Proposal Skripsi
Oleh :
KUNJAINI
NIM : 30901301669
Nama : Kunjaini
Nim : 30901301669
Pembimbing I
Tanggal: ………………………..
Pembimbing II
Tanggal: ………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nama : Kunjaini
NIM : 30901301669
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal………………… dan
Penguji I Penguji II
Ns. Muh Abdurrouf, M.Kep Dr. Rita Kartika Sari, SKM, M. Kes
NIDN. 065057902 NIDN. 0602047803
Penguji III
Tanggal: ………………………
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Nama : Kunjaini
NIM : 30901301669
UNISSULA.
Peneliti,
Kunjaini
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
Pemalang.
saran yang bermanfaat dari berbagai pihak, sehingga penyusunan proposal skripsi
ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang di rencanakan. Untuk itu, pada
1. Bapak Anis Malik Thoha, MA, Ph.d., Selaku Rektor Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.
2. Bapak Iwan Ardian, SKM, M.Kep., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
4. Ibu Dr. Rita Kartika Sari, M. Kes., Selaku Pembimbing I yang telah sabar dan
ini.
v
5. Ibu Ns. Retno Issroviatiningrum, M., Selaku pembimbing II yang telah sabar
ilmu dan nasehat yang sangat berharga guna penyusunan skripsi ini.
7. Ibunda Tri Hastuti S.Pd, yang cinta dan kasih sayangnya selalu tertanam
didalam jiwa.
8. Ayahanda Carto S.Pd, yang selalu memberikan doa dan semua perhatian dan
kasih sayangnya.
berharap proposal skripsi keperawatan ini nantinya dapat bermanfaat bagi banyak
pihak.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DARTAR TABEL..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................9
D. Manfaat Penelitian......................................................................................10
A. Tinjauan Teori.............................................................................................12
1. Perawat....................................................................................................12
2. Motivasi...................................................................................................14
4. Dukungan Atasan....................................................................................29
B. Kerangka Teori...........................................................................................32
vii
C. Hipotesa......................................................................................................32
A. Kerangka Konsep........................................................................................33
B. Variabel Penilitian.......................................................................................33
F. Definisi Operasional...................................................................................36
J. Etika Penilitian............................................................................................43
viii
DARTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah pengembangan SDM. Tenaga kesehatan yang telah berada didalam sektor
pelayanan kesehatan perlu dikembangkan dan diarahkan agar dapat bekerja lebih
satunya yaitu dengan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi guna
mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. Perlu adanya motivasi bagi
(Slameto, 2006).
3
jenjang yang lebih tinggi. Motivasi perawat akan menurun apabila pimpinan tidak
Jumlah tenaga perawat yang banyak pada era saat ini belum diimbangi
pelaksanaan tugas. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah perawat dan tingkat
pendidikan perawat (Siswono, 2002 dalam Faizin). Menurut data dari Dirjen Bina
Upaya Kesehatan (BUK) berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS tahun
2000), sebagian besar atau 80% perawat yang bekerja di rumah sakit
Ners 11%, dan S2 0,4%. Sedangkan yang berpendidikan SPK sebanyak 7%. Hal
ini belum sesuai dengan standar profesi keperawatan sebagai pemberi asuhan
upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,
yang memiliki etik moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus
4
pendidikan sarjana, magister. Pendidikan profesi terdiri atas program profesi dan
yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners
suatu profesi.
Kesehatan RI pada temu media di Jakarta pada 6 Mei 2011. Data dari Dirjen Bina
Upaya Kesehatan (BUK) 6 Mei 2011, sebagian besar atau 80% perawat yang
Keperawatan) 1%, Ners 11% dan S2 0,4%. Sedangkan yang berpendidikan SPK
sebanyak 7%. Hal ini belum sesuai dengan standar profesi keperawatan sebagai
keperawatan dengan titik awal dari pendidikan keperawatan merupakan salah satu
dilakukan oleh Astuti (2001), di Jawa Barat diperoleh hasil lebih dari separuh
ada 35,4%.
