Proposal Ellma Ty 10218025
Proposal Ellma Ty 10218025
Oleh:
Ellma Tri Yuliana
10218025
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh Senam Ergonomik
terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Lansia di Posyandu Desa Semen”. Proposal
ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Riset pada Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Peneliti
menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini, mendapatkan banyak bimbingan dan
arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
yang sebesar-besarnya kepada para Dosen pemberi materi dan Dosen pembimbing.
Penulis
DAFTAR ISI
Content
s
KATA PENGANTAR............................................................................................................ II
DAFTAR ISI..........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................2
1.4 MANFAAT PENELITIAN...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
2.1 KONSEP LANJUT USIA .........................................................................................4
2.2 ASAM URAT........................................................................................................6
2.3 SENAM ERGONOMIK..........................................................................................17
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS..........................................................22
3.1 KERANGKA KONSEP.................................................................................................22
3.2 HIPOTESIS.................................................................................................................23
BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................................24
4.1. DESAIN PENELITIAN.................................................................................................24
4.2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN............................................................................24
4.3. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKHNIK SAMPLING........................................................19
4.4. VARIABEL PENELITIAN.............................................................................................21
4.5. DEFINISI OPERASIONAL............................................................................................22
4.6. INSTRUMEN PENELITIAN...........................................................................................28
4.7. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA..............................................................................29
4.8. TEHNIK PENGOLAHAN DATA....................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Lansia merupakan fase yang akan dilalui oleh setiap manusia seperti halnya
sama dengan penuaan. Secara garis besar penuaan menimbulkan berbagai masalah
fisik, boplogis, mental, maupun sosial. Dengan bertambahnya usia pada seseorang
maka fungsi fisiologis pun akan menurun seperti halnya pada lansia. Proses ini muncul
karena proses degeneratif atau penuaan oleh karena itu banyak sekali penyakit menular
yang terjadi pada lansia. Dan ada banyak penyakit tidak menular yang sering dialami
oleh lansia antara lain Hipertensi, Artritis, Stroke, DM, Kanker, Batu Ginjal
( Kemenkes, 2013 ).
Pada proses degeneratif atau penuaan kemunduran sel-sel yang terjadi pada
lansia menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti asam urat (Sari, M 2010).
Karena seiring bertambahnya usia maka kadar asam urat akan terus meningkat terutama
pada laki-laki karena laki-laki tidak memiliki hormon esterogen. Jika pada perempuan,
rendahnya hormon esterogen dan tinnginya FSH dan LH dapat menimbulkan
perubahan pada pembulu darah, sehingga pada perempuan menopause akan mengalami
penurunan hormon esterogen menyebabkan kadar asam urat didalam darah akan
meningkat dan akan beresiko lebih tinggi. Jadi untuk laki-laki dan perempuan sama-
sama memiliki resiko tinggi terkena asam urat pada usia lanjut atau lansia
(Setyoningsih, 2009).
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh senam
ergonomik terhadap penurunan asam urat pada lansia di posyandu Desa Semen”.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Penurunan Asam Urat pada
Lansia di Posyandu Desa Semen.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin pada
Posyandu Lansia Desa Semen
b. Untuk mengidentifikasi kadar Asam Urat Pada Lansia sebelum dilakukan
pemberian Senam Ergonomik selama 1 Bulan pada Posyandu Lansia Desa
Semen
c. Untuk mengidentifikasi kadar Asam Urat Pada Lansia Sesudah dilakukan
pemberian Senam Ergonomik selama 1 Bulan pada Posyandu Lansia Desa
Semen
d. Untuk menganalisa pengaruh Senam Ergonomik yang telah diberikan
selama 1 Bulan pada Posyandu Lansia Desa Semen
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia
2.1.1 Pengertian Lanjut Usia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut WHO
dan Undang-Undang No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pasal 1 ayat 2 yang
menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Organisasi kesehatan dunia
(WHO) menggatakan Ada 4 golongan antara lain :
1. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) 75-90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) lebih dari 90 tahun
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang di tandai dengan tahapan-tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan rentannya tubuh terhadap
berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin . Hal tersebut
disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi
sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada
kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi
dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living
(Fatmah, 2010).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan
tua (Nugroho, 2009).
2.1.2 Batasan-batasan lanjut usia
Usia yang dijadikan patokan sebagai usia lanjut itu berbeda-beda umumnya berkisar
antara 60-65 tahun. Beberapa para ahli tentang batasan usia lansia adalah sebagai berikut :
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada empat yaitu :
1. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun.
2. Lanjut usia (elderly) usia ( 60-74) tahun.
3. Lanjut usia tua (old) usia (75-90) tahun.
4. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun.
2.1.3 Tipe lansia
Tipe lansia tergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik,
mental, sosial, dan ekonominya (Padila, 2013). Tipe tersebut diantaranya adalah
Asam Urat
1. Faktor Produksi
a. Asupan Purin Berlebih
b. Mengkonsumsi Alkohol Terapi Non-Farmakologi
2. Faktor Metabolisme
1. Mengatur Pola Makan
3. Pengaruh Obat-Obatan
2. Minum Air Putih Secara
4. Penyebab Lain
Rutin
a. Usia
3. Istirahat Teratur
b. Jenis kelamin
4. Menghindari Alkohol
c. Genetik
d. Peningkatan Asam Nukleat 5. Aktifitas Fisik atau Olahraga
e. Komplikasi dengan senam Ergonomis
KETERANGAN
: Diteliti
: Tidak Di Teliti
Gambar 3.1 Kerangkan Konsep Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Penurunan
Asam Urat yang di Alami Oleh Lansia pada Posyandu Lansia Di Desa Semen
DESAIN PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu di Desa Semen Kecamatan
Gandusari Kabupaten Blitar.
2. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 6 juni 2021-6 juli 2021.
4.3 Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling.
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi
kesimpulan hasil penelitian (Mulyatiningsih,2011: 19). Populasi dapat dikelompokkan
dua bagian yaitu populasi target dan populasi terjangkau.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi dalam suatu penelitian besar dan peneliti tidak mungkin untuk
mempelajari keseluruhan dan yang ada pada populasi, serta adanya keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut dengan menggunakan tehnik yang ada (Nursalam. 2013).
Nursalam (2013) menjelaskan bahwa syarat dari pengambilan sampel terdiri
dari representatif atau mewakili. Pada penelitian ini peneliti memberlakukan kriteria
inklusi yang kemudian dijadikan sampel dari penelitian, yaitu sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi :
a) Lansia berusia 50-70 tahun
b) Lansia tidak dalam keadaan sakit
c) Tercatat sebagai anggota posyandu di Desa Semen
d) Memiliki kadar asam urat diatas 5,0 mg/dl
e) Lansia bersedia menjadi responden
2) Kriteria eksklusi :
a) Lansia baru sembuh dari penyakit
b) Mengikuti senam lain secara rutin
Berdasarkan kriteria inklusi yang ada, penelitian ini memiliki sampel sebanyak 10
orang yang memenuhi kriteria inklusi.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menetukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat bebagai teknik sampling yang
digunakan (Sujarweni, 2014). Menurut Sugiyono (2010), alas an pengambilan teknik
total sampling karena jumlah dari populasi kurang dari 100 orang, jadi seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menetukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Variabel yaitu suatu karakteristik yang diamati oleh peneliti dimana karakteristik
tersebut memiliki variasi nilai yang merupakan operasionalisasi dari suatu konsep
agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. Variabel juga dapat
diartikan konsep dari berbagai level abstrak dan diartikan sebagai suatu fasilitas untuk
pengukuran atau manipulasi dari suatu penelitian. Konsep dalam suatu penelitian
sendiri bersifat konkrit. Sesuatu yang bersifat konkrit tersebut bisa diartikan sebagai
suatu variabel dalam sebuah penelitian (Nursalam. 2013).
1.Variabel Independen
2.Variabel Dependen
Instrument kedua yang digunakan pada penelitian ini adalah SOP dan alat
GCU meter atau alat tes asam urat, alcohol swab, lancets, stik asam urat. Alat tes
asam urat dengan menggunakan Easy Touch/GCU digital dengan tingkat ketelitian
2,4-13,2 mg/dl. Pada penelitian ini alat GCU digunakan untuk mengetes kadar asam
urat pada lansia sebelum dilakukannya perlakuan senam ergonomic dan sesudah
dilakukanya senam ergonomic.
a. Editing
Editing merupakan data yang terkumpul, baik data yang kualitatif maupun
data yang kuantitatif harus dibaca dan dipahami sekali lagi untuk memastikan
apakah data tersebut dijadikan bahan analisis atau tidak dijadikan analisis.
b. Coding
Coding merupakan skor atau nilai pada setiap item atau jawaban. Data yang
terkumpul bias berupa angka, kata ataupun kalimat. Pada penelitian ini adalah
a. Jenis Kelamin :
- Laki-laki dengan kode 1
- Perempuan dengan kode 2
b. Rentang Usia :
- 55 – 60 dengan kode 1
- 61 – 65 dengan kode 2
- 66 – 70 dengan kode 3
- 71 – 75 dengan kode 4
- 76 – 80 dengan kode 5
c. Scorning
Scorning adalah menentukan skor atau nilai, tahap ini dilakukan setelah
ditentukan hasil penelitian yang dilakukan seperti pemberian perlakuan senam
ergonomic pada lansia sehingga saat di test kadar asam urat lansia memiliki
perubahan dan dapat diberikan score.
d. Tabulating
Tabulating merupakan membuat table-tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Table yang akan ditabulasikan
adalah table yang berisikan data yang sesuai dengan analisis.
a. Analisa Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan atau menggambarkan karakteristik dari masing - masing variabel
yang diteliti. Variabel yang di analisisa univariat dalam penelitian ini adalah
variable independen atau variable bebas yaitu senam ergonomic dan variable
independen atau variable terikatnya kadar asam urat pada lansia.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan sebuah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara senam ergonomic terhadap penurunan kadar
asam urat. Pada penelitian ini menggunakan uji statistic Wilcoxon Sign Rank
Resk. Interpretasi uji Wilcoxon jika
a. Sig < 0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh antara senam
ergonomic terahap kadar asam urat
b. Sig > 0,05 maka H0 di tolak, artinya tidak ada pengaruh antara
senam ergonomic terahap kadar asam urat
Hasil dapat dilihat dari pemberian senam ergonomic menggunakan uji
Wilcoxon dengan derajat kepercayaan α = 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.