Anda di halaman 1dari 10

MANAGEMEN PENGELOLAAN PESANTREN

Dosen Pengampu: Farida Isroani, S.Pd.I ., M. Pd

Disusun oleh kelompok 6:

1. Al qaeda Putri Surya (201955010104894)


2. Ika Puji Lestari (201955010104875)
3. Siti Fitriana Wiji Astutik (201955010104856)

KELAS PAI-3D
FAKULTAS TARBIYAH

IAI SUNAN GIRI BOJONEGORO

Jl. Ahmad Yani 10 Bojonegoro Jawa Timur

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami “Manajemen
Pengelolaan Pesantren”.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami berharap
kepada para pembaca agar memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini..

Bojonegoro, 4 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

A. Pengertian Manajemen Pesantren .................................................................................. 2


B. Manajemen Pengelolaan Pesantren................................................................................ 2
C. Unsur-Unsur Urgensi Pengelolaan Pesantren ................................................................ 5

BAB III

PENUTUP.................................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi
saat ini terasa sekali pengaruhnya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat,
khususnya dalam bidang pendidikan, sosial dan budaya, termasuk dalam pendidikan
pesantren. Kemajuan yang pesat ini mengakibatkan cepat pula perubahan dan
berkembangnya berbagai tuntutan masyarakat.
Masyarakat yang tidak menghendaki keterbelakangan akibat perkembanagan
tersebut perlu menanggapi serta menjawab tuntutan tersebut secara serius. Dalam
rangka menghadapi tuntutan masyarakat lembaga pendidikan masyarakat termasuk
pondok pesantren haruslah bersifat fungsional, sebab lembaga pendidikan adalah
sebagai salah satu wadah dalam masyarakat bisa dipakai sebagai pintu gerbang dalam
menghadapi tuntutan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
mengalami perubahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pesantren?
2. Bagaimana manajemen pengelolaan di pesantren?
3. Apa saja unsur-unsur urgensi pada pengelolaan pesantren?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pesantren.
2. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan di pesantren.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur urgensi pada pengelolaan pesantren.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pesantren


Kata manajemen berasal dari bahasa inggris management yang dikembangkan dari kata
to manage yang artinya mengelola atau mengatur. Kata manage itu sendiri berasal dari
Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus
yang artinya tangan.1 Dalam bahasa arab berasal dari nazhoma atau idarah artinya yang
menata beberapa hal dan menggabungkan beberapa antara yang satu dengan yang lain.2
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen pesantren adalah sarana yang bertugas untuk
mengatur atau mengelola pondok pesantren agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya3.

B. Manajemen Pengelolaan Pesantren


1. Kurikulum pendidikan pesantren
Pada awalnya adalah hanya pengajaran yang simple tidak ada kurikulum, tidak
seperti sekarang ini. Sebenarnya pembelajaran yang diberikan dalam pesantren
sudah menggunakan kurikulum tertentu yang lama yaitu system pengajaran tuntas
kitab, dalam hal ini kyai bebas untuk membacakan kitabnya.4
2. Sistem pengajaran
System pengajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
menyampaikan tujuan. Pesantren secara seragam menerapkan sistem pengajaran
yang sering kita kenal yaitu : sorogan, bandungan, hafalan, dan lain sebagainya.
Akan tetapi konsep keilmuan lebih menekankan pada rasionalitas seperti yang
menjadi dasar pendidikan modern.5

1
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren.( Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm. 16
2
M. Abdul Jawwad, “Menjadi Manajer Sukses” ( Jakarta : Gema Insani, 2004), hlm.181
3
Amin Haedari dan Ishom El-Saha, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. Hlm 51
4
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.59-60
5
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.62

2
3. Sistem pembiayaan
Pondok pesantren sebagai lembaga non formal juga sebagai lembaga sosial
keagamaan. Pembiayaan dalam bidang pendidikan pesantren bisa didapat dari
imbal swadaya pemerintah yaitu Depag, Link Depag, Instansi Daerah maupun
lainnya. Karena kepedulian pesantren ini dilandasi dengan keikutsertaan
pemerintah dalam memajukan pondok pesantren dengan karakternya yang khas.6

Salah satu bagian terpenting dalam manajemen pesantren adalah berkaitan dengan
pengelolaan keuangan pesantren. Dalam pengelolaan keuangan akan menimbulkan
permasalahan yang serius apabila pengelolaannya tidak baik. 7 Pengelolaan keuangan
pesantren yang baik sebenarnya merupakan upaya melindungi personil pengelolaan
pesantren (kyai, pengasuh, ustadz atau pengelola pesantren lainnya) dari pandangan yang
kurang baik dari luar pesantren. Selama ini banyak pesantren yang tidak memisahkan antara
harta kekayaan pesantren dengan harta milik individu, walaupun disadari bahwa
pembiayaan pesantren justru lebih banyak bersumber dari kekayaan individu. Namun
dalam rangka pelaksanaan manajemen yang baik sebaiknya diadakan pemialahan antara
harta kekayaan pesantren dengan harta milik individu, agar kelemahan dan kekurangan
pesantren dapat diketahui secara transparan oleh pihak-pihak lain, termasuk orang tua
santri.

Pengertian pengelolaan keuangan sendiri adalah pengurusan dan pertanggung jawaban


suatu lembaga terhadap penyandang dana baik individual maupun lembaga. Dalam
penyusunan anggaran memuat pembagia penerimaan dan pengeluaran anggaran rutin dan
anggaran pembangunan serta anggaran incidental jika perlu.

Adapun prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Hemat tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.


2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana dan program
3. Terbuka dan transparan
4. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi negeri sejauh
hal ini di mungkinkan.

6
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta : Media Nusantara, 2008 ),
hlm.65
7
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren, 2008. Hlm 77

3
Pesantren perlu dibentuk organisasi orang tua santri dengan membentuk komite
pesantren yang dapat memberikan pertimbangan dan membantu mengontrol kebijakan
program pesantern termasuk penggalian dan penggunaan keuangan pesantren.

Selanjutnya pihak pesantren bersama komite pesantren pada setiap tahun anggaran
perlu bersama-sama merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja pesantren
(RAPBP) sebagai acuan bagi pengelola pesantren melaksanakan manajemen keuangan
yang baik. Hal-hal yang perlu di muat dalam RAPBP adalah :

1. Rencana sumber pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan, meliputi :


a. Kontribusi santri
b. Sumbangan dari individu dan organisasi
c. Sumbangan dari pemerintah jika ada
d. Dari hasil usaha.
2. Rencana dalam satu tahun yang bersangkutan
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana anggaran
pendapatan dan belanja pesantren adalah menerapkan prinsip anggaran
berimbang yang artinya rencana pendapatan dan pengeluaran harus seimbang
diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus.
Dengan RAPBP yang berimbang maka kehidupan pesantren akan menjadi solid dan
benar-benar kokoh dalam keuangan yang akan menjadi kunci dari kemandirian bagi
kehidupan pesantren. Jika hal ini dapat tercapai, maka kredibilitas pesantren di mata
masyarakat akan tinggi dan terpercaya. Melalui RPBP juga maka sentralisasi pengelolaan
keuangan terfokus pada bendahara pesantren.
Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mempermudah pertanggung jawaban keuangan.
Setiap penggunaan keuangan perlu dilakukan melalui pengajuan keuangan secara tertulis,
dan sedapat mungkin hanya program-program yang termasuk dalam perencanaan keuangan
saja yang di danai.

Berkaitan dengan pengelolaan keuangan ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh
bendahara pesantren, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pada setiap akhir tahun, bendahara harus membuat laporan anggaran keuangan
kepada komite pesantren untuk di cocokkan dengan RAPBP
2. Laporan keuangan harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada, termasuk
bukti penyetoran pajak (PPN, dan PPh) jika ada

4
3. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan honorarium atau
bantuan atau bukti pengeluaran yang lain yang sah.
4. Neraca keuangan juga harus di tunjukkan untuk di periksa oleh tim pertanggung
jawaban keuangan dari komite pesantren.

C. Unsur-unsur Urgensi Pengelolaan Pesantren8


1. Misi pesantren yang sesuai dengan pendidikan Islam.
2. Struktur organisasi fungsional pesantren,
3. Kemitraan dan pelayanan yang baik.
4. Perencanaan dan pengembangan pesantren.
5. Pengelolaan dan supervise SDM.
6. Dinamika dalam menjalankan strategi pembelajaran.
7. Penguatan kurikulum praktis.
8. Pengelolaan Sumber Daya Belajar secara efisien.
9. Pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas pesantren.
10. Sistem evaluasi dan pertanggung jawaban.

8
Amin Haedari dan Ishoma El-Saha, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. 2008. Hlm
56

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pondok pesantren adalah sarana yang bertugas untuk mengatur atau
mengelola pondok pesantren agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya
Adapun prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Hemat tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.
b. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana dan program
c. Terbuka dan transparan
d. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan atau hasil produksi negeri sejauh
hal ini di mungkinkan.
Pengelolaan pondok pesantren harus secara luas berdasarkan unsure-unsur penting
sebagai berikut:
a. Misi pesantren yang sesuai dengan pendidikan Islam.
b. Struktur organisasi fungsional pesantren.
c. Kemitraan dan pelayanan yang baik.
d. Perencanaan dan pengembangan pesantren.
e. Pengelolaan dan supervise SDM.
f. Dinamika dalam menjalankan strategi pembelajaran.
g. Penguatan kurikulum praktis.
h. Pengelolaan Sumber Daya Belajar secara efisien.
i. Pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas pesantren
j. Sistem evaluasi dan pertanggung jawaban.

B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengharapkan
respon dari para teman–teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari
siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca
lainnya. Amin YaRobbal A’lamiin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dhofier, Zakmakhsyari. 2011. “Tradisi Pesantren”. LPEES : Jakarta.

Haedari, Amin & El-Saha, Ishoma. 2008. “Peningkatan Mutu Terpadu dan Madrasah
Diniyah”.
Jawwad, M.abdul. 2004. “Menjadi Manajer Sukses”. Gema Isnani : Jakarta.

Mashud, M.Sulthon & Khusnurridlo, M. 2008. “Manajemen Pondok Pesantren”. Media


Nusantara : Jakarta.
MU YAPPI. 2008. “Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren”. Media Nusantara :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai