Anda di halaman 1dari 17

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAGEMEN PROYEK

2.1 Umum

Struktur merupakan sebuah pengaturan membangun dengan pola tertentu


dari suatu objek atau sistem, (KBBI) sedangkan organisasi proyek merupakan
sistem yang dibuat sebagai sarana dalam mencapai tujuan dengan mengatur
dan mengkooridinir sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal
secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai
kebutuhan proyek.
Proyek didefenisikan sebagai pekerjaan yang hanya dapat diilakukan sekali
dengan rancangan yang selalu berbeda tiap kondisi dan situasi serta
membutuhkan sumber daya seperti manusia, material, peralatan, modal dan
waktu yang tepat sasaran yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara guna mencapai tujuan yang telah direncanakan [ CITATION Hus09 \t
\l 1033 ].

Manajemen adalah proses kegiatan dari seorang pimpinan yang dilakukan


dengan menggunakan cara pemikiran ilmiah maupun praktis untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai
sumber tenaga, serta memanfaatkan sumber-sumber lainnya dan waktu yang
tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya[ CITATION Lau041 \l 1057 ].
Manajemen proyek adalah suatu kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, serta mengendalikan sumber
daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu. Adanya manajemen dalam suatu proyek bertujuan
untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai batas waktu, biaya, persyaratan
serta keinginan pemilik proyek dengan kualitas produksi yang optimal. Oleh
sebab itu, perlu adanya kerja sama yang baik antar unsur pendukung dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan
yang sama yakni agar suatu proyek yang dilaksanakan akhirnya dapat berhasil.

II-1
2.2 Organisasi Proyek

Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu


proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur
sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Secara garis besar pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek dapat dilihat pada struktur organisasi berikut :
Pemilik Proyek
Dinas Pekerjaan Umum

Perencana Pelaksana Pengawas


PT. Hutama Mitra PT. Hutama Mitra CV. Dwiputra Teknik
Nusantara Nusantara

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek


Sumber : Kontraktor

2.2.1 Pemilik Proyek

Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah perseorangan atau badan usaha
yang memiliki proyek, memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Dalam pekerjaan proyek
ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dan Penataan Ruang Bidang Bina
Marga Provinsi Nusa Tenggara Timur bertindak sebagai pemilik proyeknya.

2.2.2 Perencana

Perencana adalah perseorangan yang berbadan hukum atau badan yang


di tunjuk oleh pemilik proyek untuk membuat dan menghasilkan detail
perencanaan bangunan secara terperinci dan jelas serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya terkait dengan proyek yang akan dikerjakan dari suatu
pekerjaan konstruksi serta memberikan saran yang diperlukan dalam

II-2
pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005). Dalam pekerjaan proyek ini, PT.
Hutama Mitra Nusantara bertindak sebagai perencana.

2.2.3. Pengawas

Pengawas adalah perorangan atau suatu badan usaha yang ditunjuk oleh
pemilik proyek untuk mengawasi, mengontrol, dan mengarahkan jalannya suatu
pekerjaan agar dapat mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai dengan
persyaratan yang telah di tetapkan. (Abrar Husen, 2009). Dalam hal ini team dari
CV. Dwi Putra Teknik yang bertindak sebagai pengawas.

2.2.4. Pelaksana

Pelaksana adalah perseorangan atau suatu badan usaha yang menerima


dan menyelesaikan pekerjaan menurut biaya yang telah tersedia dan
melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar
rencana yang telah ditetapkan (Abrar Husen, 2009).
PETUGAS ADMINSITRASI &

FRANSISKUS TANOSI, ST

PELAKSANA TEKNIS
Ir. DWI PRASETYO

LAPANGAN
KEUANGAN

JAN P.A. LATUNUSSA, ST


MANAGER PELAKSANA

DIREKTUR UTAMA
ABDUL RAHMAN

PT. Hutama Mitra


Nusantara
Ir. M.S. NURAW I, Msc. H. Eng
ADHELBERTUS PISSA, ST
PETUGAS K3 KONSTRUKSI

MATERIAL/KENDALI MUTU
PELAKSANA

II-3
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pelaksana PT. Hutama Mitra Nusantara
Sumber : Kontraktor

Berdasarkan pengamatan dilapangan bahwa pelaksana atau dalam hal ini


kontraktor dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain : kontraktor
pemenang tender adalah PT. Hutama Mitra Nusantara yang dibawahnya
terdapat beberapa sub yang bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan
proyek. Berikut ini adalah struktur organisasi kontraktor serta gambaran umum
tugas dari masing-masing bagian.

Uraian Tugas :
a. Direktur Utama
Tugas Direktur :
1. Memimpin, merencanakan, mengorganisir, mengendalikan dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek.
2. Menerima laporan dari masing-masing bagian.
3. Menilai persentase kerja dari tiap-tiap bagian pekerjaan.
4. Menetapkan upah kerja karyawan yang mengacu pada UMR
setempat.
b. Manager Pelaksana / Kepala Proyek
Tugas Kepala Proyek :
1. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Rencana Mutu
Proyek, dan membuat perubahan jika diperlukan.Pelaksana Teknis
Lapangan (Site Engineering).
2. Mengetahui dan memutuskan pengadaan bahan/alat oleh logistik
proyek sesuai kewenangannya atau seijin Pimpinan Perusahaan.
3. Mengetahui dan memutuskan Subkon proyek sesuai
kewenangannya atau seijin Pimpinan Perusahaan secara tertulis.
4. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan (terhadap Kontrak)
5. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatan pelaksanaan
penyelesaian hasil pekerjaan yang belum diterima direksi lapangan atau
hasil pekerjaan yang rusak.
6. Memonitor pembuatan laporan rutin proyek yang berisi antara lain
progres proyek, risalah hasil rapat pelaksanaan di lapangan.

II-4
7. Membuat instruksi Kerja baru untuk item – item pekerjaan yang
belum tersedia instruksi kerjanya.
8. Memimpin Rapat Pelaksanaan di Proyek baik rutin maupun berkala.
9. Menempatkan personil yang cakap selama masa pemeliharaan
proyek sampai penyerahan pekerjaan yang kedua.
10. Mengusulkan kebutuhan training pegawai di proyeknya kepada
Pimpinan Perusahaan untuk pegawai yang berkemampuan dibidangnya
dan dipandang perlu dilakukan.
11. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
c. Pelaksana Teknis Lapangan
Tugas Pelaksana Teknis Lapangan :
1. Mengkoordinir pendataan awal kebutuhan volume di lapangan
2. Melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksanaan RMK di
Lapangan pada saat Rapat dengan Pimpinan Perusahaan.
3. Melaksanakan instruksi pekerjaan yang dibuat kapro.
4. Memastikan bahwa Rencana Mutu Kontrak di Lapangan berjalan dengan
baik /efektif.
5. Menentukan apakah proses selanjutnya bisa dilaksanakan setelah proses
sebelumnya selesai.
6. Menyiapkan dan melengkapi program kerja mingguan untuk pelaksanaan
kerja di lapangan dan menyiapkan laporan mingguan.
7. Mengkoordinir Pelaksanaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan atas
ketidak-sesuaian hasil pekerjaan dengan spesikasi yang berlaku.
8. Mengkoordinir pendataan volume item pekerjaan di lapangan dan
kebutuhan material yang di perlukan
9. Melaporkan risalah rapat-rapat pelaksanaan di Lapangan baik yang
melibatkan direksi lapangan dan maupun rapat-rapat intern pelaksanaan.
10. Memelihara bukti-bukti kerjanya.

d. Pelaksana Kendali dan Mutu/ Material Engineer


Tugas pelaksana kendali dan mutu adalah sebagai berikut :
1. Membantu Kepala Proyek dalam menyusun Rencana Mutu.
2. Mengkoordinir Penyediaan Kebutuhan Material yang sesuai dengan
spesifikasi.
3. Menyiapkan design dan contoh mutu (mix design) sesuai Spesifikasi
Teknik.

II-5
4. Mengelola dan mendistribusikan semua dokumen yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu.
5. Membuat Rencana dan melaksanakan Inspeksi dan test material di
lapangan.

e. Pelaksana Administrasi dan Keuangan


Tugas pelaksana Administrasi dan Keuangan :
1. Bersama dengan Teknik Administrasi Kontrak menyusun Arus Kas
Proyek ( Cash flow ).
2. Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha
Pimpinan.
3. Bersama dengan Teknik Administrasi Kontrak menyiapkan Berita
Acara Angsuran Pembayaran Harga Kontrak.
4. Melakukan pengendalian likuiditas proyek dengan mengusahakan
sumber dana dan mengendalikan penggunaan dana proyek.
5. Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan
pembayaran kepada pihak yang terkait.
6. Menyelenggarakan pembukuan dan menyusun Laporan Keuangan
Proyek.
7. Bertugas melengkapi dan mendistribusikan segala dokumen yang
menyangkut keuangan proyek.
8. Mendata semua kebutuhan keuangan lapangan untuk disampaikan
ke bendahara.
f. Pelaksana K3 Konstruksi
Tugas Pelaksana K3 Konstruksi :
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
4. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.

II-6
2.3 Hak dan Kewajiban Masing – Masing Pihak Berdasarkan Teori

Dalam pelaksanan proyek ada beberapa pihak yang terlibat kerjasama


dalam rangka mewujudkan terlaksananya sebuah proyek yaitu mulai dari pemilik
proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan kontraktor atau
perencana yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dengan
mengetahui tugas, hak, dan tanggung jawab masing-masing dalam pelaksanaan
sehingga tidak terjadi pertentangan antara pihak-pihak yang terkait. Berikut
uraian tugas dari masing-masing pihak :

2.3.1 Pemilik Proyek

Pemilik proyek adalah perseorangan atau badan usaha milik pemerintah


maupun swasta yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.

A. Hak

Menurut Ervianto (2005), hak dari pemilik proyek adalah :


1. Menunjuk dan memberi tugas kepada penyedia jasa (konsultan dan
kontraktor) untuk melaksanakan pekerjaan proyek.
2. Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
3. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh kontraktor.
4. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
5. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK).
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
7. Menerima dan mengesahkan pekerjaan proyek yang telah selesai
dilaksanakan oleh pihak kontraktor.

II-7
8. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal
di luar kontrak yang ditetapkan.

B. Kewajiban

Menurut Ervianto (2005), Anang Widiyantoro (2012), kewajiban dari pemilik


proyek adalah :
1. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan proyek.
2. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek
serta membayarnya.
3. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
4. Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
5. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
2.3.2 Konsultan Perencana

A. Hak

Menurut Anang Widiyantoro (2012), hak konsultan perencana adalah :


1. Berhak menerima imbalan jasa sesuai peraturan dan kontrak.
2. Berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan
baik oleh pengawas atau pemberi tugas (pemilik proyek).
3. Berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan :
a. Pertimbangan individu.
b. Adanya kekuasaan diluar kedua belah pihak.
c. Akibat kelalaian pemberi tugas.
B. Kewajiban

Menurut (Ervianto, 2005), Ahadi (2010), kewajiban dari konsultan


perencana adalah :

1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik


proyek.

2. Merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan keinginan


pemilik proyek.

II-8
3. Membuat rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan,
sebagai pedoman pelaksanaan.

4. Membuat rencana anggaran biaya bangunan/proyek.


5. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam
desain bangunan/proyek.

6. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek,


konsultan supervisi, dan kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

7. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan


pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud
diwujudkan.

8. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi


kegagalan konstruksi.

9. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal


yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-
syaratnya.

10. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

2.3.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah orang atau badan yang ditunjuk oleh


pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan, pelaksaaan pekerjaan
pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaanberupa pekerjaan
perencanaan bangunan/proyek secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,
maupun bidang yang lain yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem
bangunan atau infrastruktur lainnya.

A. Hak

Menurut Anang Widiyantoro (2012), hak konsultan pengawas adalah :

1. Menerima/ menolak material/ peralatan yang didatangkan oleh


kontraktor.
2. Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.
3. Berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.

II-9
4. Berhak melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara
perubahan (site Instruction).

B. Kewajiban

Menurut Ahadi (2009), Menurut Anang Widiyantoro (2012), kewajiban


konsultan pengawas adalah :

1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak


kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek
4. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site
instruction).
5. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
6. Menyeleksi pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.
7. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksaan pekerjaan.
8. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
9. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar.
10. Menghindari kesalahan dan pembengkakan biaya sedini mungkin.
11. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan
agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan
kualitas,kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
12. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
13. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,
bulanan).
14. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.

2.3.4 Kontraktor / Pelaksana

II-10
Kontraktor merupakan perseorangan atau suatu badan hukum atau badan
usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkan dari pihak pemilik proyek yang
merupakan instansi/lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha,
maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi.

A. Hak

Menurut Anang Widiyantoro (2012), hak kontraktor adalah :


1. Mendapatkan kepastian pekerjaan pelaksanaan proyek dalam artian
bahwa pemilik proyek tidak akan membatalkan pelaksanaan proyek
secara sepihak selain ketentuan – ketentuan yang tertulis di dalam
kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Mendapatkan kepastian pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai tepat waktunya.
3. Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan proyek. .(Hak dan kewajiban ini harus tertuang
dalam kontrak pelaksanaan proyek agar tidak ada pihak yang dirugikan).
4. Kontraktor bebas memilih sub kontraktor.

B. Kewajiban

Menurut Ahadi (2010), Anang Widiyantoro (2012), kewajiban kontraktor


adalah :

1. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman


dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
2. Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode
pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.
4. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan
kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan.
5. Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.

II-11
6. Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila
terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
7. Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan
memproses berita acara kemajuan pekerjaan di lapangan.
8. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik.
9. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
10. Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga
kerja, dan alat di lapangan.
11. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran
hasil pekerjaan di lapangan.
12. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di
lapangan.
13. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan
peraturan dan syarat – syarat.

14. Membuat gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan


pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
15. Menyediakan alat keselamatan pekerjaan.
16. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
mingguan, bulanan.
17. Menyerahkan seluruh/ sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan
dengan ketetapan yang berlaku.

2.4. Hak, dan Kewajiban Masing – Masing Pihak Berdasarkan Pengamatan


di Lapangan

Seluruh pihak seperti pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan


pengawas, dan juga kontraktor selalu memiliki tugas masing-masing yang harus
dilaksanakan, namun kadangkala, tugas-tugas tersebut tidak serta merta sesuai
dengan teori yang dijabarkan karena dihalang berbagai macam kendala yang
terjadi diproyek. Oleh sebab itu berikut ini akan dijelaskan, hak dan tanggung
jawab dari semua pihak berdasarkan pengamatan dilapangan.

2.4.1.Pemilik Proyek

II-12
Pemilik Proyek Peningkatan Jalan Dengan konstruksi HRS-Base Lokasi Jl.
Kelurahan Batu Plat ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dan
Penataan Ruang Bidang Bina Marga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemilik
proyek di lapangan telah menjalankan hak, dan kewajibannya sebagai berikut :
A. Hak
1. Pemilik telah menunjuk Penyedia Jasa (kontraktor dan konsultan) yakni
dalam proyek ini PT. Hutama Mitra Nusantara dipilih sebagai kontraktor
dan CV. Dwiputra Teknik sebagai konsultan pengawas dan PT. Hutama
Mitra Nusantara juga sebagai konsultan perencana.
2. Pemilik menerima laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan.
3. Perwakilan Pemilik Proyek ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan di lapangan, walaupun tidak setiap saat.

B. Kewajiban

1. Pemilik telah menyiapkan biaya perencanaan dan pelaksanaan


pekerjaan proyek
2. Pemilik telah menyediakan lokasi pelaksanaan pekerjaan yang berada
di Kelurahan Batu Plat.
3. Pemilik menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk kebutuhan proyek.

2.4.2.Konsultan Perencana

Perencana dalam proyek ini adalah PT. Hutama Mitra Nusantara.


Perencana di lapangan telah menjalankan hak dan kewajibannya yakni sebagai
berikut :
A. Hak

Perencana telah menerima imbalan jasa sesuai peraturan atau kontrak


yang telah disepakati.

B. Kewajiban
1. Perencana menyediakan gambar kontrak pelaksanaan proyek.
2. Perencana membuat rencana anggaran biaya atau yang disebut
engineering estimate (EE).

II-13
3. Perencana membuat spesifikasi atau syarat – syarat pelaksanaan
pembangunan.

2.4.3. Konsultan Pengawas

Pengawas dalam proyek ini adalah CV. Dwiputra Teknik. Pengawas di


lapangan telah menjalankan hak dan kewajibannya yakni sebagai berikut :
A. Hak
1. Berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.
2. Berhak memeriksa gambar kerja pelaksana proyek.
3. Berhak untuk melakukan perubahan pada pekerjaan dengan
menerbitkan berita acara perubahan atas ijin pemilik proyek.

B. Kewajiban
1. Melaksanakan pengawasan selama 6 hari kerja dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
2. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati.
3. Melakukan back up data untuk mengetahui adanya kemungkinan
bertambah dan berkurangnya volume perkerjaan.

2.4.4. Kontraktor / Pelaksana

Kontraktor atau pelaksana dalam proyek ini dikerjakan oleh PT. Hutama
Mitra Nusantara, dimana yang menjalankan hak dan kewajiban :
A. Hak
1. Menerima bayaran sesuai dengan kesepakatan melalui beberapa tahap
hingga proyek telah diselesaikan.
2. Kontraktor bebas memilih sub kontraktor.

B. Kewajiban
1. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.

II-14
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule dan gambar
kontrak.
3. Melakukan pengukuran data rill lapangan untuk pekerjaan – pekerjaan
yang telah dilakukan.
4. Melakukan suatu tindakan apabila terjadi keterlambatan pekerjaan di
lapangan yaitu dengan menambah dan melakukan pergantian tenaga
kerja dan waktu kerja (lembur).
5. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat
pendukung lainnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
6. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.

2.5. Evaluasi
2.5.1.Pemilik Proyek

Pemilik Proyek Peningkatan Jalan Dengan konstruksi HRS-Base Lokasi


Lokasi Jl. Kelurahan batu plat ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang
dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jika
merujuk pada teori, salah satu hak dari pemilik proyek adalah ikut mengawasi
jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan jalan menempatkan
atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik, dan
keadaan yang terjadi di lapangan benar adanya, terdapat satu orang yang diutus
pemilik proyek untuk ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan, meskipun
orang ini hanya muncul sesekali saja.
Dan pada masa pelaksanaan proyek, Pemilik Proyek turun kelapangan
untuk memeriksa pelaksanaan pekerjaan, dan juga melakukan opname pada
hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh Pelaksana/Kontraktor. Ada item
pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan, seperti pekerjaan pasangan
lapis agregat kelas A yang menjadi berlumpur akibat berlebihan kadar airnya,
pemilik proyek menegur pelaksana/kontraktor untuk segera mungkin
memperbaiki pekerjaan yang dilakukan yang tidak sesuai spesifikasi tersebut.

2.5.2.Konsultan Perencana

Perencana dalam proyek ini adalah PT. Hutama Mitra Nusantara.


Berdasarkan teori, tugas dari pada perencana yaitu membuat gambar revisi bila

II-15
terjadi perubahan perencanaan namun kenyataan di lapangan perencana hanya
bertugas membuat gambar rencana sesuai kontrak dengan pemilik proyek
sebelum digunakan. Apabila terjadi perubahan dan revisi gambar kerja itu sudah
menjadi tanggung jawab dan wewenang dari kontraktor dan konsultan yang
bertugas di lapangan. Dan kenyataan yang terjadi di lapangan, pihak konsultan
perencana benar membuat gambar rencana sesuai kontrak dengan pemilik
proyek sebelum digunakan, namun konsultan perencana ini jarang hadir dalam
setiap pekerjaan proyek.

2.5.3.Konsultan Pengawas

Pengawas dalam proyek ini adalah CV. Dwiputra Teknik. Berdasarkan teori
salah satu kewajiban dari konsultan pengawas di lapangan adalah membimbing
dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksaan pekerjaan dan
juga mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai
hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta
waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan, dengan keadaan di lapangan
konsultan pengawas mengutus satu orang untuk ikut mengawasi pelaksanaan
pekerjaan yang ada dilapangan. Pengawas ini selalu berada tiap hari di lokasi,
yakni 6 hari kerja tiap minggunya. Pada saat terjadi persoalan mengenai Lapis
Agregat Kelas A yang berlumpur pada Kelurahahan Kelapa Lima, pengawas
membantu menjelaskan permasalahan yang terjadi tersebut dan mencari jalan
keluar yang terbaik untuk kedua belah pihak.

2.5.4.Kontraktor / Pelaksana

Pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Hutama Mitra Nusantara.


Berdasarkan teori, salah satu tugas dari kontraktor adalah mengadakan
pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan. Dan benar adanya
bahwa kontraktor mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan
dilapangan, penulis juga ikut andil dalam kegiatan pengukuran dan pemeriksaan
ini.

II-16
Pada pelaksanaan proyek saat pembuatan STA sebelum pemadatan
agregat letaknya tidak sesuai dengan pengukuran kembali setelah dilakukan
lapis konstruksii HRS Base, ada selisih jarak yang cukup signifikan.

II-17

Anda mungkin juga menyukai