42 - Ni Komang Pramesti Narita Putri - 1904742010174 - 5 D Reguler
42 - Ni Komang Pramesti Narita Putri - 1904742010174 - 5 D Reguler
Oleh :
1904742010174
42
V D Reguler
Fakultas Hukum
2021
Narasumber pertama dari Bapak Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A.,M.B.A.
Beliau mendeskripsikan bagaimana keadaan ekonomi dan pariwisata di bali sebelum
covid-19 menyerang. Tetapi, dengan adanya Covid-19 tidak membuat pariwisata Bali
mundur begitu saja, banyak cara yang masih bisa digunakan untuk tetap membangkitkan
sektor pariwisata Bali, contohnya dengan mewajibkan setiap tourist lokal ataupun
mancanegara mematuhi protokol kesehatan, seperti wajib swab test atau rapid test antigen,
wajib vaksin dan menunjukkan sertifikat vaksin yang dapat diunduh melalui app Peduli
Lindungi. Tidak hanya dari wisatawan saja, semua bisnis yang bergerak disektor pariwisata
diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan memiliki nilai standart yang baik untuk
setiap wisatawan.
Narasumber kedua dari Bapak Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati,
M.Si. (Wakil Gubernur Bali)
Beliau mengatakan bahwa antar aturan perundang-undangan dengan sektor pariwisata ini
berhubungan namun local wisdom atau nilai lokal budaya (adat istiadat) lebih sering tergeser
atau tidak memiliki patok yang kuat untuk bersanding dengan aturan-aturan yang ada. Beliau
berharap kedepannya semoga aturan dengan sektor pariwisata bisa berjalan satu kelola satu
daerah. Beliau juga menuliskan keluh kesah dan berharap ada tali atau jembatan penghubung
yang bisa menyatukan agar kedua aspek antara budaya dan pariwisata tetap bisa berjalan
beriringan dan beliau menuliskan hal tersebut dalam sebuah buku yang berjudul “Padma
Bhuana Bali”.
Narasumber keempat dari Bapak Made Muliawan, S.E., M.H. (De Gajah)
Beliau mendeskripsikan tentang kegiatan, program kerja dan kunci apa saja yang sudah
dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk membangkitkan keterpurukan Bali terutama
disektor pariwisata dan budaya di Bali. Dari program kerja yang sudah dilakukan pemerintah
adalah mendata jumlah umkm yang sekiranya dapat membantu membangkitkan Bali disektor
selain pariwisata, seperti sektor hasil alam berupa cendera mata atau berupa makanan dan
jasa dari pelatihan umkm yang diberikan pemerintah, lalu kunci dari hal tersebut adalah
pemerintah banyak membuat situs web yang selama seharinya hampir dikunjungi 600 ribu
orang, jadi menurut bapak de gajah, hal tersebut merupakan cara membangkitkan Bali dari
keterpurukan Covid-19 (walaupun pandemi, namun semua masih tetap bisa berkarya).
Narasumber kelima dari Bapak Prof. Dr. Johan Shamsuddin Bin Hj Sabarudin
Beliau mendeskripsikan bagaimana membuka diri dengan aman dan kembali ke keadaan
normal, meskipun dalam lingkungan hukum normal baru. Negara harus memiliki kekuatan
untuk membatasi perasaan individu. Namun, dalam Rule of Law Society, perampasan
kemerdekaan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :
1. Semua tindakan negara harus berlabuh dalam beberapa undang-undang.
2. Undang-undang yang memberlakukan pembatasan harus wajar dan proporsional.
3. Kebebasan beragama itu adil, bukan hanya soal keyakinan pribadi.
4. Hak privasi pemerintah dibanyak negara telah melakukan pengawasan massal untuk
melakukan pelacakan kontrak penyakit dan pembawanya dibeberapa negara yang
dipasang pemerintah, seperti CCTV.
5. Banyak undang-undang semacam itu diperlukan untuk memenuhi kesehatan dan krisis
ekonomi dan untuk melindungi.
6. Bantuan sementara atau ketidakmampuan untuk membentuk kontrak di bidang-bidang,
seperti konstruksi energi dan pasokan, acara, kontak terkait pariwisata dan konteks
tempat kerja.
Beliau percaya bahwa virus corona bukanlah tantangan utama umat manusia. Kita hidup
dalam satu ekosistem dan semua yang kita lakukan bukan hanya berdampak pada diri kita
sendiri, tetapi juga pada orang lain.