Operation Process Chart Flow Process Cha
Operation Process Chart Flow Process Cha
LANDASAN TEORI
Peta proses operasi dapat dilihat pada Gambar 1.1 memperluas peta rakitan
dengan menambahkan setiap operasi ke dalam gambaran grafis dari pola aliran
pertama yang telah dikembangkan. Peta proses operasi adalah salah satu teknik
1
James Apple, Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990,
hlm:140-142
yang paling berguna dalam perencanaan produksi. Kenyataannya, peta ini adalah
diagram tentang proses, dan telah digunakan dalam berbagai cara sebagai alat
perencanaan dan pengendalian. Dengan tambahan data lain, peta ini dapat
digunakan sebagai alat manajemen. Beberapa keuntungan dan kegunaan dari peta
proses operasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkombinasikan lintasan peoduksi dan peta rakitan sehingga memberikan
informasi yang lebih lengkap.
2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.
3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.
4. Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.
5. Menunjukkan kerumitan nisbi dari fabrikasi tiap komponen.
6. Menunjukkan hubungan antar kelompok.
7. Menunjukkan panjang nisbi dari lintas fabrikasi dan ruang yang
dibutuhkannya.
8. Menunjukkan titik tempat komponen memasuki proses.
9. Menunjukkan tingkat kebutuhan sebuah rakitan-bagian.
10. Membedakan antara komponen yang dibuat dan yang dibeli.
11. Membantu perencanaan tempat kerja mandiri.
12. Menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
13. Menunjukkan secara nisbi konsentrasi mesin, peralatan dan pekerja.
14. Menunjukkan sifat pola aliran bahan.
15. Menunjukkan sifat masalah penanganan bahan.
16. Menunjukkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam aliran
produksi.
17. Mencatat proses pembuatan untuk diperlihatkan pada yang lain.
2
Pembentukan peta proses operasi:
1. Pilih komponen yang akan digambarkan. Biasanya sebuah peta yang
mempunyai penampilan menarik akan diperoleh dengan memilih komponen
yang memiliki jumlah operasi terbanyak untuk digambarkan pertama. Jika
2
Ibid., hlm. 142
komponen telah terpilih, mulailah dari sudut kanan bawah kertas, catat
operasi rakitan.
2. Jika semua rakitan dan pemerikasaan pada bagian utama telah masuk,
lanjutkan ke operasi fabrikasi, dalam urutan terbalik Setelah operasi pertama
dicatat, sebuah garis mendatar digambarkan pada bagian kanan atas dari peta
ke kanan, untuk menuliskan bahan baku. Uraian tentang bahan dapat dicatat
langsung di atas garis ini.
3. Ke sebelah kanan dari tiap lambang operasi, catat uraian operasi ini, misalnya
kaliber, bubut, potong atau periksa bahan dari kerusakan. Data lain yang
dapat dicatat adalah waktu penyelesaian pekerjaan, bagian tempat pekerjaan
dilakukan, klasifikasi pekerja, pusat biaya, jumlah mesin atau ongkos buruh,
di sebelah kanan lambang, dibawah uraian kegiatan.
4. Kembali ke operasi rakitan yang telah tercatat, cirikan komponen terakhir
pada operasi tersebut, gambar garis mendatar jauh ke kiri, kemudian belokkan
ke atas kertas.
5. Semua komponen yang dibuat, disimpan sepanjang bagian atas kertas,
biasanya dengan komponen utama di sebelah kanan. Semua komponen yang
dibeli dalam keadaan jadi harus terliput dalam peta.
6. Penggambaran grafis dari pokok-pokok pembentukan peta proses operasi
(Dari ‘Operation and flow Process Chart’, atas kebaikan A. S.M.E.). Jangan
menghubungkan peta proses operasi dengan peta rakitan secara ketat, karena
peta rakitan hanya didasarkan atas dokumen barang dan senarai komponen,
tanpa pengetahuan tentang operasi yang harus dilakukan. Jika informasi yang
lebih rinci tentang produk tersedia, seperti pada lintasan produksi, keterkaian
antar komponen yang lebih khusus dapat ditunjukkan.
7. Periksa peta dengan dokumen barang dan lintasan produksi untuk menjamin
agar tidak ada bagian atau operasi yang luput.
3
Operation process chart dapat dilihat dari sebuah contoh berikut.
Sumber: http://blog.ub.ac.id/kustaniaps/
Gambar 1.2. Contoh Peta Proses Operasi Pembuatan Keripik Kentang
3
http://blog.ub.ac.id/kustaniaps/
berlangsung selama 120 menit dan alat yang digunakan untuk mengiris kentang
adalah pisau. Kemudian, pada proses ketiga ditambahkan air untuk proses
perendaman yang disimbolkan dengan lingkaran 0-3. Operasi perendaman ini
dilakukan selama 60 menit dalam bak rendam.
Proses keempat disimbolkan dengan lingkaran dan persegi (kotak) yang
dinamakan OI-1 karena terdapat kegiatan operasi dan inspeksi. Pada tahapan ini,
kentang ditambah air untuk perebusan selama 60 menit dalam panci besar. Pada
tahap ini memerlukan inspeksi atau pengawasan agar hasil perebusan kentang
cukup matang. Sedangkan pada proses selanjutnya merupakan proses operasi 0-4
dengan simbol lingkaran. Pada proses ini kentang ditambah air dan bumbu serta
dilakukan perendaman kembali selama 60 menit dalam bak perendaman.
Proses keenam adalah kentang yang sudah berbumbu tersebut dijemur dan
disimbolkan dengan lingkaran O-5 yang dilakukan selama 4320 menit. Operasi
penjemuran ini menggunakan alas terpal sebagai tempat penjemuran hasil
perebusan kentang. Setelah dijemur sampai benar-benar kering. Proses
selanjutnya yaitu proses ketujuh adalah keripik kentang mentah digoreng di dalam
wajan besar. Pada proses ini terdapat penambahan minyak goreng dan
disimbolkan dengan lingkaran OI-2. Dalam operasi diperlukan inspeksi karena
tingkat kematangan keripik harus tepat agar hasil sempurna dapat diperoleh.
Waktu penggorengan yang diperlukan adalah 90 menit.
Setelah melewati proses penggorengan, pada proses kedelapan keripik
kentang matang perlu didinginkan atau ditiriskan sebelum dikemas. Proses ini
digambarkan dengan lingkaran sebagai operasi O-6 yang dilakukan selam 30
menit. Kemudian keripik kentang disortir secara manual sebagai proses inspeksi I-
1 yang disimbolkan dengan kotak. Proses kesembilan atau inspeksi ini dilakukan
selama 60 menit dengan tujuan memperoleh keripik kentang dengan keseragaman
bentuk dan ukuran sebelum dikemas.
Proses kesepuluh adalah keripik kentang ditimbang dan digambarkan
dengan simbol lingkaran O-7 selama 120 menit. Penimbangan ini dilakukan
dengan menggunakan alat timbangan. Tujuan dari proses ini adalah untuk
menimbang berat keripik disesuaikan dengan kemasannya. Kemudian keripik
tersebut dikemas dalam plastik yang digambarkan dengan simbol lingkaran OI-3
karena dalam proses ini diperlukan inspeksi. Selanjutnya merupakan proses
terakhir yaitu penyimpanan yang digambarkan dengan simbol segitiga.
Berdasarkan peta proses operasi tersebut didapatkan ringkasan bahwa
jumlah operasi yang digambarkan dengan simbol lingkaran adalah sebanyak 7
buah. Untuk proses inspeksi yang digambarkan dengan simbol kotak sebanyak 1
buah. Pada proses operasi dan inspeksi yang digambarkan lingkaran dan kotak
sebanyak 3 buah dan proses penyimpanan (segitiga) sebanyak 1 buah. Sedangkan
jumlah waktu untuk proses operasi adalah 5430 menit; proses inspeksi sebanyak
60 menit; dan proses operasi dan inspeksi sebanyak 210 menit. Sehingga
didapatkan total waktu pembuatan keripik kentang Istana adalah 5700 menit.
4
Simbol-simbol yang digunakan untuk peta proses adalah operasi dan
inspeksi.
1. Operasi
Kegiatan operasi apabila proyek (material) akan mengalami perubahan sifat
baik sifat fisik maupun kimiawi dalam suatu proses transformasi. Kegiatan
merakit atau mengurai rakit juga dipertimbangkan sebagai suatu operasi
kerja. Menerima informasi maupun memberikan informasi membuat suatu
rencana (planning) atau melaksanakan kegiatan kalkulasi pada suatu keadaan
juga diklasifikasikan sebagai suatu operasi kerja. Kegiatan-kegiatan kerja
disini juga dilakukan manusia (operator) mesin, atau kedua-duanya. Operasi
merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi di dalam suatu proses kerja.
Icon operasi dapat dilihat seperti Gambar 1.3.
4
Ibid., hlm. 150
2. Pemeriksaan
Kegiatan inspeksi atau pemeriksaan terjadi apabila suatu obyek diperiksa
baik pemeriksaan pada segi kualitas maupun kuantitas apakah sudah sesuai
dengan karakteristik performance yang di standarisasi. Dalam beberapa kasus
tertentu kegiatan ini bias dilaksanakan bersama dengan kegiatan kerja lainnya
seperti operasi dan transportasi. Icon pemeriksaan dapat dilihat seperti
Gambar 1.4.
5
Ibid., hlm. 154
6
Dalam penggambaran setiap tipe kegiatan diberi simbol berbeda sebagai
berikut:
1. Operasi
Suatu operasi terjadi jika sebuah objek diubah sifat fisik atau sifat kimianya,
dirakit atau diuraikan dari objek lain, atau diubah untuk operasi yang lain,
pengangkutan, pemeriksaaan atau penyimpanan. Suatu operasi dapat juga
terjadi jika informasi diberikan atau diterima, atau jika perencanaan atau
perhitungan dilakukan. Lambang operasi juga digunakan untuk menunjukkan
orang yang sedang bekerja. Icon operasi dapat dilihat seperti Gambar 1.5.
2. Pengangkutan
Suatu pengangkutan terjadi jika sebuah objek dipindahkan dari satu tempat
ketempat yang lain, kecuali jika perpindahan ini merupakan bagian dari
operasi atau disebabkan oleh operator pada sebuah tempat kerja selama suatu
operasi atau pemeriksaan. Icon pengangkutan dapat dilihat seperti Gambar
1.6.
3. Pemeriksaan
6
Ibid., hlm. 150
Sebuah pemeriksaan terjadi jika suatu objek diuji atau diperiksa untuk
pencirian atau untuk pemeriksaan mutu atau jumlah sesuai sifat-sifatnya. Icon
pemeriksaan dapat dilihat seperti Gambar 1.7.
4. Keterlambatan
Ini terjadi pada suatu objek jika keadaan tidak mengijinkan atau sifat proses
yang menuntut pelaksanaan kegiatan selanjutnya tidak boleh segera. Icon
keterlambatan dapat dilihat seperti Gambar 1.8.
5. Penyimpanan
Sebuah penyimpanan terjadi jika sebuah obyek disimpan dan juga dari
pemindahan yang tidak dibenarkan. Icon penyimpanan dapat dilihat seperti
Gambar 1.9.
6. Kegiatan Gabungan
Jika diinginkan untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik
kebersamaan maupun operator yang sama pada satu tempat kerja yang sama,
ambing untuk kegiatan-kegiatan seperti itu digabungkan seperti yang
ditunjukkan dengan lingkaran dalam kubus menunjukkan gabungan antara
operasi dan pemeriksaan. Icon kegiatan hubungan dapat dilihat seperti
Gambar 1.10.
Sumber: http://blog.ub.ac.id/kustaniaps/
Gambar 1.11. Contoh Peta Aliran Proses Pembuatan Keripik Kentang
1.3. Layout7
Layout adalah perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen
suatu produk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar
operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan
sampai ke bagian pengiriman produk jadi.
Inti permasalahan Layout sebagian besar bersumber dari ketidaksesuaian
karakteristik produk yang diproduksi dengan tipe atau pola aliran bahan yang
digunakan dalam proses operasi produksi di lantai pabrik. Oleh karena itu, dalam
perancangan Layout harus benar-benar dipahami keuntungan dan kerugian dari
setiap tipe atau pola aliran dengan memperhatikan karakteristik produk yang akan
8
dihasilkan. Pada dasarnya ada empat tipe Layout yang dapat dibedakan
berdasarkan pola aliran bahan dalam proses operasi produksi yaitu Production-
line Layout, process Layout, fixed position Layout, dan group technology Layout.
7
Sukaria Sinulingga, Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, hlm: 194-195
8
Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004, hlm: 69
Sumber: GIS IT TELKOM, PFT LABZ, http://pft.lab.ittelkom.ac.id/wp-content/uploads/2012/12/
product-Layout.jpg
Gambar 1.12. Production-line Layout
Berbeda dengan kedua tipe Layout di atas, pada Layout tipe fixed
position,, fasilitas produksi yang berpindah-pindah ke tempat dimana operasi
mesin tersebut dibutuhkan.
Keuntungan dari fixed position Layout adalah sebagai berikut:
1. Karena yang berpindah adalah fasilitas-fasilitas produksi, maka perpindahan
material dapat dikurangi.
2. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi. maka
kotinuitas operasi dn tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-
baiknya.
Kerugian dari fixed position Layout adalah sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator
pada saat operasi berlangsung.
2. Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya menyebabkan perubahan
space area dan tempat untuk barang setengah jadi.
3. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam
penjadwalan produksi.
1.3.1.4. Group Technology Layout
Tipe tata letak ini, biasanya komponen yang tidak sama dikelompokkan
ke dalam satu kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, mesin atau
peralatan yang dipakai. Pengelompokan bukan berdasarkan pada kesamaan
pengguna akhir. Mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok dan
ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell”.
Kelebihan tata letak berdasarkan kelompok teknologi ini adalah dengan
adanya pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya maka akan
dapat diperoleh pendayagunaan mesin yang maksimal. Juga lintasan aliran kerja
menjadi lebih lancar dan jarak perpindahan material akan lebih pendek bila
dibandingkan tata-letak berdasarkan fungsi atau macam proses (process Layout).
Tata letak berdasarkan kelompok teknologi atau produk dapat pula menciptakan
suasana kerja yang lebih baik. Selain itu karena pada dasarnya pengaturan tata
letak tipe kelompok ini merupakan kombinasi dari product Layout dan process
Layout maka secara otomatis memiliki keuntungan-keuntungan yang bisa
diperoleh dari product Layout dan process Layout.
Seperti halnya tipe tata letak fasilitas yang lain, tipe tata letak fasilitas
berdasarkan kelompok produk juga mempunyai kekurangan-kekurangan di
antaranya adalah diperlukannya tenaga kerja dengan kemampuan dan ketrampilan
tinggi untuk mengoperasikan semua fasilitas produksi yang ada. Kelancaran kerja
sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi khususnya dalam hal
menjaga keseimbangan aliran kerja yang bergerak melalui individu-individu sel
yang ada. Bila tidak maka diperlukan “buffer & work-in-process storage”. Selain
itu, akan dijumpai kerugian-kerugian seperti halnya dalam product dan process
Layout. Yang perlu diperhatikan pula adalah sulitnya mengaplikasikan fasilitas
produksi tipe khusus.
Dengan demikian, tata letak berdasarkan kelompol produk atau kelompok
teknologi ini mencoba mengkombinasikan efisiensi aliran dari tipe product
Layout dan fleksibilitas dari tipe process Layout.
Keuntungan dari group technology Layout adalah sebagai berikut:
1. Karena group technology memanfaatkan kesamaan komponen/produk maka
dapat mengurangi pemborosan waktu dalam perpindahan antar kegiatan yang
berbeda, dengan standarisasi dapat menghilangkan duplikasi dan mengurangi
waktu pelacakan sewaktu-waktu membutuhkan informasi.
2. Penyusunan mesin didasarkan pada family produk sehingga dpat mengurangi
waktu set up, mengurangi ongkos meterial handling dan mengurangi area
lantai produksi.
3. Apabila ada urutan proses yang terhenti maka dapat dicari alternatif yanglain.
4. Mudah mengidentifikasi “bottlenecks” dan cepat merespon perubahan
jadwal.
5. Operator makin terlatih, cacat produk dapat dikurangi dan dapat mengurangi
bahan yang terbuang.
Kerugian dari group technology Layout adalah sebagai berikut:
1. Utilisasi mesin yang rendah.
2. Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin.
3. Biaya yang cukup tinggi untuk realokasi mesin.
4. Membutuhkan tingkat kedisiplinan yang tinggi dikarenakan ada kemungkinan
part yang diproses berada pada sel yang salah.
1.3.2. Perencanaan Layout
Sasaran dari perencanaan Layout dari fasilitas ialah mendapatkan
rancangan susunan atau tata letak fasilitas fisik yang mampu mendukung
pelaksanaan seluruh kegiatan dan operasi produksi dalam suatu plant lokasi secara
efisien. Perencanaan Layout yang baik akan mengintegrasikan perencanaan
produksi, analisis ekonomi, pengendalian persediaan, pemindahan bahan,
pengendalian mutu dan lain-lain.
Untuk mengetahui apakah tata letak fasilitas produksi baik atau tidak,
dapat dilihat dari beberapa gejala berikut:
1. Lantai pabrik dipenuhi oleh work-in-progress.
2. Pemindahan bahan terjadi secara berlebihan.
3. Jarak tempuh dalam pemindahan bahan-bahan relatif besar.
4. Para operator dan supervisor banyak melakukan jalan-jalan di lantai pabrik.
5. Aliran bahan dalam lintasan produksi sering mengalami bottleneck.
6. Pengawasan kegiatan di lantai pabrik mengalami kesulitan.
Jika salah satu atau lebih gejala di atas ditemukan maka dapat dipastikan
rancangan Layout perusahaan bersangkutan sedang bermasalah sehingga perlu
dilakukan perbaikan. Masalah yang ditimbulkan oleh Layout yang tidak dirancang
dengan baik bukan hanya pada biaya produksi yang tinggi tetapi juga
berkontribusi dalam peningkatan waktu proses sehingga mengancam ketepatan
waktu pengiriman produk kepada pelanggan.
9
Anonim, Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Visio pada tangga l 9 Juni 2013
pukul 21.15
10
Antoinette, Tutorial Visio,Diakses dari antoinette10.files.wordpress.com/2008/12/lp-3-pti-tutor-
3.pdf, pada tanggal 9 Juni 2013 pukul 21.23 WIB.
Flow, Gambar Jaringan, Gambar Denah Bangunan, dan juga pembuatan Gambar
Teknik, Gambar Elektronik, serta desain lainnya. Beberapa fitur-fitur baru dari
Microsoft Visio 2007 adalah sebagai berikut:
a. Auto Connect
Auto Connect berfungsi untuk secara otomatis menghubungkan shape baru
dengan shape yang telah ada dalam halaman gambar sekaligus mengatur
aligment.
b. Themes
Themes digunakan untuk memodifikasi tampilan diagram agar menjadi lebih
menarik.
Sumber: Antoinette, 2008,antoinette10.files.wordpress.com/2008/12/lp-3-pti-tutor-3. Pdf, 9Juni
2013 pukul 21.25 WIB.
