Anda di halaman 1dari 9

SOPHIST: Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir

(Vol No Tahun)
(Halaman)
DOI

ALIENASI, PERUBAHAN SOSIAL DAN AGAMA

___________________________________________
Abstract
Konsep alienasi merupakan salah satu bagian dari gagasan sosialisme Marx yang
memikat berbagai kalangan, termasuk di antaranya dari kalangan pemikir Muslim
sehingga menyerukan untuk menggunakan Marxisme sebagai kerangka teoretis
guna mencari solusi bagi permasalahan umat dewasa ini. Alienasi dapat
disebabkan oleh adanya perubahan sosial dan agama sehingga ketiganya dapat
berhubungan. Sehingga perubahan sosial dapat mengalienasi manusia dan agama
dapat mengalienasi manusia pula. Namun teori alienasi yang disampaikan Marx
dalam perubahan sosial dan agama memiliki beberapa kelemahan yang
kontradiktif sehingga tidak dapat menjadi acuan untuk mencari solusi bagi
permasalahan umat.
Kata Kunci : alienasi, perubahan sosial, agama

The concept of alienation is one part of Marx's idea of socialism that has attracted
various groups, including among them Muslim thinkers, calling for the use of
Marxism as a theoretical framework to find solutions to the problems of today's
ummah. Alienation can be caused by social and religious changes so that the three
can relate. So that social change can alienate humans and religion can alienate
humans as well. However, Marx's theory of alienation in social and religious
change has several contradictory weaknesses so that it cannot be a reference for
finding solutions to people's problems.
Keywords : alienation, social change, religion
___________________________________________

_________________________________________________________________________
___________
JURNAL SOPHIST Lara Aprilia, Yoga Rifqi
Vol. 2 No.2 Juli – Desember 2020 Huzaiman |1
A. Pendahuluan
Negara Indonesia adalah negara yang memiliki multikultur terbesar di dunia.
Bahwa Indonesia memiliki sosiokultural dan geografis yang begitu kompleks,
beragam, dan luas. Indonesia terdiri atas sejumlah besar kelompok etnis, budaya,
dan agama yang bersifat plural (jamak) dan heterogen (beraneka ragam).
Keragaman masyarakat multikultural adalah sebuah keunikan dan kekayaan bangsa
Indonesia. Namun di sisi lain juga sangat rawan untuk memicu konflik dan
perpecahan masyarakatnya. Kepercayaan terhadap Yang Transenden yang
melembaga ke dalam bentuk agama telah ada sejak manusia ada. Dari agama yang
paling sederhana (primitif) sampai yang kompleks (organized religion) dan dari
agama bumi (ardhi) sampai agama langit (samawi), kepercayaan terhadap agama
telah eksis mewarnai sejarah manusia. Realitas ini kemudian dianggap bahwa
kebutuhan manusia dengan Realitas Transenden untuk membentuk sejarah
kemanusiaannya merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini menunjukkan bahwa
peran positif agama tidak saja sebagai jalan untuk peningkatan kualitas
kemanusiaan, tetapi lebih jauh ia merupakan kebutuhan dalam menjaga eksistensi
primordial manusia1.
Agama adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam sebuah masyarakat.
Dalam beberapa sumber, “agama” diberi arti tidak kacau atau teratur. Dengan
memiliki agama, kehidupan seorang individu dan para anggota masyarakat lainnya
diharapkan akan dapat hidup lebih tertib dan lebih teratur karena telah memiliki
sebuah pedoman hidup2. Oleh karena itu, agama tidak bisa dilepaskan dari
masyarakat. Karena agama dikonstruksi oleh masyarakat sehingga dapat tumbuh
dan berkembang di dalam beragam relasi sosial antar anggota masyarakat. Agama
adalah naungan sakral yang melindungi manusia dari keputusasaan, kekacauan, dan
1
Derajat Fitria Marandika, 2018, Keterasingan Manusia Menurut Karl Max, Volume 14, Bandung :
PIMPIN
2
Jamaluddin, 2015, hlm. 67
_________________________________________________________________________
_______________
JURNAL SOPHIST
2| Vol. 2 No.1 Januari – Juni 2020
situasi yang tidak mengenakkan lainnya. Di dalam sebuah agama, terdapat sesuatu
yang dianggap suci dan diyakini dan juga menjadi tempat yang nyaman untuk
bernaung dan berlindung saat manusia mendapat masalah di dalam hidupnya.
Agama tidak bisa dilepaskan dari budaya dan tradisi masyarakat setempat.
Indonesia sangat sulit untuk disebut sebagai sebuah negara sekuler.
Alienasi atau keterasingan adalah salah satu konsep penting pemikiran Karl
Marx dalam mengkritik sistem kapitalisme. Marx ingin mewujudkan masyarakat
sosialis tanpa kelas dengan konsep alienasinya tersebut. Konsep alienasi Marx
memikat berbagai kalangan, termasuk sejumlah pemikir Muslim. Bahkan, mereka
menggunakan Marxisme sebagai kerangka teoretis untuk mencari solusi bagi
permasalahan umat dewasa ini. Marx menggunakan konsep alienasi untuk
menyatakan pengaruh produksi kapitalis terhadap manusia dan masyarakat3.
Konsep alienasi merupakan salah satu bagian dari gagasan sosialisme Marx yang
memikat berbagai kalangan, termasuk di antaranya dari kalangan pemikir Muslim
sehingga menyerukan untuk menggunakan Marxisme sebagai kerangka teoretis
guna mencari solusi bagi permasalahan umat dewasa ini. Pemikiran Marx dinilai
memihak pada masyarakat kecil yang tertindas dan relevan untuk menyadarkan
masyarakat bahwa kemiskinan atau penindasan bukan sebuah determinasi realitas,
melainkan disebabkan oleh sistem dan struktur kapitalisme. Pemahaman tentang
eksploitasi kaum kapitalis, perombakan sistem kapitalisme, penghapusan hak milik
pribadi, hingga perjuangan kelas mewujudkan masyarakat tanpa kelas sebagai
bentuk pembebasan manusia dari keterasingan diri digulirkan4. Berdasarkan
penjabaran latar belakang terdahulu, adanya penelitian ini adalah guna mengetahui
korelasi antara pemikiran Karl Max tentang aliansi dengan kehidupan sosial
beragama yang ada di Indonesia.
3
George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Marxis dan Berbagai Ragam Teori Neo Marxian,
(Bantul: Kreasi Wacana, 2011), 36.
4
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), 9-11.
_________________________________________________________________________
___________
JURNAL SOPHIST Lara Aprilia, Yoga Rifqi
Vol. 2 No.2 Juli – Desember 2020 Huzaiman |3
B. Metodologi
Dalam menyelesaikan artikel ini penelitian yang dilakukan dengan
penelitian Pustaka yaitu dengan menggunakan beberapa buku dan jurnal sebagai
referensi untuk penulisan. Metode ini memiliki sebuah tujuan untuk bisa
mengumpulkan data secara detail, mendalam dan juga aktual. Kekuatan dari
penelitian deskriptif ini ada dalam beberapa jurnal ilmiah. Tokoh yang menjadi sub
pembahasan Karl Max dengan pemikiran keterasingan yang menarik untuk
dibahas. Jika semakain banyak data di dalam bentuk kalimat yang dapat di
suguhkan dalam sebuah penelitian agar semakin bagus. Sehingga di saat memakai
metode penelitia ini, maka artinya penelitian mempunyai sebuah tujuan penelitian
untuk bisa menggambarkan secara sistematis dari suatu fakta khusus secara teliti
dan juga aktual. 

C. Pembahasan
Alienasi atau keterasingan berasal dari bahasa Inggris “alienation” dan
bahasa latin “aliento” yang artinya menjadikan sesuatu dalam keadaan terasing.
Dalam psikologi eksistensial yang dikutip dari The Cambridge Dictionary of
Psychology menjelaskan istilah alienasi digunakan untuk menggambarkan perasaan
seseorang yang menganggap pengalaman merupakan sesuatu yang asing baginya,
seperti suatu pertunjukan drama dan bukan hal yang nyata. Dalam psikologi sosial,
alienasi merupakan suatu gambaran dimana seseorang merasa asing dari diri sendiri
dan bertindak berpaling dari lingkungan sekitarnya sehingga dapat menimbulkan
sikap permusuhan terhadap orang lain atau masyarakat 5. Alienasi memiliki
beberapa aspek sebagai berikut:

5
Derajat Fitra Marandika, ‘Keterasingan Manusia Menurut Karl Marx’, Tsaqafah, 14.2 (2018),
299–322 <https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2642>.
_________________________________________________________________________
_______________
JURNAL SOPHIST
4| Vol. 2 No.1 Januari – Juni 2020
a. Powerlessness (ketidakberdayaan), keadaan dimana individu dikendalikan oleh
orang lain bukan dirinya sendiri.
b. Meaningless (tidak berarti), keadaan dimana munculnya kejadian yang tidak
dapat dipahami dan memunculkan anggapan bahwa kejadian di masa
mendatang akan sulit ditebak.
c. Normlessness (tidak ada norma), keadaan dimana munculnya anggapan bahwa
individu tidak harus terikat dengan standar dan aturan yang berlaku di
lingkungannya.
d. Social isolation (terisolasi secara sosial), keadaan dimana individu merasa
sendirian dan terpisah dari kelompoknya sehingga memicu individu untuk
menarik diri dari kelompoknya.
e. Self-estrangement (keterasingan diri), keadaan dimana individu merasa segala
kegiatan yang dilakukan tidak menguntungkan bagi dirinya sehingga tidak
adanya kepuasaan pribadi atas apa yang telah dilakukannya.
Pada umunya, alienasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan pergaulan
(eksternal) dan faktor keluarga (internal) 6. Contoh faktor eksternal adanya alienasi
adalah perubahan sosial dan agama. Perubahan sosial terjadi karena masyarakat
yang tidak puas dengan kehidupan yang lama baik telah direncanakan maupun
tidak direncanakan. Perubahan sosial yang direncanakan dilakukan oleh pihak-
pihak yang menghendaki perubahan (Agent of change). Sedangkan perubahan
sosial yang tidak direncanakan terjadi diluar kendali masyarakat dan
7
mengakibatkan munculnya akibat sosial yang tidak diharapkan . Marx
menyatakan bahwa perubahan sosial akan terus terjadi dan akan mencapai
puncaknya jika classless society (tingkatan kasta) masyarakat telah sama. Hal
tersebut didasarkan pada adanya perkembangan pembagian kerja, kekayaan dan
6
Nusroh Dinillah, ‘Alienasi Remaja Akibat Perceraian Orang Tua’, Skripsi, 2018, 1–112.
7
SILVIA TABAH HATI, Perubahan Sosial Budaya, Repository UIN Sumatera Utara, 2014
<https://core.ac.uk/reader/288923241>.
_________________________________________________________________________
___________
JURNAL SOPHIST Lara Aprilia, Yoga Rifqi
Vol. 2 No.2 Juli – Desember 2020 Huzaiman |5
kekuasaan yang tidak seimbang dalam masyarakat. Pandangan Marx menyatakan
bahwa perubahan sosial terjadi karena lingkungan yang mengaruskan manusia
harus berubah dari kapitalisme menuju sosialisme sesuai dengan naluri manusia
yang selalu ingin mempertahankan diri 8.
Pandangan Marx terkait kapitalisme dan classless society memunculkan
adanya alienasi dalam masyarakat kapitalis. Alienasi dalam perubahan sosial terjadi
dalam masyarakat kapitalis yang terdiri dari empat unsur dasar. Pertama, pekerja
dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari pekerjaan mereka karena mereka tidak
bekerja untuk produknya sendiri, melainkan bekerja untuk kapitalis. Kedua,
pekerja kapitalis teralienasi dengan tujuan aktivitas suatu produk karena produk
yang mereka ciptakan menjadi milik kapitalis. Ketiga, pekerja kapitalis teralienasi
dengan sesama pekerja kapitalis karena mereka dipaksa bekerja untuk kapitalis dan
tidak saling mengenal sesama pekerja meskipun bekerja berdampingan. Keempat,
pekerja kapitalis teralienasi dari potensi kemanusiaan yang dimilikinya dan kurang
menjadi dirinya sendiri. Dalam perubahan sosial, alienasi semakin terlihat dalam
reifikasi yaitu gambaran relasi antar buruh dan kapitalis yang memperkerjakannya9.
Selain perubahan sosial, faktor lain adanya alienasi adalah agama. Agama
dapat mengalienasi manusia berdasarkan individu dan realitas sosial sehingga dapat
menimbulkan dosa sosial secara sistematik. Hukum dan agama merupakan institusi
yang memberikan pembenaran etis terhadap eksploitasi, sehingga sering terjadi
eksploitasi pada mode produksi (mode of production). Eksploitasi menyebabkan
adanya pengurangan tenaga buruh oleh para penanaman modal, sehingga Marx
berpendapat bahwa harus ada emansipasi agar tidak menjadi korban eksploitasi.
Marx berpendapat bahwa agama merupakan ilusi yang dipengaruhi oleh pandangan
Feuerbech yang menyatakan bahwa agama merupakan bentuk proyeksi esensi

8
Siti Aminah, ‘Tarik Ulur Tatanan Sosial Antara Marx Dan Al-Faruqi’, Jurnal El Banat : Junal
Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 7.1 (2017), 1–20.
9
Relica Yolanda, ‘Fenomena Relasi Sosial Di Era Digital Native (Studi Deskriptif Tentang Alienasi
Pada Kalangan Mahasiswa Di Universitas Sumatera Utara)’, Skripsi, 2019.
_________________________________________________________________________
_______________
JURNAL SOPHIST
6| Vol. 2 No.1 Januari – Juni 2020
manusia terhadap suatu entitas yang dianggap suci. Selain itu, marx menganggap
agama adalah opium (candu). Marx tidak setuju dengan pendapat bahwa manusia
hanya dapat merasakan kebahagiaan di akhirat sedangkan sekelompok orang dapat
merasakan kebahagiaan di dunia Agama dianggap merampas kebaikan individu
dan memberikannya pada suatu wujud khayal yang disebut Tuhan. Agama dapat
memberikan kesadaran palsu yang menutupi realitas sosial untuk menganggap
realitas apa adanya sebagai kebenaran yang disebut taken for granted. Hal tersebut
yang membuat agama dapat mengalienasi manusia dari masyarakat dan dari dirinya
sendiri10.
Namun dalam hal ini, pendapat Marx tehadap alienasi agama mengandung
kontradiksi khusunya agama Islam. Hal tersebut karena adanya kelemahan dalam
pendapat Marx yaitu mereduksi alam semesta merupakan sebatas realitas material,
kebenaran dibatasi oleh rasio-indrawi dan adanya kontradiksi pemikiran Marx yaitu
classless society. Menurut Ghanim Abduh reduksi alam semesta bukan sebatas
realitas material karena manusia tidak menciptakan dirinya sendiri melainkan
diciptakan yang lain dan keberadaan pencipta dapat dibuktikan. Menurut Baqir
Ash-Shadr jika kebenaran dibatasi oleh rasio indrawi, maka setiap pengetahuan
yang didapatkan manusia harus benar padahal pengalaman indrawi bisa saja
terdapat kesalahan 11.

D. Penutup
Alienasi atau keterasingan manusia merupakan suatu gangguan mental
ketika individu kehilangan kendali atas dirinya yang dapat menimbulkan efek
destruktif bagi dirinyan dan lingkungannya. Alienasi dalam perubahan sosial
10
Mohamad Misbah, ‘Agama Dan Alienasi Manusia (Refleksi Atas Kritik Karl Marx Terhadap
Agama)’, KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9.2 (2017), 196–206
<https://doi.org/10.24090/komunika.v9i2.849>.
11
Derajat Fitra Marandika, ‘Keterasingan Manusia Menurut Karl Marx’, Tsaqafah, 14.2 (2018),
299–322 <https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2642>.
_________________________________________________________________________
___________
JURNAL SOPHIST Lara Aprilia, Yoga Rifqi
Vol. 2 No.2 Juli – Desember 2020 Huzaiman |7
terjadi karena adanya classless society atau adanya kasta pada masyarakat kapitalis
yang membagi alienasi menjadi empat unsur dasar. Alienasi pada agama terjadi
terhadap masyarakat dan dirinya sendiri yang mengganggap agama dapat
memberikan kesadaran khayal pada Tuhan. Namun, hal tersebut dapat dibantah dan
tidak dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah umat manusia.

_________________________________________________________________________
_______________
JURNAL SOPHIST
8| Vol. 2 No.1 Januari – Juni 2020
DAFTAR PUSTAKA

Mohamad Misbah, ‘Agama Dan Alienasi Manusia (Refleksi Atas Kritik Karl Marx
Terhadap Agama)’, KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9.2
(2017), 196–206 <https://doi.org/10.24090/komunika.v9i2.849>.
Derajat Fitra Marandika, ‘Keterasingan Manusia Menurut Karl Marx’, Tsaqafah,
14.2 (2018), 299–322 <https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2642>.
Siti Aminah, ‘Tarik Ulur Tatanan Sosial Antara Marx Dan Al-Faruqi’, Jurnal El
Banat : Junal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 7.1 (2017), 1–20.
Relica Yolanda, ‘Fenomena Relasi Sosial Di Era Digital Native (Studi Deskriptif
Tentang Alienasi Pada Kalangan Mahasiswa Di Universitas Sumatera Utara)’,
Skripsi, 2019.
Nusroh Dinillah, ‘Alienasi Remaja Akibat Perceraian Orang Tua’, Skripsi, 2018,
1–112.
SILVIA TABAH HATI, Perubahan Sosial Budaya, Repository UIN Sumatera
Utara, 2014 <https://core.ac.uk/reader/288923241>.
George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Marxis dan Berbagai Ragam Teori
Neo Marxian, (Bantul: Kreasi Wacana, 2011), 36.
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005), 9-11.

_________________________________________________________________________
___________
JURNAL SOPHIST Lara Aprilia, Yoga Rifqi
Vol. 2 No.2 Juli – Desember 2020 Huzaiman |9

Anda mungkin juga menyukai