Anda di halaman 1dari 23

MATERI KETAHANAN NASIONAL

1. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional merupakan istilah khas Indonesia yang muncul
pada tahun 1960-an. Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa
disebut sebagai national resillience. Dalam terminologi Barat, terminologi
yang kurang lebih semakna dengan ketahanan nasional, dikenal dengan
istilah national power (kekuatan nasional).
Teori national power telah banyak dikembangkan oleh para ilmuwan
dari berbagai negara. Hans J Morgenthau dalam bukunya Politics Among
Nation ia menjelaskan tentang apa yang disebutnya sebagai “The elements
of National Powers” yang berarti beberapa unsur yang harus dipenuhi suatu
negara agar memiliki kekuatan nasional. Secara konsepsional, penerapan
teori tersebut di setiap negara berbeda, karena terkait dengan dinamika
lingkungan strategis, kondisi sosio kultural dan aspek lainnya, sehingga
pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda. Demikian pula
halnya dengan konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yang unsur-unsurnya
mencakup Asta Gatra dan pendekatannya menggunakan Pendekatan Asta
Gatra. Dari sini terlihat jelas bahwa konsep Ketahanan Nasional (National
Resillience) dapat dibedakan dengan konsepsi Kekuatan Nasional (National
Power).
Secara etimologis, istilah ketahanan berasal dari kata dasar “tahan”
yang berarti tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan
tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan
kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna
menjamin kelangsungan hidupnya. Ketahanan sebuah bangsa (persekutuan
hidup manusia) sangatlah penting bagi kelangsungan kehidupan manusia
yang bersangkutan. Ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuannya serta memperkuat daya
dukung kehidupannya. Dengan kata lain kemampuan menghadapi segala
bentuk ancaman yang dihadapinya, sehingga memiliki kemampuan
melangsungkan kehidupannya dalam mencapai kesejahteraan bangsa
tersebut. Konsepsi ketahanan bangsa untuk konteks Indonesia dikenal dengan
nama Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan
Nasional (Lemhanas) pada tahun 1970-an.
Secara konsepsional, ketahanan nasional diartikan sebagai “Kondisi
dinamis suatu bangsa, yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Isinya berupa keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam
maupun luar. Tujuannya untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Adapun inti dari Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan yang
dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang
dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.

2. Gambaran Ketahanan Nasional Indonesia

a. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan
seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan
memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi
kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Di Indonesia persebaran
kebutuhan pokok untuk masyarakat sangat tidak merata,perbedaan harga
tingkat produsen dan konsumen juga cukup besar. Dengan pertimbangan
permasalahan pangan makan kebijaksanaan pangan nasional harus dapat
mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek
penawaran/produksi dan permintaan. Pengelolaan kedua harus mampu
mewujudkan ketahanan pangan nasional yang tangguh menghadapi
segala gejolak.

b. Ketahanan Kesehatan
Permasalahan kesehatan di Indonesia tentu membutuhkan upaya-
upaya untuk berikhtiar dalam melakukan rekonstruksi dalam
pembangunan sistem kesehatan nasional dengan tetap berpegang teguh
dalam merawat nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan. Untuk
mewujudkan serta menunjang akselerasi pencapaian peran strategis
tersebut, diperlukan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan
pilar dari sistem ketahanan nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012 yang menjadi peta jalan dalam
mewujudkan masyarakat sehat dengan derajat kesehatan setinggi-
tingginya. Ketahanan sistem kesehatan sebuah negara secara tidak
langsung sangat dipengaruhi ketahanan sistem kesehatan di daerah.
Indonesia sehat akan tercapai bila terwujud provinsi sehat, provinsi sehat
akan tercapai bila kabupaten/ kota sehat terwujud.
Dalam kerangka inilah dibutuhkan proses rekonstruksi pembangunan
nasional yang menjadikan sistem kesehatan nasional sebagai salah satu
pilar utamanya serta menempatkan kesehatan juga sebagai penopang
utama ketahanan nasional dalam mewujudkan Indonesia Sehat yang
Berdaulat.

c. Ketahanan Harapan Hidup


Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka harapan
hidup masyarakat Indonesia di tahun 2016 yaitu 60,4 tahun untuk pria
dan 63 tahun untuk wanita.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia,
angka harapan hidup masyarakat Indonesia di tahun 2018 yaitu 73,19
tahun pada wanita dan 69,30 tahun pada pria.
Angka ini didapat dari rata-rata angka harapan hidup pada tiap provinsi di
Indonesia yang berjumlah 34 provinsi. Dari 34 provinsi, angka harapan
hidup di provinsi DI Yogyakarta menjadi yang paling tinggi baik untuk
pria maupun wanita pada tahun 2018. Untuk wanita, angka harapan
hidupnya ada di angka 76,65 tahun, sementara pria 73,03 tahun.
Angka harapan hidup masarakat Indonesia ini juga naik dari tahun 2017
baik pada pria maupun wanita. Di tahun 2017, angka harapan hidup pria
ada di usia 69,16 tahun sedangkan wanita di usia 73,06 tahun.
Dengan data tersebut ketahanan harapan hidup manusia bisa dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti stress,olahraga,makan-makanan sehat dan
lain sebagainya. Kita sebagai manusia harus senantiasa menjaga tubuh
kita agar sehat dan bisa dijauhkan dari penyakit yaitu mengubah pola
hidup kita menjadi pola hidup yang sehat.

d. Ketahanan Pendidikan
Merumuskan pendidikan sama kompleksnya dengan merumuskan masa
depan sebuah bangsa. Kesulitan ini telah coba diatasi dengan meramalkan
masa depan yang mungkin(possible future) bagi bangsa kita. Pendidikan
adalah alat paling ampuh,untuk mewujudkan masa depan Indonesia
seperti yang dicita-citakan. Pemimpin Indonesia di masa depan memiliki
tugas yang berat dikarenakan banyaknya permasalahan yang bersifat
paradoksal, misalnya Indonesia adalah besar jumlah penduduknya tetapi
kecil kemandiriannya. Itulah sebabnya Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan gencar menyelenggarakan pendidikan karakter bagi semua
satuan pendidikan, karnea merekalah yang nantinya akan menjadi
pemimpin bangsa.

e. Ketahanan Pekerjaan
Terkait urusan kemudahan berinvestasi dan memperbesar lapangan
pekerjaan demi menggenjot pertumbuhan ekonomi. Usaha pemerintah
memperbesar lapangan pekerjaan lewat omnibus law Cipta Kerja
berhasil, angka pengangguran akan turun signifikan. Dampaknya ialah
daya beli masyarakat bakal meningkat dan akan berimbas positif bagi
aspek sosial-budaya . Sejumlah kritik juga muncul terhadap beberapa
pasal yang dianggap terlalu memberikan kebebasan bagi perusahaan dan
investor asing. Para pengkritik mengkhawatirkan hal ini bisa mengancam
gatra pertahanan-keamanan. pemerintah tak akan segegabah itu
membiarkan pertahanan-keamanan Indonesia teralu longgar bagi asing.
Tujuan baik dari RUU Cipta Kerja untuk menaikkan peringkat daya saing
Indonesia di tingkat dunia dan melakukan akselerasi investasi jelas perlu
kita dukung. Tujuan ini juga sejalan dengan usaha menciptakan lapangan
pekerjaan yang lebih besar demi menyerap bonus demografi. Jika ini
tercapai, ketahanan nasional dari pengaruh ketidakpastian dan
perlambatan ekonomi global bisa terjaga.

f. Ketahanan Tempat Tinggal


Rancangan Undang-undang Ketahanan Keluarga yang saat ini sedang
ramai diperbincangkan publik ternyata juga mengatur soal tempat tinggal
yang layak huni untuk pasangan yang sudah resmi menikah.
Pada Pasal 33 dalam RUU Ketahanan Keluarga juga diatur tanggung
jawab keluarga untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal layak huni
termasuk memiliki ruang tidur yang tetap dan terpisah antara orang tua
dan anak serta terpisah antara anak laki-laki dan perempuan.
Sementara itu, Pasal 36 mengatur agar pemerintah memfasilitasi tempat
tinggal layak huni untuk keluarga dengan memberikan bantuan yaitu
bantuan dana renovasi rumah tidak layak huni, subsidi rumah pertama,
keringanan pinjaman kredit kepemilikan, pembangunan atau renovasi
rumah tidak layak huni, serta penyediaan rumah susun umum dan rumah
bersubsidi yang layak huni.

g. Ketahanan Spiritual
Menurut Nelson (2001:1) Ketahanan fisik, mental, spiritual merupakan
kemampuan seseorang untuk menguasai kemalangan. Seseorang yang
dapat menguasai dan mengatasi kemalangan akan mencapai keberhasilan.

Di samping soal kesehatan fisik yang harus diperhatikan, juga masalah


kesehatan mental spiritual. Berapa pun besar jumlah rakyatnya kalau
mental spiritualnya tidak sehat justru akan merusak ketahanan dari dalam.
Contohnya, berapa banyak uang negara yang hilang di tangan para
koruptor yang secara fisik mereka sehat dan pintar, tapi karena mental
spiritualnya tidak sehat maka negara bisa rusak.
Uang Negara yang seharusnya dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan
warganya, malah digunakan untuk kepentingan sendiri. Betapa banyak
rakyat yang menderita karena ulah mereka. Mereka berpesta di atas derita
dan air mata rakyatnya sendiri.
h. Ketahanan Kedaulatan Negara
Ketahanan nasional suatu negara yang merupakan faktor penting dan
determinan terhadap eksistensi suatu bangsa dan negara yang
bersangkutan. Ketahanan nasional merupakan benteng pertahanan bangsa
dan negara didalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi oleh bangsa dan negara yang bersangkutan, tak terkecuali bagi
bangsa Indoneisia. Hal ini penting, mengingat ketahanan nasional tidak
saja berkaitan dengan aspek keamanan dan ketertiban masyarakat saja,
melainkan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk
aspek penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara.

Basrie (2002) mengemukakan bahwa yang diperlukan untuk dapat


membangun ketahanan nasional adalah unsur - unsur sbb:
1.Ketahanan Individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seorang warga
negara yang sehat jasmani dan rohani.
2.Ketahanan Keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri
dan anak dalam keluarga yang harmonis dalam menciptakan kerukunan
dalam rumah tangga.
3.Ketahanan Wilayah, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di
daerah dengan menciptakan stabilitas wilayah secara sejahtera dan aman.
4.Ketahanan Nasional, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh negara untuk
menciptakan stabilitas nasional.
5.Ketahanan nasional merupakan pendekatan yang utuh menyeluruh atau
komprehensif integral yang mencerminkan keterpaduan antara segala
aspek kehidupan nasional bangsa yang terangkum dalam asta gartra.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan adalah :


*Pembinaan terhadap ketahanan ideologi dilakukan dengan peningkatan
dan pengembangan pengalaman pancasila secara subyektif dan obyektif.
*Pembinaan terhadap ketahanan politik dewasa ini mengarah kepada
sistem politik demokrasi dan budaya demokrasi.
*Pembinaan ketahanan ekonomi diarahkan pada landasan yang bertumpu
pada kekuatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan stabilitas
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jika hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat justru dapat melemahkan ketahanan bangsa
*Pembinaan ketahanan sosial budaya yang perlu dilakukan terutama
dengan meningkatkan pemahaman, kesadaran dan penghargaan terhadap
nilai - nilai budaya bangsa sendiri.
*Pembinaan terhadap ketahanan pertahanan dan keamanan negara,
kepentingan nasional Indonesia yang vital dan permanen adalah tetap
tegak dan utuh NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang -- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
MATERI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

A. Pengertian/definisi politik

B. Secara etimologis,
kata "Politik"
Kehadiran dari bahasa
Yunani, yaitu
C. Politeia . Politeia
berasal dari akarkata
polis dan teia. Polis
mengandung arti
D. kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri,
yaitu negara.
Sedangkan teia
E. mengandung arti
urusan. Dalam bahasa
Indonesia, politik
dalam arti politik
F. memiliki makna
kepentingan umum
warga negara suatu
bangsa. Politik
G. merupakan suatu
rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang
H. digunakan untuk
mencapai tujuan
tertentu yang kita
kehendaki. Politik dan
I. memiliki kebijakan
hubungan yang erat
dan timbal balik.
Politik berikan
J. asas, jalan, Arah,
dan medannya,
sedangkan kebijakan
berikan pertimbangan
K. cara pelaksanaan
asas, jalan, dan Arah
tersebut sebaik-
1
persetujuan .
L. Dalam bahasa
Inggris, politik adalah
suatu rangkaian asas
(prinsip),
M. keadaan, cara, dan
alat yang digunakan
untuk mencapai cita-
cita atau tujuan
N. tertentu Sementara
kebijakan, yang
dalam bahasa
Indonesia
diterjemahkan
O. sebagai percakapan,
adalah penggunaan
pertimbangan-
pertimbangan yang
P. dianggap dapat
lebih menjamin
terlaksananya suatu
usaha, cita-cita atau
Q. tujuan yang
dikehendaki.
R. Secara etimologis,
kata "Politik"
Kehadiran dari bahasa
Yunani, yaitu
S. Politeia . Politeia
berasal dari akarkata
polis dan teia. Polis
mengandung arti
T. kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri,
yaitu negara.
Sedangkan teia
U. mengandung arti
urusan. Dalam bahasa
Indonesia, politik
dalam arti politik
V. memiliki makna
kepentingan umum
warga negara suatu
bangsa. Politik
W. merupakan suatu
rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang
X. digunakan untuk
mencapai tujuan
tertentu yang kita
kehendaki. Politik dan
Y. memiliki kebijakan
hubungan yang erat
dan timbal balik.
Politik berikan
Z. asas, jalan, Arah,
dan medannya,
sedangkan kebijakan
berikan pertimbangan
AA. cara pelaksanaan
asas, jalan, dan Arah
tersebut sebaik-
1
persetujuan .
BB. Dalam bahasa
Inggris, politik adalah
suatu rangkaian asas
(prinsip),
CC. keadaan, cara,
dan alat yang
digunakan untuk
mencapai cita-cita atau
tujuan
DD. tertentu
Sementara kebijakan,
yang dalam bahasa
Indonesia
diterjemahkan
EE.sebagai percakapan,
adalah penggunaan
pertimbangan-
pertimbangan yang
FF. dianggap dapat
lebih menjamin
terlaksananya suatu
usaha, cita-cita atau
GG. tujuan yang
dikehendaki.
HH. Secara
etimologis, kata
"Politik" Kehadiran
dari bahasa Yunani,
yaitu
II. Politeia . Politeia
berasal dari akarkata
polis dan teia. Polis
mengandung arti
JJ. kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri,
yaitu negara.
Sedangkan teia
KK. mengandung arti
urusan. Dalam bahasa
Indonesia, politik
dalam arti politik
LL.memiliki makna
kepentingan umum
warga negara suatu
bangsa. Politik
MM. merupakan suatu
rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang
NN. digunakan untuk
mencapai tujuan
tertentu yang kita
kehendaki. Politik dan
OO. memiliki
kebijakan hubungan
yang erat dan timbal
balik.
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.

Politik (Yunani: Politikos; Arab: ‫سياسة‬, siyasah) (dari bahasa Yunani: politikos,
yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai
hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara
lain:
- politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
- politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara.
- politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
- politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.

Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang
masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang
berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara)
dan πόλις (polis - negara kota).
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan politis, kebijakan. Kata
"politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti
orang-orang yang menekuni hal politik.

Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota.
Turunan dari kata tersebut yaitu:

a. polites berarti warga negara.


b. politikos berarti kewarganegaraan.
c. politike tehne berarti kemahiran politik.
d. politike episteme berarti ilmu politik.
Sedangkan politik secara terminologis dapat diartikan

- Menunjuk kepada satu segi kehidupan manusia bersama dengan masyarakat.


Lebih mengarah pada politik sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan,
memperbesar atau memperluas serta mempertahankan kekuasaan (politics).
Misal: kejahatan politik, kegiatan politik, hak-hak politik.
- Menujuk kepada “satu rangkaian tujuan yang hendak dicapai” atau “cara-
cara atau arah kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu”. Lebih
mengarah pada kebijakan (policy). Misal: politik luar negeri, politik dalam
negeri, politik keuangan.
- Menunjuk pada pengaturan urusan masyarakat dalam segala aspek
kehidupan. Pemerintah mengatur urusan masyarakat, masyarakat melakukan
koreksi terhadap pemerintah dalam melaksanakan tugasnya (siyasah).

B. Pengertian/definisi Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu.

Menurut etimologi Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa
Yunani, stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan
militer' pada zaman demokrasi Athena.

Sedangkan menurut Andrews, bahwa strategi merupakan pola sasaran, tujuan


dan kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang
dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan,
atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.

Kuncoro sendiri mendefenisikan strategi adalah pemimpin bisnis perusahaan


merealisasikan filosofinya. Selanjutnya bahwa strategi seharunya berkaitan
dengan keputusan “besar” yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis,
yakni suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi.
Penekanan pada “pola tujuan dan kerangka kerja” menyatakan bahwa strategi
berkaitan dengan prilaku yang konsisten, maksudnya ketika suatu strategi telah
ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menarik kembali.

Berbeda dengan pendapat David (2006: 17) strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Strategi juga dapat diartikan sebagai tindakan
potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber
daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi dapat
mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khusus untuk
lima tahun dan beriorientasi kemasa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang
multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor
internal yang dihadapi oleh perusahaan.

Menurut Hit, Ireland dan Hoskisson, “ Strategy is an integrated and


coordinated set of commitments and actions designed to exploit core
competencies and gain a competitive advantage.” Termonologi strategi pada 20
mulanya berasal dari literatur mengenai perang. Dalam perspektif itu bisnis
dimaknai sebagai pertempuran dan pesaing adalah musuh, sedangkan pemerintah
berperan membuat dan melaksanakan berbaai aturan (Sampurno 2003: 03).

Sedangkan menurut Milles dan Snow et,.al dalam Kuncoro (2005: 88-89)
mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam menggunakan
strategi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pesaingnya dapat melalui
beberapa strategi diantaranya yaitu:

Strategi Prospektor (Prospector) yaitu strategi yang mengutamakan pada


keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru dan
kesempatan pasar yang baru.

Strategi bertahan (Defender) yaitu perusahaan dengan strategi bertahan


biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya.

Strategi Penganalisis (Analyzer) yaitu merupakan strategi analisis dan


imitasi. Organisasi yang menggunkan strategi ini akan menganalisis ide bisnis
baru sebelum organisasi untuk memasuki bisnis tersebut .

Strategi reaktor yaitu organisasi yang bereaksi terhadap perubahan


lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari
lingkunganya yang memaksa organisasi tersebut untuk berubah.

C. Politik Dalam Negeri Indonesia

Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik


bangsa yang sehat, dinamis, mampu memelihara stabilitas politik berdasarkan
pancasila,UUD 1945 yang menyangkut :

1. Sistem pemerintahan berdasarkan hokum, tidak berdasarkan kekuasaan


bersifat absolut, dan kedaulatan ditangan rakyat, dilakukan sepenuhnya oleh
MPR.
2. Dalam mekanisme politik dimungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar, sehingga tidak antagonis
yang menjurus kepada konflik.
3. Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi
yang hidup dalam masyarakat, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai
pancasila.
4. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat, antar kelompok dan golongan dalam mewujudkan tujuan
nasional

Politik Dalam Negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan


Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:

a. StrukturPolitik

Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan


sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional

b. ProsesPolitik

Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun


kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.

c. BudayaPolitik

Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan


bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan
rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan
disiplinnasional.

d. KomunikasiPolitik

Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-
pimpinan nasional

D. Politik Luar Negeri Indonesia


1. Hubungan politik luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional diberbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, dan
meningkatkan cutra positif Indonesia dan memantapkan persatuan dan kesatuan.

2. Politik luar negeri dikembangkan berdasarkan skala prioritas dalam rangka


meningkatkan persahabatan dan kerja sama antar Negara berkembang, Negara
maju sesuai dengan kemampuan dan kepentingan nasional.

3. Citra positif bangsa Indonesia perlu ditingkatkan melalui promosi,diplomasi


dan lobi internasional, pertukaran pemuda dan kegiatan olahraga.Salah satu
sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
4. Perjuangan bangsa Indonesia di dunia untuk meningkatkan kepentingan
nasional seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi
negatif negara lain, dan hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban


dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.

Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya


tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak
menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.

Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa


yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45

Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang


berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat

Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama


internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif
Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan
ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak
WNI di luar negeri perlu ditingkatkan

E. Gambaran Politik dan Strategi Nasional Indonesia di Era Global


Nasionalisme masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun mulai menipis. Bangsa
Indonesia saat ini berada dalam cengkeraman hegemoni adi daya dalam perang
ekonomi serta kegiatan intelijen yang merancang kekacauan, melumpuhkan
ketahanan ekonomi serta bantuan yang mengikat, ideologi dan budaya yang
merusak generasi generasi muda. Globalisasi dan arus kemajuan teknologi
menjadi ancaman bagi berkembangnya ideologi dan pemahaman yang
bertentangan dengan ideologi negara.

Ketahanan nasional bukan hanya bergantung kepada aspek kekuatan militer,


namun aspek sosial, politik, budaya dan ekonomi harus kuat untuk menjadi
pendorong ketahanan nasional. Aspek Sosial, ekonomi, politik, pertahanan
menjadi aspek penting yang harus pahami oleh generasi muda. Trigatra yang
meliputi aspek demografi, geografi Indonesia menjadi pengetahuan dan wawasan
akan menjadi banteng nasionalisme. Gerakan radikalisme kanan dan kiri
merupakan sebuah ancaman nyata bagi ideologi negara. Sikap primordialisme
ras menjadi potensi pemicu konflik dan ancaman bagi keberagaman di Indonesia.
Namun, globalisasi dapat dimanfaatkan menjadi sarana untuk menggali ilmu dan
wawasan kebangsaan bagi generasi muda. Globalisasi harus diimbangi dengan
sikap nasionalisme generasi muda. Rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan
akan menjadi banteng pengaruh paham dan ancaman yang yang menyebar
melalui globalisasi dan informasi.

Kesejahteraan dan benang merah rasa nasionalisme bahwa aku bangga menjadi
bagian dari bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir (1996). Perkembangan Ideologi-ideologi Dunia dan Ketahanan Nasional, dalam
Ichlasul Amal dan Armaydi Armawi. Sumbangan Ilmu Sosial Terhadap Konsepsi
Ketahanan Nasional. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Sumarsono,dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2001

Mardenis. 2010. Ketahanan Nasional. Dimuat dalam fkunand 2010.

Sunardi. 1997. Teori ketahanan nasional. Jakart. HASTANAS

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kaelan. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Rachmat,Muchjidin.2013.Perspektif Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di


Indonesia. Dalam Ariani,Suradisastra, Sutrisno,Hendayana, Suparno dan Pasandaran
(editor) Diversifikasi Pangan dan Transformasi Pembangunan Pertanian.Halaman 303 -
325. IAARD Press.

Anda mungkin juga menyukai