Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SERAMNI (Sex Education Remaja Masa Kini): Solusi Penanganan dan
Pencegahan Seks Bebas pada Kalangan Remaja di Kota Bandung

BIDANG KEGIATAN:
PKM- GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Annisa Chaerani 1704956/2017

Cahya Husta Handana 1705846/2017

Salsabila Ainiya 1700651/2017

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG
2019

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : SERAMNI (Sex Education Remaja


Masa Kini): Solusi Penanganan dan
Pencegahan Seks Bebas pada Kalangan
Remaja di Kota Bandung

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Cahya Husta Handana


b. NIM : 1705846

c. Jurusan : Pendidikan Kewarganegaraan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

f. Email :

4. Anggota Pelaksana : 3 orang


Kegiatan/Penulis

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Sri Wahyuni Tanshzil, S.Pd., M.Pd.

b. NIDN/NIDK :

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

6. Biaya Kegiatan Total :


a. Kemristekdikti : -

b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

KATA PENGANTAR

Puja-puji serta syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan nikmat yang tak terkira jumlah dan hikmahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul “SERAMNI (Sex Education Remaja
Masa Kini) solusi penanganan dan pencegahan seks bebas pada kalangan remaja
di kota Bandung” ” dengan baik. Sholawat serta salam, senantiasa terscurah kepada
Rasuallah SAW, yang dengan perantaraan dan perjuangan beliaulah.
Banyak pengalaman yang dapat kami raih dalam upaya mengagas ide
tersebut. Minimnya pendidikan Sex Education pada remaja di era globalisasi saat ini,
membuat banyak remaja merasakan dampak negatif dari hal tersebut. Era globalisasi
ini, teknologi sangat canggih dan dapat mengakses berbagai situs dengan kepentingan
masing-masing, seks bebas menjadi ancaman yang nyata bagi negeri. Dan parahnya,
kasus-kasus ini dialami oleh anak yang usianya masih belum layak untuk menikah.
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis ini tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak. Terimakasih kami ucapkan kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang telah menyelenggarakan
Program Kreativitas Mahasiswa. Kepada dosen pembimbing Sri Wahyuni Tanshzil,
S.Pd., M.Pd. yang telah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing kami
selama jalannya kegiatan, serta seluruh pihak-pihak yang telah membantu program
ini, semoga menjadi pembekalan dikemudian kelak.
Mohon maaf apabila karya kami belum benar-benar sempurna, demikian pula
dengan tulisan ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami harapkan untuk
menjadikan karya ini bukan hanya sekedar ide yang berujung pada sebuah gagasan
tertulis, namun menjadi sebuah kreativitas dan karya nyata yang bermanfaat untuk
menuju Indonesia bermartabat.
Bandung, 27 Oktober 2019

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................3

DAFTAR ISI..........................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................................5

Latar Belakang.......................................................................................................................5

Tujuan.....................................................................................................................................6

Manfaat...................................................................................................................................7

GAGASAN.............................................................................................................................7

Kondisi Terkini..................................................................................................................7

Solusi yang pernah dilakukan...........................................................................................9

Gagasan yang diajukan.....................................................................................................9

Pihak-pihak yang dibutuhkan.........................................................................................10

KESIMPULAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping.......................................14


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seks bebas merupakan salah satu fenomena yang sedang marak terjadi.
Menurut Desmita (2005) seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan
melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti
berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku
tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman
tentang seksual. Seks bebas merupakan salah satu hasil dan dampak negatif dari
adanya revolusi kehidupan yang kian mengalami perubahan, namun hal itu terjadi
disebabkan oleh adanya ketidaksiapan individu atau kelompok dalam menerima
tantangan perubahan dunia yang signifikan, dalam istilah sosiologi dikenal dengan
sebutan cultural shock. Seks bebas memberikan akibat yang sangat fatal bagi
siapapun yang melakukannya. Salah satu akibat seks bebas yaitu timbulnya penyakit
pada organ reproduksi, seperti HIV-AIDS, Sipilis, dan Gonore.
Dalam beberapa media berita elektronik, seperti Tribun Jabar, Kompas, dan
Merdeka menyebutkan bahwa Kota dan Kabupaten Bandung menduduki perinngkat
yang tinggi mengenai penyakit HIV-AIDS. Data Komisi Penanggulangan
AIDS Kabupaten Bandung Barat hingga Juli 2019, ada 379 kasus HIV-AIDS dengan
56 di antaranya kasus baru. Sebagian besar disebabkan oleh perilaku hubungan
seksual secara bebas. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung memnunjukan bahwa
kasus HIV-AIDS terus meningkat setiap tahun. Hingga pada bulan Desember 2017,
tercatat 4.032 kasus, yang terdiri atas 2.171 kasus HIV dan 1.865 kasus AIDS.
Menurut Sekretaris KPA Kota Bandung, Dr. Bagus Rahmat Prabowo, yang tekena
penyakit tersebut kebanyakan masih tergolong usia muda, usia 15 hingga 29 tahun.
Oleh karena itu, pada saat ini pendidikan seks pada kalangan remaja di Kota Bandung
masih kurang dan belum optimal, sehingga mereka berani mengambil risiko
melakukan seks bebas tanpa memikirkan dampaknya atau bahkan bisa saja mereka
mengetahuinya namun memilih untuk mengabaikannya. Seks bebas bukan hanya
berakibat pada kesehatan tubuh, namun juga pada kesehatan rohani, dan keadaan
sosial.
Berdasarkan hal tersebut, penulis memiliki gagasan untuk membuat suatu
program dalam bentuk sosialisasi pada sekolah-sekolah dengan nama SERAMNI
(Sex Education Reamaja Masa Kini). Sasaran lokasinya terlebih dahulu di Kota
Bandung, sebagai kota ‘anak muda’ yang diharapkan dapat ditindaklanjuti ke
kabupaten bahkan ke berbagai daerah lainnya. Diharapkan dengan adanya gagasan ini
melalui pendidikan seks atau sex education, seks bebas di Kota Bandung bisa
terminimalisasi dan remaja di Kota Bandung akan lebih memahami seks bebas, baik
dari sisi kesehatan, sisi moral, akibat, dampak, cara mengatasi dan mencegahnya,
sehingga remaja di Kota Bandung dapat menjadi insan yang selalu waspada, selektif,
bertanggung jawab, dan bijaksana dalam memilih segala bentuk pergaulan.

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
Memberikan pemahaman dan pematerian sex education kepada remaja di Kota
Bandung, menangani dan mencegah seks bebas pada kalangan remaja di Kota
Bandung

Manfaat
Memberikan pemahaman dan pematerian sex education kepada remaja di
Kota Bandung, memberikan solusi penanganan dan pencegahan atas masalah seks
bebas di Kota Bandung
GAGASAN
Kondisi Terkini
Kondisi masyarakat Indonesia saat ini pada umumnya sudah memasuki
keadaan anomie, yaitu sebuah sistem sosial dimana tidak adanya pentujuk atau
pedoman. Kebiasaan-kebiasaan dan aturan-aturan yang biasa berlaku hilang dan tidak
berlaku kembali. Akibatnya terjadi sistem Individualisme, dimana masyarakat hidup
ber-individu dan bertindak hanya untuk kepentingannya masing-masing. Keadaan
anomie juga terjadi dikalangan generasi muda dalam segi kehidupan seksual,
terjadinya pergaulan bebas tanpa memikirkan dampak dari yang tersebut. Maka dari
itu sangat dibutuhkannya penanganan dan pencegahan sex education yang mendalam
bagi remaja.
Minimnya pendidikan Sex Education pada remaja di era globalisasi saat ini,
membuat banyak remaja merasakan dampak negatif dari hal tersebut. Era globalisasi
ini, teknologi sangat canggih dan dapat mengakses berbagai situs dengan kepentingan
masing-masing, seks bebas menjadi ancaman yang nyata bagi negeri. Terlihat
banyaknya kasus seks bebas yang ada di Indonesia. Dan parahnya, kasus-kasus ini
dialami oleh anak yang usianya masih belum layak untuk menikah. Anak-anak SMA
dan SMP yang baru saja tumbuh dewasa menjadi pelaku dan korban dari pergaulan
bebas ini. Dilihat dari segi siapa yang dirugikan, wanita menjadi korban yang paling
dirugikan dari perilaku ini. Kecanduan menonton film porno juga dapat mendoktrin
para remaja bahwa seks bebas bukanlah hal yang negatif, para remaja akan
beranggapan bahwa hal tersebut bersifat positif.
Kebudayaan seks bebas yang terjadi pada budaya barat sangat tidak cocok
dengan kebudayaan Indonesia yang sangat bertolakbelakang dengan Pancasila
sebagai dasar negara. Sex education menjadi hal yang tabu bagi masyarakat
Indonesia, sehingga banyak menimbulkan kekhawatiran dan keresahan bagi orang
tua. Pendidikan seks yang kurang menjangkau remaja juga menjadi faktor yang
sangat mendukung adanya tindak kekerasan pelecehan seksual. Pada saat ini
kebebasan bergaul sudah sampai tingkat yang mengkhawatirkan, sebanyak 63%
remaja sudah melakukan hubungan seks dengan temannya ataupun pasangannya.
Kementerian Kesehatan pada 2012 pernah merilis perilaku seks bebas remaja
dari hasil penelitian di empat kota: Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya.
Hasilnya, sebanyak 35,9 persen remaja punya teman yang sudah pernah melakukan
hubungan seksual sebelum menikah. Bahkan, 6,9 persen responden telah melakukan
hubungan seksual pranikah.
Pendidikan seks merupakan sebuah cara untuk mengurangi dan mencegah
penyalahgunaan seks. Khususnya untuk mencegah dampak – dampak negatif yang
tidak diinginkan, seperti kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit menular
seksual, depresi, dan perasaan berdosa.
Pendidikan seks bukan mengajarkan bagaimana melakukan hubungan seks
yang baik, tapi membekali diri agar dapat mengubah perilaku seksualnya ke arah
yang lebih bertanggungjawab atau belajar apa yang akan timbul (dampak) dari
aktivitas seks tersebut bagi peserta didik.
Permasalah seks bebas pada remaja merupakan permasalahan yang serius dan
segera perlu diatasi agar tidak menyebabkan generasi penerus bangsa yang tidak ber-
Pancasila. Remaja adalah calon generasi penerus bangsa yang memegang kunci masa
depan bangsa ini.
Solusi yang pernah dilakukan
1. Campaign (kampanye)
Ridwan Kamil lah yang menggagas kampanye mengenai bahaya seks bebas
yang dilakukan di kota Bandung. Kampanye ini dilakukan bukan hanya di
sekolah-sekolah, namun melalui media sosial dan youtube. Kampanye ini
berkolaborasi bersama komunitas yang peduli kesehatan.
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-strategi-ridwan-kamil-perangi-seks-
bebas-mahasiswa-bandung.html
2. Dibuatnya Raperda mengenai RAPZA, HIV dan AIDS. Anggota Komisi
DPRD Kota Bandung, Salmiah Rambe meminta agar Raperda tersebut di
sahkan. Dengan demikian, sudah ada solusi penanganan secara hukum namun
belum terealisasikan hingga saat ini.
https://jabar.tribunnews.com/2015/09/02/dewan-desak-pemkot-bandung-
cegah-seks-bebas-kalangan-remaja
Gagasan yang diajukan
Untuk menyikapi permasalahan penanganan dan pencegahan seks terhadap
remaja, kami menawarkan gagasan yang sekiranya dapat meringankan dan mencegah
tindak-tindak asusila terutama memberikan pendidikan mengenai seks dan tindakan
seks bebas yang berlaku dikalangan remaja. Konsep gagasan kami berupa program
mengenai sex education, yang didalamnya mencakup berbagai aspek media
pengenalan seks :
1. (SERAMNI) Sex Education Remaja Masa Kini: Mengadakan Sosialisasi Untuk
Pendidikan Sex Pada Remaja
Program SERAMNI merupakan sebuah program yang ditujukan bagi para remaja
sebagai media pengenalan terhadap dunia seks, program ini dikembangkan melalui
sosialisasi, Sosialisasi ialah proses interaksi sosial dimana orang memperoleh
pengetahuan, nilai, sikap dan perilaku esensial untuk berpartisipasi secara efektif
dalam masyarakat (James. W. Vander Zanden) yang membahas dan mencakup
beberapa muatan materi didalamnya, yaitu:
1. Pemahaman konsep seks bebas, dimana siswa diberikan pemahaman
mengenai pendidikan seks dan konsep dari seks bebas, pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi. Banyak informasi tentang kesehatan
reproduksi yang tidak akurat, sehingga dapat menimbulkan dampak pada
pola perilaku seks yang tidak sehat dan membahayakan.
2. Bahaya seks bebas, kehidupan dengan perilaku seks bebas sangat
memperhatikan dikalangan remaja. Bahaya dari perilaku seks bebas sangat
menimbulkan banyak permasalahan dan juga dapat merusak sama depan
dan juga harapan anak-anak itu sendiri, dapat berupa gangguan mental,
trauma, hamil diluar nikah, hingga sampai tahap yang paling ditakuti oleh
masyarakat yaitu HIV AIDS.
3. Dampak dan akibat seks bebas, remaja yang mengadakan hubungan seks
tentunya memiliki kemungkinan untuk hamil walau menggunakan alat
kontrasepsi. Setiap metode pasti memiliki persentase kegagalan. Bahkan
remaja yang secara rutin mengkonsumsinya. Meskipun tidak akan hamil,
namun tidak menjamin akan terjadi apa-apa di masa yang akan datang.
Penyakit-penyakit kelamin seperti sipilis dan gonorhoe dan AIDS yang
begitu booming sekarang mungkin bakal menyakiti mereka. Dampak
lainnya juga dapat mempengaruhi seseorang secara fisik, psikologi, dan
juga sanksi sosial.
Pihak-pihak yang dibutuhkan:
Pemerintah Kota Bandung
Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan izin secara legal dan resmi bagi
kegiatan gagasan yang diajukan dan menjadi pihak yang memberi dukungan pada
berlangsungnya program ini untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya.
Ahli medis
Ahli medis akan menjelaskan mengenai dampak seks bebas dilihat dari sisi
kesehatan serta menjelaskan cara merawat dan menjaga organ intim reproduksi.
Polisi dan atau LBHM
Menjelaskan seks bebas dari sisi hukum dan memberi gambaran kasus-kasus
mengenai seks bebas yang pernah terjadi di Indonesia.
Motivator
Motivator akan memberikan moral motivation kepada siswa agar terhindar
dari seks bebas, serta memberikan dukungan moral kepada pihak atau siswa yang
sudah terlanjur melakukan seks bebs.
Masyarakat khususnya para perempuan
Masyarakat berperan untuk membuat suatu komunitas yang bernaung di
bawah pemerintah Kota Bandung untuk membantu mengatasi permasalahan seks
bebas pada remaja yang sudah terlanjur melakukannya dalm bentuk forum
pengaduan.
https://jabar.tribunnews.com/2019/06/24/peningkatan-tertinggi-angka-hiv-aids-di-
jawa-barat-dialami-kalangan-ibu-rumah-tangga
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/11/14/pi6bxm384-4032-kasus-
hivaids-terjadi-di-kota-bandung Data Kota Bandung
http://eprints.umk.ac.id/4386/3/BAB_II.pdf Pendapat Demista
https://data.go.id/dataset/jumlah-kasus-hiv-aids-dan-syphilis-di-kota-bandung

Langkah-langkah Strategis

1. Melakukan kordinasi dengan pihak yang di butuhkan seperti Dinas Kesehatan,


Pemda Kota Bandung, Dinas Pendidikan, Kepolisian, Motivator, dan Praktisi
Sex Education.
2. Melakukan sosialisasi sex education ke sekolah-sekolah di kota Bandung
bersama pihak terkait.
3. Mengajukan ke Dinas Pendidikan untuk diadakan SERAMNI sebagai
program wajib setiap tahun untuk menanggulangi pergaulan bebas dan
penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
1. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri

1 Nama Cahya Husta Handana


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
4 NIM 1705846
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 Wellcome to HMCH Peserta Auditorium, FPIPS
(WTH) UPI
2 Training Motivation Peserta Auditorium, FPIPS
and Academic UPI
(TROVI)
3 Training Advokasi Peserta Auditorium, FPIPS
UPI
4 Civics Hukum Smart Peserta 27-29 November
Camp (CHSC)
5 Civic Joke and Value Panitia 07 Maret 2017
Gedung Balai
Pertemuan Upi
6 Pengabdian Pada Panitia 27 Mei 2017 Desa
Masyarakat Gunungtua Kec.
Cijambe Kab.
Subang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT
Bandung, 30 Oktober 2019
Ketua

(Cahya Husta Handana)


2. Anggota 1

A. Identitas diri

1 Nama Annisa Chaerani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi PKn
4 NIM 1704956
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 11 Juli 2000
6 Alamat E-mail chaeraniparamita@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081223839737

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 Wellcome to HMCH Peserta Auditorium, FPIPS
(WTH) UPI
2 Training Motivation Peserta Auditorium, FPIPS
and Academic UPI
(TROVI)
3 Training Advokasi Peserta Auditorium, FPIPS
UPI
4 Civics Hukum Smart Peserta 27-29 November
Camp (CHSC)
5 Civic Joke and Value Panitia 07 Maret 2017
Gedung Balai
Pertemuan Upi
6 Pengabdian Pada Panitia 27 Mei 2017 Desa
Masyarakat Gunungtua Kec.
Cijambe Kab.
Subang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Bandung, 30 Oktober 2019


Anggota 1

(Annisa Chaerani)
2. Anggota 2

A. Identitas Diri

Nama Lengkap Salsabila Ainiya


Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
NIM 1700651
Tempat/tanggal lahir
Email
No.Hp

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 Wellcome to HMCH Peserta Auditorium, FPIPS
(WTH) UPI
2 Training Motivation Peserta Auditorium, FPIPS
and Academic UPI
(TROVI)
3 Training Advokasi Peserta Auditorium, FPIPS
UPI
4 Civics Hukum Smart Peserta 27-29 November
Camp (CHSC)
5 Civic Joke and Value Panitia 07 Maret 2017
Gedung Balai
Pertemuan Upi
6 Pengabdian Pada Panitia 27 Mei 2017 Desa
Masyarakat Gunungtua Kec.
Cijambe Kab.
Subang

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1
2
3
4
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Bandung, 30 Oktober 2019


Anggota 2

Anda mungkin juga menyukai