Anda di halaman 1dari 248

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PENULISAN

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2019
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | ii
PIMPINAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1. Dr. Muchammad Ali Safa’at, S.H., M.H.


Dekan
2. Dr. Siti Hamidah, S.H., M.H.
Wakil Dekan I
3. Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.H.
Wakil Dekan II
4. Dr. Setiawan Nurdayasakti, S.H., M.H.
Wakil Dekan III

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | iii


KATA PENGANTAR

Atas nama Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, kami sampaikan
selamat datang kepada Mahasiswa Baru 2019 di kampus tercinta. Saudara merupakan
putra-putri Indonesia pilihan. Saudara telah menyisihkan ribuan calon untuk diterima
sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Oleh karena itu, pergunakanlah
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan visi yang telah dicanangkan, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
berkomitmen untuk menjadi Fakultas Hukum terkemuka dan berstandar internasional, yang
menghasilkan lulusan berkemampuan akademis, profesional, humanis, etis dan religius.
Untuk mencapai cita-cita tersebut, diperlukan kerja keras seluruh civitas academika.
Buku Pedoman Pendidikan dan Penulisan ini diterbitkan untuk menjadi panduan bagi
mahasiswa dalam mengikuti seluruh kegiatan Proses Belajar Mengajar dan membuat karya
tulis sebagai bagian dari proses pembelajaran. Setiap mahasiswa diharapkan memahami
dengan baik seluruh isi buku ini.
Sekali lagi kepada seluruh mahasiswa baru kami sampaikan selamat belajar, dengan
harapan setiap mahasiswa yang dihasilkan oleh kampus ini merupakan manusia-manusia
terbaik yang dapat mencurahkan perhatian untuk kemajuan bangsa dan negara. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.

Malang, Juli 2019


Dekan,

ttd

Dr. Muchamad Ali Safa’at, SH. M.H.


NIP. 197608151999031003

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | iv


PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM
NOMOR 2 TAHUN 2019

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEKAN FAKULTAS HUKUM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi


pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya, diperlukan adanya suatu ketentuan
penyelenggaraan pendidikan program studi sarjana ilmu
hukum;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Peraturan Dekan tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu
Hukum.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No
5500);
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1496);
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Brawijaya (Berita Negara Republik Indonesia

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | v


Tahun 2016 Nomor 130) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 34 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4
Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Brawijaya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 781);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 58 Tahun 2018 tentang Statuta Universitas Brawijaya
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1578);
7. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 20 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana telah
diubah ketiga kali terakhir dengan Peraturan Rektor Nomor 18
Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Rektor
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja (Lembaran Universitas Brawijaya Tahun 2019 Nomor 18);
8. Peraturan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1
Tahun 2012 tentang Kurikulum dan Penyelenggaraan
Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum.

MENETAPKAN:

Memutuskan : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PENULISAN PROGRAM


STUDI SARJANA ILMU HUKUM

Pasal 1
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dilaksanakan berdasarkan
ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Dekan ini.

Pasal 2
Peraturan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun
2012 tentang Kurikulum dan Penyelenggaraan Pendidikan
Program Studi Sarjana Ilmu Hukum, tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan ini.

Pasal 3
Peraturan Dekan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Dekan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Universitas Brawijaya.

Ditetapkan di Malang
pada tanggal 31 Juli 2019
DEKAN FAKULTAS HUKUM,

MUCHAMAD ALI SAFA'AT

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | vi


DAFTAR ISI

PIMPINAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA ................................................ iii


KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. iv
PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA............................. iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................vii
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA ...............................................................xii
PEDOMAN PENDIDIKAN .................................................................................................................... 1
BAB I SEJARAH PERKEMBANGAN, VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN ................... 3
A. SEJARAH ............................................................................................................ 3
B. VISI DAN MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA............................................................. 4
C. VISI, MISI, DAN TUJUAN FAKULTAS HUKUM ......................................................... 4
BAB II ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN ........................................................... 6
A. SENAT FAKULTAS................................................................................................ 7
B. UNSUR PIMPINAN ............................................................................................... 7
C. UNSUR PELAKSANA AKADEMIK ............................................................................ 8
D. GUGUS JAMINAN MUTU ....................................................................................... 8
E. LABORATORIUM HUKUM ..................................................................................... 9
F. UNIT PELAKSANA TEKNIS .................................................................................... 9
G. UNSUR PELAKSANA ADMINISTRATIF .................................................................. 11
BAB III KURIKULUM ......................................................................................................................... 13
A. MATA KULIAH WAJIB PROGRAM STUDI .............................................................. 14
B. MATA KULIAH WAJIB KONSENTRASI .................................................................. 15
C. MATA KULIAH PILIHAN ...................................................................................... 17
D. MATA KULIAH PRASYARAT................................................................................. 18
BAB IV SISTEM PENDIDIKAN ........................................................................................................ 21
A. PENGERTIAN SISTEM KREDIT SEMESTER ........................................................... 21
B. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI ...................................................................... 22
C. PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK ................................................................... 23
D. EVALUASI KEBERHASILAN STUDI ....................................................................... 25
E. BAGAN ALUR PENYUSUNAN RENCANA STUDI ...................................................... 27
BAB V ADMINISTRASI PENDIDIKAN .......................................................................................... 28
A. REGISTRASI MAHASISWA .................................................................................. 28
B. PELAKSANAAN REGISTRASI AKADEMIK............................................................... 30
C. KETENTUAN PEMBAYARAN BIAYA PENDIDIKAN ................................................... 31
D. KARTU TANDA MAHASISWA ............................................................................... 32

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | vii


E. PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS..................................................................... 32
F. UJIAN SUSULAN ................................................................................................ 33
G. SEMESTER ANTARA ........................................................................................... 33
H. PERPINDAHAN MAHASISWA............................................................................... 34
BAB VI PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN ....................................................................... 37
A. PENDAHULUAN ................................................................................................. 37
B. PERSYARATAN .................................................................................................. 37
C. PROSEDUR PELAKSANAAN ................................................................................. 37
D. EVALUASI ......................................................................................................... 38
BAB VII PEDOMAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM) ........................ 40
A. PENDAHULUAN ................................................................................................. 40
B. PERSYARATAN, JADWAL PENYELENGGARAAN, DAN PEMBIAYAAN......................... 40
C. PROSEDUR PELAKSANAAN ................................................................................. 40
D. EVALUASI ......................................................................................................... 41
E. SANKSI............................................................................................................. 41
BAB VIII PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR .............................................................. 42
A. SIDANG PROPOSAL PENELITIAN ........................................................................ 42
B. PEMBIMBING DAN PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR ............................................... 43
C. SEMINAR HASIL PENELITIAN ............................................................................. 43
D. UJIAN TUGAS AKHIR (KOMPREHENSIF) .............................................................. 44
E. YUDISIUM ........................................................................................................ 47
F. WISUDA ........................................................................................................... 47
BAB IX PENASIHAT AKADEMIK .................................................................................................... 49
BAB X SANKSI AKADEMIK .............................................................................................................. 50
PEDOMAN PENULISAN ..................................................................................................................... 52
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 54
A. URGENSI PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM ...................................................... 54
B. JENIS DAN METODE PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM...................................... 54
C. ISI PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM ............................................... 54
BAB II KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN TUGAS PERKULIAHAN ....................... 56
A. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN PAPER .................................................... 56
B. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN MAKALAH ............................................... 56
C. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN REVIEW ARTIKEL JURNAL........................ 60
D. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN REVIEW BUKU ........................................ 61
E. KERANGKA DAN PEDOMAN ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN/ANALISIS KASUS .... 62
F. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN LEGAL MEMORANDUM ............................. 63

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | viii


G. KERANGKA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN ...................................................................................................... 67
H. KERANGKA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK RANCANGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN................................................................ 68
I. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KEGIATAN MAGANG ................. 71
J. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN ....... 72
K. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN
MASYARAKAT ................................................................................................... 75
BAB III KERANGKA DAN TATA CARA PENULISAN TUGAS AKHIR.................................... 78
A. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI ................................. 78
B. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI ................................................. 82
C. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL .................................... 89
BAB IV PEDOMAN PENGETIKAN DAN TEKNIK PENULISAN ............................................... 92
A. PENULISAN REFERENSI FOOTNOTE DAN DAFTAR PUSTAKA ................................. 92
B. TABEL DAN GAMBAR ......................................................................................... 99
C. BAHASA DAN TANDA BACA .............................................................................. 101
D. PENGETIKAN DAN PENJILIDAN ........................................................................ 103
E. BEBERAPA HALAMAN PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM TEKNIK
PENULISAN .................................................................................................... 104
BAB V PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI ..................................... 106
A. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI...................................................... 106
1. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 106
2. LINGKUP DAN PELAKU ................................................................................................. 106
3. PENGGOLONGAN PLAGIASI......................................................................................... 108
4. TEMPAT DAN WAKTU ................................................................................................... 111
5. PENANGANAN PLAGIASI .............................................................................................. 111
6. SANKSI ............................................................................................................................ 112
B. ETIKA PENULISAN ........................................................................................... 113

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | ix


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pimpinan dan Staf Fakultas Hukum.............................................................................. 114


Lampiran 2 Susunan Organisasi Fakultas Hukum ........................................................................... 116
Lampiran 3 Peraturan Presensi .......................................................................................................... 117
Lampiran 4 Kode Etik Dosen .............................................................................................................. 122
Lampiran 5 Kode Etik Tenaga Penunjang Akademik ...................................................................... 126
Lampiran 6 Kode Etik Mahasiswa ...................................................................................................... 130
Lampiran 7 Deskripsi Mata Kuliah ..................................................................................................... 139
Lampiran 8 SOP Pendaftaran Mahasiswa Baru ................................................................................ 162
Lampiran 9 SOP Registrasi Mahasiswa Baru .................................................................................... 163
Lampiran 10 SOP Registrasi Mahasiswa Lama ................................................................................ 164
Lampiran 11 SOP Registrasi Akademik ............................................................................................. 165
Lampiran 12 SOP Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan........................................................ 166
Lampiran 13 SOP Ijin Tidak Mengikuti Kuliah .................................................................................. 167
Lampiran 14 SOP Komplain Nilai........................................................................................................ 168
Lampiran 15 SOP Perubahan Nilai ..................................................................................................... 169
Lampiran 16 SOP Pengajuan Cuti Akademik.................................................................................... 170
Lampiran 17 SOP Pengajuan Terminal Akademik ........................................................................... 171
Lampiran 18 SOP Pengajuan Buka Blokir ......................................................................................... 172
Lampiran 19 SOP Pengajuan Ujian Susulan ..................................................................................... 173
Lampiran 20 SOP Pendaftaran Semester Antara ............................................................................. 174
Lampiran 21 SOP Program Pemberdayaan Masyarakat ................................................................. 175
Lampiran 22 SOP Kuliah Kerja Lapangan ......................................................................................... 176
Lampiran 23 SOP Evaluasi Masa Studi .............................................................................................. 177
Lampiran 24 SOP Perpindahan Mahasiswa ke Program Sarjana Ilmu Hukum ........................... 178
Lampiran 25 SOP Cetak Transkrip ..................................................................................................... 179
Lampiran 26 SOP Pengajuan Pembimbing Skripsi .......................................................................... 180
Lampiran 27 SOP Pendaftaran Skripsi .............................................................................................. 181
Lampiran 28 SOP Pendaftaran Yudisium .......................................................................................... 182
Lampiran 29 SOP Pendaftaran Wisuda ............................................................................................. 183
Lampiran 30 Daftar Dosen Fakultas Hukum .................................................................................... 184
Lampiran 31 Daftar Tenaga Kependidikan ....................................................................................... 189
Lampiran 32 Halaman Sampul Proposal Skripsi .............................................................................. 194
Lampiran 33 Halaman Sampul Skripsi............................................................................................... 195
Lampiran 34 Halaman Sampul Proposal Legal Memorandum ....................................................... 196

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | x


Lampiran 35 Halaman Sampul Legal Memorandum ....................................................................... 197
Lampiran 36 Halaman Sampul Kuliah Kerja Lapang ....................................................................... 197
Lampiran 37 Halaman Sampul Penulisan Paper .............................................................................. 199
Lampiran 38 Halaman Sampul Review Buku ................................................................................... 200
Lampiran 39 Keterangan pada bagian Punggung Sampul Luar .................................................... 201
Lampiran 40 Halaman Persetujuan Skripsi ....................................................................................... 202
Lampiran 41 Halaman Pengesahan Skripsi ...................................................................................... 203
Lampiran 42 Halaman Persetujuan Legal Memorandum ............................................................... 204
Lampiran 43 Halaman Persetujuan Kuliah Kerja Lapang ............................................................... 205
Lampiran 44 Halaman Pengesahan Kuliah Kerja Lapang ............................................................... 206
Lampiran 45 Halaman Daftar Isi Skripsi ........................................................................................... 207
Lampiran 46 Halaman Daftar Isi ........................................................................................................ 209
Lampiran 47 Halaman Daftar Lampiran ............................................................................................ 210
Lampiran 48 Halaman Daftar Tabel .................................................................................................. 211
Lampiran 49 Halaman Daftar Gambar .............................................................................................. 212
Lampiran 50 Contoh Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 213
Lampiran 51 Contoh Ringkasan ......................................................................................................... 214
Lampiran 52 Contoh Summary........................................................................................................... 215
Lampiran 53 Kata Pengantar .............................................................................................................. 216
Lampiran 54 Surat Pernyataan Keaslian Skripsi .............................................................................. 217
Lampiran 55 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir ........................................ 218
Lampiran 56 Contoh Daftar Pustaka ................................................................................................. 219
Lampiran 56 Halaman Isi Review Buku ............................................................................................ 221
Lampiran 57 Template Artikel Jurnal ................................................................................................ 223
Lampiran 58 Tim Penyempurna Buku Pedoman ............................................................................. 234
Lampiran 59 Tim Penyempurna Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah .................................... 235

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | xi


KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019 / 2020

I SEMESTER GANJIL TANGGAL


1 Daftar Ulang Administrasi (pembayaran SPP 29 Juli – 9 Agustus 2019
online) bagi mahasiswa lama
2 Daftar Ulang Akademik (pengisian KRS) 5 – 9 Agustus 2019
mahasiswa lama
3 Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru 13 Agustus 2019
4 PKK- MABA bagi mahasiswa baru 13 – 15 Agustus 2019
5 KULIAH SEMESTER GANJIL 19 Agustus – 6 Desember
2019
6 Pelaporan PDPT 2018/2 16 September – 5 Oktober
2019
7 Batas akhir :
a. batal tambah 23 Agustus 2019
b. pembatalan mata kuliah 30 Agustus 2019
8 Ujian Tengah Semester ( UTS ) 7 – 18 Oktober 2019
9 Batas akhir pengumuman Jadwal Ujian Akhir 29 November 2019
Semester Ganjil
10 Ujian Akhir Semester ( UAS ) Semester Ganjil 9 – 20 Desember 2019
11 Batas akhir pengumuman nilai ujian dan Pengisian 27 Desember 2019
KHS
12 Batas akhir evaluasi keberhasilan studi mahasiswa 3 Januari 2020
13 Batas akhir semester ganjil 10 Januari 2020

II SEMESTER GENAP TANGGAL


1 Daftar Ulang Administrasi (pembayaran SPP 6 – 17 Januari 2020
online)
2 Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) 6 – 17 Januari 2020
3 KULIAH SEMESTER GENAP 27 Januari – 15 Mei 2020
4 Pelaporan PDPT 2020/1 24 Februari – 14 Maret 2020
5 Batas akhir :
a. batal tambah 31 Januari 2020
b. pembatalan mata kuliah 7 Februari 2020
6 Ujian Tengah Semester ( UTS ) 16 – 27 Maret 2020
7 Batas akhir pengumuman Jadwal Ujian Akhir 9 Mei 2020
Semester Genap
8 Ujian Akhir Semester ( UAS ) Semester Genap 8 – 19 Juni 2020
9 Batas akhir penguman nilai ujian dan Pengisian 22 Juni 2020
KHS
10 Pelaksanaan Semester Antara 22 Juni 2020 – 17 Juli 2020
11 Batas akhir penguman nilai ujian dan Pengisian 20 Juli 2020
KHS Semester Antara
12 Batas akhir evaluasi keberhasilan studi mahasiswa 24 Juli 2020
13 Batas akhir Semester Genap 30 Juli 2020

III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL


1 Upacara Dies Natalis UB ke-56 5 Januari 2020

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | xii


PEDOMAN
PENDIDIKAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 2
BAB I
SEJARAH PERKEMBANGAN, VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. SEJARAH
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya semula bernama Perguruan Tinggi Hukum
dan Pengetahuan Masyarakat berdiri pada 1 Juli 1957 atas Prakarsa Yayasan Perguruan
Tinggi Malang. Dalam perkembangan selanjutnya, dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang, PTHPM diakui sebagai milik Kotapraja
Malang dan merupakan bagian dari Universitas Kotapraja Malang. Peresmian pengakuan
dilakukan pada 1 Juli 1960 bertepatan dengan upacara peringatan Dies Natalis ke III
PTHPM.
Universitas Kotapraja Malang pada waktu itu memiliki tiga Fakultas, yaitu Fakultas
Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Administrasi Niaga (kemudian berubah
menjadi FKK dan sekarang bernama Fakultas Ilmu Administrasi) dan Fakultas Pertanian.
Pada 1961 Universitas Kotapraja Malang mengganti nama menjadi Universitas
Brawijaya, sekaligus menambah fakultas baru dengan adanya penggabungan Fakultas
Ekonomi yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang pada 1957.
Universitas Brawijaya Malang dinegerikan pada 5 Januari 1963 dengan Surat
Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 1 Tahun 1963. Sejak
saat itu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Brawijaya Malang
menjadi Fakultas Hukum Negeri di Jawa Timur.
Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Brawijaya Malang
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 1982 tanggal 7 September 1982
berganti nama menjadi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Hal ini sebagai
pelaksanaan penataan fakultas-fakultas yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1981 tentang Penataan Fakultas Pada Universitas/Institut Negeri.
Pada 1995, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya membuka program S.1 Ekstensi
yang disahkan dengan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 62/DIKTI/Kep/1999 tentang
Pembukaan Program Ekstensi dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya. Pada 2003, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor:
28/DIKTI/Kep/2002, Program Ekstensi tersebut diintegrasikan dengan program reguler.
Pada 1997 didirikan Program Studi Magister Ilmu Hukum (MIH) berdasarkan Surat
Keputusan Dirjen Dikti Nomor 72/DIKTI/Kep/1997. Pada 2001 didirikan Program Studi
Doktor Ilmu Hukum berdasarkan surat izin dari Dirjen Dikti Nomor 2365/D/T/2001
tanggal 11 Juli 2001. Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Nomor 01107/AK/1.1/UBGIHK/VIII/1998 Program Studi Sarjana Ilmu Hukum
terakreditasi dengan Kualifikasi A. Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi Nomor 06670/Ak-VIII-S1-027/UBGIHK/VII/2005 Program Studi
Sarjana Ilmu Hukum terakreditasi dengan Kualifikasi A untuk kedua kalinya.
Pada 2008, Fakultas Hukum UB membuka Program Magister Kenotariatan
berdasarkan Keputusan Dirjen DIKTI Nomor 1614/D/T/2008. Pada tahun yang sama
Fakultas Hukum UB juga membuka kelas berbahasa Inggris untuk program S1.
Saat ini Fakultas Hukum mengelola 5 (lima) program studi, yaitu Program Studi
Sarjana Ilmu Hukum, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Program Studi Magister
Kenotariatan, Program Studi Doktor Ilmu Hukum, dan Program Studi Doktor Ilmu
Hukum Di Luar Kampus Utama (Kampus Jakarta).
Pada 2010, Program Studi Sarjana Ilmu Hukum untuk ketiga kalinya terakreditasi
dengan kualifikasi A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 3


Nomor 020 Tahun 2010. Program Magister Ilmu Hukum terakreditasi dengan kualifikasi
A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 014 Tahun
2010. Program Studi Doktor Ilmu Hukum FHUB terakreditasi dengan kualifikasi B
berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 012 Tahun
2010.
Pada 2015 Program Studi Sarjana Ilmu Hukum FHUB untuk keempat kalinya
terakreditasi dengan kualifikasi A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi Nomor 1151/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015. Program Studi Sarjana
Ilmu Hukum FHUB pada tahun 2016 tersertifikasi AUN-QA berdasarkan Sertifikat Nomor
AP185UBNOV16.
Program Magister Ilmu Hukum FHUB untuk kedua kalinya terakreditasi dengan
kualifikasi A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor
1202/SK/BAN-PT/Akred/M/XII/2015. Pada 2018, Program Magister Kenotariatan
terakreditasi A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor 696/SK/BAN-PT/Akred/M/III/2018. Program Doktor Ilmu Hukum FHUB
terakreditasi B berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor 1124/SK/BAN-PT/Akred/D/X/2015.
Pada 2017 telah dibuka Program Studi Doktor Ilmu Hukum Luar Kampus Utama
(PSDKU) yang telah memiliki izin operasional berdasarkan Keputusan Menteri Riset,
Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Repubnlik Indonesia Nomor 7/KPT/I/2017 dan pada
2019 telah terakreditasi B berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Nomor 514/SK/BAN-PT/2019.

B. VISI DAN MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Visi
Visi UB adalah menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu
berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

Misi
Misi UB adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi
manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi yang berkualitas dan
berkepribadian serta berjiwa dan/atau berkemampuan entrepreneur;
2. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

C. VISI, MISI, DAN TUJUAN FAKULTAS HUKUM


Visi
Menjadi Fakultas Hukum unggul yang berstandar Internasional untuk menghasilkan
lulusan berkemampuan akademis, profesional, humanis, etis dan religius.

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang dapat mengembangkan penalaran dan
kemampuan profesional di bidang hukum.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian perkembangan ilmu hukum.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 4


3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pendidikan
dan penelitian.
Tujuan
Menghasilkan sarjana hukum yang memiliki kemampuan:
1. Memahami asas-asas hukum, dogmatik hukum, dan memiliki keterampilan dasar
penelitian dogmatik hukum.
2. Menerapkan asas dan dogmatik hukum dalam menangani masalah hukum secara
profesional.
3. Bersikap dan berperilaku humanis, etis, dan religus.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 5


BAB II
ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Organisasi penyelenggara pendidikan secara umum telah diatur dalam Undang-Undang


Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Khusus untuk penyelenggaraan
pendidikan tinggi diatur tersendiri dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya,
Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 58 Tahun 2018 tentang Statuta
Universitas Brawijaya, Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, dan Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi Tata Kerja. Secara struktural dan fungsional organisasi
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terdiri dari:

1. Senat
2. Unsur Pimpinan: Dekan dan para Wakil Dekan
3. Unsur Pelaksana Akademik:
1) Program Studi:
a) Sarjana Ilmu Hukum
b) Magister Ilmu Hukum
c) Magister Kenotariatan
d) Doktor Ilmu Hukum
e) Doktor Ilmu Hukum Program Studi di Luar Kampus Utama Jakarta
2) Bagian:
a) Hukum Perdata
b) Hukum Pidana
c) Hukum Tata Negara
d) Hukum Administrasi Negara
e) Hukum Internasional
3) Laboratorium Hukum
a) Laboratorium Pengkajian Hukum
b) Laboratorium Praktik Hukum
4. Unit Pelaksana Penjaminan Mutu:
1) Gugus Jaminan Mutu
2) Unit Jaminan Mutu
5. Unsur Pelaksana Administratif:
Kepala Bagian Tata Usaha:
a) Kasubag Akademik
b) Kasubag Umum dan Barang Milik Negara (BMN)
c) Kasubag Keuangan dan Kepegawaian
d) Kasubag Kemahasiwaan dan Alumni
6. Unit Pelaksana Teknis
1) Biro Konsultasi Bantuan Hukum
2) Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum
3) Badan Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4) Unit Penerbitan Jurnal:
a) Jurnal Arena Hukum
b) Brawijaya Law Journal
5) Laboratorium Bahasa
6) Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan
7) Klinik Jurnal dan Pusat Data Akreditasi

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 6


Tugas, fungsi, dan wewenang serta keterkaitan fungsional dan struktural antara sub unsur
yang satu dengan yang lain dalam penyelenggaraan pendidikan digambarkan secara rinci sebagai
berikut:
A. SENAT FAKULTAS
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Fakultas yang
beranggotakan Guru Besar, Pimpinan Fakultas, Ketua Bagian, serta perwakilan dosen dari
tiap-tiap bagian. Anggota Senat diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan
4 (empat) tahun atas usul Dekan. Senat Fakultas dipimpin oleh Ketua Senat dan dibantu
oleh seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh anggota Senat.
Senat Fakultas terdiri dari dua komisi, yaitu Komisi A bidang Akademik dan Kemahasiswaan,
dan Komisi B bidang Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Laksana. Keberadaan kedua
bidang ini untuk menyelenggarakan tugas, fungsi, dan wewenangnya sebagai lembaga
normatif tertinggi. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Senat Fakultas memiliki peran yang
strategis.

B. UNSUR PIMPINAN
1. Dekan
Dekan adalah pemimpin dan penanggungjawab utama Fakultas. Dekan diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas dengan masa
jabatan 4 tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari
dua kali masa jabatan berturut turut.
Dekan bertugas menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
sekaligus melakukan pembinaan terhadap tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa.
2. Wakil Dekan
Wakil Dekan terdiri dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Wakil Dekan diangkat
dan diberhentikan oleh Rektor dari nama-nama yang diusulkan Dekan. Masa jabatan
Wakil Dekan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan
tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Wakil Dekan bertanggung
jawab kepada Dekan.
a) Wakil Dekan Bidang Akademik
Wakil Dekan Bidang Akademik atau biasa disebut Wakil Dekan I mempunyai tugas
membantu Dekan dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Tugas dan Fungsi Wakil Dekan Bidang Akademik
adalah mengkoordinasikan kegiatan akademik di lingkungan Fakultas yang meliputi:
(a) Perencanaan, pelaksanaan, mengevalusi dan pengembangan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (b) Pembinaan tenaga kependidikan
yang dilakukan bersama Bagian, (c) Persiapan pembukaan program pendidikan
yang dilakukan bersama Bagian, (d) Penciptaan iklim akademis yang kondusif di
dalam kampus, (e) Pengelolaan data pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, (f) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses belajar
mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b) Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan atau biasa disebut Wakil Dekan II
mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang keuangan dan administrasi umum. Dalam penyelenggaraan pendidikan,
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan bertugas mengoordinasikan kegiatan
penyusunan kebutuhan dan pengadaan fasilitas perlengkapan guna
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Fakultas.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 7


c) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni atau biasa disebut Wakil Dekan III
mempunyai tugas membantu Dekan melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan
serta pelayanan kemahasiswaan dan alumni. Dalam bidang penyelenggaraan
pendidikan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bertugas dan berfungsi
untuk mengkoordinasikan kegiatan yang meliputi: (a) Pelaksanaan pembinaan
mahasiswa dalam bidang penalaran dan minat, dan (b) Pelaksanaan kegiatan ilmiah
mahasiswa melalui berbagai jenis lomba karya tulis ilmiah, baik pada tingkat
fakultas, universitas, regional, nasional maupun internasional.

C. UNSUR PELAKSANA AKADEMIK


1. Ketua Program Studi
Ketua Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor dan bertanggungjawab
kepada Dekan untuk masa jabatan selama 4 (empat) tahun. Bila dipandang perlu dapat
diangkat seorang sekretaris. Ketua Program Studi dalam penyelenggaraan pendidikan
bertugas untuk:
a. melaksanakan koordinasi dengan pimpinan fakultas dalam pengelolaan Program
Studi;
b. menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran pada Program Studi;
c. menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pengajar
Program Studi; dan
d. memberikan laporan secara periodik kepada Dekan.

2. Bagian
Bagian adalah unsur pelaksana akademik yang mengelola sumberdaya manusia dan
pengembangan ilmu. Bagian terdiri atas:
a. Ketua Bagian dapat dibantu seorang sekretaris; dan
b. Kelompok pengajar.
Ketua dan Sekretaris Bagian dipilih oleh dosen kelompok pengajar pada bagian masing-
masing dengan masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali dengan
ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan, Bagian mempunyai tugas untuk:
a. Melakukan penataan, monitoring dan evaluasi terhadap mata kuliah, dosen
pengasuh mata kuliah, silabi, Satuan Acara Perkuliahan, buku ajar, pelaksanaan
perkuliahan, evaluasi hasil belajar mahasiswa, dosen pembimbing tugas akhir dan
Kuliah Kerja Lapang.
b. Melaksanakan tugas-tugas akademik yang diberikan oleh Dekan atau Wakil Dekan
Bidang Akademik.
c. Mengusulkan susunan majelis penguji ujian tugas akhir (skripsi) mahasiswa, dan
d. Mengelola mata kuliah konsentrasi.

D. GUGUS JAMINAN MUTU


Gugus Jaminan Mutu bertugas menyusun (a) Kebijakan Akademik, (b) Standar Akademik, (c)
Peraturan Akademik, (d) Manual Mutu Akademik (e) Manual Prosedur Tingkat Fakultas, dan
(f) Kompetensi Program Studi, Instruksi Kerja, dan Spesifikasi Lulusan. Gugus Jaminan Mutu
juga bertugas membantu Dekan menyusun laporan keberhasilan, kegagalan dan analisisnya
dalam bentuk Evaluasi Diri Kinerja Fakultas kepada Rektor.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 8


E. LABORATORIUM HUKUM
Laboratorium Hukum berkedudukan di bawah Fakultas. Laboratorium Hukum berfungsi
sebagai unsur pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan kemahiran dan
keterampilan hukum serta pengembangan ilmu hukum. Laboratorium Hukum terdiri dari:
1. Laboratorium Praktik Hukum
Laboratorium Praktik Hukum dipimpin oleh seorang Ketua Laboratorium yang diangkat
dan diberhentikan oleh Rektor dan bertanggungjawab kepada Dekan untuk masa
jabatan selama 4 (empat) tahun. Bila dipandang perlu dapat diangkat seorang
sekretaris. Laboratorium Praktik hukum dalam penyelenggaraan pendidikan bertugas:
a. Menetapkan dan mengembangkan mata kuliah kemahiran dan keterampilan hukum.
b. Mengusulkan dosen pengajar mata kuliah kemahiran dan keterampilan hukum.
c. Memfasilitasi kegiatan perkuliahan kemahiran dan keterampilan hukum.
d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan kemahiran dan keterampilan hukum serta
pelatihan hukum yang bersifat ekstra kurikuler.
2. Laboratorium Pengkajian Hukum
Pengkajian Hukum dilaksanakan oleh Pusat-Pusat Pengembangan Hukum yang
bertanggungjawab kepada Dekan. Pusat Pengembangan Hukum merupakan unsur
penunjang pengembangan ilmu hukum di bidang masing-masing dan bersifat semi
otonom yang pendirian dan pembubarannya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan
untuk masa jabatan tertentu.
Pusat Pengembangan bertugas melakukan kegiatan pengkajian, pengembangan dan
penerapan hukum yang bersifat interdisiplin yang berbasis pada ilmu hukum serta
melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan konsultasi, pendampingan,
pelatihan serta advokasi kebijakan dan hukum.
Pusat-pusat Pengembangan yang ada saat ini adalah:
a. Pusat Pengembangan Otonomi Daerah
b. Pusat Pengembangan Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan
c. Pusat Pengembangan Hak Atas Kekayaan Intelektual
d. Pusat Pengembangan Hukum Agraria
e. Pusat Pengembangan Hukum Ekonomi dan Bisnis
f. Pusat Pengembangan Hukum dan Gender
g. Pusat Pengembangan Hukum Kelautan
h. Pusat Pengembangan Hukum Pidana dan Kriminologi
i. Pusat Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
j. Pusat Pengembangan Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam
k. Pusat Pengembangan Konstitusi
l. Pusat Pengembangan Hukum Administrasi dan Kebijakan Publik
m. Pusat Pengembangan Perundang-undangan
n. Pusat Studi Sosio-Legal.
o. Pusat Studi Penanggulangan Terorisme
p. Pusat Studi Hukum Pertambangan

F. UNIT PELAKSANA TEKNIS


1. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum berfungsi sebagai unit pelayanan hukum dalam
bidang pendidikan masyarakat (community education) dan pelayanan masyarakat
(community service) di bidang hukum dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat. Organisasi ini terdiri dari seorang Ketua dan seorang
sekretaris dan apabila dipandang perlu dibantu oleh beberapa orang ketua divisi. Ketua,
Sekretaris dan Ketua Divisi diangkat oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.
Dalam penyelenggaraan pendidikan Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum bertugas
memberikan keterampilan profesional beracara, baik di pengadilan (litigasi) maupun di

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 9


luar pengadilan (non-litigasi), serta memfasilitasi mahasiswa dan dosen untuk
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang hukum.
2. Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum
Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum berfungsi sebagai unsur pelaksana teknis
dalam bidang publikasi, dokumentasi, dan informasi hukum. PDIH dipimpin oleh
seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4
(empat) tahun.
Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum bertugas membantu dan memfasilitasi
dosen dan mahasiswa memperoleh bahan-bahan pustaka dan bahan-bahan hukum
ketika melakukan kegiatan penelitian dan penulisan karya ilmiah, baik berupa
penulisan tugas akhir ataupun penulisan karya ilmiah bidang hukum lain.
3. Badan Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Badan Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan pelaksana
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. BP3M bertugas
mengembangkan penelitian hukum dan membina sumber daya manusia di bidang
penelitian serta menjalin dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. BP3M
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bertugas
mengadministrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. BP3M
dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk
masa jabatan 4 (empat) tahun.
4. Unit Penerbitan Jurnal
a) Arena Hukum
Jurnal Arena Hukum diterbitkan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
sebagai media publikasi pemikiran dan penelitian hukum para akademisi dan
praktisi dalam bidang kajian hukum. Jurnal Arena Hukum telah terakreditasi
secara nasional sejak April 2017. Arena Hukum dipimpin oleh seorang ketua yang
diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.
b) Brawijaya Law Journal
Brawijaya Law Journal diterbitkan setiap tahun sebagai wahana publikasi akademis
di bidang hukum. Jurnal ini memuat dan mempublikasikan artikel ilmiah, analisis
hukum dan resensi buku di bidang hukum. Brawijaya Law Journal dipimpin oleh
seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4
(empat) tahun.
5. Laboratorium Bahasa Inggris
Unit ini bertujuan menunjang penguasaan Bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen dan
karyawan. Laboratorium Bahasa Inggris dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat
dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.
6. Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan
Unit ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi bagi
mahasiswa, dosen, dan karyawan mulai dari tingkat perencanaan, pengelolaan sistem
informasi, pemeliharaan terhadap infrastruktur teknologi informasi sampai dengan
publikasi kegiatan fakultas. Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan dipimpin oleh
seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Dekan untuk masa jabatan 4
(empat) tahun.
7. Klinik Jurnal dan Pusat Data Akreditasi
Unit Klinik Jurnal bertujuan membantu mahasiswa dan dosen dalam penulisan dan
penerbitan jurnal ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional. Pusat data
akreditasi bertujuan untuk mendokumentasi, menginventarisasi, dan mengolah data
untuk kepentingan akreditasi dan sertifikasi program studi.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 10


G. UNSUR PELAKSANA ADMINISTRATIF
Bagian Tata Usaha
Unsur pelaksana administratif dikoordinasikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang bertugas
mengelola urusan-urusan ketatausahaan yang meliputi urusan kependidikan dan pengajaran,
kemahasiswaan dan alumni, administrasi umum dan perlengkapan, serta keuangan dan
kepegawaian. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Bagian Tata Usaha bertugas untuk
menyelenggarakan administrasi pendidikan yang dilaksanakan oleh sub-sub bagian sesuai
dengan fungsi dan tugas masing-masing.
1. Sub Bagian Pendidikan
Sub Bagian Pendidikan adalah pengelola administrasi pendidikan yang meliputi urusan
pendidikan, pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan, Sub Bagian Pendidikan bertugas:
a. Melakukan pengelolaan data di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Melakukan pendaftaran ulang mahasiswa, pengisisan Kartu Rencana Studi,
pengisian Kartu Hasil Studi serta penghitungan frekuensi kehadiran mahasiswa
dalam perkuliahan.
c. Menyusun jadwal kuliah dan jadwal ujian.
d. Melakukan pengaturan ruang dan sarana perkuliahan.
e. Mengatur pelaksanaan Ujian Tengah Semester, Ujian akhir semester, Ujian Tugas
Akhir mahasiswa, Ujian Susulan, Ujian Khusus, serta pelaksanaan Semester Pendek.
f. Menunjang kegiatan seminar, lokakarya, penataran, dan kegiatan-kegiatan ilmiah
lainnya.
g. Melayani mahasiswa dalam pengurusan ijazah dan transkrip nilai mata kuliah.
2. Sub Bagian Umum dan Barang Milik Negara
Sub Bagian Umum dan Barang Milik Negara adalah pengelola administrasi umum dan
Barang Milik Negara untuk kebutuhan kerumahtanggaan Fakultas. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan bertugas untuk menyusun rencana kebutuhan dan
pengadaan barang perlengkapan guna menunjang penyelengaraan pendidikan.
3. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian adalah pengelola administrasi keuangan dan
kepegawaian fakultas untuk menunjang pelaksanaan tugas fakultas. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian bertugas untuk
menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan untuk penyusunan
dan penggunaan anggaran, serta masalah kepegawaian.
4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni adalah pengelola administrasi kemahasiswaan
dan alumni yang meliputi pengembangan penalaran, minat dan kesejahteraan
mahasiswa, serta hubungan dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa dan Alumni. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni bertugas untuk
memfasilitasi kegiatan mahasiswa ko-kurikuler. Seluruh organisasi kemahasiswaan yang
ada di Fakultas berada dalam koordinasi Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni.
Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan yang terdapat di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
meliputi:
1. Badan Eksekutif Mahasiswa
2. Dewan Senat Mahasiswa
3. Lembaga Otonom:
a. Asean Law Student Asociation
b. Lembaga Pers Mahasiswa Manifest
c. Law English Study Club
d. Forum Kajian Penelitian Hukum

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 11


e. Forum Mahasiswa Peduli Keadilan
f. Teater Kertas
g. Forum Studi Agama Islam
h. Brawijaya Moot Court Community
i. Komunitas Debat Fakultas Hukum

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 12


BAB III
KURIKULUM

Kurikulum yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya disusun berpedoman


pada:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2018; dan
5. Peraturan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun 2012 tentang Kurikulum dan
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum.

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya telah menetapkan kompetensi lulusan Program Studi
Sarjana Ilmu Hukum, yaitu lulusan yang memiliki kemampuan:
1. Memahami asas-asas hukum, norma hukum dan memiliki keterampilan dasar penelitian
hukum.
2. Menerapkan asas dan norma hukum dalam menangani masalah-masalah hukum secara
profesional.
3. Bersikap dan berperilaku humanis, etis, dan religius.

Beban Program Studi Sarjana Ilmu Hukum adalah 144-160 sks dengan lama studi 7-14
semester. Beban studi wajib minimal adalah 144 sks, sedangkan bagi mahasiswa yang ingin
menempuh lebih dari itu disediakan mata kuliah pilihan dengan jumlah maksimal sampai dengan
160 sks.
Beban studi Sarjana Ilmu Hukum 144 sks terdiri dari mata kuliah wajib Program Studi
sejumlah 128 sks yang meliputi mata kuliah wajib nasional, wajib universitas, dan wajib lokal,
serta mata kuliah wajib konsentrasi. Mata kuliah konsentrasi mencerminkan arah minat khusus
mahasiswa.
Mata kuliah wajib Program Studi dikelompokkan dalam lima macam mata kuliah sebagai
berikut:
a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian 5 sks
b. Mata Kuliah Perilaku Berkarya 10 sks
c. Mata Kuliah Berkehidupan Bersama 12 sks
d. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum 91 sks
e. Mata Kuliah Keahlian Berkarya 10 sks

Sedangkan mata kuliah wajib konsentrasi terdiri dari:


a. Mata Kuliah Wajib Konsentrasi 10 sks
b. Skripsi 6 sks

Selain Mata Kuliah Wajib Program Studi dan Wajib Konsentrasi, mahasiswa dapat
memprogramkan Mata Kuliah Pilihan Konsentrasi dan Mata Kuliah lintas konsentrasi.

Struktur mata kuliah dalam kurikulum adalah sebagai berikut:

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 13


A. MATA KULIAH WAJIB PROGRAM STUDI
Mata Kuliah Wajib Program Studi sebanyak 128 sks yang terdiri dari:
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Pendidikan Agama Wajib Prodi
Pendidikan Agama Islam 2
Pendidikan Agama Katolik 2
Pendidikan Agama Protestan 2
Pendidikan Agama Hindu 2
Pendidikan Agama Budha 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Wajib Prodi
Jumlah 5
2. Mata Kuliah Perilaku Berkarya
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Etika Profesi Hukum 2 Wajib Prodi
2. Pengantar Filsafat Hukum 2 Wajib Prodi
3. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum 4 Wajib Prodi
4. Kuliah Kerja Lapangan (KKL/KKN/PPM) 2 Wajib Prodi
Jumlah 10
3. Mata Kuliah Berkehidupan Bersama
No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Dasar-Dasar Kewirausahaan 2 Wajib Prodi
2. Logika dan Penalaran Hukum 2 Wajib Prodi
3. Bahasa Indonesia 2 Wajib Prodi
4. Bahasa Inggris 2 Wajib Prodi
5. Pengantar Antropologi Hukum 2 Wajib Prodi
6. Pengantar Sosiologi Hukum 2 Wajib Prodi
Jumlah 12
4. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum
No. Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Ilmu Negara 2 Wajib Prodi
2. Pengantar Ilmu Hukum 4 Wajib Prodi
3. Pengantar Hukum Indonesia 4 Wajib Prodi
4. Hukum Perdata 4 Wajib Prodi
5. Hukum Pidana 4 Wajib Prodi
6. Hukum Tata Negara 4 Wajib Prodi
7. Hukum Administrasi Negara 4 Wajib Prodi
8. Hukum Islam 2 Wajib Prodi
9. Hukum Internasional 4 Wajib Prodi
10. Hukum Adat 2 Wajib Prodi
11. Hukum Dagang 4 Wajib Prodi
12. Hukum Perburuhan 3 Wajib Prodi
13. Hukum Agraria 3 Wajib Prodi
14. Hukum Lingkungan 3 Wajib Prodi
15. Hukum Acara Perdata 4 Wajib Prodi
16. Hukum Perikatan 4 Wajib Prodi
17. Hukum Perbankan 2 Wajib Prodi
18. Hukum Pajak 2 Wajib Prodi
19. Hukum Acara Pidana 4 Wajib Prodi

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 14


20. Tindak Pidana Dalam KUHP 4 Wajib Prodi
21. Hukum Pidana Khusus 2 Wajib Prodi
22. Kriminologi 2 Wajib Prodi
23. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara 2 Wajib Prodi
24. Hukum Pemerintahan Daerah 2 Wajib Prodi
25. Hukum Pembentukan Peraturan Perundang- 2 Wajib Prodi
undangan
26. Hukum Administrasi Daerah 2 Wajib Prodi
27. Hukum Hak Asasi Manusia 2 Wajib Prodi
28. Hukum Perjanjian Internasional 2 Wajib Prodi
29. Hukum Laut Internasional 2 Wajib Prodi
30. Hukum Ekonomi Internasional 2 Wajib Prodi
31. Hukum Waris Islam 2 Wajib Prodi
32. Hukum Acara Peradilan Konstitusi 2 Wajib Prodi
Jumlah 91
5. Mata Kuliah Keahlian Berkarya
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Praktik Peradilan Perdata 2 Wajib Prodi
2. Praktik Peradilan Pidana 2 Wajib Prodi
3. Perancangan Peraturan Perundang-Undangan 2 Wajib Prodi
4. Perancangan Kontrak 2 Wajib Prodi
5. Perancangan Kontrak Internasional 2 Pilihan
6. Praktik Peradilan Konstitusi 2 Pilihan
7. Advokasi dan Pilihan Penyelesaian Sengketa 2 Pilihan
Jumlah 14
Catatan khusus MKKB:
Mahasiswa wajib mengambil minimal 10 sks yang terdiri dari 8 sks (4 mata kuliah) wajib prodi
dan 2 sks dari mata kuliah pilihan yang disediakan.

B. MATA KULIAH WAJIB KONSENTRASI


Mata Kuliah Wajib Konsentrasi sebanyak 10 sks ditambah skripsi sebanyak 6 sks.
1. Konsentrasi Hukum Keperdataan
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Hukum Perkawinan dan Keluarga 2 Wajib Kons.
2. Hukum Waris BW 2 Wajib Kons.
3. Hukum Waris Adat 2 Wajib Kons.
4. Perbandingan Hukum Perdata 2 Wajib Kons.
5. Hukum Perdata Internasional 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib Prodi
Jumlah 16
2. Konsentrasi Hukum Ekonomi dan Bisnis
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Hukum tentang Surat Berharga 2 Wajib Kons.
2. Hukum Kepailitan 2 Wajib Kons.
3. Hukum HAKI 2 Wajib Kons.
4. Hukum Perusahaan 2 Wajib Kons.
5. Hukum Jaminan 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib Prodi
Jumlah 16

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 15


3. Konsentrasi Hukum Perburuhan
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Perselisihan Hubungan Industrial 2 Wajib Kons.
2. Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 2 Wajib Kons.
3. Perjanjian dalam Hubungan Industrial 2 Wajib Kons.
4. Hukum Perlindungan Buruh Migran 2 Wajib Kons.
5. Hukum Organisasi Buruh 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib Prodi
Jumlah 16
4. Konsentrasi Hukum Agraria
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Politik Agraria 2 Wajib Kons.
2. Hukum Tata Ruang 2 Wajib Kons.
3. Hukum Pengelolaan Pesisir dan Lautan 2 Wajib Kons.
4. Hukum Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Wajib Kons.
5. Hukum Pengelolaan Hutan dan Tambang 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib Prodi
Jumlah 16
5. Konsentrasi Hukum Kepidanaan
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Kapita Selekta Hukum Pidana 2 Wajib Kons.
2. Kejahatan Korporasi 2 Wajib Kons.
3. Hukum Pidana Pers 2 Wajib Kons.
4. Kejahatan Lintas Negara 2 Wajib Kons.
5. Sistem Peradilan Pidana 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib Prodi
Jumlah 16
6. Konsentrasi Hukum Administrasi Negara
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Hukum Keuangan Negara 2 Wajib Kons.
2. Hukum Kepegawaian 2 Wajib Kons.
3. Hukum dan Kebijakan Publik 2 Wajib Kons.
4. Hukum Perijinan 2 Wajib Kons.
5. Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib nasional
Jumlah 16
7. Konsentrasi Hukum Tata Negara
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Kapita Selekta Hukum Tata Negara 2 Wajib Kons.
2. Perbandingan HTN 2 Wajib Kons.
3. Hukum Pemilu 2 Wajib Kons.
4. Hukum Pemerintahan Desa 2 Wajib Kons.
5. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib nasional
Jumlah 16

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 16


8. Konsentrasi Hukum Internasional
No Nama Mata Kuliah Sks Keterangan
1. Hukum Udara dan Ruang Angkasa 2 Wajib Kons.
2. Hukum Diplomatik dan Konsuler 2 Wajib Kons.
3. Hukum Humaniter Internasional 2 Wajib Kons.
4. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional 2 Wajib Kons.
5. Kapita Selekta Hukum Internasional 2 Wajib Kons.
6. Skripsi 6 Wajib nasional
Jumlah 16

C. MATA KULIAH PILIHAN


Mata Kuliah Pilihan masing-masing sebanyak 2 sks, meliputi:
No Nama Mata Kuliah
1. Hukum Tanah Adat
2. Hukum Arbitrase
3. Hukum Perbankan Islam
4. Hukum Ekstradisi
5. Ilmu Kedokteran Forensik
6. Hukum Pidana Militer
7. Psikiatri Kehakiman
8. Hukum Pidana Anak
9. Hukum Perlindungan Konsumen
10. Hukum Kesehatan
11. Hukum Pidana Internasional
12. Hukum Kerjasama Daerah
13. Hukum Perdagangan Internasional
14. Hukum Kewilayahan
15. Kapita Selekta Hukum Perdata
16. Hukum Pengangkutan
17. Kriminalistik
18. Hukum Penanaman Modal
19. Perbandingan Hukum Pidana
20. Hukum Pidana Islam
21. Kapita Selekta Hukum Islam
22. Hukum Pertahanan dan Keamanan Nasional
23. Penegakan Hukum Lingkungan
24. Hukum Ekonomi
25. Hukum Pasar Modal
26. Hukum Persaingan Usaha
27. Hukum Asuransi
28. Viktimologi
29. Penologi
30. Hukum Lingkungan Internasional
31. Hukum Organisasi Internasional
32. Hukum Maritim
33. Politik Hukum Perburuhan
34. Hukum Perlindungan Buruh Perempuan dan Anak
35. Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia
36. Hukum Rumah Susun

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 17


37. Hukum Teknologi Informasi
38. Legal Opinion dan Eksaminasi
39. Sosiologi dan Antropologi
Catatan: Mata kuliah pilihan tidak ditawarkan di setiap semester.

D. MATA KULIAH PRASYARAT


1. Beberapa mata kuliah merupakan mata kuliah prasyarat yang lebih dahulu harus
ditempuh dengan nilai minimal D sebelum memprogramkan mata kuliah lain. Mata
kuliah prasyarat tersebut adalah:
a. Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia prasyarat untuk semua
Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum.
b. Ilmu Negara prasyarat untuk:
1) Hukum Tata Negara
2) Hukum Administrasi Negara
3) Hukum Internasional
c. Hukum Perdata prasyarat untuk:
1) Hukum Acara Perdata
2) Hukum Dagang
3) Hukum Agraria
4) Hukum Perbankan
5) Hukum Perikatan
d. Hukum Pidana prasyarat untuk:
1) Hukum Acara Pidana
2) Tindak Pidana Dalam KUHP
3) Hukum Pidana Khusus
4) Kriminologi
e. Hukum Administrasi Negara prasyarat untuk:
1) Hukum Adminstrasi Daerah
2) Hukum Agraria
3) Hukum Acara PTUN
f. Hukum Tata Negara prasyarat untuk:
1) Hukum Pemerintahan Daerah
2) Hukum Acara Peradilan Konstitusi
g. Hukum Islam prasyarat untuk Hukum Waris Islam
h. Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-undangan prasyarat untuk
Perancangan Peraturan Perundang-Undangan
i. Hukum Internasional prasyarat untuk:
1) Hukum Laut Internasional
2) Hukum Perjanjian Internasional
3) Hukum Ekonomi Internasional

2. Hukum Lingkungan, Pengantar Sosiologi Hukum, Pengantar Antropologi Hukum serta


Hukum Perburuhan baru dapat diprogramkan setelah lulus mata kuliah Hukum Perdata,
Hukum Pidana, dan Hukum Administrasi Negara.
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya, Mata Kuliah Pengantar Filsafat Hukum, dan Mata Kuliah
Metode Penelitian dan Penulisan Hukum hanya dapat diprogramkan setelah mahasiswa
menempuh seluruh MKKKH.
4. Mata Kuliah Logika dan Penalaran Hukum, dan Mata Kuliah Etika Profesi Hukum hanya
dapat diprogramkan setelah mahasiswa lulus mata kuliah minimal 61 sks.
5. Kuliah Kerja Nyata terdiri dari Program Pemberdayaan Masyarakat dan Kuliah Kerja
Lapangan. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Kuliah Kerja Lapangan dapat

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 18


diprogramkan setelah mahasiswa lulus minimal 96 (sembilan puluh enam) sks dan telah
lulus Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum.
6. Mahasiswa dapat memilih kelompok Mata Kuliah Konsentrasi dengan syarat telah
lulus minimal 96 (sembilan puluh enam) sks dan wajib lulus mata kuliah Mata Kuliah
Keilmuan dan Keterampilan Hukum yang terkait dengan konsentrasi yang akan
diambil sebagai berikut.
a. Prasyarat Konsentrasi Hukum Internasional
1) Hukum Perjanjian Internasional
2) Hukum Laut Internasional
3) Hukum Ekonomi Internasional
b. Prasyarat Konsentrasi Hukum Tata Negara
1) Hukum Pemerintahan Daerah
2) Hukum Hak Asasi Manusia
3) Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
4) Hukum Acara Peradilan Konstitusi
c. Prasyarat Konsentrasi Hukum Administrasi Negara
1) Hukum Administrasi Daerah
2) Hukum Pajak
3) Hukum Acara Tata Usaha Negara
4) Hukum Lingkungan
d. Prasyarat Konsentrasi Hukum Pidana
1) Tindak Pidana dalam KUHP
2) Hukum Acara Pidana
3) Hukum Pidana Khusus
4) Kriminologi
e. Prasayarat Konsentrasi Hukum Keperdataan
1) Hukum Perikatan
2) Hukum Adat
3) Hukum Waris Islam
4) Hukum Acara Perdata
f. Prasyarat Konsentrasi Hukum Perdata Bisnis
1) Hukum Perikatan
2) Hukum Dagang
3) Hukum Perbankan
4) Hukum Acara Perdata
5) Hukum Agraria
g. Prasyarat Konsentrasi Hukum Agraria
1) Hukum Perikatan
2) Hukum Agraria
3) Hukum Acara Perdata
4) Hukum Adat
5) Hukum Administrasi Negara
h. Prasyarat Konsentrasi Hukum Perburuhan
1) Hukum Perburuhan
2) Hukum Acara Perdata
3) Hukum Perikatan
4) Hukum Dagang
5) Hukum Administrasi Negara

7. Penulisan Skripsi dapat diprogramkan setelah mahasiswa lulus minimal 120 (seratus
dua puluh) sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,00 (dua) dan tanpa nilai
E.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 19


8. Mahasiswa yang telah memilih konsentrasi tertentu dan telah mencapai 144 (seratus
empat puluh empat) sks dapat menambah mata kuliah lain sampai dengan maksimal
160 (seratus enam puluh) sks, berupa:
1) Mata kuliah pilihan;
2) Mata kuliah pada konsentrasi lain;
3) Mata kuliah lintas Fakultas/Universitas yang diakui Fakultas;
4) Pendidikan dan keterampilan dari institusi lain; dan
5) Mata kuliah keterampilan hukum yang diselenggarakan oleh Fakultas.

9. Mahasiswa yang telah menempuh lebih dari 144 (seratus empat puluh empat) sks,
dapat membatalkan mata kuliah pilihan dengan persetujuan Ketua Program Studi.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 20


BAB IV
SISTEM PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN SISTEM KREDIT SEMESTER


1. Sistem Kredit
a. Sistem kredit adalah suatu sistem pembobotan terhadap beban studi mahasiswa,
beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang
dinyatakan dalam kredit.
b. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara
kuantitatif.
c. Ciri-ciri sistem kredit ialah:
1) Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata kuliah diberi bobot yang dinamakan nilai
kredit.
2) Nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak selalu sama.
3) Nilai kredit mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan,
praktikum, kerja lapangan atau tugas-tugas lain.

2. Sistem Semester
a. Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
menggunakan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester.
b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu kegiatan
pendidikan dalam suatu jenjang/program pendidikan tertentu. Satu semester setara
dengan 16 sampai dengan 19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan efektif
termasuk ujian akhir, atau 22 minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan
minggu tenang.
c. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri dari kegiatan perkuliahan,
seminar, praktikum, kerja lapangan, dan kegiatan akademik terstruktur mandiri.
d. Di setiap semester disajikan sejumlah mata kuliah dan setiap mata kuliah
mempunyai bobot yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).

3. Sistem Kredit Semester


a. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam
satuan waktu semester.
b. Satuan kredit semester (sks) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan
besarnya beban studi mahasiswa dalam satu semester serta besarnya pengakuan
keberhasilan usaha mahasiswa, dan besarnya usaha untuk penyelenggaraan
program pendidikan bagi dosen.
c. Setiap mata kuliah atau kegiatan akademik lainnya disajikan pada setiap semester
dengan ditetapkan nilai satuan kredit semesternya yang mencerminkan bobot
kegiatan dalam mata kuliah tersebut.

Tujuan sistem kredit semester antara lain:


a. Tujuan Umum
Tujuan Sistem kredit semester adalah menyajikan program pendidikan yang
bervariasi dan fleksibel. Dengan Sistem kredit semester akan memberi kesempatan
kepada setiap mahasiswa untuk menentukan dan mengatur pengambilan mata
kuliah dan strategi proses belajar mengajarnya agar diperoleh hasil yang sebaik-
baiknya sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 21


b. Tujuan Khusus
1) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar
dapat menyelesaikan studi dalam waktu singkat.
2) Memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata
kuliah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
3) Sistem pendidikan dengan input dan outputnya yang majemuk dapat
dilaksanakan.
4) Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
5) Sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan
sebaik-baiknya.
6) Memberi kesempatan pengalihan (transfer) kredit antar Program Studi atau
antar Fakultas dalam suatu Perguruan Tinggi atau antar Perguruan Tinggi.
7) Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari Perguruan Tinggi satu ke
Perguruan Tinggi lain atau dari suatu Program Studi ke Program Studi lain
dalam suatu Perguruan Tinggi tertentu.

B. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI


1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan
Untuk Perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban
kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu, sebagai berikut:
a. Untuk mahasiswa
 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen. Misal, dalam
bentuk kuliah, seminar dan sebagainya.
 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan
studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen. Misal, dalam bentuk
mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.
 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang
harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas
akademik. Misal, dalam bentuk membaca buku referensi.
b. Untuk Dosen
 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa.
 60 (enam puluh) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur.
 60 (enam puluh) menit pengembangan materi kuliah.

2. Beban Studi dalam Semester


Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja
sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6 (enam)
sampai 8 (delapan) jam selama 6 (enam) hari berturut-turut. Seorang mahasiswa
dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari tetapi juga pada
malam hari. Jika seorang mahasiswa bekerja rata-rata siang hari 6 (enam) sampai 8
(delapan) jam dan malam hari 2 (dua) jam selama 6 (enam) hari berturut-turut, maka
seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar 8 (delapan) sampai 10
(sepuluh) jam sehari atau 48 (empat puluh delapan) sampai 60 (enam puluh) jam
seminggu.
Oleh karena satu satuan kredit semester kira-kira setara dengan 3 (tiga) jam kerja,
maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16 (enam belas)
sampai 20 (dua puluh) sks atau rata-rata 18 (delapan belas) sks. Dalam menentukan
beban studi satu semester, perlu diperhatikan kemampuan individu berdasarkan hasil

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 22


studi seorang mahasiswa pada semester sebelumnya yang diukur dengan parameter
indeks prestasi.
Cara menghitung Indeks Prestasi (IP) sebagai berikut.

ΣK (NA)
IP =
ΣK

Keterangan:
IP : Indeks Prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester atau indeks prestasi
kumulatif
K : jumlah sks setiap mata kuliah
NA : nilai akhir setiap mata kuliah
Σ : jumlah

Besarnya beban studi pada semester pertama ditentukan secara paket, yaitu sebesar 19
(sembilan belas) sks untuk setiap mahasiswa, yaitu terdiri dari:
1) Pendidikan Agama atau Dasar-Dasar Kewirausahaan (MKBB), masing-masing 2 sks
2) Bahasa Inggris 2 sks
3) Pengantar Ilmu Hukum 4 sks
4) Pengantar Hukum Indonesia 4 sks
5) Ilmu Negara 2 sks
6) Bahasa Indonesia 2 sks
7) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 sks

Mahasiswa semester pertama dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa yang
menempuh Mata Kuliah Pendidikan Agama dan mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah
Dasar-Dasar Kewirausahaan.
1) Bagi mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah Pendidikan Agama pada semester
pertama, pada semester kedua harus memprogramkan Mata Kuliah Dasar-Dasar
Kewirausahaan.
2) Bagi mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan pada
semester pertama, harus memprogramkan Mata Kuliah Pendidikan Agama pada
semester kedua.

Dalam rencana studi pada setiap semester berikutnya, jumlah maksimal kredit mata
kuliah yang dapat diprogramkan dalam Kartu Rencana Studi (KRS) ditentukan
berdasarkan prestasi akademik mahasiswa yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP)
sesuai tabel sebagai berikut:

Indeks Prestasi (IP) Beban Studi (sks)


≥ 3,00 22 – 24
2,50 - 2,99 19 -21
2,00 - 2,49 16 -18
1,50 - 1,99 12 - 15
< 1,50 < 12

C. PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK


1. Penilaian Mata Kuliah
a. Penilaian mata kuliah ditentukan melalui komponen tugas terstruktur 1, tugas
terstruktur 2, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata
kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 23


semester, yaitu terstruktur 1 sebelum ujian tengah semester dan terstruktur 2
sebelum ujian akhir semester, yang masing-masing mempunyai bobot penilaian 1
(satu).
c. Ujian tengah semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dalam kalender akademik, yaitu ujian yang diadakan secara terjadwal pada tengah
semester dengan persentase 50% dari materi mata kuliah, sehingga mempunyai
bobot penilaian 2 (dua).
d. Ujian akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dalam kalender akademik, yaitu ujian yang diadakan secara terjadwal pada akhir
semester dengan persentase 100% dari materi mata kuliah, sehingga mempunyai
bobot penilaian 4 (empat).
e. Nilai akhir merupakan hasil penghitungan komponen T1, UTS, T2, dan UAS dengan
rumus sebagai berikut.

((Nt1 + Nt2) × Bt) + (Nm × Bm) + (Nf × Bf)


NA =
(2Bt) + Bm + Bf

Keterangan:
NA = Nilai Akhir Nf = Nilai UAS
Nt1 = Nilai T1 Bt = Bobot T1 & T2 (1)
Nt2 = Nilai T2 Bm = Bobot UTS (2)
Nm = Nilai UTS Bf = Bobot UAS (4)

Apabila dipandang perlu dosen dapat mengubah persentase nilai T1, T2, UTS dan
UAS sesuai dengan kebutuhan dan karakter mata kuliah.

f. Nilai Akhir (NA) dinyatakan dengan huruf sebagai hasil konversi nilai angka.
Konversi yang dimaksud sebagaimana tabel berikut ini

Nilai Angka Nilai Huruf Bobot


> 80-100 A 4
> 75-80 B+ 3,5
> 69-75 B 3
> 60-69 C+ 2,5
> 55-60 C 2
> 50-55 D+ 1,5
> 44-50 D 1
0-44 E 0

g. Bagi mahasiswa yang sudah memrogramkan mata kuliah di semester


yang sedang berjalan, tetapi tidak mengikuti proses perkuliahan atau
tidak memenuhi batas minimal kehadiran perkuliahan, yang bersangkutan
tidak dapat menempuh ujian akhir semester (UAS) dan nilai tugas terstruktur dan
ujian tengah semester (UTS) yang telah diperoleh dinyatakan gugur sehingga
yang bersangkutan mendapatkan nilai E. Sks mata kuliah tersebut tetap
diperhitungkan sebagai pembagi dalam penghitungan IP.
h. Bagi mahasiswa yang sudah memrogramkan mata kuliah di semester
yang sedang berjalan, tetapi belum menyerahkan tugas terstruktur
dan/atau belum mengikuti ujian tengah semester (UTS) dan/atau ujian
akhir semester (UAS) karena alasan yang dapat dibenarkan oleh
Fakultas, yang bersangkutan mendapatkan kualifikasi T (Tertunda). Dalam

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 24


penghitungan IP, beban sks mata kuliah tersebut tidak diperhitungkan sampai
dengan terselenggaranya ujian susulan dan atau penyerahan tugas terstruktur.
2. Ketentuan Penilaian Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB)
Penilaian MKKB ditentukan melalui komponen proses kegiatan dan laporan akhir yang
ditentukan oleh masing-masing mata kuliah.

D. EVALUASI KEBERHASILAN STUDI


Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP), yang ditulis dengan
angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir
semester, tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat dan seterusnya,
sampai pada batas masa studi program studi berakhir.
1. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester
Evaluasi keberhasilan studi pada setiap semester dilakukan pada akhir semester,
meliputi mata kuliah yang diprogramkan mahasiswa pada semester tersebut. Hasil
evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang diambil pada
semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut:

IP semester yang bersangkutan Beban kredit yang dapat diambil


> 3,00 22-24 sks
2,50-2,99 19-21 sks
2,00-2,49 16-18 sks
1,50-1,99 12-15 sks
< 1,50 < 12 sks

2. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Pertama


Adalah evaluasi yang dilakukan setelah mahasiswa menempuh pendidikan selama dua
semester kumulatif (tidak termasuk cuti akademik). Mahasiswa diperbolehkan
melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 sks.
b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
20 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik.
3. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kedua
Adalah evaluasi yang dilakukan setelah mahasiswa menempuh pendidikan selama empat
semester kumulatif (tidak termasuk cuti akademik). Mahasiswa diperbolehkan
melanjutkan studi setelah tahun kedua apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 sks.
b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
48 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik.
4. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Ketiga
Adalah evaluasi yang dilakukan setelah mahasiswa menempuh pendidikan selama enam
semester kumulatif (tidak termasuk cuti akademik). Mahasiswa diperbolehkan
melanjutkan studinya setelah tahun ketiga apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72 sks.
b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
72 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik.
5. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Keempat
Adalah evaluasi yang dilakukan setelah mahasiswa menempuh pendidikan selama
delapan semester kumulatif (tidak termasuk cuti akademik). Mahasiswa diperbolehkan
melanjutkan studinya setelah tahun keempat apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 96 sks.
b. Mencapai Indeks Prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
96 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 25


6. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kelima dan seterusnya
Pimpinan Fakultas membuat kebijakan terhadap mahasiswa yang mengalami evaluasi
keberhasilan studi tahun kelima dan seterusnya.
7. Evaluasi Keberhasilan Studi pada Akhir Studi
Evaluasi akhir studi mahasiswa harus memenuhi syarat:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik yang bersangkutan
b. Telah mengumpulkan sks sekurang-kurangnya 144 sks
c. Masa Studi tidak lebih dari 7 tahun. Untuk mahasiswa pindahan, lama belajar pada
perguruan tinggi asal diperhitungkan sebagai masa studi. Masa studi 7 tahun
tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak
mendaftar ulang tanpa seijin Rektor diperhitungkan sebagai masa studi.
d. Mempunyai IPK sekurang-kurangnya 2,00 tanpa nilai E, dan nilai D paling banyak
10% dari beban kredit total.
e. Lulus ujian tugas akhir.
Fakultas memberi peringatan evaluasi yang dilakukan pada akhir semester ganjil
berdasarkan hasil studi mahasiswa dan kemampuannya dalam memenuhi jumlah sks
dan IPK pada semester genap berikutnya.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 26


E. BAGAN ALUR PENYUSUNAN RENCANA STUDI
SEMESTER 1 SEMESTER 2-3 SEMESTER 3-5 SEMESTER 5-6 SEMESTER 6-7 SEMESTER 7-8

H. Dagang 4
H. Perburuhan 3 Pernc. Kontrak 2
H. Agraria 3 H. Perbankan 2
H. Perdata 4 H. Perikatan 4

H. A. Perdata 4 Prak. P. Perdata 2


H. Pid. Khusus 2
TP KUHP 4 Kriminologi 2
H. Pidana 4 MK Pilihan sd 16
H. A. Pidana 4 Prak. P. Pidana 2 MK Konsentrasi 2
MK Konsentrasi 2
Peng. Filsafat H 2 MK Konsentrasi 2
Metode Penelitian H 4 MK Konsentrasi 2
MK Konsentrasi 2
H. Lingk 3 Log. Penalaran H 2 KKN/PPM 2
H. Pajak 2 P. Antropologi H 2 SKRIPSI 6
HAN 4 H. Ad. Daerah 2 P. Sosiologi H 2
PIH 4 H. A. PTUN 2 Etika profesi H 2
PHI 4 Adv. Peny. Sengekta 2
Ilmu Negara 2
H. Pemda 2
H. HAM 2

HTN 4 H. Pem. UU 2 Peranc. Peraturan UU 2

H. A. P. Kons. 2
Prak. P. Konstitusi 2
H. Perj. Int. 2
HI 4 H. Laut Int. 2
H. Ek. Int. 2 Peranc. Kontrak Int. 2

H. Islam 2 H. Waris Islam 2 Keterangan:


MK sks Kompetensi Utama
H. Adat 2
MK sks Kompetensi Pendukung
Pend. Agama / Pend. Agama /
2 2
Kewirausahaan Kewirausahaan
B. Indonesia 2 MK sks Kompretensi Lainnya
B. Inggris 2
PPKN 3 : Prasyarat
: Tahap Pemrograman

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 27


BAB V
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Pelaksanaan administrasi pendidikan tahap demi tahap sebagai berikut.


A. REGISTRASI MAHASISWA
Jenis Registrasi Mahasiswa meliputi:
1. Registrasi Administrasi
Registrasi administrasi adalah kegiatan untuk memperoleh status terdaftar sebagai
mahasiswa Universitas Brawijaya. Kegiatan registrasi administrasi wajib dilakukan
oleh seluruh mahasiswa pada setiap awal semester sesuai dengan jadwal yang
ditentukan berdasakan kalender akademik.
a. Registrasi Administrasi Mahasiswa Baru
Setelah resmi ditetapkan diterima sebagai calon mahasiswa, maka harus
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diumumkan pada laman https://
selma.ub.ac.id.
b. Registrasi Administrasi Mahasiswa Lama
Registrasi administrasi/pembayaran biaya studi mahasiswa lama diumumkan
melalui laman https://ub.ac.id setiap akhir semester.
2. Registrasi Akademik
Registrasi akademik adalah pendaftaran untuk memperoleh status Aktif dan hak
untuk mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu. Registrasi akademik
harus dilakukan sesuai kalender akademik yang meliputi kegiatan:
a. Pemrograman Kartu Rencana Studi secara online.
b. Konsultasi rencana studi dan persetujuan KRS oleh dosen Penasihat Akademik.
c. Validasi Kartu Rencana Studi yang telah disetujui dosen Penasihat Akademik.
d. Pengisian kartu perubahan rencana studi dan pembatalan mata kuliah.
3. Sanksi Tidak Melaksanakan Registrasi
a. Calon mahasiswa yang tidak memenuhi prosedur dan ketentuan dalam
pengumuman penerimaan dinyatakan mengundurkan diri sebagai calon
mahasiswa UB tahun akademik yang bersangkutan.
b. Mahasiswa lama yang tidak melakukan registrasi administrasi pada suatu
semester tertentu tanpa persetujuan Rektor, dinyatakan bukan mahasiswa untuk
semester tersebut dan diperhitungkan dalam masa studinya.
c. Mahasiswa lama yang terlambat registrasi administrasi dinyatakan tidak terdaftar
sebagai mahasiswa UB pada semester itu.
d. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar seperti pada huruf c dapat mengajukan
permohonan cuti akademik kepada Rektor selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak penutupan registrasi administrasi.
e. Mahasiswa lama yang berstatus tidak terdaftar lebih dari 2 (dua) semester
berturut-turut dinyatakan gagal studi sebagai mahasiswa UB.
f. Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi administrasi.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 28


4. Status Akademik Mahasiswa
Status akademik mahasiswa akan berubah sesuai dengan proses administrasi yang
telah dilaksanakan. Jenis status akademik mahasiswa meliputi:
a. Tidak Terdaftar
Merupakan status akademik mahasiswa sebelum melakukan pembayaran biaya
studi.
b. Terdaftar
Merupakan status akademik mahasiswa setelah melakukan pembayaran biaya
studi.
c. Aktif
Merupakan status akademik mahasiswa setelah melakukan pembayaran biaya
studi dan administrasi akademik atau pengisian KRS.
d. Cuti Akademik dan/atau Terminal Kuliah
Merupakan penundaan registrasi administrasi dalam jangka waktu satu semester
dengan ijin Rektor sehingga tidak diperhitungkan sebagai masa studi. Cuti
akademik dapat dilakukan mulai semester I. Adapun prosedur pengajuan cuti
akademik dan/atau terminal kuliah sebagai berikut:
1) Cuti akademik diajukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya
masa daftar ulang dan tidak dikenakan biaya pendidikan pada semester yang
diajukan.
2) Terminal kuliah diajukan pada saat melebihi 1 (satu) bulan setelah
berakhirnya masa daftar ulang dan dikenakan biaya pendidikan pada
semester yang diajukan.
3) Pengajuan cuti akademik dan/atau terminal kuliah diajukan secara online
oleh mahasiswa yang bersangkutan melalui Sistem Akademik Mahasiswa
(SIAM).
4) Pengajuan cuti akademik dan/atau terminal kuliah maksimal 4 (empat)
semester.
5) Pengajuan cuti akademik dan/atau terminal kuliah dilakukan per semester.
6) Cuti akademik dan/atau terminal kuliah dapat diambil oleh mahasiswa
dengan status Aktif, Terdaftar, Cuti Akademik, dan Terminal Kuliah (pada
semester sebelumnya) serta tidak habis masa studi.
7) Cuti akademik dan/atau terminal kuliah semester sebelumnya (mundur)
tidak diperkenankan.
8) Status akademik mahasiswa cuti akademik dan/atau terminal kuliah pada
sistem adalah Terminal Kuliah (menyesuaikan status akademik pada
PDDikti).
e. Evaluasi Studi
Merupakan status akademik dimana seorang mahasiswa tidak memenuhi
persyaratan akademik untuk melanjutkan studi pada semester selanjutnya.
f. Gagal Studi atau Drop Out
Merupakan status mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi
keberhasilan studi, tidak terdaftar karena tidak melakukan registrasi lebih dari 2
(dua) semester berturut-turut, atau dikenai sanksi karena melanggar Tata Tertib
Keluarga Besar Universitas Brawijaya serta ketentuan lain yang berlaku di

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 29


Universitas Brawijaya. Mahasiswa gagal studi diusulkan oleh Fakultas kepada
Rektor untuk selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Rektor terkait Gagal Studi.

g. Mengundurkan Diri/Pindah ke Perguruan Tinggi Lain


Merupakan status akademik mahasiswa yang mengajukan permohonan
pengunduran diri atau pindah ke perguruan tinggi. Permohonan pengunduran diri
atau pindah ke perguruan tinggi lain ditujukan kepada Rektor dan dilakukan
secara online. Adapun prosedur pengajuan mengundurkan diri sebagai berikut:
1) Mahasiswa mengajukan permohonan pengunduran diri secara online dengan
mengunggah surat permohonan yang diketahui orang tua/wali melalui Sistem
Akademik Mahasiswa (SIAM).
2) Validasi permohonan oleh fakultas dengan mengunggah surat persetujuan
mengundurkan diri oleh pimpinan yang berwenang di fakultas jika persyaratan
mengundurkan diri sudah terpenuhi (bebas tanggungan keuangan,
perpustakaan, dsb).
3) Validasi permohonan oleh universitas dengan mengunggah surat persetujuan
mengundurkan diri oleh Rektor jika persyaratan mengundurkan diri sudah
terpenuhi (bebas tanggungan keuangan, perpustakaan, dsb).
4) Surat keterangan mengundurkan diri oleh Rektor asli dapat diambil langsung
oleh yang bersangkutan di universitas dan WAJIB menyerahkan KTM asli.
5) Pengunduran diri tidak bisa dibatalkan.
h. Meninggal Dunia
Pimpinan Fakultas melaporkan kepada Rektor apabila ada mahasiswa meninggal
dunia dengan melampirkan berkas pendukung.

B. PELAKSANAAN REGISTRASI AKADEMIK


Registrasi Akademik/pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan setelah mahasiswa
melakukan registrasi administrasi/melakukan pembayaran biaya studi.
1. Registrasi Akademik Mahasiswa Baru
Pengisisan Kartu Rencana Studi (KRS) semester pertama untuk mahasiswa baru secara
paket, yaitu sebanyak 19 (sembilan belas) sks.
2. Registrasi Akademik Mahasiswa Lama
a. Pengisian Kartu Rencana Studi
Mahasiswa mengisi KRS online melalui Sistem Informasi Akademik Mahasiswa
(SIAM).
b. Penentuan Rencana Studi Semester
1) Penentuan rencana studi dan beban studi dilakukan dengan bimbingan dosen
Penasihat Akademik berdasarkan indeks prestasi yang dicapai oleh mahasiswa
pada semester sebelumnya dan dilakukan sesuai kalender akademik.
2) Mahasiswa dengan IP dan IPK di atas 3 dengan masa studi belum 4 tahun,
dapat melakukan konsultasi dan divalidasi secara online, atau melakukan
konsultasi tatap muka.
3) Mahasiswa dengan IP dan IPK kurang dari 3, atau masa studi sudah lebih dari
4 tahun wajib melakukan konsultasi secara tatap muka dengan dosen
penasihat akademik untuk dapat divalidasi.
4) Rencana studi semester yang telah disusun dinyatakan sah setelah divalidasi
oleh Penasihat Akademik. Mahasiswa yang melakukan konsultasi secara tatap

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 30


muka wajib menyerahkan KRS yang telah ditandatangani dosen Penasihat
Akademik ke Bagian Akademik.
5) Jika mahasiswa tidak melakukan daftar ulang akademik dan/atau validasi,
maka dinyatakan berstatus tidak aktif dan tidak dapat mengikuti perkuliahan.
c. Perubahan Rencana Studi
Perubahan rencana studi adalah mengganti suatu mata kuliah dengan mata kuliah
lain atau menambah mata kuliah baru pada semester yang sama. Perubahan
rencana studi hanya dapat dilakukan apabila:
1) Perubahan jadwal dilakukan oleh Bagian Akademik yang mengakibatkan
benturan jadwal mata kuliah.
2) Mata kuliah yang diprogramkan dibatalkan oleh Fakultas.
3) Khusus untuk penambahan mata kuliah baru harus menyesuaikan dengan
syarat pengambilan mata kuliah.
Perubahan rencana studi harus mendapat persetujuan dari Penasihat Akademik
dan Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas paling lambat akhir minggu pertama
perkuliahan.
d. Pembatalan Mata Kuliah
1) Pembatalan mata kuliah adalah pembatalan rencana pengambilan mata kuliah
yang telah diprogramkan pada semester tersebut.
2) Pembatalan harus disetujui oleh dosen Penasihat Akademik, dosen pengampu
mata kuliah yang akan dibatalkan, dan Kepala Sub Bagian Akademik paling
lambat akhir minggu kedua perkuliahan.
e. Hasil Studi
Hasil studi adalah nilai yang diperoleh mahasiswa untuk semua mata kuliah yang
diprogram dalam kartu rencana studi (KRS) dan dicantumkan dalam kartu hasil
studi (KHS) setiap semester dan bisa diakses melalui Sistem Akademik Mahasiswa
(SIAM).

C. KETENTUAN PEMBAYARAN BIAYA PENDIDIKAN


Penentuan besarnya biaya pendidikan mahasiswa UB berdasarkan peraturan Rektor.
Ketentuan pembayaran biaya studi meliputi:
1. Setiap mahasiswa baru yang diterima di UB wajib melakukan pembayaran biaya
pendidikan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada saat registrasi administrasi
sebagai mahasiswa baru.
2. Pembayaran biaya pendidikan dilakukan tiap semester pada saat registrasi
administrasi.
3. Bagi mahasiswa lama yang tidak melakukan daftar ulang tanpa seijin Rektor, tetap
diwajibkan membayar biaya pendidikan pada saat registrasi dimana yang
bersangkutan akan aktif kuliah kembali dengan mengajukan surat permohonan aktif
kembali dari Fakultas ditujukan kepada Rektor.
4. Jika mahasiswa memperoleh ijin Rektor untuk cuti akademik maka yang
bersangkutan dibebaskan dari kewajiban membayar biaya pendidikan selama
menjalani cuti akademik tersebut sehingga dapat melakukan pembebasan biaya
pendidikan pada bagian keuangan pusat dengan menunjukan surat persetujuan cuti
akademik.
5. Jika mahasiswa memperoleh ijin Rektor untuk Terminal Kuliah maka yang
bersangkutan tetap diwajibkan membayar biaya pendidikan selama

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 31


menjalani Terminal Kuliah.

D. KARTU TANDA MAHASISWA


KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa UB dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. KTM diberikan pada saat mahasiswa baru telah melaksanakan proses registrasi
administrasi.
2. KTM berlaku selama terdaftar sebagai mahasiswa UB.
3. Mahasiswa pertukaran pelajar/kerjasama yang datang ke UB, akan mendapatkan
kartu mahasiswa khusus dengan masa berlaku sesuai dengan masa pertukaran
pelajar/ kerjasama berlangsung di UB.
4. Jika KTM hilang/rusak/terjadi kesalahan data, mahasiswa dapat melakukan cetak
ulang KTM sesuai dengan prosedur yang ada pada universitas.
5. Jika mahasiswa mengundurkan diri atau pindah maka KTM asli wajib diserahkan
sewaktu pengambilan surat keterangan pengunduran diri atau pindah.

E. PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS


Ujian mata kuliah terdiri dari ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester
(UAS). Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ujian adalah sebagai
berikut:
1. Jadwal Ujian
Ujian tengah semester dan ujian akhir semester dilaksanakan sesuai dengan kalender
akademik dan diumumkan kepada mahasiswa serta dosen selambat-lambatnya
seminggu sebelum ujian berlangsung.
2. Pelaksanaan Ujian
a. Pelaksanaan ujian tengah semester dilakukan oleh masing-masing dosen
pengampu mata kuliah (setelah 7 kali pertemuan untuk mata kuliah 2 atau 3 sks,
dan 14 kali pertemuan untuk mata kuliah 4 sks). Sedangkan ujian akhir semester
dilaksanakan oleh Panitia yang ditetapkan oleh Dekan.
b. Panitia ujian, dosen penguji, dan mahasiswa peserta ujian wajib menaati tata
tertib ujian yang ditetapkan oleh Fakultas.
c. Lembar jawaban ujian pada ujian akhir semester diserahkan oleh panitia ujian
kepada dosen penguji pada hari pelaksanaan ujian mata kuliah yang
bersangkutan.
d. Nilai mata kuliah yang meliputi nilai tugas terstruktur I, terstruktur II, ujian
tengah semester, dan ujian akhir semester wajib diisi oleh dosen pengampu
mata kuliah yang bersangkutan melalui Sistem Informasi Dosen sesuai jadwal
yang telah ditentukan (paling lambat tujuh hari setelah lembar jawaban diterima
oleh dosen penguji).
e. Apabila waktu tersebut terlampaui akan diberikan peringatan. Apabila setelah
peringatan tersebut dosen penguji yang bersangkutan belum menyerahkan nilai
hasil ujian, maka secara otomatis Sistem Informasi Akademik akan memberikan
nilai 70,00 pada mahasiswa yang mengikuti ujian.
f. Jika dosen tidak memberikan nilai lebih dari 2 komponen nilai sampai dengan
batas waktu akhir penyerahan nilai, maka secara otomatis Sistem Informasi

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 32


Akademik akan memberikan nilai 70,00 pada mahasiswa yang mengikuti ujian
akhir semester.
g. Nilai mata kuliah dapat dilihat mahasiswa melalui Sistem Administrasi Mahasiswa
dan digunakan sebagai acuan pengambilan beban studi semester selanjutnya.

F. UJIAN SUSULAN
Ujian susulan adalah Ujian akhir semester yang bersifat susulan dan hanya
diselenggarakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus oleh Dekan melalui
Ketua Program Studi S1, yakni:
1. Sakit rawat jalan atau rawat inap (dengan bukti surat keterangan rawat jalan
dan/atau rawat inap yang dikeluarkan oleh tenaga kesehatan dan/atau fasilitas
pelayanan kesehatan sebagaimana yang diatur oleh pemerintah dan dapat
dipertanggungjawabkan).
Batas waktu penyerahan surat sakit rawat jalan adalah 1 hari kerja setelah
pelaksanaan UAS mata kuliah yang diujikan, dan untuk rawat inap adalah 5 hari kerja
setelah rawat inap berakhir.
2. Keluarga sedarah, Suami/Isteri, Bapak/Ibu, Bapak Mertua/Ibu Mertua dan
Kakek/Nenek meninggal dunia pada saat ujian berlangsung (dengan bukti surat
kematian dan surat keterangan meninggal).
Permohonan diajukan paling lambat 3 hari setelah tanggal meninggalnya kerabat
yang bersangkutan.
3. Menjalankan ibadah Haji atau ibadah keagamaan.
4. Menjalankan tugas negara (dengan bukti surat resmi dari instansi pemerintah)
5. Menjalankan tugas Fakultas/Universitas (dengan bukti surat resmi dari pimpinan
Fakultas/Universitas).

Batas waktu pelaksanaan ujian susulan adalah 7 hari kerja setelah jadwal UTS/UAS yang
ditentukan oleh Fakultas berakhir.
Batas akhir penyerahan nilai ujian susulan adalah 7 hari kerja setelah pelaksanaan ujian
susulan. Apabila melebihi batas waktu, maka nilai akan diambil alih oleh bagian akademik
dengan nilai 70.00 pada mahasiswa yang mengikuti ujiansemester antara.

G. SEMESTER ANTARA
1. Semester antara adalah program perkuliahan yang bersifat remedial yang dapat
dilaksanakan pada saat liburan semester genap berdasarkan Keputusan Dekan.
2. Semester antara diselenggarakan dengan tujuan memperbaiki Indeks Prestasi.
3. Mata kuliah yang ditawarkan pada semester antara ditetapkan oleh Dekan.
4. Jumlah sks yang dapat diprogramkan maksimal 9 sks.
5. Jumlah Peserta
a. Mata kuliah pada semester antara dapat diselenggarakan apabila jumlah peserta
setiap kelas sekurang-kurangnya 10 orang.
b. Jumlah peserta yang kurang dari 10 orang dapat diselenggarakan apabila ada
alasan mendesak berdasar pada kebijakan Dekan.
6. Syarat Pendaftaran
a. Semester antara hanya boleh diikuti mahasiswa yang mengulang suatu mata
kuliah (remedial) dengan nilai serendah-rendahnya D dengan menunjukkan bukti
KHS.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 33


b. Menyerahkan bukti pembayaran semester antara.
7. Tempat Pendaftaran di Bagian Akademik dan jadwal kuliah akan diumumkan
menjelang pelaksanaan perkuliahan.
8. Penyelenggaraan Perkuliahan
a. Semester antara diselenggarankan paling sedikit 8 minggu dalam bentuk tatap
muka paling sedikit 16 kali untuk mata kuliah 4 sks dan 8 kali untuk mata kuliah
2 atau 3 sks termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
b. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester antara, sekurang-kurangnya
kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan sebesar 80% dari total
penyelenggaraan kuliah.
9. Biaya semester antara ditetapkan berdasarkan Peraturan Dekan.
10. Pembatalan Mata Kuliah pada semester antara dapat dilakukan dengan ketentuan:
a. Mata kuliah yang sudah diprogramkan tidak dapat dibatalkan oleh mahasiswa
yang bersangkutan.
b. Dalam hal mata kuliah yang dibatalkan karena pesertanya kurang dari ketentuan
Nomor 5 (a), mahasiswa mata kuliah tersebut dapat memilih mata kuliah lain
yang ditawarkan.
c. Biaya semester antara untuk mahasiswa yang mata kuliahnya terkena
pembatalan dan tidak mengalihkan pada mata kuliah lain yang ditawarkan
dikembalikan.
11. Komponen yang dinilai meliputi ujian tengah semester antara (UTSA) dan Ujian akhir
semester antara (UASA).
12. Pada semester antara tidak diselenggarakan ujian susulan.
13. Nilai mata kuliah yang ditempuh melalui semester antara setinggi-tingginya B.
14. Hasil semester antara tidak mempengaruhi pengambilan sks pada semester
berikutnya.
H. PERPINDAHAN MAHASISWA
Perpindahan mahasiswa di dalam lingkungan UB maupun perpindahan mahasiswa dari
Perguruan Tinggi Negeri lain ke UB harus dalam jenjang pendidikan yang sama serta
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
1. Perpindahan Mahasiswa dari Fakultas Lain ke Fakultas Hukum di
Lingkungan Universitas Brawijaya
Persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dalam pengajuan perpindahan
program studi di lingkungan UB meliputi:
a. Telah mengikuti pendidikan di fakultas asal sekurang-kurangnya 2 semester dan
setinggi-tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan:
1) untuk 2 semester, 24 sks dengan IPK sekurang-kurangnya 2,75.
2) untuk 4 semester, 48 sks dengan IPK sekurang-kurangnya 2,75.
b. Bukan gagal studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik pada fakultas
asal.
c. Tidak pernah melanggar peraturan fakultas asal.
d. Persetujuan pindah dari fakultas asal.
e. Perpindahan harus sesuai dengan bidang ilmu dan dalam jenjang pendidikan
yang sama/setara.
f. Dekan menyatakan secara tertulis kesediaan menerima.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 34


g. Permohonan pindah program studi baik di dalam/antar fakultas diajukan secara
tertulis dengan alasan yang kuat oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada
Dekan.
h. Jika permohonan telah disetujui di fakultas, maka Dekan mengajukan secara
tertulis kepada Rektor.
i. Perpindahan program studi hanya boleh 1 (satu) kali selama menjadi mahasiswa
UB.
j. Perpindahan program studi mahasiswa ditetapkan melalui SK Rektor.
k. Perpindahan program studi tidak mengubah Nomor Induk Mahasiswa.
l. Permohonan pindah harus diterima Rektor paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
kuliah dimulai. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas
waktu tersebut dilampaui.

2. Perpindahan Mahasiswa ke Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dari


Perguruan Tinggi Lain
Perpindahan mahasiswa ke dari perguruan tinggi lain harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Telah mengikuti pendidikan di perguruan tinggi asal sekurang-kurangnya 2
semester dan setinggi-tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan:
1) untuk 2 semester, telah mencapai 40 sks dengan IPK 3,00.
2) untuk 4 semester, telah mencapai 80 sks dengan IPK > 3,00.
b. Bukan gagal studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik dari perguruan
tinggi asal dan tidak pernah mendapat dan/atau sedang menjalani sanksi
akademik dari perguruan tinggi asal.
c. Bidang/program studi asal sesuai dengan yang ada di Universitas Brawijaya.
d. Berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dan dari program studi terakreditasi
BAN/LAM sekurang-kurangnya dengan predikat B.
e. Telah menempuh pendidikan secara terus-menerus pada perguruan tinggi asal.
f. Mendapat ijin/persetujuan pindah dari pimpinan perguruan tinggi asal, dan
menyerahkan bukti-bukti kegiatan akademik lain yang sah.
g. Memiliki sertifikat yang masih berlaku untuk hasil Tes Potensi Akademik dari OTO
(Overseas Training Office) Bappenas dengan nilai > 450, untuk pascasarjana.
h. Permohonan pindah calon mahasiswa dari PTN lain ke UB ditujukan kepada
Rektor dengan tembusan surat kepada Dekan dengan melampirkan :
1) Daftar nilai asli yang diperoleh dari Perguruan Tinggi asal, dengan IPK nya.
2) Surat pindah dari perguruan tinggi asal.
3) Persetujuan orang tua/wali/instansi.
4) Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perguruan
tinggi asal.
i. Permohonan pindah diterima UB paling lambat 1(satu) bulan sebelum kuliah
tahun akademik baru (semester ganjil) dimulai. Permohonan pindah tidak akan
dipertimbangkan apabila batas waktu tersebut dilampaui.
j. Syarat lain bagi mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi luar negeri ke UB
ditetapkan lebih lanjut dalam buku Pedoman Pendidikan untuk mahasiswa
internasional.
k. Mahasiswa pindahan yang diterima di UB mempunyai kewajiban membayar biaya
pendidikan seperti mahasiswa baru.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 35


3. Alih Program Diploma III ke Program Sarjana
Fakultas Hukum menerima mahasiswa alih program dari Diploma III bidang Ilmu
Hukum yang berasal dari perguruan tinggi negeri melalui seleksi/test kemampuan
akademik yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum.
a. Penerimaan
1) Penerimaan sebagai mahasiswa alih program ditetapkan oleh Rektor dengan
pertimbangan Dekan.
2) Dalam memberikan pertimbangan Dekan harus memperhatikan daya
tampung, kesesuaian program studi, dan hasil ujian seleksi.
3) Pelamar yang diterima diwajibkan memenuhi persyaratan administrasi yang
ditentukan oleh Universitas/Fakultas.
b. Evaluasi keberhasilan studi
1) Mahasiswa yang diterima melalui jalur alih program wajib membayar biaya
pendidikan seperti mahasiswa yang diterima melalui jalur program minat
dam kemampuan.
2) Evaluasi keberhasilan studi mengacu kepada ketentuan program sarjana.
c. Beban Kredit dan Alih Kredit
1) Beban kredit yang harus dipenuhi oleh mahasiswa alih program dalam
menyelesaikan studinya adalah sesuai dengan beban kredit program sarjana
dikurangi dengan besarnya sks yang diakui paling banyak 80 sks.
2) Beban kredit yang dialihkan adalah besarnya kredit yang diperoleh dari
program Diploma III dan diakui oleh UB.
3) Evaluasi alih kredit dilakukan oleh Fakultas.
d. Batas Masa Studi
Masa studi mahasiswa alih program paling lama 4 (empat) tahun.
e. Transkrip Lulusan Mahasiswa Alih Program
Transkrip Mahasiswa Alih Program adalah daftar mata kuliah beserta nilainya
untuk mata kuliah yang diambil selama alih program di program sarjana. Mata
kuliah yang diambil pada waktu program diploma tidak dicantumkan pada
transkrip program sarjana.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 36


BAB VI
PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN

A. PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan secara individual yang
bersifat intra kurikuler, berorientasi pada program akademik dengan bobot 2 sks dibawah
bimbingan dosen. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
ketrampilan hukum yang diperoleh melalui keterlibatan mahasiswa terhadap bekerjanya
suatu lembaga hukum dan/atau lembaga lain yang mekanisme kerjanya berimplikasi pada
masalah hukum.

B. PERSYARATAN
1. Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang menempuh Program KKL harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Telah menempuh sekurang-kurangnya 96 sks.
b. Telah lulus Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum.
c. Materi KKL harus sesuai dengan konsentrasi yang telah dipilih.
d. Diprogramkan dalam KRS pada semester yang bersangkutan.

2. Persyaratan Administrasi
Mahasiswa yang menempuh program KKL sebelum melaksanakan kegiatan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Membayar biaya KKL di Bagian Keuangan Fakultas Hukum.
b. Mengisi formulir yang telah disediakan di Bagian Akademik dengan melampirkan:
1) Transkrip nilai yang disahkan oleh Bagian Akademik
2) Salinan KRS
3) Kuitansi pembayaran KKL, khusus mahasiswa yang diterima melalui seleksi
mandiri
4) Proposal KKL
c. KPS Sarjana Ilmu Hukum memberikan rekomendasi pengajuan KKL mahasiswa
kepada Ketua Bagian.
d. Ketua Bagian mengusulkan Pembimbing kepada Dekan.
e. Dekan menetapkan Pembimbing KKL berdasarkan usulan dari Ketua Bagian.

C. PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur pelaksanaan KKL meliputi persiapan dan pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan Fakultas.
1. Persiapan
Setelah mendapatkan Surat Keputusan Dekan tentang Penetapan Pembimbing,
mahasiswa melakukan persiapan sebagai berikut:
a. Melakukan konsultasi dengan Pembimbing untuk mendiskusikan hal-hal yang
berkaitan dengan proposal.
b. Mengurus Surat Permohonan ijin KKL di Sub Bagian Akademik ditujukan kepada
lembaga tempat KKL.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 37


2. Pelaksanaan
Mahasiswa melaksanakan KKL dengan tahapan sebagai berikut.
a. Mahasiswa menyampaikan surat ijin KKL dari Dekan dan proposal KKL yang telah
disetujui oleh Pembimbing ke lembaga tempat KKL.
b. Mahasiswa menggunakan metode partisipatif, wawancara, studi dokumentasi dan
apabila perlu melakukan observasi.
c. Mahasiswa mencatat berbagai informasi yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) Nama lembaga tempat KKL.
2) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL.
3) Mekanisme bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini.
4) Kendala dan atau problematik yang dihadapi lembaga tempat KKL.
5) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL.
6) Rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk perbaikan dan atau
alternatif pemecahan problematik yang dihadapi lembaga tempat KKL.
d. Mahasiswa melakukan konsultasi dengan Pembimbing untuk pelaksanaan kegiatan
dan pembuatan laporan.
e. Mahasiswa harus mengisi kartu Laporan Harian Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang
(KKL).
f. Pelaksanaan KKL harus diselesaikan dalam waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya
Penetapan Dosen Pembimbing KKL.
g. Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan ternyata belum dapat menyelesaikan KKL,
mahasiswa dapat mengajukan permohonan perpanjangan.
h. Perpanjangan Surat Penetapan Pembimbing KKL berlaku 1 (satu) bulan dan dapat
diajukan paling banyak 2 (dua) kali.
i. Apabila setelah dilakukan perpanjangan 2 (dua) kali mahasiswa tetap tidak dapat
menyelesaikan KKL, maka Surat Penetapan Pembimbing KKL gugur dan mahasiswa
harus mengajukan Judul KKL baru.

D. EVALUASI
Evaluasi terhadap kegiatan KKL dilakukan oleh Lembaga tempat KKL dan Dosen
Pembimbing selama proses pelaksanaan kegiatan KKL dan pembuatan laporan dengan
berpedoman kepada sistem evaluasi program KKL yang meliputi:
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan KKL oleh lembaga tempat KKL dilakukan pada akhir
pelaksanaan kegiatan KKL. Evaluasi oleh lembaga tempat KKL berbobot 50%
dari total nilai dengan memperhatikan:
1) Tingkat kehadiran mahasiswa.
2) Keaktifan mahasiswa di lembaga tempat KKL.
3) Keikutsertaan dalam kegiatan di lembaga tempat KKL.
4) Pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa terkait kegiatan di lembaga KKL.
2. Evaluasi laporan KKL yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing dilakukan setelah
pembuatan laporan KKL. Evaluasi oleh Dosen Pembimbing berbobot 50%
dengan memperhatikan isi laporan yang sesuai dengan format penulisan sebagai
berikut:
1) Nama kantor lembaga tempat KKL
2) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL
3) Bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 38


4) Kendala yang dihadapi dalam bekerjanya lembaga tempatKKL
5) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL
6) Analisis dan rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk
perbaikan terhadap bekerjanya lembaga tempat KKL
3. Penilaian evaluasi laporan KKL baik oleh lembaga maupun dosen pembimbing diberikan
dalam bentuk angka dengan rentangan 40 s/d 100. Aspek yang dinilai meliputi
kedisiplinan, kerjasama, semangat belajar, dan pengetahuan mahasiswa terkait
dengan judul KKL.
4. Bagi Dosen Pembimbing menyerahkan nilai KKL ke Bagian Akademik selambat-
lambatnya tiga (3) hari setelah penilaian dilakukan.
5. Mahasiswa peserta KKL membuat laporan rangkap 3 (tiga) yang disetujui oleh:
1) Pembimbing.
2) Lembaga tempat KKL
3) Ketua Bagian
6. Mahasiswa peserta KKL harus menyerahkan laporan KKL yang sudah disetujui kepada:
1) Pimpinan lembaga tempat KKL
2) Dosen Pembimbing KKL
3) Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 39


BAB VII
PEDOMAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN
Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) adalah kegiatan mahasiswa bersifat kurikuler
dengan bobot 2 sks yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Tujuan kegiatan ini
adalah:(a) memberikan pemahaman dan melatih kepekaan terhadap permasalahan hukum
di masyarakat, (b) bersama masyarakat secara partisipatif mencari pemecahan terhadap
permasalahan hukum yang ditemukan di masyarakat, serta (c) kegiatan lain yang dapat
membantu pemberdayaan masyarakat di bidang hukum.

B. PERSYARATAN, JADWAL PENYELENGGARAAN, DAN PEMBIAYAAN


1. Persyaratan Akademik
a. Telah menempuh sekurang-kurangnya 96 sks.
b. Telah lulus Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum.
2. Persyaratan Administrasi
Mahasiswa yang menempuh program PPM, harus memenuhi syarat-syarat administrasi
sebagai berikut:
a. Membayar biaya PPM di Bagian Keuangan.
b. Mengisi formulir pendaftaran PPM yang dilampiri:
1) Transkrip nilai yang disahkan oleh Bagian Akademik
2) Salinan KRS
3) Kuitansi pembayaran PPM khusus mahasiswa yang diterima melalui seleksi
mandiri
3. Jadwal Penyelenggaraan
a. PPM diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pada pergantian antara
semester genap ke semester ganjil.
b. PPM diselenggarakan selama 5 (lima) minggu dengan kegiatan meliputi:
1) Persiapan dan Pembekalan : minggu ke I
2) Kegiatan lapang : minggu ke II s/d IV
3) Laporan dan evaluasi : minggu ke V

4. Pembiayaan
a. Biaya pelaksanaan PPM dibebankan kepada mahasiswa. Dana tersebut sebagian
diserahkan kembali kepada peserta untuk kelancaran tugas di lapang, antara lain
untuk dokumentasi, transportasi, konsumsi, akomodasi dan penyuluhan.
b. Dimungkinkan adanya sumber dana dari pihak lain yang bersifat tidak mengikat.

C. PROSEDUR PELAKSANAAN
PPM dilaksanakan oleh tim pelaksana terdiri dari unsur dosen dan tenaga kependidikan
berdasarkan Keputusan Dekan. Struktur Organisasi Pelaksana PPM terdiri dari:
1. Penanggung Jawab
2. Tim Pengarah
3. Tim Pelaksana meliputi:
a) Koordinator Pelaksana

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 40


b) Tim Pembekalan
c) Dosen Pembimbing Lapang
d) Tim Monitoring dan Evaluasi
Prosedur pelaksanaan kegiatan PPM yang meliputi persiapan dan pelaksanaan harus sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Fakultas.
1. Persiapan
a. Mahasiswa peserta PPM dibagi secara berkelompok.
b. Mahasiswa peserta PPM wajib mengikuti minimal 80% dari materi pembekalan
yang diselenggarakan oleh pelaksana PPM.
c. Masing-masing kelompok wajib melaksanakan orientasi lapang.
d. Masing-masing kelompok wajib membuat usulan program kegiatan PPM
berdasarkan orientasi lapang sesuai format yang telah ditentukan dan dibimbing
oleh dosen pembimbing lapang.
2. Pelaksanaan
a. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan yang diprogramkan selama kegiatan
lapang berlangsung.
b. Mahasiswa harus merealisasikan seluruh rencana program yang telah disusun.
c. Mahasiswa wajib mematuhi tata tertib pelaksanaan PPM.
d. Mahasiswa wajib membuat laporan secara berkelompok tentang pelaksanaan PPM
sesuai dengan format yang telah ditentukan dan dibimbing oleh dosen
pembimbing lapang.
e. Menggandakan laporan hasil kegiatan PPM rangkap 4 (empat), yang sudah
disetujui oleh Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana dan Kepala Desa dan
diserahkan kepada:
1) Dosen Pembimbing
2) Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya
3) Kepala Desa lokasi kegiatan PPM

D. EVALUASI
Penilaian mahasiswa PPM dilakukan secara individu dengan memperhatikan unsur-unsur
yang dievaluasi meliputi:
1. Keikutsertaan dalam pembekalan (15 %)
2. Usulan program kegiatan PPM (10 %)
3. Realisasi program kegiatan PPM di lapang sesuai dengan usulan kegiatan PPM (20%)
4. Intensitas kehadiran mahasiswa di lokasi (25%)
5. Laporan hasil kegiatan PPM (20%)
6. Presentasi laporan hasil kegiatan PPM (10%)

E. SANKSI
1. Mahasiswa yang mengikuti pembekalan kurang dari 80% dinyatakan gugur.
2. Mahasiswa yang meninggalkan lokasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada
koordinator desa, yang selanjutnya disampaikan kepada Dosen Pembimbing.
3. Mahasiswa yang meninggalkan lokasi lebih dari 3 hari dan yang melanggar tata tertib
PPM dinyatakan tidak lulus.
4. Hal-hal lain yang belum diatur akan ditentukan tersendiri dalam buku pedoman PPM.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 41


BAB VIII
PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

A. SIDANG PROPOSAL PENELITIAN


1. Pengertian
Sidang Proposal penelitian dilakukan untuk tukar pikiran, dialog, dan konsultasi antara
mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir dengan dua dosen calon pembimbing
yang bidang keilmuannya terkait dengan topik atau materi tugas akhir yang akan
disusun dan disajikan dalam bentuk proposal penelitian.
Sidang Proposal bertujuan untuk membantu mahasiswa yang akan menyusun tugas
akhir menentukan dan merumuskan topik dan judul tugas akhir yang aktual;
merumuskan masalah yang tepat; dan menentukan penggunaan metode penelitian
yang sesuai, sehingga mempermudah mahasiswa yang bersangkutan mengerjakan
dan menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan tetap memperhatikan kaedah-
kaedah keilmuan. Mahasiswa yang bersangkutan harus membuat proposal penelitian
sebagai bahan diskusi.
2. Peserta Sidang Proposal
Sidang proposal bersifat terbuka, terdiri dari dua dosen calon pembimbing, mahasiswa
penyusun draft proposal tugas akhir, dan dapat dihadiri mahasiswa.
3. Syarat-syarat Sidang Proposal
Seorang mahasiswa diperkenankan mengajukan sidang proposal bilamana memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Melengkapi form pengajuan sidang proposal.
b. Copy Kartu Tanda Mahasiswa.
c. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.
d. Kartu Rencana Studi dan Transkrip Nilai Sementara.
1) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 120 sks, tanpa nilai E.
2) Telah memprogramkan Skripsi pada semester yang bersangkutan.
3) Lulus mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum.
4) Lulus Kuliah Kerja Lapangan atau Program Pengabdian Masyarakat.
e. Surat keterangan telah mengikuti TOEFL-ITP dan kompetensi IT.
f. Telah menyusun draft Proposal Tugas Akhir yang disetujui oleh Ketua Bagian.
g. Telah mengikuti 5 kali sidang proposal dan 5 kali Seminar Hasil Penelitian
dan/atau sebagai pembahas Seminar Hasil Penelitian.
4. Prosedur Sidang Proposal
a. Ketua Bagian menunjuk dua dosen calon pembimbing yang terkait dengan topik
proposal skripsi.
b. Setelah proposal didiskusikan dan disetujui oleh dosen calon pembimbing,
selanjutnya diajukan kepada Ketua Bagian untuk menunjuk dua dosen pembahas.
c. Jika dosen calon pembimbing ada dua, maka dosen pembahas adalah kedua
dosen tersebut. Sebaliknya, jika dosen calon pembimbing hanya satu, maka
Ketua Bagian menunjuk satu dosen lain sebagai pembahas.
5. Pelaksanaan Sidang Proposal
a. Waktu dan Tempat
1) Waktu penyelenggaraan sesuai dengan jam kerja Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 42


2) Tempat penyelenggaraan sidang proposal di Kampus Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
b. Pakaian Mahasiswa Pengusul
Setiap mahasiswa pengusul sidang proposal wajib berpakaian kemeja lengan
panjang putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas almamater.
6. Penilaian Sidang Proposal
a. Dosen calon pembimbing mengisi berita acara sidang proposal berikut hasil
penilaiannya dalam bentuk nilai angka.
b. Setelah mahasiswa memperbaiki proposal dan disetujui oleh dosen calon
pembimbing, selanjutnya diajukan kepada Ketua Bagian untuk diusulkan dosen
pembimbing kepada Dekan.

B. PEMBIMBING DAN PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR


Mahasiswa penyusun tugas akhir dibimbing oleh 1 (satu) atau 2 (dua) orang pembimbing.
Apabila terdapat 2 (dua) Pembimbing, maka masing-masing terdiri dari seorang
Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing Pendamping. Ketentuan selain persyaratan
di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Bagian.
1. Syarat-syarat Pembimbing
Pembimbing Utama serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik
Lektor dengan gelar minimal Magister atau Asisten Ahli dengan gelar Doktor.
Pembimbing Pendamping serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional Asisten
Ahli dengan gelar Magister. Penentuan pembimbing di luar persyaratan di atas
ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Bagian.
2. Penentuan Pembimbing
Dekan menetapkan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua
Bagian. Dosen luar biasa/dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama
atau Pembimbing Pendamping. Prosedur Penentuan Pembimbing adalah sebagai
berikut:
a. Ketua Bagian mengusulkan 1 (satu) atau 2 (dua) dosen pembimbing berdasarkan
proposal hasil perbaikan dari sidang proposal.
b. Dekan menetapkan dosen pembimbing.
c. Perubahan dosen pembimbing dapat dilakukan dalam hal:
1) dosen pembimbing sakit yang menghalangi tugas pembimbingan atau
meninggal dunia; atau
2) atas permohonan tertulis mahasiswa kepada Ketua bagian.
d. Penetapan perubahan dosen pembimbing harus dengan persetujuan dosen
pembimbing yang bersangkutan.
3. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
a. Membantu mahasiswa dalam merumuskan permasalahan yang dijadikan dasar
pembuatan tugas akhir.
b. Membimbing mahasiswa dalam penelitian tugas akhir.
c. Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.

C. SEMINAR HASIL PENELITIAN


1. Jangka Waktu Pelaksanaan
Seminar Hasil Penelitian dapat dilaksanakan paling cepat dua bulan sejak
diterbitkan surat penetapan pembimbing.
2. Peserta Seminar Hasil Penelitian

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 43


a. Seminar hasil penelitian bersifat terbuka, terdiri dari dua dosen pembimbing,
mahasiswa penyusun draft tugas akhir, mahasiswa pembahas, serta dihadiri
peserta seminar minimal 5 (lima) mahasiswa.
b. Mahasiswa yang menjadi pembahas harus berasal dari konsentrasi yang sama.
3. Syarat-syarat Pengajuan Seminar Hasil Penelitian
a. Melengkapi form pengajuan seminar hasil penelitian.
b. Salinan Kartu Tanda Mahasiswa.
c. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.
d. Kartu Rencana Studi dan Transkrip Nilai Sementara.
e. Salinan Berita acara/bukti telah melaksanakan sidang proposal.
f. Kartu Pertisipasi Seminar.
g. Mahasiswa yang akan mengajukan SHP sekurang-kurangnya telah menghadiri
SHP sebanyak 5 (lima) kali dan sekurang-kurangnya telah menjadi pembahas
dalam SHP sebanyak 2 (dua) kali.
4. Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian
a. Waktu dan Tempat
1) Waktu penyelenggaraan sesuai dengan jam kerja Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.
2) Tempat penyelenggaraan seminar hasil penelitian di Kampus Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
b. Pakaian Mahasiswa Pengusul
Setiap mahasiswa pengusul seminar hasil penelitian wajib berpakaian kemeja
lengan panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas
almamater.
5. Penilaian Seminar Hasil Penelitian
Dosen pembimbing mengisi berita acara seminar hasil penelitian berikut hasil
penilaiannya dalam bentuk nilai angka.

D. UJIAN TUGAS AKHIR (KOMPREHENSIF)


1. Pengertian
Ujian tugas akhir adalah ujian terakhir yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat
untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. Ujian tugas akhir bersifat komprehensif yang
bertujuan mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi
sesuai dengan bidang keahliannya, mengevaluasi substansi, metode dan redaksional
yang salah atau kurang tepat dalam penulisan.
2. Proses dan Jangka Waktu Pelaksanaan
a. Penulisan tugas akhir dilakukan dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing
yang dibuktikan dengan kartu kendali pembimbingan.
b. Penulisan tugas akhir harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
diterbitkannya surat penetapan pembimbing tugas akhir atau maksimal empat
bulan setelah menempuh seminar hasil.
c. Apabila dalam waktu 6 (enam) bulan belum dapat menyelesaikan tugas akhir,
mahasiswa dapat mengajukan permohonan perpanjangan.
d. Perpanjangan penetapan pembimbing tugas akhir berlaku 3 (tiga) bulan dan
dapat diajukan maksimal 2 (dua) kali atas persetujuan Ketua Bagian.
e. Apabila setelah perpanjangan 2 (dua) kali mahasiswa tetap tidak dapat
menyelesaikan tugas akhir, maka surat penetapan pembimbing tugas akhir gugur
dan mahasiswa harus mengajukan judul baru.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 44


3. Syarat-syarat Pengajuan Ujian Tugas Akhir
Mahasiswa dapat menempuh ujian tugas akhir (komprehensif) bilamana memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Melengkapi form Pengajuan ujian tugas akhir (komprehensif)
b. Telah melunasi pembayaran SPP
c. Copy Kartu Tanda Mahasiswa
d. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.
e. Copy ijazah SMA
f. Bukti pembayaran ujian skripsi untuk mahasiswa seleksi mandiri.
g. Kartu Rencana Studi
h. Telah memprogramkan Skripsi pada semester yang bersangkutan.
i. Transkrip nilai sementara, dengan ketentuan:
1) Telah lulus semua mata kuliah dan tidak ada nilai E.
2) Telah lulus salah satu mata kuliah pilihan pada Mata Kuliah Keahlian Berkarya
(MKKB).
3) Telah lulus 5 (lima) mata kuliah wajib konsentrasi.
4) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 138 sks.
5) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.
6) Nilai D/D+ paling banyak 10 % dari beban kredit total.
j. SK Pembimbing.
k. Copy Berita acara/bukti telah melaksanakan seminar hasil penelitian skripsi.
l. Copy kartu bimbingan skripsi.
m. Foto Berwarna
n. Menyelesaikan skripsi dengan bukti lembar persetujuan dari dosen pembimbing
dan dan Ketua Bagian.
o. Menyerahkan artikel ilmiah yang dibuat dari skripsi yang disusun. Artikel disusun
sesuai dengan pedoman penulisan dan disetujui dosen pembimbing bersamaan
dengan persetujuan ujian skripsi. Artikel ilmiah dilampirkan dalam naskah skripsi
yang akan diujikan.
p. Memenuhi syarat bebas uji plagiasi dengan melampirkan copy hasil uji plagiasi
dalam naskah skripsi yang akan diujikan.
q. Menyerahkan copy Sertifikat TOEFL-ITP dan kompetensi IT.
r. Menyerahkan sertifikat kelulusan PKK-MABA.

4. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir


a. Majelis penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua bagian.
b. Susunan majelis penguji terdiri dari seorang ketua, sekretaris dan maksimal 2
(dua) orang anggota.
c. Ketua majelis penguji adalah Ketua Bagian atau dosen lain yang ditunjuk oleh
Ketua Bagian.
d. Majelis Penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan bergelar Magister. Penentuan majelis penguji di luar persyaratan
di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Bagian.
e. Tugas Majelis Penguji:
1) Ketua majelis penguji bertugas mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.
2) Majelis penguji bentugas menguji dan memberikan penilaian.

5. Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 45


a. Waktu dan Tempat
1) Waktu penyelenggaraan sesuai dengan jam kerja Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.
2) Tempat penyelenggaraan ujian tugas akhir di Kampus Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
b. Pakaian Mahasiswa Pengusul
Setiap mahasiswa pengusul ujian tugas akhir wajib berpakaian kemeja lengan
panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas almamater.

6. Penilaian Ujian Tugas Akhir


a. Hal yang dinilai dalam ujian tugas akhir meliputi:
1) Kualitas penulisan tugas akhir yang meliputi bobot akademik dan tata cara
penulisan.
2) Penguasaan materi yang ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
majelis penguji.
3) Sikap selama ujian.
b. Penentuan Nilai Ujian Akhir
Ketua majelis penguji memimpin musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian
yang dinyatakan dengan angka.
c. Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir, seorang mahasiswa sekurang-
kurangnya harus mendapat nilai C (ekuivalen dengan angka 55,1 s/d 60).
d. Mahasiswa yang menempuh ujian tugas akhir harus melaksanakan segala
perbaikan tugas akhir yang diputuskan oleh majelis penguji.

7. Komponen Nilai Tugas Akhir


Komponen nilai tugas akhir meliputi:
a. Bobot nilai sidang proposal sebesar 15%
b. Bobot nilai seminar hasil penelitian sebesar 25%
c. Bobot nilai ujian akhir 60%
d. NA : (nilai sidang proposal x 15%) + (nilai seminar hasil penelitian x 25%) +
(nilai ujian akhir x 60 %)
e. Hasil penilaian tugas akhir dikonversi dalam bentuk nilai huruf, dinyatakan lulus
paling rendah nilai C
NA = (N.SP x 0.15) + (N.SHP x 0.25) + (N.UA x 0.60)
NA : Nilai Akhir
N.SP : Nilai Sidang Proposal
N.SHP : Nilai Seminar Hasil
N.UA : Nilai Ujian Akhir
Tabel Konversi Nilai
Nilai Angka Nilai Huruf Bobot
> 80-100 A 4
> 75-80 B+ 3,5
> 69-75 B 3
> 60-69 C+ 2,5
> 55-60 C 2
> 50-55 D+ 1,5

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 46


> 44-50 D 1
0-44 E 0
E. YUDISIUM
a. Yudisium merupakan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus ujian
tugas akhir dan menyelesaikan seluruh persyaratan akademik. Yudisium menjadi
waktu penetapan akhir masa studi.
b. Yudisium wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa peserta ujian tugas akhir yang telah
menyelesaikan persyaratan yudisium.
c. Peserta ujian tugas akhir yang disyaratkan oleh majelis penguji untuk melakukan
revisi sebagaimana yang tercantum dalam berita acara ujian, dapat mengikuti
yudisium apabila telah selesai melakukan revisi dengan dibuktikan oleh lembar
pengesahan yang ditandatangani oleh Dosen Pembimbing dan diketahui oleh Ketua
Bagian.
d. Mahasiswa yang mengikuti yudisium wajib mengenakan pakaian kemeja lengan
panjang berwarna putih, celana atau rok hitam, berdasi dan jas almamater.
e. Mahasiswa peserta ujian tugas akhir yang dinyatakan lulus pada saat yudisium,
berhak mendapatkan Surat Keterangan Lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana
Hukum (S.H.)
f. Mahasiswa peserta ujian tugas akhir yang tidak hadir dalam yudisium, penyerahan
Surat Keterangan Lulus ditunda sampai periode berikutnya.
g. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat didasarkan pada capaian Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) yaitu:
IPK 2,00-2,75: Memuaskan
IPK 2,76-3,50: Sangat Memuaskan
IPK 3,51-4,00: Pujian
Predikat kelulusan Pujian ditentukan juga dengan memerhatikan masa studi
maksimum 4 tahun (8 semester), tidak pernah terkena sanksi akademik, dan tidak
ada nilai dibawah B.

F. WISUDA
1. Mahasiswa yang telah yudisium wajib segera melengkapi persyaratan yudisium online
yang diupload melalui Sistem Administrasi Mahasiswa (SIAM), antara lain:
a. foto
b. jurnal
c. skripsi
d. sertifikat TOEFL ITP
e. sertifikat kompetensi TI
f. link jurnal dari PSIK
2. Mahasiswa yang telah melengkapi persyaratan di SIAM, wajib melakukan verifikasi
data, terkait cetak ijazah dan transkrip di Bagian Akademik.
3. Mahasiswa yang telah yudisium, wajib mengikuti wisuda sebagai syarat untuk
memperoleh ijazah yang diserahkan pada waktu wisuda.
4. Peserta wisuda yang tidak dapat menghadiri acara wisuda dapat mendaftar ulang
untuk mengikuti wisuda lagi.
5. Jika tidak mengikuti wisuda dalam waktu 1 tahun setelah tanggal kelulusan,
Universitas Brawijaya tidak bertanggungjawab atas kehilangan dan kerusakan ijazah.
6. Ijazah yang diperlukan sebelum pelaksanaan wisuda dapat dipinjam dengan
menyetorkan uang jaminan ke rekening Rektor sesuai ketentuan yang berlaku.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 47


7. Ijazah yang telah diserahkan kepada Alumni Universitas Brawijaya tidak dapat
diterbitkan kembali ijazah baru jika hilang, rusak, atau terbakar serta salah cetak.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 | 48


BAB IX
PENASIHAT AKADEMIK

Penasihat Akademik adalah dosen yang memberikan bantuan nasihat akademik kepada
mahasiswa, dengan tujuan agar studinya selesai dengan baik.
1. Tugas
Tugas penasihat akademik adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi
kegiatan akademik dan non akademik.
b. Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah akademik.
c. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik sehingga tumbuh kemandirian belajar untuk keberhasilan studinya.
d. Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk
keperluan tertentu.
e. Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri
sepanjang hayat.
2. Kewajiban saat Registrasi Akademik
Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, penasihat akademik berkewajiban
melaksanakan tugas kepenasihatannya melalui kegiatan sebagai berikut.
a. Memproses pengisian KRS dan bertanggung jawab atas kebenaran isinya.
b. Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam
semester yang bersangkutan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
c. Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi mahasiswa setiap
semester yang direncanakan melalui KRS.
d. Pada saat menetapkan jumlah beban studi, penasihat akademik wajib memberikan
penjelasan atas keputusan yang diambil oleh mahasiswa, agar mahasiswa
menyadari dan menerima beban dan tanggung jawab terkait dengan jumlah SKS
dan mata kuliah yang diambil.
e. Melakukan validasi KRS dengan sistem terpadu melalui Sistem Informasi Dosen.
3. Lain-lain
a. Dalam melaksanakan tugasnya, penasihat akademik harus memerhatikan hasil
belajar mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok.
b. Penasihat akademik dapat meminta bantuan kepada unit-unit kerja lainnya untuk
kepentingan mahasiswa yang berada pada bimbingannya.
c. Kegiatan kepenasihatan dalam bidang akademik dikoordinir oleh Wakil Dekan
bidang Akademik.
d. Setiap penasihat akademik harus memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus.

49
BAB X
SANKSI AKADEMIK

1. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari batas minimal perkuliahan (80%) tidak
diperbolehkan menempuh Ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bersangkutan, kecuali
jika kehadiran dosen kurang dari ketentuan, maka berlaku ketentuan dalam Peraturan
Dekan Nomor 1 Tahun 2013, Bab V tentang Ketentuan Mengikuti UAS, Pasal 9.

2. Mahasiswa yang membatalkan suatu mata kuliah dalam KRS diluar waktu yang ditentukan
diberi nilai E untuk mata kuliah tersebut, dan tetap diperhitungkan dalam IP.

3. Mahasiswa yang melakukan kecurangan administrasi (memalsukan dokumen, data dan


tanda tangan) maupun kecurangan akademik (menyontek, bekerjasama, mengambil
pekerjaan mahasiswa lain) dalam ujian, dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh
rencana studi semester yang bersangkutan.

4. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan/atau mahasiswa yang ujiannya
dikerjakan orang lain akan dikenai pembatalan ujian semua mata kuliah dalam semester
yang bersangkutan.

5. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenai sanksi
pembatalan KRS untuk semua mata kuliah dalam semester bersangkutan.

6. Mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan dan perkelahian, dikenakan sanksi berupa
pembatalan seluruh mata kuliah yang diambil pada semester tersebut, dan sanksi lain
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

7. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai sanksi skorsing
minimal 2 (dua) semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal.

8. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau
memberikan sesuatu atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi dikeluarkan dari
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (drop out).

9. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan/plagiarisme dalam pembuatan Tugas


Akhir, maka Tugas Akhir dan nilai ujian Tugas Akhirnya dibatalkan.

10. Mahasiswa yang terbukti melakukan kejahatan dikenakan sanksi akademik berupa
pemberhentian sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (drop out).

11. Hal-hal yang belum termasuk dalam bagian ini diatur selanjutnya pada Tata Tertib Keluarga
Besar Universitas Brawijaya dan Kode Etik Mahasiswa dalam Buku Pedoman Pendidikan
Universitas Brawijaya.

50 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


51
PEDOMAN
PENULISAN

52 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


53
BAB I
PENDAHULUAN

A. URGENSI PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM


Tujuan pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya adalah untuk menghasilkan sarjana yang:
1. mampu memahami dasar-dasar teori, asas hukum, konsep hukum, dan hukum positif
serta keterampilan dasar penelitian hukum untuk pengembangan ilmu hukum;
2. mampu menerapkan asas dan kaidah hukum positif dalam menangani masalah-
masalah hukum secara profesional; dan
3. mampu bersikap dan berperilaku sebagai Sarjana Hukum yang humanis, etis dan
religius.
Kemampuan dan produktivitas mahasiswa dalam menulis karya ilmiah merupakan
salah satu indikator dalam mewujudkan tujuan di atas. Oleh karena itu, Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya terus mengusahakan, memfasilitasi, dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penelitian dan penulisan karya ilmiah hukum bagi mahasiswa.
Pedoman ini disusun untuk memberikan panduan umum kepada sivitas akademika
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terutama para mahasiswa dalam menulis dan
menyusun karya ilmiah baik tugas perkuliahan maupun tugas akhir. Melalui rambu-rambu
umum yang disampaikan di dalamnya, diharapkan muncul persamaan persepsi para
mahasiswa dan dosen yang ada di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dalam
menulis karya ilmiah,terutama dari segi karakteristik dan sistematika penulisannya.

B. JENIS DAN METODE PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM


Karya ilmiah hukum mempunyai ragam jenis dan metode dalam penulisannya.
Karakteristik masing-masing jenis dan metode ini ditentukan oleh masalah atau isu hukum
yang ditentukan. Buku pedoman ini disusun untuk memberikan pemahaman dan sebagai
acuan bagi mahasiswa dalam menerapkan metode penulisan sesuai dengan jenis karya
ilmiahnya.
Penulisan karya ilmiah hukum pada Program Studi Sarjana Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya antara lain meliputi Karya Ilmiah untuk memenuhi Tugas
Perkuliahan dan Tugas Akhir. Karya Ilmiah Tugas Perkuliahan, terdiri atas:
1. Paper;
2. Makalah;
3. Review Artikel Jurnal;
4. Review Buku;
5. Analisis Peraturan Perundang-undangan;
6. Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Perundang-undangan;
7. Analisis Putusan Pengadilan/Kasus;
8. Proposal dan Laporan Kuliah Kerja Lapang; dan
9. Proposal dan Laporan Program Pengabdian Masyarakat.
Sedangkan Karya Ilmiah Tugas Akhir terdiri atas:
1. Skripsi; dan
2. Artikel Jurnal.

C. ISI PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM


Pedoman ini memuat hal-hal pokok terkait sifat, sistematika, dan kaidah penulisan
54 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
akademik di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Buku Pedoman ini terdiri atas lima bab.
Bab I mengemukakan mengenai urgensi pedoman penyusunan dan penulisan karya ilmiah
di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, jenis dan metode penulisan karya ilmiah, dan isi
pedoman penulisan karya ilmiah. Bab II memuat pedoman penulisan tugas perkuliahan.
Bab III berisi pedoman penulisan tugas akhir, yakni skripsi dan jurnal ilmiah. Bab IV
memaparkan pedoman pengetikan dan penulisan. Bab V menguraikan tentang orisinalitas
dan plagiarisme.

55
BAB II
KERANGKA DAN PEDOMAN
PENULISAN TUGAS PERKULIAHAN

A. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN PAPER


Paper adalah tulisan yang memuat pembahasan topik tertentu dengan dukungan
data dan argumen yang valid dan kuat. Paper dapat dimaknai sebagai tulisan lepas, yang
diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai topik tertentu. Penulisan paper
merupakan cara untuk melatih dan menguji kualitas ide yang ditulis oleh mahasiswa.
Paper terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
1. Bagian Sampul terdiri dari:
a. Judul paper.
b. Maksud ditulisnya paper, misalnya untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang
dibina oleh dosen X, disusun oleh, nama, nomor induk mahasiswa
c. Nama penulis paper, dan
d. Tempat serta waktu penulisan paper, dapat berisi nama lembaga (universitas,
fakultas), nama kota, dan tahun.
2. Bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Berisi tentang deskripsi terkait permasalahan dan tujuan dari pembuatan paper, atau
latar belakang yang mendasari penulis memilih topik permasalahan, dan rumusan
masalah yang menjadi topik pembahasan. Dapat dibuat dalam bentuk kalimat
pernyataan maupun kalimat tanya.
b. Pembahasan
Berisi uraian tentang jawaban dari permasalahan yang dipilih berikut argumentasi
yang mendasari jawaban.
c. Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari uraian dalam pembahasan
3. Bagian akhir terdiri dari:
Daftar Pustaka yaitu referensi dari pembahasan topik dan argumen yang ada dalam
paper tersebut. Diutamakan berasal dari sitasi primer yaitu jurnal ilmiah.

B. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN MAKALAH


Makalah Hukum adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah
hukum atau topik hukum tertentu yang ditulis secara sistematik dengan disertai analisis
yang logis dan obyektif. Makalah ditulis untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah tertentu yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan
dalam forum ilmiah. Dalam menulis Makalah, mahasiswa diharuskan membaca secara
cermat, melakukan analisis, melakukan perbandingan, menulis secara padat dan jelas, dan
memaparkan sesuatu secara saksama. Tugas penulisan Makalah dapat membuat
mahasiswa belajar tiga hal penting, yakni (1) mengeksplorasi area kajian dan
menyampaikan penilaian mengenai suatu isu hukum (legal issue), (2) merangkai argumen
untuk mendukung penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan data, dan (3)
menghasilkan Makalah yang menarik dan memiliki struktur koheren.
Struktur makalah terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul terdiri dari:
1) Judul makalah;
56 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
2) Maksud ditulisnya makalah, misalnya untuk memenuhi tugas suatu matakuliah
yang dibina oleh dosen x, disusun oleh, nama, nomor induk mahasiswa;
3) Nama penulis makalah; dan
4) Tempat serta waktu penulisan makalah. Tempat dan waktu yang dimaksud
dapat berisi nama lembaga (universitas, fakultas), nama kota, dan tahun.
b. Daftar Isi
Daftar isi berisi pokok pembahasan secara kronologis yang menggambarkan garis
besar isi makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan:
1) Judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata
selain kata tugas ditulis dengan huruf besar);
2) Penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman
tempat pemuatannya dalam makalah; dan
3) Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak
antar bagian 2 spasi.
c. Daftar Tabel dan gambar (jika ada)
Penulisan daftar tabel dan gambar dimaksudkan untuk memudahkan pembaca
menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Identitas tabel dan
gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika tabel dan
gambar lebih dari satu, sebaikhya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan
secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat satu tabel atau gambar,
sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah. Contoh:
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Jaringan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan ............................................................... 7
Gambar 2. Jenis kejahatan Terhadap Kemanusiaan .................................................................... 8

2. Bagian Isi
a. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah,
masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
1) Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai
subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka
dapat dibuat judul sub bagian seperti berikut:
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah atau Topik Bahasan
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai
subbagian, sehingga tidak memerlukan adanya sub-sub bagian dalam bagian
pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur (misalnya, untuk membedakan
antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan
dengan pergantian paragraf.

b. Latar Belakang Penulisan


Butir-butir yang harus ada dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal
yang melandasi perlunya makalah ditulis. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa
paparan teoretis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang
bersifat pribadi. Bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau
topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik
tersebut memang perlu dibahas. Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya:
1) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum), atau
teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya

57
diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut
dapat terjadi;
2) Dimulai dengan suatu pertanyaan yang dapat mengantarkan pembaca pada
masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah; atau
3) Dimulai dengan kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya
dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang
akan dibahas dalam makalah.

c. Rumusan Masalah
Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan rumusan masalah
atau topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud
adalah apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak
terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup
persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan
pendeskripsian lebih lanjut, atau persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun
kedua istilah ini tidak selalu memiliki pengertian yang sama). Masalah atau topik
bahasan merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan
makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah
atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi
makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan
draft makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya, topik
makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum sehingga perlu dilakukan
spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah didasarkan pada
pertimbangan aktualitas, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika
topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan adalah
1) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun dari
segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan
makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik,
maka usaha yang dilakukan ala kadamya dan kurang serius.
3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai.
4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk
diperoleh. Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik
(pembatasan topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas,
pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.

Pembatasan topik makalah dapat dilakukan dengan cara seperti berikut.


1) Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih
dapat dirinci.
2) Buat rincian-rincian topik itu dan pilih salah satu rincian topik tersebut untuk
topik makalah.
3) Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih dapat dirinci lagi.

Topik sering disamakan dengan judul walaupun pada dasarnya topik tidak sama
dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam
makalah, sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
58 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.
1) Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat
dalam makalah.
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa, bukan dalam bentuk kalimat.
Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
3) Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya judul makalah berkisar
antara 5 sampai 15 kata.
4) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun
judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

d. Tujuan Penulisan
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah
pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan
penulisan makalah memiliki fungsi ganda yaitu bagi penulis makalah dan bagi
pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat
mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah,
khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi, pembaca makalah,
perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang
disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun
haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas
topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai
pembatasan ruang lingkup makalah tersebut.

e. Pembahasan
Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks
utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam
makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks
utama.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan
makalah. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik
secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar,
dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele.
Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara
penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan
sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa
besarnya).
Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi, tergantung pada jenis topik
yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama adalah membahas topik
beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik
beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang
telah dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik
beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.
1) Mulailah bab ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat
kompleks/umum, atau sebaliknya.
2) Gunakan teknik analisis sintesis, penganalogian, dan perbandingan.
3) Gunakan teknik diagram dan klasifikasi.
4) Gunakan teknik pemberian contoh.
Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan
makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat
teoretis (yang diperoleh dan buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan
barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat
faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).

59
f. Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran jika
memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan
makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik berikut.
1) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa
diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan
untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dibahas, atau
dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2) Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran atau rekomendasi
sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa
yang telah di bahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran
ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan.

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Berisi keseluruhan bahan yang dirujuk dalam penulisan skripsi. Daftar pustaka
disusun secara alfabetis sesuai dengan tata cara penyusunan daftar pustaka. Model
atau format penyusunan harus konsisten. Guna mempermudah pembaca atau
penulis menelusuri kembali bahan pustaka yang dirujuk, sebaiknya penyusunan
bahan pustaka dikelompokkan tersendiri sesuai dengan jenis atau macam bahan,
seperti: buku, jurnal, majalah, sumber internet, koran atau media massa, serta
kumpulan peraturan perundang-undangan.
b. Lampiran (jika ada)
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam
proses penulisan makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa data (baik yang
berupa angka-angka ataupun yang berupa deskripsi verbal) dan yang dipandang
sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian
lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.

C. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN REVIEW ARTIKEL JURNAL


Jurnal ilmiah diterbitkan sebagai media diseminasi hasil penelitian dalam disiplin
atau subdisiplin ilmu tertentu. Publikasi jurnal ilmiah umumnya dalam bentuk artikel
meliputi laporan penelitian, review literatur, proposal mengenai teori yang belum diuji atau
artikel opini. Bentuk artikel yang dipublikasikan sangat tergantung pada kebijakan institusi
jurnal itu sendiri atau penerbit jurnal.
Review artikel jurnal adalah karya tulis ilmiah sebagai hasil aktivitas
mendeskripsikan dan menganalisis isi artikel jurnal yang ditulis oleh orang lain pada bidang
ilmu hukum. Reviewer artikel jurnal mendeskripsikan poin-poin penting yang menurut
reviewer menarik dan penting untuk disampaikan dan pendapat reviewer terhadap artikel
tersebut dan alasannya. Reviewer dapat menggunakan teori atau konsep lain sebagai alat
untuk mengkritisi artikel jurnal. Pada umumnya pada bagian penutup akan disampaikan
hal-hal positif dan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menyempurnakan artikel jurnal
tersebut.

Sistematika penulisan review artikel jurnal adalah sebagai berikut:


1. Cover
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan, yang memuat latar belakang pemilihan jurnal yang akan direview serta
60 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
menjelaskan relevansinya dengan topik yang ditugaskan oleh dosen
4. Ringkasan Jurnal
Pada bagian ini terdiri atas 2 hal, yakni:
a. Identitas Jurnal (1 halaman), meliputi:
1) Judul Artikel
2) Nama Penulis
3) Nama Jurnal
4) Edisi Terbit
5) Jumlah Halaman
b. Ringkasan Isi Jurnal, berisi tentang ringkasan isi dari jurnal yaitu:
1) Pendahuluan/Latar Belakang dan rumusan masalah (tergantung dari format
yang ada pada jurnal yang direview)
2) Metode yang digunakan (bila ada)
3) Pembahasan:
a) Menjelaskan relevansi dengan topik yang sama yang pernah dipublikasikan.
b) pokok-pokok argumentasi penulis.
c) kontribusi pada bidang keilmuan dan cakupan kajian teori.
d) kelogisan dalam menuangkan data dan bahan hukum dalam menunjang
kerangka pikir penulis.
e) kebaruan hasil penelitian.
f) kerangka berpikir penulis pada bagian pembahasan.
4) Kesimpulan dan Saran yang diajukan penulis serta implikasinya pada
penelitian berikutnya atau bisa juga memuat persetujuan, kritik,
sanggahan, uraian penjelas serta posisi reviewer terhadap jurnal yang
dianalisis.
5. Kesimpulan Dan Saran. Berisi kesimpulan ringkas terkait hasil review yang tertuang
dalam pembahasan dan saran untuk perbaikan artikel
6. Daftar Pustaka. Berisi referensi yang dijadikan data dukung dalam melakukan review.

D. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN REVIEW BUKU


Review buku adalah kegiatan mendeskripsikan isi buku disertai dengan analisis
kritis disertai rekomendasi atau saran terhadap isi buku. Reviewer dapat menggunakan
teori atau konsep lain sebagai alat mengkritisi, atau membandingkan dengan buku lain
yang memiliki kesamaan tema. Hasil akhir dari review adalah berupa tulisan atau ulasan
terhadap isi buku. Hal tersebut dapat dilakukan untuk keseluruhan isi buku maupun untuk
Chapter atau Bab dalam buku.
Tidak ada format baku dalam melakukan review buku. Terdapat bermacam-macam
gaya dalam format laporan dari kegiatan melakukan review buku. Berikut diberikan contoh
format untuk review buku dalam pemenuhan penugasan pada Program Sarjana Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
1. Halaman Sampul
a. Bentuk penugasan “REVIEW BUKU”
b. Judul buku yang direview
c. Maksud penugasan dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu
matakuliah yang dibina oleh dosen X, disusun oleh, nama, nomor induk
mahasiswa
d. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas,
fakultas), nama kota, dan tahun.
2. Daftar isi
3. Isi review yang terdiri atas:
a. Identitas
b. Pendahuluan
c. Ringkasan Bab
d. Review Kritis dan
e. Penutup
4. Daftar pustaka
Berikut adalah komponen yang harus ada pada isi review buku, yaitu:

61
1. Identitas
Pada bagian ini berisi identitas umum dari buku yang akan direview, terdiri atas judul
buku, penulis, penerbit, cetakan, dan jumlah halaman. Jika buku tersebut merupakan
buku terjemahan, tulislah judul dan pengarang aslinya, serta penerjemahnya.
Contoh Identitas Buku:
a. Judul : Menjelajah Kajian Empiris terhadap Hukum
b. Penulis : Prof. Dr. Achmad Ali, SH., MH dan Dr. Wiwie Heryani, SH., MH
c. Penerbit : Kencana Prenadamedia Group
d. Cetakan : Ke-2 , 2013
e. Halaman : i-xii, 280
f. Foto Cover Buku
2. Pendahuluan
Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum dari isi buku. Perlu juga untuk
memasukkan tujuan penulisan buku tersebut atau menggambarkan latar belakang
diterbitkannya buku. Apabila buku merupakan revisi dari buku yang diterbitkan
sebelumnya, maka perubahan atau tambahan pada buku yang akan direview harus pula
dideskripsikan.
Contoh Pendahuluan:
Buku dengan judul ‘Menjelajah Kajian Empiris terhadap Hukum’ yang ditulis oleh
Achmad Ali dan Wiwie Heryani ini merupakan cetakan kedua dari cetakan pertamanya
yang terbit pada tahun 2012. Buku yang dicetak dalam 280 halaman ini berawal dari
ketertarikan penulis terhadap bidang kajian sosiologi hukum........dst.
3. Ringkasan Bab
Bagian ini berisi deskripsi singkat tiap-tiap bab dalam buku.
Contoh Ringkasan Bab:
Buku ini terdiri atas 8 bab, yang secara singkat dapat diuraikan berikut ini:
Bab I: Kajian Empiris tentang Hukum
Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa.....dst
Bab II: Hukum Tidak Otonom
Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan alasan mengapa hukum itu tidak
otonom. Dengan beberapa argumentasi yang dibangun oleh penulis, misalnya
yang terdapat pada halaman.....dst.
Bab III: Sosiologi Hukum Max Weber
Dst.
4. Review Kritis
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam melakukan review terhadap
buku. Hal tersebut dikarenakan tujuan dari dilakukannya review adalah untuk
memberikan penilaian terhadap hasil karya tulisan. Sekurang-kurangnya review buku
berisi tentang:
a. Sistematika penulisan
b. Pokok pikiran penulis
c. Kontribusi buku dalam pengembangan mata kuliah
d. Ada atau tidaknya pengetahuan baru yang diperoleh dari buku tersebut
5. Kesimpulan
Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan terkait review yang telah diutarakan
sebelumnya.

E. KERANGKA DAN PEDOMAN ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN/ANALISIS KASUS


Analisis Putusan Pengadilan/Kasus adalah karya bidang hukum yang memuat
analisis tentang suatu Putusan Pengadilan atau Kasus tertentu yang ditulis secara
62 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
sistematik dengan disertai analisis yang logis dan obyektif, antara lain berupa pemberian
catatan terhadap putusan pengadilan untuk memeriksa dan menilai atau mengkajinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan maupun teori atau konsep yang telah
dipelajari selama proses pembelajaran. Analisis Putusan Pengadilan/Kasus ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah tertentu yang diberikan oleh dosen
atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Bagian awal terdiri dari cover sebagaimana ketentuan yang ada pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah ini. Selanjutnya adalah daftar isi dan kata pengantar.
Bagian isi terdiri dari:
1. Latar Belakang
Berisi uraian tentang latar belakang mengapa putusan pengadilan atau kasus tersebut
dipilih untuk dianalisis. Hendaknya kasus atau putusan yang menjadi obyek kajian
adalah yang menarik, misalnya: penemuan hukum baru, penyimpangan terhadap asas
hukum yang ada, terdapat kesalahan formal dan lain sebagainya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah apa yang akan dibahas dalam Analisis Putusan. Permasalahan
hukum disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan yang
menunjukan permasalahan yang akan diteliti berdasarkan posisi kasus. Penentuan
putusan mana yang akan dianalisa dapat ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah
atau ditentukan sendiri oleh mahasiswa.
Sebaiknya masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Jumlah pertanyaan penelitian
dapat satu atau lebih, tergantung kedalaman dan luasnya masalah yang akan diteliti.
3. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka adalah argumentasi ilmiah/teori, doktrin/pendapat para ahli yang berasal
dari referensi yang sahih maupun hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya yang
akan dipergunakan sebagai pisau analisis data maupun bahan hukum yang dihasilkan
dari penelitian. Uraian dalam kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Sumber-sumber referensi dapat berupa
buku-buku teks, eksiklopedia, monogram, jurnal, hasil penelitian, pandangan ahli dan
lain-lain.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber referensi, yaitu:
a. Adanya keterkaitan antara isi referensi dengan putusan pengadilan yang dibahas;
b. Kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber referensi yang sudah kadaluwarsa
isinya harus ditinggalkan, kecuali untuk buku yang memuat mengenai grand theory.
4. Pembahasan
a. Posisi Kasus. Kasus Posisi berisi uraian tentang pihak-pihak yang terkait peristiwa
hukum atau perbuatan hukum atau hubungan hukum yang terjadi yang menjadi
objek penelitian. Dalam bagian ini menguraikan fakta-fakta hukum yang penting
yang berkaitan dengan permasalahan/isu hukum dari suatu putusan pengadilan yang
sudah inkracht. Uraian tentang fakta-fakta hukum ini diperlukan untuk menentukan
peraturan hukum mana yang dapat diterapkan pada fakta tersebut. Bagian ini juga
diharapkan dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya pada pembaca tentang
kasus hukum, posisi seseorang dalam kontrak maupun perbuatan hukum tersebut.
b. Analisis. Bagian ini memuat analisis atau pembahasan terhadap permasalahan
hukum yang diteliti, jika dirinci sebagai berikut:
1) Pertimbangan hukum dan putusan hakim dari kasus tersebut.
2) Teori dan dasar hukum atau aturan yang digunakan untuk menganalisis Putusan
Pengadilan.
3) Analisis hukum terhadap putusan pengadilan, dimana analisis dilakukan dengan
menggunakan norma atau asas hukum serta teori dan aturan yang terkait untuk
mengkaji kasus tersebut.
5. Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika
memang dipandang perlu).
F. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN LEGAL MEMORANDUM
Legal Memorandum merupakan pendapat hukum dari penulis atas posisi seseorang
dalam suatu sengketa yang sedang dihadapi untuk keperluan penyelesaian perkara,

63
termasuk mengemukakan kekuatan dan kelemahan posisinya dalam sengketa tersebut.
Berdasarkan Legal Memorandum tersebut seseorang dapat melakukan pemilihan
penyelesaiannya baik secara litigasi maupun non litigasi. Legal Memorandum dapat pula
merupakan pendapat hukum dari penulis terhadap posisi seseorang dalam suatu kontrak
yang akan dibuat berdasarkan dokumen-dokumen yang ada; dan perbuatan-perbuatan
hukum seseorang baik yang akan maupun yang telah dilakukan.
Kemampuan membuat Legal Memorandum juga penting untuk pembelajaran
memberikan kemampuan analis hukum pada mahasiswa hukum adalah melatih
ketrampilan membuat pendapat hukum. Legal Memorandum ditulis berdasarkan kasus-
kasus hukum, kontrak-kontrak maupun perbuatan-perbuatan hukum yang terjadi di
masyarakat. Kasus yang di analisis dalam Legal memorandum adalah kasus nyata yang
sesungguhnya terjadi dan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terkait dalam usaha
merumuskan masalah hukum dan penyelesaian masalah hukum dalam kasus-kasus
hukum, kontrak dan perbuatan hukum dan mencari dasar-dasar hukumnya agar
menemukan solusinya secara ilmiah.
Dari segi struktur Legal Memorandum, terdiri atas beberapa bagian yang dijelaskan
dibawah ini:
1. Kerangka Penulisan Proposal Legal Memorandum
Kerangka penulisan proposal Legal Memorandum terdiri dari 3 (tiga) bagian:
a. Bagian Awal
Bagian awal proposal secara berurutan berisi halaman sampul judul, halaman
persetujuan dan daftar isi.
1) Halaman sampul judul secara berurutan dari atas ke bawah berisi: Proposal
Legal Memorandum, judul kasus, tulisan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam llmu Hukum, oleh, nama lengkap
mahasiswa, NIM, logo Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, nama universitas,
nama fakultas, nama kota dan tahun penyerahan. Contoh halaman judul dapat
dilihat pada Lampiran 35.
2) Daftar isi memuat judul bab dan sub bab, daftar pustaka lengkap dengan nomor
halamannya. Contoh daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 46.
b. Bagian Isi
Bagian isi meliputi:
1) Kepala Legal Memorandum
Pada bagian ini memuat tentang: (1) kepada siapa LM ditujukan, (2) siapa yang
membuat LM, (3) pokok masalah yang dibahas dalam LM dan (4) Nama para
pihak- yang bersengketa/nama yang meminta LM.
2) Permasalahan Hukum
Pada bagian ini penulis harus menentukan permasalahan/isu hukum yang timbul
berkaitan dengan kasus-kasus hukum yang terjadi atau posisi seseorang dalam
kontrak atau perbuatan hukum yang akan atau telah dilakukan beserta dasar-
dasar hukum yang berkaitan. Permasalahan hukum biasanya dalam bentuk
pertanyaan.
3) Jawaban Singkat
Pada bagian ini penulis harus memberikan jawaban singkat atas permasalahan
hukum (point b diatas) yang timbul disertai alasan yang mendukung jawaban
tersebut secara ringkas.
4) Pernyataan Fakta Hukum
Pada bagian ini penulis harus menguraikan fakta-fakta hukum yang penting yang
berkaitan dengan permasalahan/isu hukum dari kasus hukum, posisi seseorang
dalam kontrak maupun perbuatan hukum, atau putusan pengadilan yang belum
64 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
inkracht. Uraian tentang fakta-fakta hukum ini diperlukan untuk menentukan
peraturan hukum mana yang dapat diterapkan pada fakta tersebut. Bagian ini
juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya pada pembaca
tentang kasus hukum, posisi seseorang dalam kontrak maupun perbuatan hukum
tersebut.
Catatan: bagian isi dikemukakan dengan singkat dan jelas
c. Bagian Akhir
Bagian akhir proposal berisi: jadwal pelaksanaan penelitian, daftar pustaka dan
daftar lampiran.
1) Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jadwal penelitian menjelaskan urutan dan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian,
yang terdiri dari persiapan, melakukan studi pustaka, melakukan penelusuran
bahan/dokumen hukum, melaksanakan studi dokumen, menganalisis
bahan/dokumen hukum, dan menulis laporan akhir Legal Memorandum. Jadwal
penelitian perumusannya dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian (Lihat
contoh pada Lampiran 50).
2) Daftar pustaka
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan usulan Legal
Memorandum harus tercantum di dalam daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan daftar pustaka adalah:
a) Tatacara penyusunan menggunakan sistem alfabetis;
b) Kemutakhiran dan relevansi rujukan (kecuali menyangkut grand theory
atau teori hukum dasar yang perkembangannya relatif lama);
c) Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian;
d) Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uraian baik dalam latar belakang
masalah, tinjauan pustaka, maupun dalam pembahasan;
e) Jangan sekali-sekali mencantumkan daftar pustaka, pada hal tidak pernah
dirujuk dalam uraian.
3) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkkan dalam Lampiran 47.
2. Kerangka Penulisan Legal Memorandum (LM)
Kerangka penulisan Legal Memorandum terdiri dari 3 (tiga) bagian:
a. Bagian Awal
Bagian awal secara berurutan berisi halaman sampul judul, halaman persetujuan
dan daftar isi.
1) Halaman sampul judul secara berurutan dari atas ke bawah berisi: judul
kasus, tulisan Legal Memorandum tulisan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam llmu Hukum, oleh,
nama lengkap mahasiswa, NIM, logo Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,
nama universitas, nama fakultas, nama kota dan tahun penyerahan. Lampiran
35.
2) Halaman persetujuan memuat: tulisan LEGAL MEMORANDUM, judul kasus,
oleh, nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, tanggal persetujuan,
persetujuan pembimbing utama dan pendamping serta mengetahui ketua
bagian. Contoh halaman persetujuan tertera dalam Lampiran 42.
3) Daftar isi memuat judul bab dan sub bab, daftar pustaka lengkap dengan
nomor halamannya. Contoh daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 46.

b. Bagian Isi
Bagian isi meliputi:
a) Kepala Legal Memorandum (Heading)

65
Pada bagian ini memuat tentang kepada siapa LM ditujukan, siapa yang
membuat LM, pokok masalah yang dibahas dalam LM/Nama para pihak- yang
bersengketa/nama yang meminta LM, dan Tanggal dibuat atau Kapan LM
dibuat.
2) Permasalahan Hukum (Legal Issues)
Pada bagian ini penulis harus menentukan permasalahan/isu hukum yang
timbul berkaitan dengan kasus-kasus hukum yang terjadi, posisi seseorang
dalam kontrak, perbuatan hukum yang akan atau telah dilakukan beserta serta
dasar-dasar hukum yang berkaitan. Permasalahan hukum biasanya dalam
bentuk pertanyaan.
3) Jawaban Singkat (Brief Answer)
Pada bagian ini penulis harus memberikan jawaban singkat atas permasalahan
hukum yang timbul disertai alasan yang mendukung jawaban tersebut secara
ringkas.
4) Pernyataan Fakta (Statement of Facts)
Pada bagian ini penulis harus menguraikan fakta-fakta hukum yang penting
yang berkaitan dengan permasalahan/isu hukum dari kasus hukum, posisi
seseorang dalam kontrak maupun perbuatan hukum, atau putusan pengadilan
yang belum inkracht. Uraian tentang fakta-fakta hukum ini diperlukan untuk
menentukan peraturan hukum mana yang dapat diterapkan pada fakta
tersebut. Bagian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang
sesungguhnya pada pembaca tentang kasus hukum, posisi seseorang dalam
kontrak maupun perbuatan hukum tersebut.
5) Analisis (Analysis)
Bagian ini merupakan inti dari Legal Memorandum, yang menjabarkan jawaban
singkat (brief answer) yang ada. Analisis harus dilakukan secara seksama dan
menyeluruh mengenai kasus tersebut dan menerapkan aturan hukum yang
terkait. Pada bagian ini penulis harus melakukan analisis peraturan hukum yang
berkaitan dengan kasus, posisi seseorang dalam kontrak maupun perbuatan
hukum tersebut disertai dengan argumen-argumen yang mendukung
pendapatnya. Penulis juga dapat melengkapi argumennya dengan mengacu
pada teori, doktrin, pendapat para ahli. Apabila penulis menggunakan
yurisprudensi, maka yurisprudensi tersebut dianalisis dengan mengacu pada
legal reasoning putusan hakim tersebut.
Analisa harus disusun secara sistematis sehingga dapat menjawab
permasalahan hukum dengan tepat dengan cara: setiap permasalahan/isu
hukum dibahas secara terpisah dari pertanyaan lainnya, kemudian dibuat
kesimpulan tersendiri.
6) Kesimpulan (Conclusion)
Pada bagian ini merupakan ringkasan umum dari analisa yang langsung
merujuk pada semua aturan hukum yang diterapkan dalam permasalahan
hukum tersebut.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi jadwal pelaksanaan penelitian, daftar pustaka dan daftar
lampiran.
1) Jadwal riil pelaksanaan penelitian
Jadwal penelitian menjelaskan urutan dan waktu pelaksanaan kegiatan
penelitian, yang terdiri dari persiapan, melakukan studi pustaka, melakukan
penelusuran bahan/dokumen hukum, melaksanakan studi dokumen,
menganalisis bahan/dokumen hukum, dan menulis laporan akhir Legal
66 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Memorandum. Jadwal penelitian perumusannya dapat disajikan dalam bentuk
matriks atau uraian (Lihat contoh pada Lampiran 50).
2) Daftar pustaka
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan usulan Legal
Memorandum harus tercantum di dalam daftar pustaka. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam merumuskan daftar pustaka adalah:
a) Tatacara penyusunan menggunakan sistem alfabetis;
b) Kemutakhiran dan relevansi rujukan (kecuali menyangkut grand theory
atau teori hukum dasar yang perkembangannya relatif lama);
c) Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian;
d) Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uraian baik dalam
latarbelakang masalah, tinjauan pustaka, maupun dalam pembahasan;
e) Tidak boleh mencantumkan daftar pustaka, pada hal tidak pernah dirujuk
dalam uraian.
3) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan
dalam teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar
lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar
lampiran ditunjukkkan dalam Lampiran 47.

G. KERANGKA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN
Analisis terhadap Peraturan Perundang-undangan berdasar kepada 2 aspek utama,
yaitu aspek formil dan materiil.
1. Aspek formil berfokus kepada analisis apakah suatu peraturan perundang-undangan
dibentuk dengan kepatuhan terhadap tahapan-tahapan yang harus dilalui sesuai dengan
amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
perundang-undangan, dimana dalam Pasal 1 dinyatakan Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang
mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan.
2. Aspek materiil berfokus kepada analisis tentang kesesuaian suatu peraturan perundang-
undangan dengan Peraturan Perundang-undangan lain, tentang harmonisasi suatu
peraturan perundang-undangan secara vertikal (dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi) dan horizontal (sederajat), dan apakah suatu peraturan perundang-
undangan telah memenuhi kebutuhan masyarakat, dan sesuai dengan nilai-nilai yang
berkembang dalam masyarakat.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan yang dianalisis mencakup:


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud pada jenis dan


hirarki ini juga mencakup peraturan yang ditetapkan oleh
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
2. Dewan Perwakilan Rakyat
3. Dewan Perwakilan Daerah
4. Mahkamah Agung
5. Mahkamah Konstitusi
6. Badan Pemeriksa Keuangan
7. Komisi Yudisial

67
8. Bank Indonesia
9. Menteri
10. Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang
atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang
11. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
12. Gubernur
13. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
14. Bupati/Walikota
15. Kepala Desa atau yang setingkat.

Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud di atas diakui


keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
Sistematika analisis peraturan perundang-undangan adalah:
1. Bagian awal, terdiri dari:
a. Cover
b. Kata pengantar, dan
c. Daftar isi.
2. Bagian isi, terdiri dari:
a. Judul Analisis atas Peraturan Perundang-Undangan dengan menyebutkan nama
peraturan perundang-undangan dimaksud.
b. Latar Belakang; menggambarkan Urgensi Dari Analisis Terhadap Suatu Peraturan
Perundang-Undangan.
c. Rumusan Masalah.
d. Tujuan Analisis Peraturan Perundang-Undangan
e. Pembahasan, yaitu analisis hukum terhadap aspek formil dan materiil suatu
peraturan perundang-undangan.
f. Kesimpulan Dan Saran.
3. Bagian akhir, berisi:
Daftar Pustaka, yang memuat buku, Peraturan Perundang-undangan, dan jurnal, serta
yang menjadi sumber bahan penyusunan analisis Peraturan Perundang-undangan.

H. KERANGKA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK RANCANGAN


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Dalam Ilmu Peraturan Perundang-undangan, Naskah Akademik merupakan
prasyarat untuk menyusun rancangan peraturan perundang-undangan. Naskah Akademik
adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsepsi yang
berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup,
jangkauan, objek, atau arah pengaturan rancangan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, Naskah Akademik merupakan konsepsi pengaturan suatu masalah (jenis
peraturan perundang-undangan) yang dikaji secara teoritis dan sosiologis. Secara teoritik
dikaji dasar filosofis, dasar yuridis dan dasar politis suatu masalah yang akan diatur
sehingga mempunyai landasan pengaturan yang kuat.
Kerangka Naskah Akademik:
1. Bagian awal, terdiri dari:
a. Cover
b. Kata pengantar, dan
c. Daftar isi.

