BIDANG KEGIATAN
Diusulkan oleh:
Kelompok:
Sumatera Utara
SINGARAJA
2021
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM GERAKAN PENCEGAHAN
TERJERUMUSNYA ANAK-ANAK DAN REMAJA KE DALAM
KOMUNITAS LGBT
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
LAMPIRAN .............................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
Table 1. Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 9
iv
5
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender yang biasa di singkat dengan
LGBT. Istilah ini merajuk pada kalangan non-heteroseksual (kalangan
homoseksual) dan transgender. Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan
transgender adalah istilah terkait orientasi seksual. (Papilaya, 2016). Lesbian
adalah wanita yang menyukai, mencintai ataupun mempunyai rangsangan
seksual pada sesama wanita. Gay adalah pria yang menyukai, mencintai
ataupun mempunyai hasrat seksual pada sesama pria. Biseksual adalah
pria/wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik itu pria ataupun wanita.
Sedangkan Transgender adalah seseorang yang ingin mengganti jenis kelamin
mereka sesuai dengan keinginan mereka dengan cara operasi kelamin (Rizal,
2016)
Lesbian, gay dan biseksual merupakan masalah pada identitas seks
sedangkan transgender merupakan masalah pada identitas gender. Istilah LGBT
ini digunakan sejak tahun 1990-an yang menggantikan frasa “komunitas gay”
karena istilah kamunitas gay tersebut tidak mewakili orientasi seksual lainnya.
Istilah LGBT dibuat untuk memberikan identitas keanekaragaman budaya
berdasarkan identitas seksual dan gender.
Faktanya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan
individu yang mengalami hambatan kesehatan. Hampir 10% populasi di dunia
adalah komunitas LGBT. Populasi dari komunitas ini dapat menyebabkan
resiko yang tinggi di berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah infeksi
seksual menular. Seperti infeksi seperti virus Hepatitis B (HBV), Hepatitis C
(HCV) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Tidak hanya kesehatan fisik
komunitas LGBT ini, kesehatan mental mereka juga dikhawatirkan karena
mengalami masalah pada psikologinya.
Menurut hasil penelitian Rahman (2015) gaya hidup seksual komunitas
homoseksual ini tercermin dalam melakukan aktifitas seksualnya yang
menyebabkan mereka mudah dan beresiko dalam penularan penyakit
HIV/AIDS. Sebuah studi mengungkapkan bahwa laki-laki gay lebih cepat
rentan terinfeksi penyakit tertentu, khususnya yang berhubungan dengan
aktifitas seksualnya.
6
1.3 Tujuan
1. Memberikan informasi kepada masyarakat di Desa Seminyak tentang cara
pencegahan terjerumusnya ke dalam komunitas LGBT.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat di Desa Seminyak tentang resiko
terjerumusnya ke dalam komunitas LGBT.
1.5 Manfaat
1. Menyadarkan masyarakat bahwa perilaku LGBT adalah perilaku yang
berbahaya.
2. Menyadarkan masyarakat bahwa perilaku LGBT sebenarnya perilaku yang
menyimpang dan perlu di sembuhkan.
potensi wilayah dari segi sosial, ekonomi, kesehatan fisik, dan lingkungan.
Kemudian melakukan analisis data. Kegiatan ini dilakukan dengan datang
ke Desa Seminyak yang merupakan sasaran lokasi mitra.
b. Tahap Persiapan
Mengecek
perangkat dan
Pemaparan Tahap
koneksi jaringan materi monitoring
berfungsi dengan
baik
Pembentukan
komunitas cegah Evaluasi
LGBT
Selain meningkatkan kesehatan fisik dan mental para warga begitu juga
mengenali bagaimana kesehatan fisik dan mental dari komunitas LGBT
para warga di berikan sosialisasi tentang bagaimana sikap kita, terutama
sikap orangtua untuk mencegah anak-anak dan remaja terjerumus ke dalam
komunitas LGBT.
3. Pembentukan Pengurus Komunitas Cegah LGBT.
Pengurus Komunitas Cegah LGBT atau di singkat CELEGABITA ini
beranggotakan pemuda-pemudi (remaja) Desa Seminyak yang merupakan
pemuda yang sering berinteraksi dengan wisatawan yang termasuk ke dalam
komunitas LGBT. Pengurus Komunitas CELEGABITA ini dibentuk
sebagai upaya pencegahan remaja dan anak-anak masuk ke dalam
komunitas LGBT di bawah pendampingan tim PKM-PM.
4. Tahap monitoring
Tahap monitoring ini dilakukan untuk memantau kinerja dari komunitas
setelah dilakukannya sosialisasi upaya pencegahan terjerumusnya anak-
anak dan remaja ke dalam komunitas LGBT.
5. Evaluasi
Tahap evaluasi ini dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan
pengimplementasian. Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan dengan
berkoordinasi antar anggota komunitas Tim PKM-PM untuk mengetahui
kekurangan dari Tim PKM-PM baik itu dari masyarakat mitra maupun dari
kepala desa selama kegiatan berlangsung.
3. Koordinasi dengan
Kepala Desa Adat
Seminyak
4. Penyusunan buku
pedoman
5. Penyusunan materi
penyuluhan
6. Pengecekan perangkat
7. Pelaksanaan penyuluhan
8. Pembentukan pengurus
komunitas cegah LGBT
9. Evaluasi akhir
pendampingan
10. Penyusunan laporan
13
DAFTAR PUSTAKA
Papilaya, J. O. 2016. Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) dan Keadilan
Sosial. Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT), dan Keadilan Sosial, p.
025-034
Avaiable at :
https://www.jurnalilmiahpaxhumana.org/index.php/PH/article/view/70/4
Rizal, K. 2016. Penanggulan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). [e-
book]. Scribd : Steven Hindarmawan
https://www.scribd.com/document/409112480/Khairul-Rizal-pdf [diakses pada 5
Agustus 2021].
Rahman, A.S. 2015. Jumlah Populasi Gay di Indonesia dan Dunia. [online].
www.sixpackmagazine.net. [diakses 3 Agustus 2021].
Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PM.