Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH SENI

BUDAYA “SENI
RUPA”

Kelompok 2
XI MIPA 1
Afita Azalia Rahmawati (01)
Emas Da’i Ashshiddiiqi (09)
Laily Nailul Muna(17)
Nadhira Shafa Anindya (23)

SMAN 1 PACITAN
Jalan Letjen Suprapto 49, Pacitan Tahun Pelajaran 2017/2018

0
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah tugas seni budaya dengan judul “Makalah Seni Budaya Seni Rupa” Disusun untuk
memenuhi tugas seni budaya pada semester genap, juga sebagai sarana untuk penambah
wawasan dalam materi seni rupa

Disusun oleh :
Kelompok 2 :

Nama Anggota Kelompok No Tanda Tangan

1. Afita Azalia Rahmawati 01

2. Emas Da’i Ashshiddiiqi 09

3. Laily Nailul Muna 17

4. Nadhira Shafa Anindya 23

Setelah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :
Sebagai

Oleh :
Guru Seni Budaya XI MIPA 1

Luki Prabuntoro, S.Pd

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sesuai dengan
sistematika dan bimbingan yang telah diberikan dalam mata pelajaran seni budaya selama ini.

Makalah ini berisi tentang penjelasan lengkap seputar seni rupa. Diawali penjelasan mengenai
seni. Cabang-cabang seni hingga mencakup seni rupa hingga pembagiannya, dan yang terakhir
mengenai apresiasi seni. Kami juga menyertakan gambar untuk memerjelas ilustrasi dari
penjelasan berbagai materi.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Seni Budaya pada semester 2
ini. Sekaligus sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai seni rupa, yang selama ini
materi pembelajarannya terbatas pada buku pelajaran.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Luki Prabuntora selaku guru Seni Budaya kelas XI
MIPA 1, yang telah banyak memberikan dukungan moral serta bimbingan terhadap kami dalam
menyelesaikan makalah yang dipergunakan sebagai tugas akhir seni budaya semester genap ini.
Selain itu, terimakasih pula pada teman – teman yang telah memberikan dukungan dan support
pada saat pembelajaran Seni Budaya di kelas.

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan pada makalah ini, meliputi kekurangan penulisan
kata dan sebagainya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat
diperlukan dalam penyempurnaan makalah ini.

Sekian dan terimakasih.

Pacitan, 14 Februari 2018

Penulis

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

1. Cover....................................................................................................................... -
2. Halaman Pengesahan....................................................................1
3. Kata Pengantar..............................................................................2
4. Daftar Isi.......................................................................................3
5. BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.....................................................................................................4
b. Rumusan Masalah................................................................................................4
c. Tujuan..................................................................................................................4
6. BAB 2 WAWASAN SENI
a. Pengertian Wawasan Seni....................................................................................5
b. Pengertian Seni
1. Pengertian Seni Secara Umum.......................................................................6
2. Pengertian Seni Menurut Para Ahli...............................................................6-7
c. Fungsi Seni
1. Fungsi Individual.............................................................................................7
2. Fungsi Sosial....................................................................................................8
d. Tujuan Seni..........................................................................................................8-9
e. Cabang-Cabang Seni............................................................................................9-10
7. BAB 3 SENI RUPA
a. Pengertian Seni Rupa...........................................................................................11
b. Cabang-Cabang Seni Rupa
1. Seni Rupa Murni (Fine Art)............................................................................11-13
2. Seni Terapan (Applied Art)............................................................................13-15
3. Seni Kriya.......................................................................................................15-17
c. Pembagian Karya Seni Rupa................................................................................17-18
d. Unsur Unsur Seni Rupa.......................................................................................18-19
e. Prinsip Prinsip Seni Rupa....................................................................................19-20
f. Aliran Seni Rupa..................................................................................................21-24
8. BAB 4 APRESIASI SENI
a. Pengertian Apresiasi Seni......................................................................................25
b. Terbentuknya Apresiasi Seni.................................................................................25
c. Tujuan Apresiasi Seni............................................................................................25
d. Sikap dalam Apresiasi Seni...................................................................................26
e. Kegiatan Apresiasi Seni........................................................................................26-27
9. BAB 5 PENUTUP
a. Kesimpulan............................................................................................................28
b. Saran......................................................................................................................28
10. Daftar Pustaka............................................................................................................29

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak berabad-abad lamanya, sejak peradaban kehidupan manusia mulai berlangsung,
seni sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, dalam segala keperluan. Seni bahkan
sudah dikenal sebelum manusia mengenal tulisan. Hal itu dibuktikan dengan temuan lukisan
berupa jejak telapak tangan manusia di dinding-dinding gua, juga berupa alat-alat serpih yang
digunakan sebagai penunjang kehidupan manusia di masa lalu.
Dalam pengertian secara umum, seni atau kesenian merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga seni benar-benar memiliki peran
yang sangat penting dalam perkembangan peradaban. Semua bukan semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Namun, juga sebagai penambah nilai estetik dalam berbagai benda
dan keperluan lainnya. Seni yang beraneka ragam, misalnya seni rupa, seni musik, seni tekstil,
dan lainnya tentunya mempunyai nilai keindahan tersendiri, sehingga seni juga disebut sebagai
alat atau media untuk mengungkapkan keindahan.
Salah satu cabang dari seni adalah seni rupa. Seni rupa merupakan seni dua dimensi / tiga
dimensi yang berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua jenis yaitu, seni rupa murni dan seni
rupa terapan. Seni rupa murni hanya bertujuan untuk dilihat keindahannya, misalnya lukisan
dan patung, sedangkan seni rupa terapan selain dilihat keindahan juga dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya meja ukir. Keseluruhan dari seni dan cabang-cabangnya
walaupun memiliki fungsi atau guna yang berbeda, tapi tetap memiliki nilai keindahan yang
universal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh wawasan seni terhadap pembuatan karya seni?
2. Bagaimana pembagian seni sesuai dengan pengertiannya?
3. Bagaimana perkembangan seni rupa sesuai dengan fungsinya?
4. Bagaimana kegiatan yang dilakukan dalam mengapresiasi seni?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh wawasan seni terhadap pembuatan karya seni.
2. Mengetahui pembagian seni sesuai dengan pengertiannya.
3. Mengetahui perkembangan seni rupa sesuai dengan fungsinya.
4. Mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam mengapresiasi seni.

4
BAB 2
WAWASAN SENI

A. Pengertian Wawasan Seni

Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang


terhadap kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau tolok
ukur dalam membicarakan kesenian, karena itu juga merupakan pemahaman dan penghayatan
kita dalam menilai karya seni. Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan
pandangan yang berbeda dalam menghadapi kesenian pada umumnya dan pendidikan kesenian
pada khususnya.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan dan rasa seni yang bisa
dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia manusia,
semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
dikelilingi oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak
disadari sebagai aktifitas berkesenian.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa kepekaan yang sama terhadap keindahan.
Demikian juga bagi guru dan peserta didik. Adapun yang membedakannya hanyalah kadar
kepekaannya. Apabila kadar kepekaan terhadap rasa keindahan tinggi, maka seseorang dapat
memberikan tanggapan penghargaan yang lebih dari yang lain. Kepekaan rasa terhadap
keindahan ini bisa dilatih oleh guru dan peserta didik dengan mewujudkannya ke dalam bentuk
karya seni, yaitu; melalui sentuhan-sentuhan indrawi dan kepekaan rasa yang dimiliki.
Pendidikan kesenian di sekolah umum pada dasarnya adalah mendorong, memotivasi dan
mengarahkan siswa untuk mampu :
 Mengamati, pementasan; tari, musik, teater atau pameran. Misalnya, menyaksikan
pementasan teater melalui tayangan atau menontonnya langsung di tempat pertunjukan.
 Menanyakan, pementasan; tari, musik, teater atau pameran. Misalnya, menanyakan
struktur dramatik, plot (alur cerita), Karakter, setting peristiwa dari lakon yang
disaksikan.
 Mencoba, pementasan; tari, musik, teater dan pameran. Misalnya, menafsirkan makna
dari lakon yang dipentaskan. Baik makna yang tersurat maupun makna yang tersirat.
 Menalar, pementasan; tari, musik, teater atau pameran. Misalnya, menbandingkan
tayangan cuplikan adegan teater dan menyimpulkan pengertian teater berdasarkan
adegan yang ditayangkan.
 Menyajikan, pementasan; tari, musik, teater atau pameran. Misalnya, tentang pengertian
teater secara lisan dan tertulis sebagai materi diskusi kelompok di kelas, dan guru
bertindak sebagai moderator.

5
B. Pengertian Seni
1. Pengertian Seni Secara Umum
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur
keindahan dan mampu membangkitkan perasaan dirinya sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan definisi ini seni adalah produk keindahan, di mana manusia berusaha menciptakan
sesuatu yang indah dan dapat membawa kesenangan. Istilah seni berasal dari bahasa
"sansekerta" yaitu sani yang diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat dengan
upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni berasal dari
bahasa Belanda "genie" dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya kemampuan
luar biasa yang dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal dari kata
"art" yang berarti artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu. Dari banyak
arti seni, dan semakin berkembangnya zaman membuat banyak para ahli mengemukakan
pendapatnya mengenai definisi seni.
Jika memerhatikan bentuk seni tradisional, keindahan seni dapat terlihat dengan jelas :
seperti seni karawitan adalah campuran suara atau suara yang indah, kayu ukiran di rumah yang
berfungsi sebagai hiasan serta menambah pemandangan semakin menarik. Tetapi ketika kita
menghadapi seni modern, tidak mustahil bahwa kita akan berhadapan dengan sesuatu yang
sama sekali tidak indah dan menyenangkan

2. Pengertian Seni Menurut Para Ahli


a. Pengertian Seni Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles seni merupakan peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.

Penjelasan:
Aristoteles menjelaskan dan memaparkan bahwa seni sejatinya adalah sebuah peniruan
terhadap alam yang memiliki sifat tepat guna atau ideal, sesuai dengan proporsi alam.
Akan tetapi pendapat ini bisa menampik kekuatan seni yang sejatinya bisa diekspresikan
bahkan jika sebuah karya tersebut adalah hanya dimiliki oleh imajinasi seseorang dan bersifat
tidak mungkin.

b. Pengertian Seni Menurut J.J Hogman


Seni adalah sesuatu yang memiliki unsur ideas, activities, dan artifact.

Penjelasan:
Seni menurut J.J Hogman memiliki tiga poin atau tiga pilar utama, yaitu ideas, activities, dan
artifact. Ideas bisa diartikan dengan wujud seni sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Sedangkan activities
dapat diartikan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
berkesenian. Dan terakhir artifact dapat diterjemahkan sebagai wujud seni melalui hasil karya
yang dihasilkan oleh manusia.

c. Pengertian Seni Menurut Alexander Baum Garton


Menurut Alexander Baum Garton seni adalah keindahan dan seni ialah tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

Penjelasan:
Alexander Baumgarton Lahir di Berlin, Jerman, dan merupakan anak ke-5 dari 7
bersaudara. Menurut Alexander Baumgarton yang merupakan filsuf Jerman yang hidup di
tahun 1700-an, seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat
merasa

6
dalam kebahagiaan. Alexander Baumgarton dikenal sebagai orang yang pertama kali
menggunakan kata “estetika” di tahun 1735.
Alexander Baum Garton menyatakan bahwa seni adalah sebuah keindahan yang akan
menghubungkan seorang penikmat seni menuju perasaan bahagia atas dasar keterikatan
emosional dari penciptaan sebuah karya seni.

d. Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa menurutnya seni merupakan segala perbuatan manusia
yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

Penjelasan:
Tokoh intelektual Indonesia sekelas ki Hajar Dewantara menjelaskan dengan detai bahwa
seni adalah suatu tindakan atau aktifitas dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang
bermula dari perasaan, yang diidentikkan dengan perasaan yang indah-indah yang akhirnya
dapat dan sampai ke jiwa dan memiliki pengaruh emosional terhadap perasaan yang
ditimbulkan dari melihat atau mendengar sebuah seni.
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan masyarakat Indonesia ketika ada pada
jaman Penjajahan kompeni Belanda. Ki Hajar lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Kota
Yogyakarta, yang kemudian hari kelahirannya itu diperingati oleh masyarakat Indonesia
sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara yang sering disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional punya
definisi khusus mengenai seni. Menurutnya seni adalah hasil keindahan yang dapat
menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Oleh karenanya menurut Ki Hajar
Dewantara, perbuatan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah dapat dikategorikan
sebagai seni.

e. Pengertian Seni Menurut Nuning. Y. Damayanti


Dra.Nuning Y.Damayanti menggapngap seni pada mulanya ialah proses dari manusia, dan oleh
karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreatifitas manusia.

Penjelasan:
Dra.Nuning Y.Damayanti menjelaskan kesenian sebagai yang dahulu hanya sebuah proses
dalam kehidupan manusia yang memiliki kesamaan kedudukan dengan ilmu. Saat ini kemudian
menganggap seni sebagai bahan dari ekspresi dari keratifitas yang dihasilkan oleh manusia.

Kesimpulan dari Kelompok 2:


Dari pengertian seni oleh beberapa ahli di atas, kami menyimpulkan bahwa seni adalah suatu
keindahan yang dihasilkan dari proses peniruan alam yang memiliki unsur ideas, activities, dan
artifact serta memiliki tujuan positif berupa menggerakan jiwa perasaan manusia.

C. Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Fungsi Individual adalah seni dapat dinikmati dan bermanfaat bagi individu. Manusia sebagai
individu terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual dibagi menjadi dua, yakni:
 Fungsi pemenuhan kebutuhan secara fisik adalah fungsi yang banyak dipenuhi
melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti busana, perabot, rumah,
musik senam dan sebagainya.
 Fungsi pemenuhan kebutuhan secara psikis/emosional adalah fungsi yang dipenuhi
melalui seni murni baik dari segi pembuat/penggubah, maupun konsumen penikmat.
Contohnya, lukisan, novel, musik, tari, film dan sebagainya.

7
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan
kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial
antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya adalah kaligrafi, busana
muslim-muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan untuk sebuah upacara
pernikahan, kelahiran, dan kematian, dan lain-lainnya. Contohnya gamelan yang
digunakan dalam upcara ngaben di bali (gamelan gambang, luwang, dan angklung).
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena
dilakukan dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang
memiliki nilai pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan
disiplin. Karya-karya seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku
pelajaran, poster, alat peraga IPA, dan film ilmiah/dokumenter.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan, guna
memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang orang,
dan seni teater maupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi / Hiburan
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak
untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa
kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya
bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi Guna
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media
ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah
ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic maupun
medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien).
Terbukti musik telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan
psikologis trauma suatu kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik
menghasilkan gelombang alfa yang dapat menenangkan dengan merangsang sistem
limbic jaringan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.

D. Tujuan Seni
Tujuan dari seni adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Ekspresi
Pembuatan seni untuk tujuan ekspresi adalah pembuatan seni semata mata untuk pemenuhan
kepuasan batin penciptanya, ungkapan ekspresi, gagasan atau pandangan hidup. Ekspresi

8
seniman dituangkan secara bebas dalam karya, sebab tidak ada syarat tertentu yang
membatasinya. Penikmatnya lebih ditekankan pada pesannya dari pada fungsinya.
2. Tujuan Komersial
Pembuatan karya seni untuk tujuan komersial adalah pembuatan karya seni yang
memerhitungkan aspek untung rugi sebagai bahan pertimbangannya
3. Tujuan Ritual
Pembuatan karya seni untuk tujuan ritual adalah pembuatan karya seni yang dipergunakan
untuk keperluan keagamaan atau yang berkaitan dengan masalah keagamaan.

E. Cabang-Cabang Seni
Oswald Kulpe membagi cabang – cabang seni menjadi:
1. Seni Audio (Auditory Art)
Seni audio merupakan seni yang dapat dinikmati melalui indra pendengaran, dalam
perkembangannya seni audio atau auditory art dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:
 Seni Musik : Seni musik adalah seni yang dapat dinikmati melalui nada, misalnya
musik instrumental dari alat tunggal seperti piano dan biola, atau juga musik
instrumental dari gabungan dari beberapa alat musik seperti pada pertunjukan orkestra.
 Seni Sastra : Seni satra adalah seni yang dapat dinikmati melalui keindahan kata dan
bahasa, misalnya pada pembacaan puisi atau pementasan drama.
 Seni Suara : Seni suara merupakan seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata,
misalnya pada karya lagu, musikalisasi puisi, atau tembang.
2. Seni Visual (Visual Art)
Seni visual atau visual art adalah seni yang dinikmati melalui indra penglihatan (mata). Seni
visual dibagi menjadi dua, yaitu seni dua dimensi dan seni tiga dimensi.
 Seni Dua Dimensi : Seni dua dimensi meliputi seni dua dimensi tanpa gerak seperti
karya seni rupa (lukisan, gambar), dan juga seni dua dimensi dengan gerak seperti seni
sinematografi.
 Seni Tiga Dimensi : Dalam seni tiga dimensi juga dapat dibedakan menjadi seni tiga
dimensi tanpa gerak seperti patung, pahatan, dan seni tiga dimensi dengan gerak seperti
seni tari dan pantomim.
3. Seni Audio Visual (Auditory Visual Art)
Seni audio visual atau auditory visual art merupakan seni yang dapat dinikmati oleh indra
pendengaran sekaligus indra penglihatan. Seni audio visual dapat dibagi menjadi berikut
 Seni Tari, seni yang menampilkan keindahan perpaduan antara gerak dan nada.
 Seni Drama, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, kata, dan visual.
 Seni Opera, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, nada, dan visual.

Melalui perkembanganya, cabang-cabang seni mulai dilihat berdasarkan penikmatanya, dibagi


kedalam lima cabang, sebagai berikut :
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan seni dua dimensi / tiga dimensi yang berdasarkan fungsinya terbagi
menjadi dua jenis yaitu, seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni hanya
bertujuan untuk dilihat keindahannya, misalnya lukisan dan patung, sedangkan seni rupa
terapan selain keindahan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya meja ukir.
Unsur – unsur seni rupa di antaranya adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna,
tekstur, dan gelap terang. Dalam pembuatannya, seni rupa memiliki beberapa prinsip
diantaranya kesatuan, keselarasan, penekanan, irama, gradasi, proporsi, keserasian, komposisi,
keseimbangan, dan aksentuasi.

9
2. Seni Tari / Gerak
Seni tari merupakan seni tiga dimensi yang berdasarkan pada gerak tubuh manusia. Tari
adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang
diperhalus melalui estetika. Seni tari dibagi menjadi seni tari klasik, kreasi baru, tradisional,
dan modern. Kini banyak lahir seni tari kreasi baru seperti break dance, capoera, shuffle, dll.
Unsur – unsur tari dibagi menjadi dua yaitu, pertama unsur keindahan tari diantaranya
gerak, iringan internal-eksternal, tata rias dan busana, tema, tempat dan panggung. Kedua unsur
penilaian tari di antaranya wiraga, wirama, dan wirasa.
3. Seni Suara / Vocal / Musik
Seni musik merupakan cabang seni yang menggunakan media bunyi sebagai sarana
pengungkapan ekspresi senimannya. Kata musik dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan
dari Bahasa Inggris music atau Bahasa Belanda muziek. Menurut para ahli sejarah, kata musik
berasal dari sekumpulan nama dewi kesenian bangsa Yunani Purba, yaitu musae. Musik pula
terbagi menjadi banyak jenis, di antaranya musik klasik, tradisional, kasidah, blues, jazz, rock,
pop, dan R&B.
Unsur – unsur dalam seni musik terdiri dari dua unsur, yaitu vocal dan instrumen. Vokal
adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia sedangkan instrumen adalah nada-
nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
4. Seni Sastra
Seni sastra merupakan seni yang lahir dari gagasan / ide manusia yang dituangkan dalam
bentuk tulisan. Dalam kamus besar berbahasa Indonesia, Sastra berarti mengarahkan, mengajar,
memberikan petunjuk, atau instruksi. Sedangkan Fananie mengatakan bahwa sastra adalah
karya seni yang merupakan ekspresi kehidupan. Macam-macam seni sastra diantaranya adalah
puisi, cerpen, pantun, prosa, sajak, novel, dan sebagainya.
Unsur-unsur sastra terdiri dari pikiran, perasaan, pengalaman, ide-de, semangat,
kepercayaan, dan ekspresi. Seni sastra menonjolkan pemilihan bahasa yang digunakan untuk
mengungkapkan maksud si penulis.
5. Seni Teater / Drama
Seni teater merupakan seni yang paling kompleks, karena dalam visualisasinya ia
menggabungkan cabang seni lainnya. Macam-macam teater diantaranya teater lama, komedi,
baru, dan sendratasik (seni drama dan musik).
Unsur-unsur teater diantaranya adalah naskah/skenario, pemain, sutradara, properti,
penataan, dan penonton.

10
BAB 3
SENI RUPA

A. Pengertian Seni Rupa


Seni rupa merupakan cabang seni dimana kesenian ini membentuk sebuah karya seni
dengan media yang bisa ditangkap dengan indra pengelihatan (mata) dan dirasakan dengan
indra perabaan. Kesan seperti ini dibuat melalui penciptaan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan.
Seni rupa juga merupakan sebuah seni yang cara pengungkapanya diwujudkan dalam
bentuk rupa dengan unsur-unsur yang telah disebutkan sebelumnya. Seni rupa sering dianggap
sebagai bentuk realisasi dari sebuah imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam
sebuah karya dalam berkesenian, sehingga memotori bagi para seniman bahwa dalam berkarya
seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi.
Seni rupa adalah bagian dari kesenian maupun seni budaya yang tidak bisa dipisahkan.
Dalam kesenian, ada seseorang yang berperan sebagai kreator atau pembuatan seni dan
sebaliknya ada juga yang berperan sebagai apresiator atau bisa juga kita sebut sebagai orang
yang memberikan apresiasi atau dengan kata lain sebagai pemberi penghargaan terhadap suatu
karya seni yang di hasilkan oleh seorang seniman atau kreator.
Secara kasar terjemahan dari seni rupa dalam bahas Inggris adalah fine art. Namun sesuai
dengan perkembangan dunia berkesenian modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada
pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke
dalam bahasa visual art.

B. Cabang-Cabang Seni Rupa


Cabang-cabang seni rupa adalah sebagai berikut :
1. Seni Rupa Murni (Fine Art)
Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi
dari kesenian yang dibuat, tetapi lebih mempertimbangkan dan mengutamakan fungsi
keindahan atau estetika. Fungsi dari seni rupa murni adalah sebagai hiasan atau untuk sekedar
memenuhi kepuasan batin akan estetik. Dan berikut adalah contoh dari seni rupa murni.
a. Seni Lukis
Seni Lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa.
Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis merupakan sebuah
pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah
kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek
tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film
di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa
memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Dewasa ini banyak sekali seniman-seniman yang sangat berbakat di Indonesia yang
memiliki bakat melukis yang luar biasa, banyak tokoh-tokoh seniman lukis yang sangat
berprestasi akan hasil karyanya Seni lukisa juga saat ini berkembang dan tidak hanya sebagai
pemuasan kebutuhan akan estetika akan tetapi lukisan juga bisa dilihat sebagai kelas sosial atau
gengsi dari kolektornya, dari hal tersebut sekarang ini lahir fenomena lukisan-lukisan yang
dijual dengan harga selangit.

11
b. Seni Grafis
Seni grafis merupakan salah satu cabang seni rupa yang
proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya
di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu
menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini
yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal
sebagai ‘impression’. Lukisan atau drawing, di sisi lain,
menciptakan karya seni orisinil yang unik.
Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara
teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan
adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan
untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang
digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni
orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah
edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk
menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
c. Seni Patung
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya
berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat,
modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan
cetakan). Patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia yang
diwujudkan dengan membuat bentuk visual melalui media tiga
dimensi untuk tujuan pemuasan kebutuhan estetika. Patung biasa
ditemukan di candi, di taman-taman, lobi sebuah gedung,
persimpangan jalan, dan lain- lain. Pada umumnya seniman patung
banyak menghasilkan karya- karya yang berbentuk objek manusia,
hewan dan makhluk-makhluk
mitologi.
d. Seni Instalasi
Seni instalasi adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah
benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran akan makna tertentu. Pada
umumnya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat
kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual
merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-
elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran)
sebagai konsepsi akhir dari olah rupa
e. Seni Keramik
Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah
material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat
tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula
kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan
produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik
tertua yang pernah ditemukan.
Banyak sekali kerajinan keramik yang merupakan seni rupa
murni seperti contohnya gucci atau piring keramik yang memiliki
nilai seni yang dianggap sangat tinggi, biasnya kerajinan seni
kramik misalnya sebuah piring akan tidak digunakan sebagai alat untuk makan akan tetapi
lebih kepada penggunaanya sebagai pajangan yang memperkuat nilai estetika dari kesenian
tersebut. Di Indonesia, khususnya di kota Jakarta ada museum khusus yang memfokuskan
koleksinya pada keramik dan seni rupa, museum tersebut terdapat di wilayah wisata kota tua
jakarta disebut Museum Seni Rupa dan keramik Jakarta Barat.

12
f. Relief
Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan yang ditampilkan dalam bentuk tiga
dimensi (tri marta) diatas bidang dua dimendi (dwi marta). Relief biasanya terdapat di tugu
peringatan dan candi-candi seperti contohnya relief penuh makna yang terdapat di candi
Borobudur dan Candi Prambanan. Relief pada umumnya berisi dioramadan memiliki sejarah
yang sangat tinggi.
g. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang
terdapat pada bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau di gayakan sehingga memiliki
nilai seni dan estetika tersendiri. Berbagai aksara dan huruf bisa dikreasikan sebagai seni
kaligrafi seperti huruf arab, aksara jawa, aksara jepang, dan lain-lain. Akan tetapi di Indonesia
tulisan arab sangat mendominasi dengan penamaan kaligrafi.
h. Mosaik
Mosaik adalah seni merangkai pecahan atau potongan kecil bongkahan batu, keramik,
atau kaca. Seni mosaik sering ditemukan di gereja atau arsitektur romawi. Seni ini sangat
bernilai tinggi, karena nilai estetikanya dibuat dengan penggabungan yang indah melalui objek-
objek kecil yang kemudian menjadi karyaseni yang luar biasa.
i. Ukiran
Ukiran adalah seni memahat batu atau kayu menjadi
bentuk yang diinginkan. Ukiran pada umumnya sering
dijumpai berbentuk sebuah bunga dan makhluk hidup
lainnya. Ukiran sering dijadikan hiasan di rumah rumah
mewah untuk menambah kesan artsy dari hunian maupun di
gedung-gedung bertema seni. di indonesia sendiri seni ukir
memiliki motif seni ukir nusantara yang sangat kaya akan
keberagaman.

2. Seni Terapan (Applied Art)


 Desain
Desain adalah salah satu cabang dari seni rupa yang lebih menitik beratkan fungsi dan
kemudahan dalam menjalankan produksinya. Istilah desain serng dikaitkan dengan suatu
penyusunan polaatau rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu bendabuatan. Dengan
kata lain desain adalah suatu rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan suatu
hasil karya yang nyata. Syarat pembuatan desain yang baik adalah desain yang mudah
dimengerti dan mudah untuk dikerjakan dengan jelas.
Dalam seni rupa desain terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah arsitektur, desain
grafis, dan desain industri. Dan berikut merupakan penjelasan yang lebih meyeluruh mengenai
contoh-contoh desain yang termasuk dalam seni rupa.
a. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang
bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur
lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Dalam dunia arsitektur, ada tiga unsur dasar yang membangun arsitektur yang pertama
adalah strenght (kekuatan), yang kedua adalah beauty (keindahan), dan yang ketiga adalah
convenience (kenyamanan) yang nantinya akan mempengaruhi efek estetis dari suatu
bangunan. Arsitek juga erat hubunganya dengan istilah perancangan.

13
Perancangan yang dimaksudkan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir
dengan mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai
kenyataan fisik. Dalam bidang teknik, hal ini masih menyangkut suatu proses dimana prinsip-
prinsip ilmiah dan alat-alat teknik seperti matematika dan komputer dipakai, juga bahasa.
Dalam menghasilkan rancangan yang jika direalisasikan akan memenuhi kebutuhan manusia.
b. Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual
yang menggunakan gambar untuk menyampaikan
informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain
grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil
abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain
grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis desain lainnya, disain grafis dapat
merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang,
produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni
disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya
tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Desain grafis juga merupakan suatu bentuk seni lukis (gambar) ilmu terapan yang dapat
memberikan kebebasan kepada seniman penciptanya untuk memilih, menciptakan, atau
mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis diatas sebuah permukaan dengan
tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Desain grafis sendiri pada
umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
c. Desain industri
Desain industri adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam
menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi
tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau
gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai
untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
d. Desain Interior
Desain Interior adalah ilmu yang memperlajari
perancangan suatu karya seni yang ada didalam suatu
bangunan dan digunakan untuk memecahkn masalah
manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didasarkan
pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat
menciptakan suatu lingkungan binaan besertaelemen-elemen
pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga
kualitas kehidupan manusiayang berada didalamnya
menjadi lebih
baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu
bangunan. Misalnya sebagai contoh adalah rancangan interior tetap, bergerak, maupun
dekoratif yang bersifat sementara.
Banyak yang menghubungkan bahwa desai interior adalah sama dengan arsitek, akan
tetapi terdapat perbedaan didalamnya. Desain interior sendiri adalah sebuah perencanaan tata
letak dan perancangan ruang didalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar
manusia akan naungan dan perlindungan, disamping itu sebuah desain interior juga
mempengaruhi pandangan, suasana hati, dan kepribadian penghuni. Oleh karena itu, tujuan dari
perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengcahayaan yang estetis dan peningkatan
psikologi ruang interior.
Dari hasil penjabaranya, dapat disimpulkan bahwa desain interior adalah seni dan ilmu
untuk memahami kebiasaan manusiadidalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan
ruangyang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek.

14
e. Desain eksterior
Desain eksterior adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan
masyarakat akan keindahan diluar ruangan,atau sering di sebut pertamanan, seperti taman rumah, taman
hotel, gazebo, taman atap, taman kota dan sebagainya.

f. Desain Busana
Desain busana adalah rancangan sebuah busana sebelum dibuat, jadi sebelum melalui
proses pembuatanya sebuah karya busana akan dibuat desainya terlebih dahulu, desain busana
yang akan dibuat harus sesuai dengan keadaan seseorang yang notabene adalah calon pemakai
dari busana yang dibuat. Hal ini bertujuan agar jika proses pembuatan sudah diselesaiakan
pemakai akan merasa nyaman dan tampak pas dan serasi.
g. Desain produk
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan
kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya,
seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran,
perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan
anak, bahkan perkakas pertukangan.

3. Seni Kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti
‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti
khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni”.
Secara garis besar fungsi seni kriya memiliki kegunaan atau fungsi utama sebagai hiasan
atau dekorasi, benda terapan yang siap pakai, dan juga sebagai mainan. Bentuk-bentuk dari seni
kriya di nusantara juga sangat beragam , tidak sedikit pembuatanya berbahan alami. Dari
beragam hiasan tersebut masih ada banyak kerajinan tradisional yang dibuat dengan penuh
dasar seni dan juga sebagian untuk mengembangkan tuntutan pasar.
a. Kriya tekstil
Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar
kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan
mencakup dengan aneka jenis kain yang cara
pembuatanyabaik dengan cara diikat, ditenun, dpres, dan
masih banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya kain
terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk
menghasilkan benang yang

15
panjangdan selanjutanya ditenun atau dirajut gara menghasilkan kain berupa barang jadi.
Tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun. Barang-barang tekstil
meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian,
perlengkapan rumahtangga dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan
berbagai karya seni kriya atau seni terapan yang berkaitan atau menggunakan bahan tekstil,
antara lain : segala bentuk rancangan tenun, rancangan pakaian, rancangan motif dan rancangan
barang-barang rumah tangga dan asesoris, batik, aksesori misal bando, pita, kipas, tas tangan,
perlengkapan rumah tangga dan hiasan ruangan misalnya taplak meja, kain korden, hiasan
dinding, serbet makan, celemek, sarung bantal, sprei dan sebagainya.
b. Kriya kayu
Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan
dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati,
mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya
mebel, relief dan lain-lain.
Kriya kayu juga merupakan suatu jenis kriya yang
dalam pembuatanya selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan
menggunkan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau
tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda
kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
c. Kriya keramik
Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan
bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian
rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga
menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang
indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik
slabatau lempeng, putar/throwing, pilin, dan cetak tuang.
Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik diantaranya
adalah Bandung, Jepara, Cirebon, Majalengka, Malang,
Purworejo, Banjar negara, dan Sulawesi Selatan.
d. Seni Kriya Logam
Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah
logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. Logam
adalah bahan-bahan yang terdiri atas perak, emas, tembaga,
perunggu dan sebagainya. Logam ini pun sudah sejak lama
dijadikan produk kerajinan di tengah masyarakat. Ada
beberapa nama bahan logam yang kekerasannya juga
bertingkat, yaitu: aluminium, besi, baja, tembaga, perunggu,
kuningan, nikel, emas, perak dan platina. Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua
macam teknik, yang pertama adalah teknik A cire perdue atau cetal lilin, dan yang kedua
adalah teknik bivalve.
e. Kriya kulit
Dalam sejarahnya penggunaan kulit binatang sebagai
bahan kerajinan, sudah digunakan sejak dahulu oleh nenek
moyang kita, namun belum ditemukannya sumber yang pasti
mengenai sejak kapan kulit dijadikan barang kerajinan, Pada
zaman sekarang kegunaan kulit boleh dikatakan sudah tidak
asing lagi untuk kebutuhan sehari-hari seperti dibuat sepatu,
tas, jaket dan barang untuk hiasan souvenir ikat pinggang,
dompet, tas, sepatu sandal dan lain sebagainya.

16
f. Kriya anyaman rotan, bambu, serat alam
Anyaman sudah sejak lama berkembang di Indonesia. Sudah jadi tradisi dan turun
temurun, hanya saja pengerjaannya masih banyak yang dikerjakan secara manual. Baik itu dari
rotan, bambu dan serat alam seperti: kursi, keranjang, tas, topi, dan sebagainya.

C. Pembagian Karya Seni Rupa


Seni rupa dapat dibedakan berdasarkan wujudnya, masa, dan fungsinya. Berdasarkan
wujudnya, karya seni rupa dibedakan menjadi seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, berdasarkan
masanya, seni rupa dibedakan menjadi seni rupa kontemporer, seni rupa tradisional, dan seni
rupa modern, sedangkan berdasarkan fungsinya, macam macam seni rupa dibedakan menjadi
seni rupa murni dan seni rupa terapan.

1. Berdasarkan Wujudnya.
Berdasarkan wujudnya, seni rupa dibedakan menjadi seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
a. Seni rupa 2 dimensi adalah seni rupa yang wujudnya hanya terdiri dari 2 dimensi, yaitu
dimensi panjang dan dimensi lebar. Contoh seni rupa 2 dimensi antara lain lukisan,
batik, sketsa, kaligrafi, dan seni ilustrasi.
b. Seni rupa 3 dimensi adalah seni rupa yang wujudnya terdiri dari 3 dimensi, yaitu
panjang, lebar, dan tinggi atau kedalaman. Contoh seni rupa 3 dimensi misalnya,
patung, dekorasi, bangunan, dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Massanya.
Berdasarkan masa atau waktu munculnya, seni rupa dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
a. Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang dibuat menggunakan aturan, pakem, atau
pola tertentu. Karya seni ini diciptakan secara berulang-ulang menyerupai bentuk
aslinya dan tidak boleh diubah apapun alasannya. Oleh karena hal tersebut, macam
karya seni rupa yang satu ini bersifat statis. Contohnya antara lain patung dewa, rumah
adat, senjata adat, dan pakaian adat.
b. Seni rupa modern adalah seni rupa yang muncul berdasarkan kreativitas pembuatnya
dalam menciptakan sebuah karya yang belum pernah ada sebelumnya. Seni rupa
modern mengutamakan prinsip pembaruan. Contoh seni rupa ini antara lain berupa
grafis, lukisan, karikatur digital, patung mozaik, dan kriya.
c. Seni rupa kontemporer adalah karya seni rupa yang kemunculannya sangat dipengaruhi
waktu di mana karya seni tersebut dibuat. Seni rupa kontemporer bersifat kekinian.
Situasi dan kondisi ketika karya tersebut diciptakan sangat tergambar jelas dari karya
seni yang dihasilkan. Daya fantasi, imajinasi, dah harapan pembuatnya merupakan
beberapa unsur yang tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sekitar tempat dan waktu
karya seni tersebut dibuat.

17
3. Berdasarkan Fungsinya.
Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, seni rupa dibagi menjadi seni rupa murni dan seni rupa
terapan.
a. Seni rupa murni adalah karya seni rupa yang dibuat berdasarkan tujuan estetika semata.
Pembuatnya menggunakan karya seni rupa ini sebagai ungkapan ide dan gagasannya
tanpa batasan apapun. Contoh karya seni rupa ini misalnya lukisan, patung, kaligrafi,
dan lain sebagainya.
b. Seni rupa terapan adalah seni rupa yang dibuat berdasarkan pada tujuan-tujuan praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menggunakan karya seni ini bukan hanya
sebagai pengindah, melainkan juga sebagai pembantu dalam aktivitas kita. Contoh
karya seni rupa terapan misalnya rumah adat, senjata tradisional, keramik, arsitektur,
dan lain sebagainya.

D. Unsur Unsur Seni Rupa


Berikut penjelasan tentang unsur unsur seni rupa:
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu.
Dibutuhkan adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis
dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur
dan lainnya. Garis terbagi atas tiga yaitu menurut jenisnya, menurut kesannya dan wujudnya.
Garis menurut jenisnya yaitu garis lengkun, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. Kesan garis dapat
ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada
saat tersebut terhadap suatu simbol. Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan nyata.
Garis nyata dihasilkan oleh coretan sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan
warna terhadap dua benda atau lebih.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan
beberapa garis. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang.
Bentuk terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis atau form. Shape atau bangun adalah
sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya sedangkan
form atau bentuk plastis adalah bentuk subjektif atau tujuan dari adanya benda tersebut
sehingga memiliki nilai seperti kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang tapi form nya itu
sebagai tempat tidur
5. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua
dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat
nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui
beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan
warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih,
pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-
bayang.

18
6. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa
hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh
spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen yaitu:
a. Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah
warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
b. Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat
diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.
c. Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
d. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain,
e. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
7. Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan
bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki
tekstur berbeda dan adapun yang sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.
Pengertian tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap
sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya.
Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya,
maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat
berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

E. Prinsip Prinsip Seni Rupa


Secara umum, prinsip dasar dalam seni rupa dibagi menjadi delapan, sebagai berikut :
1. Kesatuan
Kesatuan atau Unity merupakan prinsip yang menunjang bagaimana satu unsur dengan
unsur lainnya saling berpadu dengan harmonis dalam menciptakan sebuah komposisi seni rupa
yang indah dan juga menarik mata. Jika dibandingkan dengan prinsip seni rupa yang lainnya,
prinsip kesatuan merupakan modal awal yang memerlukan tunjangan dari berbagai prinsip
lainnya supaya bisa menciptakan karya seni dengan nilai estetika tinggi sebagaimana mestinya.
2. Keselarasan
Keselarasan adalah adanya kedekatan antara satu unsur dengan lainnya yang notabene
berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, bahkan pemilihan warna saja
sudah memegang peranan penting dalam membangun sebuah keindahan.
3. Penekanan
Contrast atau penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar dari kesan perbedaan dua
buah unsur yang memiliki sifat saling berlawanan dan juga yang saling berdekatan. Dengan
adanya prinsip penekanan, maka akan membuat sebuah karya seni jadi terlihat segar dan baru,
serta tidak monoton dan membosankan. Dengan adanya perbedaan yang mencolok baik itu
dalam warna, penggambaran bentuk dan juga ukuran dari karya seni itu sendiri, akan
memberikan tampilan yang jauh lebih menarik.

19
4. Irama
Irama atau rythm adalah sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas
pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Untuk jenis pengulangan
unsur-unsur seni rupa yang diatur itu sendiri bisa beraneka macam jenisnya, baik itu sekadar
variasi warna, perbedaan garis dan juga variasi bentuk yang beragam namun tetap diulang
dengan teratur dan terstruktur.
Sekalipun pengulangan yang begitu-begitu saja akan terlihat sangat statis dan begitu-
begitu saja, tetapi jika pengulangannya dilakukan dengan variasi yang bagus maka akan
memberikan nilai estetika yang lebih tinggi dan irama harmonisnya yang kuat.
5. Gradasi
Gradiasi adalah sebuah susunan warna yang berdasar pada beberapa tingkatan khusus
dalam sebuah karya seni.Gradiasi warna memang tak melulu dipakai dalam menciptakan
sebuah karya seni rupa, akan tetapi jika melihat karya seni yang berupa karikatur, mozaik,
lukisan serta berbagai seni rupa 2D lainnya, maka kita akan melihat betapa gradiasi warna
memiliki andil besar untuk menciptakan karya-karya seni indah tersebut. Dengan adanya
gradiasi akan membuat sebuah karya seni menjadi jauh lebih hidup dan bermakna.
6. Kesebandingan
Kesebandingan yang juga sering disebut sebagai proporsi merupakan sebuah prinsip seni
rupa yang memiliki acuan pada keteraturan serta penyesuaian dari bentuk fisik karya seni rupa
yang telah diciptakan. Contohnya saja adalah saat seorang seniman ingin melukis seorang gadis
cantik dan juga jelita, maka seniman tersebut harus benar-benar pandai dalam
menyeimbangkan proporsi indera yang ada di dalam muka, contohnya saja ukuran mata,
ukuran mulut bahkan alis serta dagu pun harus diukur dengan sangat detail. Demikian pula
dengan pembuatan karikatur, setiap ukuran-ukuran dari berbagai unsur seni rupa yang ada di
dalam karikatur tersebut harus dalam ukuran atau perbandingan yang proporsional.
7. Komposisi
Komposisi memiliki peranan dalam membentuk sebuah karya seni rupa adalah sebagai
dasar dari keindahan. Sebuah karya seni tak bisa dikatakan indah, serasi, teratur dan juga
menarik tanpa memiliki komposisi seni yang tepat. Memang tiap seniman memiliki selera yang
berbeda- beda dalam pandangan serta takaran yang berbeda-beda pula dalam bahasan
komposisi ini, tetapi hasil akhirnya tak perlu diragukan lagi karena setiap penikmat seni bisa
merasakan komposisi yang telah dipadukan sedemikian rupa oleh si pencipta karya tersebut.
8. Keseimbangan
Keseimbangan atau dikenal juga sebagai balance. memiliki tanggung jawab terhadap
kesan yang tercipta dari sebuah susunan unsur-unsur seni rupa. Jika seorang seniman pandai
mengatur keseimbangan unsur-unsur seni rupa yang tengah ia kerjakan, maka akan muncul
sebuah daya tarik khusus bagi para penikmat seni yang melihat karya seni tersebut.

20
F. Aliran Seni Rupa
Aliran-aliran dalam seni rupa antara lain sebagai berikut :
1. Naturalisme

Sesuai dengan judulnya ‘natural’ adalah salah satu aliran seni dimana objek yang berada
dalam lukisan hampir sama dengan kenyataannya. Yang paling mencolok pada aliran ini adalah
pewarnaan yang mirip dengan warna asli, juga adanya unsur prespektif. Seniman yang berkarya
melukis dengan aliran ini, pasti membutuhkan suasana alam untuk mendapatkan objek
senatural mungkin hingga akhirnya dia mengaplikasikan objek yang tertangkap oleh mata ke
dalam sebuah lukisan. Hasil lukisan akan sama dengan objek.
Tokoh yang memiliki aliran ini antara lain : William Hogart dan Frans Hall, Abdullah
Sudrio Subroto, Gambir Anom, Raden Saleh, Basuki Abdullah dan Trubus.
3. Realisme

Aliran yang satu ini mirip dengan naturalisme, namun ada perbedaan mendasar pada
konsep kedua aliran tersebut. Jika naturalisme adalah sebuah aliran yang menggambarkan
keindahan alam dengan penekanan pada keindahan obyek, lain halnya dengan realisme adalah
sebuah aliran yang berfokus pada suasana dan kenyataan yang ada di masyarakat misalnya
penggambaran kondisi ekonomi seperti gelandangan dan juga politik.
Tokoh yang menganut aliran ini : Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove
Corbert.
4. Romantisme

21
Aliran ini banyak digunakan untuk menggambarkan suasana atau kejadian, memiliki nilai
fantastis, irasional, dramatis dan absurd. Seni rupa semacam ini menceritakan kisah-kisah
dramatis dan suasana yang dibawa biasanya menyentuh hati namun bersifat kritik. Ciri-ciri seni
rupa ini, mengandung banyak warna tetapi lebih sedikit objeknya. Contohnya gelas yang
sedang diisi air, diatasnya bungkus racun yang dapat diartikan “membunuh.” Contoh lainnya
lukisan seorang wanita yang sedang mencari suaminya ditengah medan perang.
Tokoh yang menganut aliran ini : Teobore, Raden Saleh dan Gerriwult.
5. Impresionisme

Impresionisme yang berasal dari kata impression yang artinya kesan. Sesuai dengan
artinya seni rupa ini hanya menampilkan kesan sekilas dari sebuah objek atau landscape. Ciri
utamanya adalah obyek digambarkan dalam warna warna dengan bentuk yang nampak kabur
dan tidak mendetail. Seni rupa ini biasanya membutuhkan bantuan sinar matahari untuk
melihat detail objek kabur dalam lukisan, karena pada dasarnya seni rupa ini tidak
menggunakan garis penegas. Tokoh yang menganut aliran ini : Claud Monet, Casmile Pissaro,
Sisley, Aguste Renoir,
Edward Degas, Kusnadi, Mary Cassat, Solichin dan Afandi.
6. Ekspresionisme

Mendengar kata ekspresionisme saja, sudah dapat dibayangkan bahwa aliran ini
mengutamakan perasaan batin, curahan hati, imajinasi dan seniman dapat berkarya bebas.
Objek yang biasa dilukis biasanya mengandung nuansa kesedihan, kekerasan, kemiskinan, hal-
hal mengerikan dan tingkah-tingkah jahat manusia. Penganut aliran ini biasanya melukis secara
spontan dengan gerakan yang cepat dan dinamis. Tidak aneh bila lukisan aliran ekspresionisme
lebih cepat beres, karena pada dasarnya seniman hanya mencurahkan segala kekesalan, beban
fikiran, dan keluh kesalnya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Popo Iskandar, Vincent Van Gogh, Emile Nolde, JJ.
Kandinsky, Zaini, Ernast, Karl Schmidt, Affandi dan Paul Klee.

22
7. Kubisme

Kubisme adalah sebuah aliran seni yang menggambarkan objek dalam bentuk bentuk
geometri, corak yang terkandung didalamnya menyerupai bidang seperti lingkaran, segiempat,
segitiga, segiempat, silinder, kubus, dan kotak-kotak. Jika dilihat dari kejauhan, lukisan aliran
ini seperti serpihan kaca yang disambung hingga berbentuk lukisan, sangat unik, elegan dan
kokoh namun terkadang kombinasi warna dari setiap serpihan jauh dari natural, tidak sinkron
namun tetap indah dipandang. Hasil aliran ini mirip dengan pop art.
Tokoh yang menganut aliran ini : Gezanne, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert
Delaunay, Metzinger, Braque, Francis Picabia, dan Juan Gris.
8. Abstraksionisme

Merupakan aliran seni yang menggambarkan objek dengan kabur, tidak mendetail bahkan
tidak mirip dengan bentuk aslinya karena dipengaruhi oleh imajinasi dan ide dari pelukis itu
sendiri. Aliran ini terlahir untuk melepas diri dari sensasi-sensasi suatu objek dalam lukisan,
hasilnya hanya sebuah geratan berwarna, jika dilihat tidak tahu dimana bagian seninya,
kombinasi warnanyapun tidak sinkron, objeknya terbilang kabur bahkan seperti tidak ada.
Tokoh yang menganut aliran ini : Naum Goba dan Wassily Kadinsky.
9. Dadaisme

Dadaisme adalah aliran yang menggambarkan objek dalam bentuk mengerikan,


kekanakan, dan kurang serius karena aliran ini justru terlahir karena makna yang terkandung
didalamnya dianggap antiperasaan dan antiseni karena lebih dominan berhubungan dengan
kekerasan dan kekasaran. Ciri-ciri aliran ini sangat aneh, seperti lukisan Monalisa yang diberi

23
tahi lalat besar, kuda yang kepalanya lebih kecil, atau bahkan keindahan yang ditengahnya ada
sekumpulan yang sedang bertengkar.
Tokoh yang menganut aliran ini : Max Ernst, Marcel Duchamp, Picabia, Juan Gross dan
Hans Arp.
10. Surealisme

Hasil karya dari seni ini lebih seperti sebuah mimpi yang ajaib dan diluar logika.
Biasanya seperti objek yang sering ditemukan di mimpi. Ciri-ciri aliran ini terdapat keanehan
dari suatu objek, contohnya Kodok kepalanya berbentuk jam dinding, ular yang memiliki kaki.
Terkesan gila, namun justru itu uniknya aliran ini. Seniman yang menganut aliran ini pastilah
memiliki imajinasi yang tinggi.
Tokoh yang menganut aliran ini : Laszlo Moholy-nagy, Liubuov Popova, Naum Gabo,
Victor Pasmore, dan Oskar Schlemmer.
11. Fauvisme

Fauvisme berasal dari bahasa Prancis yang berarti Des Fauves artinya binatang liar.
Sebuah aliran seni rupa yang digambarkan dengan menggunakan warna warna liar namun tetap
nyentrik. Aliran ini muncul sekitar abad XX Masehi. Dimulai dari seniman muda yang ingin
berkarya dengan menggunakan warna yang sedikit berbeda dengan aslinya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Henry Matisse, Maurice de Vlamink, Kess Van
Dongen, Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.

24
BAB 4
APRESIASI
SENI

A. Pengertian Apresiasi Seni


Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, Appretiatus yang artinya penilaian/penghargaan.
Apresiasi dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan atau menunjukkan
nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati kemudian menyadari kepekaan rasa dan
menghayati. Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap
segi-segi di dalamnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan
semestinya. Secara umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat
penghayatan suatu karya seni.
Sementara menurut KBBI, seni adalah karya yang bermutu dan memiliki nilai. Dari sini
kita dapat disimpulkan bahwa apresiasi seni adalah penilaian terhadap karya seni. Pengertian
apresiasi seni lebih dalam lagi adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang
dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada pembuatnya.
Bentuk dari apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang
menikmatinya. Sebab sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda. Kegiatan
apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya seni yang telah
diciptakan.

B. Terbentuknya Apresiasi Seni


Proses apresiasi seni terbentuk dari dua kemungkinan sebagai berikut :
1. Apresiasi efektif : yang terjadi apabila prngamatan seni cepat mengalami empati dan
rasa puas apresiasi jenis ini tidak mencangkup hal – hal yang logis Apresiasi efektif
hanya dapat menikmati karya secara langsung dengan hanya dapat menikmati karya
secara langsung dengan kata baik, bagus, jelek, dan sebagainya akan tetapi tidak dapat
menjelaskan di mana kebaikan / keburukan suatu karya tersebut
2. Apresiasi kreatif : yaitu pengamatan seni dasar dalam melakukan penghayatan dan
penilaian serta mengunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni.
Apresiasi kreastif di lakukan melalui proses pengamatan, pemahaman, tangapan,
penilaian, sampai penghayatan pada sebuah karya seni.

