Anda di halaman 1dari 27

PROKRASTINASI DALAM PENULISAN SKRIPSI

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
MEILA SANIATUL HUDA
NIM 160421600434

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
2021
Daftar Isi
Cover

................................................................................................................................................1
Daftar isi…………………………………………………..…………………………………2

BAB I......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah / Tujuan Penelitian.........................................................................6
C. Manfaat Penelitian.......................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................8
A. Kajian Teori.................................................................................................................8
B. Penelitian Terdahulu..................................................................................................12
C. Pengembangan Hipotesis...........................................................................................15
BAB III.................................................................................................................................17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................................17
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.........................................................17
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian..........................................18
D. Pengembangan Instrumen Penelitan..........................................................................18
E. Populasi dan Pengambilan Sampel............................................................................19
F. Uji coba Instrumen Penelitian....................................................................................20
G. Analisis Data Penelitian.............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22
LAMPIRAN INSTRUMEN.................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Prokrastinasi atau menunda-nunda merupakan masalah yang seringkali terjadi
pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh mata kuliah skripsi. Menurut
kajian etiologis prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro atau forward yang
berarti maju, dan crastinus atau tomorrow yaitu hari esok, berarti prokrastinasi adalah
maju pada hari esok, sedangkan dalam kajian etimologis prokrastinasi adalah suatu
tindakan individu dalam rangka menghadapi kecemasan yang berhubungan dengan
bagaimana cara memulai suatu pekerjaan dan juga bagaimana dalam hal membuat
keputusan (Handoyo et al., 2020). Skripsi adalah karya ilmiah yang merupakan terap
ilmu, teknologi, dan seni yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana menjelang
akhir masa belajarnya berdasarkan hasil penelitian, kajian teks, kajian kepustakaan,
pengembangan, atau penciptaan suatu karya yang dilakukan dengan mengikuti kaidah
ilmiah (Pedoman Pendidikan UM, 2020). Tujuan dilakukannya penulisan skripsi oleh
mahasiswa yakni untuk melaksanakan urgensi tridharma perguruan tinggi yang salah
satunya adalah penelitian dan pengembangan. Skripsi merupakan syarat kelulusan
bagi mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi.
Masa kuliah merupakan masa dimana mahasiswa melakukan pembelajaran dan
melakukan segala aktivitas akademik dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Idealnya, mahasiswa S1 dapat menyelesaikan masa studi di perguruan tinggi selama
empat tahun (Ahmad et al., 2020). Akan tetapi pada realitanya tidak sedikit
mahasiswa yang tidak selesai sesuai dengan waktu tersebut dikarenakan berbagai
faktor, sehingga mengakibatkan mengulurnya waktu kelulusan. Salah satu faktornya
yang saat ini sedang melanda Indonesia bahkan dunia yaitu munculnya pandemi
COVID-19 yang tak kunjung selesai dan cukup berpengaruh dalam proses
penyusunan skripsi. Pada masa ini mahasiswa kerap kali mendapatkan berbagai
macam tantangan seperti komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing
yang seharusnya melakukan bimbingan secara tatap muka kini beralih melakukan
bimbingan secara online. Sebelum dan sesudah pandemi menyerang pun mahasiswa
juga kerap merasakan tantangan seperti merasa kesulitan menyusun skripsi, malas,
cemas, sering menunda karena takut salah, dan lain sebagainya. Maka dari itu perlu
adanya kesadaran dan komitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab untuk
mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang sering menunda waktu dalam pengerjaan
skripsi maka akan mengalami keterlambatan dalam kelulusan. Mahasiswa yang
dalam pengerjaan skripsi dengan kurun waktu lebih dari dua semester dapat dikatakan
prokrastinasi (Khoirunnisa Noviana et al., 2021).
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ferrari & Tice (2000) (dalam
Muyana, 2018) prokrastinasi atau menunda-nunda dapat dikaitkan dengan kecemasan
dan ketakutan terhadap kegagalan. Hal tersebut dianggap sebagai hambatan
mahasiswa dalam mencapai keberhasilan akademis karena dapat berdampak negatif
dalam kehidupan mahasiswa, menurunkun kualitas dan kuantitas pebelajaran, dan
menambah tingkat stress. Dalam penelitiannya Ahmad, dkk (2020) mengungkapkan
bahwa faktor-faktor prokrastinasi akademik dalam penulisan skripsi diantaranya
adalah kurang percaya diri, kemampuan terbatas, terkendala pada pembuatan produk
skripsi, sibuk bekerja, kurang referensi, keluarga, covid-19, kemalasan, finansial,
dosen pembimbing, lingkungan yang tidak kondusif, fasiltas dan administrasi.
Hasil penelitian terdahulu oleh Catrunada (dalam Mutakien, 2015) hambatan
yang dirasakan mahasiswa dalam penyelesaian skripsi yaitu mengalami kesulitan
untuk berkonsentrasi dalam penulisan skripsi dikarenakan hal lain yang dapat
memecah konstrasi seperti bekerja, telah berkeluarga, atau karena situasi lingkungan
yang tidak mendukung dalam hal penyelesaian skripsi, hal lain dengan presentasae
hambatan paling rendah sebesar 13,3% dikarenakan daya tahan tubuh yang menurun.
Dari ketiga hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa melakuakan prokrastinasi dalam menyusun skripsi
dapat dipengatuhi oleh beberapa faktor, hamabatan, dan tantangan yang mana hal itu
membuat mahasiswa mengalami ketidaktepatan waktu lulus yang ideal.
Salah satu faktor lain yang menentukan perilaku prokastinasi adalah jenis
kelamin (Ghufron & Walgito, 2003; Khoirunnisa Noviana et al., 2021). Hal ini
sejalan dengan penelitian Khan, dkk (2014) yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih
banyak untuk melakukan prokrastinasi daripada perempuan. Disisi lain, dalam
penelitian yang dilakukan oleh Nilakantie & Mastuti (2014) bertolak belakang
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khan dkk dan menujukkan hasil yang
berbeda dimana dalam penelitian tersebut tidak terdapat perbedaan tingkat
prokrastinasi antara laki-laki dan perempuan. Dari kedua hasil penelitian yang
berbeda tersebut, maka dapat diketahui bahwa antara mahasiswa laki-laki dan
perempuan dapat berpeluang melakukan prokrastinasi. Mahasiswa laki-laki maupun
perempuan sama-sama dituntut untuk mampu mengerjakan skripsi secara mandiri
dengan bimbingan dosen secara online. Hal ini menjadi berbeda ketika sebelum
adanya pandemi COVID-19 dimana pembimbingan skripsi dilakukan secara offline
sehingga mahasiswa dan dosen dapat bertemu secara langsung dan melakukan diskusi
secara efektif mengenai hambatan dalam pengerjaan skripsi.
Berdasarkan hasil observasi awal di Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, peneliti menemukan beberapa
mahasiswa belum menyelesaikan studinya dalam kurun waktu yang ideal dikarenakan
berbagai macam hal dalam proses penulisan skripsi. Berdasarkan data yang didapat
dari bagian akademik kemahasiswaan Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi
ditemukan informasi bahwa masih banyak mahasiswa yang belum menyelesaikan
tugas skripsinya dalam kurun waktu dua semester, terdapat mahasiswa prodi S1
Pendidikan Akuntansi dari angkatan 2015, 2016, dan 2017 telah melewati dua
semester dan juga lebih dalam menempuh program skripsi yang belum selesai
sebanyak 231 mahasiswa.
Prokrastinasi dalam penulisan skripsi merupakan permasalahan yang seringkali
terjadi di berbagai perguruan tinggi salah satunya adalah Universitas Negeri Malang.
Bagi mahasiswa yang melakukan prokrastinasi maka akan terancam drop out (DO)
apabila telah melampaui batas yang telah ditentukan. Permasalahan-permasalahan di
atas menunjukkan bahwa adanya tendensi mahasiswa yang mengalami keterlambatan
dalam penyelesaian skripsi. Beberapa mahasiswa membutuhkan waktu dua semester
atau lebih dalam menyelesaikan skripsinya. Lamanya waktu pengerjaan skripsi ini
tentunya dapat merugikan mahasiswa itu sendiri terkait biaya kuliah, waktu, dan
tenaga yang telah digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat prokrastinasi penulisan skripsi pada mahasiswa jurusan akuntansi
Universitas Negeri Malang yang tengah menyusun skripsi selama pandemi COVID-
19.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti
tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalam penelitian dengan judul Prokrastinasi
Dalam Penulisan Skripsi di masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Prodi S1
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

B. Rumusan Masalah / Tujuan Penelitian


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai
berikut
1. Bagaimanakah tingkat kecenderungan perilaku prokrastinasi dalam penulisan
skripsi mahasiswa prodi S1 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang di
masa pandemi COVID-19?

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yang terdiri dari dua perspektif, yaitu
manfaat teoritis dan praktis yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara toritis, penelitian ini digunakan untuk menguji keberlakuan dari Teori
Prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari dan Stell yang mengatakan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-
ciri tertentu, yaitu : penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas,
keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan
kinerja aktual, dan melakukan aktifitas yang lebih menyenangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi civitas akademika ataupun orang yang berminat membaca diharapkan
dapat memberikan wawasan dan informasi terkait dengan kecenderungan
prokrastinasi dalam penulisan skripsi mahasiswa tingkat akhir prodi S1
Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Malang di masa pandemi
COVID-19.
b. Bagi mahasiswa diharapkan dapat memberikan pengetahuan menegenai
kecenderungan prokrastinasi dalam penulisan skripsi mahasiswa tingkat
akhir prodi S1 Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Malang yang
mungkin menyebabkan ketidaktepatan dalam penyelesaian skripsi
mahasiswa selama pandemi COVID-19 ini sehingga waktu untuk lulus
menjadi lama.
c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan
sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan baik tentang
prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi
a) Pengertian Prokratinasi
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procastinare, dari kata pro
yang artinya maju, ke depan, bergerak maju, dan crastinus yang berarti besok
atau menjadi hari esok. Jika digabungkan dari asal katanya prokrastinasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dihari esok atau menunda pekerjaan
dihari berikutnya (Suparman et al., 2020, p. 376). Solomon dan Ruthblum
(dalam Suparman et al., 2020, p. 376) mengemukakan bahwa suatu penundaan
dikatakan sebagai prokrastinasi, apabila penundaan itu dilakukan pada tugas
yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman, secara subyektif dirasakan oleh seseorang
(prokrastinator). Wolters (2003) mendefinisikan prokrastinasi sebagai
kegagalan dalam melakukan suatu kegiatan akademik dengan menunda
kegiatan sampai menyelesaikan kegiatan lain yang diinginkan. Sedangkan
Steel (2002) (dalam Novera & Thomas, 2018) mengatakan bahwa
prokrastinasi adalah suatu penundaan sukarela yang dilakukan individu
terhadap tugas atau pekerjaannya meskipun ia tahu bahwa hal ini akan
berdampak buruk pada masa depan.
Konsep prokrastinasi ditemukan dan dikenalkan oleh oleh Brown &
Holtzman tahun 1967 (Solomon & Rothblum, 1984). Prokrastinasi sendiri
sering juga diindikasikan sebagai bentuk kegagalan individu dalam
mengendalikan diri (Grund, A., & Fries, 2018; Handoyo et al., 2020).
Proksastinasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Functional Procrastination
yaitu penundaan mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh
informasi lengkap dan akurat, dan Dysfunctional Procrastination yaitu
penundaan yang tidak bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah
(Ferrari et al., 1995). Ferrari, Johnson, & McCown membedakan prokrastinasi
menjadi dua kategori, yaitu prokrastinasi akademik dan prokrastinasi
nonakademik. Prokrastinasi akademik adalah penundaan yang dilakukan pada
jenis pekerjaan didalam area akademik seperti tugas membuat laporan, tugas
akhir semester, dan tugas lainnya. Tugas akhir sebagi syarat kelulusan
mahasiswa tingkat akhir yaitu skripsi. Skripsi merupakan bagian dari tugas
akademik yang harus diselesaikan mahasiswa dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi penulisan
skripsi adalah suatu kebiasaan menunda-nunda dalam mengerjakan skripsi
atau tugas akhir mahasiswa yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang
dengan melakukan aktivitas lain yang tidak ada kaitannya dengan penulisan
skripsi yang dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman. Dari definisi
tersebut maka prokrastinasi (penundaan) dalam penulisan skripsi mahasiswa
tingkat akhir merpakan bagian dari prokrastinasi akademik.
b. Ciri-ciri Prokrastinasi Dalam Penulisan Skripsi
Ciri-ciri prokrastinasi dalam penulisan skripsi berdasarkan pendapat
Ferrari dkk. dan Stell yang dikutip oleh Ahmad, dkk (2020) mengatakan
bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-
ciri tertentu, yaitu : (1) penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas,
(2) keterlambatan dalam mengerjakan tugas, (3) kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual, dan (4) melakukan aktifitas yang lebih
menyenangkan.
Terdapat beberapa aspek dalam prokrastinasi (Schouwenburg, 2004)
antara lain:
1) Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas.
Seorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapi
harus segera diselesaikan. Akan tetapi, dia menunda-nunda untuk mulai
mengerjakan atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika
dia sudah mengerjakan sebelumnya.
2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama
daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu
tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya
untuk mempersiapkan diri secara berlebihan. Selain itu, juga melakukan
hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa
memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang
tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan
tugasnya secara memadai.
3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang
prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline
yang telah ditentukan, baik oleh oranglain maupun rencana yang telah dia
tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan mulai
mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri. Akan
tetapi ketika saatnya tiba, dia tidak juga melakukannya sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sehingga menyebabkan keterlambatan untuk
menyelesaikan tugas secara memadai.
4) Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan
Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan
tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak
segera melakukan tugasnya. Akan tetapi, menggunakan waktu yang
dimiliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran,
majalah, atau buku cerita lainnya), nonton, mengobrol, jalan,
mendengarkan musik, dan sebagainya sehingga menyita waktu yang dia
miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Adapun faktor yang mempengaruhi prokrastinasi menurut Ferari dan
McCown diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi: (1) kondisi kodrati diantaranya adalah jenis kelamin, umur, dan
urutan kelahiran; (2) kondisi fisik dan kesehatan; (3) kondisi psikologis seperti
kepribadian individu dan perfeksionis. Kemudian faktor eksternalnya
diantaranya ialah faktor pola asuh, lingkungan keluarga dan masyarakat.
Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk
mengerjakan tugasnya, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai
tugasnya (Suparman et al., 2020, pp. 380–381).
Menurut Ghufron & Risnawati (2010) (dalam Aziz & Raharjo, 2013) ada
dua kategori faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri seseorang.
Dalam hal ini faktor-faktor prokrastinasi meliputi kondisi fisik dan kondisi
psikologis dari individu :
1) Kondisi Fisik
Faktor fisik dapat mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi
akademik, kondisi fisik dalam hal ini adalah kesehatan individu, misalnya,
kelelahan (fatigue). Seseorang yang mengalami (fatigue) cenderung akan
melakukan prokrastinasi akademik daripada yang tidak mengalami.
Tingkat akademik tidak mempengaruhi seseorang melakukan
prokrastinasi, walaupun prokrastinasi sering dipengaruhi oleh adanya
pemikiran atau keyakinan yang irrasional.
2) Kondisi Psikologis
Menurut Milgram (Ghufron & Risnawati, 2010) sifat kepribadian
individu yang mempengaruhi kecenderungan untuk melakukan
prokrastinasi akademik, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin
dalam regulasi diri dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial.
Biasanya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan berpengaruh pada
kecenderungan melakukukan prokrastinasi secara negatif. Jika semakin
tinggi motivasi maka akan semakin rendah kecenderunagn seseorang
untuk melakukan prokrastinasi. Selain itu aspek kontrol diri juga dapat
mempengaruhi seseorang dalam perilaku prokrastinasi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar diri individu yang
dapat mempengaruhi perilaku prokrastiasi akademik. Faktor eksternal
antara lain adalah faktor pengasuhan orangtua dan faktor lingkungan
sekitar yang kondusif.
1) Gaya pengasuhan orang tua Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferrari
dan ollivete (Ghufron & Risnawati, 2010) menyatakan bahwa pengasuhan
orangtua yang otoriter dengan tingkatan yang tinggi dapat mempengaruhi
seseorang melakukan prokrastinasi kronis.
2) Lingkungan yang kondusif Lingkungan belajar yang kondusif dapat
mempengaruhi seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik,
karena lingkungan yang kondusif akan membuat individu merasa nyaman
dan tidak terlalu memperdulikan pekerjaan yang harusnya dikerjakan.

B. Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti Judul Hasil
.
1. (Khan, M.J.; Arif, Academic  Adanya perbedaan penundaan
H.; Noor, S..S; Procrastination akademik pada mahasiswa laki-laki
Muneer, 2014) among Male and dan perempuan, siswa laki-laki
Female lebih banyak menunda-nunda
University and pekerjaan daripada siswa
College Students perempuan
 Adanya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok (students of
college as compare to university)
 Adanya perbedaan signifikan
anatara kelompok usia
2. (Ramadhani & Students’  Penundaan akademik secara
Putri, 2019) Academic keseluruhan
Procrastination in mahasiswa fakultas keguruan dan
Doing Thesis ilmu pendidikan PGRI Palembang
termasuk dalam kategori tinggi
dengan persentase 74,54%
 Tidak ada pengaruh yang
signifikan perbedaan tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa
FKIP PGRI Palembang antara jenis
kelamin pria dan wanita.
3. (Nilakantie & Perbedaan  Tidak terdapat perbedaan
Mastuti, 2014) Tingkat tingkat prokrastinasi akademik
Prokastinasi ditinjau dari jenis kelamin pada
Akademik mahasiswa skripsi di Fakultas
Ditinjau dari Jenis Psikologi Universitas Airlangga
Kelamin dan
 Tidak terdapat perbedaan
Locus of Control
tingkat prokrastinasi akademik
pada Mahasiswa
ditinjau dari locus of control pada
yang Mengambil
mahasiswa yang mengambil
Mata Kuliah
mata kuliah skripsi di Fakultas
Skripsi di
Psikologi Universitas Airlangga
Fakultas
Psikologi
Universitas
Airlangga
4. (Khoirunnisa Prokrastinasi Berdasarkan hasil penelitian ini,
Noviana et al., Akademik dapat disimpulkan bahwa
2021) Mahasiswa prokrastinasi akademik
Tingkat Akhir dilakukan oleh mahasiswa
pada Masa tingkat akhir yang sedang
Pandemi COVID- mengerjakan skripsi pada masa
19 pandemi saat ini menunjukkan
tingkatan sedang.
5. (Puspitasari, Profil Berdasarkan hasil temuan dalam
2021) Prokrastinasi penelitian ini, dapat disimpulkan
Akademik Pada bahwa prokrastinasi akademik
Mahasiswa yang mahasiswa yang sedang
Sedang mengerjakan skripsi di masa
Menempuh
pandemi Covid-19 secara umum
Skripsi di Masa
berada pada kategori sedang.
Pandemi COVID-
Hasil penelitian prokrastinasi
19
ditinjau dari jenis kelamin,
fakultas dan semester pada
mahasiswa ditemukan bahwa
tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara hasil
persentase tingkat prokrastinasi
terhadap aspek-aspek tersebut.
Artinya, aspek jenis kelamin,
fakultas dan semester hanya
sebagai aspek pendukung (data
tambahan) dalam penelitian.
C. Pengembangan Hipotesis
1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori diatas, prokrastinasi dalam penulisan skripsi dapat
dirumuskan sebagai suatu penundaan dalam memulai atau menyelesaikan skripsi
secara sengaja dan berulang dengan melakukan aktivitas lain yang tidak penting
sehingga mengakibatkan terhambatnya penyelesaian skripsi. Pada umumnya para ahli
lebih sepakat mengartikan prokrastinasi dalam konotasi negatif dengan menyebutnya
sebagai penundaan yang tidak berguna (needless) dalam penyelesaian tugas.
Berkaitan dengan penundaan dalam konotasi positif dan negatif, prokrastinasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tujuan dan manfaat penundaan, yaitu
prokrastinasi yang disfungsional, yang merupakan penundaan yang tidak bertujuan
dan merugikan dan fungsional prokrastinasi, yaitu penundaan yang disertai alasan
yang kuat, mempunyai tujuan pasti sehingga tidak merugikan, bahkan berguna untuk
melakukan suatu upaya konstruktif agar suatu tugas dapat diselesaikan dengan baik.
Pada akhirnya dalam penelitian ini, pengertian prokrastinasi akademik dibatasi
sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, dengan
melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan tugas, dengan jenis
disfungsional procrastination, yaitu penundaan yang dilakukan pada tugas yang
penting, penundaan tersebut tidak bertujuan, dan bisa menimbulkan akibat yang
negatif baik yang kategori decisional procrastination atau avoidance procrastination.
Mahasiswa menemui berbagai macam tantangan dan hambatan cukup berat dalam
menjalani proses penulisan skripsi di masa pandemi COVID-19. Penundaan tugas
bisa terjadi karena rasa malas, mencari hiburan, terkendalanya komunikasi antara
dosen dan mahasiswa secara langsung, banyaknya kegiatan, rasa takut gagal atau
tidak mampu mengerjakan, atau bahkan ingin mencari bahan yang lebih mendukung.
Kondisi seperti ini kiranya akan mempengaruhi kinerja mahasiswa yang pada
akhirnya mempengaruhi kelulusan. Berdasarkan hasil penelitian Semb, Elick dan
Spencer (Solomon & Rothblum, 1984), disebutkan bahwa prokrastinasi cenderung
meningkat dengan semakin lamanya masa studi seorang mahasiswa di perguruan
tinggi. Hal tersebut diartikan bahwa mahasiswa yang menempuh masa studi yang
lama berkemungkinan mempunyai tingkat prokrastinasi yang cenderung tinggi.
Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini akan mendeskripsikan tingkat
kecenderungan prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi S1
Pnedidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang. Karakteristik prokrastinasi
merupakan suatu indikator yang penting untuk mengungkapkan penelitian ini. Ferrari,
dkk., (1995) mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi
akademik dapat termanifestasikan dalam aspek atau indikator tertentu yang dapat
diukur dan diamati. Peneliti juga mencoba untuk mendeskripsikan aspek yang paling
berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan metode survei, dan informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan kuesioner. Penelitian survei merupakan salah satu bentuk penelitian
kuantitatif yang dapat digunakan untuk mengetahui pendapat, keyakinan atau
karakteristik suatu populasi (Creswell, 2013). Penelitian ini disebut penelitian survei,
karena penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat perilaku prokrastinasi
dalam penulisan skripsi mahasiswa tingkat akhir prodi S1 Pendidikan Akuntansi
Universitas Negeri Malang di masa pandemi COVID-19.

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Variabel dalam penelitian ini adalah prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
Dimana variabel ini menjadi variabel tunggal. Prokrastinasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kecenderungan mahasiswa dalam merespon tugas akhir
penulisan skripsi yang dihadapi dengan melakukan penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan penulisan skripsi, kelambanan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi, adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
serta melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada menyelesaikan
tugas. Pengukuran variabel prokrasrinasi ini diukur menggunakan skala
prokrastinasi. Pengukuran prokrastinasi dalam penulisan skripsi ini diadaptasi dan
dikembangkan dari skala yang disusun oleh (Syaputra, 2017). Skala ini terdiri dari
25 item dengan empat indikator yang mengacu pada teori indikator prokrastinasi
yang dipaparkan oleh Ferrari dan stell (1995) yaitu (1) adanya penundaan untuk
memulai maupun menyelesaikan tugas skripsi yang dihadapi, (2) kelambanan dalam
mengerjakan tugas, (3) kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. (4)
melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang
harus dikerjakan.
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian
a. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Sumber data primer penelitian ini diperoleh dengan menyebar angket kuisoner
kepada responden yaitu mahasiswa prodi S1 Pendidikan Akuntansi UM yang
masih menempuh skripsi. Sumber data sekunder penelitian ini diperoleh dari data
informasi di bagaian akademik kemahasiswaan untuk mengetahui jumlah
mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi UM yang masih menempuh skripsi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut;
a) observasi, dalam penelitian ini dengan mendatangi dan meminta data di
akademik kemahasiswaan Fakultas Ekonomi UM.
b) angket/kuesioner, dalam menentukan bobot pada setiap kuesioner penelitian
ini menggunakan skala linkert skor empat angka.
c) dokumentasi,digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data mahasiswa
skripsi.

D. Pengembangan Instrumen Penelitan


Jenis instrumen yang digunakan pada data primer yaitu menggunakan kuisoner.
Kuisoner disusun berdasarkan variabel terikat yaitu prokrastinasi akademik yang
diukur menggunakan skala prokrastinasi yang diadaptasi dari skala yang disusun oleh
(Syaputra, 2017). Skala ini terdiri dari 25 item dengan empat indikator yang mengacu
pada teori indikator prokrastinasi yang dipaparkan oleh Ferrari dan stell (dalam
Ahmad et al., 2020) yaitu terdapat empat indikator diantaranya yaitu; (1) penundaan
untuk memulai dan menyelesaikan tugas, (2) keterlambatan dalam mengerjakan
tugas, (3) kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan (4) melakukan
aktifitas yang lebih menyenangkan. Dalam skala ini diberi 4 (empat) alternatif
jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai
(STS). Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan yang positif (favorable) dan
negatif (unfavorable). Item yang favorable, jawaban sangat sesuai akan diberi skor 4,
jawaban sesuai akan diberi skor 3, jawaban tidak sesuai diberi skor 2 dan skor 1
untuk jawaban sangat tidak sesuai. Item yang unfavorable, setiap jawaban Sangat
Tidak Sesuai akan diberi skor 4, demikian seterusnya sampai dengan skor 1 untuk
jawaban Sangat Sesuai. Kisi-kisi di dalam instrumen penelitian dapat dilihat pada
tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No. Indikator Favorable Unfavorable Total Referensi


1. Penundaan pelaksanaan 1,2,3 4,5,6 (Ferrari et al.,
6 1995;
tugas
Syaputra,
2. Keterlambatan dalam 7,8,9 10,11,12 2017)
6
mengerjakan tugas
3. Kesenjangan waktu antara 13,14,15 16,17,18
6
rencana dan kinerja aktual
4. Melakukan aktivitas yang 19,20,21,22 23,24,25
7
lebih menyenangkan
Total 25

E. Populasi dan Pengambilan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi S1 pendidikan Akuntansi
Angkatan 2015, 2016, dan 2017 Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun
skripsi selama dua semenster atau lebih. Pemilihan mahasiswa Jurusan Akuntansi
Angkatan 2015, 2016, dan 2017 Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun
skripsi berdasarkan data yang diperoleh pada saat observasi awal pra-penelitian
terdapat 231 mahasiswa yang masih memprogram mata kuliah skripsi. Berikut
merupakan tabel yang berisi sebaran mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2015, 2016, dan 2017 Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun
skripsi :
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian
Masih Program Skripsi
No. Angkatan
Tahun 2021
1. 2015 39
2. 2016 82
3. 2017 110
Total 231
Sumber : Akademik Mahasiswa Jurusan Akuntansi UM
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran sampel dengan
menggunakan sampel jenuh. Jumlah mahasiswa tingkat akhir yang sedang
mengerjakan skripsi sejumlah 231 mahasiswa yang terbagi menjadi 31 mahasiswa
untuk uji coba dan 200 mahasiswa untuk penelitian.
Kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam penelitian ini yaitu:
1. Mahasiswa aktif yang sedang menyusun skripsi selama lebih dari dua semester.
2. Mahasiswa prodi S1 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang.
3. Mahasiswa angkatan 2015, 2016, dan 2017.

F. Uji coba Instrumen Penelitian


Pada penelitian ini uji coba instrumen penelitian dilakukan pada mahasiswa
Prodi S1 Akuntansi Universitas Negeri Malang yang sedang menempuh mata kuliah
skripsi lebih dari dua semester dengan jumlah sebanyak 31 mahasiswa. Instrumen
penelitian tersebut terdiri dari 25 item pernyataan dengan skala Likert 4 poin. Tujuan
dari uji coba ini untuk melihat instrumen penelitian yang digunakan dapat diandalkan
dan memenuhi kriteria validitas dan relibilitasnya sebelum diberikan kepada
responden penelitian.

a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang
merupakan validitas yang dilakukan melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisa
rasional serta sejauhmana item-item tes mewakili komponen-komponen dalam
keseluruhan isi objek yang hendak diukur dan sejauhmana aitem-aitem tes tersebut
mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur. Item-item dalam penelitian ini
dikatakan valid apabila memiliki skor aitem lebih dari sama dengan 0,3 (Azwar,
2017). Berdasarkan hasil uji coba pada skala yang telah dibuat pada 31 responden,
skala prokrastinasi akademik memiliki 25 pernyataan yang valid dan dapat digunakan
untuk mengambil data.
b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas instrumen pengukuran digunakan untuk mengukur sejauh mana
item memiliki konsistensi dalam mengukur variabel yang diteliti, di mana suatu
instrumen dapat dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat digunakan
berulang kali dalam mengukur suatu variabel dan memiliki hasil yang sama
(stabil) walaupun digunakan oleh orang yang berbeda. Menurut Sugiyono (2016),
hasil penelitian yang reliabel ditunjukkan dari adanya kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. Koefisien reliabilitas berkisar diantara 0 sampai dengan 1,00.
Instrumen dikatakan sangat reliabel apabila hasil reliabilitasnya mendekati 1.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, semakin tinggi reliabilitasnya
(Azwar, 2012). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan meninjau
hasil koefisien kendalan atau Cronbach’s Alpha melalui program bantuan SPSS.

G. Analisis Data Penelitian


Prosedur penelitian ini terdiri 3 tahap. Tahap pertama yaitu tahap persiapan
terdiri dari mempersiapkan instrumen penelitian yang relevan dengan variabel
penelitian. Selanjutnya tahap kedua peneliti melakukan tryout untuk memperoleh
reliabilitas dan validitas instrumen sesuai dengan kaidah statistik. Tahap ketiga
peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan sofware SPSS.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan
melihat pada persentase subjek (rata-rata dan standar deviasi) melalui program SPSS
25.0 for windows sehingga dapat mengklasifikasikan prokrastinasi akademik
mahasiswa yang tinggi, sedang dan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Mappeasse, M. Y., & Ruslan. (2020). Prokrastinasi Akademik dalam Menulis
Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
FT UNM. 1–8. https://doi.org/10.26858/jmtik.v4i2.21363

Aziz, A., & Raharjo, P. (2013). Faktor-faktor Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Yang Menyusun Skripsi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Tahun Akademik 2011/2012. Psycho Idea, 11(1), 61–68.
http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PSYCHOIDEA/article/view/257

Azwar, S. (2012). Reabilitas dan Validitas. Pustaka Belajar.

Creswell, J. W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed


(edisi terjemahan). Pustaka Belajar.

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and Task
Avoidance--Theory , Research and Treatment (Issue January 1995).
https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0227-6

Ferrari, J. R., & Tice, D. M. (2000). Procrastination as a self-handicap for men and women:
A task-avoidance strategy in a laboratory setting. Journal of Research in Personality,
34(1), 73–83. https://doi.org/10.1006/jrpe.1999.2261

Ghufron, M. N., & Walgito, P. D. B. (2003). Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja
terhadap penerapan disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik. Unspecified
Thesis. https://repository.ugm.ac.id/id/eprint/61388

Grund, A., & Fries, S. (2018). Understanding procrastination: A motivational approach.


Personality and Individual Differences.

Handoyo, A. W., Afiati, E., Khirun, D. Y., & Prabowo, A. S. (2020). Prokrastinasi
akademik mahasiswa selama pembelajaran daring. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan FKIP, 3(1), 355–361.
Khan, M.J.; Arif, H.; Noor, S..S; Muneer, S. (2014). Academic Procrastination among Male
and Female University and College Students - ProQuest. FWU Journal of Social
Sciences 8.2, 8(2), 65–70.
http://search.proquest.com.libraryproxy.griffith.edu.au/docview/1676108321/
CC20773EC19D4D74PQ/4?accountid=14543

Khoirunnisa Noviana, R., Jannah, M., Dewi Kusuma, D., & Satiningsih. (2021). Academic
Procrastination of the Final-Year Undergraduate Students during COVID-19
Pandemic. Jurnal Psikologi Terapan, 11(3), 293–303.
https://doi.org/10.26740/jptt.v11n3.p278-292

Mutakien, T. Z. (2015). Analisis Prokrastinasi Tugas Akhir/Skripsi. Formatif: Jurnal


Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(1), 82–89. https://doi.org/10.30998/formatif.v2i1.87

Muyana, S. (2018). Prokrastinasi Akademik Dikalangan Mahasiswa Program Studi


Bimbingan dan Konseling. 8(1), 45–52. https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.1868

Nilakantie, R., & Mastuti, E. (2014). Perbedaan Tingkat Prokrastinasi Akademik Ditinjau
dati Jenis Kelamin dan Locus of Control pada Mahasiswa yang Mengambil Mata
Kuliah Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Psikologi Kepribadian
Dan Sosial, 3, 9–14. http://journal.unair.ac.id/JPKS@perbedaan-tingkat-prokastinasi-
akademik-ditinjau-dari-jenis-kelamin-dan-locus-of-control-pada-mahasiswa-yang-
mengambil-mata-kuliah-skripsi-di-article-8828-media-52-category-10.html

Novera, D. A., & Thomas, P. (2018). Peran Kontrol Diri Dalam Memediasi Pengaruh
Motivasi Berprestasi, Perfeksionisme, dan Kesulitan Ekonomi Terhadap Prokrastinasi
Akademik (Studi Kasus pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi FE
UNNES). Economic Education Analysis Journal, 7(1), 45–58.

Pedoman Pendidikan UM. (2020).

Puspitasari, M. M. (2021). Profil Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa yang Sedang


Menempuh Skripsi di Masa Pandemi COVID-19.
Ramadhani, E., & Putri, R. D. (2019). Students’ Academic Procrastination in Doing Thesis.
Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 2(3), 97–104.
https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v2i3.3699

Schouwenburg, H. C. (2004). Procrastination in Academic Settings: General Introduction.


https://doi.org/https://doi.org/10.1037/10808-001

Solomon, L. J., & Rothblum, E. (1984). Academic procrastination : Frequency and


cognitive-behavioral correlates. October. https://doi.org/10.1037/0022-0167.31.4.503

Steel, P. D. G. (2002). The Measurment and Nature of Procrastination. Dissertation


Abstracts International: Section B: The Sciences and Engineering.

Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suparman, Sultinah, A. S., Supriyadi, Achmad, A. D., Nurjan, S., Sunedi, Muhandis, J., &
Sutoyo, D. A. (2020). Dinamika Psikologi Pendidikan Islam (S. Nurjan (Ed.); 1st ed.).
Team WADE Publish.

Syaputra, E. P. (2017). Kecenderungan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Psikologi


Umm Yang Mengerjakan Skripsi Ditinjau Dari Jenis Kelamin.
http://eprints.umm.ac.id/43808/

Wolters, C. A. (2003). Understanding procrastination from a self-regulated learning


perspective. Journal of Educational Psychology, 95(1), 179–187.
https://doi.org/10.1037/0022-0663.95.1.179
LAMPIRAN INSTRUMEN

Blue Print Skala Prokrastinasi

No. Indikator Favorable Unfavorable Total


1. Penundaan pelaksanaan tugas 1,2,3 4,5,6 6
2. Keterlambatan dalam 7,8,9 10,11,12
6
mengerjakan tugas
3. Kesenjangan waktu antara 13,14,15 16,17,18
6
rencana dan kinerja aktual
4. Melakukan aktivitas yang lebih 19,20,21,22 23,24,25
7
menyenangkan
Total 25
Referensi: (Ferrari et al., 1995; Syaputra, 2017)

Petunjuk Pengerjaan

1. Isilah identitas Anda terlebih dahulu


2. Jawablah pernyataan dibawah ini sesuai dengan keadaan diri Anda dan berikan
tanda (√), berikut keterangan dari jawaban-jawaban tersebut; Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
3. Mohon mengisi dengan jujur sesuai dengan kondisi Anda, karena tidak ada
jawaban benar atau salah.

Identitas

Nama :
Jenis Kelamin :
Angkatan :

No Penyataan SS S TS STS
1 Aktivitas saya di media sosial membuat
skripsisaya terbengkalai
2 Saya membutuhkan waktu lama untuk revisi
3 Skripsi adalah tugas yang susah bagi saya
sehingga saya malas mengerjakannya
4 Saya segera mengerjakan revisi setelah dosen
memberi bimbingan
5 Saya memanfaatkan waktu luang dengan baik
sehingga dapat menyelesaikan revisi tepat waktu
6 Saya selalu bermangat mengerjakan revisi agar
selesai tepat waktu
7 Saya sering terlambat mengerjakan revisi
8 Saya sering gagal menyelesaikan revisi tepat
waktu
9 Saya kesulitan memenuhi jadwal bimbingan
yang sudah ditetapkan untuk bimbingan skripsi
10 Saya mampu menyelesaikan skripsi sesuai waktu
yang telah saya tergetkan
11 Saya puas dengan kinerja saya karena dapat
menyelesaikan revisi tepat waktu
12 Saya selalu berhasil menyelesaikan revisi tepat
waktu
13 Tenggang waktu yang diberikan oleh pihak
Universitas kurang bagi sayang untuk
menyelesaikan skripsi
14 Jadwal yang saya tentukan tidak saya laksanakan
tepat waktu
15 Saya sudah membuat jadwal namun disaat
mengerjakan skripsi mengalami kendala
sehingga tidak bisa menyelesaikan revisi tepat
waktu
16 Saya menetapkan jadwal yang ketat dalam
menyelesaikan revisi skripsi
17 Saya selalu melakukan bimbingan skripsi pada
dosen pembimbing pada jadwal yang sudah
ditetapkan
18 Saya selalu menyelesaikan revisi sesuai deadline
19 Mengerjakan skripsi terkadang membosankan
sehingga saya memilih melakukan pekerjaan lain
utuk saya kerjakan
20 Melakukan kegiatan lain membuat saya lupa
untuk mengerjakan skripsi
21 Skripsi bukan prioritas saya
22 Pekerjaan lain lebih menguntungkan daripada
mengerjakan skripsi
23 Meskipun kegiatan lain lebih menyenangkan,
saya lebih mengutamakan menyelesaikan skripsi
24 Meskipun saya mempunyai kegiatan lain diluar
akademik, saya tetap mengerjakan skripsi
dengan baik
25 Saya memilih skripsi terlebih dahulu baru
mengerjakan yang lain

Anda mungkin juga menyukai