Anda di halaman 1dari 27

KOMUNIKASI

PELAYANAN
PUBLIK
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

● Adinda Dyah Nugraheni 190151602589


● Hana Azizah 190151602510
● Luqman Al Hakim 190151602547
● Muslimatun Khoiriyah 190151602478
● Rahmawati Wahyuningsih 190151602539
01. 02.
ETIKA KOMUNIKASI ETIKET KOMUNIKASI
PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN PUBLIK

03. 04.
KOMUNIKASI PELAYANAN KETERAMPILAN
PUBLIK YANG EFEKTIF KOMUNIKASI
PELAYANAN PUBLIK
Etika Komunikasi
Pelayanan Publik 01.
ETIKA
Etika adalah instrumen dalam masyarakat
untuk menuntun tindakan ( perilaku ) agar
mampu menjalankan fungsi dengan baik
dan dapat lebih bermoral ( Haryanto : 2002 ).
KONSEP PELAYANAN PUBLIK
Konsep pelayanan publik diturunkan dari
makna public service, yang berarti “berbagai
aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa”
(Pamuji,1999 dalam Napitupulu, 2007,165).
ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI
● Jujur tidak berbohong.
● Bersikap dewasa tidak kekanak-kanakan.
● Lapang dada dalam berkomunikasi.
● Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik.
● Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.
● Tidak mudah emosi / emosional.
● Berinisiatif untuk membuka dialog.
● Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan.
● Bertingkah laku yang baik dan berpakaian yang pantas sesuai keadaan.
Pelayanan sipil dan publik yang profesional adalah
pelayanan yang dicirikan adanya akuntabilitas
dan responsibilitas dari pemberi layanan yaitu
aparatur pemerintah ( Widodo : 2001 ). Hal ini juga
penting dilakukan secara beretika. Etika lebih
diarahkan pada pilihan kebijakan yang
mengutamakan kepentingan sipil dan publik
secara luas.
ETIKET
KOMUNIKASI
PELAYANAN PUBLIK 02.
Pengertian Etiket
Pada dasarnya, etiket adalah terjemahan dari bahasa Inggris dan bahasa
Perancis “etiquette” yang berarti persyaratan konvensional mengenai perilaku
sosial. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia atau dapat disebut
sebagai kesopanan dan kegaliban.
Ernawati, (2004) menjelaskan etiket, adalah tata cara pergaulan antar manusia
yang meliputi aturan, tata karma, tata tertib, sopan santun dalam tindakanya.
Secara harfiah etiket memiliki keterkaitan dengan etika, sementara apabila dilihat secara
mendalam ternyata konsepsi etikat dan etiket tentunya memiliki perbedaan, meskipun sama-sama
berkaitan dengan pengaturan perilaku manusia.

K. Berten dalam Sutarno (2008) menjelaskan perbedaan antara etika dengan etiket, yaitu:
1. Pertama, etiket selalu berhubungan dengan cara atau bagaimana suatu perbuatan harus
kita lakukan, biasanya diharapkan dan ditentukan oleh suatu masyarakat atau budaya
tertentu. Sementara etika, tidak membatasi diri pada soal cara dan bagaimana suatu
tindakan harus dilakukan.

2. Kedua, etiket hanya berlaku dalam pergaulan dan sangat bergantung pada kehadiran orang
lain. Lain halnya dengan etika, ada atau tidak ada orang lain etika tetap berlaku dan tetap
dijadikan sebagai pedoman yang harus dilakukan.
3. Ketiga, etiket bersikap relatif, tidak mutlak dan tidak permanen. Sedangkan etika
lebih bersifat absolut atau mutlak, yaitu tanpa memandang tempat, waktu atau
situasi dimanapun dan kapanpun.

