Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

GERAKAN PENCEGAHAN TERJERUMUSNYA ANAK-ANAK DAN


REMAJA KE DALAM KOMUNITAS LGBT

BIDANG KEGIATAN

PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PKM-PM)

Diusulkan oleh:

Putu Sashi Suryani Artawan Putri ; 2111031138 ; 2021

Kelompok:

Sumatera Utara

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM GERAKAN PENCEGAHAN
TERJERUMUSNYA ANAK-ANAK DAN REMAJA KE DALAM
KOMUNITAS LGBT

1. Judul Kegiatan : Gerakan Pencegahan


Terjerumusnya Anak-
Anak dan Remaja ke
Dalam Komunitas LGBT
2. Bidang Kegiatan : PKM Pengabdian Kepada
Masyarakat
3. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Pt Sashi Suryani Artawan P
b. NIM : 2111031138
c. Jurusan : Pendidikan Dasar
d. Universitas : Universitas Pendidikan
Ganesha
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Br. Jambe, Kerobokan Kaja
081949710620
f. Alamat E-mail : suryanisashi@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan :
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemendikbud :
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 minggu
Singaraja, 3 Agustus 2021
Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Pt Sashi Suryani Artawan P.)


NIM 2111031138

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 7

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 7

1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 7

1.5 Manfaat .......................................................................................................... 7

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA ................................ 7

2.1 Profil Masyarakat Mitra................................................................................. 7

2.2 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat Sasaran ....................................... 8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 8

3.1 Kegiatan Luring ............................................................................................. 8

3.2 Kegiatan Daring ............................................................................................ 9

BAB 4. JADWAL KEGIATAN ......................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

LAMPIRAN .............................................................................................................

Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana...................................................................

Lampiran 2. SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA ..........................

iii
DAFTAR TABEL
Table 1. Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 9

iv
5

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender yang biasa di singkat dengan
LGBT. Istilah ini merajuk pada kalangan non-heteroseksual (kalangan
homoseksual) dan transgender. Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan
transgender adalah istilah terkait orientasi seksual. (Papilaya, 2016). Lesbian
adalah wanita yang menyukai, mencintai ataupun mempunyai rangsangan
seksual pada sesama wanita. Gay adalah pria yang menyukai, mencintai
ataupun mempunyai hasrat seksual pada sesama pria. Biseksual adalah
pria/wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik itu pria ataupun wanita.
Sedangkan Transgender adalah seseorang yang ingin mengganti jenis kelamin
mereka sesuai dengan keinginan mereka dengan cara operasi kelamin (Rizal,
2016)
Lesbian, gay dan biseksual merupakan masalah pada identitas seks
sedangkan transgender merupakan masalah pada identitas gender. Istilah LGBT
ini digunakan sejak tahun 1990-an yang menggantikan frasa “komunitas gay”
karena istilah kamunitas gay tersebut tidak mewakili orientasi seksual lainnya.
Istilah LGBT dibuat untuk memberikan identitas keanekaragaman budaya
berdasarkan identitas seksual dan gender.
Faktanya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan
individu yang mengalami hambatan kesehatan. Hampir 10% populasi di dunia
adalah komunitas LGBT. Populasi dari komunitas ini dapat menyebabkan
resiko yang tinggi di berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah infeksi
seksual menular. Seperti infeksi seperti virus Hepatitis B (HBV), Hepatitis C
(HCV) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Tidak hanya kesehatan fisik
komunitas LGBT ini, kesehatan mental mereka juga dikhawatirkan karena
mengalami masalah pada psikologinya.
Menurut hasil penelitian Rahman (2015) gaya hidup seksual komunitas
homoseksual ini tercermin dalam melakukan aktifitas seksualnya yang
menyebabkan mereka mudah dan beresiko dalam penularan penyakit
HIV/AIDS. Sebuah studi mengungkapkan bahwa laki-laki gay lebih cepat
rentan terinfeksi penyakit tertentu, khususnya yang berhubungan dengan
aktifitas seksualnya.
6

Adapun faktor yang menyebabkan seseorang cenderung terjerumus dan


menjadi bagian dari komuitas LGBT diantaranya pertama keluarga,
pengalaman atau trauma pada saat kanak-kanak. Kedua pergaulan dan
lingkungan. Tidak hanya faktor lingkungan, faktor dari budaya, fisik, seks,
psikosoasial, agama dan kesehatan juga dapat membuat individu menjadi
LGBT.
Fenomena LGBT ini sudah mulai masuk ke lingkungan masyarakat Asia,
termasuk di Indonesia. Fenomena LGBT ini sedang ramai di bicarakan oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi ramai karena komunitas gay di Indonesia
yang mulai terbuka lewat sosial media mereka. Di Indonesia komunitas LGBT
masih belum di terima oleh masyarakat. Karena masih banyak masyarakat yang
kontra, merasa jijik, benci dan memiliki pandangan negatif terhadap komunitas
LGBT ini. Tidak sedikit dari mereka yang berada di dalam komunitas ini
dikucilkan dan bahkan dijauhkan oleh masyarakat. Karena di Indonesia dan
negara Asia lainnya seperti yang kita ketahui banyak masyarakat menggunakan
norma keagamaan untuk menentukan perilaku. Sehingga LGBT dianggap
buruk dan kontroversial. Ada juga masyarakat yang bukan bagian dari
komunitas LGBT namun pro terhadap komunitas ini karena pandangan mereka,
komunitas LGBT juga berhak menentukan pilihan mereka, dan memiliki hak
asasi yang setara dengan yang lainnya yang juga patut di lindungi.
Bali yang terkenal sebagai Daerah Pariwisata juga tidak bisa dipungkiri
adanya komunitas LGBT. Layaknya kota-kota lainnya, di Bali juga terdapat
komunitas LGBT. Daerah Seminyak salah satunya, daerah yang masuk wilayah
Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung bsnyak berjejer club dan bar khusus
komunitas LGBT. Kawasan di Jalan Camplung Tanduk, Seminyak memang
sudah dimaklumi oleh masyarakat sebagai tempat komunitas LGBT. Para
komunitas LGBT baik lokal maupun mancanegara seing berkumpul di bar
sepanjang Jalan Campung Tanduk. Tidak jauh dari kawasan bar tersebut, Pantai
Doublesix juga menjadi pantai yang juga terkenal sebagai kawasan
berkumpulnya komunitas LGBT.
7

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana persepsi masyarakat bali terhadap komunitas LGBT?
2. Bagaimana cara mencegah anak-anak dan remaja tidak terjerumus ke dalam
komunitas LGBT?
3. Apa yang kita lakukan apabila seorang anak atau remaja sudah terjerumus
ke dalam komunitas LGBT?

1.3 Tujuan
1. Memberikan informasi kepada masyarakat di Desa Seminyak tentang cara
pencegahan terjerumusnya ke dalam komunitas LGBT.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat di Desa Seminyak tentang resiko
terjerumusnya ke dalam komunitas LGBT.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari hasil PKM-PM ini

1. Terbentuknya masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sekitar.


2. Berkurangnya komunitas LGBT di Indonesia.

1.5 Manfaat
1. Menyadarkan masyarakat bahwa perilaku LGBT adalah perilaku yang
berbahaya.
2. Menyadarkan masyarakat bahwa perilaku LGBT sebenarnya perilaku yang
menyimpang dan perlu di sembuhkan.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


2.1 Profil Masyarakat Mitra
Daerah yang akan menjadi binaan PKM-PM ini adalah Desa Seminyak
terletak di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsil Bali merupakan
tempat banyaknya sumber yang memuat informasi tentang keberadaan
wisatawan LGBT di Bali baik domestik maupun mancanegara. Menurut forum
M.Merdeka.com, Bali lebih tepatnya di Desa Seminyak di Jalan Camplung
Tanduk ini merupakan surga nya para Komunitas LGBT, karena di sepanjang
Jalan Camplung Tandul ini berdiri club-club dan bar-bar yang khusus untuk
para komunitas LGBT. (Wisnoe Moerti, 2016). Meskipun mengalami
kontoversi, aktifitas komunitas LGBT tetap eksis di Kawasan Seminyak ini. Hal
8

ini terjadi karena munculnya sarana penunjang temapt berkumpulnya


komunitas LGBT ini seperti gay bar.
Pada tahun 2006an Mixwell Bar yang menjadi bar pertama wisatawan gay
berkumpul, dan seiringnya berjalannya waktu dan pertumbuhan permintaan
pasar yang terus muncul, munculah gay bar yang lainnya seperti Bali Joe Bar,
Bottom Up dan Face Bar. Bar-bar tersebut menawarkan hiburan yang menarik
untuk komunitas LGBT dan sekaligus tempat berkumpul. Terkenalnya kawasan
Seminyak ini khususnya di Jalan Camplung Tanduk, kawasan tersebut diberi
julukan sebagai ‘Jalur Gazza’. Kawasan bagi komunitas lesbian, gay, biseksual,
dan transgender untuk mengekspresikan diri, dan melakukan hubungan sosial.
Walaupun banyaknya kemunculan club dan bar-bar khusus untuk
komunitas tersebut, masyarakat sekitar daerah Jalan Camplung Tanduk, Desa
Seminyak seperti tidak melakukan tindakan apapun untuk mencegah hal
tersebut.

2.2 Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat Sasaran


Permasalahan kesehatan fisik dan mental menjadi topik utama Desa
Seminyak, terutama warga di sekitaran Jalan Camplung Tanduk yang
merupakan daerah yang terdapat banyak club dan bar khusus untuk komunitas
LGBT. Kurangnya perhatian dan kesadaran warga setempat terhadap dampak
komunitas LGBT yang dapat merusak kesehatan mental dan fisik terhadap
anak-anak dan remaja menjadi kekhawatiran penulis. Selain itu kurangnya
sosialisasi kesehatan di desa ini juga menjadikan kurangnya kesadaran para
warga setempat salah satunya dampak dari melakukan seks antar jenis yang
dapat mengakibatkan HIV/AIDS. Sehingga perlu diadakannya sosialisasi
kesehatan sebagai upaya yang dapat dilakukan bersama-sama untuk mencegah
terjerumusnya anak-anak dan remaja ke dalam komunitas LGBT.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Kegiatan Luring
a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan selama 1 minggu. Kegiatan yang


dilakukan adalah melakukan wawanacara, survei untuk mengumpulkan
9

potensi wilayah dari segi sosial, ekonomi, kesehatan fisik, dan lingkungan.
Kemudian melakukan analisis data. Kegiatan ini dilakukan dengan datang
ke Desa Seminyak yang merupakan sasaran lokasi mitra.

b. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan selama 3 minggu. Tahap yang dilakukan


berupa permohonan izin dan koordinasi dengan Kepala Desa Adat
Seminyak, penyusunan jadwal kegiatan, penyiapan buku pedoman
pelaksanaan, penyiapan materi untuk pertemuan kegiatan sosialisasi ini.

3.2 Kegiatan Daring


a. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilaksanakan selama 7 kali dalam 7 hari secara


daring. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut :

Mengecek
perangkat dan
Pemaparan Tahap
koneksi jaringan materi monitoring
berfungsi dengan
baik

Pembentukan
komunitas cegah Evaluasi
LGBT

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Mengecek perangkat dan jaringan berfungsi dengan baik.


10

Sebelum melakukan pemaparan materi penyuluhan ini, perangkat dan


koneksi jaringan yang akan digunakan dilakukan pengecekan untuk
memastikan perangkat yang akan digunakan dapat berfungsi dengan baik
sehingga tidak terjadi kendala saat pemaparan materi. Seperti laptop,
proyektor, dan jaringan internet.
2. Pemaparan Materi.
Pemaparan materi ini berupa sosialisasi yang akan dilaksanakan Tim PKM-
PM yang mencakup materi yang akan dikolaborasikan dengan penampilan
video, ppt dan para warga akan dibekali ilmu mengenai :
i. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik atau kesehatan jasmani merupakan kemampuan fisik
(tubuh) untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh seperti otot. Sebelum
memulai sosialisasi kesehatan fisik. Warga akan melakukan senam irama
guna menyegarkan tubuh maupun otak. Senam irama merupakan senam
dengan gerakan yang terbilang cukup ringan sehingga para warga tidak
akan kelelahan melakukannya. Setelah melakukan senam irama para warga
akan mendapatkan sosialisasi tentang kesehatan fisik yang tentunya
berhubungan dengan dampak fisik melakukan seks sesama jenis.
ii. Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga suatu hal yang penting dalam kehidupan, kesehatan
mental seseorang yang sehat apabila orang tersebut dapat bersikap positif
kepada dirinya sendiri. Untuk meningkatkan kesehatan mental warga,
warga akan melakukan meditasi dan senam ketawa. Dengan melakukan
meditasi para warga dapat menengkan pikiran mereka sehingga dapat
meningkatkan kesehatan mental mereka. Begitu juga dengan melakukan
senam ketawa tidak hanya meningkatkan kesehatan mental, senam ketawa
juga dapat meningkatkan kesehatan fisik. Namun sebelum melakukan
senam ketawa dan meditasi, para warga akan mendapatkan ilmu dari
sosialisasi tentang kesehatan mental dan tentunya memberikan informasi
tentang bagaimana kesehatan mental para komunitas LGBT.
iii. Upaya Pencegahan Terjerumusnya ke Dalam Komunitas LGBT
11

Selain meningkatkan kesehatan fisik dan mental para warga begitu juga
mengenali bagaimana kesehatan fisik dan mental dari komunitas LGBT
para warga di berikan sosialisasi tentang bagaimana sikap kita, terutama
sikap orangtua untuk mencegah anak-anak dan remaja terjerumus ke dalam
komunitas LGBT.
3. Pembentukan Pengurus Komunitas Cegah LGBT.
Pengurus Komunitas Cegah LGBT atau di singkat CELEGABITA ini
beranggotakan pemuda-pemudi (remaja) Desa Seminyak yang merupakan
pemuda yang sering berinteraksi dengan wisatawan yang termasuk ke dalam
komunitas LGBT. Pengurus Komunitas CELEGABITA ini dibentuk
sebagai upaya pencegahan remaja dan anak-anak masuk ke dalam
komunitas LGBT di bawah pendampingan tim PKM-PM.
4. Tahap monitoring
Tahap monitoring ini dilakukan untuk memantau kinerja dari komunitas
setelah dilakukannya sosialisasi upaya pencegahan terjerumusnya anak-
anak dan remaja ke dalam komunitas LGBT.
5. Evaluasi
Tahap evaluasi ini dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan
pengimplementasian. Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan dengan
berkoordinasi antar anggota komunitas Tim PKM-PM untuk mengetahui
kekurangan dari Tim PKM-PM baik itu dari masyarakat mitra maupun dari
kepala desa selama kegiatan berlangsung.

BAB 4. JADWAL KEGIATAN


Table 1. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4
1. Persiapan kegiatan
2. Pengurusan izin ke Desa
Seminyak
12

3. Koordinasi dengan
Kepala Desa Adat
Seminyak
4. Penyusunan buku
pedoman
5. Penyusunan materi
penyuluhan
6. Pengecekan perangkat
7. Pelaksanaan penyuluhan
8. Pembentukan pengurus
komunitas cegah LGBT
9. Evaluasi akhir
pendampingan
10. Penyusunan laporan
13

DAFTAR PUSTAKA
Papilaya, J. O. 2016. Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) dan Keadilan
Sosial. Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT), dan Keadilan Sosial, p.
025-034

Avaiable at :
https://www.jurnalilmiahpaxhumana.org/index.php/PH/article/view/70/4

Rizal, K. 2016. Penanggulan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). [e-
book]. Scribd : Steven Hindarmawan
https://www.scribd.com/document/409112480/Khairul-Rizal-pdf [diakses pada 5
Agustus 2021].

Anonim. 2008. Wikipedia Indonesia [online] (diupdate 26 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/LGBT. [diakses 3 Agustus 2021]

Damayanti R. 2015. Pandangan Mahasiswa Terhadap Lesbian, Gay, Biseksual dan


Transgender (LGBT) di Jakarta, Depok, Bogor dan Tanggerang, 2015.[online]
kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/48bd0-2-laporan-lgbt-mahasiswa-.pdf [diakses
pada 5 Agustus 2021].

Rahman, A.S. 2015. Jumlah Populasi Gay di Indonesia dan Dunia. [online].
www.sixpackmagazine.net. [diakses 3 Agustus 2021].

Moerti, W. 2016. Jalan Gazza di Pulau Dewata. [online]. pada Merdeka.com :


https://m.merdeka.com/khas/jalur-gazza-di-pulau-dewata-lgbt-di-pulau-dewata-
2.html. [diakses 5 Agustus 2021].
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Putu Sashi Suryani Artawan Putri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4. NIM 2111031138
5. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 20 Mei 2003
6. Alamat E-mail suryanisashi@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081949710620

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Tempat dan Waktu
1. - - -
2. - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
2. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanski.

Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PM.

Singaraja, 3 Agustus 2021


Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Putu Sashi Suryani Artawan Putri)


2111031138
Lampiran 2.
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Putu Sashi Suryani Artawan Putri
NIM : 2111031138
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Pengabdian Pada Masyarakat saya


dengan judul Upaya Pencegahan Terjerumusnya Anak-Anak dan Remaja Ke Dalam
Komunitas LGBT yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 ini bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari di temukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.
Singaraja, 3 Agustus 2021
Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Putu Sashi Suryani Artawan Putri)


2111031138

Anda mungkin juga menyukai