Gambar 1.17. Fitur Themes di Microsoft Office Visio 2007
c. Data Link
Data Link digunakan untuk mempermudah dalam menghubungkan diagram
visio dengan sumber data, menghubungkan sumber data dengan shape data
dan mengatur hubungan data yang dibuat.
d. Data Graphics
Data Graphics adalah data yang dapat menvisualisasikan data yang terdapat
di dalam shape tertentu.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.19. Layar Awal Microsoft Visio
1.4.1.1. Fungsi Menu Pada Microsoft Visio
Pada Microsoft Visio terdapat beberapa menu pilihan mulai dari menu
file, edit, view, insert, format, tools, shape, windows maupun help. Menu-menu ini
memiliki kemiripan dengan aplikasi lain yang dibuat oleh Microsoft, dengan
beberapa diantaranya merupakan menu khusus yang didesain untuk Visio itu
sendiri.
Menu file hampir sama dengan format menu pada program-program
rancangan microsoft lain, yang terdiri dari sub menu New, Open, Close, Save,
Save as.., Save as Web Page….., search …, Stensil, Find Shape, Page Setup, Print
Preview, Print, Send to.., dan Exit.
Adapun pada submenu new terdapat tanda panah yang menunjukkan sub
menu dari new yang berisikan menu-menu yang dapat dipilih sesuai dengan
kategori desain gambar yang kita kehendaki. Adapun pilihan tersebut dapat juga
dilakukan melalui taskpane bar, seperti yang terlihat Gambar 1.20.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.20. Taskpane Bar
Untuk pilihan menu new dengan memilih choose drawing type akan
menampilkan pilihan gambar dengan tampilan animasi berdasarkan kategori yang
dikehendaki seperti terlihat pada Gambar 1.21.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.21. Fitur Choose Drawing Type pada Microsoft Visio 2007
Pilihan new drawing dapat pula dipilih dengan mengklik icon new yang
terdapat pada toolbar menu. Untuk mengatur halaman yang ada di visio dapat
diklik page setup pada menu file, sehingga akan muncul form page setup yang
berisikan tab control yang terdiri dari print setup, page size, drawing scale, page
properties dan Layout routing.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.22. Form Page Setup pada Microsoft Visio 2007
Dalam tab control print setup terdapat ukuran dari halaman yang akan
digunakan, untuk merubah ukuran kertas yang akan digunakan pilihlah tombol
panah kebawah pada combo box paper size yang tersedia. Pilihan paper
orientation digunakan untuk menentukan pilihan bentuk cetakan yang akan
digunakan yaitu berbentuk portrait atau landscape.
Jika ingin membuat jenis kertas dengan ukuran yang berbeda dari bentuk
kertas yang ada, sorotlah tab control paper size dan pilihlah custom size pada
menu paper size.
Tab control drawing scale digunakan untuk menentukan skala gambar
yang akan kita buat dengan pilihan default no scale (jika skala yang digunakan
1:1). Untuk pilihan yang lain kita dapat mengatur pada pilihan pre-defined scale
dengan pilihan yang dapat dipakai yaitu : skala metrics, skala arsitektur, skala
civil engineering, maupun skala mekanik dengan perbandingan skala 1 : 1000
sampai dengan 50 : 1.
Tab control page properties digunakan untuk mendefinisikan tipe dari
halaman visio yang kita buat, apakah berfungsi sebagai foreground page atau
sebagai background page. Pada versi terbaru dari visio ini dikenalkan tab control
shadows yang berfungsi memberi efek bayangan pada halaman visio.
Pada menu view terdapat beberapa sub menu pilihan yang dapat dipilih
seperti penggunaan ruler (penggaris) yang jika dipilih sehingga tampak tanda
pada menu tersebut akan memunculkan penggaris pada di atas drawing, seperti
tampak pada Gambar 1.23.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.23. Ruler pada Microsoft Visio 2007
Pilihan grid akan memunculkan tanda grid pada halaman drawing seperti
tampak pada Gambar 1.24.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.24. Grid pada Microsoft Visio 2007
Pilihan guide akan memunculkan guideness jika gambar kita letakan pada
halaman drawing, seperti tampak pada Gambar 1.25.
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.25. Tampilan Guideness pada Microsoft Visio 2007
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.26. Tampilan Choose Drawing Type pada Microsoft Visio 2007
3. Pada taskpane kategori disebelah kiri layar pilih organization chart dan pada
Template klik gambar organization chart di taskpane Template seperti terlihat
pada gambar di bawah ini :
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.27. Tampilan Organization Chart pada Microsoft Visio 2007
Sumber: http://setointernational.wordpress.com/2010/01/17/ms-visio-tutorial/
Gambar 1.28. Menu Microsoft Visio
1. File
Menu untuk mengatur yang berhubungan dengan file seperti untuk membuat
file baru, membuka file, menutup file, mengatur file, dan lain-lain.
2. Edit
Menu untuk proses pengeditan seperti copy, paste, delete,dan lain-lain.
3. View
Menu untuk mengatur tampilan lingkungan kerja Visio dan halaman
pengerjaan.
4. Insert
Menu untuk menyisipkan objek, gambar, simbol, komentar,dan lain-lain.
5. Format
Menu untuk mengatur halaman pengerjaan.
6. Tools
Menu ini berhubungan dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
Microsoft Visio. Beberapa fasilitas yang disediakan yang terdapat pada menu
tools antara lain Macro,Ruler & Grid.
7. Shape
Menu untuk mengatur objek shape pada halaman pengerjaan.
8. Window
Untuk mengatur tampilan window.
9. Help
Untuk bantuan Microsoft Visio.
11
Rizky Febriyanto, Diakses dari http://rizkyfebriyanto.blogspot.com /2013/06/desain-dan-
struktur-organisasi.html, pada tanggal 26 juni 013, pukul 22.03
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain
organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur
merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang
bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses
desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah
organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain
itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya
organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing,
namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari
organisasi.
Dalam kasus-kasus tertentu, ahli organisasi menggunakan pengukuran-
pengukuran untuk menjelaskan dimensi-dimensi dalam organisasi, diantaranya
adalah :
1. Ukuran yaitu jumlah anggota dalam organisasi.
2. Komponen administratif yaitu persentase total jumlah anggota yang
menjalankan tugas tanggung jawab administratif.
3. Rentang kendali yaitu jumlah bawahan yang menjadi yanggung jawab
seorang manajer.
4. Spesialisasi yaitu jumlah kekhususan yang dilakukan dalam organisasi.
5. Standardiasai yaitu adanya prosedur-prosedur untuk mengatur peristiwa
yang berulang.
6. Formalisasi yaitu sejauh mana aturan-aturan dan komunikasi yang
dilakukan secara tertulis.
7. Sentralisasi yaitu konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
8. Kompleksitas yaitu jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau
departemen.
9. Delegasi wewenang yaitu rasio antara jumlah keputusan manajerial
spesifik yang didelegasikan pucuk pimpinan, dan jumlah yang diputuskan
sendiri.
10. Integrasi yaitu kualitas kerja sama diantara unit-unit yang dibutuhkan
untuk menyatukan tujuan, atau rencana-rencana dan umpan balik yang
digunakan untuk mengkoordinasikan unit-unit.
11. Diferensiasi yaitu jumlah fungsi-fungsi khusus yang dijalankan dalam
organisasi, atau perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional diantara
pada menejer dari departemen yang berbeda.
12
Bentuk-bentuk organisasi yang lazim digunakan adalah organiasi
garis/lini, organisasi/lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi proyek, dan
organisasi kepanitiaan.
1. Organiasi garis/lini
Bentuk organisasi lini timbul apabila hubungan antara tanggung jawab,
wewenang dan pekerjaan para pelaksana dilakukan dalam hubungan satu
arah. Melalui hubungan satu arah tersebut tugas-tugas organisasi dijadikan
acuan utama untuk menentukan kedudukan, jabatan, bagian, dan unsur
lainnya di dalam organisasi. Acuan lain yang dipertimbangkan adalah tujuan
yang ingin dicapai, kondisi daerah sasaran/layanan, waktu, dan lingkup
kegiatan. Hubungan bersifat tegak lurus, garis pimpinan lurus dari atas ke
bawah dan garis pertanggungjawaban lurus dari bawah ke atas. Setiap pejabat
atau badan hanya mempunyai satu pejabat atau badan diatasnya kepada siapa
ia bertanggungjawab dan dari siapa ia menerima printah. Pimpinan atau
komando dilakukan dari pimpinan atasan melalui pimpinan bawahan yang
masing-masing berurutan bertingkat ke bawah.
2. Organisasi lini dan staf
Bentuk organisasi lini dan staf dapat digunakan apabila terdapat keragaman
dalam tanggung jawab, wewenang dan tugas keragaman ini ditandai dengan
adanya perbedaan fungsi pimpinan dan staf baik ke bawah (vertikal) waupun
ke samping (horisontal). Dalam bentuk organisasi ini fungsi staf terpisah dari
fungsi pimpinan. Staf dibentuk untuk mengerjakan tugas khusus. Organisasi
lini mempunyai pimpinan dan staf yang melakukan hubungan langsung baik
12
Dedi Kurniadi, Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1956
03221982031DEDY_KURNIADI/MAKALAH/PENGELOLAAN_PENDIDIKAN_ABK/BAB_III.p
df pada tanggal 26 juni 013, pukul 22.03
ke bawah maupun dan ke samping. Staf biasanya terdiri atas staf umum dan
staf khusus. Staf umum sering memiliki latar belakang yang sama dengan
pimpinan pada tingkat yang lebih tinggi. Latar belakang staf ini antara lain
adalah kepentingan, keahlian, dan pengalaman sedangkan staf khusus
dibentuk dengan tugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan organisasi. Kewajiban staf
umum ialah membantu pimpinan dalam mengkoordinasi seluruh staf khusus
sehingga kekompakan tenaga yang terlibat dapat dibina dengan baik dan
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
organisasi.
3. Organisasi fungsional
Bentuk orkanisasi fungsional dianggap penting apabila orang-orang atau
kelompok staf sesuai dengan fungsi dan keahliannya diberi kekuasaan atau
wewenang untuk mengatur dan memerintah unit-unit pelaksana tugas pokok
organisasi. Bentuk ini tidak mengutamakan hubungan hirarki secara struktural
melainkan lebih menitikberatkan pada fungsi yang perlu dijalankan. Bentuk
organisasi ini lebih mengembangkan hubungan kefungsian.
4. Organisasi proyek
Menurut aliran perilaku, semua bentuk organisasi yang telah dibicarakan di
atas tergolong ke dalam bentuk birokrasi. Bentuk birokrasi menurut Max
Weber mempunyai ciri-ciri seperti adanya struktur, hirarki dan tugas khusus,
penekanan pada kemampuan tenaga untuk mentaati peraturan dengan ketat,
dan adanya hubungan kejiwaan yang mendalam antara orang-orang yang
terlibat dalam organisasi.
5. Organisasi kepanitiaan
Organisasi kepanitiaan mempunyai corak yang berlainan dari keempat bentuk
organisasi sebagaimana diuraikan di atas. Organisasi kepanitiaan dapat
didirikan baik oleh masing-masing organisasi ataupun oleh masyarakat.
Tenaga pelaksana dalam organisasi kepanitiaan disusun dalam kelompok-
keiompok tertentu berdasarkan kegiatan dan tujuan khusus yang harus
dicapai. Para pelaksana biasanya disebarkan ke dalam satuan-satuan tugas
yang mempunyai kewajiban melakukan rangkaian pekerjaan tertentu untuk
mencapai tujuan khusus pada satuan tugas masing-masing. Tugas yang
berkaitarn dengan kepemimpinan biasanya dilakukan bersama-sama oleh
sekelompok orang seperti para ketua, sekretaris, dan bendahara. Para
pimpinan pada umumnya mernpunyai wewenang, hak, dan tanggung jawab
yang sama. Keputusan pimpinan disusun secara bersama melalui proses
perundingan kelompok pimpinan dan dapat pula dengan mengikutsertakan
semua pihak yang terlibat dalam organisasi kepanitiaan.