Anda di halaman 1dari 1

ASAL USUL DESA JOHO

Narasumber : Kyai Wariban dan Datuk Umar

Pada dulu kala ada sesorang laki yang barik (Tampan) ingin menguasi ilmu kesaktian ia
bernama Naya Santiko, Naya Santiko besrta keluarganya tinggal di sumber wangi yang berada di
kabupaten blora bersama istri Dyah Ayu Sumantri dan saudaranya Suro Santika. Ketiganya
adalah murid dari Pangeran Diponegoro yang sedang berjuang melawan kolonial Belanda, ketiga
keluarga itu mewarisi semangat juang Pangeran Diponegoro setalah di tinggalkan oleh bliau.

Di tempat tinggalnya yang sangat ramah kepada keluarga naya santika, naya santika juga
mempunyai guru yang menguasi ilmu kebatinan, gurunya adalah Petapa dari Gua Nglengkir
Ki Samboro. Disinilah naya santika memulai pertaapanya sebelum ia melakukan pertapanya ai
bersumpah “ Sebelum kolonial belanda pergi dari tanah jawa ia takan memotong rambutnya”.
Pada suatu hari naya santika disuruh gurunya bertapa di Gunung Genuk yang berada di timur
desa Tahunan. Ai berangat beserta istrinya, gurunya dan pengikut setia gurnya sesampai di
gunung selatan Desa Tahunan rombongan naya santika mendenga surak gemira yang tidak ada
orangnya lalu Gunung tersbut diberi nama Gunung Surak ( ada suara surak gembir segromboan
orang yang tak kasat mata). Setelah sampai di tempat disana sudah ada genuk yang di maksud
gurunya, pengikut setia gurunya dan gurunya membuat rumah di kaki gunung butak yang
bertujuan untuk menunggu pertapaan noya santiko dan mengajarkan ajaran-ajarn jawa hingga
permukiman tersbut menjadi Desa Ngajaran (tempat ajaran ajaran). Naya santika bertapa selama
2 tahun di atas genuk ( yang terbuat dari tanah dan air) setelah 2 tahun ia baru mendapatkan
wangsit untuk perpindah pertapaannya di hutan sebelah desa Mrayun, di dalam wangitnya ia di
suruh bertapa di bawah pohon kecil ketika pohonya udah besar ia bertanda pertapaanya selesai.

Naya santika ketika berpindah pertapaan ia mendapatkan julukan Noyo Gimbal ( karena
ia sudah bersumpah tidak akan memotong rambutnya). Pada saat bebrapa hari ada saudara
kembar yang sedang membabat alas di utara desa mrayun ia bernama Wadhono dan Wedhani
ketika di tengah perjalaan wedhono wedhani menemukan nayo gimbal yang sedang bertapa, lalu
ia membanguna nayo gimbal dan naya gimbal terbangun melihat pohon yang kecil bebrapa hari
sudah besar sekali. Naya gimbal kembali ke desa ngajaran, dan si kembar itu menamai Pohon
tempat pertapaanya naya gimbal adalah Pohon joho. Si kembar tersebut membangun rumah di
sebelah pohon itu hingga banyak orang datang bertempat tinggal bersama si kembar wedhono
dan wedhani jadilah Desa Joho Dan nayo gimbal melanjutkan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai