Anda di halaman 1dari 6

CIDERA KETIKA BERENANG

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 1

KETUA: PUTRI MANLY SITUMORANG

ANGGOTA: ANASTASYA, CHELSEA, ERIK, GRISELDA, KELVIN, KISANA, VANESHA


I. SEJARAH RENANG

A. SEJARAH RENANG DI DUNIA


Renang pertama kali diperkenalkan oleh Mattew Webb pada tahu
1875.Ia adalah orang yang berhasil melintasi Teluk Inggris. Dengan berenang
selama 21 jam. Renang akhirnya menjadi salah satu cabang olahraga abad ke-
19 di London, Inggris. Awalnya renang merupakan olahraga yang tidak begitu
digemari. Seiring berjalannya waktu, renang berubah menjadi olahraga yang
popular, bahkan memiliki sasosiasi. Olahraga akuatik ini semakin dikenal
dibeberapa Negara di dunia. Bahkan renang resmi masuk ke dalam salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade yang diselenggarakan di
Athena, Yunani.

B. SEJARAH RENANG DI INDONESIA


Di Indonesia, olahraga renang mulai berkembang pesat seiring lahirnya
perkumpulan renang Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang
Bandung pada tahun 1917. Organisasi ini memprakarsai terbentuknya
organisasi serupa dengan tingkat yang lebih tinggi. Misalnya West Java
Zwembond pada tahun 1918 di Jawa Barat, dan Oostb Java Zwembond pada
tahun 1927 di Jawa Timur. Kemudian di tingkat nasional, Poerwo Soedarno
mendirikan PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) pada 21 Maret 1951
dengan tujuan menaungi organisasi-organisasi di bawahnya serta para atlet.
PRSI berperan dalam pembinaan dan pelatihan untuk para atlet, baik tingkat
regional maupun nasional. Tidak hanya itu, PSRI juga menyediakan pelatihan
bagi para wasit dan juri untuk meningkatkan kualitas dalam sebuah kompetisi.
II. DEFINISI & JENIS JENIS RENANG
A. PENGERTIAN RENANG
Renang adalah gerakan berpindah tempat secara teratur di air dengan
cepat menggunakan tangan dan kaki.

B. JENIS-JENIS RENANG
1. Gaya Bebas (freestyle)

Renang gaya bebas adalah gerakan paling dasar dari macam-macam


gaya dalam renang. Ada 3 teknik utama di dalamnya, yaitu gerakan kaki yang
mengepak, gerakan lengan yang berputar, dan pernafasan berirama. Ini adalah
gaya renang yang tepat jika kamu ingin melatih kecepatan bergerak di dalam
air. Langkah untuk melatih gaya bebas ini ialah sebagai berikut:

 Posisikan badan seperti telungkup (perut dan dada menghadap ke lantai


kolam renang).
 Gerakkan kaki ke atas dank e bawah seperti mengepak.
 Di saat yang sama, gerakkan lengan kanan dan kiri secara bergantian
dalam gerakan mirip kincir angin.
 Dorong tubuh ke depan dengan kecepatan sedang.

2. Gaya Dada (breaststroke)

Gaya dada bnyak digunakan orang karena dinilai lebih hemat energi
disbanding teknik lainnya. Apalagi, nomor ini ‘menizinkan’ kepala kamu untuk
selal berada di atas air sehingga bisa mengatur nafas dan kamu bisa berenang
dengan santai. Bila dilakukan dengan teknik yang tepat, kamu pun bisa
berenang dalam jarak jauh. Langkah melakukan gaya dada adalah sebagai
berikut:

 Cobalah mengapung dengan perut menghadap ke bawah.


 Gerakan lengan setengah lingkaran dengan arah ke luar tubuh.
 Tekuk kaki, kemudian tending ke belakang terus-menerus.
 Gerakan ini akan mendorong badan kamu ke atas dank e depan.
3. Gaya Punggung (backstroke)

Gaya punggung merupakan teknik berenang yang lebih menentang jika


dibandingkan dengan gaya dada dan gaya bebas. Gaya ini pada dasarnya mirip
dengan gaya bebas, hanya saja dilakukan dengan posisi badan dan gerakan
tangan yang terbalik. Langkah untuk melakukangaya punggung adalah sebagai
berikut:

 Posisikan badan seperti terlentang (perut dan dada menghadap ke


langit-langit)
 Gerakkan kaki ke atas dank e bawah seperti mengepak.
 Di saat yang sama, gerakkan lengan ke belakang dalam gerakkan kincir
angin.

4. Gaya Kupu-kupu (butterfly stroke)

Gaya renang terakhir yang bisa kamu pelajari adalah gaya kupu-kupu.
Teknik ini kerap disebut sebagai gerakan yamg paling sulit karena
membutuhkan koordinasi tubuh dan atamina yang prima. Berikut ini langkah
untuk melakukan gaya kupu-kupu.

 Posisikan badan kamu seperti telungkup.


 Lengan harus lurus, kemudian gerakkan keduanya secara bersamaan
hingga melewati atas kepala.
 kaki juga digerakkan secara terus-menerus seperti gerakan ekor lumba-
lumba.
III. JENIS JENIS CEDERA SAAT BERENANG
1. Cedera Bahu
Cedera bahu adalah yang paling umum terjadi pada para peranang. Masalah
ini dapat disebabkan oleh teknik yang salah dan beban latihan berlebihan.
Untuk menghindarinya, kamu harus melakukan beberapa jenis pemanasan
yang difokuskan pada bagian bahu.

2. Cedera Lutut
Cedera lutut pada seorang perenang biasanya diakibatkan oleh tendangan
kaki pada saat melakukan gaya dada dan katak. Pada dasarnya, ketika kaki
melebar, kaki kemudian akan menendang dan merapat lagi. Pada saat itu, lutut
diharuskan melakukan gerakan memutar. Ligamen bagian dalam dari lutut,
yang disebut medial collateral ligament, kemudian akan menegang.

3. Cedera Punggung Bagian Bawah


Cedera pungung bagian bawah biasanya disebabkan oleh teknik berenang
yang kurang tepat. Ketika berenang menggunakan gaya bebas, dapat terjadi
kamu berenang dengan posisi kepala yang tinggi atau posisi pinggang dan kaki
mengarah ke bawah. Sebagai konsekuensinya kamu mungkin melakukan
tendangan kaki yang keras untuk menjaga posisi kaki tetap di atas, sehingga
menjadikan bentuk punggung terlalu melengkung ke atas. Jika itu terjadi ,
kamu sebaiknya memperbaiki posisi dan keseimbangan kamu sehingga
memperoleh posisi yang relax dan horizontal. Pada saat berenang gaya kupu-
kupu, cedera dapat terjadi karena mengangkat tubuh bagian atas keluar dari
air dengan kekuatan punggung kamu. Jika hal itu yang terjadi , perbaikilah
kelenturanmu untuk gerekkan mengombak dan tendangan lumba-lumba
sehingga tubuhlah yang mengangkat kamu keluar dari air, bukannya punggung.
IV. PENANGANAN CEDERA
1. Cedera bahu
Penanganan cedera bahu cukup sederhana, dengan mengompres area
yang terkena dengan es dan menggunakan obat anti inflamasi untuk
mengurangi pembengkakan.

2. Cedera Lutut

Dalam hal penanganan yang sangat sesuai untuk cedera lutut adalah
dengan cara merehabilitasi karena sulit ditangani.

3. Cedera Punggung Bagian Bawah

Penanganan cedera punggung bagian bawah cukup sederhana,


dengan cara pemijatan, teknik RICE (Rest, Ice, Compression,
Elevation), atau bisa juga dengan akupuntur.

V. KESELAMATAN DALAM RENANG


Hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di
kolam renang, antara lain sebagai berikut:

 Lakukan pemanasan yang cukup (warming up) sebelum latihan berenang.


 Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
 Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal teknik mengapung di
air.
 Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan
berenang.
 Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu lelah.

Sumber: https://artikelpengertianmakalah.blogspot.com/2015/04/keselamatan-dalam-olahraga-renang-atau.html

Anda mungkin juga menyukai