Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : BIOLOGI UMUM

UJI BORAKS DAN FORMALIN

OLEH :

NAMA : ANDIKA DWI SAPUTRA


NIM : 4213141055
JURUSAN : BIOLOGI
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELAS : REGULER-A
KELOMPOK : 1 (SATU)
TANGGAL PELAKSANAAN : 3 SEPTEMBER 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
I. JUDUL PERCOBAAN : UJI BORAKS DAN FORMALIN
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mahasiswa bisa melakukan uji boraks dan formalin secara sederhana.
2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks
ataupun formalin setelah melakukan uji boraks dan formalin secara
sederhana.
3. Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks ataupun
formalin setelah melakukan uji boraks dan formalin secara sederhana.
4. Mahasiswa mampu memilih makanan sehat berdasarkan informasi yang
dimilki.

III. TINJAUAN TEORITIS


Menurut Pane dkk (2012) boraks adalah zat atau bahan pengawet yang
sudah banyak digunakan dalam bidang industri non pangan. Namun semakin
berkembangnya industri pangan dan semakin banyaknya produk hasil olahan
pangan yang dihasilkan kini boraks sudah banyak disalah gunakan sebagai bahan
pengawet untuk makanan yang sifatnya tidak tahan lama seperti dalam pembuatan
mie, bakso, lontong, ketupat, sosis, dan nugget. Boraks digunakan sebagai bahan
pengawet yang ditambahkan kedalam makanan, penggunaannya dilarang karena
boraks merupakan bahan tambahan makanan yang berbahaya dan dapat
mengganggu kesehatan bila digunakan dalam makanan dan bersifat karsinogenik.
(Larasati, P. (2018)).
Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang
biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat.
Formalin merupakan bahan kimia yang disalah gunakan pada pengawetan tahu,
mie basah, dan bakso (Djoko, 2006). Formaldehid (HCOH) merupakan suatu
bahan kimia dengan berat molekul 30,03 yang pada suhu kamar dan tekanan
atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk) dan sangat
reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah larut dalam
etanol dan eter. (Nurkhamidah, S. (2017)).
Boraks atau biasa disebut asam borat, memiliki nama lain, sodium
tetraborate biasa digunakan untuk antiseptik dan zat pembersih selain itu
digunakan juga sebagai bahan baku pembuatan detergen, pengawet kayu,
antiseptik kayu, pengontrol kecoak (hama), pembasmi semut dan lainnya.
(Kholifah, S., & Utomo, D. (2018)).
Boraks berasal dari bahasa arab “bouraq” merupakan kristal lunak yang
mengandung unsur boron berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan
garam natrium Na2 B4O 10HA0 yang digunakan untuk industri non pangan.
(M.Pd Syailani S.Pd.(2019)).
Larutan 37% formaldehid (H2CO) dalam air (dengan metanol sebagai
stabilisator) disebut dengan formalin. Formalin sebenarnya digunakan untuk
disinfektan, insektisida, bahan dasar plastik, dan bahan pengawet mayat. Saat ini
banyak yang diawetkan dengan formalin antara lain mie basah, bakso, tahu, dan
ikan. (S.Si,Koko Handoyono.(2019)).

IV. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
No Nama Alat Jumlah
1 Pipet Tetes 1 Buah
2 Mortar 1 Buah
3 Piring 12 Buah

B. BAHAN
No Nama Bahan Jumlah
1 Larutan Kunyit 500 ml
2 Larutan Ubi Ungu 500 ml
3 Larutan Buah Naga 500 ml
4 Sampel Bakso 3 Buah
5 Sampel Tahu 3 Buah
6 Sampel Pempek 3 Buah
7 Sampel Mie Kuning 3 ons
V. PROSEDUR KERJA
1. Haluskan kunyit, ubi ungu, dan buah naga pada masing-masing tempat
untuk diambil larutannya
2. Tempatkan masing-masing bahan (bakso, pempek, tahu, mie kuning) pada
3 piring yang berbeda
3. Haluskan tiap bahan hingga cukup halus
4. Teteskan larutan kunyit pada tiap piring pertama bahan, larutan ubi ungu
pada tiap piring kedua bahan, larutan buah naga pada tiap piring ketiga
bahan dengan menggunakan pipet tetes
5. Perhatikan perubahan warna awal bahan dan warna bahan setelah ditetesi
tiap larutan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Tabel Hasil Percobaan
a.Tabel Hasil Pengamatan Uji Boraks
NO Nama Jenis Kandungan
Warna
Sampel Larutan Boraks
Kunyit Ubi Buah Awal Akhir
Ungu Naga
1 Bakso Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
2 Pempek Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
3 Tahu Putih Putih Tidak
mengandung
Putih Putih Tidak
mengandung
Putih Putih Tidak
mengandung
4 Mie Kuning Kuning Tidak
Kuning mengandung
Kuning Kuning Tidak
mengandung
Kuning Kuning Tidak
mengandung

b.Tabel Hasil Pengamatan Uji Formalin


NO Nama Jenis Kandungan
Warna
Sampel Larutan Formalin
Kunyit Ubi Buah Awal Akhir
Ungu Naga
1 Bakso Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
Putih Putih Tidak
keabuan keabuan mengandung
2 Pempek Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
Putih Putih Tidak
pucat pucat mengandung
3 Tahu Putih Putih Tidak
mengandung
Putih Putih Tidak
mengandung
Putih Putih Tidak
mengandung
4 Mie Kuning Kuning Tidak
Kuning mengandung
Kuning Kuning Tidak
mengandung
Kuning Kuning Tidak
mengandung

2.Pembahasan
A.Uji Boraks
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan
sehingga menjadi lebih kenyal. Boraks merupakan zat yang berbahaya jika
dikonsumsi oleh manusia. Dalam percobaan ini kita akan melihat apakah sampel
dari bahan yang kita gunakan mengandung boraks atau tidak. Jika diteteskan
larutan kunyit, bahan berubah warna menjadi merah bata maka bahan tersebut
mengandung boraks. Dari tabel hasil pengamatan uji boraks terlihat jelas bahwa
tidak satupun sampel bahan yang berubah warna, itu artinya dari semua sampel
bahan yang digunakan tidak ada yang mengandung boraks.

B.Uji Formalin
Formalin juga disebut formaldehid merupakan zat kimia berbahaya jika
dikonsumsi oleh manusia. Dalam percobaan ini kita akan melihat apakah sampel
dari bahan yang kita gunakan mengandung formalin atau tidak. Jika diteteskan
larutan ubi ungu, bahan berubah warna menjadi kehitaman maka bahan tersebut
mengandung formalin. Dari tabel hasil pengamatan uji formalin terlihat jelas
bahwa tidak satupun sampel bahan yang berubah warna, itu artinya dari semua
sampel bahan yang digunakan tidak ada yang mengandung formalin.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, bahan yang kami
gunakan (bakso, pempek, tahu, mie kuning) untuk praktikum tidak mengandung
boraks dan formalin karena tidak ada perubahan warna setelah ditetesi oleh
larutan kunyit, ubi ungu, dan buah naga.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Larasati, P. (2018). Uji Kandungan Boraks pada Makanan Berbahan
Dasar Daging dengan Menggunakan Ekstrak Kunyit dan Ekstrak Bawang Merah
yang di Jajakan di Sekolah Dasar di Kecamatan Percut Sei Tuan.
Nurkhamidah, S. (2017). Identifikasi kandungan boraks dan formalin
pada makanan dengan menggunakan scientific vs simple methods. SEWAGATI,
1(1), 26-34.
Kholifah, S., & Utomo, D. (2018). Uji Boraks dan Formalin pada Jajanan
Disekitar Universitas Yudharta Pasuruan. Teknologi Pangan: Media Informasi
Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 9(1), 10-19.
M.Pd Syailani S.Pd.(2019).KIMIA.Jakarta:Kekata Group
S.Si,Koko Handoyono.(2019).Amankah Makanan Anda?.Jakarta:Bhuana
Ilmu Populer

Medan, 10 September 2021

ASISTEN PRAKTIKAN

SARAH AMELIA PASARIBU ANDIKA DWI SAPUTRA


NIM:4183341049 NIM:4213141055
Lampiran Dokumentasi
Dokumentasi Alat dan Bahan :

Mortar Pipet Tetes Tahu

Mie Kuning Pempek Bakso

Larutan ubi ungu,buah naga,kunyit


Dokumentasi Proses Pengujian Boraks dan Formalin

1. Tahu
Pertama kali di tetesi larutan

Setelah di diamkan beberapa menit

Setelah di diamkan beberapa menit

2. Mie Kuning
Pertama kali di tetesi larutan
Setelah di diamkan beberapa menit

3. Bakso
Pertama kali di tetesi larutan
Setelah di diamkan beberapa menit

4. Pempek
Pertama kali di tetesi larutan

Setelah di diamkan beberapa menit

Anda mungkin juga menyukai