Anda di halaman 1dari 4

Mengetahui Hasil Untuk dari Jualan Online

Namun, sebelum kamu mengetahui cara menghitung keuntungan jualan online, kamu perlu
memahami terlebih dahulu maksud penghitungan keuntungan jualan. Secara sederhana,
penghitungan keuntungan penjualan adalah cara untuk mengetahui seberapa banyak laba
yang kamu terima selama suatu periode tertentu. Penghitungan ini membutuhkan beberapa
data di antaranya, modal, banyaknya barang terjual, biaya operasional dan lain sebagainya.

Data-data tersebut mesti dihitung secara rinci dan detail guna memudahkanmu mengetahui
hasil akhir, yaitu, seberapa besar keuntungan atau pun kerugian yang sebenarnya kamu
terima. Itu sebabnya, hal ini penting untuk melakukan evaluasi maupun merancang strategi
bisnis ke depannya.

Setidaknya, penghitungan ini akan merefleksikan beberapa hal antara lain: apakah target
pasar sudah tepat, apakah harga jual produk sudah ideal, aspek pengeluaran mana yang perlu
ditekan, dan lain-lain.

Secara ilmu akuntansi, ada banyak cara menghitung keuntungan jualan. Kendati begitu, ada
cara mudah yang bisa kamu lakukan meski pun kamu tidak memiliki background ilmu
akuntansi.

Yang jelas, dalam berbisnis online, kamu sangat perlu memikirkan harga jual yang tepat,
mengingat ada banyak sekali saingan. Di sisi lain, harga jual itu juga tidak boleh terlalu
rendah sehingga membuat keuanganmu menjadi tidak stabil alias besar pasak daripada tiang.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk menghitung keuntungan jualan
online:

1. Catat Jumlah Pendapatan

Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum menghitung keuntungan jualan online adalah
mencatat jumlah pendapatan dalam suatu periode. Hal itu berguna untuk mengetahui
seberapa banyak produk terjual. Kamu harus menggunakan ketelitian untuk melakukan
pendataan tersebut. Jangan sampai ada kekurangan atau pun kelebihan agar penghitungan
keuntungan jualan nanti memberikan hasil yang akurat.

2. Catat Jumlah Modal

Pencatatan jumlah modal yang dikeluarkan dalam suatu periode adalah hal penting. Modal ini
bukan hanya biaya produksi, tetapi juga termasuk biaya operasional. Dengan hal-hal tersebut,
pasti menjadi pertimbangan kamu untuk menentukan harga produk untuk dijual.

Jumlah modal juga nantinya akan menjadi salah satu aspek untuk menghitung laba kotor. Jadi
catatlah secara teliti agar laba yang kamu dapatkan bisa diketahui secara benar dan tepat.

3. Hitung Laba Kotor

Nah, selanjutnya kamu perlu menghitung laba kotor. Untuk mengetahui laba kotor, kamu bisa
menghitungnya dengan cara penjualan bersih setelah dikurangi harga pokok penjualan. Hasil
jumlah tersebut didapatkan dari selisih antara pendapatan dengan modal pembelian produk.
Dengan kata lain laba kotor adalah selisih hasil penjualan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produk.

Dalam bisnis, mengetahui laba kotor berguna untuk mengukur efisiensi dan efektivitas
penggunaan modal, teknisi, dan stok bahan baku produk. Beberapa faktor yang
mempengaruhi data tersebut adalah harga jual barang atau jasa, jumlahnya, serta harga pokok
penjualan.

4. Perhatikan Biaya Pengeluaran

Selanjutnya yang perlu kamu perhatikan sebagai cara menghitung untung jualan online
adalah mengidentifikasi biaya pengeluaran dalam suatu periode. Kamu harus teliti dan rinci
mencatat setiap biaya yang keluar selama usaha berlangsung. Adapun biaya keluar dapat
dikategorikan menjadi dua hal, yaitu, biaya tetap atau fixed cost dan biaya variabel atau
variable cost.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak bergantung pada besar kecilnya
suatu kapasitas produksi. Dengan atau tanpa adanya produksi, biaya ini harus tetap keluar,
misalnya, biaya listrik dan gaji karyawan. Biaya tersebut harus kamu bayar selama kamu
menjalankan aktivitas bisnis.

Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang jumlah dan intensitasnya tidak tetap atau
berubah-ubah. Naik atau turunnya biaya ini tergantung pada beberapa hal, salah satunya
volume produksi. Contoh biaya itu adalah biaya bahan baku, pulsa sebagai penunjang
komunikasi, dan pengemasan.

Karena ada biaya variabel ini, sebaiknya kamu persiapkan modal lebih sebagai dana tak
terduga. Dengan begitu, bisnismu bisa terus berjalan tanpa perlu berhenti sementara dan tidak
terkendala karena hal-hal yang di luar prediksi.

5. Hitung Laba Bersih

Yang terakhir adalah menghitung laba bersih. Perhitungan laba bersih merupakan hal paling
penting untuk mengetahui seberapa besar untung jualan online. Dalam perhitungannya,
lakukan dengan seksama dan sangat terperinci supaya tidak ada data terlewat hingga
menyebabkan penghitungan salah.

Laba bersih adalah jumlah hasil dari perhitungan laba kotor setelah dikurangi dengan biaya
lainya. Dengan ini, kamu akan mendapat kesimpulan apakah bisnismu dalam suatu periode
pencatatan itu mendapatkan keuntungan atau kerugian. Kalau untung, seberapa besar
jumlahnya? Begitu juga kalau rugi. Dengan demikian, ke depannya kamu punya bekal untuk
mengevaluasi strategi bisnismu agar bisa berkembang lebih baik.

Cara Menghitung Laba Bersih Jualan Online


Setelah mengetahui hal-hal di atas, lalu bagaimana sebenarnya cara menghitung laba bersih?
Jawabannya, sederhana saja, kamu cukup mengumpulkan semua data seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya.

Kamu cukup mengambil total pendapatan untuk jangka waktu tertentu dan mengurangi total
pengeluaran kamu dari periode waktu yang sama. Berikut ini adalah rumus yang bisa kamu
gunakan untuk menghitung laba bersih:

Laba Bersih = Total Pendapatan (laba kotor) – Total Pengeluaran (beban)

Sebagai contoh, kamu memiliki total pendapatan kotor Rp150 juta dalam setahun, tetapi
kamu harus membayar biaya operasional seperti sewa toko, listrik, dan lain-lain sebesar 40
juta, maka laba bersih kamu adalah: 150 juta - 40 juta = 110 juta.

Nah, kurang lebih begitulah cara mudah untuk menghitung untung jualan yang bisa kamu
lakukan. Dengan begitu, kamu bisa memikirkan dan memprediksi bagaimana bisnismu ke
depannya, deh!

Jika kamu ingin berbagi pengalaman berjualan online dengan sesama Pelapak, yuk gabung
sekarang di Komunitas Bukalapak. Klik di bawah ini ya!

Cara Menghitung Laba Kotor


Laba kotor atau gross profit adalah seluruh pendapatan dari penjualan yang belum dikurangi
biaya produksi, biaya overhead, gaji, pajak, dan lain sebagainya. Cara menghitung laba kotor
bisa dengan rumus sederhana yaitu dengan cara mengurangi pendapatan dengan harga pokok
penjualan (HPP). HPP adalah total pengeluaran biaya langsung oleh perusahaan dari barang
atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam satu periode tertentu.

Rumus Laba Kotor

Pendapatan – HPP = Laba Kotor

Contoh Kasus

Susi memiliki usaha toko kue. Menurut laporan laba rugi di tahun 2021, toko kue Susi
memiliki pendapatan sebesar Rp 100.000.000. Setelah dihitung, HPP dari toko kuenya
selama tahun 2021 adalah sebesar Rp 67.000.000. Jadi laba kotor yang didapatkan oleh toko
kue Susi di tahun 2021 adalah:

Rp 100.000.000 – Rp 67.000.000 = Rp 33.000.000

Jadi, laba kotor yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp 33.000.000.

Cara Menghitung Laba Bersih


Seperti yang dijelaskan di atas, laba bersih adalah laba kotor dikurangi biaya atau beban yang
belum dikurangi dari pendapatan. Komponen biaya yang biasanya dikurangi dari laba kotor
adalah: Pajak, biaya operasional, bunga jika ada pinjaman ke bank, biaya penyusutan, dan
lain sebagainya.

Rumus Laba Bersih

Total Pendapatan – Total Pengeluaran = Laba Bersih

atau

Laba Kotor – Beban Biaya = Laba Bersih

Contoh Kasus

Toko Kue Susi memiliki laba kotor dari penjualan di tahun 2021 sebesar Rp 33.000.000.
Laba kotornya belum dikurangi beban biaya lain, seperti: Pajak (Rp 3.200.000), biaya
operasional toko (Rp 4.000.000), kredit pinjaman ke bank total setahun (Rp 10.000.000). Jadi
laba bersih toko kue Susi selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Rp 33.000.000 – (3.200.000 + 4.000.000 + 10.000.000) = Rp 15.800.000

Jadi, laba bersih yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp 15.800.000.

Anda mungkin juga menyukai