OLEH :
KETUA : MUHAMMAD ARIF HIDAYATULLAH
ANGGOTA :
Sanisya Azzura Faradita
Zuhrotul Hawa
Abstrak.....................................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................10
A. latar belakang.............................................................................................................10
B. Profil usaha................................................................................................................12
E. Struktur Organisasi.....................................................................................................13
F. Justifikasi Bisnis..........................................................................................................13
G. Tujuan Bisnis..............................................................................................................13
1) Biona Tanol............................................................................................................14
2) Biona Pupuk...........................................................................................................15
C. Keunggulan Produk....................................................................................................15
D. Analisis SWOT............................................................................................................19
3
B. Bahan Baku yang diperlukan......................................................................................22
2. Perkiraan Laporan Arus Kas Untuk Periode Per 31 Desember tahun pertama...........28
Referensi................................................................................................................................36
Lampiran................................................................................................................................37
4
Abstrak
Banyaknya limbah pertanian kulit pisang serta langkanya bahan bakar minyak bumi
merupakan suatu masalah besar yang dihadapi masyarakat Indonesia. kebutuhan akan
bahan bakar mengharuskan mereka untuk menggunakan nya secara terus-menerus dan
cenderung ketergantungan. Minyak bumi terbuat dari bahan dasar Fossil yang telah
terbentuk sedemikan rupa dari berjuta-juta tahun lamanya hingga akhirnya menjadi minyak.
penggunakan minyak bumi yang semakin besar dan bersifat terus menerus menjadikan
minyak bumi menjadi langka dan mengalami kenaikan harga Biona menjadi alternative
terbaik untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut. biona adalah produk bahan bakar yang
terbuat dari limbah kulit pisang yang diolah menggunakan beberapa proses pengolahan
hingga menjadi biotanol. selain melimpah, kulit pisang memiliki kandungan pati sebesar
18,5 % dan memiliki kandungan glukosa sebesar 8,16%.Dengan demikian Kulit pisang
memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan bioetanol. dengan
pengambilan serta pengolahan bahan baku dari limbah ini, menjadikan produk biona
sebagai produk yang ramah lingkungan serta siap bersaing di pasar sumber energi.
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Saat ini kebutuhan akan bahan bakar minyak bukanlah hal yang langka untuk
dipermasalahkan. Penggunaan bahan bakar nyatanya sangat diperlukan di hampir
seluruh sector baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan industry.
Pertamax, Pertamina dex seta Pertamax Plus merupakan jenis produk bahan bakar yang
sudah tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat indonesia karena memang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kandungan minyak bumi
melimpah yaitu sebanyak 2,44 milyar barel minyak bumi yang nantinya akan diolah
menjadi bahan bakar seperti 3 produk tersebut. Penggunaan minyak bumi secara
kontinuitas dan semakin tinggi serta dibandingkan dengan sifat yang langka karena
pembuatannya membutuhkan fosil berjuta-juta tahun menyebabkan harga bahan bakar
tersebut meloncat tinggi. kelangkaan inilah yang memaksa kita untuk membuat
alternative lain agar manusia dapat menggunakan bahan bakar tersebut secara terus
menerus tanpa harus mengurangi kualitas nya.
Pembuatan bahan bakar ternyata tidak hanya dapat diperoleh dari pengendapan
fosil. banyak sekali penelitian menyatakan bahwa nyatanya limbah pertanian yang
biasanya berserakana seperti kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan alternative
bahan bakar. pemanfaatan kandungan kulit pisang (atau limbah pertanian lain) yang
diolah menjadi bahan bakar ini disebut dengan biothanol. Bioetanol merupakan etanol
yang dapat diproduksi melalui proses fermentasi menggunakan bahan baku nabati.
Bahan baku bioetanol sendiri berasal dari bahan yang berbasis pati, gula, dan selulosa
(Setiawati, dkk., 2013). emisi polusi yang didapatkan dari penggunaan biotanol ini juga
lebih rendah jika dibantingkan dengan bahan bakar pada umumnya.
Tercatat terdapat kurang lebih 3.273.100 ton limbah kulit pisang telah menyampah
di tahun 2020. Angka tersebut akan terus naik setiap tahunnya bila tidak ada
pemanfaatan limbah pertanian secara tepat. selain mengacu pada jumlahnya yang
melimpah, alasan kuat kenapa memilih limbah pisang dari limbah pertanian lain adalah
6
karena kulit pisang yang memiliki kandungan karbohidrat (pati) sebesar 18,5% serta
kandungan glukosa sebesar 8,16% (Setiawati, dkk.,2013). kandungan Karbohidrat dalam
kulit pisang yang diatas 15% tersebut dapat diubah menjadi etanol melalui suatu proses
hidrolisa yang kemudian difermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cereviseae
menjadi alcohol (Setiawati, dkk., 2013).
Tidak hanya bahan bakar alami yang kami dapatkan dari proses pembuatan
Bioetanol berbahan kulit pisang ini. Proses pembuatan Bioetanol kulit pisang
membutuhkan 3 tahap, yakni Hidrolisis, fermentasi dan distilasi. Karena pelaksanaan ke
3 proses tersebut harus sesuai urutan, yakni yang pertama Hidrolisis lalu fermentasi
baru dapat di distilasi, sisa ampas dari proses fermentasi ke distilasi menjadi tidak
terpakai padahal terdapat banyak glukosa dan kandungan lain yang dapat dimanfaatkan
untuk penyuburan tanaman. maka dari itu kami memutuskan untuk membuat Variasi
pada produk biona menjadi 2 produk yakni Biona tanol dan biona pupuk .
Produk BIONA (banana biotanol) hadir untuk menjadi kunci dari permasalahan
tingginya harga dan besarnya peluang langka bahan bakar di Indonesia. Selain masalah
kelangkaan, produk ini juga diharapkan dapat memaksimalkan potensi limbah kulit
pisang agar lebih berguna untuk menunjang seluruh sector industri di Indonesia
terutama sector pertanian.
B. Profil usaha
IDENTITAS USAHA
Nama Produk Biona dan Biona Pupuk
Jenis Produk atau Bidang Usaha Agro tani
Model Bisnis yang diterapkan Produk bahan bakar alami dan produk
pupuk dari limbah
Karakteristik Produk sangatlah inovastif dan unik, karena
produk merupakan produk yang inovatif
dan masih belum ada pesaing dalam
usahanya.
7
C. Badan Hukum usaha
Usaha “biona dan biona pupuk” merupakan suatu usaha yang didirikan oleh
sekelompok orang. Badan hukum perusahaan ini adalah berbentuk CV. Hal ini
dikarenakan usaha ini didirikan oleh tiga orang, dan diantara ketiga orang tersebut salah
satunya akan menjadi manajer yang mengontrol penuh atas perusahaan. Sedangkan
dua orang yang lainya akan menjadi bagian dari perusahaan dan hanya memiliki
tanggung jawab yang terbatas.
D. Visi dan Misi Usaha
Visi
“Kulit Pisang untuk Indonesia Gemilang”
Misi
1. Menciptakan produk yang inovatif dan berkualitas dengan harga yang standar
2. Membuat produk yang kreatif dan berguna di dipasaran
3. Membuat produk yang diminati oleh semua kalangan masyarakat
E. Struktur Organisasi
1. Pemimpin atau Manajer dipimpin oleh Muhammad Arif Hidayatullah.
2. Bagian Keuangan ditangani oleh Muhammad Arif Hidayatullah.
3. Bagian pemasaran dan penjualan ditangani oleh Sanisya Azzura Faradita.
4. Bagian Produksi dan ditribusi ditangani oleh Zuhrotul Hawa.
F. Justifikasi Bisnis
Karena melihat prospek bahan bakar oli yang cencerung semakin langka
mudahnya proses pengelolaan produk
8
Melihat mudahnya mendapatkan bahan baku utama (limbah kulit pisang)
belum terlalu banyak pesaing bisnis.
G. Tujuan Bisnis
1. Memperoleh laba/ keuntungan
2. Pelestarian lingkungan dari limbah kulit pisang
3. Menjadi Alternatif bahan bakar & pupuk
9
10
BAB II
kelayakan produk
A. Jenis dan Nama Produk
Biona adalah produk yang menggunakan bahan utama limbah kulit pisang yang diproses
dengan menggunakan 3 metode yakni hidrolisis, fermentasi dan distilasi untuk
membuat bahan bakar alternative pengganti minyak bumi. Dalam satu kali proses
pembuatan Biona, dapat menghasilkan 2 produk sekaligus yaitu Biona untuk bahan
bakar dengan nama Biona tanol dan pupuk yang dihasilkan dari ampas kulit pisang dari
proses fermentasi yang kami namai biona pupuk
B. karakteristik dan Harga Produk
1) Biona Tanol
11
Berdasarkan praktik pembuatan serta mengacu pada penelitian terdahulu ( Ahmad
Dzikrullah 2018 dan salma suci 2017), karakteristik kandungan yang terdapat pada
produk biona kami sebagai berikut
a) Kadar etanol pada 1 Liter botol biona adalah 13,5406 %
b) kadar PH senilai 4
c) kadar alcohol sebesar 13,5353 %
Harga per satu liter Biona tanol ialah senilai Rp. 15.000 (dengan penentuan harga
pokok produksi yang dapat dilihat di bab keuangan)
2) Biona Pupuk
Ampas yang dihasilkan dari fermentasi kulit pisang pada proses pembuatan biona
tanol ternyata tidak hanya menjadi sampah begitu saja. setelah melakukan
obeservasi, ternyata ampas kulit pisang tersebut memiliki kandungan potassium
sekitar 42 % saat dikeringkan. fungsi potassium dalam tanaman ialah untuk
memperkuat jaringan immune tumbuhan agar dapat bertahan dari pengaruh suhu
serta terhindar dari penyakit. Pupuk yang dihasilokan dari ampas pisang yang
dikeringkan dari produk biona tanol tersebut bersifat pupuk padat sehingga dapat
langsung diaplikasikan ke tumbuhan jenis apapun. Harga per satu kg Biona pupuk
ialah senilai Rp. 3.000 (dengan penentuan harga pokok produksi yang dapat dilihat
di bab keuangan)
C. Keunggulan Produk
1. Terbuat dari bahan ramah lingkungan
2. Harga relative terjangkau untuk seluruh kalangan
12
3. Dapat dibeli langsung ataupun secara online (whatsup, instagram)
4. kemasan produk menarik dan aman
5. memiliki kualitas kandungan produk yang standart (Tidak kalah dengan kualitas
kandungan pesaing terdahulu)
13
Bab III
Kelayakan Pasar
A. Analisis Potensi dan Peluang Pasar
Produk bioetanol yang kami produksi merupakan produk dari pemanfaatan limbah
berupa kulit pisang, yang mungkin dahulu limbah tersebut hanya dapat dibuang atau
dijadikan pupuk namun oleh kami limbah tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bakar
juga pupuk bagi masyarakat. Produk “biona” ini merupakan sebuah produk inovasi baru
berupa bahan bakar bioetanol. Bioetanol merupakan sebuah produk inovasi yang
berbahan dasar limbah yang digunakan untuk menggantikan bahan bakar dari minyak
bumi yang sekarang ini sudah sangat langka ditemukan.
Dan sebelum membuat produk berupa bioetanol “biona” ini, kami juga sudah
memiliki sasaran pasar yang dapat digunakan dalam memasarkan produk ini. Sasaran
pasar yang akan kami jadikan target pemasaran adalah seluruh masyarakat dari semua
kalangan yang memiliki kendaraan. Hal ini dikarenakan produk yang kami produksi
merupakan produk yang dapat dipakai oleh semua orang, karena produk ini merupakan
produk alami yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pada seluruh kendaraan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa target pasar kami sangatlah luas dan dari seluruh
kalangan masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor.
Selain itu, produk “biona” juga memiliki target pasar yaitu para petani. Hal tersebut
dikarenakan limbah yang berasal dari ampas bioetanol “biona” adalah bahan alami yang
berasal dari campuran kulit pisang dan ragi ketan, sehingga ampas dari produk
“biona”ini dapat dijadikan sebagai pupuk bagi para petani.
B. Analisis Pesaing Pasar
Menurut kami untuk pesaing dari produk bioetanol “biona” ini masih sangat jarang
dan hampir belum ada. Namun pesaing dari produk yang memiliki manfaat serupa
dengan produk kami sangatlah banyak dan telah memiliki kepercayaan dari masyarakat.
Pesaing tersebut berasal dari bahan bakar seperti solar, pertamax, premium maupun
pertalite yang sangat umum masih banyak digunakan di semua kalangan masyarakat.
Walaupun begitu, produk kami ini sangatlah memungkinkan untuk bersaing dengan
14
pesaing tersebut dikarenakan produk yang kami produksi ini sangatlah terjangkau dan
menggunakan bahan baku yang mudah dicari dan tidak merusak alam.
Selain itu, produksi usaha kami juga menghasilkan pupuk yang bernama “biona
Pupuk” yang merupakan hasil dari limbah atau ampas dari sisa pembuatan bioetanol.
Sehingga dari hasil limbah tersebut, kami juga dapat menjual produk lain selain bahan
bakar bioetanol. Dan untuk persaingan produk pupuk ini, persaingan pupuk yang
berasal dari ampas bioetanol masih belum ada dikarenakan produksi bioetanol di
Indonesia masih sangat jarang dan hampir tidak ada. Namun pupuk-pupuk lain yang
berasal dari limbah makanan maupun kotoran hewan dapat menjadi pesaing dalam
penjualan produk “biona pupuk”. Walaupun begitu, besar kemungkinan pupuk yang
kami produksi dapat bersaing dan dapat diminati di pasaran dikarenakan harga yang
ditawarkan sangat terjangkau dan juga memiliki manfaat lebih banyak dari pupuk biasa.
C. Analisis Strategi Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang akan kami gunakan dalam memasarkan produk Bioetanol
“biona” ini adalah dengan menggunakan 4P, yaitu :
a. Product
Produk yang kami tawarkan dalam usaha kami ini bernama produk
bioetanol “biona”. Produk bioetanol “biona” ini, kami produksi dari bahan baku
yang alami dan mudah didapatkan yaitu berupa limbah kulit pisang. Produk
bioetanol yang kami pasarkan ini memiliki banyak sekali keunggulan dan keunikan,
seperti harga yang terjangkau, logo yang menarik, produk inovatif, pengganti bahan
bakar dari sumber daya alam, berasal dari bahan baku limbah. Dan untuk produk
“biona pupuk” adalah produk berupa pupuk organik yang berasal dari hasil sisa atau
ampas dari pembuatan bioetanol yang dapat digunakan sebagai penyubur tanaman.
Pupuk hasil ampas bioetanol ini memiliki manfaat yaitu dapat menyuburkan
tanaman, sehingga pupuk ini dapat digunakan oleh semua tumbuhan yang dimiliki
oleh konsumen.
b. Place
Dalam menjual produk “biona” berupa bioetanol ini, kami akan melakukan
penjualan produk dengan cara offline maupun online. hal ini dikarenakan sekarang
15
ini zaman telah canggih, sehingga kami akan mengikuti trend masa kini yaitu dengan
membuka pasar online. Penjualan produk yang kami lakukan dengan cara online
adalah dengan membuka akun bernama @bioetanol.biona di seluruh media sosial
dan e-commerce yang sedang trend sepeti, shopee, tokopedia,instagram, youtube,
dan lainya. Yang mana di dalam akun dari berbagai sosial media tersebut akan
menyediakan berbagai informasi, keunggulan, serta harga dari produk berupa
bioetanol “Babio” dan pupuk bioetanol “biona Pupuk”.
c. Price
Produk yang kami produksi adalah produk bahan bakar berupa bioetanol
yang bernama “biona” yang diproduksi dari hasil fermentasi dari kulit pisang kepok
dan ragi tape. Sehingga dapat diketahui bahwa produk yang kami produksi
merupakan sebuah produk lokal dan inovatif. Rencananya, produk bioetanol yang
kami produksi ini akan kami jual dengan harga Rp 15.000/liter. Dan untuk produk
berupa pupuk yang berasal dari hasil sisa bioetanol ini akan kami jual kepada
masyarakat, khususnya bagi para petani. Produk “biona pupuk” rencananya akan
kami jual dengan harga Rp 3.000/kg. Dan menurut kami harga pupuk maupun
bioetanol tersebut sangatlah terjangkau dan dapat dibeli oleh semua kalangan
masyarakat.
d. Promotion
Dalam memasarkan produknya, kami akan melakukan pemasaran secara
offline dan juga online. Penjualan secara offline , akan kami lakukan dengan cara
face to face maupun door to door. Selain itu, kami juga akan melakukan sosialisasi
tentang pentingnya dan unggulnya produk bioetanol untuk digunakan sebagai
pengganti bahan bakar minyak bumi oleh seluruh masyarakat serta manfaat dari
penggunaan pupuk bioetanol bagi para petani. Dan untuk pemasaran yang
dilakukan secara online, kami akan melakukan pemasaran produk dengan cara
menyebar brosur dan kata-kata menarik untuk mengajak konsumen agar mau
membeli produk, melalui media sosial dan e-commerce seperti, instagram,shopee,
facebook, tiktok, dan lain sebagainya, serta membuat kuosioner tentang pelayanan
produk kepada para konsumen.
16
D. Analisis SWOT
No. Streght Skor Bobot Total
1 Lokasi strategis 3 0,5 1,5
2 Struktur keuangan dan
3 0,6 1,8
hasil profit stabil
3 Bahan baku terjangkau
4 0,5 2
dan mudah didapatkan
4 Memiliki hubungan kerja
4 0,7 2,8
sama dengan pemasok
Total 14 2,3 8,1
E.
No. Weakness Skor Bobot Total
1 Keterbatasan produksi 4 0,7 2,8
2 Peralatan belum modern 4 0,5 2
3 Bahan baku mudah busuk 4 0,5 2
4 Tidak tercapainya target
3 0,8 2,4
penjualan
Total 15 2,5 7,2
17
bakar biogas
2 Masyarakat masih belum
4 0,8 3,2
tahu bioetanol
3 Terdapat produk tiruan
karena produksi mudah 3 0,4 1,2
dilakukan
4 Kenaikan harga bahan
3 0,3 0,9
baku
Total 14 2,3 8,5
Keterangan :
Responden 1 dari Arif (Manajer)
Responden 2 dari Arif (Bagian keuangan)
Responden 3 dari Sani (Bagian pemasaran dan penjualan)
Responden 4 dari Hawa (Bagian produksi dan ditribusi)
Perhitungan SWOT :
Selisih total kekuatan – kelemahan = S-W = x => 8,1 - 7,2 = 0,9
Selisih total peluang dan ancaman = O-T = y => 10,7 – 8,5 = 2,2
Dapat disimpulkan bahwa posisi Usaha biona berada di kuadran I, dengan x = 0,9 dan y =
2,2.
18
BAB IV
KELAYAKAN OPERASIONAL
A. Lokasi Produksi dan Pejualan
Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat produksi dan penjualan produk bioetanol
dan pupuk “biona” adalah rumah dari salah satu pendiri usaha “biona” sekaligus sebagai
manajer dalam usaha bisnis ini. Lokasi tersebut berlokasikan di Jati Wetan RT 01/RW 03,
Kudus Jawa Tengah. Di dalam lokasi tersebut akan disediakan produk-produk biona yang
terdiri dari bahan bakar bioetanol yang dijual literan dan pupuk biona yang dijual kiloan.
B. Bahan Baku yang diperlukan
Dalam proses produksi produk bioetanol, produk bioetanol ini menggunakan bahan
baku berupa kulit pisang jenis pisang kepok dan ragi tape. Bahan baku tersebut nantinya
akan dicapur untuk menghasilkan sebuah adonan yang akan dipanaskan hingga
menguap dan menjadi bioetanol.
C. Bahan Pendukung yang digunakan
Selain bahan baku utama berupa kulit pisang kepok dan ragi tape, adapun beberapa
bahan pendukung dalam mendukung kelancaran proses produksi produk bioetanol.
Bahan pendukung tersebut berupa : air dan es batu yang digunakan untuk mendukung
bahan baku utama agar dapat menjadi sebuah produk bahan bakar yaitu bioetanol yang
berasal dari fermentasi kulit pisang kepok. Adajuga bahan pendukung berupa wadah
plastik dan botol untuk mengemas produk dengan rapi.
D. Peralatan yang digunakan
Selain bahan-bahan di atas, kami juga menggunakan berbagai peralatan yang
digunakan dalam menunjang proses produksi produk bioetanol. Berikut peralatan yang
digunakan dalam memproduksi produk bioetanol, yaitu : blender besar dan blender
kecil, wadah tertutup, alat distilasi, talenan dan pisau, serta saringan. Untuk alat
ditilasinya, kami menggunakan dua drum besi sebagai wadah 1 (berisi campuran kulit
pisang dan ragi), dan wadah 2 (sebagai wadah uap atau bioetanol).
E. Penyediaan Bahan Baku
Dalam proses produksi pada bagian penyediaan atau pemasokan untuk bahan baku
produksi. Usaha produk bioetanol ini akan melakukan kerja sama dengan para
19
pengusaha yang memiliki usaha kuliner berbahan baku pisang, sebagai pemasok kulit
pisang dalam proses produksi produk bioetanol. Dan untuk bahan baku ragi tape, kami
juga akan melakukan kerja sama dengan para pengusaha ragi tape. Sehingga nantinya,
usaha produk bioetanol ini tidak akan mengalami keterlambatan dalam proses produksi
dikarenakan bahan baku produksi akan selalu ada.
F. Proses Produksi Produk
Tahapan proses produksi produk esdecau secara keseluruhan, yaitu :
Lebih jelasnya, berikut gambaran tahapan dari proses produksi produk bioetanol ,
sebagai berikut :
No. Gambar Penjelasan
1 Siapkan bahan dan alat yang digunakan
20
3 Lalu, taruh potongan kulit pisang ke
dalam gilingan
21
8 Setelah itu tutup wadah hingga rapat
dan kocok hingga merata. Dan setelah
di kocok, diamkan adonan tersebut
selama 4-6 hari.
22
12 Setelah itu, ambil air yang berasal dari
uap adonan tadi ke dalam wadah
kemasan yang telah ditempeli logo
usaha. Dan setelah itu, produkpun
dapat di jual ke masyarakat.
23
Bab V
Kelayakan Keuangan
Pembuatan instalasi bioetanol dengan kapasitas produksi 125 L/hari kelas UMKM
atau industri rumahan, harga pokok produksi untuk memulai dalam satu tahun totalnya Rp
244.000.000, biaya investasi yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp. 200.000.000,-
ditambah dana pribadi Rp 44.000.000,- Biaya ini sudah termasuk bahan baku. Dengan modal
dasar Rp. 244.000.000,- maka BEP (Break Event Point) usaha diperkirakan tercapai dalam
kurun waktu 2-3 bulan tergantung fluktuasi harga bahan baku dan nilai jual bioetanol dan
pupuk.
Lain-lain 1.000.000
Peralatan 20.000.000
Perlengkapan 3.000.000
Total 23.000.000
2. Perkiraan Laporan Arus Kas Untuk Periode Per 31 Desember tahun pertama
Laba(untung) 250.000.000
25
Piutang lain-lain 1.000.000
Persediaan 13.000.000
26
100.000 .000
IRR = 10%+ x (35%-10%)
(100.000 .000−(−6.000 .000))
IRR = 0.1+ 0.9434 x 0.25 = 0,336 atau 33,6%
n
Net B/C = ∑ NBi ¿ ¿ = Pv ¿ ¿
i
350.000.000
Net B/C = = 1,4
250.000.000
initial investment
Payback Period = x 1tahun
cashflow
20 0.000.000
Payback Period = =2,5tahun
8 0.000.000
Profitability Index
present value of future cashflows
PI=
initial investment
Aktiva Pasiva
Dagangan
27
Jumlah Aktiva 20.000.000 Hutang Lancar 1.000.000
Lancar Lainnya
Lancar
Berjalan
Jumlah 24.000.000
Kewajiban+Ekuitas
Penjualan 1.126.050.000
29
- Paham tentang administrasi keuangan
- Teliti, cermat dan cekatan dalam melakukan pekerjaan
- Berwatak jujur dan bertanggungjawab
3. Kualifikasi untuk menjadi bagian Produksi dan distribusi adalah :
- Mampu mengoperasikan alat dengan baik
- Terampil, cekatan dan cermat dalam melakukan pekerjaan
- Dapat mengatur proses produksi secara efektif dan efisien
4. Kualifikasi untuk menjadi bagian Pemasaran dan penjualan adalah :
- Jujur, inovatif, kreatif, disiplin dan bertanggung jawab
- Mampu menguasai tekhnologi
- Memiliki skill marketing
- Loyalitas dan mudah berkomunikasi
5. Kualifikasi untuk menjadi staf diperusahaan adalah :
- Jujur, disiplin dan bertanggung jawab
- Cermat dan cekatan dalam melakukan pekerjaan
- Memiliki ketrampilan terhadap bidang yang dikerjakan.
D. Job Description atau Uraian Tugas Masing-Masing
URAIAN TUGAS USAHA PRODUK “biona & biona pupuk”
JABATAN JOB DESCRIPTION JOB SPESIFICATION
Manajer Mengatur jalanya perusahaan - Mengkoordinasi kegiatan operasional dalam
agar mencapai visi dan misi perusahaan
usaha - Mengarahkan seluruh anggota
perusahaan agar perusahaan dapat
mencapai visi dan misi usaha
- Memberi evaluasi pada anggota
perusahaan
Bagian Menganalisis pangsa pasar dan - Mengetahui keinginan dan minat
Pemasaran dan menyiapkan strategi pasar konsumen
Penjualan - Memberikan solusi dan evaluasi
terhadap pemasaran produk
30
- Memilih dan membuat produk yang
disarankan oleh bagian pemasaran
Bagian Produksi Menyiapkan bahan baku untuk - Mengawasi dan membuat produk
dan distribusi produksi produk, mengatur sesuai dengan yang diminta pasar
jalanya produksi usaha produk - Menyetorkan produk jadi kepada
dan menyetorkan produk ke konsumen
pasar
Bagian Mengatur arus masuk dan - Membuat laporan keuangan
Keuangan keluarnya kas perusahaan - Memberi tahu pimpinan terkait
dengan laba rugi usaha
Staff Produksi Membantu atasanya dalam - Membuat produk sesuai perintah
dan distribusi bagian produksi dan distribusi atasan
produk - Menyalurkan produk ke pelanggan
- Mengambil bahan baku dari
pemasok
Staff Pemasaran Membantu atasan dalam - Menawarkan produk ke pelanggan
dan Penjualan bidang pemasaran dan - Memasarkan produk sesuai dengan
penjualan strategi yang telah dibuat oleh
bagian pemasaran
E. Sistem Penggajian dan Kompensasi
Dalam penggajianya kami memberikan gaji sebesar Rp 1.300.000,- untuk manajer
dan bagian keuangan dalam perusahaan. Dan untuk bagian produksi dan bagian
pemasaran akan digaji sebesar Rp 1.000.000,- per orangnya. Sedangkan gaji untuk para
staff atau karyawan usaha baik di bidang produksi maupun pemasaran adalah sebesar
Rp 850.000,- per orang. Untuk bagian kompensasi, biaya kompensasi akan diambil dari
¼ % dari jumlah laba bersih usaha yang akan disimpan dan dapat digunakan ketika
sedang mengalami keadaan di luar dugaan, seperti untuk biaya kecelakaan kerja, biaya
cuti, biaya kerusakan mesin produksi, dan tunjangan hari raya. Dan dalam menjalankan
usaha “biona” perusahaan akan menggaji karyawanya setiap bulan dengan cara
31
memberikan gaji berupa uang secara langsung. Hal itu juga berlaku pada saat
membagikan kompensasi juga, yaitu dilakukan secara langsung kepada karyawan.