C. Tujuan Apresiasi Seni


Adapun tujuan apresiasi seni adalah sebagai berikut :
1. Apresiasi empatik : suatu sikap apresiasi yang menilai karya seni dengan tangkapan
indrawi saja. Dengan kata lain, penilaian baik dan buruknya suatu karya dilakukan
dengan pengamatan semata. Biasanya, apresiasi jenis ini dilakukan oleh orang awam
yang kurang mengerti dunia seni.
2. Apresiasi estetis : sikap apresiasi yang menilai keindahan karya seni disertai
pengamatan dan penghayatan yang lebih mendalam. Kita sebagai penikmat seni
memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan, bagaimana bentuk dari karya seni
tersebut, atau mengapa karya seni tersebut dapat menjadi karya seni. Contohnya saat
menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana adega tersebut dapat dibuat
dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah pas dan bagus, atau tidak.
3. Apresiasi kritis : apresiasi yang menilai karya seni dengan mengklasifikasi,
mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan/menginterpretasi dan
mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya secara akurat dan bertanggung
jawab. Dengan kata lain, apresiasi ini dilakukan dengan cara ilmiah dan lebih bersifat
keilmuan. Biasanya dilakukan oleh kritikus yang memang sudah mendalami bidang
tersebut. Contohnya bagaimana juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di televisi
misalnya ajang bernyanyi menilai para pesertanya.

25
D. Sikap dalam Apresiasi Seni
Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut sense of
beauty, rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap
manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
ketika kita memantas diri dalam berpakaian, memilih dasi, memilih sepatu, dan berdandan
(sekedar contoh). Senantiasa rasa keindahan berperan memandu prilaku kita untuk memilih apa
yang kita anggap menampilkan citra harmonis, yang pada umumnya kita sebut tampan, gagah,
cantik, ayu, rapi dalam bahasa sehari-hari, yaitu penggunaan kata lain menyebut fenomena
keindahan.
Demikian pula dalam melengkapi kebutuhan hidup, kita selalu dipandu oleh rasa
keindahan.Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat kegiatan menerima
(sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa, mengapresiasi aspek keindahan dan
maknanya (seni lukis, seni patung, seni grafis, desain, dan kria) menghargai aspek keindahan
dan kegunaannya (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual, desain
tekstil, dan berbagai karya kria (kria keramik, tekstil, kulit, kayu, logam dan lain-lain). Melalui
proses penginderaan, kita mendapatkan pengalaman estetis. Dari proses penghayatan yang
intens, kita akan mengamalkan rasa keindahan yang dianugerahkan Tuhan itu dalam kehidupan
keseharian.
Kemampuan mengamati karya seni rupa murni dan seni rupa terapan, dalam arti praksis
adalah kemampuan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan
dan mengevaluasi serta menyimpulkan makna karya seni. Aktivitas ini dapat dilatihkan sebagai
kemampuan apresiatif secara lisan maupun tulisan.
Aktivitas pendukung, seperti membaca teori seni, termasuk sejarah seni dan reputasi
seniman, dialog dengan tokoh seniman serta budayawan, merupakan pelengkap kemampuan
berapresiasi, sehingga para peserta didik dapat menyertakan argumentasi yang logis dalam
meyimpulkan makna seni.
Secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan dari sensasi (reaksi
panca indra kita mengamati seni), emosi (rasa keindahan), impresi (kesan pencerapan),
interpretasi (penafsiran makna seni), apresiasi (menerima dan menghargai makna seni, dan
evaluasi (menyimpulkan nilai seni). Aktivitas ini berlangsung ketika seseorang mengindra
karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitas berasosiasi, melakukan
komparasi, analogi, diferensiasi, dan sintesis. Pada umumnya karya seni yang dinilai baik akan
memberikan kepuasan spiritual dan intelektual bagi pengamatnya.

E. Kegiatan Apresiasi Seni


Kegiatan apresiasi seni meliputi:
1. Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia,
misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik
tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan
kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
2. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang
diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
3. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud
seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
4. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari,
menafsir objek yang diapresiasi.

26
5. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik
secara subyektif maupun obyektif.
6. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal;
value ( nilai ), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni,
pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan
memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga
dapat merasakan kesenangan pada karya seni .

27
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang terhadap
kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau tolok ukur
dalam membicarakan kesenian, karena itu juga merupakan pemahaman dan penghayatan
kita dalam menilai karya seni.

Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda dalam
menghadapi kesenian pada umumnya dan pendidikan kesenian pada khususnya, termasuk
dalam pembuatan sebuah karya seni. Antara seseorang dengan yang lain memiliki
pandangan dan pemikiran yang berbeda mengenai seni, sehingga sebuah karya seni yang
dihasilkan sesuai dengan pandangan seorang seniman mengenai suatu seni.
2. Seni memiliki beberapa pengertian yang berbeda, karena banyak ahli yang mengemukakan
pendapatnya mengenai seni. Namun secara umum seni adalah segala sesuatu yang
diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan
perasaan dirinya sendiri maupun orang lain.
 Pembagian seni antara lain :
 Seni Audio (Auditory Art)
 Seni Visual (Visual Art)
 Seni Audio Visual (Auditory Visual Art)

3. Seni rupa merupakan cabang seni dimana kesenian ini membentuk sebuah karya seni dengan
media yang bisa ditangkap dengan indra pengelihatan (mata) dan dirasakan dengan indra
perabaan. Seni rupa merupakan seni dua dimensi / tiga dimensi yang berdasarkan fungsinya
terbagi menjadi dua jenis yaitu, seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa murni hanya bertujuan untuk dilihat keindahannya, misalnya lukisan dan patung,
sedangkan seni rupa terapan selain keindahan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya meja ukir.

4. Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan terhadap suatu karya seni yang dilakukan
dengan memberikan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada
pembuatnya.
 Kegiatan dalam mengapresiasi seni antara lain :
persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, apresiasi

B. Saran
Sesuai dengan pembahasan di atas, seni utamanya seni rupa memiliki banyak fungsi dalam
kehidupan sehari-hari, baik yang berupa fungsi estetik maupun fungsi guna. Oleh karena itu,
dalam perkembangannya seni rupa memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena
banyak ditemukan di sekitar kita penerapan dari seni rupa, misalnya yang memiliki nilai estetik
seperti lukisan, patung, dan sebagainya, maupun yang memiliki fungsi guna, misal seni kriya
dan sebagainya. Dengan demikian, penting bagi kita untuk memelajari seni dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan. Misalnya kita harus sungguh-sungguh belajar seni
dalam mata pelajaran seni budaya. Kita juga harus belajar dalam mengapresiasi seni. Agar
kedepannya seni rupa semakin pesat perkembangannya, dan semakin menambah manfaat
dalam kehidupan manusia.

28
DAFTAR PUSTAKA

http://cieriyan.blogspot.co.id/2011/03/2‐kemungkinan‐terbentuknya‐apresiasi.html

http://hariannetral.com/2015/07/pengertian‐seni‐rupa‐unsur‐unsur‐fungsi‐seni‐rupa.html

http://senirupakuamelinda.blogspot.co.id/2017/01/pengertian‐dan‐pembagian‐seni‐rupa.html

http://setohandoko.blogspot.co.id/p/apresiasi‐karya‐seni.html

http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian‐seni‐fungsi‐macam‐macam‐seni.html

http://www.gerbangilmu.com/2015/11/3‐tujuan‐yang‐terdapat‐dalam‐seni.html

http://www.ilmusahid.com/2016/08/pengertian‐seni‐fungsi‐seni‐dan‐jenis.html

http://www.ragamseni.com/11‐aliran‐seni‐rupa‐yang‐wajib‐kamu‐ketahui/

http://www.sejarah.site/2015/10/proses‐apresiasi‐seni‐budaya.html

https://hidupsimpel.com/materi‐seni‐rupa/ https://ilmuseni.com/dasar‐seni/cabang‐cabang‐

seni https://ilmuseni.com/seni‐rupa/cabang‐seni‐rupa https://ilmuseni.com/seni‐rupa/prinsip‐

prinsip‐seni‐rupa https://www.eduspensa.id/apresiasi‐seni/

29

Anda mungkin juga menyukai