Kel.6 Manajemen Pengelolaan Pesantren
Kel.6 Manajemen Pengelolaan Pesantren
KELAS PAI-3D
FAKULTAS TARBIYAH
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami “Manajemen
Pengelolaan Pesantren”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami berharap
kepada para pembaca agar memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini..
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi
saat ini terasa sekali pengaruhnya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat,
khususnya dalam bidang pendidikan, sosial dan budaya, termasuk dalam pendidikan
pesantren. Kemajuan yang pesat ini mengakibatkan cepat pula perubahan dan
berkembangnya berbagai tuntutan masyarakat.
Masyarakat yang tidak menghendaki keterbelakangan akibat perkembanagan
tersebut perlu menanggapi serta menjawab tuntutan tersebut secara serius. Dalam
rangka menghadapi tuntutan masyarakat lembaga pendidikan masyarakat termasuk
pondok pesantren haruslah bersifat fungsional, sebab lembaga pendidikan adalah
sebagai salah satu wadah dalam masyarakat bisa dipakai sebagai pintu gerbang dalam
menghadapi tuntutan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
mengalami perubahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pesantren?
2. Bagaimana manajemen pengelolaan di pesantren?
3. Apa saja unsur-unsur urgensi pada pengelolaan pesantren?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pesantren.
2. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan di pesantren.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur urgensi pada pengelolaan pesantren.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren.( Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm. 16
2
M. Abdul Jawwad, “Menjadi Manajer Sukses” ( Jakarta : Gema Insani, 2004), hlm.181
3
Amin Haedari dan Ishom El-Saha, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. Hlm 51
4
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.59-60
5
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.62
2
3. Sistem pembiayaan
Pondok pesantren sebagai lembaga non formal juga sebagai lembaga sosial
keagamaan. Pembiayaan dalam bidang pendidikan pesantren bisa didapat dari
imbal swadaya pemerintah yaitu Depag, Link Depag, Instansi Daerah maupun
lainnya. Karena kepedulian pesantren ini dilandasi dengan keikutsertaan
pemerintah dalam memajukan pondok pesantren dengan karakternya yang khas.6
Salah satu bagian terpenting dalam manajemen pesantren adalah berkaitan dengan
pengelolaan keuangan pesantren. Dalam pengelolaan keuangan akan menimbulkan
permasalahan yang serius apabila pengelolaannya tidak baik. 7 Pengelolaan keuangan
pesantren yang baik sebenarnya merupakan upaya melindungi personil pengelolaan
pesantren (kyai, pengasuh, ustadz atau pengelola pesantren lainnya) dari pandangan yang
kurang baik dari luar pesantren. Selama ini banyak pesantren yang tidak memisahkan antara
harta kekayaan pesantren dengan harta milik individu, walaupun disadari bahwa
pembiayaan pesantren justru lebih banyak bersumber dari kekayaan individu. Namun
dalam rangka pelaksanaan manajemen yang baik sebaiknya diadakan pemialahan antara
harta kekayaan pesantren dengan harta milik individu, agar kelemahan dan kekurangan
pesantren dapat diketahui secara transparan oleh pihak-pihak lain, termasuk orang tua
santri.
6
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.65
7
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren, 2008. Hlm 77
3
Pesantren perlu dibentuk organisasi orang tua santri dengan membentuk komite
pesantren yang dapat memberikan pertimbangan dan membantu mengontrol kebijakan
program pesantern termasuk penggalian dan penggunaan keuangan pesantren.
Selanjutnya pihak pesantren bersama komite pesantren pada setiap tahun anggaran
perlu bersama-sama merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja pesantren
(RAPBP) sebagai acuan bagi pengelola pesantren melaksanakan manajemen keuangan
yang baik. Hal-hal yang perlu di muat dalam RAPBP adalah :
Berkaitan dengan pengelolaan keuangan ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh
bendahara pesantren, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pada setiap akhir tahun, bendahara harus membuat laporan anggaran keuangan
kepada komite pesantren untuk di cocokkan dengan RAPBP
2. Laporan keuangan harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada, termasuk
bukti penyetoran pajak (PPN, dan PPh) jika ada
4
3. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan honorarium atau
bantuan atau bukti pengeluaran yang lain yang sah.
4. Neraca keuangan juga harus di tunjukkan untuk di periksa oleh tim pertanggung
jawaban keuangan dari komite pesantren.
8
Amin Haedari dan Ishoma El-Saha, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. 2008. Hlm
56
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pondok pesantren adalah sarana yang bertugas untuk mengatur atau
mengelola pondok pesantren agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya
Adapun prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Hemat tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.
b. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana dan program
c. Terbuka dan transparan
d. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi negeri sejauh
hal ini di mungkinkan.
Pengelolaan pondok pesantren harus secara luas berdasarkan unsure-unsur penting
sebagai berikut:
a. Misi pesantren yang sesuai dengan pendidikan Islam.
b. Struktur organisasi fungsional pesantren.
c. Kemitraan dan pelayanan yang baik.
d. Perencanaan dan pengembangan pesantren.
e. Pengelolaan dan supervise SDM.
f. Dinamika dalam menjalankan strategi pembelajaran.
g. Penguatan kurikulum praktis.
h. Pengelolaan Sumber Daya Belajar secara efisien.
i. Pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas pesantren
j. Sistem evaluasi dan pertanggung jawaban.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengharapkan
respon dari para teman–teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari
siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca
lainnya. Amin YaRobbal A’lamiin.
6
DAFTAR PUSTAKA
Haedari, Amin & El-Saha, Ishoma. 2008. “Peningkatan Mutu Terpadu dan Madrasah
Diniyah”.
Jawwad, M.abdul. 2004. “Menjadi Manajer Sukses”. Gema Isnani : Jakarta.