32
Kesimpulan dan Rekomendasi
a. Kesimpulan
Produk yang kami produksi adalah produk berupa bahan bakar bioetanol dan juga
produk pupuk organik yang bernama “biona”. Produk “biona” ini merupakan produk
inovatif yang kami ciptakan untuk mengganti bahan bakar biogas, sekaligus sebagai
produk alami yang menggunakan hasil limbah dari kulit pisang. Hal ini dimaksudkan
dengan tujuan agar masyarakat dapat menggunakan bahan bakar alami dari hasil
limbah sehingga sumber daya alam yang ada di muka bumi ini tidak akan terkuras habis.
Selain itu, kami juga ingin mengajak para masyarakat agar dapat mengelola limbah yang
seharusnya dibuang namun ternyata dapat diproses dan dapat dijual kepada konsumen.
Selain produk bahan bakar berupa bioetanol, kami juga menjual produk berupa
pupuk organik yang berasal dari ampas dari hasil produksi bioetanol. Sehingga dapat
diketahui bahwa produksi bioetanol ini sangatlah memiliki banyak manfaat dan
keuntungan bagi para wirausaha, hal ini dikarenakan dengan memproduksi bioetanol
produsen akan dapat menjual produk berupa bahan bakar dan juga pupuk. Adapun
tujuan kami dalam membuka bisnis usaha “biona” adalah untuk dapat membuka
lapangan pekerjaan bagi para masyarakat dan menyediakan apa yang dibutuhkan
masyarakat.
b. Rekomendasi (Kritik dan Saran)
Menurut penulis, bussiness plan ini sangatlah bermanfaat bagi para pembaca
khususnya para wirausahawan muda yang ingin dan berniat membuka usaha dengan
modal yang terbatas namun menginginkan keuntungan yang tak terbatas. Selain itu,
dengan adanya bussiness plan ini, diharapkan akan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
proses pembelajaran bagi para pelajar yang ingin mengetahui tentang penulisan karya
ilmiah. Dan dalam penulisanya, penulis sadar bahwa pola penulisan bussiness plan ini
sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan tersebut. dan juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca, hal ini dimaksudkan agar kritik dan saran tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan bagi penulis dalam menyusun bussiness plan lain ke depanya.
33
Referensi
Shalma Suci (2017).Prosiding Farmasi : Analisa Potensi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa
paradisiaca L.) sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol ,10.29313/.v6i2.23117
https://youtu.be/3VKod-JRqX0 diakses tanggal 24 September 2021, hari Jumat, jam 10.30.
https://aksaragama.com/pemasaran/studi-kelayakan-bisnis/ diakses pada tanggal 24
September 2021, hari Jumat, jam 09.23.
https://www.google.com/url?q=https://pintek.id/blog/segmentasi-pasar/
&usg=AOvVaw1x6jIijCqV7ohZ9doifNf1 diakses pada tanggal 24 September 2021, hari
Jumat, jam 09.46.
https://www.google.com/url?q=https://pintek.id/blog/studi-kelayakan-bisnis/
&usg=AOvVaw3dlVsfJDeQhlcdDJy4FtRx diakses pada tanggal 25 september 2021, hari
Sabtu, jam 09.52.
https://www.google.com/url?q=http://permaseta.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/
RUA_5_BisnisPlan.pdf&usg=AOvVaw0wrNqcKUxR8lDaHDmkT1bU diakses pada tanggal 25
september 2021, hari Sabtu, jam 10.01.
https://www.google.com/url?q=https://majoo.id/blog/detail/4-langkah-analisis-peluang-
pasar-untuk-bisnis-baru&usg=AOvVaw1d-wSzyfcNG4tEUSQJXz6I diakses pada tanggal 25
september 2021, hari Sabtu, jam 10.23.
34
Lampiran
Biodata Penulis :
1.
2.
35
Umur : 20 tahun
Gender : Perempuan
Motto : Jalani hari menikmati kehidupan
No. HP : 085201645440
3.
36
37