Skala Pengukuran, Operasional Variabel, Validitas Dan Reliabilitas Instrumen (I)
Skala Pengukuran, Operasional Variabel, Validitas Dan Reliabilitas Instrumen (I)
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor seperti
berikut:
1. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
2. Setuju/sering/positif diberi skor 4
3. Ragu-ragu kadang-kadang/netral diberi skor 3
4. Tidak setuju diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
Kemudian skala bisa dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda. Contoh
Bentuk Checklist:
Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket, maka instrumen tersebut
misalnya diberikan kepada 100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari
100 orang pegawai setelah dilakukan analisis misalnya:
1. 25 orang menjawab SS
2. 40 orang menjawab ST
3. 5 orang menjawab RG
4. 20 orang menjawab TS
5. 10 Orang menjawab STS
Berdasarkan data tersebut 65 orang (40 + 25) atau 65% karyawan menjawab
setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas karyawan setuju dengan
adanya metode kerja baru.
Data interval tersebut juga dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban
berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang telah
ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut.
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (seandainya
semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian =
350. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru
itu adalah = (350 : 500) x 100% = 70% dari yang diharapkan (100%). Secara kontinum
dapat digambarkan seperti gambar berikut:
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka rata-rata 350
terletak pada daerah setuju.
Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai
dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai.
Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap
pemimpin itu sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti
netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap
pemimpinnya sangat negatif.
Dengan dapat diketahuinya pengetahuan sebelum dan sesudah mengikuti diklat, maka
pengaruh pendidikan dan latihan dalam menambah pengetahuan para pegawai yang
mengikuti diklat dapat dikenali,
Data dari pengukuran sikap dengan skala sikap adalah berbentuk data interval,
demikian juga dalam pengukuran tat a ruang. Tetapi data hasil dari pengukuran
penambahan pengetahuan seperti terse but dia atas akan
menghasilkan rasio,
Selain instrumen seperti yang telah dibicarakan di atas, ada instrumen penelitian
yang digunakan untuk mendapatkan data nominal dan ordinal.
1. Instrumen untuk menjaring data nominal
Contoh:
a. Berapakah jumlah pegawai di tempat anda bekerja….. pegawai b. Berapakah
orang yang dapat berbahasa Belanda…..orang
c. Berapakah orang pemimpin yang Anda sukai ….orang
d. Berapakah jumlah komputer yang dapat digunakan di lembaga Anda
......... komputer.
e. Dari mana Anda mengetahui tata kerja yang baru ….
Misalnya pegawai E adalah yang paling baik kinerjanya, maka pegawai tersebut
diberi tersebut diberi rangking 1.
Pada tabel 6.3 berikut ini juga diberikan contoh instrumen untuk mendapatkan data
ordinal. Dengan instrumen tersebut responden diminta untuk mengurutkan rangking 23
faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Misalnya sistem pembinaan
karir merupakan faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi produktivitas, maka
faktor no 10 tersebut diberi rangking 1.