OLEH
KELOMPOK 9
Elvia Nanda Yulfia Rahma 062113143117
Dilian Ramdana Ismukada 062113143118
Ferian Firnanda 062113143119
Panjaitan, Ribka Kartika Natalia 062113143120
Neisry Arysta 062113143121
Arifa Hasna 062113143122
Dinda Distika Fajriyah 062113143123
Siti Iqmallisa Nurrill Asrar 062113143124
Ahmad Nasir Fachrudin 062113143125
Nabilah Rahmawati 062113143126
Aasha Ratnam 062113143127
Jananni A/p Kirubananthan 062113143128
Fang Kah Weng 062113143129
Darvin A/l Tamil Selvan 062113143130
Trifena Pristi Anindyta 062113143131
Alya Aina Rahadian 062113143132
Amadea Inas Zahirah 062113143133
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1..............................................................................................................
Sejarah Animal Walfare......................................................................4
2.2..............................................................................................................
Pengertian Animal Walfare.................................................................5
2.3..............................................................................................................
Kasus Kekerasan pada Anjing ............................................................8
2.3.1. Anjing Canon..........................................................................8
2.3.2. Hilangnya Anjing-Anjing Liar Menjelang World Superbike. 11
2.3.3. Perdagangan Daging Anjing...................................................14
2.4..............................................................................................................At
uran Perundangan Mengenai Kekerasan/Perdagangan yang
berkaitan dengan Kesejahteraan Hewan Anjing..................................19
2.5..............................................................................................................Pe
nanganan dan Pencegahan...................................................................21
i
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesejahteraan hewan (Animal Welfare) adalah suatu bentuk hak asasi hewan
akan terpenuhinya kebutuhan fisik, psikologi hewan dan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi hewan tersebut. Sasaran Animal Welfare adalah semua hewan yang
kelangsungan hidup hewan, bukan yang hidup di alam. Animal Welfare memiliki
3 aspek penting yaitu : Welfare science mengukur efek pada hewan dalam situasi
dan lingkungan berbeda, dari sudut pandang hewan. Welfare ethics mengenai
konsep mengenai animal welfare yang banyak dipakai oleh para penyayang
binatang adalah konsep dari World Society for Protection of Animals (WSPA).
dengan manusia. Kedekatan hubungan ini disebabkan salah satunya oleh tingkat
dapat dilatih. Anjing juga dikenal setia dan memiliki kepatuhan yang luar biasa
daging anjing menjadi salah satu bahan konsumsi. Menurut data riset Animal
ekor anjing dibunuh untuk di konsumsi. Jika diakumulasikan dengan tiga daerah
besar lainnya, seperti Jakarta, Manado, dan Sumatera sekitar 4680 ekor anjing per
1
2
daging anjing dapat menyebarkan rabies dari hewan pada manusia; antibiotik dan
vaksin yang berlebih pada anjing dapat menyebabkan sistem kekebalan manusia
berubah menjadi penuh dengan antibiotik dan menjadi kebal; serta infeksi
Selain perdagangan daging anjing, juga terdapat kasus lain yang melanggar
kesejahteraan hewan pada anjing seperti peracunan anjing liar masal, dan
anjing di Indonesia?
1.3. Tujuan
anjing di Indonesia.
1.4 Manfaat
peraturan perundang-undangan.
BAB 2 PEMBAHASAN
suatu gagasan yang dimulai sejak abad 15 yang muncul sebagai bentuk kedekatan
hewan dengan manusia. Inggris memiliki sejarah yang mencatat paling lama
berbeda jauh dengan perkembangan di Benua Eropa dan Amerika Utara. Jeremy
Inggris yang bernama Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA),
hewan di dunia disahkan di Irlandia pada tahun 1635. Kemudian pada tahun 1641
Utara. Tahun 2002, Jerman menjadi negara Eropa pertama yang mempunyai
4
5
jawab terhadap perlindungan dasar alam dalam kehidupan hewan untuk generasi
dengan hewan. Hewan sebagai makhluk hidup yang telah berperan banyak pada
kehidupan manusia seperti penyedia bahan pangan, bahan industri, hewan pekerja
hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental
hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak
baik kesenangan maupun kesehatan binatang. Ada beberapa ukuran berbeda untuk
binatang saja. Yang kedua, ada yang memeriksa jika binatang sehat dan jika
binatang mempunyai perilaku menyimpang atau tidak. Yang ketiga, ada yang
ditunjukkan.
OIE. Standar tersebut dikenal dengan Five (5) Freedom yang menggambarkan
5
harapan masyarakat akan kondisi yang harus dialami hewan ketika berada di
a. Freedom from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus)
sesuai atau pemberian naungan atau sarang yang sesuai. Selain itu
kelompok.
c. Freedom from pain, injury and diseases (bebas dari rasa sakit, luka dan
penyakit)
d. Freedom from fear and distress (bebas dari rasa takut dan stres)
7
Terbebas dari stres akibat panas atau ketidaknyamanan fisik, hewan harus
memiliki tempat istirahat yang nyaman serta terlindung dari cuaca yang
tingkah-laku alamiah)
misal tempat berayun buat primata, serutan kayu buat rodensia, dan
lain sebagainya
tetapi juga bermanfaat bagi manusia. Beberapa manfaat kesejahteraan hewan bagi
tidak beringas.
7
dipotong
8
menghasilkan daging yang berkualitas baik yaitu a). daging tidak rusak
(tidak memar atau luka), b). daging yang aman, sehat, utuh dan halal
(ASUH), c). daging yang lembut / tidak liat, warna cerah segar dan
lembab.
susu) dan juga harga jual hasil ikutan seperti kulit dan lainnya.
kehabisan napas saat dievakuasi dari Pulau Banyak menuju Kabupaten Aceh
menaati SOP dalam menertibkan anjing-anjing yang berada di Pulau Banyak. Hal
ini pun kemudian menimbulkan respons yang beragam dari masyarakat dan
menangkap anjing canon, sehingga anjing Canon terlihat panik dan gelisah.
Aliansi pecinta hewan “Animal Lovers Bersatu” dan berbagai pihak mencekam
9
Animal Lovers Bersatu menyatakan bahwa kasus anjing Canon merupakan uncak
terjadi di Indonesia.
wisata demi tercapainya wisata “Halal” di Aceh. Surat edaran ini kemudian
diturunkan ke tingkat kecamatan dan desa, menurut Kepala Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Disparpora Aceh Singkil, Camat setempat sudah menyurati para
pemilik resort sejak 2019. Surat dilayangkan tidak hanya kepada pemilik resort
tempat Canon berada melainkan juga kepada pemilik resort lainnya. Disisi lain
pengurus resort menyatakan bahwa dia telah berbicara dengan petugas yang
datang bahwa mereka akan membawa anjing itu sendiri ke daratan. Namun,
petugas tetap berupaya membawa anjing itu. Karena Canon terus berontak akibat
anjing sehingga anjing canon diduga kehabisan nafas saat dibawa oleh petugas.
penyiksaan hewan bukanlah delik aduan melainkan delik biasa. Jika terbukti
hewan. Doni
10
yang berisikan Dokter Hewan yang lebih mampu dalam menagani hewan. Abdul
bahwa meskipun anjing diharamkan dalam Hukum Islam namun Agama sendiri
Petugas Polres Aceh Singkil belum lama ini menggali kuburan anjing
depan kantor Satpol PP Aceh Singkil tanpa sepengatahuan pemilik anjing. Kasat
Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Abdul Halim menuturkan, dalam proses autopsi
mereka menggandeng dokter hewan dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
dan DLHK Aceh Singkil. Sementara hasil autopsi bakal diketahui dalam waktu
satu bulan ke depan. Lebih lanjut, Abdul Halim mengatakan dalam hal ini
pihaknya juga telah memeriksa 12 orang saksi terkait kematian anjing Canon.
Anjing Canon Mati Stres, Bukan Disiksa karena tergantung dengan Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani membantah
pihaknya menyiksa Canon, seekor anjing yang diamankan dari sebuah lokasi
wisata di Pulau Banyak.”Tidak ada penyiksaan. Anjing itu diduga mati karena
stres seusai diamankan anggota saat akan dibawa ke daratan," kata Ahmad Yani.Ia
mengatakan, saat anjing tersebut ditangkap oleh petugas Satpol PP, pihaknya telah
11
menerima surat dari camat terkait pemberlakuan wisata halal di kawasan Pulau
Banyak, Aceh Singkil. Sebelum penangkapan pun, kata dia, pihaknya melakukan
mengulur waktu agar anjing tersebut tidak ditangkap atau dievakuasi petugas.
menangkap anjing itu menggunakan peralatan yang aman dan ramah hewan.
perlawanan ketika akan ditangkap petugas. Kemudian anjing tersebut dibujuk oleh
keranjang, guna selanjutnya dibawa ke daratan di Singkil, ibu kota Aceh Singkil.
Ahmad Yani menduga anjing yang mati tersebut diduga stres dan anjing tersebut
dengan cara diracun agar tidak mengganggu acara di sirkuit. Para petugas
Tersebarnya artikel yang diambil melalui website resmi Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat juga menuai pro dan kontra.
Para aktivis hewan menilai isu ini sangat melanggar Kesejahteraan hewan dan
tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 95 Tahun 2012 tentang Masyarakat
Pada peraturan pemerintah No. 95 Tahun 2012 pasal 83 ayat 1-3 yang berbunyi:
bertulang belakang dan Hewan yang tidak bertulang belakang yang dapat
merasa sakit.
(3) Prinsip kebebasan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterapkan
pada kegiatan:
d. pengangkutan;
Pasal 86
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf a paling sedikit harus
dilakukan dengan:
a. cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres;
dan
c. memisahkan antara Hewan yang bersifat superior dari yang bersifat inferior;
bergerak, dapat melindungi Hewan dari predator dan Hewan pengganggu, serta
e. memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan
Pasal 89
dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf d paling sedikit harus dilakukan dengan:
mengakibatkan stres;
(2) Dalam hal pengangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
kandang, kandang harus memungkinkan Hewan dapat bergerak leluasa, bebas dari
predator dan Hewan pengganggu, serta terlindung dari panas matahari dan hujan.
(3) Pengangkutan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
Pasal 99
cacat permanen,
dan/atau kematian.
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan uji forensik oleh Dokter Hewan.
anjing sendiri memiliki pola yang mirip terhadap manusia yang memiliki konsep
tentang cinta dan persahabatan. Namun kebiasaan manusia telah mulai berubah,
makhluk lucu dan pintar tersebut seringkali dijadikan bahan makanan oleh
anjing adalah salah satu menu favorit bagi masyarakat. Di lain hal, terdapat hal
umum, yaitu metode penyembelihan yang cenderung brutal dan tidak manusiawi
serta prosesnya yang tidak sesuai dengan standarisasi pemotongan hewan yang
dilakukan oleh pemerintah. Kebrutalan para penjagal inilah yang membuat para
aktivis serta beberapa pecinta anjing menyoroti masalah tersebut dan menolak
akan adanya penjualan daging anjing dimasyarakat. Hal ini juga berhubungan
Hewan.
kesehatan dan nyawa penduduk Indonesia. Selain itu, perdagangan dan penjagalan
(WHO) dan juga Food And Agriculture Organization of the United Nations
daging anjing di salah satu wilayah Indonesia yaitu Manado, tepatnya di Pasar
16
tata caranya yang brutal dan ekstrem. Hal tersebut berdampak pada masalah
psikologis pada anak yang melihat kebrutalan dalam proses penjagalan tersebut.
Menurut data dari World Organisation for Animal Health (OIE), setiap 15
merupakan anak kecil di negara berkembang (OIE, 2019). Sebanyak 95% kasus
rabies diakibatkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi rabies. Kasus tersebut
hewan tersebut tidak wajar dan sangat brutal. Pasar ini menjadi salah satu daerah
yang memiliki potensi besar untuk menyebarkan penyakit rabies (Dog Meat Free
Indonesia, 2018). Selain Manado, Solo juga tengah menjadi sorotan akibat
lebih 500 ekor anjing masuk ke kota Solo setiap harinya, dan diperkirakan
seperti Manado dan Solo, Bali telah cukup berhasil dalam penanganan
16
Nomor
17
anjing memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bisnis perdagangan daging anjing
itu, harga daging anjing yang lebih murah dibanding harga ayam dan sapi
yang diakibatkan oleh berbagai hal. Seperti halnya di Solo, konsumsi daging
daging anjing memiliki khasiat untuk menambah vitalitas dan kebugaran yang
dijadikan sebagai ‘jamu’ bagi para konsumennya. Lalu di Sulawesi Utara, budaya
konsumsi daging anjing di mulai saat etnis Minahasa mengalami kelangkaan akan
hasil buruan dan saat itu hanya anjing yang tersisa untuk bisa dikonsumsi. Hal
tersebut menjadi kebiasaan hingga saat ini dengan Pasar Tomohon menjadi bukti
Indonesia adalah respon dari beberapa aktor internasional yang mengecam praktik
tersebut. World Health Organization (WHO) dan Food and Agriculture of United
Indonesia melanggar hukum dan prinsip yang ada untuk menjaga kesehatan dan
kekejaman; dan melanggar rekomendasi pengendalian rabies dari para ahli. WHO
Indonesia sangat tidak aman dan mengancam, hal tersebut akan berdampak
pada gagalnya kerja keras Indonesia untuk mencapai status bebas rabies pada
penyakit rabies di Indonesia, sebesar 98% disebabkan oleh anjing dan 2% berasal
dari kucing dan monyet (Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2016).
anak. Salah satu wilayah yang sangat terkenal dengan perdagangan daging anjing
17
Di pasar tersebut penjagalan terhadap anjing dilakukan dengan sangat kejam dan
juga dilakukan di tempat yang sama dengan tempat penjualannya. Anjing yang
masih di dalam kandang dipukul hingga pingsan dan langsung dibakar hidup-
hidup. Pasar tersebut sangat ramai dikunjungi dari berbagai kalangan, baik muda
ataupun tua. Dengan kata lain, kekejaman tersebut diperlihatkan pula kepada
menyaksikan makhluk hidup lain disiksa, dipukuli secara brutal. Hal tersebut
dapat memberikan dampak yang sangat negatif bagi mentalitas anak-anak. Anak-
anak yang menyaksikan kekerasan biasanya terpaku sejenak dan terjebak pada
kekerasan yang sedang terjadi untuk memproses sensasi menakutkan dari tindak
lainnya adalah membuat anak-anak gelisah, sulit tidur, dan masalah fisik dan
Hewan (UU No. 18/2009 Juncto UU No.41/2014), yang isinya lebih berfokus
pada darimana pangan tersebut berasal (Kami, 2018). Definisi pangan dalam UU
18
No. 18/2009 ini yaitu pangan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber
dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan baku pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses mengolah makanan tersebut.
Yang kedua adalah pendekatan aturan dalam hal aspek kesejahteraan hewan, di
sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut, dan tertekan, penganiayaan serta
anjing korban dari kekerasan pada kasus perdagangan daging anjing masih sangat
dikumpulkan diikat dan ditumpuk pada ruang yang sempit satu sama lain
sehingga biasa dapat ditemui dengan kondisi yang tisak layak, banyak terdapat
luka-luka, dan banyak lagi. Secara psikis anjing korban perdagangan daging juga
dapat ditemui terlihat takut, tertekan, dan biasanya terlihat tidak aktif sebagaimana
adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan
menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk
melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan
yang dimanfaatkan manusia, namun pelaku perdagangan daging Anjing ini justru
melakukan investigasi di Pasar Senen Blok III dan menemukan adanya penjualan
daging anjing. Hal itu sangat bertentangan dengan undang – undang negara
serta potensi pidana dari sindikat pencurian hewan peliharaan yang memasok
daging anjing juga dilatar belakangi dasar hukum UU Nomor 18 Tahun 2012
mengenai pangan pada pasal (1) dijelaskan bahwa anjing tidak termasuk dalam
kehutanan, atau jenis lainnya. Daging anjing yang diperoleh diduga tidak berasal
Jakarta dan dari luar daerah yang dapat berpotensi membawa virus rabies.
rabies pada manusia serta mengakibatkan infeksi karena mengandung E.Coli 107,
anjing menuju tubuh manusia. Dampak buruk memakan daging anjing mentah
pembuluh darah. Perdagangan daging anjing ilegal yang terus berjalan selain juga
akan menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat dan juga penderitaan bagi
ribuan hewan tiap harinya. Dari hasil temuan didapatkan satu lapak dapat menjual
hingga 4 ekor anjing maka dalam satu tahun ada 8.760 ekor anjing yang dijagal
potensi penularan penyakit dari daging anjing, serta edukasi tentang pangan asal
hewan yang aman dan sehat. Koordinasi juga dilakukan dengan Kementerian
Pertanian terkait prosedur dan pengetatan peredaran hewan penular rabies. Dan
Animal Friends Manado Indonesia (AFMI) terhitung sejak Juni 2016 sampai
melewati jalur darat.Jalur lalu lintas pemasok daging anjing yang dilakukan
umumnya tidak sesuai prosedur dan melalui jalur – jalur tanpa pengawasan,
baiknya sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut dan tertekan,
No. 18/2009 Juncto Undang-Undang No. 41/2014, serta diatur lebih lanjut dalam
Pasal 91B Undang-Undang No. 41/2014 dan Pasal 302 KUHP. Pasal 302 KUHP
menyebutkan, barang siapa tanpa tujuan yang patut atau secara melampaui batas,
memberi makanan yang diperlukan untuk hidup hewan, akan diancam pidana
penjara paling lama tiga bulan. Sementara bila perlakuan seperti itu
menyebabkan sakit lebih dari seminggu, cacat, luka berat lain, atau mati, pelaku
Sampai saat ini belum ada aturan yang jelas yang menyatakan secara khusus
tentang pangan), aspek penyakit zoonotik, aspek hukum, aspek pengendalian dan
pasal 91(b); Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan Pasal 135,
mengonsumsi daging anjing. Oleh sebab itu, banyaknya komunitas dan organisasi
terbentuk dan bekerja sama untuk menangani perdagangan daging anjing tersebut.
tersebut (Hardoko, 2018). Dengan cara melalui pendekatan secara soft yaitu
terhadap hewan serta sosialisasi tentang resiko mengkonsumsi hewan ini agar
pengetahuan bagaimana cara merawat hewan yang terluka serta agar dapat
untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua hewan, pada khususnya langkah
ini berguna untuk menjamin hewan atau satwa yang dipelihara tidak akan
22
1. freedom from hunger and thirst – kebebasan dari kelaparan dan kehausan:
memberikan makanan dan minuman yang cukup untuk menjamin binatang sehat.
3. freedom from pain, injury and disease – kebebasan dari kesakitan, luka-luka
dan menjamin bahwa hewan itu dapat diperiksa oleh dokter hewan dan diobati.
binatang melakukan gerakan alami dan bergaul dengan binatang lain yang
berjenis sama
5. freedom from fear and distress – kebebasan dari ketakutan dan stres: menjamin
kondisi dan perlakuan satwa yang baik supaya menghindari satwa dari ancaman
sudah memenuhi syarat atau belum. Untuk pencegahan dan penanganan tindak
terhadap hewan kesayangan. Hal- hal yang dapat dilakukan antara lain:
minat konsumen mengkonsumsi daging anjing, serta alasan mitos daging anjing
yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit seperti demam berdarah dan
libido.
pada masyarakat tentang mitos yang beredar dengan mendidik masyarakat dengan
cara yang tidak otoriter, dengan memberikan ruang gerak bagi berkembangnya
pemikiran masyarakat untuk secara aktif belajar atas dasar kesadaran yang
memiliki budaya mengonsumsi daging anjing, seperti kota Solo. Dikatakan dalam
berita Kompas.com bahwa dalam sehari kota Solo dapat mengonsumsi 1.200 ekor
anjing. Dituliskan dalam berita tersebut, FX Rudyatmo yakni selaku Wali Kota
mengonsumsi daging anjing sudah ada sejak dahulu (Eleonora dan Santoso,
2019), Pemerintah daerah kadang tidak berdaya melarang penjualan daging anjing
dan konsumsinya karena memang belum ada aturan yang tegas untuk
Kesehatan Hewan yang menyebutkan pangan berasal dari sumber daya pertanian
anjing jelas berada diluar UU tersebut karena termasuk hewan kesayangan bukan
24
ternak. untuk itu diperlukan aturan yang jelas baik hal tersebut melarang adanya
penyembelihan dan jual beli produk daging hewan kesayangan dapat dijatuhi
dapat terkontrol dan diatur sesuai Good Agricultural Practices. Dengan kata lain
keamanannya dapat terjamin dan terjaga dari sejak farm to table. Tentu saja
dikhawatirkan itu. Dengan pelegalan tersebut dapat diatur dan diawasi lalu lintas
perdagangan anjing antar pulau dan daerah sampai proses pemotongan ,distribusi
saat ini beberapa daerah telah menginisiasi penyusunan peraturan daerah seperti
telah terbit Peraturan Desa Sanur Kaja Nomor 3/2018 terkait larangan
perdagangan daging anjing. Peraturan desa juga diterbitkan oleh Desa adat Kapal,
kecamatan Mengwi,
25
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kekerasan pada
kesjahteraan hewan yang dikeluarkan pada tahun 2004 oleh OIE (Organisasi
from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus), Freedom from
discomfort (bebas dari rasa tidak nyaman), Freedom from pain, injury and
diseases (bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit), Freedom from fear and
distress (bebas dari rasa takut dan stres), dan Freedom to express natural
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam makalah ini yaitu aparat penegak hukum
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, Drs. Agus & drh. Prajanto, 2004. Membuat Anjing Sehat & Pintar,
Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Badungkab. (2018). Pemkab Badung Fasilitasi FGD Perdagangan Daging Anjing di Bali.
Denpasar, Bali, Indonesia.
Broom DM, Johnson KG. 1993. Stress and Animal Welfare. Chapman and Hall
ISBN 0412395800
CNN Indonesia. (2019). Ganjar Imbau Warga Solo Raya Setop Makan Daging Anjing.
Jawa Tengah, Indonesia.
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2016). Jangan Ada Lagi Kematian Akibat
Rabies.Pusdatin.
Dog Meat Free Indonesia. (2018). Dampak Paparan Terhadap Kekerasan pada Otak
Anak.Dog Meat Free Indonesia.
Dog Meat Free Indonesia. (2018). Indonesia's Dog Meat Trade: Cruel and Dangerous.Dog
Meat Free Indonesia.
HSI. (2018). Government says Indonesia will ban dog meat trade.Humane Society
International.
HSI. (2018, Agustus 07). Campaigners rejoice as Indonesian Government pledges to ban
dog and cat meat trade. United States.
https://kumparan.com/kumparannews/polisi-autopsi-bangkai-anjing-canon-di-aceh-
singkil-1wwZiDPQswC/full
https://m.brilio.net/creator/kasus-canon-dan-lemahnya-perlindungan-hewan-di-
indonesia-d3c96a.html
https://www.instagram.com/animalloversbersatu/
https://www.instagram.com/doniherdaru/
https://www.instagram.com/nathasatwanusantara/
https://www.kompas.tv/article/225521/dispar-aceh-ke-animal-defender-indonesia-
bagus-canon-yang-mati-bukan-dia
https://www-cnnindonesia-com.translate.goog/nasional/20211025070428-20-
711741/kasatpol-pp-sebut-anjing-canon-mati-stres-bukan-disiksa?
_x_tr_sl=id&_x_tr_tl=en&_x_tr_hl=en-GB&_x_tr_pto=op,sc
Kartika, B.U., Nuruddin dan Hananik. 2020. Analisis Penerapan Asas Kesejahteraan
Hewan Pada Pemeliharaan Itik Mojosari Secara Semi-Intesif. J.
Agriekstensia.19(1):46-53.
Kusuma, I.N.J. 2012. Pendekatan Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) Dalam Tindakan
Karantina. J. Medika Veterinaria Muda.1-3.
OIE, W. O. (2019). Rabies Portal. Diakses pada 5 Desember 2021, dari OiE:
https://www.oie.int/en/animal-health-in-the-world/rabies-portal/
Purnamasari, L & K.A, Darma Putra. 2017. Pengendalian dan Manajemen Rabies
pada Maanusia di Area Endemik. CDK-248/.
Rhidoka., A.R. 2012. Studi Pendahuluan Kesejahteraan Hewan pada Anjing Pemburu di
Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Fakultas Kedoktran Hewan. Universitas Syiah
Kuala. Banda Aceh
26