Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“Solusi bagi Orangtua dalam Memberikan Pemahaman


Sex Education kepada Anak”

BIDANG KEGIATAN:
PKM Pengabdian Masyarakat

Diusulkan Oleh:
Lydia Afriyani 710018227 / 2018
Erin Anisa Sapana 710018132 / 2018

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2020

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – Pengabdian Masyarakat

PENGESAHAN PROPOSAL PKM – M

1. Judul Kegiatan : Solusi bagi Orangtua dalam


Memberikan Pemahaman Sex
Education kepada Anak
2. Bidang Kegiatan : PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Lydia Afriyani
b. NIM : 710018227
c. Jurusan : Teknik Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional
Yogyakarata
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Gereja, Duri. Riau / 082386289946
f. Email : lydiaafriyani17@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fanni Mukhtaruddin S.S., M.Pd
b. NIK/NIDN : 0524088401
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti :
b. Sumber lain (sebutkan …) :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Riau, Juni 2020
Menyetujui

Ketua Program Studi Teknik


Ketua Pelaksana Kegiatan,
Pertambangan
ITNY,

Lydia Afriyani
Bayurohman Pangacella Putra, S.T
NIM. 710018227
NIK. 19730296

Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan


Dosen Pendamping

Dr. Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T.


NIK. 19730066 (Fanni Mukhtaruddin S.S.,M.Pd.)
NIDN. 0524088401
ii
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Sasaran ……………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………...2
1.4 Luaran...........................................................................................................2
1.5 Manfaat ……………………………………………………………………2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.................................................3
2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran……………………………………………….3
2.2 Kondisi dan Potensi Masyarakat Sasaran………………………………….3
BAB III. METODE PELAKSANAAN.........................................................................5
3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan……………………………………………..5
3.2. Tahapan Pelaksanaan………………………………………………………7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................8
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………..8
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...9
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................10

i
1

1 BAB I
2 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di tengah teknologi yang serba canggih ini, seks bebas menjadi ancaman yang
nyata bagi negeri ini. Terlihat banyaknya kasus seks bebas yang ada di Indonesia.
Dan parahnya, kasus-kasus ini dialami oleh anak yang usianya masih belum layak
untuk menikah. Anak-anak SMA dan SMP yang baru saja tumbuh dewasa menjadi
pelaku dan korban dari pergaulan bebas ini. Dari data yang diambil pada tahun 2007.
Dari 4500 responden anak-anak di kota besar di seluruh Indonesia, 62,7 persen
remaja Indonesia sudah pernah melakukan seks bebas, dan rata-rata remaja itu berada
pada usia Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Dan dari data
tersebut, 21,9 persen remaja pernah melakukan aborsi.
Pada data yang lain, sepanjang 2015 ada 976 kasus persalinan akibat hamil di
luar nikah yang ada di Yogyakarta. Selama 3 tahun, di Mojokerto, ada 471
permohonan dispensasi untuk menikah akibat hamil di luar nikah. Pada 2011 ada 162
dispensasi, 2012 ada 169 dispensasi dan di 2013 ada 140 dispensasi. Menurut hasil
riset Universitas Indonesia (UI), jumlah remaja hamil di luar nikah di Jakarta,
Tangerang, dan Bekasi mencapai 20,9 persen remaja hamil sebelum menikah.
Hal ini menuntut peran orang tua dan sekolah sebagai lingkungan yang
terdekat dengan anak. Oleh karena itu, peran orang tua dalam penyampaian sex
education kepada anak sangat penting dan sangat diperlukan. Orang tua harus bisa
memberi pemahaman yang benar dan tepat agar para anak dapat mengerti dan
memahami tentang sex education dengan baik dan benar sehingga dapat mencegah
mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak diharapkan yang dapat berakibat fatal
untuk masa depan mereka.

1.2. Sasaran
Sasaran dari PKM Pengabdian Masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat dengan
kategori remaja (baik yang baru maupun yang sudah mengalami masa pubertasnya)
dan orangtua. PKM Pengabdian Masyarakat ini kami tujukan kepada kategori
tersebut tanpa adanya pembatas atau pembeda jenis kelamin, agar setiap lawan jenis
nantinya dapat mengetahui dampak dan pentingnya Sex Education dalam diri mereka
dan agar tidak men-tabukan hal tersebut.
2

1.3. Tujuan
Tujuan dari PKM Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman tentang sex education sejak dini
2. Memberikan kesadaran pentingnya peran orang tua dalam penyampaian sex
education
3. Meminimalisir dan mengurangi angka terjadinya seks bebas

1.4. Luaran
Luaran pada PKM Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah

1.5. Manfaat
Manfaat dari PKM Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat memahami tentang sex education
2. Orang tua dan anak menjadi saling terbuka satu sama lain
3. Anak menjadi paham akan bahaya dari seks bebas
3

3 BAB II
4 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran


Kondisi masyarakat sasaran tentang seks education sendiri masih menganggap
tabu, bukan hanya remaja atau orang dewasa yang menganggap pendidikan seks ini
tabu tetapi orang tua sekalipun menganggap ini adalah hal yang tabu. Padahal pada
dasarnya pendidikan seks ini harus sudah diberikan kepada anak – anak yang
beranjak dewasa atau remaja baik secara formal maupun informal untuk menghindari
penyimpangan seks di kalangan remaja. Namun lagi – lagi orangtua bingung
bagaimana cara menyampaikan atau mengajarkan tentang pendidikan seks kepada
anak –anaknya karena mereka para orang tua tidak pernah diajarkan tentang
pendidikan seks sebelumnya.
Karena tidak adanya pendidikan seks di kalangan remaja yang disebabkan oleh
orangtua yang menganggap bahwa berbicara tentang seks ini tabu dan tidak tau cara
menyampaikannya maka anak – anak tumbuh menjadi remaja yang belum paham
tentang pendidikan seks yang mengakibatkan para remaja merasa tidak bertanggung
jawab dengan kesehatan anatomi reproduksinya.

2.2 Kondisi dan Potensi Masyarakat Sasaran


Masyarakat sasaran dalam hal pendidikan seks ini adalah orangtua. Karena orang
tua adalah orang yang paling ideal untuk memberikan pendidikan seks kepada anak –
anaknya. Namun kondisinya tidak semua orangtua may terbuka terhadap anak
didalam membicarakan permasalahan seksual, sehingga anak mencari tahu sendiri
dengan cara yang salah. Seks sudah identik dengan mesum dan norak yang menjadi
kendala awal tentang keberlangsungan pendidikan seks itu sendiri, terutama pada
masyarakat menengah ke bawah, seks menjadi sebuah perbincangan tabu yang harus
di hindari.
Padahal pendidikan seks ini sendiri merupakan pengajaran atau pendidikan yang
dapat menolong muda – mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber dari
dorongan seksual. Pendidikan seks hanya menerangkan segala yang berhubungan
dengan seks dan seksualitas dalam bentuk yang wajar untuk menekan potensi –
potensi yang sudah terjadi di masyarakat sendiri.
Penting bagi orangtua sebagai aktor utama dalam mendidik harus mempunyai
kecakapan dan kapasitas yang sesuai, paling tidak memiliki kecakapan intelektual dan
nilai yang kelak sebagai modal mendidik anak – anaknya agar menjadi insan yang
memahami tentang seks yang benar. implikasinya anak mampu tumbuh dewasa
dengan membawa pemahaman seks dengan beretika dan bernoral sehingga akan lebih
4

berhati hati dalam pergaulan dan melakukan aktivitas seksual. Maka sasaran kami
adalah para orangtua.
Potensi – potensi yang terjadi di masyarakat seperti melakukan hubungan suami
istri dengan pasangan yang belum menikah ketika hubungan itu berakhir maka anak
tersebut berganti lagi pasangan lain yang belum tentu atau tidak diketahui bahwa
pasangan tersebut bebas dari penyakit menular atau tidak. Kejadian yang sering
terjadi di masyarakat adalah anak – anak beranjak dewasa atau remaja melakukan
hubungan suami istri yang mengakibatkan si wanita hamil karena tidak pernah
memiliki pendidikan seks yang akhirnya merugikan diri sendiri. Padahal remaja,
tinggi resikonya apabila mengandung dalam umur yang masih sangat muda. Dan
terjadi banyak kriminalitas tentang kekerasan dan pelecehan seksual, tetapi para
korban memilih diam ada yang karena memang tidak tau atau tidak mengerti bahwa
pelecehan seksual itu bukan hanya tentang bersentuhan fisik. Dan ada juga yang
karena apabila dia berbicara, dia bukan dilindungi namun di kucilkan dam dihakimi.
5

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan


3.1.1. Metode Penelitian / Wawancara
Metode ini dilakukan sebelum hari pelaksanaan kegiatan ini, dimana dari
pihak acara akan melakukan penelitian atau mencari informasi mengenai tema
kepada masyarakat. Kegiatan ini bisa dilakukan diruangan terbuka agar
memudahkan mencari sasaran ataupun ruangan tertutup tempat anak anak
remaja bermain. Sesi penelitian dilakukan secara acak kepada masyarakat atau
sasaran yang diawal, kegiatan ini berupa wawancara antara pihak acara dan
sasaran utama. Sipewawancara akan menanyakan mengenai hal Sex Education
kepada sasaran menanyakan beberapa hal mengenai sex seperti apakah sudah
pernah melakukan hal demikian, apakah memakai pengaman, apakah tau
penyakit apa yang bisa ditimbulkan jika dilakukan dengan sembarangan,
apakah mengetahui dampak terbesar dari kegiatan tersebut? Ini salah satu cara
agar kita dapat mengetahui apakah mereka sudah mengenal apa itu sex atau
malah menganggap hal ini tabu dan merasa tidak penting atau malah tidak
perduli karna takut dianggap porno atau cabul. Kegiatan ini akan direkam dan
pihak acara meminta izin untuk menggunakan video ini digunakan nantinya
saat hari kegiatan.
3.1.2. Metode Presentasi
Metode Presentasi ini akan dijelaskan kepada orang tua bahwa pentingnya
memberitahu mengenai sex kepada anak-anak yang sudah menginjak remaja
agar anak-anak tidak salah pergaulan karena jika melihat kondisi sekarang ini
bahwa pergaulan bebas terutama sex dari hari ke hari sampai tahun ke tahun
semakin merajalelah di kalakangan anak-anak terutama pada kalangan remaja
SMP dan SMA. Maka dari itu pentingnya peran orang tua dalam memberitahu
kepada anaknya bahwa pergaulan yang baik itu seperti apa agar anak-anak tidak
salah dalam memilih pergaulan baik pergaulan dalam lingkungan rumah
maupun pergaulan di lingkungan pertemanan. Adapun peran orang tua yang
paling penting yaitu memberi gambaran kepada anak bahwa sex itu berbahaya
bagi remaja dimana jika mereka salam memilih jalan maka besar kemungkinan
pendidikan mereka akan terancam. Sex Education harus sudah mulai diajarkan
kepada anak dimulai dari pra-remaja. Orangtua harus dapat mendekatkan diri
kepada anak agar dapat mengajari sang anak secara detail dan intim hal hal
apasaja nantinya yang menjadi batasan sang anak perempuan jika bertemu
dengan laki laki, seperti tidak boleh menunjukkan atau menampakkan area area
tertentu, membatasi sentuhan sentuhan orang yang tidak dikenal atau malah
6

yang dikenal jika berbeda genre. Sering menanyakan hal hal mengenai batasan
anak jika sudah memiliki pacar atau pasangannya, orangtua harus dapat
memberi batasan kepada anak guna anak tidak salah jalan nantinya. Orangtua
juga harus melarang anaknya untuk melihat hal hal yang tidak senonoh karna
dengan gambar gambar yang tidak baik itu anak anak dapat menjadi kecanduan
dan jika terlalu sering melihat atau menonton hal yang tidak senonoh sianak
akan merusak diri sendiri maupun oranglain.
3.1.2. Metode Diskusi
Metode diskusi ini bertujuan agar orang tua lebih leluasa mengeluarkan
pendapat mereka maupun keresahan mereka akan bahayanya sex bagi anak-anak
remaja ini. Adapun tujuan lain yaitu sebagai bentuk tanya jawab antara orang tua
dan pihak dari pembawa materi. Orang tua bebas bertanya mengenai materi dan
nantinya akan di jawab sama pihak presentasi.
3.1.3. Metode Games Sidang (Tanya Cepat ; Jawab Cepat dan Jujur dongg)
Pada metode ini kita memerlukan para undangan ataupun peserta
masyarakat baik laki laki maupun perempuan tetapi game ini hanya berlaku
untuk anak remaja (selain orangtua). Game ini berupa challenge kepada mereka
yang terpilih untuk nantinya ditanya dengan cepat dan mereka harus menjawab
pertanyaannya dengan jujur dan cepat. Jenis pertanyaan yang akan diberikan
akan mengenai seks, seberapa tabunya diri mereka sendiri, seberapa pahamnya
mereka tentang seks, seberapa pentingnya seks untuk mereka dan pertanyaan
lainnya. Setelah games siding akan dilanjutkan dengan tebak gambar, dimana
nantinya akan diberikan gambar yang buram kepada mereka dan mereka harus
bisa menyebutkan nama dan fungsi dari gambar tersebut. Dari gambar yang
diberikan juga tidak jauh dari materinya mengenai sex. Tujuan dari game tebak
gambar juga agar kita dapat menilai seberapa tabunya seseorang atau seberapa
pahamnya seseorang menegani sex education.
3.1.3. Metode Penayangan Vidio dan Teater Singkat
Metode ini memberikan gambaran kepada orang tua bahwa pentingnya
memberitahu bahaya sex kepada anak mulai dari ini terutama kepada anak yang
sedang menginjak masa remaja agar anak dapat memahami bahwa sex itu tidak
baik bagi remaja yang mana dapat merugikan para pelajar. cara menyampaikan
kepada anak juga sangat penting, agar anak tidak salah dalam mengambil
kesimpulan dari yang apa yang telah disampaikan orang tua. Serta memberikan
gambaran pergaulan anak di luar rumah seperti apa agar orang tua dapat
mengawasi anak nantinya. Pada video ini juga akan menanyangkan mengenai
pendidikan tentang anatomi seksual manusia, reproduksi manusia dll tetapi yang
paling penting yang akan ditekankan yaitu pendidikannya. Dan akan adanya
penayangan suatu teater mengenai “Bahayanya mendapat informasi seks yang
7

tidak sesuai dengan fakta” malah menyalahgunakan informasi yang dia tau untuk
hal hal yang menjadi kesenangan bahaya dan malah akan membahayakan diri
sendiri dan oranglain. Seperti misalnya Film yang tidak senonoh yang
menyalahgunakan atau menyimpang dari informasi. Banyaknya para remaja yang
senang dengan acara seperti tersebut padahal hal tersebut tidak mendidik dan
tidak mengarah kepada pendidikan sama sekali. Maka dari itu dengan adanya sex
education lewat sumber yang terperaya dengan fakta fakta yang real dan data
yang akurat maka kita dapat lebih berfikir kritis mengenai hal hal sexual, kita
dapat menyaring hal hal ataupun informasi yang ada diinternet, dapat
membedakan mana yang benar dan yang salah dan akan menjadi tolak ukur
ataupun keputusan sex anda dalam kedepannya. Dan kita juga dapat lebih
berhatihati dalam bertindak kedepannya.

3.2. Tahapan Pelaksanaan


3.2.1 Kordinasi Dengan Kepala Desa
Kordinasi dengan kepala desa sangat penting dimana nantinya kita akan
menyampaikan tujuan kita apa dan meminta pendapat kepada kepala desa
bagaimana baiknya dalam menyampaikan kepada masyarakat sekitar agar
masyarakat dapat menerima tujuan kita dengan baik. Kepala desa juga sangat
membantu untuk mengumpulkan para orang tua yang memiliki anak remaja
untuk mengikuti kegiatan penyuluhan ini.
3.2.2 Sosialilasi
Sosialilasi meliputi kegiatan presentasi dimana kegiatan presentasi yaitu
memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa pentingnya member tahu sex
terhadap anak-anak remaja terutama anak yang menginjak SMP dan SMA agar
anak tidak salah dalam bergaul.
8

5 BAB IV
6 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Persiapan 350.000
2 Konsumsi 1.000.000
3 Peralatan penunjang PKM 3.105.000
4 Perjalanan 500.000
5 Tunjangan buat Undangan 4.000.000
6 Lain-lain 2.000.000
Jumlah 10.955.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pembuatan proposal √
2 Survei Lokasi √
3 Perizinan berbagai Pihak √
Perencanaan Detail Acara
4 dan Undangan Resmi √
Dokter
Pelatihan Panitia dan
5 Penyebaran brosur atau √
pamflet
Penyediaan alat dan
6 √
kebutuhan
Konfirmasi Undangan dan
7 √ √
Peserta
7 Pelaksanaan √
Laporan Pertanggung
8 √
Jawaban

DAFTAR PUSTAKA

(https://bem.ft.ugm.ac.id/2017/02/25/seks-bebas-ancaman-nyata-bangsa)
9

LAMPIRAN

Lampiran 1.
Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua Pengusul


A. Identitas Diri
Nama Lengkap Lydia Afriyani
10

Jenis Kelamin Perempuan


Program Studi S1 Teknik Pertambangan
NIM 710018227
Tempat dan Tanggal Lahir Duri, 09 April 2000
Alamat E-mail lydiaafriyani17@gmail.com
Nomor Telepon/HP 082386289946

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang
Nama Instansi Jurusan Tahun
Pendidikan
SD SD Santo Yosef Duri - 2006 - 2012
SMP SMPN 02 Mandau - 2012 - 2015
SMA SMAN 5 Pinggir IPA 2015 - 2018
Institut Teknologi S1 Teknik
S1 2018 - Sekarang
Nasional Yogyakarta Pertambangan

C. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

D. Penghargaan Yang Diterima


No Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
4.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
di jumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M

Riau, Juni 2020


Ketua Tim

Lydia Afriyani
710018227

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Erin Anisa Sapana
Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi Teknik Pertambangan
NIM 710018132
Tempat dan Tanggal Lahir Majalengka, 04 April 2000
Alamat E-mail erinanisas@gmail.com
Nomor Telepon/HP 081312070642
11

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang
Pendidika Nama Instansi Jurusan Tahun
n
SD  SDN Talagawetan 1 - 2006 - 2012
 SMP SMPN 1 Talaga - 2012 - 2015
 SMA SMA N 3 Kuningan IPA 2015 - 2018
Institut Teknologi S1 Teknik 2018 -
 S1
Nasional Yogyakarta Pertambangan Sekarang

C. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

D. Penghargaan Yang Diterima


No Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
4.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
di jumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M

Bandung, Juni 2020


Anggota Tim

Erin Anisa Sapana


NIM. 710018132
12

Biodata dosen pendamping


A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar) Fanni Mukhtaruddin, SS, M.Pd
Jenis Kelamin Laki-laki
Perguruan Tinggi Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
NIDN 19730338/ 0524088401
Tempat dan Tanggal Lahir Bantul, 24 Agustus 1984
E-mail fanni@sttnas.ac.id
Nomor Telepon/HP 081933638694
Alamat

B. Riwayat Pendidikan
Gelar akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Ahmad Sarjanawiyata
Dahlan Taman siswa
Jurusan/ Prodi Sastra Inggris Magister -
Pendidikan
Bahasa Inggris
Tahun Masuk- 2003-2008 2013 – 2017 -
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Darma PT


C.1. Pendidikan atau Pengajaran

No Nama mata kuliah Wajib/Pilihan SKS


1
2
3
4
5
6
7
8

C.2. Penelitian

Penyandang
No Judul Penelitian Tahun
Dana

The CIPP Based-Model Evaluation


1 On Intergrated English Learning 12.000.000 2017
Program of Muhammadiyah
University of Yogyakarta
2

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


13

Judul Pengabdian Penyandang


No Tahun
Kepada Masyarakat Dana

Pembersihan Sampah di
1 Pantai
1.000.000 2017
Marina Bersama
Mahasiswa PBI
Pertukaran dan pengenalan
budaya
Antara mahasiswa
2 Dharmasiswa
1.000.000 2017
Republik Indonesia dan
masyarakat Sengkuang
Raya
Batam

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata di jumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-M.

Yogyakarta, Juni 2020


Dosen Pendamping

(Fanni Mukhtaruddin, SS.,M.Pd)


14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kasar Kegiatan


1. Persiapan
a. Eksplorasi Rp 152.000,00
b. Pembuatan proposal Rp 198.000,00
2. Konsumsi
a. Snack + Teh Rp. 250.000,00
b. Makanan Berat Peserta Rp. 500.000,00
c. Makanan Berat Undangan Rp. 100.000,00
d. Makanan Panitia Rp. 150.000,00
3. Peralatan Penunjang PKM
a. Brosur + Poster Rp. 375.000,00
b. Sewa Kamera Rp. 305.000,00
c. Screen + Infokus Rp. 850.000,00
d. Sewa Wairless + Speaker RP. 900.000,00
e. ATK Rp. 175.000,00
f. Spanduk/Baleho Rp. 500.000,00
4. Perjalanan
a. Sewa Mobil Rp. 300.000,00
b. Survei Lokasi Rp. 200.000,00
5. Tunjangan Undangan
a. Ucapan Rp. 4.000.000
6. Lain-lain
a. Sewa Editor + Dokumentasi Rp. 870.000,00
c. Cuci cetak Rp 200.000,00
d. Pengujian makanan Rp. 375.000,00
e. Pembuatan Laporan Rp. 200.000,00
f. Biaya tak terduga Rp 355.000,00
Rp 10.955.000,-
15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi llmu (jam/minggu
)
1 Lydia T. Teknik 10 Mengordinir kerja,
Afriyani / Pertamban jam/minggu evaluasi, Job desk
710018227 gan minguuan, evaluasi
program, mingguan
motivasi anggota
2. Erin Anisa T. Teknik 6 Mengkoordinir sarana
Sapana/ Pertamban jam/minggu transportasi dan
710018 gan kebutuhan logistik
program, membantu
pekerjaan yang belum
terselesaikan

Anda mungkin juga menyukai