Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang
memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa
oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli,
oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki
kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin
dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode
yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri
klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang
dianjurkan oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain
mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat
terukur, kecuali sulfhenoglobin.
Kadar hemoglobin dalam darah sangat tergantung pada jenis kelamin dan umur
seseorang.
Ø Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah
Ø Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah
Ø Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah
Ø Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah
Ø Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah
Ø Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah
Berikut ini adalah nilai rujukan kadr hemoglobin pada berbagai umur dan jenis kelamin :
a. Bayi baru lahir (aterm) : 16,5 ± 3,0 g/dl
b. Bayi 3 bulan : 11,5 ± 2,0 g/dl
c. Anak-anak usia 1 tahun : 12,0 ± 1,5 g/dl
d. Wanita tidak hamil : 14,0 ± 3,5 g/dl
e. Pria dewasa : 15,5 ± 3,5 g/dl
f. Wanita hamil : 11,0 g/dl
g. Ibu menyusui : 12,0 g/dl
Guna Hemoglobin
Fungsi hemoglobin bagi tubuh manusia yaitu sebagai berikut :
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbon-dioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawah keseluruh jaringan –jaringan tubuh untuk
dipakai sebagai bahan bakar.
c. Membawa karbon-dioksida dari aringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru
untuk dibuang
Faktor Yang Mempengaruhi Kesalahan Penetapan Hemoglobin Sahli
Factor yang mempengaruhi yaitu :
a. Kemampuan membedakan warna tidak sama antar pemeriksa
b. Kelelahan mata
c. Sumber cahaya kurang baik
d. Warna gelas standard kotor atau pucat
e. Pemipetan kurang tepat
f. Ukuran pipet kurang tepat, perlu kalibrasi
g. Alat-alat yang digunakan kurang bersih.
h. Mengambil darah pada tangan atau lengan yang terpasang cairan intra-vena menyababkan
hemoglobin tinggi palsu
i. Penurunan asupan atau kehilangan cairan akan meningkatkan kadar Hb akibat hemodilusi
Untuk kadar hemoglobin yang normal pada setiap orang bisa bervariasi, bergantung pada usia dan juga
jenis kelamin. Kadar hemoglobin tersebut diukur sebagai jumlah hemoglobin dalam satuan gram dalam
darah per 100 ml darah. Berikut kadar hemoglobin darah yang bisa dianggap normal:
Jika kadar hemoglobin kurang dari kadar normal seperti yang telah disebutkan di atas, seseorang
biasanya akan mengalami gangguan kesehatan bahkan bisa saja berakhir pada kematian jika tidak
segera memperoleh penanganan medis. Berikut beberapa akibat jika tubuh kekurangan hemoglobin.
1. Tubuh Cepat Lelah
Gejala paling umum akibat tubuh memiliki kadar HB yang terlalu rendah adalah cepat lelah. Kondisi ini
terjadi karena HB yang memiliki fungsi utama sebagai alat transportasi bagi nutrisi dan oksigen justru
jumlahnya tidak mencukupi sehingga penyebaran nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu.
Padahal seperti yang kita tahu, untuk melaksanakan berbagai macam aktivitas, sel-sel tubuh kita
membutuhkan nutrisi dan juga oksigen. Jika bahan bakar tubuh berupa nutrisi tidak tersampaikan dengan
baik sudah tentu tubuh akan kesulitan melakukan berbagai macam aktivitas. Tidak hanya cepat lelah,
tubuh juga mudah mengantuk dan terasa lesu.
2. Sesak Nafas
Sesak nafas tidak hanya disebabkan oleh gangguan pada sistem pernapasan saja. Kekurangan
hemoglobin juga bisa menyebabkan gejala sesak napas. Kondisi tersebut terjadi akibat oksigen yang
seharusnya disampaikan hemoglobin ke seluruh tubuh, termasuk ke paru-paru tidak bisa optimal. Kondisi
tersebut menyebabkan kadar oksigen di dalam paru-paru tidak terpenuhi sehingga menyebabkan gejala
sesak napas.
3. Gangguan Jantung
Pada kasus yang tergolong parah, akibat HB rendah akan menyebabkan gangguan pada jantung.
Rendahnya kadar HB dalam tubuh secara otomatis akan menyebabkan penyakit anemia. Rendahnya
jumlah darah dalam tubuh akan menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah
terbatas. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa jumlah darah yang sedikit. Karena itulah
kadar HB yang rendah atau anemia sering ditandai dengan gejala jantung berdebar-debar.
Sponsors Link
4. Sakit Kepala atau Pusing
Penderita HB rendah atau anemia juga akan mengalami sakit kepala. Bahkan sebagian besar dari
mereka akan merasakan sakit kepala hebat dan merasakan gejala vertigo. Gejala tersebut terjadi karena
jumlah hemoglobin yang terbatas tidak mampu menyampaikan oksigen dan nutrisi makanan ke otak
secara optimal. Kondisi tersebut menyebabkan otak kekurangan kadar oksigen sehingga menyebabkan
pusing.
8. Sering Pingsan
ads
Jika kadar HB rendah dan suplai oksigen ke otak kurang dalam taraf yang sudah parah maka penderita
HB rendah kemungkinan akan pingsan. Selain karena kadar oksigen yang rendah di dalam otak, seluruh
organ di dalam tubuh juga tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebab kekurangan pasokan
atau suplai nutrisi dan juga oksigen.
10. Mata Berkunang-kunang
Pada kondisi yang masih tergolong belum parah, HB rendah juga akan menyebabkan gangguan
penglihatan di mana penderita akan mengalami gejala mata berkunang-kunang. Kurangnya suplai
oksigen ke otak sekaligus akan mempengaruhi saraf optik. Jadi bisa dikatakan ketika Anda mengalami
gejala mata berkunang-kunang maka hal tersebut merupakan gejala yang menandakan bahwa suplai
oksigen ke otak Anda kurang.
Itulah beberapa akibat HB rendah yang terjadi dalam tubuh. Banyak orang yang mengabaikan berbagai
gejala di atas karena menganggap kondisi tersebut bukanlah gangguan medis yang serius. Namun jika
tidak segera ditangani bisa jadi kondisi di atas akan menyebabkan kematian. Untuk itu perlu dilakukan
tindakan medis yang tepat.
Makanan laut, seperti tuna, kerang, salmon, tiram, dan sarden. Selain kaya akan zat besi, beberapa jenis
makanan tersebut juga kaya akan iodin dan omega 3 yang baik bagi kesehatan tubuh.
Daging, merupakan pilihan tepat untuk meningkatkan HB. Selain kaya akan kandungan zat besi, daging
juga kaya akan vitamin B12 yang efektif untuk menjaga kestabilan zat besi di dalam tubuh.
Telur, kuning telur merupakan komponen yang kaya zat besi. Selain itu, telur juga kaya
akan protein, kalsium, potasium, dan berbagai macam mineral lainnya.
Kacang-kacangan, seperti buncis, kacang kering, kacang polong, kacang hijau, dan juga kacang putih
adalah makanan nabati yang kaya zat besi.
Sayuran, seperti bit dan juga berbagai macam sayuran hijau seperti bayam, sawi, dan lain sebagainya.
Biji-bijian, seperti gandum, beras merah, sereal, dan roti merupakan makanan yang kaya zat besi
sekaligus karbohidrat kompleks yang baik bagi pencernaan.
Buah kering seperti aprikot, plum, kurma, dan juga kismis.
Dark coklat, terbuat dari 65% kakao yang kaya akan zat besi.
Selain mengkonsumsi berbagai makanan di atas, Anda juga bisa mengkonsumsi suplemen penambah
darah. Namun bagi anda yang belum memiliki riwayat anemia maka mengkonsumsi beberapa jenis
makanan di atas sudah cukup untuk mendukung jumlah hemoglobin yang sesuai bagi tubuh