CABANG BATUSANGKAR
SKRIPSI
Oleh:
FEBI VELAWATI
NIM. 1630403038
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN TIM PENGUJI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
E. Manfaat dan Luaran Penelitian ............................................................... 5
F. Definisi Operasional ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 7
A. Landasan Teori ....................................................................................... 7
1. Manajemen......................................................................................... 7
2. Risiko ............................................................................................... 16
3. Manajemen Risiko ........................................................................... 24
4. Perusahaan Jasa................................................................................ 29
5. Pengiriman Barang .......................................................................... 30
6. JNE................................................................................................... 32
B. Penelitian Relevan ................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 35
B. Latar dan waktu Penelitian ................................................................... 35
C. Instrumen Penelitian ............................................................................. 36
D. Sumber Data ......................................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 37
ii
G. Teknik Penjamin Keabsahan Data ........................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 39
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 39
1. Sejarah berdirinya perusahaan JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) ........ 39
2. Visi dan Misi JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) ................................... 39
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ......................................................... 44
1. Risiko terhadap pengiriman barang yang dialami oleh JNE Cabang
Batusangkar ..................................................................................... 45
2. Kendala yang dihadapi oleh JNE Cabang Batusangkar ................... 48
3. Jumlah pengiriman barang pada JNE .............................................. 50
4. Manajemen risiko terhadap pengiriman barang pada JNE .............. 50
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 52
A. Kesimpulan ........................................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................................... 52
DAFTAR KEPUSTAKAAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kategori Keterampilan Katz dan Mintzberg ........................................ 16
Tabel 2. 2 Tingkat ketidakpastian risiko ............................................................... 19
Tabel 2. 3 Matrik Cara Penanggulangan Risiko ................................................... 29
Tabel 3. 1 Rancangan Waktu Penelitian ............................................................... 35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
perusahaan apapun itu, akan selalu berupaya untuk mencapai berbagai tujuan
akhir yang efektif dan efisien. (Suhardi, 2018: 24)
Pada dasarnya manajemen risiko adalah penerapan fungsi-fungsi
manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
organisasi atau perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi manajemen risiko
mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengoordinasi dan mengawasi program penanggulangan risiki.
Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan
sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, serta
melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap
aktivitas atau proses. (Triyono, 2019: 8)
Dengan diterapkannya manajemen risiko disuatu perusahaan ada
beberapa manfaat yang akan diperoleh, yaitu:
1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalu
menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
2. Mampu memberi arahan bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-
pengaruh yang mungkin timbul secara jangka pendek dan jangka panjang.
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian
khususnya kerugian dari segi finansial.
4. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugiaan yang minimum.
5. Dengan adanya konsep manajemen risiko yang dirancang secara detail
maka artinya perusahaan telah membangun arahan dan mekanisme secara
berkelanjutan. (Fahmi, 2011: 3)
Perusahaan atau istilah Inggrisnya enterprise terdiri dari satu atau
lebih unit-unit usaha yang disebut pabrik atau bedrijf (Bahasa Belanda).
Pengertian perusahaan disini maksudnya suatau lembaga yang
diorganisasikan dan dijalankan untuk menyediakan barang atau jasa untuk
masyarakat dengan motif atau insentif keuntungan. Selain sebagai suatu
lembaga peusahaan juga merupakan suatu wadah yang diorganisasikan,
3
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan,
maka penulis memfokuskan penelitian tentang “Manajemen Risiko Terhadap
Pengiriman Barang Pada JNE Cabang Batusangkar”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Manajemen Risiko Terhadap Pengiriman
Barang Pada JNE Cabang Batusanagkar ?”.
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana bentuk manajemen risiko terhadap pengiriman barang
pada JNE Cabang Batusangkar.
F. Definisi Operasional
Manajemen risiko merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen
dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/
perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi manajemen risiko mencakup
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengoordinasi dan
mengawasi program penanggulangan risiko. Manajemen risiko didefinisikan
sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi,
menentuka sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan
risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses. (Triyono, 2019: 8-
9)
Manajemen risiko membahas bagaimana perusahaan melakukan
seluruh aktivitas kegiatannya mulai dari planning, organizing, actuating dan
controlling agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan
terjadi dimasa yang akan datang.
Manajemen risiko yang penulis maksud disini yaitu dapat dilihat
pada risiko operasional, yang mana risiko operasional merupakan risiko yang
disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar.
Risiko operasional meliputi lima hal yaitu kegagalan proses internal
perusahaan, kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, kerugian
yang disebabkan kejadian dari luar perusahaan, dan kerugian karena
pelanggaran peraturan dan hokum yang berlaku.
Pengiriman barang merupakan salah satu kegiatan vital dalam
perekonomian. Kegiatan pengiriman tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya
jasa angkutan yang bertugas membantu pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam
kegiatan pengiriman banyak sekali rangkaian proses yang dilakukan mulai
barang muat sampai diterima di lokasi tujuan. Proses-proses tersebut antara
lain pencatatan order, perhitungan biaya, pemilihan armada yang sesuai,
pembuatan surat jalan, penerbitan invoice dan pelaporan. Dalam proses
pengiriman, hal yang tidak boleh sampai dilupakan yaitu dokumen
kelengkapan berupa surat jalan.(Sari, 2015: 1)
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu ilmu atau seni yang membahas
mengenai perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalin, dan
kepemimpinan atas segala sumber daya yang dimiliki dan digunakan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam bahasa Inggris istilah manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui
proses aktivitas dan diatur berdasarkan urutan dan fungsinya dinamakan
manajemen. Manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan
keinginan yang hendak dicapai atau diinginkan oleh sebuah organisasi,
baik organisasi bisnis, organisasi social, organisasi pemerintah dan
sebagainya (Effendi, 2014: 1)
Para pakar manajemen memberikan penekanan pengertian
namajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, sebagai seni dan sebagai
sebuah profesi yang menuntut sebuah keahlian, pengalaman tertentu,
serta perpaduan antara pendidikan, keahlian dan pengalaman. (Rafiie,
2017: 2-4)
1) Mary Parker Follett, Manjemen adalah Seni. Dia menekankan
manajemen sebagai „the art of getting done through peole’.
Manajemen sebagai seni untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi
dengan menggunakan seni dalam memimpin untuk mempengaruhi
orang lain.
2) Henry Fayol, manajemen adalah pelaksanaan funsi-fungsidan
prinsip-prinsip Manajemen. Henry Fayol yang pertama kali
7
8
3) Pengarahan (Actuating)
Pengarahan/pelaksanaan adalah proses implementasi program
agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi/
perusahaan, serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktivitas yang tinggi. Kegiatan-kegiatan actuating/directing
ini adalah:
a) Mengimpelmentasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara
efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan
b) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
c) Menjelaskan pekerjaan yang ditetapkan. (Suhardi, 2018: 32)
4) Pengawasan (Controling)
Pengawasan merukan fungsi manajemen berkaitan dengan
proses dilaksnakan secara terukur untuk memastikan perencanaan,
kepemimpinan mampu mencapai target, sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, penegndalian
menjadi penting bagi sebuah organisasi. Kurangnya pengawasan
tehadap organisasi akan berdampak pada rusaknya reputasi dan
kepercayaan masyarakat, konsumen terhadap organisasi tersebut.
(Rafiie, 2017: 48)
d. Tingkatan-tingkatan Manajemen
Dalam sebuah perusahaan terdapat tiga tingkatan manajer yaitu,:
(Sholihin. 2009: 11-12)
1) Top Management merupakan eksekutif tertinggi di perusahaan yang
akan menetapkan tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen puncak memiliki berbagai sebutan seperti president
director, managing director, executive dorector, atau chief executive
officer (CEO).
2) Middle Management terdiri dari para manajer yang mengepalai
departemen tertentu seperti departemen keuangan (manajemen
13
Tabel 2. 1
Kategori Keterampilan Katz dan Mintzberg
Katz Mintzberg
Teknis (memiliki pengetahuan Teknis (terutama diperlikan pada
yang diperlukan untuk manajemen lini pertama untuk
menyelesaikan pekerjaan) hubungan yang dekat ke operasi)
2. Risiko
a. Pengertian Risiko
Risiko atau risk adalah sama dengan uncertainty atau
ketidakpastian. Risiko dan ketidakpastian seringkali digunakan dengan
17
Tabel 2. 2
Tingkat ketidakpastian risiko
Tingkat Karakteristik Contoh ``
ketidakpastian
`Tidak ada (Pasti) Hasil tidak bisa Hukum alam
diprediksi dengan pasti
Ketidakpastian objektif Hasil bisa diidentifikasi Permainan dadu
dan probabilitas
diketahui
Ketidakpastian Hasil bisa diidentifikasi Kebakaran ,
subjektif tapi probabilitas tidak Kecelakaan mobil,
diketahui Investasi
Sangat tidak pasti Hasil bisa diidentifikasi Eksplorasi angkasa
dan probabilitas tidak
diketahui
Sumber: Buku Manajemen Risiko Karangan Dr. Mamduh M.
Hanafi.
Pada tingkatan pertama, kondisi kepastian sangat tinggi.
Hukum alam merupakan contoh kepastian tersebut. Sebagai contoh kita
bisa memprediksi dengan pasti bahwa dalam satu hari terdapat 24 jam.
Tingkat selanjutnya adalah ketidakpastian objektif, sebagai contohnya
adalah dadu, jika dadu dilempar terdapat enam kemungkinan yang
muncul yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Bisa dilihat bahwa probabilitas
masing-masing angka hanyalah angka 1 sampai 6.
Tingkatan berikutnya adalah ketidakpastian subjektif, dengan
contoh adalah kecelakaan mobil, identifikasi hasil dan probabilitas
(kemungkinan) yang berkaitan dengan kecelakaan mobil lebih sulit
20
f. Pengelolaan Risiko
1) Mengidentifikasi/ menentukan terlebih dahulu objektif (tujuan) yang
ingin dicapai dari pengelolaan risiko.
2) Mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kerugian atau
mengidentifikasi risiko-risiko ynag dihadapi.
3) Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial, dimana
yang dievaluasi dan diukur adalah:
a) Besarnya kemungkinan peril yang akan terjadi selama satu
periode tertentu.
b) Besarnya akibat dari kerugian tersebut terhadap kondisi keuangan
perusahaan. ( Triyono, 2019: 13-14)
4) Mencari cara atau kombinasi cara-cara paling baik, paling tepat dan
paling ekonomis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul
akibat terjadinya suatu peril. Upaya tersebut meliputi:
a) Menghindari kemungkinan terjadinya peril
b) Mengurangi kesempatan terjadinya peril
c) Memindahkan kerugian potensial kepada pihak lain
(mengansuransikan)
d) Menerima dan memikul kerugian yang timbul
5) Mengkoordinir dan mengimpementasikan keputusan-keputusan yang
telah diambil untuk menanggulangi risiko.
6) Mengadministrasikan, memantau dan mengevaluasi semua langkah-
langkah atau strategi yang telah diambil dalam menanggulangi
risiko.
g. Pengendalian Risiko
Ada lima metode yang digunakan untuk mengendalikan risiko,
diantaranya:
1) Menghindari risiko
Salah satu mengendalikan risiko murni adalah menghindari
harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan
yaitu sebagai berikut:
23
3. Manajemen Risiko
a. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas
tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan
berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
(Fahmi, 2011: 2-3)
Manajemen risiko diartikan sebagai rangkaian prosedur dan
metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko-risiko yang timbul dari kegiatan
usaha. Manajemen risiko organisasi suatu sistem pengelolaan yang
dihadapi oleh organisasi secara komprehensif dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan. (Sumar‟in, 2012: 109)
Secara umum manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dalam menanggulangi risiko, baik dalam kehidupan
organisasi maupun masyarakat. Maksud lain dari manajemen risiko
adalah suatu proses manajerial untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan peristiwa atau keadaan yang bersifat mengancam
terhadap pencapaian target atau tujuan perusahaan.
Manajemen risiko merupakan seperangkat kebijakan, prosedur
yang lengkap, yang dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor
25
d) Transfer risiko
Jika perusahaan tidak ingin menanggung risiko tertentu,
maka perusahaan bisa mntransfer risiko tersebut kepada pihak
lain.
e) Pengendalian risiko
Pengendalian risiko dilakukan bertujuan untuk mencegah
atau menurunkan probabilitas (kemungkinan) terjadinya risiko
atau kejadian yang tidak diinginkan.
28
f) Pendanaan risiko
Pendanaan risiko mempunyai arti bagaimana menandai
kerugian-kerugian yang mungkin akan terjadi jika suatu risiko
muncul (Hanafi, 2016: 9-12)
e. Fungsi Pokok Manajemen Risiko
1) Menentukan kerugian potensial
Artinya berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi
seluruh risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, yang meliputi:
a) Kerusakan fisik dari harta kekayaan perusahaan
b) Kehilangan pendapatan atau kerugian lainnya akibat
terganggunya operasi perusahaan
c) Kerugian akibat adanya tuntutan hokum dari pihak lain
d) Kerugian-kerugian yang timbul karena: penipuan, tindakan
kriminal, tidak jujurnya karyawan dan sebagainya
e) Kerugian yang timbul akibat “keyman” meninggal dunia, sakit
atau menjadi cacat
2) Mengevaluasi kerugian Potensial
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua
kerugian potensial yang dihadapi oleh perushaan. Evaluasi dan
penilaian ini akan meliputi perkiraan mengenai:
a) Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian, artinya
memperkirakan jumlah kemungkinan terjadinya kerugian
selama suatu periode tertentu atau beberapa kali terjadinya
kerugian tersebut selama suatu periode tertentu.
b) Besarnya kegawatan dari tiap-tiap kerugian, artinya menilai
besarnya kerugian yang diderita yang biasanya dikaitkan dengan
besarnya pengaruh kerugian tersebut, terutama terhadap kondisi
finansial perusahaan
c) Memilih Teknik atau Cara yang tepat untuk menentukan suatu
kombinasi dari teknik-teknik yang tepat guna menanggulangi
kerugian.
29
Tabel 2. 3
Matrik Cara Penanggulangan Risiko
No tipe Frekuensi Kegawatan Penanggulanginya
Exposure kerugian kerugian
1 Rendah Rendah Retensi atau
pengendalian
2 Tinggi Rendah Retensi atau asuransi
atau pengendalian
3 Rendah Tinggi Asuransi atau
pengendalian
4 Tinggi Tinggi Menghindari
Sumber: Triyono, 2019: 13
4. Perusahaan Jasa
a. Pengertian Perusahaan
Perusahaan didefinisikan sebagai suatu uunit organisasi yang
menggunakan berbagai factor-faktor produksi dan menghasilkan barang
dan jasa untuk dijual kepada rumah tangga, perusahaan lain atau
pemerintah dengan berorientasi pada keuntungan. (Pracoyo. 2006: 143)
Perusahaan atau istilah Inggrisnya enterprise terdiri dari satu atau
lebih unit-unit usaha yang disebut pabrik. Pengertian perusahaan disini
maksudnya suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan untuk
menyediakan barang atau jasa untuk masyarakat dengan motif atau
insentif keuntungan. Selain sebagai suatu lembaga perusahaan juga
merupakan suatu wadah yang diorganisasikan, didirikan dan diterima
dalam tata kehidupan masyarakat. (Herujito, 2001 : 278)
b. Pengertian Jasa
Menurut Dharmesta (1999) menyebutkan bahwa jasa adalah suatu
kegiatan yang dapat berwujud maupun tidak berwujud yang dilakukan
untuk melayani konsumen. Sedangkan dalam buku Darmadi (2004)
definisi mutu atau kualitas adalah, fungsi dari suatu produk yang
bersangkutan yang dapat memenuhi selera serta kebutuhan konsumen
30
5. Pengiriman Barang
a. Pengertian Pengiriman Barang
Menurut Suyono pengertian freight forwarding (jasa pengiriman
barang) adalah badan usaha yang bertujuan memberikan jasa
pelayanan/pengurusan atau seluruh kegiatan diperlukan bagi
terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang
dengan menggunakan multimodal trasport baik darat, laut dan udara.
