Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMIAH

KEWAJIBAN NEGARA DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Agus Mulyono, S.H., M.Hum.

Disusun oleh :

1. Andian Achya Dzikriyyah - 211000152


2. Siti Sa’dah Fauziah - 211000142
3. Salma Selviandani - 211000144
4. Sakti Getar Manca - 211000146
5. Sabrina Putri Elizar - 211000151
6. Muhammad Nabiel Fadlilah - 211000155
7. Neng Nida Nurmala - 211000157
8. Bintang Sugara Tarigan - 211000158
9. Nada Kirana Nuraldi – 211000162
10. Reby Muhammad Sidiq - 211000164
11. Anggi Amelia Putri - 211000166
12. Yolanda Fitria - 211000170
13. Hanina Diastiti – 211000175

Kelas D

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PASUNDAN 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 INDETIFIKASI MASALAH....................................................................2
BAB II KEWAJIBAN NEGARA DALAM MELINDUNGI HAM.......................3
2.1 HAK DAN KEWAJIBAN.............................................................................3
2.2 HAK ASASI MANUSIA...............................................................................3
2.3 PENEGAK HAK ASASI MANUSIA...........................................................4
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................6
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................7
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................7
4.2 SARAN..........................................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanggung jawab negara merupakan suatu prinsip fundamental dalam


hukum internasional yang bersumber dari doktrin kedaulatan dan persamaan hak
antar negara. Tanggung jawab negara timbul apabila ada pelanggaran atas suatu
kewajiban internasional untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu, baik
kewajiban tersebut berdasarkan suatu perjanjian internasional maupun hukum
kebiasaan internasional. Dalam Memberikan Perlindungan, Pemajuan Serta
Penghormatan Terhadap Ham Merupakan Kewajiban Negara.[ CITATION Muh11 \l
2057 ]
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah unsur-
unsur negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur
negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk
negara yang bersangkutan. Warga negara memiliki hubungan dan menjadi bagian
dari penduduk suatu negara. Pemahaman yang baik mengenai hubungan antara
warga negara dengan negara sangat penting untuk mengembangkan hubungan
yang harmonis, konstruktif, produktif dan demokratis. Hubungan itu berupa hak
dan kewajiban. Pada akhirnya pola hubungan yang baik antara warga negara
dengan negara dapat mendukung kelangsungan hidup bernegara yang
bersangkutan. Ada pula konsep negara sebagai negara hukum maksdunya ialah
suatu negara dapat dikatakan sebagai negara hukum apabila penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahnya didasarkan oleh hukum.[ CITATION Win191 \l 2057 ]
( buku kewarganegaraan)
Negara hukum juga memiliki hubungan erat dengan Hak Asasi Manusia
serta tidak dapat dipisahkan karena suatu hukum berfungsi untuk melindungi hak
asasi manusia itu, selain itu semua perilaku manusia disuatu negara selalu
berdasarkan hukum. Semua hak terikat oleh hukum dan ada bukti bahwa hukum
yang mengikatnya. Sebagai warga negara kita harus mengetahui pentingnya
hubungan HAM dengan hukum yang mengatur agar dapat terhindar dari
pelanggaran HAM. [ CITATION Riz21 \l 2057 ]

1
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk
pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.

Secara obycktif prinsip perlindungan terhadap HAM antara negara satu


dengan negara lain adalah sama, tetapi secara subyektif dalam pelaksanannya
tidak demikian, artinya pada suatu waktu ada persamaan hakikat terhadap apa
yang sebaiknya dilindungi dan diatur, tetapi pada saat yang bersamaan ada
perbedaan persepsi HAM antara negara yang satu dengan yang lain5 . Keadaan ini
lebih disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan juga perbedaan kepentingan nasional dari masing-masing
negara tersebut. Di negara Indonesia antara masa Orde Baru dan pada era
Reformasi. Pada era reformasi perjuangan untuk penegakan HAM lebih
memberikan harapan. Berbagai upaya baik yang dilakukan pemerintah, organisasi
kemasyarakatan maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (L.SM) meskipun
hasilnya masih jauh dari yang diharapkan bangsa Indonesia, tapi sudah adanya
kemajuan dari masa sebelumnya (Orde Baru) sudah mulai tampak.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


1. Bagaimana pemahaman mengenai hak dan kewajiban saling berkaitan ?
2. Apakah negara melaksanakan kewajibannya dalam perlindungan HAM ?

2
BAB II

KEWAJIBAN NEGARA DALAM MELINDUNGI HAM

2.1 HAK DAN KEWAJIBAN

Secara definitif hak artinya kekuasaan atau wewenang yang dimiliki


seseorang atas sesuatu di luar dirinya (Suria Kusuma, 1986). Kebalikan dari hak
adalah kewajiban yang berarti tugas yang harus dijalankan manusia untuk
mengakui kekuasaan itu. Setiap orang memiliki hak dasar memeluk agama yang
berarti kebebasan dan kewenangan dia untuk menganut suatu agama sedang orang
lain memiliki kewajiban untuk mengakui kewenangan orang tersebut. Hubungan
ini akan terjadi bilamana ada pengakuan yang sama antarmanusia itu sendiri.
(BUKU KWN)

2.2 HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat
pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya dan wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

Berdasar pada pengertian hak asasi manusia, maka ciri pokok dari hakikat
hak asasi manusia adalah (Tim ICCE UIN, 2003) sebagai berikut.

1. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. Hak asasi
manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.

2. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik.

3
3. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai
hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki

hak asasi manusia meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan, yaitu sebagai berikut.

1) Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. Yaitu bahwa
kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. Semua manusia adalah
sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya.

2) Landasan yang kedua dan yang lebih dalam yakni Tuhan menciptakan manusia.
Bahwa semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan
Yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan manusia adalah sama kecuali nanti
pada amalnya (BUKU KEWARGANEGARAAN).

Di dalam suatu negara tentunya terjadi beberapa masalah HAM. Masalah


HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan lebih diperhatikan
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi daripada era sebelumnya. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.
Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam
usaha memperoleh atau pemenuhan HAM pada kita sendiri. ( buku kwn)

2.3 PENEGAK HAK ASASI MANUSIA

Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap HAM disamping


dibentuknya aturan-aturan hukum juga dibentuk kelembagaan yang menangani
masalah yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia, antara lain:

A. Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat


dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Komnas
HAM bertujuan:

4
1. Pengembangkan kondisi yang konduktif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna


perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. (KASUS DIAS)
B. Pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan pengadilan khusus yang beradadi
lingkungan pengadilan umum dan berkedudukan di daerah kabupaten atau kota.
Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi
manusia yang berat. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Pengadilan HAM
berwenang juga memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia
berat yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara yang Republik
Indonesia oleh warga negara Indonesia.

C. Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc dibentuk atas usul dari DPR ber-
dasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden untuk memeriksa dan
memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang beratyang terjadi
sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi manusia.

D. Komisi perlindungan anak Indonesia merupakan lembaga resmi yang


memiliki
kewenangan memberikan mereferensi rujukan, pertimbangan, dan pengawasan
atas penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia. (KASUS DIAS)

( BUKU KWN)

5
BAB III

PEMBAHASAN

Hak merupakan suatu hal yang dapat diperoleh berbentuk kewenangan


atau kekuasaan dalam melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah suatu hal
yang harus dilaksanakan sebelum memperoleh hak. Oleh karena itu Hak dan
Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, sesuai dengan
pendapat prof. dr. notonegoro bahwa hak adalah sebuah kuasa yang wajib
diterima dan tidak bisa terima oleh pihak lain, begitu juga dengan kewajiban
merupakan sebuah beban yang semestinya diberikan oleh pihak tertentu.

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732

Negara telah mengupayakan kewajibannya dalam melindungi hak asasi


manusia warga negaranya. Hal ini terbukti negara telah membentuk lembaga-
lembaga yang berkaitan dengan penegakan dan perlindungan HAM. Dalam
mewujudkan hal tersebut negara telah menengani berbagai kasus, salah satunya
ialah kasus pembumihangusan di Timor Timur tahun 1999 yang telah dijembatani
oleh komnas HAM yang diselesaikan oleh

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/45695-117500-1-SM.pdf

6
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat yang telah sampaikan bahwa


hak dan kewajiban itu saling mengikat dan tidak dapat dipisahkan karena hak
dapat diperoleh bila sudah melaksanakan kewajibanya.

Dapat disimpulkan bahwa negara telah menjalani kewajibannya dalam


penegakkan dan perlindungan HAM warga negaranya, dengan hadirnya lembaga-
lembaga HAM juga berupaya untuk menjembatani setiap masalah HAM yang ada.

4.2 SARAN

Seharusnya negara lebih peka dan tanggap terhadap kasus-kasus


pelanggaran HAM yang masih belum terungkap dan tertangani dengan baik, juga
diperlukannya keadilan dan kepastian hukum. Untuk itu, diperlukan setiap warga
negaranya untuk mentaati dan memperketat arti hukum itu sendiri dengan cara
memberikan pemahaman-pemahaman hukum agar meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap hukum khususnya dalam bidang HAM.

7
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai