Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

Oleh : Arinaa Nidaaul Haq (2110306120)


Siti Juariah (2110306123)
Prodi : Profesi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Stase : Neuromuscular
Judul Jurnal : Comparison of Two Manual Therapy Techniques In Patients With Carpal
Tunnel Syndrome: A Randomized Clinical Trial
Peneliti : Ghadam Ali Talebi (PhD), Payam Saadat (MD), Yahya Javadian (PhD),
Mohammad Taghipour (PhD)
Penerbit : Caspian Journal Internal Medicine 2020; 11(2):163-170
DOI : 10.22088/cjim.8.2.67

P (Population) Secara total, 57 pasien dirujuk ke Pusat Pendidikan dan Terapi


Ayatollah Rouhani Kota Babol,Iran subjek berpartisipasi dalam
penelitian ini. Dari 57 subjek tersebut, 18 dikeluarkan karena tidak
memenuhi kriteria inklusi. Karena pasien CTS yang parah dan
sangat parah memerlukan pembedahan prosedur, jadi tiga puluh
sembilan pasien berusia 30-50 tahun dengan CTS ringan sampai
sedang memulai penelitian.
Peserta yang tersisa secara acak dialokasikan mechanical
interface (n=20) dan nerve mobilization (n=19). Pengacakan
dilakukan dengan alokasi acak sederhana. Dalam penelitian
partispan dari grup mechanical interface tidak hadir (n=5) dan grup
nerve mobilization (n=4). Sehingga didapat subjek sebanyak 30
partisipan.
Kriteria eksklusi adalah pasien dengan keterlibatan saraf
median di daerah proksimal seperti sindrom outlet toraks,
radikulopati serviks, riwayat operasi pelepasan terowongan karpal,
injeksi steroid di terowongan karpal, atrofi otot tenar, dan penyakit
metabolik seperti diabetes, gangguan tiroid berat, anemia dan
kehamilan.
Hanya pasien dengan CTS ringan sampai sedang yang
dimasukkan ke dalam penelitian ini menurut klasifikasi American
Association of Electrodiagnostic Medicine (26). Asosiasi ini
mengkategorikan tingkat keparahan CTS menjadi:
1) Ringan (kecepatan konduksi sensorik lambat pada pergelangan
tangan, tetapi latensi motorik distal normal);
2) Sedang (kecepatan konduksi sensorik lambat pada pergelangan
tangan, tetapi latensi motorik distal meningkat);
3) Parah (respon sensorik tidak ada pada pergelangan tangan, dan
latensi motorik distal meningkat) dan
4) Sangat parah (tidak adanya respon motorik tenar).
I (Intervention) Dalam kelompok mechanical interface, lima teknik, termasuk
distraksi pergelangan tangan (3 set selama 3 menit), peregangan
ligamen karpal transversal yang berirama dan lembut (gambar 2),
pelepasan fasia tangan palmar, meluncur dari tendon fleksor jari
(menggunakan fleksi berosilasi) gerakan ekstensi sendi
metacarpophalangial) dan pelepasan otot lengan atas dan fasia
(gambar 3) diterapkan.
Teknik manual dilakukan secara total 15 menit dalam setiap
sesi yang masing-masing teknik mencakup 3 set selama 3 menit.
Untuk melepaskan otot lengan atas seperti yang ditunjukkan untuk
otot pronator teres pada gambar. 2, terapis menerapkan tekanan
kuat pada asal otot dengan satu ibu jari dan secara bersamaan
menggerakkan lengan bawah ke ekstensi dan supinasi.
Pada kelompok nerve mobilization, teknik khusus mobilisasi
saraf median termasuk manuver meluncur dan ketegangan dengan
durasi 15 menit di setiap sesi, digunakan (gambar 4). Parameter
teknik ini ditentukan dan dikembangkan berdasarkan temuan
pemeriksaan awal dan derajat iritabilitas CTS selama perawatan.
Fisioterapis yang terampil dan berpengalaman di kedua
kelompok menerapkan teknik terapi manual. Pada awal setiap sesi
pengobatan, kedua kelompok menerima terapi ultrasound
(frekuensi 1 MHz, intensitas 1 W/cm 2, selama 4 menit) dan
stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) (frekuensi 80 Hz, durasi
pulsa 60 s). , pada tingkat sensasi kesemutan yang nyaman, selama
20 menit).
Intervensi dilakukan tiga kali seminggu selama 4 minggu.
Ukuran Hasil: VAS, kuesioner Boston (berisi skala keparahan
gejala symptom severity scale (SSS) dan skala keparahan
fungsional functional severity scale (FSS) dan latensi distal saraf
median dievaluasi sebelum dan segera setelah akhir pengobatan
Latensi distal saraf median dievaluasi oleh ahli saraf dan ukuran
hasil lainnya dinilai oleh ahli terapi fisik.

C (Compare) Tiga puluh pasien dengan CTS berpartisipasi dalam dua kelompok
yaitu: mechanical interface dan nerve mobilization dalam uji
klinis acak.
O (Outcome) Pada akhir minggu ke-4 pengobatan, rata-rata VAS, SSS dan FSS
meningkat secara signifikan pada kedua kelompok (p<0,05), tetapi
perbedaannya tidak signifikan antara kedua kelompok (P>0,05).
Meskipun rata-rata latensi distal motorik dan sensorik
saraf medianus pada akhir masa pengobatan hanya membaik pada
kelompok mobilisasi saraf (p<0,05), perbedaannya tidak signifikan
antara kedua kelompok (P>0,05).

T (Time) Accepted, 26 Oktober 2019, Published 2020; 11(2):163-170


Kelemahan Jurnal Keterbatasan penelitian tambahan adalah bahwa penelitian ini
hanya menilai hasil jangka pendek. Oleh karena itu, dalam
penelitian tersebut mengusulkan penelitian lebih lanjut oleh
sejumlah besar pasien dan tindak lanjut untuk memahami efek
terapeutik dari mechanical interface dan teknik neurodinamik
spesifik.
Kelebihan Jurnal Kekuatan utama dari penelitian tersebut adalah metodologi yang
jelas dan dapat dimengerti baik untuk diagnosis dan pengobatan
pasien dengan carpal tunnel syndrome.
Kriteria diagnostik yang komprehensif dan termasuk wawancara,
tes fungsional, dan studi konduksi saraf. Protokol pengobatan dari
kedua teknik manual termasuk mobilisasi antarmuka mekanik dan
teknik neurodinamik dijelaskan secara rinci, sehingga dapat dengan
mudah digunakan dalam praktek klinis oleh dokter dan juga
diulang oleh peneliti dalam studi masa depan.

Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4

Anda mungkin juga menyukai