Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE


(ANC) PADA Ny.W DENGAN G1P0A0

Di susun oleh :

Nama : Nadia salsa fauzia

NIM : 1819038

Sumber Buku : SDKI,SLKI,SIKI

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

(Pembimbing Akademik)

( ) ( )

YAYASAN RAUDHATUL
MUTA’ALIMIN AKADEMI
KEPERAWATAN AL-IKHLAS CISARUA-
BOROR
TAHUN AJARAN 2019/2020
Jl. Hankam Desa Jogjogan Kec. Cisarua Kab. Bogor 16750 Telp. 0251

-8252780Fax. 0251-8252780 e-mail : akper alikhlas@yahoo.co.id


website : www.akper-alikhlas.com
DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................. i
Identitas Mahasiswa........................................................................................... ii
Target Kompetensi Keperawatan Maternitas..................................................... iii

Laporan Pendahuluan......................................................................................... 1

A. Pengertian............................................................................................... 1

B. Etiologi................................................................................................... 1

C. Tanda dan Gejala/Manifestasi Klinis..................................................... 2

D. Patofisiologi........................................................................................... 6

E. Pathway.................................................................................................. 8

F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................... 9

G. Penatalaksanaan..................................................................................... 10

H. Komplikasi............................................................................................. 11

I. Pengkajian ............................................................................................. 12

J. Analisa Data........................................................................................... 14

K. Diagnosa Keperawatan........................................................................... 14

L. Intervensi Keperawatan.......................................................................... 15

Daftar Pustaka............................................................................................................ 20

Asuhan Keperawatan................................................................................................. 21

A. Pengkajian...................................................................................................... 21

B. Diagnosa Keperawatan................................................................................... 36

C. Intervensi Keperawatan.................................................................................. 36

D. Implementasi Keperawatan............................................................................ 39

E. Evaluasi Akhir................................................................................................ 72

i
IDENTITAS MAHASISWA

1. Nama Mahasiswa : Nadia Salasa Fauzia


2. Nomor Induk Mahasiswa : 1819038
3. Tingkat / Semester : II/IV
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat Tgl Lahir : Bogor,02 Januari 2001
6. Agama : Islam
7. Alamat Mahasiswa : Kp.Sadeng Pasar ,RT/RW 01/03
8. Nama Orang Tua / Wali : Solehudin

Cisarua, 26 Agustus 2020

Koordinator MK

Astri Sapariah, S.Kep., Ns.

ii
TARGET KOMPETENSI KEPERAWATAN MATERNITAS

Observasi / Dibantu Mandiri


No Kompetensi
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
Antenatal
Pemeriksaan Fisik 26/0 27/0 28/0 01/0
1
Ibu Hamil 8/20 8/20 8/20 9/20
Palpasi Leopold I sd 01/0
2
IV 9/20
Melakukan
3
Pemeriksaan CTG
Mendengarkan DJJ
4
dengan laenec
Mendengarkan DJJ
5
melalui doppler
Penkes ibu hamil 01/0
6
9/20
Senam hamil 01/0
7
9/20
Intra natal
Pemeriksaan dalam
8
(VT)
Penolong persalinan
9 (Wajib) minimal 1
klien
Asistensi menolong
10
persalinan normal
Manajemen nyeri 31/0
11
non farmakologi 8/20
Post natal
Pemeriksaan fisik
12
ibu post partum
Bonding attachment 01/0
13
9/20
14 Observasi kala IV

iii
Ambulasi dini ibu
15
post partum
16 Perineal hyginene
Breast care 01/0
17
9/20
Pekes ibu post 01/0
18
partum 9/20
19 Penkes kontrasepsi
Bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik 01/0
20
bayi baru lahir 9/20
Memandikan bayi 01/0
21
9/20
Perawatan tali pusat 01/0
22
9/20

Bogor, 26 agustus 2020

CI / kepala ruangan

iv
v
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang di lakukan oleh dokter
atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.Antenatal care
merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil,
misalnya dengan pemantauan kesehatn secara fisik, pisikologis, termasuk pertumbuhan
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya
ibu siap menghadapi peran sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya korelasi
terhadap penyimpangan yang ditemukan. (2005, dalam Rukiah & yulianti, 2014)
Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin.Tujuan antenatal care untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.(Purwaningsih &
Fatmawati, 2010)
Dalam arti yang lebih singkat ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

( Ekasari,Tutik.2019.Deteksi Dini Preeklampsi Dengan

Antenatal Care.Sulawesi Selatan:Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia. )

2. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii.(Wiknjosastro,
2005: 125)

1
2

Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi fertilisasi). (Wiknjosastro, 2005: 125)
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut
getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk
selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah
dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).

( Ekasari,Tutik.2019.Deteksi Dini Preeklampsi Dengan

Antenatal Care.Sulawesi Selatan:Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia ).

3. Tanda dan Gejala/ Manifestasi Klinis


Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu kehamilan,
tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi dua, yaitu tanda
subjektif (presumtif) yaitu dugaan atau perkiraan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, dan tanda objektif (probability) atau kemungkinan hamil.

A. Tanda Pasti

1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)


Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop Laennec / stetoskop
Pinard pada minggu ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan stetoskop
ultrasonik (Doppler) sekitar minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan
dengan mengidentifikasi bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising tali pusat,
bising uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015: 3).

2) Gerakan Danin dalam Rahim


Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan
pemeriksaan,dan dapat dilakukan pada usia kehamilan 20 minggu. (Marjati
dkk,2010)
3) Kerangka Janin
Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti, 2013: 60).
3

4) Bagian-Bagian Janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua atau trimester akhir
kehamilan. (Marjati dkk,2010)

B. Tanda – Tanda Tidak Pasti


1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)
a) Aminorhea (Terlambat datang bulan)
Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami
terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid dan
diduga hamil, perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang
dihitung dengan menggunakan rumus Naegele yaitu TTP: (hari pertama HT +
7), (bulan - 3) dan (tahun + 1). (Kumalasari,2015)
b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi
hari yang disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu
makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi
dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat diberi
makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau menyengat.
(Kumalasari,2015)
c) Mengidam
Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan yang demikian
disebut dengan mengidam, seringkali keinginan makan dan minum ini sangat
kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan. Namun hal ini akan berkurang
dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan. (Kumalasari,2015)

d) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila berada
pada tempa-tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang
sesudah kehamilan 16 minggu . (Kumalasari,2015)

e) Perubahan Payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolostrum,
biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016: 8).
4

Pengaruh estrogen – progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit


lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung
saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. Selain itu,
perubahan lain seperti pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan
pembesaran vena yang semakin bertambah seiring perkembangan kehamilan.
(Kumalasari,2015)

f) Sering miksi
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin (Prawirohardjo, 2008: 100).

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot


menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.(Sunarsih, 2011: 111)
h) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :

1) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung,


pipi, dan leher).

2) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam.


3) Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda yang dibentuk akibat
serabut-serabut elastis lapisan kulit terdalam terpisah dan putus/
merenggang, bewarna kebiruan, kadang dapat menyebabkan rasa gatal
(pruritus), linea alba atau garis keputihan di perut menjadi lebih hitam (linea
nigra atau garis gelap vertikal mengikuti garis perut (dari pusatsimpisis).
(Sunarti, 2013: 45).

4) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola


sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah
muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam
pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan
pembuluh darah menifes sekitar payudara.

5) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
5

6) Epulis Hipertropi papilla gingivae /gusi, sering terjadi pada trimester


pertama.

7) Varises (penampakan pembuluh darah vena) pengaruh estrogen dan


progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita
yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah peralinan.(Hani, 2011: 79).

2) Tanda Obyektif (Probability / Kemungkinan)

a) Pembesaran Rahim/ Perut


Rahim membesar dan bertambah besar terutama setelah kehamilan 5 bulan,
karena janin besar secara otomatis rahim pun membesar dan bertempat di
rongga perut. Tetapi perlu di perhatikan pembesaran perut belum jadi tanda
pasti kehamilan, kemungkinan lain disebabkan oleh mioma, tumor, atau kista
ovarium. (Sunarti, 2013: 62)

b) Perubahan Bentuk dan Konsistensi Rahim


Perubahan dapat dirasakan pada pemeriksaan dalam, rahim membesar dan
makin bundar, terkadang tidak rata tetapi pada daerah nidasi lebih cepat
tumbuh atau biasa disebut tanda Piscasek. (Sunarti, 2013: 62)
c) Perubahan Pada Bibir Rahim

Perubahan ini dapat dirasakan pada saat pemeriksaan dalam, hasilnya akan
teraba keras seperti meraba ujung hidung, dan bibir rahim teraba lunak seperti
meraba bibir atau ujung bawah daun telinga. (Sunarti, 2013: 62)
d) Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama kehamilan,
kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup kuat menjelang akhir
kehamilan. Pada waktu pemeriksaan dalam, terlihat rahim yang lunak seakan
menjadi keras karena berkontraksi. (Sunarti, 2013: 62)
e) Adanya Ballotement
Ballotement adalah pantulan yang terjadi saat jari telunjuk pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal ini menyebabkan janin
berenang jauh dan kembali keposisinya semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat
terjadi sekitasr usia 4-5 bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan
sebagai tanda pasti kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor
dalam kandungan ibu. 6. Tanda Hegar dan Goodells Tanda hegar yaitu
6

melunaknya isthmus uteri (daerah yang mempertemukan leher rahim dan


badan rahim) karena selama masa hamil, dinding –dinding otot rahim menjadi
kuat dan elastis sehingga saat di lakukan pemeriksaan dalam akan teraba lunak
dan terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan dan tanda goodells yaitu
melunaknya serviks akibat pengaruh hormon esterogen yang menyebabkan
massa dan kandungan air meningkat sehingga membuat serviks menjadi lebih
lunak. (Kumalasari, Intan. 2015: 4)
f) Tanda Chadwick
Tanda yang berwarna kebiru-biruan ini dapat terlihat saat melakukan
pemeriksaan, adanya perubahan dari vagina dan vulva hingga minggu ke 8
karena peningkatan vasekularitas dan pengaruh hormon esterogen pada vagina.
Tanda ini tidak 28 dipertimbangkan sebagai tanda pasti, karena pada kelainan
rahim tanda ini dapat diindikasikan sebagai pertumbuhan tumor. 8.
Hyperpigmentasi Kulit Bintik –bintik hitam (hyperpigmentasi) pada muka
disebut chloasma gravidarum. Hyperpigmentasi ini juga terdapat pada areola
mamae atau lingkaran hitam yang mengelilingi puting susu, pada papilla
mamae (puting susu) dan di perut. Pada wanita yang tidak hamil hal ini dapat
terjadi kemungkinan disebabkan oleh faktor alergi makanan, kosmetik, obat-
obatan seperti pil KB. (Sunarti, 2013: 63)

( Ekasari,Tutik.2019.Deteksi Dini Preeklampsi Dengan

Antenatal Care.Sulawesi Selatan:Yayasan Ahmar Cendekia


Indonesia )

4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi)
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk ke dalam sel telur,waktu
persetubuhan,cairan semen tumpah ke dalam vagina dan bejuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang kemudian
terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu
kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), implantasi (nidasi)
yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi / pembentukan plasenta.
Penting yang harus ada yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh
indung telur atau ovarium wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya
akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh
7

rumbai – rumbai (microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur
(tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah
ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, hormon
pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama
(coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui
saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu
sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
Sel telur berada di dalam indung telur atau ovarium. Sel telur atau ovum merupakan
bagian terpenting di dalam indung telur atau ovarium wanita. Setiap bulannya, 1-2
ovum dilepaskan oleh indung telur melalui peristiwa yang disebut ovulasi. Ovum dapat
dibuahi apabila sudah melewati proses oogenesis yaitu proses pembentukan dan
perkembangan sel telur didalam ovarium dengan waktu hidup 24-48 jam setelah
ovulasi, sedangkan pada pria melalui proses spermatogenesis yaitu keseluruhan proses
dalam memproduksi sperma matang. Sel telur mempunyai lapisan pelindung berupa sel-
sel granulose dan zona pellusida yang harus di tembus oleh sperma untuk dapat terjadi
suatu kehamilan .(Megasari, dkk, 2015: 25)

( Ekasari,Tutik.2019.Deteksi Dini Preeklampsi Dengan

Antenatal Care.Sulawesi Selatan:Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia ).


8

5. Pathway
Perubahan pada ibu hamil (fisiologis dan psikologis)

Ante Natal Care (ANC) Trimester III

Perubahan Perubahan
Sistem
Fisiologis Psikologis
muskuloskeletal

Uterus Peningkatan masa


membesar abdomen
Sistem Persiapan
muskuloskeletal melahirkan

Penekanan
Sistem Sistem syaraf lumbal
respirasi perkemihan Peningkatan Krisis
berat badan situasional

Merangsang
Terdesaknya Desakan reseptor nyeri
diafragma ke pembesaran (histamine,prosta Primi kurang
Peningkatan
atas rahim glandin,bradikinin pengetahuan
penggunaan energi
)

Bentuk dan ukuran Penurunan


kandung NYERI AKUT Energi menurun ANSIETAS
rongga dada berubah kapasitas
kandung kemih

Dispnea
KELETIHAN
Inkontinensia
urin

POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
GANGGUAN
ELIMINASI URIN

( Toyyibah,Inayatun.2020.Pathway Kehamilan Trimester 3


9

di https://id.scribd.com/doc/311070903/Pathway-Kehamilan-Trimester-3.)

6. Pemeriksaan Penunjang

Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,


diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella. (Marjati dkk, 2010;95-97)

A. Pemeriksaan laboratorium

1) Darah (Hb,gol.darah,glukosa,VDRL)

2) Urine (Tes kehamilan,protein,glukosa,analisis)

3) Pemeriksaan swab (lendir vagina dan servik)

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Normal Diagnosis Masalah


Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, orange, Diabetes
dalam urin Coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor Rh + Rh- Rh sensitization
rhesus
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan
Darah ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing
cacing dan
Parasit
10

B. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi:
 Diperlukan tanda pasti hamil.
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi.
 Mencari sebab dari hidraamnion.
 Untuk menentukan kelainan anak.

C. Pemeriksaan USG

Kegunaannya:

 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan.

 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal.

 Mengetahui posisi plasenta.

 Mengetahui adanya IUFD.

 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

 Mengetahui jenis kelamin.

 Mengetahui taksiran kelahiran,TBJ,jumlah cairan amnion.

7. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atasindikasi serta intervensi
dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar minimal 7 langkah untuk pelayanan antenatal care
(manuaba,2010)
a) Timbang berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

b) Ukur tekanan darah

Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
11

c) Ukur tinggi fundus uteri

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk


memperkirakan usia kehamilan,serta bila umur kehamilan bertambah,memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
d) Diet dan pengawasan
Kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat ,kebutuhan di pergunakan
untuk pertumbuhan plasenta ,pertambahan volume darah ,mammae yang membesar
dan metabolisme basal yang meningkat.Kenaikkan berat badan wanita hamil rata-
rata 6,5 kg sampai 16 kg .(Wiknjosastro,2002)
e) Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar,terutama pada triwulan I dan
II.Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan pada
janin,contoh obat “Thalidomido”.( Wiknjosastro,2002)

f) Imunisasi lengkap
Untuk melindungi janin yang akan di lahirkan terhadap “Tetanus neonatorum”
dewasa Ini di anjurkan untuk di berikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
(Wiknjosastro,2002)
g) Perawatan payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage,kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
penyumbatan ,Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah.Maka
Putting susu dan aerola mammae dirawat baik-baik dengan di bersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol,bila putting susu masuk ke
dalam,hal ini di perbaiki dengan jalan menarik-narik ke luar.(Mochtar,2008)

8. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu,jika tidak
melaksanaksn ANC sesuai aturan ,di khawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi
yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
a) Komplikasi obstetrik langsung,meliputi :
1) Perdarahan.
2) Pre-eklampsi/eklampsia.
3) Kelainan letak (lintang/sungsang).
4) Hidramnion.
5) Ketuban pecah dini.
12

b) Komplikasi obstetrik tidak langsung :


1) Penyakit jantung
2) Tuberkulosis
3) Anemia
4) Malaria,komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan ,keracunan,kebakaran).(Dewi,2009)

( Manuaba,Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin

Obstetri Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC.)

9. Pengkajian
Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi,
riwayat obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat
kesehatan (Ratnawati, 2017). Adapun pengkajian yang dilakukan berdasarkan diagnosa
defisit pengetahuan yaitu (PPNI, 2016):
a) Gejala dan tanda mayor
 Subjektif: Menanyakan masalah yang dihadapi
 Objektif: Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah
b) Gejala dan tanda minor
 Subjektif: (tidak tersedia)
 Objektif: Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat, menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, histeria).

1) Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan,
suku bangsa, agama, alamat. (Manurung et al., 2011)

2) Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan


utama ibu hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya .
(Manurung et al., 2011)

3) Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang


bersifat penyakit keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan
kembar) dan penyakit kronis .(Manurung et al., 2011)

4) Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid,


dismenorrhae, keluhan haid hari pertama haid terakhir (HPHT) guna
13

menentukan taksiran persalinan (TP). (Ratnawati, 2017)

5) Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya


agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat
ini. Riwayat obstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain,
gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir
dan usia gestasi, pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan,
dan penolong persalinan, jenis anastesi dan kesulitan persalinan, komplikasi
maternal, komplikasi pada bayi, riwayat nifas sebelumnya.(Ratnawati, 2017)

6) Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat


berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahilan dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat
berakibat buruk pada pembentukan organ janin. (Ratnawati, 2017)

7) Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan


kebutuhan fisiologis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan
meliputi : kebutuhan nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat
tidur, imunisasi dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan
merokok). (Manurung et al., 2011)

8) Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh


keluarga/klien selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap
kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan
gambaran diri sehubungan dengan perubahan postur tubuh selama
kehamilan. (Manurung et al., 2011)

9) Pemeriksaan fisik

a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran,keadaan vital
sign.

b) Pemeriksaan keperawatan

 Muka : pigmentasi muka (kloasma grafidarum), conjunctiva


(adakah anemis), sclera (adakah ikterik), kelopak mata (apakah
cekung).

 Leher : pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar tiroid dan


paratiroid, vena jugularis (apakah ada pembesaran).

 Dada : Keadaan paru-paru (inspeksi, palpasi pecusi, auskultasi),


dypsnea, payudara (apakah ada hiperpigmentasi, pembesaran).
14

 Perut : pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold.

c) Pemeriksaan leopold
 Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus.
 Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri.
 Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin.
 Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP.
d) Pemeriksaan penunjang
 Urine.
 Darah: Hb, Ht, golongan darah, faeses.
 USG, pap smear dan kultur getah serviks.

10) Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokkan meliputi data


subyektif dan obyektif untuk menentukan masalah data yang telah
dikelompokkan, ditentukan masalah keperawatannya. Kemudian ditentukan
penyebabnya serta dirumuskan ke dalam diagnosa keperawatan.
(Lismidar,1990.)

( Fatmawati,Lilis dkk.2019.Asuhan Keperawatan Kehamilan.

Jakarta:CV.Jakad Publishing. )

10. Diagnosa keperawatan

A. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas d.d Pola napas
abnormal (takipneu).

B. Gangguan eliminasi urin b.d Penurunan kapasitas kandung kemih d.d Distensi
kandung kemih.

C. Keletihan b.d Kondisi fisiologis d.d Tidak mampu mempertahankan aktivitas


rutin.

D. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Psikologis d.d Tampak Meringis.

E. Ansietas b.d Kurang terpapar informasi d.d Tampak gelisah.

(Sumber berdasarkan Pathway/SDKI,SLKI,SIKI/Berdasarkan diagnose prioritas SDKI)


15

11. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi


Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
(SDKI) (SLKI) (SIKI)

1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Managemen jalan


efektif b.d tindakan napas
Hambatan keperawatan
1. Monitor pola
upaya napas d.d selama 3 x 24 jam
napas
Pola napas di harapkan “Pola
(frekuensi,kedala
abnormal Napas” dapat
man,usaha
(takipneu) “Membaik”
napas)
dengan Kriteria
2. Monitor adanya
Hasil :
bunyi napas
1. Penggunaan
tambahan
otot bantu
3. Pertahankan
napas dari
kepatenan jalan
level 3
napas dengan
(sedang) ke
head-tilt dan
level 4 (cukup
chin-lift atau jaw
meningkat)
thrust ,jika perlu
2. Frekuensi
4. Posisikan semi
napas dari
fowler atau
level 3
fowler
(sedang) ke
level 4 (cukup 5. Berikan minum
membaik) air hangat

3. Kedalaman 6. Anjurkan asupan


napas dari cairan 2000
level 3 ml/hari,jika tidak
(sedang) ke kontraindikasi
level 4 (cukup
7. Berikan
membaik)
oksigen,jika
16

perlu

2 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan perawatan


eliminasi urin tindakan diri
b.d Penurunan keperawatan
1. Identifikasi
kapasitas selama 3 x 24 jam
kebiasaan BAK
kandung kemih di harapkan
sesuai usia
d.d Distensi “eliminasi urin”
2. Dukung
kandung kemih dapat “Membaik”
penggunaan
dengan Kriteria
toilet secara
Hasil :
konsisten
1. Desakan
3. Jaga privasi
berkemih
selama eliminasi
(urgensi) dari
level 3 4. Ganti pakaian
(sedang) ke dalam pasien
level 4 (cukup setelah
menurun) eliminasi,jika
perlu
2. Distensi
kandung 5. Latih BAK
kemih dari sesuai
level 3 jadwal,jika perlu
(sedang) ke
6. Anjurkan BAK
level 4 (cukup
secara rutin
menurun)

3. Frekunsi BAK
dari level 3
(sedang) ke
level 4 (cukup
membaik)

3 Keletihan b.d Setelah dilakukan Managemen Energi


Kondisi tindakan
1. Identifikasi
fisiologis d.d keperawatan
gangguan fungsi
Tidak mampu selama 3 x 24 jam
tubuh yang
17

mempertahanka di harapkan mengakibatkan


n aktivitas rutin “Tingkat kelelahan
keletihan” dapat
2. Monitor
“Menurun”
kelelahan fisik
dengan Kriteria
dan emosional
Hasil :
3. Sediakan
1. Verbalisasi
lingkungan
kepulihan
nyaman dan
energi dari
rendah stimulus
level 3
(cahaya,suara)
(sedang) ke 4
4. Fasilitasi duduk
(cukup
di sisi tempat
meningkat)
tidur,jika tidak
2. Kemampuan
dapat berpindah
melakukan
atau berjalan
aktivitas rutin
5. Anjurkan tirah
dari level 3
baring
(sedang) ke 4
(cukup 6. Anjurkan
meningkat) melakukan
aktivitas secara
3. Verbalisasi
bertahap
lelah dari
level 3 7. Ajarkan strategi
(sedang) ke koping untuk
level 4 (cukup mengurangi
menurun) kelelahan
Setelah dilakukan Managemen nyeri
4 Nyeri Akut b.d
tindakan 1. Identifikasi
Agen Cedera
keperawatan lokasi,karakteristik,d
Psikologis d.d
selama 3 x 24 jam urasi,frekuensi,kualit
Tampak
di harapkan as,intensitas nyeri
Meringis
“Tingkat Nyeri” 2. Identifikasi skala
dapat “Menurun” nyeri
dengan Kriteria 3. Identifikasi faktor
Hasil : yang memperberat
18

1. Keluhan nyeri dan memperingan


dari level 2 nyeri
(cukup 4. Berikan teknik non-
meningkat) ke farmakologis untuk
level 4 (cukup mengurangi rasa
menurun) nyeri
2. Meringis dari 5. Fasilitasi istirahat
level 2 (cukup tidur
meningkat) ke 6. Jelaskan strategi
level 4 (cukup meredakan nyeri
menurun) 7. Anjurkan memonitor
3. Gelisah dari nyeri secara mandiri
level 3 (sedang)
ke level 5
(menurun)

5 Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi ansietas


Kurang terpapar tindakan
1. Identifikasi saat
informasi d.d keperawatan
tingkat ansietas
Tampak gelisah selama 3 x 24 jam
berubah
di harapkan
(kondisi,waktu,st
“Tingkat
resor)
ansietas” dapat
2. Monitor tanda-
“Menurun”
tanda ansietas
dengan Kriteria
(verbal dan non-
Hasil :
verbal)
1. Verbalisasi
3. Ciptakan suasana
kebingungan
terpeutik untuk
dari level 3
menumbuhkan
(sedang) ke
kepercayaan
level 4 (cukup
menurun) 4. Temani pasien
untuk
2. Verbalisasi
mengurangi
khawatir
kecemasan,jika
akibat kondisi
19

yang di hadapi memungkinkan


dari level 3
5. Pahami situasi
(sedang) ke
yang membuat
level 4 (cukup
ansietas
menurun)
6. Jelaskan
3. Perilaku
prosedur,termasu
gelisah dari
k sensasi yang
level 3
akan dialami
(sedang) ke
7. Anjurkan
level 4 (cukup
keluarga untuk
menurun)
tetap
bersama,jika
perlu

8. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan

9. Latih
penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat

10. Latih teknik


relaksasi

(Sumber berdasarkan Pathway/SDKI,SLKI,SIKI)


20

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku

Ekasari,Tutik.2019.Deteksi Dini Preeklampsi Dengan

Antenatal Care.Sulawesi Selatan:Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Fatmawati,Lilis dkk.2019.Asuhan Keperawatan Kehamilan.

Jakarta:CV.Jakad Publishing.

Fauziah,Siti dkk.2012.Keperawatan Maternitas Kehamilan.Jakarta:Kencana.

Manuaba,Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin

Obstetri Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC.

Nurrobhika,dkk.2018.Etikolegal Dalam

Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta:CV.Budi Utama.

2. Sumber Internet

Toyyibah,Inayatun.2020.Pathway Kehamilan Trimester 3

di https://id.scribd.com/doc/311070903/Pathway-Kehamilan-Trimester-3.
21

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa : Nadia Salsa Fauzia

NIM : 1819038

Tanggal Pengkajian : 26 Agustus 2020

Ruangan/RS :-

1. Data Umum Klien

a. Initial Klien : Ny. W


b. Usia : 21 Tahun
c. Status Perkawinan : Menikah
d. Agama : Islam
e. Suku : Sunda
f. Pendidikan Terakhir : SMK
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat : Kp.Sadeng pasar ,RT/RW 01/03
i. No. RM :-
j. Nama Suami :Tn.C
k. Umur suami :25 Tahun
l. Agama : Islam
m. Suku : Sunda
n. Tanggal Pengkajian : 26 Agustus 2020

2. Keluhan Utama Saat Ini


Klien merasa sesekali merasa nyeri pada bagian bawah perut nya karena perut
yang semakin membesar,merasa kurang bertenaga,saat beraktivitas ia sering
mengeluh mudah lelah dan lesu serta sering buang air kecil.
22

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular atau menurun
seperti DM, HIV ,TBC ,Hipertensi , Asma , Jantung serta penyakit lainnya.
Keluhannya hanya merasa kurang bertenaga,saat beraktivitas ia sering mengeluh
mudah lelah dan lesu,dan selama hamil sangat jarang memeriksa kehamilan
karena merupakan anak pertama dan klien tidak pernah mengalami penyakit
kronis dan tidak pernah dirawat.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dikeluarga nya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular atau menurun seperti DM, HIV ,TBC ,Hipertensi , Asma , Jantung serta
penyakit lainnya.
c. Genogram

G1

G2

G3

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis pernikahan

: Garis keturunan
23

:
Klien

…… : Garis
tinggal serumah
24

Penjelasan : Ny.W merupakan anak pertama dari satu bersaudara yang telah bercerai
dan memiliki satu anak laki-laki, dari riwayat kedua orang tua dan keluarga
tidak ada yang menderita penyakit kronis maupun penyakit menular.

4. Riwayat Kehamilan Saat Ini

HPHT : 8 Februari 2020

Taksiran Partus : 15 November 2020

BB/TB sebelum hamil : 47 kg /157 cm

TD sebelum hamil : 100/70 mmHg

Status Obstetrik : G1P0A0

Usia Kehamilan : < 29 minggu

Usia
Tanggal TFU Presentasi DJJ TD/BB Keluhan
Gestasi
26 27 cm 29 Letak janin 139  110/80  Sering
Agustus Minggu (Kep) x/menit mmHg BAK
2020  59 kg  Mudah
lelah
 Nyeri
ringan

5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu

Tem Masalah
Jenis
pat/ Jenis Kond- saat Imuni
Tahu pers BB Lak-
No peno kel- isi saat kehamil- -
n ali- lahir tasi
lo- Amin lahir an & sasi
nan
ng nifas
- - - - - - - - - -

Alasan : Klien mengatakan belum pernah mengalami persalinan karna ini


merupakan kehamilan pertamanya.
25

6. Riwayat Ginekologi
a) Riwayat Menstruasi
 Menarche : 14 Tahun
 Siklus : 28 Hari
 Lama : 7 hari
 Jumlah darah/volume : 500 ml/hari
 Ganti pembalut : 5 kali/hari
 Keluhan : Terasa sakit ketika akan menstruasi
b) Riwayat KB
 Jenis :-
 Berapa lama :-
 Alasan penggunaan : Klien mengatakan belum pernah mengikuti
program keluarga berencana (Kb).

Keluhan : Tidak ada

c) Penyakit Ginekologi
Riwayat Penyakit (seperti tumor, kanker, kista, miom, dll) : Klien mengatakan
bahwa klien maupun keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular atau menurun seperti tumor, kanker, kista, miom ,DM,
HIV ,TBC ,Hipertensi , Asma , Jantung serta penyakit lainnya.

Gangguan menstrusi : Tidak ada

7. Pengkajian
a) Keadaan Umum : Composmentis (15)
b) Kesehatan : klien merasa sesekali merasa nyeri ringan pada bagian bawah
perut nya karena perut yang semakin membesar,merasa kurang bertenaga,saat
beraktivitas ia sering mengeluh mudah lelah dan lesu serta sering buang air kecil.
c) Tanda Vital
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 37 ̊ C
 Pernapasan : 24 x/menit
d) Kepala dan Leher
 Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan di kepala, tidak
ada lesi, rambut hitam lurus, persebaran rambut merata dan bersih.
26

 Mata : Simetris, pupil isokor, reflek terhadap cahaya


(+/+),konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
 Hidung : Simetris, tidak ada pengeluaran darah maupun, secret
dari hidung.
 Mulut : Keadaan mulut bersih, mukosa bibir lembab, tidak
terdapat sianosis, tidak ada karies gigi, dan tidak ada sariawan.
 Telinga : Simetris, antara kanan dan kiri, tidak ada
pengeluarandarah maupun serumen dari lubang telinga.
 Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan
kelenjar tiroid.

Masalah Khusus : Tidak ada

e) Dada
 Jantung
- Inspeksi : Dada tampak simetris ,tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut,
warna disekitar kulit dada merata.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak teraba benjolan pada saat di raba.
- Perkusi : Terdengar nyeri pekat atau datar.
- Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2 (lupdup).

 Paru

- Inspeksi : Dada tampak simetris,tidak terdapat jaringan parut,warna


kulit merata.

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan ,tidak teraba benjolan pada saat di raba.

- Perkusi : Bunyi sonor saat di ketuk.

- Auskultasi : Terdengar pada paru-paru terdengar bunyi normal Vesikuler.

 Payudara : Payudara ibu bersih, areola mengalami hiperpigmentasi, putting


susu dikedua mamae menonjol, asi belum keluar dan colostrum ada.
- Areola : Hiperpigmentasi.
- Puting susu : Menonjol di kedua mammae.
- Pengeluaran ASI : Belum keluar.

Masalah Khusus : Tidak ada


27

f) Abdomen
 Pigmentasi : Warna di sekitar abdomen merata dan tidak terdapat lesi
 Inspeksi : Terdapat striae pada bagian abdomen kanan dan kiri terdapat
linea nigra dari pusat sampai perinium.
 Auskultasi : DJJ (139 x/ menit).
 Perkusi : Timpani / redup
 Palpasi
a. Leopot I : Teraba bokong TFU 27 cm.
b. Leopot II : Teraba dibagian kiri ibu teraba punggung bayi
dan dibagian kanan ibu ekstemitas bayi.
c. Leopot III : Teraba kepala.
d. Leopot IV : Kepala belum masuk PAP.

Masalah Khusus : Tidak ada


g) Perineum dan Genitalia
 Vagina : Tidak ada rasa gatal,tidak teraba benjolan tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada pengeluaran berupa darah dan lender ataupun cairan yang
keluar dari vagina.
 varises : Tidak ada.
 Kebersihan : Tampak terlihat bersih dan terawat dengan baik.
 Keputihan : Tidak ada.
 Hemoroid : Tidak ada.
 Berapa lama : Tidak ada.
 Nyeri : Tidak ada.

Masalah khusus : Tidak ada


h) Ekstremitas
 Ekstremitas Atas
- Edema : Tidak ada (-/-)
- Varises : Tidak ada (-/-)
- Lemas : Ya (+/+) , lokasi kanan dan kiri
 Ekstremitas Bawah
- Edema : Tidak ada (-/-)
- Varises : Tidak ada (-/-)
- Refleks patela : (+) ada : +1
- Lemas : Ya (+/+) .lokasi kanan dan kiri
28

Penjelasan : Di kedua kaki ibu tidak ada varises, dan tidak ada edema ,
refleks patella baik, tidak ada gangguan.
Masalah khusus : Tidak ada

Kanan Atas Kiri Atas


3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3

Kanan Bawah Kiri Bawah

8. Pola Kebiasaan Sehari-Hari


 Eliminasi

1. Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil


N

BAB
Tempat Kamar mandi Kamar mandi
1
Pembuangan (jamban) (jamban)
2 Frekuensi (waktu) 1 x/ sehari 1 x/ sehari
3 Konsistensi Semi padat (lunak) Semi padat (lunak)
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5 Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK
Tempat Kamar mandi Kamar mandi
1
Pembuangan (jamban) (jamban)
2 Frekuensi 6-7 x/hari 6-7 x/hari
Warna dan bau Kuning dan bau Kuning dan bau
3
Khas Khas
Volume 1500 cc /hari 210 cc /1 kali
4
BAK
5 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
29

Masalah Khusus : Tidak ada

 Istirahat dan kenyamanan

1) Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil


N

1 Jam tidur
Siang Pukul 12.30 - Pukul 12.30 -
15.15 WIB 15.15 WIB
Malam Pukul 20.30 - Pukul 20.30–

05.00 WIB 05.00 WIB (sesekali


terbangun karena
merasa nyeri ringan
dan merasa ingin BAK)
2 Pola tidur Teratur Teratur
Kebiasaan Berdoa dan BAK Berdoa dan BAK
3
sebelum

tidur
4 Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada/hanya sering
terganggu untuk BAK
yang sering

Masalah khusus :Tidak ada


 Mobilisasi dan latihan
 Mobilisasi/Aktivitas

 Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil

Kegiatan sehari- Lebih banyak berbaring


1 Ibu Rumah Tangga
hari (Tirah

baring) agar tidak cepat


lelah dan
mengembalikan tenaga
Pengaturan Pagi – Melakukan aktivitas
jadwal harian siang ringan (berjalan santai
30

(memberes dan ringan). Tetapi


2
kan rumah) lebih banyak berbaring
Siang – (Tirah
sore baring) agar tidak cepat
(bersantai lelah dan
dirumah) mengembalikan tenaga
Malam
(Beristirahat)
Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada
3
bantu aktifitas
Waktu Saat jadwal makan Hampir sepanjang hari
4 senggang bersama dan hari
keluarga libur
5 Kegiatan hari libur Rekreasi Rekreasi

 Latihan/senam

No Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil


Program olahraga Lari kecil di pagi Berjalan santai di
1
Hari pagi hari
2 Jenis dan frekuensi 1 x/hari 1 x/minggu
Kondisi setelah Berkeringat Berkeringat
3
Olahraga

Masalah Khusus : Tidak ada

 Nutrisi dan Cairan


 Nutrisi

Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil

1 Selera makan Tinggi Tinggi


Menu makan Nasi ,sayur,lauk Nasi ,sayur,lauk
2 pauk ,buah. pauk ,buah serta
vitamin.
Frekuensi makan 2 kali sehari 3 kali sehari
31

3 (pagi dan sore) (pagi,siang,sore)


Satu porsi habis satu porsi habis
4 Makanan pantangan Tidak ada Makanan berlemak
dan minuman
dingin
Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada
5
Makan
6 Cara makan Sendiri / mandiri Sendiri / mandiri
Ritual saat makan Cuci tangan dan Cuci tangan dan
7
Berdoa
Berdoa

 Asupan Cairan

 Kondisi Sebelum Hamil Saat Hamil


N

1 Jenis minuman Air putih dan Teh Air putih dan Susu
manis khusus ibu hamil
2 Frekuensi minum Air putih Air putih (8
(7gelas/hari) dan gelas/hari/2
Teh manis (1 jam sekali)
gelas/hari) dan Susu (2
gelas/hari)
pagi dan
malam hari
3 Kebutuhan cairan 1,3 Lt cairan/hari 1,5 Lt cairan/hari
4 Cara pemenuhan Minum secara rutin Minum secara rutin
memakai gelas memakai gelas
(minimal 2 jam (minimal 2 jam
sekali untuk air sekali untuk air
putih) dan (saat putih)
pagi/malam hari
untuk meminum
susu)
32

Masalah Khusus : Tidak ada


 Keadaan Mental
 Adaptasi psikologis : Sangat baik (mampu menerima semua keadaan dalam
kehidupannya termasuk kehamilannya).
 Kehamilan yang direncanakan : Ya (setelah menikah ingin segera memiliki
anak ).
 Penerimaan terhadap kehamilan : Menerima dengan senang hati dan merawat
kehamilan dengan sangat baik serta selalu berhati-hati.

Masalah khusus : Tidak ada


 Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan
Tidak pernah berencana ataupun melakukan program “Keluarga Berencana (KB)”
karena klien dan suami setelah menikah ingin segera memiliki keturunan (anak).

9. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal dan jenis Nilai


Hasil pemeriksaan
pemeriksaan Rujukan/Interpretasi
Hemoglobin 10 g /dL 11,7 - 15,5
Hematokrit 40,4 % 35.0 - 47,0
Trombosit 120 I0³/ aL 100 jt – 150 jt
Leukosit 8000 I0³/ aL 5000 -13.000

10. TERAPI MEDIS YANG DIBERIKAN

Tanggal Jenis terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi


1. 26 Agustus 1. Tablet Fe Oral  Tablet Penambahan
2020 2. Asam Folat Fe 320 energi tubuh
mg
 Asam
Folat
500 pg.
33

2. 27 Agustus 1. Tablet Fe Oral  Tablet Penambahan


2020 2. Asam Folat Fe 320 energi tubuh
mg
 Asam
Folat
500 pg.

3. 28 Agustus 1. Tablet Fe Oral  Tablet Penambahan


2020 2. Asam Folat Fe 320 energi tubuh
mg
 Asam
Folat
500 pg.

11. Analisa data

No Hari/tgl/Jam Symtoms Etiologi Problem


1 Rabu,26 DS: Penurunan kapasitas Gangguan
Agustus -Klien mengatakan kandung kemih eliminasi urin
2020, (09.15- sering buang air
09.30 WIB) kecil
-Klien mengatakan
urin nya sering
menetes sehingga
harus sering
mengganti pakaian
dalam nya

DO:
- Tampak terjadi
distensi kandung
kemih karena
adanya desakan
pembesaran rahim
pada klien yang
34

sedang hamil yang


menyebabkan
penurunan
kapasitas kandung
kemih sehingga
terjadi
inkontinensia urin
-Klien tampak
dalam berkemih
tidak merasa tuntas
karena sering kali
urinnya menetes
walaupun dalam
keadaan duduk
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari 10-12
x
2 Rabu,26 DS: Kondisi fisiologis Keletihan
Agustus 2020 -Klien mengatakan
(09.30-09.45 merasa kurang
WIB) bertenaga
-Klien mengeluh
cepat merasa lelah
walaupun
melakukan
aktivitas ringan

DO:
- Klien tidak
mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
karena mudah
35

merasa lelah
setelah beraktivitas
walaupun ringan
-Klien tampak lesu
-Tampak
kebutuhan
istirahatnya
meningkat (lebih
banyak melakukan
tirah baring)
3 Rabu,26 DS: Agen Cedera Nyeri Akut
Agustus 2020 -Klien mengeluh Psikologis
(09.45-10.00 nyeri
WIB) P:Nyeri terjadi
peningkatan masa
abdomen karena
perut yang semakin
membesar
Q:Seperti
tertekan/tertimpa
benda berat
R:Abdomen bagian
bawah
S:Skala 4 (sedang)
dari 10 (sangat
nyeri)
T:Hilang timbul
setiap 2 jam sekali
DO:
- Klien tampak
Meringis saat
terasa nyeri nya
-Bersikap protektif
(selalu berwaspada
dalam beraktivitas
dan melakukannya
secara perlahan)
36

-Klien tampak
gelisah ketika
terasa nyerinya

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan eliminasi urin b.d Penurunan kapasitas kandung kemih d.d Distensi kandung
kemih.

2. Keletihan b.d Kondisi fisiologis d.d Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin.

3. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Psikologis d.d Tampak Meringis.

C. Intervensi keperawatan

No Hari/Tgl Jam Diagnosa Tujuan dan Intervensi


Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Rabu,26 10. Gangguan
Setelah Dukungan
Agustus 00 - eliminasi urin
dilakukan perawatan diri
2020 10. b.d Penurunan
tindakan
1. Identifikasi
15 kapasitas
keperawatan
kebiasaan
WIB kandung kemih
selama 3 x 24
BAK sesuai
d.d Distensi
jam di
usia
kandung kemih
harapkan
2. Dukung
“eliminasi
penggunaan
urin” dapat
toilet secara
“Membaik”
konsisten
dengan
Kriteria Hasil 3. Jaga privasi
: selama
eliminasi
1. Desakan
berkemih 4. Ganti pakaian
(urgensi) dalam pasien
dari level setelah
3 eliminasi,jika
37

(sedang) perlu
ke level 4
5. Latih BAK
(cukup
sesuai
menurun)
jadwal,jika
2. Distensi perlu
kandung
6. Anjurkan BAK
kemih
secara rutin
dari level
3
(sedang)
ke level 4
(cukup
menurun)

3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang)
ke level 4
(cukup
membaik)
2 Rabu,26 10.
Keletihan Setelah Managemen
Agustus 15-
b.d Kondisi dilakukan Energi
2020 10.
fisiologis tindakan
1. Identifikasi
30
d.d Tidak keperawatan
gangguan
WIB
mampu selama 3 x 24
fungsi tubuh
mempertaha jam di
yang
nkan harapkan
mengakibatkan
aktivitas “Tingkat
kelelahan
rutin. keletihan”
2. Monitor
dapat
kelelahan fisik
“Menurun”
dan emosional
dengan
Kriteria Hasil 3. Sediakan
: lingkungan
nyaman dan
1. Verbalisa
38

si rendah
kepulihan stimulus
energi (cahaya,suara)
dari level
4. Fasilitasi
3
duduk di sisi
(sedang)
tempat
ke 4
tidur,jika tidak
(cukup
dapat
meningka
berpindah atau
t)
berjalan
2. Kemamp
5. Anjurkan tirah
uan
baring
melakuka
6. Anjurkan
n
melakukan
aktivitas
aktivitas secara
rutin dari
bertahap
level 3
(sedang) 7. Ajarkan
ke 4 strategi koping
(cukup untuk
meningka mengurangi
t) kelelahan

3. Verbalisa
si lelah
dari level
3
(sedang)
ke level 4
(cukup
menurun)
3 Rabu,26 10. Nyeri Akut b.d Setelah Managemen nyeri
Agustus 30- Agen Cedera dilakukan 1. Identifikasi
2020 10. Psikologis d.d tindakan lokasi,karakteristik,
45 Tampak keperawatan durasi,frekuensi,ku
WIB Meringis selama 3 x 24 alitas,intensitas
jam di
39

harapkan nyeri
“Tingkat 2. Identifikasi skala
Nyeri” dapat nyeri
“Menurun” 3. Identifikasi faktor
dengan yang memperberat
Kriteria Hasil : dan memperingan
1. Keluhan nyeri
nyeri dari 4. Berikan teknik
level 2 non-farmakologis
(cukup untuk mengurangi
meningkat) rasa nyeri
ke level 4 5. Fasilitasi istirahat
(cukup tidur
menurun) 6. Jelaskan strategi
2. Meringis meredakan nyeri
dari level 7. Anjurkan
2 (cukup memonitor nyeri
meningkat) secara mandiri
ke level 4
(cukup
menurun)
3. Gelisah
dari level 3
(sedang)
ke level 5
(menurun)

D. Implementasi
1. Implementasi Hari-1

No Hari/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Kerja Paraf


40

Tgl Keperawatan
1 Rabu, 11. Gangguan S: Nadia
1. Mengiden
26 00- eliminasi urin -Klien mengatakan
tifikasi
Agust 11. b.d sering buang air
kebiasaan
us 20 Penurunan kecil
BAK
2020 WIB kapasitas -Klien mengatakan
sesuai
kandung urin nya sering
usia
kemih d.d menetes sehingga
2. Menduku
Distensi harus sering
ng
kandung mengganti pakaian
pengguna
kemih dalam nya
an toilet
-Klien mengatakan
secara
selalu
konsisten
menggunakan toilet
3. Menjaga di rumah nya
privasi ketika BAK
selama -Klien mengatakan
eliminasi selalu mengganti
pakaian dalamnya
4. Menggant
ketika terasa
i pakaian
urinnya menetes
dalam
dalam sehari bias
pasien
ganti pakaian
setelah
dalam 4-5 x
eliminasi,j
ika perlu
O:
5. Melatih - Tampak terjadi
BAK distensi kandung
sesuai kemih karena
jadwal,jik adanya desakan
a perlu pembesaran rahim
6. Menganju pada klien yang
rkan BAK sedang hamil yang
secara menyebabkan
rutin penurunan
kapasitas kandung
kemih sehingga
41

terjadi
inkontinensia urin
-Klien tampak
dalam berkemih
tidak merasa tuntas
karena sering kali
urinnya menetes
walaupun dalam
keadaan duduk
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari 10-12
x
-Klien tampak
BAK secara rutin 2
jam sekali

A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :

1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level
3 (sedang)
ke level 3
(sedang)

2. Distensi
42

kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

P:

1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten

2. Jaga
privasi
selama
eliminasi

3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
ka perlu

4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Rabu, 11. S: Nadia
Keletiha 1. Mengiden
43

26 20- -Klien mengatakan


n b.d tifikasi
Agust 11. merasa kurang
Kondisi gangguan
us 40 bertenaga pada
fisiologis fungsi
2020 WIB tubuhnya
d.d tubuh
-Klien mengeluh
Tidak yang
cepat merasa lelah
mampu mengakib
walaupun
mempert atkan
melakukan
ahankan kelelahan
aktivitas ringan
aktivitas
2. Memonito
rutin.
r O:
kelelahan - Klien tidak
fisik dan mampu
emosional mempertahankan
3. Menyedia aktivitas rutin
kan karena mudah
lingkunga merasa lelah
n nyaman setelah beraktivitas
dan walaupun ringan
rendah
stimulus Kanan Kiri

(cahaya,s Atas Atas

uara)
3333 3333
4. Memfasili
tasi duduk
3333 3333
di sisi
tempat Kanan Kiri
tidur,jika Bawah Bawah
tidak
dapat -Klien tampak lesu
berpindah -Tampak
atau kebutuhan
berjalan istirahatnya
5. Menganju meningkat (lebih
rkan tirah banyak melakukan
baring tirah baring)
44

dengan lingkungan
6. Mengnjur
yang membuatnya
kan
nyaman
melakuka
-Klien tampak jika
n aktivitas
sudah terasa
secara
lelah ,klien hanya
bertahap
duduk di sisi
7. Mengajar
tempat tidur
kan
-Klien tampak
strategi
melakukan
koping
aktivitas ringan
untuk
secara
menguran
bertahap ,seperti
gi
berjalan kecil di
kelelahan
dalam rumah
dengan hati-hati
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat

A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
45

dengan Kriteria
Hasil:

1. Verbalisasi
kepulihan
energi dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

P:

1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional

2. Sediakan
lingkungan
nyaman
dan rendah
46

stimulus
(cahaya,sua
ra)

3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan

4. Anjurkan
tirah baring

5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap

6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
i kelelahan

3 Rabu, 11. Nyeri Akut 1. Mengidentifik S: Nadia


26 40- b.d Agen asi -Klien mengeluh
Agust 12. Cedera lokasi,karakter nyeri
us 00 Psikologis istik,durasi,fre P:Nyeri terjadi
2020 WIB d.d Tampak kuensi,kualita peningkatan masa
Meringis s,intensitas abdomen karena
nyeri perut yang semakin
2. Mengidentifik membesar
asi skala nyeri Q:Seperti
3. Mengidentifik tertekan/tertimpa
47

asi faktor benda berat


yang R:Abdomen bagian
memperberat bawah
dan S:Skala 4 (sedang)
memperingan dari 10 (sangat
nyeri nyeri)
4. Memberikan T:Hilang timbul
teknik non- setiap 2 jam sekali
farmakologis -Klien mengatakan
untuk nyeri nya semakin
mengurangi terasa ketika
rasa nyeri berjalan
5. Memfasilitasi
istirahat tidur O:
6. Menjelaskan -Klien tampak
strategi melakukan strategi
meredakan tarik napas dalam
nyeri ketika nyeri nya
7. Menganjurkan muncul sesuai
memonitor anjuran perawat
nyeri secara - Klien tampak
mandiri Meringis saat
terasa nyeri nya
-Bersikap protektif
(selalu berwaspada
dalam beraktivitas
dan melakukannya
secara perlahan)
-Klien tampak
gelisah ketika
terasa nyerinya
-Klien tampak
selalu
melaksanakan
anjuran perawat
untuk istirahat tidur
untuk mengurangi
48

rasa nyeri

A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
dengan Kriteria
Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 2
(cukup
meningkat)
2. Meringis dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 2
(cukup
meningkat)
3. Gelisah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
49

ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
non-
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri

2. Implementasi Hari-2

No Hari/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Kerja Paraf


Tgl Keperawatan
1 Kamis 09. Gangguan S: Nadia
1. Menduku
.27 00- eliminasi urin -Klien mengatakan
ng
Agust 09. b.d masih sering buang
pengguna
us 20 Penurunan air kecil
an toilet
2020 WIB kapasitas -Klien mengatakan
secara
50

kandung urin nya sudah


konsisten
kemih d.d mulai dapat
2. Menjaga
Distensi terkontrol karena 2
privasi
kandung jam sekali sudah
selama
kemih terjadwalkan untuk
eliminasi
BAK ke toilet
3. Menggant (menjaga privasi)
i pakaian tetapi masih sering
dalam mengganti pakaian
pasien dalam nya
setelah -Klien mengatakan
eliminasi, selalu
jika perlu menggunakan toilet
di rumah nya
4. Menganju
ketika BAK
rkan
-Klien mengatakan
BAK
selalu mengganti
secara
pakaian dalamnya
rutin
ketika terasa
urinnya menetes
dalam sehari bias
ganti pakaian
dalam 4-5 x

O:
- Tampak distensi
kandung kemih
sudah mulai
teratasi karena
telah ada jadwal
BAK yang di buat
dan membantu ibu
agar urinnya tidak
selalu menetes
secara tiba-tiba
-Klien tampak
sudah mulai
51

teratasi dalam
berkemih sudah
merasa mulai
tuntas karena sudah
mulai berkurang
urinnya menetes
dalam keadaan
duduk maupun
berdiri
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari sudah
mulai teratasi
karena BAK telah
terjadwalkan 10
x/hari
-Klien tampak
BAK secara rutin
2-4 jam sekali

A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :

1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level
3 (sedang)
52

ke level 4
(cukup
menurun)

2. Distensi
kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)

3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
membaik)

P:

1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten

2. Jaga
privasi
selama
eliminasi

3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
53

ka perlu

4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Kamis 09. S: Nadia
Keletiha 1. Memonit
.27 20- -Klien mengatakan
n b.d or
Agust 09. sudah mulai
Kondisi kelelahan
us 40 bertenaga pada
fisiologis fisik dan
2020 WIB tubuhnya
d.d emosional
-Klien masih
Tidak
2. Menyedia
mengeluh cepat
mampu
kan
merasa lelah
mempert
lingkunga
walaupun
ahankan
n nyaman
melakukan
aktivitas
dan
aktivitas ringan
rutin.
rendah
stimulus O:
(cahaya,s - Klien sudah mulai
uara) mampu
3. Memfasili mempertahankan
tasi aktivitas rutin
duduk di karena
sisi melakukannya
tempat secara bertahap
tidur,jika
tidak
dapat
berpindah
atau
berjalan
Kanan Kiri
4. Menganju Atas Atas
rkan tirah
baring 3333 3333

5. Mengnjur
3333 3333
kan
54

melakuka
Kanan Kiri
n
Bawah Bawah
aktivitas
secara
-Klien masih
bertahap
tampak lesu
6. Mengajar -Tampak
kan kebutuhan
strategi istirahatnya
koping meningkat (lebih
untuk banyak melakukan
menguran tirah baring)
gi dengan lingkungan
kelelahan yang membuatnya
nyaman
-Klien tampak jika
sudah terasa
lelah ,klien hanya
duduk di sisi
tempat tidur
-Klien tampak
melakukan
aktivitas ringan
secara
bertahap ,seperti
berjalan kecil di
dalam rumah
dengan hati-hati
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
55

dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat

A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
dengan Kriteria
Hasil:

1. Verbalisasi
kepulihan
energi dari
level 3
(sedang) 4
(cukup
meningkat)

2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
meningkat)

3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
56

(sedang)

P:

1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional

2. Sediakan
lingkungan
nyaman
dan rendah
stimulus
(cahaya,sua
ra)

3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan

4. Anjurkan
tirah baring

5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap

6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
57

i kelelahan

3 Kamis 09. Nyeri Akut 1. Mengidentifik S: Nadia


.27 40- b.d Agen asi -Klien mengeluh
Agust 10. Cedera lokasi,karakte nyeri sudah mulai
us 00 Psikologis ristik,durasi,fr berkurang
2020 WIB d.d Tampak ekuensi,kualit P:Nyeri terjadi
Meringis as,intensitas peningkatan masa
nyeri abdomen karena
2. Mengidentifik perut yang semakin
asi skala nyeri membesar
3. Mengidentifik Q:Seperti
asi faktor tertekan/tertimpa
yang benda berat
memperberat R:Abdomen bagian
dan bawah
memperingan S:Skala 3 (ringan)
nyeri dari 10 (sangat
4. Memberikan nyeri)
teknik non- T:Hilang timbul
farmakologis dalam sehari hanya
untuk 3 x terasa nya
mengurangi -Klien mengatakan
rasa nyeri nyeri nya semakin
5. Memfasilitasi terasa ketika
istirahat tidur berjalan tetapi
6. Menjelaskan dapat teratasi
strategi ketika
meredakan duduk ,beristirahat
nyeri dan menarik napas
7. Menganjurkan panjang
memonitor
nyeri secara O:
mandiri -Klien tampak
sering melakukan
strategi tarik napas
58

dalam ketika nyeri


nya muncul sesuai
anjuran perawat
- Klien tampak
teratasi meringis
nya saat terasa
nyeri nya dengan
tarik napas dalam
dan beristirahat
-Masih tampak
ersikap protektif
(selalu berwaspada
dalam beraktivitas
dan melakukannya
secara perlahan)
-Klien tampak
sudah tidak gelisah
ketika terasa
nyerinya karena
sudah tau teknik
untuk
mengatasinya
-Klien tampak
selalu
melaksanakan
anjuran perawat
untuk istirahat tidur
untuk mengurangi
rasa nyeri

A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
dengan Kriteria
59

Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 3
(sedang)
2. Meringis dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 3
(sedang)
3. Gelisah dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)

P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
non-
60

farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri

3. Implementasi Hari-3

No Hari/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Kerja Paraf


Tgl Keperawatan
1 Jumat, 09. Gangguan S: Nadia
1. Menduku
28 00- eliminasi urin -Klien mengatakan
ng
Agust 09. b.d masih sering buang
pengguna
us 20 Penurunan air kecil karena itu
an toilet
2020 WIB kapasitas merupakan hal
secara
kandung yang wajar bagi ibu
konsisten
kemih d.d hamil seiring
2. Menjaga
Distensi semakin besar nya
privasi
kandung kandungan ibu
selama
kemih -Klien mengatakan
eliminasi
urin nya sudah
3. Menggant mulai dapat
i pakaian terkontrol karena 2-
dalam 4 jam sekali sudah
pasien terjadwalkan untuk
setelah BAK ke toilet
eliminasi, (menjaga privasi)
61

tetapi masih sering


jika perlu
mengganti pakaian
4. Menganju
dalam nya untuk
rkan
semakin menjaga
BAK
kebersihan vagina
secara
ibu hamil
rutin
-Klien mengatakan
selalu
menggunakan toilet
di rumah nya
ketika BAK karena
menurut klien
nyaman
-Klien mengatakan
selalu mengganti
pakaian dalamnya
ketika terasa
urinnya menetes
dalam sehari bias
ganti pakaian
dalam 4-5 x

O:
- Distensi kandung
kemih sudah mulai
teratasi karena
telah ada jadwal
BAK yang di buat
dan membantu ibu
agar urinnya tidak
selalu menetes
secara tiba-tiba
-Klien tampak
sudah mulai
teratasi dalam
berkemih sudah
merasa mulai
62

tuntas karena sudah


mulai berkurang
urinnya menetes
dalam keadaan
duduk maupun
berdiri
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari sudah
mulai teratasi
karena BAK telah
terjadwalkan 8
x/hari
-Klien tampak
BAK secara rutin
2-4 jam sekali

A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :

1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level 4
(cukup
menurun)
ke level 4
(cukup
63

menurun)

2. Distensi
kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)

3. Frekunsi
BAK dari
level 4
(cukup
membaik)
ke level 4
(cukup
membaik)

P:

1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten

2. Jaga
privasi
selama
eliminasi

3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
64

ka perlu

4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Jumat, 09. S: Nadia
Keletiha 1. Memonit
28 20- -Klien mengatakan
n b.d or
Agust 09. sudah bertenaga
Kondisi kelelahan
us 40 pada tubuhnya
fisiologis fisik dan
2020 WIB -Klien masih
d.d Tidak emosional
merasa cepat lelah
mampu
2. Menyedia
walaupun
mempert
kan
melakukan
ahankan
lingkunga
aktivitas ringan
aktivitas
n nyaman
tetapi semua itu
rutin
dan
dapat di atasi
rendah
dengan cepat
stimulus
caranya dengan
(cahaya,s
beristirahat
uara

3. Memfasili O:
tasi - Klien sudah mulai
duduk di mampu
sisi mempertahankan
tempat aktivitas rutin
tidur,jika karena
tidak melakukannya
dapat secara bertahap
berpindah dan selalu di sertai
atau dengan beristirahat
berjalan yang membuat
aktivitas nya dapat
4. Menganju
berjalan dengan
rkan tirah
lancar
baring

5. Mengnjur
kan Kanan Kiri
65

Atas Atas
melakuka
n
4444 4444
aktivitas
secara
4444 4444
bertahan

6. Mengajar Kanan Kiri


kan Bawah Bawah
strategi
koping -Klien sudah tidak
untuk tampak lesu karena
menguran klien sudah mampu
gi untuk menjaga
kelelahan tubuhnya dan
mengatasi dengan
cara yang benar
ketika merasa lelah
-Tampak klien
kebutuhan
istirahatnya harus
selalu meningkat
(lebih banyak
melakukan tirah
baring) dengan
lingkungan yang
membuatnya
nyaman untuk tetap
memulihkan
energinya agar
selalu terjaga
-Klien tampak jika
sudah terasa
lelah ,klien hanya
duduk di sisi
tempat tidur (cara
untuk
mengembalikan
66

energinya)
-Klien tampak
melakukan
aktivitas ringan
secara
bertahap ,seperti
berjalan kecil di
dalam rumah
dengan hati-hati
agar tidak selalu
tirah baring di
tempat tidur
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat

A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
dengan Kriteria
Hasil:

1. Verbalisasi
67

kepulihan
energi dari
level 4
(cukup
meningkat)
ke level 4
(cukup
meningkat)

2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 4
(cukup
meningkat)
ke level 4
(cukup
meningkat)

3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
4 (cukup
menurun)

P:

1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional

2. Sediakan
lingkungan
nyaman
68

dan rendah
stimulus
(cahaya,sua
ra)

3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan

4. Anjurkan
tirah baring

5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap

6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
i kelelahan
3 Jumat, 09. Nyeri Akut 1. Mengidentifik S: Nadia
28 40- b.d Agen asi -Klien mengatakan
Agust 10. Cedera lokasi,karakte nyeri nya mulai
us 00 Psikologis ristik,durasi,fr berkurang dan
2020 WIB d.d Tampak ekuensi,kualit dapat teratasi
Meringis as,intensitas dengan segera
nyeri karena sudah
2. Mengidentifik mengetahui teknik
asi skala nyeri dan cara yang
3. Mengidentifik benar untuk
69

asi faktor mengatasinya


yang sesuai anjuran
memperberat perawat
dan P:Nyeri terjadi
memperingan peningkatan masa
nyeri abdomen karena
4. Memberikan perut yang semakin
teknik non- membesar
farmakologis Q:Seperti
untuk tertekan/tertimpa
mengurangi benda berat
rasa nyeri R:Abdomen bagian
5. Memfasilitasi bawah
istirahat tidur S:Skala 2 (ringan)
6. Menjelaskan dari 10 (sangat
strategi nyeri)
meredakan T:Hilang timbul
nyeri dalam sehari hanya
7. Menganjurkan 3 x terasa nya
memonitor -Klien mengatakan
nyeri secara nyeri nya semakin
mandiri terasa ketika
berjalan tetapi
dapat teratasi
ketika
duduk ,beristirahat
dan menarik napas
panjang

O:
-Klien tampak
sering melakukan
strategi tarik napas
dalam ketika nyeri
nya muncul sesuai
anjuran perawat
- Klien tampak
70

sudah tidak
meringis karena
sudah tahu teknik
untuk
mengatasinya dan
tidak merasa cemas
lagi
-Klien masih
tampak bersikap
protektif (selalu
berwaspada dalam
beraktivitas dan
melakukannya
secara perlahan)
untuk menjaga diri
dan bayi dalam
kandungannya
-Klien tampak
sudah tidak gelisah
ketika terasa
nyerinya,karena
sudah tahu teknik
untuk
mengatasinya
-Klien tampak
selalu
melaksanakan
anjuran perawat
untuk istirahat tidur
untuk mengurangi
rasa nyeri

A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
71

dengan Kriteria
Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
2. Meringis dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
3. Gelisah dari
level 4
(cukup
menurun) ke
level 5
(menurun)

P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
72

non-
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri

E. Evaluasi keperawatan/Catatan Perkembangan

No Hari/ Jam Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


Tgl Keperawatan
1 Sabt 09. Gangguan S: Nadia
u,29 00- eliminasi urin -Klien mengatakan masih sering
Agus 09. b.d Penurunan buang air kecil karena itu merupakan
tus 20 kapasitas hal yang wajar bagi ibu hamil seiring
2020 WIB kandung kemih semakin besar nya kandungan ibu
d.d Distensi -Klien mengatakan urin nya sudah
kandung kemih dapat terkontrol karena 2-4 jam sekali
sudah terjadwalkan untuk BAK ke
toilet (menjaga privasi) tetapi masih
sering mengganti pakaian dalam nya
untuk semakin menjaga kebersihan
vagina ibu hamil
-Klien mengatakan selalu
menggunakan toilet di rumah nya
ketika BAK karena menurut klien
lebih nyaman dan terjaga privasi nya
73

-Klien mengatakan selalu mengganti


pakaian dalamnya ketika terasa
urinnya menetes dalam sehari bias
ganti pakaian dalam 4-5 x

O:
- Distensi kandung kemih sudah mulai
teratasi karena telah ada jadwal BAK
yang di buat dan membantu ibu agar
urinnya tidak selalu menetes secara
tiba-tiba
-Klien tampak sudah mulai teratasi
dalam berkemih sudah merasa mulai
tuntas karena sudah mulai berkurang
urinnya menetes dalam keadaan duduk
maupun berdiri
-Klien tampak sering buang air kecil
karena terjadi peningkatan volume
residu urin dalam sehari sudah mulai
teratasi karena BAK telah
terjadwalkan 8 x/hari
-Klien tampak BAK secara rutin 2-4
jam sekali

A: Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 3 x 24 jam
Gangguan eliminasi urin b.d
Penurunan kapasitas kandung kemih
d.d Distensi kandung kemih “Teratasi”
dengan Kriteria Hasil :

1. Desakan berkemih (urgensi)


dari level 3 (sedang) ke level 4
(cukup menurun)

2. Distensi kandung kemih dari


level 3 (sedang) ke level 4
(cukup menurun)
74

3. Frekunsi BAK dari level 3


(sedang) ke level 4 (cukup
membaik)

P:

1. Dukung penggunaan toilet


secara konsisten

2. Jaga privasi selama eliminasi

3. Ganti pakaian dalam pasien


setelah eliminasi,jika perlu

4. Anjurkan BAK secara rutin


2 Sabt 09. S: Nadia
Keletihan
u,29 20- -Klien mengatakan tubuhnya sudah
b.d Kondisi
Agus 09. bertenaga
fisiologis
tus 40 -Klien masih merasa cepat lelah
d.d Tidak
2020 WIB walaupun melakukan aktivitas ringan
mampu
tetapi semua itu dapat di atasi dengan
mempertaha
cepat caranya dengan beristirahat
nkan
aktivitas
O:
rutin.
- Klien sudah mulai mampu
mempertahankan aktivitas rutin karena
melakukannya secara bertahap
dan selalu di sertai dengan beristirahat
yang membuat aktivitas nya dapat
berjalan dengan lancar dan tubuhnya
selalu bertenaga

Kanan Kiri
Atas Atas

4444 4444

4444 4444
75

Kanan Kiri
Bawah Bawah

-Klien sudah tidak tampak lesu


karena klien sudah mampu untuk
menjaga tubuhnya dan mengatasi
dengan cara yang benar ketika merasa
lelah
-Tampak klien kebutuhan istirahatnya
harus selalu meningkat (lebih banyak
melakukan tirah baring) dengan
lingkungan yang membuatnya nyaman
untuk tetap memulihkan energinya
agar selalu terjaga
-Klien tampak jika sudah terasa
lelah ,klien hanya duduk di sisi tempat
tidur atau tempat duduk lainnya (cara
untuk mengembalikan energinya)
-Klien tampak melakukan aktivitas
ringan secara bertahap ,seperti
berjalan kecil di dalam rumah dengan
hati-hati agar tidak selalu tirah baring
di tempat tidur
-Klien tampak telah mengerti dan
paham setelah di ajarkan strategi
koping untuk mengurangi kelelahan
oleh perawat,seperti tarik napas dalam
dan hanya melakukan aktivitas ringan
disertai dengan penjedaan waktu
untuk beristirahat

A: Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 3 x 24 jam
Keletihan b.d Kondisi fisiologis d.d
Tidak mampu mempertahankan
aktivitas rutin “Teratasi” dengan
76

Kriteria Hasil:

1. Verbalisasi kepulihan energi


dari level 3 (sedang) ke level 4
(cukup meningkat)

2. Kemampuan melakukan
aktivitas rutin dari 3 (sedang)
ke level 4 (cukup meningkat)

3. Verbalisasi lelah dari level 3


(sedang) ke 4 (cukup
menurun)

P:

1. Monitor kelelahan fisik dan


emosional

2. Sediakan lingkungan nyaman


dan rendah stimulus
(cahaya,suara)

3. Fasilitasi duduk di sisi tempat


tidur,jika tidak dapat
berpindah atau berjalan

4. Anjurkan tirah baring

5. Anjurkan melakukan aktivitas


secara bertahan

6. Ajarkan strategi koping untuk


mengurangi kelelahan
3 Sabt 09. Nyeri Akut b.d S: Nadia
u,29 40- Agen Cedera -Klien mengatakan nyeri nya mulai
Agus 10. Psikologis d.d berkurang dan dapat teratasi dengan
tus 00 Tampak segera karena sudah mengetahui
2020 WIB Meringis teknik dan cara yang benar untuk
mengatasinya sesuai anjuran perawat
P:Nyeri terjadi peningkatan masa
abdomen karena perut yang semakin
membesar
77

Q:Seperti tertekan/tertimpa benda


berat
R:Abdomen bagian bawah
S:Skala 2 (ringan) dari 10 (sangat
nyeri)
T:Hilang timbul dalam sehari hanya 3
x terasa nya
-Klien mengatakan nyeri nya semakin
terasa ketika berjalan tetapi dapat
teratasi ketika duduk ,beristirahat dan
menarik napas panjang

O:
-Klien tampak sering melakukan
strategi tarik napas dalam ketika nyeri
nya muncul sesuai anjuran perawat
- Klien tampak sudah tidak meringis
karena sudah tahu teknik untuk
mengatasinya dan tidak merasa cemas
lagi
-Klien masih tampak bersikap
protektif (selalu berwaspada dalam
beraktivitas dan melakukannya secara
perlahan) untuk menjaga diri dan bayi
dalam kandungannya
-Klien tampak sudah tidak gelisah
ketika terasa nyerinya,karena sudah
tahu teknik untuk mengatasinya
-Klien tampak selalu melaksanakan
anjuran perawat untuk istirahat tidur
untuk mengurangi rasa nyeri

A:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam Nyeri
Akut b.d Agen Cedera Psikologis d.d
Tampak Meringis “Teratasi” dengan
78

Kriteria Hasil:
1. Keluhan nyeri dari level 2
(cukup meningkat) ke level 4
(cukup menurun)
2. Meringis dari level 2 (cukup
meningkat) ke level 4 (cukup
menurun)
3. Gelisah dari level 3 (sedang) ke
level 5 (menurun)

P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuens
i,kualitas,intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
4. Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat tidur
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
79

Anda mungkin juga menyukai