Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS


PERIODE KETIGA ABAD 1H (MASA TERSEBARNYA
PERIWAYATAN HADIST)

Dibuat oleh :
Kelompok 3 X IPA 3
1. FERLICO JANAR SATYA PRATAMA (17)
2. HERNING RULLY PANGESTI (18)
3. ISMA NUR ABADHA (19)
4. KHOIRUNISA DINI NURWIDI (20)
5. MAWAR JULI RISQIANI (21)
6. MUHAMMAD ZIDHANE PRATAMA PUTRA (22)
7. MUHAMMAD ABDUL AZIZ (23)
8. MUHAMMAD AINUL YAQIN (24)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………. 2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian periode ketiga menurut ahli sejarah ………. 3

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………. 4
3.2 Daftar pustaka ……………………………………………………. 5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Periode ketiga abad
1H (Masa Tersebarnya Periwayatan Hadist) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pak
Sukasna, S. Ag M. SI pada mapel Al-quran’ Hadis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sejarah Perkembangan Hadis bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Sukasna, S. Ag M. SI selaku guru


pembimbing mapel Al- Quran’ Hadis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan .

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Sragen, 30 Januari 2022

Kelompok 3
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar belakang
Sejarah perkembangan hadis merupakan masa atau periode yang telah dilalui oleh hadis
darimasa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan pengamalan umat dari
generasi ke generasi. Dengan memperlihatkan masa yang telah dilalui hadis sejak masa
timbulnya/lahirnya di zaman Nabi saw. Menelitidan membina hadis, serta segala hal yang
mempengaruhi hadis tersebut.

Rumusan masalah
Para ulama Muhaditsin membagi sejarah hadis dalam beberapa periode. Adapun para
‘ulama penulis sejarah hadis berbeda-beda dalam membagi periode sejarah hadis. Ada yang
membagi dalam tiga periode, lima periode. Dan tujuh periode. M. Hasbi Asy-Shidieq membagi
perkembangan hadis menjadi tujuh periode.
Tetapi kali ini kita akan membahas tentang periode ketiga yaitu Masa tersebarnya periwayatan
hadis.
BAB 2
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PERIODE KETIGA MENURUT AHLI SEJARAH

Ahli sejarah hadis menamai periode ini dengan sebutan Asr Intisyar Ar -Riwayah ila al-Amsar'
(masa tersebarnya periwayatan hadis ke berbagai negeri). Pada masa itu penyebaran Islam sudah
mencapai syam, Irak, Mesir, dan Samarkand, bahkan pada tahun 93 H sudah ke Spanyol.
konsekuensi dari perluasan ini, sebagian sahabat besar pun ditugaskan untuk menduduki jabatan
pemerintahan di kota-kota tersebut yang juga berpengaruh pada penyebaran Hadis.
Periode ini disebut ' Ashr Al-Wahyiwaw At-Taqwin ' (masa turunya wahyu dan pembentukan
masyarakat islam). Pada periode inilah, hadis lahir berupa sabda (aqwal), af'al, dan taqrir Nabi
yang berfungsi menerangkan Al-Quran untuk menegakkan Agama islam dan membentuk
masyarakat Islam.
Para sahabat menerima hadis secara langsung dan tidak langsung.penerimaan secara langsung
misalnya saat Nabi Saw.memberi ceramah,pengajian,khotbah,atau penjelasan terhadap
pertanyaan para sahabat.adapun penerimaan secara tidak langsung adalah mendengar dari
sahabat yang lain atau utusan-utusan,baik baik dari utusan yang dikirim oleh nabi ke
daerahdaerah atau utusan daerah yang datang kepada Nabi.
Masa ini memiliki rentang waktu dari berakhirnya kekuasaan Khulafaur Rasyidin hingga
berdirinya Daulah Umayyah, atau semenjak masa Sahabat Kecil hingga masa Tabi’in
Para sahabat kecil dan tabi’in yang ingin mengetahui hadis-hadis Nabi SAW diharuskan
berangkat ke seluruh pelosok wilayah Daulah Islamiyah untuk menanyakan hadis kepada
sahabat-sahabat besar yang sudah tersebar di wilayah tersebut. Dengan demikian, pada masa ini,
di samping tersebarnya periwayatan hadis ke pelosok-pelosok daerah Jazirah Arab, perlawatan
untuk mencari hadis pun menjadi ramai.
Karena meningkatnya periwayatan hadis, muncullah bendaharawan dan lembaga-lembaga
(Centrum Perkembangan) hadis di berbagai daerah di seluruh negeri.
Adapun lembaga-lembaga hadis yang menjadi pusat bagi usaha penggalian, pendidikan,dan
pengembangan hadis terdapat di:
1. Madinah
2. Mekah
3. Bashrah
4. Syam
5. Mesir
Pada periode ketiga ini mulai muncul usaha pemalsuan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Hal ini terjadi setelah wafatnya Ali r.a. Pada masa ini, Para sahabat dan para tabi’in
sangat berhati-hati dalam meriwayatkan dan menerima hadis. Hal itu dapat dimengerti karena
faktor politik yang menyebabkan umat islam mulai terpecah-pecah.
umat Islam mulai terpecah-pecah menjadi beberapa golongan:

Pertama, golongan ‘Ali Ibn Abi Thalib, yang kemudian dinamakan golongan Syi’ah.
Kedua, golongan khawarij, yang menentang ‘Ali, dan golongan Mu’awiyah,dan
ketiga; golongan jumhur (golongan pemerintah pada masa itu).

Menurut istilah, sahabat adalah orang yang telah bertemu dengan Nabi saw. sebagai seorang
muslim dan telah meninggal dalam keadaan memeluk islam. Jika di antara pertemuannya dengan
Nabi saw dan manfaatnya itu, dia pernah keluar dari agama islam, maka tertolaklah istilah
sahabat bagi orang tersebut. Pengenalan terhadap istilah sahabat ini sangat membantu dalam
memilah hadis yang mursal/dari hadis yang muttasil.
Ada enam orang sahabat Nabi saw yang diberi gelar khusus, karena mereka banyak
meriwayatkan hadis. Gelar yang diberikan kepada mereka adalah al-Muksirun fi al-hadis.
Mereka secara berurutan adalah sebagai berikut :
a. Abu hurairah yang meriwayatkan 5374 hadis, dan muridnya mencapai lebih dari 300 orang,
b. Ibnu Umar yang meriwayatkan 2630 hadis,
c. Anas bin Malik yang meriwayatkan 2286 hadis,
d. ‘Aisyah Umm al-Mu’minin yang meriwayatkan 2210 hadis,
e. Ibnu ‘Abbas yang meriwayatkan 1660 hadis, dan
f. Jabir bin ‘Abdullah yang meriwayatkan 1540 hadis.
Al-‘Iraqiy menambahkan sahabat yang ketujuh adalah Abu Said al-Khudriy yang meriwayatkan
1170 hadis.
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Ahli sejarah hadis menamai periode ini dengan sebutan Asr Intisyar Ar -Riwayah ila al-
Amsar' . Pada masa itu penyebaran Islam sudah mencapai syam, Irak, Mesir, dan Samarkand,
bahkan pada tahun 93 H sudah ke Spanyol. konsekuensi dari perluasan ini, sebagian sahabat
besar pun ditugaskan untuk menduduki jabatan pemerintahan di kota-kota tersebut yang juga
berpengaruh pada penyebaran Hadis.

Masa ini memiliki rentang waktu dari berakhirnya kekuasaan Khulafaur Rasyidin hingga
berdirinya Daulah Umayyah, atau semenjak masa Sahabat Kecil hingga masa Tabi’in

Para sahabat kecil dan tabi’in yang ingin mengetahui hadis-hadis Nabi SAW diharuskan
berangkat ke seluruh pelosok wilayah Daulah Islamiyah untuk menanyakan hadis kepada
sahabat-sahabat besar yang sudah tersebar di wilayah tersebut.

Pada periode ketiga ini mulai muncul usaha pemalsuan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.

Pertama, golongan ‘Ali Ibn Abi Thalib, yang kemudian dinamakan golongan Syi’ah.
Kedua, golongan khawarij, yang menentang ‘Ali, dan golongan Mu’awiyah,dan ketiga; golongan
jumhur .
Menurut istilah, sahabat adalah orang yang telah bertemu dengan Nabi saw. sebagai seorang
muslim dan telah meninggal dalam keadaan memeluk islam. Jika di antara pertemuannya dengan
Nabi saw dan manfaatnya itu, dia pernah keluar dari agama islam, maka tertolaklah istilah
sahabat bagi orang tersebut.

Daftar pustaka
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b1b210e063f/contoh-makalah-beserta-struktur-
penulisannya
https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-latar-belakang-makalah/
http://corongaswaja.blogspot.com/2013/02/sejarah-pertumbuhan-hadist-dan.html
https://mediaindonesia.com/humaniora/431439/contoh-kata-pengantar-untuk-tugas-makalah-
karya-ilmiah-dan-laporan

Anda mungkin juga menyukai