Implementasi Bela Negara Melestarikan Pencak Silat Sebagai Budaya Indonesia Yang Mendunia
Implementasi Bela Negara Melestarikan Pencak Silat Sebagai Budaya Indonesia Yang Mendunia
Implementasi Bela Negara Melestarikan Pencak Silat Sebagai Budaya Indonesia Yang Mendunia
Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Ernalem Bangun, M.A
Penulis:
Kopral Kadet M. Abdi Maulana Ilyas
320210403017
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Filsafat Ilmu Pertahanan dengan dosen pengampu Dr. Drs. Ernalem Bangun,
M.A. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari akhir kelak.
Dengan demikian makalah ini saya buat dengan harapan besar dapat
bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan kita dalam memaknai cinta
tanah air, untuk meningkatkan kemampuan awal bela negara serta dapat diterapkan
sebagaimana mestinya.
i
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
2.1 Pencak Silat................................................................................................................2
2.2 Bela negara................................................................................................................3
2.3 Pencak silat yang mendunia...................................................................................4
2.4 Sikap Pendekar menjiwai sikap bela negara........................................................5
BAB III........................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii
ii
IMPLEMENTASI BELA NEGARA: MELESTARIKAN PENCAK
SILAT SEBAGAI BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA
M. Abdi Maulana ilyasa
a
Kopral Kadet Universitas Pertahanan RI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah “Pencak” dan “Silat” pada umumnya memiliki arti yang sama yaitu seni
bela diri asli yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Saat ini, pencak silat juga
diklaim sebagai beladiri khas rumpun melayu yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam. Kata “Pencak” pada umumnya digunakan oleh masyarakat di Pulau
Jawa, Madura, dan Bali. Sedangkan kata “Silat” pada umumnya digunakan oleh
masyarakat di daerah-daerah lain di Indonesia maupun di kawasan Melayu lainnya.
Khusus di Jawa Barat, Pencak ditulis dan dilafalkan dengan kata Penca. 1
Sedangkan Bela Negara merupakan suatu tekad, sikap, dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, rela berkorban demi
menjamin kelangsungan hidup dan Negara. Kewajiban bela Negara sebagaimana
yang termaktub dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.” Ketentuan ini mestinya
ditafsirkan secara luas sehingga upaya pembelaan negara tidak semata mata
melatih dan menyiapkan warga negara secara militer saja tetapi juga diwujudkan
dalam penyelenggaraan sistem pertahanan rakyat semesta (SISHANRATA),
mencakup pendidikan kewarganegaraan, serta pengabdian sesuai dengan profesi. 2
Mempelajari dan mengembangkan Pencak Silat dengan kebangaan budaya
Indonesia yang telah mendunia merupakan suatu implementasi bela negara sesuai
dengan profesi.
1
Sintia Catur Sutantri, ‘Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Proses Pengusulan Pencak Silat
Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO’, Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, VIII.1 (2018), 20.
2
Sri Indriyani Umra, ‘Penerapan Konsep Bela Negara, Nasionalisme Atau Militerisasi Warga Negara’,
Jurnal Lex Renaissance, 4.1 (2019), 164–78 <https://doi.org/10.20885/jlr.vol4.iss1.art9>.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pencak Silat
Peninggalan arkeologis di Candi Borobudur di Jawa Tengah menunjukkan
bahwa silat telah ada pada abad ke-8. Seperti halnya seni bela diri yang lain, silat
diciptakan sebagai alat perlindungan diri pada zaman perang. Pencak silat sendiri
merupakan suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara
(Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di Rumpun Melayu yakni terdiri dari
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan
sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Melayu atau bangsa Nusantara
(Indonesia).3 Unsur-unsur untuk membela diri dalam pancak silat sama dengan seni
bela diri lain, yaitu dengan menggunakan pukulan dan tendangan serta dengan
tambahan teknik khas yakni guntingan dan sapuan. Pencak silat merupakan bela diri
yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia karena
sudah menjadi budaya Indonesia sejak zaman Hindu-Budha. Di Indonesia sendiri
terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat
Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI yang di didirikan pada tanggal 18 Mei
1948 di Surakarta, Jawa Tengah. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan
memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari
Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam yang didirikan di Jakarta
pada tanggal 11 Maret 1980. Sedangkan menurut versi lain Pencak silat adalah
olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi karena di dalamnya ada
pengaruh budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam pencak silat.
Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa
Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran PSHT, Perisai Diri. 4
3
Gadek, Sejarah Pencak Silat beserta Teknik dan Peraturannya [Berita Online ayoksinau.com Rabu, 7
Desember 2021] tersedia di situs: https://www.ayoksinau.com/pencak-silat/, di akses pada tanggal 27
Desember 2021, Pukul 09. 45 WIB.
4
Muhammad Mizanudin, Andri Sugiyanto, and Saryanto, ‘Pencak Silat Sebagai Hasil Budaya
Indonesia’, Prosiding SENASBASA, 2018, 264–70
<http://researchreport.umm.ac.id/index.php/SENASBASA%0A(Seminar>.
2
2.2 Bela negara
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. 5
Dalam pelaksanaanya sikap & perilaku Warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila & UUD1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara yang seutuhnya dilandasi oleh:
5
Hannah Pelupessy, Generasi Muda dan Bela Negara [Berita Online kompasiana.com Senin, 27
Desember 2021 17.08 WIB] tersedia di situs
https://www.kompasiana.com/hannahpelupessy3117/61c9903706310e77462bc292/generasi-muda-
dan-bela-negara, di akses pada tanggal 28 Desember 2021, Pukul 20.03 WIB.
6
Kris Wijoyo Soepandji and Muhammad Farid, ‘Konsep Bela Negara Dalam Perspektif Ketahanan
Nasional’, Jurnal Hukum & Pembangunan, 48.3 (2018), 436
<https://doi.org/10.21143/jhp.vol48.no3.1741>.
3
Table 1 Spektrum Bela Negara
7
Catur Sutantri.
4
Di tingkat internasional, olahraga melalui permainan pencak silat menjadi
ajang pemersatu dan silaturaahmi antar bangsa, bahkan untuk mengharumkan
nama negara asal atlet pesilat. Olahraga pencak silat sudah banyak
dipertandingkan internasional. Pencak silat yang dipertandingkan di kejuaraan
internasional, pertama kali dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA GAMES)
ke-14, tahun 1987 di Jakarta. Kemudian pada tahun 2002, pencak silat
diperkenalkan sebagai bagian pertunjukan di Asian Games di Bussan, Korea
Selatan. Kemudian pada tahun 2018, akhirnya pencak silat menjadi salah satu
olahraga yang dipertandingkan di Asian Games Jakarta-Palembang. Lebih lanjut,
Kejuaraan Open Belgium Pencak Silat adalah tournament terbuka pencak silat
yang ke-23 kalinya diadakan di Belgia oleh Bond Pencak Silat Belgium (BPSB),
yakni federasi pencak silat Belgia yang didirikan 36 tahun lalu. Kejuaraan Pencak
Silat tahunan tersebut diikuti 120 pesilat dari 12 negara diantaranya Indonesai,
yaitu Indonesia, Belgia, Belanda, Inggris, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand,
Swiss, Amerika Serikat, Azerbaijan, dan Austria. 8
8
Nv, Komang Harik Raih Perak di Belgia Open [Berita Online nusabali.com 09 May 2018 14:51:18
WIT], tersedia di situs: https://www.nusabali.com/berita/30458/komang-harik-raih-perak-di-belgia-
open, di akses pada tanggal 28 Desember 2021, Pukul 20.13 WIB.
5
selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau untuk menjaga kepentingan,
keutuhan bangsa.9
Sebagai seorang kadet calon perwira, seorang kstatria harus tegar, harus
selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat
mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian. Namun kita bukan penakut. Jika
diperlukan, jika negara menuntut, kita harus maju dan terlibat dalam operasi-operasi
militer, dalam kontak tembak dengan musuh negara.
Guna menghadapi ancaman & gangguan baik dari luar maupun dalam negeri
seperti yang telah dipaparkan, setiap warga negara diharap mempunyai kemampuan
dasar bela negara. Kemampuan awal Bela Negara terdiri atas kemampuan psikis
(mental) dan kemampuan fisik.
Kemampuan awal Bela Negara yang dimiliki dalam bentuk kemampuan (psikis),
yaitu setiap warga negara dituntut untuk memiliki sikap dan perilaku disiplin, ulet,
bekerja keras, menaati segala peraturan perundangan yang berlaku, percaya
akan kemampuan diri sendiri, tahan uji, dan pantang menyerah dalam
menghadapi kesulitan hidup untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Tanpa
sikap mental tersebut, sulit bagi sebuah bangsa untuk mencapai cita-cita dan
tujuan nasional, yang bahkan mungkin akan membawa kepada jurang
kehancuran.
6
dipertahankan serta ditingkatkan agar mendapatkan kejuaraan tingkat nasional dan
internasional, pertandingan yang diikuti dapat membentuk ciri khas keunggulan
Mahasiswa Unhan RI dari Mahasiswa di seluruh Indonesia, tidak hanya handal
dalam Ilmu Kedokteran, Teknik, Matematika namun juga handal bela diri karena
kemampuan awal bela negara dimulai dari kemampuan bela diri. Kita akan tunjukan
tidak hanya kepada Indonesia tetapi kepada dunia bahwa Universitas Pertahanan RI
memiliki pendekar-pendekat muda pencak silat yang handal dan mumpuni”. 10
Oleh karena itu sebagai kader bela negara calon perwira, kadet diwajibkan
untuk mempelajari bela diri silat dan menanamkan sikap pendekar dalam jiwa kadet,
yang diharapkan agar kadet mempunyai stamina yang prima dan tangguh serta
mampu untuk berbuat banyak pengabdian, dan tidak menuntut pamrih. Kadet
berbuat untuk orang banyak, berbuat untuk negaranya, tidak untuk dirinya sendiri.
Kemudian semakin berisi semakin menunduk, semakin difitnah semakin memaafkan.
Semakin dihujat sekamin tenang, bukan semakin marah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
10
Kabag Humas Unhan RI, Rektor Unhan RI menyambut Kontingen Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI
Setelah Mengikuti Kejuaraan Pencak Silat Merpati Putih Bandung Lautan Api Championship [Berita
Online idu.ac.id Wednesday, December 22 nd, 2021], tersedia disitus:
https://www.idu.ac.id/berita/rektor-unhan-ri-menyambut-kontingen-kadet-mahasiswa-s1-unhan-ri-
setelah-mengikuti-kejuaraan-pencak-silat-merpati-putih-bandung-lautan-api-championship.html,
diakses pada tanggal 27 Desember 2021, Pukul 10.23 WIB.
7
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari
nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus
dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.
Kadet yang notabene sebagai kader bela negara yang disiapkan untuk
menjadi pemimpin bangsa diharapkan mampu berperan aktif mempelajari bela diri
silat dan menankan nilai-nilai sikap pendekar. Karena kadet berasal dari berbagai
daerah di Indonesia diharapkan ketika pulang IB atau cuti bisa menunjukkan dan
menyebarkan bela diri silat dan sikap pendekar kepada pemuda-pemudi di
daerahnya. Kadet yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa harus sejak dini
mengamalkan sikap pendekar dan nantinya ketika sudah menjadi pemimpin bangsa
dapat menghadirkan kebijakan-kebijakan yang mampu membawa bangsa Indonesia
menjadi lebih baik lagi baik dalam ranah regional maupaun menjaga wibawa bangsa
Indonesia di mata Internasional.
8
DAFTAR PUSTAKA
Catur Sutantri, Sintia, ‘Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Proses Pengusulan
Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO’, Jurnal Ilmu Politik
Dan Komunikasi, VIII.1 (2018), 20
‘Indonesia Menang - Google Books’
<https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia_menang/jSrEwwEACAAJ?
hl=id&kptab=getbook> [accessed 29 December 2021]
Mizanudin, Muhammad, Andri Sugiyanto, and Saryanto, ‘Pencak Silat Sebagai Hasil
Budaya Indonesia’, Prosiding SENASBASA, 2018, 264–70
<http://researchreport.umm.ac.id/index.php/SENASBASA%0A(Seminar>
Soepandji, Kris Wijoyo, and Muhammad Farid, ‘Konsep Bela Negara Dalam
Perspektif Ketahanan Nasional’, Jurnal Hukum & Pembangunan, 48.3 (2018),
436 <https://doi.org/10.21143/jhp.vol48.no3.1741>
Umra, Sri Indriyani, ‘Penerapan Konsep Bela Negara, Nasionalisme Atau Militerisasi
Warga Negara’, Jurnal Lex Renaissance, 4.1 (2019), 164–78
<https://doi.org/10.20885/jlr.vol4.iss1.art9>
Gadek, Sejarah Pencak Silat beserta Teknik dan Peraturannya [Berita Online
ayoksinau.com Rabu, 7 Desember 2021] tersedia di situs:
https://www.ayoksinau.com/pencak-silat/, di akses pada tanggal 27 Desember
2021, Pukul 09. 45 WIB.
Hannah Pelupessy, Generasi Muda dan Bela Negara [Berita Online kompasiana.com
Senin, 27 Desember 2021 17.08 WIB] tersedia di situs
https://www.kompasiana.com/hannahpelupessy3117/61c9903706310e77462bc2
92/generasi-muda-dan-bela-negara, di akses pada tanggal 28 Desember 2021,
Pukul 20.03 WIB.
Nv, Komang Harik Raih Perak di Belgia Open [Berita Online nusabali.com 09 May
2018 14:51:18 WIT], tersedia di situs:
https://www.nusabali.com/berita/30458/komang-harik-raih-perak-di-belgia-open,
di akses pada tanggal 28 Desember 2021, Pukul 20.13 WIB.
Kabag Humas Unhan RI, Rektor Unhan RI menyambut Kontingen Kadet Mahasiswa
S1 Unhan RI Setelah Mengikuti Kejuaraan Pencak Silat Merpati Putih Bandung
Lautan Api Championship [Berita Online idu.ac.id Wednesday, December 22 nd,
2021], tersedia disitus: https://www.idu.ac.id/berita/rektor-unhan-ri-menyambut-
kontingen-kadet-mahasiswa-s1-unhan-ri-setelah-mengikuti-kejuaraan-pencak-
silat-merpati-putih-bandung-lautan-api-championship.html, diakses pada tanggal
27 Desember 2021, Pukul 10.23 WIB.
iii