Makalah Teori Kependudukan Dasar Kependu
Makalah Teori Kependudukan Dasar Kependu
TEORI KEPENDUDUKAN
(Dasar Kependudukan)
Di Susun Oleh :
Ahmad Muhajir
(1905015082)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Demografi Teori-Teori
Kependudukan.”
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata kuliah
Demografi, serta dalam pembuatan tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah.
Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, saya tidak terlepas
dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan kalimat maupun
sistematikanya. Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya
berharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai
masukkan yang bersifat membangun, guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dalam penyusunan hingga penyelesaian
makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
Ahmad Muhajir
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
BAB II PERMASALAHAN.......................................................................................................2
2.1 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
2.2 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Teori Penduduk Kuno. .............................................................................................3
3.2 Teori Penduduk Modern ..........................................................................................4
3.3 Teori Malthus (Thomas Robert Malthus) ................................................................5
3.4 Teori Kependudukan Kontemporer ..........................................................................8
3.5 Teori Transisi Kependudukan.................................................................................10
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
4.2 Saran .......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori kependudukan ?
2. Apa saja yang terkait dengan teori penduduk kuno ?
3. Apa saja yang terkait dengan teori penduduk modern ?
4. Apa saja yang terkait di dalam teori malthus ?
5. Apa saja yang terkait di dalam teori kependudukan kontemporer ?
6. Apa saja yang terkait di dalam teori transisi kependudukan ?
2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja teori-teori kependudukan
2. Untuk mengetahui tentang teori penduduk kuno
3. Untuk mengetahui tentang teori penduduk modern
4. Untuk mengetahui tentang teori teori malthus
5. Untuk mengetahui tentang teori kependudukan kontemporer
6. Untuk mengetahui tentang teori transisi kependudukan
2
BAB III
PEMBAHASAN
4. Peperangan
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.
Hambatan atau rintangan terhadap pertumbuhan penduduk (checks to population) dibedakan
dalam :
1. Ultimate check (hambatan akhir) berupa bencana kelaparan, akibat perbedaan jumlah
penduduk dan bahan makanan
2. Immediate check (hambatan segera) berupa hambatan pencegahan melalui penundaan
usia kawin dan melahirkan dinegara yang telah maju dan hambatan positif seperti
pembunuhan, epidemi, kemalaratan, dan peperangan di negara yang belum maju.
2. Richard Callihie (1790 – 1843)Ia menulis buku yang berjudul “What Is Love”,
apakah cinta itu menurut dia – Mereka yang berkeluarga tidak perlu mempunyai
jumlah anak yang lebih banyak dari pada yang dapat dipelihara dengan baik.
3. Wanita yang kurang sehat tidak perlu menghadapi bahaya maut karena kehamilan
4. Senggama dapat dipisahkan dari ketakutan akan kehamilan
5. Pengikut yang lain antara lain Any C. Besant (1847-1933)Ia menulis buku yang
berjudul “Hukum Penduduk, akibatnya dan artinya terhadap tingkah laku dan moral
manusia”
6. Pengikut yang tidak dapat dilupakan lagi ialah dr. George Drysdale yang hidup tahun
1825 – 1904. Ia berpendapat bahwa keluarga berencana dapat dilakukan tanpa
merugikan kesehatan dan moral. Menurut anggapannya kontrasepsi adalah untuk
menegakkan moral masyarakat.
Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan
kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah
Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya
paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang
sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan
Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau
mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu
negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap
kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin
banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak
perlu diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat Aliran Marxist :
Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum
kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi
tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya,
ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka
kelahiran.
8
- Arsene Dumont
Mengemukanan teori kapilaritas sosial yang intinya mengatakan bahwa setiap orang akan
selalu mempunyai keinginan untuk memperbaiki keadaan sosial ekonominya. Adanya
kapilaritas sosial menyebabkan terjadinya penurunan angka kelahiran karena dengan anak
yang banyak dapat menghambat pencapaian keadaan sosial ekonomi yang lebih baik.
Keadaan ini akan terjadi pada suatu masyarakat yang telah maju peradabannya.
- Emile Durkheim
Wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, maka akan muncul persaingan yang
keras antar sesama anggotanya untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat tradisional
terdapat persaingan hidup yang kecil dibanding masyarakat industri.
- Thomas Jarold
Seorang dokter dari inggris mengatakan bahwa kemampuan reproduki manusia akan
berkurang apabila ia semakin banyak menggunakan tenaganya baik fisik maupun mental.
Kehidupan manusia yang lebih sibuk maka pertambahan penduduk akan semakin berkurang.
- Michael Thomas Sadler
Mengemukakan akan terjadi suatu mekanisme keseimbangan antara pertambahan jumlah
penduduk dan tingkat kemakmuran. Bertambahnya tingkat kemakmuran akan menyebabkan
berkurangnya kemampuan atau keingina menambah jumlah anak dan sebaliknya.
- Thomas Doubleday
Mengemukakan adanya korelasi antara tingkat kelahiran dan tingkat kemakmuran. Tingkat
kehidupan yang sulit akan merangsang orang untuk meningkatkan kelahiran sedaangkan
tingkat kehidupan yang makmur akan mengurangi kemampuan melahirkan. Keadaan ini
disebut sebagai the real and great law of human population. Kemampuan reproduksi manusia
dipengaruhi oleh pola makannya. Penduduk yang makmur banyak makan daging hewan dan
banyak makan sayuran yang menyebabkan meningkatnya daya reproduksi.
- Raymond Pearl
Berdasarkan hasil penelitiannya pada lalat, ayam dan beberapa kelompok manusia yang
mengusahakan suatu bidang tanah tertentu. Over population tidak akan mungkin timbul sebab
perkembangan jumlah manusia akan mengikuti suatu pola tertentu berupa logistic curve yang
mula-mula melengkung naik hingga mencapai suatu titik puncak tertentu untuk kemudian
melengkung turun lagi. Hal ini terjadi karena terbatasnya ruang yang tersedia.
- Corrado Gini
Mengemukakan teori evolusi sosial yang menyatakan bahwa perkembangan penduduk akan
mengikuti suatu proses evolusi yang kira-kira akan sama seperti proses hidup seseorang.
10
Setiap kelompok penduduk pada awalnya akan mempunyai tingkat peradaban sederhana dan
angka kelahiran yang tinggi. Jumlah penduduk akan terus bertambah diikuti kemampuan-
kemampuan dalam bidang sosial ekonomi. Pada akhirnya akan terjadi pengurangan
pertambahan penduduk baik akibat peperangan atau penurunan angka kelahiran
mengakibatkan jumlah penduduk akan menciut.
b) Teori Teknologi
Kelompok ini muncul untuk menolak pandangan Malthus yang pesimis dalam melihat
perkembangan dunia.Teori ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa
kemiskinan yang terjadi di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat
membantu daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu akan
didapatkan oleh orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa teknologi maju akan mampu
melakukan pemutaran ulang terhadap nasib manusia pada suatu masa yang disebut ‘Era
Substitusi’.
4. Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada
penduduk.
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian
tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang
lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah
penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita,
urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga
menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap
ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga
melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah.
Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk
sangat rendah atau bahkan mendekati nol.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah
dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).
Teori-teori tentang kependudukan terbagi atas : Teori penduduk kuno, teori penduduk
modern, teori Malthus, teori kependudukan kontemporer, dan teori transisi kependudukan.
Teori Malthus (Thomas Robert Malthus) seorang ulama Inggris yang lahir tahun
1766 dan meninggal tahun 1844.Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang
dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk
dan manusia yaitu dengan jalan : Preventive checks dan positive checks.
Terdapat 2 aliran yaitu : Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels) Aliran ini tidak
sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Dan
Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich) kelompok ini menyokong aliran
Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi
jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat
kontrasepsi.
Teori kependudukan kontemporer terbagi atas Teori Fisiologi dan sosial ekonomi dan
teori teknologi.
4.2 Saran
Hakikat dari manusia itu sendiri yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Begitu juga dengan
makalah ini, Says kelas 1A, Fakultas kesehatan masyarakat menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena ini adalah sebuah usaha yang
manusiawi. Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13