Revisi Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi (Print)
Revisi Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi (Print)
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MEILA SANIATUL HUDA
NIM 160421600434
................................................................................................................................................1
Daftar isi…………………………………………………..…………………………………2
BAB I......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah / Tujuan Penelitian.........................................................................6
C. Manfaat Penelitian.......................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................8
A. Kajian Teori.................................................................................................................8
B. Penelitian Terdahulu..................................................................................................12
C. Pengembangan Hipotesis...........................................................................................15
BAB III.................................................................................................................................17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................................17
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.........................................................17
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian..........................................18
D. Pengembangan Instrumen Penelitan..........................................................................18
E. Populasi dan Pengambilan Sampel............................................................................19
F. Uji coba Instrumen Penelitian....................................................................................20
G. Analisis Data Penelitian.............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22
LAMPIRAN INSTRUMEN.................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yang terdiri dari dua perspektif, yaitu
manfaat teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara toritis, penelitian ini digunakan untuk menguji keberlakuan dari Teori
Prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari dan Stell yang mengatakan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-
ciri tertentu, yaitu : penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas,
keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan
kinerja aktual, dan melakukan aktifitas yang lebih menyenangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi civitas akademika ataupun orang yang berminat membaca diharapkan
dapat memberikan wawasan dan informasi terkait dengan kecenderungan
prokrastinasi dalam penulisan skripsi mahasiswa tingkat akhir prodi S1
Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Malang di masa pandemi
COVID-19.
b. Bagi mahasiswa diharapkan dapat memberikan pengetahuan menegenai
kecenderungan prokrastinasi dalam penulisan skripsi mahasiswa tingkat
akhir prodi S1 Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Malang yang
mungkin menyebabkan ketidaktepatan dalam penyelesaian skripsi
mahasiswa selama pandemi COVID-19 ini sehingga waktu untuk lulus
menjadi lama.
c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan
sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan baik tentang
prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi
a) Pengertian Prokratinasi
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procastinare, dari kata pro
yang artinya maju, ke depan, bergerak maju, dan crastinus yang berarti besok
atau menjadi hari esok. Jika digabungkan dari asal katanya prokrastinasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dihari esok atau menunda pekerjaan
dihari berikutnya (Suparman et al., 2020, p. 376). Solomon dan Ruthblum
(dalam Suparman et al., 2020, p. 376) mengemukakan bahwa suatu penundaan
dikatakan sebagai prokrastinasi, apabila penundaan itu dilakukan pada tugas
yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman, secara subyektif dirasakan oleh seseorang
(prokrastinator). Wolters (2003) mendefinisikan prokrastinasi sebagai
kegagalan dalam melakukan suatu kegiatan akademik dengan menunda
kegiatan sampai menyelesaikan kegiatan lain yang diinginkan. Sedangkan
Steel (2002) (dalam Novera & Thomas, 2018) mengatakan bahwa
prokrastinasi adalah suatu penundaan sukarela yang dilakukan individu
terhadap tugas atau pekerjaannya meskipun ia tahu bahwa hal ini akan
berdampak buruk pada masa depan.
Konsep prokrastinasi ditemukan dan dikenalkan oleh oleh Brown &
Holtzman tahun 1967 (Solomon & Rothblum, 1984). Prokrastinasi sendiri
sering juga diindikasikan sebagai bentuk kegagalan individu dalam
mengendalikan diri (Grund, A., & Fries, 2018; Handoyo et al., 2020).
Proksastinasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Functional Procrastination
yaitu penundaan mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh
informasi lengkap dan akurat, dan Dysfunctional Procrastination yaitu
penundaan yang tidak bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah
(Ferrari et al., 1995). Ferrari, Johnson, & McCown membedakan prokrastinasi
menjadi dua kategori, yaitu prokrastinasi akademik dan prokrastinasi
nonakademik. Prokrastinasi akademik adalah penundaan yang dilakukan pada
jenis pekerjaan didalam area akademik seperti tugas membuat laporan, tugas
akhir semester, dan tugas lainnya. Tugas akhir sebagi syarat kelulusan
mahasiswa tingkat akhir yaitu skripsi. Skripsi merupakan bagian dari tugas
akademik yang harus diselesaikan mahasiswa dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi penulisan
skripsi adalah suatu kebiasaan menunda-nunda dalam mengerjakan skripsi
atau tugas akhir mahasiswa yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang
dengan melakukan aktivitas lain yang tidak ada kaitannya dengan penulisan
skripsi yang dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman. Dari definisi
tersebut maka prokrastinasi (penundaan) dalam penulisan skripsi mahasiswa
tingkat akhir merpakan bagian dari prokrastinasi akademik.
b. Ciri-ciri Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi
Ciri-ciri prokrastinasi dalam penulisan skripsi berdasarkan pendapat
Ferrari dkk. dan Stell yang dikutip oleh Ahmad, dkk (2020) mengatakan
bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-
ciri tertentu, yaitu : (1) penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas,
(2) keterlambatan dalam mengerjakan tugas, (3) kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual, dan (4) melakukan aktifitas yang lebih
menyenangkan.
Terdapat beberapa aspek dalam prokrastinasi (Schouwenburg, 2004)
antara lain:
1) Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas.
Seorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapi
harus segera diselesaikan. Akan tetapi, dia menunda-nunda untuk mulai
mengerjakan atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika
dia sudah mengerjakan sebelumnya.
2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama
daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu
tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya
untuk mempersiapkan diri secara berlebihan. Selain itu, juga melakukan
hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa
memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang
tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan
tugasnya secara memadai.
3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang
prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline
yang telah ditentukan, baik oleh oranglain maupun rencana yang telah dia
tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan mulai
mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri. Akan
tetapi ketika saatnya tiba, dia tidak juga melakukannya sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sehingga menyebabkan keterlambatan untuk
menyelesaikan tugas secara memadai.
4) Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan
Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan
tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak
segera melakukan tugasnya. Akan tetapi, menggunakan waktu yang
dimiliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran,
majalah, atau buku cerita lainnya), nonton, mengobrol, jalan,
mendengarkan musik, dan sebagainya sehingga menyita waktu yang dia
miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Adapun faktor yang mempengaruhi prokrastinasi menurut Ferari dan
McCown diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi: (1) kondisi kodrati diantaranya adalah jenis kelamin, umur, dan
urutan kelahiran; (2) kondisi fisik dan kesehatan; (3) kondisi psikologis seperti
kepribadian individu dan perfeksionis. Kemudian faktor eksternalnya
diantaranya ialah faktor pola asuh, lingkungan keluarga dan masyarakat.
Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk
mengerjakan tugasnya, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai
tugasnya (Suparman et al., 2020, pp. 380–381).
Menurut Ghufron & Risnawati (2010) (dalam Aziz & Raharjo, 2013) ada
dua kategori faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri seseorang.
Dalam hal ini faktor-faktor prokrastinasi meliputi kondisi fisik dan kondisi
psikologis dari individu :
1) Kondisi Fisik
Faktor fisik dapat mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi
akademik, kondisi fisik dalam hal ini adalah kesehatan individu, misalnya,
kelelahan (fatigue). Seseorang yang mengalami (fatigue) cenderung akan
melakukan prokrastinasi akademik daripada yang tidak mengalami.
Tingkat akademik tidak mempengaruhi seseorang melakukan
prokrastinasi, walaupun prokrastinasi sering dipengaruhi oleh adanya
pemikiran atau keyakinan yang irrasional.
2) Kondisi Psikologis
Menurut Milgram (Ghufron & Risnawati, 2010) sifat kepribadian
individu yang mempengaruhi kecenderungan untuk melakukan
prokrastinasi akademik, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin
dalam regulasi diri dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial.
Biasanya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan berpengaruh pada
kecenderungan melakukukan prokrastinasi secara negatif. Jika semakin
tinggi motivasi maka akan semakin rendah kecenderunagn seseorang
untuk melakukan prokrastinasi. Selain itu aspek kontrol diri juga dapat
mempengaruhi seseorang dalam perilaku prokrastinasi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar diri individu yang
dapat mempengaruhi perilaku prokrastiasi akademik. Faktor eksternal
antara lain adalah faktor pengasuhan orangtua dan faktor lingkungan
sekitar yang kondusif.
1) Gaya pengasuhan orang tua Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferrari
dan ollivete (Ghufron & Risnawati, 2010) menyatakan bahwa pengasuhan
orangtua yang otoriter dengan tingkatan yang tinggi dapat mempengaruhi
seseorang melakukan prokrastinasi kronis.
2) Lingkungan yang kondusif Lingkungan belajar yang kondusif dapat
mempengaruhi seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik,
karena lingkungan yang kondusif akan membuat individu merasa nyaman
dan tidak terlalu memperdulikan pekerjaan yang harusnya dikerjakan.
B. Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti Judul Hasil
.
1. (Khan, M.J.; Arif, Academic Adanya perbedaan penundaan
H.; Noor, S..S; Procrastination akademik pada mahasiswa laki-laki
Muneer, 2014) among Male and dan perempuan, siswa laki-laki
Female lebih banyak menunda-nunda
University and pekerjaan daripada siswa
College Students perempuan
Adanya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok (students of
college as compare to university)
Adanya perbedaan signifikan
anatara kelompok usia
2. (Ramadhani & Students’ Penundaan akademik secara
Putri, 2019) Academic keseluruhan
Procrastination in mahasiswa fakultas keguruan dan
Doing Thesis ilmu pendidikan PGRI Palembang
termasuk dalam kategori tinggi
dengan persentase 74,54%
Tidak ada pengaruh yang
signifikan perbedaan tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa
FKIP PGRI Palembang antara jenis
kelamin pria dan wanita.
3. (Nilakantie & Perbedaan Tidak terdapat perbedaan
Mastuti, 2014) Tingkat tingkat prokrastinasi akademik
Prokastinasi ditinjau dari jenis kelamin pada
Akademik mahasiswa skripsi di Fakultas
Ditinjau dari Jenis Psikologi Universitas Airlangga
Kelamin dan
Tidak terdapat perbedaan
Locus of Control
tingkat prokrastinasi akademik
pada Mahasiswa
ditinjau dari locus of control pada
yang Mengambil
mahasiswa yang mengambil
Mata Kuliah
mata kuliah skripsi di Fakultas
Skripsi di
Psikologi Universitas Airlangga
Fakultas
Psikologi
Universitas
Airlangga
4. (Khoirunnisa Prokrastinasi Berdasarkan hasil penelitian ini,
Noviana et al., Akademik dapat disimpulkan bahwa
2021) Mahasiswa prokrastinasi akademik
Tingkat Akhir dilakukan oleh mahasiswa
pada Masa tingkat akhir yang sedang
Pandemi COVID- mengerjakan skripsi pada masa
19 pandemi saat ini menunjukkan
tingkatan sedang.
5. (Puspitasari, Profil Berdasarkan hasil temuan dalam
2021) Prokrastinasi penelitian ini, dapat disimpulkan
Akademik Pada bahwa prokrastinasi akademik
Mahasiswa yang mahasiswa yang sedang
Sedang mengerjakan skripsi di masa
Menempuh
pandemi Covid-19 secara umum
Skripsi di Masa
berada pada kategori sedang.
Pandemi COVID-
Hasil penelitian prokrastinasi
19
ditinjau dari jenis kelamin,
fakultas dan semester pada
mahasiswa ditemukan bahwa
tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara hasil
persentase tingkat prokrastinasi
terhadap aspek-aspek tersebut.
Artinya, aspek jenis kelamin,
fakultas dan semester hanya
sebagai aspek pendukung (data
tambahan) dalam penelitian.
C. Pengembangan Hipotesis
1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori diatas, prokrastinasi dalam penulisan skripsi dapat
dirumuskan sebagai suatu penundaan dalam memulai atau menyelesaikan skripsi
secara sengaja dan berulang dengan melakukan aktivitas lain yang tidak penting
sehingga mengakibatkan terhambatnya penyelesaian skripsi. Pada umumnya para ahli
lebih sepakat mengartikan prokrastinasi dalam konotasi negatif dengan menyebutnya
sebagai penundaan yang tidak berguna (needless) dalam penyelesaian tugas.
Berkaitan dengan penundaan dalam konotasi positif dan negatif, prokrastinasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tujuan dan manfaat penundaan, yaitu
prokrastinasi yang disfungsional, yang merupakan penundaan yang tidak bertujuan
dan merugikan dan fungsional prokrastinasi, yaitu penundaan yang disertai alasan
yang kuat, mempunyai tujuan pasti sehingga tidak merugikan, bahkan berguna untuk
melakukan suatu upaya konstruktif agar suatu tugas dapat diselesaikan dengan baik.
Pada akhirnya dalam penelitian ini, pengertian prokrastinasi akademik dibatasi
sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, dengan
melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan tugas, dengan jenis
disfungsional procrastination, yaitu penundaan yang dilakukan pada tugas yang
penting, penundaan tersebut tidak bertujuan, dan bisa menimbulkan akibat yang
negatif baik yang kategori decisional procrastination atau avoidance procrastination.
Mahasiswa menemui berbagai macam tantangan dan hambatan cukup berat dalam
menjalani proses penulisan skripsi di masa pandemi COVID-19. Penundaan tugas
bisa terjadi karena rasa malas, mencari hiburan, terkendalanya komunikasi antara
dosen dan mahasiswa secara langsung, banyaknya kegiatan, rasa takut gagal atau
tidak mampu mengerjakan, atau bahkan ingin mencari bahan yang lebih mendukung.
Kondisi seperti ini kiranya akan mempengaruhi kinerja mahasiswa yang pada
akhirnya mempengaruhi kelulusan. Berdasarkan hasil penelitian Semb, Elick dan
Spencer (Solomon & Rothblum, 1984), disebutkan bahwa prokrastinasi cenderung
meningkat dengan semakin lamanya masa studi seorang mahasiswa di perguruan
tinggi. Hal tersebut diartikan bahwa mahasiswa yang menempuh masa studi yang
lama berkemungkinan mempunyai tingkat prokrastinasi yang cenderung tinggi.
Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini akan mendeskripsikan tingkat
kecenderungan prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi S1
Pnedidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang. Karakteristik prokrastinasi
merupakan suatu indikator yang penting untuk mengungkapkan penelitian ini. Ferrari,
dkk., (1995) mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi
akademik dapat termanifestasikan dalam aspek atau indikator tertentu yang dapat
diukur dan diamati. Peneliti juga mencoba untuk mendeskripsikan aspek yang paling
berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang
merupakan validitas yang dilakukan melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisa
rasional serta sejauhmana item-item tes mewakili komponen-komponen dalam
keseluruhan isi objek yang hendak diukur dan sejauhmana aitem-aitem tes tersebut
mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur. Item-item dalam penelitian ini
dikatakan valid apabila memiliki skor aitem lebih dari sama dengan 0,3 (Azwar,
2017). Berdasarkan hasil uji coba pada skala yang telah dibuat pada 31 responden,
skala prokrastinasi akademik memiliki 25 pernyataan yang valid dan dapat digunakan
untuk mengambil data.
b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas instrumen pengukuran digunakan untuk mengukur sejauh mana
item memiliki konsistensi dalam mengukur variabel yang diteliti, di mana suatu
instrumen dapat dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat digunakan
berulang kali dalam mengukur suatu variabel dan memiliki hasil yang sama
(stabil) walaupun digunakan oleh orang yang berbeda. Menurut Sugiyono (2016),
hasil penelitian yang reliabel ditunjukkan dari adanya kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. Koefisien reliabilitas berkisar diantara 0 sampai dengan 1,00.
Instrumen dikatakan sangat reliabel apabila hasil reliabilitasnya mendekati 1.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, semakin tinggi reliabilitasnya
(Azwar, 2012). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan meninjau
hasil koefisien kendalan atau Cronbach’s Alpha melalui program bantuan SPSS.
Aziz, A., & Raharjo, P. (2013). Faktor-faktor Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Yang Menyusun Skripsi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Tahun Akademik 2011/2012. Psycho Idea, 11(1), 61–68.
http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PSYCHOIDEA/article/view/257
Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and Task
Avoidance--Theory , Research and Treatment (Issue January 1995).
https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0227-6
Ferrari, J. R., & Tice, D. M. (2000). Procrastination as a self-handicap for men and women:
A task-avoidance strategy in a laboratory setting. Journal of Research in Personality,
34(1), 73–83. https://doi.org/10.1006/jrpe.1999.2261
Ghufron, M. N., & Walgito, P. D. B. (2003). Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja
terhadap penerapan disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik. Unspecified
Thesis. https://repository.ugm.ac.id/id/eprint/61388
Handoyo, A. W., Afiati, E., Khirun, D. Y., & Prabowo, A. S. (2020). Prokrastinasi
akademik mahasiswa selama pembelajaran daring. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan FKIP, 3(1), 355–361.
Khan, M.J.; Arif, H.; Noor, S..S; Muneer, S. (2014). Academic Procrastination among Male
and Female University and College Students - ProQuest. FWU Journal of Social
Sciences 8.2, 8(2), 65–70.
http://search.proquest.com.libraryproxy.griffith.edu.au/docview/1676108321/
CC20773EC19D4D74PQ/4?accountid=14543
Khoirunnisa Noviana, R., Jannah, M., Dewi Kusuma, D., & Satiningsih. (2021). Academic
Procrastination of the Final-Year Undergraduate Students during COVID-19
Pandemic. Jurnal Psikologi Terapan, 11(3), 293–303.
https://doi.org/10.26740/jptt.v11n3.p278-292
Nilakantie, R., & Mastuti, E. (2014). Perbedaan Tingkat Prokrastinasi Akademik Ditinjau
dati Jenis Kelamin dan Locus of Control pada Mahasiswa yang Mengambil Mata
Kuliah Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Psikologi Kepribadian
Dan Sosial, 3, 9–14. http://journal.unair.ac.id/JPKS@perbedaan-tingkat-prokastinasi-
akademik-ditinjau-dari-jenis-kelamin-dan-locus-of-control-pada-mahasiswa-yang-
mengambil-mata-kuliah-skripsi-di-article-8828-media-52-category-10.html
Novera, D. A., & Thomas, P. (2018). Peran Kontrol Diri Dalam Memediasi Pengaruh
Motivasi Berprestasi, Perfeksionisme, dan Kesulitan Ekonomi Terhadap Prokrastinasi
Akademik (Studi Kasus pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi FE
UNNES). Economic Education Analysis Journal, 7(1), 45–58.
Suparman, Sultinah, A. S., Supriyadi, Achmad, A. D., Nurjan, S., Sunedi, Muhandis, J., &
Sutoyo, D. A. (2020). Dinamika Psikologi Pendidikan Islam (S. Nurjan (Ed.); 1st ed.).
Team WADE Publish.
Petunjuk Pengerjaan
Identitas
Nama :
Jenis Kelamin :
Angkatan :
No Penyataan SS S TS STS
1 Aktivitas saya di media sosial membuat
skripsisaya terbengkalai
2 Saya membutuhkan waktu lama untuk revisi
3 Skripsi adalah tugas yang susah bagi saya
sehingga saya malas mengerjakannya
4 Saya segera mengerjakan revisi setelah dosen
memberi bimbingan
5 Saya memanfaatkan waktu luang dengan baik
sehingga dapat menyelesaikan revisi tepat waktu
6 Saya selalu bermangat mengerjakan revisi agar
selesai tepat waktu
7 Saya sering terlambat mengerjakan revisi
8 Saya sering gagal menyelesaikan revisi tepat
waktu
9 Saya kesulitan memenuhi jadwal bimbingan
yang sudah ditetapkan untuk bimbingan skripsi
10 Saya mampu menyelesaikan skripsi sesuai waktu
yang telah saya tergetkan
11 Saya puas dengan kinerja saya karena dapat
menyelesaikan revisi tepat waktu
12 Saya selalu berhasil menyelesaikan revisi tepat
waktu
13 Tenggang waktu yang diberikan oleh pihak
Universitas kurang bagi sayang untuk
menyelesaikan skripsi
14 Jadwal yang saya tentukan tidak saya laksanakan
tepat waktu
15 Saya sudah membuat jadwal namun disaat
mengerjakan skripsi mengalami kendala
sehingga tidak bisa menyelesaikan revisi tepat
waktu
16 Saya menetapkan jadwal yang ketat dalam
menyelesaikan revisi skripsi
17 Saya selalu melakukan bimbingan skripsi pada
dosen pembimbing pada jadwal yang sudah
ditetapkan
18 Saya selalu menyelesaikan revisi sesuai deadline
19 Mengerjakan skripsi terkadang membosankan
sehingga saya memilih melakukan pekerjaan lain
utuk saya kerjakan
20 Melakukan kegiatan lain membuat saya lupa
untuk mengerjakan skripsi
21 Skripsi bukan prioritas saya
22 Pekerjaan lain lebih menguntungkan daripada
mengerjakan skripsi
23 Meskipun kegiatan lain lebih menyenangkan,
saya lebih mengutamakan menyelesaikan skripsi
24 Meskipun saya mempunyai kegiatan lain diluar
akademik, saya tetap mengerjakan skripsi
dengan baik
25 Saya memilih skripsi terlebih dahulu baru
mengerjakan yang lain