68 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2. Bagian isi, dengan sistematika sebagai berikut:
a. Bab I: Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang, sasaran yang akan diwujudkan, identifikasi
masalah, tujuan dan kegunaan, serta metode penelitian.
1) Latar Belakang. Latar belakang memuat pemikiran dan alasan-alasan perlunya
penyusunan Naskah Akademik sebagai acuan pembentukan Rancangan Undang-
Undang atau Rancangan Peraturan Daerah tertentu. Latar belakang menjelaskan
mengapa pembentukan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan
Daerah suatu Peraturan Perundang-undangan memerlukan suatu kajian yang
mendalam dan komprehensif mengenai teori atau pemikiran ilmiah yang berkaitan
dengan materi muatan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan
Daerah yang akan dibentuk. Pemikiran ilmiah tersebut mengarah kepada
penyusunan argumentasi filosofis, sosiologis serta yuridis guna mendukung perlu
atau tidak perlunya penyusunan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan
Peraturan Daerah.
2) Identifikasi Masalah. Identifikasi masalah memuat rumusan mengenai masalah
apa yang akan ditemukan dan diuraikan dalam Naskah Akademik tersebut. Pada
dasarnya identifikasi masalah dalam suatu Naskah Akademik mencakup 4 (empat)
pokok masalah, yaitu sebagai berikut:
a) Permasalahan apa yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat serta bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi.
b) Mengapa perlu Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemecahan masalah tersebut, yang berarti membenarkan
pelibatan negara dalam penyelesaian masalah tersebut.
c) Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis
pembentukan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah.
d) Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan, jangkauan, dan
arah pengaturan.
3) Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik. Sesuai
dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan
penyusunan Naskah Akademik dirumuskan sebagai berikut:
a) Merumuskan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat serta cara-cara mengatasi permasalahan
tersebut.
b) Merumuskan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai alasan pembentukan
Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah sebagai dasar
hukum penyelesaian atau solusi permasalahan dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat.
c) Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis
pembentukan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah.
d) Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan,
jangkauan, dan arah pengaturan dalam Rancangan Undang-Undang atau
Rancangan Peraturan Daerah.
Sementara itu, kegunaan penyusunan Naskah Akademik adalah sebagai acuan
atau referensi penyusunan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang atau
Rancangan Peraturan Daerah.
4) Metode. Penyusunan Naskah Akademik pada dasarnya merupakan suatu
kegiatan penelitian sehingga digunakan metode penyusunan Naskah Akademik
yang berbasiskan metode penelitian hukum atau penelitian lain. Penelitian hukum
dapat dilakukan melalui metode yuridis normatif dan metode yuridis empiris.
Metode yuridis empiris dikenal juga dengan penelitian sosiolegal. Metode yuridis
normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah (terutama) data sekunder
yang berupa Peraturan Perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian,
kontrak, atau dokumen hukum lainnya, serta hasil penelitian, hasil pengkajian,
dan referensi lainnya. Metode yuridis normatif dapat dilengkapi dengan
wawancara, diskusi (focus group discussion), dan rapat dengar pendapat. Metode
yuridis empiris atau sosiolegal adalah penelitian yang diawali dengan penelitian

69
normatif atau penelaahan terhadap Peraturan Perundang-undangan (normatif)
yang dilanjutkan dengan observasi yang mendalam serta penyebarluasan
kuesioner untuk mendapatkan data faktor nonhukum yang terkait dan yang
berpengaruh terhadap Peraturan Perundang-undangan yang diteliti.

b. Bab II: Kajian Teoritis dan Praktik Empiris


Bab ini memuat uraian mengenai materi yang bersifat teoretis, asas, praktik,
perkembangan pemikiran, serta implikasi sosial, politik, dan ekonomi, keuangan
negara dari pengaturan dalam suatu Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi,
atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Bab ini dapat diuraikan dalam beberapa sub bab berikut:
1) Kajian teoretis.
2) Kajian terhadap asas/prinsip yang terkait dengan penyusunan norma. Analisis
terhadap penentuan asas-asas ini juga memperhatikan berbagai aspek bidang
kehidupan terkait dengan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibuat, yang
berasal dari hasil penelitian.
3) Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada, serta permasalahan
yang dihadapi masyarakat.
4) Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan diatur dalam Undang-
Undang atau Peraturan Daerah terhadap aspek kehidupan masyarakat dan
dampaknya terhadap aspek beban keuangan negara.

c. Bab III: Evaluasi dan Analisis Peraturan Perundang-Undangan Terkait


Bab ini memuat hasil kajian terhadap Peraturan Perundang-undangan terkait yang
memuat kondisi hukum yang ada, keterkaitan Undang-Undang dan Peraturan Daerah
baru dengan Peraturan Perundang-undangan lain, harmonisasi secara vertikal dan
horizontal, serta status dari Peraturan Perundang-undangan yang ada, termasuk
Peraturan Perundang-undangan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku serta
Peraturan Perundang-undangan yang masih tetap berlaku karena tidak bertentangan
dengan Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang baru.
Kajian terhadap Peraturan Perundang-undangan ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi hukum atau peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
substansi atau materi yang akan diatur. Dalam kajian ini akan diketahui posisi dari
Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang baru. Analisis ini dapat
menggambarkan tingkat sinkronisasi, harmonisasi Peraturan Perundang-undangan
yang ada serta posisi dari Undang-Undang dan Peraturan Daerah untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih pengaturan. Hasil dari penjelasan atau uraian ini menjadi
bahan bagi penyusunan landasan filosofis dan yuridis dari pembentukan Undang-
Undang, Peraturan Daerah Provinsi, atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang
akan dibentuk.

d. Bab IV: Landasan Filosofis, Sosiologis, dan Yuridis


Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,
dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia
yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alas an yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
70 berbagai aspek. Landasan Pedoman
sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris
Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa
peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi
kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan
diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat. Landasan yuridis menyangkut persoalan hukum yang berkaitan dengan
substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang-
Undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu, antara lain, peraturan yang
sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis
peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang sehingga daya berlakunya lemah,
peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang sama
sekali belum ada.

e. Bab V: Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Muatan


Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, atau Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
Naskah Akademik pada akhirnya berfungsi mengarahkan ruang lingkup materi
muatan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang akan dibentuk. Dalam Bab ini,
sebelum menguraikan ruang lingkup materi muatan, dirumuskan sasaran yang akan
diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan.
Materi didasarkan pada ulasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya.
Selanjutnya mengenai ruang lingkup materi pada dasarnya mencakup:
1) ketentuan umum memuat rumusan akademik mengenai pengertian istilah, dan
frasa;
2) materi yang akan diatur;
3) ketentuan sanksi; dan
4) ketentuan peralihan.

f. Bab VI: Penutup


Bab penutup terdiri atas subbab simpulan dan saran. Simpulan memuat rangkuman
pokok pikiran yang berkaitan dengan praktik penyelenggaraan, pokok elaborasi teori,
dan asas yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya.
Saran memuat antara lain:
1) Perlunya pemilahan substansi Naskah Akademik dalam suatu Peraturan
Perundang-undangan atau Peraturan Perundang-undangan di bawahnya
2) Rekomendasi tentang skala prioritas penyusunan Rancangan Undang-
Undang/Rancangan Peraturan Daerah dalam Program Legislasi Nasional/Program
Legislasi Daerah.
3) Kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung penyempurnaan penyusunan
Naskah Akademik lebih lanjut.

3. Bagian akhir, berisi:


Daftar Pustaka, yang memuat buku, Peraturan Perundang-undangan, dan jurnal,
serta yang menjadi sumber bahan penyusunan Naskah Akademik dan lampiran berupa
Rancangan Peraturan Perundang-undangan.

I. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KEGIATAN MAGANG


Laporan Kegiatan Magang adalah bentuk pertanggungjawaban mahasiswa setelah
melakukan kegiatan Magang, sebagai salah satu kewajiban mata kuliah atau syarat dalam
menempuh pendidikan ilmu hukum. Penulisan terkait dengan hal ini mencakup proposal
dan laporannya. Setelah melalui prosedur akademik di Fakultas Hukum dan persetujuan
Magang dari instansi yang dituju, maka Mahasiswa dapat melakukan kegiatan Magang, dan
kemudian setelahnya berkewajiban menyusun laporan magang, dengan sistematika
sebagai berikut:
1. Bagian Awal, terdiri dari:

71
a. Halaman Judul: judul, nama mahasiswa dan NIM, Judul Kegiatan, logo Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya serta tahun pelaksanaan.
b. Halaman pengesahan. Berisi tentang judul, nama mahasiswa dan NIM, tempat
pelaksanaan magang, jangka waktu pelaksanaan magang, serta persetujuan Dosen
Pengampu Mata Kuliah, dan Pihak yang berwenang di Instansi tempat magang.
c. Daftar isi
2. Bagian Isi, terdiri dari:
a. Judul: Merupakan rumusan redaksional yang mendeskrispsikan masalah, tujuan dan
batasan dari kegiatan Magang Tersebut.
b. Latar Belakang: Berisi tentang permasalahan hukum yang akan diteliti, dibahas dan
dicari alternatif solusinya, selain itu juga urgensi pemilihan instansi Magang dengan
Fokus Permasalahan Hukum yang dikaji.
c. Ruang Lingkup /Fokus Kegiatan
1) Batasan Kajian pada Instansi tempat Magang (informasi Hukum yang akan digali
dsb)
2) Profil dari Instansi Tempat Magang
d. Implementasi Kegiatan: Menjelaskan mengenai Tahapan Magang yang telah disusun
serta Implementasinya dalam bentuk tabel.

Keterangan
Tahapan Para Pihak
No Implementasi Kendala yang Solusi yang
Kegiatan yang ditemui
dihadapi dilakukan
1
2
dst

e. Penutup: Merupakan rangkuman pelaksanaan kegiatan Magang berikut penjelasan


mengenai proses, kendala yang dihadapi serta rekomendasi untuk ke depannya.
3. Bagian akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka berisi tentang
literatur mutakhir, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang dijadikan rujukan
(referensi) dalam penyusunan laporan magang. Daftar Lampiran antara lain mencakup:
a. Surat Ijin Magang dari Fakultas
b. Surat Keterangan Magang dari Instansi terkait
c. Dokumentasi Gambar/Foto
d. Dokumen- dokumen terkait

J. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN


1. Kerangka Penulisan Proposal Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
Format proposal dibuat dengan menggunakan urutan sebagai berikut:
a. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul, nama mahasiswa dan NIM, logo Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya serta tahun pelaksanaan. (lihat contoh di Lampiran 36)
b. Halaman Persetujuan
Berisi tentang judul, nama mahasiswa dan NIM, lokasi, jangka waktu pelaksanaan
program, serta persetujuan dari Ketua Bagian dan Dosen Pembimbing. (lihat contoh
di Lampiran 43)

72 c. Isi Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


1) Judul
Merupakan rumusan yang memberi batasan ruang lingkup, dinyatakan secara
ekspresif, sesuai dan tepat dengan kegiatan KKL yang dirancang.
2) Latar Belakang
Menjelaskan fakta dan data yang memunculkan adanya permasalahan hukum di
lembaga yang mendasari dilakukannya KKL, serta urgensi pelaksanaan KKL pada
lembaga yang dituju.
3) Ruang Lingkup Kegiatan
Mengidentifikasi tentang:
a) Nama kantor lembaga tempat KKL,
b) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL
c) Struktur organisasi tempat lembaga KKL
d) Bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini (yang disesuaikan dengan
permasalahan hukum di lembaga tersebut)
e) Kendala yang dihadapi dalam bekerjanya lembaga tempat KKL berkaitan
dengan permasalahan hukum yang dikaji.
f) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL, dan
g) Rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk perbaikan terhadap
kinerja lembaga terkait dengan permasalahan hukum yang dikaji
4) Tujuan Kegiatan
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan permasalahan hukum dan
ruang lingkup kegiatan KKL.
5) Manfaat Kegiatan
Menguraikan manfaat praktis dan manfaat teoritis.
6) Metode Kegiatan
a) Metode partisipatif, artinya mahasiswa yang bersangkutan harus terlibat dalam
proses kegiatan yang dilakukan oleh lembaga tempat KKL.
b) Metode wawancara, artinya mencari informasi yang terkait dengan materi KKL
melalui wawancara terhadap informan kunci (sumber informasi) yang terdapat
dalam lembaga tempat KKL.
c) Studi dokumentasi, artinya menelusuri pustaka dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
d) Metode observasi, artinya melakukan pengamatan terhadap kegiatan dan atau
obyek yang dituju.
7) Tahapan Kegiatan
Berisi tahapan prosedur pelaksanaan KKL yang meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi KKL. Mengingat Surat Penetapan Pembimbing KKL
berlaku untuk jangka waktu tertentu (2 bulan), maka mahasiswa wajib untuk
dapat mengatur jadwal pelaksanaan sebaik mungkin tanpa mengganggu aktivitas
perkuliahan.
8) Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori, konsep hukum dan peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan ruang lingkup kegiatan KKL.
d. Daftar Pustaka
Berisi tentang literatur mutakhir, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang
dijadikan rujukan (referensi) dalam penyusunan proposal KKL.
e. Lampiran
Surat Pernyataan Kesediaan dari Instansi/tempat KKL.
2. Kerangka Penulisan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
Format laporan hasil KKL sebagai berikut:
a. Halaman Judul dan Cover berwarna hijau muda
Halaman sampul berisi: judul, nama mahasiswa dan NIM, logo Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya serta tahun pelaksanaan. (lihat contoh di
lampiran 36)
Judul dalam hal ini menggambarkan fokus atau ruang lingkup yang menjadi
perhatian dari kegiatan yang akan dilakukan.
b. Halaman Persetujuan

73
Berisi tentang judul, nama mahasiswa dan NIM, lokasi, jangka waktu pelaksanaan
program, persetujuan dari Ketua Bagian dan Dosen Pembimbing, (lihat contoh di
lampiran 43)
c. Halaman Pengesahan
Berisi judul, nama mahasiswa dan NIM, disahkan oleh Ketua Bagian, Dosen
Pembimbing, Pembimbing yang ditunjuk oleh Instansi/tempat KKL, serta mengetahui
dari Dekan (lihat contoh di lampiran 44)
d. Kata Pengantar
Kata Pengantar umumnya mengungkapkan tujuan kegiatan KKL, ucapan terima
kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Hal-hal
yang diungkapkan dalam Kata Pengantar harus ditulis dengan kalimat yang santun
dan formal.
e. Daftar Isi
f. Daftar Tabel
g. Lampiran-lampiran
h. Isi:
BAB I: PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Berisi diskripsi tentang permasalahan hukum dan pentingnya KKL untuk judul
tersebut.
2) Ruang Lingkup Kegiatan
Mengidentifikasi tentang:
a) Umum
(1) Nama dan sejarah berdirinya kantor lembaga tempat KKL
(2) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL
(3) Struktur organisasi lembaga tempat KKL
b) Khusus
(1) Bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini (yang disesuaikan dengan
judul yang diangkat)
(2) Kendala yang dihadapi dalam bekerjanya lembaga tempat KKL
berkaitan dengan permasalahan hukum yang dikaji.
(3) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL, dan
(4) Rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk perbaikan
terhadap kinerja lembaga terkait dengan permasalahan hukum yang
dijkaji.
3) Tujuan Kegiatan
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan permasalahan
hukum dan ruang lingkup kegiatan KKL.
4) Manfaat Kegiatan
Menguraikan manfaat praktis dan manfaat teoritis.
5) Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang wajib digunakan, meliputi:
a) Metode partisipatif, artinya mahasiswa yang bersangkutan harus terlibat dalam
proses kegiatan yang dilakukan oleh lembaga tempat KKL.
b) Metode wawancara, artinya mencari informasi yang terkait dengan materi KKL
melalui wawancara terhadap informan kunci (sumber informasi) yang terdapat
dalam lembaga tempat KKL.
c) Studi dokumentasi, artinya menelusuri pustaka dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
d) Metode observasi, artinya melakukan pengamatan terhadap kegiatan dan atau
74 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
obyek yang dituju.
6) Tahapan Kegiatan
Berisi tahapan prosedur pelaksanaan KKL yang meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi KKL.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka berisi tentang teori, konsep hukum dan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan ruang lingkup kegiatan KKL.
BAB III: HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
1) Gambaran Umum Tempat Lembaga KKL
a) Nama kantor lembaga tempat KKL
b) Fungsi dan tugas lembaga tempat KKL
c) Struktur Organisasi lembaga tempat KKL
2) Bekerjanya lembaga tempat KKL pada saat ini (yang disesuaikan dengan judul)
3) Kendala yang dihadapi dalam bekerjanya lembaga tempat KKL
4) Upaya yang sudah dilaksanakan oleh lembaga tempat KKL
5) Analisis dan rekomendasi yang diberikan mahasiswa peserta KKL untuk perbaikan
terhadap bekerjanya lembaga tempat KKL
BAB IV: PENUTUP
1) Kesimpulan
Berisi uraian ringkas hasil pembahasan sesuai dengan permasalahan hukum,
ruang lingkup dan tujuan KKL.
2) Saran
Berisi rekomendasi upaya yang seharusnya dilakukan untuk perbaikan bekerjanya
lembaga khususnya yang berkaitan dengan permasalahan hukum dan ruang
lingkup kegiatan KKL.
i. Daftar Pustaka
Berisi tentang literatur mutakhir, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang
dijadikan rujukan (referensi) dalam penyusunan laporan KKL.
j. Lampiran
2) Surat keterangan dari lembaga tempat melakukan KKL.
3) Berisi tentang dokumen-dokumen yang relevan dengan kegiatan KKL.
4) Surat Keterangan tentang Penilaian pelaksanaan kegiatan KKL oleh
Instans/tempat KKL.
5) Dokumentasi Gambar/Foto
6) Dokumen lainnya yang dianggap mendukung hasil pelaksanaan KKL

K. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN


MASYARAKAT (PPM)
Laporan hasil PPM terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Halaman sampul warna biru muda berisi judul, nama dan NIM anggota kelompok, logo
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya serta tahun pelaksanaan.
2. Halaman Persetujuan berisi judul, nama dan NIM anggota kelompok, lokasi, jangka
waktu pelaksanaan program, biaya dan sumber dana serta pengesahan dari Ketua
Pelaksana, Dosen Pembimbing dan Dekan.
3. Kata Pengantar
Kata Pengantar umumnya mengungkapkan tujuan penyusunan, ucapan terima kasih,
harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Hal-hal yang
diungkapkan dalam Kata Pengantar harus ditulis dengan kalimat yang santun dan
formal.

4. Daftar Isi
Daftar isi memuat daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada), judul bab dan sub
bab, daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halamannya.
5. Isi meliputi:
BAB I: PENDAHULUAN
a. Cover

75
Berisi judul/tema kegiatan, nama dan NIM anggota kelompok, logo fakultas Hukum
Universitas Brawijaya serta tahun pelaksanaanya.
b. Lembar Persetujuan
Berisi tentang judul, nama dan NIM anggota kelompok, lokasi, jangka waktu
pelaksanaan program, serta pengesahan dari ketua pelaksana, Dosen Pembimbing
Lapang dan Dekan.
c. Latar Belakang
Berisi tentang penjelasan fakta dan data yang memunculkan adanya permasalahan
hukum di masyarakat yang mendasari dilakukannya program. Berisi fakta dan data
yang memperkuat argumentasi pentingnya program.
d. Identifikasi Masalah
Masalah Hukum yang ada dalam masyarakat dan akan dicari pemecahannya
e. Tujuan Kegiatan
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan ruang lingkup identifikasi
masalah
f. Manfaat Kegiatan
Menguraikan manfaat kegiatan bagi masyarakat setempat
g. Kelompok Sasaran
Menjelaskan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan yang akan
dilaksanakan
h. Alternatif Pemecahan Masalah
Merumuskan alternatif pemecahan masalah yang diwujudkan dalam kegiatan
i. Lokasi Kegiatan dan Waktu Kegiatan
Menjelaskan tempat kegiatan yang akan dilakukan
j. Organisasi Pelaksana
Menggambarkan struktur organisasi pelaksana kegiatan dilapangan
BAB II: KEADAAN UMUM LOKASI
Keadaan umum lokasi meliputi:
a. Letak Geografi.
b. Demografi paling sedikit memuat:
1) Jumlah Penduduk
2) Jenis Kelamin
3) Tingkat Pendidikan
4) Pekerjaan atau Mata Pencaharian
c. Kondisi Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi
BAB III: HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan program meliputi:
a. Perumusan Masalah dan Alternatif Pemecahan
Berisi diskripsi tentang permasalahan yang terjadi masyarakat di lokasi PPM dan
berbagai alternatif pemecahannya.
b. Laporan kegiatan yang meliputi :
Jenis Kegiatan, Bentuk Kegiatan, Waktu dan Tempat, Penanggung Jawab dan
Pelaksana Kegiatan, Tanda Tangan.
c. Deskripsi dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan untuk memecahkan
masalah.
d. Umpan balik dari masyarakat terhadap setiap bentuk kegiatan yang dilakukan.

BAB IV: PENUTUP


a. Kesimpulan berisi uraian ringkas hasil pembahasan yang merupakan jawaban dari
76 permasalahan yang relevan dengan tujuan PPM.
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
b. Saran berisi rekomendasi upaya yang seharusnya dilakukan untuk perbaikan pada
kegiatan PPM yang akan datang.
LAMPIRAN
Berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses kegiatan PPM,
misalnya daftar hadir, tabel kegiatan, foto kegiatan, dan dokumentasi lain.

77
BAB III
KERANGKA DAN TATA CARA
PENULISAN TUGAS AKHIR

Skripsi ilmu hukum merupakan karya ilmiah dalam program studi ilmu hukum sesuai
dengan konsentrasi hukum yang dipilih dan ditulis berdasarkan kaidah-kaidah penulisan dan
penelitian ilmiah oleh mahasiswa pada akhir studinya di bawah bimbingan dosen. Karya ilmiah
ini merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan program studi dan memperoleh gelar
Sarjana Hukum. Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian lapang (sosio legal) dan atau hasil
penelitian normatif. Tujuan penulisan skripsi ilmu hukum adalah untuk melatih kecakapan dan
mengembangkan wacana keilmuan hukum bagi mahasiswa dalam merumuskan masalah
hukum, kasus-kasus hukum dan mencari solusi hukum secara ilmiah.
Skripsi ilmu hukum hasil penelitian lapang (sosio legal) adalah jenis penelitian yang
berorientasi pada pengumpulan data empiris. Pendekatan penelitian ini bersifat yuridis
sosiologis atau yuridis antropologis, yaitu pendekatan penelitian yang mengkaji persepsi dan
perilaku hukum orang maupun interaksi antar mereka. Ruang lingkup jenis penelitian sosio
legal antara lain: (1) penelitian tentang berlakunya hukum positif; (2) penelitian tentang
pengaruh berlakunya hukum positif terhadap kehidupan masyarakat; (3) penelitian tentang
pengaruh faktor-faktor non hukum terhadap terbentuknya ketentuan hukum positif; (4)
penelitian tentang pengaruh faktor-faktor non hukum terhadap berlakunya ketentuan hukum
positif;
Penelitian normatif adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah
hukum secara normatif yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka dan dokumen-dokumen hukum yang relevan dengan
permasalahan hukum yang dikaji. Telaah pustaka dokumen hukum semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan hukum dari berbagai sumber pustaka yang
kemudian dianalisis untuk memecahkan masalah hukum. Selain itu, bahan-bahan pustaka juga
diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru untuk
merumuskan kerangka teori baru.
Ruang lingkup bidang kajian dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif antara
lain meliputi: (1) inventarisasi hukum positif dan atau hukum adat, (2) menemukan asas-asas
atau doktrin hukum, (3) analisis tentang konflik hukum, kekosongan, kekaburan,
ketidaklengkapan, ketidakjelasan hukum, (4) telaah sinkronisasi vertikal dan horisontal, (5)
perbandingan hukum dan sistem hukum, (6) sejarah hukum dan (7) politik hukum.

A. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI


Proposal skripsi terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Tiap-tiap
bagian proposal skripsi tersebut disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut.
a. Bagian Awal
Bagian awal skripsi secara berurutan berisi halaman sampul judul, halaman
persetujuan dan daftar isi.
1) Halaman sampul judul secara berurutan dari baris atas ke bawah berisi: tulisan
PROPOSAL, judul usulan penelitian, tulisan SKRIPSI (huruf kapital), tulisan
kalimat: Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum, oleh, nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk
mahasiswa, lambang Universitas Brawijaya, tulisan: KEMENTERIAN RISET,
TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA,
FAKULTAS HUKUM, MALANG dan tahun skripsi diajukan. (lihat contoh di
lampiran 32)
78 2) Halaman persetujuan memuat: judul penelitian, nama lengkap mahasiswa,
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
nomor induk mahasiswa, konsentrasi, jangka waktu penelitian, tanggal
persetujuan, persetujuan pembimbing utama dan pendamping serta mengetahui
ketua bagian. Contoh halaman persetujuan tertera dalam Lampiran 40.
3) Daftar isi memuat judul bab dan sub bab, daftar pustaka lengkap dengan nomor
halamannya. Contoh daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 45.
b. Bagian Isi/Utama
Bagian isi proposal skripsi terdiri dari: judul penelitian, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
1) Judul Penelitian
Judul merupakan cerminan keseluruhan isi skripsi. Oleh karena itu perumusan
judul hendaknya ekspresif, bersifat menjelaskan dan menarik, sesuai dan tepat
dengan permasalahan yang diteliti. Perumusan judul disusun seringkas mungkin,
tidak lebih dari 20 kata. Sebuah judul minimal harus mengandung sebuah isu
hukum, baik di bidang normanya maupun dari sisi pelaksanaannya/praktiknnya.
Dari judul penelitian tersebut dapat terlihat bahwa penelitian tersebut merupakan
penelitian normatif atau atau sosio legal.
Judul memberikan batasan ruang (di mana penelitian dilakukan) dan waktu
(pembatas waktu informasi atau data yang diteliti). Judul dapat pula hanya
membatasi diri pada upaya pemaparan kasus hukum dan mencoba mencari
jawaban mengapa kasus tersebut dapat terjadi (studi kasus). Apabila perumusan
judul terlalu panjang, sebaiknya dipecah menjadi sub judul.
2) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat alasan pentingnya penelitian yang akan
dilakukan dan faktor-faktor yang mendorong dilakukannya penelitian berdasarkan
permasalahan yang ada. Pada bagian ini juga mendiskripsikan fakta dan data awal
adanya kesenjangan antara das sollen dan das sein yang melahirkan suatu
masalah hukum yang akan diteliti, yang harus didukung oleh fakta dan data awal.
Fakta dan data yang dikutip tersebut harus didapat dari sumber yang jelas, seperti
jurnal ilmiah, manuskrip, makalah pada sebuah seminar/simposium/diskusi panel,
majalah ilmiah, koran, atau internet.
Perlu juga ditampilkan hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari skripsi, thesis
ataupun laporan penelitian dalam lima tahun terakhir yang berkaitan dengan tema
penelitian yang dipilih. Hal ini berfungsi untuk menunjukan bahwa penelitian yang
akan dilakukan orisinil, tidak menjiplak dari penelitian orang lain, dan kalaupun
ada penelitan sebelumnya dengan tema yang sama, dapat menunjukkan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada akhir latar belakang
masalah harus dinyatakan ruang lingkup apa masalah yang akan diteliti.
3) Orisinalitas Penelitian
Dalam sub bab ini mengemukakan penelitian-penelitian sebelumnya yang temanya
mirip, supaya jelas perbedaanya dengan penelitian yang akan dilakukan serta
untuk menjaga kemutakhiran dan orisinalitas. Penulis harus mendiskripsikan
penelitian sebelumnya tersebut dalam bentuk tabel, sebagaimana tabel di bawah
ini:

Nama Peneliti dan Judul dan Tahun


No Rumusan Masalah
asal instansi Penelitian
1
2

Tabel diatas harus disertai dengan penjelasan terutama terkait perbedaan isu
hukum dan fokus penelitian.
Penelitian sebelumnya dapat berasal dari Laporan Skripsi (baik dari Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya maupun Universitas lain) maupun berasal dari
Jurnal. Jumlah penelitian yang menjadi perbandingan minimal 3 (tiga) judul.

79
4) Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah ringkasan atas isu hukum yang harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya mengenai permasalahan hukum yang akan diteliti, fokus,
spesifik, orisinil, aktual, dan relevan.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat pernyataan singkat tentang apa yang hendak dicapai
dalam penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk mengidentifikasi,
mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, membuktikan masalah hukum,
menemukan, serta membandingkan sistem hukum yang menjadi fokus penelitian.
Dengan demikian kalimat dalam tujuan penelitian sebaiknya didahului dengan
kata-kata “mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis, membuktikan atau
menemukan” dan dihubungkan dengan kalimat yang ada pada bagian rumusan
masalah.
6) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskan kegunaan teoritik dan aplikatif
dari penelitian yang dilakukan. Manfaat Teoritis, adalah manfaat penelitian
terhadap perkembangan ilmu hukum. Manfaat Praktis adalah manfaat hasil
penelitian bagi stakeholders atau pihak-pihak yang terkait langsung dengan hasil
penelitian, seperti:
1) Pembuat kebijakan dan perancang peraturan perundangan,
2) Profesi hukum
3) Peneliti hukum,
4) Pemerintah daerah dan institusi lain
5) Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penelitian.
7) Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi landasan teori, pendapat para ahli, doktrin, hasil penelitian
sebelumnya atau informasi yang dijadikan sebagai pisau analisis atau kerangka
dalam menjawab masalah penelitian. Perumusan tinjauan pustaka hendaknya
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Pustaka yang digunakan terbaru, relevan, dan asli dari karya ilmiah. Jumlah
pustaka yang digunakan sebagai rujukan, minimal terdiri dari 15 judul buku
atau jurnal;
b) Sumber informasi dan data yang berasal dari buku sebaiknya terbitan edisi
paling akhir (minimal 5 tahun terakhir), kecuali untuk buku yang memuat
mengenai grand theory;
c) Kajian pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang
diusulkan;
d) Uraian dalam kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka atau konsep
yang akan digunakan dalam penelitian.
8) Metode Penelitian
Metode penelitian menguraikan cara pelaksanaan penelitian, mulai dari jenis
penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan hingga bagaimana menganalisis
hasil penelitian. Metode penelitian memuat uraian tentang:
a) Jenis Penelitian,
Jenis penelitian yang digunakan disesuaikan dengan rumusan masalah, baik
sosio legal maupun normatif, yang disertai dengan alasan memilih jenis
penelitian tersebut.
b) Pendekatan Penelitian,
Pendekatan penelitian Pedoman
yang digunakan juga disesuaikan dengan rumusan
80 Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
masalah, seperti yuridis sosiologis, yuridis antropologis, atau pendekatan
penelitian lain. Untuk penelitian normatif dapat digunakan pendekatan
perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual
approach), pendekatan perbandingan (comparative approach), pendekatan
kasus (case approach), dan lain-lain.
c) Jenis Data atau Jenis Bahan Hukum
Jenis data dalam penelitian sosio legal adalah data primer dan data sekunder.
Data primer dalam penelitian sosio legal antara lain pengetahuan, pemahaman,
sikap, tindakan, persepsi, pengalaman, dan lain-lain yang diperoleh langsung
dari subyek penelitian. Sedangkan data sekunder dalam penelitian sosio legal
adalah data yang tidak diperoleh langsung dari sumber data yang diteliti.
Sumber data sekunder antara lain arsip, kwitansi, berkas perkara, perjanjian,
notulensi dan lain-lain.
Jenis bahan hukum dalam penelitian normatif terdiri dari bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer terdiri
dari peraturan perundang-undangan, perjanjian, konvensi internasional.
Adapun bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan
pada bahan hukum primer, misalnya notulensi pembahasan peraturan
perundang-undangan, naskah akademik, doktrin, pendapat ahli, dan lain-lain.
Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberi penjelasan pada
bahan hukum sekunder yang dapat berasal dari kamus maupun ensiklopedia.
d) Teknik Pengambilan/Pengumpulan Data atau Teknik Penelusuran
Bahan Hukum
(1) Penelitian Hukum Normatif
Penelusuran bahan hukum primer, sekunder atau tersier dapat dilakukan
melalui studi kepustakaan maupun studi dokumentasi terhadap bahan-
bahan hukum yang terdapat pada pusat-pusat dokumentasi dan informasi
hukum atau di perpustakaan-perpustakaan pada instansi yang terkait
ataupun penelusuran melalui internet.
(2) Penelitian Sosio Legal
Data primer dalam penelitian hukum sosio legal dapat diperoleh melalui
wawancara terhadap narasumber/responden/informan kunci, baik
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan kuesioner
maupun pedoman wawancara, pengamatan tidak terlibat atau terlibat, dan
Focus Group Discussion (FGD).
e) Populasi dan Sampling
Pada penelitian sosio legal, populasi harus diidentifikasi dan dideskripsikan
dengan batasan-batasan yang jelas sesuai dengan informasi atau data yang
dibutuhkan. Sampel ditentukan berdasarkan berbagai teknik pengambilan
sample (probability sampling, purposive sampling, accidental sampling atau
snow-ball sampling, dan lain-lain) dari populasi tersebut.
f) Teknik Analisis Data atau Teknik Analisis Bahan Hukum
(1) Penelitian Normatif
Teknik analisis bahan hukum pada penelitian normatif dapat menggunakan
teknik interpretasi yang sesuai, antara lain interpretasi gramatikal,
sistematis, formal, ekstensif, restriktif, dan lain-lain
(2) Penelitian Sosio Legal
Teknik analisis data dalam penelitian sosio legal dapat menggunakan tabel-
tabel tunggal maupun tabel ganda dapat dilakukan untuk mendeskripsikan
data, agar memudahkan menganalisis dan menarik kesimpulan. Analisis
data dapat menggunakan teknik analisis kualitatif maupun kuantitatif.
g) Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mendeskripsikan secara singkat, padat, jelas serta runtut
substansi penulisan laporan skripsi berdasarkan banyaknya bab dan sub bab
yang digunakan.

81
c. Bagian Akhir
Bagian akhir proposal skripsi berisi jadwal pelaksanaan penelitian, daftar pustaka dan
daftar lampiran.
1) Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jadwal penelitian menjelaskan urutan dan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian,
yang terdiri dari persiapan, melakukan studi pustaka, menyusun instrumen
penelitian, melaksanakan penelitian lapang atau melaksanakan penelusuran bahan
hukum melalui studi kepustakaan maupun dokumen terhadap bahan hukum,
menganalisis data atau bahan hukum dan menulis laporan akhir skripsi. Jadwal
penelitian perumusannya dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian (Lihat
contoh pada Lampiran 50).
2) Daftar Pustaka
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan usulan skripsi harus
tercantum di dalam daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan daftar pustaka adalah:
a) Tatacara penyusunan menggunakan sistem alfabetis,
b) Kemutakhiran dan relevansi rujukan (kecuali menyangkut grand theory atau
teori hukum dasar yang perkembangannya relatif lama),
c) Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian,
d) Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uraian baik di latar belakang
masalah, tinjauan pustaka, maupun dalam pembahasan,
e) Tidak boleh mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, padahal
tidak pernah dirujuk dalam uraian.
f) Gelar penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
g) Untuk buku yang sama diketik satu spasi, sementara buku berikutnya satu
setengah spasi.
h) Untuk sumber dari internet tidak boleh menggunakan sumber dari blog atau
wikipedia.
3) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampi ran
harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkan dalam Lampiran 47.

B. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI


Penulisan skripsi terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal meliputi
halaman sampul judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, ringkasan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya.
Adapun bagian isi/utama skripsi memuat paling sedikit empat bab yang terdiri dari: Bab
Pendahuluan, Bab Kajian Pustaka, Bab Hasil dan Pembahasan, dan Bab Penutup. Secara
lebih terperinci, isi skripsi dijabarkan dalam uraian di bawah ini.
a. Bagian awal
Bagian awal meliputi halaman sampul judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, ringkasan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, dan daftar lainnya.
1) Halaman sampul judul
Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul luar dicetak pada kertas karton
(hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Pada punggung
sampul luar dicantumkan nama penulis, NIM, judul skripsi dan tahun kelulusan.
Cara penulisan punggung sampul luar ditunjukkan dalam Lampiran 39.
82 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Sampul luar skripsi berwarna merah. Pada sampul dicetak judul skripsi, tulisan
kata SKRIPSI (huruf kapital), tulisan kalimat: Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum, kata disusun, nama
lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa, lambang logo Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya, tulisan: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, FAKULTAS
HUKUM, MALANG dan tahun skripsi diajukan (Contoh sampul lihat Lampiran
33).
Dalam hal penulisan judul skripsi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

a) Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas.


b) Disajikan dalam kalimat pernyataan dan bukan kalimat tanya.
c) Sedapat mungkin disajikan dalam satu kalimat.
d) Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda.
2) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat judul penelitian, nama lengkap mahasiswa, nomor
induk mahasiswa, konsentrasi, jangka waktu pelaksanaan penelitian, tanggal
persetujuan, persetujuan Pembimbing Utama dan, serta mengetahui Ketua
Bagian. Contoh halaman persetujuan tertera dalam Lampiran 40.
3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat judul skripsi, kata-kata "Disusun oleh", nama
penulis, nomor induk mahasiswa, kata-kata. "Skripsi ini telah disahkan oleh: pada
tanggal …… selanjutnya cantumkan nama-nama Dosen Pembimbing Pertama dan
Kedua, Ketua Bagian dan Dekan”. Contoh halaman pengesahan ditunjukkan dalam
Lampiran 41.
4) Kata Pengantar
Kata Pengantar umumnya mengungkapkan tujuan penyusunan skripsi, ucapan
terima kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh
penulis. Hal-hal yang diungkapkan dalam Kata Pengantar harus ditulis dengan
kalimat yang santun dan formal. Kata Pengantar tidak boleh lebih dari 2 (dua)
halaman. Skripsi merupakan karya ilmiah dengan standar akademis yang sudah
baku, oleh karena itu penulisan ungkapan yang bersifat personal tidak boleh
dicantumkan. (lampiran 53).
5) Daftar Isi
Daftar isi memuat daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada), judul bab dan
sub bab, daftar pustaka dan lampiran, lengkap dengan nomor halamannya.
Contoh halaman daftar isi ditunjukkan dalam lampiran 46.
6) Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam teks
berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama
dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam
Lampiran 48.
7) Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, bagan, atau
ilustrasi lain) yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul gambar
dalam halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar dalam teks.
Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam lampiran 49.
8) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkan dalam lampiran 47.
9) Ringkasan
Ringkasan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Judul
ringkasan/summary ditempatkan di sisi halaman bagian tengah atas dikuti nama
penulis, pembimbing I dan Pembimbing II. Ringkasan merupakan uraian singkat
yang menggambarkan seluruh substansi skripsi. Ringkasan terdiri dari latar

83
belakang, tujuan penelitian, metode, hasil penelitian dan kesimpulan. Ringkasan
disusun antara 400 sampai 500 kata (satu halaman) diketik satu spasi diusahakan
hanya satu halaman. Pada tiap memulai pargaraf masuk 1 tab (4 ketuk). Contoh
ringkasan ditunjukkan dalam lampiran 51 dan 52.

b. Bagian isi/utama
Bagian isi/utama skripsi merupakan bagian terpenting dari tulisan ilmiah yang memuat
kebenaran ilmiah dan secara detail didiskripsikan dalam setiap bab. Kebenaran ilmiah
harus dinyatakan dengan uraian yang benar dan baik dalam kajian teoritik, empiris
dan analisis keduanya merupakan dasar untuk mengambil kesimpulan terhadap
permasalahan yang dikaji. Sehingga dalam penulisan skripsi memuat tentang (1)
argumen teori yang benar, sahih dan relevan, (2) dukungan fakta yang akurat dan
terjaga validitasnya, (3) Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi
teoritik dengan fakta terhadap permasalahan yang dikaji.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tugas akhir:
1) Jumlah halaman pada bagian isi/utama dari skripsi sekurang-kurangnya 60
halaman
2) Spasi yang digunakan dalam bagian isi adalah satu setengah spasi (1.5) dan tidak
boleh lebih dari 1.5 spasi (remove space after paragraf)
3) Jenis huruf yang digunakan adalah Tahoma 11 untuk bagian isi/utama, sedangkan
untuk footnote menggunakan font Tahoma 9
4) Tugas akhir dicetak dalam format bolak balik (two-sided) dengan menggunakan
kertas A4 ukuran 80 gram
5) Dalam Penelitian yang bersifat penelitian hukum normatif, jumlah daftar pustaka
yang digunakan dalam skripsi sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) sumber/bahan
hukum (baik perundang-undangan, jurnal, buku, sumber internet, putusan, atau
sumber lain), sedangkan untuk penelitian sosio legal sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) data primer maupun sekunder.
6) Format Bagian Isi dan penulisan Bab dan sub-sub bab dijelaskan sebagaimana
lampiran 45.

Adapun bagian isi/utama skripsi memuat paling sedikit empat bab dengan jumlah
halaman minimal halaman, yang terdiri dari Bab Pendahuluan, Bab Kajian Pustaka,
Bab Hasil dan Pembahasan, dan Bab Penutup. Isi masing-masing bab memuat hal
yang sangat spesifik sebagaimana diuraikan berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat alasan pentingnya penelitian yang akan
dilakukan dan faktor-faktor yang mendorong dilakukannya penelitian berdasarkan
permasalahan yang ada. Pada bagian ini juga mendiskripsikan fakta dan data awal
adanya kesenjangan antara das sollen dan das sein yang melahirkan suatu
masalah hukum yang akan diteliti, yang harus didukung oleh fakta dan data awal.
Fakta dan data yang dikutip tersebut harus didapat dari sumber yang jelas, seperti
jurnal ilmiah, manuskrip, makalah pada sebuah seminar/simposium/diskusi panel,
majalah ilmiah, koran, atau internet.
b) Orisinalitas Penelitian
Dalam sub bab ini mengemukakan penelitian-penelitian sebelumnya yang temanya
mirip, supaya jelas perbedaanya dengan penelitian yang akan dilakukan serta
untuk menjaga kemutakhiran dan orisinalitas. Penulis harus mendiskripsikan
penelitian sebelumnya tersebut dalam bentuk tabel, sebagaimana tabel di bawah
84 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
ini:

Nama Peneliti dan Judul dan Tahun


No Rumusan Masalah
asal instansi Penelitian
1
2

Tabel diatas harus disertai dengan penjelasan terutama terkait perbedaan isu
hukum dan fokus penelitian.
Penelitian sebelumnya tersebut dapat berasal dari Laporan Skripsi (baik dari
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya maupun Universitas lain) maupun berasal
dari Jurnal. Jumlah penelitian yang menjadi perbandingan minimal 3 (tiga) judul.
c) Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah ringkasan atas isu hukum yang harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya mengenai permasalahan hukum yang akan diteliti, fokus,
spesifik, orisinil, aktual, dan relevan.
d) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat pernyataan singkat tentang apa yang hendak dicapai
dalam penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk mengidentifikasi,
mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, membuktikan masalah hukum,
menemukan, serta membandingkan sistem hukum yang menjadi fokus penelitian.
Dengan demikian kalimat dalam tujuan penelitian sebaiknya didahului dengan
kata-kata “mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis, membuktikan atau
menemukan” dan dihubungkan dengan kalimat yang ada pada perumusan
masalah.
e) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskan kegunaan teoritis dan praktis
dari penelitian yang dilakukan. Manfaat Teoritis, adalah manfaat penelitian
terhadap perkembangan ilmu hukum. Manfaat Praktis adalah manfaat hasil
penelitian bagi stakeholders atau pihak-pihak yang terkait langsung dengan hasil
penelitian, seperti:
1) Pembuat kebijakan dan perancang peraturan perundangan,
2) profesi hukum
3) Peneliti hukum,
4) Pemerintah daerah dan institusi lain
5) Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penelitian.
f) Metode Penelitian.
Metode penelitian menguraikan cara pelaksanaan penelitian, mulai dari jenis
penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan hingga bagaimana
menganalisis hasil penelitian. Metode Penelitian yang digunakan bergantung
kepada jenis penelitian yang dilakukan. Berikut akan diuraikan tentang Metode
Penelitian pada penelitian sosio legal dan penelitian hukum normatif.
Dalam metode penelitian ini dijelaskan justifikasi mengapa penelitian yang akan
dilakukan menggunakan metode penelitian hukum tertentu disertai dengan alasan
atau argumentasi penggunaan metode penelitian tersebut.
1) Penelitian Sosio Legal
Metode Penelitian Sosio Legal memuat uraian tentang:
a) Jenis Penelitian : Sosio Legal
b) Pendekatan Penelitian
Menjelaskan tentang pendekatan yang digunakan dan memberikan
alasan mengapa pendekatan tersebut digunakan.
c) Alasan Pemilihan Lokasi
Berisi diskripsi penjelasan tentang (1) Lokasi Penelitian secara definitif,
(2) Alasan pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan
obyektif, sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, bukan
didasarkan pada pertimbangan yang subyektif.
d) Jenis dan Sumber Data
85
Jenis dan sumber data adalah macam-macam informasi yang digunakan
dalam penelitian, yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Primer adalah informasi yang berupa pengalaman, pemahaman,
persepsi, pendapat, harapan dan lain-lain dari subyek penelitian
(narasumber, informan, responden, dan lain-lain). Data sekunder adalah
informasi yang berupa dokumen yang terdiri dari arsip, laporan,
notulensi, risalah, perjanjian dan lain-lain.
Sumber data adalah tempat ditemukannya informasi, yang terdiri dari
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
berasal dari subyek penelitian secara langsung. Sumber data sekunder
berasal dari lembaga, institusi, atau individu.
e) Teknik Memperoleh Data
Teknik memperoleh data adalah cara untuk memperoleh informasi. Data
primer diperoleh melalui wawancara, baik terstruktur ataupun tidak
terstruktur, pengamatan, dan Focus Group Discussion (FGD). Data
sekunder diperoleh melalui studi dokumen (arsip, laporan, notulensi,
risalah, perjanjian dan lain-lain) dari institusi yang diteliti serta
penelusuran peraturan perundang-undangan dari berbagai sumber,
penelusuran situs di internet, kliping koran dan lain-lain.
f) Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang memiliki
kesamaan, meliputi himpunan dari orang dan atau benda, kejadian,
kasus-kasus, yang dapat dibatasi pada periode dan lokasi tertentu.
Sampel adalah bagian yang mewakili populasi. Sampel ditentukan
berdasarkan teknik sampling. Teknik sampling adalah cara penentuan
sampel baik random maupun non random. Sampel ditentukan
berdasarkan berbagai teknik penentuan sample (probability sampling,
purposive sampling, accidental sampling atau snow-ball sampling, dan
lain-lain) dari populasi tersebut.
g) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian sosio legal dapat menggunakan
tabel-tabel tunggal maupun tabel ganda dapat dilakukan untuk
mendeskripsikan data, agar memudahkan menganalisis dan mengambil
kesimpulan. Analisis data dapat menggunakan teknik analisis kualitatif
maupun kuantitatif.
h) Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah batasan pengertian istilah yang
dipergunakan dalam penelitian sesuai dengan tema penelitian. Definisi
operasional dapat merujuk pada peraturan perundang-undangan,
kamus, maupun pendapat ahli. Definisi dituliskan secara singkat.
2) Penelitian Normatif
Metode Penelitian Normatif memuat uraian tentang:
a) Jenis Penelitian : Yuridis Normatif
Menjelaskan justifikasi penelitian yang dilakukan berjenis penelitian
hukum yuridis normatif
b) Pendekatan Penelitian
Menjelaskan tentang pendekatan penelitian yang digunakan dan
memberikan alasan mengapa pendekatan tersebut digunakan (statute
approach, analytical approach, comparative approach, dll).
c) Jenis dan Sumber Bahan Hukum
86 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Jenis bahan hukum dalam penelitian normatif terdiri dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum
primer adalah bahan hukum yang bersifat mengikat, otoritatif berupa
peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan perjanjian. Bahan
hukum sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum
primer, yang terdiri dari penjelasan peraturan perundang-undangan,
notulensi pembahasan, risalah sidang, rancangan undang-undang,
naskah akademik, doktrin dan pendapat ahli, serta dapat juga diperoleh
dari hasil penelitian. Bahan hukum tersier berupa bahan hukum yang
memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder, yang terdiri dari kamus dan ensiklopedia.
Sumber bahan hukum adalah tempat ditemukannya bahan hukum yaitu
darimana bahan hukum primer dan sekunder maupun bahan hukum
tersier tersebut diperoleh. Bahan hukum primer, sekunder atau tersier
dapat diperoleh di pusat-pusat dokumentasi dan informasi hukum atau
di perpustakaan-perpustakaan pada instansi yang terkait ataupun di
internet.
d) Teknik Penelusuran Bahan Hukum
Menjelaskan tentang bagaimana cara menperoleh bahan hukum, baik
primer, sekunder, maupun tersier. Bahan hukum dalam penelitian
hukum normatif dapat diperoleh melalui penelusuran bahan hukum atau
studi kepustakaan (library research) terhadap bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier.
e) Teknik Analisis Bahan Hukum
Mendeskripsikan prosedur, cara dan teknik pengolahan bahan hukum
dan analisis bahan hukum. Teknik analisis bahan hukum pada penelitian
hukum normatif dapat menggunakan teknik interpretasi yang sesuai,
antara lain interpretasi gramatikal, sistematis, formal, ekstensif,
restriktif, dan lain-lain.
f) Definisi Konseptual
Adalah batasan konsep istilah yang digunakan dalam penyusunan
skripsi. Definisi konseptual diperlukan untuk menegaskan konsep-
konsep utama yang dipakai oleh peneliti sehingga dipahami secara
sama oleh orang lain. Definisi konseptual dapat merujuk pada peraturan
perundang-undangan, kamus, maupun pendapat ahli. Definisi ditulis
secara singkat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Kajian Pustaka adalah argumentasi ilmiah/teori, doktrin/pendapat para ahli yang
berasal dari referensi yang sahih maupun hasil penelitian yang telah diuji
kebenarannya yang akan dipergunakan sebagai pisau analisis data maupun bahan
hukum yang dihasilkan dari penelitian. Uraian dalam kajian pustaka diarahkan untuk
menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Sumber-sumber referensi dapat berupa buku-buku teks, eksiklopedia, monogram,
jurnal, hasil penelitian, pandangan ahli dan lain-lain.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber referensi,
yaitu:
1) Adanya keterkaitan antara isi referensi dengan masalah yang dibahas;
2) Kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber referensi yang sudah kadaluwarsa
isinya harus ditinggalkan, kecuali untuk buku yang memuat mengenai grand
theory. Jumlah pustaka yang digunakan sebagai rujukan, minimal terdiri dari 15
judul buku atau sumber lain yang reliabel.

Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teori melalui
sumber referensi adalah sebagai berikut:
1) Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis.

87
2) Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini dituliskan laporan rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasil
berikut hasil-hasil kajiannya. Skripsi dapat berupa penelitian lapang, studi literatur,
studi perbandingan, atau studi kasus, maka laporan kegiatannya pun berbeda-beda.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian pustaka (pendapat pakar)
dengan fakta-fakta empirik atau bahan hukum yang telah diperoleh dalam upaya
pengambilan kesimpulan.
1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian (penelitian sosio legal)
Bagian ini mendeskripsikan secara ringkas tentang gambaran umum lokasi
penelitian. Contohnya yaitu menjelaskan mengenai keadaan geografis, sosial,
ekonomi, budaya dan agama masyarakat setempat atau hal hal lain yang
berkaitan dengan tema penelitian misalnya gambaran umum perusahaan atau
instasi dimana penelitian dilakukan. Gambaran umum menjadi bab tersendiri
sebagai bagian dari pembahasan penelitian sosio legal (Bab III. Gambaran Umum
Lokasi Penelitian). Gambaran umum ditulis maksimal 5 (lima) halaman.
2) Pembahasan
Bagian pembahasan memuat deskripsi hasil penelitian serta analisa secara kritis
berdasarkan kajian pustaka yang sudah ditulis di Bab II, terhadap seluruh
permasalahan penelitian. Masing-masing permasalahan menjadi bab bahasan
tersendiri. Misalnya, dalam skripsi terdapat 3 (tiga) permasalahan, maka ketiga
permasalahan tersebut dijadikan judul-judul bab pembahasan. Dengan demikian
banyaknya bab dalam pembahasan sangat ditentukan oleh banyaknya
permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Memasukkan permasalahan ke dalam
bab-bab bahasan sangat membantu dalam menjaga konsistensi dan relevansi
antara permasalahan yang dikaji dengan pembahasan skripsi.

BAB IV PENUTUP
Bagian penutup merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran.
1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban singkat dan jelas terhadap rumusan masalah
setelah melalui proses pembahasan di bab-bab sebelumnya. Jumlah kesimpulan
sesuai dengan jumlah rumusan masalah. Oleh karena itu, disarankan agar
pernyataan-pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimat-kalimat
deklaratif yang singkat dan jelas.
2) Saran
Saran merupakan rekomendasi yang diberikan peneliti berdasarkan hasil dan
kesimpulan penelitian. Setiap saran yang ditulis setidak-tidaknya harus
mengungkapkan (a) kepada siapa saran itu diberikan, (b) apa saran yang
diberikan dan (c) mengapa saran tersebut diberikan serta (d) bagaimana saran
tersebut diwujudkan/dijalankan.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, surat keterangan telah melakukan
penelitian, Instrumen penelitian (naskah kuesioner, pedoman wawancara, atau
pedoman penelusuran bahan hukum), riwayat hidup penulis, pernyataan keaslian
tulisan penulis.
88 1) Daftar pustaka Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan usulan skripsi harus
tercantum di dalam daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan daftar pustaka adalah:
a) Tatacara penyusunan menggunakan sistem alfabetis,
b) Kemutakhiran dan relevansi rujukan (kecuali menyangkut grand theory atau
teori hukum dasar yang perkembangannya relatif lama),
c) Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian,
d) Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uraian baik di latar belakang
masalah, tinjauan pustaka, maupun dalam pembahasan,
e) Tidak boleh mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, padahal
tidak pernah dirujuk dalam uraian.
f) Gelar penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
g) Untuk buku yang sama diketik satu spasi, sementara buku berikutnya satu
setengah spasi.
h) Untuk sumber dari internet tidak boleh menggunakan sumber dari blog atau
wikipedia.
i) Dalam Penelitian yang bersifat penelitian hukum normatif, jumlah daftar
pustaka yang digunakan dalam skripsi sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)
sumber/bahan hukum (baik perundang-undangan, jurnal, buku, sumber
internet, putusan, atau sumber lain), sedangkan untuk penelitian sosio legal
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) data primer maupun sekunder.
2) Surat keterangan telah melakukan penelitian (penelitian sosio legal)
Surat keterangan ini memberikan penjelasan bahwa mahasiswa yang
bersangkutan telah bersungguh-sungguh melakukan penelitian pada instansi yang
terkait dengan permasalahan. Surat keterangan ini diterbitkan oleh lembaga di
mana peneliti melakukan penelitian dan di tanda tangani oleh pimpinan lembaga
atau yang mewakili serta disahkan dengan stempel resmi lembaga.
3) Lampiran
Lampiran merupakan tambahan informasi yang secara langsung digunakan untuk
keperluan penafsiran dalam bab hasil penelitian dan pernbahasan, yang berfungsi
sebagai penunjang. Bentuk lampiran dapat berupa putusan pengadilan, peraturan
peraturan khusus, perjanjian, brosur dan sebagainya.
4) Instrumen penelitian (kuesioner, pedoman wawancara, pedoman
penelusuran bahan hukum)
Instrumen penelitian yang perlu dilampirkan dalam skripsi dapat berupa
kuesioner, pedoman wawancara, pedoman penelusuran bahan yang dipergunakan
dalam mencari data, baik di lapang maupun di perpustakaan. Lampiran ini sangat
penting untuk mengontrol dan menelusuri kembali apakah seluruh bahan yang
ada telah diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan dalam pembahasan.
5) Pernyataan keaslian tulisan penulis
Surat pernyataan tertulis dari penulis ini berisi keterangan tentang keaslian tulisan
dan data yang dipergunakan dalam menulis skripsi serta konsekwesi sanksi yang
akan ditanggung penulis bila kelak dikemudian hari ternyata isi tulisan menjiplak
(mencuri) karya orang lain baik sebagian atau keseluruhan (plagiat), lihat
lampiran 54.

C. KERANGKA DAN PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL


Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal akademik. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan sebagai scientific journal atau academic journal. Jurnal ilmiah dapat
dideskripsikan sebagai kumpulan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara reguler dalam
rangka mendiseminasi hasil penelitian di bidang ilmu hukum. Artikel Jurnal adalah tulisan
pada jurnal ilmiah di bidang hukum yang disusun oleh mahasiswa bersumber dari skripsi
atau legal memorandum yang dibuat sebagai tugas akhir. Artikel ilmiah berisi
permasalahan, analisis dan simpulan. Artikel ilmiah wajib dilampirkan pada saat mahasiswa
menempuh ujian akhir.
Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 152/E/T/2012 perihal Publikasi Ilmiah, Keputusan Rektor Universitas

89
Brawijaya Nomor 230/SK/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Yudisium, Penerbitan Ijazah
dan Transkrip Akademik Lulusan Universitas Brawijaya, dan Peraturan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun 2012 tentang Kurikulum dan Penyelenggaraan
Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum, setiap mahasiswa program sarjana yang
akan menyelesaikan studi diwajibkan menulis artikel jurnal ilmiah, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Artikel ilmiah disusun dari skripsi atau legal memorandum yang dibuat oleh mahasiswa
yang bersangkutan.
2. Naskah artikel ilmiah harus disampaikan dan mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing skripsi bersamaan dengan pengajuan persetujuan ujian skripsi.
3. Surat Pernyataan dari Penulis terkait dengan publikasi Artikel/Jurnal Ilmiah baik melalui
media cetak atau on-line, Royalty Free untuk kepentingan Non Komersial.
4. Naskah artikel ilmiah menjadi lampiran dari dokumen skripsi yang akan diujikan.
5. Apabila mahasiswa telah melalui ujian skripsi, salinan lunak (soft copy) artikel ilmiah
diserahkan kepada Perpustakaan UB atau PSIK Fakultas Hukum dengan menunjukkan
salinan keras (hard copy) yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.
6. Bukti penyerahan salinan lunak (soft copy) artikel ilmiah ke Perpustakaan UB menjadi
syarat untuk mengikuti yudisium.

Format Naskah Artikel Jurnal


1. Format penulisan mempergunakan format satu kolom. Naskah setiap halaman diberi
nomor berurutan, jumlah halaman 10 - 25 lembar (tidak termasuk daftar pustaka).
2. Naskah diketik pada kertas ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan jarak antar baris 1,5
spasi.
3. Naskah diketik dengan mempergunakan jenis huruf Tahoma dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Judul naskah : 13 point, Kapital, Huruf Tebal.
b. Nama penulis : 12 point, huruf tebal
Keterangan lembaga, alamat, email, telepon: 12 point
c. Abstrak dan kata kunci : 12 point, huruf tebal, isi abstrak tidak perlu huruf
tebal.
d. Isi naskah : 12 point
e. Footnote : 10 point, satu spasi, Tahoma, Justify
f. Daftar Pustaka : 13 point, Isi daftar Pustaka 12 point
g. Letak Penomoran halaman : untuk halaman satu diletakkan dibawah tengah, untuk
selanjutnya di pojok kanan atas.
h. Letak Penomoran halaman : untuk halaman satu diletakkan dibawah tengah, untuk
selanjutnya di pojok kanan atas.
4. Judul: Maksimal terdiri dari 12 kata.
Contoh:
PERLINDUNGAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL MELALUI PENDEKATAN KEADILAN
RESTORATIF
Nama Mahasiswa, Nama Dosen Pembimbing I (tanpa gelar), Nama Dosen Pembimbing II
(tanpa gelar)
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 169 Malang
e-mail : xxx @ub.ac.id (email penulis mahasiswa)

5. Nama Penulis: Tidak disingkat, tanpa gelar, huruf tebal


6.
90 Alamat Lengkap: Alamat lengkap fakultas hukum UB disertakan kode pos, nomor
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
telepon dan fax, serta alamat email.
7. Abstrak dan Kata Kunci:
a. Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, disertai kata
kunci (keywords) 3 - 5 kata. Penulisan kata “Keywords” menggunakan font style
bold italic.
b. Abstrak harus memuat Tujuan, Metode, dan Hasil Penelitian serta lengkap
menggambarkan esensi isi keseluruhan tulisan untuk naskah penelitian, sedangkan
untuk naskah ulasan tidak menggunakan metode.
c. Abstrak terdiri dari 150 - 250 kata.
d. Abstrak ditulis satu spasi dan dalam satu paragraf
8. Latar Belakang:
a. Penulisan judul tebal.
b. Berisi tentang latar belakang, permasalahan dan metode penelitian untuk naskah
penelitian, sedangkan untuk naskah ulasan tidak menggunakan metode.
c. Berpola deduktif (umum - khusus)
9. Pembahasan: uraian tentang permasalahan
10. Simpulan: memuat jawaban singkat permasalahan
11. Daftar Pustaka:
a. Penulisan Daftar Pustaka disusun alfabetis.
b. Dilarang menggunakan blog.
c. Daftar pustaka yang menggunakan E-book dan hard book harus ada nama
pengarang dan penerbit.
d. Ditulis menggunakan spasi 1,5.
e. Daftar pustaka dikelompokkan sebagai berikut: (1) Buku, (2) Kumpulan Tulisan
Dalam Buku (3) Jurnal, (4) Makalah, (5) Skripsi / Thesis / Disertasi, (6) Peraturan
Perundang-undangan dan Putusan Pengadilan, (7) Surat Kabar (8) Naskah Internet.

91
BAB IV
PEDOMAN PENGETIKAN DAN TEKNIK PENULISAN

A. PENULISAN REFERENSI FOOTNOTE DAN DAFTAR PUSTAKA


1. Cara Merujuk Kutipan Langsung (dalam bentuk footnote)
Dalam suatu karya ilmiah, untuk menulis kutipan, terdapat dua bentuk yaitu dengan
menggunakan in note dan footnote. Namun untuk Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya hanya menggunakan footnote.
a. Kutipan Kurang dari 3 Baris
Kutipan yang terdiri kurang dari 3 baris ditulis di antara tanda kutip (“....”) sebagai
bagian terpadu pada teks utama.
Contoh:
Dony menyimpulkan "Jus Cogens sebagai norma dasar hukum internasional yang
diterima dan diakui oleh negara-negara sebagai komunitas internasional secara
keseluruhan.”9;
b. Kutipan 3 baris atau lebih
Kutipan yang terdiri dari 3 baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dari teks yang
mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan serta diketik dengan
spasi tunggal.
Contoh:
Seperti yang dikemukan Adami:
Kesalahan adalah mengenai keadaan seseorang atau gambaran batin
orang sebelum atau pada saat memulai perbuatan. Oleh karena itu,
unsur ini selalu melekat pada diri pelaku dan bersifat subyektif. Dalam
hlm ini berbeda dengan unsur melawan hukum yang dapat bersifat
obyektif dan dapat bersifat subyektif, bergantung pada redaksi rumusan
dan sudut pandang terhadap rumusan tindak pidana tersebut.7;
c. Kutipan yang sebagian dihilangkan
Kutipan yang sebagian dihilangkan apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata
yang dibuang diganti dengan tiga titik, ditulis 1 cm dari garis tepi sebelah kiri
serta diketik dengan spasi tunggal
Contoh:
“Masyarakat Adat Kimaan yang mengembangkan sistem pertanian canggih
… untuk menghasilkan ubi sebagai makanan pokok mereka“5;
d. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung (dalam bentuk footnote)
Kutipan yang disebut tidak langsung adalah dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Contoh:
Di berbagai masyarakat terjadi krisis kepemimpinan tradisional masyarakat adat,
ketua adat hanya berfungsi sebatas pelaksanaan upacara-upacara komunal.4;
e. Cara Menulis footnote
Menurut jenis bahan rujukan:
1) Rujukan dari Buku
Susunan footnote secara berurutan adalah nama penulis, judul buku (cetak
tebal, cetak tebal dan miring bila menggunakan bahasa asing), penerbit, tempat
penerbitan, tahun penerbitan dan halaman. Untuk penulis orang Indonesia,
nama pertama disebut terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis asing nama
kelurga disebut lebih dahulu, kesemuanya tanpa mencantumkan gelar. Penulisan
dilakukan dengan ketentuan spasi 1 (satu) dan dimulai dengan awal footnote
yang menjorok masuk sebanyak 6 karakter. Penulisan antar footnote tidak
92 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
menggunakan spasi.
Contoh:
3
Veronica Kumalawati, Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, hlm 23.
4 Bragdon, Allen, Building Mental Muscle: Conditioning Exercises for
the Six Intellegence Jones, Barin Waves Books, South Yarmouth,
1998, hlm 45.
2) Rujukan dari buku yang berupa singkatan ibid, op.cit dan loc.cit
a) ibid, merupakan singkatan dari ibidem yang berarti di tempat yang sama dan
belum diselingi dengan kutipan lain.
b) op.cit., merupakan singkatan dari opere citato, artinya dalam karangan yang
telah disebut dan diselingi dengan sumber lain.
c) loc.cit, merupakan singkatan dari loco citato, artinya di tempat yang telah
disebut. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari
suatu sumber yang telah disebut.
Contoh:
1
Veronica Kumalawati, Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, hlm 45
2
Ibid,. hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm 46.
4
Bragdon, Allen, Building Mental Muscle: Conditioning Exercises for
the Six Intellegence Jones, Barin Waves Books, South Yarmouth, 1998, hlm
45.
5
Veronica Kumalawati, op.cit. hlm 56 (buku yang telah disebutkan di atas)
6
Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang
sama, yakni hlm. 46).
7
Bragdon, Allen, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang
disebut terakhir, yakni hlm. 45).
3) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Seperti menulis footnote dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu
editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, ditulis setelah nama penulis.
Contoh:
9
Mc. Alister, John T (Ed), Southeast Asia, The Politic of National
Integration, Toronto, Random House, 1973, hlm 68.
18
Mahmud Thoha (Ed.), Dampak Persetujuan Putaran Uruguay-GATT
Terhadap Industri Kecil, UI Press, Jakarta, 1998, hlm 89.
4) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan, judul artikel ditulis tanpa cetak miring.
Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila
hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf tebal, atau tebal dan miring bila dalam bahasa asing, diikuti
dengan tahun penerbitan dan nomor halamannya.
Contoh:
29
Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A., Contemporary Issues and
New Directions in Adult Development of Learning and Memory, L.W.
Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological Issues, Washington, D.C.:
American Psychological Association, 1980, hlm. 239-252.
36
Faruk, Menyingkap dan Membangun Multikulturalisme, Th.
Sumartana (Ed.), Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di
Indonesia, Institut Dian/Interfidei, Yogyakarta, 2001, hlm 89.
5) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan dan judul artikel yang ditulis dengan cetak
biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata dan huruf tebal atau teal dan
miring apabila dalam bahasa asing. Nama jurnal ditulis dengan cetak biasa, dan
huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.

93
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, diikuti
dengan tahun dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
65
Rachmad Syafa’at, Model Alternatif Penguatan Kelembagaan dan
Hukum Masyarakat Adat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam
Berkelanjutan, Arena Hukum, Volume 13, Fakultas Hukum Unibraw, Malang,
2002, hlm 89.
6) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika
ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf
awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali
huruf pertama setiap kata.
Contoh:
89
Robert, L. Dunne, Deterring Unauthorized Access to Computers:
Cotrolling Behaviour in Cyberspace Through a Contract Law Paradigm,
Jurimetrics, 2005, hlm 89.
3
S.V.C. Suryadarma, Prosesor dan Interface: Komunikasi Data, Info
Komputer, IV (4), 1990, hlm 46-48.
41
Bartens, K., 11 Agustus 2003, Aborsi Di Tengah Polarisasi “Pro life”-
“Pro Choice”, Kompas, hlm 89.
7) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah
nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak tebal.
Contoh:
11
Jawa Pos, 22 April 1995, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm 4.
8) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu
Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak tebal.
Contoh:
22
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ….. Nomor
…. Tambahan Lembaran negara Nomor ….
9) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan
tahun, judul karangan yang dicetak tebal, nama tempat penerbitan, dan nama
lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
23
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian,. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978,
hlm 88.
10) Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
asli, judul terjemahan, nama penerjemah, nama tempat penerbitan, nama
penerbit terjemahan dan tahun terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli
tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.
Contoh:
52
Fukuyama, Francis, 1989, The Great Disruption, Hakikat Manusia dan
Rekostitusi Tatanan Sosial, Terjemahan oleh Ruslani, Yogyakarta, Qalam,
2002, hlm 90.
94 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019

11) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis
dengan cetak tebal diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama
perguruan tinggi, diikuti tahun yang tercanturn pada sampul.
Contoh:
69
Eko Juli Atmodjo, Typosquatting, Cybersquatting dan Cyber Piracy
Domain Name Internet Ditinjau Dari Aspek Hukum Pidana Indonesia,
Skripsi tidak diterbitkan, Malang, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2003,
hlm 490.
12) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran,
atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, judul makalah ditulis dengan cetak tebal,
kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam ..”.., nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
3
N. Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal, makalah
disajikan dalam Lokakarya penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitiah IKIP MALANG, Malang, 12 Juli 2004, hlm
58.
32
Z. Karim, Tatakota di Negara-negara Berkembang, Makalah disajikan
dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September 1987,
hlm 79.
13) Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak tebak) dengan diberi
keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
39
Chalmer, Robert, 2002, Regulating The Net in Australia Firing Blanket
or Silver Bullets (online), http://www.murdoch.edu.au/law/i/v/la.html, (12
Januari 2003)
14) Rujukan dari Internet berupa Artikel darl Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dengan diberi keterangan
dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber
rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh:
35
Kennedy, DC., 2002, In Search of Balance Between Police Power
and Privacy in The Cybercrime Treaty (online), The Richmond Journal Law
and Technology, http://www.richmond.jlt.html/185.htm (12 Januari 2003)
19
Koeswahyono, I. (2019). Tanah Untuk Keadilan Sosial : Perbandingan
Penataan Dan Pengaturan Pertanahan Di Beberapa Negara. Arena Hukum,
12(1), 64-90. doi:http://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2019.01201.4.
15) Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, topik bahan diskusi, nama
bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberiketerangan dalam kurung (online),
dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan
kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh:

95
98
Burnhan, David, The First Conference on Computers Freedom and
Privacy, Tracking The Fed with Trac The Transactional Records Access Clearing
House CPRS (online), http://www.transcripts.gov, (30 Juli 2003)

2. Cara Menulis Daftar Rujukan/Daftar Pustaka


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya
yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca
akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan semua
bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus
dicanturnkan dalam Daftar Rujukan.
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut meliputi
(1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama keluarga, nama awal, dan nama tengah,
tanpa gelar akademik, untuk penulis yang bukan orang Indonesia, sedangkan jika
penulis orang Indonesia ditulis dengan urutan nama awal dan nama akhir, (2) judul,
termasuk anak judul (subjudul), (3) kota tempat penerbitan (4) nama penerbit, dan (5)
tahun penerbitan. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber
pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan
penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti
koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu
karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua
nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
a) Rujukan dari Buku
Nama penulis diawal, diikuti judul buku ditulis dengan huruf tebal atau tebal
miring untuk bahasa asing, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali
kata hubung, nama penerbit dan tempat penerbitan serta tahun penerbitan.

Contoh:
Geis Gilbert & Meier, Robert. F, White Collar Crime, Revised Edition, Mac
Millan Publishing, New York, 1977.
Mochtar Kusumaatmadja, , Pengantar Hukum Internasional, Bina Cipta,
Bandung, 1978.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama.
Contoh:
Clinard, B. Marshall, Corporate Ethics and Crime, SAGE Publication, Beverly
Hills, 1983.
-------------------------, Corporate Crime, SAGE Publication, Beverly
Hills, 1983.
b) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu
editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan judul.
Contoh:
Mc. Alister, John T (Ed.), Southeast Asia, The Politic of National
Integration, Random House, Toronto, 1973.
Mahmud Thoha (Ed.), Dampak Persetujuan Putaran Uruguay-GATT
Terhadap Industri Kecil, UI Press, Jakarta, 1998.
c) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring.
Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila
hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya
96 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.

Contoh:
Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A., Contemporary Issues and New
Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W.
Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological Issues (hlm. 239-252),
American Psychological Association, Washington, D.C,1980.
Faruk, Menyingkap dan Membangun Multikulturalisme. Dalam Th. Sumartana
(Ed.), Pluralisme, Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (hal. 56-
78), Institut Dian/Interfidei, Yogyakarta, 2001.
d) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan ,judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa,
dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring,
dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata
hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis berapa, nomor berapa (dalam
kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut serta jurnal tahun ke.
Contoh:
Muchamad Ali Safa'at, Pemaknaan Norma Hak Asasi Manusia Dalam UUD 1945
Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi, Arena Hukum, Volume 11,
No.2, Fakultas Hukum UB, Malang, 2018.
e) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan
huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah
ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring.
diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun(jika ada).
Contoh:
Robert, L. Dunne, Deterring Unauthorized Access to Computers:
Cotrolling Behaviour in Cyberspace Through a Contract Law
Paradigm, Jurimetrics, 2005.
S.V.C. Suryadarma, Prosesor dan Interface: Komunikasi Data, Info
Komputer, IV (4), 1999.
Bartens, K., Aborsi Di Tengah Polarisasi “Pro life”- “Pro Choice”, Kompa,
11 Agustus 2003.
f) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal., kemudian judul ditulis dengan huruf
besar-kecil dicetak miring. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah judul artikel.
Contoh:
Jawa Pos, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. 22 April, 1995
g) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu
Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, , kota
penerbit dan nama penerbit diikuti tahun penerbitan dokumen.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun ….. Nomor ….., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor…..
h) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, judul karangan
yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang
bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut. diikuti dengan tahun.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1978.

i) Rujukan Berupa Karya Terjemahan

97
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan
nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.
Contoh:
Fukuyama, Francis, tanpa tahun, The Great Disruption, Hakikat Manusia
dan Rekostitusi Tatanan Sosial, Terjemahan oleh Ruslani, Qalam,
Yogyakarta.
j) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, , judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis
dengan cetak miring diikuji dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas. serta nama
perguruan tinggi diikuti tahun yang tercantum pada sampul.
Contoh:
Eko Juli Atmodjo, Typosquatting, Cybersquatting dan Cyber piracy
Domain Name Internet Ditinjau Dari Aspek Hukum Pidana
Indonesia, Skripsi tidak diterbitkan, Malang, Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, 2003.
k) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran,
atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, judul makalah ditulis dengan cetak tebal;
kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam ..”.., nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
N. Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal, Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitiah IKIP MALANG, Malang, 12 Juli
1999.
Z. Karim, Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah
disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur,
Surabaya, 1-2 September 2005.
l) Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, judul karya tersebut
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung, dan diikuti dengan tahun penulisan
Contoh:
Chalmer, Robert, Regulating The Net in Australia Firing Blanket or Silver
Bullets (online), http://www.murdoch.edu.au/elaw/issue/ v9n3/cla.html,
(12 Januari 2003) , 2002.
m) Rujukan dari Internet berupa Artikel darl Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, , judul artikel, nama jurnal
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan
nomor,-dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung, tahun pada bagian akhir.
Contoh:
Kennedy, DC., In Search of Balance Between Police Power and Privacy in The
Cybercrime Treaty (online), The Richmond Journal Law and Technology,
http://www.richmond.jlt.html/185.htm (12 Januari 2003)
Widiarto, A., Safa'at, M., Pedoman
& Wibowo, M. (2018). Pemaknaan Norma Hak Asasi
98 Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Manusia Dalam Uud 1945 Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi.
Arena Hukum, 11(2), 369-387,
doi:http://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2018.01002.8
n) Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring)
dengan diberiketerangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara
tanda kurung. Pada baguan akhir tanggal, bulan, tahun
Contoh:
Burnhan, David, Tracking The Fed with Trac The Transactional Records
Access Clearing House CPRS (online), The First Conference on
Computers Freedom and Privacy, http://transcripts@usdaj.gov, (30 Juli
2003), 1991.

B. TABEL DAN GAMBAR


1. Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sisternatis
untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi
masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan
menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide.
Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian
tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan sedikit tabel yang
isinya terlalu padat. Tabel yang baik harus dapat menyampaikan ide dan
hubungan-hubungannya secara efektif. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari
setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika
tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan
teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di
atas tabel. Hlm ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari
satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada
halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan Tabel... pada tepi kiri, tiga spasi
dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan
menggunakan huruf besar. Kata "Tabel" ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel.
Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata
hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar
dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik.
Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel
ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel
itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk
setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 2.1.
Inisiatif Pengemisan
No Variabel F %
1 Diri sendiri 23 64
2 Diajak tetangga 2 6
3 Orang lain 4 11
4 Disuruh orang tua 3 8
5 Lainnya 4 11
Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer, diolah, 2007
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom
pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus
dicanturnkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk
99
singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan
menggunakan spasi tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah
pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak
diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama
akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan
jarak tiga spasi dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan
catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan
simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel
ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah
halaman.

Contoh:
Tabel 2.2.
Teknik Pengemisan
No Variabel F %
1 Diam di tempat* 20 56
2 Berjalan dalam satu area** 14 39
3 Berjalan berpindah-pindah area*** 2 5
Jumlah 36 100
Sumber: Data Primer, diolah, 2007
Keterangan Variabel:
- *Orientasi: diam di tempat adalah sang pengemis tidak bergerak pindah dari
tempatnya (diam).
- **Berjalan dalam satu area maksudnya pengemis walaupun dalam satu area
tetapi berpindah-pindah tempat.
- ***Berjalan berpindah-pindah area, berarti pengemis berpindah-pindah area.
Contoh:
Tabel 2.3.
Persentase Tamu Domestik dan Tamu Asing yang Datang
Tamu
Tamu
No Bulan Domesti
Asing
k
1 Januari 86 14
2 Pebruari 81 19
3 Maret 80 20
4 April 84 16
5 Mei 84 16
6 Juni 85 15
7 Juli 85 15
8 Agustus 83 17
9 September 85 15
10 Oktober 87 13
11 November 88 12
12 Desember 88 12
Sumber: Data Primer, diolah, 2007

10 Penyajian Gambar
2. Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
0 Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan,data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat
dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun
deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan.
Gambar juga dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti,berikut.
1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat
dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
3. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi
nilai penyajian data.
4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan
pada, halaman tersendiri.
5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
6. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata
gambar di atas atau gambar di bawah.
7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.
Contoh:
Bagan 4.1.
Jaringan Perdagangan dalam Prostitusi

Jaringan Trafficking

Tempat Tujuan
Tempat Asal

 Ortu
 Ayah
 Ibu
 Teman
 Pacar
 Calo
 Perawan  Dikenal
 Tidak Perawan  Tidak dikenal
 Istri

Sumber: Data Sekunder, diolah, 2019.

C. BAHASA DAN TANDA BACA


1. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat,
formal, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan
kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur
paragraf yang runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan
kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif, dan tidak berbunga-bunga. Hindarilah
penggunaan kata-kata seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan
kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya,
101
melainkan penulis atau peneliti. Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya
digunakan sesedikit mungkin.
2. Penggunaan Bahasa Asing
Penggunaan kata atau kalimat asing atau selain Bahasa Indonesia hendaknya
ditulis dengan cetak miring (kecuali huruf Arab). Penulisan kata atau kalimat asing
hendaknya diikuti dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia yang ditulis dalam
kurung.
Contoh:
.....konsumen di dalam standart contract (perjanjian baku) tidak memiliki kebebasan.....
3. Penulisan Tanda Baca
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus (Keputusan
Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa
kaidah penting yang perlu diperhatikan.
Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%)
diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku Baku
Sampel dipilih secara rambang . Sampel dipilih secara rambang.
Data dianalisis dengan teknik korelasi , Data dianalisis dengan teknik korelasi,
.... nova,dan regresi ganda. .... nova, dan regresi ganda.
…dengan teori ; kemudian… ….dengan teori; kemudian….
...sebagai berikut : ….sebagai berikut:
Hlm itu tidak benar ! Hlm itu tidak benar!
Benarkah hlm itu ? Benarkah hlm itu?
Jumlahnya sekitar 20 % Jumlahnya sekitar 20%.
Tanda kutip ("…") dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa
yang diapit.
Tidak Baku Baku
Kelima kelompok " sepadan ". Kelima kelompok "sepadan".
... ( standardized ) ... ... (standardized) ...
Tanda hubung (-) tanda pisah (--) dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Tidak berbelit - belit Tidak berbelit-belit
Ini terjadi selama tahun 1942 - 1945 Ini terjadi selama tahun 1942-1945
... dipakai - baru dan lama - perlu... ... dipakai -baru dan lama- perlu...
Dia tidak / belum mengaku. Dia tidak/belum mengaku.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali
(x), dan bagi (:).diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
Tidak Baku Baku
P=0,05 P = 0,05
P>0,01 P > 0,01
P<0,01 P < 0,01
a+b=c a+b=c
a:b=d a:b = d
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
10 nomor halaman pada rujukan Pedoman
diketik Pendidikan
rapat dengan angka
Universitas yang 2018/2019
Brawijaya mendahului dan
2 mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Sadtono (1980 : 10) menyatakan ... Sadtono (1980:10) menyatakan ...
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.
Tidak Baku Baku
Masalah ini perlu ditegas Masalah ini perlu ditegas-
kan. kan.
Tidak dilakukan dengan, me- Tidak dilakukan dengan mem-
mbabi-buta. babi-buta.

D. PENGETIKAN DAN PENJILIDAN


Cara pencetakan berikut ini berlaku untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian, makalah, dan artikel ilmiah. Sedangkan cara penjilidan hanya berlaku untuk
skripsi, tesis, dan disertasi.
1. Pencetakan
a. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm), 80
gram untuk skripsi dan artikel jurnal, 60 gram untuk tugas perkuliahan. Bidang
pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan,
dan tepi bawah kertas. Tiap halaman hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris
(untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah paragraf hendaknya tidak dimulai pada
bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
Naskah akhir dicetak dengan format bolak balik (two sided) dan hendaknya dicetak
dengan printer deskjet, inkjet atau laser.
b. Jenis Huruf
Karya ilmiah harus diketik dengan komputer, menggunakan program MS Word
dengan jenis huruf (font) Tahoma ukuran 11.
Jenis huruf footnote adalah Tahoma ukuran 9.
c. Ukuran Huruf
Bagian-bagian suatu bab menggunakan ukuran huruf yang berbeda seperti berikut.
11 point judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak (skripsi, tesis, dan disertasi),
lampiran, daftar rujukan,
10 point kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul tabel, judul
bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar, catatan akhir, catatan
kaki, indeks, header, footer
d. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah (underline)
sebagai berikut.
1) Normal
Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
2) Miring (italic)
a) Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
b) Istilah yang belum lazim.
c) Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal,
tetapi boleh italic bold)
d) Contoh yang disajikan pada teks utama
e) Judul subbab peringkat 4 pada Alternatif 1
f) Judul buku, jurnal, majalah, dan. Surat kabar dalam teks utama dalam daftar
rujukan.

3) Tebal (bold)
a) Judul bab
b) Judul subbab (heading)
c) Bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan contoh
berikut: Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer.

103
4) Garis bawah (underline)
Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam hal-hlm yang
amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf
mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan huruf Times
New Roman, garis bawah diganti dengan huruf miring (italic).
e. Spasi
1) Antar baris: Artikel ilmiah dicetak dengan spasi 1,5, kecuali keterangan gambar,
grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab
dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak antara akhir judul
bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi
dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara
paragraf sama dengan jarak antar baris, yaitu 1,5 spasi. Jarak antara satu macam
bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan
spasi ganda (2 spasi). Contoh lihat pada Lampiran 18.
2) Antar kata: Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang
dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata
(ful1justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap
diupayakan spasi antarkata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata
yang terletak di pinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas
hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Berikut contoh teks dengan spasi antarakata rapat dan kurang rapat.
Salah
Spasi antarkata pada teks ini terlalu lebar sehingga
tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk dibaca.
Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
dibaca.
f. Paragraf dan Penomoran
Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca
titik, titik dua, titik koma, dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.
Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis Idengan komputer
hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis
dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil di tengah bagian,
bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup
skripsi.dengan angka Arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang
ditulis di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis
dengan menggunakan angka Arab, di sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman
sebelumnya.
2. Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini hanya berlaku untuk tugas
akhir (skripsi atau artikel jurnal), sedangkan penjilidan tugas perkuliahan diatur oleh
dosen yang memberi tugas.
Skripsi harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi
hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Contoh dapat dilihat pada Lampiran 1.
Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar (1 untuk bagian, 1 untuk perpustakaan pusat, dan 1
untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta hitam diatas dasar kulit warna merah.
E. BEBERAPA HALAMAN PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM TEKNIK
10
PENULISAN Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
4 Berikut ini disajikan beberapa halaman penting yang perlu diperhatikan dalam
teknik penulisan:
a. Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau sesudahnya.
b. Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan pada
halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau gambar dalam teks
menggunakan kata Tabel ... atau Gambar .... (diberi nomor sebagai identitas). Tabel
harus disertai dengan penjelasan yang menerangkan isi substansi dari tabel tersebut.
c. Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir,
tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya.
d. Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali
halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal. Nomor halaman awal bab dan
Bagian Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.

105
BAB V
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI

A. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI


1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat sebagai bentuk pengembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan
Teknologi Sains). Dalam melaksanakan kewajiban tersebut setiap perguruan tinggi
mempunyai misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan dan menjunjung tinggi
kebenaran. Tidak dapat dimungkiri bahwa pencarian kebenaran dalam rangka
pengembangan IPTEKS sedikit banyak dipengaruhi oleh pikiran dan pendapat orang
lain. Perkembangan teknologi masa kini pun tentunya dipengaruhi oleh apa yang pernah
ditemukan oleh penemu teknologi terdahulu.
Seorang cendikia dituntut untuk mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa meninggalkan pendapat atau penemuan terdahulu yang dilakukan oleh
orang lain. Namun demikian, nilai-nilai ilmiah seperti jujur, teliti, cermat serta
menghargai pendapat orang lain harus tetap dijunjung tinggi. Dengan demikian, sudah
semestinya pendapat orang lain yang dijadikan acuan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi diberikan penghargaan dengan cara menyebutkan
sumbernya secara tepat dan jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika hal
tersebut tidak dilakukan maka bisa dikategorikan sebagai tindakan plagiasi.
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya sangat menjunjung tinggi penghargaan
atas pemikiran para cendikia terdahulu. Guna menumbuhkan kreativitas dalam bidang
akademik Fakultas Hukum Universitas Brawijaya memberikan otonomi keilmuan dan
kebebasan akademik kepada semua civitas akademikanya, akan tetapi otonomi tersebut
harus dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi kejujuran akademik terutama larangan
untuk melakukan tindakan plagiasi. Namun demikian acapkali tindakan plagiasi masih
dianggap sebagai sesuatu yang asing baik oleh mahasiswa maupun dosen. Sehingga
tanpa disadari masih dilakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan plagiasi.
Oleh karena itu salah satu cara yang dilakukan oleh Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya untuk mencegah plagiasi adalah dengan merumuskan suatu Pedoman
Pencegahan Plagiasi yang telah ditetapkan dengan Peraturan Dekan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya Nomor 2 Tahun 2014, guna memberikan informasi kepada
mahasiswa dan dosen tentang ruang lingkup plagiasi, mekanisme pencegahan plagiasi
serta konsekuansi yang harus diterima jika melakukan tindakan plagiasi.
2. LINGKUP DAN PELAKU
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, oleh karena plagiasi masih dianggap
sebagai sesuatu yang asing maka tanpa disadari masih ditemukan tindakan-tindakan
yang sebenarnya merupakan plagiasi. Dengan demikian guna mencapai persepsi yang
sama tentang mana tindakan yang termasuk plagiasi dan mana yang bukan, maka
diperlukan uraian tentang batasan-batasan dan ruang lingkup tindakan plagiasi dan
siapa saja yang berpotensi dan/atau dapat dikatakan sebagai pelaku plagiasi (plagiator)
di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Adapun tindakan yang termasuk plagiasi sudah banyak dikemukakan oleh
berbagai pihak, termasuk ruang lingkup plagiasi sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
10 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Plagiat di Perguruan Tinggi. Dengan
6
memperhatikan serta mempertimbangkan ruang lingkup plagiat dari berbagai sumber,1
maka dalam Pedoman ini yang dimaksud plagiat meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh
pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai;
f. Mengakui karya orang lain secara utuh sebagai karya sendiri;
g. Tidak memberikan sumber kutipan pada tanda petik;
h. Penyalinan kalimat, frase atau paragraf persis seperti sumber aslinya, tanpa tanda
petik walaupun disertai rujukan;
i. Mengambil salah satu bab atau bagian dari karya tulis dan mengubahnya menjadi
makalah atas nama diri sendiri;
j. Mengganti lokasi dan waktu penelitian, dengan format, teori, metodologi disalin dari
hasil penelitian lain dan mengakuinya sebagai penelitiannya
k. Mengganti judul tulisan dengan judul lain tetapi isinya sama saja;
l. Satu atau beberapa paragraf diambil dari tulisan orang lain tanpa menyebut
sumbernya, walaupun redaksinya berbeda;
m. Beberapa paragraf diambil dari tulisan orang lain tanpa mengubah bahasanya,
meskipun di paragraf awal mengatakan kalau tulisan itu berasal dari tulisan orang
lain, sementara paragraf lain tidak disebutkan lagi meskipun sumbernya sama;
n. Sebuah “thesis” (kalimat kesimpulan) dari penelitian atau perenungan akademik,
diambil (dengan bahasa yang sama atau tidak) dan mengatakan itu adalah “thesis”
sendiri.
o. Menyebut satu atau beberapa kata istilah untuk mengabstraksikan realitas yang
istilah itu belum lumrah dikenal dalam masyarakat, dan mengatakan istilah itu dari
dirinya sendiri;
p. Mengambil sebagian atau seluruh tulisan diri sendiri yang pernah dipublikasikan di
tempat lain untuk melengkapi tulisan sendiri yang baru tanpa menyebut referensi
tulisan yang sudah dipublikasikan (self-plagiarism);
q. Meringkas sebuah buku menjadi sebuah makalah atau sebuah esai tanpa
mengatakan nama buku yang dijadikan sumbernya;
r. Membeli, meminjam atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis dan disertasi
karya orang lain atas nama sendiri;
s. Menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan menganggapnya sebagai
kritikan atau pendapat sendiri;
t. Memarafrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya dengan benar.

1 Park, Chris, “In other (People’s) Words: Plagiarism by University Students – Literature and Lessons”, Assessment &
Evaluation in Higher Education, volume 28 number 5, October 2003; University of Stratchclyde Glasglow, “Student
Guide on Good Academic Practice and the Avoidance of Plagiarims:, June 2009; Carroll, Jude and Zetterling, Carl-
Mikael, Guiding Students away from Plagiarism, KTH Learning Lab & the Authors, 1st Ed, 2009; Brandes, Jay, “A
Student Guide to Plagiarism”, Global Campus Librarian, Troy University, 2013; Shadiqin, Sehat Ihsan, “Apa itu
Plagiasi”, http://bahasa.kompasiana.com/2012/02/20/apa-itu-plagiasi-440675.html)
107
Selanjutnya, seperti diketahui bahwa dalam studi ilmu hukum acapkali dalam
melakukan analisa diperlukan kutipan langsung pasal-pasal dari suatu ketentuan hukum
baik nasional maupun internasional. Dengan demikian, tentunya pengutipan kalimat
maupun frase-frase suatu ketentuan hukum tidak dapat diubah ataupun dilakukan
parafrase, sehingga pengutipan demikian perlu dikecualikan dalam pengertian plagiasi.
Guna mendapatkan pemahaman yang sama, maka dalam buku pedoman ini yang tidak
termasuk plagiasi meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
a. Mengambil kata atau kalimat pernyataan umum yang semua orang sudah tahu atau
sudah lumrah diketahui. Misalnya: “indonesia adalah negara kepulauan”;
b. Mengungkapkan informasi geografis suatu tempat yang umum diketahui, atau
informasi fisik yang tidak terbantahkan meskipun membaca dari tulisan orang lain.
Misalnya: “aceh berada di ujung barat pulau sumatera”;
c. Mengutip bulat-bulat ayat dari kitab suci atau produk hukum tanpa mengatakan
perusahaan yang mencetak kitab suci tersebut, atau siapa yang me-layout dan
mendesain tata letak isinya;
d. Menulis abstraksi dari kumpulan berbagai bacaan, pengalaman, pengamatan yang
sudah tersimpan dalam memori pikiran diri sendiri.
Lebih lanjut, dalam buku pedoman ini yang disebut pelaku plagiasi atau biasa
disebut dengan istilah plagiator, adalah:
a. Satu atau lebih mahasiswa
b. Satu atau lebih dosen dan/atau peneliti
c. Satu atau lebih dosen dan/atau peneliti bersama satu atau lebih mahasiswa
3. PENGGOLONGAN PLAGIASI
Beberapa sumber mengemukakan bentuk-bentuk plagiasi serta menggolongkan
tindakan plagiasa ke dalam beberapa penggolongan.2 Secara umum plagiasi dapat
digolongkan menjadi:
a. Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis tanpa
menyebutkan sumbernya, contoh:
Sumber Asli:
Politik pembangunan di Indonesia ternyata telah mengembangkan peraturan hukum
administrasi yang menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan masyarakat.
Plagiat:
Politik pembangunan di Indonesia ternyata telah mengembangkan peraturan hukum
administrasi yang menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan masyarakat.
Bukan Plagiat:
“Politik pembangunan di Indonesia ternyata telah mengembangkan peraturan hukum
administrasi yang menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan masyarakat.”
(Hadjon: 2008) atau dalam catatan kaki.
b. Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan mengubah
konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan, contoh:
Sumber Asli:
Pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan
laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang dagangan dari
satu tempat ke tempat lain.
Plagiat:
Pelayaran niaga merupakan salah satu dari sekian banyak usaha jasa dibidang
penyediaan ruang dan transportasi laut guna pengangkutan penumpang dan barang
jualan dari satu tempat ke tempat lain. (Hutabarat: 2007)
10 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
8
2There are basically three kinds of plagiarism, http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/ plagiarism.pdf; Ireton, T. (n.d.).
The five types of plagiarism, http://www.centralia.edu/academics/writingcenter/ Event%20Info/Plagiarism.ppt
Bukan Plagiat:
Ada beberapa definisi tentang pelayaran niaga. Sebagai contoh, Hutabarat
mendefinisikan pelayaran niaga sebagai jasa transportasi pengangkutan barang dan
penumpang lewat laut dari satu tempat asal ke tempat tujuan tertentu. (Hutabarat:
2007) atau dalam catatan kaki.
Hutabarat mengatakan “pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan
ruangan pada angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang
dan barang dagangan dari satu tempat ke tempat lain.” (Hutabarat: 2007) atau
dalam catatan kaki.
c. Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa
menyebutkan sumbernya, contoh:
Sumber Asli:
Idealnya, pemanfaatan sumber daya laut hanya bisa dilakukan jika telah disepakati
batas maritim antar negara. Jika memang batas maritim belum disepakati, sebagai
alternatif kedua negara bisa menyepakati soal pemanfaatan sumber daya laut melalui
kerjasama regional atau dengan kata lain fencing the sea through regional
cooperation.
Plagiat:
Pemanfaatan sumberdaya laut baru bisa dilakukan apabila suatu negara sudah
menyepakati batas wilayah lautnya dengan negara tetangga. Oleh karena batas
wilayah laut hanyalah garis imajiner, maka ada baiknya jika garis imaginar tersebut
dinyatakan melalui kerjasama atau dengan kata lain membatasi laut kita dengan
kerjasama regional (fencing the sea through regional cooperation)
Bukan Plagiat:
Konflik pemanfaatan sumberdaya laut acapkali timbul karena ketidakjelasan batas
wilayah laut antar negara. Ketidakjelasan tersebut sebenarnya dapat dimaklumi
karena kesepakatan batas wilayah laut mungkin membutuhkan waktu yang tidak
singkat. Guna meminimalisir konflik pemanfaatan sumberdaya laut, Puspitawati
menyarankan untuk melakukan kerjasama regional dalam hal pemanfaatan laut atau
fencing the sea through regional cooperation. (Puspitawati: 2010) atau dalam
catatan kaki.
Sebagai alternatif atas ketidakjelasan batas wilayah laut antara dua negara ,
Puspitawati mengatakan bahwa “kedua negara bisa menyepakati soal pemanfaatan
sumber daya laut melalui kerjasama regional atau dengan kata lain fencing the sea
through regional cooperation.” (Puspitawati: 2010) atau dalam catatan kaki.
d. Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain atau
mengumpulkan artikel yang diperolah dari internet atau dari teman, contoh:
Sumber Asli:
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, berhak menarik garis pangkal berupa sabuk
yang melingkupi keseluruhan kepulauan. (Sumber 1)
Garis pangkal ini disebut garis pangkal kepulauan, berupa garis yang
menghubungkan titik tepi pulau-pulau terluar Indonesia. (Sumber 2)
Garis Pangkal suatu negara harus dideklarasikan kepada dunia internasional melalui
PBB. Jika suatu negara tidak pernah mendeklrasikan garis pangkal semacam ini
maka yang berlaku sebagai garis pangkal adalah garis pantainya ketika air surut
terendah.( Sumber 3)
Plagiat:
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, berhak menarik garis pangkal berupa sabuk
yang melingkupi keseluruhan kepulauan. Garis pangkal ini disebut garis pangkal
kepulauan, berupa garis yang menghubungkan titik tepi pulau-pulau terluar
Indonesia. Garis Pangkal suatu negara harus dideklarasikan kepada dunia
internasional melalui PBB. Jika suatu negara tidak pernah mendeklrasikan garis

109
pangkal semacam ini maka yang berlaku sebagai garis pangkal adalah garis
pantainya ketika air surut terendah.
Bukan Plagiat:
Sebagai negara kepulauan Indonesia berhak menarik garis pangkal kepulauan yang
menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar Indonesia. (Andi Arsana:
2010 dan Pasal 47 Konvensi Hukum Laut 1982). Koordinat garis pangkal kepulauan
tersebut harus dipublikasikan di PBB atau negara tersebut hanya akan dianggap
menerapkan garis pangkal tradisional dan karenanya tidak dianggap sebagai negara
kepulauan. (Schofield: 2009) atau dalam catatan kaki.
e. Autoplagiat atau self-plagiarism, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua
mata kuliah yang berbeda atau mengembil pikiran sendiri yang telah dikemukakan
dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya, contoh:
Sumber Asli:
Total volume ekspor ikan tuna tahun 2006 sebesar 35.459, 96 ton, sedangkan data
PBB menunjukkan bahwa volume ekspor ikan tuna nasional dalam kurun waktu
1989-2007 hanya mengalami pertumbushan sebesar 5,21 persen per tahun. Artinya
jika dilihat dengan total produksi nasional, total produksi ikan tuna yang diekspor
hanya 6,17 persen saja. (Dipublikasikan oleh Penulis pada tahun 2011)
Plagiat:
Volume ekspor ikan tuna nasional dalam kurun waktu 1989-2007 hanya mengalami
pertumbuhan sebesar 5,21 persen per tahun sedangkan total volume ekspor ikan
tuna tahun 2006 sebesar 35.459, 96 ton. Hal ini berarti total produksi ikan tuna yang
diekspor hanya 6,17 persen saja. (Dipublikasikan oleh Penulis yang sama pada tahun
2012)
Bukan Plagiat:
Dari data PBB diketahui bahwa dalam kurun waktu 1989 hingga 2007, volume ekspor
ikan tuna Indonesia hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen.(UN: 2008)
Dibandingkan dengan total volume ekspor ikan tuna pada tahun 2006, Suhana
menyimpulkan bahwa total produksi ikan tuna nasional yang diekspor hanya
mencapai 6,17 persen saja. (Suhana: 2011) atau dalam catatan kaki.

Adapun menurut tipenya, terdapat dua tipe plagiasi, yaitu Plagiasi Sengaja
(Intentional Plagiarism) dan Plagiasi Tidak Sengaja (Unintentional Plagiarism).
Disebut Plagiasi Sengaja (Intentional Plagiarism) apabila:
a. Menyalin karya tulis atau artikel dari internet, sumber on-line atau database
elektronik tanpa menyebutkan sumbernya secara utuh;
b. Memotong dan menempelkan lebih dari satu sumber untuk menghasilkan karya tulis
tanpa menyebutkan sumbernya
c. Meminjam kata-kata atau ide dari sumber lain tanpa memberikan apresiasi secara
memadai
Sedangkan yang termasuk dalam Plagiasi Tidak Sengaja (Unintentional Plagiarism),
apabila:
a. Menuliskan kembali dengan serampangan (paraphrasing poorly), yaitu: hanya
mengganti beberapa kata-kata tanpa mengubah struktur kalimat asli atau hanya
merubah struktur kalimat tetapi tidak merubah kata-katanya.
b. Memberi tanda kutip secara serampangan (quoting poorly), yaitu: meletakkan tanda
kutip hanya pada sebagian sitasi, atau memberi tanda kutip disekitar kalimat yang
sebagian telah diubah struktur kalimatnya serta hanya sebagian dikutip.
c. Menyitasi secara serampangan (citing poorly), yaitu: membuang sitasi atau menyitasi
secara salah.
11 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
0 Dalam hal terjadi plagiasi, perlu menelaah plagiasi yang terjadi termasuk dalam
plagiasi sengaja (intentional plagiarism) atau plagiasi tidak sengaja (unintentional
plagiarism). Hal ini diperlukan untuk menentukan sanksi apa yang akan diberikan pada
pelaku plagiasi. Adapaun tingkatan sanksi atas perbuatan plagiasi diatur tersendiri
dalam Bab V pedoman ini.
4. TEMPAT DAN WAKTU
Pada dasarnya plagiasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena pedoman
ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan dosen dilingkungan Universitas Brawijaya secara
umum dan khususnya di lingkungan Fakultas Hukum, maka tempat terjadinya plagiasi
adalah:
a. Di dalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, antar karya ilmiah
mahasiswa dan/atau dosen terhadap mahasiswa atau sebaliknya;
b. Dari dalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terhadap karya ilmiah
mahasiswa dan/atau dosen dari perguruan tinggi lain, karya ilmiah orang
perseorangan dan/atau kelompok orang yang bukan dari kalangan perguruan tinggi
baik dari dalam maupun luar negeri;
c. Di luar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ketika mahasiswa dan/atau
dosen/peneliti dari perguruan tinggi yang bersangkutan sedang mengerjakan atau
menjalankan tugas yang diberikan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya atau
pejabat yang berwenang.
Sedangkan waktu terjadinya plagiasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi adalah:
a. Selama mahasiswa menjalani proses pembelajaran.
b. Sebelum dan setelah dosen mengemban jabatan akademik asisten ahli, lektor, lektor
kepala, atau guru besar/profesor.
5. PENANGANAN PLAGIASI
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan penanganan plagiasi adalah tindakan
represif yang dilakukan oleh Pimpinan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan
menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan Fakultas Hukum yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik Fakultas Hukum.
Dalam hal plagiasi dilakukan oleh mahasiswa baik program sarjana, magister dan
doktor, maka mekanisme deteksi plagiasi akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, Divisi Pelaksana Deteksi
Plagiasi membuat persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan dengan karya
dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh
mahasiswa;
b. Divisi Pelaksana Deteksi Plagiasi meminta seorang dosen sejawat yang sebidang
untuk melakukan review terhadap karya ilmiah mahasiswa yang diduga plagiasi dan
memberikan keterangan secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah
dilakukan mahasiswa;
c. Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan
di hadapan Divisi Pelaksana Deteksi Plagiasi;
d. Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti terjadi plagiasi, maka
Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa
sebagai plagiator;
e. Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat
membuktikan terjadinya plagiasi, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada
mahasiswa yang diduga melakukan plagiasi, dan kepada yang bersangkutan
dinyatakan secara tertulis bahwa tidak terbukti plagiasi demi kepentingan pemulihan
nama baiknya.

111
6. SANKSI
Plagiasi acapkali terjadi karena masih dianggap sebagai sesuatu yang asing, sehingga
terkadang mahasiswa/dosen tidak mengetahui bahwa apa yang diperbuatnya tergolong
sebagai perbuatan plagiasi. Oleh karena itu dalam penjatuhan sanksi akan
dipertimbangkan dan dibedakan apakah plagiasi tersebut termasuk tipe plagiasi yang
disengaja (intentional plagiarism) atau tidak (unintentional plagiarism). Sanksi terhadap
plagiat akan dijatuhkan apabila sudah terjadi perbuatan plagiasi atau berdasarkan
laporan dari pihak ketiga bahwa telah terjadi plagiasi. Dalam Pedoman ini yang
dijadikan acuan dalam penentuan bentuk sanksi atas perbuatan plagiasi adalah yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi,
yaitu:
a. Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat secara berurutan dari yang
paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
1) Teguran;
2) Peringatan tertulis;
3) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
4) Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
5) Pemberhentian dari status sebagai mahasiswa; atau
6) Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program
b. Sanksi bagi dosen yang terbukti melakukan plagiat secara berurutan dari yang paling
ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
1) Teguran;
2) Peringatan tertulis;
3) Penundaan pemberian hak dosen;
4) Penurunan pangkat dari jabatan akademik/fungsional;
5) Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor bagi yang
memenuhi syarat;
6) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen;
7) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen; atau
8) Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
c. Apabila dosen sebagaimana dimaksud dalam point 2 tersebut di atas menyandang
sebutan guru besar/profesor, maka dosen tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa
pengusulan pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor oleh Fakultas Hukum
kepada Menteri atau pejabat yang berwenang.
d. Menteri atau pejabat yang berwenang dapat menolak usul untuk mengangkat
kembali dosen dalam jabatan profesor atas usul perguruan tinggi lain, apabila dosen
tersebut pernah dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru
besar/profesor.
Selanjutnya, urutan sanksi pada Point 1 dan 2 di atas diberikan dengan
mempertimbangkan tipe plagiasi yang terjadi apakah intentional plagiarism atau
unintentional plagiarism. Penjatuhan sanksi juga akan dilakukan sesuai dengan proporsi
plagiat hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya Tulis Ilmiah Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya.
Plagiasi yang dilakukan oleh mahasiswa:
a. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 1 huruf a, huruf b dan huruf c, dijatuhkan
sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila dilakukan secara
tidak sengaja (unintentional plagiarism).
b. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 1 huruf d, huruf e, huruf f dan huruf g,
11 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi
2 Plagiasi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila dilakukan
secara sengaja (intentional plagiarism) dan/atau berulang.
Plagiasi yang dilakukan oleh Dosen:
a. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 2 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi
Plagiasi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila dilakukan
secara tidak sengaja (unintentional plagiarism).
b. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 2 huruf e, huruf f, huruf g dan huruf h
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi
Plagiasi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila dilakukan
secara sengaja (intentional plagiarism) dan/atau berulang.
Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 1, 2, 3 dan 4 tidak menghapuskan
sanksi lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

B. ETIKA PENULISAN
Sebagaimana penulisan karya ilmiah pada umumnya, dalam penulisan karya ilmiah
hukum terdapat etika yang memuat berbagai norma pembatas yang harus diperhatikan
serta dipegang teguh oleh mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Norma ini berkaitan
dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang dipergunakan, dan
penyebutan sumber data atau informan.
Penulisan karya ilmiah hukum harus dilakukan secara jujur dengan menyebutkan
sumber rujukan atau hasil pikiran orang lain yang dikutip dan dimasukkan dalam bagian
karya ilmiahnya. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber, misalnya tabel, model dan
skema, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan
tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan.
Pengutipan bahan atau hasil pikiran orang lain yang tidak disertai dengan menyebut
sumbernya yang diakui sebagai hasil pikirannya sendiri dapat dinyatakan sebagai
perbuatan plagiat. Oleh karena itu, khusus penulisan skripsi, wajib mencantumkan
pernyataan bahwa karyanya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran
orang lain.

113
Lampiran 1 Pimpinan dan Staf Fakultas Hukum

PIMPINAN DAN STAF FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. PIMPINAN FAKULTAS:
Dekan : Dr. Muchammad Ali Safa’at, S.H., M.H.
Wakil Dekan I : Dr. Siti Hamidah, S.H., M.M.
Wakil Dekan II : Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.H.
Wakil Dekan III : Dr. Setiawan Nurdayasakti, S.H., M.H.

B. STAF
Ketua Program Studi SIH : Dr. Setyo Widagdo, S.H., M.Hum.
Ketua Bagian Hukum Perdata : Dr. Budi Santoso, S.H., LL.M.
Ketua Bagian Hukum Pidana : Dr. Yuliati, S,H., LLM.
Sekretaris Bagian Hukum Pidana : Ardi Ferdian, S.H., M.Kn.
Ketua Bagian Hukum Tata Negara : Dr. Tunggul Anshari SN, S.H., M.H.
Sekretaris Bagian Hukum
Tata Negara : Muhammad Dahlan, S.H., M.H.
Ketua Bagian Hukum Administrasi
Negara : Lutfi Effendi, S.H., M.Hum.
Sekretaris Bagian Hukum
Administrasi Negara : Agus Yulianto, S.H., M.H.
Ketua Bagian Hukum Internasional : Dr. Hanif Nur Widhiyanti, S.H., M.H.
Sekretaris Bagian Hukum
Internasional : Ikaningtyas, S.H., LL.M.

Ketua Gugus Jaminan Mutu : Prof. Dr. Sudarsono, S.H., M.S.


Kepala Laboratorium Hukum : Dr. Adi Kusumaningrum, S.H., M.H.
Ketua Biro Konsultasi dan Bantuan
Hukum (BKBH) : Dr. Ismail Navianto, S.H., M.H.
Ketua Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmu Hukum (PDIH) : M. Zairul Alam, S.H., M.H.
Ketua Badan Pertimbangan Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat
(BP3M) : Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum.
Ketua Arena Hukum : Dr. Reka Dewantara, S.H., M.H.
Ketua BLJ : Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D.
Ketua Lab. Komputer dan PSIK : Ranitya Ganindha, S.H., M.H.
Kepala Bagian Tata Usaha : Nurul Indayati, S.E., M.M.
Kepala Sub. Bagian Akademik : Suroto, S.E., M.AB.
Kepala Sub. Bagian Keuangan
dan Kepegawaian : Suprapto, S.E.
Kepala Sub. Bagian Umum dan
BMN : Silvy Norvina Aznam, S.Sos., M.AB.
Kepala Sub. Bagian Kemahasiswaan
dan Alumni : Nurfitriani, S.P
11 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
C. SENAT FAKULTAS
4Ketua : Prof. Dr. Abdul Rachmad Budiono, S.H., M.H.
Sekretaris : Herlin Wijayati, S.H., M.H.
Komisi A (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)
Ketua : Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum.
Sekretaris : Afifah Kusumadara, S.H., LL.M., SJD.
Anggota : 1. Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H., M.H.
2. Dr. Rachmi Sulistyarini, S.H., M.H.
3. Prof. Dr. Sudarsono, S.H., M.S.
4. Prof. Dr. Abdul Rachmad Budiono, S.H., M.H.
5. Dr. Bambang Sugiri, S.H., M.S.
6. Dr. Hanif Nur Widhiyanti, S.H., M.Hum.
7. Dr. Yuliati, S.H., LL.M.
8. Dr. Tunggul Anshari Setia Negara, S.H., M.Hum.
9. Dr. Budi Santoso, S.H., LL.M.
10. Lutfi Effendi, S.H., M.Hum.
11. Dr. Imam Koeswahyono, S.H., M.Hum.

Komisi B (Bidang SDM, Hukum, dan Tata Laksana)


Ketua : Dhiana Puspitawati, S.H., LLM., Ph.D.
Sekretaris : Eny Harjati, S.H., M.Hum.
Anggota : 1. Dr. Setiawan Nurdajasakti, S.H., M.H.
2. Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum.
3. Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, S.H., M.H.
4. Prof. Dr. Thohir Luth, M.A.
5. Prof. Dr. Suhariningsih, S.H., S.U.
6. Prof. Dr. Mochammad Bakri, S.H., M.S.
7. Herlin Wijayati, S.H., M.H.
8. Nurdin, S.H., M.Hum.
9. Agus Yulianto, S.H., M.H.
10. Dr. Siti Hamidah, S.H., M.M.

115
Lampiran 2 Susunan Organisasi Fakultas Hukum
SUSUNAN ORGANISASI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEKAN
SENAT FAKULTAS
WAKIL DEKAN WAKIL DEKAN WAKIL DEKAN
BIDANG AKADEMIK BIDANG UMUM DAN KEUANGAN BIDANG KEMAHASISWAAN

PDIH BKBH BP3M PSIK JURNAL GJM KOMISI ETIK

LABORATORIUM BAGIAN ILMU HUKUM BAGIAN TATA USAHA

UJM

PRODI SARJANA ILMU HUKUM SUBBAGIAN AKADEMIK

PRODI MAGISTER ILMU HUKUM SUBBAGIAN UMUM DAN


BARANG MILIK NEGARA

PRODI MAGISTER KENOTARIATAN SUBBAGIAN KEUANGAN DAN


KEPEGAWAIAN
PRODI DOKTOR ILMU HUKUM
SUBBAGIAN
KEMAHASISWAAN DAN
PSDKU DOKTOR JAKARTA ALUMNI

KELOMPOK JABATAN
FUNGISIONAL DOSEN
Lampiran 3 Peraturan Presensi

PERATURAN
DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOMOR 1 TAHUN 2013

TENTANG

PRESENSI PERKULIAHAN MAHASISWA


PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan lulusan yang berkemampuan akademis dan


profesional diperlukan kegiatan tatap muka perkuliahan sebagai media
utama proses pembelajaran;
b. bahwa untuk mewujudkan lulusan yang berkemampuan humanis, etis, dan
religius diperlukan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi kedisiplinan,
kejujuran, dan integritas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b tersebut perlu
dibentuk Peraturan Dekan tentang Presensi Perkuliahan Mahasiswa
Program Studi Sarjana Ilmu Hukum;

Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4496);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105);
4. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
5. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 360/SK/2011 tentang
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2011/2012;
6. Keputusan Senat Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor Nomor:
002/SK/Snt/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya;
6. Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun
2012 tentang Kurikulum dan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Program Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya;

117
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


BRAWIJAYA TENTANG PRESENSI PERKULIAHAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUMFAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan penghargaan
terhadap beban studi mahasiswa dan beban kerja dosen yang dinyatakan dalam satuan
kredit dengan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester.
2. Satuan kredit semester adalah bobot yang ditetapkan untuk suatu mata kuliah berdasarkan
cakupan dan kedalaman materi substansi mata kuliah, selanjutnya disebut sks.
3. Tatap Muka Perkuliahan adalah kegiatan belajar mengajar yang diikuti oleh dosen pengajar
mata kuliah dan mahasiswa yang dilakukan di kelas, atau dengan media dan metode lain
yang mewadahi interaksi antara dosen dan mahasiswa.
4. Ujian Tengah Semester adalah ujian yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi
keberhasilan pembelajaran mahasiwa hingga pertengahan semester, selanjutnya disebut
UTS.
5. Ujian Akhir semester adalah ujian yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi
keberhasilan pembelajaran mahasiwa di akhir semester, selanjutnya disebut UAS.
6. Petugas Presensi adalah pegawai Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang ditetapkan
oleh Dekan sebagai petugas yang menyiapkan, merekam, memasukkan dalam sistem
informasi, dan mengarsipkan daftar hadir perkuliahan.
7. Sistem Informasi Akademik adalah sistem informasi pada Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya yang merekam kegiatan akademik, selanjutnya disebut SIAKAD.
8. Mahasiswa adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
9. Dekan adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
10. Wakil Dekan I adalah Wakil Dekan Bidang Akademik pada Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.

BAB II
SISTEM PENDIDIKAN
Pasal 2
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Sarjana Ilmu Hukum dilakukan dengan
menggunakan Sistem Kredit Semester.
Pasal 3
Nilai setiap satu satuan kredit semester meliputi:
 50 (lima puluh) menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya dalam bentuk
kuliah, seminar dan sebagainya.
 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang
tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya dalam bentuk mengerjakan
pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.
 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus
dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik,
11 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.
8
BAB III
JUMLAH TATAP MUKA PERKULIAHAN
Pasal 4
(1) Setiap mata kuliah memiliki bobot 2 (dua), 3 (tiga), atau 4 (empat) sks.
(2) Jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 2 (dua) dan 3 (tiga) sks adalah 14
(empat belas) kali dalam satu semester.
(3) Jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 4 (empat) sks adalah 28 (dua puluh
delapan) kali dalam satu semester.
(4) Untuk semester pendek, jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 2 (dua) dan
3 (tiga) sks adalah 8 (delapan) kali termasuk pelaksanaan UTS dan UAS.
(5) Untuk semester pendek, jumlah tatap muka mata kuliah yang memiliki bobot 4 (empat)
sks adalah 16 (enam belas) kali termasuk pelaksanaan UTS dan UAS.

BAB IV
PRESENSI KULIAH
Pasal 5

(1) Setiap kegiatan tatap muka perkuliahan mahasiswa wajib mengisi daftar hadir.
(2) Petugas Presensi menyiapkan daftar hadir sebelum pelaksanaan perkuliahan.
(3) Pengisian daftar hadir oleh mahasiswa dilakukan pada saat kegiatan perkuliahan dengan
cara menandatangani daftar hadir atau dilakukan oleh dosen pengajar dengan cara
memanggil nama mahasiswa dan memberikan tanda kehadiran di dalam daftar hadir.
(4) Daftar hadir yang telah diisi ditandatangani oleh dosen pengajar dan perwakilan
mahasiswa.

Pasal 6

(1) Dosen pengajar menyerahkan daftar hadir yang telah diisi kepada Petugas Presensi
setiap selesai perkuliahan.
(2) Petugas Presensi menandai mahasiswa yang Alpa, Ijin, dan Sakit dan memasukkan
rekaman presensi ke dalam SIAKAD.
(3) Mahasiswa dinyatakan Alpa apabila tidak hadir tanpa disertai dengan surat ijin atau surat
sakit, atau dalam hal surat ijin dan surat sakit tidak memenuhi persyaratan.
(4) Mahasiswa dinyatakan Ijin apabila menyerahkan surat ijin tidak mengikuti kuliah sesuai
dengan ketentuan.
(5) Mahasiswa dinyatakan Sakit apabila menyerahkan surat sakit sesuai dengan ketentuan.

Pasal 7

(1) Ijin tidak masuk kuliah dapat diajukan dengan alasan:


a) kepentingan keluarga;
b) sakit ringan yang tidak memerlukan perawatan dokter;
c) menjalankan ibadah keagamaan;
d) menjalankan tugas negara; atau
e) menjalankan tugas Universitas atau Fakultas.
(2) Surat ijin dengan alasan kepentingan keluarga, sakit ringan, atau menjalankan ibadah
keagamaan dibuat dan ditandatangai oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan
menyebutkan mata kuliah dan kelas yang tidak dapat diikuti.
(3) Surat ijin menjalankan tugas negara dibuat oleh instansi atau lembaga negara disertai
keterangan mata kuliah dan kelas yang tidak dapat diikuti.
(4) Surat ijin menjalankan tugas Universitas atau Fakultas dibuat oleh Rektor, Wakil Rektor,
Dekan atau Wakil Dekan disertai keterangan mata kuliah dan kelas yang tidak dapat
diikuti.

119
(5) Surat ijin tidak mengikuti kuliah diserahkan kepada Petugas Presensi paling lambat pada
saat perkuliahan mata kuliah yang tidak dapat diikuti diselenggarakan.
(6) Dalam hal surat ijin tidak mengikuti kuliah diserahkan setelah waktu perkuliahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan Alpa.

Pasal 8

(1) Mahasiswa dinyatakan Sakit dalam daftar hadir kuliah apabila menyerahkan Surat
Keterangan Sakit.
(2) Surat Keterangan Sakit dikeluarkan oleh Poliklinik, Puskesmas, Rumah Sakit, atau Dokter
Praktik.
(3) Surat Sakit berisi hasil diagnosa penyakit yang diderita, waktu istirahat yang dibutuhkan,
nama terang dan tanda tangan dokter yang berwenang.
(4) Surat sakit diserahkan kepada Petugas Presensi paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
tanggal dibuatnya surat sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BAB V
KETENTUAN MENGIKUTI UAS
Pasal 9

(1) Mahasiswa yang kehadirannya dalam kuliah paling sedikit 80% (delapan puluh
perseratus) dari jumlah tatap muka yang seharusnya sesuai dengan bobot sks mata
kuliah, dinyatakan dapat mengikuti UAS.
(2) Dalam hal kehadiran dosen kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
untuk mata kuliah dengan bobot 2 (dua) atau 3 (tiga) sks mahasiswa hanya dapat
mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Alpa tidak lebih dari 3 (tiga) kali; atau
b) Ijin tidak lebih dari 5 (lima) kali; atau
c) Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali.
(3) Dalam hal terdapat lebih dari satu komponen ketidakhadiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Jumlah Alpa dan Ijin tidak lebih dari 5 (lima) kali, dengan komponen Alpa paling
banyak 3 (tiga) kali;
b) Jumlah Alpa dan Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali, dengan komponen Alpa paling
banyak 3 (tiga) kali;
c) Jumlah Ijin dan Sakit tidak lebih dari 7 (tujuh) kali, dengan komponen Ijin paling
banyak 5 (lima) kali;
d) Jumlah Alpa, Ijin, dan Sakit paling banyak 7 (tujuh) kali, dengan komponen Alpa
paling banyak 3 (tiga) kali dan Ijin paling banyak 5 (lima) kali.
(4) Dalam hal kehadiran kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk
mata kuliah dengan bobot 4 (empat) sks mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Alpa tidak lebih dari 6 (enam) kali; atau
b) Ijin tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali; atau
c) Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali.
(5) Dalam hal terdapat lebih dari satu komponen ketidakhadiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Jumlah Alpa dan Ijin tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali, dengan komponen Alpa paling
banyak 6 (enam) kali;
b) Jumlah Alpa dan Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali, dengan komponen Alpa
12 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
paling banyak 6 (enam) kali;
0 c) Jumlah Ijin dan Sakit tidak lebih dari 14 (empat belas) kali, dengan komponen Ijin
paling banyak 10 (sepuluh) kali;
d) Jumlah Alpa, Ijin, dan Sakit paling banyak 14 (empat belas) kali, dengan komponen
Alpa paling banyak 6 (enam) kali dan Ijin paling banyak 10 (sepuluh) kali.

Pasal 10

Persyaratan kehadiran untuk mengikuti UAS semester pendek berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a) Mata kuliah dengan bobot 2 (dua) atau 3 (tiga) sks, ketidakhadiran mahasiswa paling
banyak 2 (dua) kali.
b) Mata kuliah dengan bobot 4 (empat) sks, ketidakhadiran mahasiswa paling banyak 4
(empat) kali.

Pasal 11

Dalam hal jumlah tatap muka perkuliahan kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah
tatap muka yang seharusnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), ayat (3), ayat (4),
dan ayat (5), seluruh mahasiswa yang memrogram mata kuliah dimaksud dinyatakan dapat
mengikuti UAS.

BAB VI
SANKSI AKADEMIK
Pasal 12

(1) Setiap mahasiswa yang membuat Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit palsu, atau
memalsukan isi Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit, atau memberikan keterangan
palsu yang menjadi dasar pembuatan Surat Ijin atau Surat Keterangan Sakit, dijatuhi
sanksi akademik pembatalan seluruh mata kuliah yang diprogramkan pada semester
berjalan.
(2) Penjatuhan Sanksi dilakukan oleh Wakil Dekan I atas nama Dekan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan ini diatur lebih lanjut oleh Ketua Program Studi
Sarjana Ilmu Hukum.

Pasal 14

Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 8 Pebruari 2013
Dekan,

ttd.

DR. SIHABUDIN, S.H., M.H.


NIP. 19591216 198503 1 001

121
Lampiran 4 Kode Etik Dosen
PERATURAN
SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Nomor 318/PER/2008
Tentang
KODE ETIK DOSEN
UNVERSITAS BRAWIJAYA

SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : a. bahwa dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dan tugas utama
mentrasnformasikan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dam
pengabdian kepada masyarakat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a diatas perlu disusun kode Etik
Dosen di Universitas Brawijaya.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56/M Tahun 2006 tentang
Pengangkatan Rektor Universitas Brawijaya;
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
284/U/1999 tentang Pengangkatan Dosen sebagai Pimpinan Perguruan
Tinggi dan Pimpinan Fakultas;
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
080/0/2002 tentang Status Universitas Brawijaya;
7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 074/SK/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.

Dengan Persetujuan Bersama


SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
dan
REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA TENTANG KODE ETIK DOSEN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MUKADIMAH

Universitas Brawijaya Sebagai lembaga pendidikan tinggi berperan untuk mencerdaskan


kehidupan
12 bangsa, meningkatkan kualitas manusia
Pedoman yangUniversitas
Pendidikan beriman,Brawijaya
bertaqwa, dan berakhlak
2018/2019
mulia2 serta menguasai ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.
Dosen Universitas Brawijaya Sebagai pendidik dan ilmuwan sebagu anggota masyarakat
yang telah menentukan pilihan profesinya untuk berpatisipasi dalam menyelenggakaran
pendidikan , bertugas merencanakan , melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan, pelatihan serta melakukan penelitian pengabdian kepada masyarakat.
Atas dasar kesamaan profesi sebagai ilmuwan, pendidik, mahkluk pribadi dan mahluk
sosial, menyadari perlunya suatu pedoman dalam sikap dan tingkah laku sebagai perwujudan
tekat yang tumbuh sebagai panggilan hati nuraninya dan dituangkan dalam Kode Etik Dosen
Universitas Brawijaya.

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Kode Etik profesi adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku manusia dengan
memperhatikan kepatutan yang berlakudi komunitas profesi
2. Universitas adalah Universitas Brawijaya
3. Rektor dalah Rektor Universitas Brawijaya
4. Dosen adalah dosen tetap dan dosen tidak tetap Universitas Brawijaya
5. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Brawijaya
6. Tenaga Penunjang Akademik adalah pustakawan, laboran, dan teknisi Universitas Brawijaya
7. Tenaga Administrasi adalah unsure pelaksanaan administrasi Universitas Brawijaya
8. Badan Pertimbangan adalah Badan Pertimbangan Senat Universitas Brawijaya

BAB II
KEPRIBADIAN DOSEN
Pasal 2
Sebagai Ilmuwan :
1. Mengikuti perkembangan dan mengkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
2. Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan masyarakat, mengabdikan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan masyarakat.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan penuh integritas dan
kejujuran.
4. Bertindak secara rasional, obyektif, terbuka, jujur, dan bijaksana.

Pasal 3
Sebagai Pendidik dan Pengajar :
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Member teladanm membangun kreativitas dan memberikan dorongan yang positif kepada
mahasiswa.
3. Menyampaikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh tanggung jawab.
4. Menjaga kehormatan diri dengan tidak melanggar norma yang berlaku dalam menjalankan
tugasnya sebagai dosen.

BAB III
HUBUNGAN DOSEN DENGAN UNVERSITAS, TEMAN SEJAWAT, MAHASISWA, TENAGA
PENUNJANG AKADEMIK DAN TENAGA ADMINISTRATIF

Bagian Pertama
HUBUNGAN DOSEN DENGAN UNIVERSITAS
Pasal 4

1. Berperan aktif memelihara dan mengembangkan keberadaan Universitas


2. Menjagadan meningkatkan nama baik Universitas

123
Bagian Kedua
HUBUNGAN DOSEN DENGAN TEMAN SEJAWAT
Pasal 5

1. Bekerja sama secara harmonis dalam melaksanaka Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Mengembangkan meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial.
3. Menjadi teladan, membangun kreativitas dan memberikan dorongan yang positif.

Bagian Ketiga
HUBUNGAN DOSEN DENGAN MAHASISWA
Pasal 6

1. Melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap tulus ikhlas, kreatif,
komunikatif, berpegan pada moral luhur dan profesionalisme serta tidak diskriminatif.
2. Menyempurnakan metode pendidikan dan pembelajaran.
3. Memfasilitasi mahasiswa agar menjadi ilmuwan yang beriman, bertaqwa, berilmu,
pengetahuan, teknologi dan seni dan berguna bagi masyarakat, Negara, dan umat manusia .

Bagian Keempat
HUBUNGAN DOSEN DENGAN TENAGA PENUNJANG AKADEMIK
DAN TENAGA ADMINISTRATIF
Pasal 7

1. Memposisikan tenaga penunjang akademik dan tenaga administrative sebagai mitra kerja
dan bersikap saling menghargai.
2. Menjaga hubunga baik dalam bidang pekerjaan secara professional dan kemanusiaan dalam
suasana kekeluargaan.

BAB IV
PENEGAKAN KODE ETIK DOSEN
Pasal 8

1. Setiap dosen berkewajiban mematuhi Kode Etik Dosen.


2. Badan Pertimbangan Senat bertugas menegakkan kode Etik Dosen
3. Badan Pertimbangan Senat berwenang :
a. Menerima laporan pelanggaran Kode Etik Dosen dari pihak yang berkepentingan.
b. Melakukan klarifikasi.
c. Memberikan sanksi terhadap setiap pelanggaran kode Etik Dosen.
d. Mengusulkan sanksi kepada yang berwenang apabila pelanggaran yang dilakukan
Dosen melanggar peraturan perundang- undangan yang berlaku.

BAB V
SANKSI
Pasal 9

1. Badan Pertimbangan Senat dapat memberikan sanksi pelanggaran Kode Etik Dosen yang
berupa tahapan berikut :
a. Teguran lisan sebanyak-banyaknya tiga kali.
b. Peringatan tertulis sebanyak-banyaknya tiga kali.
12 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
c. Sanksi administrasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
4
2. Kepada dosen yang dikenai sanksi diberi kesempatan untuk membela diri dalam siding

BAB VI
PENUTUP
Pasal 10

Kode Etik Dosen ini berlaku sejak disahkan

Disahkan di : Malang
Pada tanggal : 30 Desember 2008

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito


NIP. 130 704 136

125
Lampiran 5 Kode Etik Tenaga Penunjang Akademik

KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Nomor : 317/SK/2008
Tentang
KODE ETIK TENAGA PENUNJANG AKADEMIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : a. bahwa tenaga penunjang akademik adalah tenaga professional penting


dalam memperlancar Tri Dharma perguruan Tinggi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a diatas perlu disusun kode Etik
Tenaga Penunjang Akademik di Universitas Brawijaya.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor
115, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56/M tahun2006 tentang
Pengangkatan Rektor Universitas Brawijaya;
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
284/U/1999 tentang Pengangkatan Dosen sebagai Pimpinan Perguruan
Tinggi dan Pimpinan Fakultas;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 080/)/2002
tentang Statuta Universitas Brawijaya;
6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 074/SK/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.

Dengan Persetujuan Bersama


SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
dan
REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA TENTANG KODE ETIK TENAGA


PENUNJANG AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MUKADIMAH

Universitas Brawijaya sebagai lembaga pendidikan tinggi brperan untuk mencerdaskan


kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak
mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Tenaga Penunjang Akademik Universitas Brawijaya adalah anggota masyarakat yang
telah menentukan pilihan profesinya untuk berpartisipasi dalam menunjang penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
Atas dasar kesamaan profesi sebagai tenaga kependidikan, pribadi dan makhluk social,
menyadari perlunya suatu pedoan dalam sikap dan tingkah laku sebagai perwujudan tekan
yang12timbul sebagai panggilan hai nuraninya yang dituagkan dalam Kode Etik Tenaga
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
6
Penunjang Akademik Universitas Brawijaya.

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Kode Etik profesi adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku manusia dengan
memperhatikan kepatuhan yang berlaku di komunitas profesi.
2. Universitas adalah Universitas Brawijaya
3. Rektor adalah Rektor Universitas Brawijaya
4. Tenaga Penunjang Akademik adalah tenaga yang bertugas membantu dan memperlancar
proses pendidikan dan pembelajaran di Universitas Brawijaya dan dapat meliputi
pustakawaan, laboran, dan teknisi di lingkungan Universitas Brawijaya.
5. Tim Pembinaan Aparatur adalah badan yang dibentuk oleh Universitas untuk menegakkan
kode etik.
6. Tenaga Administratif adalah unsur pelaksana administratif Universitas Brawijaya.
7. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Brawijaya

BAB II
KEPRIBADIAN TENAGA PENUNJANG AKADEMIK
Pasal 2
Sebagai professional kependidikan :
1. Mengikuti perkembangan imlu pengetahuan dan menjaga tingkat ilmu pengetahuannya
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
2. Membantu dan memperlancar pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dengan penuh integritas dan kejujuran.
3. Bertindak secara rasional, obyakktif, terbuka, dan jujur.
4. Menjaga kehormatan diri dengan tidak melanggar nilai dan norma yang berlaku dalam
menjalankan tugasnya sebagai tenaga penunjang akademik.

BAB III
HUBUNGAN TENAGA PENUNJANG AKADEMIK DENGAN UNIVERSITAS, TEMAN
SEJAWAT, MAHASISWA, DAN TENAGA ADMINISTRATIF

Bagian Pertama
Hubungan tenaga Penunjang Administratif dengan Universitas
Pasal 3

1. Berperan aktif memelihara dan mengembangkan keberadaan Universitas


2. Menjaga dan meningkatkan nama baik Universitas.

Bagian Kedua
Hubungan tenaga penunjang dengan teman Sejawat
Pasal 4

1. Bekerja sama secara harmonis saling menghormati dalam membantu pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial.
3. Menjadi teladan, membangun kreatifitas dan memberikan dorongan yang positif.

127
Bagian Ketiga
Hubungan tenaga Penunjang Administratif dengan Tenaga Administratif
Pasal 5

1. Memposisikan tenaga afministratif sebagai mitra kerja dan bersikap saling menghargai.
2. Menjaga hubungan baik dalam bidang pekerjaan secara professional dan kemanusiaan
dalam suasana kekeluargaan.

Bagian Keempat
Hubungan Tenaga Penunjang Akademik dengan Mahasiswa
Pasal 6

1. Membantu memfasilitasi mahasiswi menjadi ilmuwan yang beriman, bertaqwa, berilmu


pengetahuan, teknologi dan seni yang berguna bagi masyarakat, bangsa, Negara dan umat
manusia.
2. Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap tulus, ikhlas,
kreatif, komunikatif, inovatif, berpegang pada moral luhur dan professional serta tidak
diskriminatif.
3. Menunjang kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran.

BAB IV
PENEGAKAN KODE ETIK TENAGA PENUNJANG AKADEMIK
Pasal 7

1. Setiap Tenaga Penunjang Akademik berkewajiban mematuhi Kode Etik Dosen.


2. Tim Pembinaan Aparatur berwenang melakukan klarifikasi, memberikan sanksi terhadap
setiap pelanggaran kode etik.
3. Tim Pembinaan Aparatur berwenang :
a. menerima laporan pelanggaran Kode Etik Tenaga Penunjang Akademik dari pihak
yang berkepentingan.
b. melakukan klarifikasi
c. memberikan sanksi terhadap setiap pelanggaran Kode Etik Tenaga Penunjang
Akademik
d. mengusulkan sanksi kepada yang berwenang apabila penyelenggara yang dilakukan
Tenaga Penunjang Akademik melanggar peraturan peundang-undangan yang berlaku.

BAB V
SANKSI
Pasal 8

1. Tim Pembinaan Aparatur dapaat memberikan sanksi pelanggaran Kode Etik Tenaga
Penunjang Akademik berupa tahapan berikut :
a. Teguran lisan sebanyak banyaknya tiga kali
b. Peringatan tertulis sebanyak banyaknya tiga kali
c. Sanksi administrasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
2. Kepada Tenaga Penunjang Akademik yang dikenai sanksi diberi kesempatan untuk
12 PedomanAparatur
membela diri dalam siding Tim Pembinaan Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019

3. 8
Apabila pelanggaran yang sama dilakukan setelah melewati sanksi yang disebut dalam
Pasal 8 ayat (1), Tim Pembinaan Aparatur dapat mengusulkan kepada rector untuk ditindak
sesuai dengan aturan yang berlaku
4. Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik Tenaga Penunjang Akademik yang melanggar
perundang – undangan yang berlaku maka Tim Pembinaan Aparatur menyerahkan kepada
yang berwenang untuk ditindak lanjuti.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 9

Kode Etik tenaga Penunjang Akademik ini berlaku sejak disahkan.

Disahkan di : Malang
Pada tanggal : 30 Desember 2008

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito


NIP. 130 704 136

129
Lampiran 6 Kode Etik Mahasiswa

PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Nomor : 328/PER/2011
tentang
KODE ETIK MAHASISWA

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan proses belajar mengajar dan


pelaksanaan seluruh aktivitas kemahasiswaan yang transparan, responsif,
dan dapat dipertanggung jawabkan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku, diperlukan suatu standar perilaku
sebagai dasar bersikap dan bertindak bagi mahasiswa Universitas
Brawijaya;
b. bahwa segala kegiatan akademik dan non akademik akan dapat berjalan
dengan baik dan lancar apabila terdapat komitmen dari seluruh civitas
akademika, untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan hak dan
kewajibannya masing-masing, dalam rangka pencapaian visi, misi, dan
tujuan Universitas Brawijaya;
c. bahwa kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan yang sangat dinamis, dan
begitu pula dengan perubahan dan perkembangan eksternal yang terjadi di
luar lingkungan kampus, dan oleh karena itu Keputusan Rektor Universitas
Brawijaya No.0021A/SK/2004 tentang Kode Etik Mahasiswa Universitas
Brawijaya perlu disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan
tersebut;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c di atas, perlu
ditetapkan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya tentang Kode Etik
Mahasiswa Universitas Brawijaya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003;


2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 jo Nomor 66 Tahun 2010;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2010;
4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 080/O/2002;
5. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 074/SK/2006.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS


BRAWIJAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan :


1. Kode Etik Mahasiswa Universitas Brawijaya dan selanjutnya disingkat dengan Kode Etik
adalah pedoman tertulis yang merupakan standar perilaku bagi Mahasiswa Universitas
13 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
Brawijaya dalam berinteraksi dengan civitas akademika dalam lingkup kegiatan
0
pembelajaran, ekstrakurikuler dan aktivitas lainnya serta interaksi dengan masyarakat pada
umumnya.
2. Universitas adalah Universitas Brawijaya Malang, disingkat UB, sebuah institusi yang
menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Fakultas adalah semua fakultas yang ada di lingkungan UB, sebagai unsur pelaksana
akademik, pendidikan profesional, pendidikan vokasi, dalam seperangkat cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian tertentu.
4. Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat dipakai sebagai panduan, tatanan dan
pengendalian yang sesuai dan berterima.
5. Dosen adalah tenaga pendidik pada Universitas yang khusus diangkat dengan tugas utama
mengajar.
6. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu program
akademik, profesi dan vokasi Universitas, termasuk di dalamnya mahasiswa tugas belajar,
mahasiswa cangkokan, mahasiswa pendengar, dan mahasiswa asing.
7. Ujian adalah bentuk penilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian
tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian skripsi.
8. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga
administrasi di Universitas.
9. Perkuliahan adalah proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar
mengajar di Perguruan Tinggi serta evaluasi atas proses-proses itu berserta produk dan
unsur yang terlibat.
10. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah seperangkat kegiatan aktivitas di luar kurikulum guna
meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan profesionalitas yang
dilandasi dengan akhlak yang mulia.
11. Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa Universitas Brawijaya berdasarkan norma-norma
yang hidup dalam masyarakat.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

1. Kode Etik disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi seluruh mahasiswa
Universitas Brawijaya untuk berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas di
lingkungan Universitas Brawijaya dan di tengah masyarakat pada umumnya.
2. Tujuan yang ingin dicapai melalui peyusunan dan pelaksanaan Kode Etik adalah sebagai
komitmen bersama mahasiswa Universitas Brawijaya untuk mewujudkan visi, misi dan
tujuan Universitas Brawijaya; terbentuknya mahasiswa yang bertaqwa, berilmu dan
berbudi luhur; menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dalam iklim akademik
yang kondusif; serta membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, dan patuh pada
norma hukum dan norma-norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

BAB III
MANFAAT
Pasal 3
Manfaat dari Kode Etik adalah:
1. terciptanya iklim akademik yang kondusif yang memperlancar pencapaian visi, misi dan
tujuan Universitas Brawijaya;
2. meningkatkan kepuasan mahasiswa, staf pengajar dan tenaga pendukung lainnya serta
stakeholder Universitas Brawijaya termasuk keluarga dari mahasiswa Universitas Brawijaya;
dan
3. tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi serta akhlak
yang mulia.

BAB IV
STANDAR PERILAKU
131
Pasal 4

Standar perilaku yang baik mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan terhadap norma-
norma etik yang hidup dalam masyarakat, yang meliputi:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan yang dianut;
2. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas;
5. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus;
6. Menjaga integritas pribadi sebagai warga Universitas;
7. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Fakultas dan Universitas;
8. Berpenampilan sopan dan rapi (tidak memakai sandal, kaos oblong, dan pakaian ketat dan
terbuka);
9. Berperilaku ramah, menjaga sopan santun terhadap orang lain, dan menjaga pergaulan
dengan lawan jenis sesuai dengan norma agama;
10. Tidak merokok di sembarang ruangan kecuali pada tempat yang telah disediakan;
11. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan status sosial;
12. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
13. Menghargai pendapat orang lain;
14. Bertanggungjawab dalam perbuatannya; dan
15. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan norma
hukum atau norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;

Pasal 5

Standar perilaku dalam ruang kuliah dan/atau laboratorium adalah:


1. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan perkuliahan atau laboratorium;
2. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan;
3. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu
perkuliahan, misalnya menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnya pada saat
perkuliahan berlangsung, posisi duduk yang mengganggu mahasiswa lain, dan kegiatan
lain yang mengganggu ketenangan mahasiswa lain;
4. Tidak merokok di ruangan kuliah, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas atau
dilarang untuk melakukan tindakan tersebut;
5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat;
6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain;
7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak
hadir dalam perkuliahan;
8. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium;
9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa
bimbingan dosen atau petugas laboratorium; dan
10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Universitas seperti membuang sampah
sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.

Pasal 6

Etika mahasiswa dalam pengerjaan tugas, laporan penelitian skripsi, tesis, disertasi adalah
sebagai berikut:
1. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
2. 13Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat
Pedomanatau mempergunakan
Pendidikan tugas/laporan
Universitas Brawijaya mahasiswa
2018/2019

2
lain;
3. Berupaya mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan
dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun;
4. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi/tesis/disertasi, misalnya mematuhi
ketentuan dan tata cara penulisan, mengikuti bimbingan, tidak menjiplak karya orang lain
(plagiat); dan
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen
atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan,
skripsi/tesis/disertasi.

Pasal 7

Etika dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:


1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan Universitas/ Fakultas;
2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan,
kecuali untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian;
3. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian;
4. Tidak mencoret inventaris Universitas seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang tidak
baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian;
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen
atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian; dan
6. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain
untuk tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.

Pasal 8

Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen, berlaku etika sebagai berikut:
1. Menghormati semua dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas
perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Universitas;
3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum tentu benar mengenai
seorang dosen kepada dosen atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan
etik yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan
Universitas;
5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman
pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
6. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen
atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian dosen;
8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain
untuk tujuan mempengaruhi penilaian dosen;
9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap dosen;
10. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan
diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan;
11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap dosen terhadap
12. pimpinannya disertai dengan bukti yang cukup;
13. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang
diberikan oleh dosen;
14. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak
15. bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
dan
16. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan dosen.

Pasal 9
133
Etika dalam hubungan antara sesama mahasiswa:
1. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan
tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua mahasiswa dalam interaksi baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
3. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu pengetahuan;
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak
bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat;
5. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa;
6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan mahasiswa lain.
7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama mahasiswa baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan;
9. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang
mampu secara ekonomi;
10. Bersama-sama menjaga nama baik Universitas dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji
yang merusak citra baik Universitas;
11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain;
12. Tidak menggangu ketenangan mahasiswa lain yang sedang mengikuti proses
pembelajaran; dan
13. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan tidak
terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.

Pasal 10

Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga administrasi:


1. Menghormati semua tenaga administrasi tanpa membedakan suku, agama, ras, status
sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga administrasi dalam interaksi
baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
3. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada tenaga
4. administrasi untuk mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan hukum dan peraturan di lingkungan Universitas;
5. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap tenaga administrasi; dan
6. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga administrasi untuk melakukan tindakan tidak
terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.

Pasal 11

Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan masyarakat:


1. Melakukan perbuatan yang meninggikan citra baik Universitas di tengah masyarakat;
2. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
3. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang hidup di tengah masyarakat,
baik norma hukum, norma agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan;
4. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak pada perbuatan tidak terpuji;
dan
5. 13Memberikan contoh prilaku yang baik di tengah
Pedoman masyarakat.
Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
4
Pasal 12
Etika dalam bidang keolahragaan:
1. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap kegiatan keolahragaan;
2. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan
keolahragaan;
3. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan
mengganggu ketertiban;
4. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji
5. Menjaga nama baik dan citra Universitas serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Universitas;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam kegiatan keolahragaan
seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tindakan melawan hukum lainnya;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan keolahragaan;
8. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau mencelakai
orang lain; dan
9. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.

Pasal 13

Etika dalam kegiatan seni:


1. Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
3. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;
4. Tidak melakukan plagiat (menjiplak secara melawan hukum) hasil karya seni orang lan;
5. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan
mengganggu ketertiban;
6. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara-cara yang
terpuji dan tidak bertentangan dengan norma agama;
7. Menjaga nama baik dan citra Universitas serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Universitas;
8. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat;
9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan kesenian;
10. Bertanggugjawab terhadap karya seni yang dihasilkan;
11. Menghormati hasil karya orang lain;dan
12. Tidak melakukan tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabat diri dan orang
lain.

Pasal 14

Etika dalam Kegiatan Keagamaan:


1. Menghormati agama orang lain;
2. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain;
3. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan
mengganggu ketertiban;
4. Berupaya semaksimal mungkin untuk taat dan patuh terhadap nilai-nilai ajaran agama
yang dianut;
5. Menjaga nama baik dan citra Universitas serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Universitas dalam kegiatan-kegiatan keagamaan;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;
7. Tidak melakukan tindakan yang memaksakan agama yang dianut kepada orang lain;

135
8. Tidak mengganggu atau menghalang-halangi kesempatan beribadah bagi orang lain sesuai
ajaran agama yang dianut;
9. Berlaku adil terhadap semua orang tanpa membeda-bedakan agama yang dianut;dan
10. Mematuhi aturan-aturan Universitas dalam kegiatan keagamaan.

Pasal 15

Etika dalam kegiatan minat dan penalaran:


1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
6. Menjaga nama baik dan citra Universitas serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Universitas;
7. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan
mengganggu ketertiban;
8. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
9. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran;dan
10. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat.

Pasal 16

Etika dalam kegiatan pengembangan keorganisasian:


1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
6. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana;
7. Bertanggungjawab terhadap semua Peraturan dan tindakan;
8. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan kontribusi dengan
cara-cara yang baik;
9. Menjaga nama baik dan citra Universitas serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Universitas;
10. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan
mengganggu ketertiban;dan
11. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Universitas dan norma-norma lainnya hidup
di tengah masyarakat.

Pasal 17

Etika dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran:


1. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan anarkis;
2. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang merendahkan martabat
3. seseorang;
4. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau kepentingan umum lainnya
yang terdapat di lingkungan Universitas maupun di luar lingkungan Universitas;
5. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk penyampaian
13
pendapat di luar lingkungan Universitas;
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
6. 6 Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu
yang berpendidikan;
7. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran;
8. Menjaga nama baik dan citra Universitas;
9. Menghindari kepentingan lain diluar kepentingan kebenaran;
10. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain selama melakukan
penyampaian pendapat;
11. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses pembelajaran;dan
12. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan.

BAB V
PENEGAKAN KODE ETIK

Pasal 18

1. Kode etik harus disosialisasikan kepada segenap mahasiswa baru pada setiap tahun ajaran;
2. Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru, Program
Pengenalan Kehidupan Kampus, melalui Website UB, dan melalui media lainnya yang
dianggap efektif;dan
3. Kewajiban sosialisasi Kode Etik ada pada setiap pimpinan fakultas.

Pasal 19

1. Setiap anggota civitas akademika memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap pelanggaran
Kode Etik;
2. Pimpinan Universitas dan Fakultas berkewajiban melindungi identitas pelapor pada ayat
(1);dan
3. Setiap anggota sivitas kademika berkewajiban untuk mencegah terjadinya pelanggaran
Kode Etik oleh siapa pun di lingkungan Universitas.

BAB VI
SANKSI

Pasal 20

1. Setiap pelanggaran terhadap Kode Etik akan mendapat sanksi dari pimpinan fakultas
masing-masing;
2. Rektor dapat mempertimbangkan pemberian sanksi yang lebih berat terhadap pelanggaran
Kode Etik setelah memperoleh masukan dari para pihak yang mengetahui terjadinya
pelanggaran Kode Etik.
3. Sanksi bagi penlanggar Kode Etik dapat berupa: teguran, peringatan keras, skorsing dalam
jangka waktu tertentu; dan dikeluarkan dari Universitas.
4. Setiap pelanggar Kode Etik diberi hak untuk pembelaan diri, paling lambat satu minggu
setelah pembritahuan pelanggaran disampaikan kepada yang bersangkutan.
5. Pelanggar Kode Etik mendapat pemberitahuan tertulis dari pimpinan fakultas masing-
masing.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 21

Kode Etik ini diberlakukan sama sekali tidak untuk mengurangi hak-hak normatif mahasiswa,
tetapi untuk lebih mengarahkan potensi mahasiswa kepada hal-hal yang lebih baik. Penyusunan
Kode Etik pada dasarnya merupakan bagian dari serangkaian tindakan transformasi yang dinilai
relevan dengan visi, misi dan tujuan Universitas Brawijaya.

137
Pasal 22

Sangat diharapkan Kode Etik dapat menunjang terbentuk iklim akademik yang kondusif yang
berbasis pada etika atau akhlak yang baik dari mahasiswa Universitas Brawijaya.

Pasal 23
Seiring perjalanan waktu dan terjadinya perkembangan dalam prilaku mahasiswa Universitas
Brawijaya, maka Kode Etik dapat disesuaikan. Untuk itu kepada seluruh mahasiswa diharapkan
dapat memberikan masukan demi terbentuknya mahasiswa Universitas Brawijaya yang beretika
dan berakhlak terpuji.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Dengan berlakunya Peraturan ini, Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor


0021A/SK/2004 tentang Kode Etik Mahasiswa, dinyatakan tidak berlaku;

Pasal 25

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal : 27 Juni 2011

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito


NIP. 195101221979031002

13 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 7 Deskripsi Mata Kuliah

2a NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


KODE MATA KULIAH : MPK4001
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan kelompok mata kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK) yang terdiri dari bahan kajian dan
pembelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta
mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan
(Kemendiknas No. 232/U/2000 pasal 1 : 7 ; No. 045/U/2002 ; Kep Dirjen Dikti
38/2002).
Terkait dengan itu maka para dosen MPK PAI telah merancang suatu kegiatan
pembelajaran secara efektif melalui berbagai pendekatan yang tepat dan
mengembangkan isi dan kedalaman bahan ajar yang kontekstual terhadap
lingkungan setempat dan alokasi waktu yang tersedia, disamping
memperhatikan tingkat kemampuan mahasiswa.

2b NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK


KODE MATA KULIAH : MPK4002
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas persoalan dasar manusia, masalah-masalah agama,
makna agama dalam kehidupan, hubungan antar umat beragama, Kitab suci
sumber untuk mengenal Yesus Kristus, sejarah, hakikat dan sifat-sifat Gereja,
situasi masyarakat masa kini (globalisasi)

2c NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


KODE MATA KULIAH : MPK4003
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Pendidikan Agama Kristen merupakan mata kuliah wajib pada semester
pertama, bertujuan agar mahasiswa mampu menghayati kasih Allah dalam
Yesus Kristus dengan bimbingan Roh Kudus sehingga dapat bertumbuh sebagai
pribadi yang utuh dalam segala aspek dan dapat membuktikan dirinya sebagai
manusia baru yang dewasa, bertanggung jawab kepada Allah, sesama manusia
dan alam lingkungan hidupnya serta bersedia mengabdikan seluruh hidup dan
pekerjaan demi kepentingan sesama manusia.

3 NAMA MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS


KODE MATA KULIAH : UBI4001
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah bahasa inggris bertujuan untuk membantu mahasiswa agar mampu
mencapai nilai TOEFL minimal 450 serta mampu membaca dan memahami
literatur hukum dalam bahasa inggris

4 NAMA MATA KULIAH : ILMU NEGARA

139
KODE MATA KULIAH : HKO4001
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Ilmu negara merupakan keilmuan dasar yang menjadi prasyarat untuk Hukum
Tata Negara, Hukum Administrasi Negara dan Hukum Internasional. Mata kuliah
ini berisi pembahasan tentang teori-teori negara dan bernegara.

5 NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU HUKUM


KODE MATA KULIAH : HKO4002
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah hukum yang bersifat pengantar dan dasar yang berisi
pengertian, asas, dan konsep-konsep dalam ilmu hukum.

6 NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM INDONESIA


KODE MATA KULIAH : HKO4003
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia membahas tentang sistem hukum, politik
hukum dan hukum positif Indonesia secara garis besar beserta azas-azasnya.

7 NAMA MATA KULIAH : SOSIOLOGI


KODE MATA KULIAH : HKO4104
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas tentang masyarakat dan dinamikanya yang akan
menghasilkan perubahan-perubahan sosial, kebudayaan, lembaga sosial sebagai
akibat adanya proses yang bersifat asosiatif maupun sosiatif

8 NAMA MATA KULIAH : LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM


KODE MATA KULIAH : HKO4501
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Logika dan Penalaran Hukum berisi tentang pengertian dasar dari
logika sebagai bagian dari kajian filsafat serta keterkaitan dan penggunaannya
dalam proses penalaran hukum yang dibutuhkan dalam aktifitas pemikiran
teoretikal maupun praktikal profesi hukum

9 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


KODE MATA KULIAH : HKA4002
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Administrasi Negara merupakan mata kuliah basik disamping Hukum
Tata Negara. HAN lebih fokus pada perbuatan pemerintahan
14
(Bestuurshandelingen) sehingga lebih mengarah pada pemahaman pelaksanaan
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019

0(eksekutif). Di samping itu mengarah pula pada perlindungan hukum


(preventif/represif).
10 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA
KODE MATA KULIAH : HKD4201
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Pidana merupakan mata kuliah yang memberikan uraian mengenai
pemahaman awal hukum pidana yang menguraikan Pengertian,tujuan,fungsi,
jenis-jenis dan kaitannya dengan bidang hukum lain, sejarah dan hubungan
antara KUHP dengan ketentuan luar KUHP serta eksistensi Hukum pidana
Adat,kemudian dilanjutkan dengan uraian asas-asas,teori,dan konsep hokum
pidana, uraian berikutnya adalah mengenai dua hal pokok dalam hokum pidana
yaitu perbuatan pidana dan kesalahan dan dilanjutkan dengan pidana dan
pemidanaan serta uraian mengenai ketentuan umum dalam KUHP yang terkait
dengan Percobaan (poging),penyertaan (Deelneming), Gabungan (concursus),
kambuhan (Residive) kemudian diakhiri dengan selayang pandang pembaharuan
hokum pidana Indonesia.

11 NAMA MATA KULIAH : HUKUM TATA NEGARA


KODE MATA KULIAH : HKN4201
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Tata Negara merupakan mata kuliah lanjutan dari Ilmu Negara, yang
menjelaskan mengenai hukum yang mengatur tata pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia secara umum, sistem pemerinatahan dan
lembaga-lembaga negara.

12 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ISLAM


KODE MATA KULIAH : HKT4002
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari hukum Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan
hadist, serta penerapan hukum islam di Indonesia. Materi kuliah meliputi alasan
hukum Islam diajarkan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas Hukum di
Indonesia, pengertian hukum Islam, ruang lingkup, istilah kunci, ciri/karakter,
sumber hukum, azas dan perkembangan hukum Islam mulai dari masa awal
turunnya Al Qur’an sampai sekarangnya. Dilanjutkan dengan penerapan di
Indonesia, dimulai dari kedudukan hukum Islam dalam sistem hukum di
Indonesia, teori berlakunya hukum Islam di Indonesia, dan diakhiri dengan
selayang pandang berbagai peraturan perundangan di Indonesia yang
bersumber dari hukum Islam

13 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ADAT


KODE MATA KULIAH : HKT4003
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Adat merupakan mata kuliah wajib yang berisi pokok pokok pengertian
dasar, dasar hukum berlakunya Hukum Adat dan politik hukum yang
berhubungan dengan Hukum Adat, Tata susunan Rakyat Indonesia, Guna
mempelajari hukum Adat serta Hukum Adat dan Perubahan Sosial.

14 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA


141
KODE MATA KULIAH : HKT4201
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum perdata merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pengertian
hukum perdata, pluralisme hukum perdata, ruang lingkup hukum perdata,
sumber hukum, sejarah terjadinya KUHPerdata, hukum tentang orang, keluarga,
benda dan perikatan

16 NAMA MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
KODE MATA KULIAH : MPK4007
JUMLAH SKS : 3 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mahasiswa mampu memahami filsafat Pancasila, gagasan kemanusiaan dan
keadaban, nilai-nilai universal HAM, filosofi kebhinekaan, hukum, keadilan dan
rule of law, konsep demokrasi permusyawaratan dan deliberatif, serta gagasan
politik ruang dan strategi pengembangannya. Mahasiswa juga harus menjadikan
Pancasila sebagai orientasi dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan kesadaran akan cinta tanah air, nasionalisme dan
kemanusiaan. Tujuan akhir dari mata kuliah ini diharapkan mampu membentuk
pribadi yang berkarakter ke-Indonesiaan berdasarkan sistem nilai Pancasila.

17 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI DAERAH


KODE MATA KULIAH : HKA4001
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Penerapan mata kuliah Hukum Administrasi Daerah merupakan lanjutan dari
mata kuliah Hukum Administrasi Negara yang mempelajari aktivitas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah baik dari aspek teori, asas, dan praktek
terutama berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan daerah berdasarkan
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah. Materi yang tersaji meliputi pertama, pendahuluan,
dimana akan dijelaskan mengenai istilah, pengertian, latar belakang, maksud
dan tujuan dibentuknya pemerintah daerah sejarah perkembangan Otonomi
Daerah. Kedua, sejarah perkembangan Otonomi Daerah. Ketiga, hubungan
kewenangan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah, dimana
akan dibahas mengenai wewenang antara pemerintahan pusat dan daerah.
Keempat, penyelenggaraan pemerintahan daerah, pada pokok bahasan ini
meliputi eksekutif daerah, legislatif daerah, tugas gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat, dan perangkat daerah. Kelima, keuangan daerah, meliputi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pengelolaan keuangan daerah, dan
pelaksanaan pengawasan keuangan daerah. Keenam, produk hukum lokal yaitu
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. Ketujuh, Pemerintahan Desa,
meliputi pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, dan keuangan desa.
Kedelapan, Good Governance dan Otonomi Daerah.
14 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
18 2NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PERADILAN
KONSTITUSI
KODE MATA KULIAH : HKN4301
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari acara yang berlaku pada peradilan konstitusi, yaitu
meliputi hukum acara dari lima wewenang yang dimiliki oleh Mahkamah
Konstitusi, yaitu pengujian Undang-Undang, sengketa kewenangan
konstitusional antar lembaga Negara, pembubaran partai politik, perselisihan
tentang hasil pemilihan umum, dan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden

19 NAMA MATA KULIAH : KRIMINOLOGI


KODE MATA KULIAH : HKD4005
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Kriminologi merupakan mata kuliah bagian dari ilmu pengetahuan hukum pidana
yang bersifat empiric yang mengkaji mengenai kejahatan yang secara faktual
terjadi dalam masyarakat dengan melihat pada kausa kejahatan, tipe dan
karakteristik kejahatan, upaya penanggulangan serta reaksi masyarakat
terhadap kejahatan yang terjadi

20 NAMA MATA KULIAH : HUKUM INTERNASIONAL


KODE MATA KULIAH : HKI4201
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Hukum Internasional ini memiliki kedudukan sebagai Mata Kuliah
yang mendasari seluruh mata kuliah dalam bagian Hukum Internasional.
Berfungsi sebagai rujukan substansi mata kuliah Hukum Internasional lainnya.
Mengajarkan tentang asas-asas, norma-norma dan aturan serta fenomena yang
ada dalam Hukum Internasional

21 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERJANJIAN


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4202
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Hukum Perjanjian Internasional ini memiliki kedudukan sebagai
mata kuliah yang mendalami keberadaan perjanjian internasional sebagai salah
satu sumber hukum internasional. Mata kuliah hukum Perjanjian Internasional
ini mengajarkan tentang dasar pengertian, tahapan pembuatan perjanjian
internasional serta memahami pemberlakuan perjanjian internasional dalam
hukum nasional.

22 NAMA MATA KULIAH : TINDAK PIDANA DALAM KUHP


KODE MATA KULIAH : HKD4301
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Tindak Pidana Berdasar KUHP adalah mata kuliah yang mengajarkan tindak
pidana yang pengaturannya melandaskan diri pada KUHP. Tindak Pidana ini

143
terbagi atas kelompok tindak pidana mengenai tubuh, nyawa, kesusilaan,
penghinaan, membuka rahasia, kemerdekaan orang dan keamanan negara yang
ada di dalam KUHP. Berikutnya adalah tindak pidana pencurian,
pemerasan/pengancaman, penggelapan, penadahan, penipuan, pemalsuan dan
pengrusakan barang.

23 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PEMBENTUKAN


PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
KODE MATA KULIAH : HKN4103
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum pembentukan peraturan Perundang-undangan merupakan mata kuliah
yang bersifat dasar dan berisi asas, teori dan konsep-konsep perundang-
undangan

24 NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAGANG


KODE MATA KULIAH : HKT4004
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Dagang merupakan mata kuliah yang membahas mengenai pengertian
dan ruang lingkup, sejarah, pengaturan, subyek dan obyek Hukum Dagang dan
cara penyelesaian hukum apabila terjadi sengketa dagang.

25 NAMA MATA KULIAH : HUKUM AGRARIA


KODE MATA KULIAH : HKT4006
JUMLAH SKS : 3 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini hendak memberikan ilmu yang komprehensif mengenai hukum
agraria positif yang didasarkan pada UUD 1945, beserta peraturan perundang-
undangan pelaksananya yaitu: Undnag-undang No.5 Tahun 1960 serta
peraturan perundangan lain yang terkait. Diawali dengan pengertian Hukum
Agraria dalam arti sempit dan luas, ruang lingkup Agraria, sejarah pengaturan
agraria pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan pada masa kemerdekaan,
azas-azas yang terkandung di dalamnya, hak-hak atas tanah dan ketentuan
konversi. Hasil akhir yang diharapkan yakni mahasiswa peserta memperoleh
bekal pemahaman hukum agraria positif Indonesia.

26 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERIKATAN


KODE MATA KULIAH : HKT4301
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah hukum yang bersifat lanjutan yang berisi azas, teori,
konsep-konsep teoritik dan praktis dibidang hukum perdata materiil mengenai
ketentuan umum hukum perikatan, yang meliputi perikatan yang bersumber dari
14
perjanjian maupun perikatan yang bersumber dari Undang-Undang
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
4
28 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PTUN
KODE MATA KULIAH : HKA4005
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Acara PTUN merupakan mata kuliah yang membahas tentang cara-cara
bagaimana beracara di PTUN, serta mengetahui pula kompetensi PTUN.

29 NAMA MATA KULIAH : HUKUM MPEMERINTAHAN


DAERAH
KODE MATA KULIAH : HKN4302
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Pemerintahan Daerah merupakan mata kuliah yang memandang
pemerintahan daerah dari aspek hukum tata negara, asas, teori, serta konsep-
konsep tata pemerintahan daerah atau struktur ketatapemerintahan daerah.

30 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS


KODE MATA KULIAH : HKD4031
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Pidana Khusus merupakan mata kuliah yang perlu memberikan
penjelasan mengenai tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
Mengingat korupsi dan pencucian uang merupakan tindak pidana yang sering
terjadi dalam kehidupan masyarakat. Pembahasan tindak pidana korupsi
meliputi: Pengertian, Sejarah, dan sumber-sumber Hukum Tindak Pidana
Korupsi, Hukum Pidana Korupsi materil, Hukum Pidana Korupsi Formil , Sistem
Pembuktian dalam Tindak Pidana Korupsi, dan Peran Serta Masyarakat dalam
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi. Pembahasan tindak pidana pencucian
uang, meliputi : Urgensitas UU Tindak Pidana Pencucian Uang dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi, Pengertian, Sejarah dan Sumber Hukum
Tindak Pidana pencucian uang; Jenis-Jenis Tindak Pidana Pencucian Uang;
Pihak Pelapor dalam Tindak Pidana Pencucian Uang; Sistem Pembuktian dalam
Tindak Pidana Pencucian Uang; Hukum Acara Pidana Pencucian Uang.

31 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA


KODE MATA KULIAH : HKD4006
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses pemeriksaan dan
penyelesaian pemeriksaan perkara pidana

32 NAMA MATA KULIAH : HUKUM LAUT INTERNASIONAL


KODE MATA KULIAH : HKI4003
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah wajib program studi di fakultas hukum yang berisi
dasar-dasar, aspek-aspek hukum, zona-zona maritim serta kegiatan manusia
dalam pengelolaan laut

33 NAMA MATA KULIAH : HUKUM EKONOMI


INTERNASIONAL
145
KODE MATA KULIAH : HKI4011
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Kuliah ini mengajarkan hukum yang mengatur fenomena dan kegiatan ekonomi
di dunia internasional. Hukum Ekonomi Internasional (HEI) mencakup ranah
hukum publik dan juga ranah hukum privat, namun khusus dalam mata kuliah
ini, materi yang disampaikan ialah terbatas kepada aspek publik saja.Kuliah ini
sangat bermanfaat di era globalisasi dewasa ini di mana aktivitas ekonomi
internasional yang dilakukan lembaga publik maupun privat semakin meningkat,
sehingga mahasiwa juga perlu mengetahui dan memahami materi HEI
khususnya aktivitas ekonomi internasional yang dilakukan oleh Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

34 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PERDATA


KODE MATA KULIAH : HKT4009
JUMLAH SKS : 4 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dan sebagai lanjutan dari mata
kuliah Hukum Perdata. Sasaran pembelajarannya menitikberatkan kepada
penguasaan rangkaian peraturan-peraturan bagaimana orang harus bertindak di
muka pengadilan, dan cara bagaimana bertindak satu sama lain untuk
melaksanakan hukum perdata materiil

35 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN


KODE MATA KULIAH : HKT4105
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari lembaga perbankan sebagai bagian dalam sistem
keuangan dengan pendekatan utama pada aspek hukum berkaitan dengan
sejarah perbankan indonesia, jenis dan usaha bank, penanganan bank
bermasalah, dan hubungan dengan berbagai bidang hukum lain. Disamping
pendekatan hukum, pendekatan ekonomi diberikan agar mahasiswa dapat
memahami karakter berbagai hukum positif menyangkut perbankan sebagai
bagian dari bidang ekonomi moneter

36 NAMA MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


KODE MATA KULIAH : MPK4008
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Dirjendikti nomor.
43/Dikti/Kep/2006, mata kuliah bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
kuliah yang diberikan kepada mahasiswa sebagai instrumen pengembangan
kepribadian mahasiswa menuju terbentuknya insan terpelajar yang mahir
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Kemahiran mahasiswa dalam
menggunakan bahasa Indonesia dapat diimplementasikan pada penguasaan,
14
penerapan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pedoman Pendidikan dengan
Universitas penuh
Brawijaya rasa
2018/2019

6tanggung jawab sebagai warga negara yang berkepribadian mulia

37 NAMA MATA KULIAH : HUKUM LINGKUNGAN


KODE MATA KULIAH : HKA4003
JUMLAH SKS : 3 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum lingkungan adalah peraturan (tertulis maupun tida tertulis) yang
mengatur lingkungan hidup agar baik dan sehat dalam mendukung
kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain

39 NAMA MATA KULIAH : ADVOKASI DAN PILIHAN


PENYELESAIAN SENGKETA
KODE MATA KULIAH : HKK4106
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Matakuliah Advokasi dan Pilihan Penyelesaian Sengketa merupakan matakuliah
yang membahas teori dan praktik terhadap advokasi kebijakan publik dan/atau
hukum serta berbagai pilihan untuk menyelesaikan sengketa di luar pengadilan
dan badan atau lembaga penyelesai sengketa yang lain beserta peraturan yang
terkait.

40 NAMA MATA KULIAH : HUKUM EKONOMI


KODE MATA KULIAH : HKE4019
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari dan memberikan pemahaman mengenai dasar-
dasar hukum ekonomi untuk membentuk wawasan dan kemampuan mahasiswa
menganalisis kasus terkait hukum ekonomi dan dampaknya bagi kebijakan
pengaturan pembangunan ekonomi Indonesia. mata kuliah ini sebagai dasar
untuk mendalami mata kuliah berbasis kegiatan pembangunan ekonomi (contoh
hukum investasi, perbankan, pasar modal dll).

41 NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR ANTROPOLOGI


HUKUM
KODE MATA KULIAH : HKO4206
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah wajib lokal ini memberikan pemahaman hukum secara empirik
(socio legal approach) selain pemahaman klasik normatif serta kedudukan
antropologi hukum dalam peta studi tentang hukum. Pemahaman pada realitas
sosial melalui : pengertian, konsep-konsep dan metode pendekatannya
sehubungan dengan isu-isu : sumber daya alam, konflik dan kekerasan, gender
serta globalisasi.

43 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN


KODE MATA KULIAH : HKT4007
JUMLAH SKS : 3 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan merupakan matakuliah yang
membahas masalah perburuhan dan ketenagakerjaan dari aspek hukum, asas,
teori, praktik dan politik hukumnya serta penyelesaian kasus-kasus yang
147
menyangkut tentang, perencanaan dan penempatan tenaga kerja baik di dalam
maupun di luar negeri, hubungan kerja, hubungan industrial, kesejahteraan dan
perlindungan buruh, kesehatan dan keamanan kerja, pemutusan hubungan
kerja serta penyelesaian perselisihan.

44 NAMA MATA KULIAH : HUKUM HAK ASASI MANUSIA


KODE MATA KULIAH : HKN4004
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata Kuliah Hukum Hak Asasi Manusia memuat pengajaran yang bersifat dasar
tentang konsep, standar normatif dan mekanisme praktis Hak Asasi Manusia
baik di tingkat nasional maupun internasional

46 NAMA MATA KULIAH : PERANCANGAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
KODE MATA KULIAH : HKK4003
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Perancangan peraturan perundang-undangan merupakan mata kuliah
kemahiran yang menekankan aspek keterampilan dalam membentuk peraturan
perundang-undangan

48 NAMA MATA KULIAH : PRAKTIK PERADILAN PIDANA


KODE MATA KULIAH : HKK4005
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Praktik Peradilan Pidana adalah mata kuliah kemahiran /terapan hukum pidana
materiil dan formil yang berupa kegiatan pembelajaran dengan mengenalkan
dan melatih keterampilan membuat surat-surat penting perkara pidana dan
melaksanakan persidangan peradilan semu perkara pidana

49 NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR FILSAFAT HUKUM


KODE MATA KULIAH : HKO4010
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah pembulat studi yang berfungsi memberikan pembulatan
pemahaman bahwa seluruh mata kuliah hukum harus dapat memberikan kajian
yang mendalam untuk menuntur atau memperoleh keadilan. Hal tersebut hanya
dimungkinkan bilamana mahasiswa terampil menggunakan pisau analisa logis,
kritis dan radikal (radix artinya akar, sehingga radikal berarti seakar-akarnya)
terhadap masalah hukum yang terjadi, sehingga nantinya dapat menjadi
profesional hukum yang bijaksana

52 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERKAWINANDAN KELUARGA


KODE MATA KULIAH : HKT4011
JUMLAH SKS : 2 SKS
14 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
8DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Perkawinan dan Keluarga merupakan mata kuliah wajib konsentrasi
yang bersifat lanjutan dan berisi asas, teori, konsep konsep teoritik dan praktis
dibidang hukum perdata materiil dalam ruanglingkup hukum keluarga
khususnya hukum perkawinann menurut sistem hukum positip dan
systemhukum Islam

53 NAMA MATA KULIAH : HUKUM JAMINAN


KODE MATA KULIAH : HKT4012
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Jaminan merupakan mata kuliah yang membahas tentang Jaminan
secara keseluruhan yang terbagi menjadi Jaminan Umum dan Jaminan Khusus.
Pembahasan akan dimulai dengan Pendahuluan, Penggolongan Jaminan, Hak-
hak yang memberi Jaminan dan macam lembaga Jaminan Khusus seperti
Borgtoch, Gadai, Fidusia, Resi Gudang, Hipotek, Mortgage dan Hak
Tanggungan Hingga pada perkembangan masing-masing lembaga

54 NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS BW


KODE MATA KULIAH : HKT4013
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Memberikan uraian pengertian agar mendapat pemahaman tentang mata kuliah
Hukum Waris BW. Menyajikan keberadaan serta kedudukannya terkait dengan
mata kuliah hukum waris lainnya (Hukum Waris Adat, Hukum Waris Islam)

55 NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT


KODE MATA KULIAH : HKT4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Waris Adat merupakan mata kuliah dibidang hukum perdata materiil
sebagai lanjutan Hukum Adat yang berisi pokok pokok pengertian, sistem
pewarisan, harta warisan, para waris. Proses pewarisan dan penyelesaian
sengketa waris

56 NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ISLAM


KODE MATA KULIAH : HKT4015
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari hukum waris Islam yang bersumber pada Al Qur’an
dan hadist, serta penerapan hukum waris islam di Indonesia. Materi kuliah
meliputi pengertian, sumber hukum dan perkembangannya. Kemudian prinsip,
rukun serta syarat. Dilanjutkan dengan penggolongan sampai cara atau jalan
pembagian waris. Adapun penerapan di Indonesia adalah mempelajari hukum
waris Islam dalam peraturan perundangan yang berlaku, dan hukum waris
dalam praktik Peradilan Agama di Indonesia

58 NAMA MATA KULIAH : PERBANDINGAN HUKUM PERDATA


KODE MATA KULIAH : HKT4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Perbandingan Hukum Perdata (PHP) merupakan Mata kuliah wajib konsentrasi
149
yang akan membahas perbandingan hukum perdata menurut sistem hukum
yang ada di Indonesia (Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Perdata Barat)
dan sedikit di negara-negara dengan sistem hukum anglo saxon dan Eropa
Kontinental. Materi yang diajarkan dimulai dengan Pengantar yang berisi
pendahuluan dan proses Perbandingan Hukum Perdata, Selanjutkan
menerapkan proses perbandingan (melihat persamaan dan perbedaan) hukum
perdata tentang Orang dan Badan Hukum, Keluarga, Benda, Perjanjian dan
Perikatan, Waris dan Kapita Selekta Hukum Perdata

59 NAMA MATA KULIAH : HUKUM SURAT BERHARGA


KODE MATA KULIAH : HKE4011
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan pengertian-pengertian dasar dan pemahaman
tentang surat berharga, khususnya tentang jenis dan penggunaan surat
berharga baik yang diatur di dalam KUHD, maupun yang diatur di luar KUHD
serta mengenai teori terkait surat berharga

60 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ASURANSI


KODE MATA KULIAH : HKE4012
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari lembaga asuransi sebagai bagian dalam sistem
keuangan dengan pendekatan utama pada aspek hukum. Pentingnya lembaga
asuransi, jenis dan usaha perasuransian, penanganan klaim yang bermasalah, di
sampinng pendekatan hukum, pendekatan ekonomi diberikan agar mahasiswa
dapat memahami nilai dan arti yang cukup penting dari asuransi di dalam
kehidupan sosial ekonomi

61 NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEPAILITAN


KODE MATA KULIAH : HKE4013
JUMLAH SK : 2SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan dari level kompetensi kepailitan
dalam mata kuliah Hukum Dagang, memberikan pendalaman pemahaman
tentang pengertian-pengertian substantif dan ruang lingkup kepailitan, serta
pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar kepailitan yang sangat erat
hubungannya dengan masalah dalam hukum perdata khususnya tentang hutang
piutang

62 NAMA MATA KULIAH : HUKUM HAKI


KODE MATA KULIAH : HKE4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah hukum hak kekayaan intelektual sebagai mata kuliah pilihan dalam
perdata bisnis akan membahas tentang Sejarah perkembangan hak kekayaan
15
intelektual yang terdiri dari Hak cipta, Paten,
Pedoman Merek,
Pendidikan Desain Brawijaya
Universitas Industri, 2018/2019
Rahasia
0Dagang dan Tata letak sirkuit terpadu. Mata kuliah ini juga mempelajari
konvensi-konvensi internasional serta peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan HKI beserta penerapannya di Indonesia
63 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERSAINGAN USAHA
KODE MATA KULIAH : HKE4016
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas ketentuan hukum materiil dan formil berkaitan
dengan larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di
Indonesia

64 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PASAR MODAL


KODE MATA KULIAH : HKE4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada mahasiswa mengenai berbagai ketentuan hukum yang berkaitan dengan
pasar modal.

65 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERUSAHAAN


KODE MATA KULIAH : HKE4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas mengenai hukum perusahaan di Indonesia serta
berbagai macam bentuk badan usaha, baik yang tidak berbadan hukum maupun
yang berbadan hukum. Mata Kuliah ini terdiri dari 9 (sembilan) level
kompetensi, yang terdiri dari (1) Pengantar Hukum Perusahaan; (2) Badan
Usaha; (3) Badan Usaha Yang Tidak Berbadan Hukum; (4) Badan Hukum :
Perseroan Terbatas; (5) Badan Hukum : BUMN; (6) Badan Hukum : Koperasi;
(7) Badan Hukum : Yayasan; (8) Tanggung Jawab Perusahaan; serta (9) Kapita
Selekta Hukum Perusahaan

67 NAMA MATA KULIAH : PERSELISIHAN HUBUNGAN


INDUSTRIAL
KODE MATA KULIAH : HKB4012
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Perselisihan Hubungan Industrial adalah perselisihan (1) pengusaha dan
pekerja/buruh, dan (2) antar serikat pekerja atau serikat buruh dalam satu
perusahaan. Perselisihan hubungan industrial merupakan bagian perselisihan
(perkara) perdata. Perselisihan hubungan industrial diselesaikan dengan
prosedur khusus yang berujung di Pengadilan Hubungan Industrial

68 NAMA MATA KULIAH : PERJANJIAN DALAM HUBUNGAN


INDUSTRIAL
KODE MATA KULIAH : HKB4013
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas tentang aspek-aspek teori dan teknik pembuatan
perjanjian dalam hubungan idustrial dengan pembobotan 40% teori dan 60%
praktek. Pembahasan mengenai aspek teori perjanjian dalam hubungan idustrial
151
antara lain meliputi: pengertian, landasan hukum, dan tujuan perjanjian dalam
hubungan idustrial; para pihak dalam pembuatan perjanjian dalam hubungan
idustrial; perbedaan dan hubungan antara perjanjian dalam hubungan idustrial
dengan peraturan perusahaan dan perjanjian kerja yang bersifat individual;
persyaratan dan tata cara pembuatan perjanjian dalam hubungan idustrial;
sistematika dan materi/ isi perjanjian dalam hubungan idustrial; serta
perpanjangan, perubahan dan pendaftaran perjanjian dalam hubungan idustrial.
Sedangkan aspek prakteknya akan diadakan simulasi teknik pembuatan
perjanjian dalam hubungan idustrial berikut bagaimana cara menghindari dan
menyelesaikan perselisihan yang timbul akibat perundingan pembuatan
perjanjian dalam hubungan idustrial

69 NAMA MATA KULIAH : JAMINAN SOSIAL


KETENAGAKERJAAN
KODE MATA KUIAH : HKB4019
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata Kuliah Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan mata kuliah
kekhususan dari Konsentrasi Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan serta menganalisis
peraturan-peraturan hukum nasional terkait dengan bidang ketenagakerjaan
dan perburuhan terutama dalam hal Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Social
Security) serta kebijakan terkait pemberlakuan Jaminan Sosial Nasional. Mata
kuliah ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang dasar-dasar mengenai
jaminan sosial bagi tenaga kerja tetapi juga menyangkut program jaminan
sosial, sistem jaminan sosial dan tanggung jawab negara serta hak dan
kewajiban dari pihak-pihak terkait dalam kaitannya dengan penyelenggaraan
jaminan sosial tersebut

70 NAMA MATA KULIAH : PERLINDUNGAN BURUH


PEREMPUAN DAN ANAK
KODE MATA KULIAH : HKB4016
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Matakuliah Perlindungan Buruh Perempuan dan Anak membahas tentang
perempuan dan anak bekerja dalam perspektif sejarah; keadaan sosial ekonomi
yang mendorong dan menarik perempuan dan anak bekerja; dampaknya
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu perlu dibahas
tentang politik hukum dan hukum positif yang mengatur terhadap buruh
perempuan dan anak di Indonesia dari waktu ke waktu, serta konvensi-konvensi
internasional yang telah diratifikasi maupun yang belum

71 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERLINDUNGAN BURUH


MIGRAN
KODE MATA KULIAH : HKB4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


15
Matakuliah hukum perlindungan Pedoman
buruh migran merupakan
Pendidikan matakuliah
Universitas Brawijaya yang
2018/2019

2membahas masalah perlindungan buruh yang bekerja di luar negeri dari aspek
hukum yang berlaku di Indonesia, di negara tujuan dan konvensi-konvensi
internasional, teori, praktek yang terjadi serta politik hukumnya; mulai saat pra
penempatan sampai dengan purna penempatan

73 NAMA MATA KULIAH : POLITIK AGRARIA


KODE MATA KULIAH : HKG4011
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Matakuliah Politik Agraria membahas tentang policy (kebijakan) pemerintah
dalam mencapai tujuan hukum agraria yaitu meningkatkan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat, mulai dari jaman penjajahan Belanda, pemerintah orda
lama, pemerintah orda baru sampai dengan masa pemerintah orde reformasi
sekarang ini

76 NAMA MATA KULIAH : HUKUM RUMAH SUSUN


KODE MATA KULIAH : HKG4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah pilihan khusus ini membahas aspek hukum masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem bangunan vertikal, pemilikan bersama bagian-bagian
bangunan beserta tanahnya, satuan atau unit rusun, bagaimana pembelian,
pengurusan surat tanda bukti kepemilikannya, kemungkinan dijadikan sebagai
obyek tanggungan, kepemilikan oleh orang asing dengan latar belakang
kebijakan dan pengaturan rusun di negara lain

77 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PENGELOLAAN SUMBER


DAYA AIR
KODE MATA KULIAH : HKG4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah pilihan khusus ini membahas aspek hukum masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem manajemen atau pengelolaan sumber daya hutan
dalam konteks bagian sumber daya alam dan ekologi. Memberikan wawasan
bagaimana dengan disiplin hukum diaplikasikan terhadap pencermatan sumber
daya hutan. Bagaimana keterkaitanpengkajian sumber daya hutan dengan
aspek ilmu yang lain antropologi, sosiologi, penataan ruang, pertanahan,
perkebunan, pertambangan serta ilmu lingkungan

78 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PENGELOLAAN HUTAN


DAN TAMBANG
KODE MATA KULIAH : HKG4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan ilmu bagi peserta pembelajaran
mengenai aspek hukum pengelolaan sumber daya tambang dan sumber daya
hutan mencakup materi: pengertian dan asas-asas hukum pertambangan,
sejarah dan politik hukum pertambangan, konsep hak menguasai Negara
(HMN),kewenangan, serta masalah dan penyelesaian sengketa pengelolaan
sumber daya tambang dan sumber daya hutan

79 NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA


KODE MATA KULIAH : HKD4011
153
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH

Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana
yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering
terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan
perundang – undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan
perundang – undangan yang belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain

81 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA PERS


KODE MATA KULIAH : HKD4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Pidana Pers merupakan mata kuliah yang perlu memberikan penjelasan
mengenai tindak pidana yang terkait dengan percetakan dan redaksional pers.
Pembahasan hukum pidana pers meliputi : Pengertian dan Sejarah Pers di
Indonesia, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Bentuk dan macam produk
Pers, Organisasi Perusahaan dan Redaksional Pers, Tindak Pidana Pers dalam
KUHP, TP Pers di Luar KUHP, Sistem Pertanggungjawaban Pidana dan
Penyelesaian sengketa Pers

84 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA ISLAM


KODE MATA KULIAH : HKD4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Memahami secara benar makna karakteristik hukum Islam, sumber hukum,
jarima, pembagiannya, kaidah penafsiran hukum, asas legalitas, masa berlaku,
pertanggung jawaban pidana, hukuman dan hapusnya hukuman

85 NAMA MATA KULIAH : PENOLOGI


KODE MATA KULIAH : HKD4021
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan pidana
dan pemidanaan.pembahasannya difokuskan pada upaya-upaya pemecahan
pada pembinaan pelanggar hukum pada umumnya dan narapidana pada
khususnya yang dilihat dari pelaksanaan sistem kepenjaraan dan sistem
pemasyarakatan

86 NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA


KODE MATA KULIAH : HKA4011
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah hukum yang bersifat lanjutan dari mata kuliah mata
kuliah dasar terutama hukum administrasi negara yang berisi asas, teori, dan
15
konsep serta hukum posistif dalam Pedoman
Hukum Keuangan Negara Brawijaya 2018/2019
Pendidikan Universitas
4
87 NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEPEGAWAIAN
KODE MATA KULIAH : HKA4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Kepegawaian merupakan mata kuliah yang meninjau Pegawai Negeri
Sipil sebagai petugas publik dari berbagai segi, , yakni segi pengaturan ,
manajement, kedudukan, hak dan kewajiban, formasi, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pemberhentian dan dari segi perlindungan hukum

88 NAMA MATA KULIAH : HUKUM TATA RUANG


KODE MATA KULIAH : HKA4015
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah wajib konsentrasi ini membahas aspek hukum persoalan yang
berkaitan dengan Pasal 14 Undang-undang No.5 Tahun 1960 dalam konteks
perencanaan peruntukan, penggunaan serta persediaan tanah menurut
Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 (landuse planning) yang lebih luas
yakni spasial (spatial/ ruimte) atau ruang menurut Undang-undang No.26 tahun
2007, bagaimana sejarah/kronologi kebijakan dan pengaturannya, beberapa
teori perencanaan ruang (spatial/ ruimte), pemanfaatan ruang serta
pengendalian pemanfaatan ruang. Termasuk melakukan pengkajian secara
yuridis bagaimana kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam penataan ruang termasuk permasalahan hukum yang terkait

89 NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM


ADMINISTRASI NEGARA
KODE MATA KULIAH : HKA4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara memberikan /
membekali pengetahuan tentang problematika yang berkembang saat ini dari
sudut pandang Hukum Administrasi Negara, antara lain : hubungan kerja
(outsourcing) penanganan PHK, perjanjian kerjasama dalam rangka GATT/WTO
dan AFTA yang berimbas pada kebijakan perpajakan, ketentuan umum
mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah, maupun usaha-usaha
pemerintah melindungi fakir miskin di bidang sosial

90 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERIJINAN


KODE MATA KULIAH : HKA4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Perijinan merupakan mata kuliah wajib konsentrasi dalam Bagian Hukum
Administrasi Negara. Mata kuliah ini secara umum menelaah tentang eksistensi
perijinan bagi pemerintah serta menelaan berbagai macam ijin dengan bentuk
dan isi serta sifat-sifatnya, serta pula berkenaan dengan prosedur perijinan
dalam peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perijinan

91 NAMA MATA KULIAH : HUKUM DAN KEBIJAKAN PUBLIK


KODE MATA KULIAH : HKN4013
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


155
Secara garis besar mata kuliah ini membahas tentang 2 (dua) kerangka
dasar,yaitu Pembahasan tentang Hukum dan Kebijakan Publik dengan merujuk
pada prinsip-prinsip penataan negara yang modern yang berlaku saat ini yang
berkisar padateori-teori Good Governance dan Reint Venting Goverment.
Selain itu,perkuliahan ini juga secra spesifik diperkayaa dengan pemabhasan
mengenai konsep Pelayanan Publik dan Good Governance di Indonesia

95 NAMA MATA KULIAH : PERBANDINGAN HUKUM TATA


NEGARA
KODE MATA KULIAH : HKN4015
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Perbandingan Hukum Tata Negara adalah mata kuliah lanjutan yang bersifat
analitis, melakukan kajian perbandingan terhadap berbagai dimensi yang ada
dalam hukum tata negara suatu negara dengan negara lainnya

96 NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEWARGANEGARAAN DAN


KEIMIGRASIAN
KODE MATA KULIAH : HKN4016
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian merupakan mata kuliah wajib
konsentrasi yang mencerminkan arah minat khusus mahasiswa yang berisi
konsep-konsep dan teori-teori tentang kewarganegaraan dan keimigrasian

97 NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM TATA


NEGARA
KODE MATA KULIAH : HKN4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Kapita Selekta Hukum Tata Negara merupakan mata kuliah konsentrasi yang
spesifik membahas hukum tata negara dan hal-hal aktual kenegaraan

98 NAMA MATA KULIAH : SISTEM POLITIK INDONESIA


KODE MATA KULIAH : HKN4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Sistem Politik Indonesia menjelaskan komponen dalam kehidupan politik dan
ketatanegaraan di Indonesia, dimana komponen yang ada meliputi struktur
politik yang akan dijabarkan dalam supra struktur, Infra struktur dan juga kultur
politik berupa nilai-nilai dan norma-normayang mengatur politik, termasuk
ideologi politik yang ada di dalamnya

100 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL


KODE MATA KULIAH : HKI4004
JUMLAH SKS : 2 SKS
15 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
6 DESKRIPSI MATA KULIAH
Merupakan mata kuliah hukum yang bersifat lanjutan yang berisi azas, teori,
konsep-konsep teoritik dan praktis di bidang hukum materiil dan hukum formil
dalam ruang lingkup Hukum Perdata Internasional

101 NAMA MATA KULIAH : HUKUM UDARA DAN RUANG


ANGKASA
KODE MATA KULIAH : HKI4012
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang hukum udara dan ruang
angkasa yang berisi dasar-dasar, prinsip-prinsip dan teori-teori hukum dalam
hukum udara dan ruang angkasa, serta tanggung jawab negara di wilayah
udara dan ruang angkasa

102 NAMA MATA KULIAH : PERANCANGAN KONTRAK


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4013
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Kuliah ini mengajarkan teknik menyusun dan menulis agreement/contract untuk
keperluan bisnis internasional dengan pihak asing secara step by step. Kuliah ini
memberikan pada mahasiswa format Agreement yang umum dipakai dalam
penyusunan kontrak yang salah satu pihaknya berkedudukan atau
berkewarganegaraan asing

103 NAMA MATA KULIAH : HUKUM DIPLOMATIK DAN


KONSULER
KODE MATA KULIAH : HKI4014
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah konsentrasi hukum internasional di bidang hubungan
diplomatik dan konsuler yang berisi dasar-dasar dan aspek-aspek hukum dalam
hubungan diplomatik & dan konsuler, serta teori-teori kekebalan diplomatik

104 NAMA MATA KULIAH : HUKUM LINGKUNGAN


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4015
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mengkaji asas-asas dan norma-norma hukum lingkungan internasional,
selanjutnya melakukan simulasi cara pencegahan secara yuridis, dan
penyelesaian sengketa hukum lingkungan internasional

105 NAMA MATA KULIAH : HUKUM HUMANITER


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4016
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Humaniter Internasional merupakan mata kuliah wajib konsentrasi yang
mendeskripsikan konsep-konsep, teori-teori dan segala peraturan mengenai
Hukum Humaniter Internasional
157
106 NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM
INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4018
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah Hukum Internasional yang digunakan untuk
memperdalam asas, teori dan konsep-konsep dalam Hukum Internasional, serta
mengasah ketrampilan mahasiswa untuk mengaplikasikan hal tersebut untuk
memecahkan kasus-kasus konkrit yang telah/sedang terjadi dalam masyarakat
internasional

107 NAMA MATA KULIAH : KRIMINALISTIK


KODE MATA KULIAH : HKD4012
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini dapat diprogram oleh mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan mengambil program kekhususan kepidanaan, sehingga sifatnya
adalah sebagai mata kuliah pilihan

108 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA INTERNASIONAL


KODE MATA KULIAH : HKD4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang Hukum Pidana Internasional baik
dari segi hukum materiil maupun hukum formil

109 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERLINDUNGAN


KONSUMEN
KODE MATA KULIAH : HKD4020
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mempelajari tentang sejarah munculnya hukum perlindungan
konsumen, prinsip-prinsip pertanggungjawaban, hak dan kewajiban konsumen
dan pelaku usaha, lembaga-lembaga yang berperan dalam perlindungan
konsumen, ketentuan-ketentuan hukum dalam hukum perlindungan konsumen,
dan kasus-kasus yang terkait dengan perlindungan konsumen

114 NAMA MATA KULIAH : HUKUM KESEHATAN


KODE MATA KULIAH : HKD4026
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas sejarah, pengertian, hubungan dokter, Rumah Sakit
dan pasien serta hak dan kewajiban yang timbul diantara mereka. Mata kuliah
15ini juga membahas penerapanPedoman
UU 23/1992
Pendidikantentang
Universitaskesehatan beserta
Brawijaya 2018/2019
8 peraturan-peraturan pendukungnya berkaitan dengan kasus yang timbul
dimasyarakat. Selain itu juga membahas tentang perkembangan ilmu
kedokteran yang berkaitan dengan masalah hukum kesehatan baik di Indonesia
maupun negara-negara lain

115 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDAGANGAN


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKO4212
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata Kuliah ini merupakan lanjutan dari beberapa Mata Kuliah dasar yaitu,
Hukum Perdata, Hukum Dagang dengan Hukum Internasional, dimana akan
mempelajari hubungan perdagangan dibuat oleh para pihak yang berasal dari
yurisdiksi negara yang berlainan atau bersifat internasional. Materi yang akan
diajarkan merupakan berbagai materi dan ketentuan hukum yang berkaitan
dengan praktek perdagangan internasional

117 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PENANAMAN MODAL


ASING
KODE MATA KULIAH : HKI4017
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
berbagai ketentuan hukum yang berkaitan dengan penanaman modal asing di
tingkat nasional maupun internasional, sekaligus mahasiswa diharapkan dapat
menganalisa berbagai permasalahan hukum dibidang penanaman modal

120 NAMA MATA KULIAH : HUKUM ORGANISASI


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4022
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah konsentrasi hukum internasional di bidang hukum
organisasi internasional dengan materi sajian meliputi : pendahuluan, status
hukum organisasi internasional, keanggotaan organisasi internasional, landasan
hukum suatu organisasi internasional, ketentuan umum bagi organisasi
internasional,pengambilan keputusan dalam organisasi internasional, hubungan
eksternal organisasi internasional

134 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN ISLAM


KODE MATA KULIAH : HKT4027
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini membahas tentang bank islam sebagai bagian dari sistem
lembaga keuangan pada umumnya dan lembaga perbankan pada khususnya.
Meliputi kedudukannya dalam sistem keuangan dan perbankan, sejarah, prinsip
atau konsep dasar operasional, jenis usaha, penerapan bank islam di indonesia,
hubungan dengan lembaga yang terkait, sampai pembinaan dan
pengawasannya yang ditinjau dari perspektif hukum (positif maupun syariah)
dan ekonomi. Pendekatan hukum terkait dengan dasar keteraturan yang sesuai
dengan hukum dan perundang-undangan kegiatan lembaga perbankan di
indonesia, sedang pendekatan syariah dilakukan sebagai sebuah persyaratan
yang harus melekat pada setiap bank syariah. Pendekatan ekonomi diperlukan
159
agar dapat memahami karakter berbagai hukum positif yang menyangkut
perbankan sebagai bagian dari bidang ekonomi moneter

148 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA


INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : HKI4019
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Merupakan mata kuliah hukum internasional di bidang penyelesaian sengketa
internasional dengan materi sajian meliputi: pendahuluan, prinsip-prinsip
penyelesaian sengketa secara damai, penyelesaian sengketa internasional yang
bersifat nonlitigasi, penyelesaian sengketa internasional yang bersifat litigasi,
penyelesaian sengketa internasional berdasarkan Bab VII Piagam PBB,
penyelesaian sengketa dengan menggunakan kekerasan, penyelesaian sengketa
di organisasi internasional

149 NAMA MATA KULIAH : SISTEM PERADILAN PIDANA


KODE MATA KULIAH : HKD4032
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Sistem peradilan pidana merujuk pada bekerjanya sistem penanggulangan
kejahatan sarana hukum pidana. Sebagai suatu sistem,bekerjanya peradilan
pidana melibatkan berbagai komponen (sub sistem) yang saling berinteraksi
secara efisien untuk mewujudkan penegakan hukum atas ketentuan hukum
pidana materiil dengan batas-batas kemampuan yang dimilikinya

150 NAMA MATA KULIAH : HUKUM PEMILIHAN UMUM


KODE MATA KULIAH : HKN4021
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Hukum Pemilihan Umum merupakan mata kuliah yang menekankan
pembelajaran pada aspek pengetahuan tentang teori, konsep dan hukum
pemilihan umum di Indonesia. Mata kuliah ini juga mengkaji pelaksanaan
amanat konstitusi dalam mengisi jabatan wakil rakyat pada lembaga negara
Indonesia melalui mekanisme pemilihan umum, serta eksistensi partai politik di
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Metode pembelajaran yang dipilih
adalah kuliah teori, diskusi, dan analisa kasus

151 NAMA MATA KULIAH : KEJAHATAN KORPORASI


KODE MATA KULIAH : HKD4004
JUMLAH SKS : 2 SKS

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah yang mengkaji tentang kejahatan yang dilakukan oleh korporasi dari
berbagai aspek secara komprehensif yang berkaitan dengan perkembangan dan
pembangunan di masyarakat

15216NAMA MATA KULIAH : KEJAHATAN


Pedoman LINTAS
Pendidikan Universitas NEGARA
Brawijaya 2018/2019

0 KODE MATA KULIAH : HKD4033


JUMLAH SKS : 2 SKS
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah kejahatan lintas negara merupakan mata kuliah yang mengkaji
tentang kejahatan lintas negara dari berbagai aspek secara komprehensif dalam
konteks perkembangan kejahatan di lingkup internasional

161
Lampiran 8 SOP Pendaftaran Mahasiswa Baru

16 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 9 SOP Registrasi Mahasiswa Baru

163
Lampiran 10 SOP Registrasi Mahasiswa Lama

16 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


4
Lampiran 11 SOP Registrasi Akademik (KRS)

165
Lampiran 12 SOP Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan

16 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


6
Lampiran 13 SOP Ijin Tidak Mengikuti Kuliah

167
Lampiran 14 SOP Komplain Nilai

16 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 15 SOP Perubahan Nilai

169
Lampiran 16 SOP Pengajuan Cuti Akademik

17 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


0
Lampiran 17 SOP Pengajuan Terminal Akademik

171
Lampiran 18 SOP Pengajuan Buka Blokir

17 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 19 SOP Pengajuan Ujian Susulan

173
Lampiran 20 SOP Pendaftaran Semester Antara

17 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


4
Lampiran 21 SOP PPM

175
Lampiran 22 SOP KKL

17 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


6
Lampiran 23 SOP Evaluasi Masa Studi

177
Lampiran 24 SOP Perpindahan Mahasiswa ke Program SIH

17 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 25 SOP Cetak Transkrip

179
Lampiran 26 SOP Pengajuan Pembimbing Skripsi

18 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


0
Lampiran 27 SOP Pendaftaran Skripsi

181
Lampiran 28 SOP Pendaftaran Yudisium

18 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 29 SOP Pendaftaran Wisuda

183
Lampiran 30 Daftar Dosen Fakultas Hukum

DAFTAR NAMA DOSEN FAKULTAS HUKUM

NO NIP BAGIAN E-MAIL


1 AAA Nanda Saraswati, S.H., M.H.
Hukum Internasional anandasaraswati@ub.ac.id
NIP 198607172015042001
2 Aan Eko Widiarto, Dr., S.H., M.Hum.
Hukum Tata Negara aan.eko@ub.ac.id
NIP 197604172005011001
3 Abdul Halim, Drs., M.Ag. Hukum Administrasi
abdul.halim@ub.ac.id
NIP 195902061989031001 Negara
4 Abdul Madjid, Dr., S.H. M.Hum.
Hukum Pidana majid@ub.ac.id
NIP 195901261987011002
Abdul Rachmad Budiono, Prof., Dr., S.H.,
5
M.H. Hukum Perdata rachmad.budiono@ub.ac.id
NIP 195911181986011002
6 Adi Kusumaningrum, Dr., S.H., M.H.
Hukum Internasional adi_ningrum@ub.ac.id
NIP 197909132005012001
7 Afifah Kusumadara, S.H., LL.M., SJD.
Hukum Perdata afifah.kusuma@ub.ac.id
NIP 196611121989032001
8 Agis Ardhiansyah, S.H., LL.M.
Hukum Internasional agis@ub.ac.id
NIP 198403132009121001
9 Agus Yulianto, S.H., M.H. Hukum Administrasi
agus.yulianto@ub.ac.id
NIP 195907171986011001 Negara
10 Alfons Zakaria, S.H., LL.M.
Hukum Pidana alfons@ub.ac.id
NIP 198006292005011002
11 Amelia Ayu Paramitha, S.H., M.H. Hukum Administrasi
ameliaayu27@ub.ac.id
NIK 2016078704272001 Negara
12 Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata amelia_dewi@ub.ac.id
NIP 198112142008012010
13 Anindita Purnama Ningtyas, S.H., M.H. Hukum Administrasi
aninditapurnama@ub.ac.id
NIP 2016079006162001 Negara
14 Ardi Ferdian, S.H., M.Kn.
Hukum Pidana ardi@ub.ac.id
NIP 198309302009121003
15 Arif Zainudin, S.H., M.Hum.
Hukum Tata Negara arifzainudin@ub.ac.id
NIP 197201232003121001
16 Aulia Nabila, S.H., LL.M.
Hukum Tata Negara aulia.nabila@ub.ac.id
NIP 199404072019032016
17 Bahrul Ulum Annafi, S.H., M.H. Hukum Administrasi
bahrulannafi@ub.ac.id
NIP 198704082015041001 Negara
18 Bambang Sugiri, Dr., S.H., M.S.
Hukum Pidana bambang.sugiri@ub.ac.id
NIP 195707171984031002
19
18Budi Santoso, Dr., S.H., LL.M. Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
4 NIP 197206222005011002 Hukum Perdata budi.santoso@ub.ac.id
NO NIP BAGIAN E-MAIL
20 Cyndiarnis Cahyaning Putri, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata cyndiarnis@ub.ac.id
NIP 199505132019032023
21 Dewi Cahyandari, Dr., S.H., M.H. Hukum Administrasi
dewicahyandari@ub.ac.id
NIP 2016079001312000 Negara
22 Dhia Al-Uyun, Dr., S.H., M.H.
Hukum Tata Negara diah.al@ub.ac.id
NIP 198411182008122005
23 Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D.
Hukum Internasional dhiana@ub.ac.id
NIP 197406032010122001
24 Diah Pawestri Maharani, S.H., M.H.
Hukum Perdata dp.maharani@ub.ac.id
NIK 2013048307232001
25 Djumikasih, S.H., M.H.
Hukum Perdata kimujd@ub.ac.id
NIP 197211301998022001
26 Dony Aditya Prasetyo, S.H., M.H.
Hukum Internasional donyaprasetyo@ub.ac.id
NIK 2012088601262001
27 Eny Harjati, S.H., M.Hum.
Hukum Pidana eny_59@ub.ac.id
NIP 195904061986012001
28 Fachrizal Afandi, S.Psi., S.H., M.H.
Hukum Pidana fachrizal@ub.ac.id
NIP 198104092008121001
29 Faizin Sulistio, S.H., LL.M.
Hukum Pidana faizin@ub.ac.id
NIP 197809142005011003
30 Fines Fatimah, S.H., M.H.
Hukum Pidana finesfatimah@ub.ac.id
NIK 2012088611212001
31 Fitri Hidayat, S.H., M.H.
Hukum Perdata fitri.hidayat@ub.ac.id
NIK 2012088507072001
32 Fransiska Ayulistya S., S.H., LL.M.
Hukum Internasional fransiska.s@ub.ac.id
NIK 201405880216210290
33 Hanif N. Widhiyanti, Dr., S.H., M.Hum.
Hukum Internasional hanif.nur@ub.ac.id
NIP 197808112002122001
34 Haru Permadi, S.H., M.H. Hukum Administrasi
harupermadi@ub.ac.id
NIK 2017038807121001 Negara
35 Herlin Wijayati, S.H., M.H.
Hukum Tata Negara gsa115@ub.ac.id
NIP 196010201986012001
36 Herlinda, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata herlindah@ub.ac.id
NIP 197912072008012010
37 Herman Suryokumoro, Dr., S.H., M.S.
Hukum Internasional herman.suryo@ub.ac.id
NIP 195605281985031002
38 Heru Prijanto, S.H., M.H.
Hukum Pidana heru.prijanto@ub.ac.id
NIP 195602021985031003
39 Hikmatul Ula, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata hikmah_ula@ub.ac.id
NIP 198505212014042001
40 I Nyoman Nurjaya, Prof., Dr., S.H., M.S.
Hukum Pidana inyoman@ub.ac.id
NIP 195409251980031002

185
NO NIP BAGIAN E-MAIL
41 Ibnu Sam Widodo, S.H., M.H.
Hukum Tata Negara samdodo@ub.ac.id
NIK 2011068308111001
42 Ikaningtyas, S.H., LL.M.
Hukum Internasional ninktyas@ub.ac.id
NIP 198105312005012002
43 Imam Kuswahyono, Dr., S.H., M.H.
Hukum Perdata imam.koes@ub.ac.id
NIP 195710211986011002
44 Indah Dwi Qurbani, Dr., S.H., M.H.
Hukum Tata Negara indah.qurbani80@ub.ac.id
NIP 2016078010272001
45 Ismail Navianto, Dr., S.H., M.H.
Hukum Pidana navianto@ub.ac.id
NIP 195502121985031003
46 Istislam, Dr., S.H., M.Hum. Hukum Administrasi
ist@ub.ac.id
NIP 196208231986011002 Negara
47 Iwan Permadi, Dr., S.H., M.Hum. Hukum Administrasi
iwan_permadi@ub.ac.id
NIP 197201172002121002 Negara
48 Ladito Risang B., S.H., M.H.
Hukum Pidana laditorisang@ub.ac.id
NIP 199006012019031014
49 Lucky Endrawati, Dr., S.H., M.H.
Hukum Pidana luckysoesanto@ub.ac.id
NIP 197503161998022001
50 Lutfi Effendi, S.H., M.Hum. Hukum Administrasi
efendilutfi@ub.ac.id
NIP 196008101986011002 Negara
51 M. Dahlan, S.H., M.H.
Hukum Tata Negara dahlan@ub.ac.id
NIP 198009062008121002
52 M. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata hamidi@ub.ac.id
NIP 198004192008121002
53 M. Zairul Alam, S.H., M.H.
Hukum Perdata zairulalam@ub.ac.id
NIP 197409092006041002
54 Masruchin Ruba'i, Prof., S.H., M.S.
Hukum Pidana masruchin@ub.ac.id
NIP 194812301973121001
55 Milda Istiqomah, S.H., MTCP.
Hukum Pidana milda.istiqomah@ub.ac.id
NIP 198401182006042001
56 Moh. Bakri, Prof., Dr., S.H., M.S.
Hukum Perdata bakri@ub.ac.id
NIP 195008151979031002
57 Moh. Fadli, Dr., S.H., M.Hum. Hukum Administrasi
mfadlifh@ub.ac.id
NIP 196504011990021001 Negara
58 Muchamad Ali Safa’at, Dr., S.H., M.H.
Hukum Tata Negara safaat@ub.ac.id
NIP 197608151999031003
59 Mufatikhatul Farikhah, S.H., M.H.
Hukum Pidana mufatikhatul@ub.ac.id
NIP 198408162015042002
60 Muktiono, S.H., M.Phil. Hukum Administrasi
muktiono@ub.ac.id
NIP 197611082005011001 Negara
18 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
61 Ngesti D. Prasetyo, S.H., M.Hum.
6 Hukum Tata Negara ngesti@ub.ac.id
NIP 197812152005011001
62 Nur Chanifah, Dr., S.Pdi., M.Pd.I. Hukum Administrasi
nur.chanifah@ub.ac.id
NO NIP BAGIAN E-MAIL
NIP 198311182009122006 Negara
63 Nurdin, S.H., M.Hum.
Hukum Internasional nurdin@ub.ac.id
NIP 195612071986011001
64 Nurini Aprilianda, Dr., S.H., M.Hum.
Hukum Pidana nurini.aprilianda@ub.ac.id
NIP 197604292002122001
Patricia Audrey Ruslijanto, Dr., S.H.,
65
M.Kn. Hukum Internasional patricia@ub.ac.id
NIP 198501012009122005
66 Prawatya Ido Nurhayati, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata iidna9ung@gmail.com
NIK 2016078704112001
67 Prija Djatmika, Dr., S.H., M.S.
Hukum Pidana prija.djatmika@ub.ac.id
NIP 196111161986011001
68 Prisca Listiningrum, S.H., LL.M.
Hukum Tata Negara p.listiningrum@ub.ac.id
NIK 2017109105242001
69 Rachmad Safa’at, Dr., S.H., M.Si.
Hukum Perdata rachmad.syafaat@ub.ac.id
NIP 196208051988021001
70 Rachmi Sulistyarini, Dr., S.H., M.H.
Hukum Perdata rachmi@ub.ac.id
NIP 196111121986012001
71 Ranitya Ganindha, S.H., M.H.
Hukum Perdata r.ganindha@ub.ac.id
NIP 198806302014042001
Ratih Dheviana Puru Hitaningtyas, S.H.,
72
LL.M. Hukum Perdata puru_hito@ub.ac.id
NIP 197907282005022001
73 Reka Dewantara, Dr., S.H., M.H.
Hukum Perdata rainerfh@ub.ac.id
NIP 198305022008121003
74 Ria Casmi Arrsa, S.H., M.H.
Hukum Tata Negara ria.casmiarrsa@ub.ac.id
NIK 2016078704231001
75 Riana Susmayanti, Dr., S.H., M.H.
Hukum Tata Negara riana.susma@ub.ac.id
NIP 197901172008012013
76 Rika Kurniaty, S.H., M.A.
Hukum Internasional rika.kurnia@ub.ac.id
NIP 198301012006042002
77 Rumi Suwardiyati, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata rumisuwardiyati@ub.ac.id
NIK 2016078507072001
78 Setiawan Noerdayasakti, Dr., S.H., M.H.
Hukum Pidana setiawan.sakti@ub.ac.id
NIP 196406201989031002
79 Setiawan Wicaksono, S.H., M.Kn.
Hukum Perdata setiawanwicaksono@ub.ac.id
NIK 2011068512181001
80 Setyo Widagdo, Dr., S.H., M.Hum.
Hukum Internasional widagdo@ub.ac.id
NIP 195903201986011003
81 Shanti Riskawati, S.H., M.Kn.
Hukum Pidana eugene_ro3@ub.ac.id
NIK 2012018012162001

82 Shinta Hadiyantina, Dr., S.H., M.H. Hukum Administrasi


shinta_fh@ub.ac.id
187
NO NIP BAGIAN E-MAIL
NIP 197703052009122001 Negara
83 Shinta Puspita Sari, S.H., M.H.
Hukum Perdata shinta.puspita@ub.ac.id
NIK 2016078901232001
84 Sihabudin, Dr., S.H., M.H.
Hukum Perdata sihab@ub.ac.id
NIP 195912161985031001
85 Siti Hamidah, Dr., S.H., M.M.
Hukum Perdata hamidah@ub.ac.id
NIP 196606221990022000
86 Siti Rohmah, M.H.I. Hukum Administrasi
NIP 2016078508052001 Negara
87 Solehuddin, S.H., M.H.
Hukum Pidana solehuddin09@ub.ac.id
NIK 2016079004221001
88 Sudarsono, Prof., Dr., S.H., M.S. Hukum Administrasi
sudarsono@ub.ac.id
NIP 195108251979031000 Negara
89 Suhariningsih, Prof.,Dr.,S.H., S.U.
Hukum Perdata rini@ub.ac.id
NIP 195005261980022001
90 Sukarmi , Dr., S.H., M.Hum.
Hukum Internasional sukarmi@ub.ac.id
NIP 196705031991032002
91 Syahrul Sajidin, S.H., M.H.
Hukum Perdata syahrulfh@ub.ac.id
NIP 198808062015041002
92 Tohir Luth, Prof., Dr., M.A.
Hukum Perdata tohir.luth@ub.ac.id
NIP 195408071986011001
93 Tunggul Anshari S. N., Dr., S.H., M.H.
Hukum Tata Negara tunggul@ub.ac.id
NIP 195905241986011001
94 Warkum Sumitro, S.H., M.H.
Hukum Perdata warkum@ub.ac.id
NIP 195602221984031002
95 Yasniar Rachmawati, S.H., M.H.
Hukum Internasional yasniar@ub.ac.id
NIP 198611282015042002
96 Yenny Eta Widyanti, S.H., M.Hum.
Hukum Perdata yenni.eta@ub.ac.id
NIP 197906032008122002
97 Yuliati , Dr.,S.H., LL.M.
Hukum Pidana yuliaticholil@ub.ac.id
NIP 196607101992032003
98 Zora Febriena Dwithia H. P., S.H., M.Kn.
Hukum Perdata zorafebrienadhp@ub.ac.id
NIP 198902212019032008

18 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 31 Daftar Tenaga Kependidikan

DAFTAR NAMA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS HUKUM

NO NAMA Staf Bagian


1 Abdilah Bakhtiar Umum dan BMN
Ahmad Eko Syarifudin, A.Md.
2 Umum dan BMN
NIK 2013059011241001
Ahmad Yulianto
3 Akademik
NIP 197207052008101001
4 Aditya Sanjaya Umum dan BMN

5 Agus Mustakim Umum dan BMN

Agus Rusyana
6 Umum dan BMN
NIK 8007170121001
7 Ahmad Ruba’i Umum dan BMN
8 Airin Liemanto, S.H., LL.M. Akademik
Alfin Yoga Aditama, A.Md.
9 Akademik
NIK 2013059011171001
Alindy Dyan Amatu, S.Pd.
10 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 8711260122001
Amin Muchsinin, S.AP.
11 Akademik
NIP 197004192001121001
12 Andoko Umum dan BMN
13 Andreas Dwi Bowo Umum dan BMN
Andreas Setiawan
14 Umum dan BMN
NIK 8610020121001
15 Andreas Wahyu Damay Tri H. Umum dan BMN
Andri Cahyono, S.H.
16 Umum dan BMN
NIP 197904082009101001
Anggi Persica. SW, S.H.
17 Umum dan BMN
NIK 8512100122001
Anto Wahyudi
18 Umum dan BMN
NIK 6811031321002

19 Antok Sumaryanto Umum dan BMN

Arif Yudhianta
20 Umum dan BMN
NIK 9107100121001
Bagong Parman
21 Akademik
NIP 196411022007011001
Bambang Sulistyo Aman
22 Umum dan BMN
NIK 7703280121001
Belinda Eka Faradewi, A.Md.
23 Umum dan BMN
NIK 9405170122001

24 Budi Daryono Umum dan BMN

189
NO NAMA Staf Bagian
Choirul Nasikin
25 Umum dan BMN
NIK 2013029010031001
Danang Biantoro
26 Akademik
NIP 2008028203311001
Dedy Rosyan Herlambang
27 Akademik
NIK 2013028509041001

28 Dendik Agus Ferdianto Umum dan BMN

Devi Chostanti, S.AB.


29 Akademik
NIK 2012058901052001
Dianita Noer
30 Kemahasiswaan dan Alumni
NIP 196906112007012002
Didik Wiyono, S.AP.
31 Umum dan BMN
NIK 2012058501151001
Didit Suhendro, S.E.
32 Umum dan BMN
NIP 198007262008101002
Dito Wahyu Prasetyo
33 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 2008067911141001
Djumin, S.H.
34 Keuangan dan Kepegawaian
NIP 198008092008101002
Dwi Ariningsih, S.H.
35 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 2013029001222001
36 Dyandra Chairatun Hisan, S.Hum. Akademik
37 Eko Setyo Nugroho Umum dan BMN
Eko Slamet, S.H.
38 Akademik
NIP 198112062009101003
39 Eko Wahyudi Umum dan BMN
Erik Chrisyanto, S.E.
40 Akademik
NIK 8709040121001
Fahmi Arief Hidayat, S.Kom.
41 Umum dan BMN
NIK 9409130121001
Fahron Dakka, S.Kom.
42 Umum dan BMN
NIK 2013098405041001
Fatmamia Putri Megawati, S.E.
43 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 2012059001132001
44 Ferdy Setiyawan, S.Pd. Akademik
45 Feri Setiawan, S.Pd. Akademik
Fiki Ryan Iswandi
46 Umum dan BMN
NIK 8902020121001
Firman Hady
47 Akademik
NIK 2017068405241001
Frendi Ari Susanto
19 48 Umum
Pedoman Pendidikan dan BMN
Universitas Brawijaya 2018/2019
NIK 8609060121001
0 Galih Budiarjo
49 Akademik
NIK 9210260121001
NO NAMA Staf Bagian
Guntur Roy Herminto
50 Umum dan BMN
NIK 2008028511011001
51 Haris Wisantyo Umum dan BMN
Heru Tri Prasetyo, S.Kom.
52 Akademik
NIK 2013028612251001
53 Hikmah Gadi, S.AP. Akademik
Hudan Fauzi, S.Si.
54 Akademik
NIK 9210240121001
Ifan Syahrudin Bahtiar
55 Umum dan BMN
NIK 2014018108241001
Imam Hidayat, S.H.
56 Kemahasiswaan dan Alumni
NIP 196807132000031002
57 Imam Suwandi Umum dan BMN
Indra Sujahdi
58 Umum dan BMN
NIK 7104030121001
Kartika Dian Ningtyas, S.S.
59 Umum dan BMN
NIK 8710200122001
60 Laila Tusakdiyah Umum dan BMN
Luluk Farida, S.H., M.M.
61 Akademik
NIP 196402072001122001
M. Choirul
62 Akademik
NIK 2008027304171001
63 M. Junaedi Umum dan BMN
M. Zaenal Asy’Ary, S.E.
64 Akademik
NIK 8602090121001
Mar’atun Sholikhah, A.Md.
65 Akademik
NIK 2012058704292001
Mardianto
66 Umum dan BMN
NIP 197110202007011002
Meiliana, S.H.
67 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 8405160122001
68 Moch. Cholis Umum dan BMN
Moch. Hasbi As Sidiqi, S.H.
69 Akademik
NIK 2012098003091001
70 Moh. Saiful Rijal Umum dan BMN
Moh. Imron Rosyadi, S.Pd.
71 Akademik
NIK 2006117712091001
Mohamad Yusuf Alfan Sobirin, S.Kom.
72 Umum dan BMN
NIK 196910272001121001

73 Muchamad Rakhan Umum dan BMN

74 Mudrik Umum dan BMN


Mugiyono
75 Akademik
NIP 196209261984031001

191
NO NAMA Staf Bagian
76 Muhamad Arifin Umum dan BMN
77 Muhammad Khafid Umum dan BMN
Mujiono
78 Umum dan BMN
NIK 8207200121001
Nabila Ayu Azmi, S.H.
79 Akademik
NIK 9010080122001
80 Nurali Dachlan Umum dan BMN
Nurfitriani, S.P.
81 Kemahasiswaan dan Alumni
NIP 197707162009102001
Nurul Indayati, S.E., M.M.
82 Kepala Tata Usaha
NIP 197501242005022003
83 Puguh Ribawanto Umum dan BMN
84 Rangga Puger Raharjo, S.AB. Umum dan BMN
85 Redy Ferdian, S.H. Akademik
Rendra Agung W.
86 Akademik
NIK 9109090121001
Rendra Desyanto, S.H., M.AP.
87 Akademik
NIK 8412090121001
88 Reva Wahyudha Umum dan BMN
89 Rival Dani Aditya Umum dan BMN
Roy Rizki, SE., S.S., M.Li.
90 Kemahasiswaan dan Alumni
NIK 7701110121001
91 Rulianto Umum dan BMN
Saiful Azan
92 Akademik
NIP 196511152007011001
Saiful Rachman
93 Umum dan BMN
NIK 8006141321001
Samsul Huda
94 Akademik
NIK 2013028803291001
Shofi Fairuz Zuhad, S.AP.
95 Keuangan dan Kepegawaian
NIK 9110160122001
96 Sidiq Ramadhan Umum dan BMN
97 Sigit Budi Wijaya, S.ST. Akademik
Sigit Hadi Wijaya
98 Keuangan dan Kepegawaian
NIP 198210082014091003
Silvy Norvina Aznam, S.Sos,. M.AB.
99 Umum dan BMN
NIP 196508171994032001
Sri Agus Cahyono, S.H.
100 Akademik
NIK 2008028308191001
Sucipto, S.E.
101 Keuangan dan Kepegawaian
NIP 197105122007101001
Suhardi
19 102 Akademik
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
NIP 196503311987021001
2 Sunaryo
103 Umum dan BMN
NIK 2017067706231001
NO NAMA Staf Bagian
Supardi, S.Kom.
104 Keuangan dan Kepegawaian
NIP 197011282001121001
Suprapto, S.E.
105 Keuangan dan Kepegawaian
NIP 196109032006041001
Supriyadi
106 Umum dan BMN
NIK 2013028103301001
Suroto, S.E., M.AB.
107 Akademik
NIP 196310111985031003
Syamsul Arifin, S.E.
108 Akademik
NIK 7706040121001
Tatang Harianto
109 Umum dan BMN
NIK 7909260121001
110 Theo Aries Ririnama Umum dan BMN
111 Vivid Andhika Chairunisa, S.Kom. Umum dan BMN
Wahyu Rudiansyah
112 Umum dan BMN
NIK 8702260121001
Wawan Nofarianto
113 Umum dan BMN
NIK 2013027811081001
Yolanda Kumalasari, S.Kom.
114 Akademik
NIK 2013058802132001
Yuliani Mufida
115 Umum dan BMN
NIP 196705302007012001

116 Yusron Amrulloh Z. N. Umum dan BMN

Zulfikar, S.Kom.
117 Umum dan BMN
NIK 8704010121001

193
Lampiran 32 Halaman Sampul Proposal Skripsi

PROPOSAL 16 pt

[ JUDUL SKRIPSI ] 13 pt

SKRIPSI 14 pt

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat 11 pt


Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ] 11 pt
NIM [NIM ]

5 cm

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
FAKULTAS HUKUM 13 pt
4
MALANG
2019
Lampiran 33 Halaman Sampul Skripsi

[ JUDUL SKRIPSI ] 13 pt

SKRIPSI 14 pt

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat


11 pt
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ] 11 pt
NIM [ NIM ]

5 cm

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM 13 pt
MALANG
2019
195
Lampiran 34 Halaman Sampul Proposal Legal Memorandum

PROPOSAL LEGAL MEMORANDUM 13 pt

[ JUDUL LEGAL MEMORANDUM ] 11 pt

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat 11 pt


Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ] 11 pt
NIM [NIM ]

5 cm

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
FAKULTAS HUKUM 13 pt
6
MALANG
2019
Lampiran 35 Halaman Sampul Legal Memorandum

[ JUDUL LEGAL MEMORANDUM ] 11 pt

LEGAL MEMORANDUM 11 pt

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat 11 pt


Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ] 11 pt
NIM [NIM ]

5 cm

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM 13 pt
MALANG
2019
197
Lampiran 36 Halaman Sampul KKL

PROPOSAL/LAPORAN *) 11 pt
KULIAH KERJA LAPANGAN

[ JUDUL KKL ] 11 pt

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ] 11 pt
NIM [NIM ]

5 cm

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM 13 pt
MALANG
2019

19 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
*) Pilih salah satu, sesuaikan tahapan KKL
Lampiran 37 Halaman Sampul Penulisan Paper

[JUDUL PAPER] 13 pt

Untuk Memenuhi [misal: Tugas Terstruktur 1] 11 pt


[Nama Mata Kuliah]
[Kelas]

Oleh:
[NAMA]
[NIM] 11 pt
[NO PRESENSI KELOMPOK/MAHASISWA]

5 cm

[LOGO UB]

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM 13 pt
MALANG
2019

199
Lampiran 38 Halaman Sampul Review Buku

[JUDUL BUKU] 13 pt

Untuk Memenuhi [misal: Tugas Terstruktur 1] 11 pt


[Nama Mata Kuliah]
[Kelas]

OLEH:
[NAMA]
11 pt
[NIM]
[NO PRESENSI KELOMPOK/MAHASISWA]

5 cm

[LOGO UB]

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM 13 pt
20 MALANG
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019

0 2019
Lampiran 39 Keterangan pada bagian Punggung Sampul Luar

[NAMA MAHASISWA] [ JUDUL SKRIPSI ] [TAHUN]

201
Lampiran 40 Halaman Persetujuan Skripsi

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : [ JUDUL SKRIPSI ]

Identitas Penulis :
a. Nama : [ Nama Mahasiswa ]
b. NIM : [ NIM ]
Konsentrasi : [ Nama Bagian ]
Jangka waktu penelitian : [ waktu penelitian ]

Disetujui pada tanggal : [ tanggal disetujui ]

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Mengetahui,
Ketua Bagian
[ Nama Bagian ]

[ Nama Ketua Bagian ]


NIP [ NIP ]

20 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 41 Halaman Pengesahan Skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

[ JUDUL SKRIPSI ]

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ]
[ NIM ]

Skripsi ini telah disahkan oleh Majelis Penguji pada tanggal: [tanggal disahkan]

Ketua Majelis Penguji Anggota

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Anggota Ketua Bagian [ Nama Bagian ]

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum

[ Nama Dekan ]
NIP [ NIP ]

203
Lampiran 42 Halaman Persetujuan Legal Memorandum

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Legal Memorandum : [ JUDUL LEGAL MEMORANDUM ]

Identitas Penulis :
a. Nama : [ Nama Mahasiswa ]
b. NIM : [ NIM ]
Konsentrasi : [ Nama Konsentrasi ]
Jangka waktu penelitian : 6 bulan

Disetujui pada tanggal : [tanggal disetujui]

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Mengetahui,
Ketua Bagian [ Nama Bagian ]

[ Nama Dosen ]
NIP [ NIP ]

20 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


4
Lampiran 43 Halaman Persetujuan KKL

HALAMAN PERSETUJUAN
KULIAH KERJA LAPANG

[ JUDUL KKL ]

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ]
[ NIM ]

Tempat Penelitian : [ Tempat Penelitian ]


Waktu Penelitian : [ tanggal mulai ] s/d [ tanggal selesai ]

Disetujui pada tanggal: [tanggal disetujui ]

Ketua Bagian [ Nama Bagian ] Dosen Pembimbing

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Mengetahui:
Dekan

[ Nama Dosen ]
NIP [ NIP ]

205
Lampiran 44 Halaman Pengesahan KKL

HALAMAN PENGESAHAN
KULIAH KERJA LAPANG

[ JUDUL KKL ]

Oleh:
[ NAMA MAHASISWA ]
[ NIM ]

Tempat Penelitian : [ Tempat Penelitian ]


Waktu Penelitian : [ tanggal mulai ] s/d [ tanggal selesai ]

Disetujui pada tanggal: [tanggal disetujui ]

Ketua Bagian [ Nama Bagian ] Dosen Pembimbing

[ Nama Dosen ] [ Nama Dosen ]


NIP [ NIP ] NIP [ NIP ]

Mengetahui:
Pembimbing Tempat KKL Dekan,

[ Nama Terang ] [ Nama Dekan ]


NIP [ NIP ]

20 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


6
Lampiran 45 Halaman Daftar Isi Skripsi

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan .....................................................................................................


.................................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ......................................................................................................
.................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................................
.................................................................................................................................... iii
Daftar Isi ......................................................................................................................
.................................................................................................................................... iv
Abstraksi ......................................................................................................................
.................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN DAN METODE PENELITIAN .................................................
................................................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................
................................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
................................................................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................
................................................................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................
................................................................................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ................................................................................................
................................................................................................................................ 6
F. Metode Penelitian .....................................................................................................
................................................................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................
................................................................................................................................8
A. Tinjauan Umum Perlindungan Data Pribadi .................................................................
................................................................................................................................ 9
1. Pengaturan Perlindungan Hukum Data Pribadi di Indonesia ......................................
............................................................................................................................ 10
1.1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 .........................................................
..................................................................................................................... 11
1.2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 ...................................................
..................................................................................................................... 12
1.3. xxxxxxx .........................................................................................................
..................................................................................................................... 13
2. Pengaturan Perlindungan Hukum Data Pribadi Menurut Ketentuan Internasional ........
............................................................................................................................ 14
2.1. xxxxxxx .........................................................................................................
..................................................................................................................... 15
2.2. xxxxxxx .........................................................................................................
..................................................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................
................................................................................................................................17
A. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (Membahas rumusan masalah 1) .........................................
................................................................................................................................ 18
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ....................................................................................
............................................................................................................................ 19

207
1.1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 20
1.2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 21
1.3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 22
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ....................................................................................
............................................................................................................................ 23
2.1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 24
2.2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 25
2.3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 26
B. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (Membahas rumusan masalah 2) ....................................
................................................................................................................................ 27
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ....................................................................................
............................................................................................................................ 28
1.1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 29
1.2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 30
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ....................................................................................
............................................................................................................................ 31
2.1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 32
2.2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 33
2.3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ...............................................................................
..................................................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................
................................................................................................................................35
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
................................................................................................................................ 36
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 37
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 38
B. Saran .......................................................................................................................
................................................................................................................................ 39
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 40
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA

20 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 46 Contoh Halaman Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan ................................................................................................ i

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Permasalahan ...................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 7
E. Metode Penelitian................................................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 10
G. Jawal Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 11

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 12

209
Lampiran 47 Halaman Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Penetapan Pembimbing Skripsi ................................................. 101
Lampiran 2 Surat Keterangan Pengambilan Data .................................................. 102
Lampiran 3 Surat Survei dari Perusahaan ............................................................. 103
dst ..................................................................................................................... dst

21 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


0
Lampiran 48 Halaman Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Tingkat Kenakalan Remaja ....................................................................... 101
Tabel 2 Jumlah Pemakai Narkoba Tahun 2018 ...................................................... 102
Tabel 3 Frekuensi Pemakai Kokain di Kalangan Remaja Tahun 2018 ....................... 103
dst ..................................................................................................................... dst

211
Lampiran 49 Halaman Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Jaringan Perdagangan Narkoba ............................................................ 201
Gambar 2 Jenis Transportasi dalam perdagangan Narkoba .................................... 302
dst ..................................................................................................................... dst

21 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 50 Contoh Jadwal Pelaksanaan Penelitian

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Bulan ke
No Kegiatan
I II III IV V VI
1 Persiapan x
2 Melakukan Studi Pustaka x
3 Menyusun Instrumen Penelitian x
4 Melaksanakan Penelitian Lapang/Penelitian
x x
Bahan Hukum
5 Menganalisis Data x
6 Menulis Laporan Skripsi x

213
Lampiran 51 Contoh Ringkasan

RINGKASAN

Dian Lestari, Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, November 2012,
LEGALITAS KEPALA NEGARA MEMPERSENJATAI WARGA SIPIL BERDASARKAN HUKUM
HUMANITER INTERNASIONAL (STUDI KASUS TERHADAP PENURUNAN PRESIDEN MUAMMAR
KHADAFI DI LIBYA TAHUN 2011), Nurdin, S.H. M.Hum., Ikaningtyas, S.H., LL.M.

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan Legalitas Kepala Negara Mempersenjatai
Warga Sipil Berdasarkan Hukum Humaniter Internasional. Pilihan tema tersebut dilatar
belakangi oleh adanya tindakan yang dilakukan Presiden Muammar Khadafi di Libya pada bulan
Februari 2011 yang mempersenjatai warga sipilnya untuk melawan pemberontak yang
menentang kepimpinan Presiden Muammar Khadafi selama kurang lebih 42 tahun di Libya.
Dalam hal ini yang dipersenjatai adalah seorang warga sipil, yaitu warga sipil laki-laki ataupun
perempuan yang dalam hukum humaniter internasional seharusnya seorang warga sipil
tersebut dilindungi dan steril dari aktivitas konflik bersenjata.

Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana
legalitas kepala negara yang mempersenjatai warga sipil berdasarkan hukum humaniter
internasional? (2) Bagaimana konsekuensi hukum yang berlaku bagi kepala negara yang
mempersenjatai warga sipil berdasarkan hukum humaniter internasional?

Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode
pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendeketan kasus (case approach).
Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif analitis yaitu suatu metode analisis bahan hukum
dengan cara melakukan menentukan isi atau makna aturan hukum dari konvensi internasional,
protokol-protokol tambahan dari suatu konvensi,deklarasi internasional, statuta internasional,
dan pendapat para ahli hukum internasional,yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan
permasalahan hukum yang menjadi obyek kajian.

Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan
yang ada bahwa tindakan yang dilakukan Muammar Khadafi mempersenjatai warga sipilnya
dikatakan tidak sah atau illegal, karena dalam DistinctionPrinciple atau Prinsip Pembedaan telah
mengatur bahwa penduduk sipil tidak dapat turut aktif dalam perang. Selain itu dalam Pasal 4
dan Pasal 28 Konvensi Jenewa IV telah mengatur bahwa orang sipil tersebut harus dilindungi
serta pihak yang bertikai tidak boleh menggunakan orang yang termasuk dalam kategori orang
yang dilindungi. Dari pernyataan tersebut telah jelas Muammar Khadafi dapat disebut sebagai
penjahat perang,karena telah melanggar peraturan dalam Hukum Humaniter Internasional
yang telah diatur oleh Konvensi Jenewa. Oleh sebab itu, konsekuensi hukum yang berlaku bagi
Muammar Khadafi yang telah dikategorikan sebagai penjahat perang adalah dia dapat diadili di
International Criminal Court (ICC) dan dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya.
Sedangkan konsekuensi hukum yang berlaku bagi warga sipilnya adalah mereka dikategorikan
unlawful combatant karena mereka membawa senjata bukan atas dasar pembelaan negara
tetapi untuk kepentingan pribadi Muammar Khadafi dan mereka telah melanggar Prinsip
Pembedaan yang ditelah ada dalam Hukum Humaniter Internasional, akan. Warga sipil
tersebut, dikenakan sanksi pidana yang telah diatur dalam Konvensi Jenewa 1949 dan mereka
akan diadili di pengadilan militer setempat.Meskipun keduanya mendapatkan hukuman, akan
21 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
tetapi perlindungan terhadap hak asasi manusia mereka tetap ada.
4
Lampiran 52 Contoh Summary

RINGKASAN

Ikaningtyas, International Law Faculty of Law, University of Brawijaya Malang, 2004, Review Of
Law 29 Year 2000 On The Protection Of Plant Varieties In Providing Legal Protection Toward
Farmer as a Breeder In Indonesia, Afifah Kusumadara, SH.LLM, SJD., and Nurdin.SH.Mhum.

Indonesia has ratified the establishment of the WTO (World Trade Organization) through Law 7
of 1994 and makes Indonesian automatically have a legal duty to be bound (legally binding)
and subject to all agreements and regulations that have been agreed in WTO, including
TRIPs.As a form of Indonesia compliance on the establishment of WTO agreements, some
issues has been conduct by the government of Indonesia in comply with WTO agreement
formation. Law 29 year 2000 on Plant Variety Protection has been established to fulfill
Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights article 27 number 3b. With
the amendment of Law 13 year 1997 on patent into Law 14 year 2000 makes Indonesia no
longer provide patent protection toward plant and animal, so that the Government of Indonesia
must take a step in implement effective sui generis toward the protection of plant variety by
establish Law 29 year 2000 on Plant Variety Protection.

Therefore, this thesis attempt to analyze the effort of law 29 year 2000 on Plant Variety
Protection to provide farmer’s right above the ownership of plant varieties.

Result of this thesis show that Law No.29 Year 2000 on Protection of Plant Varieties likely not
accomodate the farmers rights. It means that if farmers develop unnamed new varieties of
local varieties, it will bring difficulties for farmers to obtain the protection of plant varieties, not
to mention the local farmers who want to register new varieties who face difficulties by the
complicated PVP procedure, where a sort of technical work was not managed by farmers at all.
This law put priority on the protection from economic aspect only, which has individualistic and
monoplistic charasteristic. However, Based on 76 articles as arranged in Law 29 year 2000 on
Protection of Plant Varieties, show some articles that may provide opportunities for farmers to
show their roles to gain benefit, from the establishment of Law on PVP, such as : article
7,article 10 (1), article 12 (1) and article 28.

215
Lampiran 53 Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan hanya kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang tiada henti hingga penulis dapat sampai pada tahap ini, khususnya dengan
selesainya skripsi ini.

Terima kasih penulis sampaikan kepada:


1. Bapak Dr. M. Ali Safa’at, S.H.. M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
2. Bapak/Ibu [nama Ketua Bagian] selaku Ketua Bagian [Nama Bagian].
3. Bapak/Ibu [Nama Pembimbing] selaku Dosen Pembimbing Utama, atas bimbingan dan
kesabarannya.
4. Bapak [Nama Pembimbing] selaku Dosen Pembimbing Pendamping, atas bimbingan dan
motivasinya.
5. Pihak-pihak lain yang turut membantu selesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.

Penulis yakin skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, sehingga masukan dan
kritik akan selalu penulis harapkan untuk memperbaiki skripsi ini.
Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam proses pembuatan skripsi
ini penulis melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni kesalahan kita dan berkenan menunjukkan
jalan yang benar.

Malang, Agustus 2019


Penulis

21 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


6
Lampiran 54 Surat Pernyataan Keaslian Skripsi

SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : [ Nama Lengkap ]

NIM : [ NIM ]

Menyatakan bahwa dalam penulisan karya ilmiah hukum berupa skripsi/legal memorandum ini
adalah asli karya penulis, tidak ada karya/data orang lain yang telah dipublikasikan, juga bukan
karya orang lain dalam rangka mendapatkan gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, selain yang
diacu dalam kutipan dan atau dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, jika dikemudian hari terbukti karya ini merupakan
karya orang lain baik yang dipublikasikan maupun dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan
di perguruan tinggi, saya sanggup dicabut gelar kesarjanaan saya.

Malang,
Yang menyatakan,

Materai
Rp 6.000 Tanda tangan

[ Nama Lengkap ]
NIM [ NIM ]

217
Lampiran 55 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Brawijaya, penulis yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [Nama Lengkap]


NIM : [NIM]
Program Studi : Sarjana Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Jenis Karya : Skripsi/Artikel Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas


Brawijaya, Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas
karya ilmiah penulis yang berjudul:

[ JUDUL SKRIPSI / ARTIKEL ILMIAH ]

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
Universitas Brawijaya berhak menyimpan, mengalihmedia / formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir penulis tanpa
meminta ijin dari penulis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai penulis/pencipta
dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Malang
Pada tanggal : [tanggal]

Yang menyatakan,

[Nama Lengkap]

21 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
Lampiran 56 Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Clinard, B. Marshall, Corporate Ethics and Crime, SAGE Publication, Beverly Hills.

-------------------------, Corporate Crime, SAGE Publication, Beverly Hills,1983.

Faruk, Menyingkap dan Membangun Multikulturalisme. Dalam Th. Sumartana (Ed.), Pluralisme,
Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, (hal. 56-78), Institut Dian/Interfidei,
Yogyakarta, 2001.

Geis Gilbert & Meier, Robert. F, White Collar Crime, Revised Edition, Mac Millan Publishing,
New York, 1977.

Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A., 1980, Contemporary Issues and New Directions in
Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed.), Aging in the 1980s:
Psychological Issues (hlm. 239-252), American Psychological Association, Washington, D.C.

Mc. Alister, John T (Ed.) , Southeast Asia, The Politic of National Integration, Random
House, Toronto, 1973.

Mahmud Thoha (Ed.), 1998, Dampak Persetujuan Putaran Uruguay-GATT Terhadap


Industri Kecil, UI Press, Jakarta.

Mochtar Kusumaatmadja, 1978, Pengantar Hukum Internasional, Bina Cipta, Bandung.

JURNAL

IPR Training Textbooks, Japan Patent Office, Asia Pacific Industrials Property Center, JII
(CD-ROM), 2002,

Rachmad Syafa’at, Model Alternatif Penguatan Kelembagaan dan Hukum Masyarakat


Adat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan, Arena Hukum, Volume
13, Fakultas Hukum Unibraw, Malang, 2002.

MAJALAH DAN KORAN

Robert, L. Dunne, Deterring Unauthorized Access to Computers: Cotrolling Behaviour


in Cyberspace Through a Contract Law Paradigm, Jurimetrics, 2005.
S.V.C. Suryadarma, Prosesor dan Interface: Komunikasi Data, Info Komputer, IV (4),
1999.
Bartens, K., Aborsi Di Tengah Polarisasi “Pro life”- “Pro Choice”, Kompas, 11 Agustus
2003.

UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana


Pencucian Uang, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor … Tahun …, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor….
219
SKRIPSI

Eko Juli Atmodjo, Typosquatting, Cybersquatting dan Cyber piracy Domain Name
Internet Ditinjau Dari Aspek Hukum Pidana Indonesia, Skripsi tidak diterbitkan,
Malang, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2003.

MAKALAH

N. Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal, Makalah disajikan dalam Lokakarya
Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat
Penelitiah IKIP MALANG, Malang, 12 Juli 1999.
Z. Karim, Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September 2005

INTERNET

Kennedy, DC., In Search of Balance Between Police Power and Privacy in The
Cybercrime Treaty (online), The Richmond Journal Law and Technology,
http://www.richmond.jlt.html/185.htm (12 Januari 2003)
Arimbi Heroeputri, Aspek HKI dan Masyarakat Adat, Prospek, Peluang dan Tantangan,
E-Law (online), http://www.walhi.org, (21 Juni 2001), 2002.

22 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


0
Lampiran 56 Halaman Isi Review Buku

A. Identitas
1 Judul Buku : Pengantar Hukum Indonesia: Sistem Hukum Indonesia
pada Era Reformasi, Jilid I
2 Penulis : Prof. Dr. M. Bakri, S.H., M.S.
3 Penerbit : UB Press
4 Cetakan : Cetakan Pertama, 2011
5 Halaman : i-viii, 324
6 Foto Cover Buku

B. Pendahuluan
Buku dengan judul Pengantar Hukum Indonesia ini merupakan jilid ke-1 dari dua
jilid yang diterbitkan oleh penerbit yang sama. Jilid 1 tentang “Sistem Hukum Indonesia
pada Era Reformsi” dan jilid 2 tentang “Asas-asas Hukum yang berlaku di Indonesia”.
Buku dengan tebal 324 halaman ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis dalam
mengasuh Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia di Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.......dst

C. Ringkasan Bab
Buku ini berisi terdiri atas 6 Bab, yang secara singkat dapat diuraikan berikut ini:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini penulis menjelaskan terkait hubungan antar masyarakat dengan

221
norma/kaedah sosial, pengertian PHI serta sistem hukum Indonesia
.............dst
Bab 2 Lembaga Negara yang Berwenang Membuat Peraturan Perundang-undangan
.............dst
Bab 3 Yurisprudensi
.............dst
Bab 4 Hukum Adat dan Hukum Kebiasaan
.............dst
Bab 5 Pluralisme Hukum Perdata
..............dst
Bab 6 Konflik Hukum
..............dst

D. Review Kritis
Buku yang berjudul asli “Buku Ajar Pengantar Hukum Indonesia” ini dilengkapi
dengan Tujuan Instruksional sehingga mempermudah pembaca dalam hal ini
mahasiswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan buku. Dengan menggunakan
bahasa dan alur yang sangat sistematis, buku ini dapat menghantarkan pembaca untuk
masuk ke dalam alam pikiran penulis. Hal ini dapat dilihat dalam sistematika pembagian
bab-bab yang sangat runtut, mulai dari pengenalan tentang kaedah sosial sampai
dengan penjelasan berkenaan dengan konflik hukum ...................dst
Sebagai buku dengan ruang lingkup yang sangat umum, buku ini mampu
memberikan informasi baru terkait perkembangan sistem hukum di Indonesia, seperti
yang tertuang dalam bab 5, dimana penulis dengan sangat sistematis menjelaskan
eksistensi pluralisme hukum di Indonesia yang jarang dijumpai di dalam buku lain
dengan judul yang sama. Menurut penulis pluralisme di Indonesia .................dst.

E. Kesimpulan
Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, buku
dengan judul “Pengantar Hukum Indonesia: Sistem Hukum Indonesia pada Era
Reformasi” ..............dst

22 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


2
Lampiran 57 Template Artikel Jurnal

JUDUL TIDAK BOLEH MELEBIHI 12 KATA


(Tahoma 12, Bold, Center, 1 spasi, UPPERCASE)

Nama Penulis (Tanpa Gelar, Tahoma 11, Bold, Center)

Nama Lembaga Alamat Lembaga Email: Email penulis


(Tahoma 11, Center, 1 spasi)

Abstract (Tahoma 11, bold, italic, 1.5 spasi)


Abstract bahasa inggris harus dicetak miring. Abstract memuat tujuan, metode dan hasil
penelitian untuk naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah ulasan
tidak menggunakan metode. Abstract terdiri dari 150-250 kata. Abstract tidak boleh terjemahan
dari google translate. Abstract ditulis menggunakan 1 spasi. Abstract bahasa inggris harus
dicetak miring. Abstract memuat tujuan, metode dan hasil penelitian untuk naskah yang dibuat
berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah ulasan tidak menggunakan metode. Abstract
terdiri dari 150-250 kata. Abstract tidak boleh terjemahan dari google translate. Abstract ditulis
menggunakan 1 spasi. Abstract bahasa inggris harus dicetak miring. Abstract memuat tujuan,
metode dan hasil penelitian untuk naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian, sedangkan
naskah ulasan tidak menggunakan metode. Abstract terdiri dari 150-250 kata. Abstract tidak
boleh terjemahan dari google translate. Abstract ditulis menggunakan 1 spasi. Abstract bahasa
inggris harus dicetak miring. Abstract memuat tujuan, metode dan hasil penelitian untuk
naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah ulasan tidak menggunakan
metode. Abstract terdiri dari 150-250 kata. Abstract tidak boleh terjemahan dari google
translate. Abstract ditulis menggunakan 1 spasi. (Tahoma 11, italic, 1 spasi)
Keywords: keyword 1, keyword 2, keyword 3

Abstrak (Tahoma 11, bold, italic, 1.5 spasi)


Abstrak bahasa Indonesia menggunakan font normal. Abstrak memuat tujuan, metode dan
hasil penelitian untuk naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah
ulasan tidak menggunakan metode. Abstrak terdiri dari 150-250 kata. Abstrak tidak boleh
terjemahan dari google translate. Abstrak ditulis menggunakan 1 spasi. Abstrak bahasa
Indonesia menggunakan font normal. Abstrak memuat tujuan, metode dan hasil penelitian
untuk naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah ulasan tidak
menggunakan metode. Abstrak terdiri dari 150-250 kata. Abstrak tidak boleh terjemahan dari
google translate. Abstrak ditulis menggunakan 1 spasi. Abstrak bahasa Indonesia menggunakan
font normal. Abstrak memuat tujuan, metode dan hasil penelitian untuk naskah yang dibuat
berdasarkan hasil penelitian, sedangkan naskah ulasan tidak menggunakan metode. Abstrak
terdiri dari 150-250 kata. Abstrak tidak boleh terjemahan dari google translate. Abstrak ditulis
menggunakan 1 spasi. Abstrak bahasa Indonesia menggunakan font normal. Abstrak memuat
tujuan, metode dan hasil penelitian untuk naskah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian,
sedangkan naskah ulasan tidak menggunakan metode. Abstrak terdiri dari 150-250 kata.
Abstrak tidak boleh terjemahan dari google translate. Abstrak ditulis menggunakan 1 spasi.
(Tahoma 11, 1 spasi)
Kata kunci: kata kunci 1, kata kunci 2, kata kunci 3

223
Latar Belakang (Tahoma 11, Bold)

Pada Latar Belakang merupakan bab pertama dari naskah yang harus memuat latar
belakang, permasalahan dan metode penelitian, sedangkan untuk naskah ulasan tidak
menggunakan metode. Latar belakang merupakan uraian informasi sehubungan dengan
timbulnya masalah penelitian. Latar belakang juga memuat ketertarikan penulis pada suatu
pokok bahasan yang ditunjang dengan data awal serta uraian singkat teori yang relevan
dengan pokok bahasan serta menggunakan pola deduktif (umum-khusus).
Jurnal Arena Hukum adalah Jurnal Ilmiah dalam bidang ilmu hukum yang diterbitkan tiga
kali dalam setahun (April, Agutus dan Desember) oleh Unit Jurnal Arena Hukum Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya. Jurnal Arena Hukum merupakan wadah para akademisi dan
praktisi hukum untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan hukum ke masyarakat luas dalam
sebuah referensi hukum bidang kajian dalam jurnal Arena Hukum meliputi berbagai cabang
ilmu hukum diantaranya Hukum Perdata, Hukum Bisnis, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara,
Hukum Administrasi Negara dan Hukum Internasional dan lain-lain.

Naskah yang sudah diterima dan siap dipublikasikan, akan dipublikasikan secara Open
Journal System (OJS) secara bertahap. Jurnal Arena Hukum saat ini sedang proses persiapan
dan pengajuan akreditasi secara nasional. Kami menerima artikel hasil penelitian atau gagasan
hukum kontemporer. Artikel yang dikirimkan original dan belum pernah dipublikasikan
dimanapun.
Naskah yang diterima adalah naskah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Jika
naskah ternyata terbukti telah dipublikasikan, maka resiko hukum ditanggung oleh penulis dan
akan mendapatkan sanksi dari Jurnal Arena Hukum. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia
atau Bahasa Inggris. Naskah dapat berupa hasil suatu penelitian (research paper) atau naskah
ulasan (pemikiran) di bidang ilmu hukum. Di dalam naskah, penulisan istilah bahasa asing
dicetak miring. Penulisan paragraf dalam naskah menggunakan 5 ketukan.
Untuk penulisan footnote, menggunakan system Chicago Style, dimana penulisan footnote
pada baris pertama menjorok 1 tabulasi, 1 spasi, menggunakan jenis huruf Tahoma ukuran 9,
rata kanan kiri (justify). Contoh penulisan footnote satu penulis.1 Contoh penulisan footnote
dua penulis.2

1 Bagir Manan, Dasar-dasar Perundang-undangan Indonesia, (Jakarta: IND-HILL.CO, 1992), hlm. 3.


22 N. Shaw, International Law, (Cambridge:
2 Malcom Cambridge
Pedoman University
Pendidikan Press, 1994),
Universitas pp. 5-6.
Brawijaya 2018/2019

4
Contoh penulisan footnote lebih dari dua penulis.3 Contoh penulisan footnote kumpulan tulisan
dalam buku.4 Contoh penulisan footnote artikel jurnal yang dicetak.5 Contoh Penulisan footnote
artikel jurnal online.6 Contoh penulisan footnote Makalah.7 Contoh penulisan footnote
Skripsi/Thesis/Disertasi.8 Contoh penulisan footnote surat kabar.9 Contoh penulisan footnote
website.10 Contoh penulisan footnote Peraturan Perundang-undangan.11 Contoh penulisan
footnote Putusan Mahkamah Konstitusi.12 Contoh Penulisan footnote Putusan Pengadilan
Negeri.13 Contoh Penulisan footnote Putusan Mahkamah Agung.14 Contoh penulisan footnote
Hasil Wawancara.15

Catatan: Penulisan halaman pada footnote artikel Bahasa Inggris, ‘p.’ jika menggunakan 1 halaman,
dan ‘pp.’ jika lebih dari 1 halaman.
3 H. Syaukani, dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan, (Yogyakarta: Pustaka, 2005), hlm. 14.
4 Marian Gold Gallagher, “Legal Encyclopedias” in How to Find the Law, 7th ed., edited by Morris L. Cohen, (St.
Paul, Minnesota: West Publishing Co., 1976), p. 272.
4 Moh Fadli, “Non Delegation Doctrine dan Peraturan Delegasi di Indonesia”, dalam Susi Dwi Harijanti (Eds),
Negara Hukum yang Berkeadilan Kumpulan Pemikiran dalam Rangka Purnabakti Prof. Dr. H. Bagir Manan,
(Bandung: Pusat Studi Kebijakan Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (PSKN FH UNPAD), 2011),
hlm. 33.
5 Damilola S. Olawuyi, “Mainstreaming Human Rights under National and International Law: Legal and
Epistemic Question”, Indonesia Law Review Year 3, Vol. 3, (September – December 2013): 224.
5 Andriyani Mustika Nurwijayati, “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum Anak Jalanan Dalam Perspektif
Hukum Pidana Di Daerah Yogyakarta”, Jurnal Jurisprudence Vol. 1, No. 1, (Juli 2012): 208.
6 Reka Dewantara, “Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi Dalam Konstitusi Indonesia”, Arena Hukum Vol.
7, No. 2, (Agustus 2014): 195, diakses 16 Agustus 2016, doi: http://dx.doi.org/10.21776/
ub.arenahukum.2014.00702.3.
6 Laurensius Arliman S., Penyuluhan Hukum Perlindungan Anak disampaikan di Aula SMA Negeri 6 Kota Padang,
(Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, 2015), hlm. 15.
8 Netty Endrawati, “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Di Sektor Informal (Studi Kasus Di Kota
Kendiri)”, Disertasi Ilmu hukum, Program Pasca Sarjana Dotor Ilmu Hukum, (Surabaya: UNTAG, 2011), Tidak
Dipublikasikan, hlm. 13.
9 K. Bartens, “Aborsi di Tengah Polarisasi “Pro Life”-“Pro Choice”, Kompas, (11 Oktober 2012): 89.
9 Rajiv Chandrasekaran, “Amnesty Efforts Lag in Afghanistan”, Washington Post, (19 May 2011): 1.
10 Bulent Gokay, “The 2008 World Economic Crisis: Global Shifts and Faultlines”, http://www.globalresearch.
ca/the-2008-world-economic-crisis-global-shifts-and-faultlines/12283, accessed 19 November 2009.
10 Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas. “Penyelesaian Konflik Sumber Daya Air”. http://perpustakaan.
bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/114307-%5B_Konten_%5D-M.97.Direk.Pengairan.pdf., diakses 10 Juni
2015.
11 Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
12 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 005/PUU-IV/2006, hlm. 83.
13 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel. tentang Penetapan
Tersangka, hlm. 242-243.
14 Putusan Mahkamah Agung Nomor 680 K/Pid/2013 Tahun 2015.
15 Wawancara dengan Aipda Aji Lukmansyah, S.H., Anggota Satreskrim Polres Malang Kota, 10 Nopember 2014.
batas margin atas 3cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm, kiri 4 cm. Naskah setiap halaman diberi nomor
berurutan, jumlah halaman 20-25 lembar (tidak termasuk daftar pustaka).
225
Pembahasan

Pembahasan memuat uraian tentang hasil penelitian atau hasil kajian teoritis / konseptual
untuk naskah ulasan. Apabila terdapat rincian sesuai dengan permasalahan dan menggunakan
sub bab, maka bisa dituliskan sesuai dengan penulisan sub bab di bawah ini.

A. Sub Bab (Times New Roman, Bold, Huruf Besar Setiap Awal Kata)

Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab
Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub
Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab.
Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab
Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub
Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab.

1. Sub sub bab (Tahoma, Bold, Huruf Besar Hanya di Awal Kalimat)

Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub
Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub

Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab
Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub
Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab.
Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub
Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab
Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub
Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab.

2. Sub sub bab (Tahoma, Bold, Huruf Besar Hanya di Awal Kalimat)

Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub
Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab
Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub
Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab Sub Sub Bab.

B. Sub Bab (Times New Roman, Bold, Huruf Besar Setiap Awal Kata)

Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab
Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub
Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab Sub Bab.
22 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
6
Simpulan

Simpulan memuat jawaban singkat dari permasalahan. Simpulan boleh dibuat paragraf
atau boleh dibuat secara penomoran.
1. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari
permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil
dari permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan.
2. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari
permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil dari permasalahan. Berisi hasil
dari permasalahan.
Apabila dalam naskah disajikan Tabel, penulisan dan pengutipannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3. Presentase Tamu Domestik dan Tamu Asing yang Datang (Tahoma 11,
Bold, Rata Kiri, 1 spasi)
No Bulan Tamu Domestik Tamu Asing → Kepala tabel center, bold.
1 Januari 86 14
→ Penulisan angka dibuat rata
2 Pebruari 81 19 kanan
3 Maret 80 20

Sumber: Data Primer, diolah, 2007 (Tahoma 11, Bold, Rata Kiri, 1 spasi)

Apabila dalam naskah disajikan Gambar, penulisan dan pengutipannya adalah sebagai
berikut:
Gambar 1. Ilustrasi Pasal 18 (4) UU 32/2004 (Tahoma 11, Bold, Rata Kiri, 1 spasi)

Sumber: Data Sekunder, diolah, 2007 (Tahoma 11, Bold, Rata Kiri, 1 spasi)

Catatan:
1. Untuk penelitian sosio legal, sumber menggunakan Data Sekunder
2. Untuk penelitian hukum normatif:
a. Sumber dari Perundang-undangan: Bahan Hukum Primer
b. Sumber dari Buku: Bahan Hukum Sekunder

227
Lain-Lain:
Singkatan dalam Footnote
1. Ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi
dengan kutipan lain’.
2. Op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan
diselingi dengan sumber lain’.
3. Loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit
digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut.

Contoh Penulisannya:
1. Ibid.
Malcolm N. Shaw, International Law (Cambridge: Cambridge University Press, 1994), pp.
5-6.

Ibid.
Ibid., p. 2. (Jika berbeda halaman)
2. op.cit.
Malcolm N. Shaw, International Law (Cambridge: Cambridge University Press, 1994), pp.
5-6.
Richard M. Buxbaum et al., European Economic and Business Law, 2nd ed., (Germany: de
Gruyter, 1996), p. 280.

Shaw, op.cit., p.10

3. loc.cit.
Malcolm N. Shaw, International Law (Cambridge: Cambridge University Press, 1994), pp.
5-6.
Richard M. Buxbaum et al., European Economic and Business Law, 2nd ed., (Germany: de
Gruyter, 1996), p. 280.

Shaw, loc.cit.

Catatan:
a. Untuk penulisan sumber yang lain, silahkan klik http://www.
chicagomanualofstyle.org/tools_ citationguide.html
b. Setiap kutipan langsung dalam naskah harus diberi tanda petik 2 (“)

22 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


8
DAFTAR PUSTAKA

Syarat:
a. Penulisan Daftar Pustaka disusun alfabetis.
b. Dilarang menggunakan blog.
c. Daftar pustaka yang menggunakan E-book dan hard book harus ada nama pengarang dan
penerbit.
d. Ditulis menggunakan spasi 1,5.
e. Daftar pustaka dikelompokkan sebagai berikut:

Buku
Manan, Bagir. Dasar-Dasar Perundang- undangan Indonesia. Jakarta: IND-HILL.CO,
1992.
Shaw, Malcolm N. International Law. Cambridge: Cambridge University, 1994.
Ward, Geoffrey C. and Ken Burns. The War: An Intimate History. 1941-1945. New York: Knopf,
2007.
Chazawi, Adami dan Ardi Ferdian. Tindak Pidana Informasi & Transaksi Elektronik. Malang:
Bayumedia Publishing, 2011.

Buxbaum, Richard M. et al. European Economic and Business Law. 2nd ed. Germany: de
Gruyter, 1996.
Syaukani, H. dkk. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka, 2005.

Kumpulan Tulisan Dalam Buku


Fadli Moh. “Non Delegation Doctrine dan Peraturan Delegasi di Indonesia”, dalam Susi Dwi
Harijanti (Eds), Negara Hukum yang Berkeadilan Kumpulan Pemikiran dalam Rangka
Purnabakti Prof. Dr. H. Bagir Manan. Bandung: Pusat Studi Kebijakan Negara Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran (PSKN FH UNPAD), 2011). hlm. 33.
Gallagher, Marian Gold. “Legal Encyclopedias” in How to Find the Law. 7th ed. edited by Morris
L. Cohen. St. Paul, Minnesota: West Publishing Co., 1976. pp. 272-295.

Jurnal

Nurwijayati, Andriyani Mustika. “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum Anak Jalanan Dalam
Perspektif Hukum Pidana Di Daerah Yogyakarta”. Jurnal Jurisprudence Vol. 1, No. 1, (Juli
2012): 208.

229
Olawuyi, Damilola S. “Mainstreaming Human Rights under National and International Law:
Legal and Epistemic Question”. Indonesia Law Review Year 3, Vol. 3, (September-
Desember 2013): 224-235.
Wibisana, Andri Gunawan. “Equity and the Global Policy on Climate Change: A Law and
Economic Perspective. “Indonesia Law Review Year 2, Vol. 2, May-August 2012): 295-
320.Accessed10 November 2012. doi: http://dx.doi. org/10.15742/ilrev.v2n3.23.

Makalah
S., Laurensius Arliman. Penyuluhan Hukum Perlindungan Anak disampaikan di Aula SMA Negeri
6 Kota Padang. Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, 2015.

Skripsi / Thesis / Disertasi


Endrawati, Netty. “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Di Sektor Informal (Studi
Kasus Di Kota Kendiri)”. Disertasi Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Dotor Ilmu Hukum.
Surabaya: UNTAG, 2011. Tidak Dipublikasikan.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel. tentang
Penetapan Tersangka.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 21/ PUU-XII/2014.

Surat Kabar
Bartens, K. “Aborsi Di Tengah Polarisasi “Pro Life”-“Pro Choice”. Kompas. (11 Oktober 2012):
89.
Chandrasekaran, Rajiv. “Amnesty Efforts Lag in Afghanistan”. Washington Post. (19 May 2011):
1.

Naskah Internet
Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, “Penyelesaian Konflik Sumber Daya Air”, http://
perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/114307-%5B_Konten_%5D-
M.97.Direk.Pengairan. pdf. Diakses 6 Juni 2014.
Gokay, Bulent. “The 2008 World Economic Crisis: Global Shifts and Faultlines”. http://www.
globalresearch.ca/the-2008-world-economic-crisis-global-shifts-and-faultlines/12283.
23
Accessed 19 November 2009.
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
0
231
Lampiran Daftar Isi Skripsi
Lembar Persetujuan ..................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................................. iii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iv
Abstraksi ...................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN DAN METODE PENELITIAN .................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 6
F. Metode Penelitian ............................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................8
B. Tinjauan Umum Perlindungan Data Pribadi ................................................................. 9
3. Pengaturan Perlindungan Hukum Data Pribadi di Indonesia ...................................... 10
3.1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 ......................................................... 11
3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 ................................................... 12
3.3. xxxxxxx ......................................................................................................... 13
4. Pengaturan Perlindungan Hukum Data Pribadi Menurut Ketentuan Internasional ........ 14
4.1. xxxxxxx ......................................................................................................... 15
4.2. xxxxxxx ......................................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................17
C. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (Membahas rumusan masalah 1) ......................................... 18
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx .................................................................................... 19
1.4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 20
1.5. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 21
1.6. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 22
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx .................................................................................... 23
2.4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 24
2.5. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 25
2.6. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 26
D. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (Membahas rumusan masalah 2) .................................... 27
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx .................................................................................... 28
1.3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 29
1.4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 30
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx .................................................................................... 31
2.4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 32
2.5. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 33
2.6. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................... 34
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................35
C. Kesimpulan .............................................................................................................. 36
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 37
4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
............................................................................................................................ 38
D. Saran .......................................................................................................................
................................................................................................................................ 39
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
23............................................................................................................................
Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019
40
4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxx ............................................................................................
2 ............................................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
233
Lampiran 58 Tim Penyempurna Buku Pedoman

TIM PENYEMPURNA BUKU PEDOMAN

Penanggung Jawab : Dekan


Pengarah : Wakil Dekan Bidang Akademk
Ketua : Dr. Setyo Widagdo, S.H., M.Hum.
Wakil Ketua : Dr. Adi Kusumaningrum, S.H., M.H.
Anggota : 1) Dr. Yuliati, S.H., LL.M.
2) Hanif Nur Widhiyanti, S.H., M.Hum., Ph.D.
3) Dr. Tunggul Anshari S. N., S.H., M.H.
4) Lutfi Effendi, S.H., M.Hum.
5) Ardi Ferdian, S.H., M.Kn.
6) Ikaningtyas, S.H., LL.M.
7) M Dahlan, S.H., M.H.
8) Agus Yulianto, S.H., M.H.
9) Alfons Zakaria, S.H., LLM.
10) M. Zairul Alam, S.H.,M.H.
11) Devi Chostanti, S.AB.

23 Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya 2018/2019


4
Lampiran 59 Tim Penyempurna Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

TIM PENYEMPURNA BUKU PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Penanggung Jawab : Dekan


Pengarah : Wakil Dekan Bidang Akademik
Koordinator : Dr. Reka Dewantara, S.H., M.H.
Sekretaris : Ardi Ferdian, S.H., M.Kn.
Anggota : 1) Dr. Budi Santoso, S.H., LLM.
2) M. Zairul Alam, S.H., M.H.
3) Ikaningtyas, S.H., LL.M.
4) Ratih Dheviana Puru H. T., S.H., LL.M.
5) Muhammad Dahlan, S.H., M.H.
6) Suroto, S.E., M.AB.
7) Amin Muchsinin, S.AB.
8) Fahron Dakka, S.Kom.
9) Hudan Fauzi, S.S.

235

Anda mungkin juga menyukai