0.254 Valid
3) Analisis Koefisien KX1-4 0.526 0.254 Valid
Korelasi Dalam KX1-5 0.392 0.254 Valid
penelitian ini untuk KX1-6 0.507 0.254 Valid
mengetahui berapa besar KX1-7 0.347 0.254 Valid
prosentase kontribusi dari KX1-8 0.587 0.254 Valid
variabel Lingkungan KX1-9 0.600 0.254 Valid
kerja non fisik dan KX1-10 0.334 0.254 Valid
komunikasi terhadap Sumber : Data primer diolah.
kinerja karyawan pada Dari data tabel di atas,
PT. Bangkit Maju variabel lingkungan kerja non
Bersama baik secara fisik (X1) diperoleh nilai r
parsial maupun secara hitung > r tabel (0,254). Untuk
simultan itu kuesioner yang digunakan
.4) Pengujian Hipotesis layak untuk diolah sebagai data
(a) Uji t (Parsial) penelitian.
Uji t digunakan Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel
untuk menguji Komunikasi (X2)
signifikansi variasi No r hitung r tabel Keputusan
hubungan antar KX2-1 0.342 0.254 Valid
variabel X dan Y, KX2-2 0.332 0.254 Valid
apakah variabel X1 KX2-3 0.345 0.254 Valid
dan X2 benar-benar KX2-4 0.480 0.254 Valid
berpengaruh secara KX2-5 0.508 0.254 Valid
parsial terhadap KX2-6 0.450 0.254 Valid
variabel dependen. KX2-7 0.627 0.254 Valid
(b) Uji F (Simultan) KX2-8 0.595 0.254 Valid
Pengujian hipotesis KX2-9 0.514 0.254 Valid
simultan (Uji F) KX2-10 0.618 0.254 Valid
bertujuan untuk Sumber: Data primer diolah.
mengetahui pengaruh Dari data tabel di atas,
secara bersama-sama variabel komunikasi (X2)
diperoleh nilai r hitung > r tabel
variabel independen
(0,254). Untuk itu kuesioner yang
terhadap variabel digunakan layak untuk diolah
dependen. sebagai data penelitian.
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Karyawan (X2)
HASIL PENELITIAN DAN
No r hitung r tabel Keputusan
PEMBAHASAN KY-1 0.342 0.254 Valid
A. Uji Instrumen Penelitian
KY-2 0.634 0.254 Valid
1. Hasil Uji Validitas
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel KY-3 0.362 0.254 Valid
Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) KY-4 0.729 0.254 Valid
No r hitung r tabel Keputusan KY-5 0.558 0.254 Valid
KX1-1 0.556 0.254 Valid KY-6 0.447 0.254 Valid

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 430

JENIUS

KY-7 0.557 0.254 Valid


KY-8 0.471 0.254 Valid
KY-9 0.387 0.254 Valid
KY-10 0.343 0.254 Valid
Sumber: Data primer diolah.
Dari data tabel di atas,
variabel kinerja karyawan (Y)
diperoleh nilai r hitung > r tabel
(0,254). Untuk itu kuesioner yang
Pada gambar di atas dapat
digunakan layak untuk diolah
dilihat bahwa grafik normal
sebagai data penelitian.
probability plot menunjukkan pola
2. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas. grafik yang normal. Hal ini terlihat
Cronbach's Alpha dari titik yang menyebar disekitar
Variabel Ket garis diagonal dan penyebarannya
Alpha Kritis
Lingkungan kerja mengikuti garis diagonal. Oleh
0.657 0.600 Reliabel
non fisik (X1) karena ini dapat disimpulkan
Komunikasi (X2) 0.633 0.600 Reliabel bahwa model regresi memenuhi
Kinerja karyawan
0.639 0.600 Reliabel asumsi normalitas.
(Y)
2. Uji Multikonilieritas
Sumber : Data primer diolah.
Berdasar hasil perhitungan Uji mutlikolinearitas
di atas, diperoleh nilai Cronbach dipergunakan untuk mengetahui
Alfa lebih besar dari 0.60 dan nilai antar variabel bebas tidak memiliki
r bernilai positif, dengan demikian multikolinearitas atau tidak
maka butir pernyataan variabel memiliki hubungan korelas. Model
lingkungan kerja non fisik, regresi yang baik seharusnya tidak
komunikasi dan kinerja karyawan terjadi korelasi di antara variabel
dinyatakan reliabel. independen. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan melihat nilai
PENGUJIAN ASUMSI KLASIK Tolerance Value dan Variance
1. Uji Normalitas Inflation Factor (VIF).
Uji normalitas dilakukan Hasil pengujian pada tabel di
untuk menguji apakah dalam atas, nilai tolerance masing-
model regresi, variabel dependen masing variabel bebas yaitu 0,654
dan variabel independen < 1,0 dan nilai Variance Inflation
berdistribusi normal atau Factor (VIF) sebesar 1,528 < 10,
berdistribusi tidak normal. Berikut dengan demikian model regresi ini
ini hasil uji normalitas dengan alat tidak ada multikolinearitas.
uji Grafik P-P Plot, sebagai 3. Uji Autokorelasi
berikut: Uji Autokorelasi
dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidaknya penyimpangan
korelasi antar anggota sampel.
Pengujian dilakukan dengan alat
uji Darbin-Watson (DW test).
Adapun hasil pengujiannya

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 431

JENIUS

diperoleh nilai Durbin-Watson heteroskedastisitas pada model


sebesar 2.257 yang berada diantara regresi sehingga model regresi ini
interval 1.550 – 2.460. Dengan layak dipakai
demikian model regresi yang
digunakan pada penelitian ini tidak HASIL ANALISIS DATA
ada autokorelasi. Pengujian ini dimaksudkan
4. Uji Heteroskesdastisitas untuk menunjukkan hasil dari
Pengujian heteroskedastisitas pengujian atas variabel lingkungan
dimaksudkan untuk menguji apakah kerja non fisik dan komunikasi
dalam sebuah model regresi terjadi terhadap kinerja karyawan. Hasil
ketidaksamaan varians residual. analisisnya sebagai berikut:
Dalam penelitian ini digunakan uji 1. Analisis Regresi Berganda
grafik scaterplot dimana hasilnya Analisis regresi berganda
titik-titik pada grafik scatterplot tidak dimaksudkan untuk mengetahui
mempunyai pola penyebaran yang seberapa besar pengaruh variabel
jelas atau tidak membentuk pola-pola lingkungan kerja non fisik (X1) dan
tertentu dan titik-titik tersebut komunikasi (X2 terhadap kinerja
menyebar di atas dan dibawah angka karyawan (Y). Berdasarkan
0 pada sumbu Y, dengan demikian perhitungan regresi linier berganda
hal ini menunjukkan bahwa tidak diperoleh hasil sebagai berikut:
terdapat gangguan
Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Std.
B Error Beta t Sig.
(Constant)
1 9.210 3.806 2.420 .019
Lingkungan kerja .396 .106 .424 3.749 .000
non fisik (X1)
Komunikasi (X2) .377 .110 .387 3.426 .001
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil perubahan pada variabel
perhitungan pada tabel di atas, Komunikasi (X2), maka setiap
diperoleh bentuk persamaan perubahan 1 unit pada variabel
regresi standardized sebagai Lingkungan Kerja Non Fisik
berikut: Y = 9,210 + 0,396X1 + (X1) akan mengakibatkan
0,377X2. Dari persamaan di atas terjadinya perubahan pada
maka dapat disimpulkan Kinerja Karyawan (Y) sebesar
sebagai berikut: 0,396 point.
1) Nilai konstanta sebesar 9,210 3) Nilai 0,377 diartikan apabila
diartikan bahwa jika variabel konstanta tetap dan tidak ada
Lingkungan Kerja Non Fisik perubahan pada variabel
(X1) dan Komunikasi (X2) tidak Lingkungan Kerja Non Fisik
ada maka telah terdapat nilai (X1), maka setiap perubahan
Kinerja Karyawan (Y) sebesar 1unit pada variabel Komunikasi
9,210 point. (X2) akan mengakibatkan
2) Nilai 0,396 diartikan apabila terjadinya perubahan pada
konstanta tetap dan tidak ada

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 432

JENIUS

Kinerja Karyawan (Y) sebesar mengetahui tingkat kekuatan


0,377 point. hubungan dari variabel bebas
4) terhadap variabel terikatnya.
3. Analisis Koefisien Korelasi Adapun hasil pengolahan data
Analisis koefisien dapat dijelaskan sebagai
korelasi dimaksudkan untuk berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Korelasi Pengaruh Lingkungan kerja non fisik (X1)
Terhadap Kinerja karyawan (Y)
Correlationsb
Lingkungan kerja Kinerja karyawan
non fisik (X1) (Y)
Lingkungan kerja non fisik Pearson Correlation 1 .652**
(X1) Sig. (2-tailed) .000
Kinerja karyawan (Y) Pearson Correlation .652** 1
Sig. (2-tailed) .000
Sumber: Data Primer diolah
.Berdasarkan hasil pada lingkungan kerja non fisik (X1)
tabel di atas diperoleh nilai secara parsial memiliki tingkat
korelasi sebesar 0,652. Hal ini hubungan yang kuat terhadap
menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan (Y).
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Korelasi Pengaruh Komunikasi (X2) Terhadap Kinerja
karyawan (Y)
Correlationsb
Lingkungan kerja non
Kinerja karyawan (Y)
fisik (X1)
Komunikasi (X2) Pearson Correlation 1 .637**
Sig. (2-tailed) .000
Kinerja karyawan Pearson Correlation .637** 1
(Y) Sig. (2-tailed) .000
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan hasil pada Berdasarkan hasil pada
tabel di atas diperoleh nilai tabel di atas diperoleh nilai
korelasi sebesar 0,637. Hal ini korelasi sebesar 0,723. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel menunjukkan bahwa variabel
komunikasi (X2) secara parsial lingkungan kerja non fisik (X1)
memiliki tingkat hubungan dan komunikasi (X2) secara
yang kuat terhadap kinerja simultan memiliki tingkat
karyawan (Y). hubungan yang kuat terhadap
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Korelasi kinerja karyawan (Y).
Pengaruh Lingkungan kerja non fisik 4. Analisis Koefisien Determinasi
(X1) dan Komunikasi (X2) Secara Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Simultan Terhadap Kinerja karyawan Pengaruh Lingkungan kerja non fisik
(Y) (X1) Terhadap Kinerja karyawan (Y)
Model Summary Model Summary
Adjuste Adjuste
R dR Std. Error of R dR Std. Error of
Model R Square Square the Estimate Model R Square Square the Estimate
1 .723a .523 .506 2.423 1 .652a .425 .40,55 2.638
Sumber : Data Primer diolah Sumber : Data Primer diolah

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 433

JENIUS

Berdasarkan hasil pada Adjuste


tabel di atas diperoleh nilai R R dR Std. Error of
Square sebesar 0,425. Hal ini Model R Square Square the Estimate
1 .723a .523 .506 2.423
menunjukkan bahwa pengaruh
Sumber : Data Primer diolah
lingkungan kerja non fisik
terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pada
sebesar 42,5%,. tabel di atas dapat dilihat bahwa
Tabel 12. Hasil Uji Determinasi nilai koefisien determinasi (R
Pengaruh Komunikasi (X2) Terhadap Square) sebesar 0,52,3 atau
Kinerja karyawan (Y) 52,3%. Hal ini menunjukkan
Model Summary bahwa pengaruh lingkungan
Adjuste kerja non fisik (X1) dan
R dR Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
komunikasi (X2) secara
1 .637a .405 .395 2.682 simultan terhadap kinerja
Sumber : Data Primer diolah karyawan (Y) adalah sebesar
Berdasarkan hasil pada 47,7%, sedangkan sisanya
tabel di atas, diperoleh nilai sebesar 52,4% dipengaruhi oleh
koefisien determinasi (R faktor lain.
Square) sebesar 0,405. Hal ini 5. Pengujian Hipotesis
menunjukkan bahwa pengaruh a. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
komunikasi secara parsial Hipotesis Pertama:
terhadap kinerja karyawan Terdapat pengaruh positif dan
sebesar 40,5%. signifikan antara lingkungan
Tabel 13. Hasil Uji Koefisien kerja non fisik terhadap kinerja
Determinasi Pengaruh Lingkungan karyawan.
kerja non fisik (X1) dan Komunikasi
(X2) Terhadap Kinerja karyawan (Y)
Model Summary

Tabel 14. Uji Hipotesis Lingkungan kerja non fisik (X1) Terhadap Kinerja karyawan (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.470 3.634 4.257 .000
Lingkungan kerja .609 .093 .652 6.545 .000
non fisik (X1)
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil kerja non fisik terhadap kinerja
pengolahan data di atas, karyawan, dapat diterima.
diperoleh ρ value 0,000 < 0,05. Hipotesis Kedua:
Dengan demikian hipotesis Terdapat pengaruh positif dan
pertama yang menyatakan signifikan antara komunikasi
terdapat pengaruh positif dan terhadap kinerja karyawan
signifikan antara lingkungan

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 434

JENIUS

Tabel 15. Pengujian Hipotesis Variabel Komunikasi (X2) Terhadap Kinerja karyawan (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.263 3.814 4.002 .000
Komunikasi (X2) .620 .099 .637 6.288 .000
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil b. Uji Hipotesis Secara Simultan
pengolahan data di atas, (Uji F)
diperoleh ρ value 0,000 < 0,05. Hipotesis Ketiga:
Dengan demikian hipotesis Terdapat pengaruh positif dan
kedua yang menyatakan bahwa signifikan antara lingkungan
terdapat pengaruh positif dan kerja non fisik (X1) dan
signifikan antara komunikasi komunikasi (X2) secara
terhadap kinerja karyawan, simultan terhadap kinerja
dapat diterima. karyawan. Hasil ujinya yaitu:
Tabel 22. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 366.983 2 183.492 31.252 .000b
Residual 334.667 57 5.871
Total 701.650 59,5
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil uji di Imam,Ghozali, 2011 “Aplikasi
atas, diperoleh ρ value 0,000 < Analisis Multivariate dengan
0,05, dengan demikian Program SPSS”, Semarang,
hipotesis ketiga yang Edisi Kelima, Badan Penerbit
menyatakan terdapat pengaruh Undip.
positif dan signifikan antara Levy, P.E, 2000, “Industrial
lingkungan kerja non fisik dan Organization Psycology”,
komunikasi secara simultan Miffilin Company Boston
terhadap kinerja karyawan Houghton.
diterima. Miftah, Thoha, 2007,
“Kepemimpinan Dalam
DAFTAR PUSTAKA Manajemen”, Jakarta, Edisi
Bilson, Simamora, 2014, “Panduan Pertama, PT. Raja Grafindo.
Riset Prilaku Konsumen”, Nachrowi Djalal, Nachrowidan
Jakarta, PT. Gramedia Pustaka. Hardius Usman, 2010, “Teknik
Gerry, Dessler, 2000 “Human Pengambilan Keputusan”.
Resources Management”, Jakarta, Penerbit PT. Grasindo.
Prenticehall, International Inc, Nawawi, 2006, “Sumber Daya
London. Hasibuan, 2012, Manusia untuk Bisnis yang
“Manajemen Sumber Daya Kompetitif”, Jakarta,
Manusia”, Jakarta, Haji Prehalindo.
Masagung.

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 435

JENIUS

Robbins, S. & Judge, T, 2008, D”, Bandung, Penerbit CV.


“Organizational Behavior”, Alfabeta.
Edisi keduabelas, , Prentice Suharsimi Arikunto, 2010 “Prosedur
Hall.. Penelitian Suatu Pendekatan
Safroni, Ladzi, 2012, “Manajemen Praktek”, Jakarta. PT. Rineka
dan Reformasi Pelayanan Cipta.
Publik dalam Konteks Birokrasi Sutrisno,Edy, 2012, “Sumber Daya
Indonesia”, Surabaya. Manusia”, Surabaya, PT.
Salam, Darma Setyawan, 2007, Gramedia.
“Manajemen Pemerintahan Umar, Husen, 2008, “Riset
Indonesia”, Jakarta, Pemasaran Dan Perilaku
Djambatan. Konsumen”, Jakarta, PT.
Sarwono, Jonathan, 2012, “Metode Gramedia Pustaka Utama.
Penelitian Kuantitatif Dan Wibowo, 2009, “Manajemen
Kualitatif”, Yogyakarta, Graha Kinerja”, Jakarta, PT. Raja
Ilmu. Grafindo Persada.
Singgih Santoso, 2010, “SPSS Windy Aprilia dan Gunasti
Statistik Parametik” Jakarta, Hudiwinarsih, 2012, “Teori
Cetakan Kedua, PT. Elek Kompensasi, Motivasi dan
Media. Komitmen Organisasi”,
Sondang P, Siagian, 2010, “Kiat Jakarta, Gramedia.
Meningkatkan Produktivitas Wirawan, 2009, “.Evaluasi Kinerja
Kerja”, Jakarta, PT. Rineka Sumber Daya Manusia (Teori
Cipta. Aplikasi dan Penelitian)”.
Sugiyono, 2017 “Metode Penelitian Jakarta, Salemba Empat.
Kuantitatif Kualitatif dan R &

JENIUS. Vol. 2, No. 3, Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai