DISUSUN OLEH :
Segala Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena anugerahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konflik Sara”
ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan di dalam makalah. Dan juga kami
berterima kasih kepada dosen mata kuliah pelayanan kristiani, yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami dalam membuat
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dan pemahaman kita tentang penyebab-penyebab dan solusi dalam
konflik sara. Jika ada kritik,saran,serta usulan demi perbaikan karya tulis ini,
sangat kami harapkan untuk dapat kami jadikan sebagai pelajaran untuk menjadi
lebih baik kedepannya.
Semoga ini bisa di pahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk
semua. Kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan yang
mungkin kami tidak sadari tercantum didalam karya tulis ini dan mohon maaf jika
ada kesalahan yang lainnya.
Penulis,
JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
A. Faktor Rasa..........................................................................................................
B. Faktor Agama.....................................................................................................
D. Faktor Sosial..........................................................................................................
C. Tawarkan Perdamaian.......................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
KESIMPULAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
antara lain :
3. Konflik Aceh
B. Faktor Agama
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya.
Kata agama dapat juga didefinisikan sebagai perangkat
nilai nilai atau norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang
mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Jadi bisa diartikan,
konflik agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antar
sesama agama, maupun dengan agama lain. Setiap agama memiliki
cara beribadah yang berbeda beda, perbedaan itu dipersatukan
dengan Pancasila. Akan tetapi seringkali masih terjadi konflik
antar umat beragama, hal itu terjadi karena kita kurang memahami
nilai nilai yang terkandung dalam pancasila. Sebenarnya semua itu
adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana cara kita menyikapi hal
tersebut. Peranan agama dalam kehidupan sehari hari itu sangatlah
penting, supaya kita bisa membatasi atau bahkan tidak melakukan
hal hal yang dilarang oleh agama. Dan peranan agama juga
berpengaruh bagi masyarakat sekitar supaya tidak mucul rasa
mencurigai suatu agama tersebut dan hal itu dapat menumbuhkan
kerukunan antar umat beragama.
Konflik antar umat beragama muncul sejak dulu.
Konflik agama terjadi kar na perbedaan konsep yang dijalankan
oleh pemeluk agama itu sendiri. Munculnya penilaian satu
kelompok dengan kelompok lainnya biasanya menjadi pemicu
konflik umat beragama, setiap orang boleh memiliki
pendapat/penilaian sendiri tetapi alangkah baiknya kita tidak
memprovokasi atau terprovokasi oleh orang lain supaya konflik
dapat berkurang. Apabila kita merasa inginmengetahui lebih dalam
salah satu agama, maka tanya lah pada pemimpin dari agama
tersebut supaya kita bisa mengetahui bagaimana agama tersebut,
jangan kita menyimpulkan sendiri bagaimana agama tersebut karna
itu juga akan menimbulkan konflik. Beberapa tahun terakhir ini
banyak umat agama yang menjatuhkan agama lain dan
mengunggulkan agama nya sendiri, menganggap agama nya lebih
tinggi daripada agama lainnya. Kita harus mencegah hal itu terjadi
lagi, karena pada dasarnya setiap agama memiliki cara beribadah
yang berbeda satu dengan yang lainnya, setiap agma juga memiliki
keunikan yang berbeda satu dengan lainnya tetapi tujuannya tetap
satu yaituTuhan. Dalam menjalani kehidupan pasti akan terjdi
gesekan gesekan yangakan menimbulkan konflik dantara
masyarakat, biasanya ada kaitannya dengan agama. Masalah
konflik agama menjadi tanggung jawab bersama, perlu adanya
kerjasama untuk menyelesaikan konflik agama ini. Hubungan antar
agama sangatlah penting bagi kehidupan, hubungan antar agama
diartikan sebagai bentuk solidaritas antar umat beragama. Hal itu
ditunjukkan dalam kehidupan yang hermonis, damai, sejahtera
tanpa ada konflik dan tercipta kerukunan dalam umat beragama.
Kerukunan akan tercipta jika kita dapat memahami arti sebuah
perbedaan dan mengerti hakekat manusia sebagai makhluk sosial,
dimana kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa ada
bantuan dari orang lain. Perbedaan adalah sesuatu yang indah
apabila kita dapat memahami nya.
C. Faktor antar Golongan
D. Faktor Sosial
1. Perbedaan Individual
2. Perbedaan Kebudayaan
3. Perbedaan Kepentingan
Penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang
selanjutnya adalah adanya perbedaan kepentingan dapat terjadi
di bidang ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Pada
dasarnya, setiap individual atau kelompok memiliki
kepentingan berbeda terhadap sesuatu. Jika kepentingan ini
dibenturkan, maka yang terjadi adalah "pertarungan" untuk
menentukan kepentingan yang lebih dimenangkan.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
A., Kohen. Proverbs Hebrew Text and English Translation with an Introduction
and Commentary. Soncino Press, First Edition, 1952.
Barnes, Albert. Barnes' Notes on the Old & New Testaments. Michigan, Baker
Book House, 1983.