1) Cerita tentang berdirinya gereja di Filipi bisa saudara baca dalam Kis 16:4-
40. Di sana ditunjukkan secara jelas bahwa Pauluslah yang memberitakan
Injil di Filipi sehingga ada orang-orang kristen di Filipi. Jadi dengan kata lain,
Paulus adalah pendiri gereja Filipi.
Penerapan:
Apakah saudara masih ada perhatian kepada orang-orang yang saudara
pertobatkan / bawa kepada Kristus? Ataukah saudara menganggap bahwa
mereka bukan lagi urusan saudara?
3) Paulus menulis surat Filipi ini pada saat ia ada di penjara Roma.
Ini terlihat dari:
Fil 1:13-17 yang menunjukkan dengan jelas bahwa pada saat ia menulis
surat ini, ia sedang ada di penjara.
Fil 1:13 dan 4:22 berbicara tentang ‘istana’ dan ‘istana kaisar’, sehingga
jelas menunjukkan kota Roma (istana kaisar terletak di Roma).
Jadi, pada waktu ada dalam penjara sekalipun (yang jelas merupakan
penderitaan), Paulus tetap berusaha melayani Tuhan.
Penerapan:
Kalau saudara sedang ada dalam keadaan baik-baik, saudara mungkin mau
melayani Tuhan. Tetapi bagaimana kalau keadaan memburuk dan saudara
ada dalam penderitaan? Masihkah saudara mau melayani Tuhan, atau
apakah saudara ‘cuti’ dahulu sampai penderitaan itu berakhir?
4) Dari Fil 2:25-30 dan 4:18 terlihat dengan jelas bahwa pada saat Paulus ada
di dalam penjara, orang-orang Filipi mengutus seorang yang bernama Epa-
froditus untuk mengunjungi Paulus dan membawa barang-barang yang
Paulus butuhkan. Setelah itu Paulus mengirimkan Epafroditus kembali ke
Filipi (Fil 2:25) sambil membawakan surat Filipi ini.
Ada 3 hal yang menyolok dari diri Paulus dalam bagian ini:
1
FILIPI 1:1-11
b) Tetapi dalam sebutan ‘hamba Kristus Yesus’ itu juga terlihat bahwa:
Paulus bukanlah hamba uang / hamba dosa dsb.
Paulus bukan hamba manusia (bdk. 1Kor 7:23).
Ingat bahwa kerendahan hati tidak berarti bahwa kita harus tunduk
kepada manusia! (bdk. Gal 1:10).
Paulus tunduk / taat hanya kepada Tuhan!
Apakah saudara adalah orang yang seperti ini?
b) Kalau Timotius tidak ikut mengarang surat Filipi ini, lalu mengapa
namanya dicantumkan sebagai pengirim surat Filipi ini?
2
FILIPI 1:1-11
Mungkin karena Timotius ikut bersama Paulus pada waktu ia
memberitakan Injil untuk pertama kalinya di Filipi (Kis 16:1-3).
Dan Timotius juga ada bersama dengan Paulus pada waktu
Paulus menulis surat ini. Jadi, supaya orang Filipi bisa lebih
mengingat saat-saat dalam Kis 16 itu, maka nama Timotius
dicantumkan sebagai pengirim surat ini.
Illustrasi: Gunung yang satu lebih tinggi dari gunung yang lain. Tetapi
kalau dibandingkan dengan bintang, maka perbedaan tinggi itu akan
menjadi hilang / tidak berarti!
Karena itu, setiap kali saudara merasa sombong / lebih hebat dari
orang lain, maka pandanglah kepada Tuhan!
3) Paulus menganggap hal-hal baik dalam diri orang Filipi sebagai pekerja-
an Allah, bukan pekerjaannya sendiri!
Ay 6: Allah yang memulai pekerjaan baik di antara orang-orang Filipi
(mempertobatkan mereka). Padahal mereka bertobat, karena Peka-
baran Injil yang dilakukan oleh Paulus!
Ay 3-5: Paulus bersyukur kepada Allah! Karena ia sadar bahwa
pertobatan orang Filipi itu adalah pekerjaan Allah, maka Paulus ber-
syukur kepada Tuhan atas hal itu.
Semua ini sesuai dengan apa yang ia katakan dalam 1Kor 3:6-7!
3
FILIPI 1:1-11
Dalam latar belakang surat Filipi di atas, kita sudah melihat bahwa orang-
orang Filipi menunjukkan kasihnya kepada Paulus dengan mengirimkan Epa-
froditus untuk mengunjungi Paulus sambil membawakan barang-barang
yang Paulus perlukan.
Sekarang, dalam ay 7-8 kita juga bisa melihat dengan jelas bahwa Paulus-
pun mengasihi jemaat Filipi itu.
Jelas bahwa sekalipun mereka jauh di mata, tetapi mereka tetap dekat di
hati!
Penerapan: Ada banyak orang kristen yang dengan saudara seiman yang
segereja dengan diapun tak bisa mengasihi. Sebaliknya mereka saling acuh
tak acuh, saling fitnah / gossip satu dengan yang lain, saling sentimen, benci
dsb. Ini dekat di mata, jauh di hati! Kalau saudara adalah orang yang seperti
itu, bacalah 1Kor 13:1-7.
Karena Paulus mengasihi jemaat Filipi, maka sekalipun Paulus jauh dari
mereka Paulus banyak berdoa untuk mereka (ay 3-5,9-11).
Apakah saudara mengasihi sesama saudara atau tidak, bisa terlihat dari
apakah saudara sering mendoakan mereka atau tidak!
Bahwa Paulus berdoa untuk gereja Filipi, menunjukkan bahwa berdoa untuk
gereja adalah sesuatu yang sangat penting!
Penerapan:
berapa sering saudara mendoakan gereja saudara (pendeta saudara,
majelis / pengurus saudara, guru-guru sekolah minggu di gereja saudara,
acara-acara gereja, keuangan gereja, pertumbuhan gereja secara kwali-
tas maupun kwantitas dsb) dalam doa pribadi saudara?
maukah saudara ikut Persekutuan Doa di gereja untuk mendukung gereja
saudara dalam doa?
2) Ia berdoa supaya jemaat Filipi makin melimpah dalam kasih (ay 9).
Jemaat Filipi sudah mempunyai kasih. Ini terlihat dari bantuan yang
mereka berikan kepada Paulus. Tetapi toh Paulus mendoakan supaya
mereka makin bertumbuh dalam kasih, karena bagaimanapun juga kasih
mereka belum / tidak sempurna!
Dari sini kita bisa belajar bahwa kita harus tetap berdoa sekalipun untuk
hal-hal yang sudah baik dalam gereja kita! Kita cenderung untuk hanya
mendoakan hal-hal yang kurang baik / tidak baik dalam gereja kita! Tetapi
sikap ini bisa menyebabkan hal yang sudah baik akhirnya menjadi jelek
karena tidak pernah didoakan!
4
FILIPI 1:1-11
Karena itu, renungkanlah dalam hal apa gereja saudara sudah cukup
baik, dan tetaplah berdoa untuk hal-hal itu supaya hal-hal yang sudah
cukup baik itu menjadi makin sempurna!
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa Paulus mendoa kan
supaya mereka tumbuh dalam kasih (no 2 di atas), dan juga supaya
mereka bertumbuh dalam pengetahuan Firman Tuhan (no 3). Memang
kedua hal ini harus tumbuh bersama-sama! Kasih tanpa pengetahuan
akan menjadi kasih yang memanjakan dan merusak! Sedangkan penge-
tahuan tanpa kasih akan menjadikan kita seperti orang-orang Farisi!
Karena itu, perhatikan supaya saudara bertumbuh secara seimbang
dalam kedua hal ini!
Penutup:
5
FILIPI 1:1-11
kerendahan hatinya.
kasihnya.
doa syafaatnya untuk gereja.
Maukah saudara?
-AMIN-
6
FILIPI 1:12-19
I) Paulus mengalami bencana.
1) Ia dipenjarakan (ay 12-13).
Tadinya Tuhan memakai Paulus untuk keliling memberitakan Injil, mendi-
rikan gereja-gereja, memberitakan Firman Tuhan untuk menguatkan
orang-orang kristen dll. Tetapi sekarang Paulus masuk penjara! Bahkan
ada kemungkinan Paulus akan dijatuhi hukuman mati! Kelihatannya setan
menang, Tuhan kalah, gereja rugi, Paulus rugi. Tetapi, benarkah demi-
kian?
Bencana biasanya berakibat buruk. Tapi di sini, bencana berakibat lain! Lihat
ay 12! Akibat bencana itu: Injil makin maju!
Kata ‘kemajuan’ dalam ay 12 itu, dalam bahasa Yunaninya adalah PROKO-
PEN yang menunjukkan kemajuan dari suatu expedisi atau pasukan tentara.
2) Orang lain juga banyak yang makin giat memberitakan Injil (ay 14).
7
FILIPI 1:12-19
Kalau saudara mendengar ada orang yang ditangkap / dianiaya
karena memberitakan Injil, bagaimana sikap / tindakan saudara?
mengkritik / menyalahkan orang itu karena terlalu fanatik / extrim?
menjadi makin ‘bijaksana’ (atau ‘bijaksini’?) dengan tidak lagi mem-
beritakan Injil / mengurangi Pemberitaan Injil?
menjadikan orang itu sebagai teladan, sehingga saudara lalu
makin berani dalam memberitakan Injil?
Penerapan:
Kalau dalam gereja saudara ada seseorang yang karena satu hal
tertentu tidak bisa melayani, apakah saudara berusaha mengganti-
kannya? Atau saudara bersikap acuh tak acuh saja?
8
FILIPI 1:12-19
mereka memberitakan Kristus, sekalipun dalam diri mereka ada
dosa (motivasi yang salah), Tuhan tetap bisa memakai mereka
(Awas! Ini tentu tak berarti bahwa saudara boleh membiarkan
begitu saja dosa ada dalam diri saudara!).
2) Ia bersukacita (ay 18-19).
Keyakinan bahwa segala sesuatu akan membawa kebaikan, menyebab-
kan ia bisa bersukacita dalam penderitaan yang berat sekalipun.
Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting! Kalau saudara bisa
bersukacita ditengah-tengah bencana, maka:
a) Semua akan terasa lebih ringan bagi diri saudara sendiri. Sebaliknya,
kalau saudara putus asa, maka saudara akan makin celaka (bdk.
Amsal 15:15 17:22 24:10).
9
FILIPI 1:12-19
b) Itu akan menjadi kesaksian yang luar biasa bagi orang-orang disekitar
saudara. Tetapi sebaliknya, kalau ditengah-tengah kesukaran saudara
juga menjadi sumpek, gelisah, marah, putus asa, dsb, lalu apa
bedanya hidup saudara dengan orang kafir?
Penerapan:
Bagaimana dengan diri saudara? Sudahkah saudara menyangkal diri
saudara sendiri dan sudahkah saudara hidup hanya bagi kemuliaan
Allah? Yang mana yang lebih saudara perhatikan / pedulikan: apa yang
terjadi pada diri saudara, atau, apa yang terjadi pada Injil?
Seseorang berkata:
“Never to allow ourselves to think that we could serve God better if our
circumstances were other than they are” (= Jangan pernah mengijinkan
diri sendiri untuk berpikir bahwa kita bisa melayani Tuhan dengan lebih
baik, seandainya sikonnya berbeda dengan yang sesungguhnya).
“Always try to do our best where we are, knowing that he can bring good
out of evil” (= Kita harus selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik
dimana kita berada, karena kita tahu bahwa Ia bisa mengubahkan yang
jelek menjadi baik).
Penerapan:
Kita sering berkhayal dengan menggunakan kata ‘andaikata’!
Misalnya:
Andaikata kita mempunyai gereja sendiri di tempat yang strategis,
maka kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik.
Andaikata kita tak punya problem ekonomi / keluarga / kesehatan, kita
bisa melayani Tuhan dengan lebih baik.
Andaikata saya kaya, saya bisa mempersembahkan lebih banyak bagi
Tuhan / gereja.
Andaikata saya orang yang pandai / punya karunia-karunia yang
hebat, saya akan melayani Tuhan mati-matian.
Andaikata suami / istri saya orang kristen, saya bisa lebih bebas
dalam melayani Tuhan.
Semua pangandaian seperti ini tidak pada tempatnya! Ingat bahwa kalau
Tuhan mengijinkan saudara mengalami hal-hal itu, pasti itulah yang ter-
baik bagi saudara, dan Ia ingin saudara berusaha secara maximal dalam
keadaan seperti itu!
Memang, kalau keadaan yang tidak menyenangkan itu bisa diubah, tentu
saja saudara boleh mengubahnya; tetapi kalau tidak bisa, janganlah
selalu berkhayal dengan kata ‘andaikata’ itu! Itu cuma akan menyebab-
kan saudara tidak bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan, dan itu
11
FILIPI 1:12-19
menyebabkan saudara tidak berusaha secara maximal, karena saudara
menantikan keadaan yang saudara khayalkan itu, yang mungkin tidak
akan pernah muncul!
Jadi, maukah saudara berusaha secara maximal dalam situasi dan
kondisi dimana saudara berada sekarang ini? Berusahalah secara
maximal dalam doa, pelayanan / pemberitaan Injil, mengajak orang ke
gereja, kehadiran saudara sendiri (jangan mbolosan!), persembahan,
ketaatan, dsb. Maukah saudara?
Kesimpulan:
-AMIN-
12
FILIPI 1:20-26
Pendahuluan:
Saat itu Paulus sedang ada di dalam penjara, dan ada dua kemungkinan
yang bisa terjadi, yaitu: ia akan dihukum mati, atau ia akan dibiarkan hidup /
dibebaskan.
Kalau kita menyoroti kedua kemungkinan ini secara negatif, maka dua-
duanya kelihatannya jelek:
kalau ia mati, itu berarti ia dihukum mati. Itu sesuatu yang menakutkan.
Mungkin ia akan menjadi tontonan dan pembicaraan orang banyak. Itu
merupakan sesuatu yang memalukan. Disamping itu, musuh-musuhnya
pasti akan bersukacita. Ini merupakan sesuatu yang tidak menyenang-
kan.
Tetapi, sekarang, mari kita lihat bagaimana Paulus sendiri menyoroti kedua
kemungkinan tersebut:
1) Paulus yakin bahwa orang kristen yang mati akan langsung masuk
surga, bukannya ‘tidur’ dahulu, atau masuk tempat penantian!
Hal ini juga terlihat dalam 2Kor 5:8 dimana Paulus berkata: “... terlebih
suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan” [NIV /
NASB: ‘at home with the Lord’ (= di rumah bersama Tuhan).
13
FILIPI 1:20-26
Terjemahan hurufiahnya seharusnya adalah: ‘to come home to the
Lord’ (= pulang ke rumah kepada Tuhan)].
Penerapan:
Apakah saudara yakin bahwa saudara akan masuk surga kapanpun
saudara mati? Kalau saudara betul-betul percaya bahwa Yesus telah
mati di salib untuk membayar semua hutang dosa saudara, maka
adalah aneh / tidak masuk akal kalau saudara masih takut akan
masuk neraka! Kalau memang semua dosa saudara sudah dibayar
oleh Kristus, lalu dosa yang mana yang akan menyebabkan saudara
masuk neraka?
Tetapi, Paulus tidak seperti itu. Ia sudah hidup secara maximal bagi
Tuhan. Ini terlihat dari ay 20b dimana ia berkata: “seperti sediakala ...
Kristus dengan nyata dimuliakan”. Karena itu ia betul-betul siap untuk
mati. Kalau saat itu ia mati, ia tak akan menyesali karena masih
kurang bekerja dan hidup bagi Tuhan. Ia takkan malu bertemu Tuhan!
Penerapan:
Bagaimana dengan saudara? Saudara mungkin sudah selamat, dan
kalau mati, saudara yakin masuk surga. Tetapi sudahkah saudara siap
untuk mati dan bertemu Tuhan? Sudahkah saudara hidup dan bekerja
secara maximal bagi Tuhan? Sudahkah saudara rajin dalam membe-
ritakan Injil kepada orang-orang di sekitar saudara? Sudah berapa
jiwa yang saudara bawa kepada Tuhan?
15
FILIPI 1:20-26
Ia bukan orang yang asal bekerja / melayani! Ia ingin bekerja memberi
buah!
Illustrasi:
ada 2 golongan penunggang kuda. Golongan pertama adalah penung-
gang kuda sungguhan. Ada pergerakan dan betul-betul ada
kemajuan. Golongan kedua adalah penunggang kuda goyang (kuda-
kudaan yang bagian bawahnya diberi lengkungan seperti kursi
goyang). Ada pergerakan, tetapi tidak ada kemajuan sama sekali!
Orang kristenpun bisa terbagi dalam 2 golongan. Ada yang melayani
dan menghasilkan buah. Tetapi ada juga yang kelihatannya banyak
aktivitas, tetapi tak ada buahnya sama sekali!
Karena itu, renungkanlah pelayanan saudara selama ini! Adakah
buahnya? Kalau tidak ada buahnya, itu bisa disebabkan oleh hidup
yang kotor, kurang berdoa, atau cara pelayanan yang salah. Maukah
saudara membereskan hal-hal itu?
Kesimpulan:
Paulus siap untuk keduanya! Tetapi ia tetap berusaha untuk memilih yang
terbaik. Ingat bahwa kepercayaan terhadap Ro 8:28, tidak berarti bahwa
kita boleh bersikap apatis!
Pertimbangan Paulus:
Mati adalah keuntungan. Ini bagi Paulus sendiri! (ay 21,23).
Hidup / tinggal di dunia itu lebih perlu. Ini bagi gereja! (ay 24).
Paulus betul-betul mati bagi dirinya sendiri. Keputusannya untuk memilih,
didasarkan atas keuntungan Kristus / gereja, bukan atas kepentingan /
kesenangan pribadinya! Dan karena itu ia memilih untuk hidup.
16
FILIPI 1:20-26
“The need of the church weighs heavier with him than the desire of his own soul”
(= Kebutuhan gereja lebih berat baginya dari pada keinginannya sendiri).
Karena ia yakin bahwa ia memilih yang terbaik, maka ia juga yakin bahwa
pilihannya itulah yang akan terjadi (ay 25-26). Ingat bahwa ini hanyalah
keyakinan Paulus sendiri, bukan wahyu yang Tuhan berikan kepada Paulus.
Rupa-rupanya keyakinan Paulus ini betul-betul terwujud (Catatan: ada pro
dan kontra tentang hal ini!). Orang-orang yang percaya bahwa keinginan /
keyakinan Paulus ini akhirnya menjadi kenyataan, mendasarkannya pada
kenyataan bahwa dalam surat-surat Paulus, ada cerita-cerita / pengalaman-
pengalaman Paulus yang tidak ada dalam Kisah Rasul (Misalnya: Tit 1:5 Tit
3:12 1Tim 1:3 2Tim 4:13,20). Ini menyebabkan mereka mengambil kesim-
pulan bahwa Paulus akhirnya dibebaskan dari penjara Roma, dan Paulus
lalu melakukan perjalanan misionaris yang ke 4, dimana ia mengalami hal-
hal tersebut, dan bahkan mengunjungi Filipi lagi!
Penutup:
-AMIN-
17
FILIPI 1:27-30
I) Keinginan Paulus.
Penerapan:
Sadarkah saudara bahwa saudara adalah warga negara Kerajaan Surga?
Coba renungkan hidup saudara! Apakah saudara sudah hidup sesuai
dengan status saudara itu? Kalau ketaatan pada Firman Tuhan
menyebabkan saudara harus menderita kerugian, maukah saudara tetap
taat pada Firman Tuhan dan hidup sebagai warga negara surga yang
baik? Setiap kali saudara mau berbuat sesuatu apapun, ingatlah akan
status saudara itu, dan renungkan dulu apakah perbuatan yang akan
saudara lakukan itu sesuai dengan status saudara! Ini bisa mencegah
saudara dari banyak dosa!
18
FILIPI 1:27-30
II) Hidup sebagai warga negara kerajaan surga.
Sebetulnya ini mencakup seluruh aspek / segi dalam hidup kita: pekerjaan /
study, pergaulan, hobby, hati / pikiran, kata-kata, tingkah laku, etika, cara
berpakaian, dsb.
Tetapi disini hanya beberapa hal yang ditekankan oleh Paulus, yaitu:
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang teguh dalam iman saudara? Kalau
tidak, saudara tidak hidup sebagai warga negara surga yang baik!
Maukah saudara meneguhkan iman saudara dengan cara banyak belajar
Firman Tuhan?
2) Kesatuan (ay 27).
Kesatuan merupakan salah satu hal yang ditekankan oleh Paulus dalam
surat Filipi (bdk. Fil 2:2-3 4:2).
Ay 27 ini secara hurufiah berbunyi: ‘you stand in one spirit with one soul’
(= kamu berdiri dalam satu roh dengan satu jiwa).
19
FILIPI 1:27-30
pengajaran dengan baik. Suatu gereja / persekutuan yang menggunakan
banyak pengkhotbah (yang tentunya mempunyai ajaran yang berbeda
satu sama lain) secara bergiliran, tidak mungkin mempunyai jemaat yang
bersatu dalam pengertian, karena setiap jemaat akan mempunyai
pengertian menurut pengkhotbah favoritnya masing-masing.
Penerapan:
Apakah saudara mempunyai satu pengertian / hati dengan orang-orang
lain dalam gereja saudara? Kalau tidak, cobalah memeriksa diri saudara
sendiri dengan banyak berdoa / minta petunjuk Tuhan dan merenungkan
Firman Tuhan, supaya saudara sadar siapa yang bersalah dalam ketidak-
sepakatan antara saudara dengan orang-orang lain dalam gereja
saudara. Kalau memang saudara yang benar, pertahankanlah
pandangan saudara; tetapi kalau saudara yang salah, bertobatlah dan
bersatu-hatilah dengan orang-orang yang lain dalam gereja saudara.
Dengan demikian saudara menjadi warga negara surga yang baik!
3) Berjuang (ay 27b).
20
FILIPI 1:27-30
gentar terhadap musuh. Untuk ini renungkan ayat-ayat ini: Ro 8:31b
Maz 34:8 2Raja-raja 6:8-17.
Penerapan:
Apakah saudara berjuang dengan benar dan berani dalam hidup
saudara? Kalau tidak, saudara tidak hidup sebagai warga negara
surga yang baik!
21
FILIPI 1:27-30
Semua ini merupakan peringatan untuk orang-orang yang memusuhi,
menghina, menganiaya orang kristen!
Tetapi ini sekaligus merupakan penghiburan bagi orang-orang kristen
yang dimusuhi, dihina dan dianiaya demi Kristus!
Kesimpulan:
1) Memusuhi gereja / orang kristen. Ini tanda bahwa saudara adalah Warga
Negara Neraka.
-AMIN-
22
FILIPI 2:1-11
Sebetulnya, gereja Filipi adalah gereja yang bagus / baik. Ini terlihat dari
banyaknya pujian yang Paulus berikan kepada mereka (bdk. 1:5 4:10,14-
18).
Tetapi, bagaimanapun juga, ini bukan gereja yang sempurna. Dalam
gereja ini ternyata ada perpecahan (bdk. 4:2).
Dari sini kita bisa belajar bahwa kalau suatu gereja pecah, itu tidak /
belum membuktikan bahwa gereja itu adalah gereja yang jelek!
Saya setuju dengan kata-kata ini. Dalam suatu gereja yang suam, kalau
ada hal-hal yang salah dalam gereja, atau kalau ada orang-orang yang
melakukan pelayanan dengan tidak bertanggung jawab, maka jemaat
yang lain yang juga suam itu tidak akan marah, sehingga tidak terjadi
gegeran. Tetapi kalau hal itu terjadi dalam gereja yang bagus, maka hal
itu akan membuat jemaat yang bersungguh-sungguh ikut Tuhan menjadi
marah, sehingga terjadi gegeran!
Penerapan:
Jangan terlalu cepat menganggap jelek gereja yang mengalami
perpe-cahan, karena perpecahan itu mungkin bahkan menunjukkan
sema-ngat mereka yang hebat!
Sebaliknya, jangan juga terlalu cepat memuji gereja yang tidak pecah.
Itu mungkin menunjukkan kesuaman / ketidak-pedulian mereka!
Kalau ada kesalahan dalam gereja, kita harus berhati-hati dalam me-
manifestasikan kemarahan yang suci (holy anger), sehingga sedapat
mungkin tak menimbulkan perpecahan!
23
FILIPI 2:1-11
Paulus bersukacita kalau gereja Filipi bisa bersatu (ay 2). Orang kristen
yang sejati seharusnya adalah ‘pembawa damai’ (bdk. Mat 5:9), sehingga
seharusnya selalu senang kalau gereja bisa bersatu. Tetapi anehnya, ada
orang-orang kristen tertentu yang senang kalau melihat suatu gereja
pecah, khususnya kalau itu adalah gereja ‘saingan’nya!
Bahkan ada juga orang kristen yang kerjanya menyebarkan gossip /
fitnah sehingga memecah gereja!
Kalau saudara adalah orang kristen seperti itu, cepatlah bertobat!
2) Rendah hati dan menganggap orang lain lebih baik dari diri kita sendiri
(ay 3b).
Kitab Suci Indonesia: ‘lebih utama’.
NASB: ‘more important’ (= lebih penting).
KJV / RSV / NIV: ‘better’ (= lebih baik).
Kalau kita berusaha untuk bersatu, maka kita akan berusaha untuk
mendekat satu sama lain. Tetapi ini bisa membuat kita makin melihat
kejelekan saudara seiman kita sehingga bisa menyebabkan kita bahkan
makin tidak senang kepada saudara seiman kita.
Karena itu, ay 3b ini penting sekali! Kita harus menganggap saudara
seiman kita lebih baik dari diri kita sendiri. Ini tidak berarti bahwa kita
harus menganggap bahwa saudara seiman kita lebih baik dari diri kita
dalam segala hal!
Apa yang harus kita lakukan supaya bisa menganggap saudara seiman
kita lebih baik dari diri kita?
menyoroti kejelekan diri sendiri.
menyoroti kebaikan orang lain.
menyoroti karunia orang lain yang tidak kita punyai.
Penerapan:
24
FILIPI 2:1-11
Apakah saudara hanya memperhatikan kerohanian saudara sendiri?
Apakah saudara juga memperhatikan kerohanian dari saudara seiman
saudara? Apakah saudara prihatin kalau melihat ada jemaat yang
bolos kebaktian, jatuh ke dalam dosa, tidak mau datang dalam
Pemahaman Alkitab, dsb? Apakah saudara mendoakan mereka dan
berusaha menasehati mereka?
Kalau saudara ikut melayani dalam gereja, maka saudara tidak bisa
‘santai’ seperti jemaat biasa. Apakah hal itu menjadi beban yang
memberatkan bagi saudara? Ingat bahwa kita harus melayani, bukan
untuk kepentingan diri kita sendiri, tetapi untuk kepentingan gereja /
jemaat yang lain, dan semua ini jelas menuntut pengorbanan dari diri
kita!
1. Kata ‘being’ itu dalam bahasa Yunani adalah HUPARCHON dan ini
menggambarkan seseorang sebagaimana adanya secara hakiki
dan hal itu tidak bisa berubah (‘It describes that which a man is in
his very essence and which cannot be changed’).
Karena itu, kalau dikatakan bahwa Yesus itu ‘being in the form of
God’, maka itu berarti bahwa Yesus adalah Allah dan ini tak bisa
berubah.
Ketidak-bisa-berubahan ini ditunjukkan oleh bentuk present
participle dari kata HUPARCHON tersebut.
Ini aneh dan kontras sekali dengan penggunaan bentuk-bentuk
aorist (past / lampau) pada kata-kata setelahnya, dan ini menunjuk
pada ‘continuance of being’ (= keberadaan yang terus-menerus).
25
FILIPI 2:1-11
SCHEMA. Kedua kata itu harus diterjemahkan ‘bentuk’, karena
tidak ada kata lain dalam bahasa Inggris yang sama artinya, tetapi
kedua kata itu tidak sama artinya. MORPHE adalah bentuk yang
hakiki yang tidak pernah berubah; SCHEMA adalah bentuk luar
yang berubah-ubah dari saat ke saat dan dari keadaan ke keadaan. ...
Kata yang digunakan oleh Paulus untuk Yesus yang ada dalam
rupa / bentuk Allah adalah MORPHE; yang artinya adalah:
keberadaanNya yang tidak berubah adalah ilahi. Bagaimanapun
SCHEMA luarNya berubah, dalam hakekatNya Ia tetap ilahi) - hal
35,36.
26
FILIPI 2:1-11
dari keilahianNya; tetapi menyembunyikannya untuk sementara waktu,
supaya tidak kelihatan, di bawah kelemahan daging. Jadi, Ia mengesam-
pingkan kemuliaanNya dalam pandangan manusia, bukan dengan me-
nguranginya, tetapi dengan menyembunyikannya).
3) Yesus merendahkan diri, lalu taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib (ay 8).
Akibatnya: Allah meninggikan Dia (ay 9-11).
Sebagian dari peninggian / pemuliaan itu sudah terjadi, yaitu pada waktu
Yesus bangkit, naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah.
Tetapi peninggian / pemuliaan yang dilukiskan dalam ay 10-11, dimana
setiap lutut akan bertelut di depan Yesus dan setiap lidah akan mengaku
bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, baru akan terjadi pada saat Yesus
datang kembali untuk ke dua kalinya. Pada saat itu maka:
Malaikat dan orang kristen yang sejati akan berlutut dan mengakui
Yesus sebagai Tuhan dengan sukacita.
Setan dan orang-orang yang tidak percaya akan berlutut dan
mengakui Yesus sebagai Tuhan dengan terpaksa, dan mereka tidak
akan diampuni sekalipun ada pengakuan seperti itu (bdk. Mark 5:6-8).
Karena itu, kalau saat ini saudara bukan orang kristen yang sejati, dari
pada saudara dipaksa untuk berlutut dan mengakui Yesus sebagai
Tuhan pada akhir jaman, berlututlah di depan Yesus dan akuilah Dia
sebagai Tuhan dengan sukarela, pada saat ini juga!
Kesimpulan:
27
FILIPI 2:1-11
-AMIN-
28
FILIPI 2:12-18
Dalam ay 12 kita kembali melihat bahwa gereja Filipi adalah gereja yang
baik, karena kepada mereka Paulus berkata: ‘kamu senantiasa taat’.
Paulus tidak segan-segan menegur gereja / orang kristen yang brengsek,
seperti dalam kasus gereja Korintus. Tetapi pada saat melihat orang kristen /
gereja yang baik, iapun tak segan-segan memuji. Pujian ini diberikan dengan
tujuan supaya orang Filipi lebih bertekun lagi dalam ketaatan.
Penerapan:
apakah saudara berani menegur seseorang pada saat melihat orang itu
melakukan kesalahan? Memang kita tidak perlu menegur orang karena
seadanya kesalahan, tetapi kalau terjadi kesalahan / dosa yang cukup
besar, maka kita mempunyai kewajiban untuk menegur (bdk. Yeh 3:18).
apakah saudara juga bisa memberikan pujian pada saat melihat sesuatu
yang baik dalam tindakan / sikap seseorang? Apakah saudara pernah /
sering memuji suami / istri / anak saudara? Jangan menjadi orang yang
kerjanya hanya menegur saja. Ingat bahwa pujian bisa memotivasi sese-
orang untuk lebih lagi berbuat baik. Tapi, janganlah memuji pada saat
saudara tidak betul-betul melihat sesuatu yang baik. Ini adalah pujian
yang munafik dan bersifat dusta!
Dalam hal jasmani (uang, rumah, mobil, TV, video, barang-barang lain),
maka kita harus cepat puas (Luk 12:15 Fil 4:11-13 1Tim 6:6-10 Ibr
13:5). Tetapi dalam hal rohani, kita tidak pernah boleh merasa puas /
cukup!
Paulus melihat bahwa gereja Filipi adalah gereja yang baik, tetapi ia tetap
mendorong supaya mereka makin maju lagi (ay 12-16). Hal yang sama
juga ia lakukan terhadap gereja Tesalonika (1Tes 4:1).
Penerapan:
Sekalipun saudara adalah jemaat biasa (bukan Pendeta), tetapi janganlah
puas dengan:
pengertian Kitab Suci yang saudara miliki. Berusahalah untuk makin
mengerti lagi tentang Kitab Suci dengan belajar lebih tekun!
pengudusan dalam hidup saudara. Berusahalah terus untuk mem-
buang dosa-dosa lain (yang kecil sekalipun) dari kehidupan saudara!
hubungan pribadi saudara dengan Tuhan. Berusahalah untuk makin
dekat kepada Tuhan!
29
FILIPI 2:12-18
iman saudara. Berusahalah supaya iman saudara makin bertumbuh!
kasih saudara kepada Tuhan dan sesama manusia. Berusahalah
supaya kasih saudara itu makin disempurnakan!
pelayanan / hasil pelayanan saudara. Berusahalah melayani Tuhan
dengan lebih banyak / baik lagi sehingga lebih banyak lagi hasil yang
bisa saudara dapatkan bagi Tuhan
kehidupan doa saudara. Berusahalah untuk berdoa lebih banyak dan
lebih baik lagi, baik dalam doa secara pribadi, maupun dalam perse-
kutuan doa!
B) Tujuan.
Mereka harus tidak beraib, tidak bernoda dan tidak bercela (ay 15).
Dengan kata lain, mereka harus berusaha untuk menjadi suci. Memang
kita tidak akan bisa mencapai kesucian, tetapi kesucian harus tetap
menjadi tujuan kita.
Ay 15 juga mengatakan bahwa mereka harus bercahaya seperti bintang-
bintang di dunia (bdk. Mat 5:14 - ‘kamu adalah terang dunia’).
Dan Paulus mengatakan bahwa mereka harus melakukan semua itu
ditengah-tengah angkatan yang sesat dan bengkok hatinya!
Penerapan:
ada banyak orang, pada waktu mendengar Firman Tuhan (misalnya
Firman Tuhan yang melarang untuk berdusta), lalu berkata: ‘Kita hi-
dup di dunia. Itu tidak mungkin dilaksanakan!’
Tetapi, ay 15 itu menunjukkan bahwa Paulus menyuruh hidup suci di
dunia! Firman Tuhan bukanlah sesuatu yang harus saudara laksana-
kan nanti di surga, tetapi sekarang di dunia!
renungkan: apakah saudara mempunyai tujuan / keinginan untuk
hidup suci dan menjadi terang dunia? Atau saudara hanya mempunyai
tujuan / keinginan yang bersifat jasmani saja?
C) Motivasi.
Penerapan:
Setiap kali saudara mau berbuat dosa atau mempertahankan suatu
dosa, maka renungkanlah bahwa saudara adalah anak Allah yang
harus suci sama seperti Allah sendiri!
2) Supaya Paulus bisa bangga pada hari Tuhan, dan supaya jerih payah
Paulus tidak sia-sia (ay 16).
30
FILIPI 2:12-18
Apakah ay 16 ini menunjukkan bahwa Paulus adalah orang yang
egois? Apakah ay 16 ini menunjukkan bahwa Paulus menasehati me-
reka demi kepentingan dirinya sendiri? Tidak! Ay 17-18 menunjukkan
bahwa ia sama sekali tidak egois / memikirkan diri sendiri
Ay 17: ‘darahku dicurahkan’. Kata ‘darah’ ini seharusnya tidak ada!
NIV: ‘I am being poured out like a drink offering’ (= aku sedang
dicurahkan seperti persembahan / korban curahan).
Tentang ‘drink offering’ atau ‘korban curahan’, bisa dilihat dari Bil 15:5
& 28:7,14. Jadi, dalam memberikan persembahan, selain korban yang
diletakkan di atas mezbah, ada juga korban curahan (dalam Yuda-
isme, korban curahan dicurahkan sekitar mezbah; dalam agama kafir,
korban curahan dicurahkan di atas korban).
Jadi, yang dimaksud oleh Paulus dengan ay 17-18 ini adalah: hidup
kekristenan orang Filipi itu adalah seperti korban di atas mezbah,
sedangkan kematian Paulus seperti korban curahan. Sekalipun ia
harus mati sebagai korban curahan, toh dalam ay 17-18 itu ia
mengajak orang-orang Filipi untuk tetap bersukacita. Ini jelas menun-
jukkan bahwa ia tidak egois / memikirkan dirinya sendiri sedikitpun!
