Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

WORKSHOP PENGEMBANGAN USAHA


PROGRAM BUDIDAYA JAMUR DESA PERCONTOHAN SAEMAUL
Bersama Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia

LATAR BELAKANG

Program utama di Desa Percontohan Saemaul Bleberan adalah Budidaya Jamur.


Sejak bulan April 2018 telah dilakukan berbagai proses hingga sekarang telah banyak lahir
petani-petani jamur. Saat ini sudah ada 31 kelompok budidaya jamur yang sudah panen
jamur segar untuk dipasarkan secara mandiri maupun kolektif.
Setelah menjalani proses belajar bersama pakar jamur dan berbagai narasumber
terkait kewirausahaan, para petani jamur mulai mengembangkan kegitan usaha. Menamai
produknya dengan nama AMURA, sudah dilakukan produksi pengolahan makanan berbahan
dasar jamur seperti keripik jamur, abon jamur, bakso jamur, sate jamur, dll. Bersama 12
orang pengurus terpilih, kembali diminta belajar tidak lagi sebatas sebagai petani jamur,
namun juga menjadi wirausahawan.
Ke depan, Desa Bleberan berencana akan mengembangkan program ini menjadi
Desa Inovasi berupa Sentra Jamur Gunungkidul, dengan menghadirkan rumah produksi bibit
dan baglog jamur. Diharapkan rangkaian mata rantai produk jamur dari hulu ke hilir bisa
dijalankan bersama oleh warga Desa Bleberan. Nantinya, kelompok usaha jamur juga akan
menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan terus bersinergi dengan YGSI dalam
pengelolaan badan usaha Jamur Centre.

TUJUAN

Tujuan diselenggarakannnya Pelatihan Pengembangan Usaha adalah:


1. Peserta memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan bisnis mulai dari tingkat
kelompok kecil, hingga pengelolaan bersama berbasis desa.
2. Peserta mampu memetakan potensi dan peluang dalam menciptakan iklim bisnis yang
cocok dengan kearifan lokal namun mampu bersaing di level global.
3. Peserta mampu merencanakan pengembangan usaha mealui rencana bisnis yang baik
dan memiliki kerangka acuan serta timeline untuk dilaksanakan bersama.
4. Peserta mampu memanfaatkan modal usaha yang sudah diterima, untuk terus dikelola
dan dikembangkan secara mandiri, sehingga bisa menjadi usaha yang berkelanjutan.
5. Meningkatkan peran pengurus kelompok sebagai Warga Desa Bleberan dalam
berkomitmen bersama dalam mewujudkan Sentra Jamur Desa Bleberan.
MATERI PEMBELAJARAN

Selama proses pelatihan, materi yang akan menjadi bahan pembelajaran antara lain :
NO KENDALA MATERI WORKSHOP NARSUMBER
1. Kualitas produk belum stabil dan Coaching & praktek Mbak Dani &
memenuhi standart pasar masak Mas Wawan
2. Pencatatan keuangan masih belum Coaching dan praktek Ch. Hera
tersusun sistematis. pembukuan / accounting Parwati
3. Masih kurangnya kemampuan pengurus Coaching dan diskusi Anang Putra
dalam mengembangkan usaha kewirausahaan Darmawan
4. Masih kurangnya kemampuan pengurus Coaching dan diskusi Anang Putra
dalam melakukan pemasaran produk pemasaran kreatif Darmawan
5. Management organisasi masih kurang Coaching & diskusi Imam Syafi’i
terorganisir. management organisasi
6. Kurangnya skill pengurus untuk Coaching dan diskusi Imam Syafi’i
komunikasi dengan berbagai pihak public speaking
7. Kurangnya motivasi kelompok dalam Team Building YGSI
menjalankan usaha bersama

METODE PELATIHAN

Pelatihan ini memaksimalkan fungsi trainer sebagai Fasilitator dan Motivator. Peserta
didorong untuk aktif yang langsung terlibat dalam desain pengembangan usaha budidaya
jamur berbasis unit usaha desa. Peserta diminta untuk sharing pengalaman dan kendala
yang selama ini dihadapi, untuk nantinya bisa dilakukan coaching dan diskusi bersama
trainer.

PESERTA PELATIHAN

Peserta pelatihan ini adalah 12 orang pengurus kelompok usaha jamur AMURA, yaitu :
Ketua : Munandar
Sekretaris : Evi Nuryanti
Bendahara : Kholifah
Tim Produksi : Sutini
Parni
Suparmi
Tim Pengemasan & distribusi : Ermawati
Riyan Iskandar
Musbahul Munir Fitriyanto
Tim Pemasaran : Maryani
Rahmad Zubaidi
Harmanto

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PELATIHAN

Sedangkan waktu pelaksanaan pelatihan akan diselenggarakan pada:


Hari / Tanggal : Jumat - Minggu, 22 – 24 November 2019
Tempat : Desa Bleberan dan Villa Narendra Kaliurang
(rundown acara terlampir)

FASILITAS PELATIHAN

Fasilitas bagi peserta pelatihan ini antara lain:


 Akomodasi dan Konsumsi selama pelatihan berlangsung.
 Training kits dan handbook materi.

DAMPAK YANG DIHARAPKAN SETELAH PELATIHAN

Dampak yang diharapkan setelah pelatihan:


1. Peserta memiliki motivasi tinggi dalam mengembangkan usaha.
2. Peserta mampu mengevaluasi pengalamannya dan memiliki solusi kongkrit.
3. Peserta memiliki desain rencana bisnis pengembangan usaha jamur tiram.

PENUTUP

Demikian kerangka acuan rencana kegiatan pelatihan pengembangan usaha budidaya jamur
Desa Prcontohan Saemaul Bleberan. Masukan dan perubahan masih memungkinkan
dilakukan, menyesuaikan desain terbaik bagi pelatihan yang akan diselenggarakan.
Lampiran 1

Rundown Acara
WORKSHOP PENGEMBANGAN USAHA
PROGRAM BUDIDAYA JAMUR DESA PERCONTOHAN SAEMAUL
Bersama Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia

WAKTU KEGIATAN NARASUMBER LOKASI KETERANGAN


Jumat, 22 November 2019
08.00 – 15.00 Coaching Masak Rr Dani Martanti Desa Peserta :
(Tim 1) & Hermawan Bleberan Tim Produksi, dll
(8 orang)
Coaching Ch. Hera Parwati Peserta : Pengurus
Pembukuan inti, dll (8 Orang)
Keuangan (Tim 2)
16.00 – 18.00 Perjalanan ke lokasi Yogyakarta 16 orang
18.00 – 19.00 Ishoma Yogyakarta 16 orang
19.00 – 21.00 Team Building & YGSI Kaliurang 16 orang
Games
Sabtu, 23 November 2019
07.00 – 08.00 Sarapan Kaliurang 16 orang
08.00 – 12.00 Coaching Mas Anang Kaliurang 16 orang
Kewurausahanan
12.00 – 13.00 Ishoma Kaliurang 16 orang
13.00 – 17.00 Coaching Mas Anang Kaliurang 16 orang
Pemasaran
17.00 – 19.00 Ishoma Kaliurang 16 orang
19.00 – 21.00 Team Building & YGSI Kaliurang 16 orang
Games
Minggu, 24 November 2019
07.00 – 08.00 Sarapan Kaliurang 16 orang
08.00 – 12.00 Coaching Mas Imam Kaliurang 16 orang
managemen
organisasi
12.00 – 13.00 Ishoma Kaliurang 16 orang
13.00 – 17.00 Coaching Public Mas Imam Kaliurang 16 orang
Speaking
17.00 – 19.00 Perjalanan pulang Desa 16 orang
Bleberan
Lampiran 2

Informasi Umum

Informasi kelompok budidaya jamur


1. Budidaya jamur dimulai sejak April 2018.
2. Sejauh ini ada 31 kelompok/kumbung, namun sudah ada 4 kelompok yang
mengundurkan diri. Namun saat ini sedang dilakukan pembangunan 4 kumbung
baru.
3. Masing-masing kumbung jamur dikelola oleh 1-5 orang
4. Masing-masing kelompok memiliki kumbung dengan kapasitas maksimal 2.000
baglog
5. Rata-rata hasil panen per kelompok setiap harinya sekitar 1-4 kg per hari.
6. Rata-rata pengurus jamur menjualkan jamur segar secara kolektif sekitar 200 kg per
bulan.
7. Rata-rata penggunaan jamur segar untuk produksi olahan makanan, sekitar 100 kg
per bulan.

Informasi kelompok usaha jamur


1. Kegiatan usaha jamur dimulai sejak Maret 2019.
2. Kelompok usaha sementara ini bernama ‘AMURA Jamurnya Bleberan’
3. Sudah dibentuk struktur pengurus yang bertugas pada maing-masing divisi :
produksi, pengemasan & distribusi, serta pemasaran.
4. Sudah memproduksi berbagai macam olahan makanan berbahan dasar jamur tiram,
yaitu : Keripik, abon, onde-onde kering, stik gabus, bakso, nugget, sate, pepes,
bothok, garang asem, dll.
5. Produk yang sudah memiliki label PIRT yaitu : keripik & abon.
6. Sudah dilakukan uji coba pemasaran di lingkungan sekitar, toko, dan berbagai event
mulai dari tingkan desa, kabupaten, hingga provinsi.
7. Omset penjualan sekitar Rp 5.000.000 s/d per bulan.
8. Sudah dilakukan berbagai koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Pertanian,
Dinas Koperasi & UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPTBA LIPI,
Direktorat UMKM UGM, Asosiasi Pasar Tani, Asosiasi pedagang makanan dan toko,
dll.

Informasi Support program dari YGSI dan pihak terkait


- Pembangunan Kumbung Rp 4.000.000 - Rp 5.000.000 per kelompok
(tambahan material dan tenaga kerja berasal dari swadaya kelompok)
- Support pembelian baglog, dengan nilai yang semakin menurun. Subsidi baglog
mulai dari 80 % manurun hingga saat ini menjadi 30 %.
- Studi banding ke Agrowisata Jejamuran.
- Pelatihan dan workshop : Kewirausahaan, Masakan olahan jamur, Pengemasan,
Pemasaran, pembuatan bibit jamur, magang pembuatan baglog, dll.

Informasi Peran Pihak Terkait


- Pemerintah Desa Bleberan akan mengembangkan program budidaya jamur, sebagai
desa inovasi sentra jamur Gunungkidul. Pada tahun 2019 sudah ada alokasi dana
untuk pengembangan kelompok jamur dan Pembangunan Jamur Centre.
- Jamur Centre (seluas 25 X 30 m) akan menjadi tempat untuk pembuatan bibit,
produksi baglog, dapur produksi, hingga showroom produk.
- Nantinya para kelompok budidaya jamur akan berkolaborasi menjadi unit usaha
BUMDes.
- Dukungan dari Pemerintah Desa Bleberan, Kecmatan Playen, Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, dan Pemerintah Provinsi DIY untuk bersinergi bersama
mengembangkan Desa Bleberan sebagai Desa Sentra Jamur di Gunungkidul.

Informasi Harga
- Harga penjualan jamur segar : Rp 12.000 – Rp 20.000 per kg
- Harga Baglog : Rp 2.025 - 2.300 per buah
- Harga produk olahan : Rp 2.500 – Rp 25.000 per buah

Permasalahan
- Melalui hasil riset menghitung panen, diketahui bahwa produksi masih kurang secara
kuantitas.
- Kualitas panen antar kelompok masih berbeda, masih ada kelompok yang kurang
menjaga kualitas panen jamur.
- Selama ini kelompok mengeluarkan modal sekitar 20-60 %. Jika mereka modal 100%,
dikhawatirkan akan menurunkan minat kelompok untuk melanjutkan usaha karena
keuntungan sedikit.
- Kualitas produk olahan jamur masih belum stabil dan belum terlalu diminati pasar.
- Bagi hasil dari usaha masih sangat minim, karena omset juga masih kecil. Sehingga
ada kekhawatiran menurunnya komitmen para pelaku usaha.

Beberapa Usulan pengembangan usaha jamur Centre


- Produksi dan penjualan bibit jamur.
- Produksi dan penjualan baglog jamur.
- Produksi dan penjualan jamur segar.
- Produksi dan penjualan produk olahan jamur.
- Pengembangan warung kuliner masakan jamur.
- Agrowisata dan pusat edukasi jamur.
- Pengembangan produk jamur lain (jamur kuping dan jamur lingzhi)

Anda mungkin juga menyukai