Anda di halaman 1dari 280

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bentangan sejarah panjang Bali dari zaman ke zaman dengan sangat


jelas menunjukkan bahwa para Leluhur/Tetua Bali sesungguhnya telah
mewariskan suatu tatanan kehidupan ideal bagi Krama Bali. Tatanan
kehidupan ideal itu berupa tata cara kehidupan yang menyatu dan menjaga
keseimbangan/keharmonisan antara tiga unsur utama, yaitu: Alam Bali,
Manusia (Krama) Bali, dan Kebudayaan Bali yang meliputi adat-istiadat,
agama, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal bernapaskan agama
Hindu, secara sakala dan niskala. Ketiga unsur utama tersebut menjadi
satu kesatuan tata cara kehidupan Krama Bali, sehingga pada puncaknya
menghasilkan Alam Bali, Manusia Bali, dan Kebudayaan Bali yang
mataksu, bermartabat, dan bernilai tinggi. Inilah tatanan kehidupan Krama
Bali yang merupakan Genuine Bali.
Dengan karakteristik alam Bali, kehidupan Krama/masyarakat Bali,
dan kebudayaan Bali yang menyatu menjadi suatu sistem kehidupan
masyarakat berdasarkan nilai-nilai adat-istiadat, agama, tradisi seni dan
budaya, serta kearifan lokal telah menjadikan Bali pulau yang kecil namun
memiliki kekhasan, keunikan, dan keindahan serta agung, suci, dan
mataksu, sehingga menarik perhatian dunia. Itulah sebabnya, dalam lontar
Mpu Kuturan disebutkan bahwa Bali merupakan Padma Bhuwana, yaitu
sebagai pusat dunia, segalanya bermuara di Bali.
Namun seiring dengan dinamika perkembangan kehidupan dalam
skala lokal, regional, nasional, maupun global, maka Bali yang semula
merupakan Padma Bhuwana itu pun turut serta berubah. Bagaimana
dinamika perubahan tersebut terjadi di Bali, berikut ini akan diuraikan
gambaran umum kondisi daerah Bali lebih terperinci yang meliputi aspek
geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan
umum, serta aspek daya saing daerah.

15
2.1 Kondisi Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

A. Aspek Geografi
1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah

Pulau Bali merupakan satu di antara 34 provinsi di


Indonesia yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata (The
Island of God). Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau
Lombok dengan Ibu kota Denpasar, yang terletak di bagian
selatan pulau ini.
Pulau Bali dengan total luas wilayah 5.636,66 km2, terdiri
atas beberapa pulau, yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar,
Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa
Lembongan, Pulau Serangan (terletak di sekitar kaki Pulau
Bali), serta Pulau Menjangan yang terletak di bagian barat
Pulau Bali.
Secara astronomis, Provinsi Bali terletak pada posisi titik
koordinat 0803’40” – 0850’48” Lintang Selatan dan 11425’53”
– 11542’40” Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis,
layaknya wilayah lain di Indonesia.
Luas Wilayah Provinsi Bali secara keseluruhan mencapai
5.636,66 km2 atau 0,29% dari luas kepulauan Indonesia.
Provinsi Bali terbagi ke dalam delapan kabupaten dan satu kota
meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar,
Klungkung, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Kota Denpasar.
Diantara kesembilan kabupaten/kota tersebut, Kabupaten
Buleleng memiliki luas terbesar 1.365,88 km2 (24,23%) dari
luas provinsi, diikuti oleh Jembrana 841,80 km2 (14,93%),
Karangasem 839,54 km2 (14,89%), dan Tabanan 839,33 km2
(14,89%). Sisanya berturut-turut adalah Bangli 520,81 km2,
Badung 418,52 km2, Gianyar 368,00 km2, Klungkung 315,00
km2, dan Kota Denpasar 127,78 km2.
Secara administratif, Provinsi Bali terdiri atas 8 (delapan)
kabupaten dan 1 (satu) kota, 57 kecamatan, 716
desa/kelurahan, dan 1.493 desa adat/desa pakraman. Jumlah
kecamatan tiap Kabupaten/Kota berkisar 4-10 kecamatan.
16
Batas-batas wilayah Provinsi Bali adalah sebagai berikut:
• Sebelah utara : Laut Bali
• Sebelah timur : Selat Lombok
• Sebelah selatan : Samudera Hindia
• Sebelah barat : Selat Bali.

Tabel 2.1.
Pembagian Administrasi dan Luas Wilayah Provinsi Bali

Luas Desa
Desa /
No Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan Adat/
Kelurahan
(Km2) Pakraman
1 Buleleng 1.365,88 9 148 170
2 Jembrana 841,80 5 51 64
3 Tabanan 839,33 10 133 348
4 Badung 418,52 6 62 122
5 Denpasar 127,78 4 43 35
6 Gianyar 368,00 7 70 272
7 Bangli 520,81 4 72 168
8 Klungkung 315,00 4 59 119
9 Karangasem 839,54 8 78 190
BALI 5.636,66 57 716 1.493
Sumber: Buku Bali Membangun Tahun 2020

17
Gambar 2.1.
Wilayah Administrasi Provinsi Bali

Jika dilihat dari struktur pemerintahan, Bali memiliki


“keunikan” yang berbeda dengan daerah lain. Struktur
pemerintahan terbawah di Indonesia umumnya terdiri atas
kepala desa/lurah, kepala dusun/kepala lingkungan, ketua
RW, lalu ketua RT. Namun struktur pemerintahan desa di Bali
justru ada dua, , yaitu desa administratif dan desa budaya.
Desa administratif lazim disebut Desa Dinas, yang berfungsi
menjalankan pemerintahan administratif kedinasan
sebagaimana halnya desa di luar Bali umumnya. Susunan
kelembagannya terdiri atas kepala desa/lurah dan di bawahnya
ada kepala dusun/kepala lingkungan. Adapun desa budaya di
Bali dinamakan Desa Adat atau Desa Pakraman. Di bawahnya
ada banjar adat atau banjar suka-duka.
Keberadaan Desa Adat/Desa Pakraman di Bali
merupakan suatu entitas yang khas/unik. Desa Adat memiliki
adat-istiadat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal yang

18
menjadi sumber nilai-nilai tata kehidupan Bali. Dengan nilai-
nilai tata kehidupan tersebut, Krama atau orang Bali di Desa
Adat hidup dalam suatu ikatan masyarakat komunal, sebagai
satuan kelompok masyarakat yang guyub serta memiliki
semangat gotong-royong dalam tata kehidupan yang
berdasarkan filosofi Tri Hita Karana, meliputi: Parahyangan,
Pawongan, dan Palemahan.
Filosofi Tri Hita Karana ini memberi tuntunan ajaran
kepada Krama Bali untuk asih kepada alam (Palemahan), punia
kepada sesama manusia (Pawongan), sebagai wujud bhakti
kepada Tuhan Yang Mahaesa (Parahyangan). Filosofi Tri Hita
Karana ini selanjutnya dijabarkan dalam kearifan lokal Sad
Kerthi, meliputi: upaya untuk menyucikan jiwa (atma kerthi),
menjaga kelestarian hutan (wana kerthi) dan danau (danu
kerthi) sebagai sumber air bersih, laut beserta pantai (segara
kerthi), keharmonisan sosial dan alam yang dinamis (jagat
kerthi), dan membangun kualitas sumber daya manusia secara
individual (jana kerthi).
Masing-masing Desa Adat/Desa Pakraman memiliki Pura
Kahyangan Tiga (Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem) dan
ada pula Desa Adat/Desa Pakraman yang memiliki Pura
Kahyangan Desa lainnya. Tata kehidupan Krama Bali di Desa
Adat/Desa Pakraman diatur dengan Awig-awig dan Pararem
yang hanya berlaku di masing-masing Desa Adat/Desa
Pakraman disebut Desa Mawacara.
Desa Adat/Desa Pakraman merupakan bentuk Desa yang
genuine (asli, orisinil, dan asasi) hasil karya para
Leluhur/Tetua Bali. Secara keseluruhan di Bali terdapat: Pura
Kahyangan Tiga sebanyak 4.552 Pura, Pura Dang Kahyangan
sebanyak 289 Pura, dan Pura Sat Kahyangan sebanyak 8 Pura
yang menyebar dan mengitari wilayah pinggiran Bali, sehingga
Bali dikenal dengan nama Pulau Seribu Pura.
Setidaknya ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipahami
secara komprehensif tentang Bali, yaitu: Alam Bali, Manusia
Bali (Krama Bali), dan Kebudayaan Bali. Ketiga unsur utama

19
tersebut menjadi satu kesatuan tata kehidupan Krama Bali
yang berkebudayaan tinggi dan religius.

2. Topografi

Kondisi geografis Provinsi Bali merupakan alam yang


memiliki daya tarik tersendiri karena keindahannya yang
lengkap: berupa laut, sungai, danau, dan gunung. Masyarakat
Bali memposisikan gunung di hulu, dan pantai di hilir
sehingga terbentuk bentangan alam yang dikenal dalam istilah
Bali dengan sebutan Nyegara-Gunung.
Sumber daya alam Bali berupa hutan, tanah, dan air sangat
terbatas dibandingkan dengan daerah lain. Di wilayah Provinsi
Bali terdapat 4 (empat) danau, 246 (dua ratus empat puluh
enam) sungai, 24 (dua puluh empat) gunung yang 2 gunung di
antaranya merupakan gunung berapi, yaitu Gunung Agung dan
Gunung Batur. Pegunungan di Bali terbentang di tengah-
tengah Pulau Bali yang memanjang dari Barat ke Timur. Hal ini
sekaligus menjadikan daratan Pulau Bali menjadi hamparan
saujana yang memesona dengan sawah-sawah dan lembahnya
yang berundak-undak
Berdasarkan peruntukannya lahan di Bali terdiri atas lahan
pertanian (sawah dan bukan sawah) seluas 407.534 hektare,
lahan bukan pertanian seluas 156.132 hektare, serta kawasan
hutan dengan luas 130.686 (23,20%) hektare, yang mencakup
hutan lindung, hutan produksi, taman nasional, taman wisata
alam, dan taman hutan raya.

3. Geologi

Jenis tanah yang ada di Bali sebagian besar didominasi oleh


tanah Regosol dan Latasol serta sebagian kecil saja
terdapat jenis tanah Alluvial, Mediteran, dan Andosol. Jenis
tanah Latosol yang sangat peka terhadap erosi ini tersebar
di Bali bagian barat sampai ke utara, seperti Lokapaksa,
Petemon, Ringdikit, dan Pempatan. Tanah jenis ini juga
terdapat di sekitar Gunung Penyu, Gunung Pintu, Gunung

20
Juwet, dan Gunung Seraya yang secara keseluruhan
meliputi 44,90% dari luas Pulau Bali.
Jenis tanah Regosol yang sangat peka terhadap erosi
terdapat di bagian timur Amlapura sampai Culik. Jenis
tanah ini terdapat juga di Pantai Singaraja sampai Seririt,
Bubunan, Kekeran di sekitar Danau Tamblingan, Buyan,
dan Beratan, sekitar Hutan Batukaru, serta sebagian kecil
di Pantai Selatan Desa Kusamba, Sanur, Benoa, dan Kuta.
Jenis tanah ini meliputi sekitar 39,93% dari luas Pulau Bali.
Adapun jenis tanah Andosol yang juga peka terhadap
erosi terdapat di sekitar Baturiti, Candikuning, Banyuatis,
Gobleg, Pupuan, dan sebagian kelompok hutan Gunung
Batukaru. Jenis tanah Mediteran yang kurang peka terhadap
erosi terdapat di jazirah Bukit Nusa Penida dan
kepulauannya, Bukit Kuta, dan Prapat Agung. Jenis tanah
yang juga tidak peka terhadap erosi lainnya adalah tanah
Alluvial, terdapat di dataran Negara, Sumber Kelampok,
Manggis, dan Angantelu di wilayah Kabupaten Karangasem.
Ketiga jenis tanah ini, yakni Andasol, Mediteran, dan Alluvial
meliputi sekitar 15,49% dari total luas Pulau Bali.

4. Hidrologi

Provinsi Bali memiliki empat danau alam, yaitu Danau


Batur di Kabupaten Bangli, Danau Beratan di Kabupaten
Tabanan, serta Danau Buyan dan Danau Tamblingan di
Kabupaten Buleleng. Danau Batur merupakan danau terbesar
dengan luas permukaan 10,22 km2.
Danau-danau yang terdapat di Bali merupakan danau
vulkanik yang semuanya berada pada rantai pegunungan
dengan ketinggian 1.000 – 1.200 mdpl. Dengan posisinya yang
demikian, keempat danau ini merupakan penyangga tata air di
daerah hilir dan sekitarnya. Total volume air danau seluruhnya
sebesar 1.008,10 juta m3, di mana 80,90% bersumber dari
Danau Batur, 11,53% dari Danau Buyan, 4,88% dari Danau
Beratan, dan 2,68% dari Danau Tamblingan.

21
Terdapat pula waduk dan embung yang merupakan danau
buatan (man made lake) dan dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan, seperti penyediaan air irigasi, air baku air bersih,
pengendalian banjir, dan lain sebagainya. Di Provinsi Bali
terdapat lima waduk/embung, yaitu Waduk Palasari, Waduk
Gerokgak, Waduk Telaga Tunjung, Waduk Muara Nusa Dua,
dan Embung Seraya dengan total volume air waduk dan
embung seluruhnya sebesar 16,08 juta m3. Di samping itu
telah selesai pula dibangun Waduk Titab di Kabupaten
Buleleng yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air
irigasi, air baku air minum, sarana pariwisata dan perikanan
dengan vulume tampungan sebesar 10,08 juta m3.
Provinsi Bali merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional,
yakni Sungai Bali-Penida terdiri atas 391 (tiga ratus sembilan
puluh satu) daerah aliran sungai (DAS). Sistem sungai di Bali
mengalir dari utara atau selatan sebagai akibat dari terbaginya
Pulau Bali oleh pegunungan yang membentang dari barat -
timur di tengah-tengah pulau ini. Sungai-sungai yang ada di
sebelah selatan pegunungan mengalir ke arah selatan yang
umumnya memiliki panjang dua kali lipat dibandingkan sungai
yang mengalir ke utara di belahan utara pegunungan.
Menurut Dinas PU Provinsi Bali, terdapat 401 batang sungai
dengan panjang 2.776 km, namun yang potensial hanya 66
sungai dengan karakteristik sebagian besar merupakan sungai
intermitten dan annual sehingga pemanfaatan sumber air dari
sungai-sungai ini tidak dapat diharapkan sepanjang tahun.
Kurang dari 11% sungai yang memiliki debit aliran pada musim
kemarau. Potensi air sungai menurut Sub Satuan Wilayah
Sungai di Bali adalah 196,4 m3/detik atau 6.195,3 juta
m3/tahun.
Pada tahun 2017, Total Potensi Air sebesar 7,58 milyar m3
atau 239,69 m3/dt yang bersumber dari: Air permukaan/run off
6,55 milyar m3/th, mata air 0,73 milyar m3/th dan Air tanah
285,15 juta m3/th. Total ketersediaan air 3,36 milyar m3/th
atau 106,64 m3/dt sedangkan total kebutuhan air 3,7 miliar
m3/th atau 119,58 m3/dt.
22
Pada tahun 2018, total potensi air di Provinsi Bali
mengalami penurunan dari tahun 2017 menjadi 6,84 milyar m3
atau 216,87 m3/dt. Sumber dari potensi air ini terdiri dari air
permukaan sebesar 6,55 milyar m3 atau 208,83 m3/dt, dan air
tanah sebesar 0,29 milyar m3 atau 9,04 m3/dt. Ketersediaan air
bersih sebesar 101,23 m3/dt sedangkan kebutuhan air bersih
adalah 119,96 m3/dt.

5. Klimatologi

a) Tipe Iklim
Wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang
dipengaruhi oleh angin musiman. Terdapat musim kemarau
dan musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba.
Pada bulan Juni hingga September, arus angin berasal dari
Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga
mengakibatkan musim kemarau. Sedangkan pada bulan
Desember hingga Maret, arus angin banyak mengandung
uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik,
sehingga terjadi musim penghujan. Corak produksi
masyarakat Bali ini sangat dipengaruhi oleh perubahan
iklim (siklus alam dan curah hujan). Karena itu, peralihan
musim merupakan salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mendeteksi musim kemarau atau musim
hujan secara lebih dini, sehingga perencanaan pertanian
terutama periode tanam dan jenis komoditas dapat disusun
sesuai kondisi iklim aktual.
b) Suhu dan Curah Hujan
Menurut catatan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika Wilayah III Denpasar, sepanjang tahun
2019, suhu/temperature udara rata-rata tertinggi di
wilayah Bali terjadi di Kota Denpasar, yaitu mencapai
27,7oC dengan rata-rata kelembaban udara 77%.
Sebaliknya, suhu udara rata-rata terendah terjadi di
Kabupaten Jembrana yang mencapai 26,3oC dengan
tingkat kelembaban udara rata-rata yakni sebesar 84%.

23
Apabila dilihat dari curah hujan di masing-masing
Kabupaten/Kota se-Bali, tercatat Kabupaten Bangli
memiliki curah hujan tertinggi yang mencapai 2.923 mm
selama tahun 2019. Sebaliknya, curah hujan terendah
terjadi di Kabupaten Buleleng yang mencapai 1.127,0 mm.
Intensitas curah hujan tertinggi selama tahun 2019
terjadi di bulan Desember seperti yang tercatat di
semua stasiun pencatatan di Bali yakni Stasiun Ngurah
Rai, Sanglah, Negara, dan Karangasem.

6. Penggunaan Lahan

Secara umum, penggunaan lahan dibedakan atas


penggunaan lahan pertanian dan bukan pertanian. Potensi
penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, sumber daya
mineral, vegetasi, topografi, iklim, dan lokasi. Dalam beberapa
tahun terakhir ini, alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke
lahan bukan pertanian di wilayah Provinsi Bali mengalami
peningkatan.
Lahan pertanian terdiri atas lahan sawah dan lahan bukan
sawah. Dalam kurun waktu dari tahun 2013 – 2017 telah
tercatat konversi lahan sawah seluas 2.581 ha, yang beralih
dari lahan sawah menjadi lahan pertanian bukan sawah atau
menjadi lahan bukan pertanian. Secara terperinci tercatat
bahwa luas lahan sawah pada tahun 2013 sebesar 81.165 ha,
tahun 2014 sebesar 80.542 ha, tahun 2015 80.063 ha, tahun
2016 sebesar 79.526 ha dan terus mengalami penurunan
menjadi 78.626 ha pada tahun 2017.
Namun selama tahun 2013-2017, luas lahan bukan sawah
di Provinsi Bali terus mengalami peningkatan, di mana lahan
bukan sawah pada tahun 2013 seluas 274.402 ha dan pada
tahun 2017 tercatat seluas 328.908 ha. Secara komulatif telah
tercatat penambahan lahan bukan sawah sebanyak 55.790 ha.
Lahan bukan pertanian terdiri dari lahan yang digunakan
untuk rumah, bangunan dan halaman sekitarnya, hutan
negara, rawa- rawa (tidak ditanami) dan lainnya (jalan,
sungai, danau, lahan tandus). Luas lahan yang digunakan
24
bukan untuk pertanian di Provinsi Bali Tahun 2017 tercatat
156.132 ha atau 27,70% dari total luas lahan Provinsi Bali.

Tabel 2.2.
Perkembangan Penggunaan Lahan Menurut Penggunaannya
di Provinsi Bali Tahun 2005-2017 (Hektare)
Lahan Pertanian
No Tahun Lahan Lahan Bukan Pertanian
Sawah Lahan Bukan Sawah
1 2013 81.165 274.402 208.099
2 2014 80.542 273.864 209.260
3 2015 80.063 273.739 209.864
4 2016 79.526 273.965 210.175
5 2017 78.626 328.908 156.132
Sumber: BPS Provinsi Bali

Penggunaan lahan bukan sawah di Bali selama tahun


2017 paling banyak diperuntukkan bagi tegal/kebun
sebesar 123.774 hektare atau 37,63%. Penggunaan lahan
bukan sawah paling banyak terdapat di Kabupaten Buleleng,
dimana pada tahun 2017 sebesar 115.365 hektare, disusul
Kabupaten Karangasem dengan 53.043 hektare. Khusus
penggunaan lahan sawah, Kabupaten Tabanan masih
menempati posisi pertama di tahun 2017 dengan luas lahan
sawah mencapai 21.089 hektare. Namun luas areal lahan
sawah ini berkurang 1,69 persen dari tahun sebelumnya
seluas 21.452 hektare.

25
Sumber: BPS Provinsi Bali
Gambar 2.2.
Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya
di Provinsi Bali Tahun 2017

7. Potensi Pengembangan Wilayah

Selanjutnya mempertimbangkan dari aspek penggunaan


lahan maka dalam pengembangan wilayah dipertimbangkan
aspek perubahan produktivitas wilayah, yang diukur dengan
peningkatan populasi penduduk, kesempatan kerja, tingkat
pendapatan, nilai tambah industri pengolahan, pengembangan
sosial, berupa aktivitas kesehatan, pendidikan, kualitas
lingkungan, kesejahteraan dan lainnya. Konsep pengembangan
wilayah pada prinsipnya lebih menekankan pada adanya
perbaikan wilayah secara bertahap dari kondisi yang kurang
berkembang menjadi berkembang.
Pengembangan wilayah dalam jangka panjang lebih
ditekankan pada pengenalan potensi sumber daya alam dan
potensi pengembangan lokal wilayah yang mampu mendukung
(menghasilkan) pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan
sosial masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan, serta
upaya mengatasi kendala pembangunan yang ada di daerah
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka dalam rencana pembangunan
daerah, pengembangan wilayah lebih ditekankan pada

26
penyusunan paket pengembangan wilayah terpadu dengan
mengenali sektor strategis (potensial) yang perlu dikembangkan
di suatu wilayah.
Potensi pembangunan wilayah tersebut dilakukan melalui
berbagai strategi kebijakan dengan dimensi kewilayahan yang
dilakukan dengan mendorong percepatan pembangunan pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilakukan di masing-
masing kawasan yang didukung oleh pusat-pusat perkotaan
yang berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
maupun sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), terutama
di wilayah yang jauh dari pusat pertumbuhan, seperti PKN,
PKW, dan PKL dengan menggali potensi dan keunggulan
kawasan tersebut. Upaya tersebut didorong juga dengan
kebijakan pengembangan industri kreatif dan industri
pengolahan bahan mentah, agar dapat meningkatkan nilai
tambah serta menciptakan kesempatan kerja baru, dan
optimalisasi investasi. Di samping itu, untuk mewujudkan
kemandirian masyarakat dan menciptakan desa-desa kreatif,
produktif, dan mandiri berkelanjutan sehingga memiliki
ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, serta penguatan
keterkaitan dan keterpaduan kegiatan ekonomi antar sektor,
antar kabupaten/kota dan antar kota dengan desa, dilakukan
juga peningkatan pembangunan kawasan perdesaan yang
seirama dengan pembangunan Kawasan perkotaan.

8. Wilayah Rawan Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana juga meliputi bencana alam dan non alam. Bencana
alam dapat diklasifikasikan menjadi bencana akibat fenomena
geologi (seperti gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, dan
gunung api), bencana akibat faktor biologi (seperti epidemic dan
27
wabah penyakit), bencana akibat kondisi hidrometerologi
(seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin topan).
Bencana non alam dapat terjadi akibat ulah manusia, seperti
konflik sosial dan kegagalan teknologi.
Posisi Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga
lempeng/kulit bumi aktif yaitu lempeng Indo-Australia di
bagian selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian utara, dan
Lempeng Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempeng tersebut
bergerak dan saling bertumbukan sehingga lempeng Indo-
Australia menunjam ke bawah lempeng Euro-Asia dan
menimbulkan gempa bumi, jalur gunung api, dan sesar atau
patahan. Penunjaman (subduction) lempeng Indo-Australia yang
bergerak relatif ke utara dengan lempeng Euro-Asia yang
bergerak ke selatan menimbulkan jalur gempa bumi dan
rangkaian gunung api aktif sepanjang Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sejajar dengan jalur
penunjaman kedua lempeng. Di samping itu jalur gempa bumi
juga terjadi sejajar dengan jalur penunjaman, maupun pada
jalur sesar regional, seperti Sesar Sumatera/Semangko.
Indonesia terletak pada dua jalur gempa di dunia, yaitu jalur
Circum Pacific dan jalur Himalaya dan Mediterrania. Dengan
kondisi demikian Indonesia memiliki potensi bencana, baik
bencana alam maupun akibat dari aktivitas manusia, seperti
gempa bumi, tsunami, tanah longsor, angin ribut, dan lain-lain.
Tak terkecuali Provinsi Bali, yang terletak di sebelah timur
Pulau Jawa, merupakan bagian dari kepulauan Sunda Kecil
sepanjang 153 km dan selebar 112 km. Posisinya yang
langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia di bagian
selatan, memiliki beberapa gunung api aktif, kawasan hutan,
tentunya memiliki potensi bencana. Kejadian bencana alam
berupa gempa bumi yang terjadi pada kurun waktu Oktober
2011 membuktikan bahwa Provinsi Bali memiliki tingkat
potensi bencana yang tinggi. Belum lagi dengan posisinya
sebagai pulau yang rawan akan abrasi dan potensi terjadinya
tsunami, kepadatan penduduk yang tinggi di Kota Denpasar
dan sekitarnya menjadikan kerentanan Provinsi Bali semakin
28
meningkat dalam menghadapi bencana. Kerentanan ini juga
semakin bertambah mengingat Bali juga merupakan tujuan
wisata yang sangat diminati sampai pada tingkat mancanegara.
Berbagai bencana pernah menerpa Bali, seperti gempa bumi,
letusan gunung api, banjir, longsor, kekeringan, dan angin
kencang. Hasil kajian identifikasi potensi bencana alam di Bali
menemukan daerah yang berpotensi tinggi terkena gempa
sebesar 85.443,86 ha dan tsunami 14.286,06 ha, angin
kencang 151.835,49 ha, kekeringan 12.947,12 ha, banjir
17.495,82 ha, tanah longsor 85.121,55 ha. Selain itu juga Bali
memiliki dua gunung api aktif, yakni Gunung Agung dan
Gunung Batur, yang memiliki potensi letusan dan bencana
turunannya, baik berupa aliran lava, hujan abu, longsor, dan
sebagainya.

Sumber : Kementerian ESDM Badan Geologi (vsi.esdm.go.id) Tahun 2018

Gambar 2.3.
Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah di Provinsi Bali pada
Bulan Oktober 2018

B. Aspek Demografi
1. Struktur Penduduk
Penduduk yang tinggal di wilayah Provinsi Bali yang dikenal
dengan istilah Krama Bali, memiliki tata kehidupan yang

29
berakar pada Kebudayaan Bali yang sangat kental berupa
adat-istiadat, agama, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan
lokal yang khas atau unik, indah, menarik, dan suci, serta
memiliki spiritualitas yang tinggi. Tata kehidupan Krama Bali
dengan kebudayaan tinggi tersebut diwadahi dalam Desa
Adat/Desa Pakraman. Desa Adat/Desa Pakraman menjadi
wadah menyatunya simbol-simbol dan nilai-nilai yang
bersumber dari adat-istiadat, agama, tradisi, seni dan budaya
dalam melaksanakan tata kehidupan Krama Bali sehari-
harinya sehingga terwujud menjadi suatu alam kehidupan,
selain khas/unik, indah, dan menarik, juga menjadi alam
kehidupan yang memiliki kekuatan tersendiri (mataksu).
Tata kehidupan Krama Bali di Desa Adat diatur dengan
Awig-awig dan Pararem yang hanya berlaku di masing-masing
Desa Desa Adat atau disebut dengan Desa Mawacara. Desa
Adat merupakan bentuk Desa yang genuine (asli, orisinil, dan
asasi) hasil karya para Leluhur Bali.
Tata cara kehidupan Krama Bali menyatu dengan alam
sehingga perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup yang
sekaligus menjaga kelangsungan kehidupan manusia yang
merupakan bagian dari alam itu sendiri. Oleh karena itu, tata
kehidupan Krama Bali harus sejalan dan seirama dengan alam:
“hidup yang menghidupi, urip yang menguripi’.
Tata cara kehidupan Krama Bali yang menyatu dalam alam,
baik secara “sakala” maupun “niskala” terdapat dalam nilai-
nilai Sad Kerthi,, yaitu enam sumber kesejahteraan atau
kebahagiaan kehidupan yang terdiri dari: (1) Atma Kerthi, (2)
Danu Kerthi, (3) Wana Kerthi, (4) Segara Kerthi, (5) Jana Kerthi,
dan (6) Jagat Kerthi.
Tata cara kehidupan masyarakat Bali yang bersumber dari
nilai-nilai tersebut merupakan warisan leluhur untuk
memelihara, menjaga, dan melestarikan alam Bali yang
khas/unik, indah, dan suci/metaksu yang dituangkan menjadi
nilai-nilai Tri Hita Karana: yaitu cara hidup untuk
memelihara/menjaga 3 (tiga) keseimbangan/keharmonisan
manusia, yaitu:
30
a) Keseimbangan/keharmonisan antara manusia dengan
Hyang Maha Pencipta/ Hyang Widhi Wasa yang dinamakan
Parahyangan;
b) Keseimbangan/ keharmonisan antara manusia dengan
sesama manusia yang dinamakan Pawongan; dan
c) Keseimbangan/keharmonisan antara manusia dengan alam
beserta lingkungan yang dinamakan Palemahan.
Tata cara kehidupan untuk memelihara keseimbangan atau
keharmonisan kehidupan Krama Bali dalam ranah spiritualitas,
adat, agama, dan budaya dilaksanakan dengan Upakara
Pakerthi Yadnya untuk Sad Kerthi, , yaitu: (1) Tumpek Landep,
(2) Tumpek Wariga, (3) Tumpek Kuningan, (4) Tumpek Klurut, (5)
Tumpek Uye atau Tumpek Kandang, (6) Tumpek Wayang. Sistem
nilai dalam kebudayaan Bali tersebut terbentuk melalui suatu
pemahaman tentang Manumadi, yaitu sifat keutamaan
kelahiran sebagai manusia; pemahaman tentang Rta, yaitu
hukum alam; dan kewajiban manusia merawat/ memelihara
keselarasan/ keharmonisan hubungan-hubungan kosmik, nilai
tentang keniscayaan Dharma dalam pengembangan
kebudayaan, lascarya, yaitu sikap yang ikhlas dalam
melaksanakan swadharma sebagai kewajiban hidup manusia,
dan Karma Phala, yaitu kepercayaan kepada kehidupan hukum
sebab-akibat.
Secara historis dan sosiologis menunjukkan bahwa
masyarakat (Krama) Bali adalah sumber daya manusia yang
unggul, yaitu berkualitas dan berintegritas dengan nilai-nilai
kebudayaan yang tinggi. Kualitas dan keunggulan Krama Bali
tersebut tercermin dalam potensi yang luar biasa dengan
karakter jemet, seken, saja, beneh dan luwih, serta undagi
(kreatif dan inovatif). Dengan kualitas tersebut Krama Bali
mampu menghasilkan karya-karya berbasis budaya, seperti
tari-tarian, tetabuhan, lukisan, patung, arsitektur, dan
kerajinan rakyat yang kreatif dan inovatif yang bernilai tinggi
sehingga menarik perhatian masyarakat dunia.

31
2. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Pulau Bali merupakan tempat tinggal bagi Krama Bali yang
memiliki tata kehidupan dengan kebudayaan yang sangat tinggi
berupa adat-istiadat, agama, tradisi, seni dan budaya, serta
kearifan lokal yang khas/unik, indah, menarik, dan suci, serta
memiliki spiritualitas yang tinggi. Tata kehidupan Krama Bali
dengan kebudayaan tinggi tersebut diwadahi dalam Desa
Adat/Desa Pakraman. Desa Adat/Desa Pakraman menjadi
wadah menyatunya simbol-simbol dan nilai-nilai yang
bersumber dari adat-istiadat, agama, tradisi, seni dan budaya
dalam melaksanakan tata kehidupan Krama Bali sehari-
harinya sehingga terwujud menjadi suatu alam kehidupan,
selain khas/unik, indah, dan menarik, juga menjadi alam
kehidupan yang mataksu.
Proyeksi jumlah penduduk di Provinsi Bali dari tahun 2016
sampai tahun 2020 terus mengalami peningkatan yang
terutama disebabkan oleh kehadiran penduduk pendatang dari
luar Bali. Pada tahun 2016 mencapai 4,20 juta jiwa, pada
tahun 2017 mencapai 4,24 juta jiwa, pada tahun 2018
mencapai 4,29 juta jiwa, pada tahun 2019 mencapai 4,34 juta
jiwa, dan pada tahun 2020 mencapai 4,38 juta jiwa.
Sesuai data hasil Sensus Penduduk Periode tahun 2000 –
tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,14%.
Laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan menjadi
1,23% pada periode tahun 2011-2015. Kembali laju
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan di periode
tahun 2016-2018 yang mencapai 1,08%. Pada tahun 2019, laju
pertumbuhan penduduk Provinsi Bali meningkat menjadi
1,21%.

32
Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.4.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Jumlah penduduk Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali


terus mengalami peningkatan selama periode 2016-2020. Pada
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 Kota Denpasar
memiliki jumlah penduduk tertinggi di Provinsi Bali. Jumlah
penduduk Kota Denpasar tahun 2016 sebesar 897,3 ribu jiwa
terus mengalami peningkatan hingga mencapai 962,9 ribu jiwa
pada tahun 2020. Kabupaten Klungkung memiliki jumlah
penduduk terendah di antara Kabupaten/Kota yang ada di
Provinsi Bali. Jumlah penduduk tahun 2016 di Kabupaten
Klungkung sebesar 176,7 ribu jiwa, mengalami peningkatan
pada tahun 2015 menjadi sebesar 175,7 ribu jiwa dan terus
mengalami peningkatan sampai tahun 2020 sebesar 179,9 ribu
jiwa.

33
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali Tahun 2016-2020
Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Bali
Kabupaten/ (Ribu Jiwa)
Kota
2016 2017 2018 2019 2020

Kab. Jembrana 273,3 274,9 276,6 278,1 279,6

Kab. Tabanan 438,5 441 443,5 445,7 448

Kab. Badung 630 643,5 656,9 670,2 683,2

Kab. Gianyar 499,6 503,9 508,1 512,2 516,3

Kab. Klungkung 176,7 177,4 178,3 179,1 179,9

Kab. Bangli 223,8 225,1 226,2 227,3 228,4

Kab. Karangasem 410,8 412,8 414,8 416,6 418,5

Kab. Buleleng 650,1 653,6 657,2 660,6 664

Kota Denpasar 897,3 914,3 930,6 947,1 962,9

Prov. Bali 4.200,1 4.264,5 4.292,2 4.336,9 4.380,8


Sumber: BPS Provinsi Bali

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010),


sebagian besar penduduk di Provinsi Bali pada tahun 2010
memeluk agama Hindu, yakni mencapai 3.247.283 jiwa atau
83,46% dari seluruh penduduk. Kemudian menganut agama
Islam sebanyak 520.244 jiwa atau 13,37%, dan sisanya
beragama Kristen Protestan 64.454 jiwa (1,66%), Kristen
Katholik 31.397 jiwa (0,81%), Budha 21.156 jiwa (0,54%),
Konghucu 427 jiwa (0,01%) dan aliran kepercayaan/lainnya
282 jiwa (0,01%).

3. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)


Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.
Perhitungan ini dapat menjadi pertimbangan untuk
mengetahui dinamika kependudukan berdasarkan jenis
kelamin, serta secara lebih jauh dapat diarahkan pada
rasio ketergantungan (dependency ratio). Sementara itu,
untuk rasio jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk
laki-laki per 100 penduduk perempuan) di Bali menunjukkan
angka 101, 86 di tahun 2019 dimana mengalami peningkatan
34
dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu 101,45. Rasio jenis
kelamin tertinggi dimiliki oleh Kabupaten Badung yaitu
sebesar 105,65. Sedangkan rasio jenis kelamin terendah
berada di Kabupaten Klungkung sebesar 98,33. Untuk melihat
data lebih rinci dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 2.4.

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)


No. Kab./Kota Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Jembrana 98,54 98,62 98,48 98,56 98,88
2 Kab. Tabanan 98,68 98,60 98,65 98,61 98,38
3 Kab. Badung 104,04 104,08 104,09 104,13 105,65
4 Kab. Gianyar 101,92 101,94 101,96 101,87 102,82
5 Kab. Klungkung 97,86 97,87 97,77 97,89 98,33
6 Kab. Bangli 102,36 102,17 102,43 102,33 102,18
7 Kab. Karangasem 100,05 100,10 100,10 100,19 100,43
8 Kab. Buleleng 99,26 99,23 99,27 99,21 99,30
9 Kota Denpasar 104,36 104,40 104,27 104,30 104,35
10 Prov. Bali 101,42 101,43 101,44 101,45 101,86
Sumber: BPS Provinsi Bali

4. Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah 5.636,66 km2, kepadatan penduduk di
Provinsi Bali diperkirakan mencapai 750 jiwa/km2 pada tahun
2019. Di antara kabupaten/kota yang ada di Bali, Kabupaten
Buleleng memiliki luas wilayah terbesar dengan jumlah
penduduk mencapai 660,6 ribu jiwa atau 15,23% dari seluruh
penduduk Bali. Dengan luas wilayah yang mencapai 1.365,88
km2, dan kepadatan penduduknya sebesar 484 jiwa/km2 atau
masih di bawah rata-rata kepadatan penduduk Bali secara
umum. Sebaliknya Kota Denpasar menunjukkan fenomena
lain. Kepadatan penduduk di daerah ini adalah yang tertinggi di
Bali, angkanya telah mencapai 7.412 jiwa/km2, dengan luas
wilayah yang hanya sebesar 127,78 km2. Sehingga
permasalahan kependudukan menjadi sorotan penting bagi
kelangsungan pembangunan Kota Denpasar yang berwawasan
35
budaya. Untuk melihat data lebih rinci dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel-tabel
dibawah ini :

Tabel 2.5.

Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Bali Tahun 2015-2019
Kepadatan Penduduk Per Km2
No. Kab./Kota Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Jembrana 323 325 327 329 331
2 Kab. Tabanan 519 522 525 528 440
3 Kab. Badung 1.473 1.505 1.538 1.570 1.601
4 Kab. Gianyar 1.345 1.358 1.369 1.381 1.392
5 Kab. Klungkung 558 561 563 566 569
6 Kab. Bangli 427 430 432 434 464
7 Kab. Karangasem 487 489 492 494 497
8 Kab. Buleleng 473 476 479 481 484
9 Kota Denpasar 6.892 7.022 7.155 7.283 7.412

Sumber: BPS Provinsi Bali

5. Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan


Penduduk menurut pekerjaan atau lapangan usaha dapat
memberikan gambaran mengenai struktur ekonomi dan
kegiatan ekonomi yang dominan di Provinsi Bali. Lapangan
usaha adalah bidang kegiatan atau bidang usaha yang
dilakukan perusahaan/ usaha lembaga tempat seseorang
bekerja. Seseorang yang mempunyai lebih dari satu
pekerjaan selama seminggu yang lalu, maka lapangan
pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang memakai waktu
terbanyak.
Data lapangan usaha dapat dijadikan acuan pemerintah
daerah untuk memprioritaskan sektor-sektor tertentu yang
menjadi potensi dan mendominasi kegiatan ekonomi di suatu
daerah. Data penduduk yang digunakan adalah penduduk
usia produktif yang bekerja menurut sektor lapangan
36
pekerjaan. Sektor lapangan pekerjaan secara umum dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: (1) Sektor primer
berupa pemanfaatan sumberdaya alam secara langsung,
seperti pertanian; (2) Sektor sekunder berupa pengolahan
hasil, seperti industri manufaktur; serta (3) Sektor tersier
berupa jasa.
Untuk melihat data lebih rinci dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2018 dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 2.6.

Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Usaha


di Provinsi Bali Tahun 2013-2018
No. Lapangan Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
Pekerjaan Utama Seminggu Yang Lalu
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Pertanian,
Perkebunan,
547.746 528.506 520.775 506.251 466.307 501.235
Kehutanan, dan
Perikanan
2 Pertambangan &
8.918 9.666 8.597 1.252 6.536 6.073
Penggalian
3 Industri
312.858 316.598 28.7534 370.531 341.221 364.685
Pengolahan
4 Listrik dan Air 8.880 7.935 6.575 4.702 6.248 11.743
5 Bangunan
207.831 205.47 196.696 171.097 179.134 158.190
(Konstruksi)
6 Perdagangan,
Rumah Makan, & 616.613 658.312 768.075 728.757 760.093 820.638
Akomodasi
7 Angkutan,
Pergudangan, dan 70.881 70.658 75.472 90.611 94.562 79.760
Komunikasi
8 Keuangan,
Asuransi, Usaha
Persewaan, dan 89.991 82.431 92.546 109.977 99.784 64.180
Bangunan (Real
Estate)
9 Jasa
Kemasyarakatan,
378.358 393.056 368.535 433.377 444.422 484.366
Sosial, &
Perorangan
Jumlah/Total 2.242.076 2.272.632 2.324.805 2.416.555 2.398.307 2.490.870

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Pada tahun 2019, BPS menyediakan data dengan klasifikasi


yang berbeda. Untuk tahun 2019, data struktur penduduk usia
15 tahun yang bekerja menurut lapangan usaha dibagi ke
dalam 3 klasifikasi yaitu yang bekerja pada lapangan usaha
pertanian, pada lapangan usaha industry pengolahan, dan
37
pada lapangan usaha jasa. Pada tahun 2019, jumlah penduduk
yang berusia 15 tahun dan bekerja pada lapangan usaha
bidang pertanian adalah sebanyak 458.430 jiwa atau 18,88%,
pada bidang industry pengolahan sebanyak 552.881 jiwa atau
22,76%, dan bidang jasa sebanyak 1.417.368 jiwa atau 58,36%.
Pembangunan tenaga kerja dapat memiliki dua makna
penting, yakni sebagai subyek pembangunan, dimana tenaga
kerja sebagai pelaku dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi
(input faktor produksi) serta sebagai obyek pembangunan,
dimana tenaga kerja sebagai unsur yang diprioritaskan untuk
peningkatan kualitas hidup (quality of life) yang mencakup
peningkatan pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Jika
pembangunan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang
cepat dan menggunakan modal (investasi) dan teknologi yang
tinggi, maka penggunaan tenaga kerja akan relatif berkurang
digantikan oleh mesin, sehingga tenaga kerja dengan
kemampuan dan kualitas tertentu dituntut dapat memenuhi
kebutuhan dalam proses produksi.
Di Provinsi Bali, masalah ketenagakerjaan masih
merupakan fenomena pelik. Apalagi pasar tenaga kerja di
Bali diperkirakan akan semakin terintegrasi di masa
mendatang. Bali merupakan wilayah yang mudah dijangkau
dari mana pun. Akibatnya jelas, arus migrasi maupun
urbanisasi menjadi tak terhindarkan. Dengan situasi
sedemikian ini, bagaimanapun akan memberikan pengaruh
pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan
menggelembungnya penduduk usia produktif (usia kerja).
Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan
secara produktif (productive employment).
Selama kurun waktu 2015 sampai 2019, jumlah penduduk
usia kerja di Provinsi Bali terus meningkat dari tahun 2015
sebanyak 3,14 juta jiwa hingga mencapai 3,38 juta jiwa ditahun
2019. Berdasarkan jumlah penduduk usia kerja tersebut,
jumlah angkatan kerja lebih besar dibandingkan dengan bukan
angkatan kerja. Tahun 2015 jumlah tingkat partisipasi

38
angkatan kerja (TPAK), yaitu 75,51%. Persentase tersebut
berfluktuasi sampai tahun 2019 menjadi 73,87%.
Tingkat pengangguran terbuka selama kurun waktu 2015
sampai 2019 menunjukkan tren yang membaik, yaitu dari
1,99% tahun 2015 menjadi 1,52% di tahun 2019. Untuk
melihat data lebih rinci dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019 dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 2.7.
Penduduk Usia Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tahun
No Uraian Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Penduduk Usia
1 Orang 3.141.285 3.189.018 3.235.563 3.288.908 3.338.767
Kerja
Tingkat
Partisipasi
2 Persen (%) 75,51 77,24 75,24 76,78 73,87
Angkatan Kerja
(TPAK)
Tingkat
3 Pengangguran Persen (%) 1,99 1,89 1,48 1,37 1,52
Terbuka (TPT)

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu tujuan penting


dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam pelaksanaan
pembangunan. Kesejahteraan masyarakat dapat ditinjau berdasarkan
aspek sosial maupun ekonomi. Semakin baik kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat maka dapat diasumsikan masyarakat semakin
sejahtera. Kesejahteraan masyarakat akan mendorong terwujudnya
pemberdayaan masyarakat serta peningkatan daya saing.
Indikator kesejahteraan masyarakat yang digunakan di sini
terdiri dari aspek ekonomi (PDRB, inflasi, ketimpangan,
kemiskinan, kriminalitas); aspek sosial (pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan); serta seni budaya dan olahraga.

A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dapat diukur
dari perkembangan beberapa indikator yang membentuknya,
antara lain: pertumbuhan Ekonomi, laju inflasi, PDRB per kapita,

39
gini ratio, kondisi kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).

1. Pertumbuhan Ekonomi
Bali memiliki corak perekonomian yang sedikit berbeda
dengan daerah lain. Daya dukung sektor pertanian, pariwisata
dan sektor jasa-jasa pendukung pariwisata adalah modal dasar
dalam menggerakan pembangunan di Provinsi Bali. Data
menunjukan bahwa lebih dari 60% aktivitas ekonomi Bali
disumbangkan oleh industri pariwisata dan lebih dari 80% oleh
ekspor. Kontribusi sektor pertanian kurang dari 20%.
Pada 5 (lima) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2015 hingga
tahun 2019, sesuai data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali
pertumbuhan ekonomi Bali berada diatas rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2015 sedikit
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 6,03%,
pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Bali mengalami
peningkatan menjadi sebesar 6,33%. Sampai dengan Tahun
2017 pertumbuhan ekonomi Bali tercatat 5,56% masih tetap
berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar
5,07%. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Bali tumbuh
sebesar 6,33%.
Ekonomi Bali tahun 2019 tercatat tumbuh 5,63%, melambat
dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencatatkan
angka 6,33%. Struktur ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha
pada tahun 2019 masih didominasi oleh Kategori I
(Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) dengan kontribusi
sebesar 23,26%. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi
terbesar tercatat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga (PK-RT) yaitu sebesar 47,96%.
Ekonomi Bali triwulan IV-2019 (y-on-y) tercatat tumbuh
5,51% atau mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh
7,59%. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Kategori D (Pengadaan Listrik dan Gas) yang
tercatat tumbuh 11,95%. Sementara itu bila dilihat dari sisi
40
pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan
IV-2019 yakni Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
(PK-P) tercatat tumbuh sebesar 10,4%.
Secara (q-to-q) atau jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya, ekonomi Bali triwulan IV-2019 tercatat mengalami
pertumbuhan sebesar 0,77%. Dari sisi lapangan usaha,
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori D (Pengadaan
Listrik dan Gas) yang tercatat tumbuh 9,79%. Sementara itu
dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada
komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar
28,49%.

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.5.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali
Tahun 2005-2019

Kinerja ekonomi Bali selama periode tahun 2015-2019 yang


ditopang industri pariwisata secara nyata tergambar pada
peningkatan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Provinsi Bali yang dihasilkan pada masing-masing lapangan
usaha/sektor ekonomi. Pada tahun 2015 mencapai 176.412,67
miliar rupiah, pada tahun 2016 mencapai 194.089,58 miliar

41
rupiah, pada tahun 2017 mencapai 213.035,86 miliar rupiah,
dan pada tahun 2018 mencapai 233.791,86 miliar rupiah. Pada
tahun 2019, meningkat menjadi 252.597,50 miliar rupiah.
Nilai tambah yang tercipta di Bali termasuk dalam katagori
cukup besar untuk ukuran provinsi kecil yang tidak memiliki
sumberdaya alam dan migas. Jika dilihat dari segi
perbandingan capaian pertumbuhan ekonomi Bali dengan
target pertumbuhan ekonomi sebagaimana tertuang di dalam
RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali 2018-2023 dengan
posisi (7,0%-7,5%), pertumbuhan Ekonomi Bali Tahun 2018
masih belum mencapai target karena merupakan tahun awal
RPJMD Semesta Berencana dan baru menyentuh angka 6,35%.
Begitu juga dengan tahun 2019 dimana pertumbuhan ekonomi
Bali tidak memenuhi target. Target pertumbuhan ekonomi Bali
pada tahun 2019 adalah 6,4%, sedangkan angka pertumbuhan
riil adalah 5,63%. Tidak tercapainya target perekonomian Bali
bukan berarti mencerminkan perekonomian Bali yang tidak
baik. Hal ini terlihat dari walaupun target tidak tercapai namun
perekonomian Bali masih tumbuh diatas rata-rata nasional.

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.6.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Tahunan (Juta Rupiah) Provinsi Bali Tahun 2015-2019
42
Struktur perekonomian Provinsi Bali masih ditunjang oleh
sektor tersier (pariwisata). Hal tersebut terlihat dari kategori
yang berkontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB, yaitu
kategori penyediaan akomodasi makan dan minum. Distribusi
PDRB Atas Harga Berlaku dalam pada tahun 2019 tidak
mengalami perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu
sektor primer 14,40%, sektor sekunder 16,06%, dan sektor
tersier 69,54%. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa
sektor primer (pertanian) dan sektor skunder (industri)
cenderung seimbang, tetapi tidak demikian halnya dengan
sektor tersier yang cenderung dominan, mengingat sektor
tersier yang sangat rentan terhadap bencana alam, wabah
penyakit serta gangguan keamanan seperti: erupsi Gunung
Agung, flu burung, peristiwa Bom Bali 1 dan Bom Bali 2, serta
wabah Virus Corona di Wuhan Tiongkok maka terjadi
penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
maupun wisatawan nusantara ke Bali yang juga berpengaruh
terhadap PDRB dan pendapatan devisa.
Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pertumbuhan
PDRB yang sangat terfokus pada sektor tersier (jasa pariwisata)
maka dilakukan perimbangan khususnya sektor primer dengan
memberi perhatian lebih banyak pada sektor pertanian dan
sektor sekunder (industri) untuk menjaga kestabilan PDRB.
Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan
penyesuaian/perubahan target baru.
Segmentasi wilayah sektor tersier ini berada di wilayah Bali
bagian selatan atau biasa disebut “Sarbagita” (Denpasar,
Badung, Gianyar dan Tabanan), karena di wilayah tersebut
terkonsentrasi aktivitas ekonomi pendukung pariwisata,
seperti: hotel, villa, agen dan biro perjalanan wisata, restoran,
rumah makan, cafe, dan lain sebagainya.

43
Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.7.
Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2. Inflasi
Laju inflasi Provinsi Bali (Kota Denpasar) merupakan
cerminan keadaan harga Provinsi Bali secara umum. Laju
inflasi pada tahun 2015 mencapai 2,70%, tahun 2016 inflasi
meningkat menjadi 2,94%. Pada tahun 2017 menjadi 3,31%
dan pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi
3,40%. Pada tahun 2019, laju inflasi Kota Denpasar tercatat
sebesar 2,37%, menurun dari tahun 2018.
Pada bulan April 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami
deflasi sedalam -0,32 % yang ditunjukkan dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen dari 104,76 pada Maret
2020 menjadi 104,42 pada April 2020. Sementara itu, tingkat
inflasi tahun berjalan April 2020 dan tingkat inflasi tahun ke
tahun tercatat masing-masing setinggi 0,74 % dan 2,53 %
Dari sebelas kelompok pengeluaran, empat kelompok
pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok I
(makanan, minuman, dan tembakau) sedalam -0,97%;
kelompok VI (transportasi) sedalam -0,84%; kelompok XI
(perawatan pribadi dan jasa lainnya) sedalam -0,07%; dan
kelompok III (perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
lainnya) sedalam -0,02%. Sementara itu, dua kelompok
pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok V

44
(kesehatan) setinggi 0,52% dan kelompok IV (perlengkapan,
peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi
0,09%. Lima kelompok pengeluaran tercatat tidak mengalami
perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok II (pakaian dan
alas kaki); kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya);
kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan
makanan dan minuman/restoran)
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan
deflasi pada bulan April 2020 antara lain, daging ayam ras, tarif
angkutan udara, cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng,
kopi bubuk, cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan sawi
hijau.
Dari 90 kota IHK, tercatat 51 kota mengalami deflasi dan 39
kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Pangkal
Pinang (Bangka Belitung) sedalam -0,92% sedangkan deflasi
terdangkal tercatat di Bogor (Jawa Barat) dan Semarang (Jawa
Tengah) masing-masing sedalam -0,02%. Sementara itu, inflasi
tertinggi tercatat di Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) setinggi
0,88 % sedangkan inflasi terendah tercatat di Cirebon (Jawa
Barat), Depok (Jawa Barat), dan Balikpapan (Kalimantan
Timur) masing-masing setinggi 0,02%. Jika diurutkan dari
deflasi terdalam, maka Denpasar menempati urutan ke-15 dari
51 kota yang mengalami deflasi.
Selama kurun waktu 2015 sampai 2019 laju inflasi Provinsi
Bali masih ada di bawah laju inflasi Nasional. Secara umum,
inflasi Provinsi Bali (Kota Denpasar) pada tahun 2019 paling
banyak disumbangkan oleh inflasi pada kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olahraga (6,67%) dan kelompok bahan makanan
jadi, minuman, rokok, dan tembakau (5,98%). Kelompok
pengeluaran di luar kelompok tersebut rata-rata mengalami
inflasi di bawah 4%.

45
Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.8.
Laju Inflasi Bali Tahun 2015-2019

3. PDRB per Kapita Provinsi Bali


Salah satu pendekatan krusial yang menjadi pertimbangan
dalam melihat perkembangan kesejahteraan masyarakat dari
sudut pandang ekonomi dapat dilihat dari analisis
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui
analisis pertumbuhan PDRB dari aktivitas ekonomi yang
beragam dapat dianalis perkembangan perubahan ekonomi
serta perkiraan perkembangannya dimasa yang akan datang.
Selain itu, analisis PDRB juga dapat dilakukan menurut sektor,
sehingga dapat diketahui distribusi PDRB berdasarkan sektor
lapangan usaha.
PDRB per kapita merupakan suatu indikator yang dihitung
dengan cara membagi data PDRB dengan jumlah penduduk
pada pertengahan tahun. Hal ini bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang seberapa besar nilai tambah yang
diciptakan/diterima tiap-tiap penduduk, sehingga secara tidak
langsung akan menggambarkan tingkat kesejahteraan
penduduk di daerah/wilayah bersangkutan. Semakin besar
nilai PDRB per kapita, maka dapat dikatakan suatu
daerah/wilayah makin sejahtera/makmur. Kendati demikian
perlu diingat bahwa PDRB perkapita merupakan angka agregat

46
(rata-rata), sehingga masih sangat kasar jika dijadikan cermin
tingkat kesejahteraan penduduk.
Angka ini mengasumsikan semua penduduk memiliki akses
yang sama terhadap pendapatan, sehingga kurang tepat dalam
mencerminkan kesejahteraan. Dengan kata lain, nilai PDRB per
kapita ini belum mampu menggambarkan pemerataan
distribusi pendapatan yang diterima penduduk di suatu
daerah/wilayah bersangkutan. Walaupun demikian data ini
tetap sangat berguna setidaknya untuk melihat perbandingan
antar daerah/wilayah ataupun antar tahun.
Perkembangan PDRB per kapita penduduk Bali setiap
tahunnya selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2015-
2017 peningkatan mencapai 9,05%, yaitu dari Rp42,48 juta
tahun 2015 menjadi Rp46,21 juta pada tahun 2016. Pada
tahun 2017 PDRB perkapita Bali sebesar Rp50,17 juta. Pada
tahun 2018 PDRB perkapita Bali sebesar Rp54,47 juta. Pada
tahun 2019, PDRB Per Kapita Provinsi Bali meningkat menjadi
Rp58,24 juta.
Namun demikian PDRB per kapita Bali masih berada di
bawah angka rata-rata nasional, hal ini harus menjadi
perhatian yang serius oleh semua steakholder untuk lebih
meningkatkan PDRB per kapita penduduk Bali.

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.9.
PDRB Per Kapita Bali Tahun 2015-2019
47
4. Indeks Gini Ratio
Indeks Gini atau koefisien Gini merupakan indikator yang
menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara
menyeluruh. Indeks Gini merupakan hasil perhitungan kurva
Lorenz yang berfungsi untuk menggambarkan distribusi
pendapatan penduduk dari seluruh kelompok pengeluaran
(pengeluaran pangan dan non pangan). Rentang angka dalam
Indeks Gini adalah 0 – 1. Semakin Indeks Gini mendekati
angka 0, maka dapat diartikan bahwa pemerataan semakin
baik. Sebaliknya, apabila Indeks Gini semakin mendekati angka
1 maka dapat disimpulkan bahwa ketimpangan pendapatan di
dalam masyarakat semakin besar.
Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, kesenjangan
pendapatan di Provinsi Bali cenderung mengalami fluktuasi.
Hal ini dapat dilihat dari nilai Gini Ratio Bali dari sebesar 0,38
pada tahun 2015 menjadi 0,37 pada tahun 2019. Indeks Gini di
kawasan perkotaan lebih tinggi dari perdesaan yaitu 0,36
berbanding 0,31. Hal ini menggambarkan bahwa semakin
meningkatnya Indeks Gini Provinsi Bali menunjukkan bahwa
semakin terjadi ketimpangan pendapatan penduduk, di mana
peningkatan pendapatan penduduk dengan penghasilan 20%
teratas tidak sebanding dengan penduduk yang berpenghasilan
40% terbawah. Meskipun demikian, kategori ketimpangan
pendapatan Provinsi Bali masih termasuk kategori
ketimpangan rendah.

48
Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.10.
Indeks Gini Ratio Bali Tahun 2015-2019

5. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia


Indikator pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
digunakan untuk menunjukkan ketimpangan pendapatan.
Berdasarkan versi Bank Dunia, pendapatan penduduk
dikategorikan ke dalam tiga kelompok pendapatan, yaitu (a)
kelompok 40% berpendapatan terendah, (b) 40 %
berpendapatan menengah, dan (c) 20% berpendapatan
tertinggi. Tingkat ketimpangan diukur dengan melihat besaran
bagian pendapatan yang dapat dinikmati oleh kelompok 40%
penduduk berpendapatan terendah. Kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a) Ketimpangan rendah: 40% penduduk berpendapatan
terendah menerima lebih dari 17% jumlah pendapatan.
b) Ketimpangan sedang (moderat): 40% penduduk
berpendapatan terendah menerima 12 – 17% jumlah
pendapatan
c) Ketimpangan tinggi: 40% penduduk berpendapatan terendah
menerima kurang dari 12% jumlah pendapatan.
Berdasarkan kriteria ketimpangan versi Bank Dunia,
kelompok yang menjadi fokus penggolongan ketimpangan
adalah kelompok penduduk dengan pendapatan 40% terendah.
49
Semakin besar persentase pendapatan yang dinikmati oleh
kelompok tersebut menunjukkan bahwa distribusi pendapatan
penduduknya semakin merata.
Sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Bank Dunia,
predikat ketimpangan rendah dapat dicapai apabila 40%
penduduk dengan pendapatan terendah menikmati lebih dari
atau sama dengan 17% dari total pendapatan yang ada.

6. Persentase Kemiskinan
Kemiskinan telah menjadi masalah yang kompleks dan
kronis baik di tingkat nasional maupun regional, sehingga
penanggulangannya memerlukan strategi yang tepat dan
berkelanjutan. Program-program pembangunan yang
dilaksanakan selama ini telah memberikan perhatian besar
terhadap upaya pengentasan kemiskinan. Kendati begitu,
masalah kemiskinan hingga kini masih menjadi problema
kependudukan yang berkepanjangan. Bali yang dikenal sebagai
destinasi pariwisata juga tak luput dari permasalahan
kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
jumlah penduduk miskin di Bali terus mengalami penurunan
ditiap tahunnya. Tingkat kemiskinan Prov. Bali dalam trend
menurun sejak tahun 2017. Pada September 2019 tingkat
kemiskinan mencapai 3,61%, terendah dalam 5 tahun terakhir.
Perkembangan ini sejalan dengan arah perkembangan tingkat
kemiskinan nasional yang juga melanjutkan tren penurunan.
Tingkat kemiskinan Nasional pada September 2019 sebesar
9,22%, menurun dibanding 9,66% pada September 2018.

50
Sumber: Bank Indonesia, 2020
Gambar 2.11.
Perbandingan Tingkat Kemiskinan Provinsi Bali Dengan Nasional

Dari tahun tahun 2015 jumlah penduduk miskin mencapai


196,71 ribu orang (4,74%), tahun 2016 jumlah penduduk
miskin mencapai 178,18 ribu orang (4,25%), tahun 2017
jumlah penduduk miskin mencapai 180,13 ribu orang (4,25%),
tahun 2018 jumlah penduduk miskin mencapai 171,76 ribu
orang (4,01%), dan sampai tahun 2019 jumlah penduduk
miskin mencapai 163,85 ribu orang (3,79%).
Berdasarkan data di atas jumlah penduduk miskin di
Provinsi Bali berada di bawah rata-rata nasional dan
menduduki perikat kedua dengan jumlah penduduk miskin
terendah secara nasional setelah DKI Jakarta. Pada Tahun
2019, persentase penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta
adalah 3,42%.
Apabila dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota, tingkat
kemiskinan berbeda-beda di setiap daerah. Tingkat kemiskinan
tertinggi terdapat di Kabupaten Karangasem kemudian disusul
Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli,
Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, dan tingkat
kemiskinan terendah berada di Kabupaten Badung. Berikut
ditampilkan data secara rinci, yaitu data jumlah penduduk

51
miskin dan persentase kemiskinan dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019 pada tabel berikut ini :

Tabel 2.8.
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali Menurut
Kabupaten/
No. Kabupaten/Kota (Ribu Jiwa)
Kota
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Jembrana 15,83 14,53 14,78 14,35 13,55
2 Kab. Tabanan 24,05 21,90 21,66 19,77 18,74
3 Kab. Badung 14,40 12,91 13,16 12,97 11,89
4 Kab. Gianyar 22,89 22,13 22,42 21,26 19,85
Kab.
5 12,11 11,21 11,15 10,43 9,66
Klungkung
6 Kab. Bangli 12,74 11,66 11,76 11,05 10,08
Kab.
7 30,33 27,12 27,02 26,02 25,99
Karangasem
8 Kab. Buleleng 43,43 37,55 37,48 35,20 34,26
9 Kota Denpasar 20,94 19,17 20,70 20,72 19,83
10 Provinsi Bali 196,71 178,18 180,13 171,76 163,85

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Tabel 2.9.
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Bali
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019
Persentase Penduduk Miskin
No. Kabupaten/Kota
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Jembrana 5,84 5,33 5,38 5,20 4,88
2 Kab. Tabanan 5,52 5,00 4,92 4,46 4,21
3 Kab. Badung 2,33 2,06 2,06 1,98 1,78
4 Kab. Gianyar 4,61 4,44 4,46 4,19 3,88
5 Kab. Klungkung 6,91 6,35 6,29 5,86 5,40
6 Kab. Bangli 5,73 5,22 5,23 4,89 4,44
7 Kab. Karangasem 7,44 6,61 6,55 6,28 6,25
8 Kab. Buleleng 6,74 5,79 5,74 5,36 5,19
9 Kota Denpasar 2,39 2,15 2,27 2,24 2,10
10 Provinsi Bali 4,74 4,25 4,25 4,01 3,79

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

52
7. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator penting
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pembangunan
yang ditunjukan untuk meningkatkan kualitas penduduk.
Indeks ini dihitung secara komposit, dengan cara mengukur
Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-
Rata Lama Sekolah, serta kemampuan daya beli yang diperoleh
dari rata-rata Pengeluaran Per Kapita Riil. Angka IPM
menjelaskan kesempatan masyarakat untuk mengakses
pelayanan, khususnya dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali dari tahun ke tahun
menunjukkan tren yang semakin meningkat.
IPM Bali pada tahun 2015 mencapai 73,27. Pada tahun
2016 meningkat menjadi 73,65 begitu pula pada tahun 2017
mencapai 74,30, tahun 2018 mencapai 74,77. Pada tahun
2019, IPM Bali tercatat 75,38. Angka ini lebih tinggi 0,61 poin
atau tumbuh sebesar 0,82 % dibanding keadaan tahun 2018.
Jika dibandingkan secara nasional IPM bali meraih peringkat
ke 5. Untuk melihat perkembangan IPM Bali dapat dilihat pada
grafik berikut ini:

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.12.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali Tahun 2015-2019

53
Jika dilihat dari komponen penyusunnya, IPM Bali pada
tahun 2019 ditopang oleh Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar
71,99 tahun, Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) sebesar
13,27 tahun, Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) sebesar
8,84 tahun dan rata-rata pengeluaran perkapita yang
disesuaikan sebesar Rp14,15 juta. Pada tahun 2019 IPM Bali
tercatat sebesar 75,38.

8. Angka Kriminalitas yang Tertangani


Pembangunan yang diharapkan dapat membawa penduduk
ke arah yang lebih maju masih sering dibarengi dengan
tindakan kriminaitas, terutama dari sisi kuantitasnya.
Akibatnya, keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi
terganggu. Sebagian indikator keamanan, pencatatan statistik
indikator kriminal menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Sepanjang tahun 2019, jumlah perkara pidana yang masuk
ke pengadilan tinggi Bali sebanyak 2.619 kasus atau meningkat
10,55% dari tahun lalu yang mencapai 2.369 kasus. Pada
bagian lain, jumlah perkara pidana yang diputuskan mencapai
2.566 kasus atau naik 8,96% dari tahun lalu sebanyak 2.355
kasus.
Sementara itu, jumlah gugatan perkara perdata yang masuk
selama tahun 2019 sebanyak 3.424 kasus atau mengalami
kenaikan 1,42% dari tahun lalu sebanyak 3.376 kasus.
Sedangkan gugatan perkara perdata yang diputuskan sebanyak
3.179 kasus atau meningkat 12,97% dari tahun sebelumnya
2.814 kasus.
Jumlah pelanggaran lalu lintas berdasarkan laporan
Kepolisian Daerah Bali sepanjang tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 29,56% atau sebanyak 115.380 kasus.
Dari sisi penyalahgunaan narkotika di wilayah Bali terjadi 818
kasus selama tahun 2018. Angka ini naik 19,41% dari tahun
sebelumnya yang mencapai 685 kasus.

54
B. Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
a) Angka Melek Huruf
Dari berbagai program dan kegiatan bidang pendidikan di
Provinsi Bali selama kurun waktu ini telah mencapai hasil
cukup menggembirakan, perkembangan angka melek huruf
(AMH) Provinsi Bali terus mengalami peningkatan selama
periode 2015-2019. Pada tahun 2019, AHM di Provinsi Bali
adalah 94,54% dimana angka ini sudah melampaui target
dalam RPJMD Semesta Berencana di tahun 2019 yaitu
sebesar 92,56%.
Angka Melek Huruf (AMH) di Provinsi Bali dalam 8 tahun
terakhir selalu mengalami peningkatan, data disajikan
seperti tabel di bawah ini:

Tabel 2.10.

Angka Melek Huruf (AMH) Provinsi Bali


Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019

Tahun
No. Kabupaten/Kota
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Jembrana 94.14 93.74 93.80 93.08 95.40
2 Kab. Tabanan 94.54 93.88 94.00 93.32 94.93
3 Kab. Badung 95.13 97.05 97.10 96.81 99.81
4 Kab. Gianyar 93.43 93.27 93.30 92.35 94
5 Kab. Klungkung 86.32 85.82 85.80 86.82 87.81
6 Kab. Bangli 89.21 88.09 88.20 87.43 89.06
7 Kab. Karangasem 82.52 81.74 81.80 84.91 85.01
8 Kab. Buleleng 90.34 89.41 89.50 90.80 91.40
9 Kota Denpasar 97.96 98.68 98.70 98.02 99.31
10 Provinsi Bali 92.77 92.82 92.90 92.98 94.53

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

b) Rata-Rata Lama Sekolah


Selama kurun waktu 2015-2019 rata-rata lama sekolah
di Provinsi Bali terus mengalami peningkatan. Tahun 2015
rata-rata lama sekolah adalah sebesar 7,44 tahun dan
meningkat menjadi 8,65 pada tahun 2018.
55
Sementara itu, pada tahun 2019, penduduk usia 25
tahun ke atas secara rata-rata tercatat telah menempuh
pendidikan selama 8,84 tahun, lebih lama 0,19 tahun
dibandingkan keadaan tahun sebelumnya. Perkembangan
rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali dari tahun 2015-
2019 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.13.
Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2015-2019

c) Angka Partisipasi Kasar


Angka partisipasi kasar (APK) merupakan salah satu
indikator kinerja utama dalam melihat keberhasilan
program-program pendidikan yang telah dilakukan di
Provinsi Bali. Perkembangan pendidikan dipengaruhi
beberapa faktor seperti adanya sarana dan prasarana
sekolah, kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
Sarana dan prasarana sekolah yang memadai baik jumlah
maupun kualitasnya serta lokasi yang tepat akan
memudahkan bagi masyarakat dalam mengakses layanan
pendidikan. Kondisi ekonomi yang baik akan berpengaruh
pada kemampuan masyarakat sehingga mampu
menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
56
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Angka
partisipasi Kasar (APK) untuk SD pada tahun 2014
mencapai 105,59%, tahun 2015 mencapai 105%, tahun
2016 mencapai 104,97% dan tahun 2017 mencapai
104,35%. Untuk tahun 2018, APK untuk SD menurun dari
tahun 2017 menjadi 103,02%. Pada tahun 2019, APK untuk
SD meningkat menjadi 103,52%.
Angka partisipasi Kasar (APK) untuk SMP pada tahun
2015 telah mencapai 96,82% dan untuk tahun 2017
mencapai sebesar 96,29% atau meningkat dibandingkan
dengan tahun 2016 yang sebesar 96,19%. Untuk tahun
2018, APK untuk SMP menurun dari tahun 2017 menjadi
96,14% dan tahun 2019 menjadi 97,26%.
Untuk jenjang SMA/SMK, Angka partisipasi Kasar (APK)
di Provinsi Bali pada tahun tahun 2015 telah mencapai
86,61% dan tahun 2017 mencapai sebesar 90,04%
meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai
86,41%. Untuk tahun 2018, APK untuk SMA/SMK menurun
dari tahun 2017 menjadi 87,74% dan tahun 2019 menjadi
87,96%.
Untuk jenjang Perguruan Tinggi, Angka partisipasi Kasar
(APK) di Provinsi Bali pada tahun 2015 mencapai 26,50%
dan tahun 2017 sebesar 29,40% meningkat dibandingkan
tahun 2016 yang mencapai 27,02% dan di tahun 2018
kembali meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai
30.51%. Pada tahun 2019 APK Perguruan Tinggi turun
menjadi 29,84%.
Berikut data APK ditampilkan secara tabel, seperti
berikut ini :

57
Tabel 2.11.

Angka Partisipasi Kasar (APK) Provinsi Bali


Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019

Angka Partisipasi Kasar (APK)


Jenjang Pendidikan
2015 2016 2017 2018 2019
SD 105,00 104,97 104,35 103,02 103,52
SLTP 96,82 96,19 96,29 96,14 97,26
SLTA 86,61 86,41 90,04 87,74 87,96
Perguruan Tinggi 26,50 27,02 29,40 30,51 29,84

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

d) Angka Pendidikan yang Ditamatkan


Angka pendidikan yang ditamatkan berdasarkan tingkat
SD/MI mengalami fluktuasi selama kurun waktu 2015-2019
sebesar 22,73; 27,06; 21,48; 20,80 dan 20,02. Angka
tersebut belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada
tahun 2019, target angka pendidikan yang ditamatkan
tingkat SD/MI/ Paket A adalah 24,84% sedangkan angka riil
berdasarkan data BPS tahun 2019 adalah 20,02%.
Angka pendidikan yang ditamatkan tingkat SMP/MTS
selama kurun waktu 2015-2019, yaitu 16,88; 13,27; 17,75;
17,65 dan 19,05, angka tersebut sudah mencapai target
yang telah ditetapkan. Pada tahun 2019, target angka
pendidikan yang ditamatkan tingkat SMP/MTs/ Paket B
adalah 12,02% sedangkan angka riil berdasarkan data BPS
tahun 2019 adalah 19,05%.
Angka pendidikan yang ditamatkan tingkat
SMA/SMK/MA kurun waktu 2015-2019, yaitu 30,73; 31,05;
31,70; 31,05 dan 30,55. Angka tersebut sudah mencapai
target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2019, target angka
pendidikan yang ditamatkan tingkat SMA/MA/ Paket C
adalah 23,7% sedangkan angka riil berdasarkan data BPS
tahun 2019 adalah 30,55%.

58
Tabel 2.12.

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang


Ditamatkan Provinsi Bali Tahun 2015-2019
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut
Uraian Ijazah Tertinggi yang Ditamatkan

2015 2016 2017 2018 2019


Tidak Punya 18,37 16,95 17,70 18,19 17,11
SD Sederajat 22,73 27,06 21,48 20,80 20,02
SLTP Sederajat 16,88 13,27 17,75 17,65 19,05
SLTA Sederajat 30,73 31,05 31,70 31,05 30,55

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

e) Angka Partisipasi Murni


Angka Partispasi Murni (APM), merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat tingkat
keberhasilan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di
tingkat tertentu. Seperti Angka Partisipasi Kasar (APK),
Angka Partisipasi Murni (APM) juga merupakan indikator
daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang
pendidikan. Tetapi jika dibandingkan dengan APK, APM
merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena
APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di
jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut.
Berdasarkan data hasil evaluasi yang telah dilakukan,
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk tingkat SD/MI/Paket
A pada tahun 2015-2019 berturut-turut adalah sebagai
berikut; 95,64; 95,75; 96,09; 96,19; dan 96,78. Angka ini
belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun
2019, target APM tingkat SD/MI/ Paket A adalah 100%
sedangkan angka riil berdasarkan data BPS tahun 2019
adalah 96,78%.
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk tingkat
SMP/MTs/Paket B pada tahun 2015-2019 berturut-turut
adalah sebagai berikut; 84,78; 84,99; 85,32; 86,00 dan
86,75. Angka tersebut belum mencapai target. Pada tahun
2019, target APM tingkat SMP/MTs/ Paket B adalah 100%
59
sedangkan angka riil berdasarkan data BPS tahun 2019
adalah 86,75%.
Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat
SMA/SMK/MA/Paket C pada tahun 2015-2019 berturut-
turut adalah sebagai berikut; 71,53; 71,71; 72,4; 73,00; dan
72,93. Angka tersebut belum mencapai target yang
ditetapkan. Pada tahun 2019, target APM tingkat SMA/MA/
Paket C adalah 100% sedangkan angka riil berdasarkan data
BPS tahun 2019 adalah 72,93%.

Tabel 2.13.
Angka Partisipasi Murni (APM) Provinsi Bali Menurut Jenjang Pendidikan
di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Angka Partisipasi Murni (Persen)


Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
SD/Sederajat 95.64 95.75 96.09 96.19 96.78
SMP/Sederajat 84.78 84.99 85.32 86 86.75
SMA/Sederajat 71.53 71.71 72.4 73 72.93

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

2. Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Bali dari tahun
2015 sampai dengan 2019 menunjukan trend yang
fluktuatif. Pada tahun 2018, Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 Kelahiran Hidup sebesar 4,4 turun dari tahun 2017
sebesar 4,8 dan tahun 2016 yang mencapai 6,01 per 1000
Kelahiran Hidup. Pada tahun 2019, AKB Provinsi Bali
adalah 4,97 per 1000 kelahiran hidup.

60
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.14.
Grafik Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup
Di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

b. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu
selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait
atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. AKI di
Provinsi Bali dari tahun 2015 sampai dengan 2019 sudah
mencapai target kurang dari 102/100.000 Kelahiran Hidup.
Namun demikian, trendnya sangat fluktuatif dalam 5 tahun
terakhir. Di tahun 2017 terjadi penurunan AKI
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 68,6/100.000
Kelahiran Hidup sedangkan pada tahun 2016 sebesar
78,7/100.000 Kelahiran Hidup. Pada tahun 2018 AKI
Provinsi Bali menurun drastis menjadi 54,03/100.000
kelahiran hidup namun pada tahun 2019 berdasarkan data
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, AKI Provinsi Bali meningkat
menjadi 69,10/100.000 kelahiran hidup. Meskipun
meningkat, angka ini sudah memenuhi target dari Dinas
61
Kesehatan yaitu 69/100.000 kelahiran hidup. Namun
demikian tetap diupayakan AKI setiap tahunnya dapat
diturunkan.

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.15.
Grafik Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup
Di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

c. Angka Harapan Hidup (AHH)


Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah
perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi
tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka
harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Idealnya angka harapan hidup dihitung
berdasarkan angka kematian menurut umur (Age Specific
Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan
registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga
dimungkinkan dibuat tabel kematian. Tetapi karena sistem
registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan
62
baik maka untuk menghitung angka harapan hidup
digunakan angka yang diterbitkan BPS.
Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi Bali selama
selama 5 tahun terakhir juga menunjukkan perkembangan
yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2014 AHH
Provinsi Bali adalah 71,20 tahun, pada tahun 2015 menjadi
71,35 tahun, pada tahun 2016 menjadi 71,41 tahun dan
meningkat menjadi 71,46 tahun pada tahun 2017. Pada
tahun 2018, estimasi rata-rata usia hidup penduduk
Provinsi Bali adalah 71,68 tahun meningkat dari tahun
2017. Pada tahun 2019, Angka Harapan Hidup Provinsi Bali
naik menjadi 71,99 tahun
Secara estimasi peningkatan umur harapan hidup setiap
tahunnya terus mengalami peningkatan dan pada tahun
2018 telah melampui rata-rata umur harapan hidup
nasional sebesar 71,20.

d. Persentase Balita Gizi Buruk


Jumlah balita gizi buruk di Provinsi Bali terus mengalami
peningkatan selama kurun waktu 2013 sampai 2017. Pada
tahun 2013, jumlah balita gizi buruk sebesar 86 balita terus
meningkat menjadi 106 balita pada tahun 2017.

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2018

Gambar 2.16.
Jumlah Balita Gizi Buruk di Provinsi Bali Tahun 2013-2017

63
e. Prevalensi Balita Gizi Kurang
Prevalensi balita gizi kurang di Provinsi Bali selama
periode 2013 sampai 2017, yaitu 13,2%, 13,2%, 9%, 9,1%,
dan 8,6%. Prevalensi balita gizi kurang tertinggi pada tahun
2017 ada di Kabupaten Buleleng dengan 14,4%. Prevalensi
balita gizi kurang terendah pada tahun 2017 ada di Kota
Denpasar , yaitu 3,5%.

Gambar 2.17.
Prevalensi Balita Gizi Kurang Tahun 2013-2017

3. Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah
penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja.
Semakin tinggi rasio menggambarkan bahwa penduduk di
wilayah sudah banyak yang terserap dalam dunia kerja. Angka
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali pada tahun 2019
belum melampaui target. Target TPT Provinsi Bali tahun 2019
adalah 1,28% sedangkan berdasarkan data riil BPS, TPT
Provinsi Bali tahun 2019 adalah 1,52%. Secara grafik akan
ditampilkan seperti di bawah ini:

64
Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.18.
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Bali
Tahun 2015-2019

Berdasarkan data diatas Tingkat Pengangguran Terbuka


(TPT) Bali sangat rendah dan jika dibandingkan secara
nasional, Bali menduduki posisi terendah nomor 1 (satu).

C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga


Kebudayaan merupakan sumber daya utama, penting, dan
strategis yang dimiliki oleh Bali. Lahirnya kebudayaan Bali dapat
dilihat dan dipahami dari lintasan sejarah panjang. Bali telah
dihuni oleh Bangsa Austronesia sekitar tahun 2000 sebelum
Masehi yang bermigrasi dan berasal dari Taiwan melalui maritim
Asia Tenggara. Budaya dan bahasa orang Bali demikian erat
kaitannya dengan orang-orang dari Kepulauan Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan Oseania. Dari potret perjalanan historis
wilayah ini, Bali memiliki komposisi masyarakat dan warisan
budaya yang unik, tidak ada satu pun etnis di dunia ini yang
persis seperti Bali. Kondisi ini memberi kesan bahwa Bali
bukanlah suatu wilayah migrasi yang baru tumbuh. Bukan

65
tempat-tempat orang yang baru bermukim untuk membentuk
rumah dan lingkungannya melainkan suatu komunitas yang telah
sekian lama menempuh evolusi yang panjang. Keseharian Krama
Bali dengan budaya yang unik, senantiasa menampilkan kontur
budaya lokal dan semua itu menunjukkan bahwa perjalanan Bali
telah melewati alur sejarah yang panjang. Indikasi tersebut dapat
dilihat dari sekian banyak temuan arkeologis di berbagai wilayah
Bali yang menceritakan tentang masa lalu perjalanan panjang
Pulau Bali. Seperti kehidupan pada umumnya, masa lalu Bali
direntang dari masa-masa awal kehidupan.
Kebudayaan Krama Bali juga tercermin dalam kehidupan
masyarakat di Desa Adat yang tersebar di seluruh wilayah Bali
dengan tata kehidupan yang diatur dengan Awig-awig dan
Pararem dan memiliki adat-istiadat, tradisi, seni dan budaya, serta
kearifan lokal masyarakat yang menjadi sumber nilai-nilai tata
kehidupan Bali. Dengan nilai-nilai tata kehidupan tersebut, Krama
Bali di Desa Adat hidup dalam suatu ikatan masyarakat komunal,
sebagai satuan kelompok masyarakat yang guyub dan memiliki
semangat gotong-royong dalam tata kehidupan yang terikat oleh
Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.
Kehidupan budaya Krama Bali juga tercermin dalam pertanian
dalam bentuk Sistem Subak sebagai manifestasi dari filosofi Tri
Hita Karana, yang merupakan suatu kearifan lokal dengan budaya
sangat tinggi sehingga dikagumi oleh dunia. Sistem Subak sebagai
suatu sistem pertanian budaya Bali mendapat pengakuan dan
pelindungan dari UNESCO, sebagai Warisan Dunia (World
Heritage).
Daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan dan Acropolis Bedulu,
ibukota penting dalam periode Prasejarah dan periode Sejarah Bali
adalah situs yang merupakan museum hidup mengenai tampilan
tradisi pertanian yang panjang. Ini menunjukkan bukti hidupnya
tradisi asketis (Dharmasunya di berbagai pasraman/pertapaan),
presentasi dari sistem ketatanegaraan klasik (statecraft) Bali, dan
menyimpan kekayaan artefak serta literasi dari beberapa periode.
Hal itu menunjukkan bahwa, dalam alur sejarah panjang
kehidupan Krama Bali, kebudayaan merupakan bagian dari
66
keseharian hidupnya, yang dilakukan secara aktif, baik individu
maupun kolektif, sehingga kebudayaan Bali terus hidup dan
berkembang secara dinamis di tengah-tengah kehidupan
masyarakat sepanjang zaman.
Dengan karakteristik alam Bali, kehidupan Krama/masyarakat
Bali, dan kebudayaan Bali yang menyatu menjadi suatu sistem
kehidupan masyarakat berdasarkan nilai-nilai adat-istiadat,
agama, tradisi seni dan budaya, telah menjadikan Bali pulau yang
kecil, namun memiliki kekhasan, keunikan, dan keindahan serta
agung, suci, dan mataksu yang menarik perhatian dunia. Itulah
sebabnya, di dalam Lontar Mpu Kuturan disebutkan bahwa Bali
sebagai Padma Bhuwana, yaitu sebagai pusat dunia, segalanya
bermuara di Bali.
Oleh karena itu, kiranya tepat masyarakat dunia, bahkan
pemimpin dunia memberi berbagai julukan atau sebutan untuk
Bali, yaitu: The Island of Gods (Pulau Dewata), The Island of
Thousand Temple (Pulau Seribu Pura), The Morning of the World
(Mentari Pagi di Pulau Bali atau Paginya Dunia), The Paradise
Island (Pulau Surga), The Last Paradise (Surga Terakhir di Bumi),
dan The Island of Love (Pulau Cinta).
Kondisi seni budaya di Bali perkembangannya selama lima
tahun ini cukup baik, penyelenggaran event-event seni budaya
selalu banyak diminati masyarakat Bali. Hal ini banyak
dilatarbelakangi oleh budaya Bali yang selalu menjaga dan
menjunjung tinggi keseimbangan hidup sesuai dengan warisan
filsafat leluhur yang terus berlangsung di Bali.
Pusat kegiatan seni budaya di Bali selain berada di
Banjar/Desa Adat/Pakraman juga banyak bermunculan dari
sanggar-sanggar tari dan budaya yang lokasinya banyak tersebar
di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali. Jumlah kelompok
kesenian di Provinsi Bali Pada tahun 2016 adalah sebanyak
11.851 kelompok, serta jumlah gedung keseniannya sebanyak 9
gedung.
Kondisi keolahragaan di Bali cukup berkembang dengan baik,
hal ini terlihat dari jumlah cabang olahraga di Provinsi Bali pada
tahun 2019 tercatat sebanyak 47 cabang olahraga. Sedangkan
67
untuk jumlah gedung olahraga/stadion di Provinsi Bali pada
tahun 2019 tercatat sebanyak 31 gedung.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

A. Fokus Layanan Urusan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar


Bidang Pendidikan berorientasi pada upaya pemenuhan dalam
jumlah dan kualitas yang memadai untuk kebutuhan Krama Bali,
Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan secara berjenjang mulai dari
tingkat Pendidikan PAUD/TK, SD, SMP, serta pemenuhan
kebutuhan pendidikan menengah dan menyelenggarakan Program
Wajib Belajar 12 Tahun secara Gratis (Sinergi antara Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota). Mendirikan Pendidikan
berbasis Keagamaan Hindu: PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
dalam bentuk Pasraman (formal, nonformal, dan informal) sesuai
dengan Peraturan Menteri Agama RI No. 56 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Keagamaan Hindu.
Fokus yang akan dituju di Bidang Kesehatan berorientasi pada
upaya pemenuhan dalam jumlah dan kualitas yang memadai
untuk kebutuhan Krama Bali. Pengembangan sistem dan data
based riwayat kesehatan dan pelayanan kesehatan Krama Bali
berbasis Kecamatan yang terintegrasi (RS milik Pemda dan
Swasta) di seluruh wilayah Bali
Provinsi Bali memiliki luas daratan sebesar 5.636,66 Km2, yang
dibagi dalam 9 daerah kabupaten/kota dan 57 kecamatan.
Kabupaten Buleleng memiliki wilayah daratan terluas, yaitu
1.365,88 Km2 (± 24,25%) dan Kota Denpasar memiliki luas wilayah
terkecil yaitu 127,78 Km2 (± 2,20%). Perkembangan wilayah di
Provinsi Bali masih menampakkan adanya kesenjangan
perkembangan antarwilayah. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan perekonomian sekitar 67% PDRB Bali
disumbangkan oleh wilayah pembangunan Bali Selatan dan
sisanya 33% disumbangkan oleh wilayah Bali Barat, Utara, dan
Timur. Pembangunan pada beberapa wilayah/kawasan dilakukan
tanpa mengikuti Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
serta tidak memperhatikan daya dukung lingkungan, khususnya

68
kerentanan wilayah terhadap terjadinya bencana alam. Hal ini
disebabkan masih lemahnya penerapan sanksi hukum berkenaan
dengan pelanggaran rencana tata ruang serta belum tegasnya
peraturan perundangan tentang rencana rinci dan detail tata
ruang. Di samping itu masih belum tepatnya kompetensi sumber
daya manusia dalam pengelolaan tata ruang baik dalam
perencanaan tata ruang maupun pengendalian pemanfaatan
ruang.
Adapun dalam bidang keamanan, ketenteraman, dan ketertiban
masyarakat Bali secara umum relatif terkendali. Namun beberapa
tahun belakangan ini berbagai tindakan kriminal cenderung
meningkat di masyarakat sehingga keamanan tetap masih
mengalami gangguan. Konflik sosial dan adat sering terjadi di
berbagai tempat, yang dapat meresahkan masyarakat sehingga
mereka belum bisa menikmati hidup tenteram. Ketertiban dalam
kehidupan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan ini
tampaknya berkurang, karena meningkatnya tindakan-tindakan
pelanggaran dan perilaku menyimpang yang terjadi di masyarakat.
Pembangunan bidang sosial terkait erat dengan kualitas hidup
manusia. Kondisi kehidupan masyarakat dapat tercermin pada
aspek kuantitas dan struktur umur penduduk serta kualitas
penduduk, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Upaya
untuk membangun kualitas sumberdaya manusia tetap menjadi
perhatian penting, mengingat sumberdaya manusia merupakan
subyek dan sekaligus objek pembangunan.

B. Fokus Layanan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar


Tingkat kesempatan kerja merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan proporsi orang yang bekerja dalam angkatan
kerjanya. Pengangguran terbuka adalah mereka yang mencari
kerja, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat
pekerjaan, dan penduduk yang sudah memiliki pekerjaan tetapi
belum mulai bekerja.
Tingkat penggangguran terbuka di Provinsi Bali selalu berada
di bawah rata-rata nasional, selama kurun waktu 2015 sampai
2019 menunjukkan tren yang membaik di mana pada tahun 2015,
69
tingkat pengangguran terbuka mencapai 1,99% menjadi 1,52% di
tahun 2019, naik dari tahun 2018 yang hanya 1,37%. Angka
pengangguran di Provinsi Bali pada tahun 2017 hingga tahun
2019 merupakan yang terendah di antara seluruh Provinsi di
Indonesia. Pada tahun 2019, Angka pengangguran di Provinsi Bali
berada jauh di bawah angka pengangguran nasional yaitu 5,28%.
Selanjutnya jika dipilah berdasarkan Kabupaten/Kota,
Kabupaten yang memiliki persentase Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) tertinggi pada tahun 2019 adalah Kabupaten
Buleleng yakni sebesar 3,02% dan terendah adalah Kabupaten
Badung sebesar 0,38%.
Meskipun rendah, angka TPT Provinsi Bali tahun 2019 belum
mencapai target sebagaimana tercantum dalam RPJMD Semesta
Berencana 2018-2023 yaitu sebesar 1,28%, sehingga perlu
dilakukan evaluasi agar pada tahun 2020 dapat sesuai target yaitu
1,17%.

Sumber: BPS Tahun 2020


Gambar 2.19.
Tingkat Penggangguran Terbuka
Nasional dan Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Angka partisipasi angkatan kerja di Provinsi Bali cenderung


fluktuatif selama kurun waktu 2015-2019. Tahun 2015 angka
partisipasi angkatan kerja sebesar 2.372.015 jiwa, tahun 2016
70
angka partisipasi angkatan kerja sebesar 2.463.039 jiwa,
meningkat menjadi 2.434.450 jiwa pada tahun 2017 dan pada
tahun 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar
2.535.355 jiwa. Pada tahun 2019, angka partisipasi angkatan
kerja di Provinsi Bali adalah 2.428.679 jiwa.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Bali pada tahun
2015 sebesar 75,51% dan meningkat di tahun 2016 sebesar
77,24%. Namun, mengalami penurunan menjadi 75,24% pada
tahun 2017, dan pada tahun 2018 berada pada angka 76,78%.
Pada tahun 2019, tingkat partisipasi angkatan kerja kembali
menurun menjadi 73,87%. Selama tahun 2015-2018, tingkat
partisipasi angkatan kerja di Provinsi Bali berada di atas rata-rata
nasional.

Sumber: BPS Tahun 2020


Gambar 2.20.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Nasional dan Provinsi Bali
Tahun 2015-2019

Untuk melihat pembangunan dan pemberdayaan perempuan di


Provinsi Bali dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Gender (IPG)
dan Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG). Indikator ini dapat
dipakai dalam mengukur kinerja pemerintah daerah dalam bidang
urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada
71
Tahun 2014 capaian IPG Provinsi Bali mencapai 93,32 dan
cenderung mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2018
mencapai 93,71. Hal ini menunjukan capaian IPG yang cukup
bagus berada di atas rata-rata nasional.

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020


Gambar 2.21.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Nasional dan Provinsi Bali
Tahun 2014-2018

Selain IPG indikator yang dipakai untuk mengukur kinerja


pemerintah daerah urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
Indeks ini adalah Indeks komposit yang mengukur peran aktif
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup
partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan
keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi.
Capaian IDG Provinsi Bali selama tahun 2014-2018
menunjukan hasil yang kurang menggembirakan, masih berada
dibawah rata-rata nasional dan beberapa provinsi se Pulau Jawa
dengan selisih angka yang cukup besar, dengan pertumbuhan
yang lambat, bahkan sempat turun pada tahun 2012 dibanding

72
tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, IDG Provinsi Bali adalah
64,18 sedangkan IDG Nasional adalah 72,10.
Jika diperbandingkan dengan beberapa Provinsi se Pulau Jawa
pada tahun 2018, maka nampak posisi Provinsi Bali berada paling
bawah dengan gap angka cukup jauh. Provinsi dengan IDG paling
rendah di Pulau Jawa pada tahun 2018 adalah DI Yogyakarta
dengan angka 69,64 selisih hampir 5 poin dengan Provinsi Bali.
Artinya para perempuan Bali dalam hal kehidupan ekonomi dan
politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan
pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi,
masih di bawah dari para perempuan di provinsi se-Pulau Jawa.

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.22.
Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) Nasional dan Provinsi Bali
Tahun 2014-2018

Pembangunan yang berkaitan dengan pangan, mulai dari hulu


sampai ke hilir berorientasi pada upaya pemenuhan dalam jumlah
dan kualitas yang memadai untuk: kebutuhan Krama Bali,
kebutuhan para wisatawan, dan berorientasi untuk ekspor.
Realisasi ketersediaan padi selama kurun waktu 2014 sampai
2018 yaitu 857.944 ton, dan 847.523 ton. Realisasi ketersediaan
73
padi pada tahun 2014-2016 telah melampaui target yang telah
ditetapkan. Target realisasi ketersediaan padi pada tahun 2019
adalah 849.523 ton.
Realisasi ketersediaan jagung mengalami penurunan dari
66.355 ton pada tahun 2014 menjadi 43.892 ton pada tahun
2018. Realisasi ketersediaan jagung belum mencapai target yang
ditetapkan pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 dan 2016
telah mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun 2019, target
realisasi ketersediaan jagung adalah 44.000 ton.
Realisasi ketersediaan kedelai selama kurun waktu 2014
sampai 2015, sebesar 5.550 ton, 7.259 ton, dan 6.990 ton. Selama
kurun waktu 2014 sampai 2015, ketersediaan kedelai belum
mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, realisasi
ketersediaan kedelai adalah 2.500 ton, jauh menurun dari tahun
tahun sebelumnya. Target realisasi kedelai tahun 2019 adalah
2.550 ton.
Realisasi ketersediaan kacang tanah pada tahun 2014 sebesar
13.010 ton dan meningkat menjadi 66.608 ton pada tahun 2015,
namun mengalami penurunan menjadi 6.537 ton pada tahun
2016. Pada tahun 2016, ketersediaan kacang tanah belum
mencapai target yang ditetapkan. Tahun 2018, realisasi kacang
tanah adalah 4.408 ton, jauh menurun dari tahun tahun
sebelumnya. Target realisasi kacang tanah tahun 2019 adalah
4.596 ton.
Realisasi ketersediaan ubi kayu selama tahun 2014 sampai
2016, sebesar 163.741 ton, dan 87.599 ton. Selama kurun waktu
tersebut, realisasi ketersediaan ubi kayu belum mencapai target
yang telah ditetapkan. Pada tahun 2018, realisasi ketersediaan ubi
kayu di Provinsi Bali adalah 53.267 ton, jauh menurun dari tahun
tahun sebelumnya. Target realisasi tahun 2019 adalah 54.000 ton.
Realisasi ketersediaan kacang hijau stagnan selama kurun
waktu 2014 sampai 2016 yaitu sebesar 1 ton. Realisasi tersebut
belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2018,
realisasi kacang hijau adalah 170 ton dan target tahun 2019
adalah 173 ton.

74
Realisasi ketersediaan ubi jalar mengalami penurunan mulai
dari 70.318 ton pada tahun 2014 menjadi 30.478 ton pada tahun
2016. Realisasi tersebut belum mencapai target yang telah
ditetapkan. Pada tahun 2018, realisasi ubi jalar adalah 25.042 ton
dan target tahun 2019 adalah 25.543 ton.
Jumlah tanah yang tercatat di Provinsi Bali, yaitu sebanyak
4.592 bidang tanah dengan luas 2.856,9 ha dan senilai 2,879
triliun rupiah. Dari total tanah tersebut, sebanyak 1.675,3 ha
sudah bersertipikat dan 1.181,6 ha belum bersertipikat. Jumlah
bidang tanah terbesar Provinsi Bali ada di Kabupaten Badung
dengan 1.042 bidang tanah. Dari jumlah bidang tersebut, tercatat
1.027 bidang tanah telah bersertipikat dan 15 bidang tanah belum
bersertipikat. Dari sisi luas tanah terbesar ada di Kabupaten
Karangasem, yaitu 5.611.030,40 m2. Dari sisi nilai tanah terbesar
ada di Kota Denpasar dengan nilai 1,696 triliun rupiah. Pola
pemanfaatan tanah yang paling banyak di Provinsi Bali, yaitu
dengan pola pinjam pakai sebanyak 416. Sedangkan, untuk sewa
sebanyak 185 dan kerjasama pemanfaatan sebanyak 10.
Sumberdaya alam dan lingkungan hidup Provinsi Bali sebagai
suatu ekosistem pulau mempunyai peranan penting dalam
perekonomian Bali. Kondisi umum yang akan diuraikan meliputi
kondisi eksisting sumberdaya hutan, biodiversitas, Daerah Aliran
Sungai (DAS), air bawah tanah, ruang terbuka hijau, erosi dan
longsor, pencemaran air dan pencemaran lingkungan lainnya,
sumberdaya pesisir dan lautan, serta intrusi air laut dan
sumberdaya tak terbarukan. Wilayah Bali tengah merupakan
daerah resapan air bagi Bali Utara dan Selatan. Namun, daerah
tersebut sangat rawan mengalami kerusakan yang disebabkan
oleh meningkatnya bahaya erosi dan longsor. Kemiringan lereng
daerah tersebut tergolong curam berkisar antara 15-40% bahkan
sampai lebih dari 45%, jenis tanahnya andosol dan regosol yang
peka erosi, serta curah hujan di daerah tersebut cukup tinggi
berkisar 2.500-3.000 mm per tahun. Penutupan vegetasi yang
jarang dan banyaknya pertanian tanaman pangan dengan
konservasi tanah yang kurang memadai juga dapat mempercepat
kerusakan lahan dan meningkatnya sedimentasi.
75
Pembangunan yang berkaitan dengan tradisi, seni, dan budaya
dari hulu sampai ke hilir, berorientasi pada keberpihakan
(afirmasi) dalam memajukan Kebudayaan Bali yang meliputi:
pelindungan, pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan
tradisi, seni, dan budaya Krama Bali. Kebudayaan Bali merupakan
salah satu bagian dari kebudayaan nusantara yang sangat unik
dan memiliki jati diri yang khas. Jati diri tersebut merupakan
rajutan fisik, kelembagaan dan gaya yang bersifat lokal, terpadu
dengan sistem kepercayaan, sistem komunitas dan sistem
filosofi. Nilai-nilai universal, seperti keharmonisan religius,
apresiasi estetika, solidaritas dan keseimbangan merupakan ciri
utama kebudayaan Bali yang didukung oleh sebagian besar
penduduknya yang menganut agama Hindu. Konsep spiritual yang
kuat membuat kebudayaan Bali menjadi unik dan terkenal di
seluruh dunia. Mengingat kebudayaan Bali seperti juga
kebudayaan-kebudayaan daerah lainnya mengalami transformasi
yang disebabkan oleh kemajuan teknologi, demografi, ekonomi dan
ekologi maka masyarakat Bali yang semula bersifat homogen dan
mayoritas penduduk beragama Hindu kini mengalami perubahan,
sehingga cenderung bersifat heterogen yang terdiri atas multietnik,
multiagama dan sistem kepercayaan, serta multikultur.
Fokus pengembangan infrastruktur merupakan perwujudan
dari sistem interkoneksi antar-Kabupaten/Kota untuk
memeratakan pembangunan di wilayah Provinsi Bali. Dengan
demikian, semestinya dilihat sebagai perwujudan dari berbagai
ragam interkoneksitas, mulai dari yang berupa fisik ekologis yang
umumnya bersifat tersedia (given), interkoneksitas buatan
(Interkoneksitas teknologi), berupa jaringan prasarana wilayah,
seperti jalan, irigasi, dan telekomonikasi, dan kemudian memicu
atau mendukung mewujudnya interkoneksitas yang disebutkan
terakhir akan mempengaruhi interkoneksitas buatan, dan secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pula
interkoneksitas fisik ekologis. Pola keterkaitan itu berlangsung
secara berkesinambungan dan bersifat sangat dinamis.

76
C. Urusan Pemerintahan Pilihan
Optimalisasi sektor perikanan sebagai pendukung
perekonomian Bali perlu ditingkatkan karena ekspor hasil
perikanan sangat menjanjikan bagi perolehan devisa Bali ke
depan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Bali, secara keseluruhan jumlah produksi ikan (perikanan laut
dan perikanan darat) selama tahun 2014-2018 mengalami
fluktuasi.
Pada tahun 2015 sebesar 228.873,5 ton dengan nilai produksi
Rp 2.268 milyar serta pada tahun 2017 sebesar 130.075,4 ton
atau turun 44,30% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai
233.527,8 ton.
Meskipun pada tahun 2017 jumlah produksi ikan
menurun tajam, nilai produksi mengalami peningkatan sebesar
2,2% dari Rp2.449 milyar tahun 2016 menjadi Rp2.503 milyar
tahun 2017. Pada tahun 2018, jumlah produksi ikan di Provinsi
Bali adalah 127.532 ton atau 1,96% dari tahun 2017. Meskipun
pada tahun 2018 jumlah produksi ikan menurun tajam, nilai
produksi mengalami peningkatan sebesar 7,03% dari tahun 2017
menjadi Rp2.679 milyar.

Sumber: BPS Provinsi Bali Tahun 2020


Gambar 2.23.
Jumlah Produksi Ikan dan Nilai Produksi Ikan
di Provinsi Bali Tahun 2014-2018
77
Pembangunan kepariwisataan berorientasi pada kualitas yang
mencakup berbagai aspek, yaitu: pengembangan destinasi wisata,
produk dan industri pariwisata, promosi dan pemasaran
pariwisata, sarana-prasarana pariwisata, pelayanan pariwisata,
dan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Dalam konteks
pariwisata berkualitas, yang menjadi sasaran wisatawan adalah:
wisatawan yang waktu tinggalnya lebih lama, wisatawan yang
berbelanja lebih banyak, wisatawan yang peduli lingkungan dan
kebudayaan, wisatawan yang memberdayakan sumber daya lokal
(tenaga kerja lokal, komoditas lokal, produk lokal, investasi lokal).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali,
kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan
minum menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Tingginya
kontribusi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan
minum, tidak terlepas dari tingginya share lapangan usaha
tersebut. Pada tahun 2015, share sektor pariwisata terhadap
perekonomian Provinsi Bali adalah 23,01% atau hampir
seperempatnya. Pada tahun 2019, persentase share sektor ini
meningkat menjadi 23,26% atau lebih dari separuh ekonomi Bali
ditopang oleh Sektor Pariwisata.

Tabel 2.14.
Share Bidang Usaha Pariwisata Terhadap Perekonomian Provinsi Bali
Tahun 2015-2019.

Tahun Share (%)

2015 23,01
2016 22,87
2017 23,49
2018 23,33
2019 23,26
Sumber: Bank Indonesia, 2020

Untuk pengembangan produksi tanaman pangan,


potensi/sumberdaya alam yang dimiliki berupa tanah dan air
sangat terbatas, sehingga upaya pengembangan produksi tanaman
pangan hanya dapat dilakukan dengan cara intensifikasi atau
78
peningkatan hasil per satuan luas tanah. Sebaliknya, upaya
melalui ekstensifikasi sudah tidak memungkinkan karena
keterbatasan lahan yang ada. Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB selama tahun 2015 sampai dengan 2019
cenderung menurun di mana pada tahun 2015 sebesar 14,65%,
tahun 2016 sebesar 14,50% dan menjadi 13,98% pada tahun
2017. Pada tahun 2018, kontribusi sector pertanian adalah
13,78% atau menurun dari tahun 2017 dan kembali menurun di
tahun 2019 menjadi hanya 13,53%.
Selain itu, perkebunan mempunyai kedudukan strategis dalam
pengembangan sektor pertanian di Bali. Apalagi perkebunan di
Bali merupakan perkebunan rakyat. Peningkatan kualitas dan
produksi hasil perkebunan adalah salah satu tujuan
pembangunan sub sektor perkebunan. Komoditas hasil
perkebunan yang potensial dikembangkan dan memiliki peluang
ekspor yang tinggi di Bali adalah kelapa, kopi, cengkeh, vanili, dan
jambu mete.
Dalam bidang Peternakan, ternak dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) kelompok, yakni ternak besar (sapi, kerbau, dan kuda),
ternak kecil (kambing, domba, dan babi), serta ternak unggas
seperti ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras potong, dan itik.
Selama periode 2014-2015 jumlah populasi ternak sapi di Bali
mengalami penurunan 1,80% menjadi 543.642 ekor, ternak babi
turun 3,24%. Sementara populasi ternak kuda mengalami
peningkatan sebesar 24,14% dan populasi kerbau naik 6,64%.
Selama periode 2015-2016 jumlah populasi ternak sapi di Bali
kembali mengalami peningkatan 1,80% menjadi 546.370 ekor,
ternak babi naik 1,08 %, ternak kuda mengalami peningkatan
sebesar 1,59% dan populasi kerbau naik 11,68%. Selama periode
2016-2017 jumlah populasi ternak sapi di Bali kembali mengalami
penurunan 7,06% menjadi 507.794 ekor, ternak babi juga
mengalami penurunan sebesar 12,95%. Ternak kuda juga
mengalami penurunan sebesar 11,72%, begitu juga populasi
kerbau turun 14,31%.
Selama periode 2017-2018, jumlah populasi ternak sapi di Bali
mengalami peningkatan 3,62% menjadi 526.159 ekor, ternak babi
79
juga mengalami peningkatan sebesar 11,73% menjadi 762.409
ekor. Ternak kuda mengalami penurunan sebesar 19,91% menjadi
181 ekor, begitu juga populasi kerbau turun 28,22 % menjadi
1.178 ekor.
Pada tahun 2019, jumlah ternak sapi adalah 544.955 ekor,
ternak babi 690.379 ekor, ternak kuda 254 ekor, ternak kerbau
2.492 ekor, dan ternak kambing 45.102 ekor.

Tabel 2.15.
Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak
di Provinsi Bali Tahun 2014-2019
Tahun Sapi Babi Kambing Kerbau Kuda
Lokal Saddle Landrace Kacang Ettawa
Back
2014 553.582 244.673 128.557 448.356 23.627 44.830 1.566 203
2015 543.642 215.321 122.595 457.020 22.458 42.587 1.670 252
2016 546.370 206.100 125.477 471.940 21.008 41.644 1.865 256
2017 507.794 183.063 109.230 390.093 14.722 34.396 1.598 226
2018 526.159 207.034 129789 425.586 21.578 34.191 1.178 181
2019 544.955 N/A N/A N/A N/A N/A 2.492 254
Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Hutan Negara yang terdapat di Provinsi Bali tersebar pada 22


(dua puluh dua) Register Tanah Kehutanan (RTK), untuk kawasan
hutan terluas di Bali adalah Kawasan Hutan Bali Barat yang
meliputi Kabupaten Buleleng dan Jembrana, yaitu 62,00% dari
luas kawasan hutan secara keseluruhan. Beberapa kawasan
hutan yang luasnya di atas seribu hektare, yaitu Gunung
Batukaru, Gunung Abang, Gunung Agung, Penulisan Kintamani,
Yeh Leh-Yeh Lebah, Gunung Batur Bukit Payang, Prapat Benoa,
Gunung Mungsu dan Gunung Seraya.
Jumlah lahan kritis cenderung mengalami penurunan mulai
dari 44.669,78 ha pada tahun 2013 menjadi 40.568,35 ha pada
tahun 2017. Lahan yang telah berhasil direhabilitasi, yaitu sebesar
1,6% pada tahun 2013, 2,72% pada tahun 2014, 2,63% pada
tahun 2015, 2,57% pada tahun 2016, dan 1,48% pada tahun
2017.
Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap
PDRB pada tahun 2015 adalah Rp1.951,95 milyar dan perlahan
80
mulai meningkat kembali menjadi Rp2.095,83 milyar pada tahun
2016 kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi Rp2.108,90
milyar. Pada tahun 2018, kontribusi sector pertambangan dan
penggalian naik menjadi Rp2.207,44 milyar. Pada Tahun 2019,
kontribusi sector ini menjadi Rp2.199,87 milyar atau menurun
dari tahun sebelumnya.
Nilai sektor perdagangan ADHB menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp14.713,87 milyar, meningkat
menjadi Rp16.209,45 milyar pada tahun 2016 dan pada tahun
2017 menjadi Rp1.854,29 milyar. Pada tahun 2018, nilai sector
perdagangan meningkat menjadi Rp19.802,33 milyar. Pada tahun
2019 menjadi Rp21.628,388 milyar. Selama tahun 2015-2019,
sektor perdagangan berkontribusi terhadap PDRB rata-rata
sebesar 8,49%/pertahun.
Nilai sektor perindustrian ADHB mengalami peningkatan dari
Rp 11.523,80 milyar pada tahun 2015, meningkat menjadi Rp
12.412,69 milyar pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 menjadi
Rp 13.024,02 milyar. Pada tahun 2018, nilai sector perindustrian
naik menjadi Rp14.238,29 milyar. Pada tahun 2019 kembali naik
menjadi Rp15.238,29 milyar. Selama tahun 2015-2019, sektor
perdagangan berkontribusi terhadap PDRB rata-rata sebesar 6,50
%/pertahun.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Perekonomian makro Bali selama ini dapat dikatakan tumbuh


dengan cukup baik. Kondisi tersebut dapat terlihat dari tren
peningkatan angka total PDRB baik berdasarkan komponen lapngan
usaha maupun pengeluran, total PDRB Perkapita, Konsumsi Rumah
tangga, proporsi Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB), serta
proposi konsumsi pemerintahan. Faktor lain yang menjadi acuan
adalah nilai inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Kebijakan desentralisasi fiskal merupakan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam
kebijakan ini pendapatan daerah merupakan hak pemerintah daerah
yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam periode

81
tahun bersangkutan. Pemerintah daerah terus mengupayakan
peningkatan daerah melalui upaya antara lain melalui peningkatan
pajak daerah dan meningkatkan perolehan dana perimbangan.
Besarnya pengeluaran rumah tangga menunjukkan kemampuan
ekonomi daerah dalam mendorong perekonomian Bali. Dari data BPS
Provinsi Bali pengeluaran masyarakat Bali pada tahun 2015
mencapai Rp 1.045.145 per kapita per bulan, mengalami penurunan
sebesar 4,79%.
Pada tahun 2017 secara rata-rata mencapai Rp 1.332.085 per
kapita per bulan atau mengalami peningkatan sebesar 21,15%
dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp 1.099.561 per kapita per
bulan. Peningkatan ini sebagian besar terjadi pada komoditas
makanan, yakni naik sebesar 22,14%, yaitu dari Rp 465.993 menjadi
Rp 569.168, sementara komoditas bukan makanan, yaitu dari Rp
633.569 menjadi Rp 762.917.
Pada tahun 2018, rata-rata pengeluaran perkapita penduduk di
Provinsi Bali adalah Rp1.367.032 atau mengalami peningkatan
2,62%. Pengeluaran rumah tangga ini terdiri dari pengeluaran bukan
makanan Rp767.056 dan pengeluaran bahan makanan Rp599.976.
Pada tahun 2019, rata-rata pengeluaran perkapita penduduk di
Provinsi Bali adalah Rp1.387.154. Pengeluaran rumah tangga ini
terdiri dari pengeluaran makanan sebesar Rp609.181 dan bukan
makanan sebesar Rp777.972.

82
Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.24.
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Per bulan
di Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, Kabupaten Badung dan Kota


Denpasar berturut-turut tercatat sebagai dua daerah yang
penduduknya memiliki rata-rata pengeluaran per kapita tertinggi,
bahkan jauh lebih tinggi dari rata-rata provinsi. Hal ini tentu menjadi
gambaran bahwa penduduk di kedua wilayah tersebut relatif lebih
sejahtera dibanding daerah lainnya.
Disisi lain, peningkatan pada pengeluaran makanan (secara
nominal) juga diikuti dengan konsumsi kalori penduduk Bali yang
tercatat mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Konsumsi kalori per kapita per hari pada tahun 2016 sebesar
2.215,85 kkal, tahun 2017 sebesar 2.239,32 kkal, dan 2018 sebesar
2.282,83 kkal. Pada tahun 2019, konsumsi kalori penduduk Provinsi
Bali menurun menjadi 2.257,48 kkal.
Sementara konsumsi protein tahun 2017 juga meningkat menjadi
64,11 gr/hari dari 62,28 gram/hari pada tahun 2016, juga lebih
tinggi dari tahun 2015 yang mencapai 61,60 gram/hari. Pada tahun
2018, konsumsi protein penduduk Provinsi Bali kembali meningkat

83
menjadi 65,62 gram/hari. Pada tahun 2019 konsumsi protein
meningkat menjadi 65,99 gram/hari.

Tabel 2.16.
Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein
Per Kapita Sehari Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Konsumsi kalori per


Konsumsi Protein
No Tahun hari
(gr)
(kkal)
1 2015 2.183,09 61,60
2 2016 2.215,85 62,28
3 2017 2.239,32 64,11
4 2018 2.282,83 65,62
5 2019 2.257,48 65,99

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang


dapat melihat perkembangan kesejahteraan petani secara umum.
Nilai NTP yang lebih dari 100 menunjukkan tingkat kesejahteraan
petani yang relatif baik. Selama kurun waktu 2015 hingga 2019
tingkat kesejahteraan petani Bali dipandang cukup baik. Hal ini
terlihat dari nilai NTP yang selalu diatas 100.
Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada tahun 2015 sebesar 104,20,
tahun 2016 sebesar 106,19, tahun 2017 sebesar 104,76, tahun 2018
sebesar 103,87, dan tahun 2019 sebesar 104,93. NTP Provinsi Bali
tahun 2019 sudah melampaui target RPJMD Semesta Berencana
2018-2023 yaitu 104,10. Selama kurun waktu tersebut, Nilai Tukar
Petani (NTP) Bali berada di atas Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional.
Indeks NTP Provinsi Bali bulan April 2020 tercatat turun sedalam
–2,36%, dari 97,10 pada bulan Maret 2020 menjadi 94,81. Dari
sisi indeks yang diterima petani (It) tercatat turun sedalam -2,15%,
sebaliknya indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik setinggi
0,21%.
Penurunan indeks NTP pada bulan April 2020 tercatat pada
semua subsektor. Penurunan paling dalam tercatat pada subsektor
peternakan (-3,09%), disusul subsektor tanaman perkebunan

84
rakyat (-2,97%), subsektor tanaman pangan (-2,15 %), subsektor
perikanan (-1,45%) dan subsketor hortikultura (-0,67%).
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali
bulan April 2020 tercatat 95,63 turun sedalam -2,32% dibandingkan
dengan bulan sebelumnya yang tercatat 97,90.
Dilihat dari subsektornya, penurunan indeks NTUP terdalam
tercatat pada subsektor peternakan (-3,20%), disusul subsektor
tanaman perkebunan rakyat (-2,87 %), subsektor tanaman pangan
(-2,06 %), subsektor perikanan (-1,20%) dan subsketor hortikultura (-
0,55 %).
Pada bulan April 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi
perdesaan setinggi 0,21%. Hal ini sejalan dengan inflasi perdesaan
secara nasional yang tercatat mengalami inflasi, setinggi 0,11%.
Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Utara (1,19%) dan
terendah di Provinsi Kalimantan Selatan (0,003%). Sementara itu,
deflasi terdalam tercatat di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam (-
0,60%), sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Provinsi Sumatera
Utara dan Provinsi Kalimantan Tengah masing- masing sebesar -
0,01%

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2020

Gambar 2.25.
Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Bali Tahun 2015-2019

85
Kebutuhan akan infrastruktur wilayah tidak terlepas dari fungsi
dan peranannya terhadap pengembangan wilayah, yaitu sebagai
pengarah dan pembentuk stuktur tata ruang, pemenuhan kebutuhan
wilayah, pemacu pertumbuhan wilayah, serta pengikat wilayah.
Ketaatan terhadap RTRW dilihat dari persentase di tahun 2010
adalah sebesar 50%, tahun 2011 adalah sebesar 65%, tahun 2012
adalah sebesar 65%, tahun 2013 adalah sebesar 88% dan tahun
2014 sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar 100%. Pada tahun
2018, kesesuaian pembangunan dengan RTRW adalah 100% dan
target tahun 2019 adalah 100%.
Persentase luas wilayah produktif di tahun 2010 adalah sebesar
60%, tahun 2011 sebesar 60%, tahun 2012 dan tahun 2013 masing-
masing sebesar 68,85% dan pada tahun 2014 adalah sebesar
68,16%, sedangkan di tahun 2015 adalah sebesar 69,99%.
Persentase luas wilayah industri tahun 2010 dan tahun 2011
adalah sama, yaitu 0,40%, tahun 2012 adalah sebesar 0,42% tahun
2013 dan tahun 2014 persentasenya juga sama, yaitu 0,43%, untuk
tahun 2015 sebesar 0,49%.
Persentase luas wilayah kebanjiran dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2013 adalah sebesar 0,30%, sedangkan pada tahun
2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar
0,28% dan 0,04%.
Untuk persentase luas wilayah kekeringan di tahun 2010 dan
tahun 2011 adalah sebesar 22,21%, tahun 2012 dan tahun 2013
adalah sebesar 20,27%, sedangkan tahun 2014 adalah sebesar
20.07%, untuk tahun 2015 adalah sebesar 20,27%. Persentase luas
wilayah perkotaan tahun 2010 dan tahun 2011 adalah sebesar 8%
dan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar 8,33%,
sedangkan di tahun 2015 sebesar 10,16%.
Sarana dan prasarana transportasi terdiri atas sarana prasarana
transportasi darat, sarana prasarana transportasi laut, dan sarana
prasarana transportasi udara. Jalan dan jembatan merupakan
sarana vital dalam mendukung kelancaran transportasi darat.
Jaringan jalan di Bali sampai tahun 2015, yaitu jalan Arteri
sepanjang 629,39 km, jalan kolektor I dan II sepanjang 743,34 km
dan jalan lokal sepanjang 5.391,43 km. Berdasarkan jenis
86
permukaan, seluruh panjang jalan nasional dan provinsi telah
beraspal. Jumlah seluruh jembatan di Bali sampai dengan tahun
2015 adalah sebanyak 1.006 buah dengan panjang bentang jembatan
19.110,34 meter, terdiri dari jembatan nasional 430 buah dengan
panjang bentang 9.854,50 meter, jembatan provinsi 109 buah dengan
panjang bentang 2.868,20 meter dan jembatan kabupaten 467 buah
dengan panjang bentang 6.387,64 meter. Ke depannya untuk
memperkecil ketimpangan antarwilayah, mengurangi waktu tempuh,
serta mengurangi kemacetan direncanakan pembangunan
infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan
konektivitas.
Pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyediaan energi
listrik dalam rangka kemandirian energi difokuskan pada
pembangunan pembangkit listrik di Kabupaten/Kota yang tidak
terpusat dalam satu wilayah untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik se-Bali dalam jangka panjang yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Pembangunan pembangkit listrik adalah guna
memastikan terpenuhinya kebutuhan listrik yang murah untuk
Krama Bali dan guna memastikan terpenuhinya kebutuhan listrik
untuk industri, perdagangan, dan komersial serta pariwisata. Di
antaranya pembangkit listrik tenaga air (air laut, air terjun, danau),
pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik dengan energi
terbarukan.
Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi, perlu
dibangun/dikembangkan pusat-pusat perekonomian yang baru di
antaranya: pembangunan/pengembangan kawasan ekonomi berbasis
pariwisata di wilayah perbatasan antar-Kabupaten/Kota se-Bali,
pembangunan industri kreatif berbasis budaya branding Bali yang
berorientasi ekspor untuk mendukung pariwisata Bali, pelembagaan
dan pengembangan industri kerajinan rakyat yang berorientasi
ekspor untuk mendukung pariwisata Bali, pembangunan kawasan
perekonomian untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Buleleng,
Jembrana, Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Gianyar,
pembangunan taman kunjungan wisata di Kabupaten Jembrana.
Mengoptimalkan/menata pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan. Memperkuat Koperasi
87
dan Lembaga Perekonomian yang mengelola hasil pertanian,
perikanan, perkebunan, dan industri kerajinan rakyat. Pembangunan
perekonomian tersebut dilakukan sesuai dengan potensi
Kabupaten/Kota dalam rangka menyeimbangkan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi antarwilayah se-Bali yang dilakukan melalui
investasi dengan skema penyertaan Pemerintah Daerah, swasta, dan
pelaku ekonomi lokal Bali. Pembangunan pusat-pusat perekonomian
tersebut ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja baru,
dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Saat ini kondisi keamanan, ketentraman, dan ketertiban
masyarakat di daerah Bali relatif aman, stabil, dan terkendali. Namun
demikian masih sering terjadi tindakan kriminal, seperti kasus
narkoba, pembunuhan, kejahatan seksual, penganiayaan, pencurian,
pemalsuan uang, dan lainnya. Minat investor untuk menanamkan
modalnya sangat dipengaruhi oleh sering tidaknya terjadi kekacauan
di suatu wilayah khususnya daerah Bali, seperti adanya unjuk
rasa/demo masalah politik, ekonomi, pemogokan kerja.
Adapun pada tahun 2014, jumlah perkara pidana yang masuk ke
Pengadilan Tinggi Bali sebanyak 2.029 kasus, menurun 10,46%
sedangkan jumlah perkara pidana yang diputuskan mencapai 2.053
kasus, turun sebesar 11,55 %. Pada tahun 2015, jumlah perkara
pidana yang masuk ke Pengadilan Tinggi Bali sebanyak 2.119 kasus,
menurun 4,44% sedangkan jumlah perkara pidana yang diputuskan
mencapai 2.040 kasus, turun sebesar 0,63%. Pada tahun 2016,
jumlah perkara pidana yang masuk ke Pengadilan Tinggi Bali
sebanyak 2.298 kasus, meningkat 8,45% sedangkan jumlah perkara
pidana yang diputuskan mencapai 2.112 kasus, meningkat sebesar
3,53%. Sepanjang tahun 2017, jumlah perkara pidana yang masuk
ke Pengadilan Tinggi Bali sebanyak 2.417 kasus atau meningkat
6,43%. Pada bagian lain, jumlah perkara pidana yang diputuskan
mencapai 2.351 kasus atau naik 11,32%.
Sepanjang tahun 2018, jumlah perkara pidana yang masuk ke
Pengadilan Tinggi Bali sebanyak 2.369 kasus atau meningkat 1,99 %.
Pada bagian lain, jumlah perkara pidana yang diputuskan mencapai
2.355 kasus atau naik 0.17%..
88
Pada tahun 2019, jumlah perkara pidana yang masuk ke
Pengadilan Tinggi Bali adalah sebanyak 2.619 kasus. Pada bagian
lain, jumlah perkara yang diputuskan mencapai 2.566 kasus.
Pembangunan keamanan Bali harus dirancang dalam konteks
untuk memenuhi 3 (tiga) kondisi, yaitu: pertama, Bali sebagai suatu
wilayah yang penduduknya mayoritas beragama Hindu dan memiliki
kebudayaan tinggi; kedua, Bali sebagai suatu wilayah yang menjadi
tujuan wisata dunia; dan ketiga, Bali sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan menempatkan Bali pada
konteks tersebut dan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang
terkandung di dalamnya, utamanya guna menghadapi permasalahan
dan tantangan yang bersifat lokal, nasional, dan global. Konsep
Keamanan Bali berbasis kearifan lokal Tri Hita Karana adalah
keamanan yang memakai pendekatan komprehensif yang
menempatkan keamanan sebagai kebutuhan mendasar guna
mendukung terwujudnya: kebutuhan hubungan yang harmonis
antara manusia dengan Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa;
kebutuhan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama
manusia; dan kebutuhan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan alam dan lingkungannya.
Kebutuhan keamanan yang bersifat mendasar tersebut, harus
dirumuskan, dijabarkan, dan diorientasikan dalam perspektif
keamanan nasional yang menempatkan keamanan nasional sebagai
keamanan manusia bersifat insani (human security) yang sejalan
dengan keamanan berstandar internasional sebagaimana ditetapkan
oleh UNDP (United Nations Development Programs), yaitu suatu
organisasi dibawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dengan
demikian, konsep pembangunan keamanan Bali di masa yang akan
datang, harus dibuat dengan memperhatikan pentingnya perubahan
paradigma keamanan dari yang sebelumnya lebih menekankan
keamanan negara atau keamanan untuk kepentingan negara semata
harus berubah menjadi keamanan yang lebih menekankan kepada
kebutuhan manusia yang bersifat insani atau kemanusiaan. Konsep
pembangunan keamanan ini sesuai dengan tuntutan nilai-nilai
universal dunia Internasional tanpa mengurangi kedaulatan nasional

89
maupun lokal demi menjadikan Bali yang berdaulat secara politik,
berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

2.1.5 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 18 menyatakan bahwa
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar. Sedangkan pada pasal
298 menyebutkan bahwa belanja daerah diprioritaskan untuk
mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar
yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal, dalam
penerapannya Standar Pelayanan Minimal di Provinsi Bali terdapat 6
(enam) bidang urusan meliputi: 1) pendidikan; 2) kesehatan; 3)
pekerjaan umum dan penataan ruang; 4) perumahan rakyat dan
kawasan permukiman; 5) ketentraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat; 6) sosial. Indikator kinerja dari masing-
masing bidang/jenis layanan dan target capaiannya untuk Provinsi
Bali dapat dilihat pada Tabel 2.17

Tabel 2.17.
Target Pencapaian Kinerja 6 (Enam) Bidang Urusan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Provinsi Bali Tahun 2018-2019

MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA


JENIS PELAYANAN
No. YANG AKAN DITETAPKAN TARGET PELAYANAN
DASAR
DALAM STANDAR TEKNIS DASAR

1 2 3 4 5
1 PENDIDIKAN
1.1 Pendidikan a. standar jumlah dan 100% warga negara
menengah kualitas barang dan/atau usia 16 s.d. 18
jasa. tahun.
b. standar jumlah dan 100%
kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
c. petunjuk teknis atau tata 100%
cara pemenuhan standar.
1.2 Pendidikan khusus a. standar jumlah dan 100% warga negara
kualitas barang dan/atau usia 4 s.d. 18
jasa. tahun yang
berkebutuhan
b. standar jumlah dan 100%
khusus.
kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan.

90
MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA
JENIS PELAYANAN
No. YANG AKAN DITETAPKAN TARGET PELAYANAN
DASAR
DALAM STANDAR TEKNIS DASAR

1 2 3 4 5
c. petunjuk teknis atau tata 100%
cara pemenuhan standar.
2 KESEHATAN
2.1 pelayanan kesehatan a. standar jumlah dan 100% penduduk
bagi kualitas barang dan/atau terdampak krisis
penduduk jasa. kesehatan akibat
terdampak krisis b. standar jumlah dan 100% bencana
kesehatan akibat kualitas personel/sumber dan/atau
bencana daya manusia. berpotensi
dan/atau berpotensi bencana provinsi.
bencana provinsi. c. petunjuk teknis atau tata 100%
cara pemenuhan standar.
2.2 pelayanan kesehatan a. standar jumlah dan 100% penduduk pada
bagi kualitas barang kondisi
penduduk pada dan/atau jasa. kejadian luar
kondisi b. standar jumlah dan 100% biasa provinsi.
kejadian luar biasa kualitas
provinsi. personel/sumber daya
manusia.
c. petunjuk teknis atau tata 100%
cara
pemenuhan standar.

3 PEKERJAAN UMUM
3.1 pemenuhan a. standar jumlah dan 100% Warga Negara.
kebutuhan air kualitas
minum curah lintas barang dan/atau jasa.
kabupaten/kota
3.2 penyediaan b. petunjuk teknis atau tata 100% Warga Negara.
pelayanan cara
pengolahan air pemenuhan standar.
limbah
domestik regional
lintas
kabupaten/kota.

4 PERUMAHAN RAKYAT
4.1 penyediaan dan 1. standar jumlah dan 100% korban bencana
rehabilitasi rumah kualitas barang dan/atau provinsi yang
yang layak huni bagi jasa. memiliki
korban bencana rumah terkena
Provinsi. 2. petunjuk teknis atau tata 100% dampak
cara pemenuhan standar. bencana.
4.2 fasilitasi penyediaan 1. standar jumlah dan 100% masyarakat yang
rumah kualitas barang dan/atau terkena relokasi
yang layak huni bagi jasa. akibat
masyarakat yang Program
terkena Pemerintah
relokasi program 2. petunjuk teknis atau tata 100% Provinsi.
Pemerintah Daerah cara pemenuhan standar.
Provinsi.

91
MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA
JENIS PELAYANAN
No. YANG AKAN DITETAPKAN TARGET PELAYANAN
DASAR
DALAM STANDAR TEKNIS DASAR

1 2 3 4 5
5 TRANTIBUMLIMNAS
5.1 pelayanan a. standar jumlah dan 100% warga negara
ketenteraman kualitas yang
dan ketertiban barang dan/atau jasa terkena dampak
umum. gangguan
b. standar jumlah dan 100% ketenteraman
kualitas dan ketertiban
personel/sumber daya umum akibat
manusia penegakan
hukum terhadap
c. petunjuk teknis atau tata 100% pelanggaran
cara pemenuhan standar. Peraturan
Daerah provinsi
dan peraturan
kepala Daerah
provinsi.
6 SOSIAL
6.1 rehabilitasi sosial a. standar jumlah dan 100% penyandang
dasar kualitas barang disabilitas
penyandang dan/atau jasa. telantar.
disabilitas
telantar di dalam
panti.

6.2 rehabilitasi sosial b. standar jumlah dan 100% anak telantar.


dasar anak kualitas sumber
telantar di dalam daya manusia kesejahteraan
panti. sosial.
c. petunjuk teknis atau tata 100%
cara
pemenuhan standar.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun


Berjalan dan Realisasi RPJMD

2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD


Selain melihat konsistensi perencanaan dengan pelaksanaan
pembangunan, dalam penyusunan perencanaan Tahun 2021 juga
mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD Tahun 2019 yang dilakukan berdasarkan hasil realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan. Evaluasi RKPD juga dilakukan
untuk memastikan dan menilai pencapaian target kinerja program
dan kegiatan sampai dengan tahun 2019 dan mengarahkan agar
92
target kinerja program dan kegiatan dapat dicapai sesuai dengan
target dalam RPJMD. Berikut gambaran mengenai hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan program/kegiatan.

Gambar 2.26.
Proses Penyusunan Target Program/Kegiatan

A. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR


1. Urusan Pendidikan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas tahun
2019 yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan
pendidikan sebagai berikut :
a) Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja
Program ini menjabarkan 25 kegiatan terkait aspek
managemen perkantoran, bersifat rutin yang berlangsung
terus menerus. Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian
Kinerja ditujukan untuk medukung kelancaran pelaksanaan
operasional perkantoran, pemenuhan kondisi gedung kantor
tetap baik dan terjaga untuk menunjang kualitas kerja
aparatur dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung
operasional seperti gedung dan peralatannya yang lebih
baik, kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan lingkup
Dinas Pendidikan Provinsi Bali.

93
b) Program Pembinaan SMA
Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014,
Program Pembinaan SMA merupakan urusan wajib layanan
dasar, meliputi Kurikulum dan Penilaian; urusan Sarana
dan Prasarana; dan urusan pengembangan peserta didik
dan pembangunan karakter. Pelaksanaan Tahun anggaran
2019 Program Pembinaan SMA memiliki 86 kegiatan
dengan sasaran kegiatan tercapainya peningkatan akses dan
mutu pendidikan SMA. Untuk tercapainya peningkatan
akses pendidikan SMA, Pemerintah Provinsi Bali melalui
Dinas Pendidikan memberikan bantuan operasional sekolah
daerah (BOSDA) kepada SMA Negeri se-Bali. Dalam hal
peningkatan mutu pendidikan jenjang SMA, Dinas
Pendidikan Provinsi Bali telah melaksanakan berbagai
kegiatan lomba seperti Debat Bahasa, FLS2N, O2SN, dan
OSN serta mampu menorehkan prestasi yang sangat
membanggakan bagi Provinsi Bali.
c) Program Pembinaan SMK
Salah satu kebijakan pemerintah adalah meningkatkan
rasio keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi 60:40. Sebuah
harapan besar dari pemerintah untuk meningkatkan akses
masyarakat dalam menempuh pendidikan di SMK yang
hasilnya 5diharapkan untuk meningkatkan tenaga-tenaga
yang kompeten dalam bidang yang ditekuni dan mampu
bersaing di pasar kerja lokal, regional, maupun
internasional.
Dalam perspektif ketenagakerjaan di Bali, kehadiran SMK
berkontribusi nyata terhadap angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pada tahun 2019 sebesar 1,52%. Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2019 sebesar
73,87%. Kondisi ini sejalan dengan kebutuhan bangsa
Indonesia untuk memperbaiki struktur tenaga kerja yang
selama ini didominasi pendidikan dasar menjadi pendidikan
menengah. Dengan meningkatnya calon tenaga kerja yang
berasal dari SMK, Indonesia tidak saja memiliki lebih
94
banyak calon tenaga kerja yang berasal dari pendidikan
menengah namun mendapatkan pula calon tenaga kerja
yang siap pakai.
Pembangunan SMK di Bali semakin meningkat baik
status negeri maupun swasta, dengan berbagai Kompetensi
Keahlian. Ini mencerminkan keseriusan pemerintah untuk
meningkatkan kecerdasan SDM Bali di era globalisasi
dengan persaingan yang semakin ketat. Hal ini ditunjukan
dengan ratio SMK:SMA di Bali tahun 2019 adalah 52:48.
Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik
Indonesia No. 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas
dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia,
merupakan peluang dan juga tantangan dalam mengelola
SMK kedepan. Dalam Tahun anggaran 2019, Program
Pembinaan SMK memiliki 60 kegiatan untuk mendukung
peningkatan akses dan mutu pendidikan di SMK, antara
lain:
1) Bantuan Operasional Sekolah Daearh (BOSDA) SMK
Negeri se-Bali
2) Penyempurnaan kurikulum yang mampu memenuhi
standar dunia industri dan dunia usaha
3) Pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran.
4) Pemenuhan guru dan tenaga kependidikan yang
kompeten.
5) Penguatan pendidikan karakter.
6) Penguatan tata kelola SMK.
d) Program Pembinaan Pendidikan Khusus dan Bahasa
Sampai tahun 2019 Dinas Pendidikan Provinsi Bali telah
mengembangkan pusat-pusat belajar pendidikan khusus
yang tersebar di 9 kab/kota yang berjumlah 14 sekolah
dengan peserta didik sebanyak 1.884 dengan tenaga
pendidik 388 orang. Tugas pokok dan fungsi layanan
pendidikan khusus berada di bawah Bidang Pembinaan
PK,PLK dan Bahasa. Adapun sasaran dalam pembinaan
pendidikan khusus adalah mewujudkan Bali sebagai
95
“Provinsi Inklusif” dan sukses menjadikan anak-anak cacat
tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
e) Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Untuk tercapainya sasaran meningkatnya mutu guru dan
tenaga kependidikan di Bali, Dinas Pendidikan Provinsi Bali
melalui Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
melaksanakan 6 kegiatan.
f) Program Pengembangan Teknologi Pendidikan.
Saat ini para guru di Provinsi Bali telah mengikuti trend
perkembangan TIK dimana Provinsi Bali oleh Kemendikbud
RI ditetapkan sebagai Model Penyelenggaraan Pembelajaran
Berbasis E-Learning pada SMA dan SMK melalui Rumah
Belajar. Perkembangan jumlah sekolah SMP, SMA dan SMK
yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer terus
meningkat. Sehingga, mau tidak mau guru-guru harus siap
menyambut tantangan era TIK. Pertumbuhan keikutsertaan
UNBK tahun pelajaran /2019 untuk SMA/SMK mencapai
100%.
Realisasi pelaksanaan Program dan kegiatan Urusan
Pendidikan dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.18.
Realisasi Pelaksaan Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan Pemerintah
Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


A Program Peningkatan 26 keg 100 225,978,627,848 100 21 keg 80,77 195,793,907,843 86,64
Akuntabilitas Capaian Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 1 keg 100 15,000,000 100 1 keg 100 12,962,000 86,41
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 keg 100 600,000,000 100 1 keg 100 472,601,318 78,77
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa pemeliharaan 1 keg 100 728,223,996 100 1 keg 100 663,530,383 91,12
dan perizinan kendaraan dinas

4 Penyediaan jasa kebersihan 1 keg 100 235,392,234 100 1 keg 100 235,392,234 100,00
kantor
5 Penyediaan alat tulis kantor 1 keg 100 295,126,650 100 1 keg 100 295,126,650 100,00

6 Penyediaan barang cetakan dan 1 keg 100 75,000,000 100 1 keg 100 74,143,130 98,86
penggandaan

7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 keg 100 42,000,000 100 1 keg 100 39,720,000 94,57
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 keg 100 170,000,000 100 1 keg 100 151,735,100 89,26
minuman
9 Rapat-rapat koordinasi dan 1 keg 100 613,441,000 100 1 keg 100 602,521,879 98,22
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 keg 100 75,000,000 100 1 keg 100 69,550,000 92,73
11 Pengadaan peralatan gedung 1 keg 100 293,269,000 100 1 keg 100 263,426,965 89,82
kantor

96
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


12 Pemeliharaan rutin/berkala 1 keg 100 3,997,739,048 100 1 keg 100 3,863,047,722 96,63
gedung kantor

13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 keg 100 170,000,000 100 1 keg 100 92,140,365 54,20
peralatan gedung kantor

14 Penyusunan, perencanaan, dan 1 keg 100 395,232,600 100 1 keg 85,00 335,849,489 84,98
pelaporan capaian kinerja

15 Peningkatan Kehumasan 1 keg 100 180,700,000 100 1 keg 100 150,199,385 83,12

16 Penyusunan Tabloid di Bidang 1 keg 100 151,494,750 100 1 keg 100 86,191,926 56,89
Pendidikan

17 Profil dan Informasi Pendidikan 1 keg 100 200,000,000 100 1 keg 86,00 171,203,400 85,60

18 Pembinaan Aparatur Sipil 1 keg 100 123,352,200 100 1 keg 100 101,395,256 82,20
Negara dan Manajemen
Sekolah
19 Manajemen Bantuan 1 keg 100 250,000,000 100 1 keg 98,00 244,844,007 97,94
Operasional Sekolah (BOS)

20 Fasilitasi OSN, O2SN, FLS2N 1 keg 100 945,229,800 100 1 keg 100 893,046,634 94,48
SD dan SMP serta Galatama
SMP ke Tingkat Nasional

21 Penyusunan Buku Pendidikan 1 keg 100 200,000,000 100 - keg - - -


Karakter Berbasis Kearifan
Lokal
22 Persiapan Pelaksanaan Wajib 1 keg 100 125,000,000 100 - keg - - -
Belajar 12 Tahun

23 Pengembangan SDM Bali 1 keg 100 2,150,000,000 100 - keg - - -


Unggul
24 Persiapan Pelaksanaan 1 keg 100 150,000,000 100 - keg - - -
Pendidikan Berbasis
Keagamaan di Desa Adat,
Pendidikan PAUD/TK,
Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
25 Bantuan Operasional Sekolah 1 keg 100 191,032,741,400 100 1 keg 98,00 186,975,280,000 97,88
(BOS) Jenjang SMA/SMK/SLB
Negeri se-Bali

26 Sisa Dana Bantuan Oprasional 1 keg 100 22,764,685,170 100 - keg - - -


Sekolah Jenjang
SMA/SMK/SLB Negeri se Bali

B Program Pembinaan 17 keg 100 35,899,058,332 100 17 keg 100 33,403,896,454 93,05
Pendidikan Khusus dan
Bahasa

1 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 795,650,684 100 1 keg 99,20 788,673,054 99,12
Buleleng

2 Penyelenggaraan SLB Negeri 2 1 keg 100 978,882,372 100 1 keg 96,80 948,278,786 96,87
Buleleng

3 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 1,034,607,560 100 1 keg 100 1,008,028,574 97,43
Jembrana

4 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 1,046,339,248 100 1 keg 99,07 1,019,159,664 97,40
Tabanan

5 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 2,595,552,092 100 1 keg 68,00 1,752,703,383 67,53
Badung

6 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 1,343,581,560 100 1 keg 96,17 1,292,114,235 96,17
Gianyar

7 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 1,012,725,768 100 1 keg 100 997,359,707 98,48
Bangli

8 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 706,747,040 100 1 keg 100 685,624,383 97,01
Klungkung

9 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 1,186,512,426 100 1 keg 100 1,160,374,355 97,80
Karangasem

10 Penyelenggaraan SLB Negeri 1 1 keg 100 719,687,160 100 1 keg 90,00 635,359,418 88,28
Denpasar

11 Penyelenggaraan SLB Negeri 2 1 keg 100 800,094,168 100 1 keg 95,81 634,994,865 79,37
Denpasar

12 Lomba Prestasi dan Kreatifitas 1 keg 100 565,425,350 100 1 keg 100 538,254,900 95,19
Siswa PLB

13 Penyelenggaraan Pembinaan 1 keg 100 96,132,600 100 1 keg 100 90,475,585 94,12
Pendidikan Khusus

97
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


14 Peningkatan Mutu Sarana 1 keg 100 98,139,700 100 1 keg 100 89,406,500 91,10
Pendidikan Khusus

15 Pembinaan Prestasi dan 1 keg 100 200,000,000 100 1 keg 100 184,846,322 92,42
Kreativitas Siswa PLB ke
Tingkat Nasional
16 Dana Alokasi Khusus (DAK) 1 keg 100 1,000,000,000 100 1 keg 100 968,579,000 96,86
Fisik Reguler Bidang
Pendidikan Khusus
17 Pembinaan 1 keg 100 21,718,980,604 100 1 keg 94,89 20,609,663,723 94,89
Bahasa/Penyuluhan Bahasa,
Aksara dan Sastra Bali
C PROGRAM PEMBINAAN SMA 86 keg 100 94,551,628,222 100 86 keg 100 81,862,163,059 86,58
1 Penyelenggaraan Pembinaan 1 keg 100 142,700,000 100 1 keg 100 129,236,100 90,56
SMA
2 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 910,848,936 100 1 keg 82,90 662,001,249 72,68
BANJAR
3 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 1,087,053,664 100 1 keg 89,77 975,842,488 89,77
BANJAR
4 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 999,823,824 100 1 keg 89,00 828,969,237 82,91
BUSUNGBIU

5 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 411,932,624 100 1 keg 99,62 390,979,266 94,91
BUSUNGBIU

6 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 814,488,416 100 1 keg 100 782,632,887 96,09
KUBUTAMBAHAN

7 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 584,844,208 100 1 keg 98,32 568,226,689 97,16
SAWAN
8 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 610,216,312 100 1 keg 80,82 493,196,589 80,82
SERIRIT
9 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 389,016,312 100 1 keg 100 384,400,743 98,81
SUKASADA

10 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 723,693,352 100 1 keg 84,54 584,565,098 80,78
TEJAKULA

11 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 439,760,520 100 1 keg 100 428,706,488 97,49
TEJAKULA

12 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 862,617,888 100 1 keg 75,00 680,996,685 78,95
SINGARAJA

13 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 718,593,026 100 1 keg 93,67 680,285,836 94,67
SINGARAJA

14 Penyelenggaraan SMAN 3 1 keg 100 796,604,828 100 1 keg 100 674,149,203 84,63
SINGARAJA

15 Penyelenggaraan SMAN 4 1 keg 100 922,117,888 100 1 keg 96,66 827,889,725 89,78
SINGARAJA

16 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 860,448,936 100 1 keg 100 852,689,113 99,10
GEROKGAK

17 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 369,760,520 100 1 keg 100 368,494,437 99,66
GEROKGAK

18 Penyelenggaraan SMAN 1 ATAP 1 keg 100 395,721,040 100 1 keg 96,57 382,840,476 96,75
TEJAKULA

19 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,604,548,384 100 1 keg 92,00 1,549,937,093 96,60
NEGARA
20 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 1,245,856,028 100 1 keg 100 1,244,277,753 99,87
NEGARA
21 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,408,466,302 100 1 keg 100 1,374,686,402 97,60
MELAYA
22 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 932,766,824 100 1 keg 97,63 897,899,955 96,26
MENDOYO

23 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 975,569,976 100 1 keg 99,05 966,313,255 99,05
MENDOYO

24 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 934,809,456 100 1 keg 79,81 748,238,824 80,04
PEKUTATAN

25 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 520,960,520 100 1 keg 83,00 454,297,391 87,20
BATURITI

26 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,263,981,560 100 1 keg 82,85 1,050,629,111 83,12
KEDIRI
27 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 655,004,728 100 1 keg 95,00 606,614,936 92,61
KERAMBITAN

28 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 415,444,208 100 1 keg 90,65 358,592,445 86,32
MARGA
29 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 670,921,040 100 1 keg 99,47 667,333,062 99,47
PENEBEL

30 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 711,876,832 100 1 keg 72,00 511,930,949 71,91
PUPUAN

98
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


31 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 608,288,416 100 1 keg 99,00 604,249,139 99,34
SELEMADEG

32 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 981,962,096 100 1 keg 90,00 895,499,765 91,19
TABANAN

33 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 1,281,653,664 100 1 keg 98,00 1,257,184,062 98,09
TABANAN

34 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,985,678,016 100 1 keg 70,00 1,189,219,003 59,89
ABIANSEMAL

35 Penyelenggaraan SMAN 1 KUTA 1 keg 100 1,859,623,640 100 1 keg 90,20 1,676,261,184 90,14
36 Penyelenggaraan SMAN 2 KUTA 1 keg 100 1,733,107,328 100 1 keg 83,74 1,450,115,408 83,67

37 Penyelenggaraan SMAN 1 KUTA 1 keg 100 1,911,091,016 100 1 keg 100 1,732,982,044 90,68
UTARA

38 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,518,942,080 100 1 keg 100 1,428,844,620 94,07
MENGWI
39 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,012,681,560 100 1 keg 89,68 907,343,265 89,60
PETANG
40 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,443,158,392 100 1 keg 85,40 1,290,451,682 89,42
KUTA SELATAN

41 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 2,082,481,796 100 1 keg 90,42 1,883,070,572 90,42
MENGWI
42 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 371,000,000 100 1 keg 89,00 328,973,300 88,67
PAYANGAN

43 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,140,372,880 100 1 keg 100 1,016,245,657 89,12
BLAHBATUH

44 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 878,447,368 100 1 keg 95,00 836,611,843 95,24
GIANYAR

45 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 915,244,208 100 1 keg 97,92 827,929,394 90,46
SUKAWATI

46 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 851,935,632 100 1 keg 98,00 826,832,085 97,05
TAMPAKSIRING

47 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 622,116,312 100 1 keg 70,00 387,601,698 62,30
TEGALLALANG

48 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 978,576,832 100 1 keg 100 909,918,867 92,98
UBUD
49 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,665,709,692 100 1 keg 98,00 1,632,125,825 97,98
BANGLI
50 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 1,202,186,288 100 1 keg 100 1,182,666,504 98,38
BANGLI
51 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,400,553,664 100 1 keg 64,56 919,686,932 65,67
SUSUT
52 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 683,521,040 100 1 keg 84,00 584,954,524 85,58
TEMBUKU

53 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 989,994,720 100 1 keg 100 971,158,930 98,10
KINTAMANI

54 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 527,972,104 100 1 keg 82,00 434,172,098 82,23
BANJARANGKAN

55 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 500,672,104 100 1 keg 100 471,423,798 94,16
DAWAN
56 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 791,059,736 100 1 keg 71,74 591,111,579 74,72
SEMARAPURA

57 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 1,160,313,214 100 1 keg 98,00 981,299,136 84,57
SEMARAPURA

58 Penyelenggaraan SMAN 1 NUSA 1 keg 100 574,963,416 100 1 keg 78,46 430,976,293 74,96
PENIDA

59 Penyelenggaraan SMAN SATU 1 keg 100 325,505,764 100 1 keg 76,00 297,682,662 91,45
ATAP LEMBONGAN

60 Penyelenggaraan SMAN SATU 1 keg 100 343,934,520 100 1 keg 100 299,972,317 87,22
ATAP KLUMPU

61 Penyelenggaraan SMAN SATU 1 keg 100 399,148,936 100 1 keg 88,00 358,830,281 89,90
ATAP NUSA PENIDA

62 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 673,732,624 100 1 keg 90,16 617,774,586 91,69
BEBANDEM

63 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 534,386,840 100 1 keg 99,16 501,729,543 93,89
KUBU
64 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 739,034,224 100 1 keg 96,62 650,760,598 88,06
AMLAPURA

65 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 854,632,624 100 1 keg 80,26 688,201,271 80,53
AMLAPURA

99
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


66 Penyelenggaraan SMAN 3 1 keg 100 736,261,784 100 1 keg 100 703,785,738 95,59
AMLAPURA

67 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 776,093,144 100 1 keg 99,00 760,978,234 98,05
MANGGIS

68 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 740,232,624 100 1 keg 96,88 717,077,857 96,87
RENDANG

69 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 536,544,208 100 1 keg 100 518,572,948 96,65
SELAT
70 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 509,072,104 100 1 keg 100 468,127,098 91,96
SIDEMEN

71 Penyelenggaraan SMAN 1 1 keg 100 1,176,321,040 100 1 keg 95,00 980,891,627 83,39
DENPASAR

72 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 916,472,104 100 1 keg 89,00 752,116,156 82,07
DENPASAR

73 Penyelenggaraan SMAN 3 1 keg 100 913,821,040 100 1 keg 83,60 643,921,281 70,46
DENPASAR

74 Penyelenggaraan SMAN 4 1 keg 100 1,104,393,144 100 1 keg 100 1,026,170,202 92,92
DENPASAR

75 Penyelenggaraan SMAN 5 1 keg 100 887,072,104 100 1 keg 75,00 546,539,833 61,61
DENPASAR

76 Penyelenggaraan SMAN 6 1 keg 100 812,860,520 100 1 keg 90,59 734,863,553 90,40
DENPASAR

77 Penyelenggaraan SMAN 7 1 keg 100 1,234,478,408 100 1 keg 94,42 1,011,898,462 81,97
DENPASAR

78 Penyelenggaraan SMAN 8 1 keg 100 912,272,104 100 1 keg 79,04 721,057,320 79,04
DENPASAR

79 Penyelenggaraan SMAN BALI 1 keg 100 8,803,573,996 100 1 keg 100 8,556,605,974 97,19
MANDARA

80 Debat Bahasa SMA 1 keg 100 158,750,000 100 1 keg 100 154,953,200 97,61

81 Festival dan Lomba Seni Siswa 1 keg 100 456,000,000 100 1 keg 100 392,988,200 86,18
Nasional (FL2SN) SMA Ke
Tingkat Nasional

82 Olimpiade Olahraga Siswa 1 keg 100 444,000,000 100 1 keg 100 422,854,150 95,24
Nasional (O2SN) SMA Ke
Tingkat Nasional
83 Olimpiade Sains Nasional (OSN) 1 keg 100 356,250,000 100 1 keg 100 294,803,500 82,75
SMA Tingkat Provinsi ke
Tingkat Nasional

84 Dana Alokasi Khusus (DAK) 1 keg 100 8,105,149,000 100 1 keg 100 7,898,223,115 97,45
Fisik Reguler Bidang
Pendidikan SMA
85 Penyelenggaraan SMAN 2 1 keg 100 3,023,940,000 100 1 keg 19,47 588,906,722 19,47
ABIANSEMAL

86 Penyelenggaraan SMAN 2 KUTA 1 keg 100 3,023,940,000 100 1 keg 100 1,776,113,939 58,74
SELATAN

D PROGRAM PEMBINAAN SMK 59 keg 100 105,347,885,408 100 59 keg 100 92,804,144,889 88,09
1 Penyelenggaraan Pembinaan 1 keg 100 150,000,000 100 1 keg 93,90 140,840,000 93,89
SMK
2 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,558,259,456 100 1 keg 91,00 1,420,436,397 91,16
SUKASADA

3 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,212,027,226 100 1 keg 90,00 1,079,085,414 89,03
KUBUTAMBAHAN

4 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,120,432,624 100 1 keg 76,84 860,914,636 76,84
SAWAN
5 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,695,425,768 100 1 keg 99,10 1,362,508,615 80,36
SERIRIT
6 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 1,099,259,456 100 1 keg 100 1,010,751,011 91,95
SERIRIT
7 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,857,457,328 100 1 keg 80,00 1,407,824,024 75,79
TEJAKULA

8 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 747,921,040 100 1 keg 97,24 727,211,329 97,23
BUSUNGBIU

9 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 2,086,488,928 100 1 keg 75,81 1,283,984,655 61,54
SINGARAJA

10 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 2,208,892,080 100 1 keg 94,00 2,051,379,661 92,87
SINGARAJA

11 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,996,874,704 100 1 keg 90,81 1,823,167,644 91,30
NEGARA
100
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


12 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 1,844,630,496 100 1 keg 91,00 1,592,323,128 86,32
NEGARA
13 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 1,048,210,720 100 1 keg 91,00 970,997,521 92,63
NEGARA
14 Penyelenggaraan SMKN 4 1 keg 100 1,435,191,016 100 1 keg 86,11 1,235,732,331 86,10
NEGARA
15 Penyelenggaraan SMKN 5 1 keg 100 1,461,552,600 100 1 keg 90,90 1,328,490,984 90,90
NEGARA
16 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,537,315,248 100 1 keg 83,18 1,296,226,460 84,32
TABANAN

17 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 1,206,421,040 100 1 keg 100 960,531,815 79,62
TABANAN

18 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 2,266,252,600 100 1 keg 83,00 1,743,434,641 76,93
TABANAN

19 Penyelenggaraan SMKN 1 KUTA 1 keg 100 3,313,284,160 100 1 keg 87,94 2,860,912,234 86,35
SELATAN

20 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 748,309,456 100 1 keg 87,95 661,145,681 88,35
PETANG
21 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,399,010,520 100 1 keg 100 1,361,695,670 97,33
GIANYAR

22 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 736,933,888 100 1 keg 85,00 634,461,024 86,09
SUKAWATI

23 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 1,844,021,040 100 1 keg 91,00 1,612,332,462 87,44
SUKAWATI

24 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 973,960,520 100 1 keg 81,00 793,271,288 81,45
SUKAWATI

25 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,804,268,512 100 1 keg 88,65 1,599,458,669 88,65
TAMPAKSIRING

26 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,828,125,768 100 1 keg 100 1,572,936,660 86,04
TEGALLALANG

27 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 361,434,200 100 1 keg 95,00 343,213,903 94,96
TEGALLALANG

28 Penyelenggaraan SMKN 1 MAS 1 keg 100 2,035,389,600 100 1 keg 96,57 1,891,357,124 92,92
UBUD

29 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,140,314,184 100 1 keg 100 1,114,823,950 97,76
SUSUT
30 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,066,326,832 100 1 keg 100 1,055,877,053 99,02
TEMBUKU

31 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,828,885,224 100 1 keg 100 1,817,922,701 99,40
BANGLI
32 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 2,274,079,432 100 1 keg 91,00 2,100,162,769 92,35
BANGLI
33 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 748,931,560 100 1 keg 95,00 725,981,365 96,94
BANGLI
34 Penyelenggaraan SMKN 4 1 keg 100 830,187,352 100 1 keg 100 807,462,972 97,26
BANGLI
35 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 837,881,560 100 1 keg 68,00 811,407,415 96,84
KINTAMANI

36 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 583,584,200 100 1 keg 76,00 492,278,559 84,35
KINTAMANI

37 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 1,223,338,928 100 1 keg 90,00 1,033,143,639 84,45
KINTAMANI

38 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 2,507,106,392 100 1 keg 85,00 1,696,846,475 67,68
KLUNGKUNG

39 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,946,477,232 100 1 keg 94,06 1,860,876,932 95,60
NUSA PENIDA

40 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 818,538,928 100 1 keg 60,00 685,947,420 83,80
BEBANDEM

41 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,553,887,352 100 1 keg 95,93 1,520,703,468 97,86
ABANG
42 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,907,808,240 100 1 keg 98,44 1,641,330,469 86,03
KUBU
43 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 1,892,219,976 100 1 keg 94,69 1,628,058,892 86,04
MANGGIS

44 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 2,121,987,864 100 1 keg 98,33 2,017,266,962 95,06
AMLAPURA

45 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 4,192,483,096 100 1 keg 67,20 2,817,550,283 67,20
DENPASAR

46 Penyelenggaraan SMKN 2 1 keg 100 1,670,454,728 100 1 keg 84,00 1,391,705,927 83,31
DENPASAR

101
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


47 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 2,480,437,864 100 1 keg 90,00 2,231,565,886 89,97
DENPASAR

48 Penyelenggaraan SMKN 4 1 keg 100 1,517,921,828 100 1 keg 99,00 1,471,962,027 96,97
DENPASAR

49 Penyelenggaraan SMKN 5 1 keg 100 2,709,968,912 100 1 keg 90,00 2,214,802,826 81,73
DENPASAR

50 Penyelenggaraan SMKN BALI 1 keg 100 12,251,087,872 100 1 keg 95,70 11,466,503,218 93,60
MANDARA

51 Dana Alokasi Khusus (DAK) 1 keg 100 8,661,522,000 100 1 keg 99,19 8,591,251,593 99,19
Fisik Penugasan Bidang
Pendidikan SMK
52 Lomba Kompetensi Siswa SMK 1 keg 100 888,426,000 100 1 keg 100 855,048,900 96,24

53 Olimpiade Olahraga Siswa 1 keg 100 543,574,000 100 1 keg 100 485,732,800 89,36
Nasional (O2SN) Siswa SMK ke
Tingkat Nasional

54 Festival Lomba Seni SMK 1 keg 100 421,000,000 100 1 keg 100 352,696,400 83,78
(FLS2N) ke Tingkat Nasional

55 Penyelenggaraan SMKN 3 1 keg 100 3,912,980,872 100 1 keg 81,00 3,173,814,933 81,11
SINGARAJA

56 Penyelenggaraan SMKN 1 1 keg 100 888,548,936 100 1 keg 96,00 813,928,099 91,60
GEROKGAK

57 FGD Pengembangan 1 keg 100 50,574,050 100 1 keg 100 47,283,775 93,49
Pendidikan SMK 4 Tahun

58 Lomba Pengembangan 1 keg 100 100,000,000 100 1 keg 100 87,550,200 87,55
Pendidikan Kewirausahaan
SMK Berbasis Web
59 Persiapan SMK Menjadi Badan 1 keg 100 150,000,000 100 1 keg 81,99 126,347,000 84,23
Layanan Umum Daerah (BLUD)

60 Pemetaan Program Kerjasama 1 keg 100 50,000,000 100 1 keg 79,40 39,685,000 79,37
dengan Dunia Usaha dan
Industri
E PROGRAM PENDIDIK DAN 6 keg 100 1,410,413,000 100 6 keg 100 1,063,517,200 75,40
TENAGA KEPENDIDIKAN

1 Penilaian Penetapan dan 1 keg 100 155,663,000 100 1 keg 94,12 136,611,600 87,76
Penataran Angka Kredit Guru
dan Pengawas di Provinsi Bali

2 Manajemen Operasional 1 keg 100 70,000,000 100 1 keg 91,49 50,017,800 71,45
Pemberian Tunjangan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan

3 Olimpiade Sains Guru MIPA 1 keg 100 100,000,000 100 1 keg 100 89,765,800 89,77
SMA/SMK

4 Pemilihan Guru dan Tenaga 1 keg 100 334,750,000 100 1 keg 93,11 312,270,800 93,28
Kependidikan Berprestasi dan
Berdedikasi

5 Evaluasi Kinerja Kepala 1 keg 100 450,000,000 100 1 keg 100 200,511,700 44,56
Sekolah Provinsi Bali

6 Pengkajian Nilai - Nilai Kearifan 1 keg 100 300,000,000 100 1 keg 90,00 274,339,500 91,45
Lokal Bali dan Workshop GTK
jenjang SMA/SMK/SLB

F PROGRAM PENGEMBANGAN 18 keg 100 3,855,050,200 100 18 keg 100 3,392,112,333 87,99
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1 Belanja jasa surat menyurat 1 keg 100 4,500,000 100 1 keg 50,00 3,300,000 73,33
2 Penyediaan jasa pemeliharaan 1 keg 100 73,500,000 100 1 keg 87,00 71,819,200 97,71
dan perizinan kendaraan dinas

3 Penyediaan alat tulis kantor 1 keg 100 25,000,000 100 1 keg 98,00 24,457,400 97,83
4 Penyediaan barang cetakan dan 1 keg 100 17,000,000 100 1 keg 100 17,000,000 100,00
penggandaan

5 Penyediaan bahan bacaan dan 1 keg 100 4,800,000 100 1 keg 100 4,800,000 100,00
peraturan perundang-
undangan
6 Penyediaan makanan dan 1 keg 100 20,000,000 100 1 keg 100 19,995,500 99,98
minuman
7 Rapat-rapat koordinasi dan 1 keg 100 70,000,000 100 1 keg 100 57,513,490 82,16
konsultasi ke luar dan dalam
daerah

102
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANAGAN Fisik Keuangan

VOL % Rp. % VOL % Rp. %


8 Pengadaan Peralatan Gedung 1 keg 100 150,000,000 100 1 keg 75,00 132,700,000 88,47
Kantor

9 Pemeliharaan rutin/berkala 1 keg 100 15,000,000 100 1 keg 63,00 9,800,000 65,33
peralatan gedung kantor

10 Penyusunan Kalender 1 keg 100 50,000,000 100 1 keg 100 49,278,500 98,56
Pendidikan
11 Lomba Cerdas cermat 1 keg 100 350,000,000 100 1 keg 100 334,904,798 95,69
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
12 Penyelenggaraan USBN tingkat 1 keg 100 340,000,000 100 1 keg 100 281,538,200 82,81
Provinsi

13 Pedoman Penerimaan Peserta 1 keg 100 845,250,200 100 1 keg 100 807,643,797 95,55
Didik Baru (PPDB)

14 Pelatihan dan Lomba 1 keg 100 320,000,000 100 1 keg 100 263,880,200 82,46
Penyusunan Media
Pembelajaran Berbasis TIK
15 Lomba Pemanfaatan multi Kuis 1 keg 100 400,000,000 100 1 keg 100 349,334,398 87,33
Ki Hajar ke Tingkat Nasional

16 Pembuatan Konten 1 keg 100 220,000,000 100 1 keg 91,11 115,567,600 52,53
Pembelajaran TIK Bidang
Pendidikan Berbasis Kearifan
Lokal

17 Manajemen Tim Pengendali 1 keg 100 200,000,000 100 1 keg 100 173,950,501 86,98
Mutu Materi Media
Pembelajaran Berbasis TIK

18 Pembuatan Studio Mini 1 keg 100 750,000,000 100 1 keg 84,58 674,628,749 89,95

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

2. Urusan Kesehatan
Pelaksanaan program dan kegiatan urusan kesehatan tahun
2019 berjalan dengan baik. Penyelenggaraan urusan kesehatan
Provinsi Bali mendapatkan angaran induk sebesar
Rp.611.752.999.987,- meningkat pada perubahan menjadi
sebesar Rp.616.227.809.297,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.530.292.913.999,- (86,05%).
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas tahun
2019 yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan
kesehatan sebagai berikut:
a) Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan dengan 4 bidang dan 1 sekretariat
mengelola 9 program, 48 kegiatan dengan anggaran induk
sebesar Rp.63.412.310.161,- mengalami rasionalisasi
anggaran sehingga pada anggaran perubahan menjadi
sebesar Rp.55.259.678.486,-. Fisik sudah terealisasi sebesar
90,03% dan keuangan sebesar Rp.42.485.181.652,-
(76,88%). Berikut disampaikan pelaksanaan per program :
1) Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja,
Pagu
103
Rp.5.631.336.376,- Realisasi Rp.4.821.721.248,-
(85,62%), Outcome: Nilai SAKIP Target 82, Capaian
86,09. Program ini adalah program penunjang yang
dilaksanakan oleh Sekretariat
2) Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pagu
Rp.15.199.558.201,- Realisasi Rp.10.077.166.943,-
(66,30%), Outcome: Persentase Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin esensial, Target 95%
Capaian 95%. Salah satu kegiatan pada program ini
adalah pembangunan gedung Pusat Pengolahan pasca
Panen Tanaman Obat (P4TO) di 3 Kabupaten yaitu
kabupaten yaitu Kabupaten Tabanan, Bangli dan
Karangasem dengan anggaran sebesar
Rp.13.500.000.000,- terealisasi Rp.8.595.596.389,-
(63,67%)
3) Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
Pagu
Rp.16.725.383.024,- Realisasi Rp.8.160.329.892,-
(78,46%), Outcome: Persentase Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Yang Memenuhi Standar Ketersediaan tenaga
kesehatan, Target 50%, Capaian 60%. Salah satu
kegiatannya adalah Peningkatan mutu tenaga kesehatan,
pada kegiatan ini termuat sub kegiatan tugas belajar non
ASN yang belum terlaksana karena terbentur belum
tersusunnya Peraturan Gubernur yang mengatur hal
tersebut.
4) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Pagu
Rp.3.353.449.521,- Realisasi Rp.2.518.263.548,-
(75,09%), Outcome: Persentase Fasilitas kesehatan yang
memenuhi standar, Target 85%, Capaian 85%. Pada
program ini semua output maupun outcome sudah
tercapai sesuai target. Kegiatan yang mendukung
program ini ada 8 kegiatan.
5) Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Pagu
Rp.8.335.336.469,- Realisasi Rp.6.727.186.468,-
(80,71%), Outcome; Angka Kematian Ibu (AKI)/ 100.000
104
Kelahiran Hidup, Target 69/100.000 Kelahiran Hidup,
Capaian 69,10/100.000 kelahiran hidup.
6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Pagu
Rp.649.748.467,- Realisasi Rp.583.685.980,-, Outcome:
Persentase Kab/Kota yang memenuhi kualitas kesehatan
lingkungan, Target 77,77%, Capaian 100%. Secara
keseluruhan, target indikator kegiatan pengembangan
lingkungan sudah memenuhi target.
7) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular, Pagu Rp.10.186.938.541,- Realisasi
Rp.8.430.004.495,- (82,75%), Outcome; Case Detection
Rate TB target 30% Capaian: 31%.
8) Program Penguatan Surveilans dan Imunisasi, Pagu
Rp.341.448.000,- Realisasi Rp.322.532.979,-. Outcome:
Persentase Kejadian Luar Biasa Yang Ditangani target
100%, Capaian 100%
9) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, Pagu Rp.1.161.270.500,- Realisasi
Rp.844.290.099,- (72,70%), Outcome: Prevalensi tekanan
darah tinggi pada penduduk diatas atau sama dengan
dari usia 18 tahun, target 19,50%, Capaian : 29,97%
b) UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan
Pelaksanaan program/kegiatan Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2019 berjalan baik. Total
Anggaran Belanja di APBD induk sebesar
Rp.11.362.014.904,- dan pada APBD perubahan menjadi
sebesar Rp.11.697.102.711,- Realisasi Rp.9.585.945.206,-
(81,95%)
1) Program Pelayanan Laboratorium Kesehatan, Pagu
Rp.11.697.102.711,- Realisasi Rp.9.585.945.206,-
(81,95%), Outcome: Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Laboratorium Kesehatan, Target
80%, Realisasi 79,86%.
2) Program Pelayanan Laboratorium Kesehatan, yang terdiri
dari 20 kegiatan secara umum telah berjalan sesuai
dengan rencana dan tidak ada hambatan maupun
105
masalah yang berarti meskipun ada beberapa kegiatan
tidak tercapai atau terlaksana dikeranakan adanya
efisiensi dan beberapa anggaran tidak terealisasi.
c) UPTD. Balai Pelatihan Kesehatan Dan Masyarakat
Pelaksanaan program/kegiatan UPTD. Balai Pelatihan
Kesehatan Dan Masyarakat Provinsi Bali Tahun 2019
berjalan baik. Total anggaran Belanja di APBD induk sebesar
Rp.10.728.720.650,- dan pada APBD perubahan menjadi
sebesar Rp.8.812.404.220,-, Realisasi Rp.8.022.903.109,-
(91,04%)
1) Program Pendidikan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Pagu :
Rp.8.812.404.220,-, Realisasi Rp.8.022.903.109,-
(91,04%), Outcome: Persentase Kelulusan Peserta
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Target
100%, Capaian 100%.
d) UPTD. Kesehatan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan program/kegiatan UPTD. Kesehatan
Pengobatan Tradisional Provinsi Bali Tahun 2019 berjalan
baik. Total anggaran Belanja di APBD induk sebesar
Rp.2.692.552.824,- dan pada APBD perubahan menjadi
sebesar Rp.2.696.933.434,- , Realisasi Rp.2.320.251.621,-
(86,03%)
1) Program Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Olahraga,
Pagu : Rp.2.696.933.434,-, Realisasi Rp.2.320.251.621,-
(86,03%), Outcome: Persentase Sarana Pelayanan Yang
Melaksanakan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Tradisional dan Olahraga, Target 2%, Capaian 2%.
Program Pelayanan Kesehatan Tradisional, secara umum
telah berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada
hambatan maupun masalah yang berarti meskipun ada
beberapa kegiatan tidak tercapai atau terlaksana
dikeranakan adanya efisiensi dan beberapa anggaran
tidak terealisasi.
e) UPTD. Rumah Sakit Mata Bali Mandara
Pelaksanaan program/kegiatan RS Mata Bali Mandara
Provinsi Bali Tahun 2019 berjalan baik. Total anggaran
106
Belanja di APBD induk sebesar Rp.40.996.127.832,- dan
pada APBD perubahan menjadi sebesar Rp.51.085.466.497,-
Realisasi Rp.49.091.211.760,- (96,10%)
1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD
UPT RS Mata Bali Mandara, Pagu Rp.40.101.272.660,-
Realisasi Rp.39.232.666.926,- (97,83%), Outcome: Indeks
Kepuasan masyarakat, target 80 capaian 81,17
2) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada UPTD
Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Pagu
Rp.10.984.193.837,- Realisasi Rp.9.858.544.834,-
(10,25%), Outcome: Persentase pasien yang dilayani
UPTD RS Bali Mandara, target 0,50% capaian 2,74%
f) UPTD. Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
Pelaksanaan program/kegiatan RSUD Bali Mandara
Provinsi Bali Tahun 2019 berjalan baik. Total anggaran
Belanja di APBD induk sebesar Rp.297.211.812.560,- dan
pada APBD perubahan menjadi sebesar
Rp.300.461.760.351,- Realisasi Rp.258.552.856.856,-
(86,05%)
1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada UPTD
RSUD Mata Bali Mandara, Pagu Rp.260.461.760.351,-
Realisasi Rp.222.862.222.869,- (85,56%), Outcome:
Persentase Pelayanan Yang Memenuhi SPO Pada UPTD
RSUD Bali Mandara, Target 100%, Capaian 85,56%
2) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD
UPTD RSUD Bali Mandara, Pagu Rp.40.000.000.000,-
Realisasi Rp.35.690.633.987,- (89,23%), Outcome: Indeks
Kepuasan Pelanggan, Target 80%, Capaian 89,23%
Berdasarkan Indikator Kinerja Program UPTD RSUD Bali
Mandara Provinsi Bali ditahun 2019, pada Prosentase
Pelayanan Yang memenuhi SPO masih belum memenuhi
target 100%, yaitu dengan capaian sebesar 85.56%. Hal
tersebut dikarenakan masih adanya KSM (Kelompok Staf
Medik) maupun beberapa kegiatan lainnya yang baru
menyusun SPO. Pada Indeks Kepuasan Masyarakat di UPTD

107
RSUD Bali Mandara Provinsi Bali telah mencapai target
yaitu sebesar 89.23%.
g) UPTD. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Pelaksanaan program/kegiatan RS Jiwa Provinsi Bali
Tahun 2019 berjalan baik. Total anggaran Belanja di APBD
induk sebesar Rp.60.874.149.728,- dan pada APBD
perubahan menjadi sebesar Rp.60.815.483.145,-Realisasi
Rp.54.037.811.258,- (88,86%)
1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD
UPTD RS Jiwa Provinsi Bali, Pagu Rp.31.500.000.000,-
Realisasi Rp.25.912.106.331,- (82,26%), Outcome:
Persentase Peningkatan Pasien Yang Dilayani Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Bali, Target 2%, Capaian 2,15%.
2) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD
UPTD RSUD Bali Mandara, Pagu Rp.29.315.483.145,-
Realisasi Rp.28.125.704.927,- (95,94%), Outcome: Indeks
Kepuasan Masyarakat, Target 80%, Capaian 84,59%.

Tabel 2.19.
Realisasi Pelaksaan Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan Pemerintah
Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN
FISIK KEU (Rp) % FISIK KEU (Rp) %
DINAS KESEHATAN 100 55,259,678,486 100 90,03 42,505,711,521 76,92
A Program Peningkatan
Akuntabilitas Capaian 100 5,631,336,376 100 89,15 4,821,721,248 85,62
Kinerja
1 Program Kefarmasian dan
100 15,199,558,201 100 83,75 10,077,166,943 66,30
Alat Kesehatan
2 Peningkatan tata kelola obat
publik dan pelayanan 100 1,448,618,201 100 99,90 1,266,711,276 87,44
kefarmasian
3 Pengawasan dan
pengendalian alat kesehatan
100 250,940,000 100 92,66 214,859,278 85,62
dan perbekalan kesehatan
rumah tangga
4 Pembangunan gedung pusat
pengolahan pasca panen 100 13,500,000,000 100 81,85 8,595,596,389 63,67
tanaman obat (P4TO)
5 Program Peningkatan Sumber
Daya Manusia Kesehatan 100 10,400,592,411 100 94,81 8,160,329,892 78,46

6 Peningkatan mutu tenaga


100 1,237,915,535 100 60,21 641,028,127 51,78
kesehatan
7 Pendayagunaan sumber daya
manusia kesehatan 100 9,162,676,877 100 99,48 7,519,301,765 82,06

8 Program Peningkatan
100 3,353,449,521 100 98,91 2,517,963,549 75,09
Pelayanan Kesehatan

108
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN
FISIK KEU (Rp) % FISIK KEU (Rp) %
9 Peningkatan pelayanan
kesehatan di fasilitas
100 787,280,600 100 100,00 513,341,132 65,20
kesehatan tingkat pertama
(FKTP)
10 Pengembangan pengobatan
100 239,234,867 100 100,00 221,013,635 92,38
tradisional
11 Penanggulangan bencana
100 190,687,100 100 93,30 164,334,280 86,18
kluster kesehatan
12 Peningkatan pelayanan
kesehatan di fasilitas
100 679,466,104 100 100,00 669,857,170 98,59
kesehatan tingkat lanjut
(FKTL)
13 Peningkatan pelayanan
obstetri neonatal emergensi 100 385,942,500 100 96,89 236,882,900 61,38
komprehensif (PONEK)
14 Peningkatan mutu fasilitas
100 627,345,950 100 100,00 417,544,642 66,56
pelayanan kesehatan
15 Penguatan jaminan
100 109,170,000 100 92,34 83,129,350 76,15
kesehatan nasional
16 Pengembangan sistem
informasi kesehatan krama 100 334,322,400 100 98,96 211,860,440 63,37
bali sehat
17 Program Peningkatan
100 8,335,336,469 100 89,99 6,727,250,968 80,71
Kesehatan Masyarakat
18 Peningkatan kesehatan
100 907,860,600 100 96,06 841,241,718 92,66
keluarga
19 Upaya kesehatan kerja 100 51,325,000 100 100,00 49,711,610 96,86
20 Upaya kesehatan olahraga 100 36,889,500 100 100,00 36,776,300 99,69
21 Pengembangan promosi
kesehatan dan penggerakan 100 3,817,183,002 100 98,35 3,415,385,317 89,47
masyarakat hidup sehat
22 Peningkatan kesehatan gizi
100 157,411,367 100 77,77 108,820,921 69,13
masyarakat
23 Peningkatan kesehatan
masyarakat melalui dana 100 2,560,000,000 100 72,63 1,605,926,998 62,73
BOK
24 Penanggulangan stunting 100 804,667,000 100 100,00 669,388,104 83,19
25 Program Pengembangan
100 649,748,467 100 95,30 603,935,980 92,95
Lingkungan Sehat
26 Pengembangan kab/kota
100 649,748,467 100 95,30 603,935,980 92,95
sehat
27 Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit 100 10,186,938,541 100 90,57 8,430,519,862 82,76
Menular
28 Pencegahan dan
penanggulangan penyakit 100 1,580,230,756 100 78,24 832,160,255 52,66
menular langsung (P2PML)
29 Pencegahan dan
pengendalian penyakit tular 100 7,163,704,000 100 91,49 6,388,157,620 89,17
vektor dan zoonotik (P2PTVZ)
30 Pencegahan dan
100 1,443,003,785 100 99,48 1,210,201,987 83,87
pengendalian HIV-AIDS
31 Program Penguatan
100 341,448,000 100 98,90 322,532,979 94,46
Surveilans dan Imunisasi
32 Penanganan kejadian luar
100 75,920,000 100 95,06 72,006,150 94,84
biasa (KLB)
33 Pelaksanaan imunisasi dasar
lengkap pada bayi (usia 0-11 100 116,428,000 100 100,00 113,052,389 97,10
bulan)
34 Pelaksanaan imunisasi
100 149,100,000 100 100,00 137,474,440 92,20
lanjutan
35 Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak 100 1,161,270,500 100 98,37 844,290,100 72,70
Menular
36 Pelaksanaan deteksi dini
100 818,954,500 100 98,00 643,486,240 78,57
penyakit tidak menular
109
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN
FISIK KEU (Rp) % FISIK KEU (Rp) %
37 Pelaksanaan kesehatan jiwa
dan napza di Kab/Kota 100 342,316,000 100 99,24 200,803,860 58,66

38 UPTD BALAI
LABORATORIUM 100 11,697,102,711 100 95,92 9,583,634,346 81,93
KESEHATAN
39 Program Pelayanan
100 11,697,102,711 100 95,92 9,583,634,346 81,93
Laboratorium Kesehatan
40 UPTD BALAI PELATIHAN
KESEHATAN DAN 100 8,812,404,220 100 98,78 8,022,903,109 91,04
MASYARAKAT
41 Program Pendidikan
Pelatihan Tenaga Kesehatan 100 8,812,404,220 100 98,78 8,022,903,109 91,04

42 Pengadaan peralatan dan


perlengkapan gedung kantor 100 971,000,000 100 100,00 918,550,656 94,60

43 Pelaksanaan pendidikan dan


100 1,345,500,000 100 100,00 1,064,620,981 79,12
pelatihan
44 Pembangunan gedung kantor 100 4,665,817,133 100 100,00 4,566,675,500 97,88
45 UPTD KESEHATAN
PENGOBATAN TRADISIONAL 100 2,696,933,434 100 100,00 2,321,327,269 86,07

46 Program Pelayanan
Kesehatan Tradisional dan 100 2,696,933,434 100 100,00 2,321,327,269 86,07
Olahraga
47 Pengembangan pelayanan
100 690,824,343 100 100,00 603,739,792 87,39
kesehatan olahraga
48 Pelayanan pengobatan
100 595,700,297 100 100,00 521,398,716 87,53
tradisional
49 Kemitraan pelayanan
100 273,426,536 100 100,00 258,126,225 94,40
kesehatan tradisional
50 UPTD RUMAH SAKIT BALI
100 300,461,760,351 100 93,71 258,552,856,856 86,05
MANDARA
51 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada 100 260,461,760,351 100 92,79 222,862,222,869 85,56
UPT RSUD Bali Mandara
52 Pengadaan alat kesehatan
100 10,998,338,182 100 100,00 9,523,865,108 86,59
rawat inap
53 Pengadaan alat kesehatan
100 4,063,328,000 100 95,32 2,790,239,523 68,67
rumah sakit
54 Pengadaan peralatan
kesehatan penunjang medis 100 42,084,242,700 100 83,61 31,969,692,723 75,97

55 Pengelolaan perbekalan
farmasi dan rekam medis 100 15,501,314,389 100 90,45 13,032,586,845 84,07

56 Pengadaan bahan-bahan
100 3,383,620,685 100 100,00 2,022,617,735 59,78
logistik rumah sakit
57 Pengadaan peralatan
kesehatan penunjang non 100 6,741,088,000 100 92,49 4,985,789,068 73,96
medis
58 Pengadaan alat kesehatan
100 7,906,050,000 100 97,80 6,900,675,674 87,28
rawat jalan
59 Pengadaan pelengkapan
rumah sakit untuk
100 6,205,750,000 100 92,95 4,387,504,646 70,70
menunjang pelayanan
keperawatan
60 Pengadaan alat radioterapi 100 42,803,000,000 100 99,98 38,977,476,150 91,06
61 Pembangunan unit layanan
100 53,094,731,672 100 100,00 53,076,181,672 99,97
kanker terpadu
62 Pelaksanaan akreditasi
100 344,534,000 100 100,00 334,821,550 97,18
rumah sakit
63 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada
100 40,000,000,000 100 99,74 35,690,633,987 89,23
BLUD UPT RSUD Bali
Mandara

110
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN
FISIK KEU (Rp) % FISIK KEU (Rp) %
64 Peningkatan pelayanan
kesehatan pada UPT RSUD 100 40,000,000,000 100 99,74 35,690,633,987 89,23
Bali Mandara
65 UPTD RUMAH SAKIT MATA
100 51,085,466,497 100 100,00 49,091,211,760 96,10
BALI MANDARA
66 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada
100 40,101,272,660 100 100,00 39,232,666,926 97,83
BLUD UPT Rumah Sakit Mata
Bali Mandara
67 Peningkatan pelayanan
kesehatan mata pada Rumah 100 40,101,272,660 100 100,00 39,232,666,926 97,83
Sakit Mata Bali Mandara
68 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada
100 10,984,193,837 100 100,00 9,858,544,834 89,75
Rumah Sakit Mata Bali
Mandara
69 Jasa tenaga kesehatan dan
100 1,255,020,289 100 100,00 1,143,645,538 91,13
non kesehatan
70 Pengadaan sarana dan
100 8,705,338,548 100 100,00 7,766,868,633 89,22
prasarana rumah sakit
71 Pelayanan kesehatan
100 1,023,835,000 100 100,00 948,030,663 92,60
komunitas
72 UPTD RUMAH SAKIT JIWA
100 60,815,483,145 100 94,83 54,037,811,258 88,86
PROVINSI BALI
73 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada
100 31,500,000,000 100 90,66 25,912,106,331 82,26
BLUD UPT Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali
74 Peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa pada Rumah 100 31,500,000,000 100 90,66 25,912,106,331 82,26
Sakit Jiwa Provinsi Bali
75 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada
100 29,315,483,145 100 99,32 28,125,704,927 95,94
Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Bali
76 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik 100 1,122,000,000 100 100,00 780,679,877 69,58

77 Jasa tenaga kesehatan dan


100 4,798,686,804 100 100,00 4,366,555,264 90,99
non kesehatan
78 Pengadaan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Jiwa 100 1,008,976,648 100 100,00 791,345,444 78,43
Provinsi Bali
79 Pembangunan sarana
penunjang pelayanan Rumah 100 22,385,819,693 100 99,11 22,187,124,342 99,11
Sakit Jiwa Provinsi Bali
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas tahun
2019 yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai berikut :
a. Pekerjaan Umum
Target dan realisasi program kegiatan urusan Pekerjaan
Umum dapat dilihat pada table berikut.

111
Tabel 2.20.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pekerjaan
Umum Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
A Program
Penyelenggaraan
Jalan Provinsi
1 Peningkatan Jalan
20,06 Km, 10 20.06 Km, 10
dan Jembatan 100 249,561,783,780 100 84.97 118,721,815,650 47.57
Meter Meter
Provinsi
2 Rehabilitasi/Pemeli
743,34 km,
haraan Rutin Jalan 743,34 km,
8,10 km, 29
dan Jembatan 8,10 km, 29
Paket
Provinsi Paket kegiatan,
kegiatan, 1
1 Paket, 1 unit
100 48,649,632,630 100 Paket, 1 unit 100 48,106,291,938 98.88
Cold Miling
Cold Miling
Machine, 1
Machine, 1
unit Truck Self
unit Truck Self
Loader
Loader
3 Perencanaan dan
Pengawasan Jalan 8 Paket, 4 8 Paket, 4
100 11,649,254,923 100 100 11,458,661,481 98.36
dan Jembatan Paket, 9 Paket Paket, 9 Paket

B Program
Pengembangan dan
Pengelolaan
Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
1 Rehabilitasi dan 3.695 m, 1
Peningkatan 3.695 m, 1
buah
Jaringan Irigasi buah Bendung, 100 7,425,230,084 100 80.41 5,949,494,899 80.13
Bendung, 1
1 buah Talang
buah Talang
2 Pengelolaan 14 D.I.
Jaringan Irigasi 14 D.I. (Daerah (Daerah
yang Telah 100 1,994,093,060 100 100 1,931,551,211 96.86
Irigasi), 2 Paket Irigasi), 2
Dibangun Paket
3 Perencanaan dan
3 Lap. 3 Lap.
Pengawasan
Kegiatan, 1 Kegiatan, 1
Rehabilitasi
Dok. Dok.
Jaringan Irigasi 100 810,119,746 100 100 751,947,927 92.82
Perencanaan, 2 Perencanaan,
Dok. 2 Dok.
Pengawasan Pengawasan
C Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
1 Pengelolaan
1 danau, 4 1 danau, 4
Danau, Waduk dan
embung, 4 100 623,000,000 100 embung, 4 100 586,232,400 94.1
Sumber Daya Air
Lainnya pantai pantai
2 Perencanaan dan
Pengawasan Teknis 6 Lap. 6 Lap.
Sumber Daya Air Perencanaan 3 Perencanaan 3
100 1,358,931,000 100 74.24 922,419,820 67.88
Lap. Kegiatan 3 Lap. Kegiatan
Lap. TKMPP 3 Lap. TKMPP

3 Pembangunan
Prasarana 48 m 100 801,457,726 100 48 m 100 797,763,682 99.54
Pengaman Pantai
D Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Air Minum

1 Pengembangan 4 Paket (Kab.


Distribusi Air 4 Paket (Kab.
Buleleng, Kab.
Minum Buleleng, Kab.
100 39,449,625,000 100 Bangli dan 100 26,757,879,346 67.83
Bangli dan
Kota
Kota Denpasar)
Denpasar)

112
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
2 Perencanaan dan
Pengawasan Dok. Dok.
Pengembangan Perencanaan: 5 Perencanaan:
Sistem Penyediaan Paket Dok. 100 2,169,467,259 100 5 Paket Dok. 100 1,984,765,133 91.49
Air Minum Pengawasan: 4 Pengawasan: 4
Paket Paket

E Program
Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
1 Penyediaan
Prasarana dan 100 SP 100 846,000,000 100 100 SP 100 836,433,013 98.87
Sarana Air Limbah
2 Perencanaan dan
Pengawasan Dok. Dok.
Pengembangan Perencanaan : Perencanaan :
Sistem Penyehatan 2 Paket Dok. 100 290,094,950 100 2 Paket Dok. 100 247,281,126 85.24
Lingkungan Pengawasan : Pengawasan :
Permukiman 1 Paket 1 Paket

F Program Penataan
Bangunan

1 Penataan
Bangunan dan 24 paket 100 65,697,265,810 100 24 paket 96.71 58,718,361,721 89.38
Lingkungan
2 Perencanaan dan Dok. Dok.
Pengawasan Perencanaan : Perencanaan :
Penataan 49 Paket 49 Paket
100 7,576,135,110 100 98.37 6,220,735,965 82.11
Bangunan dan Dok. Dok.
Lingkungan Pengawasan : Pengawasan :
11 Paket 11 Paket
G Program
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Pengujian
Laboratorium dan
Alat Berat
1 Pelaksanaan 1 Unit Reflux,
1 Unit Reflux,
Pelayanan Extractor, 1
Extractor, 1
Pengujian Tanah unit, Vibrating
unit, Vibrating
dan Bahan Sieve, Shaker,
Sieve, Shaker, 100 392,604,192 100 100 357,691,288 91.11
Bangunan 1 unit,
1 unit,
Hammer Test
Hammer Test
Digital, 1
Digital, 1 Paket
Paket
2 Pelaksanaan
Pelayanan Alat 1 unit, 1
1 unit, 1 tahun 100 595,034,569 100 100 579,158,498 97.33
Berat tahun
3 Pelaksanaan
Pelayanan
1 tahun 100 187,909,410 100 1 tahun 100 153,978,543 81.94
Pengujian Kualitas
Air
H Program
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Air Minum
1 Pelayanan Air
Minum pada BLUD 5 PDAM 100 25,980,679,562 100 5 PDAM 100 25,461,762,039 98

I Program
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Air Limbah
1 Pelayanan Air
Limbah pada BLUD 14.000 SR 100 15,500,000,000 100 14.000 SR 100 13,531,045,288 87.3

J Program
Pembinaan Jasa
Konstruksi

1 Pengawasan
Penyelenggaraan
1 tahun 100 260,773,178 100 1 tahun 100 149,572,243 57.36
Jasa Konstruksi

2 Pengaturan
Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi 12 Kegiatan 100 480,087,594 100 12 Kegiatan 100 309,091,827 64.38

3 Pengembangan dan
Peningkatan
11 Kegiatan 100 789,747,777 100 11 Kegiatan 100 653,414,948 82.74
Kualitas Jasa
Konstruksi
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

113
b. Penataan Ruang
Target dan realisasi program kegiatan urusan Penatan
Ruang dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2.21.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penataan Ruang
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

TARGET REALISASI

No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


I Program Perencanaan Tata
Ruang

Penyusunan Rencana Tata 1 tahun, 1 tahun, 4


Ruang Wilayah 100 1,313,735,718 100 99.53 1,080,953,439 82.28
4 paket paket
II Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang 1 tahun 100 444,802,143 100 1 tahun 100 407,549,863 91.62
III Program Pengawasan Tata
Ruang

Pengawasan Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang 1 tahun 100 315,630,196 100 1 tahun 100 307,667,293 97.48

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman


Pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan
triwulan keempat bulan Desember Tahun 2019 dapat
disampaikan sebagai berikut :

Tabel 2.22.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A. Program Pelayanan Administrai Perkantoran
1 Penyediaan Jasa 1 Tahun 100 85,000,000 100 1 Tahun 100 60,736,055 71,45
Komunikasi Sumber
Daya Air Dan Listrik
2 Penyediaan Jasa Surat 1 Tahun 100 1,350,000 100 1 Tahun 100 1,350,000 100
Menyurat
3 Penyediaan jasa 1 Tahun 100 252,056,750 100 1 Tahun 100 251,196,000 99,66
kebersihan kantor
4 Penyediaan alat tulis 1 Tahun 100 47,418,000 100 1 Tahun 100 47,418,000 100
kantor
5 Penyediaan barang 1 Tahun 100 17,655,000 100 1 Tahun 100 16,843,000 95,40
cetakan dan
penggandaan
6 Penyediaan komponen 1 Tahun 100 3,500,000 100 1 Tahun 100 3,500,000 100
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor

114
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
7 Penyediaan bahan 1 Tahun 100 7,000,000 100 1 Tahun 100 6,500,000 92,86
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
8 Penyediaan makanan 1 Tahun 100 11,000,000 100 1 Tahun 100 11,000,000 100
dan minuman
9 Rapat-rapat koordinasi 1 Tahun 100 303,336,000 100 1 Tahun 100 239,075,358 78.82
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Tahun 100 60,000,000 100 1 Tahun 100 52,739,000 87,90
11 Pengadaan Papan 100 31,000,000 100 Papan 100 26,603,000 85,82
Perlengkapan Gedung Informasi 1 Informasi 1
Kantor Buah, Buah, Papan
Papan Papan
Papan Struktur
Struktur Organisasi 1
Organisasi 1 Buah, Plang
Buah, Plang Nama Rusun
Nama Penatih 1
Rusun unit, Meja
Penatih 1 Ruang Rapat
unit, Meja Aula 2 unit,
Ruang Kursi Kerja
Rapat Aula Pegawai 11
2 unit, Kursi Unit
Kerja
Pegawai 11
Unit
12 Pengadaan peralatan Alat 100 104,050,000 100 Alat 100 99,375,000 95.51
gedung kantor Pemadam Pemadam
Kebakaran Kebakaran
Ringan Ringan (Apar
(Apar Abc Abc Dry
Dry Powder) Powder) 4
4 unit, AC (2 unit, AC (2
Pk) 4 unit, Pk) 4 unit,
Pengadaan Pengadaan
Printer 2 Printer 2
unit, UPS 1 unit, UPS 1
unit, unit,
Pengadaan Pengadaan
sound sound
system 1 system 1 set,
set, Pengadaan
Pengadaan CCTV 1 set
CCTV 1 set
13 Pemeliharaan 1 Tahun100 838,934,892 100 1 Tahun 100 836,316,688.78 99,69
rutin/berkala gedung
kantor
14 Pemeliharaan 1 Tahun 100 388,244,960 100 1 Tahun 100 348,511,510.59 89,77
rutin/berkala
kendaraan dinas
15 Pemeliharaan 1 Tahun 100 14,750,000 100 1 Tahun 100 10,500,000 71,96
rutin/berkala peralatan
gedung kantor
16 Penyusunan, 1 Tahun 100 49,800,000 100 1 Tahun 100 42,573,195 85,49
Perencanaan, dan
Pelaporan Capaian
Kinerja
B Program Pengembangan Kawasan Permukiman
1 Peningkatan kualitas 1 Paket 100 433,310,080 100 1 Paket 100 422,510,898.93 97,51
prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU)
pada kawasan kumuh.

2 Monitoring dan evaluasi 1 Laporan 100 181,761,460 100 1 Laporan 100 170,562,890.58 93,84
peningkatan kualitas
prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU)
pada kawasan kumuh.

115
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
3 Pendataan prasarana, 2 Dok 100 157,594,220 100 2 Dokumen 100 144,993,422.93 92,00
sarana dan utilitas
umum (PSU) pada
kawasan kumuh.

C Program Pengembangan Perumahan


1 Peningkatan Kualitas 1 Laporan 100 445,116,960 100 1 Laporan 100 425,148,274.59 95,51
Rumah Tidak Layak
Huni
2 Pendataan dan 1 Raperda, 1 100 696,859,410 100 1 Raperda, 1 100 667,002,727.59 95,72
perencanaan Aplikasi Aplikasi
perumahan Online, 1 Online, 1
kali/1 kali/1
tahun/1 tahun/1
Laporan Laporan
3 Monitoring dan evaluasi 2 Laporan 100 265,838,960 100 2 Laporan 100 215,535,713.87 81,08
penyelenggaraan
perumahan
E Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
1 Penyusunan Sistem 1 Laporan 100 49,600,000 100 1 Laporan 100 37,828,900 76,27
Informasi Pertanahan
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan


Masyarakat Ketentraman Masyarakat
Program Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
a. Program Penegakan Produk Hukum Daerah
Kegiatan penegakkan peraturan pada tahun 2019
dilaksanakan diseluruh Kabupaten/Kota se Bali, dalam
implementasinya ada dua jenis penyelesaian kasus
pelanggaran yaitu penyelesaian kasus pelanggaran secara
Yustisi atau melalui proses peradilan dan penindakan secara
Non Yustisi yaitu dengan memberikan peringatan dan
menandatangani Surat Pernyataan untuk tidak mengulangi
kembali perbuatan melanggar perda.
ditegakkan dengan 301 kasus pelanggaran secara yustisi
dan non yustisi, dimana terdapat 34 kasus yang
diselesaikan secara yustisi dan 267 kasus diselesaikan
secara non yustisi, jumlah ini lebih rendah dari yang
ditargetkan yaitu sebanyak 350 kasus sehingga realisasi
capaiannya sebesar 114%. Namun sesuai amanah
Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
116
Tentang RPJPD dan RPJMD, capaian Indikator Kinerja
Kunci (IKK) Persentase Penegakan Perda sudah tercapai
100%.
1) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Masyarakat
terhadap Perda
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat agar mentaati Perda/Perkada
selain pelaksanaan penegakan perda/perkada secara
langsung juga secara berkelanjutan melakukan
Pembinaan dan Pengawasan terhadap
masyarakat/pengusaha yang berpotensi melanggar
Perda/Perkada. Untuk tahun 2019 telah diberikan
pembinaan dan pengawasan terhadap 48 Obyek Sasaran
(Obs) dari 48 Obs yang ditargetkan (100%) yang terdiri
dari: masyarakat umum dan pengusaha seperti
pramuwisata, siswa, pengusaha biro perjalanan wisata
dan lainnya. Pembinaan dan pengawasan perlu
dilakukan secara berkelanjutan, mengingat Bali dihuni
oleh penduduk yang heterogen dengan mobilitas yang
semakin tinggi, sehingga masyarakat dapat memahami
perkembangan/perubahan regulasi yang mengatur
tatanan kehidupan masayarakat baik dalam
melaksanakan aktivitas ekonomi, sosisal dan budaya.
2) Kegiatan Deteksi Dini.
Selama pelaksanaan deteksi dini diduga terjadi
pelanggaran terhadap 20 Peraturan Daerah antara lain:
Perda No. 7 tahun 2007 tentang Usaha Penyediaan
Wisata Tirta, Perda No. 15 Tahun 2009 tentang
Penanggulangan Rabies, Perda Nomor 16 Tahun 2009
tentang RTRWP, Perda Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Usaha Jasa Perjalanan Wisata (UJPW), Perda No. 1 tahun
2011 tentang Pajak Daerah (Pajak Air Permukaan), Perda
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah,
Perda Nomor 10 tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Perda Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2011
117
tentang Perijinan Tertentu (Retribusi Perpanjangan
IMTA), Perda No. 4 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan
Lalu Lintas Angkutan Jalan, Perda Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pramuwisata, Perda Nomor 1 Tahun 2017
tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Perda No. 4 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan, Perda
Nomor 44 Tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan
Desa (LPD), Perda No. 1 Tahun 2018 tentang Bahasa,
Aksara, dan Sastra Bali, Perda No. 7 Tahun 2018 tentang
Penggunaan Tanah Penguasaan Pemerintahan Daerah,
Pergub No. 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan
Busana Adat Bali, Pergub No. 80 Tahun 2018 tentang
Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan
Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali
serta Pergub No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan
Timbulan Sampah Plastik Satu Kali Pakai.
b. Program Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat :

1) Kegiatan Pengawalan.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tugas Satpol PP
adalah melaksanakan penegakan perda, penyelenggaran
ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan
masyarakat, termasuk dalam memberikan pelayanan/
melaksanakan pengawalan bagi unsur pimpinan daerah
dalam melaksanakan tugas, baik dikantor maupun dalam
melaksanakan kunjungan kerja ke seluruh
kabupaten/kota se Bali. Kegiatan pengawalan juga
dilaksanakan bagi tamu-tamu VIP yang berkunjung ke
Bali termasuk pengawalan pejabat negara dan tamu
negara. Pemberian pengawalan dan protokoler pada
tahun 2019 sebanyak 1.060 Obyek Sasaran (Obs) dari
target sebanyak 700 Obyek Sasaran (Obs), Realisasi
tahun ini melebihi target yang ditetapkan, hal ini
disebabkan karena aktivitas pimpinan pada tahun 2019

118
yang meningkat dan erat hubungannya dengan
pelaksanaan Pilpres di seluruh Indonesia.
2) Kegiatan Kerja Sama Penyelenggaraan Trantibumas dan
Linmas
Untuk mendukung tercapainya sasaran Meningkatnya
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Kegiatan Kerja Sama Penyelenggaraan Tramtibumas dan
Linmas Tahun 2019 dilaksanakan dengan mengadakan
kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev)
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat berdasarkan
Kesepakatan Bersama (KB) dan Perjanjian Kerja Sama
(PKS) yang telah ditandatangani para pihak. Dalam
pelaksanaannya Kegiatan Monev dilakukan dengan
mengadakan kegiatan pemantauan dan pengawasan
serta melakukan evaluasi atas penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat baik di wilayah perbatasan
Provinsi maupun Kabupaten/Kota se Bali. Pada Tahun
2019 realisasi Kegiatan Kerja Sama Penyelenggaraan
Trantibumas dan Linmas telah mencapai target yang
ditentukan yaitu sebanyak 4 (empat) Dokumen Laporan
dan 4 (empat) Dokumen Kerja Sama.
3) Kegiatan Patroli Wilayah
Salah satu indikator yang dapat dijadikan acuan
terwujudnya ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat salah satunya adalah berdasarkan jumlah
pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)
yang terjadi/terselesaikan. Dari 1080 obyek sasaran
(Obs) Kegiatan Patroli Wilayah di kawasan perkantoran
Pemerintah Provinsi Bali dan diseluruh kabupaten/kota
se-Bali Pada tahun 2019 terdapat 235
gangguan/pelanggaran K3 yang terdiri dari: Pelanggaran
di bidang Ketertiban a l. : Penertiban Pedagang Kaki lima
(PKL) dan kegiatan yang dilakukan dikawasan Civic
Centre sebanyak 115 Kali, penertiban dan pengamanan
119
galian C serta pemanfaatan tata ruang perijinan usaha
tertentu sebanyak 112 pelanggar, dan penanganan unjuk
rasa sebanyak 8 Kali. Tetapi capaian Indikator Kinerja
Kunci (IKK) sesuai amanah Permendagri No. 86 Tahun
2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD Dan
RPJMD Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan
RKPD, bahwa Tingkat penyelesaian pelanggaran
Ketertiban, ketentraman, keindahan (K3) sudah dapat
tertangani 100%.
4) Kegiatan Gelar Pasukan
Penyelenggaraan HUT Pol PP dan HUT Linmas secara
regular yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan
Rakornas Satpol PP pada tingkat nasional
diselenggarakan setiap tahun dan secara bergiliran di
seluruh Provinsi di Indonesia, dimana dalam
pelaksanaannya Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Dalam Negeri memerintahkan kepada seluruh jajaran
Satpol PP di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
hadir dalam acara dimaksud. Selanjutnya secara regional
diikuti oleh daerah di masing-masing Provinsi yang
biasanya juga pelaksanaannya ditetapkan secara bergilir
dengan menunjuk salah satu Kabupaten/Kota se Bali.
Sehubungan dengan hal tersebut, Satpol PP Provinsi Bali
pada tahun 2019 telah melaksanakan Apel Siaga melalui
Kegiatan Gelar Pasukan bersama seluruh jajaran Satpol
PP Kabupaten/Kota se Bali dalam rangka mendukung
kelancaran dan kesuksesan peringatan HUT Satpol PP ke
69, Satlinmas ke 57 dan Damkar ke 100 di Kabupaten
Klungkung.
5) Kegiatan Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
Dalam rangka penyelenggaraan keamanan di
lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali, Satpol PP
Provinsi Bali melalui Kegiatan Penyediaan Jasa
Pengamanan Kantor pada tahun 2019 telah melakukan
120
Pengadaan Jasa Tenaga Satpam sebanyak 350 (tiga ratus
lima puluh) orang yang telah ditempatkan di masing-
masing Organisasi Perangkat Daerah guna memadai
kebutuhan pengamanan di OPD tersebut agar
terwujudnya situasi yang aman dan kondusif di
lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali.
c. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan

1) Kegiatan Pelatihan, Pengendalian Keamanan dan


Kenyamanan Lingkungan.
Keberadaan lembaga Satuan Linmas khususnya di
desa-desa/kelurahan sampai saat ini masih tetap
dibutuhkan perannya oleh masyarakat, didalam memberi
bantuan dan perlindungan kepada masyarakat serta ikut
membantu aparat pemerintah dalam
menjaga/memelihara keamanan, ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat. Mengingat beban tugas serta
tantangan yang dihadapi oleh Satuan Linmas ke depan
yang semakin meningkat, pada tahun 2019 Satpol PP
Provinsi Bali juga telah melakukan upaya peningkatan
kompetensi melalui Pelatihan, Pengendalian Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan dengan jumlah peserta
sebanyak 100 orang dari anggota Satuan Linmas Desa
dari Kabupaten/Kota se Bali, dengan harapan Satgas
Linmas kedepan memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang cukup sehingga mampu berperan aktif dalam
penanggulangan kebencanaan, kewaspadaan dini dalam
mengantisipasi kebencanaan, menjaga keamanan,
memelihara ketertiban umum dan ketentraman di
masyarakat.
2) Kegiatan Pembinaan/Sosialisasi Kelinmasan.
Pembinaan terhadap pelaksanaan perlindungan
masyarakat ke 9 (Sembilan) Kabupaten/kota se Bali di 34
Kecamatan dan 153 Desa/kelurahan. Harapannya bahwa
setiap terjadi gangguan keamanan, ketentraman dan

121
ketertiban maupun Bencana akan terjadi penanganan
secara terpadu dan terkoordinasi antar instansi. Seiring
perubahan Organisasi Perangkat Daerah di
Kabupaten/Kota Se-Bali yang mengamanatkan
pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat ada pada
Satuan Polisi Pamong Praja baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota. Pelaksanaan yang sudah ada selama ini
dirasakan masih belum optimal sehingga perlu lebih
ditingkatkan upaya pembinaan/sosialisasi terhadap
Satuan Perlindungan Masyarakat terkait dengan tugas
pokok dan fungsinya maupun peraturan yang mengatur
keberadaan Satuan Perlindungan Masyarakat itu sendiri.
Pada tahun 2019 telah dilaksanakan
Pembinaan/Sosialisasi kepada 672 orang anggota
Satlinmas Desa/Kelurahan yang ada di 9 (Sembilan)
Kabupaten/kota se Bali.
3) Kegiatan Pengendalian dan Pemetaan Rawan Bencana
Kebakaran
Berdasarkan hasil koordinasi yang telah dilakukan
diperoleh data bahwa Cakupan pelayanan bencana
kebakaran kabupaten/kota se Bali secara rata -rata
mencapai: 35,53% dan Tingkat waktu tanggap (response
time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) di Kabupaten/Kota se Bali secara rata-rata baru
mencapai 44,62%, sedangkan Peta daerah yang rawan
bencana kebakaran di seluruh Kabupaten/Kota di Bali
belum tersedia, sehingga agar upaya pencegahan dan
penanggulangan dapat dilaksanakan secara maksimal
dan sumber daya yang dimiliki dapat optimal digunakan
diperlukan suatu pedoman. Satu langkah yang sangat
perlu dilaksanakan adalah penyusunan dokumen
pemetaan rawan bencana kebakaran. Dengan adanya
dokumen peta rawan bencana tersebut diharapkan dapat
sebagai “early warning system” dalam pelaksanaan
pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran.
Sehingga akan membantu pengambil keputusan untuk
122
bertindak dalam masa sebelum bencana, evaluasi dan
penyelematan.

Tabel 2.23.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi
Pamong Praja Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN


VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
A Penegakan Produk Hukum
Daerah
1 Penegakan Perda 350 100 462,000,000 100 301 100 456,170,324 98.74
Orang/ Orang/
Badan Badan
Hukum Hukum
2 Pembinaan dan 48 Obs 100 270,000,000 100 48 Obs 100 264,157,356 97.84
Pengawasan Masyarakat
terhadap Perda
3 Deteksi Dini 13 100 150,000,000 100 13 100 149,487,664 99.66
Dokumen Dokumen

B Program Penyelenggaraan
Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
1 Kerjasama 4 dok 100 250,000,000 100 4 dok 100 244,972,700 97.99
Penyelenggaraan laporan & laporan &
Tramtibumas dan Linmas 4 dok 4 dok
kerjasama kerjasama

2 Pengawalan 700 Obs 100 1,200,000,000 100 1060 Obs 100 1,137,847,512 94.82
3 Patroli Wilayah 1080 Obs 100 1,879,314,416 100 1080 Obs 100 1,814,505,826 96.55
4 Penyediaan Jasa 350 100 100 350 100 14,305,335,860 99.76
Pengamanan Kantor Orang 14,339,110,160 Orang
5 Gelar Pasukan 1 Kali 100 270,000,000 100 1 Kali 100 263,594,600 97.63
C Pembinaan kekuatan
Masyarakat
1 Pelatihan, Pengendalian 100 100 200,000,000 100 100 100 186,133,300 93.07
Keamanan dan Orang Orang
Kenyamanan Lingkungan
2 Kegiatan 672 100 200,000,000 100 672 100 194,431,100 97.22
Pembinaan/Sosialisasi Orang Orang
Kelinmasan
3 Pengendalian dan 1 100 270,000,000 100 1 100 216,589,100 80.22
Pemetaan Rawan bencana Dokumen Dokumen
kebakaran
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

6. Sosial
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas
penyelengaraan urusan sosial Pemerintah Provinsi Bali Tahun
Anggaran 2019 adalah sebagai berikut:
a. Program Rehabilitasi Sosial dengan kegiatan :
1) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
dengan anggaran Rp.481.600.000,- terealisasi

123
Rp.475.269.800,- dengan target kinerja 210 orang dapat
terealisasi 210 orang.
2) Pemulangan Orang Terlantar dengan anggaran
Rp.420.000.000,- terealisasi Rp.118.440.000 dengan
target kinerja 400 orang dapat terealisasi 400 orang.
Rendahnya realisasi keuangan disebabkan adanya
anggaran untuk biaya kesehatan pasien ODGJ terlantar
yang tidak dapat terealisasi karena regulasi masih dalam
proses , sementara target pemulangan orang terlantar
sejumlah 400 orang sudah terealisasi.
3) Pencegahan Penyalahgunaan Napza dengan anggaran
Rp.40.000.000,- terealisasi Rp.39.900.000,- dengan
target kinerja 100 orang dapat terealisasi 100 orang.
4) Pembinaan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut
Usia dengan anggaran Rp.90.000.000,- terealisasi
Rp.89.999.916,- dengan target kinerja 100 orang dapat
terealisasi 100 orang.
5) Kremasi Jenasah Terlantar dengan anggaran
Rp.46.500.000,- terealisasi Rp.46.400.000,- dengan
target 7 paket untuk kremasi jenasah dapat terealisasi 7
paket sesuai dengan jumlah jenazah terlantar yang ada.
6) Penanganan Tuna Sosial dengan dengan anggaran
Rp.40.000.000,- terealisasi Rp.39.553.000,- dengan
target kinerja 80 orang dapat terealisasi 80 orang.
7) Pelayanan dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Anak
dengan anggaran Rp.200.000.000,- terealisasi
Rp.198.324.900,- dengan target kinerja 150 anak dapat
terealisasi 150 anak.
b. Program Pemberdayaan Sosial dengan kegiatan :
1) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Sosial Masyarakat
dengan anggaran Rp.50.000.000,- terealisasi
Rp.49.950.000,- dengan target kinerja 20 Lembaga dapat
terealisasi 20 Lembaga.
2) Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) Perorangan dengan anggaran

124
Rp.80.000.000,- terealisasi Rp.78.900.000,- dengan
target kinerja 57 orang dapat terealisasi 57 orang.
3) Pengawasan Pengumpulan dan Pengelolaan Sumber
Dana Sosial dengan anggaran Rp.25.000.000,- terealisasi
Rp.24.250.000,- dengan target kinerja 15 lembaga dapat
terealisasi 15 lembaga.
4) Pemeliharaan TMP dengan anggaran Rp.145.634.000,-
terealisasi Rp.145.347.000,- dengan target kinerja 1 TMP
dapat terealisasi 1 TMP.
c. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan kegiatan:
1) Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dengan
anggaran Rp.397.200.000,- terealisasi Rp.397.200.000,-
dengan target kinerja 626 orang dapat terealisasi 626
orang.
d. Program Penanganan Fakir Miskin dengan kegiatan :
1) Penanganan Fakir Miskin dengan anggaran
Rp.70.000.000,- terealisasi 66.250.000,- dengan target
kinerja 1 laporan dapat terealisasi 1 laporan.
e. Program Pengembangan Sarana Dasar Perumahan dan
Pemukiman dengan kegiatan :
1) Bedah Rumah dengan anggaran Rp.5.500.000.000,-
terealisasi 5.334.307.800,- dengan target kinerja 100 unit
dapat terealisasi 100 unit.
UPT PELAYANAN SOSIAL :
a. Program Pelayanan Sosial dengan kegiatan :
1) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan dengan anggaran
Rp.6.000.000,- terealisasi 5.995.900,- dengan target 1
Laporan dapat terealisasi 1 Laporan.
2) Pelayanan Lanjut Usia di PSTW Jara Mara Pati Singaraja
dengan anggaran Rp.647.566.080,- terealisasi
Rp.615.199.080,- dengan target 80 orang dapat
terealisasi 80 orang.
3) Pelayanan Lanjut Usia di PSTW Wana Seraya Denpasar
dengan anggaran Rp.602.503.280,- terealisasi
Rp.584.201.180,- dengan target 50 orang dapat
terealisasi 50 orang.
125
4) Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi
Anak Terlantar di PSBR Guna Mantha Denpasar dengan
anggaran Rp.230.515.040,- terealisasi Rp.229.973.740,-
dengan target 15 orang dapat terealisasi 15 orang.
5) Pelayanan Anak di PSAA Udiyana Wiguna Singaraja
dengan anggaran Rp.650.772.760,- terealisasi
Rp.639.874.060,- dengan target 50 orang dapat tercapai
50 orang.
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada penyelenggaraan urusan social Pemerintah
Provinsi Bali digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.24.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Sosial
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (RP) % VOLUME % (RP) %
DINAS :
A Program Rehabilitasi
Sosial
1 Pelayanan dan 210 Orang 100 481,600,000 100 210 Orang 100 475,269,800 98.69
Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas
2 Pemulangan Orang 400 Orang 100 420,000,000 100 400 Orang 100 118,440,000 28.20
Terlantar
3 Pencegahan 100 Orang 100 40,000,000 100 100 Orang 100 39,900,000 100
Penyalahgunaan Napza

4 Pembinaan dan 100 Orang 100 90,000,000 100 100 Orang 100 89,999,916 100
Pelayanan Kesejahteraan
Sosial Lanjut Usia

5 Kremasi Jenazah 7 Paket 100 46,500,000 100 7 Paket 100 46,400,000 100
Terlantar
6 Penanganan Tuna Sosial 80 Orang 100 40,000,000 100 80 Orang 100 39,553,000 98.88
7 Pelayanan dan 150 Anak 100 200,000,000 100 150 Anak 100 198,324,900 99.16
Perlindungan
Kesejahteraan Sosial
Anak
B Program Pemberdayaan
Sosial
1 Peningkatan Kapasitas 20 Lembaga 100 50,000,000 100 20 100 49,950,000 99.90
Kelembagaan Sosial Lembaga
Masyarakat

2 Peningkatan Kapasitas 57 Orang 100 80,000,000 100 57 Orang 100 78,900,000 98.63
Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
(PSKS) Perorangan
3 Pengawasan 15 Lembaga 100 25,000,000 100 15 100 24,250,000 97.00
Pengumpulan dan Lembaga
Pengelolaan Sumber
Dana Sosial
4 Pemeliharaan TMP 1 TMP 100 145,634,000 100 1 TMP 100 145,347,000 99.80

126
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (RP) % VOLUME % (RP) %
C Program Perlindungan
dan Jaminan Sosial

Perlindungan Sosial 626 Orang 100 397,200,000 100 626 Orang 100 397,200,000 100
Korban Bencana Alam

D Program Penanganan
Fakir Miskin

Penanganan Fakir Miskin 1 Laporan 100 70,000,000 100 1 Laporan 100 66,250,000 94.64
E Program Pengembangan
Sarana Dasar
Perumahan dan
Pemukiman
Bedah Rumah 100 Unit 100 5,500,000,000 100 100 Unit 100 5,334,307,800 96.99
UPT PELAYANAN SOSIAL
:
F Program Rehabilitasi
Sosial
1 Monitoring Evaluasi dan 1 Laporan 100 6,000,000 100 1 Laporan 100 5,995,800 99.93
Pelaporan

2 Pelayanan Lanjut Usia di 80 Orang 100 647,566,080 100 80 Orang 100 615,199,080 95.00
PSTW Jaramarapati
Singaraja.
3 Pelayanan Lanjut Usia di 50 Orang 100 602,503,280 100 50 Orang 100 548,201,180 96.96
PSTW Wana Seraya
Denpasar
4 Pelatihan Keterampilan 15 Orang 100 230,515,040 100 15 Orang 100 229,973,740 99.77
dan Praktek Belajar Kerja
Bagi Anak Terlantar di
PSBR Guna Mantha
Denpasar

5 Pelayanan Anak di PSAA 50 Orang 100 650,772,760 100 50 Orang 100 639,874,060 98.33
Udiyana Wiguna
Singaraja
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

B. URUSAN WAJIB TIDAK PELAYANAN DASAR


1. Tenaga Kerja
Hasil pelaksanaan kegiatan urusan Tenaga Kerja :
a. Program Akuntabilitas Capaian Kinerja
1) Jumlah laporan Ketenagakerjaan dan Energi Sumber
Daya Mineral serta Ketransmigrasian sebanyak 17
dokumen dengan realisasi fisik 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.53.283.500 (98,01%);
2) Jumlah buku profil dan buku lembar informasi
ketenagakerjaan sebanyak 100 buku, dengan realisasi
fisik 100% dan realisasi keuangan Rp.61.370.610
(90,97%);
3) Jumlah Dokumen Perencanaan Ketenagakerjaan dan
Energi Sumber Daya Mineral sebanyak 5 dokumen dan
realisasi Keuangan Rp.139.711.099 (89,72%).
127
b. Program Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga
Kerja, dengan kegiatan
1) Jumlah UKM yang menerima penghargaan Produktivitas
dan kwalitas tingkat nasional sesuai dunia kerja dengan
realisasi fisik 0% dan realisasi keuangan sebesar Rp.0
(0%) tahun ini tidak dilaksanakan karena sudah pakai
anggaran APBN.
2) Terwujudnya Desa potensial yang produktif serta
meningkatnya produktifitas tenaga kerja dengan realisasi
fisik 100% dan realisasi keuangan Rp.117.008.200
(99,37%);
3) Jumlah Calon Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan
pemagangan dan ditempatkan atau berwirausaha dengan
realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan
Rp.3.435.816.450 (97,62%);
4) Jumlah Tenaga Kerja yang mengikuti sertifikasi uji
kompetensi realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.170.734.900 (98,68%);
5) Jumlah LPK yang mengikuti Bintek Akreditasi realisasi
fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.113.619.900 (99,91%);
6) Jumlah Calon Tenaga Kerja/Tenaga Kerja yang mengikuti
seleksi Asean Skills Competition (ASC) 12 orang dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.77.166.100 (97,05%);
c. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja,
dengan Kegiatan:
1) Terwujudnya Perluasan Kesempatan Kerja sistem Padat
Karya di Kabupaten Gianyar sebanyak 100 orang,
dengan Realisasi fisik 97,50%, dan Realisasi Keuangan
Rp.187.330.000 (97,36%);
2) Terwujudnya keterampilan budidaya ayam buras dan
budi daya ikan lele di Kabupaten Badung sebanyak 20
orang, dengan realisasi fisik 97%, dan Realisasi
Keuangan Rp.185.080.000 (97,72%);

128
3) Terlaksanannya Pameran Bursa Kerja dengan jumlah
lowongan kerja yang disiapkan sebanyak 5.000 orang ,
dengan realisasi fisik 100%, dan realisasi keuangan
Rp.223.021.500(97,62%);
4) Tertempatkanya pencari kerja/pengangguran melalui
mekanisme antar kerja lokal (AKL) sebanyak 200 orang
di 9 kab/kota se bali, dengan realisasi fisik 100%,
realisasi keuangan Rp.25.100.000 (99,60%);
5) Jumlah Pekerja Migran yang bekerja ke Luar Negeri
sebanyak 180 orang dengan realisasi fisik sebesar 3%
dan realisasi keuangan sebesar Rp.15.799.245 (0,72%);
6) Terlaksananyan penyebaran informasi lapangan
pekerjaan bagi pencari kerja dan informasi tenaga kerja
bagi perusahaan serta tersedianya lowongan dan
ditempatkannya tenaga kerja melalui Bursa Kerja
Online (BKOL) sebanyak 3.000 orang di 9 kab/kota se
Bali dengan realisasi fisik 100%, dan realisasi keuangan
Rp.27.338.800 (99,09%);
7) Terlaksananya pembinaan terhadap Perusahaan-
perusahaan di Provinsi Bali untuk mencegah upaya-
upaya penipuan terhadap calon tenaga kerja Indonesia
yang pelaksanaannya di 9 kab/kota se bali, dengan
realisasi fisik 100%, dan realisasi keuangan sebesar
Rp.30.043.245 (91,70%);
8) Meningkatnya pemahaman mengenai prosedur dan
mekanisme bekerja ke luar negeri sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta
terselenggaranya penyuluhan bagi masyarakat/calon
TKI sebanyak 100 Perusahaan dengan realisasi fisik
sebesar 100%, dan realisasi keuangan sebesar
Rp.48.700.000 (97,40%);
9) Meningkatnya pemahaman peraturan pengguna tenaga
kerja asing dalam rangka mempekerjakan tenaga kerja
asing sehingga dapat meminimalisir adanya TKA ilegal,
di 9 kab/kota dengan realisasi fisik 96,07% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.84.935.768(93,26%);
129
10) Terwujudnya wirausaha muda yang pelaksanaannya di
kabupaten Bangli dengan realisasi fisik sebesar 96,07%
dan realisasi keuangan sebesar Rp.88.050.000
(95,97%);
11) Tersedianya informasi pasar kerja dalam bentuk
laporan IPK III yang berisi pencari kerja terdaftar,
lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja dan
penempatan tenaga kerja dengan tepat waktu, relevan,
akurat sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal
dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.15.476.000 (66,45%);
12) Meningkatnya Permahaman pencari kerja/siswa
mengenai dunia kerja dan dapat diarahkan pada
jabatan/pekerjaan yang tepat sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, minat dan kemampuan dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.49.599.800 (99,20%);
13) Terbentuknya Bursa Kerja Khusus di satuan
pendidikan menengah, satuan pendidikan tinggi dan
lembaga pelatihan kerja sebanyak 100 BKK dengan
realisasi fisik sebesar 100% dan Realisasi Keuangan
sebesar Rp.41.727.200 (96,76%).
d. Program Perlindungan Tenaga Kerja
1) Terlaksanakannya pengawasan Norma Kerja dan
Jamsostek sebanyak 100 perusahaan dengan realisasi
fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.98.184.000 (87,68%);
2) Terlaksananya pengawasan terhadap tenaga kerja asing
di perusahaan sebanyak 50 perusahaan dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
Rp.58.620.000 (76,06%);
3) Jumlah Perusahaan yang dibina Norma K3 untuk
terlaksananya peraturan ketenagakerjaan dan
meningkatnya kesadaran terkait K3 dengan realisasi
fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.37.180.000 (71,94%);
130
4) Jumlah Perusahaan yang dibina dalam rangka
pembentukan LKS Bipartit sebanyak 30 Perusahaan
dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.61.639.420 (81,36%);
5) Jumlah Perusahaan yang mendapatkan pembinaan
mekanisme Penyelesaian Hubungan Industrial dan Data
Hubungan Industrial sebanyak 30 perusahaan dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan sebanyak
Rp. 75.343.664 (82,98%);
6) Peraturan Gubernur tentang UMP dan UMK Tahun
2017 sebanyak 2 pergub, dengan realisasi fisik 100%
dan realisasi keuangan Rp.199.689.075 (89,72%).
e. Program Peningkatan Kompetensi Calon Tenaga Kerja
1) Jumlah Calon Tenaga Kerja yang dilatih di berbagai
kejuruan yang berbasis kompetensi sebanyak 48 orang
dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 575.325.916 (95,05%);
2) Meningkatnya SDM di Pedesaan dengan dilaksanakan
Mobile Training Unit (MTU) sebanyak 96 Orang dengan
realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan
sebesar Rp.1.007.038.694 (97,08%);
3) Jumlah lulusan keterampilan yang dimonitoring dan
tersalurnya penempatan tenaga kerja sebanyak 176
orang dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.59.459.000 (99,10%);
4) Jumlah Dokumen kebutuhan latihan yang tepat
sasaran sebanyak 100 perusahaan dengan realisasi fisik
sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.82.673.800 (98,42%);
5) Terwujudnya kajian akademis komunitas dengan
jumlah 1 dokumen dan realisasi fisik sebesar 100% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.16.491.000 (100%).
f. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Kerja dan
Kesehatan Kerja Bagi Tenaga Kerja

131
1) Terakreditasinya layanan laboratorium selama 12 bulan
dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 16.917.100 (57,78%);
2) Tersedianya alat-alat pemeriksaan dan alat-alat
laboratorium yang terkalibrasi sebanyak 2 paket dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.70.493.000 (100%);
3) Meningkatnya pelayanan hyperkes dan keselamatan
kerja dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.194.700.000 (100%);
4) Jumlah tenaga kerja yang terampil di bidang hyperkes
dan keselamatan kerja sebanyak 16 orang dengan
realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan
sebesar Rp.469.000 (98,81%);
5) Jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelayanan di
bidang keselamatan kerja dan hyperkes sebanyak 150
orang dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.73.790.300 (99,25%);
Jumlah Perusahaan yang diuji lingkungan kerjanya
sebanyak 60 perusahaan dengan realisasi fisik sebesar 100%
dan realisasi keuangan sebesar Rp.82.766.600 (99,78%)

Tabel 2.25.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan pada Dinas Tenaga
Kerja dan Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Bali
Tahun 2019
TARGET KEUANGAN

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


A Program Akuntabitilas
Capaian Kinerja
1 Penyusunan Informasi 5 dok 100 67,466,000 100 5 dok 100 61,370,610 90,97
Ketenagakerjaan
2 Penyusunan Perencanaan 5 dok 100 155,711,090 100 5 dok 100 139,711,090 89,72
Ketenagakerjaan
3 Monitoring, Evaluasi dan 17 dok 100 54,364,000 100 17 dok 100 53,283,500 98,01
Pelaporan
B Program Penempatan dan
Perluasan Kesempatan Kerja
1 Perluasan kerja sistem 100 orang 100 192,400,000 100 100 orang 97,50 187,330,000 97,36
padat karya (PKSPK)
2 Penerapan dan pembekalan 20 orang 100 189,400,000 100 20 orang 98,10 185,080,000 97,72
teknologi padat karya (TPK)
sistem kelompok

132
TARGET KEUANGAN

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


3 Pelaksanaan Pameran Bursa 5.000 orang 100 228,466,500 100 4.570 100 223,021,500 97,62
Kerja (Job Fair) orang

4 Penempatan Tenaga Kerja 750 Orang 100 25,200,000 100 4.570 100 25,100,000 99,60
melalui mekanisme Antar orang
Kerja Lokal (AKL).
5 Penempatan Pekerja Migran 180 orang 100 2,185,280,700 100 4.570 3 15,799,246 0,72
Indonesia (PMI) Ke Luar orang
Negeri
6 Penyebaran informasi 3000 Orang 100 27,588,800 100 4.570 100 27,338,800 99,09
lapangan pekerjaan dan orang
penyediaan tenaga kerja
melalui Bursa Kerja On Line
(BKOL).
7 Pembinaan terhadap 25 prsh 100 32,761,000 100 25 prsh 100 30,043,245 91,70
Perusahaan Penempatan
Pekerja Migran Indonesia
(P3MI) di Provinsi Bali
8 Penyuluhan mengenai 400 orang 100 50,000,000 100 4.570 100 48,700,000 97,40
prosedur dan mekanisme orang
bekerja ke luar negeri bagi
masyarakat/calon TKI.
9 Pembinaan penggunaan 100 prsh 100 91,075,000 100 100 prsh 84,935,768 93,26
tenaga kerja asing

10 Pembinaan tenaga kerja 20 orang 100 91,750,000 100 20 orang 100 88,050,000 95,97
mandiri
11 Pendataan Informasi pasar 12 laporan 100 23,288,000 100 12 laporan 100 15,476,000 66,45
kerja
12 Penyuluhan dan bimbingan 400 orang 100 50,000,000 100 400 orang 100 49,599,800 99,20
jabatan bagi pencari kerja
atau siswa.
13 Pembinaan Terhadap Bursa 100 BKK 100 43,125,000 100 100 BKK 100 41,727,200 96,76
Kerja Khusus (BKK) di
Provinsi Bali
C Program Peningkatan
Kompetensi dan
Produktivitas Tenaga Kerja
1 Pemasyarakatan
Produktivitas Tenaga Kerja
melalui kegiatan
Paramakarya
2 Pembinaan Desa Produktif 40 orang 100 117,750,000 100 190 orang 100 117,008,200 99,37

3 Pelatihan Pemagangan 210 orang 100 3,519,555,000 100 210 orang 100 3,435,816,450 97,28
Berbasis Pengguna

4 Sertifikasi Tenaga Kerja 96 orang 100 173,025,000 100 96 orang 100 170,734,900 98,68
Daerah Bali
5 Akreditasi lembaga 10 LPK 100 113,725,000 100 10 LPK 100 113,619,900 99,91
pelatihan kerja (LPK)
6 Seleksi dan Pembinaan 12 orang 100 79,515,000 100 12 orang 100 77,166,100 97,05
ASEAN Skills Competition
(ASC)

D Program Perlindungan
Tenaga Kerja
1 Pengawasan Norma Kerja 100 prsh 100 111,984,000 100 100 prsh 100 98,184,000 87,68

2 Pengawasan Tenaga Kerja 50 prsh 100 77,070,000 100 50 prsh 100 58,620,000 76,06
Asing

3 Pengawasan Norma 40 prsh 100 51,680,000 100 250 prsh 100 37,180,000 71,94
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
4 Pembinaan LKS Bipartit di 30 prsh 100 75,764,000 100 30 prsh 100 61,639,420 81,36
Perusahaan

5 Pembinaan Mekanisme 30 prsh 100 90,800,000 100 250 prsh 100 75,343,664 82,98
Penyelesaian HI dan
verifikasi data PHI

6 Pembahasan dan Penetapan 2 pergub 100 222,565,000 100 2 pergub 100 199,689,075 89,72
Peraturan Gubernur tentang
UMP dan UMK

E Program Peningkatasn
Kompetensi Calon Tenaga
Kerja

133
TARGET KEUANGAN

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


1 Pelatihan Keterampilan 48 orang 100 605,294,000 100 112 orang 100 575,325,916 95,05
Berbasis Kompetensi

2 Pelatihan Keterampilan 96 orang 100 1,037,323,000 100 112 orang 100 1,007,038,694 97,08
Mobile Training Unit (MTU)

3 Monitoring, Evaluasi dan 176 orang 100 60,000,000 100 176 orang 100 59,459,000 99,10
Pelaporan Pelatihan Industri
dan Pariwisata
4 Identifikasi Kebutuhan 100 prsh 100 84,000,000 100 100 prsh 100 82,673,800 98,42
Latihan
5 Persiapan Pendirian 1 dokumen 100 16,491,000 100 1 dok 100 16,491,000 100
Akademis Komunitas
(Pendidikan Vokasi)

F Program Peningkatan
Kualitas Lingkungan Kerja
dan Kesehatan Kerja Bagi
Tenaga Kerja

1 Audit Akreditasi 1 unit 100 29,278,000 100 1 unit 100 16,917,100 57,78
Laboratorium
2 Kalibrasi Alat-alat 2 pkt 100 70,493,000 100 2 pkt 100 70,493,000 100
Pemeriksaan Kesehatan

3 Pengadaan Bahan Kimia 1 Paket 100 194,700,000 100 1 Paket 100 194,700,000 100

4 Pelatihan Keselamatan Kerja 16 org 100 46,562,000 100 16 org 100 46,009,000 98,81
dan Hyperkes

5 Pemeriksaan Kesehatan 150 org 100 74,350,000 100 150 org 100 73,790,300 99,25
Tenaga Kerja

6 Pengujian Lingkungan Kerja 60 prsh 100 82,950,000 100 60 prsh 100 82,766,600 99,78

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2019
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.26.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Provinsi Bali
Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %
A Program Peningkatan - 100 740,463,000 100 - 100 661,442,530 89.33
Pemberdayaan Perempuan

1 Tersedianya Data Gender dan 30 buku 100 42,625,000 100 37 buku 100 3,978,095 93.33
PemberdayaanPerempuan

2 Meningkatnya Pemahaman 35 orang 100 70,000,000 100 350 100 65,475,580 93.54
pendidikan kebangsaan berspektif orang
gender
3 Meningkatnya Pemahaman 35 orang 100 62,838,000 100 35 orang 100 55,484,100 88.3
Gender bagi aparatur

134
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %
4 Jumlah kelompok usaha rumahan 9 Klp 100 65,000,000 100 9 Klp 100 62,030,000 95.43
yang dibina

5 Meningkatnya peran perempuan 1000 100 500,000,000 100 1000 100 438,671,900 87.73
dalam pembangunan daerah orang orang

B Program Peningkatan - 100 378,827,430 100 - 100 374,930,930 98.97


Perlindungan Perempuan

1 Terlatihnnya Gugus TugasTPPO 50 buku 100 44,765,700 100 50 buku 100 43,840,700 97.93
dalam pendampingan bagi saksi
dan / atau korban TPPO

2 Tersedianya data korban 50 Lap 100 68,561,730 100 50 Lap 100 68,561,730 100
kekerasan terhadap perempuan Buku Buku
dan anak
3 Persentase kasus yang ditangani 100% 100 265,500,000 100 100% 100 261,828,500 98.62
sesuai standar

C Program Peningkatan - 100 985,489,800 100 - 100 885,906,875 89.9


Perlindungan Anak
1 Jumlah OPD Kab/Kota /Prov 1 Prov, 9 100 563,750,000 100 1 Prov, 9 100 513,054,585 91.01
yang melaksanakan perencanaan Kab/Kota Kab/Kota
pembangunan peduli anak

2 Jumlah anak FAD yang mengikuti 30 orang 100 177,926,000 100 30 orang 100 148,373,200 83.39
FAD di Kab/Kota/ Provinsi

3 Jumlah peserta yang meningkat 200 100 100,000,000 100 200 100 97,462,030 97.46
kompetensinya tentang KHA orang orang

4 Jumlah aparatur, siswa yang 50 orang 100 95,038,000 100 50 orang 100 78,766,260 82.88
faham akan pentingnya sekolah
ramah anak sesuai standar
5 Jumlah Kab/Kota yang memiliki 50 orang 100 48,775,800 100 50 orang 100 48,250,800 98.92
tenaga terlatih pendampinmgan
hukum dan rehabilitasi
psikososial bagi Anak yang
Berhadapan dengan Hukum
(ABH)
D Program Peningkatan - 100 2,351,879,000 100 - 100 2,249,263,906 65.64
Akuntabilitas Capaian Kinerja

1 Tersedianya biaya langganan 12 bulan 100 120,000,000 100 12 bulan 92 98,703,379 82,25
telepon, air, dan listrik

2 Terselenggaranya kebersihan 12 bulan 100 110,000,000 100 12 bulan 100 109,541,000 99,58
kantor
3 Tersedianya alat tulis kantor 12 bulan 100 45,000,000 100 12 bulan 100 44,801,800 99,58
kantor
4 Tersedianya barang cetakandan 12 bulan 100 35,000,000 100 12 bulan 100 35,000,000 100
penggandaan

5 Tersedianya komponen listrik 12 bulan 100 10,000,000 100 12 bulan 100 10,000,000 100
6 Terpenuhinya bahan bacaan dan 12 bulan 100 15,480,000 100 12 bulan 100 15,480,000 100
perundang- undangan

7 Terpenuhinya Makan dan 12 bulan 100 30,000,000 100 12 bulan 100 29,810,000 99.37
minumpegawai
8 Terwujudnya rapat-rapat 12 bulan 100 300,648,000 100 12 bulan 100 290,908,950 96.75
koordinasi dan konsultasi ke luar
dan dalamDaerah
9 Terlaksananya upacara 12 bulan 100 45,000,000 100 12 bulan 100 45,000,000 100
keagamaan
10 Tersedianya Perlengkapan Gedung 6 paket 100 74,000,000 100 12 bulan 100 72,800,000 98.38
Kantor
11 Terlaksananya Pemeliharaan 6 unit 100 994,346,000 100 12 bulan 100 974,444,378 98
rutin/ berkala Gedung Kantor

12 Terselenggaranya oprasional 12 bulan 100 380,000,000 100 12 bulan 100 346,566,000 91.2
kendaraan dinas untuk roda 4
dan 2

135
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %
13 Terselenggaranya pemeliharaan 12 bulan 100 35,000,000 100 12 bulan 100 34,760,000 99.31
Perlengkapan Gedung Kantor

14 Terlaksanannya Rapat 12 bulan 100 157,405,000 12 bulan 100 141,448,400 89.86


Koordinasidan Sinkronisasi
Program DP3A
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

3. Pangan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan
Ketahanan Pangan pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
a. Dinas
1) Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja
dengan pagu Rp.2.045.747.316 realisasi keuangan
Rp.1.850.962.687 (90,48%), realisasi fisik 100%
2) Program peningkatan Ketersediaan Pangan dengan Pagu
Rp.325.192.364 realisasi keuangan Rp.310.406.833
(95,45%) realisasi fisik 100%
3) Program Mendukung Ketahanan Pangan melalui
Kedaulatan Beras dengan pagu kegiatan
Rp.2.644.334.612,- realisasi keuangan 2.269.108.321,62
realisasi fisik 100%
4) Program peningkatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dengan pagu kegiatan Rp.612.609.996 realisasi
keuangan Rp.592.782.175 (96,76%) realisasi fisik 100%
5) Program Peningkatan keamanan pangan segar dengan
Pagu
Rp.544.297.080 realisasi keuangan Rp.512.480.262
(94,15%) realisasi fisik 100%
b. UPTD
1) Program peningkatan sertifikasi mutu dan keamanan
pangan segar dengan pagu kegiatan Rp.200.000.000
realisasi anggaran Rp.165.825.152 (82,91%) realisasi fisik
98,72%
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan penyelenggaraan urusan pangan Pemerintah Provinsi
Bali Tahun 2019 digambarkan pada tabel dibawah ini :
136
Tabel 2.27.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pangan
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A Program Peningkatan
Akuntabilitas Capaian
Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 3 Jenis 100 1,500,000 100 3 jenis 100 900,000 60,00
menyurat
2 Penyediaan jasa 3 Jenis 100 134,000,000 100 3 jenis 100 102,347,572 76.38
komunikasi, sumber daya
air dan listrik.
3 Penyediaan jasa 4 org, 24 100 131,056,652 100 4 org, 24 100 131,056,652 100
kebersihan kantor jenis jenis

4 Penyediaan alat tulis 30 Jenis 100 24,585,700 100 30 Jenis 100 24,585,700 100
kantor.
5 Penyediaan barang 3 Jenis 100 18,500,000 100 3 Jenis 100 18,497,900 99,99
cetakan dan penggandaan

6 Penyediaan komponen 14 Jenis 100 12,473,000 100 14 Jenis 100 12,473,000 100
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor.
7 Penyediaan bahan bacaan 48 explr 100 3,360,000 100 48 explr 100 3,360,000 100
dan peraturan
perundang-undangan
8 Penyediaan makanan dan 2000 ktk 100 35,000,000 100 1681 Ktk 94,00 29,420,000 94,00
minuman
9 Rapat-rapat koordinasi 2 Jenis 100 313,769,188 100 2 Jenis 100 238,924,039 76,15
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah.
10 Upacara Keagamaan 4 Jenis 100 20,000,000 100 4 Jenis 100 19,750,000 98,75
11 Pengadaan peralatan 8 Jenis 100 254,985,684 100 8 Jenis 100 243,568,500 95.52
gedung kantor
12 Pengadaan meubeleur. 12 Jenis 100 303,775,000 100 12 jenis 100 277,513,250 91.35
13 Pemeliharaan rutin/ 5 Jenis 100 254,106,376 100 5 Jenis 100 253,204,683 99,52
berkal peralatan
perlengkapan gedung
kantor.
14 Pemeliharaan rutin/ 2 Jenis 100 358,106,376 100 2 Jenis 100 347,276,745 96,98
berkala kendaraan dinas

15 Penyusunan,perencanaan, 18 Dok. 100 179,621,988 100 18 Dok. 100 147,484,646 82,11


dan pelaporan capaian
kinerja
B Program Peningkatan
Ketersediaan Pangan
1 Penanganan rentan 3 Jenis 100 95,999,088 100 3 Jenis 100 92,453,597 96,31
pangan informas informas

2 Identifikasi dan 5 Jenis 100 111,678,588 100 5 Jenis 100 103,173,297 92,38
pemanfaatan potensi komoditi komoditi
sumber daya pangan
3 Peningkatan ketersediaan Energy 100 117,514,688 100 Energy 2400 100,34 114,779,939 97,67
pangan 2400 kkal/kap/hr
kkal/kap/ dan protein
hr dan 63 gr/
protein 63 kap/hr
gr/
kap/hr
C Program mendukung
Ketahanan Pangan
melalui Kedaulatan beras
1 Pemantapan Stabilitasi 17 70,762,788 17 komoditi 69,033,255
100 100
harga komoditi 100 97,56
2 Penguatan system 109,773,888 14 Klpk 99,542,267
14 Klpk 100 100
distribusi pangan 100 90,68
3 Revitalisasi lumbung 74,973,088 40 Ton 71,357,397
40 Ton 100 100
pangan 100 95.18

137
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
D Program Peningkatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
1 Pengembangan pangan 2 77,163,004 2 komoditi 77,162,997
100 100
pokok lokal komoditi 100 99,99
2 Peningkatan pemanfaatan 240,693,788 80 Klpk 229,701,281
lahan pekarangan dan 80 Klpk 100 100
lahan kosong 100 95,43
3 Promosi 294,753,204 18 Klpk 285,917,897
penganekaragaman 18 Klpk 100 100
pangan 100 97,00
E Program Peningkatan
Ketahanan Pangan Segar

1 Penataan kelembagaan 118 100 64,997,004 100 118 pelaku 100 64,896,997 99,85
keamanan dan mutu pelaku usaha
pangan segar usaha
2 Pengawasan keamanan 10 sampel 100 414,182,688 100 10 sampel 100 382,728,568 92,41
dan mutu pangan segar
asal tumbuhan
3 Peningktan penyebaran 36 Klpk 100 65,117,388 100 36 Klpk 100 64,854,697 99,60
informasi penanganan
keamanan pangan
Program Peningkatan
Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan Segar
1 Penyediaan alat tulis 11 Jenis 100 683,200,000 100 11 Jenis 100 683,200,000 100
kantor
2 Penyediaan jasa surat 2 jenis 100 45,000 100 2 jenis 100 45,000 100
menyurat
3 Penyediaan barang 6 buku, 100 178,800 100 6 buku, 294 100 178,800 100
cetakan dan penggadaan 294 lbr lbr

4 Rapat-rapat koordinasi 2 Jenis 100 8,800,000 100 2 Jenis 100 7,800,000 88,64
dan konsultasi keluar
daerah dan dalam daerah
5 Pengadaan peralatan 4 Jenis 100 9,475,000 100 4 Jenis 88,65 8,400,000 88,65
gedung
6 Peningkatan registrasi, 10 100 93,718,000 100 10 sertifikat 100 81,864,200 87,35
sertifikasi dan keamanan sertifikat
pangan
7 Penerapan jaminan mutu 9 PSAT 100 87,100,000 100 9 PSAT 100 66,853,952 76,76
keamanan pangan segar

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

4. Pertanahan
Kegiatan Pengamanan dan Pensertifikatan Aset Penguasaan
Pemerintah Provinsi Bali dana sebesar Rp.711.950.000 realisasi
keuangan mencapai Rp.541.813.624 (76,10%) dan realisasi
fisik mencapai 100%. Sampai dengan Tahun 2019 tanah
inventaris milik Pemerintah Provinsi Bali yang tercatat dalam
buku inventaris tanah milik Pemerintah Provinsi Bali sebanyak
4.895 bidang.
Dalam rangka pengamanan Barang Milik Daerah (BMD)
khusunya tanah aset milik Pemerintah Provinsi Bali, telah
dilaksanakan kegiatan pemasangan patok batas tanah dan
papan nama kepemilikan tanah aset milik Pemerintah Provinsi
138
Bali yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Provinsi Bali secara bertahap. Untuk tahun 2019
pemasangan patok batas tanah penguasaan Pemerintah
Provinsi Bali dilaksanakan di 3 Kabupaten/Kota yaitu
Kabupaten Badung, Tabanan dan Kota Denpasar dengan
jumlah patok sebanyak 214 buah.

5. Lingkungan Hidup
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan
Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Bali pada Tahun 2019
adalah sebagai berikut :

Tabel 2.28.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Lingkungan Hidup
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A Program
Pengendalian
Pencemaran
dan Perusakan
Lingkungan
Hidup
1 Perlindungan 1 Hektar,9 100 278,393,420 100 1 Hektar,9 100 272,902,620 98,03
dan Konservasi Kab/kota, 41 Kab/kota, 41
Sumber Daya Sampel air,36 Sampel air,36
Alam Sampel udara, 13 Sampel udara,
Kawasan 13 Kawasan
B Program
Penataan dan
Penaatan
Perlindungan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
1 Evaluasi dan 30 Dokumen, 10 100 202,241,600 100 30 Dokumen, 300 185,306,029 91,63
pemantauan Kasus, 10 10 Kasus, 10
instrumen Perusahaan Perusahaan
lingkungan

C Program
Pengelolaan
Sampah,
Limbah B3 dan
Peningkatan
Kapasitas
Lingkungan
Hidup
1 Kemitraan 16 Perusahaan, 9 100 202.000.000 100 16 Perusahaan, 100 175,742,410 87
dalam Kab/kota, 1 9 Kab/kota, 1
Pelestarian Adipura, Adipura,
Lingkungan Kalpataru, Kalpataru,
Hidup Adiwiyata di 9 Adiwiyata di 9
kab/kota kab/kota
D Program
Peningkatan
Kapasitas
Laboratorium
Lingkungan
139
TARGET REALISASI
No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
1 Peningkatan 8 Parameter 100 110,903,100 100 8 Parameter 100 98,152,400 88,50
Kompetensi
Laboratorium
Lingkungan
2 Pengujian dan 90 Sampel 100 172,928,664 100 90 Sampel 100 170,971,792 98,87
Analisis
Kualitas
Lingkungan
E Program
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Persampahan
1 Monitoring, 45 Buku 100 63,080,000 100 45 Buku 100 39,483,400 62,59
evaluasi,
pelaporan dan
koordinasi
2 Penyediaan 1 Paket 100 277,394,000 100 1 Paket 100 237,110,432 85,48
prasarana dan
sarana
pengelolaan
persampahan
TPA regional
3 Pengelolaan 3500 m3, 17 100 2,482,322,208 100 3500 100 2,401,149,524 96,73
prasarana dan Unit, 2 Paket
sarana TPA
regional
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan untuk belanja
langsung pada Tahun Anggaran 2019 dengan alokasi dana
sebesar Rp.3.879.542.277,- terealisasi sebesar
Rp.3.230.376.911,- (83,27%) Sedangkan untuk
Program/kegiatan prioritas alokasi dana sebesar
Rp.1.762.764.000,- terealisasi sebesar Rp.1.503.990.505,-
(85,32%), dengan perincian sebagai berikut:
a. Program Kependudukan, alokasi dana sebesar
Rp.948.476.000,- terealisasi sebesar Rp.788.634.730,-
(83,15%).
b. Program Peningkatan Pencatatan Sipil alokasi dana sebesar
Rp.491.752.000,- terealisasi sebesar Rp.448.760.080,-
(91,26%).
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Prioritas Tahun
2019 adalah sebagai berikut:
a. Program Kependudukan,
1) Tersedianya laporan kondisi sarana prasarana perangkat
pendukung perekaman KTP-el se-Bali.

140
2) Tersedianya laporan koordinasi, pemantauan dan
evaluasi administrasi kependudukan dan meningkatnya
pemahaman 50 orang aparatur Provinsi/Kabupaten/Kota
tentang kebijakan administrasi kependudukan..
3) Meningkatnya kompetensi 40 aparatur Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pendaftaran penduduk.
4) Meningkatnya kompetensi 40 aparatur Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota
dalam mengelola informasi administrasi kependudukan.
5) Meningkatnya kompetensi 20 orang aparatur provinsi
dalam mengelola data kependudukan dan dokumen
kependudukan serta tersedianya laporan pemanfaatan
data kependudukan tingkat provinsi.
6) Tersusunnya Buku Data Agregat Kependudukan Provinsi
Bali semester II tahun , semester I tahun 2019 dan Buku
Profil Kependudukan Tingkat Provinsi Bali Tahun .
7) Terdistribusinya blanko KTP-el ke Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota sebanyak 116.000
keping sehingga 96% penduduk memiliki dokumen
kependudukan.
b. Program Peningkatan Pencatatan Sipil
1) Tersedianya laporan kondisi dan kebutuhan sarana
prasarana pencatatan sipil dan laporan rapat koordinasi
pencapaian target akta kelahiran dan akta perkawinan.
2) Meningkatnya kompetensi 50 orang aparatur Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota
dalam bidang pencatatan sipil dan tersedianya laporan
pelaksanaan Bimtek.
3) Meningkatnya pemahaman 75 orang perangkat desa
tentang kebijakan administrasi pencatatan sipil dan
tersedianya laporan koordinasi, pemantauan dan evaluasi
pencatatan sipil.
Target dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan wajib; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
141
Kepegawaian dan Persandian, Kependudukan, Pencatatan Sipil
dan keluarga Berencana Provinsi Bali dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 2.29.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Provinsi Bali
Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
I Program Kependudukan
1 Pengelolaan Sarana dan 1 laporan 100 60.000.000 100 1 laporan 93.44 56.063.900 93.44
Prasarana Administrasi
Kependudukan
2 Pengawasan, Evaluasi dan 1 laporan ; 100 160.138.000 100 1 laporan 100 133.355.100 82.76
Diseminasi Penyelenggaraan 1 kali sosial
Kependudukan
3 Peningkatan Kapasitas 1 kali 100 112.200.000 100 1 kali 100 87.798.400 78.25
Aparatur Pendaftaran
Penduduk
4 Peningkatan Kapasitas 1 kali 100 112.200.000 100 1 kali 100 108.742.600 96.92
Aparatur Pengelolaan Informasi
Administrasi
Kependudukan/PIAK
5 Peningkatan Pemanfaatan Data 1 kali 100 113.738.000 100 1 kali 85 76.391.900 68.92
Kependudukan Tingkat bimtek; 2 bimtek; 2
Provinsi kali rapat kali rapat
6 Penyusunan Data dan Profil 2 jenis 100 192.200.000 100 2 buku 95 162.848.580 84.73
Kependudukan Tingkat buku
Provinsi
7 Peningkatan Penerbitan KTP-el 2 kali rakor; 100 197.000.000 100 450.000 90 161.434.250 81.95
di Kabupaten/Kota 500.000 keping
keping
II Program Peningkatan
Pencatatan Sipil
1 Pengelolaan Sarana Prasarana 2 jenis 100 134.388.000 100 2 laporan 98.75 113.806.080 84.68
Data Pencatatan Sipil laporan
2 Peningkatan Kapasitas 1 laporan/ 100 172.976.000 100 1 laporan/ 99.27 168.578.400 97.46
Aparatur Pencatatan Sipil 50 orang 50 orang
3 Pengawasan, Pemantauan, 1 laporan; 3 100 184.388.000 100 1 laporan 100 166.375.600 90.23
Evaluasi dan Desimenasi kali
Penyelenggaraan Pencatatan sosialisasi
Sipil Skala Provinsi
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2019 adalah
sebagai berikut:

142
Tabel 2.30.
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

TARGET REALISASI
No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A Program
Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Desa (UED)
1 Pengembangan Usaha 78,93% 100 401,674,016 100 90,09% 100 391,440,095 97,45
Ekonomi Desa
(UED)/BUMDes.
2 Peningkatan Kapasitas 56 Desa 100 285,857,816 100 56 Desa 100 274,229,147 95,93
Manajerial Pasar Desa.

3 Pembinaan dan 18,71% 100 314,350,732 100 18,86% 100 308,912,845 98,27
Pengawasan
Penetapan Pengaturan
Lembaga Kerjasama
Antar Desa dan
Kemitraan
4 Gerakan Ekonomi 15,13% 100 586,681,780 100 19,96% 100 580,273,998 98,91
Wanita Desa (GENTA
Desa)
B Program Produk
Unggulan Kawasan
Perdesaan (Prukades)
berbasis Teknologi
Tepat Guna
1 Pendataan Potensi 210 100 416,050,348 100 228 Desa 108 407,198,525 97,87
Ekonomi Kawasan Desa
Perdesaan
2 Fasilitasi dan 228 100 153,530,000 100 228 Desa 100 147,939,120 96,36
Pengembangan Sarana Desa
dan Prasarana Dasar
Kawasan Perdesaan
3 Pendayagunaan dan 299 100 669,730,816 100 299 Desa 100 620,460,405 92,64
Pemasyarakatan Desa
Teknologi Tepat Guna
(TTG)
C Peningkatan
Keswadayaan dan
Partisipasi Masyarakat
1 Pemberdayaan 12,74% 100 6,544,228,132 100 12,74% 100 6,276,330,518 95,91
Kesejahteraan
Keluarga (PKK)
2 Peningkatan 65% 100 604,781,348 100 65% 100 576,008,397 95,24
Keswadayaan
Masyarakat Desa
3 Pelayanan Sosial 1,51% 100 765,839,180 100 1,51% 100 667,469,781 87,16
Dasar Masyarakat
Perdesaan
D Program Peningkatan
Kapasitas
Pemerintahan Desa
1 Evaluasi 8,49% 100 1,132,705,036 100 8,49% 100 1,043,461,592 92,12
Perkembangan Desa
berbasis Digital
2 Peningkatan Kapasitas 342 100 684,974,752 100 342 Desa 100 663,973,812 96,93
Pengelolaan Keuangan Desa
dan Aset Desa
3 Peningkatan Kapasitas 53,77% 100 344,575,400 100 53,77% 100 335,834,945 97,47
Aparatur dan
Kelembagaan Desa
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan pada
Tahun anggaran 2019 adalah program Keluarga Berencana
143
dengan alokasi dana sebesar Rp.322.536.000,- terealisasi
sebesar Rp.266.595.695,- (82,66%).
a. Program Keluarga Berencana:
1) Terwujudnya dokumen data Keluarga Berencana yang
baik semester I dan semester II.
2) Terwujudnya dokumen kerjasama dan inovasi pelayanan
KIE dengan sekolah dan PKK.
3) terwujudnya laporan koordinasi, pemantauan, dan
evaluasi pelaksanaan Keluarga Berencana

Tabel 2.31.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
III Program Keluarga
Berencana
1 Kegiatan Pelayanan KIE 1 100 120.843.000 100 1 dokumen 95 104.158.980 86.19
dokumen
2 Kegiatan Monev 1 laporan 100 119.193.000 100 1 laporan 95 95.686.899 80.28
Pelaksnaan KB Pria
3 Pengelolaan Data Keluarga 2 100 82.500.000 100 2 dokumen 90 66.749.816 80.91
Berencana dokumen
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

9. Perhubungan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Jalan
1) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Jalan
Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Jalan adalah
kegiatan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap perusahaan ataupun armada
yang digunakan, sehingga beroperasi tertib dengan
perijinan yang berlaku. Pada tahun 2019, target yang
ingin dicapai adalah 100% tertib dimana diharapkan
100% angkutan yang dibina tertib terhadap peraturan.
Hasil pembinaan tahun 2019, Angkutan Sewa Umum 43
Kendaraan, Angkutan Pariwisata 147 Kendaraan,
Angkutan Taxi 3.441 Kendaraan. Pagu Aggaran tahun
144
2019 sebesar Rp.138.716.312 dan realisasi keuangan
sebesar Rp.135.411.155 (97,62%), serta realisasi fisik
(100%).
2) Penatalaksanaan Pelayanan Perijinan Angkutan Jalan
dan Pemberian Penghargaan Abdi Yasa Teladan adalah
kegiatan dengan 2 sub kegiatan inti yakni memberikan
pelayanan perijinan angkutan jalan terutama
rekomendasi perijinan dan sub kegiatan yang melakukan
seleksi Abdi Yasa Teladan sebagai wakil Provinsi Bali ke
pusat dengan anggaran sebesar Rp.484.076.832 dan
realisasi keuangan sebesar Rp.419.087.332 (86,57%),
serta realisasi fisik (100%). Dalam kegiatan pelayanan
perijinan ditargetkan pelayanan terhadap 11.728 ijin,
sedangkan seleksi Abdi Yasa dilakukan terhadap 30
orang perwakilan dari Kab./Kota dan perusahaan.
3) Peningkatan Standar Keselamatan Sarana Angkutan
Jalan adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menjamin keselamatan teknis terhadap penggunaan
kendaraan bermotor dengan melakukan pembinaan
terhadap Pengujian kendaraan bermotor (Penguji, alat uji,
sistem dan prosedur pengujian kendaraan bermotor) yang
ada di kabupaten/kota, serta pengecekan terhadap
15.000 kendaraan angkutan umum. Dengan anggaran
sebesar Rp.52.176.000 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.47.834.713 (91,68%), serta realisasi fisik (100%)
b. Program Peningkatan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan
Pelayaran
1) Pengembangan Pelabuhan Pengumpan Regional di
Provinsi Bali. Kegiatan untuk menyiapkan bahan
koordinasi dan fasilitasi kepelabuhanan, melakukan
analisa untuk pengembangan kepelabuhan dan
menyiapkan bahan kebijakan teknis rekomendasi
rencana pengembangan pelabuhan sesuai kewenangan
Provinsi. Pada Perubahan tahun 2019 dalam perubahan
anggaran mendapat tambahan anggaran untuk
melaksanakan 2 pekerjaan prioritas yakni Review DED
145
Pelabuhan Sanur dan DED Pelabuhan Bias Munjul. Pada
tahun 2019 jumlah pelabuhan yang dikoordinasi
sebanyak 3 pelabuhan, dengan anggaran sebesar
Rp.1.307.860.520 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.302.871.325 (99,62%), serta realisasi fisik (100%)
2) Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian Jaringan
Pelayaran, kegiatan dilaksanakan untuk melakukan
pengawasan, pembinaan dan pengendalian jaringan
pelayaran sehingga sesuai dengan penetapan lintasan
jaringan pelayaran dengan tujuan untuk ikut menjamin
keselamatan dan keamanan pelabuhan yang tersebar di
wilayah provinsi Bali. Target capaian output kegiatan
yang diharapkan sebanyak 20 trayek pelayaran yang
dapat terkoordinasi serta pelaksanaan kajian lingkungan
pengembangan pelabuhan Sanur. Kegiatan ini
menggunakan anggaran sebesar Rp.250.000.000 dan
realisasi keuangan sebesar Rp.246.527.933 (98,61%),
serta realisasi fisik (100%).
3) Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian Perusahaan
Angkutan Laut dan Penunjang Angkutan Laut adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk melakukan
pengawasan, pembinaan, pengendalian perusahaan
angkutan laut dan penunjang angkutan laut yang
tersebar di wilayah Provinsi Bali sehingga dengan
melakukan kegiatan ini diharapkan seluruh perusahaan
tertib administrasi dan operasional. Pada tahun 2019
terealisasi sebanyak 50 perusahaan (100%) dari target
perusahaan yang dibina sebanyak 50 perusahaan dengan
anggaran sebesar Rp.50.000.000 dan realisasi keuangan
sebesar Rp.46.017.015 (92,03%), serta realisasi fisik
(100%)
c. Program Perencanaan Pengembangan Aksesibilitas
1) Pengendalian Multimoda adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk inventarisasi awal mengenai
kebutuhan utama moda transportasi dimasing-masing
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Mengingat banyaknya
146
aturan baru yang diterbitkan, terjadinya perubahan
aturan perlu ditindaklanjuti dengan penerbitan aturan
pelaksana baru maka sosialisasi dan koordinasi harus
dapat dilakukan dengan intensif dan berkelanjutan.
Selain tugas diatas, juga terdapat tugas penyediaan data
profil perhubungan yang disusun sebagai bahan
ketersediaan data dan bahan analisis. Untuk
melaksanakan kegiatan tersebut dengan anggaran
sebesar Rp.256.788.520 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.249.957.491,- (93,34%), serta realisasi fisik (100%)
2) Pengembangan Multimoda adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk fungsi mensinkronisasi perencanaan
pembangunan di bidang perhubungan dan urusan
terkait, memfasilitasi pengembangan layanan
transportasi multimoda, dengan anggaran sebesar
Rp.75.000.000,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.69.351.855,- (92,47%), serta realisasi fisik (100%)
3) Perencanaan Multimoda adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk menyusun Perencanaan
Pengembangan Jaringan Prasarana dan Jaringan
Pelayanan Transportasi untuk menunjang Kinerja Dinas
Perhubungan Perhubungan Provinsi Bali. Dalam
anggaran tahun 2019 dilaksanakan beberapa kajian
untuk mendukung pencapaian target infrastruktur
berupa dokumen kajian Rencana Induk Sistem Lalu
Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) di Kawasan Suci Besakih,
Review Tatrawil Provinsi Bali, dan Review Survei
Investigasi dan Rancang Dasar (SID) Jalur Kereta Api
antara Mengwitani - Singaraja, dengan anggaran sebesar
Rp.1.072.472.000,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.989.717.247,- (92,28%), serta realisasi fisik (100%)
d. Program Peningkatan Pengawasan LLAJ
1) Pelaksanaan Aksi Keselamatan Jalan Provinsi Bali.
Kegiatan ini memiliki 3 sub kegiatan berupa pemilihan
perwakilan pelajar pelopor di kabupaten/kota yang
selanjutnya akan dikirim kepusat sebagai perwakilan
147
provinsi Bali, pelaksanaan sosialisasi keselamatan
berlalu lintas di jalan raya, serta Kajian audit keselamata
jalan Provinsi di Provinsi Bali. Dengan anggaran sebesar
Rp.250.000.000,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.224.264.195,- (89,71%), serta realisasi fisik (100%)
2) Penyelenggaraan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan
(LLAJ) dan Wahana Tata Nugraha (WTN) kegiatan ini
dilaksanakan untuk penentuan prioritas perencanaan
pemasangan perlengkapan jalan di jalan provinsi dan
penyelenggaran koordinasi Forum Lalu Lintas Angkutan
Jalan, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,- dan
realisasi keuangan sebesar Rp.94.307.519,- (94,31%),
serta realisasi fisik (100%)
3) Pengawasan dan Penertiban Terhadap Pelanggaran dan
Perijinan Angkutan Orang dan Barang di Jalan. Kegiatan
ini bertujuan untuk melaksanakan pemeriksaan perijinan
angkutan pariwisata, sewa baik sewa umum maupun
sewa khusus dan laik jalan kendaraan angkutan barang
yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan
dijalan, dengan anggaran sebesar Rp.795.497.976,- dan
realisasi keuangan sebesar Rp.787.502.555,- (98,99%),
serta realisasi fisik (100%)
Selain dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali,
dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis (UPTD) yakni:
a. UPTD. Pusat Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan
dengan Program Pengendalian Persimpangan Berbasis
APILL
1) Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Sistem
Informasi LLAJ adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendukung pemeliharaan fasilitas Pusat Pengendalian
Lalu lintas jalan (CC room ATCS), dengan anggaran
sebesar Rp.150.000.000 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.147.001.100 (98%), serta realisasi fisik (100%).
Kegiatan ini untuk menunjang kelancaran operasional
pengaturan persimpangan berbasis ATCS yang dikelola.

148
2) Pengelolaan Fasilitas Pengendalian Lalu Lintas Kawasan
adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
kelancaran aktivitas Pusat Pengendalian Lalu lintas jalan
(CC room ATCS), dengan anggaran sebesar
Rp.451.288.440,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.450.593.688,- (99,85%), serta realisasi fisik (100%).
b. UPTD. Trans Sarbagita dengan Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan Trans Sarbagita
1) Pelayanan angkutan umum Trans SARBAGITA adalah
kegiatan untuk melaksanakan operasional pelayanan
angkutan umum Trans Sarbagita baik koridor I (Kota-
GWK PP) dan layanan koridor II (Batubulan-Nusa dua
PP), kegiatan berisi pelaksanaan pembelian layanan
selama 1 tahun disertai muatan sosialisasi apabila
diperlukan. Anggaran kegiatan pada tahun 2019 sebesar
Rp.4.437.666.929 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.3.995.873.612,- (90,04%), serta realisasi fisik (100%).
2) Pengelolaan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung Trans
SARBAGITA adalah kegiatan untuk mengawasi
operasional pelaksanaan pelayanan Trans Sarbagita
selama 12 bulan, dengan anggaran sebesar
Rp.958.585.676,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.955.166.015,- (99,64%), serta realisasi fisik (100%).
Kegiatan juga dilaksanakan untuk mendukung
optimalisasi kinerja prasarana pendukung operasional
layanan Trans Sarbagita dengan melaksanakan
pengawasan dan pengendalian layanan angkutan Trans
Sarbagita dari sisi infrastruktur penunjang.
c. UPTD. Perlengkapan Jalan dengan Program Peningkatan
Ketersediaan Perlengkapan Jalan
1) Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan lalu
lintas jalan yakni melaksanakan pengadaan RPPJ 4
buah, Rambu Lalu lintas 139 buah, cermin tikungan 4
paket, ZoSS 2 paket, LPJU 1 paket, Papan Nama Jalan 53
buah, Marka jalan 239 M’ yang tersebar dibeberapa ruas
jalan Provinsi Bali, dengan anggaran sebesar
149
Rp.692.373.000,- dan realisasi keuangan sebesar
Rp.685.706.257,- (99,04%), serta realisasi fisik (100%)
2) Rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas keselamatan lalu
lintas jalan provinsi dilaksanakan untuk pemeliharaan
fasilitas keselamatan lalu lintas jalan. Fasilitas yang
ditangani yakni Pembersihan dan pengecatan guardrail
(pagar pengaman jalan) sepanjang 44 m’, pemeliharaan
guardrail di 2 lokasi, Penggantian daun rambu 50 buah,
Reposisi tiang rambu 7 buah, penggantian tiang rambu 1
buah, pembersihan rambu 257 buah, peningkatan RPPJ
2 buah, Pembersihan RPPJ 15 buah. Anggaran tahun
2019 sebesar Rp.445.721.040,- dan realisasi keuangan
sebesar Rp.440.413.255,- (98,81%), serta realisasi fisik
(100%)
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan penyelenggaraan urusan Perhubungan Pemerintah
Provinsi Bali digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.32.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perhubungan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019 Tahun 2019
TARGET REALISASI

No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


A Program Peningkatan
674,969,144 100 602,333,132 89.24
Pelayanan Angkutan
1 Peningkatan Standar
Keselamatan Sarana 15. 000 81.229
Angkutan Jalan Kendaraan 100 52,176,000 100 Kendaraan 100 47,834,713 91.68
Umum lain uji

2 Pengawasan dan
Pengendalian Angkutan Jumlah 52
Jalan angkutan yg 100 138,716,312 100 Perusahaan 100 135,411,138 97.62
dibina angkutan

3 Penatalaksanaan
Pelayanan Perijinan
Angkutan Jalan dan 11.728 ijin 100 484,076,832 100 8.253 Ijin 100 419,087,281 86.57
Pemberian Penghargaan
Abdi Yasa Teladan
B Program Peningkatan
Pelayaran Lintas dan 1,607,860,520 100 1,595,416,273 99.23
Angkutan Pelayaran
1 Pengembangan
Kepelabuhan Pengumpan 3 Pelabuhan 100 1,307,860,520 100 3 Pelabuhan 100 1,302,871,325 99.62
Regiaonal di Provinsi Bali
2 Pengawasan , Pembinaan
dan Pengendalian Jaringan 20 Trayek 20 Trayek
100 250,000,000 100 100 246,527,933 98.61
Pelayaran Pelayaran Pelayaran

3 Pengawasan, Pembinaan
dan Pengendalian
50 50
Perusahaan Angkutan Laut 100 50,000,000 100 100 46,017,015 92.03
Perusahaan Perusahaan
dan Penunjang Angkutan
Laut
150
TARGET REALISASI

No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


C Program Perencanaan
1,404,260,520 100 1,309,026,593 93.22
Pengembangan
1
Pengendalian Multimoda 1 Dokumen 100 256,788,520 100 1 Dokumen 100 249,957,491 97.34

2
Pengembangan Multimoda 1 Tahun 100 75,000,000 100 1 Tahun 100 69,351,855 92.47

3
Perencanaan Mutimoda 3 Dokumen 100 1,072,472,000 100 3 Tahun 100 989,717,247 92.28

E Program Peningkatan
Pengawasan LLAJ 1,145,497,976 100 1,106,074,269 96.56

1 Pelaksanaan Aksi
Keselamatan Jalan Provinsi 30 Kali 100 250,000,000 100 30 Kali 100 224,264,195 89.71
Bali
2 Penyelenggaraan Forum
Lalulintas Angkutan jalan
(LLAJ) dan Wahana Tata 9 Kab/kota 100 100,000,000 100 9 Kab/kota 100 94,307,519 94.31
Nugraha (WTN)

3 Pengawasan dan
penertiban terhadap
3600 5684
pelanggaran dan perijinan 100 795,497,976 100 157.89 787,502,555 98.99
Kendaraan Kendaraan
angkutan orang dan
barang di jalan
UPT. PUSAT
PENGENDALIAN LALU
LINTAS ANGKUTAN JALAN
F Program Optimalisasi
Pengendalian
601,288,440 100 597,594,788 99.39
Persimpangan Berbasis
APILL
1 Pengoperasian dan
Pemeliharaan Fasilitas 1 Tahun 100 150,000,000 100 4 Paket 100 147,001,100 98.00
Sistem Informasi LLAJ
2 Pengelolaan Fasilitas
Pengendalian Lalu Lintas 2.912 Jam 100 451,288,440 100 2.912 Jam 100 450,593,688 99.85
Kawasan
UPT. TRANS SARBAGITA

G Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan Trans 5,396,252,605 100 4,951,039,627 91.75
Sarbagita
1 Pelayanan Angkutan
Umum Trans SARBAGITA 2 koridor 1 2 koridor 1
100 4,437,666,929 100 100 3,995,873,612 90.04
tahun tahun

2 Pengelolaan Infrastruktur
dan fasilitas pendukung 65% 100 958,585,676 100 65% 100 955,166,015 99.64
trans sarbagita
IV UPT. PERLENGKAPAN
JALAN
H Program Peningkatan
Ketersediaan Perlengkapan 1,138,094,040 100 1,126,119,512 98.95
Jalan
1 Pengadaan dan
Pemasangan Fasilitas
7 Paket 100 692,373,000 100 7 Paket 100 685,706,257 99.04
Keselamatan Lalu Lintas
Jalan
- RP.PJ 77 bh 77 bh
- Rambu lalu Lintas Jalan 30 bh 30 bh
- Rambu lalu Lintas
30 bh 30 bh
Chevron
- Cermin Tikungan 4 paket 4 paket
- ZoSS 2 paket 2 paket
- LPJU di Besakih 1 paket 1 paket
- Pemasangan nama-nama
50 bh 50 bh
jalan
- Rambu larangan parkir 6 bh 6 bh
- Marka Jalan 239M2 239M2
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Fasilitas Keselamatan Lalu 1 Paket 100.00 445,721,040 100 1 Paket 100 440,413,255 98.81
Lintas Jalan Provinsi
- Pergantian Daun Rambu 50 bh 50 bh
- Reposisi Tiang Rambu 7 bh 7 bh

151
TARGET REALISASI

No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


- Penggantian Tiang
1 bh 1 bh
Rambu
- Pembersihan Rambu 257 bh 257 bh
- Penigkatan RP.PJ 2 bh 2 bh
- Pembersihan RP.PJ 15 bh 15 bh
UPT. KEPELABUHAN

I Program Terselenggaranya
Operasional Pelabuhan 131,428,000 100 107,439,369 81.75
Regional Provinsi Bali

1 Penyediaan, Pemeliharaan
dan Perawatan Fasilitas 3 Pelabuhan 100.00 66,428,000 100 3 Pelabuhan 100 55,776,345 83.97
Kepelabuhan
2 Pengaturan, Pengendalan
dan pengawasan arus
3 Pelabuhan 100.00 65,000,000 100 3 Pelabuhan 100 51,663,024 79.48
barang, penumpang dan
hewan
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

10. Komunikasi dan Informatika


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
Komunikasi dan Informatika Tahun 2019 sebagaimana pada
tabel berikut:

Tabel 2.33.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019

FISIK KEUANGAN
FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
No URAIAN
Volum
Volume % (Rp.) % % (Rp.) %
e
A Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1 Peningkatan kapasitas 50 org 100 227.548.000 100 50 org 100 199.771.400 87,79
humas Pemerintah Provinsi,
Kabupaten / Kota dan
Instansi Vertikal
2 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasidan
Media Massa
3 Pelayanan perijinan 25 100 45.207.500 10 25 100 45.107.500 99,78
terhadap Lembaga penyiaran rekomen rekome
penyiaran radio dan televisi dasi ndasi
4 Pemantapan Hubungan
Jaringan Sandi dan
Telekomunikasi
5 Memantapkan 1 pkt 100 160.192.000 100 1 pkt 100 115.053.796 71,82
hubunganjaringan Santel
Pemerintah Pusat, Pemda
Prov dan Pemda Kab/Kota
B Program Penyebarluasan
Informasi Pembangunan
Daerah
1 Pameran Pembangunan dan 2 kali 100 612.295.140 100 2 kali 100 605.023.664 98,81
Pameran Margarana
2 Peningkatan Keterbukaan
Informasi Publik
3 Penyelenggaraan 12 kali 100 413.718.000 100 12 kali 100 412.274..200 99,65
keterbukaan Informasi
publik di Provinsi Bali

152
FISIK KEUANGAN
FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
No URAIAN
Volum
Volume % (Rp.) % % (Rp.) %
e
4 Pelayanan Sarana
Komunikasi
5 PeningkatanKualitasSaranaK 1 tahun 100 96.077.936 100 1 100 85.575.000 89,07
omunikasi tahun
C Program Peningkatan
Kualitas dan Penyebar
luasan Informasi
1 Kegiatan Pengumpulan Data 80 buku 100 154.034.100 100 80 100 126.491.300 82,12
dan Informasi Program buku
Pembangunan Provinsi Bali
2 Literasi Media 10 kali 100 231.285.900 100 10 kali 100 222.641.200 96,26
D Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1 Kegiatan Layanan Informasi 12 bulan 100 274.898.000 100 12 100 201.128.000 73,16
bulan
E Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik
1 Kegiatan Pengelolaan 5 kali 100 96.133.700 100 5 kali 100 89.065.050 92,65
Informasi Publik
F Program Pengembangan
Infrastuktur TIK
1 Pengelolaan Perangkat dan 12 bulan 100 655.009.202 100 12 100 643.737.100 98,28
Jaringan SistemInformasi bulan
2 Pemanfaatan Infrastruktur 12 bulan 100 2.874.636.20 100 12 100 2.763.299.03 96,13
Jaringan Komunikasi 0 bulan 9
G Program Pengelolaan Aplikasi
dan Sistem Informasi
1 Pendayagunaan dan 100% 75 51.356.800 100 100 75 37.473.730 72,97
Pengembangan Sistem
Informasi
2 Program Pemberdayaan TIK
A Pengembangan dan 100% 100 402.308.564 100 100 100 302.440.664 75,18
Pemberdayaan TIK
3 Program Tata Kelola E-
Government
4 Standarisasi Keamanan Data 100% 100 497.835.600 100 100 100 485.518.060 97,53
danInformasi
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Hasil pelaksanaan Program dan kegiatan urusan Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Pemerintah Provinsi Bali Tahun
2019 dengan realisasi sebagai berikut:
a. Program Pengembangan dan Penciptaan Iklim Usaha
Koperasi
1) Kegiatan Peningkatan Akses Penyediaan
Permodalan/Pembiayaan dan Sarana Prasarana
Koperasi
2) Kegiatan Kemitraan Koperasi di Bidang Produksi dan
Aneka Usaha
3) Kegiatan Pengembangan Jaringan Usaha dan
Pemasaran Produk Unggulan Koperasi. Jumlah Pagu
Program ini yaitu Rp.407.846.166, Realisasi
Rp.357.013.236. atau 91,48% Program ini bertujuan
153
melaksanakan temu konsultasi dengan lembaga
keuangan Bank dan Non Bank , sosialisasi dan
pemanfaatan KUR dan Skim – skim Kredit lainya,
peningkatan akses pasar, melalui visualisasi, dan
Pameran Dalam Negeri dan kerjasama mitra bisnis serta
pelaksanaan pameran dalam rangka ulang tahun
koperasi yang melibat kan koperasi sektor riil/koperasi
produksi serta UMKM
b. Program Peningkatan Pengawasan Koperasi
1) Penilaian Kesehatan Koperasi, melaksanakan penilaian
Kesehatan terhadap KSP/USP Koperasi dengan hasil
jumlah KSP/USP Koperasi yang dinilai kesehatannya
2) Peningkatan Kepatuhan dan Penerapan Sanksi
Koperasi, melaksanakan pengecekan data koperasi,
badan hukum, dan Nomor Induk Koperasi serta
pembinaan ke koperasi yang bermasalah
3) Pemeriksaan Kelembagaan Koperasi, melaksanakan
pemeriksaan terhadap kelembagaan koperasi agar
koperasi mematuhi peraturan perkoperasian Jumlah
Pagu dari program ini yaitu Rp.368.001.166, realisasi
Rp.356.018.955 atau 96,34% . Program ini bertujuan
untuk peningkatan kualitas kelembagaan koperasi baik
dari segi keanggotaan, usaha, permodalan serta sistem
manajemen agar koperasi dapat secara riil bermanfaat
bagi anggotanya serta terwujudnya koperasi yang
sehat dan berkualitas. Capaian program ini yaitu
jumlah KSP dan USP Koperasi yang dinilai
kesehatannya (135 koperasi) , jumlah koperasi yang
menerapkan kepatuhan dan penerapan sanksi
koperasi(50 Koperasi) serta jumlah koperasi yang
diperiksa kelembagaan dan usahanya
c. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
1) Penyusunan Sistem Informasi Perencanaan
Pengembangan Perkoperasiaan
2) Penyuluhan dan Pengembangan Koperasi
3) Peningkatan Kinerja Kelembagaan dan Usaha Koperasi
154
Jumlah Anggaran untuk Program ini yaitu
Rp.Rp.507.228.563, realisasi Rp.489.432.417 atau
96,45%. Program ini bertujuan melakukan penguatan
berkaitan dengan peningkatan kualitas kelembagaan
koperasi melalui upaya berjenjang yaitu
membangkitkan, pemberdayaan, pengembangan,
penguatan serta penataan administrasi dan pelayanan
pengesahan badan hukuum koperasi secara online
Capaian Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
yaitu: jumlah kelompok masyarakat /anggota koperasi
yang mendapat penyuluhan penyuluhan koperasi (50
unit) jumlah koperasi yang datanya dimutahirkan (20
unit), serta dalam pengembangan koperasi 17 unit
kelompok masyarakat diberi penyuluhan, terealisasi 28
unit Dari 28 Pokmas dan 16 koperasi yang sudah
berbadan hukum yang telah diberikan penyuluhan dan
pendampingan. Dari 28 Pokmas yang sudah proses dan
telah keluar SK pengesahan badan hukum sebanyak 20
koperasi sedangkan untuk se-Bali berjumlah 107
koperasi. Capaian lain yaitu monitoring capaian RAT
koperasi yang merupakan indikator tatakelola koperasi
yang baik dan pertanggung jawaban dalam pengelolaan
koperasi. Capaian Rapat Angggota Tahunan Koperasi
(RAT) per Nopember Tahun 2019 yaitu 78,85% dan
untuk Koperasi Binaan Provinsi capaian RAT yaitu
98,31%. Dalam rangka reformasi total koperasi yang
orientasinya lebih pada pertumbuhan jumlah anggota
koperasi yang berkualitas sudah diusulkan 205
koperasi untuk dibubarkan.
d. Program Penciptaan Iklim Usaha dan Pengembangan
Kewirausahaan Koperasi Usaha Kecil Menengah
1) Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Kecil
Menengah
2) Pengembangan Pemasaran Produk dan Peningkatan
Kemitraan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
3) Peningkatan Akses Perijinan dan Pembinaan UMKM
155
4) Peningkatan Akses Pembiayaan UMKM
Capaian kinerja Program ini yaitu: melaksanakan
pembekalan kewirausahaan bagi calon wirauasaha
sebanyak 50 orang. Dari 50 orang yang memperoleh
pembekalan kewirauasahaan sebanyak 58 orang yang
lolos untuk mendapat bantuan wirausaha pemula.
Jumlah UMKM yang melakukan kemitraan dan
difasilitasi pameran melalui pameran ke luar daerah di
SMESCO sebanyak 10 UMKM, pontianak sebanyak 4
UMKM. Terlaksananya pameran pasar rakyat di
Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali. sebanyak
30 orang.Terlaksananya temu kemitraan antara UKM
dengan PM/ PB sebanyak 25 orang. Temu Kemitraan 30
UMKM, menghasilkan MOU dengan Carefour yaitu 4
UMKM (UKM Ceria, Agro Abian Salak , Gula
Ambhu,Krisna , Jati Luwih, Pendampingan yang
dilakukan dalam 2 kategori yaitu : Kategori Wirausaha
Pemula melalui Identifikasi Pendampingan , Monitoring
dan Evaluasi sebanyak 23 UMKM , dan Kategori UMKM
Menuju Naik Kelas yaitu Pendampingan, Fasilitasi dan
Evaluasi 270 UMKM Pendampingan Konsultan Plut
Juga Melakukan Pendataan Terhadap UMKM Yang
Masuk Pasar Oleh-oleh/Swalayan Seperti: Tiara Dewata
30 UMKM, Lotte Mart 7 UMKM, Karang Kurnia Oleh
Oleh 10 UMKM, Alfa Mart 14 UMKM dan Bali Enjoy 1
UMKM
e. Program Peningkatan Kompetensi SDM KUKM
UPTD Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang bidang Koperasi, Usaha Kecil danMenengah
yang bersifat pelaksanaan dari Dinas dalam memfasilitasi
pendidikan dan pelatihan koperasi, usaha kecil dan
menengah. Program ini didukung oleh kegiatan:
1) Diklat Manajemen Pengeloaan KUKM
2) Diklat Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM
156
Jumlah anggaran untuk Program ini Rp.5.446.808.199,
realisasi 5.218.806.172 atau 97,81%. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan Kompotensi SDM KUMKM,
melalui Diklat dan Pendampingan baik itu pengurus,
pengelola dan anggota KUMKM, mendorong pertumbuhan
wirausaha pemula melalui Diklat Kewirausahaan dan
mengurangi angka penganguran. Capaian Program ini:
Diklat Perkoperasian 7 Angkatan, Diklat berbasis
kompotensi dan Uji 15 Angkatan, Diklat Manjerial Untuk
UKM 5 Angkatan, Dikllat berbasis IT untuk Pengembangan
Bisnis 2 Angkatan, Diklat Manajerial untuk KSP/USP 22
Angkatan, dengan capaian 1.520, Diklat Manajemen
Pengelola KUKM 50 orang, dan Diklat Peningkatan
Kapasitas Koperasi dan UKM 1.470 orang peserta diklat
dari dua sumber pendanaan yaitu APBD murni dan DAK
Tahun 2019
Hasil pelaksanaan Program dan kegiatan pada urusan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Provinsi Bali
Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.34.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
ANGGARAN REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %
A Program Pengembangan
dan Penciptaan Iklim Usaha
Koperasi 407.846.166 357.013.236 91,48

1 Peningkatan Akses
Penyediaan
Permodalan/Pembiayaan 50
100 223.682.100 100 50 unit 100 89,74
dan Sarana Prasarana bagi unit 200.743.298
Koperasi
2 Kemitraan Koperasi di
50
Bidang Produksi dan Aneka 100 74.632.100 100 50 unit 100 98,64
unit 73.187.427
Usaha
3 Pengembangan Jaringan
Usaha dan Pemasaran 4 unit 100 96.531.966 100 4 unit 100 86,07
Produk Unggulan Koperasi 83.082.511

B Program Peningkatan
Pengawasan Koperasi 368.001.166 356.018.955 96,34

1 Penilaian Kesehatan
135 135
Koperasi 100 166.739.466 100 100 97,98
unit unit 163.378.548

157
ANGGARAN REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %
2 Peningkatan Kepatuhan
50
dan Penerapan Sanksi 100 110.231.900 100 50 unit 100 97,57
unit 107.552.410
Koperasi
3 Pemeriksaan Kelembagaan
25
dan Usaha Koperasi 100 91.029.800 100 25 unit 100 93,47
unit 85.085.998
C Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi 507.228.563 489.432.417
96,45
1 Penyusunan Sistem
Informasi Perencanaan 20
Pengembangan 100 24.154.199 100 76 unit 380 96,11
unit 119.318.496
Perkoperasian

2 Penyuluhan dan
Pengembangan Koperasi 17
100 25.700.898 100 28 unit 165 218.070.161 96,62
unit
3 Peningkatan Kinerja
Kelembagaan dan Usaha 15
100 57.373.466 10 15 unit 100 152.043.760 96,61
Koperasi unit

D Penciptaan Iklim Usaha dan


Pengembangan
Kewirausahaan Usaha 927.111.863 897.270.128 94,45
Mikro, Kecil dan Menengah

1 Penumbuhan dan
Pengembangan Usaha 50 50
100 70.417.100 100 100 68.636.398 97,47
Mikro, Kecil dan Menengah UMKM UMKM

2 Pengembangan Pemasaran
Produk dan Peningkatan
104 104
Kemitraan Usaha Kecil 100 773.432.663 100 100 97,12
UMKM UMKM 751.196.184
Menengah

3 Peningkatan Akses
Perijinan dan Pembinaan 25 25
100 60.417.100 100 100 94,7
UMKM UMKM UMKM 57.215.648

4 Peningkatan Akses
25 25
Pembiayaan UMKM 100 2.845.000 100 100 20.221.900 88,52
UMKM UMKM
E Program Peningkatan
Kompetensi SDM KUKM 5.446.808.199 5.218.806.172 97,81

1 Diklat Manajemen
50 50
Pengelolaan KUKM 100 109.018.199 100 100 108.897.145 99,89
KUKM KUKM
2 Diklat Peningkatan
1470 1470
Kapasitas Koperasi dan 100 5.337.790.000 100% 100 5.109.909.027 95,73
Orang Orang
UKM
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

12. Penanaman Modal


Hasil pelaksanaan program prioritas pada urusan
Penanaman Modal Pemerintah Provinsi Bali adalah sebagai
berikut :
a. Program Pengembangan Promosi Penanaman Modal terdiri
dari :
1) Kegiatan Pemasaran Potensi Penanaman Modal Sektor
Primer, Sekunder Dan Tersier, kegiatan ini bertujuan
untuk mengikuti pemasaran Promosi Investasi yang
158
terdiri dari 2 jenis pemasaran dengan realisasi fisik
100% dan realisasi keuangan 90,37%
(Rp.134.875.580,-) dan sisa sebesar (Rp.14.374.420,-).
Ini disebabkan adanya efesiensi perjalanan dinas luar
daerah.
2) Kegiatan Penyediaan sarana dan prasarana pemasaran
penanaman modal, kegiatan ini untuk mencetak 100
buku dan 200 brosur serta 4 pamplet. Dengan realisasi
fisik 100% dan realisasi keuangan 67,45%
(Rp.33,727,100,-) dari pagu sebesar (Rp.50.000.000,-)
ini disebabkan adanya efisensi.
3) Kegiatan forum komunikasi pemasaran penanaman
modal, kegiatan ini menyebarkan penanaman modal
antar wilayah Bali Utara, Bali Selatan, Bali Barat dan
Bali Timur. Dengan realisasi fisik 100% dan realisasi
keuangan 85,70% (42.848.300,-) dari pagu sebesar
(Rp.50.000.000,0) ini disebabkan adanya efisiensi.
b. Program Pengembangan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi, meliputi kegiatan:
Pemetaan peluang dan potensi investasi, kegiatan ini
membuat dokumen usulan lapangan/bidang usaha
penanaman modal Provinsi Bali. Dengan realisasi fisi 100%
dan realisasi keuangan 77,61% (25.146.400,-) dari pagu
sebesar (Rp.32.400.000) ini disebabkan adanya efisensi.
c. Realisasi Investasi PMA dan PMDN
Dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Bali realisasi investasi PMA Maupun
PMDN pada tahun sebesar Rp.11.63 triliyun (data sampai
dengan bulan September) dari Rp.18.37 triliyun . Dilihat
dari realisasi persektor realisasi investasi baik PMA
maupun PMDN masih terfokus di sektor Tersier. Ini dapat
dilihat dari Tabel perkembangan realisasi investasi
persektor dimana sektor Tersier untuk PMDN terealisasi
sebesar Rp.3.9 Triliyun diikuti oleh sektor Sekunder
sebesar Rp.1.03 Triliyun dan Primer 353.07 Milyard untuk
Sektor PMA realisasi sektor Tersier sebesar Rp.6.32
159
Triliyun dan Sekunder Rp.12 Milyard sementara sektor
primer belum ada investor yang berinvestasi.
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Urusan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) Pemerintah Provinsi Bali
digambarkan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 2.35.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Rp. % Volume % Rp. %
A Program Peningkatan
Akuntabilitas Capaian
Kinerja :
1 Penyediaan jasa 2 jenis 100 159,600,000 100 jenis 100 97,414,567 61,04
komunikasi Sumber
daya air dan listrik
2 Penyediaan alat tulis 37 jenis 100 85,000,000 100 37 jenis 100 76,304,000 89,779
kantor
3 Penyediaan barang 13 jenis 100 35,012,100 100 13 jenis 100 34,757,400 9,27
cetakan dan
penggandaan
4 Penyediaan komponen 10 jenis 100 6,791,000 100 10 jenis 100 6,461,000 95,45
Instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
5 Penyediaan bahan 1 jenis 100 11,340,000 100 1 jenis 100 11,340,000 100
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
6 Penyediaan makanan 1400 ktk 100 24,500,000 100 1400 ktk 100 24,020,000 98,04
dan minuman
7 Rapat-rapat koordinasi 1 jenis 100 175,000,000 100 1 jenis 100 124,791,580 71,31
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
8 Upacara agama 6 jenis 100 71,900,000 100 6 jenis 100 71,262,500 99,11
9 Pengadaan 19 jenis 100 225,000,000 100 19 jenis 100 216,950,000 96,42
perlengkapan gedung
kantor
10 Pemeliharaan 1 unit 100 1,974,929,551 100 1 unit 100 1,707,377,663 86,45
rutin/berkala gedung
kantor
11 Pemeliharaan 20 unit 100 518,130,050 100 20 unit 100 506,898,732 97.83
rutin/berkala
kendaraan dinas
12 Pemeliharaan 11 jenis 100 69,500,000 100 11 jenis 100 66,632,332 95,87
rutin/berkala
perlengkapan gedung
kantor
13 Penyusunan, 2 dok 100 75,000,000 100 2 dok 100 67,796,400 90,40
perencanaan dan
pelaporan capaian
kinerja
14 Penerapan ISO 9001 : 1 kali 100 30,000,000 100 1 kali 100 29,807,800 99,36
2015
B Program
Pengembangan iklim
investasi dan realissi
investasi
1 Pemetaan peluang dan 1 dok 100 32,400,000 100 1 dok 100 25,146,400 77,61
potensi investasi

160
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Rp. % Volume % Rp. %
2 Sinkronisasi informasi 2 dok 100 30,000,000 100 2 dok 100 21,726,270 72,42
realisasi investasi
3 Pemberdayaan usaha 2 dok 100 43,000,000 100 2 dok 100 35,698,200 83,02
daerah di bidang
penanaman modal
4 Analisa implementasi 2 dok 100 33,000,000 100 2 dok 100 32,278,900 97,81
peraturan peraturan
perundang-undangan
C Program
Pengembangan Promosi
Penanaman Modal
1 Pemasaran potensi 2 jenis 100 32,400,000 100 1 dok 100 25,146,400 77,61
penanaman modal
sektor primer, sekunder
dan tersier
2 Penyediaan sarana dan 100 buku 100 30,000,000 100 2 dok 100 21,726,270 72,42
prasarana pemasaran
penanaman modal
3 Forum komunikasi 4pamplet 100 43,000,000 100 2 dok 100 35,698,200 83,02
pemasaran penanaman
modal
D Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Perizinan dan Non
Perizinan A.
1 Sinkronisasi, 81 izin 100 24,450,000 100 81 izin 100 23,558,200 96,53
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor A1
2 Sinkronisasi, 13.004 izin 100 34,250,000 100 13.004 izin 100 31,800,000 92.85
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor A2
3 Sinkronisasi, 225 izin 100 17,200,000 100 225 izin 100 17,200,000 100
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor A3
E Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Perizinan dan Non
Perizinan B.
1 Sinkronisasi, 5.000 izin 100 36,162,000 100 5.000 izin 100 27,197,200 75,21
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor B1
2 Sinkronisasi, 90 izin 100 25,212,000 100 90 izin 100 24,915,020 98,82
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor B2
3 Sinkronisasi, 2.000 izin 100 27,886,400 100 2.000 izin 100 27,662,600 99,20
implementasi dan
pemantauan izin dan
non izin di Sektor B3
F Program Pengendalian
Pelaksanaan
Penanaman Modal
1 Pemantauan LKPM 21 100 12,882,000 100 21 100 12,842,000 99,69
pelaksanaan perusahaan perusahaan
penanaman modal
2 Edukasi di bidang 2 kali 100 5,449,000 100 21 kali 100 5,408,400 99,25
penanaman modal
3 Pengawasan 24 100 12,661,000 100 24 100 12,639,200 99,83
penanaman modal perusahaan perusahaan
G Program Peningkatan
Pelayanan Pengaduan
Perizinan dan Non
Perizinan
1 Pelayanan perizinan 10 100 33,958,800 100 10 100 25,810,950 76,01
dan non perizinan pengaduan pengaduan
melalui penanganan
pengaduan

161
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Rp. % Volume % Rp. %
2 Penyebarluasan 500 buah 100 43,950,000 100 500 buah 100 41,925,130 95,39
informasi pelayanan buklet buklet
perizinan dan non
perizinan
3 Pemantauan perizinan 9 kali 100 32,150,000 100 9 kal 100 31,284,150 97,31
dan non perizinan
secara elektronik
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

13. Statistik
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
Statistik Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019 sebagaimana
pada tabel berikut:
a. Pengumpulan Data Statistik Sosial Budaya dan Ekonomi;
Telah terlaksana pengumpulan dan penyusunan Statistik
Sosial, Budaya dan Ekonomi. Melalui kegiatan ini maka
tersedia data statistik sektoral bidang Sosial, Budaya dan
Ekonomi.
b. Pengumpulan Data Statistik Politik, Hukum dan HAM;
melaksanakan pengumpulan dan penyusunan Statistik
Politik, Hukum dan HAM. Melalui kegiatan ini maka
tersedia data statistik sektoral bidang Politik, Hukum dan
HAM.
c. Analisis Pengolahan Data Statistik Daerah; Melakukan
analisis terhadap data yang dikumpulkan sehingga
tersedia Data Analisis Statistik Sektoral.
d. Kegiatan Forum Satu Data; melaksanakan Fasilitasi,
Koordinasi dan Komunikasi Penyelenggaraan Data
Sektoral. Sehingga tersedia data sektoral yang
Komprehensif dan Akurat.
e. Penyusunan Data dan Informasi Hasil Pembangunan;
Menyiapkan data dan informasi hasil pembangunan dalam
bentuk Buku Bali Membangun.

14. Persandian
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
Persandian Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
sebagaimana pada tabel berikut:

162
a. Peningkatan Kapasitas Aparatur Persandian Pemerintah
Provinsi dan Kab/Kota se Bali; Kegiatan dilaksanakan
dalam rangka memenuhi jumlah aparatur yang memiliki
kapasitas di bidang persandian, dengan harapan
Optimalnya keamanan transaksi data dan informasi
publik. Dengan keterbatasan sumber daya manusia maka
maka diupayakan untuk mengoptimalkan keamanan
transaksi data dan informasi.
b. Meningkatkan Hubungan Jaringan Persandian Pemerintah
Pusat, Pemda Provinsi dan Kab/Kota se Bali; Mewujudkan
kerahasiaan informasi antar pemerintah melalui Pelayanan
dan Keamanan Informasi di Bidang Persandian secara
optimal.
c. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Persandian di
Pemerintah Provinsi Bali dan Kab/Kota se Bali;
melaksanakan evaluasi dan monitoring untuk tersusunnya
Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi, sehingga tersedia
data di bidang persandian.

15. Kebudayaan
Hasil pelaksanaan program dan kegiatan urusan
kebudayaan Pemerintah Provinsi Bali pada Tahun 2019
dengan realisasi sebagai berikut:
a. Pesta Kesenian Bali (PKB): memiliki tujuan untuk
meletakkan landasan yang kokoh terhadap kebudayaan
Bali dengan upaya memberikan sebuah penghargaan
kepada hasil cipta, rasa dan karsa dalam wujud karya seni
sebagai penguatan identitas dan jati diri masyarakat Bali.
Pada tahun 2019 merupakan pelaksanaan Pesta Kesenian
Bali ke-41 (XLI) dilaksanakan dari tanggal 15 Juni sampai
dengan 13 Juli 2019, mengangkat tema "Bayu Pramana:
Memuliakan Sumber Daya Angin". Tema Bayu Pramana
dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya,
energi, dan kekuatan unsur semesta, yakni: udara, angin,
nafas, atau sebutan lain. Konsep adiluhung ini hendaknya

163
akan menjadi pematik kreativitas berbasis tradisi Bali,
yang kemudian dapat mengilhami generasi Bali masa kini
untuk selalu mencintai kebudayaan leluhur untuk
membangun karakter, jati diri, dan kesejahteraan
bersama.
b. Festival Seni Masa Kini: atau lebih dikenal dengan Festival
Seni Bali Jani (FSBJ) digelar untuk pertama kalinya pada
tahun 2019, menjadi tonggak kebangkitan kesenian
modern dan kontemporer. Seni modern juga harus
disediakan ruang untuk menampilkan dan
mengekspresikan karya dari peminat, pelaku, dan aspirasi
masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman di era
milenial. Festival ini dibentuk sebagai ikon festival seni
yang mewadahi ekspresi seni bergenre
inovatif/modern/kontemporer/eksperimental dengan basis
tradisi atau kearifan lokal. Festival Seni Bali Jani pada
tahun 2019 digelar selama 2 pekan dari tanggal 26
Oktober hingga 8 Nopember 2019 di areal Taman Budaya
Provinsi Bali, mengangkat tema “Hulu-Teben: Dialektika
Lokal Global”, menampilkan berbagai kegiatan lomba
(pawimba), lokakarya (aguron-guron), pagelaran (adilango),
pameran (kandarupa), pasar seni (tenten), dan sarasehan
(timbang rasa). Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi
panggung, ajang kontestasi, ajang pagelaran untuk
menunjukan kualitas dari karya kreatif yang dilakukan
tanpa batas. Karya-karya seni yang ditampilkan benar-
benar menjadi sajian seni inovatif/modern/ kontemporer/
eksperimental yang artistik dan menarik, yang dapat
diapresiasi seluruh lapisan masyarakat.
c. Bali International Literary Festival (Festival Internasional
Sastra Indonesia di Bali): dilaksanakan di Gedung
Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, bertemakan
“Sastra, Lingkungan, dan Kita” (Words, Earth, and Us).
Acara ini menghadirkan sastrawan bereputasi
Internasional, baik berasal dari Bali, dalam negeri,

164
maupun luar negeri yang membincangkan tiga sub tema
terpilih yakni (1) Sastra, Manusia, dan Lingkungan, (2)
Sastra dan Kearifan Lokal, dan (3) Sastra Indonesia di
Mata Dunia. Pada acara ini ditampilkan juga Pameran Kata
Rupa yang dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat luas perihal bagaimana teks sastra khususnya
puisi diterjemahkan ke dalam medium seni lainnya, seperti
lukisan, mural, dan graffiti.
d. Penghargaan Seni Dharma Kusuma: merupakan
penghargaan tertinggi dari Pemerintah Provinsi Bali di
bidang budaya, sebagai pengakuan atas jasa, prestasi dan
karya seni para seniman/budayawan/sanggar/kelompok/
sekaa/yayasan seni, atas dedikasi dan pengabdiannya
terhadap Pemajuan Budaya Bali sehingga seni budaya Bali
dapat berkembang selaras dengan dinamika hidup
masyarakat Bali. Pada tahun 2019 penghargaan Seni
Dharma Kusuma diberikan kepada 9 seniman/budayawan.
Melalui kegiatan ini juga difasilitasi pemberian
Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi (KBS) Nugraha
kepada 40 sanggar dan komunitas seni. Pemberian
penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi
untuk tetap berkreativitas sebagai upaya memajukan
Kebudayaan Bali.
e. Kegiatan Bulan Bahasa Bali: digelar untuk pertama kalinya
pada Bulan Februari 2019, bertemakan ‘Nangun Sat Kerthi
Loka Bali Malarapan Antuk Ngrajegang Bahasa, Aksara lan
Sastra Bali’. Bulan Bahasa Bali merupakan momentum
yang sangat strategis, sebagai bentuk komitmen dan
langkah konkrit dalam usaha pelestarian dan
pengembangan Bahasa Bali oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Kegiatan ini dilaksanakan selama sebulan, diisi dengan
festival dan berbagai lomba dari tingkat provinsi,
kabupaten/kota hingga desa se-Bali. Sejumlah kegiatan
terkait dengan pengembangan dan pelestarian bahasa Bali
dilaksanakan seperti festival nyurat lontar massal, lomba

165
komik online berbasis bahasa, aksara dan sastra Bali,
lomba pembuatan meme berbasis bahasa, aksara, dan
sastra Bali, serta berbagai lomba lainnya. Pada rangkaian
kegiatan tersebut juga diserahkan penghargaan Bali Kerti
Nugraha Mahotama kepada I Made Suatjana, pembuat
program Bali Simbar yaitu sebuah program penulisan
aksara Bali pada komputer.
f. Penetapan Warisan Budaya Takbenda: merupakan
kegiatan yang dilaksanakan untuk memfasilitasi usulan
Penetapan Warisan Budaya Bali menjadi Warisan Budaya
Takbenda Indonesia. Pada tahun 2019 sebanyak 16
Warisan Budaya Bali (dari 17 yang diusulkan) berhasil
ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia
yaitu ; Asta Kosala Kosali, Kerajinan Perak Celuk,
Pangalantaka, Mabuug-Buugan, Baris Sumbu Desa Adat
Semanik, Gerabah Banjar Basang Tamiang, Gambuh Desa
Adat Tumbakbayuh, Ngaro Banjar Medura Intaran Sanur,
Legong Binoh, Janger Kedaton dan Pegok, Sate Renteng,
Usaba Dimel Desa Adat Selat, Cakepung Budhakeling,
Penting, Ngrebeg Keris Ki Baru Gajah, dan Baris Jangkang.
Genjek sebagai salah satu warisan budaya Bali pada tahun
2019 belum berhasil ditetapkan karena kajian yang kurang
menguraikan mengenai sejarah dan usia karya budaya
tersebut.
g. Utsawa Dharma Gita: dilaksanakan sebagai upaya untuk
menggali dan menyosialisasikan konsep atau nilai-nilai
kearifan lokal yang terkandung dalam karya-karya
kesusastraan. Pelaksanaan Utsawa Dharmagita ke-29
tahun 2019 juga dilaksanakan untuk menyiapkan Duta
Provinsi Bali pada Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional
Tahun 2020. Lomba yang digelar pun dispesifikasi sesuai
lomba yang diperlombakan di tingkat Nasional yaitu terdiri
dari 9 jenis lomba diantaranya; pembacaan sloka,
palawakya, kekawin, kidung, geguritan, dharma wacana

166
berbahasa Bali, dharma wacana berbahasa Inggris,
dharma widya, dan menghafal sloka.
h. Pekan Kebudayaan Nasional: merupakan salah satu wadah
mewujudkan strategi pemajuan kebudayaan di tengah
masyarakat. Sebelum mengikuti Pekan Kebudayaan
Nasional di Jakarta, Pemerintah Provinsi Bali melalui
Dinas Kebudayaan telah menyelenggarakan seleksi
sebelumnya pada tanggal 20 September 2019 di Lapangan
Renon Denpasar untuk menentukan Duta ke Tingkat
Nasional. Ada beberapa permainan tradisional dan
ekshibisi yang dilombakan seperti: Lomba Egrang, Lomba
Terompah, Lomba Lari Hadang, Lomba Lari Balok, dan
Ekshibisi Permainan Gangsing. Tahun 2019 merupakan
penyelenggaraan kali pertama Pekan Kebudayaan
Nasional, dilaksanakan di Istora Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta, pada tanggal 7 hingga 13 Oktober 2019.
Ada lima kegiatan utama yang dilaksanakan, yaitu
kompetisi permainan rakyat, konferensi pemajuan
kebudayaan, ekshibisi kebudayaan, pergelaran karya
budaya bangsa, dan pawai budaya. Dalam berbagai
kegiatan tersebut, Provinsi Bali berada pada posisi tertinggi
sehingga mendapat predikat sebagai Juara Umum pada
Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2019.
i. Penyusunan Purana Pura merupakan kegiatan pembuatan
purana dan draf purana pura, berupa buku dan
lempengan tembaga untuk pura-pura (situs arkeologi)
cagar budaya. Pada Tahun 2019 terwujud Purana Pura Tri
Kahyangan Tiga Desa Adat Abianbase, Kecamatan Gianyar,
Kabupaten Gianyar, dan Draft Purana Pura Dang
Kahyangan Merta Sari Negara, Jembrana.

167
Tabel 2.36.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
I Program Pelestarian dan 21,469,549,664 20,059,050,341
Pengembangan Seni
Budaya
1 Pesta Kesenian Bali 250 100 5,832,950,000 100 270 100 5,630,984,309 96,54
Komunitas Komunitas
Seni Seni
2 Bali International Literary 150 Orang 100 1,000,000,000 100 150 Orang 100 946,272,850 94,63
Festival (Festival
Internasional Sastra
Indonesia di Bali)
3 Peragaan dan Pementasan 75 Komunitas 100 3,800,000,000 100 75 Komunitas 100 3,096,937,650 81,50
Seni Budaya Seni Seni
4 Diplomasi Kebudayaan 1 Komunitas 100 355,888,000 100 1 Komunitas 100 354,819,500 99,70
Seni Seni
5 Pembinaan SDM Tenaga 100 100 2,600,000,000 100 100 100 2,484,979,700 95,58
Kebudayaan Komunitas Komunitas
Seni Seni
6 Festival Seni Masa Kini 47 Komunitas 100 3,850,000,000 100 47 Komunitas 100 3,792,015,598 98,49
Seni Seni
7 Penghargaan Seni 49 Seniman/ 100 2,459,233,000 100 49 Seniman/ 100 2,419,255,000 98,37
Budayawan, Budayawan,
Sanggar/Kelo Sanggar/Kelo
mpok/ sekaa/ mpok/ sekaa/
yayasan seni yayasan seni
8 Pameran Seni Rupa 30 Seniman 100 48,500,000 100 30 Seniman 100 46,200,000 95,26
9 Standarisasi dan 30 Lembaga 100 100,000,000 100 30 Lembaga 100 53,925,000 53,93
Sertifikasi Lembaga Seni Seni Seni
(Sanggar, Yayasan, Sekaa)
10 Fasilitasi Hak Cipta dan 100 Orang 100 623,153,664 100 100 Orang 100 518,948,594 83,28
Paten Karya Seni
11 Pemilihan Bintang Radio 4 Orang 100 124,825,000 100 4 Orang 100 89,200,150 71,46
12 Pawai Budaya 1 Komunitas 100 675,000,000 100 1 Komunitas 100 625,511,990 92,67
Seni Seni
II Program Penguatan 3,261,065,368 1,807,153,775
Lembaga Adat
1 Penyusunan Ranperda 1 Ranperda 100 96,760,000 100 - 0 5,933,400 6,13
Desa Pakraman
2 Pembinaan dan 1.510 100 1,947,325,912 100 1.510 100 902,325,381 46,34
Pemberdayaan Lembaga Lembaga Adat Lembaga Adat
Adat
3 Pendidikan dan Pelatihan 135 Prajuru 100 196,000,000 100 100 Prajuru 100 130,094,400 66,37
Prajuru Desa Adat Desa Adat Desa Adat
4 Pendidikan dan Pelatihan 135 Pecalang 100 196,000,000 100 75 Pecalang 100 121,312,400 61,89
Pecalang
5 Pendidikan dan Pelatihan 135 Prajuru 100 196,000,000 100 78 Prajuru 100 117,655,400 60,03
Prajuru Sekaa Truna Sekaa Truna Sekaa Truna
6 Pembinaan Penyusunan 9 Desa 100 94,970,000 100 - 0 2,613,400 2,75
Awig-Awig/Pararem Desa Pakraman
Pakraman
7 Monitoring dan Evaluasi 400 Kelompok 100 534,009,456 100 673 Kelompok 100 527,219,394 98,73
Bantuan Hibah Kepada Masyarakat Masyarakat
Kelompok Masyarakat
III Program Pelestarian 1,951,489,376 1,718,805,727
Bahasa, Aksara dan
Sastra
1 Alih Aksara dan Alih 1 Naskah 100 273,489,376 100 1 Naskah 100 252,401,527 92,29
Bahasa Naskah Kuno/Lontar Kuno/Lontar
Kuno/Lontar
2 Perlindungan dan 100 Orang 100 500,000,000 100 100 Orang 100 358,229,400 71,65
Penggunaan Bahasa,
Aksara dan Sastra Bali
3 Penyelenggaraan Bulan 2500 Orang 100 1,000,000,000 100 2500 Orang 100 947,381,200 94,74
Bahasa Bali
4 Pemeliharaan dan 500 Koleksi 100 100,000,000 100 500 Koleksi 100 90,185,400 90,19
Perawatan Naskah
Kuno/Lontar
5 Peningkatan Kualitas 230 Buku/ 100 78,000,000 100 230 Buku/ 100 70,608,200 90,52
Pelayanan dan Koleksi Naskah Kuno Naskah Kuno
Naskah Kuno/Lontar/
Buku
IV Program Pelestarian Nilai 1,646,398,848 1,343,701,840
Tradisi
1 Inventarisasi Peristiwa 18 Tokoh 100 100,000,000 100 18 Tokoh 100 80,530,700 80,53
dan Tokoh Sejarah Sejarah Sejarah
2 Penetapan Warisan 2 Warisan 100 163,628,832 100 16 Warisan 100 142,181,680 86,89
Budaya Takbenda Budaya Budaya
3 Inventarisasi Tradisi 30 Tradisi 100 43,000,000 100 75 Tradisi 100 35,354,200 82,22

168
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
Budaya Budaya Budaya
4 Sabha Budaya 200 Orang 100 100,000,000 100 200 Orang 100 57,493,200 57,49
5 Utsawa Dharma Gita 600 Orang 100 593,770,016 100 560 Orang 100 566,355,900 95,38
6 Pekan Kebudayaan 50 Orang 100 646,000,000 100 50 Orang 100 461,786,160 71,48
V Program Pelestarian Cagar 1,094,860,520 804,179,598
Budaya dan
Permuseuman
1 Penyusunan Purana Pura 1 Purana Pura 100 176,000,000 100 1 Purana Pura 100 158,246,200 89,91
2 Penyuluhan Museum dan 8 Museum 100 100,000,000 100 8 Museum 100 88,343,100 88,34
Koleksi
3 Pemeliharaan dan 20 Cagar 100 472,860,520 100 21 Cagar 100 370,897,298 78,44
Pengembangan Cagar Budaya Budaya
Budaya
4 Tri Hita Karana Award 100 Instansi/ 100 100,000,000 100 100 Instansi/ 100 81,164,800 81,16
Hotel/ Sekolah Hotel/
Sekolah
5 Penyusunan Kajian Seni 1 Warisan 100 246,000,000 100 1 Warisan 100 105,528,200 42,90
Lukis Klasik Bali dalam Budaya Bali Budaya Bali
Rangka Pengusulan
sebagai Warisan Budaya
Dunia
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

16. Perpustakaan
Untuk urusan perpustakaan dalam pelaksanaan program
dan kegiatan Tahun 2019 secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Layanan Arsip dan Perpustakaan
1) Layanan Perpustakaan Keliling dengan anggaran
sebesar Rp.32.000.000 dengan target 36 Sekolah
Kab/Kota, telah terealisasi 36 Sekolah Kab/Kota.
2) Layanan Jasa Perpustakaan dengan anggaran sebesar
Rp.91.000.000 dari target kinerja 30.000 orang, dapat
terealisasi 41.358 orang.
3) Pengelolaan Sistem Informasi Perpustakaan dengan
anggaran sebesar Rp.25.200.000 dari target 1.000 eks,
telah terealisasi 1.000 eks.
4) Layanan Kearsipan Keliling dengan anggaran sebesar
Rp.37.500.000 dari target kinerja 9 Kab/Kota, dapat
terealisasi 9 Kab/Kota.
b. Program Pengembangan Perpustakaan
1) Pengembangan dan Pengelolaan Perpustakaan dengan
anggaran sebesar Rp.42.350.000 dari target sebesar 500
eks, telah terealisasi 500 eks.
2) Hunting dan Evaluasi Karya Cetak dengan anggaran
sebesar Rp.31.900.000 dari target 50 eks, telah
terealisasi 50 eks.

169
3) Perbaikan dan Pelestarian Bahan Pustaka dengan
anggaran sebesar Rp.45.200.000 dari target 2.000 eks,
telah terealisasi 2.000 eks.
4) Penyusunan Literatur Sekunder dengan anggaran
sebesar Rp.26.900.000 dari target kinerja 2 judul, dapat
terealisasi 2 judul.
c. Program Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan
Perpustakaan
1) Pembinaan Perpustakaan dengan anggaran sebesar
Rp.58.500.000 dari target 30 Perpustakaan, telah
terealisasi 30 Perpustakaan.
2) Lomba Perpustakaan dengan anggaran sebesar
Rp.56.300.000 dari target 9 Perpustakaan Kab/Kota,
telah terealisasi 9 Perpustakaan Kab/Kota.
3) Lomba Minat Baca dengan anggaran sebesar
Rp.68.800.000 dari target kinerja 27 Org, dapat
terealisasi 27 Org.
4) Pengembangan Program Input Data Nomor Pokok
Perpustakaan dengan anggaran sebesar Rp.19.000.000
dari target 18 Perpustakaan dapat terealisasi 18
Perpustakaan.
5) Bimtek Pengelola Perpustakaan dengan anggaran
sebesar Rp.34.500.000 dari target 25 orang telah
terealisasi 25 orang.

Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan


kegiatan pada urusan Perpustakaan Provinsi Bali
digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.37.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perpustakaan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %


A Program Peningkatan Layanan Arsip dan Perpustakaan
1 Layanan Perpustakaan 36 Sekolah 100 32,000,000 100 36 Sekolah 100 32,000,000 100
Keliling Kab/Kota Kab/Kota

170
TARGET REALISASI

NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %


2 Layanan Jasa 30.000 Orang 100 91,000,000 100 41.358 Orang 100 89,461,400 98,31
Perpustakaan

3 Pengelolaan Sistem 1000 Eks 100 25,200,000 100 1000 Eks 100 25,200,000 100
Informasi Perpustakaan

4 Layanan Kearsipan 9 Kab/Kota 100 37,500,000 100 9 Kab/Kota 100 37,334,399 99,56
Keliling
B Program Pengembangan Perpustakaan
1 Pengembangan dan 500 Eks 100 42,350,000 100 500 Eks 100 41,118,800 97,09
Pengelolaan
Perpustakaan
2 Hunting dan Evaluasi 50 Eks 100 31,900,000 100 50 Eks 100 30,204,400 94,68
Karya Cetak

3 Perbaikan dan 2.000 Eks 100 45,200,000 100 2.000 Eks 100 44,528,600 98,51
Pelestarian Bahan
Pustaka
4 Penyusunan Literatur 2 Judul 100 26,900,000 100 2 Judul 100 22,488,900 83,60
Sekunder

C Program Peningkatan Pembinaan Dan Pengawasan Perpustakaan


1 Pembinaan 30 100 58,500,000 100 30 Perpustakaan 100 55,725,000 99,73
Perpustakaan Perpustakaan

2 Lomba Perpustakaan 9 Perpust. 100 56,300,000 100 9 Perpust. 100 56,150,000 99,73
Kab/Kota Kab/Kota

3 Lomba Minat Baca 27 Orang 100 68,800,000 100 27 Orang 100 68,605,000 99,72

4 Pengembangan Program 18 100 19,000,000 100 18 Perpustakaan 100 17,899,200 94,21


Input Data Nomor Pokok Perpustakaan
Perpustakaan

5 Bimtek Pengelola 25 Orang 100 34,500,000 100 25 Orang 100 32,075,000 92,97
Perpustakaan

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

17. Kearsipan
Untuk urusan Kearsipan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Tahun 2019 secara rinci dapat djelaskan sebagai
berikut :
a. Program Peningkatan Pengembangan Kearsipan
1) Pembinaan Kearsipan dengan anggaran Rp.41.500.000
dari target 19 PD dan Kab/Kota, BUMD, Organisasi
Masyarakat dan Lembaga Pendidikan dapat terealisasi
19 PD dan Kab/Kota, BUMD, Organisasi Masyarakat
dan Lembaga Pendidikan.
2) Lomba Fungsional Arsiparis Tk. Provinsi dengan
Anggaran Rp.33.500.000 dari target 20 orang dapat
terealisasi 20 orang.
3) Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Kearsipan
dengan anggaran sebesar Rp.47.000.000 dari target 13
171
PD dan Kab/Kota dapat terealisasi 13 PD dan
Kab/Kota.
4) Audit Internal Pengelolaan Kearsipan dengan anggaran
Rp.24.000.000 dari target 13 PD dapat terealisasi 13
PD.
5) Lomba Kearsipan OPD Tk. Provinsi dengan anggaran
Rp.33.000.000 dari target 15 PD, dapat terealisasi 15
PD.
6) Supervisi Penyelenggaraan Kearsipan LKD dengan
anggaran sebesar Rp.24.000.000 dari target 25 PD dan
Kab/Kota dapat terealisasi 25 PD dan Kab/Kota.
b. Program Pengembangan dan Peningkatan Pengolahan
Arsip
1) Penelusuran Arsip dengan anggaran Rp.57.169.800 dari
target 15 kali pelaksanaan, dapat terealisasi 15 kali
pelaksanaan.
2) Pengolahan Arsip Dinamis dengan anggaran
Rp.39.025.500 dari target 3 PD, dapat terealisasi 3 PD.
3) Preservasi Arsip dengan anggaran sebesar
Rp.40.000.000 dari target 4 kali, dapat terealisasi 4 kali.
4) Penilaian dan Pemusnahan Arsip dengan anggaran
Rp.79.185.000 dengan target 100 Box, dapat terealisasi
100 Box.
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan Urusan Kearsiapan Provinsi Bali digambarkan pada
tabel dibawah ini.

Tabel 2.38.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kearsipan
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
A Program Peningkatan
Pengembangan
Kearsipan

1 Pembinaan Kearsipan 19 PD dan 100 41,500,000 100 19 PD 100 38,572,500 92,95


Kab/Kota dan
Kab/Kota

172
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
2 Lomba Fungsional 20 Orang 100 33,500,000 100 20 Orang 100 33,375,920 99,63
Arsiparis Tk. Provinsi

3 Pengawasan dan 13 PD, 100 47,000,000 100 13 PD, 100 45,832,400 97,52
Evaluasi Kab/Kota Kab/Kota
Penyelenggaraan
Kearsipan

4 Audit Internal 13 PD 100 24,000,000 100 13 PD 100 23,052,400 96,05


Pengelolaan Kearsipan

5 Lomba Kearsipan OPD 15 PD 100 33,000,000 100 15 PD 100 30,458,600 92,30


Tk. Provinsi

6 Supervisi 25 PD dan 100 24,000,000 100 25 PD 100 23,676,200 98,65


Penyelenggaraan Kab/Kota dan
Kearsipan LKD Kab/Kota

B Program
Pengembangan dan
Peningkatan
Pengolahan Arsip
1 Penelusuran Arsip 15 Kali 100 57,169,800 100 15 Kali 100 54,918,800 96,06
Statis
2 Pengelolaan Arsip 3 PD 100 39,026,500 100 3 PD 100 37,341,300 95,68
Dinamis

3 Preservasi Arsip 4 Kali 100 40,000,000 100 4 Kali 100 40,000,000 100
4 Penilaian dan 100 Box 100 79,185,000 100 100 Box 100 78,643,200 99,32
Pemusnahan Arsip

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

C. URUSAN PILIHAN

1. Kelautan dan Perikanan


Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Urusan Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali
Tahun 2019 digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.39.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kelautan
dan Perikanan Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %


A Program Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat,
Wilayah Pesisir dan Laut
1 Konservasi dan Rehabilitasi 2 Kwsn 100 62,350,000 100 2 kwsn 100 57,877,158 92,83
Ekosistem Pesisir Laut
2 Penyusunan Dokumen 1 Dok 100 534,281,000 100 1 Dok 85.69 420,033,390 78,62
Perencanaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (WP3K) Provinsi
Bali
3 Pengelolaan WP3K Provinsi Bali 25 100 49,660,000 100 25 100 37,110,080 74,73
Orang Orang

173
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %


4 Pemberdayaan Masyarakat Pesisir 30 100 224,872,000 100 30 100 207,789,800 92,40
dan Laut Orang Orang
5 Pengelolaan Kawasan Konservasi 1 Dok 100 1,580,786,000 100 1 Dok 14.49 227,650,000 14,40
Perairan
B
Program Pengembangan Perikanan
Tangkap

1 Pengelolaan Pelabuhan Perikanan 1 Dok 100 22,698,000 100 1 Dok 99.12 22,498,000 99,12

2 Pengelolaan Sumber Daya Ikan 2 Dok 100 58,254,000 100 2 Dok 97 46,764,600 80,28

3 Pemberdayaan Kelompok 1 Dok 100 67,790,000 100 1 Dok 100 61,663,500 90,96
Perikanan Tangkap
C Program Pengembangan Perikanan
Budidaya

1 Pengembangan Perikanan Budidaya 5 100 63,624,000 100 5 100 28,079,300 44,13


Pembud Pembu
idaya didaya
Ikan Ikan
D Program Peningkatan Nilai Tambah
Hasil Perikanan
1 Pengembangan Pengolahan dan 142 SKP 100 300,000,000 100 267 100 252,723,870 84,24
Pemsaran Hasil Perikanan SKP
E Program Peningkatan Pengawasan
Pelaku Usaha Perikanan
1 Pengawasan Pelaku Usaha 75 100 55,524,000 100 75 100 53,241,300 95,89
Perikanan Pelaku Pelaku
Usaha Usaha
F Program Pengembangan Budidaya
Ikan
1 Penerapan Tekologi Perikanan 1 pkt 100 227,749,000 100 1 pkt 99.43 207,235,600 90,99

2 Peningkatan Keberlanjutan 2000 100 280,000,000 100 2000 99.45 271,818,800 97,08
Perikanan Budidaya Ekor Ekor

G
Program Peningkatan Pengujin dan
Penerapan Mutu Hasil Perikanan

1 Peningkatan Mutu Produk Hasil 5 UPI 100 105,000,000 100 5 UPI 100 101,784,640 96,94
Periknan

2 Pengujian Mutu hasil Perikanan 4800 100 315,000,000 100 4800 100 305,669,910 97,04
Sampel Sampel

H Program Peningkatan Pelayanan


Usaha Perikanan Tangkap di
Pelabuhan
1 Tata Kelola dan Pelayanan Usaha 1 Dok 100 20,088,000 100 1 Dok 100 15,182,100 75,58
Pelabuhan Perikanan
2 Pengelolaan Operasional Pelabuhan 1 Lap 100 20,088,000 100 1 Lap 100 15,123,100 75,28
I Program Pengembangan dan
Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan
1 Pengawasan, Monitoring, 1 Kwsn 100 22,550,000 100 1 Kwsn 100 18,550,000 82,26
Sumberdaya dan Sosial Ekonomi
KKP
2 Identifikasi Potensi, Konservasi dan 1 Kwsn 100 15,000,000 100 1 Kwsn 100 14,050,000 93,67
Rehabilitasi

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

2. Pariwisata
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Pariwisata Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai
berikut :

174
a. Terlaksananya 1 kali award dan 24 daya tarik wisata
budaya. Realisasi fisik 100% realisasi keuangan 88,89%.
b. Terlaksananya 1 Dokumen Rancangan Desa Wisata dan 30
daya tarik wisata alam. Realisasi fisik 100% realisasi
keuangan 88,63%
c. Terlaksananya pembinaan terhadap 30 daya tarik wisata
buatan di 9 Kab/Kota se-Bali. Realisasi fisik 100% realisasi
keuangan 100%.
d. Meningkatnya pemahaman 630 masyarakat seperti
kelompok sadar wisata dan siswa SMA/SMK di Bali
terhadap kepariwisataan Bali. Realisasi fisik 100% realisasi
keuangan 97,42%.
e. Terselenggaranya uji pengetahuan budaya Bali terhadap 120
pemandu wisata dan 1 dokumen Ranperda/Ranpergub
standar pelayanan kepariwisataan. Realisasi fisik 100%
realisasi keuangan 88,49%.
f. Terpilihnya 18 Duta Wisata Bali melalui even Jegeg Bagus.
Realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 93,77%
g. Terlaksananya analisis pasar wisatawan nusantara dan
karakteristik wisatawan nusantara di 3 lokasi (Padang Bai,
Ketapang, dan Bandara Ngurah Rai). Realisasi fisik 100%
dan Realisasi keuangan 98,37%
h. Tersusunnya buku data MICE dan statistik pariwisata Bali
(200 buku). Realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
99,53%.
i. Tersedianya 1 dokumen keikutsertaan dalam Inter-Islands
Tourism Policy (ITOP) Forum dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Realisasi fisik 100% realisasi keuangan 45,93%.
j. Tersedianya jumlah bahan promosi dalam rangka
meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan
nusantara seperti Bali at Glance dalam Bahasa Inggris (750
buah), Map of Bali dalam Bahasa Inggris (750 buah), Leaflet
dalam Bahasa Inggris (500 buah), Sekilas Bali (450 buah),
Tas (300 buah). realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan
97,80%.
175
k. Terlaksananya event MICE dan promosi pariwisata Bali di
dalam dan luar negeri (2 event dalam negeri dan 5 event luar
negeri) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara dan nusantara. Realisasi fisik 100% dan
keuangan 39,95%
l. Terlaksananya jumlah event pariwisata yang dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara dan nusantara (1 event Mekepung Gubernur
Cup). Realisasi fisik 100% dan keuangan 92,45%
m. Terlaksananya pengawasan usaha jasa pariwisata yang
memiliki ijin dan tersertifikasi dalam rangka meningkatkan
rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara dan
nusantara (125 usaha jasa pariwisata). Realisasi fisik 100%
realisasi keuangan 100%
n. Terlaksananya pengawasan usaha sarana pariwisata yang
memiliki ijin dan tersertifikasi dalam rangka meningkatkan
rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara dan
nusantara (125 usaha sarana pariwisata). Realisasi fisik
100% realisasi keuangan 98,56%
o. Tersusunnya jumlah buku usaha pariwisata dan buku
ekonomi kreatif yang disusun tepat waktu dalam rangka
meningkatkan rata-rata pengeluaran wisatawan
mancanegara dan nusantara (100 buku). Realisasi fisik
100% realisasi keuangan 83,40%.
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Dinas Pariwisata Tahun 2019 digambarkan pada
tabel berikut ini.

Tabel 2.40.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pariwisata
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %


A Program Peningkatan 81 100 2,580,715,464 100 81 100 2,442,984,264 94.66
Akuntabilitas Capaian Kinerja

1 Penyediaan jasa surat menyurat 100 100 3,213,000 100 100 100 3,213,000 100

176
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %


2 Penyediaan jasa komunikasi, 100 100 182,000,000 100 100 100 130,648,768 71.79
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 100 100 208,218,763 100 100 100 207,742,389 99.77
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 100 100 38,043,775 100 100 100 35,427,300 93.12

5 Penyediaan barang cetakan dan 100 100 33,016,940 100 100 100 33,010,740 99.98
penggandaan

6 Penyediaan komponen instalasi 100 100 11,149,900 100 100 100 11,108,000 99.62
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 100 100 10,680,000 100 100 100 10,680,000 100
peraturan perundang-undangan

8 Penyediaan Makanan dan 100 100 47,730,000 100 100 100 40,440,000 84.73
Minuman
9 Rapat-rapat Koordinasi dan 100 100 267,760,800 100 100 100 229,384,875 85.67
Konsultasi ke Luar dan Dalam
Daerah
10 Upacara keagamaan 100 100 48,200,000 100 100 100 48,050,000 99.69

11 Pengadaan peralatan gedung 100 100 62,850,000 100 100 100 54,336,100 86.45
kantor
12 Pemeliharaan rutin /berkala 100 100 834,985,189 100 100 100 828,075,298 99.17
gedung kantor

13 Pemeliharaan rutin /berkala 11 100 539,183,085 100 11 100 519,707,284 96.39


kendaraan dinas kendaraan kendaraan
roda 4 dan 5 roda 4 dan 5
kendaraan kendaraan
roda 2 roda 2

14 Pemeliharaan rutin / berkala 100 100 74,500,000 100 100% 100 74,300,000 99.73
peralatan gedung kantor

15 Penyusunan, Evaluasi dan 1 dokumen 100 219,184,012 100 1 dokumen 100 216,860,510 98.94
Pelaporan perencanaan perencanaan
dan 3 dan 3
laporan laporan

B Program Pengembangan Destinasi 9,8 hari dan 100 497,148,000 100 8,2 hari dan 89.61 450,997,791 90.72
Pariwisata 4,5 hari 4,3 hari

1 Pengembangan Produk Wisata 1 kali award 100 273,653,792 100 1 kali award 100 243,255,595 88.89
Unggulan Berbasis Daya Tarik dan 24 DTW dan 24 DTW
Wisata Budaya Budaya Budaya

2 Pengembangan Produk Wisata 1 Dokumen 100 138,572,104 100 1 Dokumen 100 122,822,098 88.63
Unggulan Berbasis Daya Tarik Rancangan Rancangan
Wisata Alam Desa Wisata Desa Wisata
dan 30 DTW dan 30 DTW
Alam Alam

3 Pengembangan Produk Wisata 30 DTW 100 84,922,104 100 30 DTW 100 84,920,098 100
Unggulan Berbasis Daya Tarik Buatan Buatan
Wisata Buatan

1,162,725,000 1,087,248,374
C Progam Kelembagaan Pariwisata 748 orang 100 100 748 orang 100 93.51

1 Peningkatan Peran Serta 630 orang 100 226,772,104 100 630 orang 100 220,930,598 97.42
Masyarakat dalam Pengembangan
Kepariwisataan

2 Peningkatan Peran Kelembagaan 120 orang 100 214,814,792 100 120 orang 100 190,086,595 88.49
Kepariwisataan dan 1 dan 1
dokumen dokumen

3 Peningkatan SDM Kepariwisataan 18 orang 100 721,138,104 100 18 orang 100 676,231,181 93.77
duta wisata duta wisata

177
TARGET REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %


D Program Pemasaran Pariwisata 7.100.000 100 3,081,240,208 100 5.738.385 80.41 1,995,437,871 64.76
orang dan orang dan
8,200.000 10.200.000
orang orang

1 Analisa pasar dan indeks 2 dokumen 100 372,822,104 100 2 dokumem 100 366,727,698 98.37
kepuasan wisatawan
mancanegara dan nusantara

2 Penyusunan Data MICE dan 100 buku 100 122,572,104 100 100 buku 100 122,001,198 99.53
Statistik Kepariwisataan

3 Forum Kerjasama Inter-Islands 1 100 354,572,104 100 1 100 162,845,198 45.93


Tourism Policy (ITOP Forum) kesepakatan kesepakatan

4 Pengadaan bahan promosi Bali at 100 146,829,792 100 Bali at 100 143,592,545 97.8
pariwisata Glance dlm Glance dlm
bhs Inggris bhs Inggris
(750 buah), (750 buah),
Map of Bali Map of Bali
dlm bhs dlm bhs
Inggris (750 Inggris (750
buah), Leaflet buah), Leaflet
dlm bhs dlm bhs
Inggris (500 Inggris (500
buah), buah),
Sekilas Bali Sekilas Bali
(450 buah), (450 buah),
Tas (300 Tas (300
buah) buah)

5 Pelaksanaan Promosi MICE dan 2 event 100 1,384,444,104 100 2 event 64 553,093,232 39.95
Pariwisata Bali di Dalam dan Luar dalam negeri dalam negeri
Negeri dan 4 event dan 1 event
luar negeri luar negeri

6 Pelaksanaan Event Pariwisata Bali 1 Event 100 700,000,000 100 1 Event 100 647,178,000 92.45
Mekepung Mekepung
Gubernur Gubernur
Cup Cup

E Program Industri Pariwisata 142 USD dan 100 439,676,904 100 145 USD dan 108 401,901,641 91.41
Rp.463.000,- Rp.530.000

1 Pengawasan Usaha Jasa 125 usaha 100 110,872,104 100 125 usaha 100 110,872,098 100
Pariwisata jasa jasa
pariwisata pariwisata

2 Pengawasan Usaha Sarana 125 usaha 100 110,872,104 100 125 usaha 100 109,272,098 98.56
Pariwisata sarana sarana
pariwisata pariwisata

3 Penyusunan Data Usaha 100 buku 100 217,932,696 100 100 buku 83.42 181,757,445 83.4
Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif dan 1 website

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

3. Pertanian dan Perkebunan


Realisasi terhadap program dan kegiatan pembangunan sub
sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan tahun
anggaran 2019 dengan jumlah anggaran Rp.30.620.133.862,-
realisasi sebesar Rp.23.991245527,27 (77,76%) dan realisasi
fisik 100% dengan rincian sebagai berikut :

178
a. Dinas
1) Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja
dengan pagu Rp.2.870.187.846,- realisasi keuangan
Rp.2.245.648.094 (78,24%), realisasi fisik 100%
2) Program peningkatan prasarana sarana dan penyuluhan
pertanian dengan Pagu Rp.1.045.382.234,- realisasi
keuangan Rp.874.182.310,71,- realisasi fisik 100%.
3) Program peningkatan produksi dan pengembangan
agribisnis komoditas perkebunan dengan pagu kegiatan
Rp.2.644.334.612,- realisasi keuangan 2.269.108.321,62
realisasi fisik 100%
4) Program pengembangan produksi tanaman pangan dan
hortikultura dengan pagu kegiatan Rp.2.312.938.791,-
realisasi Rp.1.813.315.142,- realisasi fisik 100%.
b. UPTD
1) Program penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu dengan Pagu
Rp.3.489.613.262,- realisasi keuangan
Rp.3.022.838.504,22,- realisasi fisik 100%
2) Program perlindungan tanaman pangan dan hortikultura
dengan pagu kegiatan Rp.2.611.992.329,- realisasi
anggaran Rp.2.526.313.449,50 realisasi fisik 100%
3) Program sertifikasi dan pengawasan mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura dengan Pagu anggaran
Rp.1.002.348.099,- realisasi anggaran Rp.937.302.745,- ,
realisasi fisik 100%
4) Program peningkatan produksi, sertifikasi dan
pengawasan benih tanaman perkebunan dan arboretum
dengan Pagu anggaran Rp.4.434.588.528,- realiasasi
anggaran Rp.2.888.302.997,- realisasi fisik 100%
5) Program perlindungan tanaman perkebunan dengan
Pagu anggaran 5.508.866.815,- realisasi anggaran
Rp.2.667.197.717,34,- realisasi fisik 100%
6) program peningkatan kapasitas sumber daya pertanian
dengan Pagu anggaran Rp.4.699.881.346,- realisasi
anggaran Rp.4.645.177.243,86,- realisasi fisik 100%
179
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Pertanian dan Perkebunan Pemerintah
Provinsi Bali digambarkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.41.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pertanian
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
A Program Peningkatan 16 Keg 100 2,870,187,846 100 16 Keg 100 2,341,507,094.94 81.58
Akuntabilitas Capaian Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg 100 5,610,000 100 1 Keg 100 5,581,000 99.48
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 Keg 100 296,065,000 100 1 Keg 100 208,628,121 70.47
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg 100 270,000,000 100 1 Keg 100 269,454,000 99.8
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 1 Keg 100 50,229,385 100 1 Keg 100 26,200,000 52.16
5 Penyediaan barang cetakan 1 Keg 100 24,660,500 100 1 Keg 100 24,497,000 99.34
dan penggandaan
6 Penyediaan komponen instalasi 1 Keg 100 5,216,500 100 1 Keg 100 5,216,500 100
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 Keg 100 13,680,000 100 1 Keg 100 12,600,000 92.11
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 Keg 100 36,330,000 100 1 Keg 100 36,330,000 100
minuman
9 Rapat-rapat koordinasi dan 1 Keg 100 266,502,000 100 1 Keg 100 197,778,329 74.21
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 50,000,000 100 1 Keg 100 44,733,000 89.47
11 Pengadaan perlengkapan 1 Keg 100 239,500,000 100 1 Keg 100 232,596,500 97.12
gedung kantor
12 Pengadaan peralatan gedung 1 Keg 100 120,000,000 100 1 Keg 100 115,000,000 95.83
kantor
13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 239,654,697 100 1 Keg 100 234,423,972.41 97.82
gedung kantor
14 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 743,002,997 100 1 Keg 100 479,659,483.38 64.56
kendaraan dinas
15 Penyusunan, perencanaan, 1 Keg 100 367,856,767 100 1 Keg 100 311,330,189.15 84.63
dan pelaporan capaian kinerja

16 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 141,880,000 100 1 Keg 100 137,479,000 96.9
peralatan dan perlengkapan
gedung kantor
B program peningkatan 5 Keg 100 1,045,382,234 100 5 Keg 100 874,182,310.71 83.62
prasarana sarana dan
penyuluhan pertanian
1 Inventarisasi Data Lahan dan 1 Keg 100 194,020,898 100 1 Keg 100 188,620,790.52 97.22
Irigasi Subak
2 Fasilitasi Perlindungan 1 Keg 100 378,089,838 100 1 Keg 100 310,541,980.52 82.13
Kesuburan tanah, Pembinaan,
Pengawasan Pupuk, Pestisida
dan Alat Mesin Pertanian
3 Fasilitasi Perbaikan Sarana 1 Keg 100 73,261,000 100 1 Keg 100 63,011,000 86.01
Irigasi Tingkat Usaha Tani
4 Pemberian Insentif dan 1 Keg 100 276,860,498 100 1 Keg 100 226,788,139.67 81.91
Penghargaan Kepada Petani
Berprestasi Serta Pembinaan
Kelembagaan Penyuluhan
5 Fasilitasi Pengembangan 1 Keg 100 123,150,000 100 1 Keg 100 85,220,400 69.2
Koperasi Tani dan Pembiayaan
Pertanian

180
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
C program peningkatan produksi 5 Keg 100 2,644,334,612 100 5 Keg 100 2,269,108,321.62 85.81
dan pengembangan agribisnis
komoditas perkebunan

1 Penyedian Sarana Produksi 1 Keg 100 1,411,380,700 100 1 Keg 100 1,139,290,280 80.72
Pertanian/Perkebunan
2 Pengembangan Tanaman 1 Keg 100 240,550,000 100 1 Keg 100 209,299,800 87.01
Taman Gumi Banten
3 Pembinaan Kelembagaan Pasca 1 Keg 100 375,775,680 100 1 Keg 100 345,400,299.04 91.92
Panen, Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perkebunan
4 Pengolahan Data Statistik 1 Keg 100 260,852,624 100 1 Keg 100 236,020,361.54 90.48
Kwalitas Perkebunan
5 Penyedian Sarana Pengolahan 1 Keg 100 355,775,608 100 1 Keg 100 339,097,581.04 95.31
Limbah Kopi (pupuk organik)

D program pengembangan 11 Keg 100 2,312,938,791 100 11 Keg 100 1,813,315,142.40 78.4
produksi tanaman pangan dan
hortikultura
1 Pengumpulan Data Statistik 1 Keg 100 251,808,398 100 1 Keg 100 240,989,769.53 95.7
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
2 Pengembangan Padi Hibrida 1 Keg 100 620,495,997 100 1 Keg 100 394,391,183.26 63.56
3 Pengembangan Tanaman Buah 1 Keg 100 244,860,498 100 1 Keg 100 141,240,595.26 57.68
(nangka dll)
4 Festival Agribisnis 1 Keg 100 604,258,531 100 1 Keg 100 567,245,378.72 93.87
5 Pengembangan Tanaman 1 Keg 100 169,144,199 100 1 Keg 100 119,024,515.63 70.37
Sayuran
6 Study FS (Studi Kelayakan 1 Keg 100 105,511,752 100 1 Keg 100 92,565,400.00 87.73
Ekonomi) Pembangunan Pasar
Sentra Produksi Buah-Buahan
dan Sayuran (Tematik)
7 Sosialisasi Pergub Penghijauan 1 Keg 100 26,000,000 100 1 Keg 100 1,332,000.00 5.12
Lahan Telajakan dan Bahu
Jalan
8 Penumbuhan dan 1 Keg 100 30,836,168 100 1 Keg 100 30,825,000.00 99.96
Pengembangan Seke Manyi
9 Studi Pengembangan Industri 1 Keg 100 100,000,000 100 1 Keg 100 87,521,100.00 87.52
Pangan
10 Pengembangan Kelembagaan 1 Keg 100 110,023,248 100 1 Keg 100 97,555,500.00 88.67
Usaha Subak Melalui RMU

11 Pemetaan Kawasan Pertanian 1 Keg 100 50,000,000 100 1 Keg 100 40,624,700.00 81.25
E program penyediaan benih 17 Keg 100 3,489,613,262 100 17 Keg 100 3,028,838,504.22 86.8
tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu
1 Penyediaan Jasa Surat 1 Keg 100 1,500,000 100 1 Keg 100 1,500,000 100
Menyurat
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, 1 Keg 100 134,000,000 100 1 Keg 100 97,413,655 72.7
Sumber Daya Air dan Listrik

3 Penyediaan Jasa Kebersihan 1 Keg 100 31,602,000 100 1 Keg 100 31,330,000 99.14
kantor
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 1 Keg 100 7,500,000 100 1 Keg 100 7,452,000 99.36
5 Penyediaan Barang Cetakan 1 Keg 100 2,000,000 100 1 Keg 100 2,000,000 100
dan Penggandaan
6 Penyediaan Komponen 1 Keg 100 1,260,000 100 1 Keg 100 1,260,000 100
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
7 Penyediaan Bahan Bacaan dan 1 Keg 100 1,680,000 100 1 Keg 100 1,680,000 100
Peraturan Perundang-
Undangan
8 Penyediaan Makanan dan 1 Keg 100 4,200,000 100 1 Keg 100 4,200,000 100
Minuman
9 Rapat-Rapat Kordinasi dan 1 Keg 100 14,250,000 100 1 Keg 100 14,250,000 100
Konsultasi Ke Luar dan Dalam
Daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 25,000,000 100
11 Pemeliharaan Rutin/Berkala 1 Keg 100 162,542,100 100 1 Keg 100 134,183,355.63 82.55
Kendaraan Dinas
12 Pemeliharaan Rutin/Berkala 1 Keg 100 33,672,100 100 1 Keg 100 33,672,097.63 100
Peralatan Gedung Kantor

181
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
13 Perbanyakan Benih Sumber 1 Keg 100 109,144,199 100 1 Keg 100 108,835,860.26 99.72
Padi yang menjadi Unggulan
Daerah
14 Perbanyakan Benih Sumber 1 Keg 100 109,144,199 100 1 Keg 100 108,760,595.26 99.65
Palawija Yang Menjadi Potensi
Daerah
15 Perbanyakan Benih Sumber 1 Keg 100 453,402,998 100 1 Keg 100 452,587,588.15 99.82
Sayuran Yang Menjadi
Uanggulan Daerah
16 Perbanyakan/Pemeliharaan/Pe 1 Keg 100 423,805,666 100 1 Keg 100 423,148,838.15 99.85
lestarian Aneka Tanaman buah
dan Tanaman Hias
17 Pembangunan/Rehab Gedung 1 Keg 100 1,974,910,000 100 1 Keg 100 1,581,564,514.14 80.08
dan Penyediaan Sarana
Prasarananya
F program perlindungan 20 Keg 100 2,611,992,329 100 20 Keg 100 2,526,313,449.50 96.72
tanaman pangan dan
hortikultura
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg 100 990,000 100 1 Keg 100 990,000 100
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 Keg 100 89,030,000 100 1 Keg 100 71,083,791 79.84
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg 100 98,500,000 100 1 Keg 100 98,217,000 99.71
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 1 Keg 100 10,000,000 100 1 Keg 100 9,916,600 99.17
5 Penyediaan barang cetakan 1 Keg 100 2,500,000 100 1 Keg 100 2,500,000 100
dan penggandaan
6 Penyediaan komponen instalasi 1 Keg 100 4,800,000 100 1 Keg 100 4,800,000 100
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 Keg 100 2,500,000 100 1 Keg 100 2,340,000 93.6
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 Keg 100 5,600,000 100 1 Keg 100 5,600,000 100
minuman
9 Rapat-rapat kordinasi dan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 19,828,200 79.31
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 24,952,000 99.81
11 Pengadaan peralatan dan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 24,600,000 98.4
perlengkapan gedung kantor

12 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 143,288,399 100 1 Keg 100 142,788,390.59 99.65
gedung kantor
13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 278,844,200 100 1 Keg 100 259,352,391.30 93.01
kendaraan dinas
14 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 10,300,000 100 1 Keg 100 10,265,000 99.66
peralatan gedung kantor
15 Pengamatan dan Pemantauan 1 Keg 100 240,732,598 100 1 Keg 100 239,459,485.86 99.47
Organisme Pengganggu
Tanaman
16 Pengembangan Sistem 1 Keg 100 161,316,299 100 1 Keg 100 149,139,892.93 92.45
Perlindungan OPT Hortikultura

17 Pengembangan Sistem 1 Keg 100 119,144,199 100 1 Keg 100 111,154,212.02 93.29
Pengendalian OPT Hortikultura

18 Pengawasan dan Dampak 1 Keg 100 50,000,000 100 1 Keg 100 38,826,404 77.65
Penggunaan Pestisida
19 Oprasional Lab.OPT TPH 1 Keg 100 294,319,133 100 1 Keg 100 293,966,181.15 99.88
20 Pembangunan/Rehab Gedung 1 Keg 100 1,025,127,501 100 1 Keg 100 1,016,533,900.65 99.16
dan Penyediaan Sarana
Prasarananya
G program sertifikasi dan 16 Keg 100 1,002,348,099 100 16 Keg 100 937,302,745.05 93.51
pengawasan mutu benih
tanaman pangan dan
hortikultura
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg 100 1,500,000 100 1 Keg 100 1,500,000 100
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 Keg 100 93,500,000 100 1 Keg 100 47,483,071 50.78
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg 100 128,975,000 100 1 Keg 100 128,623,000 99.73

182
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 1 Keg 100 12,680,000 100 1 Keg 100 12,600,200 99.37
5 Penyediaan barang cetakan 1 Keg 100 5,000,000 100 1 Keg 100 4,560,000 91.2
dan penggandaan
6 Penyediaan komponen instalasi 1 Keg 100 7,500,000 100 1 Keg 100 7,500,000 100
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 Keg 100 2,500,000 100 1 Keg 100 2,160,000 86.4
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 Keg 100 12,600,000 100 1 Keg 100 12,600,000 100
minuman
9 Rapat-rapat kordinasi dan 1 Keg 100 33,000,000 100 1 Keg 100 32,850,000 99.55
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 24,750,000 99
11 Pengadaan Peralatan dan 1 Keg 100 73,000,000 100 1 Keg 100 70,655,000 96.79
Perlengkapan Gedung Kantor

12 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 72,572,103 100 1 Keg 100 71,460,097.63 98.47
gedung kantor
13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 179,572,100 100 1 Keg 100 168,527,197.63 93.85
kendaraan dinas
14 Pemeliharaan Rutin/Berkala 1 Keg 100 5,450,000 100 1 Keg 100 4,450,000 81.65
Peralatan dan Perlengkapan
Gedung Kantor
15 Sertifikasi Benih Tanaman 1 Keg 100 161,210,498 100 1 Keg 100 161,006,288.21 99.87
Pangan
16 Sertifikasi Benih Tanaman 1 Keg 100 188,288,398 100 1 Keg 100 186,577,890.58 99.09
Hortikultura
H program peningkatan 15 Keg 100 4,434,588,528 100 15 Keg 100 2,888,302,997.63 65.13
produksi, sertifikasi dan
pengawasan benih tanaman
perkebunan dan arboretum
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg 100 1,221,000 100 1 Keg 100 1,221,000 100
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 Keg 100 2,400,000 100 1 Keg 100 2,396,038 99.83
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan alat tulis kantor 1 Keg 100 4,700,000 100 1 Keg 100 4,579,075 97.43
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg 100 770,000 100 1 Keg 100 770,000 100
dan penggandaan
5 Penyediaan komponen instalasi 1 Keg 100 440,000 100 1 Keg 100 440,000 100
listrik/penerangan bangunan
kantor
6 Penyediaan bahan bacaan dan 1 Keg 100 1,740,000 100 1 Keg 100 1,620,000 93.1
peraturan perundang-
undangan
7 Penyediaan makanan dan 1 Keg 100 2,800,000 100 1 Keg 100 2,800,000 100
minuman
8 Rapat-rapat kordinasi dan 1 Keg 100 19,500,000 100 1 Keg 100 18,800,000 96.41
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
9 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 4,620,000 100 1 Keg 100 4,620,000 100
10 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 96,647,272 100 1 Keg 100 94,782,647.63 98.07
kendaraan dinas
11 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 91,286,312 100 1 Keg 100 91,276,292.89 99.99
peralatan gedung kantor
12 Peningkatan Pemeliharaan dan 1 Keg 100 993,314,520 100 1 Keg 100 985,516,506.11 99.21
Pengembangan Kebun Induk

13 Sertifikasi dan Pengawasan 1 Keg 100 223,240,624 100 1 Keg 100 215,855,897.50 96.69
Predaran Mutu Benih
14 Pembangunan Taman Gumi 1 Keg 100 740,614,300 100 1 Keg 100 730,138,684 98.59
Banten dan Puspa Dewata

15 Pembangunan/Rehab Gedung 1 Keg 100 2,251,294,500 100 1 Keg 100 733,486,856.50 32.58
dan Penyediaan Sarana
Prasarananya
I program perlindungan 18 Keg 100 5,508,866,815 100 18 Keg 100 2,667,197,717.34 48.42
tanaman perkebunan
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg 100 775,500 100 1 Keg 100 774,000 99.81
menyurat
183
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 Keg 100 84,700,000 100 1 Keg 100 60,783,779 71.76
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg 100 144,944,199 100 1 Keg 100 144,812,195.26 99.91
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 1 Keg 100 15,000,000 100 1 Keg 100 14,998,800 99.99
5 Penyediaan barang cetakan 1 Keg 100 2,255,000 100 1 Keg 100 2,255,000 100
dan penggandaan
6 Penyediaan komponen instalasi 1 Keg 100 2,200,000 100 1 Keg 100 2,200,000 100
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 Keg 100 2,640,000 100 1 Keg 100 1,740,000 65.91
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 Keg 100 7,700,000 100 1 Keg 100 7,700,000 100
minuman
9 Rapat-rapat kordinasi dan 1 Keg 100 35,000,000 100 1 Keg 100 30,684,000 87.67
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg 100 25,000,000 100 1 Keg 100 23,000,000 92
11 Pengadaan perlengkapan 1 Keg 100 16,500,000 100 1 Keg 100 16,300,000 98.79
gedung kantor
12 Pengadaan peralatan gedung 1 Keg 100 20,000,000 100 1 Keg 100 18,949,000 94.75
kantor
13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 79,154,626 100 1 Keg 100 69,592,997.63 87.92
kendaraan dinas
14 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 190,742,597 100 1 Keg 100 188,225,299.54 98.68
peralatan dan perlangkapan
gedung kantor
15 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg 100 14,700,000 100 1 Keg 100 14,390,000 97.89
taman dan tempat parkir
16 Bintek Pengembangan Black 1 Keg 100 277,432,597 100 1 Keg 100 257,098,585.78 92.67
Soldier Fly (BSF)
17 Pengendalian Hayati dan 1 Keg 100 366,326,796 100 1 Keg 100 361,709,381.04 98.74
Pestisida Nabati
18 Pembangunan/Rehab Gedung 1 Keg 100 4,223,795,500 100 1 Keg 100 1,451,984,679.09 34.38
dan Penyediaan Sarana
Prasarananya
X program peningkatan 18 Keg 100 4,699,881,346 100 18 Keg 100 4,645,177,243.86 98.84
kapasitas sumber daya
pertanian
1 Penyediaan jasa surat 1 keg 100 1,050,000 100 1 keg 100 1,050,000 100
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 1 keg 100 25,000,000 100 1 keg 100 17,875,161 71.5
sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan jasa kebersihan 1 keg 100 32,000,000 100 1 keg 100 31,831,100 99.47
kantor
4 Penyediaan alat tulis kantor 1 keg 100 15,000,000 100 1 keg 100 14,713,100 98.09
5 Penyediaan barang cetakan 1 keg 100 6,545,000 100 1 keg 100 6,545,000 100
dan penggandaan
6 Penyediaan komponen instalasi 1 keg 100 2,055,000 100 1 keg 100 2,035,000 99.03
listrik/penerangan bangunan
kantor
7 Penyediaan bahan bacaan dan 1 keg 100 3,000,000 100 1 keg 100 1,980,000 66
peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 keg 100 11,375,000 100 1 keg 100 11,375,000 100
minuman
9 Rapat-rapat kordinasi dan 1 keg 100 30,000,000 100 1 keg 100 29,950,000 99.83
konsultasi ke luar dan dalam
daerah
10 Upacara Keagamaan 1 keg 100 4,500,000 100 1 keg 100 4,500,000 100
11 Pengadaan perlengkapan 1 keg 100 32,950,000 100 1 keg 100 22,908,000 69.52
gedung kantor
12 Pengadaan peralatan gedung 1 keg 100 30,000,000 100 1 keg 100 29,795,000 99.32
kantor
13 Pemeliharaan rutin/berkala 1 keg 100 167,712,100 100 1 keg 100 164,196,897.58 97.9
kendaraan dinas
14 Pemeliharaan rutin/berkala 1 keg 100 629,614,090 100 1 keg 100 624,613,893.98 99.21
peralatan dan perlangkapan
gedung kantor

184
TARGET REALISASI
NO PROGRAM /KEGIATAN
VOL % RP % VOL % RP %
15 Pengembangan Model 1 keg 100 1,828,355,378 100 1 keg 100 1,811,839,809.65 99.1
Pertanian Organik/Bio
Industry

16 Pembinaan Pertanian 1 keg 100 1,830,724,778 100 1 keg 100 1,820,098,481.65 99.42
Terpadu/Bio Industry
17 Kaji Terap Pengembangan 1 keg 100 50,000,000 100 1 keg 100 49,870,800 99.74
Teknologi Pertanian
terpadu/Bio Industry
18 Mengembangkan Aplikasi E- 1 keg 100 100 1 keg 100 0
Comerce Produk Pertanian - -

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

4. Kehutanan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Kehutanan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai
berikut :
a. Program Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Perhutanan Sosial Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari Program Peningkatan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan, Pemberdayaan Masyarakat dan
Perhutanan Sosial, Persentase Penurunan Lahan Kritis di
Dalam dan di Luar Kawasan Hutan dengan rincian
pelaksanaan:
1) Target 4,99% (150 Ha.).
2) Realisasi 11,14% (3.150 Ha.).
3) Capaian Kinerja 223,24%.
b. Program Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Perhutanan Sosial, (Dinas
Kehutanan, Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bali Utara, Bali Timur, Bali Selatan dan
Bali Barat) dengan pagu dana Rp.2.442.479.800 realisasi
Rp.2.340.774.532 (95,84%), fisik 100%. Secara terinci terdiri
dari :
1) Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, dengan pagu
dana Rp.154.509.100 realisasi Rp.148.851.162 (96,34%),
fisik 100%.
2) Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Serta
Perhutanan Sosial di UPTD. KPH. Bali Timur, dengan

185
pagu dana Rp.6.107.700 realisasi Rp.6.089.900 (99,71%),
fisik 100%.
3) Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Serta
Perhutanan Sosial di UPTD. KPH. Bali Barat, dengan
pagu dana Rp.10.500.000 realisasi Rp.10.490.000
(99,90%), fisik 100%.
4) Pengelolaan dan Pengamanan Hutan di Provinsi Bali, di
UPTD. KPH. Bali Utara (Sumber DAK), dengan pagu dana
Rp.623.787.000 realisasi Rp.598.009.010 (95,87%), fisik
100%.
5) Pengelolaan dan Pengamanan Hutan di Provinsi Bali, di
UPTD. KPH. Bali Timur (Sumber DAK), dengan pagu dana
Rp.623.789.000 realisasi Rp.567.729.160 (91,01%), fisik
100%.
6) Pengelolaan dan Pengamanan Hutan di Provinsi Bali, di
UPTD. KPH. Bali Selatan (Sumber DAK), dengan pagu
dana Rp.623.787.000 realisasi Rp.615.557.760 (98,68%),
fisik 100%.
7) Pengelolaan dan Pengamanan Hutan di Provinsi Bali, di
UPTD. KPH. Bali Barat (Sumber DAK), dengan pagu dana
Rp.400.000.000 realisasi Rp.394.047.540 (98,51%), fisik
100%.
c. Program Peningkatan Perlindungan Hutan, Pemanfaatan
dan Penertiban Industri Hasil Hutan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Program Peningkatan
Perlindungan Hutan, Pemanfaatan dan Penertiban Industri
Hasil Hutan adalah Persentase Penurunan Kerusakan
Kawasan Hutan dengan rincian pelaksanaan:
1) Target 4,93% (831,98 Ha).
2) Realisasi 4,11% (693,42 Ha).
3) Capaian Kinerja 83,37%.
Kegiatan dan Program yang mendukung sebagai berikut :
1) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban Hasil
Hutan, (Dinas Kehutanan, Unit Pelaksana Teknis Daerah
Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Utara, Bali Timur, Bali
186
Selatan, Bali Barat dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
Taman Hutan Raya Ngurah Rai) dengan pagu dana
Rp.764.577.682 realisasi Rp.690.846.905 (90,36%), fisik
100%.
Secara terinci terdiri dari :
a) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di Dinas Kehutanan, dengan pagu dana
Rp.383.590.270 realisasi Rp.339.997.437 (88,64%),
fisik 100%.
b) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di UPTD. KPH. Bali Utara, dengan pagu
dana Rp.60.641.536 realisasi Rp.58.037.200 (95,71%),
fisik 100%.
c) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di UPTD. KPH. Bali Timur, dengan pagu
dana Rp.35.877.300 realisasi Rp.35.877.300 (%), fisik
100%.
d) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di UPTD. KPH. Bali Selatan, dengan pagu
dana Rp.43.459.200 realisasi Rp.29.409.200 (67.67%),
fisik 100%.
e) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di UPTD. KPH. Bali Barat, dengan pagu
dana Rp.60.105.150 realisasi Rp.58.198.000 (96,83%),
fisik 100%.
f) Perlindungan Hutan, Pengendalian Tata Batas dan
Penggunaan/ Pemanfaatan Hutan serta Penertiban
Hasil Hutan, di UPTD. Tahura Ngurah Rai, dengan
pagu dana Rp.42.088.000 realisasi Rp.41.916.400
(99,59%), fisik 100%.

187
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Kehutanan Provinsi Bali Tahun 2019
digambarkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.42.
Target danRealisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kehutanan
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO. PROGRAM / KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % RP. % VOLUME % RP. %
Dinas Kehutanan 16 Keg. 100 1,858,928,646 100 16 Keg. 100 1,677,129,145 90.22
A. Program Peningkatan 14 Keg. 100 1,320,829,276 100 14 Keg. 100 1,188,280,546 89.96
Akuntabilitas Capaian
Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 1 Keg. 100 450,000 100 1 Keg. 100 315,000 70
menyurat
2 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 85,520,000 100 1 Keg. 100 71,993,712 84.18
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
3 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 110,398,000 100 1 Keg. 100 110,224,000 99.84
kantor
4 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 27,419,800 100 1 Keg. 100 27,419,800 100
kantor
5 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 22,490,400 100 1 Keg. 100 22,490,400 100
dan penggandaan

6 Penyediaan komponen 1 Keg. 100 3,200,000 100 1 Keg. 100 3,200,000 100
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
7 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 13,946,000 100 1 Keg. 100 13,946,000 100
dan peraturan perundang-
undangan
8 Penyediaan makanan dan 1 Keg. 100 36,050,000 100 1 Keg. 100 35,875,000 99.51
minuman
9 Rapat-rapat koordinasi dan 1 Keg. 100 140,190,000 100 1 Keg. 100 122,655,630 87.49
konsultasi ke luar dan
dalam daerah
10 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 52,796,000 100 1 Keg. 100 52,700,000 99.82
11 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 383,447,496 100 1 Keg. 100 366,529,697.63 95.59
kendaraan dinas

12 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 23,449,000 100 1 Keg. 100 23,430,000 99.92
perlengkapan gedung
kantor
13 Peningkatan kualitas 1 Keg. 100 289,045,080 100 1 Keg. 100 227,213,761.54 78.61
tenaga khusus kehutanan

14 Perencanaan Pembangunan 1 Keg. 100 132,427,500 100 1 Keg. 100 110,287,545 83.28
Kehutanan
B. Program Peningkatan 1 Keg. 100 154,509,100 100 1 Keg. 100 148,851,162 96.34
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan. Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perhutanan Sosial.
1 Pengelolaan DAS dan 1 Keg. 100 154,509,100 100 1 Keg. 100 148,851,162 96.34
Perhutanan Sosial
C. Program Peningkatan 1 Keg. 100 383,590,270 100 1 Keg. 100 339,997,437 88.64
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan
1 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 383,590,270 100 1 Keg. 100 339,997,437 88.64
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan serta
Penertiban Hasil Hutan

188
TARGET REALISASI
NO. PROGRAM / KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % RP. % VOLUME % RP. %
UPTD Kesatuan 14 Keg. 100 609,421,376 100 14 Keg. 100 59,014,690,826 96.84
Pengelolaan Hutan Bali
Barat
A. Program Peningkatan 2 Keg. 100 410,500,000 100 2 Keg. 100 404,537,540 98.55
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan. Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perhutanan Sosial di UPTD
Kesatuan Pengelolaan
Hutan Bali Barat
1 Pengelolaan dan 1 Keg. 100 400,000,000 100 1 Keg. 100 394,047,540 98.51
Pengamanan Hutan di
Provinsi Bali
2 Peningkatan Rehabilitasi 1 Keg. 100 10,500,000 100 1 Keg. 100 10,490,000 99.9
Hutan dan Lahan Serta
Perhutanan Sosial
B. Program Peningkatan 12 Keg. 100 198,921,376 100 12 Keg. 100 185,609,368.26 93.31
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan di UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bali
Barat
1 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 24,700,000 100 1 Keg. 100 14,973,573 60.62
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
2 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 30,072,104 100 1 Keg. 100 30,000,097.63 99.76
kantor
3 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 2,713,918 100 1 Keg. 100 2,688,700 99.07
kantor
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 7,501 100 1 Keg. 100 737,000 98.25
dan penggandaan

5 Penyediaan komponen 1 Keg. 100 1,108,000 100 1 Keg. 100 1,107,600 99.96
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
6 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 1,200,000 100 1 Keg. 100 1,200,000 100
dan peraturan perundang-
undangan
7 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 8,750,000 100 1 Keg. 100 8,695,000 99.37
8 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 1,250,000 100 1 Keg. 100 1,250,000 100
gedung kantor
9 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 1,200,000 100 1 Keg. 100 1,200,000 100
perlengkapan gedung
kantor
10 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 37,500,000 100 1 Keg. 100 35,987,300 95.97
kendaraan dinas

11 Peningkatan kualitas 1 Keg. 100 29,572,104 100 1 Keg. 100 29,572,097.63 100
tenaga khusus kehutanan

12 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 60,105,150 100 1 Keg. 100 58,198,000 96.83
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan serta
Penertiban Hasil Hutan
UPTD Kesatuan 11 Keg. 100 1,022,521,068 100 11 Keg. 100 978,428,109.41 95.69
Pengelolaan Hutan Bali
Utara
A. Program Peningkatan 1 Keg. 100 623,787,000 100 1 Keg. 100 598,009,010 95.87
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan. Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perhutanan Sosial di UPTD
Kesatuan Pengelolaan
Hutan Bali Utara
1 Pengelolaan dan 1 Keg. 100 623,787,000 100 1 Keg. 100 598,009,010 95.87
Pengamanan Hutan di
Provinsi Bali

189
TARGET REALISASI
NO. PROGRAM / KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % RP. % VOLUME % RP. %
B. Program Peningkatan 10 Keg. 100 398,734,068 100 10 Keg. 100 380,419,099.41 95.41
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan di UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bali
Utara
1 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 27,480,000 100 1 Keg. 100 18,301,916 66.6
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
2 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 34,572,304 100 1 Keg. 100 34,555,197.63 99.95
kantor
3 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 7,250,000 100 1 Keg. 100 6,975,900 96.22
kantor
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 4,737,000 100 1 Keg. 100 4,737,000 100
dan penggandaan

5 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 2,520,000 100 1 Keg. 100 2,520,000 100
dan peraturan perundang-
undangan
6 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 25,000,000 100 1 Keg. 100 25,000,000 100
7 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 5,400,000 100 1 Keg. 100 5,400,000 100
perlengkapan gedung
kantor
8 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 43,600,000 100 1 Keg. 100 37,359,300 85.69
kendaraan dinas

9 Peningkatan Kualitas 1 Keg. 100 187,533,228 100 1 Keg. 100 187,532,585.78 100
Tenaga Khusus Kehutanan

10 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 60,641,536 100 1 Keg. 100 58,037,200 95.71
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan serta
Penertiban Hasil Hutan
UPTD Kesatuan 11 Keg. 100 839,803,888 100 11 Keg. 100 806,520,423.63 96.04
Pengelolaan Hutan Bali
Selatan
A. Program Peningkatan 1 Keg. 100 623,787,000 100 1 Keg. 100 615,557,760 98.68
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan. Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perhutanan Sosial di UPTD
Kesatuan Pengelolaan
Hutan Bali Selatan
1 Pengelolaan dan 1 Keg. 100 623,787,000 100 1 Keg. 100 615,557,760 98.68
Pengamanan Hutan di
Provinsi Bali
B. Program Peningkatan 10 Keg. 100 216,016,888 100 10 Keg. 100 190,962,663.63 88.4
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan di UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bali
Selatan
1 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 15,000,000 100 1 Keg. 100 8,489,932 56.6
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
2 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 30,757,688 100 1 Keg. 100 30,757,681.63 100
kantor
3 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 15,000,000 100 1 Keg. 100 15,000,000 100
kantor
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 3,500,000 100 1 Keg. 100 3,500,000 100
dan penggandaan

5 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 1,800,000 100 1 Keg. 100 1,797,500 99.86
dan peraturan perundang-
undangan
6 Penyediaan komponen 1 Keg. 100 1,500,000 100 1 Keg. 100 1,500,000 100
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
7 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 22,500,000 100 1 Keg. 100 19,339,500 85.95

190
TARGET REALISASI
NO. PROGRAM / KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % RP. % VOLUME % RP. %
8 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 2,500,000 100 1 Keg. 100 2,460,000 98.4
perlengkapan gedung
kantor
9 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 80,000,000 100 1 Keg. 100 78,708,850 98.39
kendaraan dinas

10 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 43,459,200 100 1 Keg. 100 29,409,200 67.67
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan serta
Penertiban Hasil Hutan
UPTD Kesatuan 14 Keg. 100 929,252,789 100 14 Keg. 100 868,829,718.89 93.5
Pengelolaan Hutan Bali
Timur
A. Program Peningkatan 2 Keg. 100 629,896,700 100 2 Keg. 100 573,819,060 91.1
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan. Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perhutanan Sosial di UPTD
Kesatuan Pengelolaan
Hutan Bali Timur
1 Pengelolaan dan 1 Keg. 100 623,789,000 100 1 Keg. 100 567,729,160 91.01
Pengamanan Hutan di
Provinsi Bali
2 Peningkatan Rehabilitasi 1 Keg. 100 6,107,700 100 1 Keg. 100 6,089,900 99.71
Hutan dan Lahan Serta
Perhutanan Sosial
B. Program Peningkatan 12 Keg. 100 299,356,089 100 12 Keg. 100 295,010,658.89 98.55
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan di UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bali
Timur
1 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 19,200,000 100 1 Keg. 100 17,000,766 88.55
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
2 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 32,537,688 100 1 Keg. 100 32,537,597.63 100
kantor
3 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 9,607,000 100 1 Keg. 100 9,607,000 100
kantor
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 3,605,584 100 1 Keg. 100 3,605,400 99.99
dan penggandaan

5 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 2,400,000 100 1 Keg. 100 2,400,000 100
dan peraturan perundang-
undangan
6 Penyediaan komponen 1 Keg. 100 500 100 1 Keg. 100 500,000 100
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
7 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 16,000,000 100 1 Keg. 100 16,000,000 100
8 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 3,500,000 100 1 Keg. 100 3,500,000 100
gedung kantor
9 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 4,870,000 100 1 Keg. 100 4,870,000 100
perlengkapan gedung
kantor
10 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 141,686,413 100 1 Keg. 100 139,540,497.63 98.49
kendaraan dinas

11 Peningkatan Kualitas 1 Keg. 100 29,572,104 100 1 Keg. 100 29,572,097.63 100
Tenaga Khusus Kehutanan

12 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 35,877,300 100 1 Keg. 100 35,877,300 100
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan serta
Penertiban Hasil Hutan
UPTD Taman Hutan Raya 13 Keg. 100 359,427,688 100 13 Keg. 100 329,476,675.63 91.67
Ngurah Rai

191
TARGET REALISASI
NO. PROGRAM / KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % RP. % VOLUME % RP. %
A. Program Peningkatan 13 Keg. 100 359,427,688 100 13 Keg. 100 329,476,675.63 91.67
Perlindungan Hutan.
Pemanfaatan dan
Penertiban Industri Hasil
Hutan di UPTD Taman
Hutan Raya Ngurah Rai
1 Penyediaan jasa 1 Keg. 100 22,092,000 100 1 Keg. 100 12,070,158 54.64
komunikasi. sumber daya
air dan listrik
2 Penyediaan jasa kebersihan 1 Keg. 100 30,072,688 100 1 Keg. 100 30,053,397.63 99.94
kantor
3 Penyediaan alat tulis 1 Keg. 100 7,000,000 100 1 Keg. 100 6,822,800 97.47
kantor
4 Penyediaan barang cetakan 1 Keg. 100 3,500,000 100 1 Keg. 100 3,166,750 90.48
dan penggandaan

5 Penyediaan bahan bacaan 1 Keg. 100 2,328,000 100 1 Keg. 100 2,318,500 99.59
dan peraturan perundang-
undangan
6 Penyediaan komponen 1 Keg. 100 1,084,000 100 1 Keg. 100 1,084,000 100
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
7 Upacara Keagamaan 1 Keg. 100 15,000,000 100 1 Keg. 100 15,000,000 100
8 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 4,000,000 100 1 Keg. 100 4,000,000 100
gedung kantor
9 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 4,000,000 100 1 Keg. 100 4,000,000 100
perlengkapan gedung
kantor
10 Pemeliharaan rutin/berkala 1 Keg. 100 50,750,000 100 1 Keg. 100 49,448,350 97.44
kendaraan dinas

11 Penyusunan Rencana 1 Keg. 100 75,000,000 100 1 Keg. 100 69,924,830 93.23
Pengelolaan Tahura Ngurah
Rai
12 Pembuatan Desain Tapak 1 Keg. 100 102,513,000 100 1 Keg. 100 89,671,490 87.47
Taman Mangrove di Tahura
Ngurah Rai
13 Perlindungan Hutan. 1 Keg. 100 42,088,000 100 1 Keg. 100 41,916,400 99.59
Pengendalian Tata Batas
dan Penggunaan /
Pemanfaatan Hutan Serta
Penertiban Hasil Hutan
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

5. Energi dan Sumber Daya Mineral


Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengelolaan dan Pengembangan Energi dan Sumber
Daya Mineral kegiatan :
1) Peningkatan Rasio elektrifikasi Rumah Tangga yang
berlistrik dan laporan pembangunan kegiatan
ketenagaklistrikan, laporan pemutakhiran data energi
dan ketenaglistrikan, serta terbentukan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Energi Daerah
Provinsi Bali dengan realisasi fisik sebesar 95,76% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.221.024.946 (89,82%);
192
2) Terselenggaranya kegiatan Monitoring dan Pembinaan
usaha ketenagalistrikan dan energi dengan realisasi fisik
sebesar 98% dan realisasi keuangan sebesar
Rp.170.753.160 (86,61%);
3) Terbinanya kegiatan usaha pertambangan sehingga
terwujud kegiatan pertambangan yang baik dan benar
serta tersedianya rekomendasi teknis izin usaha
pertambangan sengan realisasi fisik sebesar 80,01% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.118.899.800 (79,53%);
4) Tersedianya data pemantauan kualitas dan kuantitas air
tanah melalui sumur pantau, dan terlaksananya kegiatan
konservasi air tanah dengan realisasi fisik sebesar
79,82% dan realisasi keuangan sebesar Rp.104.635.332
(72,66%);
5) Tersedianya data terkini kegiatan pertambangan,
Produktivitas bahan tambang untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku pembangunan di Provinsi Bali
dengan realisasi fisik sebesar 93,51% dan realisasi
keuangan sebesar Rp.172.037.214 (89,30%);
6) Tersedianya rekomendasi teknis izin pengusahaan air
tanah, terbinanya kegiatan pengambilan dan
pengusahaan air tanah serta terbangunnya sumur
resapan dengan realisasi fisik sebesar 96,46% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.348.955.028 (96,25%).
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali
Tahun 2019 digambarkan seperti tabel berikut ini.

193
Tabel 2.43.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Bali
Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


A Program Pengelolaan dan
Pengembangan Energi dan
Sumber Daya Mineral
1 Pengembangan Kegiatan 1 100 246,078,000 100 1 95,75 221,024,946 89,82
ketenagalistrikan laporan, laporan,
1 bh 1 bh
RUED RUED
2 Pembinaan dan Pengawasan 1 100 197,150,000 100 1 98.0 170,753,160 86,61
Usaha Ketenagalistrikan dan laporan, laporan,
Energi Terbarukan 225 buah 225 buah
3 Pembinaan dan Pengawasan 50 buah 100 149,500,000 100 50 buah 80,01 118,899,800 79,53
Kegiatan Pertambangan
Mineral Bukan Logam dan
Batuan
b. Pengembangan dan 60 prsh 100 144,000,000 100 60 prsh 79,82 104,653,332 72,66
Pemantauan Air Tanah dan
Geologi Lingkungan
1 Pengelolaan dan 40 prsh 100 192,660,700 100 40 prsh 93,51 172,037,214 89,30
Pengembangan Kegiatan
Pertambangan Mineral Bukan
Logam dan Batuan
2 Pembinaan dan Pengawasan 225 buah 100 362,552,416 100 225 buah 96,46 348,955,028 96,25
Pengambilan dan
Pengusahaan Air Tanah
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

6. Perdagangan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perdagangan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 adalah
sebagai berikut:
a. Perdagangan Dalam Negeri
Program Peningkatan Efiesiensi Perdagangan Dalam
Negeri dengan Kegiatan:
1) Pasar Murah/Operasi Pasar dengan Pagu sebesar
Rp.36.110.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 99,72% (Rp.36.010.000)
dengan hasil pelaksanaan pasar murah sebanyak 24 Kali
sehingga Fluktuasi harga kebutuhan barang pokok dan
penting berada dibawah 10%.
2) Peningkatan Sarana Perdagangan dan Pelaku Usaha
Distribusi dengan Pagu sebesar Rp.78.588.000. Realisasi
Fisik 100% dan penyerapan Anggaran kegiatan sebesar
194
99,72% (Rp.78.015.560) dengan hasil, sebanyak 50
Pelaku Usaha meningkat pengetahuannya tentang
regulasi pendaftaran pelaku usaha distribusi dan
implementasi Peraturan Gubernur Nomor 79 , 80 , 97
dan 99 tahun.
3) Pemasaran Produk Dalam Negeri dengan Pagu sebesar
Rp.28.590.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 98,47% (Rp.28.152.200)
dengan hasil Jumlah Kesepakatan kerjasama pemasaran
produk yang terjalin antara Pelaku Usaha dengan UKM
sebanyak 6 Kesepakatan Pemasaran.
Adapun realisasi fisik dan keuangan program/kegiatan
Program Peningkatan digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.44.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program pada Bidang Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
Target Realisasi
No. Program Kegiatan Fisik Keuangan Fisik Keuangan
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
1. Pelaksanaan Pasar 11 kali 100 36.110.000 100 11 kali 100 36.010.000 99,72
Murah/
Operasi Pasar
2 Peningkatan Sarana 50 Orang 100 78.588.000 100 50 Orang 100 78.015.560 99,72
Perdagangan dan
Pelaku Usaha Distribusi
3 Pemasaran Produk 1 Kali 100 28.590.000 100 6 100 28.152.200 98,47
Dalam Negeri Kesepakatan
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

b. Perdagangan Luar Negeri


1) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan
kegiatan:
a) Pemasaran Produk Unggulan Daerah Bali dengan
Pagu sebesar Rp.176.600.000 Realisasi Fisik 100%
dan penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 92.45%
(Rp.163.261.188) dengan hasil, terpromosinya produk
berorientasi ekspor 4 pelaku usaha pada pameran
trade expo Indonesia. Melalui anggaran APBN

195
terpromosinya produk berorientasi ekspor 2 pelaku
usaha tenun.
b) Pengendalian Impor dengan Pagu sebesar
Rp.50.000.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 97,26% (Rp.48.628.285)
dengan hasil Pengendalian impor ke 100 importir
pemilik Angka Pengenal Impor (API).
c) Peningkatan Pelayanan Surat Keterangan Asal (SKA)
dengan Pagu sebesar Rp.251.546.102. Realisasi Fisik
100% dan penyerapan Anggaran kegiatan sebesar
99,74% (Rp.250.903.472) dengan hasil Jumlah SKA
yang diterbitkan sebanyak 34.163 SKA, jumlah
komplain dagang yang ditangani sebanyak 6 Komplin
dagang dan jumlah eksportir baru sebanyak 58
Eksportir
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan
kegiatan:
Akreditasi Laboratorium dan Kaji Ulang Dokumen
dengan Pagu sebesar Rp.100.000.000. Realisasi Fisik
100% dan penyerapan Anggaran kegiatan 90,30%
(Rp.135.454.388) dengan hasil laboratorium UPT BPSMB
Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang terakreditasi.
Adapun realisasi fisik dan keuangan program/kegiatan
Program Peningkatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.45.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program pada Bidang Pengembangan
Perdagangan Luar Negeri Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
PROGRAM/
NO FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
KEGIATAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
A Program
Peningkatan dan
Pengembangan
Ekspor
1 Pemasaran Produk 1 Kali 100 176.600.000 100 4 Pelaku 100 163.261.188 92.45
Unggulan Daerah Usaha
Bali
2 Pengendalian Impor 100 100 50.000.000 100 100 100 48.628.285 97,26
Importir Importir

196
TARGET REALISASI
PROGRAM/
NO FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
KEGIATAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
3 Peningkatan 531 100 251.546.102 100 24.000 100 250.903.472 99,74
Pelayanan Surat Eksportir, SKA, 10
Keterangan Asal 10 Kasus Kasus, 20
(SKA) Eksportir
B Program
Pengembangan
Pelayanan Penguji
Mutu Barang
1 Akreditasi 3 Komoditi 100% 150.000.000 100 3 Komoditi 100 135.454.388 90,30
Laboratorium dan (Kopi, (Kopi,
Kaji Ulang Panili, Panili,
Dokumen Kakao Kakao
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

c. Perlindungan Konsumen
1) Pengawasan Terhadap Barang Yang Beredar dengan Pagu
sebesar Rp.45.000.000. Realisasi Fisik 100% dan
penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 100%
(Rp.45.000.000) dengan hasil produk SNI yang beredar
yang diawasi (Kabel listrik, ACCU, Tepung Terigu,
Regulator, Helm, Mainan Anak,Pakaian Bayi, Semen,
Lampu Hemat Energi, Ban Sepeda Motor, Kloset Duduk,
Air Minum Dalam Kemasan, Tusuk Kontak serta produk-
produk yang di lengkapi kartu manual garansi).
2) Peningkatan Penerapan Tertib Niaga dengan Pagu sebesar
Rp.35.000.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 99,3% (Rp.34.755.239)
dengan hasil pelaku usaha dagang yang dibina sebanyak
85 Pelaku Usaha dan 47% pelaku usaha dagang yang
sudah menerapkan tertib niaga.
3) Penguatan Badan Penyelesaian Sangketa Konsumen
(BPSK) dengan Pagu sebesar Rp.35.000.000. Realisasi
Fisik 100% dan penyerapan Anggaran kegiatan sebesar
98,59% (Rp.34.506.464) dengan hasil Calon Anggota
BPSK yang di rekrut sebanyak 15 Orang

Adapun realisasi fisik dan keuangan program/kegiatan


Program Peningkatan adalah sebagai berikut :

197
Tabel 2.46.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program pada Bidang Perlindungan
Konsumen Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO PROGRAM KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
A Program Perlindungan
Konsumen
1 Peningkatan Pengawasan 14 produk 100 45.000.000 100 14 produk 100 45.000.000 100
terhadap barang yang beredar ber SNI ber SNI
2 Peningkatan Penerapan Tertib 30 Pelaku 100 35.000.000 100 30 Pelaku 100 34.755.239 99,30
Niaga Usaha Usaha
3 Penguatan Badan Penyelesaian 15 Orang 100 35.000.000 100 15 Orang 100 34.506.464 98,59
Sangketa Konsumen (BPSK)
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

7. Perindustrian
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perindustrian Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 adalah
sebagai berikut :
a. Pogram pengembangan Industri kegiatan:
1) Pengembangan Produk Industri Unggulan dengan Pagu
sebesar Rp.2.871.403.052 Realisasi Fisik 100% dan
penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 77,35%
(Rp.2.220.990.480) dengan hasil sebanyak 135 Perajin
yang dibina untuk meningkatkan kualitas produknya dan
7 Kali Pameran diluar daerah sehingga
terpromosikannya produk 22 perajin. Sedangkan
pameran didalam daerah dilakukan di Bajra Sandi
dengan mempromosikan produk 100 Orang Perajin dan
mengikut sertakan juga promosi produk 4 Orang Perajin
pada Pameran Pesata Kesenian Bali.
2) Pameran Pada Pesta Kesenian Bali (PKB) dengan Pagu
sebesar Rp.290.000.000. Realisasi Fisik 100% dan
penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 95,51%
(Rp.276.969.650) dengan hasil sebanyak 325 Perajin yang
terpromosikan produknya pada pameran PKB.
3) Pendataan Industri di Bali dengan Pagu sebesar
Rp.150.000.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 45,23% (Rp.67.853.200)
dengan hasil 10 Buku Data Industri Bali yang tersedia
tepat waktu.

198
4) Pembinaan pengawasan industri pangan dengan Pagu
sebesar Rp.50.000.000. Realisasi Fisik 100% dan
penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 94,48%
(Rp.47.240.000) dengan hasil sebanyak 35 industri
pangan yang dibina dan diawasi menaati aturan.
5) Temu Bisnis Produk Industri dengan Pagu sebesar
Rp.167.530.000. Realisasi Fisik 100% dan penyerapan
Anggaran kegiatan sebesar 77,91% (Rp.130.523.541)
dengan hasil sebanyak 53 MoU Pemasaran Produk
industri Bali dengan pelaku usaha Sarinah, Krisna Oleh-
Oleh, Aprindo, APBBI DPD Bali.
6) Peningkatan Penyediaan Bahan Baku Industri dengan
Pagu sebesar Rp.167.300.000. Realisasi Fisik 100% dan
penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 76,41%
(Rp.127.842.545) dengan hasil sebanyak 2 MoU Bahan
Baku Kayu dan Benang dengan UD Seno Sejati Meubel
Nganjuk Jawa Tengah (Bahan Baku Kayu) dan PT Laku
Mas Atau PT Laksana Kurnia Sejati Tanggerang (Bahan
Baku Benang).
b. Pogram Penumbuhan dan Pengembangan Industri Olahan
Pangan dengan kegiatan:
Peningkatan Mutu Produk Industri Olahan Pangan
dengan Pagu sebesar Rp.100.000.000. Realisasi Fisik 100%
dan penyerapan Anggaran kegiatan sebesar 95,44%
(Rp.95.443.800) dengan hasil Jumlah Industri Olahan
Pangan yang Mendapat Pendampingan sebanyak 40 IKM
dan jumlah industri olahan pangan didampingi yang sesuai
standar sebanyak 10 IKM.
Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan
kegiatan pada sub sektor Industri digambarkan pada tabel
dibawah ini.

199
Tabel 2.47.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Industri
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
PROGRAM
NO FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
KEGIATAN
VOLUME % (RP.) % VOLUME % (RP.) %
A Pogram
Pegembangan
Industri
1 Pengembangan 121 Perajin, 100 2.871.403.052 100 121 Perajin, 100 2.220.990.480 77,35
Produk Industri 45 perajin 45 perajin
Unggulan
2 Pameran Pada Pesta 215 Perajin 100 290.000.000 100 325 Perajin 100 276.969.650 95,51
Kesenian Bali (PKB)
3 Pendataan Industri 10 Buku 100 150.000.000 100 10 Buku 100 67.853.200 22,82
di Bali
4 Pembinaan 35 Industri 100 50.000.000 100 35 Industri 100 47.240.000 94,48
pengawasan
industri pangan
5 Temu Bisnis Produk 2 Kali 100 167.530.000 100 2 Kali 100 130.523.541 77,91
Industri
6 Peningkatan 2 Jenis 100 167.300.000 100 2 Jenis 100 125.964.045 75,29
Penyediaan Bahan
Baku Industri
B Program
Penumbuhan dan
Pengembangan
Industri Olahan
Pangan
7 Peningkatan Mutu 40 IKM 100 100.000.000 100 25% 100 95.443.800 95,44
Produk Industri
Olahan Pangan
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

8. Ketransmigrasian
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Ketransmigrasian Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019 adalah
sebagai berikut :
Program Perencanaan Pengembangan Ketransmigrasian,
dengan kegiatan Tersusunnya buku laporan ketransmigrasian,
dengan realisasi fisik 96% dan realisasi keuangan
Rp.100.203.300 (63,43%). Realisasi fisik dan keuangan
pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Sektor
Ketransmigrasian digambarkan pada tabel berikut ini :

200
Tabel 2.48.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Ketransmigrasian Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (RP.) % VOL % (RP.) %
A Program Pembangunan
Kawasan Transmigrasi

1 Monitoring, Evaluasi dan 3 dok 100 104,371,750 100 3 dok 100 98,266,200 94,15
Pelaporan
Ketransmigrasian
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

D. PENUNJANG URUSAN

1. Perencanaan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penunjang
Urusan Perencanaan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2019
adalah sebagai berikut.

Tabel 2.49.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Perencanaan Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


A Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
1 Penyusunan Dokumen 1190 buku 100 1,011,440,834 100 1190 buku 98,03 963,288,312 95,24
Rencana Tahunan

2 Pengelolaan Sistem 12 bulan 100 690,081,804 100 12 Bulan 96,28 661,538,268 95,86
Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah

3 Penyediaan Data 75 buku, 75 100 241,218,750 100 75 buku, 75 100 191,454,917 79,37
Pengendalian dan dokumen, 75 dokumen, 75
Evaluasi Pembangunan dokumen dokumen
Daerah

4 Percepatan 25 buku 100 235,000,000 100 25 buku 100 164,071,071 69,82


Penanggulangan
Kemiskinan di Daerah
5 Analisis Data dan 75 buku 100 146,357,936 100 75 buku 90,75 87,755,055 59,96
Informasi
Pembangunan Daerah
6 Penyusunan 120 jenis, 100 433,635,800 100 120 jenis, 96,80 418,077,120 96,41
Perubahan Rencana 120 buku, 120 buku,
Pembangunan Jangka 125 buku, 125 buku,
Panjang Daerah 120 buku, 120 buku,
Provinsi Bali Tahun 125 buku, 125 buku,
2005-2025 dan 50 buku, 50 50 buku, 50
Rencana Pembangunan buku buku
Jangka Menengah
Daerah Provinsi Bali
Tahun 2018-2023
201
TARGET REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


7 Pengelolaan Sistem 75 buku 100 374,378,741 100 75 buku 100 289,774,445 77,40
Informasi
Pembangunan Daerah
(SIPD)
8 Evaluasi Rencana 10 buku 100 63,246,200 100 10 buku 100 63,031,500 99,66
Pembangunan Jangka
Panjang Daerah
(RPJPD)
9 Koordinasi 145 buku, 100 262,716,612 100 145 buku, 100 156,742,178 59,66
Penyusunan Laporan 145 buku 145 buku
Keterangan
Pertanggungjawaban
(LKPJ) Kepala Daerah
10 Monitoring dan 18 laporan 100 235,407,224 100 18 laporan 100 135,234,795 57,45
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan
Daerah
Kabupaten/Kota se-
Bali
11 Evaluasi Pelaksanaan 10 buku, 10 100 334,723,824 100 10 buku, 10 100 206,539,095 61,70
Rencana Kerja buku buku
Pemerintah daerah
(RKPD)
12 Monitoring dan 4 laporan, 40 100 268,910,920 100 4 laporan, 40 100 179,070,488 66,59
Evaluasi Pelaksanaan laporan laporan
Pembangunan
Pemerintah Pusat di
Daerah
13 Evaluasi Pelaksanaan 40 laporan 100 377,288,069 100 40 laporan 100 238,358,399 63,18
Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) di
daerah
B Program Perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan
Bidang Perekonomian
dan Sumber Daya
Alam
1 Perencanaan, 2 100 382,522,208 100 2 100 256,097,445 66,95
Pengendalian dan rekomendasi rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang Ekonomi rekomendasi rekomendasi
Renstra, 4 Renstra, 4
laporan laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
2 Perencanaan, 2 100 326,092,288 100 2 100 227,792,505 69,86
Pengendalian dan rekomendasi rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang Keuangan rekomendasi rekomendasi
dan Investasi Renstra, 4 Renstra, 4
laporan laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi

3 Perencanaan, 2 100 390,004,832 100 2 100 223,969,885 57,43


Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang Sumber rekomendasi rekomendasi
Daya Alam renstra dan renstra dan
4 laporan 4 laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
C Program Perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan
Bidang Pemerintahan
dan Pembangunan
Manusia

202
TARGET REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


1 Perencanaan, 2 100 533,072,080 100 20 buku, 20 100 416,242,928 78,08
Pengendalian dan Rekomendasi buku,
Evaluasi Pembangunan Renja, 2
Sub Bidang rekomendasi
Pembangunan Manusia renstra dan
4 laporan
pengendalian
dan evaluasi
2 Perencanaan, 2 100 416,943,248 100 2 100 329,247,085 78,97
Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang rekomendasi rekomendasi
Pemerintahan renstra dan renstra dan
4 laporan 4 laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi

3 Perencanaan, 2 100 756,129,028 100 2 100 453,185,402 59,93


Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang rekomendasi rekomendasi
Kesejahteraan Sosial renstra dan renstra dan
4 laporan 4 laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
D Program Perencanaan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan
Bidang Infrastruktur
dan Kewilayahan
1 Perencanaan, 2 100 498,565,646 100 2 100 439,636,382 88,18
Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Prasarana rekomendasi rekomendasi
Perhubungan dan renstra dan renstra dan
Komunikasi Informasi 4 laporan 4 laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
2 Perencanaan, 2 100 478,974,000 100 2 100 404,632,540 84,48
Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Prasarana Pekerjaan rekomendasi rekomendasi
Umum renstra dan renstra dan
4 laporan 4 laporan
pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
3 Perencanaan, 2 100 487,943,248 100 2 100 402,054,711 82,40
Pengendalian dan Rekomendasi Rekomendasi
Evaluasi Pembangunan Renja, 2 Renja, 2
Sub Bidang rekomendasi rekomendasi
Lingkungan Hidup dan renstra dan renstra dan
Pengembangan 4 laporan 4 laporan
Wilayah pengendalian pengendalian
dan evaluasi dan evaluasi
E Program Penelitian dan
Pengembangan
1 Pemecahan Masalah 4 Buku dan 100 11,740,888,620 100 4 Buku dan 95,81 9,836,155,603 83,78
Daerah Bidang 8 Dokumen 8 Dokumen
Pemerintahan, Sosial
dan Kependudukan

2 Pembinaan dan 4 Pemenang 100 567,271,202 100 4 Pemenang 100 328,369,525 57,89
Penilaian dan 1 dan 1
Pengembangan IPTEKS Dokumen Dokumen

3 Inovasi 1 Dokumen, 100 602,045,500 100 1 Dokumen, 100 437,865,889 72,73


1 Dokumen, 1 Dokumen,
50 Orang 50 Orang

203
TARGET REALISASI

NO. PROGRAM/KEGIATAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %


4 Pemecahan Masalah 1 Dokumen, 100 3,214,9062 100 1 Dokumen, 95 2,442,777,806 75,98
daerah Bidang 300 Peserta, 300 Peserta,
Ekonomi 1 Dokumen, 1 Dokumen,
Pembangunan dan 1 Dokumen, 1 Dokumen,
Pengembangan 7 Dokumen 7 Dokumen
Wilayah
F Program Peningkatan
Akuntabilitas Capaian
Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 12 bulan 100 6,150,000 100 12 bulan 100 6,150,000 100
menyurat
2 Penyediaan jasa 12 bulan 100 462,000,000 100 12 bulan 100 239,967,212 51,94
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
3 Penyediaan jasa 12 bulan 100 511,100,000 100 12 bulan 100 504,593,250 98,73
kebersihan kantor
4 Penyediaan alat tulis 47 jenis 100 73,841,800 100 47 jenis 100 69,089,455 93,56
kantor
5 Penyediaan barang 19 jenis 100 105,322,000 100 19 jenis 100 79,506,800 75,49
cetakan dan
penggandaan
6 Penyediaan komponen 13 jenis 100 15,950,000 100 13 jenis 100 15,186,000 95,21
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
7 Penyediaan bahan 6 jenis 100 37,440,000 100 6 jenis 100 37,440,000 100
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
8 Penyelenggaraan 1 kegiatan 100 260,653,000 100 1 kegiatan 100 201,085,439 77,15
Musrenbang Provinsi
Bali
9 Penyelenggaraan 30 buku 100 144,078,000 100 30 buku 100 123,268,440 85,56
Musrenbang RPJPD
Provinsi Bali 2005-
2025 dan Musrenbang
RPJMD Provinsi Bali
2018-2023
10 Penyediaan Makanan 12 bulan 100 148,750,000 100 12 bulan 100 148,720,000 99,98
dan Minuman
11 Rapat-rapat Koordinasi 12 bulan 100 701,542,187 100 12 bulan 100 532,828,601 75,95
dan Konsultasi Keluar
dan Dalam Daerah

12 Upacara keagamaan 9 jenis 100 75,000,000 100 9 jenis 100 74,000,000 98,67
13 Pemeliharaan 1 unit 100 102,250,000 100 1 unit 100 96,784,000 94,65
rutin/berkala gedung
kantor
14 Pemeliharaan 9 orang, 32 100 773,915,376 100 9 orang, 32 100 709,346,770 91,66
Rutin/Berkala unit unit
Kendaraan Dinas
15 Pemeliharaan 34 orang, 17 100 1,306,055,368 100 34 orang, 17 100 1,185,796,194 90,79
rutin/berkala jenis jenis
Peralatan dan
Perlengkapan Gedung
Kantor
16 Penyediaan Bahan 3 jenis 100 13,900,000 100 3 jenis 100 10,050,000 72,30
Logistik Kantor
17 Penyusunan 9 jenis 100 226,625,000 100 9 jenis 100 176,921,400 78,07
Perencanaan dan
Pelaporan Capaian
Kinerja
18 Pengadaan Peralatan 7 jenis 100 488,500,000 100 7 jenis 100 452,459,900 92,62
dan Perlengkapan
Gedung Kantor
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

204
2. Keuangan Sub Pengelolaan Keuangan dan Aset
BPKAD Provinsi Bali Tahun 2019 mengelola anggaran
sebesar Rp.17.748.428.406 dengan realisasi fisik 88,73% dan
realisasi keuangan sebesar Rp.14.075.403.120,63,- (79,31%).
Hasil pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2019
pada BPKAD Provinsi Bali sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja dengan pagu
anggaran sebesar Rp.3.815.482.798 realisasi keuangan
Rp.3.077.711.244,13 (80,66%) dan realisasi fisik (99,69%).
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan pagu
anggaran sebesar Rp.2.900.000 realisasi keuangan
Rp.2.400.000 (82,76%) dan realisasi fisik (100%).
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik, dengan pagu anggaran sebesar Rp.576.000.000
realisasi keuangan Rp.276.717.245 (48,04%) dan
realisasi fisik 95,65%.
3) Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan pagu anggaran
sebesar Rp.199.190.000 realisasi keuangan
Rp.191.889.310 (96,33%) dan realisasi fisik (100%).
4) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan dengan
pagu anggaran sebesar Rp.95.880.000 realisasi
keuangan Rp.77.751.200 (81,09) dan realisasi fisik
(100%).
5) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor dengan pagu anggaran
Rp.190.000.000 realisasi keuangan Rp.185.353.000
(97,55%) dan realisasi fisik (100%).
6) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan
pagu anggaran sebesar Rp.1.060.940.000 dengan
realisasi keuangan Rp.1.020.560.500(96,19%) dan
realisasi fisik (100%).
7) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan, dengan pagu anggaran sebesar
Rp.25.000.000 realisasi keuangan Rp.17.241.000
(68,96%) dan realisasi fisik (100%).

205
8) Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan pagu
anggaran sebesar Rp.68.250.000 realisasi keuangan
Rp.56.085.000 (82,18%) dan realisasi fisik (100%).
9) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan
Dalam Daerah, dengan pagu anggaran sebesar
Rp.488.926.000 realisasi keuangan Rp.218.554.879
(44,70%) dan realisasi fisik (100%).
10) Upacara Keagamaan, dengan pagu anggaran sebesar
Rp.60.000.000 realisasi keuangan Rp.49.293.300
(82,16%) dan realisasi fisik (100%).
11) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas dengan
pagu anggaran sebesar Rp.465.900.000 realisasi
keuangan Rp.424.391.579 (91,09%) dan realisasi fisik
(100%).
12) Penyusunan, Perencanaan dan Pelaporan Capaian
Kinerja, dengan pagu anggaran sebesar Rp.34.550.000
realisasi keuangan Rp.33.259.000.00 (96,26%) dan
realisasi fisik (100%).
13) Penataan Dokumen Keuangan Daerah, dengan pagu
anggaran sebesar Rp.254.946.798 realisasi keuangan
Rp.254.326.781,13 (99,76%) dan realisasi fisik (100%).
14) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor,
dengan pagu anggaran sebesar Rp.293.000.000 realisasi
keuangan Rp.269.915.450 (92,12%) dan realisasi fisik
(100%).
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan pagu anggaran sebesar
Rp.5.843.194.564 realisasi keuangan Rp.5.136.382.961,60,-
(87,90%) dan realisasi fisik (85,30%).
1) Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah. Dengan pagu anggaran Rp.984.962.000
realisasi keuangan Rp.833.444.340 (84,62%). dan
realisasi fisik (100%).
2) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
APBD dan Rancangan Peraturan KDH tentang
Penjabaran APBD dengan pagu anggaran
206
Rp.1.994.356.532 realisasi keuangan Rp.1.915.088.295
(96,03%) dan realisasi fisik (100%).
3) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan KDH
tentang Penjabaran Perubahan APBD dengan pagu
anggaran Rp.2.127.942.332 realisasi keuangan
Rp.2.009.820.686,30 (94,95%) dan realisasi fisik
(100%).
4) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten/Kota se-Bali dengan pagu
anggaran Rp.378.765.100 realisasi keuangan
Rp.194.025.900 (51,23%) dan realisasi fisik (75%).
5) Peningkatan Pengelola Keuangan Daerah
Kabupaten/Kota dengan pagu anggaran
Rp.357.168.600 realisasi keuangan Rp.184.003.740
(51,52%) dan realisasi fisik (51,52%).
c. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset
Daerah dengan pagu anggaran sebesar Rp.5.444.696.712
realisasi keuangan Rp.3.751.668.620,64 (68,91%) dan
realisasi fisik (73,45%).
1) Pengawasan dan Pengendalian Penatausahaan Barang
Milik Daerah dengan pagu anggaran Rp.424.452.832
realisasi keuangan Rp.390.236.711 (91,94%) dan
realisasi fisik (91,94%)
2) Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Daerah dengan pagu anggaran Rp.220.000.000 realisasi
keuangan Rp.199.064.285 (90,48%) dan realisasi fisik
(100%).
3) Penataan Penggunaan Barang Milik Daerah Pemerintah
Provinsi Bali dengan pagu anggaran Rp.124.975.300
realisasi keuangan Rp.111.775.095,29 (89,44%) dan
realisai fisik (93,17%).
4) Pemeliharaan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi
Bali dengan pagu anggaran Rp.3.146.867.580 realisasi

207
keuangan Rp.2.953.429.289,05 (93,85%) dan realisasi
fisik (99,88%).
5) Pendataan dan Pemetaan Tanah Penguasaan
Pemerintah Provinsi Bali dengan pagu anggaran
Rp.153.284.000 realisasi keuangan Rp.83.536.440
(54,50%) dan realisasi fisik (54,72%).
6) Penyediaan Jasa Asuransi Kendaraan dan Properti Aset
Pemerintah Provinsi Bali dengan pagu anggaran
Rp.1.375.117.000 realisasi keuangan Rp.13.626.800
(0,99%) dan realisasi fisik (0,99%) disebabkan Gagal
Tender/Lelang.
d. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan dengan pagu anggaran
Rp.1.422.524.432 realisasi keuangan Rp.1.090.561.314,26
(76,66%) dan realisasi fisik (89,99%).
1) Penatausahaan Belanja Daerah dengan pagu anggaran
Rp.619.302.000 realisasi keuangan Rp.427.959.125
(69,10%) dan realisasi fisik (100%).
2) Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGKD)
dengan pagu anggaran Rp.105.124.000 realisasi
keuangan Rp.51.030.800 (48,54%) dan realisasi fisik
(82%).
3) Peningkatan Pengelolaan Kas Daerah dengan pagu
anggaran
Rp.179.613.016 realisasi keuangan Rp.151.618.770,63
(84,41%) dan realisasi fisik (84,41%).
4) Peningkatan Kompetensi Penatausahaan Keuangan
Daerah dengan pagu anggaran Rp.117.009.416 realisasi
keuangan Rp.108.628.593,63 (92,84%) dan realisasi
fisik (100%).
5) Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pemerintah
Provinsi Bali dengan pagu anggaran Rp.354.702.000
realisasi keuangan Rp.316.938.825 (89,35%) dan
realisasi fisik (100%).
6) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
208
Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang APBD
Kab/Kota se-Bali dengan pagu anggaran Rp.46.774.000
realisasi keuangan sebesar Rp.34.385.200 (73,51%) dan
realisasi fisik (73,51%).
e. Program Peningkatan dan Pengembangan Barang Milik
Daerah pada UPT. Pengelolaan Barang Milik Daerah dengan
pagu anggaran sebesar Rp.1.222.529.900 realisasi keuangan
Rp.1.019.078.980,- (83,36%) dan realisasi fisik (97,61%).
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan pagu
anggaran Rp.1.925.000 realisasi keuangan
Rp.1.924.500 (99,97%) dan realisasi fisik (100%).
2) Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan pagu anggaran
Rp.40.765.800 realisasi keuangan Rp.36.208.000
(88,82%) dan realisasi fisik (100%).
3) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan dengan
pagu anggaran Rp.13.395.100 realisasi keuangan
Rp.11.935.000 (89,10%) dan realisasi fisik (100%).
4) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan, dengan pagu anggaran Rp.4.140.000
realisasi keuangan Rp.4.039.500 (97,57%) dan realisasi
fisik (100%).
5) Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan pagu
anggaran Rp.8.000.000 realisasi keuangan
Rp.8.000.000 (100%) dan realisasi fisik (100%).
6) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan
Dalam Daerah, dengan pagu anggaran Rp.32.548.000
realisasi keuangan Rp.26.130.520 (80,28%) dan
realisasi fisik (100%).
7) Upacara Keagamaan, dengan pagu anggaran
Rp.5.700.000 realisasi keuangan Rp.4.542.000 (79,68%)
dan realisasi fisik (100%).
8) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas dengan
pagu anggaran Rp.102.300.000 realisasi keuangan
Rp.96.464.350 (94,30%) dan realisasi fisik (100%).
9) Pengamanan dan Persertifikatan Tanah Aset
Penguasaan Pemerintah Provinsi Bali dengan pagu
209
anggaran Rp.711.950.000 realisasi keuangan
Rp.541.813.624 (76,10%) dan realisasi fisik (76,10%).
10) Penataan Pemanfaatan Aset Pemerintah Provinsi Bali
dengan pagu anggaran Rp.301.806.000 realisasi
keuangan sebesar Rp.288.021.486 (95,43%) dan
realisasi fisik (83,36%).
BPKAD selaku SKPKD pada Tahun Anggaran 2019 juga
mengelola dana PPKD berupa Belanja Tidak Langsung (BTL),
dengan pagu anggaran Rp.3.287.725.971.445,20 dan realisasi
Rp.3.111.610.287.227,53 (94,64%). Adapun rincian Belanja
Tidak Langsung PPKD sebagai berikut:
a. Belanja Subsidi, dengan pagu anggaran Rp.10.000.000.000,-
dan realisasi keuangan Rp.9.903.628.000,- (99,04%).
b. Belanja Hibah, dengan pagu anggaran
Rp.1.065.541.042.600,- dan realisasi keuangan
Rp.981.774.255.575,81,- (92,14%).
c. Belanja Bantuan Sosial, dengan pagu anggaran
Rp.4.220.000.000,- dan realisasi keuangan
Rp.3.884.500.000,- (92,05%).
d. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan
Pemerintah Desa, dengan pagu anggaran
Rp.1.339.553.585.283,20 dan realisasi keuangan
Rp.1.302.125.715.639,33 (97,21%).
e. Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan
Partai Politik, dengan pagu anggaran Rp.856.313.067.054,-
dan realisasi keuangan Rp.812.739.470.085,21 (94,91%).
f. Belanja Tidak Terduga, dengan pagu anggaran
Rp.12.098.276.508,- dan realisasi keuangan
Rp.1.182.717.927,18,- (9,78%).

210
Tabel 2.50.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Administrasi Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Volume % Volume % Volume %
A Peningkatan Akuntabilitas 100 3.815.482.798 100 99,69 3.077.711.244,13 80,66
Capaian Kinerja
1 Penyediaan jasa surat 2 jenis 100 2.900.000 100 2 jenis 100 2.400.000 82,76
menyurat
2 Penyediaan jasa komunikasi, 4 jenis 100 576.000.000 100 4 jenis 95,65 276.717.245 48,04
sumber daya air
dan listrik
3 Penyediaan alat tulis kantor 1 jenis 100 199.190.000 100 1 jenis 100 191.889.310 96,33

4 Penyediaan barang cetakan 3 Jenis 100 95.880.000 100 3 Jenis 100 77.751.200 81,09
dan penggandaan
5 Penyediaan komponen 2 jenis 100 190.000.000 100 2 jenis 100 185.353.000 97,55
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
6 Penyediaan peralatan dan 2 jenis 100 1.060.940.000 100 2 jenis 100 1.020.560.500 96,19
perlengkapan kantor
7 Penyediaan bahan bacaan 2 jenis 100 25.000.000 100 2 jenis 100 17.241.000 68,96
dan peraturan
perundang-undangan
8 Penyediaan makanan dan 3 jenis 100 68.250.000 100 3 jenis 100 58.085.000 82,18
minuman
9 Rapat-rapat koordinasi dan 2 jenis 100 488.926.000 100 2 jenis 100 218.554.879 44,70
konsultasi ke luar dan
dalam daerah
10 Upacara Keagamaan 1 jenis 100 60.000.000 100 1 jenis 100 49.293.300 82,16

11 Pemeliharaan rutin/berkala 2 jenis 100 465.900.000 100 2 jenis 100 424.391.579 91,09
kendaraan dinas
12 Penyusunan, perencanaan, 10 kegiatan 100 34.550.000 100 10 100 33.259.000 95,28
dan pelaporan kegiatan
capaian kinerja
13 Penataan Dokumen 3 jenis 100 254.946.798 100 3 jenis 100 254.326.781,13 99,76
Keuangan Daerah
14 Pemeliharaan rutin/berkala 6 jenis 100 293.000.000 100 6 jenis 100 269.915.450 92,12
peralatan dan
perlengkapan gedung kantor
B Peningkatan dan 100 5.843.194.564 100 85,30 5.136.382.961,60 87,90
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
1 Implementasi Sistem 74 dokumen 100 984.962.000 100 74 100 833.444.340 84,62
Informasi Pengelolaan dokumen
Keuangan Daerah
2 Penyusunan Rancangan 1 Ranperda 100 1.994.356.532 100 1 100 1.915.088.295,30 96,03
Peraturan Daerah dan 2 Ranperda
Tentang APBD dan Ranpergub dan 2
Rancangan Peraturan KDH Ranpergub
Tentang Penjabaran APBD
3 Penyusunan Rancangan 1 Ranperda 100 2.127.942.332 100 1 100 2.009.820.686,30 94,45
Peraturan Daerah dan 1 Ranperda
Tentang Perubahan APBD Ranpergub dan 1
dan Rancangan Ranpergub
Peraturan KDH tentang
Penjabaran Perubahan
APBD.
4 Evaluasi Rancangan Perda 18 SK 100 378.765.100 100 18 SK 100 194.025.900 51,23
tentang APBD Gubernur Gubernur
(Induk/Perubahan) dan
Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD
(Induk/Perubahan)
Kabupaten/Kota se-Bali
5 Peningkatan Pengelolaan - 1 Provinsi 100 357.168.600 100 -1 100 184.003.740 51,52
Keuangan Daerah dan 9 Provinsi
Provinsi dan Kabupaten/Kota Kabupaten/ dan 9
Kota Kabupaten
- 8 orang /Kota
- 8 orang
C Peningkatan dan 100 5.444.696.712 100 73,45 3.751.668.620,64 68,91
Pengembangan Pengelolaan
Barang Milik Daerah
1 Pengawasan dan 2 laporan 100 424.452.832 100 2 laporan 91,94 390.236.711,30 91,94
Pengendalian Penatausahaan
Barang Milik Daerah
2 Penghapusan dan 20 SK 100 220.000.000 100 20 SK 100 199.064.285 90,48
211
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Volume % Volume % Volume %
Pemindahtanganan Barang
Milik Daerah
3 Penataan Penggunaan 5 SK 100 124.975.300 100 5 SK 93,17 111.775.095,29 89,44
Barang Milik Daerah
Pemerintah Provinsi Bali
4 Pemeliharaan Barang Milik 4 laporan 100 3.146.867.580 100 4 laporan 99,88 2.953.429.289,05 93,85
Daerah Pemerintah
Provinsi Bali
5 Pendataan dan Pemetaan 1 laporan 100 153.284.000 100 1 laporan 54,72 83.536.440 54,50
Aset Tanah
Penguasaan Pemerintah
Provinsi Bal
6 Penyediaan jasa asuransi 100 buah 100 1.375.117.000 100 100 buah 0,99 13.626.800 0,99
kendaraan dan properti kendaraan kendaraan
aset Pemerintah Provinsi Bali dinas dan 15 dinas dan
unit 15 unit
gedung gedung
D Peningkatan dan 100 1.422.524.432 100 89,99 1.090.561.314,26 76,66
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1 Penatausahaan Belanja - 25.000 100 619.302.000 100 - 25.000 100 427.959.125 69,10
Daerah SP2D; - 31 SP2D; - 31
laporan laporan
2 Penyelesaian Tuntutan Ganti 3 temuan 100 105.124.000 100 3 temuan 82 51.030.800 48,54
Kerugian Daerah (TGKD)
3 Peningkatan Pengelolaan Kas 36 laporan 100 179.613.016 100 36 laporan 84,41 151.618.770,63 84,41
Daerah
4 Penilaian Penerapan PPK - 100 - 100 - - 0 -
BLUD
5 Peningkatan kompetensi 172 100 117.009.416 100 172 100 108.628.593,63 92,84
penatausahaan bendahara bendahara
keuangan daerah
6 Penyusunan Laporan 2 laporan; 1 100 354.702.000 100 2 laporan; 100 316.938.825 89,35
Keuangan Pemerintah Perda; 1 Perda;
Provinsi Bali dan 1 Pergub dan 1
Pergub
7 Evaluasi Rancangan 9 SK 100 46.774.000 100 9 SK 73,51 34.385.200 73,51
Peraturan Daerah Tentang Gubernur Gubernur
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan
Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
APBD Kab/Kota se-Bali
E Peningkatan dan 100 1.222.529.900 100 97,61 1.019.078.980 83,36
Pengembangan Pengelolaan
Barang Milik Daerah pada
UPTD PBMD
1 Penyediaan Jasa Surat 2 jenis 100 1.925.000 100 2 jenis 99,97 1.924.500 99,7
Menyurat
2 Penyediaan Alat Tulis Kantor 1 jenis 100 40.765.800 100 1 jenis 88,82 36.208.000 88,82
3 Penyediaan Barang Cetakan 3 jenis 100 13.395.100 100 3 jenis 89,10 11.935.000 89,10
dan Penggandaan
4 Penyediaan Bahan Bacaan 1 jenis 100 4.140.000 100 1 jenis 97,57 4.039.500 97,57
dan Peraturan Perundang-
Undangan
5 Penyediaan Makanan dan 1 jenis 100 8.000.000 100 1 jenis 100 8.000.000 100
Minuman
6 Rapat-rapat koordinasi dan 2 jenis 100 32.548.000 100 2 jenis 80,28 26.130.520 80,28
konsultasi ke Luar dan
Dalam Daerah
7 Upacara Keagamaan 1 jenis 100 5.700.000 100 1 jenis 79,68 4.542.000 79,68

8 Pemeliharaan rutin/ berkala 2 jenis 100 102.300.000 100 2 jenis 94,30 96.464.350 94,30
kendaraan dinas

9 Pengamanan dan 1 paket; 100 100 711.950.000 100 1 paket; 76,10 541.813.624 76,10
Persertifikatan Tanah Aset bidang 100 bidang
Penguasaan Pemerintah tanah; 200 tanah; 200
Provinsi Bali buah patok buah
batas; 40 patok
papan nama batas; 40
kepemilikan; papan
dan 1 nama
sistem kepemilika
informasi n; dan 1
dan sistem
data tanah informasi
aset dan
pemerintah data tanah
provinsi aset
bali berbasis pemerinta
website h provinsi
bali
212
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Volume % Volume % Volume %
berbasis
website
10 Penataan Pemanfaatan Aset 40 Buku 100 301.806.000 100 40 Buku 95,43 288.021.486 95,43
Pemerintah Provinsi Bali
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

3. Keuangan Sub Pengelolaan Pendapatan


Pada Tahun 2019 Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali
mengelola anggaran sebesar Rp.183.613.940.520 yang terdiri
dari:
a. Belanja Daerah
• Belanja Tidak Langsung : Rp.146.777.997.991,45
• Belanja Langsung : Rp. 41.354.495.453
• JUMLAH : Rp.188.132.493.444,45
Realisasi Anggaran dalam Tahun Anggaran adalah sebagai
berikut:
b. Belanja Daerah
• Belanja Tidak Langsung : Rp.135.381.427.432
• Belanja Langsung : Rp. 38.787.361.944,26
• JUMLAH : Rp.174.168.789.376,26
Adapun rincian pelaksanaan program dan kegiatan antara
lain sebagai berikut:

Tabel 2.51.
Realisasi Program dan Kegiatan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi
Bali Tahun 2019
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Program Pelayanan 3.488.127.463 3.093.117.843 100 88,68
1 Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Surat 3.000.000 2.925.500 100 97,52
Menyurat
Penyediaan Jasa 400.000.000 324.995.664 100 81,25
Komunikasi , sumber
daya air dan listrik
Penyediaan Jasa 249.273.329 248.824.329 100 99,82
Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis 178.365.300 178.365.300 100 100
Kantor
Penyediaan Barang 1.752.205.800 1.639.000.013 100 93,54
Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen 15.000.000 14.927.500 100 99,52
Instalasi
213
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Listrik/Penerangan
bangunan Kantor
Penyediaan Bahan 35.520.000 35.520.000 100 100
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan 165.000.000 117.500.000 100 71,21
Minuman
Rapat-rapat koordinasi 707.690.000 592.505.458 100 83,72
dan Konsultasi keluar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 75.000.000 73.800.000 100 98,40

Pemeliharaan 1.442.271.502 1.416.136.069,84 100 98,19


Rutin/Berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 1.136.695.734 1.095.008.644,39 100 96,33
Rutin/Berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan 318.327.600 297.002.966,34 100 93,30
Rutin/Berkala Peralatan
gedung kantor
Rehabilitasi Sedang 1.847.440.822 1.731.860.000 100 93,74
/Berat Gedung Kantor
Penyusunan 30.000.000 29.869.600 100 99,57
perencanaan, evaluasi
dan pelaporan capaian
kinerja
Pengadaan Peralatan 5.450.708.976 5.012.610.030 100 91,96
Perlengkapan Unit
Pelayanan
Pengadaan Pakaian Kerja 425.000.000 383.679.300 100 90,28
Lapangan
Penataan Sistem 192.661.346 188.238.936,53 100 97,70
Administrasi
Kepegawaian
Pembinaan dan Penataan 192.662.080 188.970.955,45 100 98,08
Arsip
Penyusunan dan 162.662.080 151.238.603,98 100 92,98
Inventarisasi Barang
Milik Daerah
Program Peningkatan 1.048.842.000 880.997.024 100 84
2 Perencanaan,
Pengembangan dan
Regulasi Pendapatan
Daerah
Penyusunan Rencana 616.892.000 535.794.350 100 86,85
Pendapatan Daerah
Penyusunan dan Evaluasi 30.000.000 28.101.000 100 93,67
SOP Pelayanan Pajak dan
Retribusi Daerah
Pengelolaan Potensi 94.650.000 71.510.900 100 75,55
Pendapatan Daerah
Penyusunan dan 207.300.000 162.671.262 100 78,47
Penyempurnaan Regulasi
Pendapatan Asli Daerah
Evaluasi Rancangan 100.000.000 82.919.512 100 82,92
Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota tentang
Pajak dan Retribusi

214
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Program Peningkatan 1.731.452.500 1.579.735.000 100 91,24
3 Kapasitas Pendapatan
Daerah
Penyusunan Dokumen 131.000.000 111.869.600 100 85,40
Peraturan NJKB
Peningkatan Penerimaan 182.764.000 143.330.800 100 78,42
Non Pajak Daerah
Peningkatan Penerimaan 993.250.000 936.088.200 100 94,24
Pajak Daerah
Pengelolaan Tunggakan 104.310.000 92.485.600 100 88,66
Pajak dan Retribusi
Daerah
Pengelolaan Piutang dan 54.128.000 46.618.800 100 86,13
Keberatan Pajak dan
Retribusi Daerah
Penyuluhan Kesadaran 145.000.000 130.834.900 100 90,23
Wajib Pajak Daerah
Penyebarluasan Informasi 121.000.500 118.507.100 100 97,94
Pajak dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan dan 1.056.500.000 952.121.725 100 90,12
4 Pengembangan Sistem
Informasi, Pengendalian
dan Evaluasi Pendapatan
Daerah
Pembinaan Samsat 702.500.000 631.538.300 100 89,90

Evaluasi Pendapatan 116.300.000 106.968.900 100 91,98


Daerah
Pengembangan Sistem 200.000.000 177.230.325 100 88,62
Pendapatan Daerah
Pengelolaan Sistem 37.700.000 36.384.200 100 96,51
Pendapatan Daerah
5 UPTD KABUPATEN 3.552.034.292 3.438.686.721,99 100 96,81
BULELENG
Penyediaan jasa surat 1.860.000 1.860.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 248.355.084 202.472.717 100 81,53
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 87.000.000 86.472.700 100 99,39
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 199.973.700 181.757.600 100 90,89
kantor
Penyediaan barang 12.825.000 12.825.000 100 100
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 9.283.500 9.283.500 100 100
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 10.200.000 10.200.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 52.650.000 52.650.000 100 100
minuman
Rapat - rapat koordinasi 124.360.000 107.437.800 100 86,39
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 24.500.000 100 98

215
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Pemeliharaan 405.217.248 397.752.281,04 100 98,16
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan rutin / 68.465.000 66.715.000 100 97,44
berkala peralatan gedung
kantor
Pemeliharaan 150.690.104 142.727.347,63 100 94,72
rutin/berkala kendaraan
dinas
Peningkatan Pelayanan 1.109.419.432 1.099.197.749,79 100 99,08
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 1.046.735.224 1.042.835.026,53 100 99,63
Pajak dan Retribusi
Daerah
6 UPTD KABUPATEN 1.483.315.688 1.423.761.897,13 100 95,99
JEMBRANA
Penyediaan jasa surat 1.936.000 1.936.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 154.000.000 136.061.896 100 88,35
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 86.150.000 85.821.500 100 99,62
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 176.304.500 160.603.100 100 91,09
kantor
Penyediaan barang 23.505.400 19.448.000 100 82,74
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 3.500.000 3.500.000 100 100
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 2.880.000 2.880.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 14.500.000 14.300.000 100 98,62
minuman
Rapat - rapat koordinasi 59.250.000 50.618.800 100 85,43
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan 247.510.520 246.221.488,21 100 99,48
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 117.557.708 116.140.695,29 100 98,79
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 35.340.000 25.573.953 100 72,37
berkala peralatan gedung
kantor

Peningkatan Pelayanan 282.076.832 281.901.781,13 100 99,94


Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 253.804.728 253.754.683,50 100 99,98
Pajak dan Retribusi
Daerah

216
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
7 UPTD KABUPATEN 1.877.921.492 1.794.857.864,75 100 95,58
TABANAN
Penyediaan jasa surat 3.157.000 3.157.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 182.000.000 148.109.343 100 81,38
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 160.297.500 159.494.000 100 99,50
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 196.113.500 177.288.900 100 90,40
kantor
Penyediaan barang 21.252.000 14.127.000 100 66,47
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 8.250.000 7.152.725 100 86,70
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 12.960.000 11.490.000 100 88,66
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 35.750.000 35.470.000 100 99,22
minuman
Rapat - rapat koordinasi 82.965.000 73.845.200 100 89,01
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan 358.921.040 358.228.980 100 99,81
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 141.578.184 141.078.572 100 99,65
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 22.990.000 22.922.000 100 99,70
berkala peralatan gedung
kantor
Peningkatan Pelayanan 326.737.936 324.937.882 100 99,45
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 299.949.332 292.556.262,75 100 97,54
Pajak dan Retribusi
Daerah
8 UPTD KABUPATEN 3.693.951.574 3.563.696.775 100 96,47
BADUNG
Penyediaan jasa surat 2.000.000 2.000.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 360.000.000 321.206.714 100 89,22
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 199.950.000 198.178.800 100 99,11
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 391.530.000 347.124.000 100 88,66
kantor
Penyediaan barang 90.000.000 85.819.900 100 95,36
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 9.500.000 9.138.000 100 96,19
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor

217
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Penyediaan bahan bacaan 9.600.000 9.600.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 51.565.000 51.475.000 100 99,83
minuman
Rapat - rapat koordinasi 92.750.000 76.745.200 100 82,74
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan 495.107.560 492.295.573,93 100 99,43
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 178.372.104 160.806.997,63 100 90,15
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 77.000.000 76.280.000 100 99,06
berkala peralatan gedung
kantor
Peningkatan Pelayanan 1.403.422.182 1.399.871.905,85 100 99,75
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 308.154.728 308.154.683,41 100 100
Pajak dan Retribusi
Daerah
9 UPTD KOTA DENPASAR 4.212.097.857 3.810.762.490 100 90,47
Penyediaan jasa surat 477.800 471.000 100 98,58
menyurat
Penyediaan jasa 705.636.000 390.473.096 100 55,34
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 199.875.850 198.391.600 100 99,26
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 397.009.688 367.583.000 100 92,59
kantor
Penyediaan barang 47.970.950 47.609.800 100 99,25
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 8.987.300 8.967.500 100 99,78
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 17.925.000 17.316.000 100 96,60
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 79.850.000 75.500.000 100 94,55
minuman
Rapat - rapat koordinasi 45.000.000 32.868.850 100 73,04
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan 490.615.248 479.750.076 100 97,79
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 118.873.914 113.868.796 100 95,79
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 96.643.000 77.966.500 100 80,67
berkala peralatan gedung
kantor

218
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Peningkatan Pelayanan 1.898.661.003 1.895.424.174 100 99,83
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 79.572.104 79.572.098 100 100
Pajak dan Retribusi
Daerah
10 UPTD KABUPATEN 2.773.056.612 2.703.820.513 100 97,50
GIANYAR
Penyediaan jasa surat 1.650.000 1.650.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 208.000.000 183.773.221 100 88,35
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 124.500.000 124.264.300 100 99,81
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 245.215.100 214.774.800 100 87,59
kantor
Penyediaan barang 19.210.000 19.210.000 100 100
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 17.170.000 17.162.400 100 99,96
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 4.320.000 4.320.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 17.050.000 17.050.000 100 100
minuman
Rapat - rapat koordinasi 47.850.000 46.295.600 100 96,75
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 24.250.000 100 97
Pemeliharaan 718.081.560 715.980.770 100 99,71
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 86.872.104 83.570.546 100 96,20
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 40.600.000 37.623.250 100 92,67
berkala peralatan gedung
kantor
Peningkatan Pelayanan 642.749.976 641.188.062 100 99,76
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 574.787.872 572.707.564 100 99,64
Pajak dan Retribusi
Daerah
11 UPTD KABUPATEN 1.740.763.614 1.699.561.092,46 100 97,63
BANGLI
Penyediaan jasa surat 2.750.000 2.750.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 122.500.000 92.493.309 100 75,50
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 152.000.000 151.161.000 100 99,45
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 126.513.400 125.963.400 100 99,57
kantor

219
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Penyediaan barang 16.500.000 16.500.000 100 100
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 4.027.000 4.027.000 100 100
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 6.120.000 6.120.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 7.000.000 7.000.000 100 100
minuman
Rapat - rapat koordinasi 64.150.000 58.431.000 100 91,08
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 24.300.000 23.930.000 100 98,48
Pemeliharaan 306.546.224 306.530.806,55 100 99,99
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 75.507.294 75.214.421,72 100 99,61
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 19.565.000 19.565.000 100 100
berkala peralatan gedung
kantor
Peningkatan Pelayanan 477.809.456 474.450.698,86 100 99,30
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 335.475.240 335.424.456,33 100 99,98
Pajak dan Retribusi
Daerah
12 UPTD KABUPATEN 1.960.719.275 1.807.603.682,77 100 92,19
KLUNGKUNG
Penyediaan jasa surat 1.500.000 1.500.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 170.000.000 114.370.364 100 67,28
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 52.800.000 52.723.000 100 99,85
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis 136.225.100 123.850.600 100 90,92
kantor
Penyediaan barang 19.785.700 18.940.400 100 95,73
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 2.000.000 1.996.000 100 99,80
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 2.090.000 2.090.000 100 100
dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan 10.430.000 10.430.000 100 100
minuman
Rapat - rapat koordinasi 95.842.800 71.921.600 100 75,04
dan konsultasi ke luar
dan dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan 743.262.719 739.687.020,91 100 99,52
rutin/berkala gedung
kantor
220
Rencana biaya Keu
No Program / kegiatan Realisasi
1 th Target Realisasi
Pemeliharaan 160.800.000 133.751.931 100 83,18
rutin/berkala kendaraan
dinas
Pemeliharaan rutin / 41.413.500 23.973.400 100 57,89
berkala peralatan gedung
kantor
Peningkatan Pelayanan 313.378.936 312.128.878,70 100 99,60
Pajak dan Retribusi
Daerah
Penagihan Tunggakan 186.190.520 175.240.488,16 100 94,12
Pajak dan Retribusi
Daerah
13 UPTD KABUPATEN 1.444.355.980 1.408.778.287,81 100 97,54
KARANGASEM
Penyediaan jasa surat 2.000.000 2.000.000 100 100
menyurat
Penyediaan jasa 129.000.000 121.200.451 100 93,95
komunikasi, sumber daya
air dan listrik
Penyediaan Jasa 92.795.500 92.629.180 100 99,82
Kebersihan Kantor
Penyediaan alat tulis kantor 183.297.400 182.797.400 100 99,73
Penyediaan barang cetakan 18.350.000 17.765.000 100 96,81
dan penggandaan
Penyediaan komponen 6.329.000 6.329.000 100 100
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan 7.920.000 7.920.000 100 100
dan peraturan perundang-
undangan
Penyediaan makanan dan 29.340.000 27.450.000 100 93,56
minuman
Rapat - rapat koordinasi 73.536.000 67.514.400 100 91,81
dan konsultasi ke luar dan
dalam daerah
Upacara Keagamaan 25.000.000 25.000.000 100 100
Pemeliharaan rutin/berkala 199.198.624 198.885.435,84 100 99,84
gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala 89.682.104 88.503.101,63 100 98,69
kendaraan dinas
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

4. Kepegawaian
a. Program Peningkatan Pelayanan Pengadaan,Pemberhentian,
Informasi dan Fasilitasi ASN
1) Kegiatan Sumpah Janji
Calon Pegawai Negeri Sipil setelah diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil wajib mengangkat Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil. Sumpah Pegawai Negeri Sipil
diucapkan dihadapan pejabat yang berwenang. Tujuan
dilaksanakanya sumpah/janji ASN adalah agar ASN
dapat melaksanakan tugas dengan penuh kesetiaan dan
221
ketaatan terhadap pancasila UUD 1945 negara dan
pemerintah serta bermoral baik, bersatu padu, bersih
jujur, berdaya guna, berhasil guna, bermutu tinggi, dan
penuh tangungjawab terhadap tugasnya. Kegiatan ini
tidak terlaksana berkenaan dengan pengangkatan CPNS
menjadi PNS yang direkrut tahun 2018 tidak dapat
dilaksanakan pada tahun 2019, karena pengangkatan
CPNS ditetapkan TMT 1 Maret 2019, maka Sumpah Janji
akan dilaksanakan tahun 2020.
2) Kegiatan Pengadaan Aparatur Sipil Negara
Kegiatan ini meliputi penyusunan formasi ASN, seleksi
penerimaan praja IPDN, serta Pengadaan ASN.
Penyusunan formasi ASN merupakan implementasi dari
PP nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Tujuan kegiatan ini agar tersedia data
formasi ASN Pemerintah Provinsi Bali. Seleksi
penerimaan praja IPDN melaksanakan fasilitasi seleksi
calon praja IPDN yang terdiri dari sejumlah tahap seleksi,
yaitu Tes kompetensi dasar, Tes kesehatan, tes psikologi,
integritas dan kejujuran, yang dilaksanakan di Provinsi
Bali, selanjutnya tes pemantapan akhir, tes
kesemamptaan dan tes wawancara yang dilaksanakan di
kampus IPDN Jatinangor. Peserta yang lulus sebagai
Capra IPDN Tahun 2019 dari Kontingen provinsi Bali
sebanyak 33 orang. Pada Tahun Anggaran 2019
dilakukan pengangkatan ASN Formasi Tahun 2018
sejumlah 773 Orang dan dilaksanakan Seleksi CPNS
Formasi Tahun 2019 berdasarkan keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 790 Tahun 2019 tentang Penetapan Kebutuhan
Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Provinsi
Bali Tahun Anggaran 2019, sebanyak 676 formasi
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Non PNS
Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tenaga non
ASN pada jabatan-jabatan tertentu yang bersifat teknis
dan tidak ada penjenjangan karir yang tidak dapat
222
terpenuhi/dilaksanakan oleh ASN di lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dan Perangkat Daerah
lainnya, maka dipenuhi oleh tenaga non ASN melalui
sistem pengadaan berdasarkan peraturan dan ketentuan
yang berlaku, hasil yang ingin dicapai terpenuhinya
tenaga non ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali
sebanyak 148 orang.
4) Kegiatan Pembekalan Kewirausahaan PNS menjelang
Pensiun
Pembekalan diberikan kepada ASN yang akan
memasuki masa pensiun di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali sebanyak 100 orang. Peserta pelatihan
diberikan pembekalan kewirausahaan oleh narasumber
yang berasal dari Bank BPD Bali, dan UPTD Balai Benih
Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura. Hasil yang
dicapai adalah meningkatnya jiwa kewirausahaan bagi
ASN yang telah purna tugas.
5) Kegiatan Peningkatan Bakat dan Minat
Bakat Minat terdiri dari korsik, instruktur senam,
sekaa gong (penabuh gamelan), sekaa pesantian
(kelompok kidung) dan paduan suara yang bertujuan
mendukung pegawai dalam menyalurkan bakat dan
minatnya di bidang kesenian dan olahraga. Sasaran
kegiatan berjumlah 198 orang.
6) Kegiatan Pelayanan Data Kepegawaian
Kegiatan ini terdiri atas penyusunan daftar susunan
pegawai (DSP), penyusunan daftar urut kepangkatan
(DUK), penyusunan profil keadaan Pegawai, pengurusan
karpeg, karis/karsu, pengelolaan Sistem Informasi dan
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dan pengelolaan
aplikasi PNS Online. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
menyediakan data kepegawaian yang up-to-date dan
akurat sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang
kepegawaian, antara lain mutasi, kenaikan pangkat,
serta promosi. Hasil yang dicapai adalah tingkat

223
persentase data ASN yang terupdate dalam SIMPEG dan
SAPK sebesar 100%
7) Kegiatan Pembinaan dan Penataan Administrasi Pensiun
PNS
Kegiatan ini memberikan pemahaman ASN akan
peraturan pensiun dan meningkatkan pelayanan kepada
ASN yang pensiun sehingga SK pensiun dapat diterbitkan
tepat pada waktunya dan akhirnya pensiunan dapat
menerima hak-haknya tanpa mengalami keterlambatan.
Pada tahun 2019 sebanyak 810 SK Pensiun telah
diterbitkan. Hasil yang dicapai adalah selesainya proses
administrasi ASN yang pensiun untuk memenuhi syarat
agar pensiun memperoleh hak-haknya tepat waktu.
b. Program Pengembangan Manajemen Karier
1) Kegiatan Pelaksanaan Mutasi Pejabat Struktural
Pelaksanaan Mutasi Pejabat struktural merupakan
salah satu pelaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil
melalui promosi maupun mutasi horisontal. Promosi
maupun mutasi merupakan proses pemberian
penghargaan maupun hukuman kepada ASN yang dinilai
dari capaian kinerja, kemampuan manajerial dan teknis
dalam jabatan, serta kemampuan ASN dalam beradaptasi
dalam lingkungan eksternal maupun internal instansi.
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan
merupakan sistem pengembangan karir ASN yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai
dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat
yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif
lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama,
ras, atau golongan. Frekwensi Pengangkatan Pejabat
struktural telah dilaksanakan sebanyak 3 kali
pelantikan.
2) Kegiatan Pemberian bantuan dana diklat/kursus/job
traning bagi PNS di lingkungan Pemprov Bali.
Kegiatan ini untuk mendanai pegawai yang mengikuti
kursus/bimtek/job training dan sejumlah diklat teknis,
224
dan penjenjangan dengan target 30 orang pegawai.
Realisasi dari kegiatan ini adalah 9 orang. Hasil yang
dicapai adalah meningkatnya kompetensi ASN
Pemerintah Provinsi Bali.
3) Kegiatan Pemberian Bantuan Tugas Belajar/Ijin Belajar
Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia aparatur di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali melalui program-program pendidikan
formal. Untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut,
telah dilaksanakan sejumlah upaya. Pertama, melakukan
analisis kebutuhan Pendidikan sebelum menetapkan
program tugas belajar dan ijin belajar yang akan
diberikan bantuan. Kedua, melakukan evaluasi terhadap
efektivitas berbagai jenis program yang dibiayai sehingga
hasilnya tidak hanya berupa keberhasilan pegawai
meraih gelar akademik lebih tinggi tetapi juga dibarengi
peningkatan kompetensinya. Target dari kegiatan ini
adalah 20 orang ASN menerima bantuan UKT, dan 16
orang ASN menerima bantuan penelitian. Keluaran yang
telah dicapai melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a) Pemberian beasiswa tugas belajar S3 Ilmu Ekonomi
sejumlah 17 orang
b) Pemberian beasiswa tugas belajar S3 Ilmu Hukum
sejumlah 3 orang
hasil yang dicapai adalah meningkatnya kompetensi
ASN yang memperoleh bantuan tugas belajar sebanyak
20 orang bantuan UKT, dan 4 orang untuk bantuan
penelitian.
4) Kegiatan Mutasi PNS
Kegiatan Mutasi PNS bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan Sumber daya manusia (SDM) pada perangkat
daerah serta pelayanan akan permohonan pindah antar
instansi dengan mempertimbangkan kebutuhan
organisasi dan kebutuhan pegawai serta memperhatikan
prinsip larangan konflik kepentingan. Dari target 200
orang jumlah mutasi,telah tercapai 261 orang. Hasil yang
225
ingin dicapai yaitu kecukupan SDM dilingkungan
Pemprov. Bali.
5) Kegiatan Penataan Sistem Administrasi Kenaikan
Pangkat dan Ujian Dinas
Salah satu peningkatan kompetensi dan kualifikasi
adalah berupa penghargaan Kenaikan Pangkat ASN yang
sangat strategis dalam menunjang peningkatan kinerja
pemerintah.
Selama tahun 2019 proses kenaikan pangkat
dilaksanakan 2 (dua) kali periode yaitu:
a) Periode 1 April 2019 : usul kenaikan pangkat periode
1 April 2019 bagi ASN di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali berjumlah 815 usul, Kabupaten/Kota
berjumlah 960 usul total 1.775.
b) Periode 1 Oktober 2019 : usul kenaikan pangkat
periode 1 Oktober 2019 bagi ASN di lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali berjumlah 854 usul,
Kabupaten/Kota berjumlah 1021 usul total 1875.
Selama tahun 2019 juga dilaksanakan ujian
penyesuaian ijazah yang diikuti oleh 171 orang, serta
ujian dinas tingkat I dan II sebanyak 50 orang.
6) Kegiatan Pengembangan Karir Jabatan Fungsional
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman dan penyamaan persepsi tentang tata cara
pengusulan, pengumpulan dan penilaian angka kredit
jabatan fungsional untuk meningkatkan profesionalisme
pejabat fungsional melalui kegiatan sosialisasi jabatan
fungsional tertentu serta proses administrasi pejabat
fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Jumlah yang diangkat dan menerima kenaikan jenjang
jabatan sebanyak 621 orang dari target 200 orang,
dengan rincian 167 proses pengangkatan dalam jabatan
fungsional, 22 pemberhentian dalam jabatan fungsional,
dan 460 kenaikan jenjang jabatan.

226
7) Kegiatan Pemetaan Talenta ASN
Untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki dan
pendidikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan
kompetensi yang dimiliki oleh ASN, perlu dilakukan
assesment terlebih dahulu, sehingga nantinya bisa
disusun manajemen karir ASN berdasarkan talenta yang
sering disebut dengan manajemen talenta. Ketika
manajemen talenta ini sudah tersusun, untuk membuat
suksesi jabatan sangat mudah dilakukan, tidak seperti
saat ini. Setiap akan dilakukan pengisian, disusun
berdasarkan senioritas, tidak dinilai apakah yang
bersangkutan. berkompeten atau tidak, bahkan kadang
kala jabatan tersebut diisi oleh ASN yang belum pernah
melaksanakan tugas di bidang tersebut atau memiliki
latar belakang pendidikan dan kompetensi berkaitan
dengan jabatan tersebut. Manajemen talenta adalah
pengelolaan SDM yang dilakukan dengan menggunakan
proses analisis, pengembangan dan pemanfaatan talenta
yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi
kebutuhan organisasi dengan mengembangkan
keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan potensi ASN
untuk meningkatkan kinerjanya demi mencapai tujuan
organisasi. Hasil yang dicapai adalah jumlah pejabat
administrasi yang dipetakan sebanyak 200 orang.
c. Program Peningkatan Penilaian Kinerja ASN
1) Kegiatan Pembinaan dan Penegakan Disiplin ASN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
mengamanatkan bahwa untuk menjamin terpeliharanya
tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, ASN
wajib mematuhi disiplin ASN dan Instansi Pemerintah
wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap ASN
serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
Demikian pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin ASN yang memuat 17
227
kewajiban dan 15 larangan serta tingkat dan jenis
hukuman disiplin, memiliki esensi bahwa ASN sanggup
untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Kondisi yang
diharapkan kedepan dihadapkan dengan kuantitas ASN
yang cukup besar adalah terlaksananya pembinaan
disiplin ASN secara berkesinambungan, terintegrasi dan
berkelanjutan, yang dapat mencakup lebih luas secara
kuantitas dan meningkatnya pemahaman tentang
peraturan disiplin, dan diimbangi dengan penanganan
kasus-kasus terkait disiplin diantaranya memberi sanksi
kepada ASN yang tidak melaksanakan kewajiban dan
melanggar larangan yang sudah ditentukan dalam
peraturan disiplin.
Dengan kegiatan ini diharapkan ASN lebih termotivasi
untuk memahami peraturan disiplin, melaksanakan
kewajiban, tidak melanggar larangan yang sudah
ditentukan dalam peraturan disiplin dan menurunnya
jumlah kasus-kasus pelanggaran disiplin sehingga dapat
mewujudkan ASN yang handal, profesional, dan bermoral
sebagai penyelenggara pemerintahan sehingga
terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan
tugas. Realisasi dari kegiatan ini adalah 700 orang
peserta dan 13 kasus penangganan
2) Kegiatan Pemberian Penghargaan Bagi ASN di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Kegiatan ini memberikan penghargaan kepada ASN
yang telah menunjukkan kesetiaan pengabdian,
kejujuran, kecakapan dan disiplin dalam melaksanakan
tugas. Target sasaran kegiatan ini adalah sejumlah 1173
orang ASN dan telah terealisasi sejumlah 1089 orang. Hal
tersebut disebabkan adanya beberapa berkas usulan
yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) pada saat tahapan

228
verifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri maupun
Sekretariat Negara.
3) Kegiatan Penilaian Prestasi Kerja ASN di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali
Kegiatan ini dilaksanakan guna mengetahui kinerja
pegawai dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
peningkatan kinerja organisasi melalui peningkatan
prestasi kerja, pengembangan potensi, dan karier ASN
yang bersangkutan serta pengembangan manajemen,
organisasi, dan lingkungan kerja. Adapun persentase
Jumlah ASN yang memiliki dokumen penilaian prestasi
kerja baik sebesar 99,16% dari target 80%. Penerima
manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
4) Kegiatan Monitoring Implementasi Aplikasi E-Kinerja di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali selaku
leading sector dalam hal manajemen kepegawaian
berupaya untuk mendukung pengembangan e-
government dengan memanfaatkan teknologi dan
informasi salah satunya dengan menerapkan aplikasi e-
kinerja. Aplikasi e-Kinerja merupakan sebuah aplikasi
berbasis web yang digunakan untuk mengukur, menilai
dan meningkatkan kinerja PNS. Hal ini sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil bahwa
penyelenggaraan pembinaan PNS dilaksanakan dengan
berorientasi pada peningkatan prestasi kerja PNS.
Monitoring implementasi aplikasi e-kinerja di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali dilaksanakan guna mengetahui
aktivitas harian pegawai dan selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk perhitungan tunjangan kinerja.
Realisasi dari kegiatan ini antara lain persentase
pelaporan kegiatan melalui aplikasi e-kinerja di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang mencapai

229
sebesar 95% dari target 91% dan terlaksananya SKP
berbasis Online pada 46 perangkat daerah.
5) Kegiatan Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN di
lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Pengukuran indeks profesionalitas diperlukan guna
mengetahui tingkat kesesuaian antara kompetensi
pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas jabatan.
Profesionalisme pegawai dalam sebuah organisasi sangat
ditentukan oleh tingkat kemampuan yang tercermin
melalu perilaku sehari-hari. Kemampuan menunjukkan
potensi dalam melaksanakan tugas yang mungkin dan
tidak mungkin dilakukan. Sedangkan professional dalam
pendekatan system merit mengandung persyaratan
kompetensi (pengetahuan, keahlian, pengalaman),
kualifikasi (pendidikan, pelatihan), kinerja (target,
pencapaian), kompensasi (kebutuhan, external equity),
dan disiplin. Berdasarkan hal tersebut maka indikator
yang digunakan untuk mengukur indeks profesionalitas
ASN adalah kompetensi, kinerja, kompensasi dan
disiplin. Dengan adanya pengukuran indeks
profesionalitas ASN, tujuan yang hendak dicapai akan
diketahui jumlah dan tingkat profesionalitas pegawai ASN
dilihat dari aspek kompetensi, kinerja, kompensasi serta
tingkat disiplin sesuai dengan hasil tersebut diatas. Hal
ini akan menggambarkan manfaat baik bagi pemerintah
sebagai pemberi kerja dan pegawai ASN sebagai pekerja.
Pemerintah akan mendapatkan data tentang berapa
jumlah dan tingkat profesionalisme ASN baik dari sisi
kompetensi, kinerja, kompensasi dan disiplin untuk
evaluasi guna melakukan perbaikan. Sedangkan bagi
pegawai dapat digunakan sebagai evaluasi untuk
memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kompetensi,
kinerja, kesejahteraan dan disiplin. Realisasi dari
kegiatan ini antara lain jumlah pejabat perangkat daerah
yang Indeks Profesionalitasnya terukur di Lingkungan
230
Pemerintah Provinsi Bali sejumlah 1035 Pejabat dan hasil
persentase menurunnya GAP kompetensi pejabat
Perangkat Daerah sebesar 19,09% dari target yang
ditentukan 19,13%.
6) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Pengembalian
Tabungan Perumahan ASN.
Pemerintah menyelenggarakan usaha-usaha untuk
peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN
Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk membantu membiayai
usaha-usaha peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri
Sipil dalam bidang perumahan, setiap Pegawai Negeri
Sipil baik Pusat maupun Daerah diwajibkan melakukan
Tabungan Perumahan (TAPERUM) yang dipotong dari gaji
masing-masing Pegawai Negeri Sipil yang dikelola oleh
BAPERTARUM dengan berbagai fasilitas mendukung
kepemilikian rumah PNS maupun pengembalian dana
TAPERUM-PNS kepada PNS yang belum memanfaatkan
dana TAPERUM-PNS pada saat berhenti sebagai PNS baik
karena pensiun, meninggal dunia atau sebab lain. Selain
hal tersebut, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan tentang pemberian perlindungan atas
resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
berupa perawatan, santunan dan tunjangan cacat dalam
bentuk jaminan kecelakaan kerja. Badan Kepegawaian
Daerah sebagai Badan Pembina Kepegawaian sesuai
kewenangan yang diberikan untuk menetapkan
kecelakaan kerja melaksanakan kegiatan-kegiatan
fasilitasi penyelenggaraan program Penyelenggaraan
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Bapertarum PNS
sehingga Pegawai ASN memahami hak-hak sebagai
pegawai ASN serta prosedur pengurusannya. Agar
penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
231
tertib dan optimal maka diperlukan perencanaan
penyelenggaraan yang lebih intensif serta dukungan
anggaran yang sesuai. Dengan demikian diharapkan
kegiatan tersebut mampu mendukung penyelenggaraan
pembinaan Pegawai ASN khususnya dalam rangka
meningkatkan produktivitas dan menjamin kesejahteraan
ASN. Realisasi dari kegiatan ini adalah 700 peserta yang
mengikuti sosialisasi.
7) Kegiatan Penilaian ASN Teladan
Pemerintah Provinsi Bali berupaya untuk
mewujudkan budaya kerja yang kompetitif serta untuk
memperbaiki kualitas manajemen SDM aparatur dan
memberikan apresiasi kepada ASN yang berprestasi
melalui penyelenggaraan kegiatan penilaian ASN
Teladan.di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, penilaian
ASN teladan harus didasarkan pada pencapaian visi dan
misi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi
Loka Bali serta pelaksanaan tugas oleh masing-masing
pegawai sesuai dengan jabatan yang diemban. Penilaian
ASN teladan ini dilaksanakan dalam rangka
memperingati hari jadi Pemerintah Provinsi Bali sehingga
penyerahan penghargaan bagi ASN yang dipilih menjadi
ASN teladan akan dilaksanakan pada saat peringatan
hari Jadi Provinsi Bali. Melalui penilaian ASN teladan
dimaksud diharapkan akan memotivasi para pegawai
ASN untuk bekerja secara lebih baik, menumbuhkan
semangat kompetitif, menimbulkan iklim kerja yang
inovatif, kreatif dan dinamis serta tidak saja dapat
menunjang tercapainya visi dan misi Pemerintah Provinsi
Bali pada umumnya. Realisasi dari kegiatan ini adalah
ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang sebagai ASN Teladan
dengan hasil terwujudnya ASN Teladan di Pemerintah
Provinsi Bali.

232
Tabel 2.52.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kepegawaian
Daerah Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALIASASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %
A Program Peningkatan Pelayanan
Pengadaan,Pemberhentian,
Informasi dan Fasilitasi ASN
Kegiatan Pengadaan Aparatur Sipil
Negara

1 Kegiatan Sumpah Janji 32 Orang 100 10,087,000 100 0 0 - 0

2 Pengadaan Aparatur Sipil Negara 724 100 373,986,000 100 773 100 274,288,675 73,34
formasi Formasi

3 Kegiatan Penyediaan Jasa Non 148 orang 100 3,060,926,256 100 148 orang 100 2,874,905,492 93,92
PNS

4 Kegiatan Pembekalan 100 Orang 100 98,174,950 100 100 Orang 100 72,179,385 77,67
Kewirausahaan PNS menjelang
Pensiun

5 Kegiatan Peningkatan Bakat dan 198 Orang 100 864,977,500 100 198 Orang 100 825,124,550 95,39
Minat

6 Kegiatan Pelayanan Data 11.362 100 252,815,200 100 11.362 100 234,302,834 92,68
Kepegawaian data data

7 Kegiatan Pembinaan dan Penataan 640 SK 100 78,987,900 100 810 SK 126 61,759,812 78,19
Administrasi Pensiun PNS

B Program Pengembangan
Manajemen Karier

1 Kegiatan Pelaksanaan Mutasi 3 kali 100 798,043,000 100 3 kali 100 572,978,298 71,80
Pejabat Struktural Pelantikan pelantikan

2 Kegiatan Pemberian bantuan dana 30 orang 100 233,400,000 100 9 orang 87,16 167,204,476 71,64
diklat/kursus/job traning bagi
PNS di lingkungan Pemprov Bali

3 Kegiatan Pemberian Bantuan 20 orang 100 650,846,500 100 4 orang 75,2 459,513,013 70,60
Tugas Belajar/Ijin Belajar

4 Kegiatan Mutasi PNS 200 orang 100 126,296,400 100 261 orang 130,5 111,140,353 88

5 Kegiatan Penataan Sistem 2500 SK 100 288,255,500 100 3609 SK 144,4 268,979,983 93,31
Administrasi Kenaikan Pangkat KP KP
dan Ujian Dinas

6 Kegiatan Pengembangan Karir 200 SK 100 60,500,000 100 621 SK 310 58,600,000 96,86
Jabatan Fungsional
7 Pemetaan Talenta ASN 200 orang 100 455,250,000 100 200 orang 100 278,133,100 61,09

C Program Peningkatan Penilaian


Kinerja ASN

1 Kegiatan Pembinaan dan 700 orang 100 112,314,000 100 700 orang 100 108,844,835 96,91
Penegakan Disiplin ASN dan 40 dan 13
kasus kasus
2 Kegiatan Pemberian Penghargaan 1173 ASN 100 57,611,500 100 1089 orang 100 53,272,711 92,47
Bagi ASN diLingkungan
Pemerintah Provinsi Bali

3 Kegiatan Penilaian Prestasi Kerja 80% 100 223,828,200 100 99,16% 123 193,534,591 86,47
ASN di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali
4 Kegiatan Monitoring Implementasi 91% 100 132,773,600 100 95% 104 120,806,584 90,99
Aplikasi E-Kinerja di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali

233
TARGET REALIASASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %
5 Kegiatan Pengukuran Indeks 1126 100 165,635,800 100 1035 100 145,933,821 88,11
Profesionalitas ASN di lingkungan pejabat pejabat
Pemerintah Provinsi Bali

6 Kegiatan Fasilitasi 700 orang 100 103,639,900 100 700 orang 100 91,118,047 87,92
Penyelenggaraan Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JKM) dan Pengembalian
Tabungan Perumahan ASN

7 Kegiatan Penilaian ASN Teladan 3 orang 100 95,860,700 100 3 orang 100 79,661,900 83,10

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

5. Pendidikan dan Pelatihan


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan untuk belanja
langsung pada Tahun Anggaran 2019 dengan alokasi dana
sebesar Rp.55.992.389.915 dan terealisasi sampai dengan
Triwulan IV Tahun 2019 sebesar Rp.42.447.205.848,37 atau
75,80%. Dengan rincian Program sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja dengan
alokasi dana Rp.6.332.111.915,- terealisasi sampai dengan
Triwulan IV Tahun 2019 sebesar Rp.5.534.411.445,37,- atau
87,40%
b. Program Peningkatan Sertifikasi Kompetensi dan
Pengelolaan Kelembagaan dengan alokasi dana
Rp.1.781.721.600,- terealisasi sampai dengan Triwulan IV
Tahun 2019 sebesar Rp.1.473.606.998,- atau 82,71%
c. Program Pengembangan Kompetensi Manajerial dan
Fungsional dengan alokasi dana Rp.44.640.568.400,-
terealisasi sampai dengan Triwulan IV Tahun 2019 sebesar
Rp.32.736.699.708,- atau 73,33%
d. Program Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosio
Kultural dengan alokasi dana Rp.3.237.988.000,- terealisasi
sampai dengan Triwulan IV Tahun 2019 sebesar
Rp.2.702.487.697,- atau 83,46%
Dari pelaksanaan ketiga Program tersebut Tahun 2019
jumlah Aparatur Pemerintah Provinsi Bali yang mengikuti
Diklat sebanyak 1128 orang, dan jumlah aparatur
Kabupaten/Kota/Instansi vertikal yang mengikuti diklat

234
dengan pola kontribusi sebanyak 3119 orang seperti uraian
dibawah ini :
a. Tersedianya data informasi kediklatan melalui media diklat,
profil, dan kalender BPSDM
b. Tersedianya Pengkajian Dampak Diklat
c. Tersedianya data hasil Pelaksanaan Diklat di OPD
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali
d. Tersedianya kajian Analisis Kebutuhan Diklat prioritas bagi
OPD
e. Terpilihnya Inovasi terbaik Peserta Diklat pada Pameran
Karya Inovatif Diklat Kepemimpinan Tk. II, III dan IV
f. Meningkatnya Sertifikasi Kompetensi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada 25 orang aparatur
Pemerintah Provinsi Bali
g. Meningkatnya Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Barang/Jasa Pemerintah pada 30 orang aparatur
Pemerintah Provinsi Bali dan 24 orang aparatur
Kabupaten/Kota
h. Meningkatnya sertifikasi kompetensi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada 24 orang aparatur
Pemerintah Provinsi Bali dan 10 orang aparatur
Kabupaten/Kota
i. Meningkatnya kompetensi Satuan Polisi Pamong Praja pada
34 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali
j. Meningkatnya kompetensi Widyaiswara/Pejabat Struktural
jenjang pendidikan S3 pada 10 orang Widyaiswara/Pejabat
Struktural Pemerintah Provinsi Bali
k. Meningkatnya Kompetensi Teknis Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah pada 30 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali
dan 23 orang aparatur Kabupaten/Kota.
l. Meningkatnya Kompetensi Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah pada 30 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali
m. Meningkatnya Kompetensi Teknis Satuan Polisi Pamong
Praja pada 30 orang aparatur Kabupaten Badung

235
n. Meningkatnya Kompetensi Teknis Perencanaan
Pembangunan Daerah pada 30 orang aparatur Pemerintah
Provinsi Bali
o. Meningkatnya Kompetensi Teknis Revolusi Mental untuk
Pelayanan Publik pada 30 orang aparatur Pemerintah
Provinsi Bali
p. Meningkatnya Kompetensi Teknis Pengembangan
Kompetensi Sosio Kultural pada 30 orang aparatur
Pemerintah Provinsi Bali
q. Meningkatnya Kompetensi Teknis Training Officer Course
(TOC) pada 30 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali dan
30 orang aparatur Kabupaten/Kota.
r. Meningkatnya Kompetensi Teknis Pengelolaan Pendapatan
Daerah pada 30 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali
s. Meningkatnya Kapasitas Widyaiswara dan Pejabat
Struktural pada 60 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali
t. Meningkatnya Kapasitas Polisi Hutan pada 30 orang
aparatur Pemerintah Provinsi Bali.
u. Meningkatnya Orientasi dan Pendalaman Bidang Tugas pada
350 orang Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
v. Terdidiknya 5 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali dan
55 orang aparatur Kabupaten/Kota di bidang kepemimpinan
nasional Tk. II.
w. Terdidiknya 20 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali dan
127 orang aparatur Kabupaten/Kota di bidang
kepemimpinan Tk. III.
x. Terdidiknya 30 orang aparatur Pemerintah Provinsi Bali dan
246 orang aparatur Kabupaten/Kota di bidang
kepemimpinan Tk. IV.
y. Terselenggaranya pelatihan prajabatan CPNS 87 orang
aparatur Kabupaten/Kota Gol. I, II dan III (K1, K2).
z. Terselenggaranya pelatihan dasar CPNS gol. II dan III
sebanyak 773 aparatur Pemerintah Provinsi Bali dan 2171
aparatur Kabupaten/Kota.
Adapun target dan realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan
236
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian, BPSDM Provinsi Bali dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.53.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Pendidikan dan Pelatihan
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO. URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
A Program Peningkatan
Sertifikasi Kompetensi
dan Pengelolaan
Kelembagaan
1 Penerbitan Media 480 100 138,588,000 100 480 100 130,481,600 94,15
Diklat, Leaflet Profil eksemplar eksemplar
BPSDM
2 Evaluasi 1 laporan 100 157,026,000 100 1 laporan 100 118,417,099 75,41
Pasca/Dampak Diklat
3 Penyusunan 1 Paket 100 138,588,000 100 1 Paket 100 122,501,700 88,39
Kurikulum, Silabi,
Modul Pembelajaran
Diklat dan Kerjasama
4 Pameran Karya 1 Laporan 100 99,776,000 100 1 Laporan 100 80,078,400 80,25
Inovatif Diklat
Kepemimpinan Tk. II,
III dan IV
5 Uji Sertifikasi 25 orang 100 160,000,000 100 10 orang 40 89,773,999 56,10
Kompetensi
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Pola
Kontribusi
6 Uji Sertifikasi 25 orang 100 101,490,000 100 25 orang 100 99,960,200 98,49
Kompetensi
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
7 Monitoring, Evaluasi 1 Laporan 100 617,000,000 100 1 Laporan 100 495,412,800 80,29
dan Pelaporan
Pelaksanaan Diklat
8 Uji Sertifikasi 30 orang 100 35,400,000 100 24 orang 96 27,953,300 78,96
Keahlian Tingkat
Dasar Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Pola
Kontribusi
9 Uji Sertifikasi 30 orang 100 35,310,400 100 30 orang 100 32,715,800 92,65
Keahlian Tingkat
Dasar Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
10 Uji Kompetensi Polisi 53 orang 100 99,955,200 100 34 orang 64,15 87,140,300 87,17
Kehutanan
11 Implementasi Analisis 1 Laporan 100 88,588,000 100 1 Laporan 100 81,311,800 91,78
Kebutuhan
Pengembangan
Kompetensi (AKPK)
12 Pengembangan 10 orang 100 110,000,000 100 10 orang 100 107,900,000 98,09
Kompetensi
Widyaiswara/Pejabat
Struktural S3
B Program
Pengembangan
Kompetensi
Manajerial dan
Fungsional

237
TARGET REALISASI
NO. URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
VOLUME % (Rp.) % VOLUME % (Rp.) %
1 Diklat Peningkatan 60 orang 100 404,352,000 100 60 orang 100 136,103,300 33,65
Kapasitas
Widyaiswara dan
Pejabat Struktural
2 Diklat Kepemimpinan 135 orang 100 2,986,925,000 100 127 orang 94,07 2,445,708,820 81,88
Tk. III Pola Kontribusi
3 Diklat Kepemimpinan 285 orang 100 5,765,550,000 100 246 orang 86,31 4,523,950,737 78,46
Tk. IV Pola Kontribusi
4 Diklat Kepemimpinan 30 orang 100 719,088,000 100 30 orang 100 511,974,490 71,19
Tk. IV
5 Diklat Kepemimpinan 20 orang 100 530,688,000 100 30 orang 150 381,755,480 71,93
Tk. III
6 Diklat Kepemimpinan 10 orang 100 378,891,400 100 5 orang 50 197,694,400 52,17
Tk. II
7 Diklat Kepemimpinan 200 orang 100 448,400,000 100 55 orang 27,5 1,611,415,705 359,37
Tk. II Pola Kontribusi
8 Diklat Peningkatan 30 orang 100 284,388,000 100 30 orang 100 220,913,200 77,68
Kapasitas Polisi Hutan
9 Pelatihan Dasar CPNS 773 orang 100 7,152,322,000 100 773 orang 100 5,135,190,350 71,79
Gol. II dan III
10 Pelatihan Dasar CPNS 2171 100 20,181,616,000 100 2171 100 15,898,019,749 78,74
Gol. II dan III Pola orang orang
Kontribusi
11 Diklat Prajabatan Gol. 200 orang 100 448,400,000 100 87 orang 43,5 148,330,850 33,08
I, II dan III (K1, K2)
Pola Kontribusi
12 Orientasi dan 350 orang 100 2,100,000,000 100 350 orang 100 1,525,642,627 72,64
Pendalaman Bidang
Tugas Anggota DPRD
Pola Kontribusi
C Program
Pengembangan
Kompetensi Teknis
dan Sosio Kultural
1 Diklat Pengadaan 30 orang 100 308,250,000 100 30 orang 100 274,256,300 88,97
Barang/Jasa
Pemerintah
2 Diklat Teknis 30 orang 100 333,400,000 100 30 orang 100 294,084,830 88,20
Pengelolaan Keuangan
Daerah
3 Diklat Satuan Polisi 30 orang 100 544,500,000 100 30 orang 100 493,638,608 90,65
Pamong Praja Pola
Kontribusi
4 Diklat Perencanaan 30 orang 100 333,600,000 100 30 orang 100 299,913,500 89,90
Pembangunan Daerah

5 Diklat Pengadaan 30 orang 100 234,000,000 100 23 orang 76,66 171,156,699 73,14
Barang/Jasa
Pemerintah Pola
Kontribusi
6 Diklat Revolusi Mental 30 orang 100 315,138,000 100 30 orang 100 298,268,180 94,64
untuk Pelayanan
Publik
7 Diklat Pengembangan 30 orang 100 320,600,000 100 30 orang 100 302,296,400 94,29
Kompetensi Sosio
Kultural
8 Diklat Training Officer 30 orang 100 313,400,000 100 30 orang 100 296,648,880 94,65
Course (TOC)
9 Diklat Pengelolaan 30 orang 100 295,100,000 100 30 orang 100 271,594,300 92,03
Pendapatan Daerah
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

238
6. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Hasil pelaksanaan program prioritas pada Sekretariat DPRD
Provinsi Bali adalah sebagai berikut yaitu:
a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah dengan pagu anggaran sebesar Rp.98.213.007.664
realisasi keuangan Rp.70.631.869.743 (89,26%) realisasi
fisik 100%
1) Kegiatan Reses Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
menyikapi berbagai Aspirasi Masyarakat yang
berkembang dan permasalahan di masyarakat maka
dianggap perlu Anggota DPRD Provinsi Bali terjun
kelapangan bertemu dengan konstituennya dengan
pagu anggaran Rp.14.921.812.000 relaisasi keuangan
Rp.12.009.559.000 (80,48%).
2) Kegiatan Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD
Kegiatan ini bertujuan untuk mencari masukan
dan/atau perbandingan terhadap daerah lain mengenai
apa yang menjadi program prioritas DPRD Provinsi Bali
dengan pagu anggaran Rp.17.000.000.000 realisasi
keuangan Rp.12.982.049.370 (76,36%).
3) Kegiatan Penyelenggaraan Ketugasan Pimpinan dan
Anggota DPRD Provinsi Bali Kegiatan ini bertujuan
untuk Koordinasi dan Konsultasi serta Menghadiri
Undangan Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD ke luar
daerah di seluruh Indonesia agar Pimpinan dan Anggota
DPRD Provinsi Bali dapat melaksanakan tugas dan
Fungsinya secara maksimal, serta meningkatkan
kerjasama dengan pihak terkait dan pihak lainnya yang
bermanfaat bagi daerah Bali dengan pagu anggaran
Rp.18.700.000.000 realisasi keuangan
Rp.13.601.081.263 (72,73%).
4) Kegiatan Peningkatan SDM Pimpinan dan Anggota
DPRD Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM
Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Bali melalui
bimbingan teknis yang mana materi lebih menekankan
tugas dan fungsi DPRD secara sistematis, dengan pagu
239
anggaran Rp.4.500.000.000 realisasi keuangan
Rp.2.666.675.250 (59,26%).
5) Kegiatan Pengawasan terhadap Kerjasama Internasional
dan Undangan Bersama Mitra Kerja Eksekutif Kegiatan
ini bertujuan untuk Terjalinnya kerjasama Internasional
untuk meningkatkan kunjungan wisawatan ke daerah
Bali, dengan pagu anggaran Rp.9.122.664.664 realisasi
keuangan Rp.6.370.309.450 (69,83%).
6) Kegiatan Menyusun, Menghimpun, dan Mencetak
Risalah Resmi DPRD Provinsi Bali dan Dukungan
Operasional Fraksi-Fraksi Kegiatan ini bertujuan
tersusunnya buku Risalah kegiatan DPRD Provinsi Bali
yang merupakan himpunan atau kumpulan dari
kegiatan-kegiatan anggota selama satu tahun, yang
nantinya dijadikan sebagai pedoman atau acuan dari
kegiatan, dengan pagu anggaran Rp.1.848.531.000
realisasi keuangan Rp.1.431.091.400 (77,42%).
7) Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja DPRD dan
Himpunan Laporan Dewan/Pansus, Pandangan Umum
Fraksi, Makalah Dewan Kegiatan ini merupakan
rencana kerja kegiatan Anggota DPRD Provinsi Bali
dalam satu tahun sebagai kerangka acuan pelaksanaan
kegiatan Anggota DPRD Provinsi Bali dalam 1 Tahun,
dengan pagu anggaran Rp.4.600.000.000 realisasi
keuangan Rp.3.411.117.700 (74,15%).
8) Kegiatan Penyelenggaraan Ketugasan Badan
Kehormatan DPRD Provinsi Bali Kegiatan ini
meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait dan
pihak lainnya yang bermanfaat bagi daerah Bali, dengan
pagu anggaran Rp.1.150.000.000 realisasi keuangan
Rp.62.045.000 (5,40%).
9) Kegiatan Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi
Pemerintah Daerah Provinsi Bali Kegiatan ini adalah
kegiatan rutin tahunan untuk memperingati dan
merayakan terbentuknya Pemerintah Daerah Provinsi

240
Bali, dengan pagu anggaran Rp.420.000.000 realisasi
keuangan Rp.291.539.500 (69,41%).
10) Kegiatan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah,
Monitoring, Evaluasi, dan Pengawasan Peraturan
Daerah serta Kebijakan Lainnya Pembahasan peraturan
daerah, monitoring, evaluasi dan pengawasan peraturan
daerah serta kebijakan daerah lainnya merupakan
kegiatan Anggota DPRD Provinsi Bali dalam rangka
melaksanakan fungsi legislasi dan kontrol untuk
menghasilkan produk-produk dewan dan peraturan
daerah, dengan pagu anggaran Rp.14.800.000.000
realisasi keuangan Rp.10.114.352.276 (68,34%).
11) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Keprotokolan
Sekretariat DPRD Provinsi Bali Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menambah wawasan serta sebagai
bahan pembanding dalam pembahasan dinamika dan
tugas-tugas DPRD sesuai dengan bidang pemerintahan
yang mereka kerjakan (Bidang Pemerintahan oleh
Komisi 1 (satu), Bidang Perekonomian oleh Komise II
(dua), Bidang Pembangunan oleh Komisi III (tiga), dan
Bidang Kesejahteraan oleh Komisi IV (empat), dengan
pagu anggaran Rp.1.650.000.000 realisasi keuangan
Rp.1.142.663.992 (69,25%).
12) Kegiatan Pembahasan Raperda mengenai Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur,
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun
Sebelumnya, APBD Perubahan Tahun Berjalan dan
Penyusunan APBD Tahun Berikutnya Kegiatan ini
dilaksanakan untuk Memfasilitasi kegiatan DPRD
dalam rangka Pembahasan Ranperda Mengenai Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur,
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun
sebelumnya, Perubahan APBD tahun berjalan dan
Penyusunan APBD tahun yang akan datang guna
terwujudnya draf Peraturan Daerah, dengan pagu

241
anggaran Rp.9.500.000.000 realisasi keuangan
Rp.6.549.385.542 (68,94%).
b. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan
Informasi
1) Kegiatan Peliputan dan Penyebarluasan Informasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mempublikasikan segala
bentuk kegiatan yang ada pada secretariat DPRD
terhadap masyarakat, sehingga apa yang menjadi
program pembangunan yang dirancang DPRD Provinsi
Bali bisa diketahui oleh masyarakat, dengan pagu
anggaran Rp.3.100.000.000 realisasi keuangan
Rp.2.294.538.364 (74,02%).
2) Kegiatan Pengaduan Aspirasi Masyarakat Kegiatan ini
Dalam rangka menyikapi berbagai Pengaduan Aspirasi
Masyarakat yang berkembang dan permasalahan di
masyarakat yang disampaikan ke DPRD Provinsi Bali
maka perlu ditampung dan ditindak lanjuti
permasalahan tersebut,dengan pagu anggaran
Rp.8.150.000.000 realisasi keuangan Rp.7.397.355.910
(90,77%).

Tabel 2.54.
Realisasi Pelaksaan Program dan Kegiatan Sekretariat DPRD Pemerintah
Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Rp. % Volume % Rp. %
A Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah.
1 Kegiatan Reses 2 kali 100 15,422,936,100 100 2 kali 100 13,632,716,500 88.39
2 Kunjungan Kerja Pimpinan 14 kali 100 21,083,311,976 100 14 kali 100 14,958,963,499 70.95
dan Anggota DPRD
3 Penyelenggaraan Ketugasan 12 kali 100 19,946,311,400 100 12 kali 100 15,946,689,194 79.95
Pimpinan dan Anggota
DPRD Provinsi Bali
4 Studi Komparasi 13 100 7,123,021,000 100 13 100 5,229,498,100 73.42
Peningkatan Kapasitas negara negara
Lembaga Berbasis
Internasional
5 Pembahasan Ranperda 4 Kpts 100 10,000,000,000 100 4 Kpts 100 7,411,296,096 74.11
Mengenai Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
Gubernur,
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun

242
TARGET REALISASI
NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % Rp. % Volume % Rp. %
Sebelumnya Tahun Berjalan
dan Penyusunan APBD
Tahun Berikutnya
6 Persidangan dan Risalah 400 100 3,646,148,144 100 400 100 3,068,147,595 84.15
buku buku
7 Pembahasan Rancangan 15 Kpts 100 21,180,422,504 100 15 Kpts 100 17,353,876,869 81.93
Peraturan
Daerah/keputusan Dewan,
Monitoring, Evaluasi dan
Pengawasan Peraturan
Daerah serta Kebijakan
Daerah Lainnya
8 Peningkatan SDM Pimpinan 6 kali 100 9,811,995,023 100 6 kali 100 7,712,269,660 78.6
dan Anggota DPRD
B Program Peningkatan
Kualitas dan
Penyebarluasan Informasi
1 Peliputan dan 21 kali 100 3,431,546,128 100 21 kali 100 2,535,690,717 73.89
Penyebarluasan informasi
2 Penyampaian/Koordinasi 300 100 9,755,850,000 100 300 100 8,579,807,650 87.95
Aspirasi Masyarakat buku buku
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

7. Inspektorat
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas Tahun
Anggaran 2019 untuk urusan Inspektorat adalah sebagai
berikut:
a. Program Peningkatan Akuntabilitas Capaian Kinerja dengan
pagu anggaran sebesar Rp.4.412.995.520 dan realisasi
keuangan sebesar Rp.3.945.522.346 (89,41%)
1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan
target 12 Bulan capaian 12 Bulan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.15.000.000 realisasi keuangan
Rp.9.016.000 (60,11%)
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya
Air dan Listrik
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya
Air dan Listrik target 12 Bulan capaian 12 Bulan
(100%), dengan pagu anggaran Rp.252.100.000 realisasi
keuangan Rp.245.599.568 (97,42%)
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas
Kegiatan Penyediaan Jasa Keberishan Kantor target
12 bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu
243
anggaran Rp.872.539.200 realisasi keuangan
Rp.862.682.185 (98,87%)
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan
target 12 bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.251.546.200 realisasi keuangan
Rp.249.656.719 (99,25%)
5) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan target
12 bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.100.000.000 realisasi keuangan
Rp.98.697.610 (98,70%)
6) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan dengan target 12 bulan capaian 12 bulan
(100%), pagu anggaran Rp.40.000.000 realisasi
keuangan Rp.39.710.800 (99,28%)
7) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Kegiatan Penanganan Whistle Blower Sistem dengan
target 12 bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.25.000.000 realisasi keuangan
Rp.23.700.000 (94,80%)
8) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan dengan target 12 bulan, capaian
12 bulan (100%), dengan pagu anggaran Rp.35.000.000
realisasi keuangan Rp.34.984.000 (99,95%)
9) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman dengan
target 12 bulan, capaian 12 bula (100%), dengan pagu
anggaran Rp.158.750.000 realisasi keuangan
Rp.157.025.000 (98,91%)
10) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar dan Dalam Daerah
244
Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar dan Dalam Daerah dengan target 12 bulan,
capaian 12 bulan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.1.082.071.420 realisasi keuangan Rp.746.136.159
(68,95%)
11) Kegiatan Upacara Keagamaan
Kegiatan Upacara Keagamaan dengan target 12
bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.75.000.000 realisasi keuangan Rp.74.794.500
(99,73%)
12) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
dengan target 12 bulan, capaian 12 bulan (100%),
dengan pagu anggaran Rp.939.700.000 realisasi
keuangan Rp.846.011.980 (90,03%)
13) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor dengan target 12 bulan, capaian 12 bulan
(100%), dengan pagu anggaran Rp.320.515.500 realisasi
keuangan Rp.314.596.731 (98,15%)
14) Kegiatan Penyusunan, Perencanaan, dan Pelaporan
Capaian Kinerja
Kegiatan Penyusunan, Perencanaan, dan Pelaporan
Capaian Kinerja dengan target 4 laporan, capaian 4
laporan (100%), dengan pagu anggaran Rp.70.000.000
realisasi keuangan Rp.67.978.200 (97,11%)
15) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan
Perlengkapan Gedung Kantor
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan
Perlengkapan Gedung Kantor dengan target 12 bulan,
capaian 12 bulan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.150.773.200 realisasi keuangan Rp.150.236.294
(99,64%)
16) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor dengan
target12 bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu
245
anggaran Rp.25.000.000 realisasi keuangan
Rp.24.696.600 (98,79%)
b. Program Monitoring Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawas
Internal dan Eksternal dengan pagu anggaran sebesar
Rp.715.860.716 dan realisasi keuangan sebesar
Rp.693.062.988 (96,81%)
1) Kegiatan Penyusunan Program Kerja Pengawasan
Tahunan
Kegiatan Penyusunan Program Kerja Pengawasan
Tahunan dengan target 100 persen, capaian 100 persen
(100%), pagu anggaran Rp.390.345.216 realisasi
keuangan Rp.371.587.392 (95,19%)
2) Kegiatan Pemantuan Tindak Lanjut dan Pemuktahiran
Data Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal
Kegiatan Pemantauan Tindak Lanjut dan
Pemuktahiran Data Hasil Pemeriksaan Internal dan
Eksternal dengan target 35 LHP, capaian 35 LHP
(100%), dengan pagu anggaran Rp.325.515.500 realisasi
keuangan Rp.321.475.596 (98,76%)
c. Program Peningkatan Akuntabilitas Pengawasan dan
Pengendalian Kebijakan KDH dengan pagu anggaran
Rp.4.216.216.796 realisasi keuangan Rp.3.998.875.607
(94,85%)
1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawas
Intern Pemerintah dengan target 12 bulan, capaian 12
bulan (100%), dengan pagu anggaran Rp.632.067.100
realisasi anggaran Rp.560.658.819 (88,70%)
2) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
dengan target 2 laporan, capaian kinerja 2 laporan
(100%), pagu anggaran Rp.100.000.000 realisasi
keuangan Rp.81.833.301 (81,83%)
3) Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dan Zona Integritas
246
Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dan Zona Integritas dengan target 2 laporan,
capaian 2 laporan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.100.000.000 realisasi keuangan Rp.90.550.100
(90,55%)
4) Kegiatan Penanganan Benturan Kepentingan dan
Whistle Blower System
Kegiatan Penanganan Benturan Kepentingan dan
Whistle Blower System dengan target 4 laporan, capaian
4 laporan (100%), dengan pagu anggaran Rp.65.000.000
realisasi keuangan Rp.61.348.500 (94,38%)
5) Kegiatan Review Penyerapan Anggaran dan Penggadaan
Barang Jasa Pemerintah Daerah
Kegiatan Review Penyerapan Anggaran dan
Pendapatan Barang Jasa Pemerintah Daerah dengan
target 4 laporan, capaian 4 laporan (100%), dengan
pagu anggaran Rp.125.515.500 realisasi keuangan
Rp.111.310.796 (88,68%)
6) Kegiatan Pemeriksaan Reguler
Kegiatan Pemeriksaan Reguler dengan target 55
laporan, capaian 55 laporan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.840.000.000 realisasi keuangan
Rp.810.850.412 (96,53%)
7) Kegiatan Review Dokumen Rencana Pembangunan dan
Anggaran Tahunan Daerah
Kegiatan Review Dokumen Rencana Pembangunan
dan Anggaran Tahunan Daerah dengan target 8
dokumen, capaian 8 dokumen (100%), dengan pagu
anggaran Rp.88.719.432 realisasi keuangan
Rp.88.388.596 (99,63%)
8) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pelaporan Harta
Kekayaan dan Pajak Pegawai
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pelaporan
Harta Kekayaan dan Pajak Pegawai dengan target 12
bulan, capaian 12 bulan (100%), dengan pagu anggaran

247
Rp.209.659.632 realisasi anggaran Rp.201.069.492
(95,90%)
9) Kegiatan Pengawalan dan Pengamanan Pemerintahan
dan Pembangunan Daerah
Kegiatan Pengawalan dan Pengamanan
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah dengan target
2 laporan, capaian 2 laporan (100%), dengan pagu
anggaran Rp.70.000.000 realisasi keuangan
Rp.67.316.558 (96,17%)
10) Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dengan target 9 laporan, capaian 9
laporan (100%), dengan pagu anggaran Rp.169.850.000
realisasi keuangan Rp.158.232.100 (93,16%)
11) Kegiatan Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kegaitan Review Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah dengan target 38 entitas, capaian 38 entitas
(100%), dengan pagu anggaran Rp.79.116.432 realisasi
keuangan Rp.78.956.996 (99,80%)
12) Kegiatan Pengawasan Dana Desa
Kegiatan Pengawasan Dana Desa dengan target 40
desa (2 laporan), capaian 40 desa (2 laporan) (100%),
dengan pagu anggaran Rp.275.773.200 realisasi
keuangan Rp.271.327.894 (98,39%)
13) Kegiatan Pelaksanaan Unit Pemberantasan Pungutan
Liar
Kegiatan Pelaksanaan Unit Pemberantasan Pungutan
Liar dengan target 12 laporan, capaian 12 laporan
(100%), dengan pagu anggaran Rp.200.000.000 realisasi
keuangan Rp.198.817.480 (99,41%)
14) Kegiatan Pengawasan Bantuan Operasional Sekolah
Kegiatan Pengawasan Bantuan Operasional Sekolah
dengan target 16 laporan, capaian 16 laporan (100%),
dengan pagu anggaran Rp.100.000.000 realisasi
keuangan Rp.95.557.109 (95,56%)
248
15) Kegiatan Pemeriksaan Urusan ke Kabupaten/Kota
Kegiatan Pemeriksaan Urusan ke Kabupaten/Kota
dengan target 1 laporan, capaian 1 laporan (100%),
dengan pagu anggaran Rp.50.000.000 realisasi
keuangan Rp.49.383.200 (98,77%)
16) Kegiatan Evaluasi PPRG
Kegiatan Evaluasi PPRG dengan target 1 laporan,
capaian 1 laporan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.75.000.000 realisasi keuangan Rp.70.913.400
(94,55%)
17) Kegiatan Verifikasi Pelaporan Rencana Aksi Daerah
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Terintegrasi
Kegiatan Verifikasi Pelaporan Rencana Aksi Daerah
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Terintegrasi
dengan target 3 laporan, capaian 3 laporan (100%),
dengan pagu anggaran Rp.275.000.000 realisasi
keuangan Rp.268.964.560 (97,81%)
18) Kegiatan Pembentukan Tunas Integritas Anti Korupsi
dan Pelaksanaan Unit Pengendalian Gratifikasi
Kegiatan Pembentukan Tunas Integritas Anti Korupsi
dan Pelaksanaan Unit Pengendalian Gratifikas dengan
target 11 laporan, capaian 11 laporan (100%), dengan
pagu anggaran Rp.325.515.500 realisasi keuangan
Rp.310.491.714 (95,38%)
19) Kegiatan Evaluasi dan Review Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Kegiatan Evaluasi dan Review Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dengan target 50 laporan, capaian
50 laporan (100%), dengan pagu anggaran
Rp.100.000.000 realiasi keuangan Rp.94.605.910
(94,61%)
20) Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah dengan target 1 laporan, capaian 1

249
laporan (100%), dengan pagu anggaran Rp.135.000.000
realisasi keuangan Rp.128.778.800 (95,39%)
21) Kegiatan Pemeriksaan Kasus, Khusus, dan Tujuan
Tertentu
Kegiatan Pemeriksaan Kasus, Khsus, dan Tujuan
Tertentu dengan target 8 laporan, capaian 8 laporan
(100%), dengan pagu anggaran Rp.200.000.000 realisasi
keuangna Rp.199.519.870 (99,76%)

Tabel 2.55.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pengawasan
Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %


A Peningkatan 100 4,412,995,520 100 100 3,945,522,346 89,41
Akuntabilitas Capaian
Kinerja
1 Penyediaan Jasa 12 bulan 100 15,000,000 100 12 bulan 100 9,016,000 60,11
Surat Menyurat

2 Penyediaan Jasa 12 bulan 100 252,100,000 100 100 245,599,568 95,22


Komunikasi, Sumber
daya Air dan Listrik
3 Penyediaan Jasa 12 bulan 100 872,539,200 100 12 Bulan 100 862,682,185 98,87
Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas
4 Penyediaan Jasa 12 bulan 100 251,546,200 100 12 bulan 100 249,656,719 99,25
Kebersihan Kantor

5 Penyediaan Alat Tulis 12 bulan 100 100,000,000 100 12 bulan 100 98,697,610 98,70
Kantor
6 Penyediaan Barang 12 bulan 100 40,000,000 100 12 bulan 100 39,710,800 99,28
Cetakan dan
Penggandaan
7 Penyediaan Barang 12 bulan 100 40,000,000 100 12 bulan 100 39,710,800 99,28
Cetakan dan
Penggandaan
8 Penyediaan 12 bulan 100 25,000,000 100 12 bulan 100 23,700,000 94,80
Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
9 Penyediaan Bahan 12 bulan 100 35,000,000 100 12 bulan 100 34,984,000 99,95
Bacaan dan
Peraturan Perundang-
Undangan
10 Penyediaan Makanan 12 bulan 100 158,750,000 100 12 bulan 100 157,025,000 98,91
dan Minuman

11 Rapat-Rapat 12 bulan 100 1,082,071,420 100 12 bulan 100 746,136,159 68,95


Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar
dan Dalam Daerah
12 Upacara Keagamaan 12 bulan 100 75,000,000 100 12 bulan 100 74,794,500 99,73
13 Pengadaan 12 bulan 100 939,700,000 100 12 bulan 100 846,011,980 90,03
Perlengkapan Gedung
Kantor

250
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %


14 Pemeliharaan 12 bulan 100 320,515,500 100 12 bulan 100 314,596,731 98,15
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
15 Penyusunan, 4 100 70,000,000 100 4 100 67,978,200 97,11
Perencanaan, dan laporan laporan
Pelaporan Capaian
Kinerja
16 Pemeliharaan 12 bulan 100 150,773,200 100 12 bulan 100 150,236,294 99,64
Rutin/Berkala
Peralatan dan
Perlengkapan Gedung
Kantor
17 Penyediaan Bahan 12 bulan 100 25,000,000 100 12 bulan 100 24,696,600 98,79
Logistik Kantor

B Monitoring Hasil 100 715,860,716 100 100 693,062,988 96,81


Pemeriksaan Aparat
Pengawas Internal
dan Eksternal
1 Penyusunan Program 100 100 390,345,216 100 100 100 371,587,392 95,19
Kerja Pengawasan persen persen
Tahunan
2 Pemantuan Tindak 35 LHP 100 325,515,500 100 35 LHP 100 321,475,596
Lanjut dan 98,76
Pemuktahiran Data
Hasil Pemeriksaan
Internal dan
Eksternal
C Peningkatan 100 4,216,216,796 100 100 3,998,875,607 94,85
Akuntabilitas
Pengawasan dan
Pengendalian
Kebijakan KDH
1 Peningkatan 12 bulan 100 632,067,100 100 12 bulan 100 560,658,819
Kapasitas Aparat 88,70
Pengawas Intern
Pemerintah
2 Penilaian Angka 2 100 100,000,000 100 2 100 81,833,301 81,83
Kredit Jabatan laporan laporan
Fungsional
3 Penilaian Mandiri 2 100 100,000,000 100 2 100 90,550,100 90,55
Pelaksanaan laporan laporan
Reformasi Birokrasi
dan Zona Integritas
4 Penanganan 4 100 65,000,000 100 4 100 61,348,500 94,38
Benturan laporan laporan
Kepentingan dan
Whistle Blower
System
5 Review Penyerapan 4 100 125,515,500 100 4 100 111,310,796 88,68
Anggaran dan laporan laporan
Penggadaan Barang
Jasa Pemerintah
Daerah
6 Pemeriksaan Reguler 55 100 840,000,000 100 55 100 810,850,412 96,53
laporan laporan
7 Review Dokumen 8 dok 100 88,719,432 100 8 dok 100 88,388,596 99,63
Rencana
Pembangunan dan
Anggaran Tahunan
Daerah
8 Pembinaan dan 12 bulan 100 209,659,632 100 12 bulan 100 201,069,492 95,90
Pengawasan
Pelaporan Harta
Kekayaan dan Pajak
Pegawai
9 Pengawalan dan 2 100 70,000,000 100 2 100 67,316,558 96,17
Pengamanan laporan laporan
Pemerintahan dan
Pembangunan Daerah

251
TARGET REALISASI

NO URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN

VOL % (Rp.) % VOL % (Rp.) %


10 Evaluasi Kinerja 9 100 169,850,000 100 9 100 158,232,100 93,16
Penyelenggaraan laporan laporan
Pemerintahan Daerah

11 Review Laporan 38 100 79,116,432 100 38 100 78,956,996 99,80


Keuangan Pemerintah entitas entitas
Daerah
12 Pengawasan Dana 40 desa 100 275,773,200 100 40 desa 100 271,327,894 98,39
Desa (2 (2
laporan) laporan)
13 Pelaksanaan Unit 12 100 200,000,000 100 12 100 198,817,480 99,41
Pemberantasan laporan laporan
Pungutan Liar
14 Pengawasan Bantuan 16 100 100,000,000 100 16 100 95,557,109 95,56
Operasional Sekolah laporan laporan

15 Pemeriksaan Urusan 1 100 50,000,000 100 1 100 49,383,200 98,77


ke Kabupaten/Kota laporan laporan

16 Evaluasi PPRG 1 100 75,000,000 100 1 100 70,913,400 94,55


laporan laporan
17 Verifikasi Pelaporan 3 100 275,000,000 100 3 100 268,964,560 97,81
Rencana Aksi Daerah laporan laporan
Pencegahan dan
Pemberantasan
Korupsi Terintegrasi

18 Pembentukan Tunas 11 100 325,515,500 100 11 100 310,491,714 95,38


Integritas Anti laporan laporan
Korupsi dan
Pelaksanaan Unit
Pengendalian
Gratifikasi
19 Evaluasi dan Review 50 100 100,000,000 100 50 100 94,605,910 94,61
Laporan Kinerja laporan laporan
Instansi Pemerintah
20 Penyelenggaraan 1 100 135,000,000 100 1 100 128,778,800 95,39
Sistem Pengendalian laporan laporan
Intern Pemerintah

21 Pemeriksaan Kasus, 8 100 200,000,000 100 8 100 199,519,870 99,76


Khusus, dan Tujuan laporan laporan
Tertentu
Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

8. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Urusan satuan Perangkat Daerah yang menyelenggarakan
urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali. Adapun
realisasi pelaksanaan program urusan kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri Provinsi Bali adalah sebagai berikut.
a. Program peningkatan keamanan Lingkungan dengan 3 (tiga)
Kegiatan yaitu
1) Koordinasi Pemantauan Orang Asing, dengan total
anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi
RP.101.588.600,- (67,73%)

252
2) Pengembangan, Pemeliharaan Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat, dengan total anggaran sebesar
RP.465.000.000,- dan realisasi Rp.393.071.920,-
(84,53%)
3) Pemantauan dan Penanganan Konflik sosial, dengan
total anggaran sebesar RP.457.000.000,- dan realisasi
RP.339.921.152,- (74,38%)
b. Program Pendidikan politik Masyarakat dengan 4 (empat)
kegiatan yaitu
1) Pengembangan dan Pemberdayaan Partai Politik dan
Aparatur Pemerintah, dengan total anggaran sebesar
RP.300.076.000,- dan realisasi Rp.216.844.166,-
(72.26%).
2) Forum Komunikasi dan Konsultasi Ormas Provinsi Bali,
dengan total anggaran sebesar Rp.67.288.000,- dan
realisasi Rp.63.975.300,- (95.08%).
3) Penguatan Demokrasi lokal Dalam Peningkatan Capaian
Indek Demokrasi Indonesia (IDI) dengan total anggaran
sebesar Rp.160.000.000,- dan realisasi sebesar
Rp.127.401.156,- (79.63%)
4) Penelitian Dokumen dan Penelitian Lapangan
Pendaftaran Orkesmas Provinsi Bali, dengan total
anggaran sebesar RP.150.000.000,- dan realisasi
Rp.138.143.080,- (88,01%).
c. Program Bina Idiolagi dengan 5 (lima) kegiatan yaitu
1) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) se-Bali, dengan
total anggaran sebesar RP.90.000.000,- dan realisasi
RP.70.330.600,- (78.15%)
2) Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan total
anggaran sebesar RP.90.000.000,- dan realisasi
RP.73.700.000,- (81.89%)
3) Pemantapan Kesadaran Bela Negara bagi Guru-Guru
SLTA, Tokoh-tokoh agama, adat, Etnis dan
Ormas,dengan total anggaran sebesar RP.160.000.000,-
dan realisasi RP.143.145.200,- (89.47%)

253
4) Sosialisasi Peraturan Daerah Bali No 7 Tahun 2019
tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan
Narkotika,dengan total anggaran sebesar
Rp.90.000.000,- dan Realisasi RP.81.286.561,- (90.32%)
5) Revolusi Mental dengan total anggaran sebesar
RP.280.000.000,- dan Realisasi RP.217.096.800,-
(77.53%)
Berdasarkan ulasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan
diatas, dapat dilihat realisasi fisik sudah semua 100% dengan
realisasi keuangan diatas 75% dan hanya 3 kegiatan dengan
realisasi keuangan dibawah 75%. Realisasi fisik dan keuangan
pelaksanaan program dan kegiatan pada Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.56.
Target dan Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2019
TARGET REALISASI
No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
A Program Peningkatan
Keamanan Lingkungan
1 Pemantauan orang asing 1 jenis buku 100 150,000,000 100 1 jenis buku 100 101,588,600 67,73
laporan laporan
2 Pengembangan, Terpeliharany 100 465,000,000 100 Terpeliharany 100 393,071,920 84,53
Pemeliharaan Ketentraman a 67 titik a 67 titik
dan Ketertiban Masyarakat CCTV, CCTV,
Terpeliharany Terpeliharany
a jaringan a jaringan
infra struktur infra struktur
link wireless, link wireless,
2 jenis buku 2 jenis buku
laporan laporan
3 Pemantauan dan 3 janis 100 457,000,000 100 3 janis 100 339,921,152 74,38
Penanganan Konflik social laporan laporan
B Program Pendidikan Politik
Masyarakat
1 forum komunikasi dan 50 orang 100 67,288,000 100 50 orang 100 63,975,000 95,08
konsultasi ormas provinsi
bali
2 Pemberdayaan Partai Politik 1 laporan 100 300,076,000 100 1 laporan 100 216,844,166 72,26
dan Aparatur Pemerintah

3 Penelitian Dokumen dan 20 ormas 100 150,000,000 100 20 ormas 100 138,143,080 88,01
Penelitian Lapangan
Pendaftaran Orkesmas
Provinsi Bali

4 Penguatan Demokrasi Lokal 100 orang 100 160,000,000 100 100 orang 100 127,401,156 79,63
dalam Meningkatkan
Capaian Indek Demokrasi
Indonesia (IDI)
C Program Bina Ideologi dan
Pemantapan Wawasan
Kebangsaan
1 Forum Pembauran 100 Orang 100 90,000,000 100 50 orang 100 70,330,600 78,15
Kebangsaan (FPK)
2 Pemantapan Wawasan 100 Orang 100 90,000,000 100 50 orang 100 73,700,000 81,89
Kebangsaan
3 Pemantapan Kesadaran Bela 100 Orang 100 160,000,000 100 200 orang 100 143,145,200 89,47
Negara Bagi Guru Guru
SLTA, Tokoh-Tokoh Agama,
Adat, Etnis dan Ormas

254
TARGET REALISASI
No URAIAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
Volume % (Rp.) % Volume % (Rp.) %
11 Sosialisasi Peraturan Daerah 100 Orang 100 90,000,000 100 100 Orang 100 81,286,561 90,32
Bali No. 7 Tahun 2017
tentang Fasilitasi
Pencegahan Penyalahgunaan
Narkotika
12 Revolusi Mental 250 Orang 100 280,000,000 100 250 orang 100 217,096,800 7,53

Sumber: LKPJ Provinsi Bali Tahun 2019

2.2.2 Realisasi RPJMD


Pelaksanaan Urusan dan Program Kegiatan sampai dengan
tahun 2019 mengacu pada target Pembangunan Provinsi Bali tahun
2018-2023 yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi
Bali Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-
2023. Evaluasi tahun 2019 merupakan tahun kedua dalam
mendukung pencapaian pembangunan untuk lima tahun ke depan.
Berdasarkan RPJMD tersebut diatas, sampai dengan tahun
2019 Pemerintah Provinsi Bali dalam setiap tahunnya telah
melaksanakan Program dan Kegiatan sesuai kewenangan
pelaksanaan urusan yang selanjutnya dituangkan dalam RKPD, KUA,
PPAS, dan APBD. Adapun evaluasi hasil penyelenggaraan capaian
urusan pemerintahan daerah sampai dengan tahun 2019 disesuaikan
target yang ditetapkan dalam RPJMD Semesta Berencana Provinsi
Bali Tahun 2018-2023, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.57.
Evaluasi Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
6,4 6,6 7,2
1 Pertumbuhan PDRB 6,35
(6,20-6,60) (6,40-6,80) (7,00-7,50)

2 Laju Inflasi 3,4 3,50±1% 3,00±1% 3,00±1%


53 juta – 58 56 juta – 61 66 juta – 71
3 PDRB per kapita 54,62 juta
juta juta juta
4 Indeks Gini 0,364 0,3.582 0,3264 0,2.500
Persentase penduduk
5 3,91 3,85 3,59 1,00-1,50
dibawah garis kemiskinan

255
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020

Indeks Pembangunan 75,07 75,31 80


6 74,45
Manusia (IPM) (74,97-75,17) (75,21-75,41) (75,56-80)

7 Angka Melek Huruf 89,17 92,56 92,77 90,42


Angka rata-rata lama
8 9,72 10 10,28 11,40
sekolah
9 Angka usia harapan hidup 71,4 71,8 72 72,5
10 Persentase balita gizi buruk 2 2 2 1
11 Prevalensi balita gizi kurang 13,1 13,1 12,5 5,6
12 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100

Angka partisipasi angkatan


13 2.478.567 2.533.567 2.588.567 2.793.567
kerja
Tingkat partisipasi
14 75,51 75,77 76,03 76,8
angkatan kerja
Tingkat pengangguran
15 1,4 1,28 1,17 0,9
terbuka
Indeks Kepuasan
16 75 77 79 82
Masyarakat
17 Opini BPK Belum WTP WTP WTP
Pencapaian skor Pola
18 95,90 95,90 96,14 96,86
Pangan Harapan (PPH)

Penguatan cadangan
19 20 20 20 20
pangan

Kontribusi sektor
20 pertanian/perkebunan 14,38 15,37 15,15 14,57
terhadap PDRB

Kontribusi sektor pertanian


21 2,52 2,25 2,20 1,93
(palawija) terhadap PDRB

Kontribusi sektor
22 perkebunan (tanaman 1,48 1,38 1,46 1,43
keras) terhadap PDRB
Kontribusi Produksi
23 kelompok petani terhadap 16,84 16,44 15,11 19,24-20,88
PDRB
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Distribusi Pengeluaran
1 Kelompok Penduduk 40% 17,45 17,14 16,83 15,59
terbawah
2 Nilai Tukar Petani 103,87 104,10 104,50 106,00
3 Angka kriminalitas 4607 4138 3669 2262
4 Indeks Kebahagiaan 72,48 (2017) 72,48 73,98 74,98

Kontribusi Sektor
5 45 45 45 45
Pariwisata terhadap PDRB

Kontribusi Sektor Pertanian


6 15 16 17 25
terhadap PDRB

ASPEK PELAYANAN UMUM

Layanan Urusan Wajib Dasar

1 Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
1.1 79,1 80,1 81,1 84,1
(PAUD)
1.2 Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar
1.2.1 105,9 106,688 107,48 109,84
SD/MI
Angka Partisipasi Kasar
1.2.2 106,95 108,31 109,67 113,75
SMP/MTs
256
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Angka Partisipasi Kasar
1.2.3 100,4 101,20 102,01 104,42
SMA/MA
Angka Pendidikan yang
1.3
Ditamatkan
Angka Pendidikan yang
1.3.1 24,55 24,84 25,14 26,02
Ditamatkan SD/MI/Paket A
Angka Pendidikan yang
1.3.2 Ditamatkan 11,73 12,02 12,32 13,2
SMP/MTS/Paket B
Angka Pendidikan yang
1.3.3 Ditamatkan 23,41 23,7 24 24,88
SMA/SMK/MA/Paket C
1.4 Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni
1.4.1 96,06 100 100 100
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni
1.4.2 84,54 100 100 100
(APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni
1.4.3 (APM) SMA/SMK/MA/Paket 73,15 100 100 100
C
1.5 Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah
1.5.1 99,56 99,56 99,56 99,56
(APS) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Sekolah
1.5.2 97,92 97,92 97,92 97,92
(APS) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Sekolah
1.5.3 (APS) SMA/SMK/MA/Paket 82,35 82,35 82,35 82,35
C
1.6 Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah (APS)
1.6.1 0,05 0,04 0,03 0
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS)
1.6.2 0,10 0,09 0,08 0,05
SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS)
1.6.3 0,25 0,24 0,23 0,20
SMA/SMK/MA
1.7 Angka Kelulusan
Angka Kelulusan (AL)
1.7.1 100 100 100 100
SD/MI
Angka Kelulusan (AL)
1.7.2 100 100 100 100
SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL)
1.7.3 99,99 100 100 100
SMA/SMK/MA
1.8 Angka Transisi (AT)
Angka Transisi (AT)
1.8.1 96,24 97,3 98,36 101,53
SMP/MTs
Angka Transisi (AT)
1.8.2 95,85 96,91 97,97 101,53
SMA/SMK/MA
1.9 Fasilitas Pendidikan
Sekolah Pendidikan SD/MI
1.9.1 93,28 94,03 94,77 97,01
kondisi bangunan baik
Sekolah Pendidikan
1.9.2 SMP/MTs kondisi bangunan 92,07 92,82 93,56 95,8
baik
Sekolah Pendidikan
1.9.3 SMA/SMK/MA kondisi 96,00 96,47 96,93 98,33
bangunan baik
Rasio Ketersediaan
1.10 Sekolah/Penduduk Usia 63,77 63,82 63,87 64,03
Sekolah Pendidikan Dasar
Rasio Ketersediaan Sekolah
terhadap Penduduk Usia
1.11 18,12 23,61 22,73 23,95
Sekolah Pendidikan
Menengah
Rasio Guru/Murid Sekolah
1.12 60,61 62,36 64,99 66,09
Pendidikan Dasar
Rasio Guru terhadap murid
1.13 61,27 63,82 67,17 65,37
pendidikan menengah

257
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
- SMA/MA (per 1000 murid) 78,88
- SMK (per 1000 murid) 70,05
Rasio guru terhadap murid
1.14
per kelas rata-rata
1.14.1 SD/MI 0,03 0,03 0,03 0,03
1.14.2 SMP/MTS 0,09 0,09 0,09 0,09
1.14.3 SMA/SMK/MA 0,10 0,10 0,10 0,10
Proporsi murid kelas I yang
1.15 berhasil menamatkan 100,00 106,94 106,94 109,61
sekolah dasar
Angka melek huruf
penduduk usia 15-24
1.16 99,87 99,87 99,88 99,91
tahun, perempuan dan laki-
laki
Penduduk yang berusia >15
1.17 Tahun melek huruf (tidak 92,98 92,98 93,06 93,30
buta aksara)
Guru yang memenuhi
1.18
kualifikasi SI/D-IV
Guru yang memenuhi
1.18.1 87,96 75,19 75,88 77,95
kualifikasi SI/D-IV (PAUD)
Guru yang memenuhi
1.18.2 93,16 94,08 95,00 97,76
kualifikasi SI/D-IV (SD/MI)
Guru yang memenuhi
1.18.3 kualifikasi SI/D-IV 95,91 96,42 96,93 98,46
(SMP/MTS)
Guru yang memenuhi
1.18.4 kualifikasi SI/D-IV 96,39 96,68 96,97 97,84
(SMA/SMK/MA)
2 Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
2.1 4,55 10 10 10
per 1000 kelahiran hidup
Angka kematian balita per
2.2 5,17 6,67 6,35 5,50
1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Neonatal
2.3 3,2 4,50 4,41 4,41
per 1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu per
2.4 54,03 69 68 65
100,000 Kelahiran Hidup
Rasio Posyandu per Satuan
2.5 1,45 1,46 1,47 1,45
Balita
Rasio Puskesmas, liklinik,
2.6
pustu per satuan penduduk
Rasio Puskesmas per
2.6.1 1,17 0,029 0,029 0,029
30,000 penduduk
2.6.2 Rasio klinik 0,021 0,021 0,021 0,021
2.6.3 Rasio Puskesmas Pembantu 0,12 0,12 0,12 0,12
Rasio Rumah Sakit per
2.7 0,016 0,016 0,016 0,016
satuan penduduk
Rasio dokter per satuan
2.8 0,35 0,36 0,382 0,4
penduduk
Rasio tenaga paramedis per
2.9
satuan penduduk
Rasio Tenaga Perawat per
2.9.1 1,85 1,94 2,04 2,4
Penduduk
Rasio Tenaga Bidan per
2.9.2 1,07 1,12 1,18 1,40
Penduduk
Cakupan komplikasi
2.10 86,53 87,00 87,50 88,5
kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
2.11 95,97 96 96,5 96,8
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan Desa/Kelurahan
2.12 Universal Child 99,16 100 100 100
Immunization (UCI)

258
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Cakupan Balita Gizi Buruk
2.13 100 100 100 100
mendapat perawatan
2.14 Case Detection Rate TBC 30 33 34 37
Persentase keberhasilan
2.15 89 90 90 90
pengobatan TBC
Cakupan penanganan
2.16 100 100 100 100
penderita penyakit DBD
2.17 Incidence Rate DBD 21,1 110 108 102
Penderita diare yang
2.18 70,20 100 100 100
ditangani
2.19 Angka kematian Malaria 0 <1 <1 <1

Annual Parasite Incidence


2.20 0,02 <1 <1 <1
(API)

Cakupan penemuan kasus


2.21 66,4 70 75 90
HIV/AIDS

Persentase Kasus HIV yang


2.22 57,54 55 55 55
diobati
Proporsi jumlah penduduk
usia 15-24 tahun yang
2.23 memiliki pengetahuan 21 21 21,5 22,2
komprehensif tentang
HIV/AIDS
Cakupan pelayanan
2.24 kesehatan rujukan pasien 100 100 100 100
masyarakat miskin
2.25 Cakupan kunjungan bayi 102,92 100 100 100
Cakupan Kunjungan
2.26 80 100 100 100
Puskesmas
Cakupan puskesmas
2.27 0,12 0,12 0,12 0,12
pembantu
Cakupan kunjungan Ibu
2.28 94,49 94,6 95 96,5
hamil K4
2.29 Cakupan Pelayanan nifas 96,81 97 97,5 99
Cakupan neonatus dengan
2.30 100 100 100 100
komplikasi yang ditangani
Cakupan pelayanan anak
2.31 100 100 100 100
balita
Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
2.32 100 100 100 100
pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
Cakupan penjaringan
2.33 kesehatan siswa SD dan 100 100 100 100
setingkat
Cakupan pelayanan
2.34 kesehatan dasar 100 100 100 100
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
2.35 100 100 100 100
diberikan sarana kesehatan
(RS)
Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang
2.36 100 100 100 100
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 Jam
Pekerjaan Umum dan
3
Penataan Ruang
Persentase Jaringan Irigasi
3.1 71,51 72,01 74,26 80,27
dalam kondisi baik
Persentase prasarana
3.2 sumber daya air dalam 68,00 68,50 69,40 72,30
kondisi mantap
3.3 Panjang Pantai Terabrasi 118,69 118,39 118,09 117,49

259
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Persentase jalan dan
3.4 jembatan provinsi dalam 80,81 77,44 77,71 78,25
kondisi mantap
Persentase bangunan dan
3.5 lingkungan kewenangan 58 60 64 75
provinsi dalam kondisi baik

Persentase Pelaku Jasa


3.6 Konstruksi Kewenangan 70 70 72 80
Provinsi yang bersertifikat
Persentase responden yang
3.7 puas terhadap pelayanan 100 100 100 100
Pengelolaan air limbah
Persentase responden yang
puas terhadap kualitas
3.8 100 100 100 100
hasil Pelayanan pengujian
laboratorium dan Peralatan
Persentase responden yang
3.9 puas terhadap pelayanan 100 100 100 100
air minum
Persentase cakupan
pelayanan infrastruktur
3.10 84 87 88,75 92,5
dasar provinsi dalam
kondisi baik
Persentase penduduk yang
3.10.1 berakses air minum di 86 87 89 95
Provinsi Bali

Persentase penduduk yang


3.10.2 berakses layanan air limbah 82 87 88,5 90
di Provinsi Bali

Persentase Pembangunan
3.11 Infrastruktur yang sesuai 90 91 92 95
Rencana Tata Ruang
Perumahan Rakyat dan
4
Kawasan Pemukiman
Jumlah rumah terbangun
- 0 20 80
kewenangan Provinsi

Persentase Rumah Tidak


4.5 Layak Huni yang 12 24 36 72
ditingkatkan kualitasnya

4.6 Persentase kawasan kumuh 8,2 8,0 7,7 5,6

Ketentraman, Ketertiban
5 Umun, dan Perlindungan
Masyarakat

Cakupan petugas
5.1 Perlindungan Masyarakat 29,83 29,97 30,11 30,59
(Linmas)
Tingkat penyelesaian
5.2 pelanggaran K3 (ketertiban, 100 100 100 100
ketentraman, keindahan)
Cakupan pelayanan
5.3 bencana kebakaran 35,54 35,55 35,56 35,59
kabupaten/kota

Tingkat waktu tanggap


(response time rate) daerah
5.4 layanan Wilayah 44,62 44,63 44,64 44,67
Manajemen Kebakaran
(WMK)
5.5 Persentase Penegakan
100 100 100 100
PERDA

260
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020

6 Sosial
Persentase PMKS yang
6.1 0,58 0,25 0,27 1,82
memperoleh bantuan sosial
Persentase PMKS yang
6.2 0,67 0,96 0,99 5,55
tertangani
Persentase PMKS skala
yang memperoleh bantuan
6.3 0,41 0,63 0,65 3,68
sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Persentase panti sosial yang
menerima program
pemberdayaan sosial
6.4 melalui kelompok usaha 0,96 100 100 100
bersama (KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
Persentase panti sosial yang
menyediakan sarana
6.5 3,8 60 60 60
prasarana pelayanan
kesehatan sosial
Persentase wahana
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
6.6 (WKBSM) yang 25 20 20 20
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
Persentase korban bencana
yang menerima bantuan
6.7 100 100 100 100
sosial selama masa tanggap
darurat
Persentase korban bencana
yang dievakuasi dengan
6.8 menggunakan sarana 100 100 100 100
prasarana tanggap darurat
lengkap
Persentase penyandang
cacat fisik dan mental, serta
6.9 lanjut usia tidak potensial 60,03 60 60 60
yang telah menerima
jaminan sosial
Layanan Urusan Wajib Non Dasar

1 Tenaga Kerja
Angka sengketa pengusaha-
1.1 43 30 kasus 100% 56 kasus 100% 1,55
pekerja per tahun
Besaran kasus yang
1.2 diselesaikan dengan 18 155 26 22
Perjanjian Bersama (PB)
Besaran pencari kerja yang
1.3 4757 4113 9977 1621
terdaftar yang ditempatkan
Keselamatan dan
1.4 400 146 183 350
perlindungan
Besaran pekerja/buruh
1.5 yang menjadi peserta 594,557 92,630 96,050 116,922
program Jamsostek
Perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
1.6 0 0 0 0
kebijakan pemerintah
daerah
Besaran Pemeriksaan
1.7 2,794 575 690 920
Perusahaan
Besaran Pengujian
1.8 174 183 226 216
Peralatan di Perusahaan
Besaran tenaga kerja yang
1.9 mendapatkan pelatihan 126 368 32 100
berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang
1.10 mendapatkan pelatihan 240 75 90 30
berbasis masyarakat

261
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Besaran tenaga kerja yang
1.11 mendapatkan pelatihan 20 75 261 42
kewirausahaan
1.12 Rasio lulusan S1/S2/S3 7,13 0 7,73 7,31
Pemberdayaan Perempuan
2
dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi
2.1 perempuan di lembaga 46,03 46,23 46,43 46,95
pemerintah
Proporsi kursi yang
2.2 9,09 9,90 11,90 17,90
diduduki perempuan di DPR
Partisipasi perempuan di
2.3 46,70 47,10 47,60 49,10
lembaga swasta
2.4 Rasio KDRT 0,056 0,049 0,048 0,045
Persentase jumlah tenaga
2.5 - - - -
kerja dibawah umur
Partisipasi angkatan kerja
2.6 72,55 72,65 72,75 73
perempuan
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
2.7 penanganan pengaduan 100 100 100 100
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga
2.8 100 100 100 100
kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu
tatalaksana KTP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
Cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
2.9 rehabilitasi sosial terlatih 100 100 100 100
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu
Cakupan penegakan hukum
dari tingkat penyidikan
sampai dengan putusan
2.10 100 100 100 100
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Cakupan perempuan dan
anak korban kkerasan yang
2.11 100 100 100 100
mendapatkan layanan
bantuan hukum
Cakupan layanan
pemulangan bagi
2.12 100 100 100 100
perempuan dan anak
korban kekerasan
Cakupan layanan
reintegrasi sosial bagi
2.13 88,50 88,50 88,50 88,50
perempuan dan anak
korban kekerasan
Rasio APM perempuan/laki-
2.14 1,01 1,00 1,00 1,00
laki di SD
Rasio APM perempuan/laki-
2.15 0,97 0,98 0,99 1,00
laki di SMP
Rasio APM perempuan/laki-
2.16 0,94 0,95 0,96 1,00
laki di SMA
Rasio APM perempuan/laki-
2.17 0,93 0,94 0,95 1,00
laki di perguruan tinggi
Rasio melek huruf
perempuan terhadap laki-
2.18 0,93 0,94 0,95 0,98
laki pada kelompok usia 15-
24 tahun
262
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Kontribusi perempuan
2.19 dalam pekerjaan upahan di - - - -
sector nonpertanian
3 Pangan
3.1 Ketersediaan Pangan Utama
3.1.1 Padi 847,523 849,523 851,523 857,523
3.1.2 Jagung 43,892 44,000 44,500 46,000
3.1.3 Kedelai 2,500 2,550 2,601 2,760
3.1.4 Kacang Tanah 4,408 4,596 4,686 4,967
3.1.5 Ubi Kayu 53,267 54,000 54,500 56,000
3.1.6 Kacang Hijau 170 173 175 181
3.1.7 Ubi Jalar 25,042 25,543 26,054 27,648
Ketersediaan energi dan
3.2 2,646 2,647 2,648 2,650
protein perkapita
63 63 63 63
Pengawasan dan pembinaan
3.3 80,00 80,00 85,00 95,00
keamanan pangan
4 Pertanahan
Persentase data informasi
4.1 0 0,05 0,15 0,85
pertanahan yang handal
5 Lingkungan Hidup
Tersedianya dokumen
5.1 Ya Ya Ya Ya
RPPLH provinsi
Tersusunnya RPPLH
5.2 Ya Ya Ya Ya
Provinsi
Terintegrasinya RPPLH
5.3 dalam rencana Ya Ya Ya Ya
pembangunan provinsi
Tersedianya dokumen KLHS
5.4 15 Dokumen 1 Dokumen 2 Dokumen 3 Dokumen
Provinsi
Terselenggaranya KLHS
5.5 untuk K/R/P tingkat ya ya ya ya
daerah provinsi
Peningkatan Indeks
5.6 63,17 64,67 66,17 70,67
Kualitas Air
Peningkatan Indeks
5.7 91,89 92,39 92,89 94,39
Kualitas Udara
Peningkatan Indeks
5.8 38,57 39,57 40,57 43,57
Kualitas Tutupan Lahan
5.9 Laporan Inventarisasi GRK 6 2 2 2
Laporan Pelaksanaan Aksi
5.10 Mitigasi dan Adaptasi 1 1 1 6
Perubahan Iklim Provinsi
Jumlah limbah B3 yag
5.11
dikelola
Dokumen Izin Pengumpulan
Limbah B3 Skala provinsi
5.12 100 100 100 100
yang ditandatangani
Gubernur
Pembinaan dan Pengawasan
terkait ketaatan
penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang
18 Kawasan & 18 Kawasan & 18 Kawasan &
5.13 diawasi ketaatannya 17 perusahaan
50 Dokumen 50 Dokumen 50 Dokumen
terhadap izin lingkungan,
izin PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi
Peningkatan kapasitas dan
Sarana Prasarana Pejabat
5.14 Pengawas Lingkungan 1 1 1 1
Hidup di Daerah (PPLHD) di
Provinsi

263
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Terfasilitasi Pendampingan
5.15 100 100 100 100
Pengakuan MHA
Terverifikasinya MHA dan
5.16 Kearifan Lokal atau 100 100 100 100
Pengetahuan Tradisional
Terverifikasi hak kearifan
5.17 lokal atau hak pengetahuan 100 100 100 100
tradisional
5.18 Penetapan hak MHA 100 100 100 100
Terfasilitasi kegiatan
5.19 peningkatan pengetahuan 30 0 30 150
dan keterampilan
Terfasilitasi penyediaan
5.20 100 100 100 100
sarana/prasarana
Terlaksananya pendidikan
5.21 30 40 40 30
dan pelatihan masyarakat
Terlaksananya pemberian 30 Adiwiyata, 2
5.22 penghargaan lingkungan Kota Adipura, 1 30 Adiwiyata 30 Adiwiyata 30 Adiwiyata
hidup Kalpataru
Pengaduan masyarakat
terkait izin lingkungan, izin
PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh Pemerintah
5.23 15 Kasus 20 Kasus 20 Kasus 20 Kasus
daerah provinsi, lokasi
usaha dan dampak lintas
kabupaten/kota yang
ditangani
Tersedianya data dan
informasi penanganan
5.24 sampah di wilayah provinsi 9,305,453 945,225,853 961,841,563 1,008,414,118
(potensi timbulan SRT dan
SSSRT dalam Jakstrada)
Persentase jumlah sampah
yang tertangani pada
5.25 kondisi khusus di provinsi 73 80 75 72
(penanganan SRT dan
SSSRT dalam Jakstrada)
Administrasi
6 Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Rasio pendudukan ber-KTP
6.1 0,93 0,95 0,97 1
per satuan penduduk
6.2 Rasio bayi berakte kelahiran 84 86,67 89,17 96,67
Rasio pasangan berakte
6.3 40 45,38 50,38 65,38
nikah
Ketersediaan database
6.4 kependudukan skala ada ada ada ada
provinsi
Penerapan KTP Nasional
6.5 sudah sudah sudah sudah
berbasis NIK
Cakupan penertiban Kartu
6.6 94,62 96,5 98,5 100
Tanda Penduduk (KTP)
Cakupan penerbitan akta
6.7 33,64 41,5 45,5 58
kelahiran
Pemberdayaan Masyarakat
7
dan Desa
Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga
7.1 43,78 49,06 58,02 84,9
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Persentase PKK
7.2 desa/kelurahan yang 12,29 12,29 12,29 12,29
terbina

7.3 Persentase LPM Berprestasi 14,24 14,1 16,33 23,02


Persentase PKK aktif
7.4 60,61 100 100 100
Desa/Kelurahan
7.5 Persentase Posyandu aktif 69,8 71,8 73,8 79,8

264
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Persentase Swadaya Murni
Masyarakat terhadap
7.6 200 225 250 325
Program pemberdayaan
masyarakat
Pemeliharaan Pasca
7.7 Program pemberdayaan 50 76,92 76,92 76,92
masyarakat
Pengendalian Penduduk
8
dan Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan
8.1 2,15 2,15 2,15 2,15
penduduk (LPP)
8.2 Total Fertility Rate (TFR) 2,1 2,2 2,2 2,3
Persentase Perangkat
Daerah (Dinas/Badan) yang
8.3 berperan aktif dalam 29 33 35 40
pembangunan Daerah
melalui Kampung KB
Persentase Perangkat
Daerah (Dinas/Badan) yang
menyusun dan
8.4 13,73 15 17 30
memanfaatkan Rancangan
Induk Pengendalian
Penduduk
Jumlah kebijakan
(Peraturan
Daerah/Peraturan Kepala
8.5 Daerah) yang mengatur 1 1 2 2
tentang pengendalian
kuantitas dan kualitas
penduduk
Jumlah sektor yang
menyepakati dan
memanfaatkan data profil
(parameter dan proyeksi
8.6 3 3 3 6
penduduk) untuk
perencanaan dan
pelaksanaan program
pembangunan
Jumlah kerjasama
penyelenggaraan
pendidikan formal, non
8.7 2 5 6 12
formal, dan informal yang
melakukan pendidikan
kependudukan
Rata-rata jumlah anak per
8.8 2,02 2,3 2,3 2,3
keluarga
Angka pemakain
kontrasepsi/CPR bagi
8.9 57,9 57,9 57,5 56,5
perempuan menikah usia
15 - 49
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19) per
8.10 36 30 29 27,66
1,000 perempuan usia 15-
19 tahun (ASFR 15-19)
Cakupan Pasangan Usia
8.11 Subur (PUS) yang istrinya 35,12 36,15 36,42 39,75
dibawah 20 tahun
Cakupan PUS yang ingin
8.12 ber-KB tidak terpenuhi 18,56 13,53 12,18 8,88
(unmet need)
Persentase Penggunaan
8.13 Kontrasepsi Jangka Panjang 43,46 43 42,25 41
(MKJP)
Persentase tingkat
8.14 keberlangsungan 29,6 24,6 24 22,5
pemakaian kontrasepsi

Cakupan anggota Bina


8.15 Keluarga Balita (BKB) ber- 87,80 87,70 91,16 88,9
KB

265
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Cakupan anggota Bina
8.16 Keluarga Remaja (BKR) ber- 85,2 86 87 90
KB
Cakupan anggota Bina
8.17 Keluarga Lansia (BKL) ber- 70,48 70,48 71,5 73
KB
Pusat Pelayanan Keluarga
8.18 Sejahtera (PPKS) di setiap 77,2 77,2 80 100
Kecamatan
Cakupan Remaja dalam
Pusat Informasi dan
8.19 266 466 500 530
Konseling
Remaja/Mahasiswa
Cakupan PKB/PLKB yang
didayagunakan Perangkat
Daerah KB untuk
8.20 perencanaan dan 100 100 100 100
pelaksanaan pembangunan
daerah di bidang
pengendalian penduduk
Cakupan PUS peserta KB
anggota Usaha Peningkatan
8.21 Pendapatan Keluarga 88,6 90 91 94
Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB mandiri
Rasio petugas Pembantu
8.22 Pembina KB Desa (PPKBD) 1 1 1 1
setiap desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan
distribusi alat dan obat
8.23 kontrasepsi untuk 100 100 100 100
memenuhi permintaan
masyarakat
Cakupan kelompok kegiatan
yang melakukan pembinaan
8.24 7 8 10 16
keluarga melalui 8 fungsi
keluarga
Rata-rata usia kawin
8.25 22,7 22,7 22,7 21,64
pertama wanita
Persentase Pembiayaan
Program Kependudukan,
8.26 Keluarga Bencana dan 9,4 10,2 15,03 15,5
Pembangunan Keluarga
melalui APBD dan APBDes
9 Perhubungan
Jumlah arus penumpang
9.1
angkutan umum
9.1.1 Angkutan Darat 351,739 386,912 422,085 527,604
9.1.2 Angkutan Laut 13,958,286 13,958,286 13,958,286 13,958,286
9.1.3 Angkutan Udara 23,779,178 23,800,000 23,900,000 25,000,000
9.2 Jumlah ijin trayek 141 145 150 165
Jumlah uji kir angkutan
9.3 146,324 147,787 150,728 158,386
umum
Jumlah Pelabuhan
9.4
Laut/Udara/Terminal Bis
9.4.1 Jumlah Pelabuhan 8 8 8 9
9.4.2 Jumlah Bandara 1 2 2 2
9.4.3 Jumlah Terminal Bis 20 20 20 20
Persentase layanan
9.5 3 3 3 3
angkutan darat
9.7 Pemasangan Rambu-rambu 25,41 26,56 35,00 60,00
Rasio panjang jalan per
9.8 1:470 1:400 1:400 1:300
jumlah kendaraan
Jumlah orang/ barang yang
9.9
terangkut angkutan umum

266
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
9.9.1 Angkutan Darat
- Orang 351,739 386,912 422,085 527,604
- Barang 121,818 127,908 134,303 155,471
9.9.2 Angkutan Laut

- Orang
13,958,286 14,656,200 15,354,115 17,447,858
- Barang 543,159,485 570,317,459 597,475,434 678,949,356
9.9.3 Angkutan Udara
- Orang 23,779,178 23,800,000 23,900,000 25,000,000
- Barang 313,520,106 350,096,479 351,597,443 356,190,996
Jumlah orang/ barang
melalui
9.10
dermaga/bandara/terminal
per tahun
9.10.1 Dermaga
- Orang 13,958,286 14,656,200 15,354,115 17,447,858
- Barang 543,159,485 570,317,459 597,475,434 678,949,356
9.10.2 Bandara
- Orang 23,779,178 23,800,000 23,900,000 25,000,000
- Barang 313,520,106 350,096,479 351,597,443 356,190,996
9.10.3 Terminal

351739 / 386912/ 422085/ 527604/


- Orang / Barang
121818 127908 134303 155471
Komunikasi dan
10
Informatika
Cakupan pengembangan
dan pemberdayaan
10.1 Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat
Kecamatan
Cakupan Layanan
10.2 50,00 60,00 65,00 90,00
Telekomunikasi
Persentase penduduk yang
10.3
menggunakan HP/telepon
Persentase rumah tangga
10.3.1 93,62 93,75 93,90 95,00
yang menggunakan HP
Persentase rumah tangga
10.3.2 5,34 4,48 4,34 3,01
yang menggunakan Telepon
Proporsi Rumah Tangga
10.4 46,42 51,23 57,72 74,85
dengan akses internet
Proporsi Rumah Tangga
10.5 yang memiliki komputer 33,25 35,50 45,23 52,15
pribadi
Koperasi, Usaha Kecil, dan
11
Menengah
11.1 Persentase Koperasi Aktif 87,42 87,92 88,42 89,92
Persentase UKM non
11.2 300,650 265,558 265,558 290,000
BPR/LKM aktif
11.3 Persentase BPR/LKM aktif 70 70 75 80

Jumlah Usaha Mikro, Kecil


11.4 312,967 313,467 313,967 315,467
dan Menengah

Persentase peningkatan
11.5 produktifitas koperasi yang 4,1 4,2 4,3 4,6
berbasis produk lokal
12 Penanaman Modal
Jumlah Investor berskala
12.1 166 168 170 176
nasional (PMDN/PMA)

267
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Jumlah nilai Investasi
12.2 berskala nasional 4,46 4,63 4,80 5,33
(PMDN/PMA)
Rasio daya serap tenaga
12.3 34,16 29,68 29,39 28,53
kerja

Kenaikan / penurunan Nilai


12.4 Realisasi PMDN (Milyar 0,16 0,16 0,16 0,16
Rupiah)
Indeks pelayanan publik
12.5 86 86 86 86
perijinan dan non perijinan
Kepemudaan dan Olah
13
Raga
Persentase Organisasi
13.1 76 77 78 81
Pemuda yang aktif
13.2 Persentase Wirausaha Muda 0,82 0,83 0,84 0,87
Cakupan Pembinaan
13.3 51,2 52 54 60
Olahraga
Cakupan Pelatih yang
13.4 38,88 40 42 48
bersertifikasi
Cakupan Pembinaan atlet
13.5 3,31 5 7,5 15
muda
13.6 Jumlah atlet berprestasi 924 Orang 177 Orang 186 Orang 959 Orang
13.7 Jumlah prestasi Olahraga 20 cabor 22 cabor 24 cabor 30 cabor
14 Statistik
Buku "Kabupaten dalam
14.1 9 9 9 9
angka"
14.2 Buku "PDRB" 1 Buku 1 Buku 1 Buku 1 Buku
15 Persandian
Persentase Perangkat
daerah yang telah
15.1 menggunakan sandi dalam 91,30 91,30 93,48 100,00
Komunikasi Perangkat
Daerah
16 Kebudayaan
Penyelenggaraan festival
16.1 3 3 3 3
seni dan budaya
Benda, Situs dan Kawasan
16.2 Cagar Budaya yang
dilestarikan
16.2.1 Benda Cagar Budaya 19,336 19,336 19,336 19,336
16.2.2 Bangunan Cagar Budaya 97 97 97 97
16.2.3 Situs Cagar Budaya 611 631 651 711
16.2.4 Kawasan Cagar Budaya 5 5 5 5
16.2.5 Struktur Cagar Budaya 328 328 328 328
Jumlah Cagar Budaya yang
16.3
dikelola secara terpadu
16.3.1 Benda Cagar Budaya - - - -
16.3.2 Bangunan Cagar Budaya - - - -
16.3.3 Situs Cagar Budaya - - - -
16.3.4 Kawasan Cagar Budaya - - - -

Jumlah Karya Budaya yang


16.4 direvitalisasi dan 233 260 287 368
Inventarisasi

17 Perpustakaan
Jumlah Pengunjung
17.1 6 6,65 8,5 8,244
perpustakaan per tahun
Koleksi buku yang tersedia
17.2 225,450 1,000 1,500 235,450
di perpustakaan daerah
268
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Rasio perpustakaan
17.3 - n/a n/a n/a
persatuan penduduk
Jumlah rata-rata
17.4 pengunjung perpustakaan 61,823 30,000 32,000 42,000
/tahun
Jumlah Koleksi Judul Buku
17.5 9,651 500 750 14,651
Perpustakaan
Jumlah pustakawan, tenaga
17.6 teknis, dan penilai yang 124 25 30 155
memiliki sertifikat
18 Kearsipan
Persentase Perangkat
18.1 Daerah yang mengelola 42 20% 20% 100%
arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola
18.2 70 30 30 150
kearsipan
LAYANAN URUSAN PILIHAN

1 Pariwisata
1.1 Kunjungan Wisatawan
1.1.1 Wisatawan Nusantara 9,757,991 8,200,000 8,395,000 8,970,000
1.1.2 Wisatawan Mancanegara 6,070,473 7,100,000 8,000,000 11,156,000
1.2 Lama Tinggal Wisatawan
1.2.1 Wisatawan Nusantara 4,00 4,50 4,60 5,10
1.2.2 Wisatawan Mancanegara 10,45 9,8 10,1 10,9
1.3 PAD Sektor Pariwisata 48,51 51,92 49,72 57,95

2 Pertanian
Kontribusi Sektor Pertanian
2.1 / Perkebunan terhadap 14,38 15,37 15,15 14,57
PDRB
Kontribusi Sektor Pertanian
2.2 2,52 2,25 2,20 1,93
(Palawija) terhadap PDRB
Kontribusi Sektor
2.3 Perkebunan (Tanaman 1,48 1,38 1,46 1,43
Keras) terhadap PDRB
Kontribusi Produksi
2.4 Kelompok Pertanian 13,81 16,44 15,11 19,24-20,88
terhadap PDRB
Produktivitas Padi atau
2.5 Bahan Pangan Utama Lokal
Lainnya per Hektar
2.5.1 Padi 60,70 60,12 62,14 61,50
2.5.2 Jagung 43,892 24,34 26,46 31,22
2.5.3 Kedelai 2,687 15,28 14,11 12,92
Cakupan Bina Kelompok
2.6 9,011 9,011 9,011 9,011
Petani
3 Kehutanan
Rehabilitasi Hutan dan
3.1 1,6% 2,72% 2,63% 1,48%
Lahan Kritis
3.2 Kerusakan Kawasan Hutan 105,5 696 580,00 250ha
Rasio Luas Kawasan
Lindung Untuk Menjaga
Kelestarian
3.3 60 60 60 60
Keanekaragaman Hayati
terhadap Total Luas
Kawasan Hutan
Energi dan Sumber Daya
4
Mineral
Persentase Rumah Tangga
4.1 100 99,49 99,67 99,85
Pengguna Listrik
Rasio Ketersediaan Daya
4.2 80 80 80 80
Listrik
269
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Persentase Pertambangan
4.3 30 50 60 70
Tanpa Ijin
5 Perdagangan
5.1 Ekspor Bersih Perdagangan 2 2,44 2,6 3
Cakupan Pembinaan Pasar
5.2 15,09 18,87 22,64 33,96
Rakyat
6 Perindustrian
6.1 Cakupan Bina Perajin 3,35 3,50 3,64 4,04
7 Transmigrasi
Persentase Transmigran
7.1 40 40 40 40
Swakarsa
8 Kelautan dan Perikanan
8.1 Produksi Perikanan 136,496,55 220,706,50 228,873,48 226,517,79
8.2 Konsumsi Ikan 34,56 31,17 32,2 34,86
Cakupan Bina Kelompok
8.3 100 60 70 100
Nelayan
Produksi Perikanan
8.4 107,36 60 70 100
Kelompok Nelayan
Proporsi Tangkapan Ikan
8.5 yang Berada dalam Batasan 97,157,60 99100,75 101082,77 107269,84
Biologis yang Aman
Rasio Kawasan Lindung
8.6 Perairan Terhadap Total 80 80 80 80
Luas Perairan Teritorial
8.7 Nilai Tukar Nelayan 104,64 106,21 104,6 106,19

PENUNJANG URUSAN
Perencanaan
1
Pembangunan
Tersedianya Dokumen
Perencanaan RPJPD yang
1.1 100 100 100 100
telah ditetapkan dengan
PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yang
1.2 100 100 100 100
telah ditetapkan dengan
PERDA / PERKADA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yang
1.3 100 100 100 100
telah ditetapkan dengan
PERKADA
Tersedianya Dokumen
1.4 RTRW yang telah ditetapkan Ada Ada Ada Ada
dengan PERDA
Penjabaran Konsistensi
1.5 Program RPJMD kedalam 100 100 100 100
RKPD
Penjabaran Konsistensi
1.6 Program RKPD kedalam 100 100 100 100
APBD
Kesesuaian Rencana
1.7 Pembangunan dengan 100 100 100 100
RTRW
2 Keuangan
Opini BPK terhadap
2.1 WTP WTP WTP WTP
Laporan Keuangan

2.2 Persentase SiLPA 6 6 6 6

Persentase SILPA terhadap


2.3 6 6 6 6
APBD
Persentase Program /
2.4 Kegiatan yang Tidak 0 0 0 0
Terlaksana

270
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Persentase Belanja
2.5 20 20 20 20
Pendidikan (20%)
Persentase Belanja
2.6 10 10 10 10
Kesehatan (10%)
Perbandingan Antara
2.7 Belanja Langsung dengan 26,70 : 73,30 25,21 : 74,78 26,66 : 73,33 30,54 : 69,45
Belanja Tidak Langsung
Bagi Hasil Kabupaten/Kota 1,249,485,906,4 1,629,026,199,7 1,702,672,669,2 2,010,028,403,8
2.8
dan Desa 61 57 56 89
2.9 Penetapan APBD Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu
Kepegawaian serta
3
Pendidikan dan Pelatihan
Rata-rata Lama Pegawai
3.1 mendapatkan Pendidikan 20 20 20 20
dan Pelatihan
Persentase ASN yang
3.2 mengikuti Pendidikan dan 32 80 48 3
Pelatihan Formal
Persentase Pejabat ASN
yang telah mengikuti
3.3 7,61 30,00 32,00 38,00
Pendidikan dan Pelatihan
Struktural
Jumlah Jabatan Pimpinan
3.4 Tinggi pada Instansi 45 46 49 52
Pemerintah
Jumlah Jabatan
3.5 Administrasi pada Instansi 4,355 252 252 270
Pemerintah
Jumlah Pemangku Jabatan
3.6 Fungsional tertentu pada 6,924 1,397 1,057 6,869
Instansi Pemerintah
Penelitian dan
4
Pengembangan
Persentase Implementasi
4.1 100 100 100 100
Rencana Kelitbangan
Persentase Pemanfaatan
4.2 100 100 100 100
Hasil Kelitbangan
Penerapan SIDa: - - - -
Persentase Perangkat
Daerah yang difasilitasi
4.3 13,6 6/44 13,6 6/44 13,6 6/44 14% 7/50
dalam Penerapan Inovasi
Daerah
Persentase Kebijakan
4.4 Inovasi yang diterapkan di 66,6% 6/9 66,6% 6/8 66,6% 6/8 70% 7/8
Daerah
5 Pengawasan
Persentase Tindak Lanjut
5.1 9 44 16 27
Temuan
Persentase Pelanggaran
5.2 0,06 5 5 5
Pegawai
5.3 Jumlah Temuan BPK 14 55 55 10

6 Sekretariat Dewan
Tersedianya Rencana Kerja
Tahunan pada Setiap Alat-
6.1 Ada Ada Ada Ada
Alat Kelengkapan DPRD
Provinsi/Kab/Kota
Tersusun dan
Terintegrasinya Program-
program Kerja DPRD untuk
melaksanakan Fungsi
Pengawasan, Fungsi
6.2 Pembentukan Perda, dan Ada Ada Ada Ada
Fungsi Anggaran dalam
Dokumen Rencana Lima
Tahunan (RPJM) Maupun
Dokumen Rencana
Tahunan (RKPD)
271
Kondisi Kondisi
ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada
Capaian Target Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR awal periode
No akhir periode
KINERJA PEMBANGUNAN RPJMD RPJMD
DAERAH
2018-2023
2018 2019 2020
Terintegrasi Program-
program DPRD untuk
melaksanakan fungsi
6.3 pengawasan, pembentukan Ada Ada Ada Ada
Perda dan Anggaran ke
dalam Dokumen Anggaran
Setwan DPRD
Sumber: RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali 2018-2023

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1.Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan


Sasaran Pembangunan Daerah
Pembangunan Bali secara umum telah berlangsung dengan
mencapai sejumlah kemajuan yang bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat Bali, berupa: peningkatan pendapatan
perkapita, pengurangan angka kemiskinan, pengurangan
pengangguran, peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan publik.
Selain bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Bali, dinamika
pembangunan Bali dalam berbagai bidang juga telah menimbulkan
permasalahan dan tantangan besar yangberdampak pada
keseluruhan aspek kehidupan masyarakat dan wilayah Bali pada
masa kini maupun masa mendatang. Munculnya permasalahan
tersebut tidak saja bersumber dari masalah lokal di Bali,melainkan
juga bersumber dari interaksi kehidupan masyarakat dan dampak
pembangunan pada tataran nasional dan global.
Permasalahan utama dan mendasar yang dihadapi Bali saat ini
maupun pada masa mendatang mencakup 3 (tiga) area kunci, yakni
yang berkaitan dengan: (1) Alam Bali; (2) Krama (manusia) Bali; dan
(3) Kebudayaan Bali.
a. Permasalahan yang berkaitan dengan Alam Bali mencakup
masalah pertanian, subak, air dan sumber mata air, seperti laut,
danau, sungai, air terjun, mata air kelebutan, dan sumber lainnya,
serta masalah lingkungan.
Masalah utama dalam bidang pertanian adalah semakin
berkurangnya lahan pertanian (sawah dan bukan sawah) akibat

272
derasnya alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan sarana
prasarana pariwisata, perumahan, dan property lainnya. Selain
itu,bidang pertanian juga menghadapi masalah derasnya
perpindahan kepemilikan lahan kepada pihak luar Bali. Derasnya
alih fungsi lahan pertanian juga mengakibatkan tergerusnya
subak sebagai penyangga utama budaya pertanian Bali. Di Kota
Denpasar, misalnya, tiga subak telah tereliminasi, yaitu Subak
Kreneng, Subak Yang Batu, dan Subak Sanglah, sehingga Kota
Denpasar sekarang ini hanya memiliki 36 subak. Kondisi serupa
juga terjadi di Kabupaten Tabanan, yang semula memiliki jumlah
subak terbesar di Bali, kini jumlah subak telah menurun drastis,
sehingga mengancam posisi Kabupaten Tabanan sebagai daerah
lumbung beras Bali. Penurunan lahan pertanian telah
mengakibatkan penurunan produksi pangan serta hilangnya
investasi untuk irigasi dan sarana prasarana pertanian lainnya.
Selain itu juga mengakibatkankerusakan lingkungan.
Pesatnya pembangunan di bidang pariwisata dan industri jasa
juga mengakibatkan semakin rusaknya pantai akibat abrasi,
terjadinya penggerusan dan pendangkalan danau, berkurangnya
jumlah sungai (termasuk tukad, telabah, jelinjingan) yang
mengalirkan air, berkurangnya sumber mata air yang aktif
mengalirkan air, serta semakin berkurangnya air terjun.
Bersamaan dengan itu juga terjadipenurunan kuantitas dan
kualitas air, serta rusaknya ekosistem laut, danau, dan sungai.
Tidak terkecuali juga muncul masalah-masalah lingkungan lain
yang semakin kompleks, seperti perusakan hutan, pencemaran
udara yang berupa polusi dan kebisingan suara, kemacetan
lalulintas, serta penumpukan sampah.
Pembangunan kepariwisataan di seluruh wilayah Bali belum
tertata dengan baik dari sisi legislasi, kebijakan, maupun program
yang berkaitan dengan pengembangan destinasi, promosi, produk,
industri, dan jasa pariwisata, serta sumber daya manusia. Hal ini
menimbulkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar-
Kabupaten/Kota di Bali. Lebih jauh lagi hal ini berdampak pada
terjadinya ketidakadilan dan kesenjangan perekonomian antar-
Kabupaten/Kota. Kondisi ini secara struktural dan sistematis
273
mengakibatkan terjadinya kesenjangan pendapatan, baik dalam
level antar-Kabupaten/Kota di Bali, pendapatan per kapita
masyarakat Bali, maupun kesenjangan kesejahteraan masyarakat
antara wilayah Bali Utara dengan Bali Selatan.
Demikian juga halnya dengan pembangunan pertanian dan
budaya pertanian masyarakat Bali belum tertata dengan baik di
seluruh wilayah Bali. Baik legislasi, kebijakan, maupun program
pertanian dari hulu sampai ke hilir belum digarap sesuai dengan
potensi alamiah yang dimiliki Kabupaten/Kota, khususnya pada
bagian hilir masih sangat tertinggal baik dari segi jumlah maupun
kualitas produksi/komoditas. Kondisi ini telah mengakibatkan
tidak tersedianya pangan untuk beberapa jenis pangan guna
memenuhi kebutuhan masyarakat Bali serta para wisatawan
mancanegara dan wisatawan nusantara yang datang ke Bali,
sehingga harus didatangkan dari luar Bali. Bahkan untuk
memenuhi kebutuhan sarana upacara adat dan keagamaan pun,
seperti janur, bunga, dan buah-buahan sebagian sudah mulai
didatangkan dari luar Bali.
b. Permasalahan dalam hubungan dengan sumber daya manusia
adalah bahwa Krama Bali telah mengalami perubahan secara
mendasar dari segi cara berpikir, sikap, dan perilaku kehidupan,
baik dalam level individual maupun level sosial kolektif.
Perubahan mendasar pada level individual, antara lain, berupa:
dekadensi dan degradasi etika dan moral; pragmatisme;
individualisme; materialisme; kehilangan identitas dan jati diri ke-
Bali-an; kehilangan rasa percaya diri; dan meningkatnya penyakit
gangguan mental. Adapun perubahan pada level sosial, antara
lain, berupa: semakin renggangnya kohesi dan solidaritas
sosial/manyama braya; melemahnya semangat gotong-royong dan
rasa kekeluargaan; melemahnya kesadaran kolektif; melemahnya
etika sosial; meningkatnya kriminalitas dan premanisme;
meningkatnya perilaku asosial, seperti pelacuran, pelecehan
seksual, fedofilia. Selain itu juga terjadi peningkatan korban akibat
penyalahgunaan narkoba, semakin padatnya penduduk akibat
membanjirnya pendatang yang mencari nafkah di Bali,
meningkatnya konflik sosial, penyalahgunaan dan
274
ketidakdisiplinan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi, dan meningkatnya peluang Bali
menjadi target ancaman terorisme.
c. Eksistensi Kebudayaan Bali yang meliputi adat-istiadat, agama,
tradisi, seni dan budaya, serta keaarifan lokal juga terus
mengalami kemunduran yang mencakup kuantitas dan kualitas,
baik dari segi kelembagaan, sarana prasarana, sumber daya
manusia, sistem nilai, maupun pranata budaya. Kondisi tersebut
disebabkan oleh kurangnya keberpihakan dari sisi politik legislasi
dan politik anggaran, serta kurangnya komitmen, arah dan
kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan dan pemajuan
kebudayaan Bali. Pembangunan kebudayaan dalam rangka
pemajuan kebudayaan Bali yang meliputi pelindungan,
pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan secara
komprehensif dari hulu sampai ke hilir belum berjalan secara
optimal, bahkan masih jauh dari harapan dan potensi besar yang
dimiliki Bali.

Dari permasalahan pembangunan Daerah Bali tersebut,


teridentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi Bali. Isu-isu strategis
dimaksud terutama mencakup tiga hal, yakni kebijakan, regulasi,
dan tata kelola.
Dalam hal kebijakan, isu strategis yang dihadapi Bali adalah
sebagai berikut.
a. Arah kebijakan dan pelaksanaan pembangunan Bali semakin
meninggalkan nilai-nilai yang menyatukan Alam Bali, Krama
(manusia) Bali, dan Kebudayaan Bali sebagai satu kesatuan
kehidupan yang menjaga keharmonisan/keseimbangan/
keselarasan secara sakala dan niskala yang bersumber dari filosofi
Tri Hita Karana dan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni dan
budaya, serta kearifan lokal Bali yang dikonsepsikan dalam ajaran
Sad Kerthi, mencakup: upaya untuk menyucikan jiwa(atma kerthi),
menjaga kelestarian hutan (wana kerthi) dandanau (danu
kerthi)sebagai sumber air bersih,laut beserta pantai (segarakerthi),
keharmonisan sosial dan alam yang dinamis (jagat kerthi), dan
membangun kualitas sumber daya manusia secara individual
275
(jana kerthi). Kondisi demikian telah, sedang, dan akan
mengakibatkan pudarnya kesucian, spiritualitas, dan taksu Bali
sebagai Padma Bhuwana, sebagai pusat/muara kesejahteraan dan
kebahagiaan masyarakat dunia.
b. Telah terjadi ketidakseimbangan antara pembangunan pertanian
dan kepariwisataan; pembangunan pertanian jauh tertinggal, tidak
selaras, dibandingkan dengan pembangunan kepariwisataan
sehingga sektor pertanian tidak mampu menjadi penopang
pembangunan kepariwisataan, selain jugatidak mampu memenuhi
kebutuhan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
Kondisi ini terlihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB yang sangat kecil bila dibandingkan dengan kontribusi
sektor kepariwisataan yang justru terus meningkat terhadap
PDRB.
c. Pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara yang kurang
memadai serta transportasi yang kurang baik, untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan publik lokal masyarakat Bali dan untuk
memenuhi standar kualitas pelayanan wisatawan manca negara
dan wisatawan domestik yang datang ke Bali. Kondisi ini telah
mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas dan kemacetan di
beberapa wilayah tertentu, seperti di Kota Denpasar, Kabupaten
Badung, dan Kabupaten Gianyar yang berakibat pada
menurunnya citra Bali sebagai destinasi wisata dunia.
Dalam hal regulasi, isu strategis yang dihadapi Bali adalah sebagai
berikut.
a. Peraturan Perundang-undangan yang berlaku secara nasional
khususnya yang berkaitan dengan pengaturan alokasi anggaran
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah berdasarkan
pendapatan negara dari sumber daya alam
kurangmendukung/menguntungkan Pemerintah Bali secara
keseluruhan, mengingat Bali tidak memiliki sumber daya alam
yang bisa diperhitungkan sebagai hasil berupa sumber
pendapatan negara untuk dialokasikan sebagai Dana Bagi Hasil.
Oleh karena itu, Bali harus mampu mengelola sumber daya yang
dimiliki terutama sumber daya kebudayaan yang kaya raya,

276
khas/unik, indah, dan menarik, agar bisa menjadi sumber
perekonomian guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Adapun dalam hal tata kelola, isu strategis yang dihadapi Bali
adalah sebagai berikut.
a. Bali merupakan wilayah yang sangat kecil dan tidak memiliki
sumber daya alam yang menjadi potensi untuk dikelola sebagai
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga kondisi fiskal
sangat kecil atau jauh dari kebutuhan yang memadai untuk
mendukung pembiayaan pembangunan di segala bidang. Kondisi
fiskal yang sangat kecil ini tercermin dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali dan APBD
Kabupaten/Kota se-Bali, kecuali Kabupaten Badung, di mana
besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sumber
dalam 5 (lima) tahun terakhir cenderung stagnan, tidak mengalami
peningkatan secara signifikan. Sumber pembiayaan untuk
mendukung pembangunan Bali masih sebagian besar
mengandalkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Kondisi fiskal yang
sangat rendah ini mengakibatkan Pemerintah Bali dan Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Bali (kecuali Kabupaten Badung) tidak
memiliki sumber pembiayaan yang memadai untuk mendukung
pembangunan Bali di segala bidang, khususnya untuk:
memelihara alam dan lingkungan Bali; memelihara adat istiadat,
agama, tradisi, seni, dan budaya dalam rangka pemajuan
kebudayaan Bali; serta pembangunan sarana prasarana, dan
pembangunan infrastruktur Bali secara terintegrasi.
b. Pembangunan yang dilaksanakan di seluruh wilayah Bali pada
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali cenderung berjalan
sendiri-sendiri; kurang terpola, kurang terarah, kurang
terintegrasi, dan kurang bersinergi dalam satu kesatuan wilayah
Bali. Kondisi yang bersifat distorsi ini diakibatkan oleh adanya ego
wilayah dan ego sektoral dalam kebijakan dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan Kepala Daerah yang kewenangannya
diatur oleh Undang-Undang No.23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah serta peraturan pelaksanaannya. Selain
277
akibat berlakunya peraturan perundang-undangan tentang
Pemerintahan Daerah, kondisi distorsi tersebut juga diakibatkan
oleh faktor-faktor yang bersifat politis, mengingat Kepala Daerah
berasal dari partai politik yang berbeda-beda serta akibat dari
kurangnya spirit kebersamaan dalam membangun wilayah Bali
secara utuh. Oleh karena itu, maka tata pengaturan dan tata
pengelolaan pembangunan Bali tidak dapat dibiarkan terlepas
sporadik dalam ego wilayah dan ego sektoral per Kabupaten/Kota,
melainkan harus dalam satu kesatuan tata pengaturan dan tata
kelolamenerapkan konsep Pola Pembangunan Semesta Berencana,
satu pulau satu tata kelola satu komando (one island one
management one command).

2.3.2.Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah


Daerah
A. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
1. Pendidikan
a) Kompetensi pedagogik (cara membimbing anak didik) dan
profesional Guru masih kurang
b) Kompetensi manajerial dan supervisi Kepala Sekolah masih
kurang
c) Tenaga Laboran yang masih kurang
d) Tenaga Pustakawan yang masih kurang
e) Masih lemahnya kinerja para Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Sekolah.
f) Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah belum
memadai.
g) Belum optimalnya pemahaman peserta didik terhadap nilai
nilai kearifan lokal
h) Belum optimalnya prestasi, kompetensi dan profesionalitas
peserta didik di tingkat Nasional dan Internasional

2. Kesehatan
a) Belum semua kecamatan memiliki Puskesmas Rawat Inap
b) Belum semua Desa memiliki Ambulans yang terstandar
untuk menangani kasus Gawat Darurat.
c) Belum semua Kabupaten memiliki RS Kelas B.
278
d) Pelayanan RS kelas D Pratama belum optimal.
e) Belum tersedianya RS berstandar internasional
f) Pelayanan kesehatan tradisional di Bali belum optimal
g) Belum semua penduduk Bali memiliki Jaminan Kesehatan
h) Sistem Informasi Kesehatan belum terintegrasi
i) Masih ditemukan adanya Kematian Ibu, Bayi
j) Belum tersedia Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bali
k) Kecenderungan peningkatan Penyakit Tidak Menular
l) Kecenderungan peningkatan Penyakit berpotensi wabah
m) Bali rawan Bencana

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


a) Potensi sumber air yang tidak merata antar wilayah;
b) Makin menurunnya potensi sumber air dan makin
meningkatnya kebutuhan air untuk memenuhi berbagai
kepentingan sehingga sering terjadi konflik;
c) Beberapa Sungai dalam kondisi rusak akibat longsor, erosi
dan alur sempit;
d) Abrasi pantai di Bali cukup tinggi;
e) Kepadatan lalu lintas/kemacetan pada beberapa ruas
jalan arteri seperti ruas jalan antara Gilimanuk-
Padangbai, di dalam Kota Denpasar dan sekitarnya;
f) Pembangunan jalan baru tidak seimbang dengan jumlah
kendaraan;
g) Kerusakan jalan diakibatkan oleh kendaraan yang
melewati melebihi tonase dari rencana;
h) Penggunaan prasarana jalan yang tidak sesuai dengan
fungsinya, akibat pengembangan disekitar atau sepanjang
jalan yang tidak sesuai dengan peruntukan dan
pemanfaatannya;
i) Pelayanan air minum baik diperkotaan dan diperdesaan
masih terbatas, mengingat keterbatasan ketersediaan air
baku;
j) Perkembangan pembangunan permukiman pada
daerah berkembang tidak diimbangi dengan prasarana dan
sarana yang memadai;

279
k) Pengelolaan air limbah domestik/ rumah tangga belum
sepenuhnya dapat dikelola secara optimal;
l) Belum optimalnya daya saing para pelaku jasa konstruksi;
m) Belum ada Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
dalam bentuk Peraturan Daerah;
n) Belum lengkapnya perangkat pengendalian pemanfaatan
ruang dan penerapan;
o) Belum optimalnya pembinaan penataan ruang;
p) Tingginya pelanggaran pemanfaatan ruang

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


a) Peningkatan jumlah rumah tangga yang menempati
rumah tidak layak huni dan tidak didukung oleh
prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum (PSU);
b) Keterbatasan penyediaan rumah karena pesatnya
pertumbuhan penduduk;

5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan


Masyarakat
a) Masih adanya pelanggaran tata ruang tidak sesuai dengan
peruntukan.
b) Dampak kemajuan teknologi informasi di berbagai sektor
usaha dan jasa yang berpotensi mengganggu ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat.
c) Maraknya pembangunan usaha jasa pariwisata tanpa ijin.

6. Sosial
a) Masih adanya masyarakat miskin yang belum mendapatkan
penanganan
b) Masih adanya penyandang ketunaan, disabilitas,
keterlantaran yang belum mendapat penanganan rehabilitas
Sosial
c) Belum optimalnya peran potensi dan sumber kesejahteraan
Sosial (PSKS) dalam penanganan penyandang masalah
kesejahteraan Sosial (PMKS)
d) Belum optimalnya perlindungan kepada korban bencana
serta jaminan Sosial bagi masyarakat miskin

280
e) Masih adanya penyandang masalah kesejahteraan Sosial
(PMKS) yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
sandangnya
f) Belum optimalnya pelayanan sosial bagi penyandang
keterlantaran.

7. Bencana
a) Masih terdapatnya korban baik jiwa harta maupun benda
akibat terjadinya bencana;
b) Kurangnya pemahaman dan kesadaran aparatur pemerintah
dan masyarakat tentang Pengurangan Risiko Bencana;
c) Masih kurangnya kajian Risiko Bencana dan Instrument-
instrumen Kesiapsiagaan menghadapi Bencana;
d) Penyebab risiko bencana belum terkelola dengan baik;
e) Banyaknya Penduduk rentan baik fisik, sosial dan ekonomi;
dan
f) Masih kurangnya sistem peringatan dini untuk semua jenis
bencana terutama yang rentan terjadi di Bali.

B. URUSAN WAJIB TIDAK PELAYANAN DASAR


1. Tenaga Kerja
a) Kurangnya pemahaman tenaga kerja terhadap pentingnya
sertifikasi kompetensi dalam rangka meningkatkan daya
saing tenaga kerja.
b) Terbatasnya sertifikasi profesi (LSP) sektor pariwisata.
c) Kurangpahamnya tenaga kerja terhadap prosedur bekerja ke
luar negeri.
d) Banyak perusahaan mengirim tenaga kerja ke luar negeri
tidak memiliki ijin.
e) Rendahnya kualitas tenaga kerja yang bekerja ke luar negeri
sesuai dengan kebutuhan pasar.
f) Kurang pahamnya tenaga kerja yang berangkat ke luar
negeri terhadap perlindungan dan hak-haknya.
g) Masih banyak perusahaan yang belum memahami
pentingnya norma kerja, norma K3, dan kesejahteraan
pekerja. Hal ini karena belum optimalnya pembinaan
terhadap pengusaha.
281
h) Pengusaha belum mampu melaksanakan norma kerja,
norma K3, dan kesejahteraan pekerja akibat terbatasnya
kemampuan perusahaan secara finansial.
i) Belum ditetapkannya sanksi secara tegas terhadap
perusahaan yang belum melaksanakan norma kerja, norma
K3, dan kesejahteraan pekerja.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak


a) Masih rendahnya capaian IDG Provinsi Bali di tingkat
Nasional dimana pada tahun 2018 adalah sebesar 64,8 atau
pada rangking 29 dari 34 Provinsi se Indonesia.
b) Keterlibatan Perempuan dilembaga Legislatif, Eksekutif
masih rendah, hasil pileg 2018 hanya sebesar 9,09% jauh
dibawah laki-laki, sedangkan perempuan yang menduduki
jabatan struktural dilingkungan pemerintah provinsi Bali
tahun 2017 hanya 33,97%.
c) Partisipasi Angkatan Kerja perempuan tahun 2018 sebesar
72,54% masih dibawah dibandingkan dengan laki-laki yang
mencapai 83,56%.
d) Belum semua OPD memiliki data terpilah sehingga
menyulitkan dalam penyusunan Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).
e) Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan tahun 2018
sebesar 46,03% lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki
sebesar 53,97%.
f) Partisipasi perempuan di lembaga swasta tahun 2018
sebesar 46,70% lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki
sebesar 53,30%.
g) Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk
TPPO masih cukup tinggi di Provinsi Bali.
h) Masih adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT).
i) Munculnya berbagai kasus perlindungan hak perempuan di
bidang ketenagakerjaan seperti tindak pidana perdagangan
orang atau trafficking.

282
j) Munculnya berbagai kasus perlindungan hak perempuan di
bidang ketenagakerjaan seperti tindak pidana perdagangan
orang atau trafficking.
k) Masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar
ramah anak
l) Masih banyak rumah sakit dan puskesmas yang belum
memenuhi standar ramah anak.
m) Belum semua kab/kota memiliki Ruang Bermain Ramah
Anak (RBRA) sesuai standar.
n) Kasus kekerasan Seksual pada anak:
1) Orang Tua menghamili Anak Kandung
2) Paman menghamili keponakan
3) Kakek menghamili Cucu
4) Fedopilia
o) Masih adanya kasus exploitasi,penelantaran anak, dan
pembuangan bayi.
p) Masih tinggi kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum
(ABH).
q) Kasus perundungan atau bullying.

3. Pangan
a) Pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan kosong sebagai
sumber pangan belum Optimal
b) Adanya Alih Fungsi Lahan dan pemilikan lahan petani
sempit
c) Keterbatasan Air Irigasi dan kualitas jaringan irigasi
d) Akses Pemasaran Dan Permodalan Petani Lemah
e) Penguasaan teknologi bagi petani lemah
f) Masih adanya cemaran pada pangan segar yang dapat
membahayakan kesehatan.
g) Koordinasi lintas sektor belum berjalan maksimal

4. Pertanahan
a) belum optimalnya pelaksanaan urusan pertanahan

283
5. Lingkungan Hidup
a) Belum optimalnya pelestarian ekosistem perairan danau di
Bali;
b) Belum optimalnya data informasi pengelolaan lingkungan
hidup;
c) Masih adanya pelanggaran lingkungan (pelanggaran tata
ruang/alih fungsi lahan, pelanggaran sempadan,
pelanggaran baku mutu);
d) Belum optimalnya peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
e) Masih adanya pencemaran air sungai, pantai, laut dan mata
air;
f) Masih adanya kerusakan ekosistem terumbu karang dan
mangrove;
g) Masih adanya pencemaran udara;
h) Masih tingginya emisi gas rumah kaca;
i) Menurunnya sumber daya genetik dan keanekaragaman
hayati;
j) Belum optimalnya pengelolaan sampah;
k) Belum terakreditasi dan teregistrasi UPTD Laboratorium
Lingkungan; dan
l) Belum optimalnya kualitas pelayanan pengelolaan sampah
di TPA Regional.

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


a) Belum semua penduduk memiliki dokumen atas peristiwa
penting
b) Belum semua penduduk memiliki dokumen atas peristiwa
kependudukan.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


a) Masih lemahnya kemampuan aparatur dan peran
kelembagaan pemerintahan desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa,
b) Belum Optimalnya Pengembangan Usaha Ekonomi Desa,
c) Kondisi prasarana/sarana desa dan teknologi tepat guna
belum memadai untuk mengembangkan potensi sumber
daya perdesaan
284
d) Peran lembaga kemasyarakatan dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan desa kurang optimal.

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


a) Pertumbuhan Penduduk Yang Seimbang sesuai dengan
kearifan lokal Bali.

9. Perhubungan
a) Terjadi Kemacetan lalu lintas terutama di daerah kawasan
Sarbagita dan dan pusat-pusat kegiatan wisata dengan
kecepatan rata-rata ruas jalan berada di bawah 40 km/jam;
b) Masih tingginya kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bali,
dimana rata-rata korban jiwa meninggal akibat kecelakaan
lalu lintas mencapai 1,5 jiwa/hari;
c) Rendahnya penggunaan angkutan umum, dimana pangsa
pasar angkutan umum sebesar 5% masih berada jauh
dibawah prosentase ideal sebesar 70% dari total perjalanan;
d) Masih terbatasnya kapasitas layanan prasarana transportasi
(bandara, pelabuhan, jalan, dan terminal);
e) Terbatasnya pengembangan sistem jaringan prasarana
transportasi yang handal dan terintegrasi untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi, mewujudkan keseimbangan
pembangunan serta konektivitas antar wilayah.

10. Komunikasi dan Informatika


a) Rendahnya penyebarluasan informasi Program dan
Kebijakan Pemerintah;
b) Rendahnya keterbukaan informasi publik yang dirasakan
oleh masyarakat belum optimal;
c) Kurangnya pengembangan infrastruktur teknologi
informasi dan tata kelola pemerintahan secara elektronik
belum optimal;
d) Rendahnya pengolahan, analisis data dan informasi
sektoral;.

11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah


a) Masih terbatasnya akses koperasi dan UKM dalam
pembiayaan dan permodalan

285
b) Belum optimalnya data yang lengkap dan valid mengenai
perkembangan KUMKM
c) Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam
pengelolaan koperasi
d) Masih rendahnya daya saing dan produktifitas koperasi
dan UMKM di Bali
e) Masih kurangnya kerjasama kemitraan ekonomi dan bisnis
yang melibatkan KUMKM di Bali

12. Penanaman Modal


a) Belum meratanya sebaran investasi antar wilayah dan
antar sektor.
b) Belum memadainya insfrastruktur di masing-masing
Kabupaten, khususnya di wilayah Bali Utara, Bali Timur
dan Bali Barat.
c) Masalah penyediaan lahan dan insentif daerah bagi
penanaman modal.
d) Belum memadainya informasi tentang peluang dan potensi
investasi daerah pada masing – masing Kabupaten/Kota.
e) Belum optimalnya kegiatan promosi investasi secara
terpadu antar Kabupaten/Kota.

13. Kepemudaan dan Olah Raga


a) Belum optimalnya akses data tentang kepemudaan dan
olahraga provinsi Bali.
b) Belum optimalnya pengembangan dan pemberdayaan
kepemudaan, kepramukaan untuk mendukung
kemandirian dan daya saing pemuda
c) Rendahnya frekuensi kegiatan olahraga, kompetisi/festival
olahraga yang melibatkan masyarakat luas.
d) Prestasi olahraga belum optimal
e) Kurangnya kuantitas dan kualitas sarana prasarana
kepemudaan dan olahraga yang memenuhi standar.

14. Statistik
b) Rendahnya penyebarluasan informasi Program dan
Kebijakan Pemerintah;

286
c) Rendahnya keterbukaan informasi publik yang dirasakan
oleh masyarakat belum optimal;
d) Kurangnya pengembangan infrastruktur teknologi
informasi dan tata kelola pemerintahan secara elektronik
belum optimal;
e) Rendahnya pengolahan, analisis data dan informasi
sektoral;.

15. Persandian
a) Rendahnya pengamanan data dan informasi.

16. Kebudayaan
a) Belum Optimalnya Pemajuan Cagar Budaya dan
Permuseuman.
b) Belum Optimalnya Pemajuan Nilai Sejarah dan Tradisi.
c) Belum Optimalnya Pemajuan Kesenian.
d) Belum Optimalnya Pemberdayaan Tenaga Kebudayaan.
e) Belum Optimalnya Perlindungan Hasil Karya Budaya Bali.
f) Belum Optimalnya Pemajuan Bahasa, Aksara dan Sastra
Bali.
g) Belum Optimalnya Sarana Prasarana Penunjang Pemajuan
Kebudayaan.
h) Belum Optimalnya Kualitas Pelayanan Bidang
Kebudayaan.

17. Perpustakaan
a) Masih rendahnya minat dan budaya baca masyarakat
b) Terbatasnya SDM Perpustakaan yang profesional
c) Terbatasnya jumlah Koleksi Perpustakaan
d) Belum maksimalnya penyediaan Koleksi Perpustakaan
untuk pengembangan Perpustakaan E-Library
e) Terbatasnya sarana dan prasarana teknologi pendukung
penyelenggaraan Perpustakaan

18. Kearsipan
a) Terbatasnya SDM Pengelola Kearsipan
b) Kurangnya sarana dan prasarana teknologi yang
mendukung Penyelenggaraan Kearsipan

287
c) Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip
d) Kurangnya pemahaman terhadap keberadaan dan manfaat
tentang arsip
e) Pemerataan Pembinaan Arsip belum optimal.

C. URUSAN PILIHAN
1. Kelautan dan Perikanan
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel target dan
realisasi program dan kegiatan di atas, terdapat program dan
kegiatan yang tidak mencapai target yaitu sebagai berikut:
a) Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Wilayah Pesisir dan Laut pada kegiatan Pengelolaan
Kawasan Konservasi Perairan Provinsi Bali senilai
Rp.1.580.786.000 baru terealisasi sebesar
Rp.227.650.000. diakibatkan karena rincian kegiatan di
DPA tidak sesuai dengan Juknis DAK sehingga kegiatan
tidak memenuhi target 100% dan Penyusunan Dokumen
Perencanaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(WP3K) Provinsi Bali senilai Rp.534.281.000 baru
terealisasi sebesar Rp.420.033.390 kegiatan jasa
kehumasan tidak direalisasikan karena RZ-WP3K sudah
melalui konsultasi publik dan tidak terlaksananya uji
klinis dan evaluasi Ranperda RZ-WP3K sehingga
kegiatan tidak memenuhi target 100%.
b) Program/Kegiatan yang realisasi keuangan tidak
mencapai 100% merupakan hasil dari efisiensi
anggaran.
Sedangkan permasalahan umum dalam Pelaksanaan
Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kelautan dan
Perikanan di Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
a) Pokmaswas belum mampu melaksanakan perannya secara
optimal, karena keterbatasan dana operasional dan sarana
pengawasan berupa kapal/speed/perahu pengawas, alat
komunikasi (HT), teropong dan lain-lain.
b) Terbatasnya prasarana dan sarana kelautan dan perikanan

288
2. Pariwisata
a) Belum meratanya pembangunan pariwisata Bali
b) Kurangnya koordinasi terkait pemasaran pariwisata dalam
rangka menyasar pangsa pasar baru yang potensial
c) SDM pariwisata Bali masih banyak yang belum memiliki
sertifikat kopetensi
d) Industri pariwisata Bali masih banyak yang belum memiliki
sertifikat usaha.

3. Pertanian
a) Pemanfaatan lahan belum Optimal
b) Adanya Alih Fungsi Lahan dan pemilikan lahan petani
sempit
c) Keterbatasan Air Irigasi dan kualitas jaringan irigasi
d) Akses Pemasaran Dan Permodalan Petani Lemah
e) Penguasaan teknologi bagi petani lemah
f) Adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
g) Mutu produksi dan sistem perbenihan belum memadai

4. Kehutanan
a) Pemulihan dan peningkatan fungsi hutan dan lahan yang
belum optimal karena masih luasnya lahan kritis baik di
dalam maupun di luar kawasan hutan;
b) Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan belum
optimal karena kurangnya komitmen dan persepsi yang
berbeda terhadap pengelolaan hutan;
c) Pembinaan dan pengawasan penangkaran/lembaga
konservasi serta peredaran flora dan fauna belum optimal
karena rendahnya kepatuhan terhadap peraturan di bidang
konservasi Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
belum optimal karena masih tingginya gangguan keamanan
hutan terutama kebakaran hutan, perambahan kawasan
hutan dan penebangan liar (illegal loging);
d) Pemantapan kawasan hutan belum optimal karena masih
banyaknya permasalahan tata batas;
e) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan belum optimal
karena belum tersedianya data base yang akurat;
289
f) Tertib tata usaha kayu pada industri hasil hutan belum
optimal karena rendahnya kepatuhan terhadap peraturan di
bidang tata usaha kayu;
g) Belum optimalnya pengelolaan hutan di wilayah UPTD; dan
h) Belum optimalnya pelayanan administrasi dan pemenuhan
sarana prasarana perkantoran

5. Energi dan Sumber Daya Mineral


a) Pengembangan energi terbarukan beluim optimal
dikarenakan secara perhitungan ekonomi biaya mahal
sehingga niat untuk berinvestasi rendah.
b) Kerjasama dengan stakeholder terkait kasusnya akademisi
untuk pengembangan teknologi pemanfaatan teknologi
terbarukan diperlukan.
c) Minimnya sumber daya manusia yang kompeten.
d) Diperlukan peningkatan kompetenssi sumber daya manusia
yang menangani energy sumber daya mineral.
e) Pengambilan air tanah secara berlebihan mengakibatkan
terjadinya intrusi/pencemaran air laut pada air tanah di
wilayah pesisir.
f) Ketahanan sumber daya air di daerah penurunan kualitas
hidup
6. Perdagangan
a) Masih banyak pasar yang terkesan kumuh
b) Kurangnya Service kepada pelanggan
c) Masih bervariasinya harga antar pedagang dengan produk
yang sama
d) Belum otimalnya menggunakan E-Monney
e) Display barang kurang menarik
f) Pedagang kurang memperhatikan kualitas produk
g) Belum tersedianya penyimpanan untuk barang pokok
h) Masih rendahnya kecintaan masyarakat akan produk
produk lokal
i) Masih rendahnya permodalan
j) Kurangnya promosi baik dalam Negeri maupun Luar Negeri
k) Kurangnya Kemampuan Pelaku Usaha menganalisa pasar

290
l) Kurangnya kemampuan mengakses informasi pasar luar
negeri
m) Kurangnya kemampuan Eksportir/Importir memanfaatkan
hasil perundingan perdagangan
n) Kebijakan/Regulasi di bidang perdagangan yang terlalu
sering mengalami perubahan
o) Belum Optimalnya Kelembagaan Ekspor/Impor
p) Kurangnya Sarana Pengujian Mutu Barang
q) Kurangnya Jumlah SDM dan Kemampuan Penguji Mutu
Barang
r) Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha dalam mentaati
peraturan
s) Belum terbentuknya BPSK
t) Masih rendahnya edukasi konsumen tentang hak nya.

7. Perindustrian
a) Kurang berminatnya generasi muda untuk menekuni usaha
tenun
b) Keterbatasan bahan baku industri
c) Kualitas dan harga produk lokal kalah bersaing
d) Jumlah produksi masih rendah
e) Penguasaan teknologi produksi masih rendah
f) Pemanfaatan teknologi informasi pemasaran masih rendah
g) Masih banyaknya produk lokal belum memiliki sertifikat
mutu produk
h) Masih Banyaknya Produk kayu yang belum memiliki SVLK
i) Kemasan produk masih belum sesuai standar
j) Kurangnya Inovasi desain produk
k) Kurangnya pendampingan
l) Kurangnya komitmen menjalankan usaha/ Jiwa
Kewirausahaan
m) Kurangnya kesadaran tentang HKI

291
D. PENUNJANG URUSAN
1. Keuangan Sub Pengelolaan Keuangan dan Aset
a) Belum konsistennya PPTK melaksanakan rencana kegiatan
dengan aliran kas yang sudah ditetapkan sehingga terjadi
penumpukan anggaran di akhir tahun.
b) Belum memadainya penguasaan SDM tentang pengelolaan
keuangan dan asset daerah terhadap teknologi informasi
khususnya system informasi pengelolaan keuangan dan aset
(Aplikasi SIPKD dan SIMDA BMD) serta jaringan internet
yang belum lancar/trouble di SKPD.
c) Belum optimalnya rekonsiliasi nilai perolehan dan
perhitungan aset sebagai akibat belum terindentifikasinya
asset idle secara menyeluruh pada perangkat daerah/unit
pengguna.
d) Kurangnya pengamanan fisik (belum dipasang patok batas
dan papan nama kepemilikan aset) terhadap aset
Pemerintah Provinsi Bali.
e) Belum optimalnya penyusunan RKBMD yang mengacu pada
daftar inventaris barang dan rencana pemeliharaan barang.
f) Belum optimalnya pengamanan asset tanah Pemprov Bali
karena masih terdapat gugatan dan penguasaan oleh pihak
ketiga.

2. Keuangan Sub Pengelolaan Pendapatan


a) Belum optimalnya operasional pelayanan Samling (Samsat
Keliling), karena pada pelaksanaanya Mobil Operasional
Samling hanya berada disatu tempat.
b) Razia Door to Door yang selama ini dilaksanakan hanya
bersifat sebagai “alarm/pengingat” tunggakan pajak.
Sedangkan untuk mengoptimalkan pendapatan dari
pembayaran tunggakan pajak, maka perlu dicari inovasi
yang lebih proaktif dalam fasilitasi pembayaran pajak
melalui Door to Door secara langsung
c) Kurangnya sosialisasi mengenai pembayaran Pajak
Kendaraan melalui aplikasi E-Samsat.

292
3. Kepegawaian
a) Belum adanya basis data terpadu ASN sehingga
menyulitkan dalam perumusan perencanaan manajemen
ASN
b) Mutasi dan penempatan ASN belum sepenuhnya sesuai
kualifikasi, kompetensi dan kinerja
c) Belum jelasnya jenjang karir ASN
d) Belum adanya standar kinerja yang terukur
e) Kualitas pelayanan kepegawaian belum optimal

4. Pendidikan dan Pelatihan


a) Jumlah ideal Widyaiswara dan kompetensi substantifnya
belum memadai.
b) Perencanaan dan pengelolaan Kediklatan belum optimal.
c) Pengembangan Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan
Kelembagaan belum digerakkan secara optimal karena
keterbatasan SDM pengelola.
d) Pengelolaan Diklat belum Berdayasaing.
e) Belum terpenuhinya kebutuhan Anggaran untuk
Peningkatan Kompetensi Aparatur 20 JP setiap tahun.
f) Kebijakan Diklat Satu Pintu perlu disinergikan.
g) Sarana dan prasarana pembelajaran belum memadai

5. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat


a) Untuk mendukung pelayanan yang prima dibutuhkan
bangunan dan fasilitas penginapan yang representative dan
dana untuk pemeliharaan gedung, peralatan dan
perlengkapan gedung. Dibutuhkan juga alat transportasi
yang memadai.
b) Secara kualitas dan kuantitas tenaga ASN di Badan
Pengubung Provinsi Bali belum memadai, perlu
penambahan tenaga sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan.
c) Pemanfaatan anjungan Daerah Bali sebagai show window
penyebaran informasi dan potensi daerah Bali belum
maksimal.

293
d) Kurangnya sarana promosi dan informasi dan SDM yang
berkompetensi di bidang seni, budaya dan promosi.

294

Anda mungkin juga menyukai