Jadi, pada waktu ia mengatakan bahwa mereka harus maju supaya ia
bisa bangga pada hari Tuhan, itu jelas bukan demi dirinya sendiri.
Paulus menyadari bahwa orang Filipi mengasihi dia, dan ia menggu-
nakan hal itu untuk memotivasi mereka supaya makin maju.
1) Ay 12:
a) ‘Kerjakan keselamatanmu’.
31
FILIPI 2:12-18
Jadi, ‘kerjakan keselamatanmu’ berarti: dalam jalan saudara
ikut Tuhan, jangan berhenti di tengah jalan! Ikutlah terus sam-
pai akhir!
Penerapan:
Apakah saudara saat ini sudah mulai mundur / mau berhenti dalam
ikut Tuhan, dalam belajar firman Tuhan, dalam melayani Tuhan
dsb? Tidak ada gunanya untuk ikut Tuhan, kecuali saudara ikut Dia
sampai akhir!
Penerapan:
Jangan hanya aktif / saleh di depan pendeta saudara! Ingat bahwa
saudara bertanggung jawab kepada Tuhan dan bukan kepada
manusia / pendeta!
kata-kata ini tentu tak berarti bahwa kita betul-betul harus ikut
Tuhan dengan gemetaran! Artinya adalah: Paulus menghen-
daki suatu usaha yang serius!
Seseorang berkata:
“Paul has no sympathy with a cold and dead orthodoxy or
formalism that knows nothing of struggle and growth” (= Paulus
tidak bersimpati dengan kekolotan dan formalisme yang dingin
dan mati, yang tidak mengenal pergumulan dan pertumbuhan).
32
FILIPI 2:12-18
Ay 13 (NASB): ‘for it is God who is at work in you, both to will
and to work’ (= karena Allahlah yang bekerja di dalam kamu,
baik dalam menghendaki maupun dalam bekerja).
Kata ‘work’ yang pertama dalam bahasa Yunaninya adalah
ENERGON (present participle). Kata ini menunjukkan bahwa
Allah disebut sebagai ‘the energizing one’ atau ‘the energizer’
(= orang yang memberi energi).
Selanjutnya, baik kata ‘work’ yang pertama maupun yang
kedua, menggunakan kata Yunani yang berasal dari kata
ENERGEIN yang selalu menunjuk pada tindakan Allah, dan
selalu menunjukkan pada tindakan yang effective / pasti
berhasil.
Ay 13 ini menunjukkan bahwa baik ‘to will’ maupun ‘to work / to
do’ (= untuk mau maupun untuk mengerjakan), semuanya ada-
lah karena pekerjaan Allah dalam diri kita.
Dari semua ini maka kelihatan dengan jelas bahwa ay 13 ini
seolah-olah bertentangan dengan ay 12.
33
FILIPI 2:12-18
Saya lebih condong pada pandangan yang ke 2. Kalau demikian,
maka maksud Paulus adalah: kita harus mengerjakan keselamatan
dengan tetap bersatu / tanpa gegeran!
Penerapan:
Apakah saudara betul-betul berpegang pada Firman Tuhan, baik
melalui saat teduh, khotbah dalam kebaktian, maupun Pemahaman
Alkitab?
Penutup:
-AMIN-
34
FILIPI 2:19-3:1a
Dari Mat 22:37-39 & 1Yoh 4:20-21, terlihat dengan jelas bahwa kasih kepada
Allah harus diwujudkan dengan kasih / perhatian kepada sesama manusia,
khususnya kepada sesama orang kristen.
Dalam bacaan hari ini kita melihat orang-orang kristen yang saling mengasihi
dan memperhatikan.
2) Paulus.
35
FILIPI 2:19-3:1a
Dalam 2:12, ia mengajar mereka untuk mengerjakan keselamatan-
nya sekalipun ia tidak bersama mereka. Tetapi, ia toh menganggap
mereka perlu dibimbing untuk melakukan hal itu, dan karena itulah
ia mengirimkan Timotius kepada mereka.
Disamping itu, Timotius juga adalah orang yang dekat sekali dengan
Paulus. Karena itu, jelas bahwa Timotius sangat dibutuhkan oleh
Paulus sendiri. Tapi, Paulus toh mau mengirimkannya kepada jemaat
Filipi, dan ini menunjukkan kasih dan perhatiannya yang besar kepada
mereka!
36
FILIPI 2:19-3:1a
penyembuhan Epafroditus (ay 27)! Jadi, sekalipun bagi orang
kristen kematian adalah pintu gerbang surga, tetapi hidup tetap
merupakan suatu karunia dari Allah, untuk mana kita harus
selalu bersyukur!
Penerapan:
Perhatikan bahwa Paulus menginginkan seseorang dihormati,
bukan karena kekayaan, kepandaian, jabatan, kepopuleran
yang ia miliki, tetapi karena pelayanannya yang mati-matian
(ay 29-30 bdk. 1Tim 5:17). Apakah saudara menghormati
orang juga berdasarkan hal yang sama?
3) Timotius.
37
FILIPI 2:19-3:1a
ke Filipi (Fil 2:19).
Ini menunjukkan:
4) Epafroditus.
Tadi kita sudah melihat bahwa text Kitab Suci ini dipenuhi dengan orang-
orang Kristen yang saling mengasihi dan saling memperhatikan satu dengan
yang lain.
Tetapi, ditengah-tengah bacaan ini, kita melihat adanya sekelompok orang
kristen yang menodai semua keindahan itu! Perhatikan orang-orang itu
dalam ay 21!
38
FILIPI 2:19-3:1a
Seseorang mengatakan:
“Forget yourself if you would serve God” (= Lupakan dirimu sendiri,
kalau engkau mau melayani Allah).
Penutup:
Firman Tuhan hari ini menunjukkan dua golongan orang kristen. Golongan
pertama, adalah orang kristen yang saling mengasihi dan memperhatikan, dan
yang mati bagi dirinya sendiri. Golongan kedua adalah orang kristen yang egois,
yang hidup bagi dirinya sendiri.
Saudara mau menjadi orang kristen yang mana?
-AMIN-
39
FILIPI 3:1b-16
Penerapan:
Seorang pemberita / pengajar Firman Tuhan (pendeta, penginjil,
dosen sekolah theologia, pengkhotbah awam, guru sekolah minggu,
guru agama), tidak boleh bosan untuk mengulangi hal-hal tertentu di
dalam ia mengajar. Jangan pernah berpikir bahwa jemaat sudah
mengerti dan pasti akan ingat terus apa yang pernah mereka dengar!
Catatan: Ini berbeda dengan seorang pemberita / pengajar Firman
Tuhan yang terus-menerus mengajar hal-hal yang sama, karena ia
tidak pernah belajar Firman Tuhan / mempersiapkan khotbahnya
dengan baik!
Jemaat juga tidak boleh bosan pada saat mendengar sesuatu yang
sudah pernah didengar. Pernahkah / seringkah saudara malas men-
dengar khotbah yang mengajarkan hal-hal yang sudah pernah
saudara dengar?
Penerapan:
seorang pemberita / pengajar Firman Tuhan (terutama pendeta / guru
sekolah minggu), harus menjaga keamanan dombanya. Jangan men-
jadi ‘seorang upahan’ yang tidak mempedulikan domba-dombanya
(bdk. Yoh 10:11-13)!
40
FILIPI 3:1b-16
banyak pendeta yang ‘menjaga’ dombanya dengan melarang domba-
nya pergi ke gereja lain (gereja yang baik sekalipun!). Ini bukan
menjaga tetapi menjerat domba itu untuk dirinya sendiri! Seharusnya
pendeta menjaganya dengan mengajarkan Firman Tuhan kepadanya,
sehingga ia bisa membedakan ajaran yang benar dan yang salah /
sesat!
Ay 2:
‘hati-hatilah’.
Ini ia ucapkan 3 x! Ini menunjukkan bahwa orang-orang itu sangat
berbahaya, dan ini menunjukkan bahwa kita tidak pernah boleh
merasa sombong / punya self confidence (= keyakinan pada diri
sendiri) sekalipun kita sudah banyak mengerti Firman Tuhan! Cara
berhati-hati:
banyak berdoa minta pimpinan Tuhan
mengecheck setiap khotbah dengan Kitab Suci
terus belajar Firman Tuhan dengan tekun!
‘anjing-anjing’.
Orang-orang Yahudi selalu menyebut orang-orang non Yahudi de-
ngan sebutan ‘anjing’. Tetapi sekarang Paulus mengatakan bahwa
mereka sendirilah yang adalah anjing!
Sebutan ini menunjukkan bahwa orang-orang itu rendah / hina (bdk.
1Sam 24:15 2Raja-raja 8:13) dan berbahaya (bdk. Maz 22:17,21).
Perhatikanlah bahwa rasul-rasul dan nabi-nabi, bahkan Yesus sendiri,
selalu bersikap sangat keras terhadap nabi-nabi palsu! (bdk. 2Yoh 10-
11). Karena itu adalah sesuatu yang aneh kalau banyak orang kristen
saat ini yang menghendaki supaya hamba-hamba Tuhan bersikap
lunak / ramah terhadap nabi-nabi palsu!
41
FILIPI 3:1b-16
Apakah saudara masih melakukan hal-hal tertentu (dibaptis,
pengakuan dosa, rajin ke gereja, berusaha taat / membuang dosa
dsb) dengan tujuan supaya saudara masuk surga / diselamatkan?
Kalau ya, pada hakekatnya saudara sedang melakukan kejahatan!
‘penyunat-penyunat palsu’.
Lit: ‘look to the concision’ (= awas / hati-hatilah terhadap
pemotongan).
Ay 3:
Penerapan:
Jangan menekankan hal-hal lahiriah dalam ibadah, seperti:
berbakti harus di gedung gereja, tidak di rumah / restoran.
42
FILIPI 3:1b-16
kalau berdoa harus pada jam-jam / di tempat tertentu (bukit doa,
dsb).
Pendeta harus memakai toga.
‘bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-
hal lahiriah’.
Orang-orang itu memegahkan hal-hal lahiriah yang terpisah dari
Kristus (seperti kebangsaan / keyahudian mereka, sunat, ceremonial
law / hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan,
ketaatan) sebagai dasar keselamatan, tetapi orang kristen hanya
bermegah dalam Kristus Yesus!
Penerapan:
Apakah saudara bermegah karena hal-hal lahiriah, seperti:
kekristenan dalam keluarga yang sudah puluhan generasi, gedung
gereja yang megah dan besar, gereja yang banyak jemaatnya dan
kaya, seragam paduan suara yang hebat, mimbar yang mahal,
pendeta yang punya gelar doktor / nama besar dsb? Kalau ya,
saudara tidak berbeda dengan orang-orang sesat itu!
Kesimpulan:
Ay 2 yang menggambarkan orang-orang sesat itu sangat kontras /
berbeda dengan ay 3 yang menggambarkan orang kristen.
Memang kalau dilihat sepintas lalu saja, apalagi oleh mata orang yang
tidak mengerti Firman Tuhan, maka orang kristen yang asli mirip dengan
yang palsu, dan hamba Tuhan yang sejati mirip dengan nabi palsu.
Tetapi sebetulnya mereka sangat berbeda! Ini hanya bisa saudara lihat
kalau saudara banyak belajar / mengerti Firman Tuhan!
Banyaknya perbedaan ini menyebabkan orang kristen harus hati-hati!
43
FILIPI 3:1b-16
Ini ia tambahkan mungkin karena suku Benyamin adalah satu-satunya
suku yang setia kepada suku Yehuda pada waktu terjadi perpecahan
(bdk. 1Raja-raja 12:21).
orang Ibrani asli (ay 5).
Lit: ‘a Hebrew of Hebrews’ (= seorang Ibrani dari orang-orang Ibrani).
‘Orang Ibrani’ mempunyai arti yang berbeda-beda dalam Kitab Suci:
Abraham disebut ‘orang Ibrani’ (Kej 14:13).
Bangsa Israel disebut ‘orang Ibrani’ (Kel 1:15).
Orang-orang Yahudi yang mempertahankan bahasa Ibrani disebut
‘orang Ibrani’ (Kis 6:1).
Mungkin arti ke 3 lah yang dimaksudkan oleh Paulus, karena Paulus
memang bisa berbahasa Ibrani (bdk. Kis 21:40 22:2).
Merrill C. Tenney: “the Greek influence affected the Jews of the
Dispersion, and many of them lost the distinctive characteristics and faith
that marked them off from other peoples. The majority of them, however,
remained Jews. They clung tenaciously to their monotheistic faith based on
the law of Moses. They kept contact with the temple at Jerusalem by
pilgrimage to the annual feasts and paid the yearly tax of half a shekel.
They observed the Sabbath and maintained the synagogue services
wherever there were enough of them to constitute a worshiping group.
Within the Diaspora were two distinct groups - the Hebraists and the
Hellenists. ... The Hebraists, or ‘Hebrews,’ were mentioned by Paul, who
was one of them. He said that he was ‘circumcised the eighth day, of the
stock of Israel, of the tribe of Benjamin, a Hebrew of Hebrew; as touching
the law, a Pharisee ...’ (Phil. 3:5). The Hebrews were those Jews who
retained not only the religious faith of the Judaism but also the use of the
Hebrew or Aramaic language and the Hebrew customs” (= ) - ‘New
Testament Survey’, hal 118-119.
tentang pendirian terhadap hukum Taurat, aku seorang Farisi (ay 5).
‘Orang Farisi’ jelas adalah orang top di dalam pandangan orang
Yahudi pada saat itu!
tentang kegiatan (seharusnya adalah zeal / semangat), aku penga-
niaya jemaat / gereja (ay 6).
tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat, aku tidak bercacat
(ay 6).
Tentu saja ini tak berarti bahwa ia sudah mentaati seluruh hukum
Taurat dengan sempurna. Ini hanya penilaiannya sendiri pada saat ia
masih memeluk agama Yahudi (bdk. Mat 19:20).
2) Dulu Paulus menganggap hal-hal lahiriah itu sebagai keuntungan (ay 7).
Tetapi sekarang, ia menganggapnya sebagai:
rugi (ay 7-8).
sampah (ay 8).
Jelas sekali bahwa Paulus mempunyai pandangan dan penilaian yang
jauh berbeda antara dulu (sebelum ia jadi kristen) dan sekarang (setelah
ia jadi kristen). Orang kristen memang harus mempunyai penilaian yang
berbeda antara dulu dan sekarang!
Penerapan:
44
FILIPI 3:1b-16
Apakah penilaian saudara berbeda antara dulu dan sekarang? Misalnya
tentang Allah / Yesus, gereja, kitab suci, dosa, uang, kepandaian, gelar,
kedudukan, kepopuleran, kebahagiaan dsb. Kalau sama sekali tak ada
perubahan / perbedaan, maka jelas saudara bukan orang kristen yang
sejati!
a) Karena hal-hal itu memang bukan sekedar tak berguna. Hal-hal itu
bahkan merugikan, karena menghalangi seseorang datang kepada
Kristus!
b) Karena ‘pengenalan akan Yesus’ jauh lebih mulia dari pada semua itu
(ay 8).
Perhatikan bahwa ia tak berkata ‘pengetahuan tentang Yesus’, tetapi
‘pengenalan akan Yesus’ (intimate / experimental knowledge).
Penerapan:
Apakah saudara menganggap bahwa pengenalan saudara akan
Yesus lebih mulia dan lebih berharga dari apapun juga? Atau saudara
tetap menganggap bahwa jabatan, uang, pekerjaan, keluarga dsb
lebih berharga dari pada pengenalan akan Yesus?
45
FILIPI 3:1b-16
III) Keinginan Paulus.
Ia tahu dirinya belum sempurna (ay 12-13). Dan karena itu, ia ingin maju
(ay 12,14). Ia ingin maju dalam:
Dalam ay 15 ini Paulus mengajak orang Filipi untuk bersikap sama
dengan dia, yaitu harus ingin maju!
Penerapan:
46
FILIPI 3:1b-16
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menginginkan supaya
kerohanian saudara makin maju, atau saudara merasa bahwa keroha-
nian saudara sudah cukup? Dan apakah saudara juga menginginkan
kemajuan rohani orang lain, dan mendorong mereka untuk maju?
Penutup:
-AMIN-
47
FILIPI 3:17-4:1
Pendahuluan:
Penerapan:
Apakah saudara selalu berusaha menyesuaikan kehidupan saudara
dengan kehidupan yang baik dari tokoh-tokoh dalam Kitab Suci? Atau
saudara tidak menirunya dengan alasan bahwa mereka hidup pada
jaman yang berbeda dengan saudara?
Seorang mengatakan:
“In us - without Christ - there is nothing good to imitate; only what is in us of
Christ is worth imitating” (= Di dalam kita - tanpa / terpisah dari Kristus -
tidak ada sesuatu yang baik untuk ditiru; hanya apa yang ada dalam kita
yang dari Kristus yang layak ditiru).
48
FILIPI 3:17-4:1
itu, maka barulah ia bisa menjadi baik bahkan bisa menjadi suatu teladan
bagi orang lain.
Penerapan:
Kalau saudara melihat ada sesuatu yang baik dalam diri saudara, apakah
saudara menyadari bahwa itu semua adalah hasil pekerjaan Allah? Atau
dengan sombong saudara menganggap bahwa diri saudara memang baik
/ ada baiknya?
Penerapan:
Bagaimana sikap hati saudara terhadap sesama saudara seiman sau-
dara? Apakah saudara mengasihi mereka? Apakah saudara menghar-
gai mereka? Atau saudara bersikap acuh tak acuh terhadap mereka?
Ada banyak hal yang harus kita lakukan kalau kita mau berdiri teguh:
terus belajar Firman Tuhan dengan tekun.
Jangan pernah berpikir bahwa saudara sudah cukup banyak
belajar / mengerti Firman Tuhan! Itu sama bodohnya dengan
mengambil keputusan untuk berhenti makan (untuk selama-
lamanya), karena saudara merasa sudah cukup banyak makan
dalam hidup saudara!
banyak berdoa (Mat 26:41).
Tidak berdoanya murid-murid (Mat 26:40,43) menyebabkan mere-
ka tidak bisa berdiri teguh, tetapi justru jatuh (Mat 26:56,69-75).
Berapa banyak waktu yang saudara gunakan dalam sehari untuk
berdoa?
mengambil keputusan / bertekad untuk terus ikut Tuhan dengan
sungguh-sungguh, bagaimanapun beratnya!
Maukah saudara melakukan hal-hal ini?
49
FILIPI 3:17-4:1
II) Hal-hal yang harus dihindarkan (ay 18-19).
Penerapan:
Kita seringkali tidak sedih, melainkan iri hati melihat kehidupan orang-
orang yang bejad, karena kita menyoroti kehidupan mereka secara
jasmani. Belajarlah untuk menyoroti kehidupan mereka secara rohani,
khususnya kesudahan hidup mereka! Ini akan membuang semua iri
hati dan bahkan membuat saudara sedih / prihatin atas nasib mereka!
50
FILIPI 3:17-4:1
mereka tak mau menyangkal diri / memikul salib (ini diambil dari
kata-kata ‘hidup sebagai seteru salib Kristus’ dalam ay 18c).
Penerapan:
Pada jaman ini juga ada banyak orang seperti itu. Perzinahan dan
cara yang tidak halal untuk mendapat untung adalah dosa, dan
seharusnya membuat orang yang melakukannya menjadi malu.
51
FILIPI 3:17-4:1
Tetapi toh ada banyak orang yang bisa menceritakan
pengalamannya dalam hal-hal seperti itu dengan bangga!
Dan orang yang bangga karena hal-hal yang memalukan, sering-
kali malu karena hal yang seharusnya membanggakan. Misalnya:
malu untuk memberitakan Injil / sharing, malu untuk melayani
Tuhan, malu untuk berdoa di depan umum dsb.
Penerapan:
Cobalah renungkan, dalam seminggu berapa banyak waktu
dimana pikiran saudara tertuju pada hal-hal duniawi, dan berapa
banyak waktu dimana pikiran saudara tertuju pada hal-hal yang
rohani?
52
FILIPI 3:17-4:1
menyadari dan mengingat hal itu, sedemikian rupa sehingga hal itu betul-
betul mendasari / mengarahkan hidup kita.
Dalam bacaan Kitab Suci kita hari ini, kita melihat bahwa kesadaran bahwa
kita adalah Warga Negara Surga, menyebabkan:
2) Kita akan menantikan kedatangan Kristus yang ke dua kalinya (ay 20b
bdk. 1Tes 1:10 Tit 2:13).
Pada saat membicarakan hal ini, Paulus lalu membicarakan 2 hal:
b) Saat itu tubuh kita akan diubah menjadi seperti tubuh Kristus yang
mulia (ay 21).
Hal ini dimungkinkan karena kemahakuasaan Kristus (ay 21b).
53
FILIPI 3:17-4:1
Kesadaran kita tentang kedua hal ini menyebabkan kita makin rindu
menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya!
Penerapan:
Apakah saudara rindu menantikan kedatangan Kristus yang kedua
kalinya? Atau saudara berharap hal itu tidak cepat-cepat terjadi
karena saudara masih cinta dunia dan masih krasan hidup di dunia?
Kalau saudara menyadari bahwa saudara adalah warga negara surga,
dan saudara menyadari bahwa Kristus adalah Raja Kerajaan Surga,
maka saudara pasti merindukan kedatanganNya yang kedua kalinya.
Penutup:
Ada banyak hal-hal lain yang harus selalu disadari / diingat supaya semua itu
bisa mengarahkan / mendasari hidup kita, seperti:
Allah itu maha suci.
Kesadaran akan hal ini menyebabkan kita membuang dosa / berusaha hidup
suci, dan juga membuat kita menganggap doa pengakuan dosa sebagai
sesuatu yang penting.
Ada banyak gereja yang dalam liturgi kebaktiannya tidak mempunyai doa
pengakuan dosa. Ini jelas merupakan gereja yang tidak menyadari akan
keberdosaan dirinya sendiri maupun kesucian Allah!
Allah itu berdaulat & segala sesuatu ada dalam kontrolNya.
Kesadaran akan hal ini membuat kita hidup dalam damai dan sukacita,
bebas dari kekuatiran dan ketakutan.
Kita adalah manusia yang lemah dan condong kepada dosa
Kesadaran akan hal ini menyebabkan kita rendah hati, tidak bersandar
kepada diri kita sendiri, tetapi bersandar kepada Allah dengan banyak
berdoa.
Musuh kita bukanlah manusia, tetapi setan.
Kesadaran akan hal ini membuat kita tidak membenci sesama manusia yang
merugikan kita / menyakiti hati kita.
Kesatuan kita sebagai tubuh Kristus.
Kesadaran akan hal ini membuat kita mau bersekutu dengan saudara
seiman, mengasihi saudara seiman, tidak bersikap acuh tak acuh terhadap
sesama saudara seiman, dan tidak mengabaikan saudara seiman yang
menderita ataupun yang jatuh ke dalam dosa.
Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu kita membaca / mendengar / belajar
Firman Tuhan, kita tidak cukup hanya memperhatikan apa yang diperintahkan
oleh Tuhan dan apa yang dilarang oleh Tuhan! Ada banyak hal lain, yang
merupakan pengertian, yang harus kita renungkan supaya bisa kita sadari /
ingat senantiasa, sehingga bisa mengarahkan / mendasari hidup kita.
Maukah saudara melakukannya?
54
FILIPI 3:17-4:1
-AMIN-
55
FILIPI 4:2-3
b) Ay 3: ‘tolonglah mereka’.
Kata ‘mereka’ dalam bahasa Yunaninya adalah AUTAIS, yang berarti
‘mereka’ tetapi kata ini ada dalam bentuk feminine / perempuan (ingat
bahwa dalam bahasa Yunani, setiap kata benda mempunyai ‘jenis
kelamin’!).
Karena itu NIV / NASB menterjemahkan ‘help these women’ (= tolong-
lah perempuan-perempuan ini).
a) Kitab Kehidupan:
Klemens.
56
FILIPI 4:2-3
Ada yang menganggap ini adalah Clement of Rome, tetapi ini
hanyalah suatu spekulasi.
Penerapan:
Orang yang sering membanggakan dirinya karena dirinya
adalah Pendiri, Synode / Majelis / Pengurus, Pendeta / Penginjil
dari suatu gereja, harus belajar untuk rendah hati seperti
Paulus!
Penerapan:
Apakah saudara mempersoalkan apakah nama saudara ter-
cantum di gereja (sebagai anggota gereja, majelis, pengurus
dll) atau tidak? Ini tidak penting untuk keselamatan saudara!
Yang penting adalah apakah nama saudara tercantum dalam
Kitab Kehidupan atau tidak! Ada banyak orang yang namanya
tercantum di gereja, tetapi tidak dalam Kitab Kehidupan! Apa
gunanya? Bukankah lebih baik seperti kawan-kawan sekerja
Paulus ini, dan juga seperti penjahat yang bertobat di salib,
yang namanya tidak tercantum dalam gereja, tetapi tercantum
dalam Kitab Kehidupan?
57
FILIPI 4:2-3
Seringkali orang perempuan menganggap bahwa pelayanan adalah
tugas orang laki-laki, sedangkan diri mereka tidak perlu melayani,
karena mereka adalah orang yang lemah. Ini jelas merupakan ang-
gapan yang salah. Bagi saudara yang perempuan, tirulah 2 orang ini!
Dan bagi saudara yang laki-laki, tidak malukah saudara ‘menganggur’
padahal 2 perempuan ini melayani?
Penerapan:
Apakah saudara sudah berjuang mati-matian dalam pelayanan /
Pekabaran Injil? Berapa hebatnya saudara berusaha dalam Peka-
baran Injil / mengajak orang ke gereja? Berapa banyak saudara ber-
doa untuk mendukung pelayanan saudara / gereja saudara? Apakah
saudara berusaha meningkatkan mutu pelayanan saudara? Apakah
saudara berusaha mati-matian dalam pengudusan diri?
58
FILIPI 4:2-3
Jadi, rupa-rupanya mereka bukan saling membenci, bermusuhan, gegeran
secara terbuka dsb. Di antara mereka mungkin hanya ada keretakan yang
disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara bekerja, dan ini mungkin sekali
menyangkut hal yang bukan prinsip, tetapi hanya perbedaan kebijaksanaan
saja (kalau soal prinsip, pasti Paulus menegur pihak yang salah!). Ini justru
merupakan sesuatu yang harus disayangkan! Kita harus berani mengorban-
kan perdamaian, kalau itu mempersoalkan sesuatu yang prinsip. Toleransi
dalam hal yang prinsip, sebetulnya bukanlah toleransi, tetapi kompromi, dan
ini adalah dosa! Tetapi, kalau hanya mengenai perbedaan cara kerja /
kebijaksanaan dsb, maka kita harus saling toleransi!
1) Dari apa yang Paulus lakukan dalam ay 2-3, terlihat bahwa ia mengang-
gap keretakan ini sebagai sesuatu yang serius. Ini disebabkan karena:
Penerapan:
Jangan meremehkan hubungan saudara dengan Allah! Kalau
saudara ingin hubungan saudara dengan keluarga saudara baik,
maka saudara dan keluarga saudara harus sama-sama mendekat
kepada Allah!
59
FILIPI 4:2-3
3) Paulus minta tolong orang lain untuk menolong Euodia dan Sintikhe (ay
3).
Ay 3 ini diterjemahkan secara beraneka ragam:
60
FILIPI 4:2-3
Untuk kata-kata yang saya garisbawahi, NIV memberikan footnote ‘loyal
Syzyangus’.
Dalam terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris yang lain, tidak ada kata
Sunsugos / Sinsigus / Syzyangus.
Kita tak tahu dengan pasti siapa orang itu. Yang penting adalah bahwa
setelah Paulus menasehati Euodia dan Sintikhe, Paulus masih minta
tolong lagi kepada seseorang untuk menolong Euodia dan Sintikhe. Ini
61
FILIPI 4:2-3
menunjukkan bahwa ia berusaha mati-matian untuk membereskan
persoalan itu!
Penerapan:
Penutup:
-AMIN-
62
FILIPI 4:4-5
I) Perintah untuk bersukacita (ay 4).
1) Ini menunjukkan bahwa Paulus yang adalah penulis surat Filipi ini, adalah
seseorang yang luar biasa (Catatan: tentu ia menjadi luar biasa karena
kasih karunia dan pekerjaan Tuhan!).
Apa yang menunjukkan keluarbiasaan Paulus?
saat itu ia sedang ada dalam penjara Filipi, tetapi ia bisa menyuruh
orang lain untuk bersukacita.
Biasanya, kalau kita sedang menderita, maka yang kita harapkan dari
orang lain adalah supaya ia berdoa bagi kita, menghibur kita, meno-
long kita dsb. Tetapi Paulus justru menyuruh jemaat Filipi untuk
bersukacita!
ia bukan hanya menyuruh jemaat Filipi untuk bersukacita, tetapi ia
sendiri juga bisa bersukacita di tengah-tengah penderitaannya (bdk.
1:4,18 2:18 4:10 2Kor 6:10).
Maukah saudara meniru sikap Paulus dalam penderitaan?
2) Perintah ini menunjukkan bahwa hidup kristen tidak selalu enak dan
penuh sukacita / hal yang menyenangkan! (bdk. Fil 1:29 - mereka
dikaruniai iman dan penderitaan!). Kalau memang hidup kristen itu enak
terus, maka jelas perintah untuk bersukacita senantiasa ini tidak perlu
diberikan oleh Paulus!
Alasannya:
Penerapan:
Apakah saudara selalu sedih pada saat saudara sadar akan dosa
saudara? Dan apakah ini berlaku untuk semua dosa?
61
FILIPI 4:4-5
Mark 3:5 Kis 17:16 2Kor 11:29 menunjukkan bahwa Yesus mau-
pun Paulus sedih melihat / mendengar tentang adanya orang yang
berbuat dosa / jatuh ke dalam dosa / bersikap tegar tengkuk.
Penerapan:
Apakah saudara sedih kalau melihat ada orang (baik kristen mau-
pun kafir) berbuat dosa, bersikap tegar tengkuk dsb?
Penerapan:
apakah saudara sedih kalau ada orang lain, khususnya sau-
dara seiman, yang menderita? Atau saudara bersikap acuh tak
acuh?
jangan bergurau, tertawa-tawa dsb pada saat pergi ke rumah
orang yang berdukacita karena kematian keluarganya! Lebih-
lebih lagi, jangan menyuruh orang yang berdukacita itu untuk
bersukacita senantiasa, sekalipun kematian keluarga! Seba-
liknya ‘menangislah dengan orang yang menangis’!
Penerapan:
Apakah saudara sering sedih secara berlarut-larut? Ingat, bahwa itu
bukan saja tidak ada gunanya, tetapi itu juga bisa memberikan pro-
blem kesehatan (sakit maag, sukar tidur dsb) kepada saudara, dan
bahkan membuat saudara tidak bisa hidup bagi Tuhan dengan baik!
64
FILIPI 4:4-5
Kalau ini bisa kita lakukan, ini menjadi suatu kesaksian hidup yang
akan mengherankan orang dunia, yang mungkin akan mencelikkan
mata mereka bahwa ada sesuatu yang lain dari pada yang lain di
dalam kekristenan!
Misalnya: pada saat kita sendiri mengalami problem / penderitaan
(bdk. Kis 5:41 16:25).
Jadi, kalau orang lain menderita, kita harus berdukacita bersama
mereka. Tetapi kalau kita sendiri yang menderita, kita harus tetap
bersukacita!
4) Paulus memberi perintah ini, jelas karena sukacita adalah sesuatu yang
sangat penting.
Hanya kalau ada sukacita (ay 4), maka:
saudara bisa berbuat baik (ay 5).
saudara bisa berdoa dengan syukur (ay 6).
saudara bisa memikirkan hal yang baik (ay 8).
saudara bisa mentaati Firman Tuhan (ay 9).
Juga ada banyak ayat-ayat Kitab Suci yang menunjukkan pentingnya
sukacita dalam diri kita, dan ruginya kalau tidak ada sukacita (Neh 8:11
Amsal 15:13 17:22 18:14 24:10).
5) Karena ini adalah suatu perintah, maka jelas bahwa kita harus berusaha
untuk hidup bersukacita. Memang sukacita adalah salah satu dari buah
Roh Kudus (Gal 5:22), tetapi kita sendiri tetap harus mengusahakannya.
65
FILIPI 4:4-5
saudara akan merasakan konflik dalam hati saudara, tetapi kalau
saudara teruskan, maka akhirnya perasaan saudara akan mengikuti
tindakan saudara dan saudara bisa menjadi sukacita.
1) ‘Kebaikan hati’.
NIV: ‘gentleness’ (= kelemahlembutan).
NASB: ‘forbearing spirit’ (= sifat panjang sabar / tak mudah marah).
William Barclay mengatakan bahwa kata Yunani yang dipakai adalah
salah satu kata yang paling tidak bisa diterjemahkan. Tetapi kebanyakan
penafsir mengatakan bahwa arti kata yang sebenarnya adalah: tidak
mudah marah / tersinggung oleh adanya musuh / orang yang merugikan
kita, mau mengalah, tidak menuntut haknya, dsb.
2) Kebaikan hati ini harus diketahui semua orang (ay 5a), baik orang kristen
maupun non kristen (bdk. Mat 5:16).
Ini tentu tidak berarti bahwa kita sengaja memamerkan kebaikan hati kita!
Bandingkan dengan Mat 6:1-18!
Kalau kita betul-betul hidup baik hati, dengan motivasi untuk memuliakan
Allah, maka dengan sendirinya orang-orang di sekitar kita akan melihat,
dan tahu, dan bahkan mengalami, kebaikan hati kita.
66
FILIPI 4:4-5
a) Tuhan selalu dekat / hadir bersama kita.
Tadi dalam ay 5a, Paulus menyuruh untuk hidup baik hati, dalam arti
harus sabar, rela kehilangan hak dsb. Jelas bahwa hidup seperti itu
bisa-bisa malah menyebabkan kita diinjak-injak orang lain. Karena itu
Paulus lalu menambahkan ay 5b yang menunjukkan bahwa sekalipun
kita diinjak-injak orang, Tuhan selalu dekat dengan kita / menyertai
kita, dan Tuhan siap melindungi / menolong kita.
Penutup / kesimpulan:
Tuhan menghendaki supaya kita hidup bersukacita dan berbaik hati. Maukah
saudara melakukannya / mengusahakannya?
-AMIN-
67
FILIPI 4:6-7
Pendahuluan:
Orang dunia melakukan segala hal untuk bisa mendapatkan kebahagiaan, tetapi
yang mereka dapatkan hanyalah kebahagiaan / kesenangan yang semu, yang
bersifat lahiriah (ada di luar saja) dan sementara. Kitab Suci dengan jelas
menunjukkan bahwa damai hilang karena masuknya dosa ke dalam dunia (Kej
3:6-10) dan bahwa orang berdosa / fasik tidak mungkin bisa mempunyai damai /
kebahagiaan yang sejati (Yes 48:22 Amsal 28:1a).
Tetapi, adalah suatu fakta bahwa damai yang ada pada diri kita sebagai orang-
orang kristenpun sering mengalami pasang surut, bahkan kadang-kadang hilang
sama sekali, dan digantikan dengan rasa sedih, takut, kuatir, gelisah, sumpek,
putus asa, depresi dsb! Mengapa demikian?
1) Karena damai terjadi di dalam diri kita kalau ada persekutuan yang baik
antara kita dengan Allah.
Pada waktu kita percaya Yesus, kita diperdamaikan dengan Allah, dan
karena itu kita mengalami damai. Tetapi dalam hidup kristen kita, kalau kita
berbuat dosa, apalagi kalau kita dengan sengaja memegangi dosa-dosa ter-
tentu, maka sekalipun kita tetap adalah anak Allah dan kita tidak kehilangan
keselamatan kita, tetapi persekutuan kita dengan Allah menjadi rusak. Dan
ini menyebabkan surutnya / hilangnya damai di dalam diri kita itu! (bdk. Yes
48:18).
Bacaan Kitab Suci hari ini menunjukkan adanya hal-hal yang harus kita lakukan
sehingga bisa mempunyai damai yang tak tergoyahkan.
68
FILIPI 4:6-7
takut / kuatir jelas bertentangan sekali dengan damai. Dimana ada rasa
takut / kekuatiran, pasti tidak ada damai.
2) Ada juga orang-orang yang tidak takut / kuatir, tetapi ini disebab kan
karena mereka bergantung / berharap pada harta mereka, diri mereka
sendiri / orang lain. Ini justru adalah hal yang dikecam oleh Tuhan. Tuhan
ingin kita tidak takut / kuatir karena kita percaya kepada Dia (bdk. Yes
31:1 Yer 17:5-8 bdk. Maz 23:4).
3) Supaya kita bisa tidak takut / kuatir, maka kita harus mengenal Tuhan
dengan benar, khususnya kasihNya, kesetiaanNya, kemahakuasaanNya,
kebijaksanaanNya dan kedaulatanNya. Karena itu maulah mendengar /
belajar pelajaran doktrinal tentang sifat-sifat Allah, dan jangan mengang-
gap itu sekedar sebagai pelajaran teoritis yang tidak berguna dalam hidup
sehari-hari.
1) ‘Tetapi nyatakanlah ... kepada Allah dalam doa dan permohonan’ (ay 6).
Kata ‘tetapi’ selalu mengkontraskan bagian yang sebelumnya dan bagian
yang sesudahnya. Jadi, dalam ay 6 ini, kata ‘tetapi’ itu mengkontraskan
‘kuatir’ (ay 6a) dengan ‘doa’ (ay 6b)!
Tyndale Commentary:
“Anxiety and prayer are more opposed to each other than fire and water” (=
Kekuatiran dan doa lebih bertentangan satu dengan yang lain dibandingkan
dengan api dan air).
Seseorang mengatakan:
“Seven days without prayer makes one weak” (= Tujuh hari tanpa doa
membuat seseorang jadi lemah).
Ini adalah permainan kata yang indah, karena 7 hari sebetulnya adalah
one week (= satu minggu), tetapi 7 hari tanpa doa membuat seseorang
menjadi weak (= lemah).
Karena itu, setiap kali dalam diri saudara timbul rasa takut / kuatir karena
timbulnya suatu problem / bahaya, maka ceritakanlah semuanya kepada
Allah dalam doa! (bdk. 1Pet 5:7 - ‘Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu’).
Dalam Kitab Suci kita melihat banyak orang yang melakukan hal ini, dan
mereka menang!
Hizkia dalam 2Raja-raja 19:1-37, khususnya ay 14-19.
69
FILIPI 4:6-7
Daud dalam 2Sam 15:31.
jemaat abad I dalam Kis 4:24.
Maukah saudara meniru apa yang mereka lakukan?
a) Kita harus membawa segala hal dalam doa kepada Tuhan. Itu berarti
bahwa kita harus / boleh membawa baik hal yang besar maupun kecil
kepada Tuhan!
William Barclay:
“There is nothing too great for God’s power; and nothing too small for his
fatherly care” (= Tidak ada yang terlalu besar untuk kuasa Allah, dan
tidak ada yang terlalu kecil untuk kasih / perhatian kebapaanNya).
b) Kita tidak boleh takut / sungkan untuk meminta sesuatu yang besar
kepada Allah! Sebetulnya dengan kita berani meminta sesuatu yang
besar kepada Allah, maka kita menghargai / mengakui kebesaran
Allah yang sanggup memberikan hal yang bagaimanapun besarnya.
Illustrasi:
Pada jaman Alexander yang Agung ada seorang ahli filsafat. Suatu
hari ahli filsafat ini mengalami problem keuangan, dan Alexander yang
Agung menyatakan akan memberikan apapun yang ia minta. Ahli
filsafat itu lalu meminta 10.000 pounds! Bendahara kaget melihat
jumlah sebesar itu, dan meminta pertimbangan dari Alexander yang
Agung. Tetapi Alexander yang Agung berkata: “Bayarkanlah jumlah itu
dengan segera. Aku senang dengan cara berpikir dari ahli filsafat itu,
karena dengan meminta jumlah sebesar itu, terlihat bahwa ia
mempunyai pemikiran yang tinggi tentang kebesaran dan
kekayaanku”.
Seringkali orang kristen tak berani meminta sesuatu yang besar
kepada Tuhan, bukan karena mereka tidak tamak, tetapi karena
mereka tidak percaya akan kemahakuasaan Tuhan!
c) Juga, kalau Tuhan menyuruh kita untuk membawa segala hal dalam
doa kepadaNya, maka itu memberikan jaminan kepada kita bahwa Ia
tidak mungkin bosan dengan permintaan / doa kita. Karena itu, di
dalam berdoa kepada Tuhan, jangan sekali-kali berpikir bahwa Tuhan
bisa bosan mendengar doa saudara!
Tyndale Commentary:
“The whole burden of the whole life of every man may be rolled on to God
and not weary him, though it has wearied the man” (= Seluruh beban dari
seluruh kehidupan dari setiap orang boleh dibawa kepada Allah dan
tidak akan membosankan Dia, sekalipun hal itu membosankan orang
itu).
Penerapan:
70
FILIPI 4:6-7
Adakah hal yang sudah lama sekali saudara doakan, sampai saudara
sendiri sudah bosan mendoakannya sehingga saudara ingin berhenti
mendoakan hal itu? Teruskanlah mendoakan hal itu (asal itu bukanlah
permintaan yang bertentangan dengan Firman Tuhan) dengan perca-
ya bahwa sekalipun saudara sendiri sudah bosan mendoakannya,
Allah tidak akan bosan mendengarnya!
d) Kalau kita betul-betul membawa ‘segala hal’ kepada Tuhan, maka kita
pasti harus menggunakan banyak sekali waktu untuk berdoa. Kalau
saudara hanya berdoa kurang dari 5 menit setiap hari, maka saudara
pasti tak mungkin bisa mentaati ay 6 ini!
Tetapi kebanyakan orang kristen bukannya menggunakan banyak
waktu untuk berdoa, tetapi untuk bersungut-sungut!
Seseorang mengatakan:
“If christians spent so much time praying as they do grumbling, they would
soon have nothing to grumble about” (= Kalau orang-orang kristen
mengguna-kan begitu banyak waktu untuk berdoa sama seperti yang
mereka gunakan untuk bersungut-sungut, maka dalam waktu singkat
tidak ada lagi hal untuk mana mereka perlu bersungut-sungut).
Kalau kita mau dan bisa melaksanakan seluruh ay 6, maka akibatnya adalah
ay 7!
71
FILIPI 4:6-7
Damai yang dari Allah itu dikatakan melampaui segala akal, karena itu
tidak akan bisa dimengerti, khususnya oleh orang dunia! Dalam situasi
dimana orang seharusnya takut / kuatir, maka orang kristen yang mau
dan bisa melakukan ay 6 itu bisa tetap damai dan sukacita!
Contoh: Mat 8:24b Kis 5:41 12:6 16:25.
Kalau kita bisa mempunyai damai yang seperti ini, maka ini akan menjadi
kesaksian tersendiri bagi orang-orang kafir di sekitar kita, dan bahkan
mungkin bisa menarik mereka untuk datang kepada Kristus!
3) ‘Akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus’ (ay 7).
KJV / RSV: ‘keep’ (= menjaga / memelihara).
NIV / NASB: ‘guard’ (= menjaga / mengawal).
Terjemahan NIV / NASB lebih tepat karena kata Yunaninya merupakan
suatu istilah militer.
Jadi, kalau kita mau dan bisa melakukan ay 6, maka damai sejahtera
Allah itu akan mengawal hati dan pikiran kita sama seperti sepasukan
tentara mengawal sebuah benteng, sehingga kita akan tetap mempunyai
damai dalam situasi dan kondisi apapun!
Penutup:
-AMIN-
72
FILIPI 4:8-9
Penerapan:
Apakah saudara mau berkorban, baik dalam hal waktu, tenaga,
pikiran, uang dsb, untuk mendapatkan Firman Tuhan yang baik?
Apakah saudara rajin ikut dalam Pemahaman Alkitab di gereja?
Apakah saudara rajin dalam bersaat teduh / membaca Firman
Tuhan di rumah?
Apakah saudara mau menggunakan uang saudara untuk membeli
buku rohani? Adalah sesuatu yang menyedihkan bahwa kebanyak-
an orang kristen masuk ke toko buku kristen hanya untuk membeli
kaset dan sticker / hiasan, bukannya membeli buku rohani!
Penerapan:
boss tak boleh menindas pegawai, dan harus memberikan apa
yang pantas ia dapatkan. Karena itu, sebagai boss, jangan
memikirkan bagaimana bisa ‘memeras’ pegawai saudara!
sebaliknya, pegawai juga tak boleh merugikan boss dengan datang
terlambat / pulang kepagian dalam pekerjaan, bekerja dengan
santai dsb. Karena itu, sebagai pegawai, janganlah memikirkan
bagaimana bisa mencurangi boss saudara tanpa ketahuan!
Jangan mengisi pikiran saudara dengan hal-hal yang tak adil,
seperti memikirkan bagaimana bisa mendapatkan untung dengan
merugikan sesama saudara (bdk. Amos 8:4-6!).
Penerapan:
Kalau saudara selalu memikirkan kesalahan yang pernah
dilakukan orang lain kepada saudara, maka saudara sedang
melakukan hal yang justru menimbulkan kepahitan dan kebencian!
Kalau saudara sering berpikir bagaimana bisa melabrak seseorang
(ini jelas berbeda dengan menegur / mengkritik dengan kasih),
atau bagaimana bisa membalas dendam kepada seseorang, maka
itupun jelas akan menimbulkan kepahitan dan kebencian yang
makin mendalam.
Yang harus saudara lakukan adalah: berpikir bagaimana bisa
menyenangkan orang lain dengan benar, sehingga bisa timbul
kasih yang lebih dalam antara saudara dengan orang itu!
74
FILIPI 4:8-9
NIV: admirable (= terpuji).
Kata bahasa Yunaninya adalah EUPHEMA, yang oleh Barclay diarti-
kan sebagai ‘hal-hal yang layak untuk didengar oleh Allah’.
Jadi, baik dari lidah dan bibir kita, maupun dalam hati / pikiran kita,
tidak boleh terlintas kata-kata yang tidak layak didengar oleh Allah.
Penerapan:
seringkah saudara mencaci maki seseorang, menyumpahi /
mengutuki seseorang, baik melalui mulut saudara maupun hanya
di dalam pikiran saudara? Ini jelas tidak layak didengar oleh Allah!
berapa banyak saudara bersyukur kepada Tuhan dan memuji
Tuhan, baik melalui mulut saudara maupun hanya di dalam pikiran
saudara? Inilah hal-hal yang layak didengar oleh Allah, dan yang
menyenangkan Allah!
Penerapan:
Pernahkah saudara berpikir bagaimana bisa berbuat baik kepada
suami / istri / anak saudara? Atau kepada jemaat / orang kristen yang
lain?
75
FILIPI 4:8-9
perintah ini harus dilakukan terus-menerus. Dengan kata lain, kita harus
menjadikan hal ini sebagai suatu kebiasaaan.
Karena itu, jangan biarkan sedetikpun pikiran saudara diisi dengan hal-hal
yang jahat, tidak benar, tidak mulia dsb! Begitu saudara sadar bahwa
dalam pikiran saudara sedang bercokol hal-hal yang salah / jahat dsb,
segeralah minta ampun kepada Tuhan dan berusahalah untuk mem-
buang pikiran jelek itu dari otak saudara dan menggantikannya dengan
hal-hal yang benar dan baik!
C) Kata ‘pikir’ (ay 8) itu dalam bahasa Yunaninya sebetulnya tidak sekedar
berarti ‘berpikir’, tetapi ‘berpikir / merenungkan dengan maksud untuk
mendapatkan cara-cara untuk mewujudkannya’.
Jadi, kalau saudara berpikir tentang saat teduh dan kehidupan doa yang
lebih baik, maka saudara juga harus memikirkan cara-cara untuk bisa
mewujudkan hal itu, seperti:
1) Berusaha mendapatkan buku saat teduh yang baik, karena buku saat
teduh yang jelek pasti akan menyebabkan saudara bosan bersaat
teduh!
Kalau saudara tidak bisa mendapatkan buku saat teduh yang baik,
maka saudara bisa bersaat teduh dengan menggunakan buku ini.
Tetapi ini tentu membutuhkan waktu yang lebih lama dalam bersaat
teduh.
2) Pikirkan dan tuliskan topik apa saja yang ingin saudara doakan, kare-
na saudara tidak mungkin bisa banyak berdoa kalau saudara tidak
punya bahan doa.
bangun terlambat.
Ini akan menyebabkan saudara tidak bisa bersaat teduh pada pagi
hari. Maka usahakanlah untuk tidak tidur terlalu malam, dan belilah
sebuah wekker yang cukup keras untuk membangunkan saudara!
Dan biasakanlah untuk langsung bangun setiap kali wekker berbu-
nyi! Bandingkan dengan Amsal 6:9-11!
TV.
Dengan makin banyaknya channel / saluran dalam TV, maka ini
jelas harus diperhitungkan sebagai penghalang bagi banyak orang
yang hobby nonton TV. Ini bisa menjadi penghalang, karena me-
nyebabkan saudara tidur terlalu malam, sehingga lalu bangun
76
FILIPI 4:8-9
terlalu siang, sehingga tidak memungkinkan bersaat teduh pada
malam maupun pagi!
Maka kalau keuangan mengijinkan belilah Video yang bisa mere-
kam, sehingga saudara bisa merekam acara yang terlalu malam,
dan menontonnya pada saat lain. Tetapi kalau keuangan tidak
mengijinkan, maka ada satu alat lain (yang tidak perlu saudara
beli!) yang bisa saudara gunakan, yaitu tombol OFF pada TV
saudara!
Belajarlah untuk tidak menjadikan TV sebagai allah lain dalam
hidup saudara (bdk. Kel 20:3)! Belajarlah untuk menguasai /
mendisiplin diri saudara sendiri di dalam menonton TV, karena
kalau saat ini saja saudara tidak bisa menguasai diri dalam menon-
ton TV, apa jadinya kalau siaran TV di Indonesia berkembang
menjadi seperti di Amerika di mana ada berpuluh-puluh channel /
saluran dengan channel / saluran-saluran tertentu yang menyiar-
kan acaranya 24 jam sehari?
keributan.
Ini bisa mengacaukan konsentrasi saudara sehingga saudara tidak
bisa bersaat teduh dengan baik.
Maka pikirkanlah tempat dan saat yang tepat dimana saudara bisa
mendapatkan suasana yang bebas dari keributan itu. Kalau perlu
lakukanlah saat teduh pada dini hari dimana semua orang yang
lain masih tidur (bdk. Mark 1:35).
3) Paulus ingin mereka mentaati Firman Tuhan yang ia ajarkan dan juga
meneladani hidupnya (bdk. 1Kor 11:1).
Jadi, bukan hanya pikiran kita yang harus benar, tetapi hidup kita juga
harus benar!
Jadi, kalau ay 6-7 menekankan doa dan penyerahan kepada Tuhan,
maka ay 8-9 menekankan pikiran yang benar dan hidup yang benar.
77
FILIPI 4:8-9
III) Akibat pikiran dan hidup yang benar (ay 9b).
Kalau dalam ay 6-7 dikatakan bahwa ‘damai sejahtera Allah’ (the peace of
God) akan memelihara hati / pikiran kita, maka dalam ay 8-9 dikatakan
bahwa kalau kita berpikir dan hidup benar, maka ‘Allah sumber damai
sejahtera’ (the God of peace) akan menyertai kita!
Bandingkan ini dengan Mat 5:8 yang mengatakan bahwa orang yang suci
hatinya akan melihat Allah! Juga dengan Yes 48:18 yang mengatakan bahwa
kalau kita mentaati Tuhan maka damai sejahtera kita akan seperti sungai
yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti!
Karena itu, kalau saudara tidak mau taat pada Firman Tuhan, apapun
alasannya, saudara sendiri yang rugi, karena saudara tidak akan bisa
mengalami damai dan kebahagiaan yang Tuhan janjikan kepada orang yang
berpikir benar dan hidup benar!
Seseorang mengatakan:
“It is the doer of the Word that is blessed, not the hearer” (= Bukan pendengar
Firman yang diberkati, tetapi pelaku Firman).
Karena itu, maukah saudara berusaha untuk bisa berpikir benar dan hidup
benar?
-AMIN-
78
FILIPI 4:10-23
I) Memberi.
Penerapan:
Sebagian uang yang ada pada saudara, apalagi kalau saudara adalah
orang yang kaya, mungkin tidak akan pernah saudara pakai sampai
saudara mati, dan dengan demikian tidak berguna baik bagi saudara
maupun bagi orang lain. Tetapi kalau uang itu saudara berikan kepa-
da orang yang membutuhkan, itu akan sangat berguna dan menolong
mereka dalam penderitaan mereka. Karena itu maulah memberi!
Jadi, dari ay 19 ini terlihat bahwa orang yang mau memberi pasti
akan mendapatkan berkat (bahkan secara jasmani), dari Tuhan.
Bandingkan dengan ayat-ayat Kitab Suci ini: Amsal 11:25 19:17
21:13 22:9 28:27 Mat 5:7 2Kor 9:6-8, yang menunjukkan bahwa
kalau saudara mau memberi kepada orang yang membutuhkan,
Allah akan memberkati saudara sehingga saudara justru akan
mendapatkan effek yang positif. Sebaliknya, kalau saudara tidak
79
FILIPI 4:10-23
mau memberi kepada orang yang membutuhkan, saudara justru
akan rugi!
80
FILIPI 4:10-23
shared with me in the matter of giving and receiving, except you only’
(= Lagi pula, seperti yang kamu orang-orang Filipi tahu, dalam penge-
nalanmu yang mula-mula dengan Injil, pada waktu aku berangkat dari
Makedonia, tidak ada gereja yang membagi dengan aku dalam hal
memberi dan menerima, kecuali kamu saja).
Ayat ini menunjukkan bahwa pada waktu orang-orang Filipi ini baru
mengenal Injil / baru bertobat, mereka sudah memberi kepada Paulus!
Bandingkan dengan banyak orang kristen, yang sudah puluhan tahun
menjadi orang kristen, tetapi tidak pernah mau memberi!
c) Sekarang, pada waktu Paulus ada di penjara Roma, jemaat Filipi lagi-
lagi mengirimkan Epafroditus untuk memberikan pemberian kepada
Paulus.
Penerapan:
Maukah saudara meniru jemaat Filipi dalam memberi? Kalau selama
ini saudara hanya mau menerima, maka saudara harus belajar dari
kata-kata Yesus yang dikutip oleh Paulus: ‘Adalah lebih berbahagia
memberi dari pada menerima’ (Kis 20:35b). NIV menterjemahkan ayat
ini dengan lebih baik: ‘It is more blessed to give than to receive’ (=
adalah lebih diberkati memberi dari pada menerima).
Memberikan amal dan Pekabaran Injil adalah 2 hal yang sama-sama
harus dilakukan oleh orang kristen!
Ada orang kristen yang hanya mau memberitakan Injil, tetapi pada
waktu melihat orang menderita dan membutuhkan pertolongan,
mereka tak mau memberi apa-apa. Bagaimana Pemberitaan Injil yang
tidak disertai kasih seperti ini bisa berhasil?
Sebaliknya ada orang kristen dan gereja-gereja yang senangnya
hanya melakukan tindakan sosial, seperti menyumbang panti asuh-
an, korban bencana alam dsb, tetapi tidak pernah memberitakan Injil!
Orang-orang yang ditolong itu hanya mendapatkan pertolongan
secara jasmani dan mereka mungkin senang akan hal itu, tetapi pada
waktu mereka mati, mereka tetap harus pergi ke neraka, karena
mereka tidak percaya kepada Yesus!
II) Menerima.
81
FILIPI 4:10-23
Kita juga harus mau menerima, karena berdasarkan Kis 20:35b itu,
menerima juga termasuk diberkati.
Kalau kita terus menolak pemberian orang kepada kita, kita
menyebabkan orang lain tidak bisa mengalami keadaan ‘lebih
diberkati’ yang dikatakan dalam Kis 20:35b itu.
menolak untuk menerima mungkin merupakan perwujudan dari
kesombongan yang ada dalam diri kita!
Ada juga orang yang kesombongannya diwujudkan dengan selalu
membalas pemberian dengan pemberian yang sama atau yang
lebih besar. Ini menyebabkan pemberian orang itu, yang tujuannya
untuk menolong kita, menjadi tidak ada gunanya!
Kesimpulan:
Dalam menghadapi pemberian, kita tidak boleh sombong sehingga meno-
lak semua pemberian atau selalu berusaha membalas pemberian, tetapi
juga tidak boleh tamak sehingga menerima semua pemberian, termasuk
yang bisa merugikan kita / pelayanan kita / gereja kita / seluruh kekris-
tenan!
82
FILIPI 4:10-23
3) Supaya kata-katanya tidak disalah mengerti, maka Paulus lalu menam-
bahkan:
a) Ay 11-12:
Ay 11: ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sini:
‘belajar’.
Untuk berbuat jahat kita tidak perlu belajar karena memang kita
lahir dalam dosa dan condong pada dosa (Maz 51:7 Maz 58:4
Kej 6:5 Kej 8:21). Tetapi untuk berbuat baik, kita harus belajar
(bdk. Yes 1:17)!
83
FILIPI 4:10-23
sembarang dan setiap keadaan, apakah kenyang atau lapar,
apakah hidup dalam kelimpahan atau kekurangan).
84
FILIPI 4:10-23
tikar, makan nasi dengan tahu tempe dsb, maka itu tidak lagi
merupakan problem bagi dia. Tetapi kalau ia lalu jadi kaya
sehingga bisa tidur di kasur yang empuk, makan steak dsb, dan
suatu kali ia kembali miskin, maka pasti akan sukar sekali untuk
bisa puas!
Kalau saudara mengalami keadaan yang berubah-ubah seperti
ini, bersyukurlah bahwa Tuhan mempercayai saudara untuk
‘belajar di 2 buah sekolah’ sekaligus!
Bahwa Paulus bisa puas dalam kondisi yang berubah-ubah ini,
betul-betul merupakan sesuatu yang luar biasa!
b) Ay 13:
85
FILIPI 4:10-23
Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa ia bebas dari segala egoisme dan
ketamakan!
Kesimpulan:
Paulus menerima pemberian dengan sikap yang memuliakan Tuhan!
Ada orang-orang kristen yang menerima pemberian dengan sikap
yang mempermalukan Tuhan, seperti:
gereja-gereja di USA yang betul-betul ‘mengemis’ di TV dan
menunjukkan sikap bahwa mereka bersandar bukan kepada
Tuhan tetapi kepada orang-orang yang mau memberi
persembahan.
orang yang setelah menerima pemberian lalu berterima kasih /
bersaksi dengan cara sedemikian rupa sehingga orang yang
memberinya / orang-orang lain mau memberinya lagi!
Kesimpulan:
Kalau saudara bisa memberi kepada orang yang membutuhkan, berilah! Seba-
liknya, kalau saudara memang membutuhkan dan ada orang yang memberi
kepada saudara, terimalah dengan sikap yang memuliakan Tuhan!
-AMIN-
TAMAT
86
DAFTAR ISI
Filipi 1:1-11..........................................................................................1
Filipi 1:12-19........................................................................................7
Filipi 1:20-26......................................................................................13
Filipi 1:27-30......................................................................................18
Filipi 2:1-11........................................................................................23
Filipi 2:12-18......................................................................................28
Filipi 2:19-3:1a...................................................................................34
Filipi 3:1b-16......................................................................................39
Filipi 3:17-4:1.....................................................................................47
Filipi 4:2-3..........................................................................................54
Filipi 4:4-5..........................................................................................61
Filipi 4:6-7..........................................................................................66
Filipi 4:8-9..........................................................................................71
Filipi 4:10-23......................................................................................77
-o0o-
SERI KHOTBAH
SURAT
FILIPI
(REVISED)
oleh:
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.