Di susun oleh :
NIM : 1819038
(Pembimbing Akademik)
( ) ( )
YAYASAN RAUDHATUL
MUTA’ALIMIN AKADEMI
KEPERAWATAN AL-IKHLAS CISARUA-
BOROR
TAHUN AJARAN 2019/2020
Jl. Hankam Desa Jogjogan Kec. Cisarua Kab. Bogor 16750 Telp. 0251
Daftar Isi............................................................................................................. i
Identitas Mahasiswa........................................................................................... ii
Target Kompetensi Keperawatan Maternitas..................................................... iii
Laporan Pendahuluan......................................................................................... 1
A. Pengertian............................................................................................... 1
B. Etiologi................................................................................................... 1
D. Patofisiologi........................................................................................... 6
E. Pathway.................................................................................................. 8
F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................... 9
G. Penatalaksanaan..................................................................................... 10
H. Komplikasi............................................................................................. 11
I. Pengkajian ............................................................................................. 12
J. Analisa Data........................................................................................... 14
K. Diagnosa Keperawatan........................................................................... 14
L. Intervensi Keperawatan.......................................................................... 15
Daftar Pustaka............................................................................................................ 20
Asuhan Keperawatan................................................................................................. 21
A. Pengkajian...................................................................................................... 21
B. Diagnosa Keperawatan................................................................................... 36
C. Intervensi Keperawatan.................................................................................. 36
D. Implementasi Keperawatan............................................................................ 39
E. Evaluasi Akhir................................................................................................ 72
i
IDENTITAS MAHASISWA
Koordinator MK
ii
TARGET KOMPETENSI KEPERAWATAN MATERNITAS
iii
Ambulasi dini ibu
15
post partum
16 Perineal hyginene
Breast care 01/0
17
9/20
Pekes ibu post 01/0
18
partum 9/20
19 Penkes kontrasepsi
Bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik 01/0
20
bayi baru lahir 9/20
Memandikan bayi 01/0
21
9/20
Perawatan tali pusat 01/0
22
9/20
CI / kepala ruangan
iv
v
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang di lakukan oleh dokter
atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.Antenatal care
merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil,
misalnya dengan pemantauan kesehatn secara fisik, pisikologis, termasuk pertumbuhan
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya
ibu siap menghadapi peran sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya korelasi
terhadap penyimpangan yang ditemukan. (2005, dalam Rukiah & yulianti, 2014)
Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin.Tujuan antenatal care untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.(Purwaningsih &
Fatmawati, 2010)
Dalam arti yang lebih singkat ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii.(Wiknjosastro,
2005: 125)
1
2
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi fertilisasi). (Wiknjosastro, 2005: 125)
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut
getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk
selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah
dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).
A. Tanda Pasti
4) Bagian-Bagian Janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua atau trimester akhir
kehamilan. (Marjati dkk,2010)
d) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila berada
pada tempa-tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang
sesudah kehamilan 16 minggu . (Kumalasari,2015)
e) Perubahan Payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolostrum,
biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016: 8).
4
f) Sering miksi
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin (Prawirohardjo, 2008: 100).
5) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
5
Perubahan ini dapat dirasakan pada saat pemeriksaan dalam, hasilnya akan
teraba keras seperti meraba ujung hidung, dan bibir rahim teraba lunak seperti
meraba bibir atau ujung bawah daun telinga. (Sunarti, 2013: 62)
d) Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama kehamilan,
kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup kuat menjelang akhir
kehamilan. Pada waktu pemeriksaan dalam, terlihat rahim yang lunak seakan
menjadi keras karena berkontraksi. (Sunarti, 2013: 62)
e) Adanya Ballotement
Ballotement adalah pantulan yang terjadi saat jari telunjuk pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal ini menyebabkan janin
berenang jauh dan kembali keposisinya semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat
terjadi sekitasr usia 4-5 bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan
sebagai tanda pasti kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor
dalam kandungan ibu. 6. Tanda Hegar dan Goodells Tanda hegar yaitu
6
4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi)
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk ke dalam sel telur,waktu
persetubuhan,cairan semen tumpah ke dalam vagina dan bejuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang kemudian
terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu
kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), implantasi (nidasi)
yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi / pembentukan plasenta.
Penting yang harus ada yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh
indung telur atau ovarium wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya
akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh
7
rumbai – rumbai (microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur
(tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah
ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, hormon
pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama
(coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui
saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu
sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
Sel telur berada di dalam indung telur atau ovarium. Sel telur atau ovum merupakan
bagian terpenting di dalam indung telur atau ovarium wanita. Setiap bulannya, 1-2
ovum dilepaskan oleh indung telur melalui peristiwa yang disebut ovulasi. Ovum dapat
dibuahi apabila sudah melewati proses oogenesis yaitu proses pembentukan dan
perkembangan sel telur didalam ovarium dengan waktu hidup 24-48 jam setelah
ovulasi, sedangkan pada pria melalui proses spermatogenesis yaitu keseluruhan proses
dalam memproduksi sperma matang. Sel telur mempunyai lapisan pelindung berupa sel-
sel granulose dan zona pellusida yang harus di tembus oleh sperma untuk dapat terjadi
suatu kehamilan .(Megasari, dkk, 2015: 25)
5. Pathway
Perubahan pada ibu hamil (fisiologis dan psikologis)
Perubahan Perubahan
Sistem
Fisiologis Psikologis
muskuloskeletal
Penekanan
Sistem Sistem syaraf lumbal
respirasi perkemihan Peningkatan Krisis
berat badan situasional
Merangsang
Terdesaknya Desakan reseptor nyeri
diafragma ke pembesaran (histamine,prosta Primi kurang
Peningkatan
atas rahim glandin,bradikinin pengetahuan
penggunaan energi
)
Dispnea
KELETIHAN
Inkontinensia
urin
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
GANGGUAN
ELIMINASI URIN
di https://id.scribd.com/doc/311070903/Pathway-Kehamilan-Trimester-3.)
6. Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb,gol.darah,glukosa,VDRL)
B. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi:
Diperlukan tanda pasti hamil.
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi.
Mencari sebab dari hidraamnion.
Untuk menentukan kelainan anak.
C. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
7. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atasindikasi serta intervensi
dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar minimal 7 langkah untuk pelayanan antenatal care
(manuaba,2010)
a) Timbang berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
11
f) Imunisasi lengkap
Untuk melindungi janin yang akan di lahirkan terhadap “Tetanus neonatorum”
dewasa Ini di anjurkan untuk di berikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
(Wiknjosastro,2002)
g) Perawatan payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage,kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
penyumbatan ,Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah.Maka
Putting susu dan aerola mammae dirawat baik-baik dengan di bersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol,bila putting susu masuk ke
dalam,hal ini di perbaiki dengan jalan menarik-narik ke luar.(Mochtar,2008)
8. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu,jika tidak
melaksanaksn ANC sesuai aturan ,di khawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi
yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
a) Komplikasi obstetrik langsung,meliputi :
1) Perdarahan.
2) Pre-eklampsi/eklampsia.
3) Kelainan letak (lintang/sungsang).
4) Hidramnion.
5) Ketuban pecah dini.
12
9. Pengkajian
Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi,
riwayat obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat
kesehatan (Ratnawati, 2017). Adapun pengkajian yang dilakukan berdasarkan diagnosa
defisit pengetahuan yaitu (PPNI, 2016):
a) Gejala dan tanda mayor
Subjektif: Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif: Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah
b) Gejala dan tanda minor
Subjektif: (tidak tersedia)
Objektif: Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat, menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, histeria).
1) Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan,
suku bangsa, agama, alamat. (Manurung et al., 2011)
9) Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran,keadaan vital
sign.
b) Pemeriksaan keperawatan
c) Pemeriksaan leopold
Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus.
Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri.
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin.
Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP.
d) Pemeriksaan penunjang
Urine.
Darah: Hb, Ht, golongan darah, faeses.
USG, pap smear dan kultur getah serviks.
Jakarta:CV.Jakad Publishing. )
A. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas d.d Pola napas
abnormal (takipneu).
B. Gangguan eliminasi urin b.d Penurunan kapasitas kandung kemih d.d Distensi
kandung kemih.
perlu
3. Frekunsi BAK
dari level 3
(sedang) ke
level 4 (cukup
membaik)
8. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
9. Latih
penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber Buku
Jakarta:CV.Jakad Publishing.
Nurrobhika,dkk.2018.Etikolegal Dalam
2. Sumber Internet
di https://id.scribd.com/doc/311070903/Pathway-Kehamilan-Trimester-3.
21
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
NIM : 1819038
Ruangan/RS :-
3. Riwayat Kesehatan
G1
G2
G3
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
23
:
Klien
…… : Garis
tinggal serumah
24
Penjelasan : Ny.W merupakan anak pertama dari satu bersaudara yang telah bercerai
dan memiliki satu anak laki-laki, dari riwayat kedua orang tua dan keluarga
tidak ada yang menderita penyakit kronis maupun penyakit menular.
Usia
Tanggal TFU Presentasi DJJ TD/BB Keluhan
Gestasi
26 27 cm 29 Letak janin 139 110/80 Sering
Agustus Minggu (Kep) x/menit mmHg BAK
2020 59 kg Mudah
lelah
Nyeri
ringan
Tem Masalah
Jenis
pat/ Jenis Kond- saat Imuni
Tahu pers BB Lak-
No peno kel- isi saat kehamil- -
n ali- lahir tasi
lo- Amin lahir an & sasi
nan
ng nifas
- - - - - - - - - -
6. Riwayat Ginekologi
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 hari
Jumlah darah/volume : 500 ml/hari
Ganti pembalut : 5 kali/hari
Keluhan : Terasa sakit ketika akan menstruasi
b) Riwayat KB
Jenis :-
Berapa lama :-
Alasan penggunaan : Klien mengatakan belum pernah mengikuti
program keluarga berencana (Kb).
c) Penyakit Ginekologi
Riwayat Penyakit (seperti tumor, kanker, kista, miom, dll) : Klien mengatakan
bahwa klien maupun keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular atau menurun seperti tumor, kanker, kista, miom ,DM,
HIV ,TBC ,Hipertensi , Asma , Jantung serta penyakit lainnya.
7. Pengkajian
a) Keadaan Umum : Composmentis (15)
b) Kesehatan : klien merasa sesekali merasa nyeri ringan pada bagian bawah
perut nya karena perut yang semakin membesar,merasa kurang bertenaga,saat
beraktivitas ia sering mengeluh mudah lelah dan lesu serta sering buang air kecil.
c) Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37 ̊ C
Pernapasan : 24 x/menit
d) Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan di kepala, tidak
ada lesi, rambut hitam lurus, persebaran rambut merata dan bersih.
26
e) Dada
Jantung
- Inspeksi : Dada tampak simetris ,tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut,
warna disekitar kulit dada merata.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak teraba benjolan pada saat di raba.
- Perkusi : Terdengar nyeri pekat atau datar.
- Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2 (lupdup).
Paru
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan ,tidak teraba benjolan pada saat di raba.
f) Abdomen
Pigmentasi : Warna di sekitar abdomen merata dan tidak terdapat lesi
Inspeksi : Terdapat striae pada bagian abdomen kanan dan kiri terdapat
linea nigra dari pusat sampai perinium.
Auskultasi : DJJ (139 x/ menit).
Perkusi : Timpani / redup
Palpasi
a. Leopot I : Teraba bokong TFU 27 cm.
b. Leopot II : Teraba dibagian kiri ibu teraba punggung bayi
dan dibagian kanan ibu ekstemitas bayi.
c. Leopot III : Teraba kepala.
d. Leopot IV : Kepala belum masuk PAP.
Penjelasan : Di kedua kaki ibu tidak ada varises, dan tidak ada edema ,
refleks patella baik, tidak ada gangguan.
Masalah khusus : Tidak ada
3 3 3 3 3 3 3 3
BAB
Tempat Kamar mandi Kamar mandi
1
Pembuangan (jamban) (jamban)
2 Frekuensi (waktu) 1 x/ sehari 1 x/ sehari
3 Konsistensi Semi padat (lunak) Semi padat (lunak)
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5 Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK
Tempat Kamar mandi Kamar mandi
1
Pembuangan (jamban) (jamban)
2 Frekuensi 6-7 x/hari 6-7 x/hari
Warna dan bau Kuning dan bau Kuning dan bau
3
Khas Khas
Volume 1500 cc /hari 210 cc /1 kali
4
BAK
5 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
29
1 Jam tidur
Siang Pukul 12.30 - Pukul 12.30 -
15.15 WIB 15.15 WIB
Malam Pukul 20.30 - Pukul 20.30–
tidur
4 Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada/hanya sering
terganggu untuk BAK
yang sering
Latihan/senam
Asupan Cairan
1 Jenis minuman Air putih dan Teh Air putih dan Susu
manis khusus ibu hamil
2 Frekuensi minum Air putih Air putih (8
(7gelas/hari) dan gelas/hari/2
Teh manis (1 jam sekali)
gelas/hari) dan Susu (2
gelas/hari)
pagi dan
malam hari
3 Kebutuhan cairan 1,3 Lt cairan/hari 1,5 Lt cairan/hari
4 Cara pemenuhan Minum secara rutin Minum secara rutin
memakai gelas memakai gelas
(minimal 2 jam (minimal 2 jam
sekali untuk air sekali untuk air
putih) dan (saat putih)
pagi/malam hari
untuk meminum
susu)
32
9. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DO:
- Tampak terjadi
distensi kandung
kemih karena
adanya desakan
pembesaran rahim
pada klien yang
34
DO:
- Klien tidak
mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
karena mudah
35
merasa lelah
setelah beraktivitas
walaupun ringan
-Klien tampak lesu
-Tampak
kebutuhan
istirahatnya
meningkat (lebih
banyak melakukan
tirah baring)
3 Rabu,26 DS: Agen Cedera Nyeri Akut
Agustus 2020 -Klien mengeluh Psikologis
(09.45-10.00 nyeri
WIB) P:Nyeri terjadi
peningkatan masa
abdomen karena
perut yang semakin
membesar
Q:Seperti
tertekan/tertimpa
benda berat
R:Abdomen bagian
bawah
S:Skala 4 (sedang)
dari 10 (sangat
nyeri)
T:Hilang timbul
setiap 2 jam sekali
DO:
- Klien tampak
Meringis saat
terasa nyeri nya
-Bersikap protektif
(selalu berwaspada
dalam beraktivitas
dan melakukannya
secara perlahan)
36
-Klien tampak
gelisah ketika
terasa nyerinya
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urin b.d Penurunan kapasitas kandung kemih d.d Distensi kandung
kemih.
2. Keletihan b.d Kondisi fisiologis d.d Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin.
C. Intervensi keperawatan
(sedang) perlu
ke level 4
5. Latih BAK
(cukup
sesuai
menurun)
jadwal,jika
2. Distensi perlu
kandung
6. Anjurkan BAK
kemih
secara rutin
dari level
3
(sedang)
ke level 4
(cukup
menurun)
3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang)
ke level 4
(cukup
membaik)
2 Rabu,26 10.
Keletihan Setelah Managemen
Agustus 15-
b.d Kondisi dilakukan Energi
2020 10.
fisiologis tindakan
1. Identifikasi
30
d.d Tidak keperawatan
gangguan
WIB
mampu selama 3 x 24
fungsi tubuh
mempertaha jam di
yang
nkan harapkan
mengakibatkan
aktivitas “Tingkat
kelelahan
rutin. keletihan”
2. Monitor
dapat
kelelahan fisik
“Menurun”
dan emosional
dengan
Kriteria Hasil 3. Sediakan
: lingkungan
nyaman dan
1. Verbalisa
38
si rendah
kepulihan stimulus
energi (cahaya,suara)
dari level
4. Fasilitasi
3
duduk di sisi
(sedang)
tempat
ke 4
tidur,jika tidak
(cukup
dapat
meningka
berpindah atau
t)
berjalan
2. Kemamp
5. Anjurkan tirah
uan
baring
melakuka
6. Anjurkan
n
melakukan
aktivitas
aktivitas secara
rutin dari
bertahap
level 3
(sedang) 7. Ajarkan
ke 4 strategi koping
(cukup untuk
meningka mengurangi
t) kelelahan
3. Verbalisa
si lelah
dari level
3
(sedang)
ke level 4
(cukup
menurun)
3 Rabu,26 10. Nyeri Akut b.d Setelah Managemen nyeri
Agustus 30- Agen Cedera dilakukan 1. Identifikasi
2020 10. Psikologis d.d tindakan lokasi,karakteristik,
45 Tampak keperawatan durasi,frekuensi,ku
WIB Meringis selama 3 x 24 alitas,intensitas
jam di
39
harapkan nyeri
“Tingkat 2. Identifikasi skala
Nyeri” dapat nyeri
“Menurun” 3. Identifikasi faktor
dengan yang memperberat
Kriteria Hasil : dan memperingan
1. Keluhan nyeri
nyeri dari 4. Berikan teknik
level 2 non-farmakologis
(cukup untuk mengurangi
meningkat) rasa nyeri
ke level 4 5. Fasilitasi istirahat
(cukup tidur
menurun) 6. Jelaskan strategi
2. Meringis meredakan nyeri
dari level 7. Anjurkan
2 (cukup memonitor nyeri
meningkat) secara mandiri
ke level 4
(cukup
menurun)
3. Gelisah
dari level 3
(sedang)
ke level 5
(menurun)
D. Implementasi
1. Implementasi Hari-1
Tgl Keperawatan
1 Rabu, 11. Gangguan S: Nadia
1. Mengiden
26 00- eliminasi urin -Klien mengatakan
tifikasi
Agust 11. b.d sering buang air
kebiasaan
us 20 Penurunan kecil
BAK
2020 WIB kapasitas -Klien mengatakan
sesuai
kandung urin nya sering
usia
kemih d.d menetes sehingga
2. Menduku
Distensi harus sering
ng
kandung mengganti pakaian
pengguna
kemih dalam nya
an toilet
-Klien mengatakan
secara
selalu
konsisten
menggunakan toilet
3. Menjaga di rumah nya
privasi ketika BAK
selama -Klien mengatakan
eliminasi selalu mengganti
pakaian dalamnya
4. Menggant
ketika terasa
i pakaian
urinnya menetes
dalam
dalam sehari bias
pasien
ganti pakaian
setelah
dalam 4-5 x
eliminasi,j
ika perlu
O:
5. Melatih - Tampak terjadi
BAK distensi kandung
sesuai kemih karena
jadwal,jik adanya desakan
a perlu pembesaran rahim
6. Menganju pada klien yang
rkan BAK sedang hamil yang
secara menyebabkan
rutin penurunan
kapasitas kandung
kemih sehingga
41
terjadi
inkontinensia urin
-Klien tampak
dalam berkemih
tidak merasa tuntas
karena sering kali
urinnya menetes
walaupun dalam
keadaan duduk
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari 10-12
x
-Klien tampak
BAK secara rutin 2
jam sekali
A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :
1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level
3 (sedang)
ke level 3
(sedang)
2. Distensi
42
kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
P:
1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten
2. Jaga
privasi
selama
eliminasi
3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
ka perlu
4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Rabu, 11. S: Nadia
Keletiha 1. Mengiden
43
uara)
3333 3333
4. Memfasili
tasi duduk
3333 3333
di sisi
tempat Kanan Kiri
tidur,jika Bawah Bawah
tidak
dapat -Klien tampak lesu
berpindah -Tampak
atau kebutuhan
berjalan istirahatnya
5. Menganju meningkat (lebih
rkan tirah banyak melakukan
baring tirah baring)
44
dengan lingkungan
6. Mengnjur
yang membuatnya
kan
nyaman
melakuka
-Klien tampak jika
n aktivitas
sudah terasa
secara
lelah ,klien hanya
bertahap
duduk di sisi
7. Mengajar
tempat tidur
kan
-Klien tampak
strategi
melakukan
koping
aktivitas ringan
untuk
secara
menguran
bertahap ,seperti
gi
berjalan kecil di
kelelahan
dalam rumah
dengan hati-hati
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat
A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
45
dengan Kriteria
Hasil:
1. Verbalisasi
kepulihan
energi dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
P:
1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional
2. Sediakan
lingkungan
nyaman
dan rendah
46
stimulus
(cahaya,sua
ra)
3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan
4. Anjurkan
tirah baring
5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
i kelelahan
rasa nyeri
A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
dengan Kriteria
Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 2
(cukup
meningkat)
2. Meringis dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 2
(cukup
meningkat)
3. Gelisah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
49
ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
non-
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
2. Implementasi Hari-2
O:
- Tampak distensi
kandung kemih
sudah mulai
teratasi karena
telah ada jadwal
BAK yang di buat
dan membantu ibu
agar urinnya tidak
selalu menetes
secara tiba-tiba
-Klien tampak
sudah mulai
51
teratasi dalam
berkemih sudah
merasa mulai
tuntas karena sudah
mulai berkurang
urinnya menetes
dalam keadaan
duduk maupun
berdiri
-Klien tampak
sering buang air
kecil karena terjadi
peningkatan
volume residu urin
dalam sehari sudah
mulai teratasi
karena BAK telah
terjadwalkan 10
x/hari
-Klien tampak
BAK secara rutin
2-4 jam sekali
A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :
1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level
3 (sedang)
52
ke level 4
(cukup
menurun)
2. Distensi
kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 3
(sedang)
3. Frekunsi
BAK dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
membaik)
P:
1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten
2. Jaga
privasi
selama
eliminasi
3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
53
ka perlu
4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Kamis 09. S: Nadia
Keletiha 1. Memonit
.27 20- -Klien mengatakan
n b.d or
Agust 09. sudah mulai
Kondisi kelelahan
us 40 bertenaga pada
fisiologis fisik dan
2020 WIB tubuhnya
d.d emosional
-Klien masih
Tidak
2. Menyedia
mengeluh cepat
mampu
kan
merasa lelah
mempert
lingkunga
walaupun
ahankan
n nyaman
melakukan
aktivitas
dan
aktivitas ringan
rutin.
rendah
stimulus O:
(cahaya,s - Klien sudah mulai
uara) mampu
3. Memfasili mempertahankan
tasi aktivitas rutin
duduk di karena
sisi melakukannya
tempat secara bertahap
tidur,jika
tidak
dapat
berpindah
atau
berjalan
Kanan Kiri
4. Menganju Atas Atas
rkan tirah
baring 3333 3333
5. Mengnjur
3333 3333
kan
54
melakuka
Kanan Kiri
n
Bawah Bawah
aktivitas
secara
-Klien masih
bertahap
tampak lesu
6. Mengajar -Tampak
kan kebutuhan
strategi istirahatnya
koping meningkat (lebih
untuk banyak melakukan
menguran tirah baring)
gi dengan lingkungan
kelelahan yang membuatnya
nyaman
-Klien tampak jika
sudah terasa
lelah ,klien hanya
duduk di sisi
tempat tidur
-Klien tampak
melakukan
aktivitas ringan
secara
bertahap ,seperti
berjalan kecil di
dalam rumah
dengan hati-hati
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
55
dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat
A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
dengan Kriteria
Hasil:
1. Verbalisasi
kepulihan
energi dari
level 3
(sedang) 4
(cukup
meningkat)
2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
meningkat)
3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
level 3
56
(sedang)
P:
1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional
2. Sediakan
lingkungan
nyaman
dan rendah
stimulus
(cahaya,sua
ra)
3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan
4. Anjurkan
tirah baring
5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
57
i kelelahan
A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
dengan Kriteria
59
Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 3
(sedang)
2. Meringis dari
level 2
(cukup
meningkat)
ke level 3
(sedang)
3. Gelisah dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
non-
60
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
3. Implementasi Hari-3
O:
- Distensi kandung
kemih sudah mulai
teratasi karena
telah ada jadwal
BAK yang di buat
dan membantu ibu
agar urinnya tidak
selalu menetes
secara tiba-tiba
-Klien tampak
sudah mulai
teratasi dalam
berkemih sudah
merasa mulai
62
A: Gangguan
eliminasi urin b.d
Penurunan
kapasitas kandung
kemih d.d Distensi
kandung kemih
dengan Kriteria
Hasil :
1. Desakan
berkemih
(urgensi)
dari level 4
(cukup
menurun)
ke level 4
(cukup
63
menurun)
2. Distensi
kandung
kemih dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
3. Frekunsi
BAK dari
level 4
(cukup
membaik)
ke level 4
(cukup
membaik)
P:
1. Dukung
penggunaa
n toilet
secara
konsisten
2. Jaga
privasi
selama
eliminasi
3. Ganti
pakaian
dalam
pasien
setelah
eliminasi,ji
64
ka perlu
4. Anjurkan
BAK
secara rutin
2 Jumat, 09. S: Nadia
Keletiha 1. Memonit
28 20- -Klien mengatakan
n b.d or
Agust 09. sudah bertenaga
Kondisi kelelahan
us 40 pada tubuhnya
fisiologis fisik dan
2020 WIB -Klien masih
d.d Tidak emosional
merasa cepat lelah
mampu
2. Menyedia
walaupun
mempert
kan
melakukan
ahankan
lingkunga
aktivitas ringan
aktivitas
n nyaman
tetapi semua itu
rutin
dan
dapat di atasi
rendah
dengan cepat
stimulus
caranya dengan
(cahaya,s
beristirahat
uara
3. Memfasili O:
tasi - Klien sudah mulai
duduk di mampu
sisi mempertahankan
tempat aktivitas rutin
tidur,jika karena
tidak melakukannya
dapat secara bertahap
berpindah dan selalu di sertai
atau dengan beristirahat
berjalan yang membuat
aktivitas nya dapat
4. Menganju
berjalan dengan
rkan tirah
lancar
baring
5. Mengnjur
kan Kanan Kiri
65
Atas Atas
melakuka
n
4444 4444
aktivitas
secara
4444 4444
bertahan
energinya)
-Klien tampak
melakukan
aktivitas ringan
secara
bertahap ,seperti
berjalan kecil di
dalam rumah
dengan hati-hati
agar tidak selalu
tirah baring di
tempat tidur
-Klien tampak telah
mengerti dan
paham setelah di
ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan oleh
perawat,seperti
tarik napas dalam
dan hanya
melakukan
aktivitas ringan
disertai dengan
penjedaan waktu
untuk beristirahat
A: Keletihan b.d
Kondisi fisiologis
d.d Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas rutin
dengan Kriteria
Hasil:
1. Verbalisasi
67
kepulihan
energi dari
level 4
(cukup
meningkat)
ke level 4
(cukup
meningkat)
2. Kemampua
n
melakukan
aktivitas
rutin dari
level 4
(cukup
meningkat)
ke level 4
(cukup
meningkat)
3. Verbalisasi
lelah dari
level 3
(sedang) ke
4 (cukup
menurun)
P:
1. Monitor
kelelahan
fisik dan
emosional
2. Sediakan
lingkungan
nyaman
68
dan rendah
stimulus
(cahaya,sua
ra)
3. Fasilitasi
duduk di
sisi tempat
tidur,jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan
4. Anjurkan
tirah baring
5. Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
6. Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurang
i kelelahan
3 Jumat, 09. Nyeri Akut 1. Mengidentifik S: Nadia
28 40- b.d Agen asi -Klien mengatakan
Agust 10. Cedera lokasi,karakte nyeri nya mulai
us 00 Psikologis ristik,durasi,fr berkurang dan
2020 WIB d.d Tampak ekuensi,kualit dapat teratasi
Meringis as,intensitas dengan segera
nyeri karena sudah
2. Mengidentifik mengetahui teknik
asi skala nyeri dan cara yang
3. Mengidentifik benar untuk
69
O:
-Klien tampak
sering melakukan
strategi tarik napas
dalam ketika nyeri
nya muncul sesuai
anjuran perawat
- Klien tampak
70
sudah tidak
meringis karena
sudah tahu teknik
untuk
mengatasinya dan
tidak merasa cemas
lagi
-Klien masih
tampak bersikap
protektif (selalu
berwaspada dalam
beraktivitas dan
melakukannya
secara perlahan)
untuk menjaga diri
dan bayi dalam
kandungannya
-Klien tampak
sudah tidak gelisah
ketika terasa
nyerinya,karena
sudah tahu teknik
untuk
mengatasinya
-Klien tampak
selalu
melaksanakan
anjuran perawat
untuk istirahat tidur
untuk mengurangi
rasa nyeri
A:
Nyeri Akut b.d
Agen Cedera
Psikologis d.d
Tampak Meringis
71
dengan Kriteria
Hasil:
1. Keluhan
nyeri dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
2. Meringis dari
level 3
(sedang) ke
level 4
(cukup
menurun)
3. Gelisah dari
level 4
(cukup
menurun) ke
level 5
(menurun)
P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteri
stik,durasi,frek
uensi,kualitas,i
ntensitas nyeri
2. Identifikasi
skala nyeri
3. Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri
4. Berikan teknik
72
non-
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
5. Fasilitasi
istirahat tidur
6. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
7. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
O:
- Distensi kandung kemih sudah mulai
teratasi karena telah ada jadwal BAK
yang di buat dan membantu ibu agar
urinnya tidak selalu menetes secara
tiba-tiba
-Klien tampak sudah mulai teratasi
dalam berkemih sudah merasa mulai
tuntas karena sudah mulai berkurang
urinnya menetes dalam keadaan duduk
maupun berdiri
-Klien tampak sering buang air kecil
karena terjadi peningkatan volume
residu urin dalam sehari sudah mulai
teratasi karena BAK telah
terjadwalkan 8 x/hari
-Klien tampak BAK secara rutin 2-4
jam sekali
P:
Kanan Kiri
Atas Atas
4444 4444
4444 4444
75
Kanan Kiri
Bawah Bawah
Kriteria Hasil:
2. Kemampuan melakukan
aktivitas rutin dari 3 (sedang)
ke level 4 (cukup meningkat)
P:
O:
-Klien tampak sering melakukan
strategi tarik napas dalam ketika nyeri
nya muncul sesuai anjuran perawat
- Klien tampak sudah tidak meringis
karena sudah tahu teknik untuk
mengatasinya dan tidak merasa cemas
lagi
-Klien masih tampak bersikap
protektif (selalu berwaspada dalam
beraktivitas dan melakukannya secara
perlahan) untuk menjaga diri dan bayi
dalam kandungannya
-Klien tampak sudah tidak gelisah
ketika terasa nyerinya,karena sudah
tahu teknik untuk mengatasinya
-Klien tampak selalu melaksanakan
anjuran perawat untuk istirahat tidur
untuk mengurangi rasa nyeri
A:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam Nyeri
Akut b.d Agen Cedera Psikologis d.d
Tampak Meringis “Teratasi” dengan
78
Kriteria Hasil:
1. Keluhan nyeri dari level 2
(cukup meningkat) ke level 4
(cukup menurun)
2. Meringis dari level 2 (cukup
meningkat) ke level 4 (cukup
menurun)
3. Gelisah dari level 3 (sedang) ke
level 5 (menurun)
P:
1. Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuens
i,kualitas,intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
4. Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat tidur
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
79