diperoleh hasil bahwa sampel 201 perawat diambil dari 3 yang berbeda di Jawa
Barat, dan subyek penelitian yaitu perawat yang belum menempuh pendidikan
Desember 2016 di RSU William Booth Semarang dengan jumlah perawat D III
informasi dari atasan dan atasan mereka memberikan respons positif terhadap
mereka yang berniat melanjutkan studi lanjut. Sedangkan 11 orang merasa kepala
ruangan hanya memberikan informasi tentang studi lanjut hanya kepada perawat
tertentu saja dan 7 responden merasa atasan mereka tidak akan memberikan
toleransi waktu bila terlambat karena alasan kepentingan kuliah yang tidak bisa
ditinggalkan.
karena ingin menjadi perawat yang profesional sedangkan 7 perawat merasa tidak
teman sekerja biasa saja. Dari wawancara meliputi dukungan penilaian kepala
meningkat.
7
kegiatan yang harus diselesaikan sebagai bagian reguler dari pekerjaan, hubungan
interpersonal, makin baik hubungan inter personal maka makin terbuka seseorang
Keperawatan”
B. Rumusan Masalah
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS tahun 2006), sebagian besar atau 80 %
yang profesional.
orang merasa atasan mereka hanya memberikan informasi tentang studi lanjut
hanya kepada perawat tertentu saja dan 7 responden merasa atasan mereka
saja.
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah “adakah hubungan dukungan
keperawatan ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
9
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
pendidikan.
kepuasan pasien.
10
2. Bagi Perawat
berkelanjutan.
3. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Perawat
a. Pengertian perawat
merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (Priharjo Robert, 2006). Florence
Nightingale dalam bukunya what it is, and what what it is anot, menyatakan
terhadap masalah ksehatan yang menimpa dirinya. Perawat adalah seseorang salah
satu unsur vital dalam RS. Perawat, dokter dan pasien merupakan satu kesatuan
yang saling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan (Karsinah, 2006). perawat
adalah sumber daya terpenting dalam menjalankan pelayanan suatu RS, maka
menjadi penentu arah dan kekuatan bekerja adalah motivasi dan lain-lain seperti:
12
13
b. Keperawatan
baik sakit maupun tidak sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
tidak langsung.
dituntut agar dapat bekerja efektif, efesien, dan berkualitas dalam bekerja
sehingga daya saing rumah sakit semakin besar. Pengembangan ini dilakukan
14
untuk tujuan non karier maupun karier bagi perawat melalui pendidikan dan
2. Motivasi
a. Pengertian motivasi
dengan apa seorang manager merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka
pribadi mereka sendiri. Sukanto Rekso Hadi Projo (Dalam Investasi Human
Capital, 2009) adalah motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang
2009). Motivasi adalah proses atau faktor yang mendorong orang untuk
berperilaku dengan cara tertentu. Sordgsi Agiar (2007) adalah daya dorong bagi
proses dengan apa seorang manager merangsang bawahan untuk bekerja dalam
perasaan pribadi mereka sendiri. Menurut pengertian Sukanto Rekso Hadi Projo
(Dalam Investasi Human Capital, 2009) adalah motivasi sebagai keadaan dalam
15
Investasi Human Capital, 2009). Motivasi adalah proses atau faktor yang
mendorong orang untuk berperilaku dengan cara tertentu. Sordgsi Agiar (2007).
Motivasi adalah daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang
2. Teori proses, teori ini menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu
paling mendasar.
16
c. Kebutuhan untuk memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh keluarga dan
d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
kebutuhan telah dicapai, maka kebutuhan yang lebih tinggi segera menjadi
dengan ciri-ciri:
mengelaknya.
1) Bekerja sebagai hal yang alamiah seperti halnya istirahat dan bermain.
Faktor ini bila tidak terpenuhi akan menyebabkan pekerja menjadi tidak
menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan ini merupakan kebutuhan
kepuasan dari pekerjaan. Yang termasuk dalam kelompok motivator ini; prestasi,
lain. Para individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi tinggi dan bisa
kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri sendiri, kebuutuhan ini ekspresi dari
mereka dan bersedia menerima resiko yang relative tinggi, juga para karyawan ini
Para manajer yang baik sudah merasa bahagia dengan pencapaian prestasi
c. Proses Motivasi
independen:
1) Need :
ketidakseimbangan.
2) Driver :
3) Incentive/Goal :
Faktor intrinsik
1) Prestasi (Achievement)
secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dan sebagainya). Pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Kebutuhan akan prestasi, akan
(Simamora, 2007).
1. Prestasi kerja
Penampilan hasil kerja SDM dalam suatu organisasi. Prestasi kerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang
gabungan dari tiga faktor yaitu kecakapan, usaha, dan kesempatan. Jika ketiga
faktor itu semakin baik maka prestasi kerja akan semakin tinggi (Hasibuan, 2010).
2. Pengakuan (Recognition)
merasa ikut memiliki, “sense of importance” merasa ada peranan yang cukup
(Zainun, 2007).
2007).
21
jelas mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, tanpa ada
kemampuan diri sehingga potensi dan talenta yang ada dapat terwujud, sehingga
Pengembangan diri harus dilakukan secara terus menerus oleh semua orang
didalam sebuah organisasi kerja, jika individu tidak mampu untuk melakukan
formal atau pelatihan saja, melainkan semua situasi dimana berinteraksi dengan
22
orang lain, hal ini juga merupakan bagian dari pengembangan diri (Notoatmojo,
2009).
dengan pembinaan (coaching), pelatihan harian dan umpan balik yang diberikan
kerja dapat berupa kursus dalam kelas, pelatihan hubungan antar manusia, studi
1) Motivasi Intrinsik:
interaksi dan gaji (Stamps, 2007:37). Berikut ini penjabaran tentang factor
intrinsik kerja :
a) Otonomi
Otonomi adaah kebebasan utuk memilih tindakan tanpa kendali dari luar.
Otonomi merupakan salah satu komponen yang penting dari disipin professional
kemampuan dalam mengatasi masalah yang ada. Dalam dunia pekerjaan otonomi
23
b) Status Profesional
harga diri terhadap profesi keperawatan (Ghale, 2008. Menurut Maslow dan
Herzberg mengatakan bahwa meningkatnya harga diri atau status individu akan
c) Tuntutan Tugas
Menurut Slavitt tututan tugas adalah tugas yang harus dilakukan sesuai
kewajibannya atau segala macam tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan
d) Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah kebutuhan akan kerja sama secara timbal balik
antara perawat dengan atasan, teman sekerja, tim kesehatan lain dan pasien.
Makin baik hubungan inter personal seseorang maka makin terbuka orang
lain dan diri sendiri, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung antar
prinsip metode peningkatan hubungan yaitu: makin baik hubungan inter personal
cenderung ia mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasehat yang
diberikan penolongnya.
e) Interaksi
untuk selalu melakukan tindakan dengan benar. Interaksi yang dilakukan dengan
f) Gaji
Gaji adalah pembayaran dalam bentuk barang atau uang dan keuntungan-
keuntungan yang diterima oleh individu karena telah bekerja sesuai dengan
2) Motivasi Ektrinsik
kerja:
a) Penghargaan
b) Kondisi Kerja
lebih tinggi. Kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta didukung oleh
25
peralatan yang memadai tentu akan membuat pegawai betah bekerja (Sumarni,
dkk : 2005)
c) Supervisi
d) Kebijakan
1) Umur
Umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan)
yang dihitung sampai dengan ulang tahun terakhir (Depdikbud, 2009). Umur
berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau mayoritas perawat, yang dimaksud
semakin mampu menimbulkan kemampuan jiwa. Usia yang makin tinggi dapat
dan semakin toleransi terhadap pandangan orang lain. Robin (diterjemahkan oleh
Panjaitan, 2009).
2) Jenis Kelamin
keperawatan mungkin berbeda berkaitan dengan cara fisik, karakter dan sifat yang
berbeda pula, jenis kelamin adalah penggolongan responden yang terdiri dari laki-
diharapkan menjadi pencari uang. Peran formal yang standar terdapat dalam
keluarga adalah kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah. Dapat disimpulkan
3) Status Perkawinan
menikah sedikit obsesinya, pergantian atau perpindahan yang lebih rendah dan
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi dengan pekerjaan dari pada
4) Lama Bekerja
lalu cenderung dikaitkan dengan keluarnya dalam posisi baru, maka senioritas itu
sendiri tidaklah merupakan peramal yang baik produktivitas dengan kata lain jika
semua hal sama tidak ada alsan untuk meyakini bahwa orang-orang yang telah
27
lama bekerja dalam suatu pekerjaan akan lebih baik produktivitasnya disbanding
5) Jabatan
tinggi, maka akan ada pendorong bagi karyawan lainnya utuk mempertimbangkan
motivasi kerjanya.
dan dapat diciptakan melalui pemenuhan kebutuhan materil dan non materil.
pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya menyebabkan orang lebih mampu
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI, 2006) yang dimaksud dengan
Meskipun demikian pada saat ini masih ada perawat di Indonesia lulusan
SPK, oleh sebab itu sampai saat ini perawat lulusan SPK masih dianggap sebagai
perawat. Selain lulusan D3 dan SPK sejak tahun 1985 pendidikan tinggi
dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi. Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan
akreditasi pendidikan ners Indonesia dan semua standar tersebut mengacu pada
Indonesia (KKNI) dan saat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang
4. Dukungan Atasan
atasan menilai kontribusi dan peduli terhadap kesejahteraan mereka (Kottke &
sebagai agen dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan
dan mengevaluasi kinerja bawahan, karyawan pun melihat orientasi atasan mereka
sebagai indikasi adanya dukungan organisasi (Levinson dkk, dalam Rhoades &
Eisenberger, 2007).
member exchange adalah suatu bentuk kualitas hubungan antara atasan dengan
atasan dengan bawahan (Liden, Sparrowe, dan Wayne, 2007 dalam Wayne et al,
dukungan dan interaksi diantara atasan dan bawahan (Dienesch dan Liden, 2006
dalam Wayne et al, 2009). Teori leader-member exchange disebut juga sebagai
teori vertical dyad linkage yang juga menjelaskan bahwa hubungan vertical antara
1. Dukungan Informasional
tertentu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk,
2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
atasannya.
dapat bekerja secara efektif dan efisien. Disisi lain perawat sering kurang
kebutuhan pasien dan keluarga melalui staf atau perawat pelaksana. Dilain pihak,
menjalin hubungan yang efektif dan terapeutik dengan pimpinan dan tim
kesehatan lainnya serta mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak
melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Suyanto, 2009).
32
B. Kerangka Teori
Melanjutkan Jenjang S1
Keperawatan (Gibson, 2008)
C. Hipotesa
Semarang.
Semarang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Ada hubungan
B. Variabel Penelitian
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
33
34
S1 Keperawatan.
1. Populasi
2. Sampel
perawat.
a. Kriteria inklusi
yaitu:
b. Kriteria eksklusi
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
F. Definisi Operasional
1. Instrumen Data
(SS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak
jawaban sangat setuju (SS), skor 2 untuk jawaban setuju (S), skor 3
untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 4 untuk jawaban sangat tidak
setuju (STS).
Pernyataan Nomor
Favorable 1,3,5,7,9,11,13,15,17,19
Unfavorable 2,4,6, 8, 10,12,14,16,18,20
juga dalam bentuk skala Likert dengan memberi bobot pada setiap
jawaban sangat setuju (SS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2
untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 1 untuk jawaban sangat tidak
(S), skor 3 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 4 untuk jawaban
Pernyataan Nomor
Favorable 1,3,5,7,9,11,13,15,17,19
Unfavorable 2,4,6, 8, 10,12,14,16,18
adalah observasi).
r i=n ¿ ¿
Keterangan :
ri = koefesiensi korelasi
n = jumlah responden
Xi = Skor pernyataan
Yi = Skor total
40
{ ∑s
}
2
k
ri= 1- 2 i
( k-1 ) Si
Keterangan:
ri = Koefisienreliabilitastest
k = Jumlah item pernyataan
∑ s 2i = Varians skorbutirpernyataan
S2i = Variansskortotal
melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Jika dari hasil uji
validitas dan reliabilitas ada item pertanyaan yang tidak valid atau
mengajukan kuesioner ini kepada orang yang ahli dalam bidang ini.
yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Survei dalam penelitian ini
1. Analisis Univariat
distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat
normalitas data maka dipilh uji korelasi dengan Pearson. Bila tidak
43
J. Etika Penilitian
1. Prinsip manfaat
Manusia memiliki hak dan merupakan makhluk yang mulia yang harus
K. Prinsip keadilan
DAFTAR PUSTAKA
Rogers. (2000). Fungsi Perawat Spesialis Agar Terhindar dari Masalah Etik
Maupun Hukum Retrieved Januari, 22, 2009, From
http//bondanmanajemen.blogspot.com.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
46
Lampiran 1
Semarang. Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan dapat saya jamin
kerahasiaannya yaitu dengan tidak mencantumkan identitas Bapak/Ibu, dan data
tersebut hanya akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan
ilmu pengetahuan. Maka dari itu, Bapak/Ibu tidak perlu takut atau ragu-ragu
dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang
diberikan oleh Bapak/Ibu adalah jawaban yang benar dan yang diminta adalah
sesuai dengan kondisi yang dirasakan Bapak/Ibu selama ini.
Apabila ada informasi yang belum jelas, Bapak/Ibu bisa menghubungi
saya kunjaini, Mahasiswa S1 Keperawatanunissula Semarang, Wa 083843541029.
Demikian penjelasan dari saya. Terimakasih atas perhatian dan kerjasama
Bapak/Ibu dalam penelitian ini.
Alamat : .........................................................................................................
Semarang, .......................................2016
TTD
(.....................................................)
48
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal Pengisian :
Nomor Responden :
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang anda pilih.
1. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
2. Usia Responden
1. 20-30 tahun
2. 31-40 tahun
3. 41-50 tahun
3. Status Perkawinan
1. Sudah menikah
2. Belum menikah
4. Masa Kerja
1. < 1 tahun
2. 1-5 tahun
3. 5-10 tahun
4. >10 tahun
49
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
N Pernyataan SS S TS ST
o S
Informasional
Atasan saya menyediakan tempat untuk
1 menempel brosur-brosur tentang program
ekstensi.
Atasan saya melarang menempel brosur-brosur
2
tentang program ekstensi.
Atasan saya menginformasikan pengumuman
3
untuk melanjutkan pendidikan.
Atasan saya memberikan pengumuman untuk
4 melanjutkan pendidikan hanya untuk orang-
orang tertentu saja
Penilaian
Atasan saya memberikan respon yang positif
5 bagi perawat yang ingin melanjutkan
pendidikan.
Atasan memberi respon negatif terhadap perawat
6
yang ingin melanjutkan pendidikan.
Atasan saya memberikan dukungan untuk
7 melanjutkan pendidikan asalkan jadwal kuliah
tidak mengganggu jam kerja.
Atasan saya melarang memberikan dukungan
8 untuk melanjutkan pendidikan karena pasti
jadwal kuliah mengganggu jam kerja.
Atasan saya memberikan dukungan untuk
9 melanjutkan pendidikan asalkan jadwal dinas
tidak ditinggalkan.
Instrumental
Atasan saya kurang memberikan dukungan
10 untuk melanjutkan pendidikan dengan alasan
jadwal dinas ditinggalkan.
Atasan saya memberikan arahan dan masukan
11
tentang sulitnya melanjutkan pendidikan
50
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
N Pernyataan SS S T ST
o S S
Internal
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke
1
jenjang yang lebih tinggi.
Saya kurang tertarik untuk melanjutkan pendidikan
2
ke jenjang yang lebih tinggi.
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan untuk
3
prestige saja
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan untuk
4
mencapai karir yang lebih baik.
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan agar
5
saya lebih dihargai dengan gelar kesarjanaan saya.
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan hanya
6
untuk formalitas saja
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan agar
7
menjadi seorang perawat yang profesional.
Saya kurang berminat untuk melanjutkan
8 pendidikan supaya seorang perawat yang
profesional.
Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan karena
9
ingin terus belajar untuk menambah ilmu.
Saya kurang merespon tawaran untuk melanjutkan
10 pendidikan karena saya rasa ilmu saya cukup untuk
bekerja
Eksternal
Saya termotivasi untuk melanjutkan pendidikan
11 karena ingin mendapatkan imbalan gaji yang lebih
naik dan gelar kesarjanaan yang lebih baik
Saya termotivasi untuk melanjutkan pendidikan
12 hanya karena ingin mendapatkan imbalan gaji yang
lebih naik.
13 Saya merasa tidak perlu melanjutkan pendidikan
52