Jika membuka kembali lembaran buku sejarah, para ahli sepakat bahwa
Islam berkembang di tanah Sulawesi pada abad ke-15 melalui perantara
pedagang-pedagang Muslim yang berasal dari Melaka, Jawa, dan
Sumatera. Perkembangan Islam di Sulawesi memang belakangan setelah
Melaka, Jawa, dan Sumatera lebih dulu mengenal ajaran yang
berkembang di Jazirah Arab tersebut, seabad lebih dulu.
Berikut ini sejarah singkat perihal tiga kerajaan kuno di Sulawesi yang
menerima Islam sebagai agama resmi.
1. Kerajaan Gowa-Tallo
Collectie Tropenmuseum
Namun jika dirunut lebih jauh, pemukiman Muslim yang ditinggali oleh para
saudagar dari tanah Campa, Pattani hingga Minangkabau sudah berdiri di
wilayah Gowa sejak masa pemerintahan raja ke-10, yakni I Manriwagau
Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tonipalangga Ulaweng (1546-1565).
2. Kerajaan Bone
Wikimedia.org/Collectie Tropenmuseum
Masuknya Islam ke Kerajaan Bone tak lepas dari peran Sultan Alauddin,
raja ke-14 Gowa, selaku raja pertama di Sulsel yang memeluk Islam.
Sosok yang dilantik menjadi kepala pemeintahan di usia tujuh tahun
tersebut melakukan dakwah ke beberapa kerajaan-kerajaan tetangga
seperti Soppeng, Wajo, Bone dan Luwu.
Raja Bone pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Adam Matindore ri
Bantaeng atau La Tenri Ruwa (memerintah dari tahun 1611 hingga 1616).
Namun, ia terpaksa turun tahta dan pindah ke Bantaeng lantaran dewan
adat Ade' Pitue beserta rakyat Bone sempat menolak ajaran tersebut.
Padahal raja sebelumnya, Matinroe ri Sidenreng dengan gelar We
Tenrituppu (1602-1611), lebih dulu memeluk agama Islam.
3. Kerajaan Buton
Wikimedia.org/Collectie Tropenmuseum