Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DAN KLIPPING

MENGIDENTIFIKASI DAMPAK POSITIF MUTASI POLIPLOIDI PADA


TUMBUHUAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata P.)

Sebagai Pemenuhan Tugas Laporan dan Klipping Materi Mutasi pada Mata Pelajaran Biologi

OLEH :

NAMA : NELY MALIHATUL ZULFAA

KELAS : XII IPA 2

NO. ABSEN : 26

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 METRO

Jl. KI HAJAR DEWANTARA NO. 110 KAMPUS 15A KOTA METRO


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat rahmat, taufiq, dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan
dan klipping sebagai pemenuhan tugas materi Mutasi pada mata pelajaran Biologi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Ade Suhairiah selaku
guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan pengajaran dan pembelajaran materi
mutasi pada mata pelajaran Biologi

Akhir kata, laporan dan klipping ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, segala
kritik dan saran yang membangun sangat penulis terima guna perbaikan yang lebih baik
selanjutnya.

Metro, 02 Februari 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
D. Manfaat ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
A. Proses Mutasi yang Terjadi pada Tanaman Sanseviera trifasciata ............... 2
B. Dampak Menguntungkan dari Mutasi pada Tanaman Sanseviera trifasciata
C. Manfaat dari Tanaman Sanseviera trifasciata ................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutasi genetik merupakan perubahan materi genetik pada gen. Mutasi dapat terjadi
secara alami dan melalui campur tangan manusia. Mutasi yang terjadi secara alami
biasanya menimbulkan dampak yang merugikan, sedangkan mutasi yang dibuat dengan
campuar tangan manusia sebagian besar menimbulkan dampak yang menguntungkan.
Mutasi jarang terjadi secara alami dan lebih sering terjadi karena dibuat oleh manusia.
Dampak mutasi yang menguntungkan diantaranya poliploidi pada tanaman. Poliploidi
pada tanaman dapat menghasilkan buah yang besar, tidak berbiji, produktivitas tinggi,
dan bernilai jual tinggi. Pada poliploidi, mutagen yang sering digunakan yaitu kolkisin,
digitonin, dan sinar radioaktif. Dampak menguntungkan dari mutasi dalam bidang
pertanian salah satunya terdapat pada tanaman Sansevieria. Sanseviera trifasciata
merupakan jenis Sansevieria yang paling banyak menghasilkan varian-varian baru karena
adanya penyimpangan yang menghasilkan kurang lebih 60 varian.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses mutasi yang terjadi pada tanaman Sansevieria trifasciata?
2. Apa dampak menguntungkan dari mutasi pada tanaman Sansevieria trifasciata?
3. Apa saja manfaat dari tanaman Sansevieria trifasciata?

C. Tujuan
1. Mengetahui proses mutasi yang terjadi pada tanaman Sansevieria trifasciata.
2. Mengetahui dampak menguntungkan dari mutasi pada tanaman Sansevieria
trifasciata
4. Mengetahui manfaat dari tanaman Sansevieria trifasciata.

D. Manfaat
1. Mengembangkan pemanfaatan potensi dari tanaman lidah mertua (Sansevieria
trifasciata).
2. Meningkatkan nilai guna dan ekonomi dari tanaman lidah mertua (Sansevieria
trifasciata).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Mutasi yang Terjadi pada Tanaman Sansevieria trifasciata


Bertambahnya variasi penampilan dan karakter Sansevieria banyak
dipengaruhi karena adanya mutasi dari spesies yang sama sehingga menampilkan
bentuk, ukuran, dan warna daun yang berbeda. Mutasi dapat terjadi akibat
perbanyakan melaui setek daun dan karena adanya pengaruh dari faktor lingkungan
seperti tingkat kesuburan tanah, suuhu, dan pengaruh cahaya. Sinar X dan gama
merupakan radiasi pengion yang dapat melepas energi (ionisasi) ketika melewati atau
menembus materi. Proses ionisasi itu terjadi dalam jaringan tanaman sehingga
menyebabkan perubahan sel, genom, kromosom, dan DNA atau gen. Meski demikian,
adakalanya tanaman mutasi kembali normal apabila dikembangbiakkan secara
generatif. Walaupun mengalami mutasi, tanaman mutan tetap menyimpan gen normal.
Pada generasi tertentu gen normal itu berpeluang muncul kembali. Mutasi akan
bertahan apabila bagian tanaman yang mengalami mutasi diisolasi dan diperbanyak
dengan kultur jaringan.
Proses mutasi yang terjadi pada tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata)
biasanya dibuat oleh manusia yaitu dengan cara setek daun. Cara setek yang biasa
dilakukan dengan cara mengambil bagian daun tanaman lidah mertua dan dipacu
pertumbuhan tunas dan akarnya dengan menggunakan ZPT, akan tetapi pertumbuhan
tunas akan terhambat bila konsentrasi penggunaan Zat Perangsang Tumbuh tidak
sesuai atau berlebihan. Terhambatnya pertumbuhan tunas juga bisa terjadi karena
energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat telah habis digunakan untuk
pertumbuhan akar. Hal ini terlihat dari hasil penelitian sebelumnya, yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi IBA maka jumlah akar yang
terbentuk semakin banyak tetapi waktu muncul tunas lebih lama dan persentase setek
bertunas lebih rendah. Selain itu juga diduga pemberian IBA dengan konsentrasi
tinggi menyebabkan perbandingan auksin yang dikandung menjadi lebih tinggi
dibanding sitokinin sehingga pertumbuhan akar lebih dominan dibanding
pertumbuhan tunas. Pertumbuhan tunas terbaik dihasilkan oleh aplikasi 0 ppm IBA
yang terlihat pada variabel waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun tunas,
persen setek bertunas, dan bobot basah tunas. Ini menunjukkan bahwa secara genetis
Sansevieria tidak memerlukan auksin dari luar.
Secara umum bahan setek bagian tengah menghasilkan respon terbaik untuk
variabel waktu muncul akar, jumlah akar, panjang akar, jumlah tunas, dan bobot
basah tunas, namun demikian bahan setek bagian tengah tidak memberikan pengaruh
pada waktu muncul tunas, sama halnya dengan setek bagian bawah. Ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hardjanti yang menyatakan bahwa setek adenium
yang berasal dari bagian tengah menghasilkan pertumbuhan akar lebih baik daripada
setek yang berasal dari bagian atas/pucuk. Hal ini diduga karena setek bagian tengah
memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi daripada setek bagian atas/pucuk. Pada
awal penyetekan karbohidrat berperan penting dalam metabolisme tanaman yang
menghasilkan energi yang kemudian digunakan untuk pertumbuhan akar.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa setek bagian atas menghasilkan waktu
muncul tunas dan jumlah tunas lebih baik dibandingkan dengan setek bagian pangkal
meskipun tidak berbeda nyata dengan setek bagian tengah Ini diduga karena bahan
setek bagian atas atau pucuk lebih meristematik, yang artinya sel-sel dalam jaringan
sangat aktif membelah sehingga tunas lebih cepat muncul dan tunas yang dihasilkan
lebih banyak.
Kemampuan setek membentuk akar dan tunas dipengaruhi oleh kandungan
karbohidrat dan keseimbangan hormon yang tercermin pada C/N rasio diduga bahan
setek yang berasal dari bagian tengah memiliki rasio C/N yang ideal sehingga
memberikan respon yang terbaik. Bahan setek dengan C/N rasio yang tinggi akan
lebih mudah membentuk akar. C/N rasio yang tinggi menunjukkan kandungan
karbohidrat atau cadangan makanan yang tinggi yang diperlukan pada awal
pertumbuhan akar. Terbentuknya akar pada setek merupakan hal penting, karena
untuk kelangsungan hidup setek sangat tergantung pada banyaknya akar yang
terbentuk. Awal terbentuknya akar dimulai oleh adanya metabolisme cadangan nutrisi
berupa karbohidrat yang menghasilkan energi yang selanjutnya mendorong
pembelahan sel dan membentuk sel-sel baru dalam jaringan. Setiap tanaman memiliki
kemampuan totipotensi dan dediferensiasi sehingga dapat menumbuhkan tanaman
baru yang utuh. Pembentukan dan pertumbuhan tunas akan terjadi setelah akar
terbentuk dengan baik. Setelah primordia akar terbentuk maka akar tersebut segera
dapat berfungsi sebagai penyerap makanan dan titik tumbuhnya akan dapat segera
menghasilkan zat pengatur tumbuh (sitokinin) yang diperlukan untuk menginduksi
tunas. Kandungan karbohidrat bahan setek bagian tengah setelah terbentuk akar
dimanfaatkan untuk menumbuhkan tunas.

B. Dampak Menguntungkan dari Mutasi pada Tanaman Sanseviera trifasciata


Dampak mutasi pada tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) adalah
semakin banyaknya varian yang meningkatkan nilai guna dan harga jual. Secara
ekonomis, menjual produk sansevieria murah memang untung, tapi Sansiviera punya
pasar yang jauh menguntungkan.
Sansevieria merupakan tanaman hias yang mempunyai keanekaragaman
warna dan bentuk daun, serta mudah tumbuh di halaman rumah tanpa banyak
perawatan. Tanaman ini dibudidayakan karena keindahan struktur dan warna
daunnya. Dengan bentuk, warna, ukuran, dan corak daun yang bervariasi
menyebabkan tanaman ini bernilai ekonomi tinggi. Peristiwa mutasi juga
memunculkan keunikan pada tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata).

Keunikan sansevieria terletak pada keindahan bentuk fisiologis tanaman yang


sensual dan khas menyebabkan para pencinta tanaman hias menyukai kehadirannya,
bahkan sekarang menjadi tren tanaman favorit di kalangan pencintanya. Ciri keunikan
sansevieria pada warnawarni tampilan daun, mulai dari hijau tua, hijau muda, hijau
abu-abu, perak, kombinasi putih kuning dan hijau-kuning, disertai model tampilan
daun yang cantik dengan model panjang dan pendek seperti bentuk tongkat, pedang,
bulat runcing, dan lain-lain. Keunikan lain dari tanaman ini juga terletak pada
ketahanan tumbuh pada media tanam yang tidak membutuhkan perlakuan khusus,
misalnya dapat tumbuh dengan media yang tingkat kesuburannya kurang, serta tahan
dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara (di dalam maupun luar
ruangan), baik dengan pencahayaan maupun tanpa pencahayaan. Tanaman ini dijuluki
tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan
hidup.

C. Manfaat dari Tanaman Sanseviera trifasciata


Selain keunikannya, sansevieria mempunyai manfaat lain di samping
keindahannya yaitu mempunyai kemampuan menyerap gas polutan (gas udara yang
berbahaya). Dua manfaat tersebut saling terkait baik dalam bentuk keindahan
(estetika), dan kesehatan yang diwujudkan dengan cara menanam tanaman
sansevieria di dalam ruangan (indoor). Jika tanaman diletakkan di dalam rumah atau
ruang kantor, akan berfungsi sebagai penyaring kotoran, bau atau gas polutan yang
ada dalam ruangan dan menjadikan udara bersih, sehingga sangat baik untuk
kesehatan. Tanaman juga berfungsi sebagai keindahan ruangan yang menjadikan
suasana ruangan terasa segar dan nyaman.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics
and Space Administration) Amerika Serikat dan dirilis tahun 1999, menunjukkan
bahwa sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada
di udara. Menurut NASA polusi udara menyebabkan penyakit yang dikenal dengan
nama sick building syndrome, yaitu suatu keadaan akut dari polusi udara yang
terdapat dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah atau
perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi. Kondisi tersebut
menyebabkan mata dan hidung panas seperti terbakar,tenggorokan panas dan kering,
kelelahan kronis, menurunkan kemampuan konsentrasi, gemetar, mual, otot kram,
kulit kasar dan kering, sakit kepala, hati berdebar, batuk, pilek, dan napas tersengal.
Penyerapan gas polutan oleh tanaman sansevieria mempunyai kemampuan
memberikan kesegaran udara pada ruangan yang terkena polusi gas beracun seperti
karbon monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap rokok. Keistimewaan lain
sansevieria adalah mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti karbon dioksida
(CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Di Jepang tanaman ini dimanfaatkan masyarakat untuk menghilangkan bau
dari perabotan rumah tangga. Korea juga memanfaatkan tanaman ini sebagai
penghalau polusi hingga radiasi. Sedangkan di Thailand, ekstrak sansevieria
dikembangkan untuk menjadi obat kanker. Bahkan sansevieria juga menjadi obyek
penelitian Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk penyaring dan pembersih
udara di stasiun angkasa luar. NASA merekomendasikan untuk menempatkan sekitar
15-18 tanaman dalam wadah berdiameter 6–8 inch di setiap 1.800 kaki persegi
ruangan atau rumah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mutasi pada tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) terjadi karena
buatan manusia melalui proses setek daun. Mutasi ini menghasilkan dampak
menguntungkan antara lain memperbanyak varian dan meningkatkan nilai guna serta
harga jual tanaman Sansevieria. Tanaman Sansevieria memiliki manfaat yang sudah
dikenal dan digunakan sejak zaman dulu.

B. Saran
Pemanfaatan tanaman Sansevieria dengan bijak dapat meningkatkan nilai
guna. Memberikan mutasi buatan melalui stek daun juga dapat memperbanyak
varietas dan meningkatkan nilai ekonomis. Namun pada dasarnya, mutase pada
makhluk hidup khususnya tanaman diharapkan dilakukan dengan bijak tanpa
berlebihan untuk mempertahankan gen normal dari tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Wigati Hadi Omegawati, Teo Sukoco, dan Henny Purnama Wati. 2020. Biologi. Yogyakarta:
Intan Pariwara.
Sri Rahmayani. 2007. Sansevieria trifasciata. Universitas Medan Area.
Anonim. 2009. Lidah Mertua (Sansevieria).
Putri Tiara Rosha, Meuthika Noor Fitriyana, Shofia Fadhila Ulfa, dan Dharminto. 2013.
Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan Sebagai Upaya Mengurangi
Pencemaran Udara Di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.1, April 2013.
Universitas Diponegoro.
Mardi, Tri. Keunikan Dan Manfaat Sansevieria. Dalam http://www.kemdiknas.belajar.go.id
diakses pada tanggal 25 Januari 2022.
Mulyaji. Segudang Manfaat Dari Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria). Dalam
http://mulyaji.wordpress.com diunduh pada tanggal 25 Januari 2022.
KLIPPING
KELAINAN AKIBAT MUTASI PADA MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

A. KELAINAN PADA MANUSIA

Gambar 1.1. Sindrom Down, Sindrom Jacob, Gambar 1.2. Sindrom Klinifelter.
Sindrom Turner, Sindrom Edwards.

Gambar 1.3. Sindrom Patau. Gambar 1.4. Kanker Ginjal.

B. KELAINAN PADA HEWAN


Gambar 1.5. Kelinci tanpa telinga. Gambar 1.6. Katak berkepala tiga (froggy)

Gambar 1.7. Janus Cats. Gambar 1.8. Zizeeria maha pucat.

Gambar 1.9. Sapi Double Muscling. Gambar 2.0. Merpati Punkers.


Gambar 2.1. Apterous-Xasta. Gambar 2.2. Lumba-lumba albino.

C. KELAINAN PADA TUMBUHAN

Gambar 2.3. Semangaka tanpa biji. Gambar 2.4. Strawberry Festival.

Gambar 2.5. Padi Atomita. Gambar 2.6. Padi Beras Hitam.

Gambar 2.7. Kedelai unggul var. Muria. Gambar 2.8. Tomat Mutan.
Gambar 2.9. Jagung Poliploid. Gambar 3.0. Kapas Transgenik.

Gambar 3.1. Bunga Matahari Mutan. Gambar 3.2. Durian Gundul Lombok.

Anda mungkin juga menyukai