Anda di halaman 1dari 2

Target Rasio Profit Margin dan Analisisnya

Rasio profit margin merupakan rasio profitabilitas yang secara umum ditujukan untuk 3 target
profit margin, yaitu gross profit margin, net, profit margin, dan operating profit margin. Berikut
ini, penjelasan mengenai ketiga target profit margin tersebut.

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin atau margin laba kotor adalah ukuran keuntungan yang digunakan untuk
menilai perbandingan antara laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.

Ukuran laba/keuntungan ini bisa digunakan untuk mengukur efisiensi perhitungan harga pokok
atau biaya produksi. Semakin besar nilai gross profit margin, maka semakin efisien kegiatan
operasional perusahaan, demikian pula sebaliknya.

Rumus gross profit margin yaitu:

Contoh : PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun 2019 memperoleh laba kotor sebesar Rp
48.000.000,00. Sementara itu, total pendapatan yang diterima adalah sebesar Rp 55.000.000,00.

Dari masalah di atas, dapat dihitung gross profit margin PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun
2019 yaitu:

Gross profit margin = Rp 48.000.000,00 : Rp 55.000.000,00 × 100% = 87%

Jadi Gross Profit Margin PT. Dirga Dewantara Dragon pada tahun 2019 adalah 87%.

2. Net Profit Margin

Net profit margin atau margin laba bersih adakah ukuran rasio antara laba yang telah dikurangi
pajak terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Semakin besar nilai net profit margin,
maka semakin baik pula operasi suatu perusahaan tersebut. Rumus net profit margin yaitu:

Contohnya : Sebuah perusahaan memiliki nilai pendapatan penjualan bersih sebesar Rp


27.000.000.000,00 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2.000.000.000,00.

Dari masalah di atas dapat diketahui Net profit margin perusahaan yaitu:
Net profit margin = (Rp 2.000.000.000,00 : Rp 27.000.000.000) × 100% = 7,40%

Jadi, net profit margin perusahaan sebesar 7,4%. Net profit margin dari perusahaan tersebut
bernilai sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengeluaran biaya operasional dari
perusahaan sangat buruk.

3. Operating Profit Margin

Operating profit margin merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
operasi dari penjualan bersih perusahaan. Operating profit margin atau laba operasi perusahaan
merupakan laba bersih sebelum pajak dan bunga.

Rumus profit margin untuk menghitung operating profit margin yaitu:

Contoh : Pada tahun 2019, PT. Setia Pelita Hati mempunyai laba operasi sebesar Rp
9.000.000.000,00. Penjualan bersih dari perusahaan tersebut adalah sebesar Rp
36.000.000.000,00.

Dari contoh di atas, dapat dihitung operating profit margin yaitu:

Operating profit margin = Rp 9.000.00.000,00 : Rp 36.000.000.000,00 × 100% = 25%

Jadi, Operating Profit Margin PT. Setia Pelita Hati tahun 2019 adalah sebesar 25%. Analisis
menunjukkan nilai yang cukup rendah, sehingga perusahaan tersebut dinilai belum maksimal
dalam mengelola operasionalnya.

Anda mungkin juga menyukai