PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
terhadap bidang datar. Peta yang baik memberikan informasi yang akurat
tersebut.
ini digunakan untuk memetakan wilayah yang luasnya haya beberapa ratus
B. RUMUSAN MASALAH
1
2. Apa metode yang terdapat dalam Planimeter?
C. TUJUAN PENULISAN
D. METODE PENULISAN
kualitatif dengan mengambil data dan informasi dari berbagai sumber yang
dipercaya.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Planimeter
dengan cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual
dan planimeter digital. Pada makalah ini akan dibahas tentang planimeter
manual.
bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap
atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat
jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang
3
sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah
yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum
Gambar 2. Planimeter
Keterangan
1. Batang kutub
2. Batang pelacak
4. Sendi (engsel)
5. Jarum pelacak
7. Piringan berskala
9. Skala Nonius
utama planimeter mekanis yang planimeter "kapak" polar, linear dan Prytz
pertama pada 1854, konsep yang telah dirintis oleh Johann Martin Hermann
4
pada tahun 1814. Banyak perkembangan diikuti planimeter Amsler terkenal,
B. Metode Planimeter
dengan cara membentangkan pita ukur sepanjang garis yang akan diukur
dengan alat utama berupa pita ukur. Apabila jarak tidak dapat diukur
5
jarak yang akan diukur. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, yakni
mendatar dan batas penggal jarak yang diukur di tanah diperoleh dengan
bantuan unting-unting yang digantung dengan benang dari pita ukur yang
direntangkan.
2. Pengukuran Sudut
6
sumbu mendatar, klem teropong dan penggerak halus, aldehide vertikal
vertikal) teodolit segaris dengan garis gaya berat yang melalui titik
a. Putar teodolit pada sumbu I hingga nivo tabung sejajar dengan skrup
7
b. Putar teodolit pada sumbu I ke segala arah, apabila gelembung
teropong diarahkan pada titik yang yang akan dibidik. Pada saat
a. Cara Repetisi
Cara ini hanya dapat dilakukan dengan alat teodolit tipe repetisi atau
bacaan pada titik A dapat diatur agar menjadi nol atau angka yang
diperoleh sudut α.
8
d. Bawa pembacaan q ke pembidikan A pada titik C. Dengan cara
ini, akan didapatkan sudut β lagi. Bila ini diulang n kali, maka
melewati 3600.
α = ( r – p + m.3600 ) : n
m = ( p + n ) : 3600
b. Cara Reiterasi
kali.
kedudukan posisi teropong biasa dan luar biasa dari sebuah sudut
target posisi biasa, biasa, luar biasa, luar biasa. Bila jumlah seri
9
penempatan posisi pembagian skala lingkaran horizontal pada
teropong pada alat ukur teodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dapat
(benang silang) dan benang stadia yang diarsir pada diafragma. Garis
dengan sumbu optis lensa obyektif teropong. Benang stadia terdiri dari
tiga macam, yakni benang atas, benang tengah, dan benang bawah. Posisi
dan angka pada rambu ukur yang ditunjukkan dengan benang stadia yang
D = jarak detil
a = konstanta = 100
ba = benang atas
bb = benang bawah
h = bacaan vertikal
10
4. Poligon Tertutup
titik poligon tersebut diperoleh dengan mengukur sudut dan jarak antar
titik – titik poligon, serta azimuth salah satu sisinya. Adapun rumus
x2 = x1 + d12sinα12
y2 = y1 + d12cosα12
1. Poligon Tertutup
2. Poligon Terbuka
3. Poligon Bercabang
Dari unsur – unsur tersebut semua unsur sudut diukur, salah satu
11
menghitung koordinat titik poligon, yang diperlukan adalah azimut,
bukan sudut sehingga azimut sisi lainnya bias dicari dengan melihat
5. Pengukuran Azimut
Beda tinggi arah utara yang ditunjukkan oleh magnetis dan utara
tempat lain, makin mendekat kutub makin besar, serta dari waktu ke
waktu tidak sama pula. Salah tunjuk jarum magnet di suatu tempat selain
benda yang terbuat dari besi baja, bangunan-bangunan gedung dan lain-
lain serta kemungkinan adanya kesalahan dari kontruksi alat itu sendiri
12
C. Pengoperasian dan Langkah Menghitung Luas Planimeter
1. Pengoperasian Planimeter
1. Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak
antara batang pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180⁰.
13
1. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada
2. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah
ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau
awal (x0).
dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari
piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik
akhir (x1).
Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta.
14
Keterangan :
planimeter
menggunakan planimeter
15
D. Pembuatan Peta Metode Planimetris
pembuatan peta planimetris ini yang sudah saya susun secara sistematis
yakni:
Dicatat pula detil mana saja yang perlu dipetakan. Detil yang terlalu kecil
bisa tidak diukur karena bila ukurannnya diubah dengan skala tertentu
16
4. Mengukur jarak antar titik kontrol,azimuth disalah satu titik kontrol, dan
4.
Antara lain metode offsetting yang terdiri dari metode penyikuan dan
Dalam tugas akhir ini terdapat ketentuan yakni pengukuran detil 70%
17
Penggambaran secara keseluruhan menggunakan rapido atau
18
BAB 3
PENUTUP
A. SIMPULAN
dengan cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual
dan planimeter digital. Pada makalah ini akan dibahas tentang planimeter
manual.
bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap
atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat
jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang
sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah
yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum
19
Peta planimetris sampai saat ini dibuat dengan melakukan
B. SARAN
terutama dalam hal membaca skala ukuran, baik jarak maupun sudut.
sama untuk tiap-tiap jarak, sehingga hasil ukuran yang didapat dapat
kesabaran dan ketelitian yang tinggi agar didapatkan hasil yang tepat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21