(Mujayana, 2016: 2)
Pengiriman barang adalah pihak yang berkepentingan dan secara
langsung terkait dalam perjanjian pengiriman barang, karena
31
6. JNE
JNE merupakan perusahaan dalam bidang kurir ekspres dan
logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resmi adalah Tiki
Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE) tetapi namanya telah terkenal dengan
nama JNE. Nama tersebut diambil dari Bahasa Sanskerta yang berarti
"Jalur Nugraha Ekakurir". Perusahaan ini salah satu perusahaan kurir
terbesar di Indonesia.(Hawani, 2010: 16-18)
B. Penelitian Relevan
Skripsi milik Hawani Universitas Lampunga pada tahun 2010 yang
berjudul “Tanggung Jawab PT. Tiki JNE dalam Pengiriman Barang Terhadap
Konsumennya (Studi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cab. Bandar
Lampung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian
menunjukan bahwa syarat dalam pengiriman barang yaitu dengan cara
mengisi AWB (Air Waybill)/Connot, yaitu form pengisian pengiriman
barang. Sedangkan prosedur dalam pengiriman barang yaitu pemeriksaan
terhadap barang-barang yang akan dikirim. Apabila barang-barang tersebut
layak untuk dikirim, maka pihak JNE akan memproses pengiriman
barang/dokumen tersebut dengan mengeluarkan AWB (Air Waybill) sebagai
dokumen perjanjian pengiriman barang yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak. AWB (Air Waybill) tersebut berisikan hak dan kewajiban para pihak.
Tanggung jawab PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir terhadap barang yang
hilang atau rusak yaitu dengan cara mengganti kerugian sebesar 10 kali biaya
pengiriman, kecuali jika PT. Jalur Nugraha Ekakurir dapat membuktikan
secara benar dan jelas bahwa kesalahan tersebut bukan kesalahan dari PT.
Jalur Nugraha Ekakurir, melainkan akibat kelalaian dan kesalahan dari pihak
pengirim barang atau karena terdapat keadaan memaksa yang mengakibatkan
barang muatan tersebut tidak sampai di tangan pihak penerima barang.
Persamaan nya dengan penelitian yang penulis angkat ialah sama-sama
membahas tentang pengelolaan Risiko dan sama-sama menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang penulis
33
angkat adalah lokasi penelitian yang berbeda serta fokus penelitian nya,
penulis memfokuskan pada kerusakan barang saat pengiriman barang pada
JNE Cabang Batusangkar, sedangkan penelitian yang relevan ini
memfokuskan pada tanggung jawab pengiriman barang.
Skripsi milik Frida Amelia pada tahun 2014 yang berjudul
“Manajemen Risiko pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus
PT. Suryagita Nusaraya)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
pembayaran cicilan/angsuran bermasalah yang terjadi di dalam perusahaan
PT. Suryagita Nusaraya. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui
prosedur pemberian angsuran/cicilan pada perusahaan PT. Suryagita
Nusaraya, dan bagaimana penerapan manajemen risiko dalam menangani
cicilan/angsuran bermasalah tersebut. Persamaan nya dengan penelitian yang
penulis angkat ialah sama-sama membahas tentang Risiko dan sama-sama
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaannya dengan
penelitian yang penulis angkat adalah lokasi penelitian yang berbeda serta
fokus penelitian nya, penulis memfokuskan pada kerusakan barang pada saat
pengiriman barang pada JNE Cabang Batusangkar, sedangkan penelitian yang
relevan ini memfokuskan pada cicilan atau angsuran yang bermasalah.
Skripsi milik Roesita Widya Hapsari Universitas Islam Indonesia
pada tahun 2018 yang berjudul “Analisis Manajemen Risiko Desain dan
Produksi Dalam Proses New Product Development (NPD) Pada Industri
Fashion”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bertujuan untuk menemukan
dan menganalisis faktor faktor yang menyebabkan masalah dalam desain
pengembangan produst baru dan produksi produk baru di industri busana
muslim di Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan
strategi mitigasi yang tepat, sehingga manajemen risiko dapat diterapkan.
Persamaan nya dengan penelitian yang penulis angkat ialah sama-sama
membahas tentang Risiko dan sama-sama menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang penulis angkat
adalah lokasi penelitian yang berbeda serta fokus penelitian nya, penulis
memfokuskan pada kerusakan barang pada saat pengiriman barang pada JNE
34
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.
B. Latar dan waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian langsung keobjek yang dituju
yaitu konsumen yang melakukan pengiriman dan penerimaan barang melalui
JNE Cabang Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. Waktu penelitian terlihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 1 Rancangan Waktu Penelitian
No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept
1 Survei dan
pengajuan
judul
2 Observasi
awal dan
bimbingan
proposal
3 Seminar
proposal dan
bimbingan
pasca
seminar
4 Penelitian
dan
bimbingan
skripsi
5 Munaqasah
Sumber: Olahan Sendiri
35
36
C. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti langsung menjadi
instrumen kunci atau utama. Sebagai instrumen kunci, peneliti akan
melakukan pengumpulan data, pengecekan keabsahan data dan analisis data.
Instrumen pendukungnya dalam penelitian berupa HP, pedoman wawancara,
alat tulis dan dokumen-dokumen yang dapat digunakan untuk menunjang
hasil penelitian yang peneliti lakukan.
D. Sumber Data
1. Sumber data primer
Sumber data primer yaitu oleh pengelola JNE Cabang Batusangkar
dan konsumen.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari dokumen
pencatatan JNE Cabang Batusangkar atau catatan-catatan serta arsip-arsip
dari JNE Cabang Batusangkar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik yang diperlukan
untuk menunjang penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik
pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Wawancara (Interview)
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
tanya jawab. Sambil bertatap muka antara si penanya atau si pewawancara
dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Interview dapat
dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan dengan sistematik yang berlandaskan kepada
tujuan penelitian. (Asnawi, 2011. 163).
Selanjutnya dalam wawancara juga menggunakan Snowball
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang pada
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2009.
300) metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk
37
39
40
Misi:
a. Memadukan jasa pengiriman, layanan kepabeanan, perdugaan dan
pendistribusian dalam satu system yang terintegrasi secara efisien,
efektif dan fleksibel.
b. Mendayagunakan jaringan insfrastruktur yang dimiliki sebagai
kontribusi pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung
sumber daya manusia yang professional dan memiliki integritas moral
yang tinggi.
c. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna
mendorong pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dalam rangka
mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan
tanggung jawab sosial.
1. Produk Layanan JNE (Jalur Nugraha Ekakurir)
a. COD (Cash On Delivery) Retail adalah fitur pembayaran bagi online
seller yang melakukan pengiriman barang dengan menggunakan
layanan JNE. Fitur layanan ini memungkinkan pembeli melakukan
pembayaran langsung melalui kurir setelah serah terima paket
dilakukan. Adapun syarat dan ketentuannya yaitu:
1) Seller mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di Sales Counter
JNE.
2) Pada saat pendaftaran Seller melampirkan fotocopy buku tabungan
yang tertera nomor rekening.
3) Seller sudah terdaftar sebagai member JNE Loyalty Card (JLC)
minimal 1 bulan berjalan.
4) Fitur ini berlaku untuk COD barang yang dikirimkan oleh Seller
melalui Sales Counter JNE tempat Seller terdaftar.
5) COD Retail berlaku untuk layanan Reguler, OKE dan JTR.
6) COD Retail diprioritaskan untuk online seller yang berjualan diluar
marketplace.
41
b. Salah alamat
Salah alamat merupakan salah satu kendala yang juga dihadapi
dalam proses pengiriman barang, hal ini terjadi karena kesalahan dalam
operasional manajemen yang dilakukan oleh pihak JNE, ketika
terjadinya salah alamat maka barang tersebut akan dikembalikan kepada
pengirim dan akan dilakukan kembali pengiriman kepada penerima
yang semestinya tanpa melakukan pembayaran lagi. (wawancara
dengan Ardi Firmansyah, 19 Agustus 2020)
c. Cacat atau hilang barang
Cacat atau barang hilang juga merupakan suatu kendala yang
terjadi dalam proses pengiriman barang. JNE hanya bertanggung jawab
untuk mengganti kerugian yang dialami pelanggan akibat kerusakan
atau kehilangan dari pengiriman dokumen atau barang oleh JNE
sepanjang kerugian tersebut terjadi ketika barang atau dokumen masih
berada dalam pengawasan JNE, dengan catatan bahwa kerusakan
tersebut semata-mata disebabkan karena kelalaian karyawan atau agen
JNE.
Berdasarkan berbagai faktor dan kendala diatas serta teori dari para
ahli, maka risiko tersebut termasuk kepada risiko operasional. Risiko
operasional merupakan risiko yang timbul karena tidak berfungsinya
sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia atau karyawan, kegagalan
sistem dan faktor eksternal seperti bencana alam, demonstrasi besar dan
lainnya. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibandingkan
risiko lainnya yakni selain bersumber dari kegiatan operasional dan jasa,
akuntansi, sistem teknologi informasi manajemen atau sistem pengelolaan
sumber daya manusia. Adapun contoh dari risiko operasional yang terjadi
pada JNE Cabang Batusangkar ini yaitu:
a. Keterlambatan dalam pengiriman barang sering terjadi karena faktor
alam, yaitu cuaca yang kurang baik, jalanan longsor.
50
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya
tentang “Manajemen Risiko Terhadap Pengiriman Barang Pada JNE
Cabang Batusangkar”, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi
penyebab risiko dalam pengiriman barang pada JNE Cabang Batusangkar
memiliki tiga faktor, yaitu faktor alam dan non alam, faktor pelanggan
atau konsumen dan faktor persaingan.Sedangkan kendala dalam proses
pengiriman barang pada JNE Cabang Batusangkar terdapat tiga hal yaitu
keterlambatan pengiriman, salah alamat, dan rusak atau cacatnya barang.
Untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya risiko JNE
mengeluarkan Syarat Standar Pengiriman (SSP). Disaat pelanggan
menyerahkan barang atau dokumen untuk dikirim atau ditransportasikan
oleh JNE, para pelanggan dianggap telah menerima dan setuju dengan
syarat-syarat dan kondisi yang menjadi syarat standard pengiriman JNE.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas. Adapun saran yang peneliti
berikan kepada JNE Cabang Batusangkar terhadap manajemen risiko yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Terkait kendala yang sering terjadi dalam proses pengiriman barang,
sebaiknya pihak JNE menjelaskan juga dalam Syarat Standar
Pengiriman (SSP) agar tidak terjadinya lagi ketidaksenangan oleh
pelanggan dalam melakukan pengiriman.
2. Agar tidak terjadi lagi kehilangan atau kecacatan barang kiriman oleh
pihak ketiga, sebaiknya dibuatkan juga surat kerjasama atau perjanjian
antara pihak JNE dengan pihak ketiga, jika terjadi kerusakan oleh pihak
52
ketiga maka sebagian dari tanggungan juga ditanggung oleh pihak
ketiga.
53
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anisa, Windi Gessy. 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Manajemen Risiko. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang
Anindita, K,W. Dampak yang Terjadi pada Perusahaan Apabila Tidak Memiliki
Strategi Manajemen Risiko. http://.dictio.co.id.
Aris,T dan Reni,M 2019. Manajemen Risiko. Jakarta: Budi Utama
Effendi, Usman. 2014. Asas Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Herman, Darmawi. 2016. Manajemen Risiko Edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Indah,S,P. 2015. Sistem Informasi Administrasi Pengiriman Barang pada PT.
Mindah SejatiTrans guna Mempermudah Pelaporan
Irham,F. 2011. Manajemen Risiko. Bandung: Alfabeta
Ismail,S. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga
Karim, Adi Warman. 2008. Bank Islam Aanalisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Mahmud,H,M. 2016. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Mamduh, 2004. Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Enterprise Risk
Managemen. Jurnal Manajemen Risiko
Manullang, M. 2012. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Marya,M. 2016. Rancang Bangun Sistem Administrasi Pengiriman Barang
Berbasis Web di PT. Graha Prima Surabaya
Noor,J. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertai Karya Ilmiah. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
Pandji,A. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta
Pasrizal, Himyar. 2015. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Lingkar Media
Pereturan Meteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 53 Tahun 2017
Putra, Michael. Pengertian Manajemen, Tujuan, Fungsi dan Jenis.
http://www.sayanda.com. 02 Maret 2020
Rahmi,Y. 2012. Analisis Pengaruh Strategi Servis Recovery yang Dilakukan
Perbankan Terhadap Kepuasan Nasabah Kota Semarang
Satori,D. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Soehatman, Ramli. 2010. Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk
Management. Jakarta: Dian Rakyat.