Anda di halaman 1dari 10

BAB VII

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI

KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN PENGETAHUAN


TEKNOLOGI DAN SENI.
I. Latar Belakang Masalah
- Sesungguhnya Tuhan Allah memberi kemampuan kepada manusia
untuk menggunakan dan mengembangkan IPTEKS, tujuanya adalah
untuk kesejahteraan manusia dan untuk kemuliaan Allah.
- Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa penggunaan dan pengembangan
IPTEKS sering bertolak belakang dari tujuan Mulia itu. Kenyataan,
penggunan dan pengembangan IPTEKS, justru merusak kehidupan
manusia itu sendiri dan melecehkan kemuliaan Tuhan.
- Mahasiswa sebagai insan calon ilmuwan, tehnolog dan seniman sangat
dimungkinkan terjebak dalam kemerosotan penggunaan dan
pengembangan IPTEKS itu, maka perlu diantisivasi dari sudut iman
Kristen. Bagaimana mencegah, supaya mahasiswa tidak jatuh pada
kemerosotan tersebut.
- Kajian ini sangat penting, agar mahasiswa terhindar dari sikap yang
menggunakan IPTEKS di satu pihak, dan dipihak lain agar mahasiswa
tidak apriori tehadap penggunaan dan pengembangan IPTEKS Modern.

II. Kajian Materi


A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni adalah sejalan
dengan perkembangan peradaban manusia. IPTEKS tidak dapat di pisahkan
dari kehidupan manusia. Allah pencipta, telah memberikan akal budi kepada
manusia, sehingga di mungkinkan manusia menggunakan dan
mengembangkan akal budinya.
Penggunaan dan pengembangan akal budi secara teliti, teratur dan
terarah oleh manusia menghasikan ilmu pengetahuan. Kemudian
dengan hasil ilmu pengetahuan itu manusia menciptakan cara baik
berupa alat-alat atau perkakas maupun dengan teknik/metode maka
itulah yang disebut Teknologi.
- Teknologi itu dibutuhkan manusia untuk mengatasi masalah dalam
kehidupannya.
- Teknologi dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan, untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia, perkembangan teknologi sejalan dengan
perkembangan masalah.
- Manusia juga memiliki perasaan. Perasaan itu perlu diungkapkan
melalui berbagai cara.
- Perasaan yang diungkapkan itulah yang disebut seni. Manusia
membutuhkan cara mengungkapkan perasaan.
- Perasaan itu diungkapkan melalui suara, disebut seni suara ; yang
dingkapkan melalui alat bunyi disebut seni musik ; sedangkan perasaan
yang diungkapkan melalui gerak disebut seni tari ; perasaan yang
diungkapkan melalui pahatan,ukir disebut seni pahat atau seni ukir.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, adalah hasil dan proses kehidupan manusia. Manusia itu sendiri
yang menghasilkan IPTEKS.

B. ILMU PENGETAHUAN MENURUT IMAN KRISTEN


1. Pengertian Ilmu Pengetahuan secara umum
Menurut D.C. Mulder, Ilmu Pengetahuan adalah ”suatu macam
berpikirnya manusia” ciri-ciri berfikir yang ilmiah ialah : mendasar, teratur,
teliti dan terarah ; dengan kata lain bahwa seseorang disebut berfikir ilmiah,
jika dia menggunakan otaknya secara mendasar, teratur, teliti dan terarah.
Ilmu pengetahuan merupakan proses dan hasil berpikir manusia.
Fungsi otak dalam proses ilmu pengetahuan adalah sebagai pengolah
informasi yang yang berbeda-beda dan juga sebagai pencipta solusi dalam
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi manusia.
Stephen R.Covey mengatakan bahwa ”ada dua belahan otak manusia ,
yang fungsi dan cara kerjanya berbeda., lihat di bawah ini:

Cara kerja otak kanan : Cara kerja otak kiri :


1. Logis / Verbal 1.Intiutif dan kreatif
2. Berkaitan dengan kata 2. Berkaitan dengan gambar
3. Berkaitan dengan bagian spesifik 3.Berkaitan dengan keseluruhan dan
hubungan antar bagian
4. Analisis (menguraikan) 4. Sintesis (menggabungkan)
5. Berfikir berurutan 5. Berfikir serentak / keseluruhan
6. Terikat dengan waktu 6. Bebas waktu

Menurut Covey bahwa pada setiap manusia terjadi dominasi dalam kerja
otaknya. Jika otak kirinya dominan maka dia cenderung ahli pada eksakta
(IPA-MATEMATIKA), tetapi jika otak kanannya dominan maka dia cenderung
ahli filsafat, sosial seni dan theologia. Agar cara kerja otak lebih cemerlang
maka dianjurkan penggunaan keseluruhan otak secara seimbang.
Kemampuan nalar (otak) manusia dari sudut Ilmu kependidikan
sering dikategorikan sebagai barikut :

1. Kemampuan mengingat
2. Kemampuan mengerti
3. Kemampuan menerapkan
4. Kemampuan menguraikan
5. Kemampuan menggabungkan dan
6. Kemampuan mengevaluasi
Jika seseorang mampu menggunakan potensi otak ini secara keseluruhan
maka dia menjadi seorang ilmuwan yang berwawasan luas.

2. Dasar Ilmu Pengetahuan menurut Alkitab


Dalam kitab kejadian 1 : 27 a, dikatakan bahwa : manusia
diciptakan menurut gambar Allah ; artinya kualitas manusia pada
mulanya adalah sesuai dengan kehendak dan rancangan Allah, termasuk
potensi berfikirnya.
Allah sendiri yang memberikan ilmu yang baik kepada manusia
(amsal 4 : 2); dan jika manusia takut kepada Allah (menghargai kuasa
Allah), maka manusia akan memperoleh kesempatan untuk berilmu
pengetahuan yang benar.(Amsal 1 : 7a)
Selanjutnya dalam kitab Kisah Para Rasul 1 : 8, dijelaskan bahwa
kuasa roh kudus yang diterima oleh orang-orang percaya akan membuat
mereka mengerti apa yang harus dilakukan.
Dengan kesaksian ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa : dasar
dan sumber ilmu pengetahuan yang benar adalah kasih dan kuasa Allah
sendiri yang telah diberikan kepada manusia sebagai ciptaanNya.

3. Guna Ilmu Pengetahuan menurut Alkitab


Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang
memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan
perak dan hasilnya melebihi emas.(Amsal 3 : 13 : 14). Penulis amsal
menyadarkan kita bahwa, memperoleh ilmu pengetahuan adalah
sesuatu yang menguntungan. Ilmu pengetahuan ternyata lebih berhaga
dari emas pilihan (Amsal 8 : 10b)
Ilmu pengetahuan dapat memberikan keuntungan materi bagi orang, dan
lebih dari itu lebih juga memberi kebahagiaan batin orang yang bersangkutan.
Kepuasan batin itu akan dinikmati, apabila ilmu pengetahuan yang diperoleh
digunakan untuk kesejahteraan manusia dan untuk kemuliaan
Tuhan. Apostel Paulus mengatakan :”Apapun yang anda lakukan lakukanlah
untuk kemulian Tuhan (I Korintus 10 : 31)

4. Sikap dan Perilaku Kristiani dalam berilmu pengetahuan.


Dibawah ini ada beberapa ciri sikap dan perilaku kristiani dalam
penggunaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
a. Mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaraNya (Matius 6 : 33). Sikap ini
menggambarkan bahwa ilmuwan kristiani harus selalu meletakan usaha
penggunaan dan pengembangan ilmunya pada kebenaran Allah ; artinya,
penggunaan dan pengembangan ilmu tidak boleh bertentangan dengan
kebenara Allah.
b. Membuat Kristus menjadi pedoman hidup (Filipi 2 : 5)
”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” artinya : setiap
ilmuwan Kristen harus menunjukan sikap rendah hati, dan bertanggung
jawab.
c. Membuat diri menjadi teladan dan berbuat baik misalnya : jujur dan
sungguh- sungguh (Titus 2 : 7)
d. Cerdik seperti ular, tetapi tulus seperti merpati dan waspada terhadap
semua orang ( Matius 10 : 16-17 ) artinya : setiap ilmuwan harus
menunjukan sikap dan perilaku cerdas, tulus dan waspada secara
integral dalam kehidupan sehari-hari.
e. Mampu menguasai diri ( II Petrus 1 : 5-6 )
Artinya : setiap ilmuwan Kristen dapat menggunakan dan
mengembangkan ilmunya untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia,
bukan untuk tujuan-tujuan yang didorong oleh emosi dan kepentingan
sesaat saja.
f. Berfikir murni, pendamai, peramah, tidak memihak dan tidak munafik
(Jakobus 3:17) Maksudnya, bahwa sikap-sikap moral-moral dan elegan
harus menjadi ciri-ciri ilmuwan Kristiani.

5. Hubungan Ilmu Pengetahuan Dengan Iman Kristiani


Ada beberapa pendapat yang mencoba menggambarkan tentang
hubungan ilmu pengetahuan dengan iman antara lain :
1. Aliran positivisme ; berkata bahwa tidak ada hubungan ilmu dengan
hal-hal yang gaib. Iman itu tidak dapat diamati dengan pikiran maka jika
hal yang tidak dapat diamati dan dibuktikan cecara akal budi, maka tidak
dapat diterima kebenaranya. Aliran ini tidak menerima hubungan antara
ilmu dengan iman
2. Aliran Rationalisme ; berkata bahwa”akal budi” adalah kunci dari
segala rahasia” aliran ini membuat akal budi sebagai suatu keyakinan.
Bagi mereka mengerti dulu baru percaya, iman adalah hasil pengertian
akal budi.
3. Aliran Sintesis; menggambarkan bahwa ilmu dan iman dapat
dihubungkan dan digabungan untuk meneriman kebenaran.
Kebenaran-kebenaran kodrati dipahami melalui akal budi dan ilmu
pengetahuan, sedangkan kebenaran-kebenaran adikodrati, hanya dapat
dipahami melalui iman dan kepercayaan Allah.
Menurut Thomas Aquinas : bahwa setiap manusia memiliki kedua dunia
ini, maka dalam setiap manusia, iman dan akal budi dipertemukan ( Sintesis
untuk menemukan kebenaran ).
Tetapi paham yang ke – 4 menjadi suatu paham yang lebih dekat dengan
paham Alkitabiah, yaitu yang menyatakan : ”Iman mencari pengetahuan dan
pengertian, iman menjadi landasan berpikiran untuk mencari kebenaran.
Anselmus berkata : percaya dulu baru mengerti artinya iman menjadi
Landasan kita untuk mencari pengertian-pengertian yang lebih benar.
Seorang ilmuwan Kristen harus membangun ilmunya pada landasan berpikir
yaitu imannya yang diyakininya, berdasarkan Alkitab.
Hubungan iman dengan ilmu pengetahuan dapat digambarkan seperti
hubungan fundasi bangunan dengan gedung yang dibangun. Gedung
bangunan ilmu pengetahuan terikat dengan fundasi bangunan yaitu landasan
berpikirnya.
Misalnya, jika seorang ilmuwan Kristen membangun suatu teori fisika ;
maka landasan berpikirnya adalah pokok Iman Kristen yang menyakini
bahwa : ”Pencipta Alam Semesta dan segala isinya adalah Allah, asal
kehidupan adalah Allah. Allah tidak terikat pada ruang dan waktu.
Sebelumnya segala sesuatu ada, Allah sudah ada. Segala sesuatu akan
berakhir, tetapi Allah tidak.
Dengan landasan berfikir seperti itu, maka ilmuwan Kristen, tidak akan
terjebak pada teori ilmu yang meniadakan kebenaran Allah.
Dipihak lain, jika orang Kristen membuat iman sebagai landasan berfikir;
maka pertanyaan-pernyataan ilmu, akan dapat dijawab dan dipahami sesuai
dengan kesaksian Alkitab; jika ilmuwan Kristen mau membuat diri dengan
penyataan Allah dalam Alkitab, maka Tuhan akan memberikan hikmat,
pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2 : 6).
Dapat disimpulkan bahwa hubungan Iman dengan ilmu pengetahuan
adalah sebagai hubungan yang mendasar. Iman bukan Ilmu pengetahuan,
tetapi iman yang sungguh-sungguh akan memberikan ilmu pengetahuan dan
pengertian yang benar. Ingat rumusan Albert Einstein, yang
mengatakan ”Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh, tetapi
pengetahuan tanpa agama adalah buta”.

C. TEKNOLOGI MENURUT IMAN KRISTEN


Teknologi secara umum berarti suatu kecakapan dan kemampuan
manusia untuk menguasai aspek-aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia mengalami hambatan; manusia ingin memecahkan masalah dan
mengatasi hambatan itu; dengan kemampuan otak yang terarah dan dengan
pengalaman sosial serta adaptasi lingkungan manusia berusaha menciptakan
cara dan alat untuk mengatasi masalah itu, Maka terciptalah teknologi.
Teknologi dalam kehidupan manusia, menjadi suatu cara untuk mengatasi
masalah, dan sebagai cara untuk mewujudkan kemauannya.
Menurut iman Kristen, berdasarkan Alkibat, Teknologi adalah suatu
potensi yang diberikan Allah kepada manusia. Dalam kitab Kejadian 1 : 26
– 28 dikatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah ;
tujuannya ialah agar manusia menguasai ciptaan lain dan seluruh bumi.
Teknologi adalah suatu segi yang sangat berharga dalam kehidupan
manusia. Teknologi menjadi suatu berkat bagi kehidupan manusia.
Karena teknologi dapat digunakan manusia untuk melawan kelaparan,
kemiskinan, penderitaan, penyakit, dan wabah maut.
Namun demikian dari sisi lain teknologi juga dapat menjadi kutuk bagi
kehidupan manusia, karena teknologi digunakan untuk alat permainan jahat,
seperti penipuan, penyelewengan, pemalsuan, dan tindak-tindak kejahatan
lainnya.
Maka dari sudut Iman Kristen, dapat disimpulkan bahwa Teknologi
berarti sebagai kebutuhan dan sekaligus sebagai tanggung jawab orang
Kristen yang menggunakan dan mengembangkan Teknologi selalu
diperhadapkan kepada hak dan tanggung jawab. Disatu pihak orang
Kristen menggunakan dan mengembangkan Teknologi adalah untuk
mengatasi masalahnya dan untuk menikmati kehidupan yang lebih baik,
tetapi dipihak lain, orang Kristen menggunakan dan mengembangkan
Teknologi adalah sebagai tanggung jawabnya, untuk mengasihi
sesamanya dan memuliakan Tuhan Allah (Matius 22 : 35-39 ; I Korintus 10 :
31).

D. SENI MENURUT IMAN KRISTEN


Menurut Iman Kristen seni juga harus juga diungkapkan untuk
memuliakan Tuhan ; perasaan gembira, bersyukur, memuji dapat
diungkapkan melalui suara nyanyian, melalui syair-syair dan juga melalui
alat-alat musik
Mazmur 33 : 1-3. ”bersoraksorailah, hai orang-orang benar, dalam
Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Bersyukurlah
kepada Tuhan dengan kecapi, Bermasyurlah bagiNya, dengan gambus 10 tali,
nyanyikanlah bagiNya nyanyian baru, petiklah kecapi, baik dengan sorak-
sorai.
Ada orang berkata :”Seni adalah untuk seni, tetapi Iman Kristen bukan
demikian. Seni bukan untuk seni, melainkan : seni adalah kebahagiaan
manusia dan untuk kemuliaan Tuhan.
Orang Kristen jangan memuja seni tetapi orang Kristen menggunakan
dan mengembangkan seni untuk kebahagiaan manusia dan untuk memuja
Allah. Seni musik, seni suara, seni sastra, dapat menghibur dan
membahagiakan manusia dan dapat juga dipakai untuk mengungkapkan rasa
syukur dan agung kepada Tuhan Allah.

6. Mencegah Krisis Penggunaan Dan Pengembangan Ipteks


Kita dapat rumuskan kembali bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan
seni (IPTEKS) adalah segala sesuatu yang dihasilkan manusia, melalui pikiran,
kemauan dan perasaanya.
Ilmu pengetahuan sebagai hasil pikiran, Teknologi sebagai hasil kemauan
dan seni sebagai hasil perasaan ; IPTEKS tidak terlepas dari kehidupan
manusia, termasuk orang Kristen. Maka dalam penggunaan dan
pengembangannya, manusia bisa saja bersifat positif dan bersifat negatif.
Kenyataan sering terjadi bahwa penggunaan dan pengembangan IPTEKS,
manjadi kontra produktif bagi kehidupan manusia. Kejahatan dan keegoisan
manusia sering menggunakan IPTEKS sebagai alat dan cara kerjanya.
Misalnya:
Praktek-praktek hasil teknologi canggih mengakibatkan malapetaka bagi
kehidupan manusia. Penggunaan bahan-bahan radioaktif, bahan gas dan
bahan-bahan pestisida dapat merusak keseimbangan, keselarasan dan
keseraian kehidupan. Penebangan kayu besar-besaran dan penangkapan ikan
di laut secara besar-besaran dengan menggunakan teknologi, jika
didorong dengan sikap dan sifat egoisme dan kerakusan, maka terjadilah
krisis dalam kehidupan manusia modern, dipihak lain pengembangan IPTEKS
sering dianggap sebagai tujuan bukan sebagai alat. Penggunaan dan
pengembangan IPTEKS dijadikan sebagai pemberhalaan. Harkat dan martabat
manusia dianggap lebih rendah dari IPTEKS itu sendiri, pada hal IPTEKS itu
adalah hasil manusia.
Pertanyaan sekarang : mengapa sering terjadi kemerosotan nilai dalam
penggunaan dan pengembangan IPTEKS ? jawabannya ialah bahwa
sebenarnya kesalahan bukan pada hasil-hasil IPTEKS itu, melainkan pada
manusia yang menghasilkan dan menggunakan IPTEKS itu sendiri.
Sebagai orang Kristen kita tidak perlu menganggap hasil-hasil IPTEKS
sebagai pemberontakan manusia kepada Allah, sehingga orang Kristen apriori
kepada IPTEKS, tetapi orang Kristen terpanggil mengarahkan agar hasil-hasil
IPTEKS digunakan dan dikembangkan untuk kesejahteraan manusia dan
untuk kemuliaan Tuhan.
Iman Kristen selalu menanggapi bahwa segala kemerosotan dan
kejauhan nilai pada penggunaan dan pengembangan IPTEKS adalah
merupakan akibat penyelewengan dan pemberontakan manusia terhadap
jalan Tuhan.
Memang iman Kristen menegaskan bahwa akibat dosa, manusia menjadi
kehilangan nilai luhurnya ; ”manusia tidak ada yang benar, tidak ada lagi yang
berakal budi, tidak ada yang menyembah Allah. Semua orang sudah sesat ;
tidak seorangpun yang berbuat benar, seorang pun tidak” (Roma 3 : 10-12).
Dengan berkata demikian, bukan maksudnya kita menolak segala sesuatu
yang dihasilkan oleh manusia, dan bukan juga meniadakan manfaat
IPTEKS yang dihasilkan oleh manusia, tetapi kita mau menegaskan
bahwa segala sesuatu yang dihasilkan manusia, harus dikuduskan oleh
Kristus.
Bagaimana kita harus mencegah kemerosotan penggunaan dan
pengembangan IPTEKS itu?
Jawabnya:
- Orang Kristen harus konsekwen dan konsisten dengan imannya.
- Moralitas Kristen menjadi dasar kita menggunakan dan mengembangkan
IPTEKS.
- Menyadari dan menghayati bahwa penggunaan dan pengembangan
IPTEKS bukan tujuan kehidupan melainkan alat untuk kesejahteraan
manusia dan untuk memuliakan Allah.

III . Pokok-pokok Pikiran Kristiani

1. Allah telah memberikan potensi kepada manusia untuk menghasilkan


IPTEKS, maka dengan potensi itulah, manusia mampu mengembangkan
IPTEKS.
2. Penggunaan dan pengembangan IPTEKS, disatu pihak adalah sebagai
hak untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, tetapi dipihak lain
sebagai tanggungjawab untuk mengasihi sesama dan memuliakan Allah.
3. Agar manusia terhindar dari krisis nilai dalam penggunaan dari
pengembangan IPTEKS maka manusia tidak membuat IPTEKS sebagai
pujaan, tetapi IPTEKS sebagai alat mengasihi sesama dan memuliakan
Allah.
4. Moralitas menjadi dasar manusia untuk menggunakan dan
mengembangkan IPTEKS sehingga manusia terhindar dari
penyalahgunaan IPTEKS.

IV. Latihan Mahasiswa


1. Buat ringkasan ”Guna IPTEKS dalam kehidupan”.
2. Daftarkan 10 point dampak negatif penggunaan IPTEKS dalam
kehidupan.
3. Cari 5 ayat Alkitab yang berkaitan dengan penggunaan IPTEKS dalam
kehidupan.

TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai