Anda di halaman 1dari 9

Tutorial pbl 4 pertemuan 1

scenario

A school for special needs children gets periodic dental visit. The children in that school have
specific face and behave like under-5-years-old children, although most of them are around 10-
years-old. The result of oral examination revealed that most of them have poor oral hygiene,
gingivitis, enlargement gingiva and periodontitis problems. According to their teachers and
guardians, it is very difficult to ask then brush their teeth.

Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus mendapat kunjungan gigi secara berkala. Anak-anak
di sekolah tersebut memiliki wajah dan perilaku yang khas seperti anak balita, meskipun
sebagian besar berusia sekitar 10 tahun. Hasil pemeriksaan rongga mulut sebagian besar
mengalami gangguan kebersihan mulut, radang gusi, pembesaran gingiva dan gangguan
periodontitis. Menurut guru dan wali mereka, sangat sulit untuk meminta kemudian menyikat
gigi.

1. mengklarifikasi istilah atau konsep


a. gingivitis: suatu inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan lunak di
sekitar gigi atau jaringan gingiva
b. periodontitis: inflamasi atau peradangan pada jaringan penyokong gigi

2. menetapkan permasalahan.
1) Keadaan apa yang terjadi pada kasus tersebut?
Keadaan down syndrome yang menderita rampan karies dengan gejala ada lipatan
di kelopak mata. Down syndrom ini kelainan kromosom dimana terjadi kelebihan
sebuah kromosom dibandingkan dengan yang normal (trisomi) mengenai autosom
no 21. Ersa
Dan juga mengalami gingivitis dan elargement gingiva dan oral hygine pasien
cukup buruk. rahma
2) Apa saja penyebab down syndrome?
Penyebab utama:
 kelebihan kromosom 21 atau trisomi 21;penyebab yaitu karena kelainan
genetik,
 umur ibu; Peningkatan usia ibu berpengaruh terhadap kualitas sel telur.
Sel telur akan menjadi kurang baik dan pada saat terjadi pembuahan oleh
sperma, sel telur akan mengalami kesalahan dalam pembelahan. nabilah
 radiasi,
 infeksi;virus rubella sering terjadi pd prenatal dan dpt mempengaruhi gen
dan struktur kromosom,
 autoimun. Nabila sp
 keturunan,
 merokok saat hamil,
 kekurangan asam folat,
 dan hamil saat menopouse. Safirah
umumnya ada 2 macam etiologinya:
 non disjunction atau kegagalan dlm pembelahan inti sel yg terjdi pada saat
pembuahan
 anafase lag yaitu kegagalan dri kromosom atau kromatid untuk bergabung
ke salah satu nukleus anak yang terbentuk pada pembelahan sel akibatnya
dri terlambatnya perpindahan atau pergerakan selama anafase. Rahma
septi
3) Apa saja ciri ciri anak pada kasus tersebut?
a. Tubuh pendek
b. Kaki dan lengan bengkok
c. Ujung lidah lebar
d. Kepala lebar dan wajah membulat
e. Mulut selalu terbuka. Syifa
f. Berat dan panjang saat lahir dibawah rata rata
g. Berkurang tegangan otot
h. Mata miring ke atas dan keluar
i. Hidung kecil dan tulang hidung rata
j. Antara jari kaki pertama dan kedua terdapat jarak yg luas. Fanella
k. Memiliki kelainan jantung,terdapat penurunan sistem imun , masalah
pernapasan,dan hematologisnya.ersa
l. Tidak resisten terhadap penyakit
m. Mata hidung serta mulut biasanya tampak kotor
n. Gigi rusak krna tdk sadar akan menjaga kebersihan diri nya sendiri
o. Memiliki kelenturan otot yang berlebih. Dimas

4) Tingkat kecerdasan atau iq penderita down syndrome?


Ada 3 kategori:
 ringan yaitu 50-70;Rata rata penderita down syndrome memiliki IQ
dibawah 70 seringkali mengalami perilaku adaptif dimana mereka
kesulitan beradaptasi dgn tuntutan kehidupan sehari hari sesuai rentan usia
mereka dan juga mengalami kesulitan dlm mengembangkan kemampuan
membina hubungan sosial. khalif
 sedang 30-50,
 berat 20-35. Dimas
(Down syndrom Dibawah normal yaitu 80-100 dimana yang normalnya
90-105.) hana

5) Apa saja klasifikasi pada down syndrome?


Ada 3 jenis:
1. Trisomi 21 klasik adalah bentuk kelainan yang paling sering terjadi pd
penderita down syndrome dan terdpt tambahan kromosom pd kromosom
21
2. gagal memisah atau non disjunction dimana memiliki frekuensi
kemunculan tertinggi 95 % dgn mekanisme gagalnya kromosom homolog
untuk memisah selama pembelahan meosis dri oosit primer
3. translokasi merupakan suatu keadaan dimana tambahan kromosom 21
melepaskan diri pd saat pembelahan sel dan menempel pd kromosom
lainnya , kromosom 21 dpt menempel pd kromosom 13,14,15,22.
(memiliki frekuensi kemunculan nya 4 % dgn mekanisme translokasi
robert sonian dimana seluruh atau sebagian kromosom extra nomer 21
bergabung dengan kromosom 14.
4. Mozaik : bentuk kelainan yg paling jarang terjadi dimana hanya beberapa
sel yg memiliki kelebihan kromosom 21. memiliki kemunculan 1% dan
merupakan campuran antara sel sel normal diploid dan trisome 21 dimana
mekanisme nya gagalnya kromosom untuk memisah selama pembelahan
mitosis pada awal embriogenenesis. Rahma & anisya.

6) Bagaimana kah kondisi gilut yang biasa terjadi pada pasien dengan kelainan
tersebut?
 Lidahnya terlihat lebih maju dan besar krn adanya hambatan pertumbuhan
shingga ukuran kapasitas oralnya lebih kecil dri normal, pertambahan usia
, lidah penderita down syndrom berkembang mengalami fissure tongue
sebagai akibat dari mouth breathing dan bisa menyebabkan kurangnya
aliran saliva dan mulut kering sehingga bisa menyebabkan karies
selanjutnya erupsi gigi pada down syndrome 2-3 tahun dri normalnya.
Syifa
 Biasanya mengalami perhambatan perkembangan atau hipoplasia dri
midfacial dan juga mouth breathing saat tinggi karena jalan napas pada
hidungnya . biasanya didapatkan juga mikrodontia,makroglosia,
maloklusi, keterlambatan erupsi gigi sulung ataupun permanen serta
kelainan erupsi gigi secara berurutan, kemudian pada anak yang
mengalami down syndrom yang sudah dewasa cenderung mengalami
karies yang banyak atau resiko karies tinggi karena pemilihan makanan
yang cenderung kariogenik jika maloklusi biasanya karena beberapa faktor
karena anomalii dental yang terjadi dalam segi jumlah bentuk dan ukuran
gigi ada juga faktor lokas prematurloss , persistensi faktor umum:
kebiasan buruk seperti menghisap ibu jari,bruxixasm atau menggeratakkan
gigi. Ailsa
 Ada anadontia: keadaan dimana benih gigi tidak terbentuk sama sekali ,
kemudian mempunyai lidah yang berukuran makroglosia lidahnya ini
berfissura pd permukaan dorsal 2/3 anterior yang terlihat, tepi lidah
mempunyai pola cetakan gigi bibir kering pecah pecah kemudia mulut nya
terbuka, gangguan mastikasi dan kesulitan bicara, lengkungan langit tinggi
berbentuk v. Nabila sp
 Palatum penderita down syndrome terlihat sempit dengan cekungan tajam
yang mana keadaan ini mempengaruhi fungsi bicara dan mastikasi.
Maloklusi yang sering ditemukan crossbite dan openbite, adanya gingivitis
pada gusinya. hana
7) Gangguan kesehatan mulut lain yang dapat diakibatkan oleh down syndrom?
1.mikrodontia: ukuran gigi lebih kecil drpda normal
2.taurodontia: pelebaran ruang pulpa
3.anodontia partialis: tdk adanya benih gigi saat sejak lahir
4.supernumemery: adanya gigi yang berlebih
5.keterlambatan erupsi gigi
6.terkadang adanya celah pada palatum. Ayu
7. radang gusi
8.gigi berlubang
9.sering mengalami maloklusi seperti crossbite dan openbite
10.penyakit periodontal. Shafira

8) Bagaimanakah cara penanganan kasus gigi dan mulut pada pasien dengan
kelainan tersebut?
 Menjelaskan secara rinci kepada orang tua mengenai hal hal yang harus
dilakukan di rumah seperti menghilangkan plak gigi melalui menyikat gigi
dan pemakaian benang gigi , komunikasi harus membuat komunikasi
terlebih dahulu dan dilakukan penanganan. Membantu menyikat gigi dan
pendeketan farmakologis seperti anastesi (mengurangi kecemasan) ,
pendekatan non farmakologis bertujuan membentuk tingkah laku seperti
reinforcement penghargaan atas yang dilakukan. Nabilah
 Seharusnya dididik atau sedari dini diajarkan untuk menjaga kebersihan
mulut dgn tepat dan diberikan pencegahan sistemik dan topikal flouride
bisa juga fissure sealent. Dengan adanya keterlambatan pertumbuhan gigi
permanen dan banyaknnya missing teeth maka sangat penting menjaga
gigi desidui selama mungkin serta jangan lupa ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali. Ersa
 Dokter gigi berkomunikasi langsung dengan pasien untuk membangun
tingkat kepercayaan pasien dan sangat menguntungkan jika ortu bisa ikut
perawatan dan penanganan sebagai penghubung. Terapi kerja adalah anak
dgn gejala down syndrom juga memiliki keterampilan dan mandiri dan
akan membantu untuk bisa menyesuaikan tugas dan kondisi sehari hari,
keterampilan perawatan diri seperti makan.hana
 Edukasi bagi orang tua dilakukan karena penderita kurang mampu atau
tidak mampu menjaga oral hygine secara benar, melalukan pendekatan
preventif diberikan sebelum perawatan dental, meliputi dental health
education berupa mengajarkan cara menyikat gigi pd pasien dan
melakukan menyikat gigi sendir tanpa bantuan ibunya , menginstruksikan
untuk menjaga mulut saat dirumah. Nabila sp
 Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mengingatnya
 Pertama mengatas permasalahan pendengarannya terlebih dahulu
 Yang kedua mengajak anak berbicara untuk menghafal banyak hal
 Yang ketiga memberikan tatapan langsung untuk menjaga focus
 Nah ini wajib dilakukan secara rutin
 Sebagai orang tua jangan memarahi dan berikan pujian
 Yang terakhir sebagai orang tua tetap mengarahkan minat dan bakatnya
khalif

9) Faktor apa saja kah yang mempengaruhi karies dengan anak kelainan tersebut?
• Bentuk gigi
Ukuran dan bentuk gigi berperan pada perkembangan karies, karena sisa-sisa
makanan lebih mudah menumpuk padabagian gigi belakang, seperti gigi geraham
dimana pada gigi tersebut terdapat bagian kunyah yang terdiri dari pit dan fissure
atau lekukan.
• Faktor jumlah saliva
Saliva atau ludah merupakan sistem pertahanan mulut karena berfungsi untuk
membersihkan sisa makanan dan bakteri dari gigi dan melawan produksi asam
dari sisa makanan yang menumpuk di gigi. Semakin sedikit jumlah saliva, gigi
akan semakin rentan terkena karies
• Faktor waktu
Karies merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu beberapa bulan
sampai tahun untuk berkembang menjadi suatu lubang pada gigi. karies rampan
merupakan penyakit yang perkembangannya cukup cepat
• Faktor mikroorganisme
Mikroorganisme kariogenik utama penyebab karies adalah Streptococcus mutans
dan Streptococcus sobrinus yang merupakan mikroorganisme patogen. Kedua
mikroorganisme ini dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan cepat
menghasilkan asam yang berujung pada kerusakan gigi.
• Faktor makanan
Makanan yang tinggi karbohidrat dan gula seperti jus atau susu formula akan
meningkatkan risiko karies pada permukaan gigi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa anak yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung
mengalami karies gigi dari pemberian nutrisi melalui botol. Hal ini dikarenakan
cairan yang tersisa di mulut akan tergenang mengelilingi permukaan gigi, lalu
mengendap dan dirubah menjadi asam yang akan merusak gigi.
• Faktor perilaku membersihkan gigi
Plak yang muncul akibat anak yang kurang menjaga kebersihan gigi merupakan
salah satu faktor risiko terjadinya karies. Dengan rajin menyikat gigi, minimal dua
kali sehari, pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, risiko terjadinya
karies gigi dapat dihindari. Dianjurkan pula menggunakan pasta gigi berfluoride
untuk anak supaya melindungi gigi dari karies, seperti pasta gigi khusus gigi susu.
Khalif
Karena anak yang mendapat asi lebih lama bisa juga karena perilaku waktu
menyikat gigi yang salah.karena jenis kelamin anak perempuan lebih bnyk
mengalami karies dripda anak laki laki krna kenyataan erupsi gigi anak
perempuan lebih cepat dripda anak laki laki sehingga gigi anak perempuan berada
di dlm mulut dan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies.
nabila sp
Karena tingkat sosial ekonomi dimana biasanya dengan ekonomi rendah
mengalami karies lebih banyak krna tidak mendapat perawatan gigi yang lebih
tinggi, faktor usia dimana gigi yg paling akhir erupsi lebih rentan terkena karies.
Anisya
Karena anak penderita down syndrome memiliki berbagai macam manifestasi oral
dan hambatan kemampuan motorik sehingga tdk mampu melakukan aktivitas
sendiri, tidak mampu melakukan aktivitas sendiri , kerentanan permukaan
gigi:kondisi fisik dan morfologi gigi yang berbeda jika morfologi gigi luas dan
lebar memiliki potensi plak lebih banyak jika tidak menyikat gigi. hana
10) Bagaimana cara penanganan anak agar kooperatif dan komunikatif dalam
pemeriksaan serta perawatan gigi dan mulut?
1.modelling: anak diajak mengamati anak lain sebayanya yg sedang dirawat
giginya yg berperilaku kooperatif
2.tsd atau tell show and do : ceritakan dan tunjukkan dan lakukan, mengatakan
pada anak dengan bhs yang mudah dimengerti dan menarik, menunjukkan objek
dgn yang diterangkan sebelumnya tanpa menimbulkan tanpa rasa takut biasanya
dipergunakan model gigi, tahap akhir nya yaitu diberikan dgn cara anak
diperlakukan yang sesuai setelah diceritakan dan ditunjukkan. Jangan anak
merasa terbohongi atau sesuai apa yg dilakukan
3.desensitiasi: biasanya sering dilakukan psikolog untuk mengatasi rasa takut
melatih pasien untuk rilex
4. hand over mouth exercise atau biasanya disingkat home: teknik manajemen
perilaku yang digunakan pada kasus yang selektif pd anak yang agresif . biasanya
teknik ini jarang digunakan. Ailsa
5. sedasi: obat obatan sedasi dapat diberikan melalui inhalasi atau melalui oral
dan rektal , submukosa, intramuscular atau intravena , penggunaan obat
kombinasi dan pilihan rute pemberian tertentu bertujuan untuk memaksimalkan
efek , meningkatkan keamanan dan memaksimalkan penerimaan oleh pasien
6. distraksi atau pengalihan pengertian.contoh: memainkan film yang sesuai
dengan usia anak atau bermain video game yang bisa bermanfaat untuk
mengalihkan perhatian anak dan berbicara dgn anak selama perawatan merupakan
metode yang efektif. Fanella
7.behavior shaping: pembentukkan perilaku dengan teknik farmakologi , bentuk
modifikasi perilaku yang didasarkan pada prinsip prinsip pembelajaran sosial.
Prosedur ini secara bertahap akan mengembangkan perilaku dan memperkuat
perilaku sosial. nabilah
11) Apa diagnosis atau pemeriksaan pada anak dengan down syndrome?
Pemeriksaan dengan cara pemeriksaan kromosom , ultrasonografi, pemeriksaan
darah, penentuan aspek keturunan. Anisya
1. Diagnosis sindrom Down salah satunya adalah dengan Sidik didapat dari ujung
jari, telapak tangan serta telapak kaki sering menunjukkan pola kelainan yang
khas pada kelainan kromosom, jadi bisa membantu dalam diagnosis. Diagnosis
Sindrom Down selain dipaksakan berdasarkan karakteristik gambaran klinis dan
pemeriksaan sitogenetik,juga dapat didukung oleh pemeriksaan dermatoglyphic.
Secara anatomis dermatoglyphics akan membentuk permukaan kasar di telapak
tangan, mengerjakan telapak kaki, dan jari kaki dalam membantu proses holding
atau beristirahat agar tidak tergelincir.Pembentukan dermatoglif dimulai dengan
proliferasi sel epitel basal volar pada epidermis sekitar minggu ke-10 sampai
minggu ke 11 kehamilan. Sel kemudian bentuk lipatan dan menjadi gigi
episermal. Di bulan enam formasi kehamilan dermatoglyphics berakhir
sepenuhnya.
2. Percutaneous pengambilan darah tali pusat (PUISI)
Biasanya dilakukan setelah 20 minggu, tes ini menggunakan jarum untuk
mengambil sampel kecil dari darah tali pusat. Ini membawa risiko sama dengan
amniosentesis
Hana
Dengan pemeriksan marker didalam serum maternal,ultrasonografi,corionik filus
sampling atau cvs diambil dari plasenta. Dengan ameoserum tesis. Shafirah
Skrinning pada saat kehamilan dengan cara non invasif yaitu melalui triple, quad,
AFP/free beta, dan nuchal translucency screening tes.jika positif diagnosis dapat
ditegakkan dengan cara lebih invasif yaitu Chorionic Villous Sampling,
Amniocentesis, atau Percutaneus Umbilical Blood Sampling. Untuk post natal
dengan karateristik fisiknya. Rahma septi
Membutuhkan informasi demografi seperti informasi mengenai kebersihan mulut
anak , kebiasaan makan, latar belakang pendidikan ortunya supaya mengetahui
perlakuan ortu kepada anak down syndrome. Ersa

KESIMPULAN
Kasus tersebut adalah down syndrom yang menderita rampan karies.penyebab
kelebihan kromosom,keturunan,merokok saat hamil,kekurangan asam folat.ciri
ciri nya tidak resisten trhadap penyakit dan memiliki kelenturan otot
berlebih.klasifikasinya ada trisomi 21,translokasi,dan mozaik dan ada gagal
memisah. Gangguan mulut lain ada radang gusi,maloklusi.penanganan adanya
komunikasi dengan ortu dan anak, edukasi bagi ortu serta pendekatan non
farmakologi dan farmakologi. Untuk pemeriksaan ada pemeriksaan
kromosom,ultrasonografi, pemeriksaan darah, penentuan aspek keturunan , sidik
jari,marker, skrinning dan informasi demografi.

LO

1. Epidemiologi kasus tersebut?


2. Gambar anak syndrom down dan jelaskan?
3. Gambar kromosom 21 dan jelaskan tentang syndrom down?
4. Kondisi kesehatan gilut yang bisa terjadi pada syndrom down?jelaskan kondisi pasien
karies,gingivitis dan enlargement?
5. Bagaimanakah cara penanganan kasus gilut pada anak trsbt?
6. Faktor yang mempengaruhi pada anak secara normal ataupun pada down syndrome?
7. Proses terjadinya karies pada anak?
8. Bagaimana cara penanganan anak agar kooperatif dan komunikatif dalam pemeriksaan
serta perawatan gigi dan mulut?
9. Etiologi syndrom down lebih lengkap

Anda mungkin juga menyukai