Anda di halaman 1dari 13

Journal Education of Batanghari

Vol. 2, No. 8 Augut 2020 103-115


P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS


IX.2 SMP NEGERI 3 BATANGHARI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA NOVELTOON SEMESTER I TAHUN AJARAN 2018/2019

oleh

SRI WAHYUNI, 2018. SMP NEGERI 3 BATANGHARI


Email : wahyunisriwahyuni97@yahoo.co.id

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada


siswa kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari dengan menggunakan media
NovelToon. Dari penelitian ini diharapkan suatu tindakan yang efesien dan efektif
dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam dua siklus.
Media yang digunakan adalah aplikasi NovelToon yang dapat diunduh di
handphone android. Rata-rata hasil belajar siswa mengalami perubahan dari 69,73
meningkat 5,72 angka pada Siklus 2, yaitu menjadi 75,45.Respon siswa terhadap
pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media NovelToon sangat
positif terlihat jelas dalam prilaku dan sikap siswa selama proses pembelajaran.
Pada siklus 1 sejumlah 70,54 % meningkat menjadi 80,84 % di siklus 2.
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa media NovelToon efektif
untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas IX.2 SMP
Negeri 3 Batanghari.

Kata Kunci : Cerpen, NovelToon

Abstract:

This study aims to improve the ability to write short stories in class IX.2 students
of SMP Negeri 3 Batanghari by using NovelToon media. From this research, it is
expected that an efficient and effective action in learning. This class action
research was designed in two cycles. The media used is the NovelToon
application which can be downloaded on an android mobile phone. The average
student learning outcomes experienced a change from 69.73, an increase of 5.72
numbers in Cycle 2, which is 75.45. Students' responses to learning to write short
stories using NovelToon media are very positive clearly visible in the behavior
and attitudes of students during the learning process. In cycle 1 a number of
70.54% increased to 80.84% in cycle 2. Based on the research, it can be
concluded that the NovelToon media was effective in improving the ability to
write short stories in class IX.2 students of SMP Negeri 3 Batanghari.

Keyword : short stories, novelToon


104
P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan agar siswa
terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Siswa diharapkan
menguasai lima keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan apresiasi sastra. Pembelajaran bahasa selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan,
keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan
untuk memperluas wawasan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang harus dimiliki siswa. Dengan menulis siswa dapat mengekspresikan
gagasan atau pendapat, pemikiran, atau pun perasaan yang dimiliki. Selain
itu, menulis dapat mengembangkan daya pikir dan keterampilan berbahasa
siswa.
Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis adalah kegiatan aktif dan
produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan
dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide,
pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu
keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan
produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu
aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan
kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca. Pemahaman berbagai jenis
karangan serta pemahaman berbagai jenis paragraf dan pengembangannya.
Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam
kurikulum 2013, pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Standar
kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan kualifikasi minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.
Menulis cerpen adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa
di kelas IX semester 1. Melalui kegiatan menulis cerpen diharapkan siswa
bisa menuangkan ide dan gagasannya tentang kehidupan. Selain itu dengan
menulis cerpen siswa dilatih untuk lebih peka dan jeli dalam melihat nilai-
nilai kehidupan.
Berdasarkan hasil observasi di kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari,
dapat diketahui keterampilan menulis cerpen siswa masih sangat terbatas.
Siswa kesulitan untuk menuangkan ide dan mengembangkannya menjadi
cerpen. Agar bisa menulis siswa harus dipacu dengan menggunakan teknik
dan media pengajaran yang menarik. Untuk itu guru perlu mencari upaya
yang dapat membuat siswa tertarik untuk belajar menulis dengan baik dan
menyenangkan. Di sisi lain kegiatan menulis juga membutuhkan ketelitian,
kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara satu kalimat dengan kalimat lain,
antara satu paragraf dengan paragraf berikutnya sehingga membentuk sebuah
karangan yang baik dan utuh. Hal tersebut sering membuat siswa jadi jenuh
dalam belajar menulis.
105 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

NovelToon adalah sebuah aplikasi yang dapat didownload dari


playstore android. Aplikasi NovelToon menampilkan menu unggulan berupa
novel-novel menarik dan original. NovelToon dapat digunakan untuk
merangsang pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar yang
memungkinkan terpicunya keinginan tertawa pada peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meningkatkan
keterampilan menulis cerpen siswa di kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari
dengan menggunakan media NovelToon. Penggunaan media NovelToon ini
sebagai alternatif pembelajaran menulis cerpen sehingga diharapkan siswa
akan lebih tertarik menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan
diharapkan mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah:
a. Apakah penggunaan media NovelToon dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerpen kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari?
b. Apakah penggunaan media NovelToon dapat meningkatkan hasil
belajar menulis cerpen kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari?
c. Apakah penggunaan media NovelToon dapat mengakibatkan
perubahan sikap dan tingkah laku siswa kelas IX.2 SMP Negeri 3
Batanghari pada pembelajaran menulis cerpen?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
a. Peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa IX.2 SMP Negeri
3 Batanghari dengan menggunakan media NovelToon.
b. Peningkatan hasil belajar menulis cerpen siswa IX.2 SMP Negeri 3
Batanghari dengan menggunakan media NovelToon.
c. Perubahan sikap dan tingkah laku siswa kelas IX.2 SMP Negeri 3
Batanghari pada pembelajaran menulis cerpen setelah
menggunakan media NovelToon.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Bagi siswa, ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan
kemampuan menulis cerpen.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini memberikan pengetahuan dan
pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa
dan guru dalam pembelajaran menulis cerpen
c. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di
sekolah.
d. Bagi masyarakat umum, diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau
rujukan terutama bagi peneliti-peneliti lain yang berkaitan dengan
pembelajaran bahasa Indonesia.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
paling kompleks. Keterampilan menulis merupakan suatu proses
perkembangan yang menuntut pengalaman, latihan, serta memerlukan cara
106 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

berpikir yang teratur untuk diungkapkan dalam bentuk bahasa tulis. Oleh
sebab itu, keterampilan menulis perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan
sungguh-sungguh sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa.
Menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan
bahasa sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas
rangkaian huruf yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan
dan tanda baca. Menulis juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan,
sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan simbol-simbol atau lambang
bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca.
Keterampilan menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang harus dimiliki siswa. Dengan menulis siswa dapat mengekspresikan
gagasan atau pendapat, pemikiran, atau pun perasaan yang dimiliki. Selain
itu, menulis dapat mengembangkan daya pikir dan keterampilan siswa.
Menulis merupakan komunikasi berbahasa secara tidak langsung.
Menulis adalah kegiatan aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir
yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menurut Akhadiah dkk
(1998:13) menulis adalah suatu aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan
sebagai mediumnya. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide,
pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu
keterampilan yang produktif.
Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek
berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak
serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan
tanda baca. Pemahaman berbagai jenis karangan serta pemahaman berbagai
jenis paragraf dan pengembangannya. Kemampuan menulis adalah
kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan
mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar.
B. Hakikat Media Pembelajaran
Kata media dalam media pembelajaran secara harfiah berarti perantara
atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi
yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan
belajar.Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada
posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan
belajar berlangsung, bahan belajar yang diterima siswa diperoleh melalui
media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs (1979) yang
menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai the physical means of
conveying instructional content.. book, films, videotapes, etc. Lebih jauh
Briggs menyatakan media adalah “ alat untuk memberi perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar. Brown (1970) menggarisbawahi bahwa
media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi
efektifitas proses belajar dan mengajar.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Guru sangat memerlukan media pembelajaran untuk membantunya
dalam proses belajar mengajar.Tanpa media, pembelajaran sulit dicerna dan
dipahami oleh siswa terutama materi pembelajaran yang rumit dan kompleks.
Tetapi perlu diingat bahwa setiap pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran
107 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

yang bervariasi. Pemilihan media yang tepat sangat diperlukan dalam


keberhasilan suatu pembelajaran.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto adalah :
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu
kata-katanya tetapi tidak tahu maksudnya).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif siswa.
d. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
D. Prinsip-Prinsip Memilih Media Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu:
a. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran,
untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja
mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya TK,SD,
SMP, atau SMA, atau SDLB, masyarakat pedesaan atau perkotaan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran
mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya,
cara pembuatan maupun cara penggunaanya. Memahami
karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media
pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c. Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat
dibandingkan atau akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang
dapat dibandingkan.
E. Hakikat Media NovelToon
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah (1) alat, (2) alat
(sarana) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk, sedangkan alam adalah (1) segala yang ada di langit dan di bumi
(seperti bumi, bintang, kekuatan), (2) lingkungan kehidupan, (3) segala
sesuatu yang termasuk di satu lingkungan (golongan dsb.). Kata media dalam
media pembelajaran secara harfiah berarti perantara atau pengantar;
sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan
untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar.
NovelToon adalah aplikasi untuk membaca novel Indonesia secara
gratis. Aplikasi ini bisa diunduh melalui playstore di android.. Aplikasi ini
berlogo biru dengan desain huruf “o” membentuk seperti kacamata..
Selain bisa membaca novel Indonesia secara gratis, di aplikasi
NovelToon ini bisa juga digunakan untuk menulis cerpen. Ada dua jenis
ceerita yang bisa ditulis di NovelToon ini, yaitu berbentuk teks dan berbentuk
chat. Jadi, yang dimaksud media NovelToon yang digunakan peneliti sebagai
media pembelajaran menulis cerpen.pada penelitian ini adalah aplikasi yang
bisa digunakan untuk memacu ide-ide siswa melalui membaca novel/cerpen
secara gratis, lalu siswa dapat menulis ceritanya dalam bentuk teks atau chat.
108 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

F. Hakikat Menulis Cerpen Menggunakan Media NovelToon


Tujuan pembelajaran menulis cerpen adalah agar siswa dapat menulis
cerpen baik. Dengan menggunakan NovelToon, siswa diharapkan dapat
terbuka pikirannya, lebih rileks, sehingga ia bisa mengungkapkan atau
mengekspresikan gagasan, ide, mengembangkan daya pikir dan kreatifitas
dalam menulis cerpen.
NovelToon membuat siswa lebih segar dan senang menulis. Suasana
pembelajaran lebih nyaman , lebih menarik, dan menantang. Siswa bebas
bereksplorasi dengan ide-ide, pemikiran, dan harapan-harapannya. Dengan
demikian tulisan siswa akan lebih ekspresif dan nyata.
Siswa mengerjakan tulisan secara berkelompok. Mereka bebas memilih
tulisan tentang apa saja yang dilihatnya, dari pengalaman pribadi, atau
tentang ide yang muncul terinspirasi dari cerita di NovelToon yang dibacanya
.Guru membimbing siswa agar tulisannya sesuai dengan bentuk yang
diharapkan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas, yaitu penelitian yang yang dilakukan di kelas (Arikunto, 2009
). Makna yang terkandung dalam penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk
penelitian yang besifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik pembelajaran yang
pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang.
Penelitian tindakan kelas menawarkan suatu cara baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Suyanto, 1997). Dengan penelitian
tindakan kelas guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih
efektif. Guru juga dapat belajar secara lebih sistematis dari pengalaman
sendiri.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari
yang berjumlah 32 orang pada tahun ajaran 2018-2019. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan dua siklus.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Batanghari, Kabupaten
Batanghari, Provinsi Jambi, tempat peneliti melaksanakan tugas sebagai Guru
Bahasa Indonesia, pertimbangannya adalah memudahkan dalam mencari data,
peluang waktu yang luas dan tentunya subjek penelitian sangat sesuai dengan
profesi.
Berdasarkan berbagai pertimbangan dan alasan, penulis melakukan
penelitian selama lima bulan, yakni Juli sampai Desember 2018. Waktu dari
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut dilakukan
pada semester 2 tahun pelajaran 2018-2019.
D. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil Tes
Tolak ukur keberhasilan bagi siswa, yaitu apabila siswa mencapai
kategori Baik (B) pada tes pasca pembelajaran sebanyak 75% dari
109 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

jumlah siswa dan terdapat peningkatan hasil belajar pada kemampuan


pemecahan masalah dibandingkan dengan siswa sebelumnya.
b. Hasil Observasi
Rata – rata keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar pada tiap
siklus di atas 75 %.
c. Hasil Angket
Sikap siswa yang merasa senang dengan belajar menggunakan
media NovelToon di atas 80%.
E. Data dan Teknik Pengumpulan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam menulis cerpen. Teknik nontes digunakan untuk mengetahui tanggapan
atau respon siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan media NovelToon.
a. Teknik Tes
Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
menulis cerpen dengan menggunakan media NovelToon. Bentuk tes
ini berupa ide cerita di NovelToon. Siswa secara berkelompok
diminta mengamati kemudian membuat kerangka cerita dari ide
cerita di NovelToon, dan menulis cerpen berdasarkan ide tersebut.
Dalam penelitian ini tes diberikan pada siklus I dan siklus II.
b. Teknik Nontes
Teknik nontes yang digunakan adalah observasi, angket, dan
dokumentasi foto.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
a. Teknik Kuantitatif
a) Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari hasil tes menulis cerpen pada siklus I dan siklus 2.
Nilai dari masing-masing siklus kemudian dihitung jumlahnya dalam
satu kelas dan selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam presentase
dengan rumus sebagai berikut.
b) Presentase Keterampilan menulis cerpen:

Keterangan:
SP : Skor Persentase
SK : Skor Kumulatif
R : Jumlah Responden
c) Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kemudian
dibandingkan melalui perhitungan ini akan diketahui persentase
peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan
media NovelToon.
b. Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang
diperoleh dari tes nontes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa
110 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

yang mengalami kesulitan dalam menulis cerpen dengan media


NovelToon. Melalui analisis data kualitatif ini dapat diketahui peningkatan
keterampilan menulis cerpen dengan media NovelToon, peningkatan hasil
belajar siswa, dan perubahan perilaku siswa setelah mendapatkan
Pembelajaran dengan menggunakan media NovelToon.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
a. Hasil
Atas dasar perencanaan pada siklus I, dilanjutkan dengan
tindakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IX.2 dengan jumlah
siswa 32 orang.
Tabel Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No. Aspek Yang Diamati F (%)
1. Memperhatikan penjelasan guru (MPG) 28 87,50
2. Bertanya kepada guru (BKG) 20 62,50
3. Siswa aktif berdiskusi tentang pembahasan tugas dan 25 78,13
pemahaman materi (SAD)
4. Ada tanya jawab antara siswa dengan siswa (TSS) 20 62,50
5. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas (SAT) 23 71,88
6. Adanya dikusi dan kerja sama antarkelompok (ADK) 24 75,00
7. Adanya respon siswa menyangkut pertanyaan guru 18 56,25
maupun kolabolator (ARS)
Rata – Rata (%) 70,54
Data Observasi di atas, langsung dilaksanakan pada proses
pembelajaran. Terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar pada
siswa namun belum maksimal. Respon siswa menyangkut pertanyaan
guru maupun kolaborator baru ada 18 orang atau baru mencapai
56,25 %. Sedangkan standar keberhasilan dalam observasi adalah
bila prosentasenya mencapai lebih 75%. Aktivitas siswa dalam
belajar bila dirata-ratakan baru 70,54 %.
Hasil belajar menulis cerpen siswa dapat dilihat dari hasil tes
belajar yang diperoleh siswa pada siklus I , diperoleh data rata-rata
nilai 74,71. Dari setiap aspek yang dinilai siswa yang termasuk
kategori cukup (C) sebanyak 23 orang (71,87%) dan kategori baik
(B) sebanyak 9 orang (28,13 %) dalam menulis cerpen. Belum ada
siswa yang berhasil mendapatkan nilai Sangat Baik (SB). Siswa yang
memperoleh nilai baik belum mencapai 75%.
Dari hasil siklus I, peneliti menarik kesimpulan bahwa proses
belajar mengajar yang dilakukan mengenai materi meningkatkan
keterampilan menulis cerpen siswa ada sedikit peningkatan namun
masih belum maksimal terlihat dari hasil observasi atau pengamatan
pada siswa. Begitu pula dengan hasil tes belajar menulis cerpen
belum mencapai kriteria keberhasilan yang dibuat oleh guru mata
pelajaran bahasa Indonesia yakni lebih dari 75 % siswa memperoleh
nilai baik.
111 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

Oleh karena itu, peneliti melanjutkan penelitian pada Siklus II


dengan menggunakan media NovelToon dalam meningkatkan
kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas IX 2 SMP Negeri 3
Batanghari Semester 1 tahun ajaran 2018-2019.
b. Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti melakukan diskusi dengan guru
kolaborator dan siswa mengenai pembelajaran yang disampaikan.
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator, akhirnya peneliti
memutuskan akan memperbaiki Rencana Pembelajaran dengan
menggunakan media NovelToon dalam meningkatkan kemampuan
menulis cerpen untuk dipraktikan pada siklus II.
2. Siklus 2
a. Hasil Penelitian
Selama kegiatan belajar mengajar kolaborator melaksanakan
pengamatan terhadap guru mengenai rancangan, pelaksanaan dan
dengan menggunakan media NovelToon dalam meningkatkan
kemampuan menulis cerpen serta aktivitas siswa selama kegiatan
berlangsung.
Adapun hasil observasi pada pelaksanaan siklus II sebagai
berikut:
Tabel Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus II
No. Aspek Yang Diamati F (%)
1. Memperhatikan penjelasan guru (MPG) 29 90,63
2. Bertanya kepada guru (BKG) 26 81,25
3. Siswa aktif berdiskusi tentang pembahasan 28 87,50
tugas dan pemahaman materi (SAD)
4. Ada tanya jawab antara siswa dengan siswa 30 93,75
(TSS)
5. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas (SAT) 30 93,75
6. Adanya dikusi dan kerja sama antar 29 90,63
kelompok (ADK)
7. Adanya respon siswa menyangkut 27 84,38
pertanyaan guru maupun kolabolator (ARS)
Rata – Rata (%) 88,84
Dari data pada lembar observasi di atas dapat dilihat ada
peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan pada Siklus I.
Aktivitas siswa dalam belajar mencapai rata-rata 88,84 %.
Hasil belajar siswa dapat terlihat dari hasil tes belajar yang
diperoleh siswa pada pada siklus II dapat dilihat rata-rata nilai siswa
naik menjadi 75,45 dari 69,73. Dari setiap aspek yang dinilai
diperoleh hasil tes belajar dalam menulis cerpen, kategori baik (B)
menjadi 18 orang dan terdapat 3 orang yang memperoleh Sangat Baik
(SB).
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada siswa yang
didapat pada penelitian Siklus II, peneliti menarik kesimpulan bahwa
proses belajar mengajar yang dilakukan mengenai materi
meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa sudah ada
112 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

peningkatan yang sangat signifikan. Hasil tes belajar menulis cerpen


pun sudah melebihi kriteria keberhasilan pembelajaran (75%).
b. Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti melakukan diskusi dengan guru
kolaborator dan menyebar angket pada siswa mengenai pembelajaran
yang disampaikan. Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator,
akhirnya peneliti memutuskan untuk menghentikan proses
pembelajaran menggunakan media NovelToon karena telah mencapai
kriteria keberhasilan yang telah ditentukan dalam meningkatkan
keterampilan menulis cerpen siswa.
B. Pembahasan
Di bawah ini disajikan data atau nilai rata-rata belajar yang diperoleh
siswa dalam menulis cerpen dengan menggunakan media Handphone. Data
disajikan dari setiap tindakan Siklus I dan Siklus II. dengan persentase
sebagai berikut:
Tabel Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Cerpen Siklus I dan
Siklus II Per Aspek
No Aspek Yang Dinilai Rata-Rata

Siklus 1 Siklus 2

1 Pengembangan Kerangka 73,34 78,28


2 Pengembangan Bahasa 68,22 74,69
3 Pengembangan alur 73,72 78.44
4 Pengembangan latar 70,00 74.53
5 Pengembangan Penokohan 69.97 74.38
6 Pengembangan Judul 67,06 74.22
7 Kerapian tulisan 66.81 73,59
Jumlah 488,12 528,13
Rata-Rata 69,73 75,45

Tabel Kategori Jumlah Nilai Belajar Hasil Tes Menulis Siklus1 dan
Siklus II
Kategori
Siklus 1 Siklus 2
Kurang Cukup Baik Sangat Kurang Cukup (C) Baik (B) Sangat
Baik (C) (B) Baik Baik Baik (SB)
(KB) (SB) (KB)
0 24 8 0 0 11 18 3
0% 75.00% 25,00% 0% 0% 34,37% 56,25 % 9,38%

Tabel Hasil Observasi Aktivitas Siswa Semua Siklus


No Aspek yang diamati Siklus Siklus 2
1
% %
1 Memperhatikan penjelasan guru (MPG) 87,50 90,63
113 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

2 Memperhatikan penjelasan guru (BKG) 62,50 81,25


3 Siswa aktif berdiskusi tentang pembahasan 78,13 87,50
tugas dan pemahaman materi (SAD)
4 Ada tanya jawab antara siswa dengan siswa 62,50 93,75
(TSS)
5 Siswa aktif dalam mengerjakan tugas (SAT) 71,88 93,75
6 Adanya dikusi dan kerja sama antar kelompok 75,00 90,63
(ADK)
7 Adanya respon siswa menyangkut pertanyaan 56,25 84,38
guru maupun kolabolator (ARS)
Jumlah 493,76 621,89
Rata-Rata 70,54 88,84
Angket yang diberikan kepada siswa menghasilkan tanggapan yang
amat baik, 90,63% siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Siswa
merasa lebih termotivasi untuk belajar dan bertanya (81,25%). Yang merasa
senang dengan pembelajaran menulis cerpen menggunakan media
NovelToon 93,75%, menjadi lebih aktif dalam belajar 93,75 %. Siswa
merasa pembelajaran menjadi lebih efektif (90,63%). Dari 32 siswa 84,38%
lebih mengerti cara menulis cerpen dan meningkat hasil belajarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menulis cerpen menggunakan
media NovelToon berhasil menjadi pemecahan masalah yang diterima
siswa.
Dengan senangnya siswa mengikuti proses pembelajaran berakibat
meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Siswa mengatakan
suasana kelas lebih menyenangkan, bisa berdiskusi dengan teman, lebih
banyak belajar mandiri dalam berlatih, pembelajaran jadi tidak monoton dan
tidak membosankan. Mereka menyarankan untuk menerapkan penggunaan
media yang sama di kelas yang lain.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian Peningkatan Kemampuan
Menulis Cerpen Siswa Kelas IX.2 SMP Negeri 3 Batanghari dengan
Menggunakan Media NovelToon Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media
NovelToon dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen
siswa. Peningkatan tersebut dapat terlihat perolehan kategori Baik
(B) di Siklus 1 ada 8 orang atau 25,0% meningkat menjadi 21
orang atau 65,63% pada Siklus 2.
b. Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media
NovelToon dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
tersebut dapat terlihat perolehan rata-rata hasil belajar siswa. Pada
Siklus 1 rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,73 meningkat 5,72
angka pada Siklus 2, yaitu menjadi 75,45.
c. Respon siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan media NovelToon sangat positif terlihat jelas dalam
114 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

prilaku dan sikap siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus 1


sejumlah 70,54 % meningkat menjadi 80,84 % di siklus 2.
B. Saran
Dari simpulan di atas, peneliti mempunyai beberapa saran untuk para
pembaca, yaitu:
a. Media NovelToon bisa digunakan sebagai alternatif bahan
pengajaran bagi siswa agar pembelajaran menulis cerpen bisa lebih
bervariasi, sehingga keterampilan menulis cerpen siswa meningkat.
b. Media NovelToon bisa digunakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran menulis cerpen. Pengalaman belajar siswa yang lebih
kaya. Siswa lebih percaya diri dan tertantang mencari dan
menuangkan ide menulis cerpen.
c. Guru hendaknya mampu menempatkan diri sebagai fasilitator,
mediator dan motivator dalam pembelajaran sehingga proses
pembelajaran menulis cerpen menjadi lebih efektif dan
menyenangkan.
115 P/ISSN 2655-6685 E/ISSN 2655-7223

DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Anderson, R.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Artati, Sri Yuni. 2009. Pembelajaran Sastra di Sekolah. Jakarta: Ghaniya
Publiser.
Brown, H.Douglas.2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Pearson
Education, Inc. Kedubes Amerika Serikat: Jakarta.
Darmansyah, 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Depdikbud.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas.1999. Penelitian Tindakan; Action Research. Jakarta; Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat pendidikan Umum.
Furchan, Arief.1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Surabaya: Usaha
Nasional.
Hastuti P.H., Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Depdiknas:
Jakarta
http://edywihardjo.blog.unec.ac.iid/files/2009/03/unit5-media- pembelajaran.pdf
(27-4-2010 jam 11.30)
Keraf, Gorys. 2004. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih, Engkos dkk..2006.Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Moeliono, M. Anton dkk..1990.Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nurgiantoro. 2011. Definisi Cerpen Menurut Beberapa Pakar. (online).
http://id.scribd.com. diakses pada tanggal 1 Agustus 2013.
Nurgiantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Richards, J.K. & Willy A.R.2002. Methodologi in Language Teaching, An
Anthology of Current Practice.USA:Cambridge University Press.
Santoso, A. 2013. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia. Malang: UM Press.
Schrap, L.J. 1994. Teaching Writing: Balancing Process andnProduct.Canada:
Macmillan College Publishing Company.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
Gramedia.
Wardhani, I. 2006. Teknik Menulis Karya Ilmiah (Modul UT).Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wardhani, I.2007. Penelitian Tindakan Kelas (Modul UT). Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wibawa, B. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai