Nim: H041201020
GAMETOFIT
Gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Tumbuhan ini termasuk kedalam
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium).
Gymnospermae yang secara umum kita bisa jumpai berupa pohon besar dengan batang yang
berkambium sehingga dapat membesar dan memiliki akar tunggang, dan juga sudah memiliki
Gymnospermae tidak hanya terdiri dari satu jenis namun dikelompokkan lagi menjadi empat divisi
yaitu:
- Cycadophyta
Memiliki ciri-ciri berupa tumbuhan yang tidak bercabang dan memiliki daun majemuk. Contohnya
adalah Cycas rumphii atau pakis haji yang sering sekali kita lihat sebagai tanaman hias.
- Ginkgophyta
Hanya terdiri dari satu spesies yaitu Ginkgo biloba, yang cukup sering dimanfaatkan dalam dunia
medis.
- Coniferophyta
Ciri-ciri unik dari tumbuhan divisi ini adalah tumbuhan yang selalu hijau atau evergreen. Contohnya
adalah pinus.
- Gnetophyta
Tumbuhan-tumbuhan dari divisi ini bisa berupa perdu, tumbuhan pemanjat atau pohon. Mereka
memiliki tulang daun menyirip. Contohnya adalah Gnetum gnemon atau melinjo yang bisa
dikonsumsi.
atau pergiliran generasi. Dua fase atau generasi yang akan mereka lewati adalah fase Gametofit dan
fase Sporofit.
Fase Sporofit
Tanaman Gymnospermae diploid dewasa, akan berfotosintesis dan menghasilkan strobilus jantan
(penghasil serbuk sari) dan strobilus betina (penghasil ovum) yang akan berkembang pada tumbuhan
yang sama (berumah satu) atau tumbuhan berbeda (dioecious). Ketika berada di tanaman yang sama,
Strobilus betina akan diproduksi di bagian atas cabang, sedangkan strobilus jantan penghasil serbuk
sari bisa ditemukan di bagian bawah. Sporofil strobilus jantan mengandung mikrospora, sedangkan
sporofil betina membentuk megaspora. Keduanya akan berperan penting pada fase atau generasi
Fase Gametofit
Mikrospora akan menghasilkan serbuk sari (gametofit jantan) setelah menjalani meiosis. Demikian
pula, megaspora yang dibawa oleh strobilus yang berovulasi berkembang menjadi megagametofit
(gametofit betina). Kedua gametofit ini hanya memiliki umur yang singkat, dan diakhiri dengan
produksi sel sperma oleh gametofit jantan dan sel telur oleh gametofit betina.Mereka bergantung
pada tanaman sporofit untuk nutrisi. Gametofit betina tetap melekat hingga pembuahan terjadi dan
benih menyebar.
Proses penyerbukan Gymnospermae terjadi melalui angin dan bahan alami. Butir serbuk sari yang
mengandung sel sperma akan dibawa ke gametofit betina dari sel telur yang berovulasi, melalui
angin atau serangga, serbuk sari ini akan menyebar. Yang pada akhirnya akan membentuk tabung
serbuk sari.
Tabung serbuk sari mengirimkan sel sperma untuk membuahi sel telur, menghasilkan sporofit dan
dibungkus dalam biji berbentuk embrio. Ketika kondisi yang menguntungkan tiba, benih akan
disebarkan melalui angin dan hujan. Mereka menyebar ke berbagai tempat, di mana sporofit
berkecambah dan berkembang menjadi tanaman baru. Jadi, siklus hidup Gymnospermae dimulai
dengan tanaman induk penghasil spora, yang bergantian dengan generasi gametofit dengan durasi
Sumber : Campbell dan Reece. 2018. Siklus Hidup Gymnospermae. Erlangga: Jakarta