2.1 Umum
II-1
2.2 Organisasi Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah perseorangan atau badan usaha
yang memiliki proyek, memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Dalam pekerjaan proyek
ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dan Penataan Ruang Bidang Bina
Marga Provinsi Nusa Tenggara Timur bertindak sebagai pemilik proyeknya.
2.2.2 Perencana
II-2
pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005). Dalam pekerjaan proyek ini, PT.
Hutama Mitra Nusantara bertindak sebagai perencana.
2.2.3. Pengawas
Pengawas adalah perorangan atau suatu badan usaha yang ditunjuk oleh
pemilik proyek untuk mengawasi, mengontrol, dan mengarahkan jalannya suatu
pekerjaan agar dapat mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai dengan
persyaratan yang telah di tetapkan. (Abrar Husen, 2009). Dalam hal ini team dari
CV. Dwi Putra Teknik yang bertindak sebagai pengawas.
2.2.4. Pelaksana
FRANSISKUS TANOSI, ST
PELAKSANA TEKNIS
Ir. DWI PRASETYO
LAPANGAN
KEUANGAN
DIREKTUR UTAMA
ABDUL RAHMAN
MATERIAL/KENDALI MUTU
PELAKSANA
II-3
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pelaksana PT. Hutama Mitra Nusantara
Sumber : Kontraktor
Uraian Tugas :
a. Direktur Utama
Tugas Direktur :
1. Memimpin, merencanakan, mengorganisir, mengendalikan dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek.
2. Menerima laporan dari masing-masing bagian.
3. Menilai persentase kerja dari tiap-tiap bagian pekerjaan.
4. Menetapkan upah kerja karyawan yang mengacu pada UMR
setempat.
b. Manager Pelaksana / Kepala Proyek
Tugas Kepala Proyek :
1. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Rencana Mutu
Proyek, dan membuat perubahan jika diperlukan.Pelaksana Teknis
Lapangan (Site Engineering).
2. Mengetahui dan memutuskan pengadaan bahan/alat oleh logistik
proyek sesuai kewenangannya atau seijin Pimpinan Perusahaan.
3. Mengetahui dan memutuskan Subkon proyek sesuai
kewenangannya atau seijin Pimpinan Perusahaan secara tertulis.
4. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan (terhadap Kontrak)
5. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatan pelaksanaan
penyelesaian hasil pekerjaan yang belum diterima direksi lapangan atau
hasil pekerjaan yang rusak.
6. Memonitor pembuatan laporan rutin proyek yang berisi antara lain
progres proyek, risalah hasil rapat pelaksanaan di lapangan.
II-4
7. Membuat instruksi Kerja baru untuk item – item pekerjaan yang
belum tersedia instruksi kerjanya.
8. Memimpin Rapat Pelaksanaan di Proyek baik rutin maupun berkala.
9. Menempatkan personil yang cakap selama masa pemeliharaan
proyek sampai penyerahan pekerjaan yang kedua.
10. Mengusulkan kebutuhan training pegawai di proyeknya kepada
Pimpinan Perusahaan untuk pegawai yang berkemampuan dibidangnya
dan dipandang perlu dilakukan.
11. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
c. Pelaksana Teknis Lapangan
Tugas Pelaksana Teknis Lapangan :
1. Mengkoordinir pendataan awal kebutuhan volume di lapangan
2. Melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksanaan RMK di
Lapangan pada saat Rapat dengan Pimpinan Perusahaan.
3. Melaksanakan instruksi pekerjaan yang dibuat kapro.
4. Memastikan bahwa Rencana Mutu Kontrak di Lapangan berjalan dengan
baik /efektif.
5. Menentukan apakah proses selanjutnya bisa dilaksanakan setelah proses
sebelumnya selesai.
6. Menyiapkan dan melengkapi program kerja mingguan untuk pelaksanaan
kerja di lapangan dan menyiapkan laporan mingguan.
7. Mengkoordinir Pelaksanaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan atas
ketidak-sesuaian hasil pekerjaan dengan spesikasi yang berlaku.
8. Mengkoordinir pendataan volume item pekerjaan di lapangan dan
kebutuhan material yang di perlukan
9. Melaporkan risalah rapat-rapat pelaksanaan di Lapangan baik yang
melibatkan direksi lapangan dan maupun rapat-rapat intern pelaksanaan.
10. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
II-5
4. Mengelola dan mendistribusikan semua dokumen yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu.
5. Membuat Rencana dan melaksanakan Inspeksi dan test material di
lapangan.
II-6
2.3 Hak dan Kewajiban Masing – Masing Pihak Berdasarkan Teori
A. Hak
II-7
8. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal
di luar kontrak yang ditetapkan.
B. Kewajiban
A. Hak
II-8
3. Membuat rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan,
sebagai pedoman pelaksanaan.
A. Hak
II-9
4. Berhak melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara
perubahan (site Instruction).
B. Kewajiban
II-10
Kontraktor merupakan perseorangan atau suatu badan hukum atau badan
usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkan dari pihak pemilik proyek yang
merupakan instansi/lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha,
maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi.
A. Hak
B. Kewajiban
II-11
6. Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila
terjadi keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
7. Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan
memproses berita acara kemajuan pekerjaan di lapangan.
8. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik.
9. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
10. Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga
kerja, dan alat di lapangan.
11. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran
hasil pekerjaan di lapangan.
12. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di
lapangan.
13. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan
peraturan dan syarat – syarat.
2.4.1.Pemilik Proyek
II-12
Pemilik Proyek Peningkatan Jalan Dengan konstruksi HRS-Base Lokasi Jl.
Kelurahan Batu Plat ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dan
Penataan Ruang Bidang Bina Marga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemilik
proyek di lapangan telah menjalankan hak, dan kewajibannya sebagai berikut :
A. Hak
1. Pemilik telah menunjuk Penyedia Jasa (kontraktor dan konsultan) yakni
dalam proyek ini PT. Hutama Mitra Nusantara dipilih sebagai kontraktor
dan CV. Dwiputra Teknik sebagai konsultan pengawas dan PT. Hutama
Mitra Nusantara juga sebagai konsultan perencana.
2. Pemilik menerima laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan.
3. Perwakilan Pemilik Proyek ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan di lapangan, walaupun tidak setiap saat.
B. Kewajiban
2.4.2.Konsultan Perencana
B. Kewajiban
1. Perencana menyediakan gambar kontrak pelaksanaan proyek.
2. Perencana membuat rencana anggaran biaya atau yang disebut
engineering estimate (EE).
II-13
3. Perencana membuat spesifikasi atau syarat – syarat pelaksanaan
pembangunan.
B. Kewajiban
1. Melaksanakan pengawasan selama 6 hari kerja dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
2. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati.
3. Melakukan back up data untuk mengetahui adanya kemungkinan
bertambah dan berkurangnya volume perkerjaan.
Kontraktor atau pelaksana dalam proyek ini dikerjakan oleh PT. Hutama
Mitra Nusantara, dimana yang menjalankan hak dan kewajiban :
A. Hak
1. Menerima bayaran sesuai dengan kesepakatan melalui beberapa tahap
hingga proyek telah diselesaikan.
2. Kontraktor bebas memilih sub kontraktor.
B. Kewajiban
1. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.
II-14
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule dan gambar
kontrak.
3. Melakukan pengukuran data rill lapangan untuk pekerjaan – pekerjaan
yang telah dilakukan.
4. Melakukan suatu tindakan apabila terjadi keterlambatan pekerjaan di
lapangan yaitu dengan menambah dan melakukan pergantian tenaga
kerja dan waktu kerja (lembur).
5. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat
pendukung lainnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
6. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
2.5. Evaluasi
2.5.1.Pemilik Proyek
2.5.2.Konsultan Perencana
II-15
terjadi perubahan perencanaan namun kenyataan di lapangan perencana hanya
bertugas membuat gambar rencana sesuai kontrak dengan pemilik proyek
sebelum digunakan. Apabila terjadi perubahan dan revisi gambar kerja itu sudah
menjadi tanggung jawab dan wewenang dari kontraktor dan konsultan yang
bertugas di lapangan. Dan kenyataan yang terjadi di lapangan, pihak konsultan
perencana benar membuat gambar rencana sesuai kontrak dengan pemilik
proyek sebelum digunakan, namun konsultan perencana ini jarang hadir dalam
setiap pekerjaan proyek.
2.5.3.Konsultan Pengawas
Pengawas dalam proyek ini adalah CV. Dwiputra Teknik. Berdasarkan teori
salah satu kewajiban dari konsultan pengawas di lapangan adalah membimbing
dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksaan pekerjaan dan
juga mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai
hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta
waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan, dengan keadaan di lapangan
konsultan pengawas mengutus satu orang untuk ikut mengawasi pelaksanaan
pekerjaan yang ada dilapangan. Pengawas ini selalu berada tiap hari di lokasi,
yakni 6 hari kerja tiap minggunya. Pada saat terjadi persoalan mengenai Lapis
Agregat Kelas A yang berlumpur pada Kelurahahan Kelapa Lima, pengawas
membantu menjelaskan permasalahan yang terjadi tersebut dan mencari jalan
keluar yang terbaik untuk kedua belah pihak.
2.5.4.Kontraktor / Pelaksana
II-16
Pada pelaksanaan proyek saat pembuatan STA sebelum pemadatan
agregat letaknya tidak sesuai dengan pengukuran kembali setelah dilakukan
lapis konstruksii HRS Base, ada selisih jarak yang cukup signifikan.
II-17