Cacing Sutra
Cacing Sutra
3: 18 - 22
Budi daya cacing sutra (Tubifex sp.) dengan sistim air mengalir di Balai Perikanan Budidaya
Air Tawar Tatelu (BPBAT), Propinsi Sulawesi Utara
[Culture of silk worm (Tubifex sp.) on flowing water system at Balai Perikanan Budidaya Air
Tawar Tatelu (BPBAT), Province of North Sulawesi]
Abstract
The field work training of silk worm culture was done in one month at Balai
Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu (BPBAT), Province of North Sulawesi, from May to
June, 2016. The media used are poultry dung (chicken manure) and EM4 with a flowing
water system and fed with additional tofu waste. The initial spread of silk worm seeds was
75 g / m2, and the results obtained were silk worm biomass of 150 g / m2, with the
measurement of water quality parameters for DO, temperature and pH are respectively 1.61
ppm, 24.4-27.7° C and 6.1-7.3.
Keywords: aquaculture, life feed, silk worm, Tubifex sp., water quality
18
Budidaya Perairan September 2017 Vol. 5 No.3: 18 - 22
beberapa spesis larva ikan maupun non sutra. Pengairan ini secara terus menerus
ikan. Beberapa jenis larva ikan konsumsi melalui sumber air yang ada.
yang sangat menyukai cacing sutra adalah Setelah tiga hari, benih cacing sutra
larva ikan sidat dan larva ikan lele. (diambil dari BPBAT) ditebar secara
Diketahui beberapa jenis ikan hias juga merata pada media budi daya sebanyak 75
menyukai jenis pakan alami ini seperti gr/m2. Langkah berikutnya adalah
ikan louhan dan juga larva krustacea. memberikan ampas tahu pada media
Penelitian tentang budi daya cacing pemeliharaan seminggu setelah penebaran
sutra untuk meningkatkan biomassanya awal. Wadah tersebut ditutup dengan kain
dengan menggunakan berbagai media paranet untuk mencegah masuknya sinar
telah dilakukan (Ahamed and Mollah, matahari secara langsung dan juga untuk
1992; Aceret, 1997; Begum et al., 2014; mencegah tumbuhnya lumut pada media.
Safrina dkk., 2015; Ussoliha, 2016). Pada Lama pemeliharaan cacing sutra adalah
praktek kerja lapang ini, dilakukan budi satu bulan. Parameter kualitas air yang
daya cacing sutra dengan menggunakan diukur adalah DO, suhu dan pH.
media lumpur, kotoran ayam, EM4 dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
ampas tahu pada bak beton dengan sistem
air mengalir. Cacing sutra tergolong ke dalam
oligochaeta telah menjadi incaran untuk
METODE PENELITIAN
dibudidayakan karena memiliki
Praktek kerja lapang budi daya kemampuan untuk hidup pada densitas
cacing sutra dilakukan selama satu bulan yang tinggi dan memiliki kesanggupan
di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar untuk bertahan pada lingkungan dengan
Tatelu (BPBAT), Propinsi Sulawesi Utara kelarutan oksigen yang sangat rendah.
pada bulan Mei sampai bulan Juni, 2016. Kebutuhan akan cacing sutra sebagai
Biota ini dipelihara dengan menggunakan pakan alami sangat diperlukan karena
wadah bak beton permanen sebanyak tiga biota ini sangat bernutrisi dengan nilai
buah dengan ukuran 2×1×1 m dan protein yang tinggi (58,68%) (Oz et al.,
diperlengkapi dengan aerator. Sebelum 2015), menunjang pertumbuhan,
digunakan, wadah tersebut dibersihkan memperpanjang masa reproduksi dan
sehingga terbebas dari hama cacing sutra menstimulasi pemijahan ikan. Budi daya
seperti larva ikan ataupun keong dan juga cacing ini sangat penting diupayakan
sampah. karena perolehan dari perairan alami
Media budi daya cacing sutra ditemukan banyak telah terkontaminasi
adalah lumpur dengan ketebalan 10 cm, oleh logam berat (Singh et al., 2007).
pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 3 Dalam kegiatan praktek kerja
kg dan EM4 sebanyak 100 ml per bak. lapang ini, hasil yang diperoleh melalui
Semua bahan ini dicampur secara merata panen yang dilakukan secara bertahap
pada bak yang telah disiapkan. yaitu setiap dua minggu (pada hari ke-14),
Selanjutnya, dialiri air secara perlahan diperoleh biomassa cacing sutra rata-rata
hingga media terendam seluruhnya dan sebanyak 150 gram/m2. Hasil ini
didiamkan selama tiga hari. Aliran air berbeda dengan yang diperoleh
dikontrol terus, agar tersedia secara Kusumorini dkk. (2017) di mana dengan
kontinyu selama masa budi daya cacing pemberian kotoran ayam yang
19
Budidaya Perairan September 2017 Vol. 5 No.3: 18 - 22
20
Budidaya Perairan September 2017 Vol. 5 No.3: 18 - 22
21
Budidaya Perairan September 2017 Vol. 5 No.3: 18 - 22
22