4. Keempat, etiket hanya memandang manusia dari lahiriah, bukan dari sisi
batiniah. Disisi lain etika justru lebih melihat dari sisi batiniah yang lebih pada
perilaku etis yang benar-benar sungguh dari dalam hati tanpa ada kemunafikan.
Pengertian Pelayanan Publik

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 yang dimaksud


dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PELAYANAN PUBLIK
Prinsip-prinsip etika pelayanan publik yang dikembangkan oleh Institute
Josephson America, yang dikutip oleh The Liang Gie (2006), dapat digunakan sebagai
rujukan atau referensi bagi para birokrasi publik dalam memberikan pelayanan, antara
lain:

1. Jujur, dapat dipercaya, tidak berbohong, tidak menipu, mencuri, curang dan berbelit;
2. Integritas, memunyai prinsip, terhormat, tidak mengorbankan prinsip moral dan tidak
bermuka dua;
3. Memegang janji, memenuhi janji serta mematuhi jiwa perjanjian sebagaimana isinya
dan tidak menafsirkan isi perjanjian secara sepihak;
4. Setia, loyal dan taat pada kewajiban yang semestinya harus dikerjakan;
5. Adil, memperlakukan orang dengan sama, bertoleransi, menerima perbedaan serta
berpikiran terbuka;
5. Adil, memperlakukan orang dengan sama, bertoleransi, menerima perbedaan serta
berpikiran terbuka;
6. Perhatian, memperhatikan kesejahteraan orang lain, memberikan kebaikan dalam
pelayanan;
7. Hormat, menghormati martabat manusia, privasi dan hak menentukan nasib bagi
setiap orang;
8. Kewarganegaraan, bertanggungjawab menghormati, menghargai dan mendorong
pembuatan keputusan yang demokratis;
9. Keunggulan, memperhatikan kualitas pekerjaan.
Komunikasi
Pelayanan Publik
yang Efektif 03.
Efektifitas Komunikasi

● kesamaan antara komunikator


Efektifitas dan komunikan
menimbulkan efek tertentu sesuai
komunikasi

dengan tujuan yang ingin dicapai
Efek Komunikasi

(1) Efek kognitif pikiran, nalar, atau rasio


(2) Efek afektif perasaan
(3) Efek konatif berperilaku tertentu
Komunikasi yang Efektif

a. Komunikator menggunakan bahasa yang dapat dimengerti komunikan


b. Dapat dipercaya
c. Pesan yang disampaikan jelas dan menarik
d. Menggunakan media yang sesuai
e. Keserasian komunikator dan komunikan
f. Lingkungan yang cukup mendukung
Fungsi dan Tujuan Komunikasi

(1) public information memberikan informasi kepada masyarakat


(2) public education mendidik masyarakat
(3) public persuasion mempengaruhi masyarakat
(4) public entertainment menghibur masyarakat
Komunikator
(1) Komunikasi sebenarnya tidak akan pernah terjadi
(2) Berkomunikasi melalui seluruh penampilan
(3) Berkomunikasilah kepada khalayak dalam pengalaman mereka
(4) Gagal → perbaiki semua pikiran
(5) Sebelum mulai berkomunikasi → mengetahui persis apa yang diharapkan khalayak dari
proses komunikasi
(6) Semakin efektif → melibatkan nilai dan aspirasi khalayak
(7) Berlawanan keyakinan, aspirasi, motivasi khalayak → gagal
(8) Masalah → apa yang diterima dan diserap oleh khalayak
Prinsip Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan
Publik (Public Service )
● Setiap tindakan → berpotensi komunikasi
● Interaksi organisasi dengan publiknya melalui tindak komunikasi
● Komunikasi → mempengaruhi, menguasai opini, mengajak kerjasama (positivistik)
● Komunikasi → memberikan makna atas setiap interaksi yang terjadi
● Dekat hubungan psiko sosial individu/organisasi terhadap kebutuhan/ keinginan
pelanggan → efektif tindak komunikasi
Keterampilan
Komunikasi
Pelayanan Publik 04.
Pelaksanaan Pelayanan Publik

● mempengaruhi efektifitas
pelayanan publik
keterampilan ● menentukan respon masyarakat
berkomunikasi sebagai pelanggan dalam
merespon dan mencitrakan
organisasi pemberi layanan
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pesan

Struktur pesan Daya tarik pesan


Hal yang Perlu Diperhatikan Komunikator

ETOS SIKAP
Nilai diri seseorang Kecenderungan
seseorang untuk
melakukan atau
menjauhi sesuatu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai